Rangkuman dokumen tersebut adalah:
(1) Laporan praktikum menguji Hukum Kirchoff menggunakan dua sumber tegangan dan tiga resistor;
(2) Hasil percobaan menunjukkan hubungan antara tegangan dan arus sesuai Hukum Ohm;
(3) Kesalahan terjadi pada amperemeter sehingga nilai arus tidak sesuai perhitungan.
praktikum dasar ini memuat sembilan percobaan, yaitu hukum ohm, resistor hubung seri, hukum kirchhoff, pembagi tegangan,karakteristik lampu pijar, karakteristik LDR, karakteristik VDR, karaktristik dioda,karakterisik NTC
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
FISIKA DASAR II
“HUKUM KIRCHOFF”
TANGGAL PENGUMPULAN : 16th
of March 2018 M
TANGGAL PRAKTIKUM : 11st
of March 2018 M
WAKTU PRAKTIKUM : 11.30-selesai WIB
NAMA : Utut Muhammad
NIM : 11170163000059
KELOMPOK / KLOTER : Delapan / Satu
NAMA :
1. Fani Chanifah (11170163000039)
2. Salma Rihadatus (11170163000052)
KELAS : PENDIDIKAN FISIKA 2B
LABORATORIUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
2. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
“HUKUM KIRCHOFF”
TUGAS AKHIR PRAKTIKUM
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mempelajari Hukum Kirchoff
2. Menganalisis rangkaian menggunakan Hukum Kirchoff
3. Membandingkan nilai arus yang ditetapkan dari Ammeter dengan hasil
perhitungan analisis rangkaian.
4. Mengidentifikasi hal yang terjadi apabila nilai tegangan dinaikkan.
B. DASAR TEORI
Jumlah nilai tegangan pada rangkaian tertutup selalu nol. Nilai akan
selalu nol karena terdapat tegangan yang memiliki nilai negatif. Tegangan
yang bernilai negatif biasanya terdapat pada sumber tegangan seperti baterai
atau catu daya. Hal ini sering digunakan dalam rangkaian sederhana.
Pernyataan ini disebut dengan Hukum Kirchhoff .(Blocer, 2003: 6-7)
Arus listrik searah (direct current = DC) adalah arus listrik
yang mengalir pada kawat untaian karena beda potensial oleh 2
kutub yang polaritasnya tetap. Yang sebaliknya adalah arus bolak
balik (alternative current = AC) yang disebabkan oleh sumber arus
dengan polaritas kedua kutubnya fungsi waktu.
Sumber arus listrik searah dan bolak balik disebut dengan gaya
gerak listrik atau tenaga listrik, dan disebut pula emf (electromotive force).
Terdapat keanehan pada penyebutan ggl sebab bermakna gaya gerak listrik,
tetapi bersatuan joule. Untuk menjelaskan hubungan antara arus listrik, ggl,
dan tahanan pada untai tertutup berarus searah dapat digunakan Hukum
Kirchoff. (Jati, 2009 : 361)
Pada dasarkannya sebuah rangkaian sederhana dapat di analisa
dengan menggunakan persamaan dan dengan rangkaian seri ataupun
parallel pada tiap-tiap resistor dengan menyederhanakan rangkaian tersebut
menjadi sebuah rangkaian Loop. Sehingga tujuan adanya aturan Kirchoof
adalah untuk menganalisa rangkaian yang lebih komplek agar dapat
3. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
disederhanakan disederhanakan dengan baik maka digunakanlah dua
prinsip Hukum Kirchoof. Hukum Khirchoff merupakan suatu hukum untuk
mempermudah kita untuk menghitung arus dalam rangkaian yang cukup
rumit dan tidak bisa diselesaikan secara langsung. Dalam hal lain,
sebenarnya Hukum Kirchoff ini merupakan penerapan Hukum Konservasi
Energi. (Giancoli, 2014: 105)
Untuk setiap lintasan tertutup pada suatu rangkaian, Hukum
Tegangan Kirchhoff menyatakan bahwa jumlah aljabar tegangan lain
dihasilkan oleh arus dalam elemen-elemen pasif yang menghasilkan
tegangan, yang kadang-kadang disebut sebagai jatuh tegangan (voltage
drop). Hukum ini berlaku juga untuk rangkaian yang digerakkan oleh
sumber-sumber. (Nahvi, 2004: 17)
Penemu dari Hukum Kirchoff adalah seorang ahli fisika Jerman
bernama Gustav Kirchoff. Ia berhasil mengembangkan alat sprektroskop
dan ilmu pengetahuan berkaitan dengan spektroskop emisi. Kirchoff juga
berhasil menyimpulkan bahwa spectrum garis akan didapatkan jika cahaya
dilewatkan ke dalam suatu gas. Menggunakan spektroskop, Kirchoff juga
berhasil menunjukkan bahwa setiap unsur jika dipanaskan akan
menghasilkan pola garis emisi tertentu. Hasil ini dapat dimanfaatkan untuk
mengidentifikasi unsur cesium pada tahun 1860 dan rubidium pada tahun
1861. (Umar, 2008 :126)
Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff memang mendominasi teori
analisi rangkaian. Tetapi ketiga Hukum tersebut tidak akan cukup ketika
orang harus menganalisa terjadinya perubahan pada setiap parameteryang
ada dalam rangkaian. Sehingga dalam sebuah rangkaian listrik dalam
bentuk dua loop serial berisi parameter-parameter yang terdiri atas sumber
teganan konstan dan sejumlah resisitor yang diketahui nilai tahanannya serta
sumber tegangan yang mengalami perubahan. (Sutrisno, 1986)
Menurut Giancoli Douglass, Hukum Kirchoff dibagi menjadi dua
bagian, yaitu Hukum I Kirchoff dan Hukum II Kirchoff. Hukum I Kirchoff
atau disebut hukum titik cabang berdasarkan konservasi muatan listrik, yang
4. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
berbunyi : “Pada setiap titik cabang, jumlah semua arus yang memasuki
cabang, harus sama dengan semua arus yang meninggalkan arus tersebut.”
Σ𝐼𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘=Σ𝐼𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
Hukum I Kirchoff disebut juga Hukum Simpul atau Persimpangan
yang berpengertian sebagai jumlah dari semua arus yang menuju sebuah
simpul (yaitu persimpangan di mana tiga atau lebih sumber atau cabang
pembawa arus terhubung) harus sama dengan jumlah dari semua arus yang
meninggalkan simpul tersebut. Jika kita menetapkan arus masuk sebagai
positif dan arus keluar sebagai negatif, maka jumlah arus sama dengan nol
merupakan alternatif yang umum dari aturan tersebut. Arus selalu mengalir
dari potensial tinggi ke potensial tinggi ke potensial rendah melewati sebuah
resistor. Saat melewati resistor dalam arah arus, perubahan potensial adalah
negatif karena terjadi penurunan potensial. Terminal positif dari suatu
sumber gaya gerak listrik (ggl) murni selalu merupakan terminal dengan
totensial tinggi dan tidak tergantung pada arah arus yang melewati sumber
gaya gerak listrik (ggl) tersebut. (Bueche, 2006 : 202)
“pada setiap titik cabang, jumlah semua arus yang memasuki
cabang harus sama dengan semua arus yang meninggalkan cabang
tersebut” (Giancoli, 2014 : 105).
(Gambar 1. Contoh jumlah arus yang memasuki cabang.
http://www.rumusmatematika.me/2016/11/pengertian-dan-hukum
kirchoff-ii.html)
Bunyi Hukum Kirchoff II yaitu tegangan (beda potential) pada suatu
rangkaian tertutup adalah nol, misalnya kita membeli barang dan membayar
5. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
sesuai harga (sebanding). Hal ini seperti Hukum Kirchoff I. Hukum
Kirchoff II ini menyatakan bahwa:
(Gambar 2. Jumlah potential mengelilingi lintasa pada rangkaian,
harus 0.)
Hukum kedua Kirchhoff bila diformulasikan, menjadi :
ΣΔ𝑉=0
(Giancoli, 2014)
Hukum I Kirchhoff merupakan hukum kekekalan muatan yang
menyatakan bahwa jumlah muatan yang mengalir tidak berubah. Ini artinya
laju muatan (kuat arus) yang menuju titik cabang samabesarnya dengan laju
muatan (kuat arus) yang meninggalkan titik cabang. (Surya, 2009: 95)
Hukum Kirchhoff untuk tegangan menyatakan bahwa jumlah
tegangan pada suatu rangkaian tertutup sama dengan nol. Polaritas atau arah
tegangan tergantung arah arus listrik. Arus akan mengalir dari titik yang
berpotensial atau bertegangan lebih tinggi menuju titik yang berpotensial
lebih rendah. Titik yang mempunyai tegangan lebih rendah ialah titik yang
mempunyai polaritas positif, dan titik yang mempunyai tegangan lebih
rendah adalah titik dengan polaritas negatif. (Zuhal, 2004: 16-17)
6. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
C. ALAT dan BAHAN
NO GAMBAR
NAMA ALAT
DAN BAHAN
JUMLAH
1 Catu Daya
2 Buah
2
Papan
Hambatan
1 Buah
3 Multimeter
3 Buah
4
Kabel
Penghubung
Secukupnya
5 Resistor
3 Buah
6 Jumper
Secukupnya
7. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
7 Capit Buaya
Secukupnya
D. LANGKAH KERJA
Percobaan I
Mengganti besar tegangan pada E1
NO GAMBAR LANGKAH KERJA
1 Siapkanlah alat dan bahan
2
Membuat rangkaian Kirchoff
dengan panduan sketsa yang
telah di gambar
3
Menyalakan mulitimeter
dengan memutar selektor pada
arus DC dengan 10A
4
Menyalakan catu daya yang
pertama atau V1 dan memutar
selektor sesuai dengan data
yang diberikan
8. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
5
Catatlah hasil data praktikum
yang didapatkan.
Percobaan II
Mengganti besar tegangan pada E2
NO GAMBAR LANGKAH KERJA
1 Siapkanlah alat dan bahan
2
Membuat rangkaian Kirchoff
dengan panduan sketsa yang
telah di gambar
3
Menyalakan mulitimeter
dengan memutar selektor pada
arus DC dengan 10A
4
Menyalakan catu daya yang
kedua atau V2 dan memutar
selektor sesuai dengan data
yang diberikan
9. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
E. DATA PERCOBAAN
Percobaan I
Mengganti besar tegangan pada V1
No 𝜀1(V) 𝜀2(V) I1 (A) I2 (A) I3 (A)
1 2 V 3 V 0 0,18 0,18
2 4 V 3 V 0,03 0,24 0,27
3 6 V 3 V 0,07 0,3 0,36
Percobaan II
Mengganti besar tegangan pada V2
No 𝜀1V 𝜀2V I1 (A) I2 (A) I3 (A)
1 2 V 3 V 0 0,18 0,18
2 2 V 6 V -0,03 0,31 0,25
3 2 V 9 V -0,07 0,43 0,34
F. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini praktikan melakukan beberapa percobaan
untuk membuktikan Hukum Kirchoff, dimana praktikan menggunakan dua
buah catu daya sebagai sumber tegangan dan tiga buah resistor dengan
hambatan pada resistor pertama 22 Ω, yang kedua 12 Ω, dan yang ketiga 15
Ω. Praktikan melakukan dua kali percobaan dimana percobaan dengan
polaritas normal namun nilai pada V1 dan V2-nya yang diubah-ubah,
namun pada saat praktikum dimulai, ditemukan bahwa amperemeter yang
digunakan untuk mengurus arus I3 kondisinya sudah tidak stabil, serta
dihidupkan ia menunjukkan angka -0,01 Ampere.
Pada praktikum pertama, dengan nilai 𝜀1 yang dibuat berubah-rubah
yaitu dengan nilai 2 volt, 4 volt, dan 6 volt, sedangkan pada nilai 𝜀2 itu tetap.
Berdasarkan dari data percobaan yang telah praktikan dapatkan, terlihat
jelas bahwa nilai 𝜀1 yang berubah-rubah ini memberikan pengaruh kepada
arus listrik yang mengalir, dimana apabila pada tegangan 𝜀1 semakin besar,
maka nilai arusnya pada tiap amperemeterpun akan semakin besar pula.
Pada praktikum Hukum Kirchoff ini pertama ini nilai 𝐼3 smaa dengan nilai
10. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
𝐼1 yang ketika dijumlahkan dengan nilai 𝐼2, pada tegangan 4 volt juga
memiliki nilai 𝐼3 yang sama ketika 𝐼1 yang ditambahkan dengan nilai 𝐼2
kecuali pada sumber tegangan yang menggunakan dengan nilai 6 volt, maka
arus yang dimilikinya berbeda dengan nilai tegangan V1, dan V2.
Pada praktikum selanjutnya yaitu terdapat dengan nilai sumber tetap
(tidak berubah-rubah) di 𝜀1 dibuat tetap, sedangkan nilai 𝜀2 berubah-ubah
yaitu 3 volt, 6 volt, dan 9 volt. Dari data percobaan yang sudah didapatkan
oleh praktikan, maka terlihat jelas bahwa nilai 𝜀2 yang berubah-ubah ini
juga memberikan pengaruh kepada arus yang mengalir, dimana apabila nilai
tegangan 𝜀2 semakin besar, maka nilai arus pada tiap amperemeter pun akan
semakin besar. Pada praktikum kedua ini nilai 𝐼3 tidak sama dengan nilai 𝐼1
yang dijumlahkan dengan 𝐼2, begitupun sama dengan percobaan kedua
dengan sumber listriknya pada 𝜀1 berbeda juga ketika ditambahkan 𝐼1 dan
𝐼2 yang hasilnya tidak sesuai dengan 𝐼3. Sepertinya hal ini terjadi karena
kesalahan praktikkan dalam melihat amperemeter, dikarenakan berdasarkan
perhitungan analisis rangkaian nilai 𝐼1 seharusnya bernilai positif pada
sumber tegangan 9 volt, dan 6 volt.
Berdasarkan dari data kedua hasil percoban tersebut, apabila nilai
tegangan semakin besar, maka nilai arus juga akan semakin besar, begitu
juga sebaliknya, apabila nilai tegangan semakin kecil, maka nilai arus yang
mengalir pun akan semakin kecil. Hal ini sangat sesuai dengan kaitannya
pada Hukum Ohm, bahwa nilai tegangan akan berbanding lurus terhadap
arus yang mengalir.
Hasil analisis rangkaian yang dituliskan pada tugas pasca praktikum
ini terdapat nilai dari hasil perhitungan dengan nilai yang terbaca pada
amperemeter ini yang mendekati tetapi ada juga nilai yang tepat atau pas
pada praktikum yang pertama dan kedua, sedangkan pada praktikum ini
kami mendapatkan tiga data yang sama jika 𝐼1 dan 𝐼2 ditambahkan pada
dua percobaan ini, dan nilai hasil perhitungan dengan nilai yang terbaca
pada amperemeter ini pastilah bervariasi, yaitu pada 𝐼1 dimana nilai hasil
11. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
perhitungan terdapat nilai yang positif, dan negatif dalam perhitungan data
dan data yang didapatkan ketika praktikum.
Sebelum melakukan praktikum, praktikkan sebelumnya telah
berhipotesis terlebih dahulu bahwa nilai arus yang terukur pada
amperemeter berdasarkan praktikum nilainya lebih besar daripada hasil.
Hipotesis itu sangatlah sederhana tapi hal itu dilakukan untuk menjawab
pretest saja. Pada perhitungan analisis rangkaian, hal ini dapat terjadi karena
pada perhitungan analisis rangkaian hanya menghitung nilai hambatan yng
ada pada resistor, padahal sebenarnya ada juga hambatan kawat serta
hambatan pada catu daya, dan hal ini terbukti pada hasil perhitungn analisis
rangkaian.
Saat praktikum kami mendapatkan hal baru dimaan kami tanpa tidak
sengaja tiba-tiba salah satu resistor ada yang terbakar sehingga pada resistor
tersebut menjadi gosong pada gelang warna hal ini disebabkan karena
sumber tegangnnya yang terlalu tinggi sehingga menyebabkan resistor itu
terbakar, dan juga mungkin kelalaian pada praktikan yang kurang
memahami praktikum Hukum Kirchoff ini, pada praktikum Hukum
Kirchoff ini praktikan dapat mempraktikumkan Hukum Kirchoof ini sampai
selesai dengan bimbingan ka Reza.
G. TUGAS PASCA PRAKTIKUM
1. Jelaskan kekurangan dari rangkaian seri, paralel, dan seri paralel!
Sertakan solusinya!
Jawab:
a. Rangkaian seri memiliki arus yang sama besar pada masing-masing
hambatannya (misallkan lampu) karena jumlah muatan yang
melewati hambatan 1 pasti juga akan melewati hambatan 2 dalam
selang waktu yang sama. Dua buah element berada dlam rangkaian
seri jika hanya memiliki sebuah titik utama yang tidak terhubung
menuju element pembawa arus pada suatu jaringan
b. Pada rangkaian seri secara materi tidak membutuhan biaya yang
cukup mahal Karena memerlukan sedikit kabel, namun ketika
12. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
terjadi konsleting listrik semua hambatan (lampu) akan padam
seluruhnya karena satu jalur arus akan terputus semua. Kepopuleran
lampu seri berkurang karean untuk mencari lampu yang putus harus
dengan mencoba-coba mengganti bola lampu yang bagus pada
setiap dudukan di sepanjang rangkaiannya hingga bola lampu yang
rusak ditemukan. Rangkaian lampu seri lebih aman digunakan pada
dekorasi pohon natal. Dimana rangkaian seri beroperasi dengan
energy yang lebih kecil pada setiap lampunya dan memiliki suhu
yang lebih rendah.
c. Rangkaian paralel, setiap hambatan (semisalnya bola lampu)
memiliki hambatan yang besarnya sama. Dimana berdasarkan
rancangannya bola lampu yang di pasang paralel lebih terang
ketimbang dipasang seri , namu juga lebih panas daripada rangkaian
seri. (Serway, 2010)
2. Hitunglah besarnya 𝐼1,𝐼2, dan 𝐼3 yang mengalir dengan menganalisa
rangkaian yang anda praktikumkan menggunakan hukum Kirchhoff!
Apakah terdapat perbedaan nilai 𝐼1,𝐼2, dan 𝐼3 berdasarkan hasil
perhitungan anda dengan nilai 𝐼1,𝐼2, dan 𝐼3 yang terbaca oleh
amperemeter? Jelaskan!
Jawab:
Hukum I Kirchhoff: 𝐼3=𝐼1+𝐼2……………(1)
Loop 1 : 𝜀2−𝐼3𝑅2−𝐼1𝑅1=0 𝜀2=𝐼3𝑅2+𝐼1𝑅1……………(2)
Loop 2 : 𝜀1−𝐼2𝑅3+𝐼1𝑅1=0 𝜀1=𝐼2𝑅3−𝐼1𝑅1……………(3)
Substitusi persamaan (1) ke (2):
𝐼3=𝐼1+𝐼2
𝜀2=(𝐼1+𝐼2)𝑅2+𝐼1𝑅1
𝜀2=𝐼1𝑅2+𝐼2𝑅2+𝐼1𝑅1……………(4)
Eliminasi persamaan (4) dan (3):
𝜀2=𝐼1𝑅2+𝐼2𝑅2+𝐼1𝑅1
𝜀1=𝐼2𝑅3−𝐼1𝑅1......+
𝜀1+𝜀2=𝐼1𝑅2+𝐼2𝑅2+𝐼2𝑅3……………(5)
13. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
Ubah persamaan (5) menjadi 𝐼1: 𝜀1+𝜀2=𝐼1𝑅2+𝐼2𝑅2+𝐼2𝑅3
𝐼1=𝜀1+𝜀2−𝐼2𝑅2−𝐼2𝑅3𝑅2……………(6)
Ubah persamaan (5) menjadi 𝐼2: 𝜀1+𝜀2−𝐼1𝑅2=𝐼2𝑅2+𝐼2𝑅3
𝜀1+𝜀2−𝐼1𝑅2=𝐼2(𝑅2+𝑅3) 𝜀1+𝜀2−𝐼1𝑅2𝑅2+𝑅3=𝐼2
𝐼2=𝜀1+𝜀2−𝐼1𝑅2𝑅2+𝑅3……………(7)
Substitusi persamaan (7) ke (3) dan dapatkan nilai 𝐼1: 𝜀1=𝐼2𝑅3−𝐼1𝑅1
𝜀1=(𝜀1+𝜀2−𝐼1𝑅2𝑅2+𝑅3)𝑅3−𝐼1𝑅1
𝜀1=𝜀1𝑅3+𝜀2𝑅3−𝐼1𝑅2𝑅3𝑅2+𝑅3−𝐼1𝑅1
𝜀1=𝜀1𝑅3+𝜀2𝑅3−𝐼1𝑅2𝑅3−𝐼1𝑅1𝑅2−𝐼1𝑅1𝑅3𝑅2+𝑅3
𝜀1𝑅2+𝜀1𝑅3=𝜀1𝑅3+𝜀2𝑅3−𝐼1𝑅2𝑅3−𝐼1𝑅1𝑅2−𝐼1𝑅1𝑅3
𝐼1𝑅1𝑅2+𝐼1𝑅2𝑅3+𝐼1𝑅1𝑅3=𝜀1𝑅3+𝜀2𝑅3−𝜀1𝑅2−𝜀1𝑅3
𝐼1(𝑅1𝑅2+𝑅2𝑅3+𝑅1𝑅3)=𝜀1𝑅3+𝜀2𝑅3−𝜀1𝑅2−𝜀1𝑅3
𝐼1=𝜀2𝑅3−𝜀1𝑅2𝑅1𝑅2+𝑅2𝑅3+𝑅1𝑅3……………(8)
Substitusi persamaan (6) ke (3) dan dapatkan nilai 𝐼2: 𝜀1=𝐼2𝑅3−𝐼1𝑅1
𝜀1=𝐼2𝑅3−(𝜀1+𝜀2−𝐼2𝑅2−𝐼2𝑅3𝑅2)𝑅1
𝜀1=𝐼2𝑅3−(𝜀1𝑅1+𝜀2𝑅1−𝐼2𝑅1𝑅2−𝐼2𝑅1𝑅3𝑅2)
𝜀1=𝐼2𝑅2𝑅3−𝜀1𝑅1−𝜀2𝑅1+𝐼2𝑅1𝑅2+𝐼2𝑅1𝑅3𝑅2
𝜀1𝑅2=𝐼2𝑅2𝑅3−𝜀1𝑅1−𝜀2𝑅1+𝐼2𝑅1𝑅2+𝐼2𝑅1𝑅3
𝐼2𝑅2𝑅3+𝐼2𝑅1𝑅2+𝐼2𝑅1𝑅3=𝜀1𝑅2+𝜀1𝑅1+𝜀2𝑅1
𝐼2(𝑅2𝑅3+𝑅1𝑅2+𝑅1𝑅3)=𝜀1𝑅2+𝜀1𝑅1+𝜀2𝑅1
𝐼2=𝜀1𝑅2+𝜀1𝑅1+𝜀2𝑅1𝑅1𝑅2+𝑅1𝑅3+𝑅2𝑅3……………(9)
Substitusi persamaan (8) dan (9) ke (1)
𝐼3=𝐼1+𝐼2
𝐼3=(𝜀2𝑅3−𝜀1𝑅2/𝑅1𝑅2+𝑅2𝑅3+𝑅1𝑅3)+(𝜀1𝑅2+𝜀1𝑅1𝜀2𝑅1/𝑅1𝑅2+𝑅1𝑅3
+𝑅2𝑅3)
𝐼3=𝜀2𝑅3−𝜀1𝑅2+𝜀1𝑅2+𝜀1𝑅1+𝜀2𝑅1/𝑅1𝑅2+𝑅2𝑅3+𝑅1𝑅3
𝐼3=𝜀2𝑅3+𝜀1𝑅1+𝜀2𝑅1/𝑅1𝑅2+𝑅2𝑅3+𝑅1𝑅3
Jadi nilai:
19. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
𝐼3 =
(9)(15) + (2)(22) + (9)(22)
264 + 180 + 330
𝐼3 =
135 + 44 + 198
264 + 180 + 330
𝐼3 =
377
774
𝐼3 = 0.343669𝐴
3. Buatlah kesimpulan yang kamu dapatkan dari hasil praktikum dan
bandingkan kebenarnnya dengan teori yang sudah ada!
Jawab:
✓ Nilai pada perhitungan Hukum Kirchoff lebih akurat daripada
nilai yang tertera pada amperemeter, karena arus yang mengalir
pada tidak sempurna masuk pada rangkaian tersebut.
✓ Jumlah dari semua arus yang masuk pada percabangan akan
sama dengan jumlah arus yang keluar dari percabangan.
✓ Semakin besar voltase yang dialirkan pada rangkaian, maka
semakin besar pula arus yang ada.
✓ Arus yang bernilai negatif pada polaritas terbalik menandakan
rangkaian yang sudan disusun itu salah dan terbalik.
✓ Hukum Kirchoof merupakan Hukum mengenai aturan
menganalisis rangkaian loop dengan prinsip dari turunan Hukum
Kekekalan Muatan dan Energi.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah di lakukan dapat di simpulkan bahwa:
1. Hukum Kirchhof ada dua. Hukum pertama Kirchhoff mengatakan
bahwa arus yang masuk pada tiap titik cabang, nilainya akan sama
dengan semua arus yang meninggalkan cabang tersebut. Sedangkan
Hukum kedua Kirchhoff menyatakan bahwa perubahan tegangan pada
rangkaian tertutup (loop) nilainya sama dengan nol.
2. Apabila nilai tegangan semakin besar, maka nilai arus juga akan
semakin besar, begitu juga sebaliknya, sesuai dengan Hukum Ohm
20. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
bahwa nilai tegangan akan berbanding lurus terhadap arus yang
mengalir.
3. Nilai pada perhitungan Hukum Kirchoff lebih akurat daripada nilai yang
tertera pada amperemeter, karena arus yang mengalir pada tidak
sempurna masuk pada rangkaian tersebut.
4. Semakin besar voltase yang dialirkan pada rangkaian, maka semakin
besar pula arus yang ada
I. KOMENTAR
1. Menguasai materi praktikum Hukum Kirchoff dengan baik untuk
mempermudah kita dalam praktikum.
2. Memahami dan mengerti konsep Hukum Kirchoff dengan baik agar
tidak terjadi kekeliruan dalam praktikum.
3. Memahami tiap-tiap langkah yang dilakukan saat melakukan percobaan.
4. Berhati-hati dalam percobaan, karena kecerobohan saat praktikum bisa
menyebabkan kerusakan alat.
J. DAFTAR PUSTAKA
Blocer, Richard. 2003. Dasar Elektronika. Yogyakarta: Andi Yogykarta.
Bueche, Frederick dan Eugene Hecht. 2006. Fisika Universitas Edisi
Sepuluh. Jakarta : Erlangga
Giancoli, Douglas C. 2014. Fisika: Prinsip dan Aplikasi Edisi Ketujuh
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Jati, Bambang Murdaka Eka. 2009. Fisika Dasar untuk Mahasiswa Ilmu
Komputer dan Informatika. Jogjakarta : ANDI
Nahvi, Muhammad. 2004. Rangkaian Listrik. Jakarta: Erlangga
Surya, Yohanes. 2009. Listrik dan Mgnet. Tangerang: PT Kandell.
Sutrisno. 1986. “Elektronika Teori Dasar Dan Penerapannya”. Bandung.
ITB.
Umar, Efrizon. 2008. Buku Pintar Fisika. Jakarta : Media Pusindo
Zuhal. 2004. Prinsip Dasar Elektronik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
http://www.rumusmatematika.me/2016/11/pengertian-dan-hukum kirchoff-
ii.html