1. LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
FISIKA DASAR II
“MEDAN MAGNET”
TANGGAL PENGUMPULAN : 10th
of March 2018 M
TANGGAL PRAKTIKUM : 04th
of March 2018 M
WAKTU PRAKTIKUM : 11.30-selesai WIB
NAMA : Utut Muhammad
NIM : 11170163000059
KELOMPOK / KLOTER : Dua / Satu
NAMA :
1. Sabda Melania Z. Z
KELAS : PENDIDIKAN FISIKA 2B
LABORATORIUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
2. “MEDAN MAGNET”
TUGAS AKHIR PRAKTIKUM
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menganalisis hubungan antara medan magnet dan induksi magnet
2. Membuktikan percobaan Hans Christian Oersted
3. Menagatahui variabel-variabel yang mempengaruhi besarnya field
magnet
4. Mengatahui pengaruh polaritas terhadap penyimpangan jarum kompas
5. Memahami materi pada medan magnet
B. DASAR TEORI
Medan magnet diartikan sebagai daerah (ruang) disekitar magnet
yang masih dipengaruhi oleh force magnet. Magnet sering diartikan sebagai
benda yang dapat menarik benda lain. Kutub magnet yang mengarah utara
disebut kutub selatan dan kutub magnet yang mengarah selatan disebut
kutub utara. Hal ini disebabkan kutub magnet bumi berlawanan dengan arah
dengan kutub bumi. Dua kutub magnet sejenis yang saling didekatkan akan
tolak menolak dan dua kutub magnet sejenis yang saling didekatkan akan
tolak menolak dan dua kutub magnet tak sejenis akan saling tarik menarik.
(Anonim.id, scribd.com. 2014)
Medan magnet adalah medan gaya yang berada di sekitar sebuah
benda magnetik atau disekitar sebuah konsuktor berarus. Medan magnet
dapat digambarkandengan garis-garis gaya magnet yang selalu keluar dari
kutub utara magnet dan masuk ke kutub selatan magnet. (Kamajaya, 2008:
154)
Medan magnet bumi dan medan magnet pada batang adalah Sama,
karena pada medan magnet bumi terdapat pola garis medan magnet yang
menunjukkan seperti seolah-olah ada magnet batang imajiner di dalam
bumi. karena kutub utara (N) dari jarum kompas mengarah ke uara, kutub
magnet di utara geografis bumi secara magnetis merupakan kutub selatan.
Bumi bertindak seperti magnet yang sangat besar. Tapi kutub magnet bumi
3. FIELD MAGNETIC AND INDUCTION MAGNETIC UTUT MUHAMMAD
tidak terletak pada kutub geografisnya (pada sumbu rotasi bumi) (Giancolli,
2014: 138).
Arah medan magnet pada kumparan berarus listrik dapat
diingat dengan cara sederhana. Cara sederhana untuk mengingat
arah garis-garis medan magnet disebut dengan kaidah tangan
kanan, yaitu dengan membayangkan Anda menggenggam kawat
tersebut dengan tangan kanan, sehingga ibu jari Anda
menunjukkan arah arus (positif) konvensional; kemudian jari-jari
lain akan melingkari kawat dengan arah medan magnet. (Giancoli:
2001: 137)
Tahun 1269, de Maricourt melakukan studi tentang magnet dan
mengamati adanya sepasang kutub pada benda magnetic. Kutub-kutub ini
kemudian dinamakan dengan kutub utara dan kutub selatan. Jika kutub yang
sejenis seperti kutub utara dengan kutub utara didekatkan maka akan saling
tolak menolak, begitu juga sebaliknya jika kutub utara didekatkan dengan
kutub selatan maka akan terjadi tarik menarik. Gaya saling tolak dan saling
tarik menyerupai fenomena listrik statis namun perbedaan yang sangat
penting antara sumber dari medan magnet dengan medan listrik adalah pada
magnet kutub utara dan selatan tidak bisa dipisahkan dan akan selalu
berpasangan, berbeda dengan gaya listrik yang masing-masing bermuatan
bisa terpisah , pada magnet kutub positif selalu muncul berpasangan bahkan
jika sebuah bahan dipotong sedemikian rupa maka akan selalu muncul
sepasang kutub (Ishaq, 2007: 111-112).
Medan magnet, dalam ilmu Fisika, adalah suatu medan yang
dibentuk dengan menggerakan muatan listrik (arus listrik) yang
menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya.
Putaran mekanika kuantum dari satu partikel membentuk medan magnet
dan putaran itu dipengaruhi oleh dirinyasendiri seperti arus listrik; inilah
yang menyebabkan medan magnet dariferromagnet "permanen". Sebuah
medan magnet adalah medan vektor: yaitu berhubungan dengan setiap titik
dalam ruang vektor yang dapat berubah menurutwaktu. Arah dari medan ini
4. adalah seimbang dengan arah jarumkompasyangdiletakkan di dalam medan
tersebut (Tipler, 2010: 198)
Hans Oersted melakukan percobaan untuk membuktikan listrik dan
magnet bisa jadi satu atau yang lebih dikenal dengan elektromagnet, Oersted
membawa kompas yang diletakkan di dekat kawat yang sedang dialiri arus
listrik. Hasilnya ternyata jarum kompas yang selalu menunjukkan arah utara
tersebut bergerak. Dari kesimpulan percobaan Oersted tersebut
membuktikan bahwa kawat yang dialiri arus listrik dapat menggerakkan
jarum kompas. Jadi, listrik ternyata dapat menimbulkan elektromagnet,
maka timbul suatu medan elektromagnet. (Anggraeni, 2008: 13-14)
Hukum Oersted adalah hukum yang ditemukan oleh seorang
fisikawan sekaligus kimiawan yang berasal dari Denmark yang bernama
Hans Christian Oersted (1777-1851). Hubungan antara fenomena listrik dan
magnet, yang dimana ketika jarum kompas di tempatkan dekat dengan
kawat yang berarus akan membelok dijelaskan pada hukum ini. (Jewett,
2010: 451)
Medan magnet sering diartikan sebagai daerah atau ruang
yang dipengaruhi oleh magnet. Jika bahan magnetik ditempatkan
pada daerah atau ruang yang sudah terdapat medan magnet maka,
bahan magnetik tersebut akan dipengaruhi oleh magnet. (Umar,
2008 : 141).
Terdapat tiga sifat bahan magnet, yaitu paramagnetik,
ferromagnetisme, dan diamagnetisme. Paramagnetik adalah suatu sifat yang
tidak memiliki sifat magnetik sama sekali. Bahan para magnetik tersusun
oleh atom-atom atau ion yang memiliki momen dipol magnet tetap.
Ferromagnetisme adalah suatu bahan yang memiliki sifat magnetik yang
kuat. Bahan ferromagnetisme bila diradiasi medan magnet menyebabkan
kuat medan magnet didalam bahan itu menjadi besar sekali. Contoh bahan
ferromagnetisme adalah besi, kobalt, nikel, disprosium, dan gadulinium.
Bahan diamagnetisme bersifat seperti paramagnetik tetapi memiliki sifat
magnetik yang kecil. (Jati dan Priyambodo, 2010 : 94).
5. FIELD MAGNETIC AND INDUCTION MAGNETIC UTUT MUHAMMAD
C. ALAT dan BAHAN
NO GAMBAR
NAMA ALAT
DAN BAHAN
JUMLAH
1 Catu Daya
1 Buah
2
Multimeter
Digital
1 Buah
3
Resistor 50
Ohm
1 Buah
4 Saklar
1 Buah
5
Kumparan
1000 lilitan
1 Buah
6
Kumparan
500 Lilitan
1 Buah
7 Kompas
1 Buah
6. 8 Inti Besi
1 Buah
9
Kabel
Penghubung
5 Buah
10
Resistor 100
ohm
1 Buah
D. LANGKAH KERJA
Percobaan I (Resistor 50 Ohm)
NO GAMBAR LANGKAH KERJA
1 Siapkan alat dan Bahan
2
Dari catu daya hubungkanlah
kabel tersebut menuju resistor.
50 ohm
3
Buatlah rangkain listrik pada
medan magnet
7. FIELD MAGNETIC AND INDUCTION MAGNETIC UTUT MUHAMMAD
4
Putar selector pada multimeter
ke arah 10 mA
5
Letakkan kompas didepan
kumparan
6
Nyalakan catu daya, dan putar
sebesar 12 V, dan hidupkan
saklar
7
Mendekatkan kumparan
sebesar 500 lilitan, dan catat
hasil simpangan pada kompas
tersebut pada udara dan besi.
8
Mendekatkan kumparan
sebesar 1000 lilitan, dan catat
hasil simpangan pada kompas
tersebut pada udara dan besi.
9
Mendekatkan kumparan
dengan lilitan 500 dan 1000
ohm serta ditambahkan besi,
dan terdapat hasil simpangan
pada udara dan besi tersebut.
10
Ganti dengan polaritas pada
catu daya
8. 11
Catat hasil seperti arus pada
multimeter, simpangan pada
arah jarum kompas
Percobaan II (Resistor 100 Ohm)
NO GAMBAR LANGKAH KERJA
1 Siapkan alat dan Bahan
2
Dari catu daya hubungkanlah
kabel tersebut menuju resistor.
100 ohm
3
Buatlah rangkain listrik pada
medan magnet
4
Putar selector pada multimeter
ke arah 10 mA
5
Letakkan kompas didepan
kumparan
9. FIELD MAGNETIC AND INDUCTION MAGNETIC UTUT MUHAMMAD
6
Nyalakan catu daya, dan putar
sebesar 12 V, dan hidupkan
saklar
7
Mendekatkan kumparan
sebesar 500 lilitan, dan catat
hasil simpangan pada kompas
tersebut pada udara dan besi.
8
Mendekatkan kumparan
sebesar 1000 lilitan, dan catat
hasil simpangan pada kompas
tersebut pada udara dan besi.
9
Mendekatkan kumparan
dengan lilitan 500 dan 1000
ohm serta ditambahkan besi,
dan terdapat hasil simpangan
pada udara dan besi tersebut.
10
Ganti dengan polaritas pada
catu daya
11
Catat hasil seperti arus pada
multimeter, simpangan pada
arah jarum kompas
E. DATA PERCOBAAN
Percobaan I
Tegangan Catu Daya sebesar 12 V (DC)
Resistor 50 ohm
10. No
Arus
Listrik
(Ampere)
Polaritas Kumparan Simpangan / Deflesi
A B
Jumlah
Lilitan
Jenis Inti Sudut Arah
1 0,21
+ -
500
Udara 110° BJ
2 0,21 Besi 120° SJ
3 0,15
1000
Udara 90° BJ
4 0,15 Besi 110° SJ
5 -0,19
- +
500
Udara 70° BJ
6 -0,19 Besi 80° BJ
7 -0,16
1000
Udara 60° BJ
8 -0,16 Besi 70° BJ
ARAH SIMPANGAN :
• BJ = Berlawanan arah jarum jam
• SJ = Searah arah jarum jam
Percobaan II
Tegangan Catu Daya sebesar 12 V (DC)
Resistor 100 ohm
No
Arus
Listrik
(Ampere)
Polaritas Kumparan Simpangan / Deflesi
A B
Jumlah
Lilitan
Jenis Inti Sudut Arah
1 0,10
+ -
500
Udara 100° SJ
2 0,10 Besi 120° SJ
3 0,10
1000
Udara 120° SJ
4 0,10 Besi 130° SJ
5 -0,08
- +
500
Udara 50° BJ
6 -0,08 Besi 60° BJ
7 -0,05
1000
Udara 60° BJ
8 -0,05 Besi 70° BJ
ARAH SIMPANGAN :
• BJ = Berlawanan arah jarum jam
• SJ = Searah arah jarum jam
F. PEMBAHASAN
Pada praktikum tentang medan magnet ini, percobaan magnet kali
ini adalah salah satu tujuannya yaitu untuk membuktikan percobaan
Oersted. Oersted menghasilkan teori bahwa adanya hubungan antara
kemagnetan dan kelistrikkan.
11. FIELD MAGNETIC AND INDUCTION MAGNETIC UTUT MUHAMMAD
Pada praktikum ini dilakukan percobaan dengan menggunakan
Kumparan 500 lilitan dan kumparan 1000 lilitan, selain itu juga digunakan
resistor yang berbeda yaitu sebesar 50 ohm dan 100 ohm. Tegangan yang
digunakan pada semua percobaan magnet ini adalah sebesar 12 volt.
Berdasarkan praktikum magnet ini yang telah dilakukan untuk
mengatahui percobaan Hans Christian Oersted. Oersted ini mengemukakan
tentang medan magnet yang dimana jika ada penghantar yang berarus listrik
dapat menghasilkan medan magnet yang dimana jika jarum kompas
didekatkanpada kumparan yang berarus listrik tersebut maka jarum kompas
tersebut akan menyimpang kekanan ataupun kekiri. Pada praktikum ini
praktikan menggunakan kompas untuk mengatahui seberapa besar medan
magnet yang dialiri tegangan sebesar 12 volt pada catu daya dengan melihat
simpangan pada jarum kompas dan mengatahui arah medan magnet yang
disebabkan oleh kumparan tersebut.
Percobaan yang pertama dilakukan dengan 50 ohm pada kumparan
500 lilitan, kompas mengalami penyimpangan searah jarum jam. Hal ini
membuktikan bahwa terdapat medan magnet, ketika dilakukan polaritas
nilainya menjadi negatif pada multimeter tersebut, tetapi besar arusnya tetap
sama pada kumparan 500 dan 1000 lilitan. Polaritas juga mempengaruhi
penyimpangan yang terjadi pada kompas. Penyimpangannya menjadi
berlawanan arah jarum jam.
Ketika pada saat kegiatan praktikum ini dengan menggunakan 500
dan 1000 lilitan, terlihat bahwa semakin banyak lilitan maka penyimpangan
pun semakin besar dengan syarat tidak polaritas, tetapi ketika dilakukan
polaritas maka pada kumparan 500 lilitan terjadi arus yang paling besar
sebesar -0,19 A pada multimeter. Ketika adanya inti besi maka
penyimpangannyapun lebih besar pada kumparan 1000 lilitan dibandingkan
dengan kumparan pada 500 lilitan baik itu dalam kondisi diudara maupun
kondisi pada besi.
Pada perocobaan selanjutnya dengan menggunakan resistor 100
ohm. Kuat arus yang diperoleh lebih kecil dibandingkan pada percobaan
12. sebelumnya dengan nilai resistor yang lebih kecil. Ketika polaritas dibalik
maka hal yang samapun terjadi dengan perbedaan nilai arus pada perbedaan
resistor 50 ohm dan 100 ohm, jadi nilai resistor juga mempengaruhi pada
nilai arus yang ada pada multimeter tersebut, jadi hal ini teradi ketika
resistor dengan 100 ohm dan juga mempengaruhi arus simpangan berbalik
ada tidaknya inti besi juga mempengaruhi sudut pada penyimpangan pada
kompas, ketika hendak menyalakan multimeter (posisi catu daya sudah
dihidupkan dan diputar ke arah 12 volt dan saklar sudah hidup) jangan
menaruh kompas didepan pad kumparan, jika kita menaruh kompas di
depan kumparan maka magnet akan kaget (berputarnya sangat cepat seperti
terkena getaran), maka ketika hendak menyalakan arus tersebut taruhlah
magnet agak jauh dari kumparan tersebut, maka magnet tidak akan kaget.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diketahui bahwa
adanya pengaruh medan magnet disekitar kawat berarus (kumparan yang
dialiri arus), nilai resistornya, polaritas, dan ada tidaknya inti besi
berpengaruh pada penyimpangan jarum kompas yang digunakan pada saat
praktikum. Polaritas dibalik juga nerubah nilai arus menjadi negatif pada
multimeter baik itu pada resistor yang diubah maupun kumparan pada
lilitannya.
Data hasil percobaan menunjukkan terdapat mungkin adanya data
yang tidak sesuai dengan teori yang sudah ada bahwa semakin banyak
jumlah lilitan maka medan magnet yang dihasilkan akan lebih besar. Hal ini
terjadi karena adanya faktor-faktor kesalahan pada prkatikan yang terjadi
saat pada praktikan sendiri maupun faktor lain.
Dengan praktikum tersbut praktikan dapat lebih memahami bahwa
apabila kompas yang didekatkan dengan penghantar yang berarus maka
akan terjadi penyimpangan pada sudut kompas. Selain itu apabila jarum
kompas didekatkan dengan kumparan yang berarus listrik semakin dekat
dengan kumparan pada lilitan maka semakin besar medan magnetnya dan
begitupun sebaliknya. Hal ini disebabkan karena pengaruh gaya arus listrik
dengan gaya tarik menarik pada kompas. Dalam praktikum medan magnet
13. FIELD MAGNETIC AND INDUCTION MAGNETIC UTUT MUHAMMAD
ini praktikan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan praktikum sebagai
semestinya dan berjalan dengan baik dengan bimbingan ka Fatimah.
G. TUGAS PASCA PRAKTIKUM
1. Bagaimana Anda mengetahui besar kecilnya medan magnet pada
percobaan ini?
Jawab:
kita dapat mengatahui besar kecilnya medan magnet yaitu dengan
melihat jarak antar kompas dengan kumparan yang berarus listrik,
semakin dekat dengan kompas dengan kumparan maka semakin besar
juga medan magnetnya. Semakin jauh kompas dengan kumparan maka
semakin kecil medan magnetnya, dan melihat tegangan yang diberikan,
besar tegangan maka medan magnetnya semakin besar, dan selanjutnya
dengan melihat jumlah lilitan yaitu semakin banyak lilitan pada
kumparan maka medan magnet akan semakin besar.
2. Apa pengaruh dari perubahan polarisasi?
Jawab:
Perubahan polaritas menyebabkan arusnya berubah menjadi negatif
dan simpangan sudutnya berubah menjadi berlawanan arah jarum jam,
polarisasi mempengaruhi arah medan magnet atau arah pada jarum jam
kompas tersebut sehingga arah jarum kompas berlawanan dengan arah
jarum jamnya.
3. Apa fungsi kompas pada percobaan ini?
Jawab:
Kompas berfungsi sebagai arah medan magnet dan besarnya medan
magnet yang dihasilkan, fungsi kompas juga dari percobaan ini yaitu
untuk membuktikan bahwa ketika kawat arus dialiri arus listrik maka
akan ada medan magnet yang timbul disekitar kawat, hal ini dibuktikan
dengan menyimpangnya jarum kompas.
4. Buatlah 4 grafik (2 untuk kegiatan 1 dan 1 untuk kegiatan 1) yang
menggambarkan hasil percobaan di atas! Masing-masing grafik terdiri
dari 3 variabel yang berbeda!
14. Jawab:
1. A. Percobaan I
a. Polaritas (+) (-)
b. Polaritas (-) (+)
Percobaan II
a. Polaritas (+) (-)
0,21 0,21 0,15 0,15
110
120
90
110
0
20
40
60
80
100
120
140
HUBUNGAN BESAR ARUS TERHADAP
BESAR SIMPANGAN JARUM KOMPAS
Arus Listrik (Ampere) Sudut
-0,19 -0,19 -0,16 -0,16
70
80
60
70
-10
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
HUBUNGAN BESAR ARUS TERHADAP BESAR
SIMPANGAN JARUM KOMPAS
Arus Listrik (Ampere) Sudut
15. FIELD MAGNETIC AND INDUCTION MAGNETIC UTUT MUHAMMAD
b. Polaritas (-) (+)
5. Apa manfaat dari ditemukannya percobaan ini!
Jawab:
Penerapan dari peristiwa adanya arus listrik yang dapat
menyababkan adanya medan magnet, yaitu terdapat pada alat-alat yang
befungsi untuk mengubah energy listrik menjadi energy gerak misalnya
motor listrik atau alau ukur listrik. Kita dapat mengatahui atau tidaknya
medan magnet, dapat mengatahui arah dan sudut pada kompas, dapat
0,1 0,1 0,1 0,1
100
120 120
130
0
20
40
60
80
100
120
140
HUBUNGAN BESAR ARUS TERHADAP BESAR
SIMPANGAN JARUM KOMPAS
Arus Listrik (Ampere) Sudut
-0,08 -0,08 -0,05 -0,05
50
60 60
70
-10
0
10
20
30
40
50
60
70
80
HUBUNGAN BESAR ARUS TERHADAP BESAR
SIMPANGAN JARUM KOMPAS
Arus Listrik (Ampere) Sudut
16. membandingkan teori dengan praktik, dan mengatahui variabel yang
mempengaruhi medan magnet.
6. Tentukan arah medan magnet pada gambar berikut ini!
Jawab:
1. Medan magnet keluar
2. Medan magnet masuk
3. Medan magnet keluar kumparan
4. Medan magnet masuk kumparan
5. Medan magnet kekanan
6. Medan magnet kekiri
H. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah di lakukan dapat di simpulkan bahwa:
1. Adanya arus listrik membuat adanya medan magnet disekitarnya.
2. Arah simpangan jarum kompas bergantung pada polaritas.
3. Letak dekat jauhnya kompas dan kumparan akan mempengaruhi
simpangan pada kompas tersebut.
4. Medan magnet dipengaruhi oleh arus listrik.
5. Besarnya resistor, ada tidaknya inti besi, dan banyak lilitan
mempengaruhi nilai penyimpangan pada kompas.
I. KOMENTAR
a. Pengecekkan alat dan bahan sangat diperlukan saat praktikum agar
semua alat dan bahan yang digunakan dapat berfungsi.
17. FIELD MAGNETIC AND INDUCTION MAGNETIC UTUT MUHAMMAD
b. Harus memahami rangkaian.
c. Membagi tugas agar waktu dapat dimanajemenkan dengan baik.
J. DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Neny. 2008. Faraday dan Kelistrikkan. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika: Prinsip dan Aplikasi Edisi Ketujuh
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Giancoli, Douglas C. 2014. Fisika: Prinsip dan Aplikasi Edisi Ketujuh
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Ishaq, Mohammad.2007.Fisika Dasar Edisi 2.Graha Ilmu.Yogyakarta.
Jati, Bambang M E dan Priyambodo, Tri Kuntoro. 2010. Fisika Dasar :
Listrik-Magnet- Optika-Fisika Modern.Yogyakarta : ANDI.
Kamajaya. 2008. Fisika. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Serwey, Raymond A dan Jewett, John W. Fisika untuk Sains dan Teknik
Edisi 6 Jilid 2. Jakarta : Salemba
Tipler, Paul.2010. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Umar, Efrizon. 2008. Buku Pintar Fisika. Jakarta : Media Pusind
(https://www.scribd.com.pdf/2018/04/30/medan magnet)
K. LAMPIRAN
18. LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
FISIKA DASAR II
“INDUKSI MAGNET”
TANGGAL PENGUMPULAN : 10th
of March 2018 M
TANGGAL PRAKTIKUM : 04th
of March 2018 M
WAKTU PRAKTIKUM : 11.30-selesai WIB
NAMA : Utut Muhammad
NIM : 11170163000059
KELOMPOK / KLOTER : Dua / Satu
NAMA :
1. Sabda Melania Z. Z (11170163000055)
KELAS : PENDIDIKAN FISIKA 2B
LABORATORIUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
19. FIELD MAGNETIC AND INDUCTION MAGNETIC UTUT MUHAMMAD
“INDUKSI MAGNET”
TUGAS AKHIR PRAKTIKUM
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menganalisis hubungan antara medan magnet dan arus listrik
2. Membuktikan percobaan Michael Faraday
3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya gaya gerak
listrik induksi.
4. Memahami materi mengenai induksi elektromagnetik
B. DASAR TEORI
Setelah Oersted memperlihatkan di tahun 1820 bahwa sebuah arus
listrik dapat mempengaruhi jarum sebuah kompas, Faraday menarik
hipotesis bahwa jika sebuah arus dapat menghasilkan medan magnet, maka
sebaliknya sebuah medan magnet pun dapat menghasilkan arus listrik.
Konsep Faraday ini membuktikan bahwa medan magnet mampu
menghasilkan arus listrik (Hayt, 2006 : 293).
Konsep gaya listrik pertama kali dikemukakan oleh Michael
faraday, yang melakukan penelitian untuk menentukan faktor yang
mempengaruhi besarnya GGL induksi, dia menemukan bahwa induksi
sangat bergantung pada waktu, yaitu semakin cepat terjadinya perubahan
magnetik, GGL yang diinduksi semakin besar. Disisi lain GGL tidak
sebanding dengan laju perubahan medan magnetik B, tetapi sebanding
dengan laju perubahan fluks magnetik, , yang bergerak melintas loop
seluas A, yang secara matematis magnetik Φ B melalui permukaan hipotesis
Σ dengan pembatasnya adalah loop kawat. Karena loop kawat dapat
bergerak, maka dituliskan sebagai Σ(t). Fluks magnetik didefinisikan
dengan integral permukaan:
Φ𝑏 = ∬ 𝐵 (𝑟, 𝑡). 𝑑𝐴
Dengan dA adalah elemen luas permukaan dari permukaan bergerak
, B adalah medan magnet, dan B.dA adalah perkalian vektor dot. Fluks
20. magnetik melalui loop kawat berbanding lurus dengan gari medan magnet
yang lewat melalui loop. (Griffiths, 1999: 301-303)
Kemagnetan bia diperoleh dengan cara induksi. Contohnya batang
besi, sebelum batang besi didekatkan dengan paku, besi itu tidak dapat
menarik paku, namun ketika sebuah magnet didekatkan pada besi tersebut,
maka besi itu dapat menarik paku. Gejala kemagnetan besi tersebut disebut
induksi. (Anggraeni, 2008: 11)
Faraday merumuskan bahwa perubahan fluks magnetik akan
menimbulkan Gerak Gaya Listrik (GGL). Jika fluks magnetik yang masuk
pada magnet bertambah artinya magnet didekatkan dengan kumparan maka
arus dari GGL induksi akan melewati medan magnet. GGL induksi terjadi
bukan karena adanya medan magnet atau fluks magnetik tetapi karena
terjadi perubahan fluks magnetiknya (Ishaq, 2007: 144).
Induksi elektromagnetik adalah gejala timbulnya gaya gerak listrik
di dalam suatu kumparan/konduktor bila terdapat perubahan fluks magnetik
pada konduktor tersebut atau bila konduktor bergerak relatif melintasi
medan magnetik. GGL Induksi Gaya gerak listrik induksi adalah timbulnya
gaya gerak listrik di dalam kumparan yang mencakup sejumlah fluks garis
gaya medan magnetik, bilamana banyaknya fluks garis gaya itu divariasi.
Dengan kata lain, akan timbul gaya gerak listrik di dalam kumparan apabila
kumparan itu berada di dalam medan magnetik yang kuat medannya
berubah-ubah terhadap waktu. (Giancoli, 2014 :172-173)
Heinrich Friedrich Lenz menyatakan bahwa ggl induksi selalu
membangkitkan arus yang medan magnetnya berlawanan dengan asal
perubahan fluks. (Kamajaya, 2008: 289)
Heinrich Friedrich Lenz merancang aturan yang sekarang di kenal
sebagai hukum Lenz, untuk menentukan arah arus induksi dalam sebuah
loop: Sebuah arus induksi memiliki arah sedemikian rupa sehingga medan
magnet akibat arus melawan perubahan fluks magnet yang menginduksi
arus (Halliday, 2010: 260).
21. FIELD MAGNETIC AND INDUCTION MAGNETIC UTUT MUHAMMAD
Arus induksi dalam satu lingkaran berada dalam arah yang
menciptakan medanmagnet yang menentang perubahan fluks magnetik
melalui daerah tertutup olehlingkaran. Artinya, arus induksi cenderung
untuk menjaga perubahan fluksmagnetik asli melalui loop. (Raymond A.
Serway, 2010 : 321)
Aplikasi dari Hukum Faraday adalah Ground Fault Interrupter (GFI)
sebagai alat yang melindungi pengguna alat-alat listrik dari kejutan listrik.
Adapunpula suara paga gitar listrik. Kumparan pada rangka gitar yang
disebut dengan rangkain pickup diletakka didekat sinar gitar yang
bervibrasi, yang terbuat dari logam yang dapat termagnetitasi. Magnet di
dalam kumparan yang memagnetitasi sebagian senar yang terdekat dengan
kumparan. (Fredick, 1988)
C. ALAT dan BAHAN
NO GAMBAR
NAMA ALAT
DAN BAHAN
JUMLAH
1
Multimeter
Digital
1 Buah
2
Magnet
Alnico
1 Buah
3
Kumparan
1000 lilitan
1 Buah
4
Kumparan
500 Lilitan
1 Buah
22. 5
Kabel
Penghubung
5 Buah
D. LANGKAH KERJA
NO GAMBAR LANGKAH KERJA
1 Siapkan alat dan Bahan
2
Tentukan kutub magnet
dengan menggunakan kompas
3
Buatlah rangkain listrik pada
induksi magnet
4
Masukkanlah batang pada
kutub salatan magnet kedalam
kumparan lilitan secara cepat
dan lambat
5
Masukkanlah batang pada
kutub utara magnet kedalam
kumparan lilitan secara cepat
dan lambat
6
Mengukur arus yang terdapat
pada multimeter.
23. FIELD MAGNETIC AND INDUCTION MAGNETIC UTUT MUHAMMAD
7
Lakukan pengulangan dengan
kumparan yang berbeda pada
kumparan 1000 dan 500 lilitan
8
Mencatat besarnya arus pada
magnet ketika dikeluarkan dan
dimasukkan secara lambat dan
cepat.
E. DATA PERCOBAAN
Percobaan I
1. Kutub Utara Magnet
Kumparan
Gerakan Magnet
kedalam
Arus
Listrik
(mA)
Gerakan Magnet
ke Luar
Arus
Listrik
(mA)
500
Lambat 0,14 Lambat -0,11
Cepat 0,45 Cepat -0,32
1000
Lambat 0,15 Lambat -0,12
Cepat 0,37 Cepat -0,25
Percobaan II
2. Kutub Selatan Magnet
Kumparan
Gerakan Magnet
kedalam
Arus
Listrik
(mA)
Gerakan Magnet
ke Luar
Arus
Listrik
(mA)
500
Lambat -0,25 Lambat 0,24
Cepat -0,37 Cepat 0,73
1000
Lambat -0,22 Lambat 0,36
Cepat -2,11 Cepat 1,43
F. PEMBAHASAN
Pada praktikum induksi elektromagnetik kali ini bertujuan untuk
membuktikan percobaan yang dilakukan Michael Faraday pada praktikum
kali ini digunakan dua jenis kumparan yaitu 500 dan 1000 lilitan. Percobaan
dilakukan dengan ketika magnet dimasukkan dari kutub utara magnet dan
24. ketika magnet menghasilkan dari arah utara dan ketika magnet dimasukkan
dari arah selatan, maka cepat rambatnya magnet saat memasuki kumparan
juga menjadi salah satu variabel yang diuji pada praktikum induksi magnet
ini. Untuk menentukan kutub utara dan selatan magnet dapat dengan
menggunakan kompas.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan yaoitu induksi magnet
dengan tujuan untuk membuktikan hukum Induksi Faraday dengan
mengguunakan magnet uang digerakkan ke arah lubang dikumparan secara
lambat maupun cepat. Induksi magnet merupakan gejala terjadinya arus
listrik dalam suatu penghantar akibat adanya perubahan medan magnet
disekitar kawat penghantar tersebut. Pada percobaan ini yang telah
ditemukan oleh Michael Faraday yang berawal dari rasa penasarannya
dengan induksi magnet dapat menghsilkan arus listrik dan akibatnya mampu
menjawab gagasannya dengan melakukan percobaan pada induksi medan
magnet.
Pada percobaan awal yaitu dengan menggunakan kutub Utara pada
magnet yang diperoleh data pada kumparan 1000 lilitan memiliki kuat arus
yang kecil, dan ketika digerakkan secara cepat karena adanya perubahan
fluks magnet yang cepat membuat arus yang terukur menjadi kecil
dibandingkan dengan jika digerakkan secara lambat.
Dari data yang tercantum pada analisis data dapat diketahui bahwa
semakin cepat gerakan yang dilewatkan melalui lubang kumparan maka
arus yang dialiri itu lambat, selain itu juga semakin banyaknya lilitan maka
arus yang dihasilkan kan juga lambat, tetapi ada yang cepat pada kutub
mahnet arah selatan dengan kumparan 1000 lilitan, sehingga antar besar
kumparan atau lilitan berbanding lurus dengan arus yang dihasilkan. Sebuah
magnet yang digerakkan masuk dan keluar pada kumparan dapat
menghasilkan arus listrik pada kumparan itu. Pada percobaan ini praktikan
tidak menggunakan alat galvanometer tetapi tetap menggunakan multimeter
digital. Multimeter ini digunakan untuk mengatahui ada atau tidaknya arus
listrik yang mengalir pada kumparan, ketika sebuah magnet yang
25. FIELD MAGNETIC AND INDUCTION MAGNETIC UTUT MUHAMMAD
digerakkan masuk atau keluar pada kumparan, multimeter ini memunculkan
angka pada layar multimeter. Munculnya angka pada layar multimeter ini
menujukkan bahwa magnet yang digunakan dan digerakkan masuk dan
keluar pada kumparan terdapat gaya gerak listrik. Arus listrik ini bisa terjadi
jika ujung-ujung kumparan dinamakan gaya gerak listrik induksi. Arus
listrik hanya timbul pada saat magnet bergerak jika magnet diam didalam
kumparan maka diujung kumparan tidak terjadi arus listrik.
Percobaan selanjutnya sama seperti dengan percobaan pertama,
akan tetapi pembedanya hanya pada kutub, percobaan ini menggunakan
kutub selatan pada magnet, hal ini membuktikan bahwa banyak sedikitnya
lilitan mempengaruhi dengan lilitan yang lebih banyak maka kuat arus akan
lebih besar. Ketika digerakkan dari arah kutub utara maupun kutub selatan
nilainya sama saja dan tidak mempengaruhi, yang mempengaruhinya adalah
cepat lambatnya magnet ketika masuk dan keluar melewati kumparan.
Berdasarkan praktikum yang ditunjukkan bahwa jika kutub utara
magnet digerakkan mendekati kumparan maka angka yang muncul pada
layar multimeter adalah angka positif, dan jika kutub utara menjauhi
kumparan, maka angka yang muncul di layar multimeter yaitu angka
negatif. Munculnya angka-angka pada layar multimeter ini menunjukkan
bahwa pada kedua ujung kumparan terdapat arus listrik. Peristiwa
timbulnya arus listrik seperti itulah induksi elektromagnetik. Adapun
kesalahan-kesalah yang terdapat pada praktikan saat melakukan praktikum
terjadi ketika saat memasukkan magnet dan mengeluarkan magnet yang
terlalu cepat dan lambat, kemudian ketika melihat angka pada layyar
multimeter, dalam praktikum induksi magnet ini praktikan dapat
melakukannya dengan berjalan lancar dengan bimbingan ka Fatimah.
G. TUGAS PASCA PRAKTIKUM
1. Buatlah 2 grafik penghubung antara jumlah lilitan terhadap arus listrik!
Jawab:
a. Percobaan I (Kutub Utara pada Magnet)
26. b. Percobaan II (Kutub Selatan pada Magnet)
2. Tuliskanlah faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya arus
listrik!
Jawab:
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya arus listrik yaitu
jumlah lilitan, tegangan yang diberikan pada kumparan dan waktu dan
luas penghantar listrik, kemudian besarnya hambatan, besarnya
tegangan, dan banyaknya lilitan, junlah lilitan kumparan, dimana
semakin banyak lilitannya makan akan menghasilkan arus ynag lebih
0
0,05
0,1
0,15
0,2
0,25
0,3
0,35
0,4
0,45
0,5
Lambat Cepat Lambat Cepat
500 1000
Kutub Utara (Keluar dan Masuknya Magnet)
Arus Listrik (A) Arus Listrik (A)
-0,25
-0,37
-0,22
-2,11
0,24
0,73
0,36
1,43
LA MBA T C E P A T LA MBA T C E P A T
500 1000
KUTUB SELATAN (KELUAR MASUKNYA MAGNET)
Arus Listrik (A) Arus Listrik (A)
27. FIELD MAGNETIC AND INDUCTION MAGNETIC UTUT MUHAMMAD
banyak, serta gerakan magnet saat masuk dan keluar, gerakan yang
cepat juga akan menghasilkan nilai arus yang besar. Timbulnya arus
listrik pada induksi elektromagnetik adalah karena adanya perubahan
medan magnet, sehingga ketika kita tidak ada perubahan medan magnet
maka tidak aka nada arus listrik yang terjadi.
3. Sebutkan penerapan dari induksi elektromagnetik!
Jawab:
• Pada alat generator: alat yang digunakan untuk merubah energi
kinetik menjadi energi listrik.
• Tranformator: alat yang digunakan untuk memperbesar atas
memperkecil tegangan listrik mirip induksi elektromagnetik.
• Dinamo AC / DC: generator yang relatif kecil biasanya terdapat
pada sepeda.
• Peristiwa Induksi Elektromagnetik juga terdapat pada
transformator, yaitu alat yang berfungsi untuk menurkan dan
menaikkan tegangan listrik AC dimana terdapat kumparan
primer dan kumparan sekunder.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah di lakukan dapat di simpulkan bahwa:
1. Induksi elektromagnetik menimbulkan arus listrik akibat adanya
perubahan fluks magnetik.
2. Banyaknya lilitan dan cepat atau lambatnya induksi magnet dan medan
magnet bergerak mempengaruhi gaya gerak listrik induksi.
3. Arus yang terjadi pada gaya gerak listrik induksi dan dapat diinduksi
oleh medan magnet.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya gerak listrik induksi yaitu
waktu, jumlah lilitan, luas lilitan, kutub magnet, yang didekatkan pada
kumparan.
I. KOMENTAR
1. Diperlukanya pembagian tugas agar semua data percobaan dapat
diperoleh saat praktikum.
28. 2. Ketelitian sangat dibuthkan pada saat pengambilan data agar data yang
diperoleh valid.
3. Menjauhkan bahan-bahan disekitar meja praktikum yang dapat
mempengaruhi pengukuran ataupun pengaruh terhadap perubahan
medan magnet dan arus listrik yang akan diukur.
J. DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Neny. 2008. Faraday dan Kelistrikkan. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Frederick E. Thinklien. 1988. Modern Physic For Teacher’s . Edition, Holt.
Renehart and Winstans Austin. USA.
Giancoli, Douglas C. 2014. Fisika: Prinsip dan Aplikasi Edisi Ketujuh
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Griffiths, David J. (1999). Introduction to Electrodynamics (edisi ke-Third).
Upper Saddle River NJ: Prentice Hall. hlmn. 301–303
Halliday, David. 2010. Fisika Dasar Edisi Ketujuh Jilid 2. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
H. Hayt, Jr William. Elektromagnetika Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga
Ishaq, Mohammad.2007.Fisika Dasar Edisi 2.Graha Ilmu.Yogyakarta.
Kamajaya. 2008. Fisika. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Serwey, Raymond A dan Jewett, John W. Fisika untuk Sains dan Teknik
Edisi 6 Jilid 2. Jakarta : Salemba
K. LAMPIRAN