SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Percobaan
1. Mempelajari penggunaan Hukum-hukum Newton
2. Mempelajari gerak beraturan dan berubah beraturan
3. Menentukan momen inersia roda/katrol
1.2 Dasar Teori
Pesawat atwood adalah alat yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara
tegangan, energi potensial dan energi kinetik dengan menggunakan 2 pemberat (massa
berbeda) dihubungkan dengan tali pada sebuah katrol. Benda yang lebih berat diletakkan
lebih tinggi posisinya dibanding yang lebih ringan. Jadi benda yang berat akan turun
karena gravitasi dan menarik benda yang lebih ringan karena adanya tali dan katrol.
Dengan menggunakan pesawat atwood memungkinkan kita untuk mengamati bagaimana
sebuah benda bergerak lurus beraturan ( GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
dan dalam mempelajari konsep dinamika gerak, teori yang paling penting dan yang
banyak dipakai adalah Hukum Newton.
1.2.1 Hukum Newton
Hukum Newton dibagi atas Hukum Newton 1, Hukum Newton 2 dan Hukum
Newton 3. Ketiga Hukum Newton diatas dijelaskan dibawah ini.
1. Hukum Newton 1
Menyatakan bahwa, “Jika resultan gaya yang bekerja pada suatu sistem sama
dengan dengan nol, maka sistem dalam keadaan setimbang”
∑F = 0...................................................................(1)
Keterangan:
∑F = jumlah gaya yang bekerja
2. Hukum Newton 2
Menyatakan bahwa, “Bila gaya resultan F yang bekerja pada suatu benda
dengan massa ‘m’ tidak sama dengan nol, maka benda tersebut mengalami
percepatan kearah yang sama dengan gaya”. Percepatan a berbanding lurus
dengan gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda.
2
F = m.a...................................................................(2)
Keterangan:
F = Gaya
a = Percepatan
m = massa benda
Hukum Newton 2 memberikan pengertian bahwa:
a. Arah percepatan benda sama dengan arah gaya yang bekerja pada benda.
b. Besarnya percepatan berbanding lurus dengan gayanya.
c. Bila gaya bekerja pada benda maka benda mengalami percepatan dan
sebaliknya bila benda mengalami percepatan tentu ada gaya
penyebabnya.
3. Hukum Newton 3
Setiap Gaya yang diadakan pada suatu benda, menimbulkan gaya lain yang
sama besarnya dengan gaya tadi, namun berlawanan arahnya. Gaya reaksi ini
dilakukan benda pertama pada benda yang menyebabkan gaya. Hukum ini
dikenal dengan Hukum Aksi Reaksi. Hukum ini dirumuskan sebagai berikut.
Faksi = - Freaksi...................................................................................(3)
Keterangan:
Faksi = gaya yang diberikan pada suatu benda
-Freaksi = gaya yang diberikan benda
1.2.2 Gerak Lurus
Dinamika Gerak mempelajari tentang berbagai jenis gerak. Konsep yang harus
dipelajari adalah konsep Gerak Lurus. Gerak lurus adalah gerak suatu objek yang
lintasannya berupa garis lurus. Dapat pula jenis geak ini disebut sebagai suatu
translasi beraturan. Pada rentang waktu yang sama terjadi perpindahan yang
besarnya sama (Andriasani, 2013).
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak lurus suatu objek dimana dalam gerak ini kecepatannya tetap atau
konstan sehingga jarak yang ditempuh dalam gerak lurus beraturan adalah
kelajuan kali waktu.
S = v.t....................................................................(4)
3
Keterangan:
S = jarak tempuh (m)
v = kecepatan (m/s)
t = waktu (s)
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Gerak lurus suatu objek diman kecepatanna berubah terhadap waktu akibat
adanya percepatan yang tetap. Akibat adanya percepatan jumlah jarak yang
ditempuh tidak lagi linier melainkan kuadratik. Pada umumnya GLBB didasari
oleh Hukum Newton 2 (∑F = 0 ) (Tunisssa, 2014).
Vt = Vo + at........................................................(5)
Vt2 = Vo2 + 2 as..................................................(6)
S = Vot + ½ t2......................................................(7)
Keterangan :
Vo = kecepatan awal (m/s)
Vt = kecepatan akhir (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = waktu (t)
s = jarak yang ditempuh (m)
1.2.3 Momen Inersia
Bila sebuah benda berputar melalui porosnya, maka gerak melingkar ini berlaku
persamaan- persamaan gerak yang ekivalen dengan persamaan-persamaan gerak
linier. Dalam hal ini besaran fisis momen momen inersia (I) yang ekivalen dengan
besaran fisi massa (m) pada gerak linier. Momen inersia suatu benda terhadap
poros tertentu nilainya sebanding dengan massa benda tersebut dan sebanding
dengan massa mbenda tersebut dan sebanding dengan kuadrat dari ukuran atau
jarak benda pangkat dua terhadap poros.
Untuk katrol dengan beban maka persamaan yang berlaku adalah sebagai berikut:
a =
(m+m1) ±m2
m + m1 +m2 +I/r2
g.......................................................(8)
Keterangan :
a = percepatan gerak
4
m = massa beban
I = momen inersia katrol
r = jari-jari katrol
g = percepatan gravitasi
1.2.4 Gerak Melingkar
Jika sebuah benda dapat bergerak melingkar melalui porosnya, maka pada gerak
melingkar ini akan berlaku persamaan gerak yang ekivalen dengan persamaan
gerak linear. Dalam hal ini ada besaran fisis momen inersia (momen kelembaman)
I yang ekivalen dengan besaran fisis massa (m) pada gerak linear. Momen inersia
(I) suatu benda pada poros tertentu harganya sebanding dengan massa benda
terhadap porosnya.
I ~ m
I ~ r2
Dimana harga tersebut adalah harga yang tetap
1.2.5 Pemakaian Hukum Newton pada Pesawat Atwood.
Untuk sebuah katrol dengan beban-beban seperti pada gambar dibawah, maka
berlaku persamaan seperti berikut,
Gambar 3. Pesawat Atwood
Bila dianggap M1 = M2 = M
5
BAB II
ALAT DAN BAHAN
2.1 Alat
1. Pesawat Atwood Lengkap
a. Tiang bersekala
b. Dua beban dengan tali
c. Beban tambahan (dua buah)
d. Katrol
e. Penjepit
f. Penyangkut beban
2. Jangka sorong
3. Stopwatch
2.2 Bahan
1. Keping massa 2 gram
2. Keping massa 4 gram
3. Keping massa 6 gram
6
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Gerak lurus beraturan
1. Ditimbang beban m1, m2, m3, (usahakan m1=m2)
2. Letakan beban m1 pada penjepit P.
3. Beban m2 dan m3 terletak pada kedudukan A.
4. Catat kedudukan penyangkut beban B dan meja C (secara tabel)
5. Bila penjepit P dilepas, m2 dan m3 akan dipercepat antara AB dan selanjutnya
bergerak beraturan antara BC setelah tambahan beban tersangkut di B.Catat waktu
yang diperlukan gerak antara BC.
6. Ulangilah percobaan di atas dengan mengubah kedudukan meja C (ingat tinggi
beban m2)
7. Ulangi percobaan di atas dengan menggunakan beban m3 yang lain.
Catatan : Selama serangkaian pengamatan berlangsung jangan mengubah kedudukan
jarak antara A dan B.
3.2 Gerak Lurus Berubah Beraturan
1. Aturlah kembali seperti percobaan gerak lurus beraturan
2. Catatlah kedudukan A dan B (secara table)
3. Bila beban m1 dilepas, maka m2 dan m3 akan melakukan gerak lurus berubah
braturan antara A dan B, catatlah waktu yang diperlukan untuk gerak ini.
4. Ulangilah percobaan di atas dangan mengubah-ubah kedudukan B. Catatlah selalu
jarak AB dan waktu yang diperlukan.
5. Ulangilah percobaan diatas dengan mengubah beban m3
7
BAB IV
DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
4.1 Data Pengamatan
Nama Percobaan : pesawat atwood
Tanggal Percobaan : 18 Oktober 2016
Nama Asisten : 1. Desi A
2. Puri Indah. J
3. Indra L
4. Nurul M
Nama Mahasiswa : 1. Ridho Hamdani Nrp. : 0661 16 081
2. Widya Fitriyani Nrp. : 0661 16 095
3. Oktaviani W.L Nrp. : 0661 16 105
Keadaan ruangan P (cm)Hg T (oC) C (%)
Sebelum percobaan 75, 55 (cm)Hg 28 (oC) 66 %
Sesudah percobaan 75,55 (cm)Hg 28 (oC) 68 %
A. GLB (Gerak Lurus Beraturan)
NO Massa S t V
1 2
20
1,50 13,333
2,39 8,368
25
2,57 9,728
2,77 9,025
2 4
20
0,84 23,809
0,82 24,390
25
0,98 26,881
0,96 26,041
3 6
20
0,62 32,258
0,57 35,008
25
0,57 43,860
0,53 47,170
𝒙 24,989
∆𝒙 3,80154
8
B. GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan)
Massa bandul =137,5 gram
Diameter katrol =12,53 cm
Jari-jari katrol =6,265 cm
NO
Massa
(gram)
S (cm) T (s) a (cm/s2) V (cm/s) I (cm/s)
1 2 gram
20 cm
1,77 s 12,767 cm/s2 22,5975 cm/s 550,316
1,77 s 12,767 cm/s2 22,5975 cm/s 550,316
25 cm
2,06 s 11,782 cm/s2 24,2709 cm/s 1054,076
2,00 s 12,5 cm/s2 25 cm/s 679,025
2 4 gram
20 cm
0,93 s 46,248 cm/s2 43,0106 cm/s 5549,648
0,80 s 62,5 cm/s2 50 cm/s 3092,115
25 cm
1,6 s 19,531 cm/s2 31,2496 cm/s 2323,857
1,26 s 31.494 cm/s2 39,3675 cm/s -668,500
3 6 gram
20 cm
0,75 s 71,111 cm/s2 53,333 cm/s -2386,885
0,98 s 41,649 cm/s2 40,816 cm/s -91,065
25 cm
0,97 s 53,14 cm/s2 51,5458 cm/s -1289,318
1,14 s 38,473 cm/s2 43,859 cm/s 366,377
𝒙 32,494 cm/s2 4477,2761
cm/s
810.8295
∆𝒙 4,7339 cm/s2 4441.43
cm/s
4.2 Perhitungan
GLB (Gerak Lurus Beraturan)
Massa keping 2gram: s20 cm
V1 =
𝑠
𝑡
=
20
1,50
= 13,333 cm/s V2 =
𝑠
𝑡
=
20
2,39
= 8,368 cm/s
Massa keping 2gram: s 25 cm
V1 =
𝑠
𝑡
=
25
2,57
= 9,728 cm/s V2 =
𝑠
𝑡
=
25
2,77
= 9,025 cm/s
Massa keping 4gram: s 20 cm
V1 =
𝑠
𝑡
=
20
0,84
= 23,809 cm/s V2 =
𝑠
𝑡
=
20
0,82
= 24,390 cm/s
Massa keping 4gram: s 25 cm
V1 =
𝑠
𝑡
=
25
0,93
= 26,881 cm/s V2 =
𝑠
𝑡
=
25
0,96
= 26,041 cm/s
9
Massa keping 6gram: s 20cm
V1 =
𝑠
𝑡
=
20
0,62
= 32,258 cm/s V2 =
𝑠
𝑡
=
20
0,57
= 35,008 cm/s
Massa keping 6 gram: s 25 cm
V1 =
𝑠
𝑡
=
25
0,57
= 43,860 cm/s V2 =
𝑠
𝑡
=
25
0,53
= 47,170 cm/s
x dan ∆x pada v
x=
13 ,333 +8,368+9,728+9,025+23,809+24,390+26,881 +26,041+32,258+35,008 +43,860+47,170
12
= 24, 989 cm/s
∆x=
√
(24,989−13,333)2
+(24,989−8,368)2
+(24,989−9,728)2
+(24,989−9,025)2(24,989−23,809)2(24,989−24,390)2
+(24,989−26,881)2+(24,989−26,041)2+(24,989−32,258)2+(24,989 −35,008)2+(24,989−43,860)2+
(24,989−47,170)2
12(12−1)
∆x= 3,80154 cm/s
GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan)
dik : 2M = 137,5 cm
R = 6,265 cm
g = 980 cm/s2
Massa keping 2gram: 20 cm
𝑎1 =
2𝑠
𝑡2 =
2x20
1,772 = 12,767cm/s2 𝑎2 =
2𝑠
𝑡2 =
2x20
1,772 = 12,767 cm/s2
𝑣1 = 𝑎. 𝑡 = 12,767x1,77 = 22,5975 cm/s 𝑣2 = 𝑎. 𝑡 = 12,767x 1,77 = 22,5975 cm/s
𝐼1 = {
𝑚𝑔
𝑎
− 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2
𝐼2 = {
𝑚𝑔
𝑎
− 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2
= {
2x980
12,768
− 137,5 + 2} 6,2652
= {
2x980
12,768
− 137,5 + 2} 6,2652
= 550,316 = 550,316
Massa keping 2gram: 25cm
𝑎1 =
2𝑠
𝑡2 =
2x25
2,062 = 11,782 cm/s2 𝑎2 =
2𝑠
𝑡2 =
2x25
22 = 12,5 cm/s2
𝑣1 = 𝑎. 𝑡 = 11,782 x 2,06 = 24,2709 cm/s 𝑣2 = 𝑎. 𝑡 = 12,5 x 2 = 25 cm/s
10
𝐼1 = {
𝑚𝑔
𝑎
− 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2
𝐼2 = {
𝑚𝑔
𝑎
− 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2
= {
2x980
11,782
− 137,5 + 2} 6,2652
= {
2x980
12,5
− 137,5 + 2} 6,2652
= 1.054,076 = 679,025
Massa keping 4gram: 20 cm
𝑎1 =
2𝑠
𝑡2 =
2x20
0,932 = 46,248 cm/s2 𝑎2 =
2𝑠
𝑡2 =
2x20
0,802 = 62,5 cm/s2
𝑣1 = 𝑎. 𝑡 = 46,248 x 0,93 = 43,0106 𝑐𝑚/𝑠 𝑣2 = 𝑎. 𝑡 =62,5 x 0,80 = 50 cm/s
𝐼1 = {
𝑚𝑔
𝑎
− 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2
𝐼2 = {
𝑚𝑔
𝑎
− 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2
= {
4x980
43,0106
− 137,5+ 4}6,2652
= {
4x980
62,5
− 137,5 + 4} 6,2652
= − 5.549,648 = 3092,115
Massa keping 4gram: 25 cm
𝑎1 =
2𝑠
𝑡2 =
2x25
1,602 = 19,531cm/s2 𝑎2 =
2𝑠
𝑡2 =
2x25
1,262 = 31,494 cm/s2
𝑣1 = 𝑎. 𝑡 = 19,531 x 1,60 = 31,2496cm/s 𝑣2 = 𝑎. 𝑡 = 31,494x1,26 = 39,3675 cm/s
𝐼1 = {
𝑚𝑔
𝑎
− 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2
𝐼2 = {
𝑚𝑔
𝑎
− 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2
= {
𝟒𝐱𝟗𝟖𝟎
𝟏𝟗,𝟓𝟑𝟏
− 𝟏𝟑𝟕, 𝟓 + 𝟒} 𝟔, 𝟐𝟔𝟓 𝟐
= {
𝟒𝐱𝟗𝟖𝟎
𝟑𝟏,𝟒𝟗𝟒
− 𝟏𝟑𝟕, 𝟔 + 𝟒} 𝟔, 𝟐𝟔𝟓 𝟐
= 𝟐. 𝟑𝟐𝟑, 𝟖𝟓𝟕 = − 𝟔𝟔𝟖, 𝟓𝟎𝟎
Massa keping 6gram: 20cm
𝑎1 =
2𝑠
𝑡2 =
2x20
0,752 = 71,111 cm/s2 𝑎2 =
2𝑠
𝑡2 =
2x20
0,982 = 41,649 cm/s2
𝑣1 = 𝑎. 𝑡 = 71,111 x 0,75 = 53,333 cm/s2 𝑣2 = 𝑎. 𝑡 = 41,649x0,98 = 40,816
cm/s
𝐼1 = {
𝑚𝑔
𝑎
− 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2
𝐼2 = {
𝑚𝑔
𝑎
− 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2
= {
6x980
71,111
− 137,5 + 6} 6,2652
= {
6x980
53,333
− 137,6 + 6} 6,2642
= −2.386,885 = −91,065
Massa keping 6gram: 25cm
𝑎1 =
2𝑠
𝑡2 =
2x25
0,972 = 53,14 cm/s2 𝑎2 =
2𝑠
𝑡2 =
2x25
1,142 = 38,473 cm/s2
11
𝑣1 = 𝑎. 𝑡 = 53,14 x 0,97 =51,5458 cm/s 𝑣2 = 𝑎. 𝑡 = 38,473x1.14 = 43,859 cm/s
𝐼1 = {
𝑚𝑔
𝑎
− 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2
𝐼2 = {
𝑚𝑔
𝑎
− 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2
= {
6x980
53 ,14
− 137,5 + 6} 6,2652
= {
6x980
38,473
− 137,5 + 6} 6,2652
= − 1289,318 = 366,377
x dan ∆x pada a
x=
12 ,767 +12,767+11,782+12 ,5+46,248 +62,5+19,531+31,494+71,111 +41,649 +53,14+38,473
12
= 39,494 cm/s2
∆x=
√
(39,494−12,767)2
+(39,494−12,767)2
+(39,494−11,782)2
+(39,494−12,5)2
+(39,494 −46,248)2
+(39,494−62,5)2
+(39,494−19,531)2+(39,494−31,494)2+(39,494 −71,111)2+(39,494−41 ,649)2+(39,494−53,14)2+
+(39,494 −38,473)2
12(12−1)
∆x= 4,7339 cm/s
x dan ∆x pada v
x=
22 ,5975 +22,5957+24,2709+25+43,0106+50+31,2496+39,3675 +53,333+40 ,816+51,5458+43,859
12
= 37,3039 cm/s
∆x=
√
(37,3039 −22,5975)2
+(37,3039−22,5975)2
+(37,3039−24,2709)2
+(37,3039 −25)2
+(37,3039−43,0106)2
+(37,3039−50)2
+
(37,30398 −31,2496)2+(37,3039−39,3675)2+(37,3039−53,333)2+(37,3039−40,816)2+
(37,3039−51 ,5458)2
+(37,3039−43,859)2
12(12−1)
∆x= 2,8271 cm/s
X dan ∆x pada I
x=
550,316+550,316 +1054,076+679,025+5549,648+3092,115+2323 ,857 +(−668,500)+(−2386 ,885)+(−91,065)
+(−1289,318)+366 ,377
12
= 810,8295cm/s
∆x=
√
(810,8295−550,316)2
+(810,8295 −550,316)2
+(810,8295−1054 ,076)2
+(810,8295−679,025)2
+(810,8295−5549 ,648)2
+
(810 ,8295 −3092 ,115)2+(810,8295 −2323,857)2+(810,8295 −(−668 ,500 ))2+(810 ,8295 −(−2386,885))2+(810,8295−(−91,065 ))2
(810 ,8295 −(−1289,318 ))2+(810,8295−366,377)2
12(12−1)
∆x=291,073
12
BAB V
PEMBAHASAN
Apabila benda yang lebih berat diletakan lebih tinggi posisinya dibanding yang lebih
ringan. Jadi benda yang berat akan turun karena gravitasi dan menarik benda yang lebih
ringan karena ada tali dan katrol.
GLB (Gerak Lurus Beraturan) tidak menghitung percepatan(𝑎) karena percepatan
pada gerak lurus beraturan bernilai nol dan kecepatan(v) dalam GLB bernilai konstan.
Sedangkan pada GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan) nilai percepatan akan dicari karena
nilai 𝑎 ≠ 0 dan kecepatan pada GLBB nilainya berubah-ubah.
Setelah mendapatkan nilai 𝑎 maka kita bisa masukan ke dalam rumus Momen
Inersia(𝐼). Dalam percobaan ini kelompok kami mendapatkan hasil dari I (Momen Inersia)
adalah min (-) seharusnya positif (+), hasil min (-) ini dikarenakan waktunya (t) terlalu
singkat/cepat dan juga pengaruh angin yang mempengaruhi kecepatan benda. Dimana rumus
momen inersia sendiri sebagai berikut :
𝐼 = {
𝑚𝑔
𝑎
− 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2
13
BAB VI
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan :
 Pesawat Atwood merupakan alat yang dapat dijadikan sebagai aplikasi atau sebagai alat
yang dapat membantu dalam membuktikan Hukum-hukum Newton ataupun gejala-gejala
lainnya
 Semakin berat beban yang digantung di salah satu tali maka semakin cepat pula gerakan
tali yang akan turun, dan sebaliknya jika kedua ujung tali tersebut diberi beban yang
sama atau sedikit berbeda maka gerakannya tidak akan dipercepat.
 Adanya hasil nilai perhitungan dalam bentuk negatif membuktikan bahwa terjadi
kesalahan saat mengukur jarak benda yang dapat di sebabkan beberapa hal, misal
kesalahan pada pengamat dalam menentukan waktu dan adanya pengaruh gaya lain.
14
DAFTAR PUSTAKA
Buku Penuntun Praktikum Fisika Dasar, Laboratorium Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Pakuan
Giancoli. C. 2001. Fisika Dasar Jilid 1. Jakarta: Erlangga
15
TUGAS AKHIR
1) Tentukan besar kecepatan gerak beraturan tersebut secara hitungan dan grafik?
2) Apakah gerak tersebut benar-benar beraturan mengingat ketelitian alat?
3) Tentukan besaran kecepatan gerak berubah beraturan tersebut secara hitungan dan
grafik?
4) Dari hasil ini apakah Hukun Newton benar-benar berlaku?
5) Bandingkanlah harga kecepatan yang didapat dengan menggunakan beban tambahan
yang berbeda
6) Tentukan momen inersia katrol bila diambil percepatan gravitasi setempat = 9,83 m/det.
JAWABAN
1. GLB (Gerak Lurus Beraturan)
Massa keping 2gram: s20 cm
V1 =
𝑠
𝑡
=
20
1,50
= 13,333 cm/s V2 =
𝑠
𝑡
=
20
2,39
= 8,368 cm/s
Massa keping 2gram: s 25 cm
V1 =
𝑠
𝑡
=
25
2,57
= 9,728 cm/s V2 =
𝑠
𝑡
=
25
2,77
= 9,025 cm/s
Massa keping 4gram: s 20 cm
V1 =
𝑠
𝑡
=
20
0,84
= 23,809 cm/s V2 =
𝑠
𝑡
=
20
0,82
= 24,390 cm/s
Massa keping 4gram: s 25 cm
V1 =
𝑠
𝑡
=
25
0,93
= 26,881 cm/s V2 =
𝑠
𝑡
=
25
0,96
= 26,041 cm/s
Massa keping 6gram: s 20cm
V1 =
𝑠
𝑡
=
20
0,62
= 32,258 cm/s V2 =
𝑠
𝑡
=
20
0,57
= 35,008 cm/s
Massa keping 6 gram: s 25 cm
V1 =
𝑠
𝑡
=
25
0,57
= 43,860 cm/s V2 =
𝑠
𝑡
=
25
0,53
= 47,170 cm/s
2. Kurang teliti, karena kecepatan benda dapat berubah,-ubah karena beberapa factor
diantaranya faktor katrol yang tidak stabil, adanya pengaruh angin yang dapat
mempengaruhi kecepatan katrol dan pengukuran-pengukuran yang kurang tepat.
16
3. GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan)
Massa keping 2gram: 20 cm
𝑣1 = 𝑎. 𝑡 = 12,767x1,77 = 22,5975 cm/s 𝑣2 = 𝑎. 𝑡 = 12,767x 1,77 = 22,5975
cm/s
Massa keping 2gram: 25cm
𝑣1 = 𝑎. 𝑡 = 11,782 x 2,06 = 24,2709 cm/s 𝑣2 = 𝑎. 𝑡 = 12,5 x 2 = 25 cm/s
Massa keping 4gram: 20 cm
𝑣1 = 𝑎. 𝑡 = 46,248 x 0,93 = 43,0106 𝑐𝑚/𝑠 𝑣2 = 𝑎. 𝑡 =62,5 x 0,80 = 50 cm/s
Massa keping 4gram: 25 cm
𝑣1 = 𝑎. 𝑡 = 19,531 x 1,60 = 31,2496cm/s 𝑣2 = 𝑎. 𝑡 = 31,494x1,26 = 39,682 cm/s
Massa keping 6gram: 20cm
𝑣1 = 𝑎. 𝑡 = 71,111 x 0,75 = 53,333 cm/s2 𝑣2 = 𝑎. 𝑡 = 41,649x0,98 = 40,816 cm/s
Massa keping 6gram: 25cm
𝑣1 = 𝑎. 𝑡 = 53,14 x 0,97 =51,5458 cm/s 𝑣2 = 𝑎. 𝑡 = 38,473x1.14 = 43,859 cm/s
4. Ya berlaku, karena untuk menghitung data-data pengamatan menggunakan beberapa
hukum newton
5.
GLB GLBB
2gr 4gr 6gr 2gr 4gr 6gr
V1=
13,333cm/s
V1=23,809cm/
s
V1=32,258cm/s V1=22,597cm/s V1=4,0106cm/s V1=53,333cm/s
V2 =
8,368cm/s
V2 = 24,390
cm/s
V2 = 35,008
cm/s
V2 = 22,597
cm/s
V2 = 50 cm/s V2 = 40,816
cm/s
V1= 9.728
cm/s
V1= 26,881
cm/s
V1= 43,860
cm/s
V1=24,2709
cm/s
V1= 31,2496
cm/s
V1= 51,5458
cm/s
V2 = 9,025
cm/s
V2 = 26, 041
cm/s
V2 = 47, 170
cm/s
V2 = 25 cm/s V2 = 39, 3675
cm/s
V2 = 43,859
cm/s
17
6. Massa keping 2gram:
dik : 2M = 137,5 cm
R = 6,265 cm
g = 983 cm/s2
Massa keping 2gram: 20 cm
𝐼1 = {
𝑚𝑔
𝑎
− 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2
𝐼2 = {
𝑚𝑔
𝑎
− 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2
= {
𝟐𝐱𝟗𝟖𝟑
𝟏𝟐,𝟕𝟔𝟕
− 𝟏𝟑𝟕, 𝟓 + 𝟐} 𝟔, 𝟐𝟔𝟓 𝟐
= {
𝟐𝐱𝟗𝟖𝟑
𝟏𝟐,𝟕𝟔𝟕
− 𝟏𝟑𝟕, 𝟓 + 𝟐} 𝟔, 𝟐𝟔𝟓 𝟐
= 𝟓𝟔𝟖, 𝟕𝟔𝟐 = 𝟓𝟔𝟖, 𝟕𝟔𝟐
Massa keping 2gram: 25cm
𝐼1 = {
𝑚𝑔
𝑎
− 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2
𝐼2 = {
𝑚𝑔
𝑎
− 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2
= {
𝟐𝐱𝟗𝟖𝟑
𝟏𝟏,𝟕𝟖𝟐
− 𝟏𝟑𝟕, 𝟓 + 𝟐} 𝟔, 𝟐𝟔𝟓 𝟐
= {
𝟐𝐱𝟗𝟖𝟑
𝟏𝟐,𝟓
− 𝟏𝟑𝟕, 𝟔 + 𝟐} 𝟔, 𝟐𝟔𝟒 𝟐
= 𝟏. 𝟎𝟕𝟒, 𝟎𝟔𝟒 = 𝟔𝟕𝟗, 𝟖𝟓𝟔
Massa keping 4gram: 20 cm
𝐼1 = {
𝑚𝑔
𝑎
− 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2
𝐼2 = {
𝑚𝑔
𝑎
− 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2
= {
𝟒𝐱𝟗𝟖𝟑
𝟒𝟔,𝟐𝟒𝟖
− 𝟏𝟑𝟕, 𝟓 + 𝟒} 𝟔, 𝟐𝟔𝟓 𝟐
= {
𝟒𝐱𝟗𝟖𝟑
𝟔𝟐,𝟓
− 𝟏𝟑𝟕, 𝟓 + 𝟒} 𝟔, 𝟐𝟔𝟓 𝟐
= − 𝟐. 𝟐𝟏𝟔, 𝟖𝟒𝟒 = − 𝟑. 𝟎𝟖𝟒, 𝟓𝟕𝟗
Massa keping 4gram: 25 cm
𝐼1 = {
𝑚𝑔
𝑎
− 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2
𝐼2 = {
𝑚𝑔
𝑎
− 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2
= {
𝟒𝐱𝟗𝟖𝟑
𝟏𝟗,𝟓𝟑𝟏
− 𝟏𝟑𝟕, 𝟓 + 𝟒} 𝟔, 𝟐𝟔𝟓 𝟐
= {
𝟒𝐱𝟗𝟖𝟑
𝟑𝟏,𝟒𝟗𝟒
− 𝟏𝟑𝟕, 𝟓 + 𝟒} 𝟔, 𝟐𝟔𝟓 𝟐
= 𝟏. 𝟓𝟐𝟒 = − 𝟔𝟓𝟑, 𝟓𝟒𝟒
Massa keping 6gram: 20cm
𝐼1 = {
𝑚𝑔
𝑎
− 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2
𝐼2 = {
𝑚𝑔
𝑎
− 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2
= {
𝟔𝐱𝟗𝟖𝟑
𝟕𝟏,𝟏𝟏𝟏
− 𝟏𝟑𝟕, 𝟓 + 𝟔} 𝟔, 𝟐𝟔𝟓 𝟐
= {
𝟔𝐱𝟗𝟖𝟑
𝟓𝟑,𝟑𝟑𝟑
− 𝟏𝟑𝟕, 𝟓 + 𝟔} 𝟔, 𝟐𝟔𝟓 𝟐
18
= −𝟐𝟑𝟕𝟔, 𝟗𝟖 = −𝟏. 𝟐𝟗𝟏, 𝟕𝟖𝟖
Massa keping 6gram: 25cm
𝐼1 = {
𝑚𝑔
𝑎
− 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2
𝐼2 = {
𝑚𝑔
𝑎
− 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2
= {
𝟔𝐱𝟗𝟖𝟑
𝟓𝟑,𝟏𝟒
− 𝟏𝟑𝟕, 𝟓 + 𝟔} 𝟔, 𝟐𝟔𝟓 𝟐
= {
𝟔𝐱𝟗𝟖𝟑
𝟑𝟖,𝟒𝟕𝟑
− 𝟏𝟑𝟕, 𝟓 + 𝟔} 𝟔, 𝟐𝟔𝟓 𝟐
= −𝟏𝟐𝟕𝟔, 𝟎𝟐𝟑 = 𝟑𝟖𝟒, 𝟕𝟒𝟎

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatLaporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatNurul Hanifah
 
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Erliana Amalia Diandra
 
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)Rezki Amaliah
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLinda Rosita
 
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.umammuhammad27
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan PegasLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegasyudhodanto
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstoneumammuhammad27
 
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miringLaporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miringNurul Hanifah
 
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Rezki Amaliah
 
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada PegasNur Azizah
 
Jurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegasJurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegasDedew Wijayanti
 
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)Rezki Amaliah
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnetumammuhammad27
 
Laporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedesLaporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedesNandz Iu
 
Viskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesViskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesPutri Aulia
 
Ayunan matematis-baru1
Ayunan matematis-baru1Ayunan matematis-baru1
Ayunan matematis-baru1Posoagoes Rom
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gasRfebiola
 
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhanaLaporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhanaAnnisa Icha
 

What's hot (20)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PESAWAT ATWOOD
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PESAWAT ATWOODLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PESAWAT ATWOOD
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PESAWAT ATWOOD
 
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatLaporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
 
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNGLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
 
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometri
 
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan PegasLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
 
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miringLaporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
 
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
 
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
 
Jurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegasJurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegas
 
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
 
Laporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedesLaporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedes
 
Viskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesViskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokes
 
Ayunan matematis-baru1
Ayunan matematis-baru1Ayunan matematis-baru1
Ayunan matematis-baru1
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gas
 
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhanaLaporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
 

Similar to Laporan fisdas pesawat atwood

PPT praktikum mesin adwoot fi kelompok 3
PPT praktikum mesin adwoot fi kelompok 3PPT praktikum mesin adwoot fi kelompok 3
PPT praktikum mesin adwoot fi kelompok 3CiciPujawati1
 
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAKHUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAKDiana Amrita
 
Fisika budidaya perairan pertemuan 1
Fisika budidaya perairan pertemuan 1Fisika budidaya perairan pertemuan 1
Fisika budidaya perairan pertemuan 1azmi keleib
 
Laporan fisika dasar pesawat atwood
Laporan fisika dasar pesawat atwoodLaporan fisika dasar pesawat atwood
Laporan fisika dasar pesawat atwoodNurul Hanifah
 
Peta konsep benda tegar
Peta konsep benda tegarPeta konsep benda tegar
Peta konsep benda tegarDzikri Fauzi
 
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungusFani Diamanti
 
Persentasi Praktikum Gerak Lurus beraturan
Persentasi Praktikum Gerak Lurus beraturanPersentasi Praktikum Gerak Lurus beraturan
Persentasi Praktikum Gerak Lurus beraturanAswindo Putra
 
Modul 2-pesawat-atwood1
Modul 2-pesawat-atwood1Modul 2-pesawat-atwood1
Modul 2-pesawat-atwood1Heri Kiswanto
 
1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls
1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls
1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impulsumammuhammad27
 
Fisika dasar 1
Fisika dasar 1Fisika dasar 1
Fisika dasar 1kidamhady
 

Similar to Laporan fisdas pesawat atwood (20)

Laporan praktikum pesawat atwood
Laporan praktikum pesawat atwoodLaporan praktikum pesawat atwood
Laporan praktikum pesawat atwood
 
PPT praktikum mesin adwoot fi kelompok 3
PPT praktikum mesin adwoot fi kelompok 3PPT praktikum mesin adwoot fi kelompok 3
PPT praktikum mesin adwoot fi kelompok 3
 
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAKHUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
 
Fisika budidaya perairan pertemuan 1
Fisika budidaya perairan pertemuan 1Fisika budidaya perairan pertemuan 1
Fisika budidaya perairan pertemuan 1
 
Laporan praktikum 5 tetapan pegas
Laporan praktikum 5 tetapan pegasLaporan praktikum 5 tetapan pegas
Laporan praktikum 5 tetapan pegas
 
Laporan fisika dasar pesawat atwood
Laporan fisika dasar pesawat atwoodLaporan fisika dasar pesawat atwood
Laporan fisika dasar pesawat atwood
 
Laporan
LaporanLaporan
Laporan
 
Peta konsep benda tegar
Peta konsep benda tegarPeta konsep benda tegar
Peta konsep benda tegar
 
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
 
05 bab 4
05 bab 405 bab 4
05 bab 4
 
05 bab 4
05 bab 405 bab 4
05 bab 4
 
05 bab 4
05 bab 405 bab 4
05 bab 4
 
gaya pegas
gaya pegas gaya pegas
gaya pegas
 
Bab 3 dinamika partikel
Bab 3 dinamika partikelBab 3 dinamika partikel
Bab 3 dinamika partikel
 
Persentasi Praktikum Gerak Lurus beraturan
Persentasi Praktikum Gerak Lurus beraturanPersentasi Praktikum Gerak Lurus beraturan
Persentasi Praktikum Gerak Lurus beraturan
 
Ghs laporan
Ghs laporanGhs laporan
Ghs laporan
 
Modul 2-pesawat-atwood1
Modul 2-pesawat-atwood1Modul 2-pesawat-atwood1
Modul 2-pesawat-atwood1
 
1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls
1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls
1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls
 
Fisika dasar 1
Fisika dasar 1Fisika dasar 1
Fisika dasar 1
 
121 el2f gmb
121 el2f gmb121 el2f gmb
121 el2f gmb
 

More from Widya arsy

Daftar isi kel 6
Daftar isi kel 6Daftar isi kel 6
Daftar isi kel 6Widya arsy
 
Sumber Daya Alam Hayati Rumput Laut
Sumber Daya Alam Hayati Rumput LautSumber Daya Alam Hayati Rumput Laut
Sumber Daya Alam Hayati Rumput LautWidya arsy
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarWidya arsy
 
Laporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas ResonansiLaporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas ResonansiWidya arsy
 
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama HidrostatisLaporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama HidrostatisWidya arsy
 
LAPORAN PRAKTIK FISDAS
LAPORAN PRAKTIK FISDASLAPORAN PRAKTIK FISDAS
LAPORAN PRAKTIK FISDASWidya arsy
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair Widya arsy
 
Pengertian rumput laut sdah
Pengertian rumput laut sdahPengertian rumput laut sdah
Pengertian rumput laut sdahWidya arsy
 
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastianLaporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastianWidya arsy
 

More from Widya arsy (11)

Kertas
KertasKertas
Kertas
 
Daftar isi kel 6
Daftar isi kel 6Daftar isi kel 6
Daftar isi kel 6
 
Sumber Daya Alam Hayati Rumput Laut
Sumber Daya Alam Hayati Rumput LautSumber Daya Alam Hayati Rumput Laut
Sumber Daya Alam Hayati Rumput Laut
 
Sifat lensa
Sifat lensaSifat lensa
Sifat lensa
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
 
Laporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas ResonansiLaporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas Resonansi
 
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama HidrostatisLaporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
 
LAPORAN PRAKTIK FISDAS
LAPORAN PRAKTIK FISDASLAPORAN PRAKTIK FISDAS
LAPORAN PRAKTIK FISDAS
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair
 
Pengertian rumput laut sdah
Pengertian rumput laut sdahPengertian rumput laut sdah
Pengertian rumput laut sdah
 
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastianLaporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
 

Recently uploaded

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 

Recently uploaded (20)

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 

Laporan fisdas pesawat atwood

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Percobaan 1. Mempelajari penggunaan Hukum-hukum Newton 2. Mempelajari gerak beraturan dan berubah beraturan 3. Menentukan momen inersia roda/katrol 1.2 Dasar Teori Pesawat atwood adalah alat yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara tegangan, energi potensial dan energi kinetik dengan menggunakan 2 pemberat (massa berbeda) dihubungkan dengan tali pada sebuah katrol. Benda yang lebih berat diletakkan lebih tinggi posisinya dibanding yang lebih ringan. Jadi benda yang berat akan turun karena gravitasi dan menarik benda yang lebih ringan karena adanya tali dan katrol. Dengan menggunakan pesawat atwood memungkinkan kita untuk mengamati bagaimana sebuah benda bergerak lurus beraturan ( GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dan dalam mempelajari konsep dinamika gerak, teori yang paling penting dan yang banyak dipakai adalah Hukum Newton. 1.2.1 Hukum Newton Hukum Newton dibagi atas Hukum Newton 1, Hukum Newton 2 dan Hukum Newton 3. Ketiga Hukum Newton diatas dijelaskan dibawah ini. 1. Hukum Newton 1 Menyatakan bahwa, “Jika resultan gaya yang bekerja pada suatu sistem sama dengan dengan nol, maka sistem dalam keadaan setimbang” ∑F = 0...................................................................(1) Keterangan: ∑F = jumlah gaya yang bekerja 2. Hukum Newton 2 Menyatakan bahwa, “Bila gaya resultan F yang bekerja pada suatu benda dengan massa ‘m’ tidak sama dengan nol, maka benda tersebut mengalami percepatan kearah yang sama dengan gaya”. Percepatan a berbanding lurus dengan gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda.
  • 2. 2 F = m.a...................................................................(2) Keterangan: F = Gaya a = Percepatan m = massa benda Hukum Newton 2 memberikan pengertian bahwa: a. Arah percepatan benda sama dengan arah gaya yang bekerja pada benda. b. Besarnya percepatan berbanding lurus dengan gayanya. c. Bila gaya bekerja pada benda maka benda mengalami percepatan dan sebaliknya bila benda mengalami percepatan tentu ada gaya penyebabnya. 3. Hukum Newton 3 Setiap Gaya yang diadakan pada suatu benda, menimbulkan gaya lain yang sama besarnya dengan gaya tadi, namun berlawanan arahnya. Gaya reaksi ini dilakukan benda pertama pada benda yang menyebabkan gaya. Hukum ini dikenal dengan Hukum Aksi Reaksi. Hukum ini dirumuskan sebagai berikut. Faksi = - Freaksi...................................................................................(3) Keterangan: Faksi = gaya yang diberikan pada suatu benda -Freaksi = gaya yang diberikan benda 1.2.2 Gerak Lurus Dinamika Gerak mempelajari tentang berbagai jenis gerak. Konsep yang harus dipelajari adalah konsep Gerak Lurus. Gerak lurus adalah gerak suatu objek yang lintasannya berupa garis lurus. Dapat pula jenis geak ini disebut sebagai suatu translasi beraturan. Pada rentang waktu yang sama terjadi perpindahan yang besarnya sama (Andriasani, 2013). 1. Gerak Lurus Beraturan (GLB) Gerak lurus suatu objek dimana dalam gerak ini kecepatannya tetap atau konstan sehingga jarak yang ditempuh dalam gerak lurus beraturan adalah kelajuan kali waktu. S = v.t....................................................................(4)
  • 3. 3 Keterangan: S = jarak tempuh (m) v = kecepatan (m/s) t = waktu (s) 2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) Gerak lurus suatu objek diman kecepatanna berubah terhadap waktu akibat adanya percepatan yang tetap. Akibat adanya percepatan jumlah jarak yang ditempuh tidak lagi linier melainkan kuadratik. Pada umumnya GLBB didasari oleh Hukum Newton 2 (∑F = 0 ) (Tunisssa, 2014). Vt = Vo + at........................................................(5) Vt2 = Vo2 + 2 as..................................................(6) S = Vot + ½ t2......................................................(7) Keterangan : Vo = kecepatan awal (m/s) Vt = kecepatan akhir (m/s) a = percepatan (m/s2) t = waktu (t) s = jarak yang ditempuh (m) 1.2.3 Momen Inersia Bila sebuah benda berputar melalui porosnya, maka gerak melingkar ini berlaku persamaan- persamaan gerak yang ekivalen dengan persamaan-persamaan gerak linier. Dalam hal ini besaran fisis momen momen inersia (I) yang ekivalen dengan besaran fisi massa (m) pada gerak linier. Momen inersia suatu benda terhadap poros tertentu nilainya sebanding dengan massa benda tersebut dan sebanding dengan massa mbenda tersebut dan sebanding dengan kuadrat dari ukuran atau jarak benda pangkat dua terhadap poros. Untuk katrol dengan beban maka persamaan yang berlaku adalah sebagai berikut: a = (m+m1) ±m2 m + m1 +m2 +I/r2 g.......................................................(8) Keterangan : a = percepatan gerak
  • 4. 4 m = massa beban I = momen inersia katrol r = jari-jari katrol g = percepatan gravitasi 1.2.4 Gerak Melingkar Jika sebuah benda dapat bergerak melingkar melalui porosnya, maka pada gerak melingkar ini akan berlaku persamaan gerak yang ekivalen dengan persamaan gerak linear. Dalam hal ini ada besaran fisis momen inersia (momen kelembaman) I yang ekivalen dengan besaran fisis massa (m) pada gerak linear. Momen inersia (I) suatu benda pada poros tertentu harganya sebanding dengan massa benda terhadap porosnya. I ~ m I ~ r2 Dimana harga tersebut adalah harga yang tetap 1.2.5 Pemakaian Hukum Newton pada Pesawat Atwood. Untuk sebuah katrol dengan beban-beban seperti pada gambar dibawah, maka berlaku persamaan seperti berikut, Gambar 3. Pesawat Atwood Bila dianggap M1 = M2 = M
  • 5. 5 BAB II ALAT DAN BAHAN 2.1 Alat 1. Pesawat Atwood Lengkap a. Tiang bersekala b. Dua beban dengan tali c. Beban tambahan (dua buah) d. Katrol e. Penjepit f. Penyangkut beban 2. Jangka sorong 3. Stopwatch 2.2 Bahan 1. Keping massa 2 gram 2. Keping massa 4 gram 3. Keping massa 6 gram
  • 6. 6 BAB III METODE PERCOBAAN 3.1 Gerak lurus beraturan 1. Ditimbang beban m1, m2, m3, (usahakan m1=m2) 2. Letakan beban m1 pada penjepit P. 3. Beban m2 dan m3 terletak pada kedudukan A. 4. Catat kedudukan penyangkut beban B dan meja C (secara tabel) 5. Bila penjepit P dilepas, m2 dan m3 akan dipercepat antara AB dan selanjutnya bergerak beraturan antara BC setelah tambahan beban tersangkut di B.Catat waktu yang diperlukan gerak antara BC. 6. Ulangilah percobaan di atas dengan mengubah kedudukan meja C (ingat tinggi beban m2) 7. Ulangi percobaan di atas dengan menggunakan beban m3 yang lain. Catatan : Selama serangkaian pengamatan berlangsung jangan mengubah kedudukan jarak antara A dan B. 3.2 Gerak Lurus Berubah Beraturan 1. Aturlah kembali seperti percobaan gerak lurus beraturan 2. Catatlah kedudukan A dan B (secara table) 3. Bila beban m1 dilepas, maka m2 dan m3 akan melakukan gerak lurus berubah braturan antara A dan B, catatlah waktu yang diperlukan untuk gerak ini. 4. Ulangilah percobaan di atas dangan mengubah-ubah kedudukan B. Catatlah selalu jarak AB dan waktu yang diperlukan. 5. Ulangilah percobaan diatas dengan mengubah beban m3
  • 7. 7 BAB IV DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN 4.1 Data Pengamatan Nama Percobaan : pesawat atwood Tanggal Percobaan : 18 Oktober 2016 Nama Asisten : 1. Desi A 2. Puri Indah. J 3. Indra L 4. Nurul M Nama Mahasiswa : 1. Ridho Hamdani Nrp. : 0661 16 081 2. Widya Fitriyani Nrp. : 0661 16 095 3. Oktaviani W.L Nrp. : 0661 16 105 Keadaan ruangan P (cm)Hg T (oC) C (%) Sebelum percobaan 75, 55 (cm)Hg 28 (oC) 66 % Sesudah percobaan 75,55 (cm)Hg 28 (oC) 68 % A. GLB (Gerak Lurus Beraturan) NO Massa S t V 1 2 20 1,50 13,333 2,39 8,368 25 2,57 9,728 2,77 9,025 2 4 20 0,84 23,809 0,82 24,390 25 0,98 26,881 0,96 26,041 3 6 20 0,62 32,258 0,57 35,008 25 0,57 43,860 0,53 47,170 𝒙 24,989 ∆𝒙 3,80154
  • 8. 8 B. GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan) Massa bandul =137,5 gram Diameter katrol =12,53 cm Jari-jari katrol =6,265 cm NO Massa (gram) S (cm) T (s) a (cm/s2) V (cm/s) I (cm/s) 1 2 gram 20 cm 1,77 s 12,767 cm/s2 22,5975 cm/s 550,316 1,77 s 12,767 cm/s2 22,5975 cm/s 550,316 25 cm 2,06 s 11,782 cm/s2 24,2709 cm/s 1054,076 2,00 s 12,5 cm/s2 25 cm/s 679,025 2 4 gram 20 cm 0,93 s 46,248 cm/s2 43,0106 cm/s 5549,648 0,80 s 62,5 cm/s2 50 cm/s 3092,115 25 cm 1,6 s 19,531 cm/s2 31,2496 cm/s 2323,857 1,26 s 31.494 cm/s2 39,3675 cm/s -668,500 3 6 gram 20 cm 0,75 s 71,111 cm/s2 53,333 cm/s -2386,885 0,98 s 41,649 cm/s2 40,816 cm/s -91,065 25 cm 0,97 s 53,14 cm/s2 51,5458 cm/s -1289,318 1,14 s 38,473 cm/s2 43,859 cm/s 366,377 𝒙 32,494 cm/s2 4477,2761 cm/s 810.8295 ∆𝒙 4,7339 cm/s2 4441.43 cm/s 4.2 Perhitungan GLB (Gerak Lurus Beraturan) Massa keping 2gram: s20 cm V1 = 𝑠 𝑡 = 20 1,50 = 13,333 cm/s V2 = 𝑠 𝑡 = 20 2,39 = 8,368 cm/s Massa keping 2gram: s 25 cm V1 = 𝑠 𝑡 = 25 2,57 = 9,728 cm/s V2 = 𝑠 𝑡 = 25 2,77 = 9,025 cm/s Massa keping 4gram: s 20 cm V1 = 𝑠 𝑡 = 20 0,84 = 23,809 cm/s V2 = 𝑠 𝑡 = 20 0,82 = 24,390 cm/s Massa keping 4gram: s 25 cm V1 = 𝑠 𝑡 = 25 0,93 = 26,881 cm/s V2 = 𝑠 𝑡 = 25 0,96 = 26,041 cm/s
  • 9. 9 Massa keping 6gram: s 20cm V1 = 𝑠 𝑡 = 20 0,62 = 32,258 cm/s V2 = 𝑠 𝑡 = 20 0,57 = 35,008 cm/s Massa keping 6 gram: s 25 cm V1 = 𝑠 𝑡 = 25 0,57 = 43,860 cm/s V2 = 𝑠 𝑡 = 25 0,53 = 47,170 cm/s x dan ∆x pada v x= 13 ,333 +8,368+9,728+9,025+23,809+24,390+26,881 +26,041+32,258+35,008 +43,860+47,170 12 = 24, 989 cm/s ∆x= √ (24,989−13,333)2 +(24,989−8,368)2 +(24,989−9,728)2 +(24,989−9,025)2(24,989−23,809)2(24,989−24,390)2 +(24,989−26,881)2+(24,989−26,041)2+(24,989−32,258)2+(24,989 −35,008)2+(24,989−43,860)2+ (24,989−47,170)2 12(12−1) ∆x= 3,80154 cm/s GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan) dik : 2M = 137,5 cm R = 6,265 cm g = 980 cm/s2 Massa keping 2gram: 20 cm 𝑎1 = 2𝑠 𝑡2 = 2x20 1,772 = 12,767cm/s2 𝑎2 = 2𝑠 𝑡2 = 2x20 1,772 = 12,767 cm/s2 𝑣1 = 𝑎. 𝑡 = 12,767x1,77 = 22,5975 cm/s 𝑣2 = 𝑎. 𝑡 = 12,767x 1,77 = 22,5975 cm/s 𝐼1 = { 𝑚𝑔 𝑎 − 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2 𝐼2 = { 𝑚𝑔 𝑎 − 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2 = { 2x980 12,768 − 137,5 + 2} 6,2652 = { 2x980 12,768 − 137,5 + 2} 6,2652 = 550,316 = 550,316 Massa keping 2gram: 25cm 𝑎1 = 2𝑠 𝑡2 = 2x25 2,062 = 11,782 cm/s2 𝑎2 = 2𝑠 𝑡2 = 2x25 22 = 12,5 cm/s2 𝑣1 = 𝑎. 𝑡 = 11,782 x 2,06 = 24,2709 cm/s 𝑣2 = 𝑎. 𝑡 = 12,5 x 2 = 25 cm/s
  • 10. 10 𝐼1 = { 𝑚𝑔 𝑎 − 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2 𝐼2 = { 𝑚𝑔 𝑎 − 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2 = { 2x980 11,782 − 137,5 + 2} 6,2652 = { 2x980 12,5 − 137,5 + 2} 6,2652 = 1.054,076 = 679,025 Massa keping 4gram: 20 cm 𝑎1 = 2𝑠 𝑡2 = 2x20 0,932 = 46,248 cm/s2 𝑎2 = 2𝑠 𝑡2 = 2x20 0,802 = 62,5 cm/s2 𝑣1 = 𝑎. 𝑡 = 46,248 x 0,93 = 43,0106 𝑐𝑚/𝑠 𝑣2 = 𝑎. 𝑡 =62,5 x 0,80 = 50 cm/s 𝐼1 = { 𝑚𝑔 𝑎 − 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2 𝐼2 = { 𝑚𝑔 𝑎 − 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2 = { 4x980 43,0106 − 137,5+ 4}6,2652 = { 4x980 62,5 − 137,5 + 4} 6,2652 = − 5.549,648 = 3092,115 Massa keping 4gram: 25 cm 𝑎1 = 2𝑠 𝑡2 = 2x25 1,602 = 19,531cm/s2 𝑎2 = 2𝑠 𝑡2 = 2x25 1,262 = 31,494 cm/s2 𝑣1 = 𝑎. 𝑡 = 19,531 x 1,60 = 31,2496cm/s 𝑣2 = 𝑎. 𝑡 = 31,494x1,26 = 39,3675 cm/s 𝐼1 = { 𝑚𝑔 𝑎 − 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2 𝐼2 = { 𝑚𝑔 𝑎 − 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2 = { 𝟒𝐱𝟗𝟖𝟎 𝟏𝟗,𝟓𝟑𝟏 − 𝟏𝟑𝟕, 𝟓 + 𝟒} 𝟔, 𝟐𝟔𝟓 𝟐 = { 𝟒𝐱𝟗𝟖𝟎 𝟑𝟏,𝟒𝟗𝟒 − 𝟏𝟑𝟕, 𝟔 + 𝟒} 𝟔, 𝟐𝟔𝟓 𝟐 = 𝟐. 𝟑𝟐𝟑, 𝟖𝟓𝟕 = − 𝟔𝟔𝟖, 𝟓𝟎𝟎 Massa keping 6gram: 20cm 𝑎1 = 2𝑠 𝑡2 = 2x20 0,752 = 71,111 cm/s2 𝑎2 = 2𝑠 𝑡2 = 2x20 0,982 = 41,649 cm/s2 𝑣1 = 𝑎. 𝑡 = 71,111 x 0,75 = 53,333 cm/s2 𝑣2 = 𝑎. 𝑡 = 41,649x0,98 = 40,816 cm/s 𝐼1 = { 𝑚𝑔 𝑎 − 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2 𝐼2 = { 𝑚𝑔 𝑎 − 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2 = { 6x980 71,111 − 137,5 + 6} 6,2652 = { 6x980 53,333 − 137,6 + 6} 6,2642 = −2.386,885 = −91,065 Massa keping 6gram: 25cm 𝑎1 = 2𝑠 𝑡2 = 2x25 0,972 = 53,14 cm/s2 𝑎2 = 2𝑠 𝑡2 = 2x25 1,142 = 38,473 cm/s2
  • 11. 11 𝑣1 = 𝑎. 𝑡 = 53,14 x 0,97 =51,5458 cm/s 𝑣2 = 𝑎. 𝑡 = 38,473x1.14 = 43,859 cm/s 𝐼1 = { 𝑚𝑔 𝑎 − 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2 𝐼2 = { 𝑚𝑔 𝑎 − 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2 = { 6x980 53 ,14 − 137,5 + 6} 6,2652 = { 6x980 38,473 − 137,5 + 6} 6,2652 = − 1289,318 = 366,377 x dan ∆x pada a x= 12 ,767 +12,767+11,782+12 ,5+46,248 +62,5+19,531+31,494+71,111 +41,649 +53,14+38,473 12 = 39,494 cm/s2 ∆x= √ (39,494−12,767)2 +(39,494−12,767)2 +(39,494−11,782)2 +(39,494−12,5)2 +(39,494 −46,248)2 +(39,494−62,5)2 +(39,494−19,531)2+(39,494−31,494)2+(39,494 −71,111)2+(39,494−41 ,649)2+(39,494−53,14)2+ +(39,494 −38,473)2 12(12−1) ∆x= 4,7339 cm/s x dan ∆x pada v x= 22 ,5975 +22,5957+24,2709+25+43,0106+50+31,2496+39,3675 +53,333+40 ,816+51,5458+43,859 12 = 37,3039 cm/s ∆x= √ (37,3039 −22,5975)2 +(37,3039−22,5975)2 +(37,3039−24,2709)2 +(37,3039 −25)2 +(37,3039−43,0106)2 +(37,3039−50)2 + (37,30398 −31,2496)2+(37,3039−39,3675)2+(37,3039−53,333)2+(37,3039−40,816)2+ (37,3039−51 ,5458)2 +(37,3039−43,859)2 12(12−1) ∆x= 2,8271 cm/s X dan ∆x pada I x= 550,316+550,316 +1054,076+679,025+5549,648+3092,115+2323 ,857 +(−668,500)+(−2386 ,885)+(−91,065) +(−1289,318)+366 ,377 12 = 810,8295cm/s ∆x= √ (810,8295−550,316)2 +(810,8295 −550,316)2 +(810,8295−1054 ,076)2 +(810,8295−679,025)2 +(810,8295−5549 ,648)2 + (810 ,8295 −3092 ,115)2+(810,8295 −2323,857)2+(810,8295 −(−668 ,500 ))2+(810 ,8295 −(−2386,885))2+(810,8295−(−91,065 ))2 (810 ,8295 −(−1289,318 ))2+(810,8295−366,377)2 12(12−1) ∆x=291,073
  • 12. 12 BAB V PEMBAHASAN Apabila benda yang lebih berat diletakan lebih tinggi posisinya dibanding yang lebih ringan. Jadi benda yang berat akan turun karena gravitasi dan menarik benda yang lebih ringan karena ada tali dan katrol. GLB (Gerak Lurus Beraturan) tidak menghitung percepatan(𝑎) karena percepatan pada gerak lurus beraturan bernilai nol dan kecepatan(v) dalam GLB bernilai konstan. Sedangkan pada GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan) nilai percepatan akan dicari karena nilai 𝑎 ≠ 0 dan kecepatan pada GLBB nilainya berubah-ubah. Setelah mendapatkan nilai 𝑎 maka kita bisa masukan ke dalam rumus Momen Inersia(𝐼). Dalam percobaan ini kelompok kami mendapatkan hasil dari I (Momen Inersia) adalah min (-) seharusnya positif (+), hasil min (-) ini dikarenakan waktunya (t) terlalu singkat/cepat dan juga pengaruh angin yang mempengaruhi kecepatan benda. Dimana rumus momen inersia sendiri sebagai berikut : 𝐼 = { 𝑚𝑔 𝑎 − 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2
  • 13. 13 BAB VI KESIMPULAN Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan :  Pesawat Atwood merupakan alat yang dapat dijadikan sebagai aplikasi atau sebagai alat yang dapat membantu dalam membuktikan Hukum-hukum Newton ataupun gejala-gejala lainnya  Semakin berat beban yang digantung di salah satu tali maka semakin cepat pula gerakan tali yang akan turun, dan sebaliknya jika kedua ujung tali tersebut diberi beban yang sama atau sedikit berbeda maka gerakannya tidak akan dipercepat.  Adanya hasil nilai perhitungan dalam bentuk negatif membuktikan bahwa terjadi kesalahan saat mengukur jarak benda yang dapat di sebabkan beberapa hal, misal kesalahan pada pengamat dalam menentukan waktu dan adanya pengaruh gaya lain.
  • 14. 14 DAFTAR PUSTAKA Buku Penuntun Praktikum Fisika Dasar, Laboratorium Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan Giancoli. C. 2001. Fisika Dasar Jilid 1. Jakarta: Erlangga
  • 15. 15 TUGAS AKHIR 1) Tentukan besar kecepatan gerak beraturan tersebut secara hitungan dan grafik? 2) Apakah gerak tersebut benar-benar beraturan mengingat ketelitian alat? 3) Tentukan besaran kecepatan gerak berubah beraturan tersebut secara hitungan dan grafik? 4) Dari hasil ini apakah Hukun Newton benar-benar berlaku? 5) Bandingkanlah harga kecepatan yang didapat dengan menggunakan beban tambahan yang berbeda 6) Tentukan momen inersia katrol bila diambil percepatan gravitasi setempat = 9,83 m/det. JAWABAN 1. GLB (Gerak Lurus Beraturan) Massa keping 2gram: s20 cm V1 = 𝑠 𝑡 = 20 1,50 = 13,333 cm/s V2 = 𝑠 𝑡 = 20 2,39 = 8,368 cm/s Massa keping 2gram: s 25 cm V1 = 𝑠 𝑡 = 25 2,57 = 9,728 cm/s V2 = 𝑠 𝑡 = 25 2,77 = 9,025 cm/s Massa keping 4gram: s 20 cm V1 = 𝑠 𝑡 = 20 0,84 = 23,809 cm/s V2 = 𝑠 𝑡 = 20 0,82 = 24,390 cm/s Massa keping 4gram: s 25 cm V1 = 𝑠 𝑡 = 25 0,93 = 26,881 cm/s V2 = 𝑠 𝑡 = 25 0,96 = 26,041 cm/s Massa keping 6gram: s 20cm V1 = 𝑠 𝑡 = 20 0,62 = 32,258 cm/s V2 = 𝑠 𝑡 = 20 0,57 = 35,008 cm/s Massa keping 6 gram: s 25 cm V1 = 𝑠 𝑡 = 25 0,57 = 43,860 cm/s V2 = 𝑠 𝑡 = 25 0,53 = 47,170 cm/s 2. Kurang teliti, karena kecepatan benda dapat berubah,-ubah karena beberapa factor diantaranya faktor katrol yang tidak stabil, adanya pengaruh angin yang dapat mempengaruhi kecepatan katrol dan pengukuran-pengukuran yang kurang tepat.
  • 16. 16 3. GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan) Massa keping 2gram: 20 cm 𝑣1 = 𝑎. 𝑡 = 12,767x1,77 = 22,5975 cm/s 𝑣2 = 𝑎. 𝑡 = 12,767x 1,77 = 22,5975 cm/s Massa keping 2gram: 25cm 𝑣1 = 𝑎. 𝑡 = 11,782 x 2,06 = 24,2709 cm/s 𝑣2 = 𝑎. 𝑡 = 12,5 x 2 = 25 cm/s Massa keping 4gram: 20 cm 𝑣1 = 𝑎. 𝑡 = 46,248 x 0,93 = 43,0106 𝑐𝑚/𝑠 𝑣2 = 𝑎. 𝑡 =62,5 x 0,80 = 50 cm/s Massa keping 4gram: 25 cm 𝑣1 = 𝑎. 𝑡 = 19,531 x 1,60 = 31,2496cm/s 𝑣2 = 𝑎. 𝑡 = 31,494x1,26 = 39,682 cm/s Massa keping 6gram: 20cm 𝑣1 = 𝑎. 𝑡 = 71,111 x 0,75 = 53,333 cm/s2 𝑣2 = 𝑎. 𝑡 = 41,649x0,98 = 40,816 cm/s Massa keping 6gram: 25cm 𝑣1 = 𝑎. 𝑡 = 53,14 x 0,97 =51,5458 cm/s 𝑣2 = 𝑎. 𝑡 = 38,473x1.14 = 43,859 cm/s 4. Ya berlaku, karena untuk menghitung data-data pengamatan menggunakan beberapa hukum newton 5. GLB GLBB 2gr 4gr 6gr 2gr 4gr 6gr V1= 13,333cm/s V1=23,809cm/ s V1=32,258cm/s V1=22,597cm/s V1=4,0106cm/s V1=53,333cm/s V2 = 8,368cm/s V2 = 24,390 cm/s V2 = 35,008 cm/s V2 = 22,597 cm/s V2 = 50 cm/s V2 = 40,816 cm/s V1= 9.728 cm/s V1= 26,881 cm/s V1= 43,860 cm/s V1=24,2709 cm/s V1= 31,2496 cm/s V1= 51,5458 cm/s V2 = 9,025 cm/s V2 = 26, 041 cm/s V2 = 47, 170 cm/s V2 = 25 cm/s V2 = 39, 3675 cm/s V2 = 43,859 cm/s
  • 17. 17 6. Massa keping 2gram: dik : 2M = 137,5 cm R = 6,265 cm g = 983 cm/s2 Massa keping 2gram: 20 cm 𝐼1 = { 𝑚𝑔 𝑎 − 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2 𝐼2 = { 𝑚𝑔 𝑎 − 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2 = { 𝟐𝐱𝟗𝟖𝟑 𝟏𝟐,𝟕𝟔𝟕 − 𝟏𝟑𝟕, 𝟓 + 𝟐} 𝟔, 𝟐𝟔𝟓 𝟐 = { 𝟐𝐱𝟗𝟖𝟑 𝟏𝟐,𝟕𝟔𝟕 − 𝟏𝟑𝟕, 𝟓 + 𝟐} 𝟔, 𝟐𝟔𝟓 𝟐 = 𝟓𝟔𝟖, 𝟕𝟔𝟐 = 𝟓𝟔𝟖, 𝟕𝟔𝟐 Massa keping 2gram: 25cm 𝐼1 = { 𝑚𝑔 𝑎 − 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2 𝐼2 = { 𝑚𝑔 𝑎 − 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2 = { 𝟐𝐱𝟗𝟖𝟑 𝟏𝟏,𝟕𝟖𝟐 − 𝟏𝟑𝟕, 𝟓 + 𝟐} 𝟔, 𝟐𝟔𝟓 𝟐 = { 𝟐𝐱𝟗𝟖𝟑 𝟏𝟐,𝟓 − 𝟏𝟑𝟕, 𝟔 + 𝟐} 𝟔, 𝟐𝟔𝟒 𝟐 = 𝟏. 𝟎𝟕𝟒, 𝟎𝟔𝟒 = 𝟔𝟕𝟗, 𝟖𝟓𝟔 Massa keping 4gram: 20 cm 𝐼1 = { 𝑚𝑔 𝑎 − 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2 𝐼2 = { 𝑚𝑔 𝑎 − 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2 = { 𝟒𝐱𝟗𝟖𝟑 𝟒𝟔,𝟐𝟒𝟖 − 𝟏𝟑𝟕, 𝟓 + 𝟒} 𝟔, 𝟐𝟔𝟓 𝟐 = { 𝟒𝐱𝟗𝟖𝟑 𝟔𝟐,𝟓 − 𝟏𝟑𝟕, 𝟓 + 𝟒} 𝟔, 𝟐𝟔𝟓 𝟐 = − 𝟐. 𝟐𝟏𝟔, 𝟖𝟒𝟒 = − 𝟑. 𝟎𝟖𝟒, 𝟓𝟕𝟗 Massa keping 4gram: 25 cm 𝐼1 = { 𝑚𝑔 𝑎 − 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2 𝐼2 = { 𝑚𝑔 𝑎 − 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2 = { 𝟒𝐱𝟗𝟖𝟑 𝟏𝟗,𝟓𝟑𝟏 − 𝟏𝟑𝟕, 𝟓 + 𝟒} 𝟔, 𝟐𝟔𝟓 𝟐 = { 𝟒𝐱𝟗𝟖𝟑 𝟑𝟏,𝟒𝟗𝟒 − 𝟏𝟑𝟕, 𝟓 + 𝟒} 𝟔, 𝟐𝟔𝟓 𝟐 = 𝟏. 𝟓𝟐𝟒 = − 𝟔𝟓𝟑, 𝟓𝟒𝟒 Massa keping 6gram: 20cm 𝐼1 = { 𝑚𝑔 𝑎 − 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2 𝐼2 = { 𝑚𝑔 𝑎 − 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2 = { 𝟔𝐱𝟗𝟖𝟑 𝟕𝟏,𝟏𝟏𝟏 − 𝟏𝟑𝟕, 𝟓 + 𝟔} 𝟔, 𝟐𝟔𝟓 𝟐 = { 𝟔𝐱𝟗𝟖𝟑 𝟓𝟑,𝟑𝟑𝟑 − 𝟏𝟑𝟕, 𝟓 + 𝟔} 𝟔, 𝟐𝟔𝟓 𝟐
  • 18. 18 = −𝟐𝟑𝟕𝟔, 𝟗𝟖 = −𝟏. 𝟐𝟗𝟏, 𝟕𝟖𝟖 Massa keping 6gram: 25cm 𝐼1 = { 𝑚𝑔 𝑎 − 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2 𝐼2 = { 𝑚𝑔 𝑎 − 2𝑀 + 𝑚} 𝑅2 = { 𝟔𝐱𝟗𝟖𝟑 𝟓𝟑,𝟏𝟒 − 𝟏𝟑𝟕, 𝟓 + 𝟔} 𝟔, 𝟐𝟔𝟓 𝟐 = { 𝟔𝐱𝟗𝟖𝟑 𝟑𝟖,𝟒𝟕𝟑 − 𝟏𝟑𝟕, 𝟓 + 𝟔} 𝟔, 𝟐𝟔𝟓 𝟐 = −𝟏𝟐𝟕𝟔, 𝟎𝟐𝟑 = 𝟑𝟖𝟒, 𝟕𝟒𝟎