SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
PROSIDING SKF 2015
16-17 Desember 2015
Pemodelan Lintasan Benda Titik Pada Wall of Death
(Tong Setan)
Wenny Wahyuni1,a)
, Rustan1,b)
, Erika L. Y. Nasution2,c)
,
Miftahul Husnah2,d)
dan Sparisoma Viridi3,e)
1
Laboratorium Fisika Bumi,
Kelompok Keilmuan Fisika Bumi dan Sistem Kompleks,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
2
Laboratorium Material Energi dan Lingkungan,
Kelompok Keilmuan Fisika Material dan Elektronik ,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
3
Laboratorium Fisika Nuklir dan Biofisika,
Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
a)wenny.wahyuni.zahda@gmail.com (corresponding author)
b)rustankabaro@yahoo.com
c)erika.lindanst@gmail.com
d)miftahulhusnah1403@gmail.com
d)dudung@fi.itb.ac.id
Abstrak
Wall of death adalah suatu wahana bermain dimana sipengendara sepeda motor mengelilingi tong yang
berbentuk silinder tanpa terjatuh. Kebanyakan masyarkat awam mengira atraksi tersebut terjadi karena
adanya sihir. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena ini secara fisika melalui pemodelan tiga
dimensi yang menggunakan metode Euler pada program C++. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa
atraksi ini dipengaruhi kecepatan sepeda motor, dimana semakin besar jari-jari tong maka kecepatan sepeda
motor harus semakin besar juga, semakin besarnya kecepatan sepeda motor saat mengelilingi tong (silinder)
maka energi yang dibutuhkan juga semakin besar. Apabila silinder memiliki bentuk yang dengan sudut yang
konstan dari bawah hingga atas o
90=θ maka jika kecepatan sepeda motor diperlambat, motor akan jatuh
kebawah, tetapi jika kecepatan terus bertambah maka sepeda motor akan tetap pada lintasannya. Jika
sepeda motor tersebut diberikan waktu yang lebih cepat maka selisih ketinggian motor tersebut saat turun
akan semakin besar yaitu dibandingkan dengan waktu turun motor lebih lama. Pada penelitian ini waktu
turun motor (t) ditentukan pada saat t = 1 s, t = 2 s, t = 3 s dan t = 4 s dengan selisih ketinggian masing-
masing adalah 9,6 m, 9 m, 8,4 m dan 7,9 m.
Kata-kata kunci: Gaya sentripetal, gerak melingkar, wall of death dan pemodelan.
ISBN : 978-602-19655-9-7 570
PROSIDING SKF 2015
16-17 Desember 2015
PENDAHULUAN
Tong setan (Wall of Death) merupakan istilah untuk salah satu wahana permainan yang dapat dinikmati di
pasar malam. Wall of death merupakan suatu atraksi mengendarai sepeda motor yang berputar mengelilingi
sebuah tong silinder berukuran besar menggunakan motor bahkan mobil. Anehnya, meskipun dinding tong
memiliki kemiringan hampir tegak lurus dengan tanah, pengendara dapat berputar-putar tanpa terjatuh.
Banyak pendapat mengenai fenomena tersebut, ada berpendapat pemain atraksi menggunakan ilmu sihir,
sulap, atau memang ada bantuan setan [1,2].
Fenomena tersebut menarik untuk dikaji dan dijelaskan secara fisika dan dimodelkan untuk meluruskan
pendapat-pendapat tersebut. Simulasi pemodelan gerak benda ini dilakukan dengan menggunakan program
C++, program ini digunakan karena memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan program yang lain [3].
Pada penelitian ini, sebuah motor diasumsikan sebagai sebuah benda titik, bergerak dengan kecepatan sudut
ωmin bergerak mengelilingi dinding silinder. Untuk bergerak stabil dan tidak terjatuh, benda titik harus
melewati kecepatan sudut ωmin. Persamaan gerak akan diturunkan secara analitik dan numerik menggunakan
metode Euler.
Gambar 1. Model pergerakan dalam silinder dengan kecepatan sudut yang diinginkan
Dengan menentukan kecepatan sudut dari benda yang bergerak tersebut, maka akan di dapatkan bentuk
lintasan yang terbentuk oleh benda terhadap dinding. Perubahan kecepatan sudut diakibatkan karena adanya
perubahan waktu. Waktu yang digunakan merupakan variabel yang dapat diubah-ubah. Perubahan waktu
disini bertujuan untuk melihat seberapa besar selisih penurunan benda selama turun dan kemudian kembali
keposisi konstan dimana ω > ωmin, pada keadaan ini dapat dikatakan benda (sepeda motor) dapat bergerak
stabil pada lintasannya.
z
t
ω>ωmin
ω<ωmin
ω>ωmin
ISBN : 978-602-19655-9-7 571
PROSIDING SKF 2015
16-17 Desember 2015
KONSEP GERAK BENDA PADA WALL OF DEATH
Gaya-gaya yang bekerja pada benda di dalam Wall of Death
Suatu benda yang bergerak pada dinding vertikal kasar dipengaruhi oleh beberapa gaya yang bekerja pada
benda dan dinding tersebut. Gaya-gaya yang bekerja antara lain gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya normal.
Pada kasus tabung yang berbentuk silinder vertikal dengan kemiringan o
90=θ maka dari Gambar 2 dapat
dilihat bahwa gaya normal juga berlaku sebagai gaya sentripetalnya, dengan asumsi inilah dengan
menurunkan rumus dari hukum Newton didapatkan nilai dari ωmin. Dengan sedikit operasi matematik maka
nilai ωmin ini di dapatkan hanya bergantung terhadap jari-jari dari silinder atau tong tersebut.
Pada sumbu x
∑ =
R
v
mFx
2
,
R
v
mN
2
= . (1)
Pada sumbu y [4]
zk
zs
zz
maNmg
mafW
maF
=−
=−
=∑
µ
m
Nmg
a k
z
µ−
= . (2)
Gambar 2. Gaya-gaya yang bekerja pada wall of death
Subsitusikan persamaan (1) ke persamaan (2) sehingga diperoleh:
R
v
ga
m
Rmvmg
a
sk
z
k
z
2
2
)/(
µ
µ
−=
−
=
Rga kz
2
ωµ−= , (3)
Saat ω > ωmin maka
0=za (4)
Syarat Batas
Suatu keadaan agar benda tetap berada pada lintasannya atau benda tetap dalam keadaan stabil dan tidak
terjatuh, maka gaya gesek yang bekerja pada benda tersebut dalam arah vertikal fs harus sama besar dengan
gaya berat yang dimiliki oleh benda.
mgN
mgf
s
s
=
=
µ
s
mg
N
µ
= (5)
ISBN : 978-602-19655-9-7 572
PROSIDING SKF 2015
16-17 Desember 2015
Dalam arah horizontal, gaya yang bekerja adalah gaya sentripetal. Gaya sentripetal merupakan resultan
gaya yang arahnya menuju/keluar dari pusat silinder.
R
mv
Fx
2
=Σ (6)
Pada kasus ini gaya sentripetal yang bekerja hanya gaya normal, N sehingga:
R
mv
N
2
= (7)
subsitusi persamaan (5) ke persamaan (7) maka diperoleh,
R
g
sµ
ω = (8)
dimana ω adalah kecepatan sudut minimal yang harus dilewati benda titik agar tetap pada lintasan (tidak
terjatuh), g adalah percepatan gravitasi, μs adalah koefisien gesek dinding tong, dan R adalah jari-jari silinder.
Solusi Numerik dan Algoritma
Dengan menggunakan metode Euler, maka persamaan (3) dapat memberikan kecepatan dan posisi setiap
saat dalam arah z untuk ω < ωmin
Rgta kz
2
)( ωµ−= (9)
ttatvttv zzz ∆−=∆+ )()()( (10)
Sedangkan persamaan posisi untuk sumbu x, y dan z adalah:
θsinRx = (11)
θcosRy = (12)
ttvtzttz z ∆−=∆+ )()()( (13)
Untuk ω > ωmin persamaan posisi pada sumbu x, y dan z diberikan oleh:
θsinRx = (14)
θcosRy = (15)
0zz = (16)
dimana hubungan Ɵ dan ω adalah
tt ∆+= )(ωθθ (17)
Implementasi persamaan (9) sampai dengan persamaan (17) dapat dibuat dalam bentuk algoritma di
bawah ini:
L01. ,0t ,1t ,2t ,t∆ ,0ω ,1ω ?3ω
L02. ,g R, ,sv ,µ ?θ
L03. 0tt =
L04. 00
01
01
)()( ω
ωω
ω +−
−
−
= tt
tt
t
L05. tt ∆+= )(ωθθ
L06. ttt ∆+=
L07. 041 Ltt →≤
L08. 11
12
12
)()( ω
ωω
ω +−
−
−
= tt
tt
t
L09. tt ∆+= )(ωθθ
L10. ttt ∆+=
L11. 082 Ltt →≤
L12. 0ωω =
ISBN : 978-602-19655-9-7 573
PROSIDING SKF 2015
16-17 Desember 2015
L13. θsinRx =
L14. θcosRy =
L15. 0=za
L16. 0=zv
L17. 0zz =
L18. ωωω ∆−= 0)(t
L19. 13)( min Lt →≥ ωω
L20. θsinRx =
L21. θcosRy =
L22. )(5.0 2
Rgaz µω−−=
L23. ttatvttv zzz ∆+=∆+ )()()(
L24. ttvtzttz z ∆+=∆+ )()()(
L25. ωωω ∆+=∆+ )()( ttt
L26. 20)( min Lt →< ωω
HASIL PERHITUNGAN DAN PERBANDINGAN DENGAN DATA REFERENSI
Parameter-parameter beserta nilai yang digunakan dalam simulasi dapat dilihat dari Tabel 1 di bawah ini.
Parameter-parameter ini digunakan mendekati dengan nilai sebenarnya.
Tabel 1. Parameter-parameterdalam simulasi
No Parameter Nilai
1 Jari-jari silinder (R) 7 m
2 Ketinggian awal (zo) 10 m
3 Gaya grafitasi (g) 10 m/s
4 Kecepatan sudut minimum (ωmin) 5 rad/s
5 Kecepatan sudut awal (ωawal) 10 rad/s
6 Kecepatan sudut akhir (ωakhir) 1 rad/s
7 tawal 0 s
8 takhir 5 s
9 Koefisien gesek (μ) 0.04
Hasil simulasi yang dilakukan dengan menggunakan parameter-parameter di atas pada program C++
maka di dapatkan hasil berupa gambar yang ditampilkan menggunakan program gnuplot.
ISBN : 978-602-19655-9-7 574
PROSIDING SKF 2015
16-17 Desember 2015
Gambar 3. Simulasi menggunakan program C++
Dari gambar di atas dapat dilihat pada keadaan awal dimana ω > ωmin maka benda tetap pada keadaan
mula-mulanya, yaitu pada z = zo, kemudian pada waktu tertentu benda mulai turun. Pada saat benda turun
maka dapat dikatakan bahwa tersebut memiliki nilai ω < ωmin, kemudian saat ω > ωmin maka benda kembali
bergerak stabil pada lintasannya.
Data yang diperoleh dari simulasi di atas maka dapat diplot dalam grafik kecepatan terhadap waktu yang
diperlihatkan oleh Gambar 4 dan grafik ketinggian terhadap waktu pada Gambar 5
Grafik 4 dibawah memperlihatkan hubungan kecepatan sudut dan waktu yang dipengaruhi oleh perubahan
waktu pada saat benda mulai jatuh t. Dari grafik di atas dapat dilihat saat kecepatan benda lebih kecil dari
kecepatan minimum, maka benda tersebut akan jatuh sejauh jarak tertentu. Pada saat waktu turun t
dikondisikan untuk t = 1 s, t = 2 s, t = 3 s dan t = 4 s dapat dilihat bahwa benda mulai turun pada ketinggian
yang berbeda, dimana benda dengan t = 1 s maka akan lebih cepat turun dibandingkan dengan t = 2 s, t = 3 s
dan t = 4 s
Gambar 4. Grafik Kecepatan sudut terhadap waktu
Grafik Kecepatan sudut Vs Waktu
Waktu (s)
KecepatanSudut(ω)
t = 1 s
t = 2 s
t = 3 s
t = 4 s
Ketinggian(m)
ISBN : 978-602-19655-9-7 575
PROSIDING SKF 2015
16-17 Desember 2015
Dari grafik 5 dibawah dapat di lihat waktu turun pada saat t = 1 s akan memiliki selisih ketinggian yang
lebih besar dibandingkan dengan waktu turun pada saat t = 2 s, t = 3 s dan t = 4 s. Pada saat t = 1 s maka
benda akan mulai turun pada t = 0,559 s dengan ketinggian 9,999 m sampai konstan kembali pada t = 2,778 s
dengan ketinggian 0,395 m dan perubahan ketinggian 9,6 m. Pada saat t = 2 s maka benda akan mulai turun
pada t = 1,115 s dengan ketinggian 9,999 m sampai konstan kembali pada t = 3,340 s dengan ketinggian
0,946 m dan perubahan ketinggian 9 m. Pada saat t = 3 s maka benda akan mulai turun pada t = 1,670 s
dengan ketinggian 9,999 m sampai konstan kembali pada t = 3,889 s dengan ketinggian 1,50 m dan
perubahan ketinggian 8,4 m. Pada saat t = 4 s maka benda akan mulai turun pada t = 2,226 s dengan
ketinggian 9,999 m sampai konstan kembali pada t = 4,446 s dengan ketinggian 2.052 m dan perubahan
ketinggian 7,9 m.
Gambar 5. Grafik ketinggian terhadap waktu
Dari data di atas maka dapat dibuat tabel dan grafik perubahan ketinggian terhadap waktu turun t.
Tabel 2. Selisih ketinggian terhadap waktu
No Waktu turun t (s) Perubahan Ketinggian (m)
1 1 9,6
2 2 9
3 3 8,4
4 4 7,9
Ketinggian(m)
Waktu (s)
Grafik Ketinggian (z) Vs Waktu (t)
t = 1 s
t = 2 s
t = 3 s
t = 4 s
ISBN : 978-602-19655-9-7 576
PROSIDING SKF 2015
16-17 Desember 2015
Gambar 6. Grafik selisish ketinggian terhadap waktu
Dari tabel dan grafik di atas dapat dengan jelas dilihat bahwa semakin lama pengaturan waktu turun dari
benda pada dinding silinder yang vertikal maka perubahan ketinggian akan semakin kecil, artinya penurunan
benda akan semakin kecil.
KESIMPULAN
Benda yang bergerak pada dinding vertikal akan dapat bergerak stabil apabila benda tersebut memiliki
kecepatan sudut yang lebih besar dibandingkan dengan kecepatan minimum yang dimilikinya. Kecepatan
minimum benda ini dipengaruhi oleh jari-jari tong yang akan dilewatinya, tetapi jika benda tersebut memiliki
kecepatan sudut kurang dari kecepatan minimumnya, maka benda akan jatuh. Dari hasil yang diperoleh maka
dapat disimpulkan waktu benda saat dibuat mulai turun mempengaruhi ketinggian dan kecepatan sudut yang
dibuat oleh benda itu sendiri. Semakin cepat waktu benda tersebut turun maka semakin besar selisih
ketinggian yang akan dihasilkan, begitu juga sebaliknya.
REFERENSI
1. Abramowicz, M.A. dan Szuszkiewicz, E. The Wall of Death. American Journal of Physics
(1993) http://dx.doi.org/10.1119/1.17349
2. Ahmed, M. Methods in Computational Physics. North Carolina University (2012)
3. Sparisoma Viridi. Visualisasi Data dengan Gnuplot: Modul Praktikum FI2283 Pemrograman dan
Simulasi Fisika. Versi 29 September 2013 (2013)
4. Resnick, Haliday, dkk. Fisika Jilid 1 Edisisi Ketiga. Erlangga (1985)
ISBN : 978-602-19655-9-7 577

More Related Content

What's hot

HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAKHUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAKDiana Amrita
 
Harga Air kalorimeter
Harga Air kalorimeterHarga Air kalorimeter
Harga Air kalorimetersilvi novrian
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnetumammuhammad27
 
Praktikum .pdf; ayunan sederhana
Praktikum .pdf; ayunan sederhanaPraktikum .pdf; ayunan sederhana
Praktikum .pdf; ayunan sederhanaAlif Permana
 
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayafikar zul
 
IPA Fisika Gaya, Hukum Newton, Usaha dan Energi
IPA Fisika Gaya, Hukum Newton, Usaha dan EnergiIPA Fisika Gaya, Hukum Newton, Usaha dan Energi
IPA Fisika Gaya, Hukum Newton, Usaha dan EnergiMaharotullaili Nur Azizah
 
Materi kuliah fisika teknik I : besaran satuan
Materi kuliah fisika teknik I : besaran satuanMateri kuliah fisika teknik I : besaran satuan
Materi kuliah fisika teknik I : besaran satuanMario Yuven
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoffumammuhammad27
 
Makalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikMakalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikbestricabebest
 
Laporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwoodLaporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwoodWidya arsy
 
Presentasi temperatur & pemuaian termal
Presentasi temperatur & pemuaian termal Presentasi temperatur & pemuaian termal
Presentasi temperatur & pemuaian termal I Made Adiguna
 
Makalah metode transformasi fourier
Makalah metode transformasi fourierMakalah metode transformasi fourier
Makalah metode transformasi fourierRegy Buana Pramana
 
Percobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturanPercobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturanKLOTILDAJENIRITA
 
Momentum sudut SMA
Momentum sudut SMAMomentum sudut SMA
Momentum sudut SMAIrhuel_Abal2
 
Presentasi ' Sistem Partikel '
Presentasi ' Sistem Partikel 'Presentasi ' Sistem Partikel '
Presentasi ' Sistem Partikel 'Devi Adi Nufriana
 

What's hot (20)

HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAKHUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
 
Harga Air kalorimeter
Harga Air kalorimeterHarga Air kalorimeter
Harga Air kalorimeter
 
Osilasi teredam
Osilasi teredamOsilasi teredam
Osilasi teredam
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
 
Praktikum .pdf; ayunan sederhana
Praktikum .pdf; ayunan sederhanaPraktikum .pdf; ayunan sederhana
Praktikum .pdf; ayunan sederhana
 
PPT Materi gerak lurus kelas X
PPT Materi gerak lurus kelas X PPT Materi gerak lurus kelas X
PPT Materi gerak lurus kelas X
 
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
 
IPA Fisika Gaya, Hukum Newton, Usaha dan Energi
IPA Fisika Gaya, Hukum Newton, Usaha dan EnergiIPA Fisika Gaya, Hukum Newton, Usaha dan Energi
IPA Fisika Gaya, Hukum Newton, Usaha dan Energi
 
Mekanika Lagrange
Mekanika LagrangeMekanika Lagrange
Mekanika Lagrange
 
Materi kuliah fisika teknik I : besaran satuan
Materi kuliah fisika teknik I : besaran satuanMateri kuliah fisika teknik I : besaran satuan
Materi kuliah fisika teknik I : besaran satuan
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
 
Makalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikMakalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonik
 
ALAT UKUR MASSA & WAKTU
ALAT UKUR MASSA & WAKTUALAT UKUR MASSA & WAKTU
ALAT UKUR MASSA & WAKTU
 
Energi Gelombang
Energi GelombangEnergi Gelombang
Energi Gelombang
 
Laporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwoodLaporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwood
 
Presentasi temperatur & pemuaian termal
Presentasi temperatur & pemuaian termal Presentasi temperatur & pemuaian termal
Presentasi temperatur & pemuaian termal
 
Makalah metode transformasi fourier
Makalah metode transformasi fourierMakalah metode transformasi fourier
Makalah metode transformasi fourier
 
Percobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturanPercobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturan
 
Momentum sudut SMA
Momentum sudut SMAMomentum sudut SMA
Momentum sudut SMA
 
Presentasi ' Sistem Partikel '
Presentasi ' Sistem Partikel 'Presentasi ' Sistem Partikel '
Presentasi ' Sistem Partikel '
 

Similar to pemodelan lintasan benda titik pada tong setan

Similar to pemodelan lintasan benda titik pada tong setan (20)

Pokok bahasan rotasi benda tegar
Pokok bahasan rotasi benda tegarPokok bahasan rotasi benda tegar
Pokok bahasan rotasi benda tegar
 
Power Point Gerak Melingkar
Power Point Gerak MelingkarPower Point Gerak Melingkar
Power Point Gerak Melingkar
 
Tugas fisika kelompok x gerak melingkar
Tugas fisika kelompok x gerak melingkarTugas fisika kelompok x gerak melingkar
Tugas fisika kelompok x gerak melingkar
 
Fisika gerak meliggkar
Fisika gerak meliggkarFisika gerak meliggkar
Fisika gerak meliggkar
 
P02-KINEMATIKA.pdf
P02-KINEMATIKA.pdfP02-KINEMATIKA.pdf
P02-KINEMATIKA.pdf
 
2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkar2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkar
 
GLB.ppt
GLB.pptGLB.ppt
GLB.ppt
 
Gerak rotasi
Gerak rotasiGerak rotasi
Gerak rotasi
 
Kinematika gerak melingkar 2016ok
Kinematika gerak melingkar 2016okKinematika gerak melingkar 2016ok
Kinematika gerak melingkar 2016ok
 
Kinematika Gerak
Kinematika GerakKinematika Gerak
Kinematika Gerak
 
kinematika gerak
kinematika gerakkinematika gerak
kinematika gerak
 
2 soal ujian tengah semester tahun
2 soal ujian tengah semester tahun2 soal ujian tengah semester tahun
2 soal ujian tengah semester tahun
 
04 bab 3
04 bab 304 bab 3
04 bab 3
 
04 bab 3
04 bab 304 bab 3
04 bab 3
 
Fisika Dasar
Fisika Dasar Fisika Dasar
Fisika Dasar
 
Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebas
 
BAB 3 Gerak Lurus.ppt
BAB 3 Gerak Lurus.pptBAB 3 Gerak Lurus.ppt
BAB 3 Gerak Lurus.ppt
 
Gerak Lurus.ppt
Gerak Lurus.pptGerak Lurus.ppt
Gerak Lurus.ppt
 
IPA KELAS 9 Gerak Lurus .ppt
IPA KELAS 9 Gerak Lurus .pptIPA KELAS 9 Gerak Lurus .ppt
IPA KELAS 9 Gerak Lurus .ppt
 
BAB 3 Gerak Lurus.ppt
BAB 3 Gerak Lurus.pptBAB 3 Gerak Lurus.ppt
BAB 3 Gerak Lurus.ppt
 

More from radar radius

Gas Air Mata: Zat Kimia, Metode Penyebaran, dan Efek.docx
Gas Air Mata: Zat Kimia, Metode Penyebaran, dan Efek.docxGas Air Mata: Zat Kimia, Metode Penyebaran, dan Efek.docx
Gas Air Mata: Zat Kimia, Metode Penyebaran, dan Efek.docxradar radius
 
Urutan peristiwa kiamat besar
Urutan peristiwa kiamat besarUrutan peristiwa kiamat besar
Urutan peristiwa kiamat besarradar radius
 
Tauhid dalam konsep islam
Tauhid dalam konsep islamTauhid dalam konsep islam
Tauhid dalam konsep islamradar radius
 
Problematika dakwah
Problematika dakwahProblematika dakwah
Problematika dakwahradar radius
 
Melestarikan alam (hadis)
Melestarikan alam (hadis)Melestarikan alam (hadis)
Melestarikan alam (hadis)radar radius
 
Materi qurdis IX 2
Materi qurdis IX 2Materi qurdis IX 2
Materi qurdis IX 2radar radius
 
Materi Quran Hadits VIII 2
Materi Quran Hadits VIII 2Materi Quran Hadits VIII 2
Materi Quran Hadits VIII 2radar radius
 
Fenomena alam kiamat
Fenomena alam kiamatFenomena alam kiamat
Fenomena alam kiamatradar radius
 
Materi Quran Hadist IX 2
Materi Quran Hadist IX 2Materi Quran Hadist IX 2
Materi Quran Hadist IX 2radar radius
 
Doa nur buwwah lengkap
Doa nur buwwah lengkapDoa nur buwwah lengkap
Doa nur buwwah lengkapradar radius
 
Gerak pada Tumbuhan dan Hewan
Gerak pada Tumbuhan dan HewanGerak pada Tumbuhan dan Hewan
Gerak pada Tumbuhan dan Hewanradar radius
 

More from radar radius (20)

Gas Air Mata: Zat Kimia, Metode Penyebaran, dan Efek.docx
Gas Air Mata: Zat Kimia, Metode Penyebaran, dan Efek.docxGas Air Mata: Zat Kimia, Metode Penyebaran, dan Efek.docx
Gas Air Mata: Zat Kimia, Metode Penyebaran, dan Efek.docx
 
IPA SMP_KK C.pdf
IPA SMP_KK C.pdfIPA SMP_KK C.pdf
IPA SMP_KK C.pdf
 
IPA SMP_KK B.pdf
IPA SMP_KK B.pdfIPA SMP_KK B.pdf
IPA SMP_KK B.pdf
 
الإيمان
الإيمانالإيمان
الإيمان
 
Wahyu
WahyuWahyu
Wahyu
 
Urutan peristiwa kiamat besar
Urutan peristiwa kiamat besarUrutan peristiwa kiamat besar
Urutan peristiwa kiamat besar
 
Toleransi
ToleransiToleransi
Toleransi
 
Toleransi (hadis)
Toleransi (hadis)Toleransi (hadis)
Toleransi (hadis)
 
Tauhid dalam konsep islam
Tauhid dalam konsep islamTauhid dalam konsep islam
Tauhid dalam konsep islam
 
Tajwid (mad)
Tajwid (mad)Tajwid (mad)
Tajwid (mad)
 
Qurdis 7 1
Qurdis 7 1Qurdis 7 1
Qurdis 7 1
 
Qurban
QurbanQurban
Qurban
 
Problematika dakwah
Problematika dakwahProblematika dakwah
Problematika dakwah
 
Melestarikan alam (hadis)
Melestarikan alam (hadis)Melestarikan alam (hadis)
Melestarikan alam (hadis)
 
Materi qurdis IX 2
Materi qurdis IX 2Materi qurdis IX 2
Materi qurdis IX 2
 
Materi Quran Hadits VIII 2
Materi Quran Hadits VIII 2Materi Quran Hadits VIII 2
Materi Quran Hadits VIII 2
 
Fenomena alam kiamat
Fenomena alam kiamatFenomena alam kiamat
Fenomena alam kiamat
 
Materi Quran Hadist IX 2
Materi Quran Hadist IX 2Materi Quran Hadist IX 2
Materi Quran Hadist IX 2
 
Doa nur buwwah lengkap
Doa nur buwwah lengkapDoa nur buwwah lengkap
Doa nur buwwah lengkap
 
Gerak pada Tumbuhan dan Hewan
Gerak pada Tumbuhan dan HewanGerak pada Tumbuhan dan Hewan
Gerak pada Tumbuhan dan Hewan
 

Recently uploaded

UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakDianPermana63
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...Kanaidi ken
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8RiniWulandari49
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxiwidyastama85
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025Fikriawan Hasli
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramTitaniaUtami
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxAmmar Ahmad
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxMas PauLs
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Fathan Emran
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bSisiliaFil
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanaji guru
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxFidiaHananasyst
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

pemodelan lintasan benda titik pada tong setan

  • 1. PROSIDING SKF 2015 16-17 Desember 2015 Pemodelan Lintasan Benda Titik Pada Wall of Death (Tong Setan) Wenny Wahyuni1,a) , Rustan1,b) , Erika L. Y. Nasution2,c) , Miftahul Husnah2,d) dan Sparisoma Viridi3,e) 1 Laboratorium Fisika Bumi, Kelompok Keilmuan Fisika Bumi dan Sistem Kompleks, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132 2 Laboratorium Material Energi dan Lingkungan, Kelompok Keilmuan Fisika Material dan Elektronik , Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132 3 Laboratorium Fisika Nuklir dan Biofisika, Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132 a)wenny.wahyuni.zahda@gmail.com (corresponding author) b)rustankabaro@yahoo.com c)erika.lindanst@gmail.com d)miftahulhusnah1403@gmail.com d)dudung@fi.itb.ac.id Abstrak Wall of death adalah suatu wahana bermain dimana sipengendara sepeda motor mengelilingi tong yang berbentuk silinder tanpa terjatuh. Kebanyakan masyarkat awam mengira atraksi tersebut terjadi karena adanya sihir. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena ini secara fisika melalui pemodelan tiga dimensi yang menggunakan metode Euler pada program C++. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa atraksi ini dipengaruhi kecepatan sepeda motor, dimana semakin besar jari-jari tong maka kecepatan sepeda motor harus semakin besar juga, semakin besarnya kecepatan sepeda motor saat mengelilingi tong (silinder) maka energi yang dibutuhkan juga semakin besar. Apabila silinder memiliki bentuk yang dengan sudut yang konstan dari bawah hingga atas o 90=θ maka jika kecepatan sepeda motor diperlambat, motor akan jatuh kebawah, tetapi jika kecepatan terus bertambah maka sepeda motor akan tetap pada lintasannya. Jika sepeda motor tersebut diberikan waktu yang lebih cepat maka selisih ketinggian motor tersebut saat turun akan semakin besar yaitu dibandingkan dengan waktu turun motor lebih lama. Pada penelitian ini waktu turun motor (t) ditentukan pada saat t = 1 s, t = 2 s, t = 3 s dan t = 4 s dengan selisih ketinggian masing- masing adalah 9,6 m, 9 m, 8,4 m dan 7,9 m. Kata-kata kunci: Gaya sentripetal, gerak melingkar, wall of death dan pemodelan. ISBN : 978-602-19655-9-7 570
  • 2. PROSIDING SKF 2015 16-17 Desember 2015 PENDAHULUAN Tong setan (Wall of Death) merupakan istilah untuk salah satu wahana permainan yang dapat dinikmati di pasar malam. Wall of death merupakan suatu atraksi mengendarai sepeda motor yang berputar mengelilingi sebuah tong silinder berukuran besar menggunakan motor bahkan mobil. Anehnya, meskipun dinding tong memiliki kemiringan hampir tegak lurus dengan tanah, pengendara dapat berputar-putar tanpa terjatuh. Banyak pendapat mengenai fenomena tersebut, ada berpendapat pemain atraksi menggunakan ilmu sihir, sulap, atau memang ada bantuan setan [1,2]. Fenomena tersebut menarik untuk dikaji dan dijelaskan secara fisika dan dimodelkan untuk meluruskan pendapat-pendapat tersebut. Simulasi pemodelan gerak benda ini dilakukan dengan menggunakan program C++, program ini digunakan karena memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan program yang lain [3]. Pada penelitian ini, sebuah motor diasumsikan sebagai sebuah benda titik, bergerak dengan kecepatan sudut ωmin bergerak mengelilingi dinding silinder. Untuk bergerak stabil dan tidak terjatuh, benda titik harus melewati kecepatan sudut ωmin. Persamaan gerak akan diturunkan secara analitik dan numerik menggunakan metode Euler. Gambar 1. Model pergerakan dalam silinder dengan kecepatan sudut yang diinginkan Dengan menentukan kecepatan sudut dari benda yang bergerak tersebut, maka akan di dapatkan bentuk lintasan yang terbentuk oleh benda terhadap dinding. Perubahan kecepatan sudut diakibatkan karena adanya perubahan waktu. Waktu yang digunakan merupakan variabel yang dapat diubah-ubah. Perubahan waktu disini bertujuan untuk melihat seberapa besar selisih penurunan benda selama turun dan kemudian kembali keposisi konstan dimana ω > ωmin, pada keadaan ini dapat dikatakan benda (sepeda motor) dapat bergerak stabil pada lintasannya. z t ω>ωmin ω<ωmin ω>ωmin ISBN : 978-602-19655-9-7 571
  • 3. PROSIDING SKF 2015 16-17 Desember 2015 KONSEP GERAK BENDA PADA WALL OF DEATH Gaya-gaya yang bekerja pada benda di dalam Wall of Death Suatu benda yang bergerak pada dinding vertikal kasar dipengaruhi oleh beberapa gaya yang bekerja pada benda dan dinding tersebut. Gaya-gaya yang bekerja antara lain gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya normal. Pada kasus tabung yang berbentuk silinder vertikal dengan kemiringan o 90=θ maka dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa gaya normal juga berlaku sebagai gaya sentripetalnya, dengan asumsi inilah dengan menurunkan rumus dari hukum Newton didapatkan nilai dari ωmin. Dengan sedikit operasi matematik maka nilai ωmin ini di dapatkan hanya bergantung terhadap jari-jari dari silinder atau tong tersebut. Pada sumbu x ∑ = R v mFx 2 , R v mN 2 = . (1) Pada sumbu y [4] zk zs zz maNmg mafW maF =− =− =∑ µ m Nmg a k z µ− = . (2) Gambar 2. Gaya-gaya yang bekerja pada wall of death Subsitusikan persamaan (1) ke persamaan (2) sehingga diperoleh: R v ga m Rmvmg a sk z k z 2 2 )/( µ µ −= − = Rga kz 2 ωµ−= , (3) Saat ω > ωmin maka 0=za (4) Syarat Batas Suatu keadaan agar benda tetap berada pada lintasannya atau benda tetap dalam keadaan stabil dan tidak terjatuh, maka gaya gesek yang bekerja pada benda tersebut dalam arah vertikal fs harus sama besar dengan gaya berat yang dimiliki oleh benda. mgN mgf s s = = µ s mg N µ = (5) ISBN : 978-602-19655-9-7 572
  • 4. PROSIDING SKF 2015 16-17 Desember 2015 Dalam arah horizontal, gaya yang bekerja adalah gaya sentripetal. Gaya sentripetal merupakan resultan gaya yang arahnya menuju/keluar dari pusat silinder. R mv Fx 2 =Σ (6) Pada kasus ini gaya sentripetal yang bekerja hanya gaya normal, N sehingga: R mv N 2 = (7) subsitusi persamaan (5) ke persamaan (7) maka diperoleh, R g sµ ω = (8) dimana ω adalah kecepatan sudut minimal yang harus dilewati benda titik agar tetap pada lintasan (tidak terjatuh), g adalah percepatan gravitasi, μs adalah koefisien gesek dinding tong, dan R adalah jari-jari silinder. Solusi Numerik dan Algoritma Dengan menggunakan metode Euler, maka persamaan (3) dapat memberikan kecepatan dan posisi setiap saat dalam arah z untuk ω < ωmin Rgta kz 2 )( ωµ−= (9) ttatvttv zzz ∆−=∆+ )()()( (10) Sedangkan persamaan posisi untuk sumbu x, y dan z adalah: θsinRx = (11) θcosRy = (12) ttvtzttz z ∆−=∆+ )()()( (13) Untuk ω > ωmin persamaan posisi pada sumbu x, y dan z diberikan oleh: θsinRx = (14) θcosRy = (15) 0zz = (16) dimana hubungan Ɵ dan ω adalah tt ∆+= )(ωθθ (17) Implementasi persamaan (9) sampai dengan persamaan (17) dapat dibuat dalam bentuk algoritma di bawah ini: L01. ,0t ,1t ,2t ,t∆ ,0ω ,1ω ?3ω L02. ,g R, ,sv ,µ ?θ L03. 0tt = L04. 00 01 01 )()( ω ωω ω +− − − = tt tt t L05. tt ∆+= )(ωθθ L06. ttt ∆+= L07. 041 Ltt →≤ L08. 11 12 12 )()( ω ωω ω +− − − = tt tt t L09. tt ∆+= )(ωθθ L10. ttt ∆+= L11. 082 Ltt →≤ L12. 0ωω = ISBN : 978-602-19655-9-7 573
  • 5. PROSIDING SKF 2015 16-17 Desember 2015 L13. θsinRx = L14. θcosRy = L15. 0=za L16. 0=zv L17. 0zz = L18. ωωω ∆−= 0)(t L19. 13)( min Lt →≥ ωω L20. θsinRx = L21. θcosRy = L22. )(5.0 2 Rgaz µω−−= L23. ttatvttv zzz ∆+=∆+ )()()( L24. ttvtzttz z ∆+=∆+ )()()( L25. ωωω ∆+=∆+ )()( ttt L26. 20)( min Lt →< ωω HASIL PERHITUNGAN DAN PERBANDINGAN DENGAN DATA REFERENSI Parameter-parameter beserta nilai yang digunakan dalam simulasi dapat dilihat dari Tabel 1 di bawah ini. Parameter-parameter ini digunakan mendekati dengan nilai sebenarnya. Tabel 1. Parameter-parameterdalam simulasi No Parameter Nilai 1 Jari-jari silinder (R) 7 m 2 Ketinggian awal (zo) 10 m 3 Gaya grafitasi (g) 10 m/s 4 Kecepatan sudut minimum (ωmin) 5 rad/s 5 Kecepatan sudut awal (ωawal) 10 rad/s 6 Kecepatan sudut akhir (ωakhir) 1 rad/s 7 tawal 0 s 8 takhir 5 s 9 Koefisien gesek (μ) 0.04 Hasil simulasi yang dilakukan dengan menggunakan parameter-parameter di atas pada program C++ maka di dapatkan hasil berupa gambar yang ditampilkan menggunakan program gnuplot. ISBN : 978-602-19655-9-7 574
  • 6. PROSIDING SKF 2015 16-17 Desember 2015 Gambar 3. Simulasi menggunakan program C++ Dari gambar di atas dapat dilihat pada keadaan awal dimana ω > ωmin maka benda tetap pada keadaan mula-mulanya, yaitu pada z = zo, kemudian pada waktu tertentu benda mulai turun. Pada saat benda turun maka dapat dikatakan bahwa tersebut memiliki nilai ω < ωmin, kemudian saat ω > ωmin maka benda kembali bergerak stabil pada lintasannya. Data yang diperoleh dari simulasi di atas maka dapat diplot dalam grafik kecepatan terhadap waktu yang diperlihatkan oleh Gambar 4 dan grafik ketinggian terhadap waktu pada Gambar 5 Grafik 4 dibawah memperlihatkan hubungan kecepatan sudut dan waktu yang dipengaruhi oleh perubahan waktu pada saat benda mulai jatuh t. Dari grafik di atas dapat dilihat saat kecepatan benda lebih kecil dari kecepatan minimum, maka benda tersebut akan jatuh sejauh jarak tertentu. Pada saat waktu turun t dikondisikan untuk t = 1 s, t = 2 s, t = 3 s dan t = 4 s dapat dilihat bahwa benda mulai turun pada ketinggian yang berbeda, dimana benda dengan t = 1 s maka akan lebih cepat turun dibandingkan dengan t = 2 s, t = 3 s dan t = 4 s Gambar 4. Grafik Kecepatan sudut terhadap waktu Grafik Kecepatan sudut Vs Waktu Waktu (s) KecepatanSudut(ω) t = 1 s t = 2 s t = 3 s t = 4 s Ketinggian(m) ISBN : 978-602-19655-9-7 575
  • 7. PROSIDING SKF 2015 16-17 Desember 2015 Dari grafik 5 dibawah dapat di lihat waktu turun pada saat t = 1 s akan memiliki selisih ketinggian yang lebih besar dibandingkan dengan waktu turun pada saat t = 2 s, t = 3 s dan t = 4 s. Pada saat t = 1 s maka benda akan mulai turun pada t = 0,559 s dengan ketinggian 9,999 m sampai konstan kembali pada t = 2,778 s dengan ketinggian 0,395 m dan perubahan ketinggian 9,6 m. Pada saat t = 2 s maka benda akan mulai turun pada t = 1,115 s dengan ketinggian 9,999 m sampai konstan kembali pada t = 3,340 s dengan ketinggian 0,946 m dan perubahan ketinggian 9 m. Pada saat t = 3 s maka benda akan mulai turun pada t = 1,670 s dengan ketinggian 9,999 m sampai konstan kembali pada t = 3,889 s dengan ketinggian 1,50 m dan perubahan ketinggian 8,4 m. Pada saat t = 4 s maka benda akan mulai turun pada t = 2,226 s dengan ketinggian 9,999 m sampai konstan kembali pada t = 4,446 s dengan ketinggian 2.052 m dan perubahan ketinggian 7,9 m. Gambar 5. Grafik ketinggian terhadap waktu Dari data di atas maka dapat dibuat tabel dan grafik perubahan ketinggian terhadap waktu turun t. Tabel 2. Selisih ketinggian terhadap waktu No Waktu turun t (s) Perubahan Ketinggian (m) 1 1 9,6 2 2 9 3 3 8,4 4 4 7,9 Ketinggian(m) Waktu (s) Grafik Ketinggian (z) Vs Waktu (t) t = 1 s t = 2 s t = 3 s t = 4 s ISBN : 978-602-19655-9-7 576
  • 8. PROSIDING SKF 2015 16-17 Desember 2015 Gambar 6. Grafik selisish ketinggian terhadap waktu Dari tabel dan grafik di atas dapat dengan jelas dilihat bahwa semakin lama pengaturan waktu turun dari benda pada dinding silinder yang vertikal maka perubahan ketinggian akan semakin kecil, artinya penurunan benda akan semakin kecil. KESIMPULAN Benda yang bergerak pada dinding vertikal akan dapat bergerak stabil apabila benda tersebut memiliki kecepatan sudut yang lebih besar dibandingkan dengan kecepatan minimum yang dimilikinya. Kecepatan minimum benda ini dipengaruhi oleh jari-jari tong yang akan dilewatinya, tetapi jika benda tersebut memiliki kecepatan sudut kurang dari kecepatan minimumnya, maka benda akan jatuh. Dari hasil yang diperoleh maka dapat disimpulkan waktu benda saat dibuat mulai turun mempengaruhi ketinggian dan kecepatan sudut yang dibuat oleh benda itu sendiri. Semakin cepat waktu benda tersebut turun maka semakin besar selisih ketinggian yang akan dihasilkan, begitu juga sebaliknya. REFERENSI 1. Abramowicz, M.A. dan Szuszkiewicz, E. The Wall of Death. American Journal of Physics (1993) http://dx.doi.org/10.1119/1.17349 2. Ahmed, M. Methods in Computational Physics. North Carolina University (2012) 3. Sparisoma Viridi. Visualisasi Data dengan Gnuplot: Modul Praktikum FI2283 Pemrograman dan Simulasi Fisika. Versi 29 September 2013 (2013) 4. Resnick, Haliday, dkk. Fisika Jilid 1 Edisisi Ketiga. Erlangga (1985) ISBN : 978-602-19655-9-7 577