2. Beberapa pengertian remaja antara lain :
Menurut Hurlock (1981) remaja adalah mereka yang
berada pada usia 12-18 tahun.
Monks, dkk (2000) memberi batasan usia remaja adalah
12-21 tahun
Menurut Stanley Hall (dalam Santrock, 2003) usia
remaja berada pada rentang 12-23 tahun
Pada umumnya remaja didefinisikan sebagai masa
peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang
berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun
Menurut Adams & Gullota (dalam Aaro, 1997), masa
remaja meliputi usia antara 11 hingga 20 tahun.
Hurlock (1990) membagi masa remaja menjadi masa
remaja awal (13 hingga 16 atau 17 tahun) dan masa
remaja akhir (16 atau 17 tahun hingga 18 tahun)
3. Kata “remaja” berasal dari bahasa latin
yaitu adolescere yang berarti to grow atau to
grow maturity(Golinko, 1984 dalam Rice,
1990). Banyak tokoh yang memberikan definisi
tentang remaja, seperti DeBrun (dalam Rice,
1990) mendefinisikan remaja sebagai periode
pertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan
masa dewasa. Papalia dan Olds (2001) tidak
memberikan pengertian remaja (adolescent)
secara eksplisit melainkan secara implisit
melalui pengertian masa remaja (adolescence)
4. Ada tiga aspek perkembangan yang dikemukakan Papalia
dan Olds (2001), yaitu:
(1) perkembangan fisik Yang dimaksud dengan perkembangan fisik
adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas
sensoris dan ketrampilan motorik (Papalia & Olds, 2001),
(2) perkembangan kognitif Perkembangan kognitif adalah
perubahan kemampuan mental seperti belajar, memori,
menalar, berpikir, dan bahasa. Piaget (dalam Papalia & Olds,
2001) mengemukakan bahwa pada masa remaja terjadi
kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang
telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk
eksperimentasi memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak,
(3) perkembangan kepribadian dan sosial Yang dimaksud dengan
perkembangan kepribadian adalah perubahan cara individu
berhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi secara
unik; sedangkan perkembangan sosial berarti perubahan
dalam berhubungan dengan orang lain (Papalia & Olds, 2001).
5. 1. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat
pada masa remaja awal yang dikenal dengan
sebagai masa storm & stress.
2. Perubahan yang cepat secara fisik yang juga
disertai kematangan seksual.
3. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya
dan hubungan dengan orang lain.
4. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap
penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang
penting karena sudah mendekati dewasa.
5. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam
menghadapi perubahan yang terjadi.
6. Tugas perkembangan remaja menurut Havighurst dalam Gunarsa
(1991) antara lain :
1. memperluas hubungan antara pribadi dan berkomunikasi secara
lebih dewasa dengan kawan sebaya, baik laki-laki maupun
perempuan
2. memperoleh peranan sosial
3. menerima kebutuhannya dan menggunakannya dengan efektif
4. memperoleh kebebasan emosional dari orangtua dan orang
dewasa lainnya
5. mencapai kepastian akan kebebasan dan kemampuan berdiri
sendiri
6. memilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan
7. mempersiapkan diri dalam pembentukan keluarga
8. membentuk sistem nilai, moralitas dan falsafah hidup
7. Pada umumnya masa remaja dapat dibagi dalam 2
periode yaitu:
1. Periode Masa Puber usia 12-18 tahun
a. Masa Pra Pubertas: peralihan dari akhir masa kanak-
kanak ke masa awal pubertas. Cirinya:
Anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi
Anak mulai bersikap kritis
b. Masa Pubertas usia 14-16 tahun: masa remaja awal.
Cirinya:
Mulai cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya
Memperhatikan penampilan
Sikapnya tidak menentu/plin-plan
Suka berkelompok dengan teman sebaya dan senasib
8. c. Masa Akhir Pubertas usia 17-18 tahun: peralihan dari
masa pubertas
ke masa adolesen. Cirinya:
Pertumbuhan fisik sudah mulai matang tetapi
kedewasaan psikologisnya belum tercapai sepenuhnya
Proses kedewasaan jasmaniah pada remaja putri lebih
awal dari remaja pria
2. Periode Remaja Adolesen usia 19-21 tahun
Merupakan masa akhir remaja. Beberapa sifat penting
pada masa ini adalah:
perhatiannya tertutup pada hal-hal realistis
mulai menyadari akan realitas
sikapnya mulai jelas tentang hidup
mulai nampak bakat dan minatnya
9. Gunarsa (1989) merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat
menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu:
1. Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.
2. Ketidakstabilan emosi.
3. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk
hidup.
4. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.
5. Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab
pertentangan-pertentang dengan orang tua.
6. Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup
memenuhi semuanya.
7. Senang bereksperimentasi.
8. Senang bereksplorasi.
9. Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan.
10. Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan
berkelompok.
10. 1. Permasalahan Fisik dan Kesehatan
Pada remaja yang sudah selesai masa pubertasnya (remaja tengah dan
akhir) permasalahan fisik yang terjadi berhubungan dengan
ketidakpuasan/ keprihatinan mereka terhadap keadaan fisik yang dimiliki
yang biasanya tidak sesuai dengan fisik ideal yang diinginkan.
Permasalahan fisik ini sering mengakibatkan mereka kurang percaya diri.
Levine & Smolak (2002) menyatakan bahwa 40-70% remaja perempuan
merasakan ketidakpuasan pada dua atau lebih dari bagian tubuhnya,
khususnya pada bagian pinggul, pantat, perut dan paha.
11. 1. PermasalahanAlkoholdanObat-ObatanTerlarang
Ada kekhasan mengapa remaja menggunakan narkoba/ napza yang
kemungkinan alasan mereka menggunakan berbeda dengan alasan yang
terjadi pada orang dewasa. Santrock (2003) menemukan beberapa alasan
mengapa remaja mengkonsumsi narkoba yaitu karena ingin tahu, untuk
meningkatkan rasa percaya diri, solidaritas, adaptasi dengan lingkungan,
maupununtukkompensasi.