SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah:
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
Perkembangan Masa Remaja Awal Dan Remaja Akhir
Dosen Pengampu: Prawidya Lestari, M.Pd.I
Disusun oleh:
Asrur Mualif
NIM. 2086208045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEMESTER IIA
SEKOLAHTINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATULULAMA
(STAINU) PURWOREJO
TAHUN 2020/2021
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada usai sekolah, anak segera memasuki masa yang disebut dengan
“pubertas”, (berasal dari bahasa latin “pubescere”, artinya mendapat rambut
kemaluan), yakni masa awal terjadinya pematangan seksual. Dalam rangkaian
proses perkembangan seseorang, masa puber tidak mempunyai tempat yang
jelas. Sulit membedakan antara masa puber dengan masa remaja karena masa
puber adalah bagian dari masa remaja dan pubertas sering dijadikan sebagai
pertanda awal seseorang memasuki masa remaja. Ketika seorang anak
mengalami pubertas, berarti dia sudah dianggap sudah memasuki masa
remaja, yakni masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.
Meskipun sering tidak mempunyai tempat yang jelas dalam rangkaian
proses perkembangan manusia, masa pubertas mempunyai arti khusus dalam
kehidupan seseorang. Betapa tidak, pada masa pubertas inilah tewrjadi
perubahan-perubahan besar dan dramatis dalam perkembangan seorang anak,
baik dalam pertumbuhan atau perkembangan fisik, kognitif, maupun dalam
perkembangan psikososial anak.
Waktu datangnya pubertas tidak dapat diketahui secara pasti. Ada
anak-anak yang mulai masa pubertas pada usia yang lebih awal dan ada pula
yang lebih belakangan. Biasanya , anak perempuan mulai memasuki masa
pubertas lebih awal 2 tahun dibandingkan dengan anak laki-laki. Menurut
sejumlah ahli perkembangan, pada anak perempuan pubertas terjadi sekitar
usia 10 tahun, sedagkan pada anak laki-laki terjadi pada usia sekitar 12 tahun.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana ciri-ciri Masa Puber?
b. Seperti apa perubahan motorik, bahasa, dan emosi anak usia pubertas?
c. Bagaiman perkembangan moral, sosial, dan agama pada usia pubertas?
d. Apa saja bahaya dari pubertas itu?
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Fase-fase Masa Remaja
Kata remaja berasal dari bahasa latin yaitu “Adolescere” yang
berati tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolescence mempunyai arti yang luas,
mencakup kematangan mental, emosial,sosial dan fisik.1
Menurut teori piaget, mengemukakan bahwa masa remaja adalah
usia dimana individu berintergasi dengan masyarakat dewasa, usai dimana
anak tidal lagi dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada
dalam tingkatanm yang sama, sekurang-kuranganya dalam memecahkan
masalah.2
Masa remaja dapat dibagi menjadi 2 peroide yaitu:
1. Periode masa pubertas usia 12-14 tahu. Masa pra pubertas: Peralihan
dari akhir masa kanak-kanak ke masa pubertas.
Ciri-cirinya:
a. Anak tidak suka diberlakukan seperti ank kecil lagi.
b. Anak mulai bersikap kritis dan merindu puja.
2. Masa pubertas usia 14-16: Masa remaja awal.
Ciri-cirinya:
a. Mulai cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya.
b. Suka menyembunyikan isi hati.
c. Memperhatikan penampilan.
d. Sikapnya tidak menentu/ plin-plan.
e. Seka berkelompok dengan teman sebaya dan senasib.
1
Elizabeth.B Hurlock,Psikologi Perkembangan suatu pendekatan sepanjang
rentang kehidupan,, cet,5, (Jakarta; Erlangga,2002).
2
Elizabeth.B Hurlock,Psikologi Perkembangan suatu pendekatan sepanjang
rentang kehidupan,cet,5, (Jakarta; Erlangga,2002).
3
f. Perbedaan sikap pemuda dengan sikap gadis.
3. Masa akhir pubertas usia 17-18 tahun: peralihan dari masa pubertas ke
masa adolesen.
Ciri-cirinya:
a. Pertumbuhan fisik sudah mulai matang tetapi kedewasaan
psikologisnya belum tercapai sepenuhnya.
b. Proses kedewasaan jasmanilah pada remaja putri lebih awal
dari remaja pria.3
2. Faktor lingkungan yang mempengaruhi pubertas
Di samping faktor genetik, faktor lingkungan seperti nutrisi dan stres
juga berperan permulaan pubertas. Pada keadaan malnutrisi dapat dijumpai
pubertas yang terlambat. Herman-Giddens, dkk di Amerika Serikat
mendapatkan permulaan pubertas yang lebih dini dibandingkan data normal
yang dibuat dua dekade sebelumnya. Hal ini dihubungkan dengan
meningkatnya prevalensi overweight dan obesitas dalam remaja. Latihan fisik
dan kompetensi olahraga yang intensif seperti senam dapat mengakibatkan
stres fisik dan psikologis yang berhubungan dengan keterlambatan pubertas.4
3. Perkembangan fisik, sosial, bahasa, dan seksual masa pubertas
a. Motorik
Perubahan pada tubuh dirtandai dengan pertambahan tinggi dan berat
tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual
dan fungsi repoduksi.tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-
kanak yang cirinya adalah pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa
3
Elizabeth.B Hurlock,Psikologi Perkembangan suatu pendekatan sepanjang
rentang kehidupan, cet,5, (Jakarta; Erlangga,2002).
4
,Psikologi Perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan,
cet,5, (Jakarta; Erlangga,2002).
4
yang cirinya adalah kematangan. Perubahan fisik otak sehingga
strukturnya semakin sempurna meningkatkan kemampuan kognitif.
b. Bahasa
Pada saat bayi terlahir di dunia, ia sedah diciptakan dengan milliaran
jaringan sel otak yang sangat luar biasa. Hal ini menjadi pondasi
penting bagi perkembangan kognitifnya kelak. Perkembangan
kognitif (cognitive development) didefisinikan sebagai suatu pola
perubahan dalam kemampuan-kamampuan mental, seperti; belajar,
perhatian, ingatan, bahasa, berfikir, penalaran dan kreatifitas.
Sedangkan menurut Muhibin Syakh Perkembangan kognitif (cognitive
development) adalah perkembangan fungsi intelektual atau proses
perkembangan kemampuan/kecerdasan otak anak.5
c. Emosi
Kemurungan, merajuk, redakan amarah,dan kecenderungan untuk
menangis karena hasutan yang sangat kecil merupakan ciri-ciri bagian
awal masa puber. Pada masa ini anak akan merasa khawatir, gelisah,
dan cepat marah., dan suasana hati yang negatif sangat sering terjadi
selama masa prahaid dan awal priode haid.6
4. Perkembangaan Remaja yang Sekolah dan Remaja yang Berkerja
Pendidikan dan Pola Penerapannya dalam Keluarga
Pendidikan Islam adalah suatu usaha sadar untuk mengembangkan
dan mengantarkan manusia agar memiliki kematangan jasmani dan
rohaninya (mental). Pendidikan Islam tidak pula berarti pengetahuan
mengenai agama semata, lebih dari itu ia mencakup berbagai aspek
pengetahuan yang universal dan membutuhkan pendalaman pada suatu
periode tertentu.
5
Tahja, Yuridika, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Pernada Media Gruob,
2011
6
Yusuf. Syamsu, Psikologi Perkembangan anak dan remaja, Bandung:PT
Remaja Rosdakarya, 2011
5
Pada konteks itu, pendidikan beorientasi pada pembentukan
pribadi manusia yang muslim sebagaimana diungkapkan,
pendidikan adalah bimbingan jasmani, rokhani berdasarkan hukum-
hukum agama Islam menuju terbentuknya kepribadian utama menurut
ukuran-ukuran kepribadian.7
Berbeda dengan Syahminan Zaini yang
mendefinisikan pendidikan sebagai Usaha pengembangan fitrah manusia
dengan ajaran Islam, agar terwujud (tercipta) kehidupan manusia yang
makmur dan bahagia.8
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
adalah suatu proses penggalian potensi dasar manusia melalui
kegiatan pendidikan yang sistematis, baik berupa bimbingan, didikan,
pengajaran dan latihan yang dilandasi oleh nilai-nilai Islam.
Pola dapat diartikan sebagai bentuk, model atau ukuran. Pola
penerapan pendidikan Islam berarti bentuk atau model proses pendidikan
agama Islam yang dilakukan dalam lingkungan keluarga atau orang tua.
Dari segi individu, pendidikan berarti suatu proses perkembangan
potensi masing-masing individu anak, dari segi masyarakat, pendidikan berati
proses pewarisan budaya. Sedangakn darisegi individu dan masyarakat,
pendidikan berarti proses interaksi antara potensi individu dengan budaya.
5. Kedewasaan, Keadaan “Mondig” dan Emanspasi Remaja
Emasipasi adalah pembebasan dari perbudakan atau persamaan hak
dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti persamaan hak kaum
wanita dengan kaum pria.9
Selanjutnya emansipasi memiliki arti proses
pelepasan diri dari kedudukan sosial ekonomi yang rendah atau dari
pengekangan hukum yang membatasi kemungkinan untuk berkembang dan
untuk maju.
7
D.Marimba,Psikologi Perkembangan anak dan remaja, Bandung:PT Remaja
Rosdakarya, 2004
8
Syahminan Zaini, ,Psikologi Perkembangan anak dan remaja, Bandung:PT
Remaja Rosdakarya, 2004
9
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI)
6
Di era modern ini, istilah emansipasi telah mengalami suatu
pergeseran makna. Hanya saja kebanyakan masih belum paham bagaimana
cara menerapkannya dengan langkah nyata. Salah satu wujud sederhana dari
emansipasi yakni ketika remaja tidak menggantungkan hidupnya kepada
siapapun dan belajar lebih mandiri. Sedangkan di dalam lingkup sehari-hari,
emansipasi dapat dilakukan dimulai dari hal-hal yang paling kecil, misalnya
dengan menjadi agen perubahan dalam komunitas kecil, seperti di dalam
kelompok pertemanan atau di dalam rumah. Peran agen perubahan untuk
mempengaruhi orang untuk melakukan hal-hal yang baik jauh lebih
menantang daripada melakukan kegiatan besar yang kurang diminati. Oleh
karena itu, dengan melakukan hal yang sederhana dan membawa kebaikan
dan manfaat bagi lingkungan sekitar sudah merupakan bentuk emansipasi.
Wujud emansipasi lainnya juga bisa dilakukan dengan berbuat baik
kepada orang lain dan menghargai apa yang dimiliki sebagai bentuk rasa
syukur kepada anugerah yang diberikan Tuhan. Namun sebaiknya, berbuat
baik jangan dilakukan dengan setengah hati, terlebih lagi jika tidak memiliki
semangat daya juang tinggi. Selain kecerdasan emosional, spiritual, dan
intelegensi, kecerdasan daya juang (adversity quotient) juga penting untuk
dikuasai. Jika seseorang sudah konsisten dalam menjalani suatu hal, tapi tidak
ada daya juang dari dalam diri, hal tersebut kemudian akan menjadi sulit.
Motivasi sebenarnya ada di dalam diri masing-masing namun tergantung oleh
bagaimana individu fokus pada motivasi yang dimiliki.
6. Hubungan Remaja dan Pekerjaan, Remaja dan Masyarakat
Salah satu contoh peran remaja dalam masyarakat dapat dilakukan
dengan cara ikut berpartisipasi dalam anggota karang taruna dilingkungan
rumah.Banyak manfaat menjadi anggota karang taruna, kegiatan untuk
manfaat masyarakat dan juga dapat menjadi peserta dalam tingkat daerah jika
memiliki prestasi yang baik dan berhasil. Mengikuti Karang taruna,
7
merupakan lembaga dan ajang untuk remaja saling bertukar pikiran, bergaul
dan juga menyapa satu dengan yang lainnya. Organisasi yang ada sudah lama
ini memang khusus untuk remaja yang aktif dan juga kreatif. Tentu dalam
kehidupan bermasyarakat tentu ada ragam perbedaan agama dan keyakinan
diantaranya.10
Sebagai remaja yang aktif dan mandiri, sebaiknya tidak berdiam diri
melainkan ikut aktif menjadi dewan remaja agama. Contoh dalam kegiatan
agama banyak sekali yang bisa dilakukan, pengajian, bakti sosial, santunan
anak yatim, relawan gereja, anggota kebersihan dan lain sebagainya. Hal ini
sangat baik dan juga bernilai sosial tinggi baik dimata masyarakat juga
dimata Tuhan.
Sikap remaja yang handal dan juga kreatif yaitu mampu menjadi
remaja yang memiliki peran aktif dalam lingkungan. Contoh peran remaja
dalam masyarakat seperti mengikuti kegiatan gotong royong seperti
pembersihan sampah, membersihkan jalanan lingkungan, penggagas
penghijauan dan masih banyak lagi.Kegiatan ini tidak hanya sehat tetapi
menjadi ajang bersilahturahmi dan juga menciptakan kehidupan dilingkungan
menjadi aman dan bersih.
Membantu Memberikan Ide dan Aspirasi Kepada
Masyarakat Tidak hanya orangtua saja yang boleh dan dapat memberikan ide
serta aspirasinya untuk membangun lingkungan, namun peran remaja dan
pemuda juga sangat diharapkan.Banyak remaja dan pemuda sekolah tinggi
dan akhirnya berlabuh untuk membesarkan kampung halaman sendiri.
Banyak cara dan juga ide untuk menjadikan lingkungan menjadi keren,
terdepan dan menjadi lingkungan bermanfaat.contoh peran remaja dalam
masyarakat diatas hanya sebagian kecil yang dapat dilakukan oleh siapapun
dan dimanapun. Semua itu kembali kepada tekad dan juga mimpi remaja
yang siap untuk memimpin masyarakat ke arah yang lebih baik. tidak melulu
membangun masyarakat menjadi tanggungjawab orangtua, pemerintah dan
10
Yuridika, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Pernada Media Gruob, 1997
8
aparat desa. Tapi juga menjadi peran remaja yang memiliki semangat dan
motivasi kuat sangat berperan penting.
7. Perkembangan Moralitas, Sikap Pendirian dan Pandangan Hidup
Kata moral dalam bahasa Yunani sama dengan ethos yang
melahirkan etika Sebagai cabang filsafat, etika sangat menekankan
pendekatan kritis dalam melihat dan menggumuli nilai (takaran, harga, angka
kepandaian, kadar/mutu, sifat-sifat yang penting atau berguna) dan moral
tersebut serta permasalahan yang timbul dalam kaitan dengan nilai dan moral
itu.11
Moralitas artinya keadaan nilai-nilai moral dalam hubungan dengan
kelompok sosial. Kata moral sendiri berasal dari bahasa latin, mores, yang
berarti tata cara dalam kehidupan, adat istiadat, dan kebiasaan.12
Moral adalah
ajaran tentang baik buruk suatu perbuatan dan kelakuan,
akhlak, kewajiban, dan sebagainya.13
Perilaku moral adalah hal-hal yang mencerminkan perilaku, nilai dan
standar ideal dalam masyarakat. Individu telah memahami nilai terpenting
dalam masyarakat dan secara sukarela mematuhinya sebagai aturan tentang
baik dan buruk. Jadi perkembangan moral perkembangan yang berkaitan
dengan aturan moral yaitu mengenai perilaku yang sesuai dengan moral
kelompok sosial dan perilaku yang sesuai dengan harapan sosial.
8. Tugas-tugas perkembangan masa remaja
11
Rachman, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Pernada Media Gruob 2006;130
12
Fatimah,Psikologi Perkembangan anak dan remaja,2008;180
13
(Santrok,2012:282)
9
Tugas perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya
meningkatkan sikap dan perilaku kekanak-kanakan serta berusaha untuk
mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku dewasa.14
Adapun tugas-tugas perkembangan remaja adalah :
a. Mampu menerima keadaan fisiknya.
b. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa.
c. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang
berlainan jenis.
d. Mencapai kemandirian emosional.
e. Mencapai kemandirian ekonomi.
f. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat
diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat.
g. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan
orangtua.
h. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk
memasuki dunia dewasa.
i. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan.
j. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan
keluarga.
Tugas-tugas perkembangan fase remaja ini amat berkaitan dengan
perkembangan kognitifnya, yaitu fase operasional formal. Kematangan
pencapaian fase kognitif akan sangat membantu kemampuan dalam
melaksanakan tugas-tugas perkembangannya itu dengan baik. Agar dapat
memenuhi dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan, diperlukan
kemampuan kreatif remaja. Kemampuan kreatif ini banyak diwarnai oleh
perkembangan kognitifnya.15
14
Hurlock(dalam Asrori dan Ali, 2011)
15
Hurlock(dalam Asrori dan Ali, Psikologi Perkembangan anak dan remaja,,
2011
10
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan tugas
perkembangan remaja adalah remaja mampu menerima perubahan fisiknya,
mampu menerima peran seks pria dan wanita, menjalin hubungan baik
dengan anggota kelompok yang berlainan jenis, mencapai kematangan
emosional dan mencapai kemandirian dalam hal ekonomi, mengembangkan
konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan
peran sebagai anggota masyarakat, memahami dan menginternalisasikan
nilai-nilai orang dewasa dan orang tua, mengembangkan perilaku tanggung
jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa, mempersiapkan
diri untuk memasuki perkawinan sehingga mampu memahami dan
mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.
9. Strategi guru dalam pembelajaran anak SMA/SMK/MA
Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai suatu upaya yang
dilakukan oleh seseorang atau organisasi untuk sampai pada tujuan. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi adalah rencana yang cermat
mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus (yang diinginkan).
Istilah strategi mula-mula dipakai di kalangan militer dan diartikan
sebagai seni dalam merancang (operasi) peperangan, terutama yang erat
kaitannya dengan gerakan pasukan dan navigasi ke dalam posisi perang yang
dipandang paling menguntungkan untuk memperoleh kemenangan (Hornby).
Penetapan strategi tersebut harus didahului oleh analisis kekuatan
musuh yang meliputi jumlah personal, kekuatan persenjataan,kondisi
lapangan, posisi musuh, dan sebagainya.
Dalam kaitannya dengan belajar mengajar, pemakaian istilah strategi
dimaksudkan sebagai daya upaya guru dalam menciptakan suatu sistem
lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses mengajar.Maksudnya agar
tujuan pengajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai secara berdaya guna
dan berhasil guna, guru dituntut memiliki kemampuan mengatur secara
11
umum komponen- komponen pengajaran sedemikian rupa sehingga terjalin
keterkaitan fungsi antar komponen pengajaran dimaksud.
Dengan rumusan lain, dapat juga dikemukakan bahwa strategi berarti
pilihan pola kegiatan belajar mengajar yang diambil untuk mencapai tujuan
secara efektif. Untuk melaksanakan tugas secara profesional, guru
memerlukan wawasan yang mantap tentang kemungkinan-kemungkinan
strategi belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan belajar yang telah
dirumuskan, baik dalam arti efek instruksional (tujuan belajar yang
dirumuskan secara eksplisit dalam proses belajar mengajar), maupun dalam
arti efek pengiring (hasil ikutan yang didapat dalam proses belajar mengajar,
misalnya kemampuan berpikir kritis, kreatif, sikap terbuka setelah siswa
mengikuti diskusi kelompok kecil dalam proses belajarnya).
Menurut newman dan logan, strategi dasar arti setiap usaha meliputi empat
masalah yaitu:
a. Pengindentifikasian dan penetapan spesifikasi dan kualifikasi hasil
yang harus dicapai dan menjadi sasaran usaha tersebut, dengan
mempertimbangkan aspirasi masyarakat yang memerlukannya.
b. Pertimbangan dan pemilihan pendekatan utama yang ampuh untuk
mencapai sasaran.
c. Pertimbangan dan penetapan langkah-langkah yang ditempuh sejak
awal sampai akhir.
d. Pertimbangan dan penetapan tolak ukur dan ukuran baku yang akan
digunakan untuk menilai keberhasilan usaha yang dilakukan.
Kalau diterapkan dalam konteks pendidikan, keempat strategi dasar
tersebut bisa diterjemahkan menjadi:
a) Mengidentifikasikan serta menetapkan spesifikasi dan
kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian peserta
didik sebagaimana yang diharapkan.
b) Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan
aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
12
c) Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar
mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat
dijadikan pegangan oleh para guru dalam kegiatan belajarnya.
d) Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan dan
kriteria dan standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan
pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan
belajar mengajar, yang selanjutnya menjadi umpan balik bagi
penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara
keseluruhan.
Strategi adalah suatu prosedur yang digunakan untuk memberikan
suasana yang konduktif kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran16
. Adapun ciri-ciri strategi menurut Stoner dan Sirait adalah
sebagai berikut:
a. Wawasan waktu, meliputi cakrawala waktu yang jauh kedepan, yaitu
waktu yang diperlukan untuk melaksakan kegiatan tersebut dan waktu
yang diperlukan untuk mengamati dampaknya.
b. Dampak. Walaupun dasar akhir dengan mengikuti strategi tertentu
tidak langsung terlihat untuk jangka waktu lama, dampak akhir akan
sangat berarti.
c. Pemusatan upaya. Sebuah strategi yang efektif biasanya
mengharuskan pemusatan kegiatan, upaya, atau perhatian terhadap
rentang sasaran yang sempit.
d. Pola keputusan. Kebanyakan strategi mensyaratkan bahwa sederetan
keputusan tertentu harus diambil sepanjang waktu. Keputusan
keputusan tersebut harus saling menunjang, artinya mengikuti suatu
pola konsisten.
e. Peresapan. Sebuah strategi mencakup suatu spectrum kegiatan yang
luas mulai dari proses alokasi sumber daya sampai dengan kegiatan
16
Jhoni,Psikologi Perkembangan remaja, Jakarta: Pernada Media Gruob
2007;179
13
operasi harian. Selain itu, adanya konsistensi sepanjang waktu dalam
kegiatan-kegiatan ini mengharuskan semua tingkatan organisasi
bertindak secara naluri dengan cara-cara yang akan memperkuat
strategi. Dengan demikian, strategi dapat diartikan sebagai suatu
susunan, pendekatan, atau kaidah-kaidah untuk mencapai suatu tujuan
dengan menggunakan tenaga, waktu, serta kemudahan secara optimal.
14
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Di masa remaja terdapat berbagai proses kematangan dalam bidang
biologis-psikologis. Remaja merupakan awal dari fase hidup yang krusial
yaitu sebagai masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa di mana
pertumbuhan fisik dan psikologis semakin kentara. Pertumbuhan tersebut
turut pula mempengaruhi perkembangan kebutuhan yang diperlukan,
sepertihalnya ingin mencintai dan dicintai, memperoleh pengalaman baru,
kebutuhan akan identitas diri serta kebutuhan akan bimbingan orang
dewasadisamping belajar untuk melakukan sesuatu untuk menunjukkan
eksistensinya dalam menghadapi persoalan maupun atas tanggungjawab
yang dimiliki. Selain itu, model pembelajaran paling yang sesuai dengan
psikologi remaja adalah ketika menghadapi berbagai persoalan yang
mengkaitkan antara fisik, kognitif, emosi dan psikososial. Penggunaan
metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan dunia remaja akan
memfasilitasi perkembangan berbagai potensi dan kemampuan mereka
secara optimal serta tumbuhnya sikap dan kebiasaan berperilaku positif
yang mendukung pengembangan berbagai potensi dan kemampuan.
2. Saran
Penyusun mengakui bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
terdapat kelemahan dan kekurangan yang semestinya perlu ditambahdan
diperbaiki. Uraian dan contoh yang diambil masih sangat kurang. Oleh
sebab itu, segala masukan yang bersifat positif sangat penyusun harapkan
demi kesempurnaan makalh ini dimsasa yang akan datang. Harapan
penyusun semoga inti dari permasalahan yang kita bahas ini dapat
dipraktikan di kehidupan sosial.
15
DAFTAR PUSTAKA
Rachman, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Pernada Media Gruob 2006;130
Fatimah, Psikologi Perkembangan anak dan remaja,2008;180
Yuridika, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Pernada Media Gruob, 1997
Hamalik, Oemar. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 2012.
Elizabeth. B Hurlock, Psikologi Perkembangan suatu pendekatan sepanjang
rentang kehidupan, , cet,5, (Jakarta; Erlangga,2002).
Desmita, Psikologi Perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang
kehidupan, cet,5, (Jakarta; Erlangga,2002).
Hartono, B. Agung, et al., Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Rineka Cipta,
1999.
Hidayati, Wiji, et al., Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Sukses Offset, 2008.
Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.
Khodijah, Nyayu. Psikologi Belajar. Palembang: IAIN Raden Fatah Press,
2006.
Makmun, Abin Syamsuddin. Psikologi Kependidikan. Bandung: Pribadi
Remaja,1973.
Jhoni, Psikologi Perkembangan remaja, Jakarta: Pernada Media Gruob 2007;179

More Related Content

What's hot

Makalah (mengenal karakter remaja pada siswa smp
Makalah (mengenal karakter remaja pada siswa smpMakalah (mengenal karakter remaja pada siswa smp
Makalah (mengenal karakter remaja pada siswa smpNovia Senja
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan RemajaPertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan Remajawahyusrisayekti
 
Makalah aulia 1
Makalah aulia 1Makalah aulia 1
Makalah aulia 1elfachruz
 
Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020
Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020
Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020RevaAldianSaputra
 
Remaja dan perkembangannya
Remaja dan perkembangannyaRemaja dan perkembangannya
Remaja dan perkembangannyadina septiana
 
Makalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembanganMakalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembanganAinul Mukarrob
 
Tahapan Perkembangan Individu.pdf
Tahapan Perkembangan Individu.pdfTahapan Perkembangan Individu.pdf
Tahapan Perkembangan Individu.pdfAjang Rusmana
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIAASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIAJuhdi Heryadi
 
Jurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anakJurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anakHamidah Ibrahim
 
Perkembangan individu
Perkembangan individuPerkembangan individu
Perkembangan individuade fikri
 
3 remaja dan perkembangannya
3 remaja dan perkembangannya3 remaja dan perkembangannya
3 remaja dan perkembangannyaRaja fath
 
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa RemajaPsikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa RemajaTri Astuti Utomo (iyas)
 
Psikologi Perkembangan Anak - DGPQ Terampil XIII
Psikologi Perkembangan Anak - DGPQ Terampil XIIIPsikologi Perkembangan Anak - DGPQ Terampil XIII
Psikologi Perkembangan Anak - DGPQ Terampil XIIIMahrizal Programmer
 
Makalah karakteristik remaja
Makalah karakteristik remajaMakalah karakteristik remaja
Makalah karakteristik remajaAaz M Hafidz Azis
 
Prinsip Perkembangan dan Pertumbuhan
Prinsip Perkembangan dan PertumbuhanPrinsip Perkembangan dan Pertumbuhan
Prinsip Perkembangan dan PertumbuhanUnnes
 
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...Nurul Hazanah
 
psikologi kepribadian
psikologi kepribadianpsikologi kepribadian
psikologi kepribadianfahim alwi
 
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemPerkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemmasriyah91
 

What's hot (20)

Makalah (mengenal karakter remaja pada siswa smp
Makalah (mengenal karakter remaja pada siswa smpMakalah (mengenal karakter remaja pada siswa smp
Makalah (mengenal karakter remaja pada siswa smp
 
Perkembangan Remaja
Perkembangan RemajaPerkembangan Remaja
Perkembangan Remaja
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan RemajaPertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
 
Makalah aulia 1
Makalah aulia 1Makalah aulia 1
Makalah aulia 1
 
Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020
Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020
Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020
 
Remaja dan perkembangannya
Remaja dan perkembangannyaRemaja dan perkembangannya
Remaja dan perkembangannya
 
Makalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembanganMakalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembangan
 
Tahapan Perkembangan Individu.pdf
Tahapan Perkembangan Individu.pdfTahapan Perkembangan Individu.pdf
Tahapan Perkembangan Individu.pdf
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIAASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA
 
Jurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anakJurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anak
 
Perkembangan individu
Perkembangan individuPerkembangan individu
Perkembangan individu
 
3 remaja dan perkembangannya
3 remaja dan perkembangannya3 remaja dan perkembangannya
3 remaja dan perkembangannya
 
Makalah Psikologi
Makalah PsikologiMakalah Psikologi
Makalah Psikologi
 
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa RemajaPsikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
 
Psikologi Perkembangan Anak - DGPQ Terampil XIII
Psikologi Perkembangan Anak - DGPQ Terampil XIIIPsikologi Perkembangan Anak - DGPQ Terampil XIII
Psikologi Perkembangan Anak - DGPQ Terampil XIII
 
Makalah karakteristik remaja
Makalah karakteristik remajaMakalah karakteristik remaja
Makalah karakteristik remaja
 
Prinsip Perkembangan dan Pertumbuhan
Prinsip Perkembangan dan PertumbuhanPrinsip Perkembangan dan Pertumbuhan
Prinsip Perkembangan dan Pertumbuhan
 
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
 
psikologi kepribadian
psikologi kepribadianpsikologi kepribadian
psikologi kepribadian
 
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemPerkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
 

Similar to Makalah psikologi perkembangan

Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganAli Murfi
 
Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganAli Murfhy
 
Landasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan Anak
Landasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan AnakLandasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan Anak
Landasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan AnakSantiKartini
 
Uas.psi.rauf arrasyid wawancara
Uas.psi.rauf arrasyid wawancaraUas.psi.rauf arrasyid wawancara
Uas.psi.rauf arrasyid wawancaraRaufArrasyid
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKTatimatus Solihah
 
2. MAKALAH KLP 2 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA.docx
2. MAKALAH  KLP 2 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA.docx2. MAKALAH  KLP 2 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA.docx
2. MAKALAH KLP 2 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA.docxsitti3514
 
Periode Perkembangan Masa Remaja Awal
Periode Perkembangan Masa Remaja AwalPeriode Perkembangan Masa Remaja Awal
Periode Perkembangan Masa Remaja Awalwahyuhidayat330
 
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaPerkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaOva Opayanti
 
tugas Psikologi perkembangan pdf
tugas Psikologi perkembangan pdftugas Psikologi perkembangan pdf
tugas Psikologi perkembangan pdfNawzahAmelia
 
Perkembangan biokimia
Perkembangan biokimiaPerkembangan biokimia
Perkembangan biokimiaBoy Ballo
 
Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]
Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]
Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]NurZahro4
 
Perkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remajaPerkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remajafannyariza1
 
Psikologi perkembangan masa dewasa sampai lanjut usia
Psikologi perkembangan masa dewasa sampai lanjut usiaPsikologi perkembangan masa dewasa sampai lanjut usia
Psikologi perkembangan masa dewasa sampai lanjut usiaAlmazCappucino
 
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptxSesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptxNurChasanah59
 
Perkembangan Kehidupan pada Masa Sekolah Dasar dan Remaja Awal
Perkembangan Kehidupan pada Masa Sekolah Dasar dan Remaja AwalPerkembangan Kehidupan pada Masa Sekolah Dasar dan Remaja Awal
Perkembangan Kehidupan pada Masa Sekolah Dasar dan Remaja AwalUlfiatu Rochmah
 

Similar to Makalah psikologi perkembangan (20)

Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi Perkembangan
 
Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi Perkembangan
 
Landasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan Anak
Landasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan AnakLandasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan Anak
Landasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan Anak
 
Uas.psi.rauf arrasyid wawancara
Uas.psi.rauf arrasyid wawancaraUas.psi.rauf arrasyid wawancara
Uas.psi.rauf arrasyid wawancara
 
MATERI LPP 3.pptx
MATERI  LPP 3.pptxMATERI  LPP 3.pptx
MATERI LPP 3.pptx
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
2. MAKALAH KLP 2 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA.docx
2. MAKALAH  KLP 2 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA.docx2. MAKALAH  KLP 2 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA.docx
2. MAKALAH KLP 2 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA.docx
 
Periode Perkembangan Masa Remaja Awal
Periode Perkembangan Masa Remaja AwalPeriode Perkembangan Masa Remaja Awal
Periode Perkembangan Masa Remaja Awal
 
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaPerkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
 
tugas Psikologi perkembangan pdf
tugas Psikologi perkembangan pdftugas Psikologi perkembangan pdf
tugas Psikologi perkembangan pdf
 
Perkembangan biokimia
Perkembangan biokimiaPerkembangan biokimia
Perkembangan biokimia
 
P Si Kologi Remaja
P Si Kologi RemajaP Si Kologi Remaja
P Si Kologi Remaja
 
Pengantar Pendidikan
Pengantar PendidikanPengantar Pendidikan
Pengantar Pendidikan
 
Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]
Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]
Psikologi perkembangan nur_fatimatu_zahro[1]
 
Perkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remajaPerkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remaja
 
kls 12.ppt
kls 12.pptkls 12.ppt
kls 12.ppt
 
Psikologi perkembangan masa dewasa sampai lanjut usia
Psikologi perkembangan masa dewasa sampai lanjut usiaPsikologi perkembangan masa dewasa sampai lanjut usia
Psikologi perkembangan masa dewasa sampai lanjut usia
 
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptxSesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
 
Makalah ppd ! L univ pgri palembang
Makalah ppd ! L univ pgri palembangMakalah ppd ! L univ pgri palembang
Makalah ppd ! L univ pgri palembang
 
Perkembangan Kehidupan pada Masa Sekolah Dasar dan Remaja Awal
Perkembangan Kehidupan pada Masa Sekolah Dasar dan Remaja AwalPerkembangan Kehidupan pada Masa Sekolah Dasar dan Remaja Awal
Perkembangan Kehidupan pada Masa Sekolah Dasar dan Remaja Awal
 

Recently uploaded

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 

Recently uploaded (20)

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 

Makalah psikologi perkembangan

  • 1. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah: PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Perkembangan Masa Remaja Awal Dan Remaja Akhir Dosen Pengampu: Prawidya Lestari, M.Pd.I Disusun oleh: Asrur Mualif NIM. 2086208045 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEMESTER IIA SEKOLAHTINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATULULAMA (STAINU) PURWOREJO TAHUN 2020/2021
  • 2. 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada usai sekolah, anak segera memasuki masa yang disebut dengan “pubertas”, (berasal dari bahasa latin “pubescere”, artinya mendapat rambut kemaluan), yakni masa awal terjadinya pematangan seksual. Dalam rangkaian proses perkembangan seseorang, masa puber tidak mempunyai tempat yang jelas. Sulit membedakan antara masa puber dengan masa remaja karena masa puber adalah bagian dari masa remaja dan pubertas sering dijadikan sebagai pertanda awal seseorang memasuki masa remaja. Ketika seorang anak mengalami pubertas, berarti dia sudah dianggap sudah memasuki masa remaja, yakni masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Meskipun sering tidak mempunyai tempat yang jelas dalam rangkaian proses perkembangan manusia, masa pubertas mempunyai arti khusus dalam kehidupan seseorang. Betapa tidak, pada masa pubertas inilah tewrjadi perubahan-perubahan besar dan dramatis dalam perkembangan seorang anak, baik dalam pertumbuhan atau perkembangan fisik, kognitif, maupun dalam perkembangan psikososial anak. Waktu datangnya pubertas tidak dapat diketahui secara pasti. Ada anak-anak yang mulai masa pubertas pada usia yang lebih awal dan ada pula yang lebih belakangan. Biasanya , anak perempuan mulai memasuki masa pubertas lebih awal 2 tahun dibandingkan dengan anak laki-laki. Menurut sejumlah ahli perkembangan, pada anak perempuan pubertas terjadi sekitar usia 10 tahun, sedagkan pada anak laki-laki terjadi pada usia sekitar 12 tahun. 2. Rumusan Masalah a. Bagaimana ciri-ciri Masa Puber? b. Seperti apa perubahan motorik, bahasa, dan emosi anak usia pubertas? c. Bagaiman perkembangan moral, sosial, dan agama pada usia pubertas? d. Apa saja bahaya dari pubertas itu?
  • 3. 2 BAB II PEMBAHASAN 1. Fase-fase Masa Remaja Kata remaja berasal dari bahasa latin yaitu “Adolescere” yang berati tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolescence mempunyai arti yang luas, mencakup kematangan mental, emosial,sosial dan fisik.1 Menurut teori piaget, mengemukakan bahwa masa remaja adalah usia dimana individu berintergasi dengan masyarakat dewasa, usai dimana anak tidal lagi dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatanm yang sama, sekurang-kuranganya dalam memecahkan masalah.2 Masa remaja dapat dibagi menjadi 2 peroide yaitu: 1. Periode masa pubertas usia 12-14 tahu. Masa pra pubertas: Peralihan dari akhir masa kanak-kanak ke masa pubertas. Ciri-cirinya: a. Anak tidak suka diberlakukan seperti ank kecil lagi. b. Anak mulai bersikap kritis dan merindu puja. 2. Masa pubertas usia 14-16: Masa remaja awal. Ciri-cirinya: a. Mulai cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya. b. Suka menyembunyikan isi hati. c. Memperhatikan penampilan. d. Sikapnya tidak menentu/ plin-plan. e. Seka berkelompok dengan teman sebaya dan senasib. 1 Elizabeth.B Hurlock,Psikologi Perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan,, cet,5, (Jakarta; Erlangga,2002). 2 Elizabeth.B Hurlock,Psikologi Perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan,cet,5, (Jakarta; Erlangga,2002).
  • 4. 3 f. Perbedaan sikap pemuda dengan sikap gadis. 3. Masa akhir pubertas usia 17-18 tahun: peralihan dari masa pubertas ke masa adolesen. Ciri-cirinya: a. Pertumbuhan fisik sudah mulai matang tetapi kedewasaan psikologisnya belum tercapai sepenuhnya. b. Proses kedewasaan jasmanilah pada remaja putri lebih awal dari remaja pria.3 2. Faktor lingkungan yang mempengaruhi pubertas Di samping faktor genetik, faktor lingkungan seperti nutrisi dan stres juga berperan permulaan pubertas. Pada keadaan malnutrisi dapat dijumpai pubertas yang terlambat. Herman-Giddens, dkk di Amerika Serikat mendapatkan permulaan pubertas yang lebih dini dibandingkan data normal yang dibuat dua dekade sebelumnya. Hal ini dihubungkan dengan meningkatnya prevalensi overweight dan obesitas dalam remaja. Latihan fisik dan kompetensi olahraga yang intensif seperti senam dapat mengakibatkan stres fisik dan psikologis yang berhubungan dengan keterlambatan pubertas.4 3. Perkembangan fisik, sosial, bahasa, dan seksual masa pubertas a. Motorik Perubahan pada tubuh dirtandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi repoduksi.tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak- kanak yang cirinya adalah pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa 3 Elizabeth.B Hurlock,Psikologi Perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan, cet,5, (Jakarta; Erlangga,2002). 4 ,Psikologi Perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan, cet,5, (Jakarta; Erlangga,2002).
  • 5. 4 yang cirinya adalah kematangan. Perubahan fisik otak sehingga strukturnya semakin sempurna meningkatkan kemampuan kognitif. b. Bahasa Pada saat bayi terlahir di dunia, ia sedah diciptakan dengan milliaran jaringan sel otak yang sangat luar biasa. Hal ini menjadi pondasi penting bagi perkembangan kognitifnya kelak. Perkembangan kognitif (cognitive development) didefisinikan sebagai suatu pola perubahan dalam kemampuan-kamampuan mental, seperti; belajar, perhatian, ingatan, bahasa, berfikir, penalaran dan kreatifitas. Sedangkan menurut Muhibin Syakh Perkembangan kognitif (cognitive development) adalah perkembangan fungsi intelektual atau proses perkembangan kemampuan/kecerdasan otak anak.5 c. Emosi Kemurungan, merajuk, redakan amarah,dan kecenderungan untuk menangis karena hasutan yang sangat kecil merupakan ciri-ciri bagian awal masa puber. Pada masa ini anak akan merasa khawatir, gelisah, dan cepat marah., dan suasana hati yang negatif sangat sering terjadi selama masa prahaid dan awal priode haid.6 4. Perkembangaan Remaja yang Sekolah dan Remaja yang Berkerja Pendidikan dan Pola Penerapannya dalam Keluarga Pendidikan Islam adalah suatu usaha sadar untuk mengembangkan dan mengantarkan manusia agar memiliki kematangan jasmani dan rohaninya (mental). Pendidikan Islam tidak pula berarti pengetahuan mengenai agama semata, lebih dari itu ia mencakup berbagai aspek pengetahuan yang universal dan membutuhkan pendalaman pada suatu periode tertentu. 5 Tahja, Yuridika, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Pernada Media Gruob, 2011 6 Yusuf. Syamsu, Psikologi Perkembangan anak dan remaja, Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2011
  • 6. 5 Pada konteks itu, pendidikan beorientasi pada pembentukan pribadi manusia yang muslim sebagaimana diungkapkan, pendidikan adalah bimbingan jasmani, rokhani berdasarkan hukum- hukum agama Islam menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran kepribadian.7 Berbeda dengan Syahminan Zaini yang mendefinisikan pendidikan sebagai Usaha pengembangan fitrah manusia dengan ajaran Islam, agar terwujud (tercipta) kehidupan manusia yang makmur dan bahagia.8 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu proses penggalian potensi dasar manusia melalui kegiatan pendidikan yang sistematis, baik berupa bimbingan, didikan, pengajaran dan latihan yang dilandasi oleh nilai-nilai Islam. Pola dapat diartikan sebagai bentuk, model atau ukuran. Pola penerapan pendidikan Islam berarti bentuk atau model proses pendidikan agama Islam yang dilakukan dalam lingkungan keluarga atau orang tua. Dari segi individu, pendidikan berarti suatu proses perkembangan potensi masing-masing individu anak, dari segi masyarakat, pendidikan berati proses pewarisan budaya. Sedangakn darisegi individu dan masyarakat, pendidikan berarti proses interaksi antara potensi individu dengan budaya. 5. Kedewasaan, Keadaan “Mondig” dan Emanspasi Remaja Emasipasi adalah pembebasan dari perbudakan atau persamaan hak dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti persamaan hak kaum wanita dengan kaum pria.9 Selanjutnya emansipasi memiliki arti proses pelepasan diri dari kedudukan sosial ekonomi yang rendah atau dari pengekangan hukum yang membatasi kemungkinan untuk berkembang dan untuk maju. 7 D.Marimba,Psikologi Perkembangan anak dan remaja, Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2004 8 Syahminan Zaini, ,Psikologi Perkembangan anak dan remaja, Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2004 9 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI)
  • 7. 6 Di era modern ini, istilah emansipasi telah mengalami suatu pergeseran makna. Hanya saja kebanyakan masih belum paham bagaimana cara menerapkannya dengan langkah nyata. Salah satu wujud sederhana dari emansipasi yakni ketika remaja tidak menggantungkan hidupnya kepada siapapun dan belajar lebih mandiri. Sedangkan di dalam lingkup sehari-hari, emansipasi dapat dilakukan dimulai dari hal-hal yang paling kecil, misalnya dengan menjadi agen perubahan dalam komunitas kecil, seperti di dalam kelompok pertemanan atau di dalam rumah. Peran agen perubahan untuk mempengaruhi orang untuk melakukan hal-hal yang baik jauh lebih menantang daripada melakukan kegiatan besar yang kurang diminati. Oleh karena itu, dengan melakukan hal yang sederhana dan membawa kebaikan dan manfaat bagi lingkungan sekitar sudah merupakan bentuk emansipasi. Wujud emansipasi lainnya juga bisa dilakukan dengan berbuat baik kepada orang lain dan menghargai apa yang dimiliki sebagai bentuk rasa syukur kepada anugerah yang diberikan Tuhan. Namun sebaiknya, berbuat baik jangan dilakukan dengan setengah hati, terlebih lagi jika tidak memiliki semangat daya juang tinggi. Selain kecerdasan emosional, spiritual, dan intelegensi, kecerdasan daya juang (adversity quotient) juga penting untuk dikuasai. Jika seseorang sudah konsisten dalam menjalani suatu hal, tapi tidak ada daya juang dari dalam diri, hal tersebut kemudian akan menjadi sulit. Motivasi sebenarnya ada di dalam diri masing-masing namun tergantung oleh bagaimana individu fokus pada motivasi yang dimiliki. 6. Hubungan Remaja dan Pekerjaan, Remaja dan Masyarakat Salah satu contoh peran remaja dalam masyarakat dapat dilakukan dengan cara ikut berpartisipasi dalam anggota karang taruna dilingkungan rumah.Banyak manfaat menjadi anggota karang taruna, kegiatan untuk manfaat masyarakat dan juga dapat menjadi peserta dalam tingkat daerah jika memiliki prestasi yang baik dan berhasil. Mengikuti Karang taruna,
  • 8. 7 merupakan lembaga dan ajang untuk remaja saling bertukar pikiran, bergaul dan juga menyapa satu dengan yang lainnya. Organisasi yang ada sudah lama ini memang khusus untuk remaja yang aktif dan juga kreatif. Tentu dalam kehidupan bermasyarakat tentu ada ragam perbedaan agama dan keyakinan diantaranya.10 Sebagai remaja yang aktif dan mandiri, sebaiknya tidak berdiam diri melainkan ikut aktif menjadi dewan remaja agama. Contoh dalam kegiatan agama banyak sekali yang bisa dilakukan, pengajian, bakti sosial, santunan anak yatim, relawan gereja, anggota kebersihan dan lain sebagainya. Hal ini sangat baik dan juga bernilai sosial tinggi baik dimata masyarakat juga dimata Tuhan. Sikap remaja yang handal dan juga kreatif yaitu mampu menjadi remaja yang memiliki peran aktif dalam lingkungan. Contoh peran remaja dalam masyarakat seperti mengikuti kegiatan gotong royong seperti pembersihan sampah, membersihkan jalanan lingkungan, penggagas penghijauan dan masih banyak lagi.Kegiatan ini tidak hanya sehat tetapi menjadi ajang bersilahturahmi dan juga menciptakan kehidupan dilingkungan menjadi aman dan bersih. Membantu Memberikan Ide dan Aspirasi Kepada Masyarakat Tidak hanya orangtua saja yang boleh dan dapat memberikan ide serta aspirasinya untuk membangun lingkungan, namun peran remaja dan pemuda juga sangat diharapkan.Banyak remaja dan pemuda sekolah tinggi dan akhirnya berlabuh untuk membesarkan kampung halaman sendiri. Banyak cara dan juga ide untuk menjadikan lingkungan menjadi keren, terdepan dan menjadi lingkungan bermanfaat.contoh peran remaja dalam masyarakat diatas hanya sebagian kecil yang dapat dilakukan oleh siapapun dan dimanapun. Semua itu kembali kepada tekad dan juga mimpi remaja yang siap untuk memimpin masyarakat ke arah yang lebih baik. tidak melulu membangun masyarakat menjadi tanggungjawab orangtua, pemerintah dan 10 Yuridika, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Pernada Media Gruob, 1997
  • 9. 8 aparat desa. Tapi juga menjadi peran remaja yang memiliki semangat dan motivasi kuat sangat berperan penting. 7. Perkembangan Moralitas, Sikap Pendirian dan Pandangan Hidup Kata moral dalam bahasa Yunani sama dengan ethos yang melahirkan etika Sebagai cabang filsafat, etika sangat menekankan pendekatan kritis dalam melihat dan menggumuli nilai (takaran, harga, angka kepandaian, kadar/mutu, sifat-sifat yang penting atau berguna) dan moral tersebut serta permasalahan yang timbul dalam kaitan dengan nilai dan moral itu.11 Moralitas artinya keadaan nilai-nilai moral dalam hubungan dengan kelompok sosial. Kata moral sendiri berasal dari bahasa latin, mores, yang berarti tata cara dalam kehidupan, adat istiadat, dan kebiasaan.12 Moral adalah ajaran tentang baik buruk suatu perbuatan dan kelakuan, akhlak, kewajiban, dan sebagainya.13 Perilaku moral adalah hal-hal yang mencerminkan perilaku, nilai dan standar ideal dalam masyarakat. Individu telah memahami nilai terpenting dalam masyarakat dan secara sukarela mematuhinya sebagai aturan tentang baik dan buruk. Jadi perkembangan moral perkembangan yang berkaitan dengan aturan moral yaitu mengenai perilaku yang sesuai dengan moral kelompok sosial dan perilaku yang sesuai dengan harapan sosial. 8. Tugas-tugas perkembangan masa remaja 11 Rachman, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Pernada Media Gruob 2006;130 12 Fatimah,Psikologi Perkembangan anak dan remaja,2008;180 13 (Santrok,2012:282)
  • 10. 9 Tugas perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya meningkatkan sikap dan perilaku kekanak-kanakan serta berusaha untuk mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku dewasa.14 Adapun tugas-tugas perkembangan remaja adalah : a. Mampu menerima keadaan fisiknya. b. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa. c. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis. d. Mencapai kemandirian emosional. e. Mencapai kemandirian ekonomi. f. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat. g. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orangtua. h. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa. i. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan. j. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga. Tugas-tugas perkembangan fase remaja ini amat berkaitan dengan perkembangan kognitifnya, yaitu fase operasional formal. Kematangan pencapaian fase kognitif akan sangat membantu kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangannya itu dengan baik. Agar dapat memenuhi dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan, diperlukan kemampuan kreatif remaja. Kemampuan kreatif ini banyak diwarnai oleh perkembangan kognitifnya.15 14 Hurlock(dalam Asrori dan Ali, 2011) 15 Hurlock(dalam Asrori dan Ali, Psikologi Perkembangan anak dan remaja,, 2011
  • 11. 10 Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan tugas perkembangan remaja adalah remaja mampu menerima perubahan fisiknya, mampu menerima peran seks pria dan wanita, menjalin hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis, mencapai kematangan emosional dan mencapai kemandirian dalam hal ekonomi, mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat, memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua, mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa, mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan sehingga mampu memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga. 9. Strategi guru dalam pembelajaran anak SMA/SMK/MA Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi untuk sampai pada tujuan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus (yang diinginkan). Istilah strategi mula-mula dipakai di kalangan militer dan diartikan sebagai seni dalam merancang (operasi) peperangan, terutama yang erat kaitannya dengan gerakan pasukan dan navigasi ke dalam posisi perang yang dipandang paling menguntungkan untuk memperoleh kemenangan (Hornby). Penetapan strategi tersebut harus didahului oleh analisis kekuatan musuh yang meliputi jumlah personal, kekuatan persenjataan,kondisi lapangan, posisi musuh, dan sebagainya. Dalam kaitannya dengan belajar mengajar, pemakaian istilah strategi dimaksudkan sebagai daya upaya guru dalam menciptakan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses mengajar.Maksudnya agar tujuan pengajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai secara berdaya guna dan berhasil guna, guru dituntut memiliki kemampuan mengatur secara
  • 12. 11 umum komponen- komponen pengajaran sedemikian rupa sehingga terjalin keterkaitan fungsi antar komponen pengajaran dimaksud. Dengan rumusan lain, dapat juga dikemukakan bahwa strategi berarti pilihan pola kegiatan belajar mengajar yang diambil untuk mencapai tujuan secara efektif. Untuk melaksanakan tugas secara profesional, guru memerlukan wawasan yang mantap tentang kemungkinan-kemungkinan strategi belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan belajar yang telah dirumuskan, baik dalam arti efek instruksional (tujuan belajar yang dirumuskan secara eksplisit dalam proses belajar mengajar), maupun dalam arti efek pengiring (hasil ikutan yang didapat dalam proses belajar mengajar, misalnya kemampuan berpikir kritis, kreatif, sikap terbuka setelah siswa mengikuti diskusi kelompok kecil dalam proses belajarnya). Menurut newman dan logan, strategi dasar arti setiap usaha meliputi empat masalah yaitu: a. Pengindentifikasian dan penetapan spesifikasi dan kualifikasi hasil yang harus dicapai dan menjadi sasaran usaha tersebut, dengan mempertimbangkan aspirasi masyarakat yang memerlukannya. b. Pertimbangan dan pemilihan pendekatan utama yang ampuh untuk mencapai sasaran. c. Pertimbangan dan penetapan langkah-langkah yang ditempuh sejak awal sampai akhir. d. Pertimbangan dan penetapan tolak ukur dan ukuran baku yang akan digunakan untuk menilai keberhasilan usaha yang dilakukan. Kalau diterapkan dalam konteks pendidikan, keempat strategi dasar tersebut bisa diterjemahkan menjadi: a) Mengidentifikasikan serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian peserta didik sebagaimana yang diharapkan. b) Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
  • 13. 12 c) Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh para guru dalam kegiatan belajarnya. d) Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan dan kriteria dan standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar, yang selanjutnya menjadi umpan balik bagi penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan. Strategi adalah suatu prosedur yang digunakan untuk memberikan suasana yang konduktif kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran16 . Adapun ciri-ciri strategi menurut Stoner dan Sirait adalah sebagai berikut: a. Wawasan waktu, meliputi cakrawala waktu yang jauh kedepan, yaitu waktu yang diperlukan untuk melaksakan kegiatan tersebut dan waktu yang diperlukan untuk mengamati dampaknya. b. Dampak. Walaupun dasar akhir dengan mengikuti strategi tertentu tidak langsung terlihat untuk jangka waktu lama, dampak akhir akan sangat berarti. c. Pemusatan upaya. Sebuah strategi yang efektif biasanya mengharuskan pemusatan kegiatan, upaya, atau perhatian terhadap rentang sasaran yang sempit. d. Pola keputusan. Kebanyakan strategi mensyaratkan bahwa sederetan keputusan tertentu harus diambil sepanjang waktu. Keputusan keputusan tersebut harus saling menunjang, artinya mengikuti suatu pola konsisten. e. Peresapan. Sebuah strategi mencakup suatu spectrum kegiatan yang luas mulai dari proses alokasi sumber daya sampai dengan kegiatan 16 Jhoni,Psikologi Perkembangan remaja, Jakarta: Pernada Media Gruob 2007;179
  • 14. 13 operasi harian. Selain itu, adanya konsistensi sepanjang waktu dalam kegiatan-kegiatan ini mengharuskan semua tingkatan organisasi bertindak secara naluri dengan cara-cara yang akan memperkuat strategi. Dengan demikian, strategi dapat diartikan sebagai suatu susunan, pendekatan, atau kaidah-kaidah untuk mencapai suatu tujuan dengan menggunakan tenaga, waktu, serta kemudahan secara optimal.
  • 15. 14 BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan Di masa remaja terdapat berbagai proses kematangan dalam bidang biologis-psikologis. Remaja merupakan awal dari fase hidup yang krusial yaitu sebagai masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa di mana pertumbuhan fisik dan psikologis semakin kentara. Pertumbuhan tersebut turut pula mempengaruhi perkembangan kebutuhan yang diperlukan, sepertihalnya ingin mencintai dan dicintai, memperoleh pengalaman baru, kebutuhan akan identitas diri serta kebutuhan akan bimbingan orang dewasadisamping belajar untuk melakukan sesuatu untuk menunjukkan eksistensinya dalam menghadapi persoalan maupun atas tanggungjawab yang dimiliki. Selain itu, model pembelajaran paling yang sesuai dengan psikologi remaja adalah ketika menghadapi berbagai persoalan yang mengkaitkan antara fisik, kognitif, emosi dan psikososial. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan dunia remaja akan memfasilitasi perkembangan berbagai potensi dan kemampuan mereka secara optimal serta tumbuhnya sikap dan kebiasaan berperilaku positif yang mendukung pengembangan berbagai potensi dan kemampuan. 2. Saran Penyusun mengakui bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kelemahan dan kekurangan yang semestinya perlu ditambahdan diperbaiki. Uraian dan contoh yang diambil masih sangat kurang. Oleh sebab itu, segala masukan yang bersifat positif sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan makalh ini dimsasa yang akan datang. Harapan penyusun semoga inti dari permasalahan yang kita bahas ini dapat dipraktikan di kehidupan sosial.
  • 16. 15 DAFTAR PUSTAKA Rachman, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Pernada Media Gruob 2006;130 Fatimah, Psikologi Perkembangan anak dan remaja,2008;180 Yuridika, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Pernada Media Gruob, 1997 Hamalik, Oemar. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2012. Elizabeth. B Hurlock, Psikologi Perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan, , cet,5, (Jakarta; Erlangga,2002). Desmita, Psikologi Perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan, cet,5, (Jakarta; Erlangga,2002). Hartono, B. Agung, et al., Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999. Hidayati, Wiji, et al., Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Sukses Offset, 2008. Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama. Khodijah, Nyayu. Psikologi Belajar. Palembang: IAIN Raden Fatah Press, 2006. Makmun, Abin Syamsuddin. Psikologi Kependidikan. Bandung: Pribadi Remaja,1973. Jhoni, Psikologi Perkembangan remaja, Jakarta: Pernada Media Gruob 2007;179