SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
FISIKA DASAR II
“HUKUM KIRCHOFF”
TANGGAL PENGUMPULAN : 16th
of March 2018 M
TANGGAL PRAKTIKUM : 11st
of March 2018 M
WAKTU PRAKTIKUM : 11.30-selesai WIB
NAMA : Utut Muhammad
NIM : 11170163000059
KELOMPOK / KLOTER : Delapan / Satu
NAMA :
1. Fani Chanifah (11170163000039)
2. Salma Rihadatus (11170163000052)
KELAS : PENDIDIKAN FISIKA 2B
LABORATORIUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
“HUKUM KIRCHOFF”
TUGAS AKHIR PRAKTIKUM
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mempelajari Hukum Kirchoff
2. Menganalisis rangkaian menggunakan Hukum Kirchoff
3. Membandingkan nilai arus yang ditetapkan dari Ammeter dengan hasil
perhitungan analisis rangkaian.
4. Mengidentifikasi hal yang terjadi apabila nilai tegangan dinaikkan.
B. DASAR TEORI
Jumlah nilai tegangan pada rangkaian tertutup selalu nol. Nilai akan
selalu nol karena terdapat tegangan yang memiliki nilai negatif. Tegangan
yang bernilai negatif biasanya terdapat pada sumber tegangan seperti baterai
atau catu daya. Hal ini sering digunakan dalam rangkaian sederhana.
Pernyataan ini disebut dengan Hukum Kirchhoff .(Blocer, 2003: 6-7)
Arus listrik searah (direct current = DC) adalah arus listrik
yang mengalir pada kawat untaian karena beda potensial oleh 2
kutub yang polaritasnya tetap. Yang sebaliknya adalah arus bolak
balik (alternative current = AC) yang disebabkan oleh sumber arus
dengan polaritas kedua kutubnya fungsi waktu.
Sumber arus listrik searah dan bolak balik disebut dengan gaya
gerak listrik atau tenaga listrik, dan disebut pula emf (electromotive force).
Terdapat keanehan pada penyebutan ggl sebab bermakna gaya gerak listrik,
tetapi bersatuan joule. Untuk menjelaskan hubungan antara arus listrik, ggl,
dan tahanan pada untai tertutup berarus searah dapat digunakan Hukum
Kirchoff. (Jati, 2009 : 361)
Pada dasarkannya sebuah rangkaian sederhana dapat di analisa
dengan menggunakan persamaan dan dengan rangkaian seri ataupun
parallel pada tiap-tiap resistor dengan menyederhanakan rangkaian tersebut
menjadi sebuah rangkaian Loop. Sehingga tujuan adanya aturan Kirchoof
adalah untuk menganalisa rangkaian yang lebih komplek agar dapat
KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
disederhanakan disederhanakan dengan baik maka digunakanlah dua
prinsip Hukum Kirchoof. Hukum Khirchoff merupakan suatu hukum untuk
mempermudah kita untuk menghitung arus dalam rangkaian yang cukup
rumit dan tidak bisa diselesaikan secara langsung. Dalam hal lain,
sebenarnya Hukum Kirchoff ini merupakan penerapan Hukum Konservasi
Energi. (Giancoli, 2014: 105)
Untuk setiap lintasan tertutup pada suatu rangkaian, Hukum
Tegangan Kirchhoff menyatakan bahwa jumlah aljabar tegangan lain
dihasilkan oleh arus dalam elemen-elemen pasif yang menghasilkan
tegangan, yang kadang-kadang disebut sebagai jatuh tegangan (voltage
drop). Hukum ini berlaku juga untuk rangkaian yang digerakkan oleh
sumber-sumber. (Nahvi, 2004: 17)
Penemu dari Hukum Kirchoff adalah seorang ahli fisika Jerman
bernama Gustav Kirchoff. Ia berhasil mengembangkan alat sprektroskop
dan ilmu pengetahuan berkaitan dengan spektroskop emisi. Kirchoff juga
berhasil menyimpulkan bahwa spectrum garis akan didapatkan jika cahaya
dilewatkan ke dalam suatu gas. Menggunakan spektroskop, Kirchoff juga
berhasil menunjukkan bahwa setiap unsur jika dipanaskan akan
menghasilkan pola garis emisi tertentu. Hasil ini dapat dimanfaatkan untuk
mengidentifikasi unsur cesium pada tahun 1860 dan rubidium pada tahun
1861. (Umar, 2008 :126)
Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff memang mendominasi teori
analisi rangkaian. Tetapi ketiga Hukum tersebut tidak akan cukup ketika
orang harus menganalisa terjadinya perubahan pada setiap parameteryang
ada dalam rangkaian. Sehingga dalam sebuah rangkaian listrik dalam
bentuk dua loop serial berisi parameter-parameter yang terdiri atas sumber
teganan konstan dan sejumlah resisitor yang diketahui nilai tahanannya serta
sumber tegangan yang mengalami perubahan. (Sutrisno, 1986)
Menurut Giancoli Douglass, Hukum Kirchoff dibagi menjadi dua
bagian, yaitu Hukum I Kirchoff dan Hukum II Kirchoff. Hukum I Kirchoff
atau disebut hukum titik cabang berdasarkan konservasi muatan listrik, yang
KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
berbunyi : “Pada setiap titik cabang, jumlah semua arus yang memasuki
cabang, harus sama dengan semua arus yang meninggalkan arus tersebut.”
Σ𝐼𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘=Σ𝐼𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
Hukum I Kirchoff disebut juga Hukum Simpul atau Persimpangan
yang berpengertian sebagai jumlah dari semua arus yang menuju sebuah
simpul (yaitu persimpangan di mana tiga atau lebih sumber atau cabang
pembawa arus terhubung) harus sama dengan jumlah dari semua arus yang
meninggalkan simpul tersebut. Jika kita menetapkan arus masuk sebagai
positif dan arus keluar sebagai negatif, maka jumlah arus sama dengan nol
merupakan alternatif yang umum dari aturan tersebut. Arus selalu mengalir
dari potensial tinggi ke potensial tinggi ke potensial rendah melewati sebuah
resistor. Saat melewati resistor dalam arah arus, perubahan potensial adalah
negatif karena terjadi penurunan potensial. Terminal positif dari suatu
sumber gaya gerak listrik (ggl) murni selalu merupakan terminal dengan
totensial tinggi dan tidak tergantung pada arah arus yang melewati sumber
gaya gerak listrik (ggl) tersebut. (Bueche, 2006 : 202)
“pada setiap titik cabang, jumlah semua arus yang memasuki
cabang harus sama dengan semua arus yang meninggalkan cabang
tersebut” (Giancoli, 2014 : 105).
(Gambar 1. Contoh jumlah arus yang memasuki cabang.
http://www.rumusmatematika.me/2016/11/pengertian-dan-hukum
kirchoff-ii.html)
Bunyi Hukum Kirchoff II yaitu tegangan (beda potential) pada suatu
rangkaian tertutup adalah nol, misalnya kita membeli barang dan membayar
KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
sesuai harga (sebanding). Hal ini seperti Hukum Kirchoff I. Hukum
Kirchoff II ini menyatakan bahwa:
(Gambar 2. Jumlah potential mengelilingi lintasa pada rangkaian,
harus 0.)
Hukum kedua Kirchhoff bila diformulasikan, menjadi :
ΣΔ𝑉=0
(Giancoli, 2014)
Hukum I Kirchhoff merupakan hukum kekekalan muatan yang
menyatakan bahwa jumlah muatan yang mengalir tidak berubah. Ini artinya
laju muatan (kuat arus) yang menuju titik cabang samabesarnya dengan laju
muatan (kuat arus) yang meninggalkan titik cabang. (Surya, 2009: 95)
Hukum Kirchhoff untuk tegangan menyatakan bahwa jumlah
tegangan pada suatu rangkaian tertutup sama dengan nol. Polaritas atau arah
tegangan tergantung arah arus listrik. Arus akan mengalir dari titik yang
berpotensial atau bertegangan lebih tinggi menuju titik yang berpotensial
lebih rendah. Titik yang mempunyai tegangan lebih rendah ialah titik yang
mempunyai polaritas positif, dan titik yang mempunyai tegangan lebih
rendah adalah titik dengan polaritas negatif. (Zuhal, 2004: 16-17)
KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
C. ALAT dan BAHAN
NO GAMBAR
NAMA ALAT
DAN BAHAN
JUMLAH
1 Catu Daya
2 Buah
2
Papan
Hambatan
1 Buah
3 Multimeter
3 Buah
4
Kabel
Penghubung
Secukupnya
5 Resistor
3 Buah
6 Jumper
Secukupnya
KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
7 Capit Buaya
Secukupnya
D. LANGKAH KERJA
Percobaan I
Mengganti besar tegangan pada E1
NO GAMBAR LANGKAH KERJA
1 Siapkanlah alat dan bahan
2
Membuat rangkaian Kirchoff
dengan panduan sketsa yang
telah di gambar
3
Menyalakan mulitimeter
dengan memutar selektor pada
arus DC dengan 10A
4
Menyalakan catu daya yang
pertama atau V1 dan memutar
selektor sesuai dengan data
yang diberikan
KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
5
Catatlah hasil data praktikum
yang didapatkan.
Percobaan II
Mengganti besar tegangan pada E2
NO GAMBAR LANGKAH KERJA
1 Siapkanlah alat dan bahan
2
Membuat rangkaian Kirchoff
dengan panduan sketsa yang
telah di gambar
3
Menyalakan mulitimeter
dengan memutar selektor pada
arus DC dengan 10A
4
Menyalakan catu daya yang
kedua atau V2 dan memutar
selektor sesuai dengan data
yang diberikan
KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
E. DATA PERCOBAAN
Percobaan I
Mengganti besar tegangan pada V1
No 𝜀1(V) 𝜀2(V) I1 (A) I2 (A) I3 (A)
1 2 V 3 V 0 0,18 0,18
2 4 V 3 V 0,03 0,24 0,27
3 6 V 3 V 0,07 0,3 0,36
Percobaan II
Mengganti besar tegangan pada V2
No 𝜀1V 𝜀2V I1 (A) I2 (A) I3 (A)
1 2 V 3 V 0 0,18 0,18
2 2 V 6 V -0,03 0,31 0,25
3 2 V 9 V -0,07 0,43 0,34
F. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini praktikan melakukan beberapa percobaan
untuk membuktikan Hukum Kirchoff, dimana praktikan menggunakan dua
buah catu daya sebagai sumber tegangan dan tiga buah resistor dengan
hambatan pada resistor pertama 22 Ω, yang kedua 12 Ω, dan yang ketiga 15
Ω. Praktikan melakukan dua kali percobaan dimana percobaan dengan
polaritas normal namun nilai pada V1 dan V2-nya yang diubah-ubah,
namun pada saat praktikum dimulai, ditemukan bahwa amperemeter yang
digunakan untuk mengurus arus I3 kondisinya sudah tidak stabil, serta
dihidupkan ia menunjukkan angka -0,01 Ampere.
Pada praktikum pertama, dengan nilai 𝜀1 yang dibuat berubah-rubah
yaitu dengan nilai 2 volt, 4 volt, dan 6 volt, sedangkan pada nilai 𝜀2 itu tetap.
Berdasarkan dari data percobaan yang telah praktikan dapatkan, terlihat
jelas bahwa nilai 𝜀1 yang berubah-rubah ini memberikan pengaruh kepada
arus listrik yang mengalir, dimana apabila pada tegangan 𝜀1 semakin besar,
maka nilai arusnya pada tiap amperemeterpun akan semakin besar pula.
Pada praktikum Hukum Kirchoff ini pertama ini nilai 𝐼3 smaa dengan nilai
KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
𝐼1 yang ketika dijumlahkan dengan nilai 𝐼2, pada tegangan 4 volt juga
memiliki nilai 𝐼3 yang sama ketika 𝐼1 yang ditambahkan dengan nilai 𝐼2
kecuali pada sumber tegangan yang menggunakan dengan nilai 6 volt, maka
arus yang dimilikinya berbeda dengan nilai tegangan V1, dan V2.
Pada praktikum selanjutnya yaitu terdapat dengan nilai sumber tetap
(tidak berubah-rubah) di 𝜀1 dibuat tetap, sedangkan nilai 𝜀2 berubah-ubah
yaitu 3 volt, 6 volt, dan 9 volt. Dari data percobaan yang sudah didapatkan
oleh praktikan, maka terlihat jelas bahwa nilai 𝜀2 yang berubah-ubah ini
juga memberikan pengaruh kepada arus yang mengalir, dimana apabila nilai
tegangan 𝜀2 semakin besar, maka nilai arus pada tiap amperemeter pun akan
semakin besar. Pada praktikum kedua ini nilai 𝐼3 tidak sama dengan nilai 𝐼1
yang dijumlahkan dengan 𝐼2, begitupun sama dengan percobaan kedua
dengan sumber listriknya pada 𝜀1 berbeda juga ketika ditambahkan 𝐼1 dan
𝐼2 yang hasilnya tidak sesuai dengan 𝐼3. Sepertinya hal ini terjadi karena
kesalahan praktikkan dalam melihat amperemeter, dikarenakan berdasarkan
perhitungan analisis rangkaian nilai 𝐼1 seharusnya bernilai positif pada
sumber tegangan 9 volt, dan 6 volt.
Berdasarkan dari data kedua hasil percoban tersebut, apabila nilai
tegangan semakin besar, maka nilai arus juga akan semakin besar, begitu
juga sebaliknya, apabila nilai tegangan semakin kecil, maka nilai arus yang
mengalir pun akan semakin kecil. Hal ini sangat sesuai dengan kaitannya
pada Hukum Ohm, bahwa nilai tegangan akan berbanding lurus terhadap
arus yang mengalir.
Hasil analisis rangkaian yang dituliskan pada tugas pasca praktikum
ini terdapat nilai dari hasil perhitungan dengan nilai yang terbaca pada
amperemeter ini yang mendekati tetapi ada juga nilai yang tepat atau pas
pada praktikum yang pertama dan kedua, sedangkan pada praktikum ini
kami mendapatkan tiga data yang sama jika 𝐼1 dan 𝐼2 ditambahkan pada
dua percobaan ini, dan nilai hasil perhitungan dengan nilai yang terbaca
pada amperemeter ini pastilah bervariasi, yaitu pada 𝐼1 dimana nilai hasil
KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
perhitungan terdapat nilai yang positif, dan negatif dalam perhitungan data
dan data yang didapatkan ketika praktikum.
Sebelum melakukan praktikum, praktikkan sebelumnya telah
berhipotesis terlebih dahulu bahwa nilai arus yang terukur pada
amperemeter berdasarkan praktikum nilainya lebih besar daripada hasil.
Hipotesis itu sangatlah sederhana tapi hal itu dilakukan untuk menjawab
pretest saja. Pada perhitungan analisis rangkaian, hal ini dapat terjadi karena
pada perhitungan analisis rangkaian hanya menghitung nilai hambatan yng
ada pada resistor, padahal sebenarnya ada juga hambatan kawat serta
hambatan pada catu daya, dan hal ini terbukti pada hasil perhitungn analisis
rangkaian.
Saat praktikum kami mendapatkan hal baru dimaan kami tanpa tidak
sengaja tiba-tiba salah satu resistor ada yang terbakar sehingga pada resistor
tersebut menjadi gosong pada gelang warna hal ini disebabkan karena
sumber tegangnnya yang terlalu tinggi sehingga menyebabkan resistor itu
terbakar, dan juga mungkin kelalaian pada praktikan yang kurang
memahami praktikum Hukum Kirchoff ini, pada praktikum Hukum
Kirchoff ini praktikan dapat mempraktikumkan Hukum Kirchoof ini sampai
selesai dengan bimbingan ka Reza.
G. TUGAS PASCA PRAKTIKUM
1. Jelaskan kekurangan dari rangkaian seri, paralel, dan seri paralel!
Sertakan solusinya!
Jawab:
a. Rangkaian seri memiliki arus yang sama besar pada masing-masing
hambatannya (misallkan lampu) karena jumlah muatan yang
melewati hambatan 1 pasti juga akan melewati hambatan 2 dalam
selang waktu yang sama. Dua buah element berada dlam rangkaian
seri jika hanya memiliki sebuah titik utama yang tidak terhubung
menuju element pembawa arus pada suatu jaringan
b. Pada rangkaian seri secara materi tidak membutuhan biaya yang
cukup mahal Karena memerlukan sedikit kabel, namun ketika
KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
terjadi konsleting listrik semua hambatan (lampu) akan padam
seluruhnya karena satu jalur arus akan terputus semua. Kepopuleran
lampu seri berkurang karean untuk mencari lampu yang putus harus
dengan mencoba-coba mengganti bola lampu yang bagus pada
setiap dudukan di sepanjang rangkaiannya hingga bola lampu yang
rusak ditemukan. Rangkaian lampu seri lebih aman digunakan pada
dekorasi pohon natal. Dimana rangkaian seri beroperasi dengan
energy yang lebih kecil pada setiap lampunya dan memiliki suhu
yang lebih rendah.
c. Rangkaian paralel, setiap hambatan (semisalnya bola lampu)
memiliki hambatan yang besarnya sama. Dimana berdasarkan
rancangannya bola lampu yang di pasang paralel lebih terang
ketimbang dipasang seri , namu juga lebih panas daripada rangkaian
seri. (Serway, 2010)
2. Hitunglah besarnya 𝐼1,𝐼2, dan 𝐼3 yang mengalir dengan menganalisa
rangkaian yang anda praktikumkan menggunakan hukum Kirchhoff!
Apakah terdapat perbedaan nilai 𝐼1,𝐼2, dan 𝐼3 berdasarkan hasil
perhitungan anda dengan nilai 𝐼1,𝐼2, dan 𝐼3 yang terbaca oleh
amperemeter? Jelaskan!
Jawab:
Hukum I Kirchhoff: 𝐼3=𝐼1+𝐼2……………(1)
Loop 1 : 𝜀2−𝐼3𝑅2−𝐼1𝑅1=0 𝜀2=𝐼3𝑅2+𝐼1𝑅1……………(2)
Loop 2 : 𝜀1−𝐼2𝑅3+𝐼1𝑅1=0 𝜀1=𝐼2𝑅3−𝐼1𝑅1……………(3)
Substitusi persamaan (1) ke (2):
𝐼3=𝐼1+𝐼2
𝜀2=(𝐼1+𝐼2)𝑅2+𝐼1𝑅1
𝜀2=𝐼1𝑅2+𝐼2𝑅2+𝐼1𝑅1……………(4)
Eliminasi persamaan (4) dan (3):
𝜀2=𝐼1𝑅2+𝐼2𝑅2+𝐼1𝑅1
𝜀1=𝐼2𝑅3−𝐼1𝑅1......+
𝜀1+𝜀2=𝐼1𝑅2+𝐼2𝑅2+𝐼2𝑅3……………(5)
KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
Ubah persamaan (5) menjadi 𝐼1: 𝜀1+𝜀2=𝐼1𝑅2+𝐼2𝑅2+𝐼2𝑅3
𝐼1=𝜀1+𝜀2−𝐼2𝑅2−𝐼2𝑅3𝑅2……………(6)
Ubah persamaan (5) menjadi 𝐼2: 𝜀1+𝜀2−𝐼1𝑅2=𝐼2𝑅2+𝐼2𝑅3
𝜀1+𝜀2−𝐼1𝑅2=𝐼2(𝑅2+𝑅3) 𝜀1+𝜀2−𝐼1𝑅2𝑅2+𝑅3=𝐼2
𝐼2=𝜀1+𝜀2−𝐼1𝑅2𝑅2+𝑅3……………(7)
Substitusi persamaan (7) ke (3) dan dapatkan nilai 𝐼1: 𝜀1=𝐼2𝑅3−𝐼1𝑅1
𝜀1=(𝜀1+𝜀2−𝐼1𝑅2𝑅2+𝑅3)𝑅3−𝐼1𝑅1
𝜀1=𝜀1𝑅3+𝜀2𝑅3−𝐼1𝑅2𝑅3𝑅2+𝑅3−𝐼1𝑅1
𝜀1=𝜀1𝑅3+𝜀2𝑅3−𝐼1𝑅2𝑅3−𝐼1𝑅1𝑅2−𝐼1𝑅1𝑅3𝑅2+𝑅3
𝜀1𝑅2+𝜀1𝑅3=𝜀1𝑅3+𝜀2𝑅3−𝐼1𝑅2𝑅3−𝐼1𝑅1𝑅2−𝐼1𝑅1𝑅3
𝐼1𝑅1𝑅2+𝐼1𝑅2𝑅3+𝐼1𝑅1𝑅3=𝜀1𝑅3+𝜀2𝑅3−𝜀1𝑅2−𝜀1𝑅3
𝐼1(𝑅1𝑅2+𝑅2𝑅3+𝑅1𝑅3)=𝜀1𝑅3+𝜀2𝑅3−𝜀1𝑅2−𝜀1𝑅3
𝐼1=𝜀2𝑅3−𝜀1𝑅2𝑅1𝑅2+𝑅2𝑅3+𝑅1𝑅3……………(8)
Substitusi persamaan (6) ke (3) dan dapatkan nilai 𝐼2: 𝜀1=𝐼2𝑅3−𝐼1𝑅1
𝜀1=𝐼2𝑅3−(𝜀1+𝜀2−𝐼2𝑅2−𝐼2𝑅3𝑅2)𝑅1
𝜀1=𝐼2𝑅3−(𝜀1𝑅1+𝜀2𝑅1−𝐼2𝑅1𝑅2−𝐼2𝑅1𝑅3𝑅2)
𝜀1=𝐼2𝑅2𝑅3−𝜀1𝑅1−𝜀2𝑅1+𝐼2𝑅1𝑅2+𝐼2𝑅1𝑅3𝑅2
𝜀1𝑅2=𝐼2𝑅2𝑅3−𝜀1𝑅1−𝜀2𝑅1+𝐼2𝑅1𝑅2+𝐼2𝑅1𝑅3
𝐼2𝑅2𝑅3+𝐼2𝑅1𝑅2+𝐼2𝑅1𝑅3=𝜀1𝑅2+𝜀1𝑅1+𝜀2𝑅1
𝐼2(𝑅2𝑅3+𝑅1𝑅2+𝑅1𝑅3)=𝜀1𝑅2+𝜀1𝑅1+𝜀2𝑅1
𝐼2=𝜀1𝑅2+𝜀1𝑅1+𝜀2𝑅1𝑅1𝑅2+𝑅1𝑅3+𝑅2𝑅3……………(9)
Substitusi persamaan (8) dan (9) ke (1)
𝐼3=𝐼1+𝐼2
𝐼3=(𝜀2𝑅3−𝜀1𝑅2/𝑅1𝑅2+𝑅2𝑅3+𝑅1𝑅3)+(𝜀1𝑅2+𝜀1𝑅1𝜀2𝑅1/𝑅1𝑅2+𝑅1𝑅3
+𝑅2𝑅3)
𝐼3=𝜀2𝑅3−𝜀1𝑅2+𝜀1𝑅2+𝜀1𝑅1+𝜀2𝑅1/𝑅1𝑅2+𝑅2𝑅3+𝑅1𝑅3
𝐼3=𝜀2𝑅3+𝜀1𝑅1+𝜀2𝑅1/𝑅1𝑅2+𝑅2𝑅3+𝑅1𝑅3
Jadi nilai:
KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
𝐼1=𝜀2𝑅3−𝜀1𝑅2/𝑅1𝑅2+𝑅2𝑅3+𝑅1𝑅3
𝐼2=𝜀1𝑅2+𝜀1𝑅1+𝜀2𝑅1/𝑅1𝑅2+𝑅1𝑅3+𝑅2𝑅3
𝐼3=𝜀2𝑅3+𝜀1𝑅1+𝜀2𝑅1/𝑅1𝑅2+𝑅2𝑅3+𝑅1𝑅3.
a. Percobaan I:
A.
Pada I1
𝐼1 =
𝜀2𝑅3 − 𝜀1𝑅2
𝑅1𝑅2 + 𝑅2𝑅3 + 𝑅1𝑅3
𝐼1 =
(3)(15) − (2)(12)
(22)(12) + (12)(15) + (22)(15)
𝐼1 =
(45) − (24)
264 + 180 + 330
𝐼1 =
21
774
𝐼1 = 0.027132 𝐴
Pada I1
𝐼1 =
(3)(15) − (4)(12)
(22)(12) + (12)(15) + (22)(15)
𝐼1 =
(45) − (48)
264 + 180 + 330
𝐼1 =
−3
774
𝐼1 = −0.003876 𝐴
Pada I1
𝐼1 =
(3)(15) − (6)(12)
(22)(12) + (12)(15) + (22)(15)
𝐼1 =
(45) − (72)
264 + 180 + 330
𝐼1 =
−27
774
𝐼1 = −0.034884 𝐴
Pada I2
𝐼2 =
𝜀1𝑅2 + 𝜀1𝑅1 + 𝜀2𝑅1
𝑅1𝑅2 + 𝑅1𝑅3 + 𝑅2𝑅3
KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
𝐼2 =
(2)(12) + (2)(12) + (3)(22)
264 + 180 + 330
𝐼2 =
24 + 24 + 66
774
𝐼2 =
114
774
𝐼2 = 0.147287 𝐴
Pada I2
𝐼2 =
𝜀1𝑅2 + 𝜀1𝑅1 + 𝜀2𝑅1
𝑅1𝑅2 + 𝑅1𝑅3 + 𝑅2𝑅3
𝐼2 =
(4)(12) + (4)(12) + (3)(22)
264 + 180 + 330
𝐼2 =
48 + 48 + 66
774
𝐼2 =
162
774
𝐼2 = 0.209302 𝐴
Pada I2
𝐼2 =
𝜀1𝑅2 + 𝜀1𝑅1 + 𝜀2𝑅1
𝑅1𝑅2 + 𝑅1𝑅3 + 𝑅2𝑅3
𝐼2 =
(6)(12) + (6)(12) + (3)(22)
264 + 180 + 330
𝐼2 =
72 + 72 + 66
774
𝐼2 = 0.271318 𝐴
Pada I3
𝐼3 =
𝜀2𝑅3 + 𝜀1𝑅1 + 𝜀2𝑅1
𝑅1𝑅2 + 𝑅2𝑅3 + 𝑅1𝑅3
𝐼3 =
(3)(15) + (2)(22) + (3)(22)
264 + 180 + 330
𝐼3 =
45 + 44 + 66
264 + 180 + 330
𝐼3 =
155
774
𝐼3 = 0.200258 𝐴
Pada I3
KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
𝐼3 =
𝜀2𝑅3 + 𝜀1𝑅1 + 𝜀2𝑅1
𝑅1𝑅2 + 𝑅2𝑅3 + 𝑅1𝑅3
𝐼3 =
(3)(15) + (4)(22) + (3)(22)
264 + 180 + 330
𝐼3 =
45 + 88 + 66
264 + 180 + 330
𝐼3 =
199
774
𝐼3 = 0.257106 𝐴
Pada I3
𝐼3 =
𝜀2𝑅3 + 𝜀1𝑅1 + 𝜀2𝑅1
𝑅1𝑅2 + 𝑅2𝑅3 + 𝑅1𝑅3
𝐼3 =
(3)(15) + (6)(22) + (3)(22)
264 + 180 + 330
𝐼3 =
45 + 132 + 66
264 + 180 + 330
𝐼3 =
243
774
𝐼3 = 0.313953 𝐴
b. Percobaan II
B.
Pada I1
𝐼1 =
𝜀2𝑅3 − 𝜀1𝑅2
𝑅1𝑅2 + 𝑅2𝑅3 + 𝑅1𝑅3
𝐼1 =
(3)(15) − (2)(12)
(22)(12) + (12)(15) + (22)(15)
𝐼1 =
(45) − (24)
264 + 180 + 330
𝐼1 =
21
774
𝐼1 = 0.027132 𝐴
Pada I1
𝐼1 =
𝜀2𝑅3 − 𝜀1𝑅2
𝑅1𝑅2 + 𝑅2𝑅3 + 𝑅1𝑅3
KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
𝐼1 =
(6)(15) − (2)(12)
(22)(12) + (12)(15) + (22)(15)
𝐼1 =
(90) − (24)
264 + 180 + 330
𝐼1 =
66
774
𝐼1 = 0.085271 𝐴
Pada I1
𝐼1 =
𝜀2𝑅3 − 𝜀1𝑅2
𝑅1𝑅2 + 𝑅2𝑅3 + 𝑅1𝑅3
𝐼1 =
(9)(15) − (2)(12)
(22)(12) + (12)(15) + (22)(15)
𝐼1 =
(135) − (24)
264 + 180 + 330
𝐼1 =
111
774
𝐼1 = 0.143411 𝐴
Pada I2
𝐼2 =
𝜀1𝑅2 + 𝜀1𝑅1 + 𝜀2𝑅1
𝑅1𝑅2 + 𝑅1𝑅3 + 𝑅2𝑅3
𝐼2 =
(2)(12) + (2)(22) + (3)(22)
264 + 180 + 330
𝐼2 =
24 + 44 + 66
774
𝐼2 =
134
774
𝐼2 = 0.173127 𝐴
Pada I2
𝐼2 =
𝜀1𝑅2 + 𝜀1𝑅1 + 𝜀2𝑅1
𝑅1𝑅2 + 𝑅1𝑅3 + 𝑅2𝑅3
𝐼2 =
(2)(12) + (2)(22) + (6)(22)
264 + 180 + 330
𝐼2 =
24 + 44 + 132
774
𝐼2 =
200
774
KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
𝐼2 = 0.258398 𝐴
Pada I2
𝐼2 =
𝜀1𝑅2 + 𝜀1𝑅1 + 𝜀2𝑅1
𝑅1𝑅2 + 𝑅1𝑅3 + 𝑅2𝑅3
𝐼2 =
(2)(12) + (2)(22) + (9)(22)
264 + 180 + 330
𝐼2 =
24 + 44 + 198
774
𝐼2 =
266
774
𝐼2 = 0.343669 𝐴
Pada I3
𝐼3 =
𝜀2𝑅3 + 𝜀1𝑅1 + 𝜀2𝑅1
𝑅1𝑅2 + 𝑅2𝑅3 + 𝑅1𝑅3
𝐼3 =
(3)(15) + (2)(22) + (3)(22)
264 + 180 + 330
𝐼3 =
45 + 44 + 66
264 + 180 + 330
𝐼3 =
155
774
𝐼3 = 0.200258 𝐴
Pada I3
𝐼3 =
𝜀2𝑅3 + 𝜀1𝑅1 + 𝜀2𝑅1
𝑅1𝑅2 + 𝑅2𝑅3 + 𝑅1𝑅3
𝐼3 =
(6)(15) + (2)(22) + (6)(22)
264 + 180 + 330
𝐼3 =
90 + 44 + 132
264 + 180 + 330
𝐼3 =
266
774
𝐼3 = 0.343669𝐴
Pada I3
𝐼3 =
𝜀2𝑅3 + 𝜀1𝑅1 + 𝜀2𝑅1
𝑅1𝑅2 + 𝑅2𝑅3 + 𝑅1𝑅3
KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
𝐼3 =
(9)(15) + (2)(22) + (9)(22)
264 + 180 + 330
𝐼3 =
135 + 44 + 198
264 + 180 + 330
𝐼3 =
377
774
𝐼3 = 0.343669𝐴
3. Buatlah kesimpulan yang kamu dapatkan dari hasil praktikum dan
bandingkan kebenarnnya dengan teori yang sudah ada!
Jawab:
✓ Nilai pada perhitungan Hukum Kirchoff lebih akurat daripada
nilai yang tertera pada amperemeter, karena arus yang mengalir
pada tidak sempurna masuk pada rangkaian tersebut.
✓ Jumlah dari semua arus yang masuk pada percabangan akan
sama dengan jumlah arus yang keluar dari percabangan.
✓ Semakin besar voltase yang dialirkan pada rangkaian, maka
semakin besar pula arus yang ada.
✓ Arus yang bernilai negatif pada polaritas terbalik menandakan
rangkaian yang sudan disusun itu salah dan terbalik.
✓ Hukum Kirchoof merupakan Hukum mengenai aturan
menganalisis rangkaian loop dengan prinsip dari turunan Hukum
Kekekalan Muatan dan Energi.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah di lakukan dapat di simpulkan bahwa:
1. Hukum Kirchhof ada dua. Hukum pertama Kirchhoff mengatakan
bahwa arus yang masuk pada tiap titik cabang, nilainya akan sama
dengan semua arus yang meninggalkan cabang tersebut. Sedangkan
Hukum kedua Kirchhoff menyatakan bahwa perubahan tegangan pada
rangkaian tertutup (loop) nilainya sama dengan nol.
2. Apabila nilai tegangan semakin besar, maka nilai arus juga akan
semakin besar, begitu juga sebaliknya, sesuai dengan Hukum Ohm
KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
bahwa nilai tegangan akan berbanding lurus terhadap arus yang
mengalir.
3. Nilai pada perhitungan Hukum Kirchoff lebih akurat daripada nilai yang
tertera pada amperemeter, karena arus yang mengalir pada tidak
sempurna masuk pada rangkaian tersebut.
4. Semakin besar voltase yang dialirkan pada rangkaian, maka semakin
besar pula arus yang ada
I. KOMENTAR
1. Menguasai materi praktikum Hukum Kirchoff dengan baik untuk
mempermudah kita dalam praktikum.
2. Memahami dan mengerti konsep Hukum Kirchoff dengan baik agar
tidak terjadi kekeliruan dalam praktikum.
3. Memahami tiap-tiap langkah yang dilakukan saat melakukan percobaan.
4. Berhati-hati dalam percobaan, karena kecerobohan saat praktikum bisa
menyebabkan kerusakan alat.
J. DAFTAR PUSTAKA
Blocer, Richard. 2003. Dasar Elektronika. Yogyakarta: Andi Yogykarta.
Bueche, Frederick dan Eugene Hecht. 2006. Fisika Universitas Edisi
Sepuluh. Jakarta : Erlangga
Giancoli, Douglas C. 2014. Fisika: Prinsip dan Aplikasi Edisi Ketujuh
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Jati, Bambang Murdaka Eka. 2009. Fisika Dasar untuk Mahasiswa Ilmu
Komputer dan Informatika. Jogjakarta : ANDI
Nahvi, Muhammad. 2004. Rangkaian Listrik. Jakarta: Erlangga
Surya, Yohanes. 2009. Listrik dan Mgnet. Tangerang: PT Kandell.
Sutrisno. 1986. “Elektronika Teori Dasar Dan Penerapannya”. Bandung.
ITB.
Umar, Efrizon. 2008. Buku Pintar Fisika. Jakarta : Media Pusindo
Zuhal. 2004. Prinsip Dasar Elektronik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
http://www.rumusmatematika.me/2016/11/pengertian-dan-hukum kirchoff-
ii.html
KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD
K. LAMPIRAN

More Related Content

What's hot

Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHMContoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
denson siburian
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logika
FebriTiaAldila
 
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganLaporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganErnhy Hijoe
 
Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC
Annisa Icha
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
Simon Patabang
 
Pengubah BCD ke 7 segmen
Pengubah BCD ke 7 segmenPengubah BCD ke 7 segmen
Pengubah BCD ke 7 segmen
ayu purwati
 
PERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLERPERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLER
Millathina Puji Utami
 
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
Nur Azizah
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)
Rezki Amaliah
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
umammuhammad27
 
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soal
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soalKapasitans dan dielektrik dan contoh soal
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soal
Azhar Al
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang OsiloskopLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop
Lydia Nurkumalawati
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
Simon Patabang
 
5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan
Simon Patabang
 
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
emildaemiliano
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
umammuhammad27
 
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterHambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Khairul Amri
 
Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)
GGM Spektafest
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
ayu purwati
 

What's hot (20)

Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHMContoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logika
 
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganLaporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
 
Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
 
Pengubah BCD ke 7 segmen
Pengubah BCD ke 7 segmenPengubah BCD ke 7 segmen
Pengubah BCD ke 7 segmen
 
pengukuran dasar listrik
pengukuran dasar listrikpengukuran dasar listrik
pengukuran dasar listrik
 
PERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLERPERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLER
 
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
 
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soal
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soalKapasitans dan dielektrik dan contoh soal
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soal
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang OsiloskopLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
 
5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan
 
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
 
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterHambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
 
Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
 

Similar to 2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff

Bab 5-hukum kirchoff
Bab 5-hukum kirchoffBab 5-hukum kirchoff
Bab 5-hukum kirchoff
staffpengajar
 
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohmKelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Muhammad Ridlo
 
6. PPT Listrik Dinamis.pptx
6. PPT Listrik Dinamis.pptx6. PPT Listrik Dinamis.pptx
6. PPT Listrik Dinamis.pptx
PatarSianipar
 
Hukum kirchhoff
Hukum kirchhoffHukum kirchhoff
Hukum kirchhoffrisal07
 
Kamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipaKamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipa
RiyanAdita
 
Hukum hukum rangkaian listrik copy
Hukum hukum rangkaian listrik   copyHukum hukum rangkaian listrik   copy
Hukum hukum rangkaian listrik copy
AgusSiswono
 
Analisis rangkaian
Analisis rangkaianAnalisis rangkaian
Analisis rangkaian
Eri Nugraha
 
Hukum Dasar Listrik untuk pengetahuan dasar
Hukum Dasar Listrik untuk pengetahuan dasarHukum Dasar Listrik untuk pengetahuan dasar
Hukum Dasar Listrik untuk pengetahuan dasar
daniel727390
 
Hukum - hukum rangkaian elekronika
Hukum - hukum rangkaian elekronikaHukum - hukum rangkaian elekronika
Hukum - hukum rangkaian elekronika
Esa Alfiandika Seaman
 
1. hukum kirchoff fisika
1. hukum kirchoff fisika1. hukum kirchoff fisika
1. hukum kirchoff fisika
Norsalih Adiyanto
 
praktikum dasar elektro
praktikum dasar elektropraktikum dasar elektro
praktikum dasar elektro
wesnu prajati
 
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika  kelas XII KD. 3.1.docxmateri Fisika  kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
IjhanShabrIe
 
Tugas 3.3. praktik media pemelajaran dr. eka cahya prima, mt. - ichsan muha...
Tugas 3.3. praktik media pemelajaran   dr. eka cahya prima, mt. - ichsan muha...Tugas 3.3. praktik media pemelajaran   dr. eka cahya prima, mt. - ichsan muha...
Tugas 3.3. praktik media pemelajaran dr. eka cahya prima, mt. - ichsan muha...
Ichsan H
 
A1 Listrik Dinamis Ghalib
A1 Listrik Dinamis GhalibA1 Listrik Dinamis Ghalib
A1 Listrik Dinamis Ghalib
ruy pudjo
 
Rangkaian listrik tertutup_loop(Closeloop)
Rangkaian listrik tertutup_loop(Closeloop)Rangkaian listrik tertutup_loop(Closeloop)
Rangkaian listrik tertutup_loop(Closeloop)
Bung Abdibayor
 
Tugas makalah fisika teknik
Tugas makalah fisika teknikTugas makalah fisika teknik
Tugas makalah fisika teknik
Didi Kurniawan
 
TUTORIAL HUKUM-HUKUM DASAR ELEKTRONIKA.pptx
TUTORIAL HUKUM-HUKUM DASAR ELEKTRONIKA.pptxTUTORIAL HUKUM-HUKUM DASAR ELEKTRONIKA.pptx
TUTORIAL HUKUM-HUKUM DASAR ELEKTRONIKA.pptx
domhez
 
BELAJAR ARUS LISTRIK MENYENANGKAN !!
BELAJAR ARUS LISTRIK MENYENANGKAN  !!BELAJAR ARUS LISTRIK MENYENANGKAN  !!
BELAJAR ARUS LISTRIK MENYENANGKAN !!
nurhamidahumar
 

Similar to 2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff (20)

Bab 5-hukum kirchoff
Bab 5-hukum kirchoffBab 5-hukum kirchoff
Bab 5-hukum kirchoff
 
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohmKelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
 
6. PPT Listrik Dinamis.pptx
6. PPT Listrik Dinamis.pptx6. PPT Listrik Dinamis.pptx
6. PPT Listrik Dinamis.pptx
 
Hukum kirchhoff
Hukum kirchhoffHukum kirchhoff
Hukum kirchhoff
 
Kamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipaKamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipa
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Hukum hukum rangkaian listrik copy
Hukum hukum rangkaian listrik   copyHukum hukum rangkaian listrik   copy
Hukum hukum rangkaian listrik copy
 
Analisis rangkaian
Analisis rangkaianAnalisis rangkaian
Analisis rangkaian
 
Hukum Dasar Listrik untuk pengetahuan dasar
Hukum Dasar Listrik untuk pengetahuan dasarHukum Dasar Listrik untuk pengetahuan dasar
Hukum Dasar Listrik untuk pengetahuan dasar
 
Hukum - hukum rangkaian elekronika
Hukum - hukum rangkaian elekronikaHukum - hukum rangkaian elekronika
Hukum - hukum rangkaian elekronika
 
1. hukum kirchoff fisika
1. hukum kirchoff fisika1. hukum kirchoff fisika
1. hukum kirchoff fisika
 
Hukum kirchoff.
Hukum kirchoff.Hukum kirchoff.
Hukum kirchoff.
 
praktikum dasar elektro
praktikum dasar elektropraktikum dasar elektro
praktikum dasar elektro
 
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika  kelas XII KD. 3.1.docxmateri Fisika  kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
 
Tugas 3.3. praktik media pemelajaran dr. eka cahya prima, mt. - ichsan muha...
Tugas 3.3. praktik media pemelajaran   dr. eka cahya prima, mt. - ichsan muha...Tugas 3.3. praktik media pemelajaran   dr. eka cahya prima, mt. - ichsan muha...
Tugas 3.3. praktik media pemelajaran dr. eka cahya prima, mt. - ichsan muha...
 
A1 Listrik Dinamis Ghalib
A1 Listrik Dinamis GhalibA1 Listrik Dinamis Ghalib
A1 Listrik Dinamis Ghalib
 
Rangkaian listrik tertutup_loop(Closeloop)
Rangkaian listrik tertutup_loop(Closeloop)Rangkaian listrik tertutup_loop(Closeloop)
Rangkaian listrik tertutup_loop(Closeloop)
 
Tugas makalah fisika teknik
Tugas makalah fisika teknikTugas makalah fisika teknik
Tugas makalah fisika teknik
 
TUTORIAL HUKUM-HUKUM DASAR ELEKTRONIKA.pptx
TUTORIAL HUKUM-HUKUM DASAR ELEKTRONIKA.pptxTUTORIAL HUKUM-HUKUM DASAR ELEKTRONIKA.pptx
TUTORIAL HUKUM-HUKUM DASAR ELEKTRONIKA.pptx
 
BELAJAR ARUS LISTRIK MENYENANGKAN !!
BELAJAR ARUS LISTRIK MENYENANGKAN  !!BELAJAR ARUS LISTRIK MENYENANGKAN  !!
BELAJAR ARUS LISTRIK MENYENANGKAN !!
 

More from umammuhammad27

Space and astronomy science resume
Space and astronomy science resumeSpace and astronomy science resume
Space and astronomy science resume
umammuhammad27
 
Simple harmonic movement in bandul
Simple harmonic movement in bandulSimple harmonic movement in bandul
Simple harmonic movement in bandul
umammuhammad27
 
Rc range (resistor with capacitor)
Rc range (resistor with capacitor)Rc range (resistor with capacitor)
Rc range (resistor with capacitor)
umammuhammad27
 
Modulus young and ayunan puntir
Modulus young and ayunan puntirModulus young and ayunan puntir
Modulus young and ayunan puntir
umammuhammad27
 
Cinetic and static friction styles
Cinetic and static friction stylesCinetic and static friction styles
Cinetic and static friction styles
umammuhammad27
 
Simple harmonic movement in bandul reversibel
Simple harmonic movement in bandul reversibelSimple harmonic movement in bandul reversibel
Simple harmonic movement in bandul reversibel
umammuhammad27
 
Light emitting diode
Light emitting diodeLight emitting diode
Light emitting diode
umammuhammad27
 

More from umammuhammad27 (20)

Space and astronomy science resume
Space and astronomy science resumeSpace and astronomy science resume
Space and astronomy science resume
 
Simple harmonic movement in bandul
Simple harmonic movement in bandulSimple harmonic movement in bandul
Simple harmonic movement in bandul
 
Resistor
ResistorResistor
Resistor
 
Rc range (resistor with capacitor)
Rc range (resistor with capacitor)Rc range (resistor with capacitor)
Rc range (resistor with capacitor)
 
Ohm law i
Ohm law iOhm law i
Ohm law i
 
Modulus young and ayunan puntir
Modulus young and ayunan puntirModulus young and ayunan puntir
Modulus young and ayunan puntir
 
Magnetic field
Magnetic fieldMagnetic field
Magnetic field
 
Cinetic and static friction styles
Cinetic and static friction stylesCinetic and static friction styles
Cinetic and static friction styles
 
Capacitors
CapacitorsCapacitors
Capacitors
 
Calorimeter
CalorimeterCalorimeter
Calorimeter
 
Basic measurement
Basic measurementBasic measurement
Basic measurement
 
Atwood aircraft
Atwood aircraftAtwood aircraft
Atwood aircraft
 
Wheatstone bridge
Wheatstone bridgeWheatstone bridge
Wheatstone bridge
 
Simple harmonic movement in bandul reversibel
Simple harmonic movement in bandul reversibelSimple harmonic movement in bandul reversibel
Simple harmonic movement in bandul reversibel
 
Project board
Project boardProject board
Project board
 
Power supply
Power supplyPower supply
Power supply
 
Ohm law ii
Ohm law iiOhm law ii
Ohm law ii
 
Multimeter
MultimeterMultimeter
Multimeter
 
Moment inertia
Moment inertiaMoment inertia
Moment inertia
 
Light emitting diode
Light emitting diodeLight emitting diode
Light emitting diode
 

Recently uploaded

Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 

Recently uploaded (20)

Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 

2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff

  • 1. LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II “HUKUM KIRCHOFF” TANGGAL PENGUMPULAN : 16th of March 2018 M TANGGAL PRAKTIKUM : 11st of March 2018 M WAKTU PRAKTIKUM : 11.30-selesai WIB NAMA : Utut Muhammad NIM : 11170163000059 KELOMPOK / KLOTER : Delapan / Satu NAMA : 1. Fani Chanifah (11170163000039) 2. Salma Rihadatus (11170163000052) KELAS : PENDIDIKAN FISIKA 2B LABORATORIUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018
  • 2. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD “HUKUM KIRCHOFF” TUGAS AKHIR PRAKTIKUM A. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mempelajari Hukum Kirchoff 2. Menganalisis rangkaian menggunakan Hukum Kirchoff 3. Membandingkan nilai arus yang ditetapkan dari Ammeter dengan hasil perhitungan analisis rangkaian. 4. Mengidentifikasi hal yang terjadi apabila nilai tegangan dinaikkan. B. DASAR TEORI Jumlah nilai tegangan pada rangkaian tertutup selalu nol. Nilai akan selalu nol karena terdapat tegangan yang memiliki nilai negatif. Tegangan yang bernilai negatif biasanya terdapat pada sumber tegangan seperti baterai atau catu daya. Hal ini sering digunakan dalam rangkaian sederhana. Pernyataan ini disebut dengan Hukum Kirchhoff .(Blocer, 2003: 6-7) Arus listrik searah (direct current = DC) adalah arus listrik yang mengalir pada kawat untaian karena beda potensial oleh 2 kutub yang polaritasnya tetap. Yang sebaliknya adalah arus bolak balik (alternative current = AC) yang disebabkan oleh sumber arus dengan polaritas kedua kutubnya fungsi waktu. Sumber arus listrik searah dan bolak balik disebut dengan gaya gerak listrik atau tenaga listrik, dan disebut pula emf (electromotive force). Terdapat keanehan pada penyebutan ggl sebab bermakna gaya gerak listrik, tetapi bersatuan joule. Untuk menjelaskan hubungan antara arus listrik, ggl, dan tahanan pada untai tertutup berarus searah dapat digunakan Hukum Kirchoff. (Jati, 2009 : 361) Pada dasarkannya sebuah rangkaian sederhana dapat di analisa dengan menggunakan persamaan dan dengan rangkaian seri ataupun parallel pada tiap-tiap resistor dengan menyederhanakan rangkaian tersebut menjadi sebuah rangkaian Loop. Sehingga tujuan adanya aturan Kirchoof adalah untuk menganalisa rangkaian yang lebih komplek agar dapat
  • 3. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD disederhanakan disederhanakan dengan baik maka digunakanlah dua prinsip Hukum Kirchoof. Hukum Khirchoff merupakan suatu hukum untuk mempermudah kita untuk menghitung arus dalam rangkaian yang cukup rumit dan tidak bisa diselesaikan secara langsung. Dalam hal lain, sebenarnya Hukum Kirchoff ini merupakan penerapan Hukum Konservasi Energi. (Giancoli, 2014: 105) Untuk setiap lintasan tertutup pada suatu rangkaian, Hukum Tegangan Kirchhoff menyatakan bahwa jumlah aljabar tegangan lain dihasilkan oleh arus dalam elemen-elemen pasif yang menghasilkan tegangan, yang kadang-kadang disebut sebagai jatuh tegangan (voltage drop). Hukum ini berlaku juga untuk rangkaian yang digerakkan oleh sumber-sumber. (Nahvi, 2004: 17) Penemu dari Hukum Kirchoff adalah seorang ahli fisika Jerman bernama Gustav Kirchoff. Ia berhasil mengembangkan alat sprektroskop dan ilmu pengetahuan berkaitan dengan spektroskop emisi. Kirchoff juga berhasil menyimpulkan bahwa spectrum garis akan didapatkan jika cahaya dilewatkan ke dalam suatu gas. Menggunakan spektroskop, Kirchoff juga berhasil menunjukkan bahwa setiap unsur jika dipanaskan akan menghasilkan pola garis emisi tertentu. Hasil ini dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi unsur cesium pada tahun 1860 dan rubidium pada tahun 1861. (Umar, 2008 :126) Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff memang mendominasi teori analisi rangkaian. Tetapi ketiga Hukum tersebut tidak akan cukup ketika orang harus menganalisa terjadinya perubahan pada setiap parameteryang ada dalam rangkaian. Sehingga dalam sebuah rangkaian listrik dalam bentuk dua loop serial berisi parameter-parameter yang terdiri atas sumber teganan konstan dan sejumlah resisitor yang diketahui nilai tahanannya serta sumber tegangan yang mengalami perubahan. (Sutrisno, 1986) Menurut Giancoli Douglass, Hukum Kirchoff dibagi menjadi dua bagian, yaitu Hukum I Kirchoff dan Hukum II Kirchoff. Hukum I Kirchoff atau disebut hukum titik cabang berdasarkan konservasi muatan listrik, yang
  • 4. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD berbunyi : “Pada setiap titik cabang, jumlah semua arus yang memasuki cabang, harus sama dengan semua arus yang meninggalkan arus tersebut.” Σ𝐼𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘=Σ𝐼𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 Hukum I Kirchoff disebut juga Hukum Simpul atau Persimpangan yang berpengertian sebagai jumlah dari semua arus yang menuju sebuah simpul (yaitu persimpangan di mana tiga atau lebih sumber atau cabang pembawa arus terhubung) harus sama dengan jumlah dari semua arus yang meninggalkan simpul tersebut. Jika kita menetapkan arus masuk sebagai positif dan arus keluar sebagai negatif, maka jumlah arus sama dengan nol merupakan alternatif yang umum dari aturan tersebut. Arus selalu mengalir dari potensial tinggi ke potensial tinggi ke potensial rendah melewati sebuah resistor. Saat melewati resistor dalam arah arus, perubahan potensial adalah negatif karena terjadi penurunan potensial. Terminal positif dari suatu sumber gaya gerak listrik (ggl) murni selalu merupakan terminal dengan totensial tinggi dan tidak tergantung pada arah arus yang melewati sumber gaya gerak listrik (ggl) tersebut. (Bueche, 2006 : 202) “pada setiap titik cabang, jumlah semua arus yang memasuki cabang harus sama dengan semua arus yang meninggalkan cabang tersebut” (Giancoli, 2014 : 105). (Gambar 1. Contoh jumlah arus yang memasuki cabang. http://www.rumusmatematika.me/2016/11/pengertian-dan-hukum kirchoff-ii.html) Bunyi Hukum Kirchoff II yaitu tegangan (beda potential) pada suatu rangkaian tertutup adalah nol, misalnya kita membeli barang dan membayar
  • 5. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD sesuai harga (sebanding). Hal ini seperti Hukum Kirchoff I. Hukum Kirchoff II ini menyatakan bahwa: (Gambar 2. Jumlah potential mengelilingi lintasa pada rangkaian, harus 0.) Hukum kedua Kirchhoff bila diformulasikan, menjadi : ΣΔ𝑉=0 (Giancoli, 2014) Hukum I Kirchhoff merupakan hukum kekekalan muatan yang menyatakan bahwa jumlah muatan yang mengalir tidak berubah. Ini artinya laju muatan (kuat arus) yang menuju titik cabang samabesarnya dengan laju muatan (kuat arus) yang meninggalkan titik cabang. (Surya, 2009: 95) Hukum Kirchhoff untuk tegangan menyatakan bahwa jumlah tegangan pada suatu rangkaian tertutup sama dengan nol. Polaritas atau arah tegangan tergantung arah arus listrik. Arus akan mengalir dari titik yang berpotensial atau bertegangan lebih tinggi menuju titik yang berpotensial lebih rendah. Titik yang mempunyai tegangan lebih rendah ialah titik yang mempunyai polaritas positif, dan titik yang mempunyai tegangan lebih rendah adalah titik dengan polaritas negatif. (Zuhal, 2004: 16-17)
  • 6. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD C. ALAT dan BAHAN NO GAMBAR NAMA ALAT DAN BAHAN JUMLAH 1 Catu Daya 2 Buah 2 Papan Hambatan 1 Buah 3 Multimeter 3 Buah 4 Kabel Penghubung Secukupnya 5 Resistor 3 Buah 6 Jumper Secukupnya
  • 7. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD 7 Capit Buaya Secukupnya D. LANGKAH KERJA Percobaan I Mengganti besar tegangan pada E1 NO GAMBAR LANGKAH KERJA 1 Siapkanlah alat dan bahan 2 Membuat rangkaian Kirchoff dengan panduan sketsa yang telah di gambar 3 Menyalakan mulitimeter dengan memutar selektor pada arus DC dengan 10A 4 Menyalakan catu daya yang pertama atau V1 dan memutar selektor sesuai dengan data yang diberikan
  • 8. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD 5 Catatlah hasil data praktikum yang didapatkan. Percobaan II Mengganti besar tegangan pada E2 NO GAMBAR LANGKAH KERJA 1 Siapkanlah alat dan bahan 2 Membuat rangkaian Kirchoff dengan panduan sketsa yang telah di gambar 3 Menyalakan mulitimeter dengan memutar selektor pada arus DC dengan 10A 4 Menyalakan catu daya yang kedua atau V2 dan memutar selektor sesuai dengan data yang diberikan
  • 9. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD E. DATA PERCOBAAN Percobaan I Mengganti besar tegangan pada V1 No 𝜀1(V) 𝜀2(V) I1 (A) I2 (A) I3 (A) 1 2 V 3 V 0 0,18 0,18 2 4 V 3 V 0,03 0,24 0,27 3 6 V 3 V 0,07 0,3 0,36 Percobaan II Mengganti besar tegangan pada V2 No 𝜀1V 𝜀2V I1 (A) I2 (A) I3 (A) 1 2 V 3 V 0 0,18 0,18 2 2 V 6 V -0,03 0,31 0,25 3 2 V 9 V -0,07 0,43 0,34 F. PEMBAHASAN Pada praktikum kali ini praktikan melakukan beberapa percobaan untuk membuktikan Hukum Kirchoff, dimana praktikan menggunakan dua buah catu daya sebagai sumber tegangan dan tiga buah resistor dengan hambatan pada resistor pertama 22 Ω, yang kedua 12 Ω, dan yang ketiga 15 Ω. Praktikan melakukan dua kali percobaan dimana percobaan dengan polaritas normal namun nilai pada V1 dan V2-nya yang diubah-ubah, namun pada saat praktikum dimulai, ditemukan bahwa amperemeter yang digunakan untuk mengurus arus I3 kondisinya sudah tidak stabil, serta dihidupkan ia menunjukkan angka -0,01 Ampere. Pada praktikum pertama, dengan nilai 𝜀1 yang dibuat berubah-rubah yaitu dengan nilai 2 volt, 4 volt, dan 6 volt, sedangkan pada nilai 𝜀2 itu tetap. Berdasarkan dari data percobaan yang telah praktikan dapatkan, terlihat jelas bahwa nilai 𝜀1 yang berubah-rubah ini memberikan pengaruh kepada arus listrik yang mengalir, dimana apabila pada tegangan 𝜀1 semakin besar, maka nilai arusnya pada tiap amperemeterpun akan semakin besar pula. Pada praktikum Hukum Kirchoff ini pertama ini nilai 𝐼3 smaa dengan nilai
  • 10. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD 𝐼1 yang ketika dijumlahkan dengan nilai 𝐼2, pada tegangan 4 volt juga memiliki nilai 𝐼3 yang sama ketika 𝐼1 yang ditambahkan dengan nilai 𝐼2 kecuali pada sumber tegangan yang menggunakan dengan nilai 6 volt, maka arus yang dimilikinya berbeda dengan nilai tegangan V1, dan V2. Pada praktikum selanjutnya yaitu terdapat dengan nilai sumber tetap (tidak berubah-rubah) di 𝜀1 dibuat tetap, sedangkan nilai 𝜀2 berubah-ubah yaitu 3 volt, 6 volt, dan 9 volt. Dari data percobaan yang sudah didapatkan oleh praktikan, maka terlihat jelas bahwa nilai 𝜀2 yang berubah-ubah ini juga memberikan pengaruh kepada arus yang mengalir, dimana apabila nilai tegangan 𝜀2 semakin besar, maka nilai arus pada tiap amperemeter pun akan semakin besar. Pada praktikum kedua ini nilai 𝐼3 tidak sama dengan nilai 𝐼1 yang dijumlahkan dengan 𝐼2, begitupun sama dengan percobaan kedua dengan sumber listriknya pada 𝜀1 berbeda juga ketika ditambahkan 𝐼1 dan 𝐼2 yang hasilnya tidak sesuai dengan 𝐼3. Sepertinya hal ini terjadi karena kesalahan praktikkan dalam melihat amperemeter, dikarenakan berdasarkan perhitungan analisis rangkaian nilai 𝐼1 seharusnya bernilai positif pada sumber tegangan 9 volt, dan 6 volt. Berdasarkan dari data kedua hasil percoban tersebut, apabila nilai tegangan semakin besar, maka nilai arus juga akan semakin besar, begitu juga sebaliknya, apabila nilai tegangan semakin kecil, maka nilai arus yang mengalir pun akan semakin kecil. Hal ini sangat sesuai dengan kaitannya pada Hukum Ohm, bahwa nilai tegangan akan berbanding lurus terhadap arus yang mengalir. Hasil analisis rangkaian yang dituliskan pada tugas pasca praktikum ini terdapat nilai dari hasil perhitungan dengan nilai yang terbaca pada amperemeter ini yang mendekati tetapi ada juga nilai yang tepat atau pas pada praktikum yang pertama dan kedua, sedangkan pada praktikum ini kami mendapatkan tiga data yang sama jika 𝐼1 dan 𝐼2 ditambahkan pada dua percobaan ini, dan nilai hasil perhitungan dengan nilai yang terbaca pada amperemeter ini pastilah bervariasi, yaitu pada 𝐼1 dimana nilai hasil
  • 11. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD perhitungan terdapat nilai yang positif, dan negatif dalam perhitungan data dan data yang didapatkan ketika praktikum. Sebelum melakukan praktikum, praktikkan sebelumnya telah berhipotesis terlebih dahulu bahwa nilai arus yang terukur pada amperemeter berdasarkan praktikum nilainya lebih besar daripada hasil. Hipotesis itu sangatlah sederhana tapi hal itu dilakukan untuk menjawab pretest saja. Pada perhitungan analisis rangkaian, hal ini dapat terjadi karena pada perhitungan analisis rangkaian hanya menghitung nilai hambatan yng ada pada resistor, padahal sebenarnya ada juga hambatan kawat serta hambatan pada catu daya, dan hal ini terbukti pada hasil perhitungn analisis rangkaian. Saat praktikum kami mendapatkan hal baru dimaan kami tanpa tidak sengaja tiba-tiba salah satu resistor ada yang terbakar sehingga pada resistor tersebut menjadi gosong pada gelang warna hal ini disebabkan karena sumber tegangnnya yang terlalu tinggi sehingga menyebabkan resistor itu terbakar, dan juga mungkin kelalaian pada praktikan yang kurang memahami praktikum Hukum Kirchoff ini, pada praktikum Hukum Kirchoff ini praktikan dapat mempraktikumkan Hukum Kirchoof ini sampai selesai dengan bimbingan ka Reza. G. TUGAS PASCA PRAKTIKUM 1. Jelaskan kekurangan dari rangkaian seri, paralel, dan seri paralel! Sertakan solusinya! Jawab: a. Rangkaian seri memiliki arus yang sama besar pada masing-masing hambatannya (misallkan lampu) karena jumlah muatan yang melewati hambatan 1 pasti juga akan melewati hambatan 2 dalam selang waktu yang sama. Dua buah element berada dlam rangkaian seri jika hanya memiliki sebuah titik utama yang tidak terhubung menuju element pembawa arus pada suatu jaringan b. Pada rangkaian seri secara materi tidak membutuhan biaya yang cukup mahal Karena memerlukan sedikit kabel, namun ketika
  • 12. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD terjadi konsleting listrik semua hambatan (lampu) akan padam seluruhnya karena satu jalur arus akan terputus semua. Kepopuleran lampu seri berkurang karean untuk mencari lampu yang putus harus dengan mencoba-coba mengganti bola lampu yang bagus pada setiap dudukan di sepanjang rangkaiannya hingga bola lampu yang rusak ditemukan. Rangkaian lampu seri lebih aman digunakan pada dekorasi pohon natal. Dimana rangkaian seri beroperasi dengan energy yang lebih kecil pada setiap lampunya dan memiliki suhu yang lebih rendah. c. Rangkaian paralel, setiap hambatan (semisalnya bola lampu) memiliki hambatan yang besarnya sama. Dimana berdasarkan rancangannya bola lampu yang di pasang paralel lebih terang ketimbang dipasang seri , namu juga lebih panas daripada rangkaian seri. (Serway, 2010) 2. Hitunglah besarnya 𝐼1,𝐼2, dan 𝐼3 yang mengalir dengan menganalisa rangkaian yang anda praktikumkan menggunakan hukum Kirchhoff! Apakah terdapat perbedaan nilai 𝐼1,𝐼2, dan 𝐼3 berdasarkan hasil perhitungan anda dengan nilai 𝐼1,𝐼2, dan 𝐼3 yang terbaca oleh amperemeter? Jelaskan! Jawab: Hukum I Kirchhoff: 𝐼3=𝐼1+𝐼2……………(1) Loop 1 : 𝜀2−𝐼3𝑅2−𝐼1𝑅1=0 𝜀2=𝐼3𝑅2+𝐼1𝑅1……………(2) Loop 2 : 𝜀1−𝐼2𝑅3+𝐼1𝑅1=0 𝜀1=𝐼2𝑅3−𝐼1𝑅1……………(3) Substitusi persamaan (1) ke (2): 𝐼3=𝐼1+𝐼2 𝜀2=(𝐼1+𝐼2)𝑅2+𝐼1𝑅1 𝜀2=𝐼1𝑅2+𝐼2𝑅2+𝐼1𝑅1……………(4) Eliminasi persamaan (4) dan (3): 𝜀2=𝐼1𝑅2+𝐼2𝑅2+𝐼1𝑅1 𝜀1=𝐼2𝑅3−𝐼1𝑅1......+ 𝜀1+𝜀2=𝐼1𝑅2+𝐼2𝑅2+𝐼2𝑅3……………(5)
  • 13. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD Ubah persamaan (5) menjadi 𝐼1: 𝜀1+𝜀2=𝐼1𝑅2+𝐼2𝑅2+𝐼2𝑅3 𝐼1=𝜀1+𝜀2−𝐼2𝑅2−𝐼2𝑅3𝑅2……………(6) Ubah persamaan (5) menjadi 𝐼2: 𝜀1+𝜀2−𝐼1𝑅2=𝐼2𝑅2+𝐼2𝑅3 𝜀1+𝜀2−𝐼1𝑅2=𝐼2(𝑅2+𝑅3) 𝜀1+𝜀2−𝐼1𝑅2𝑅2+𝑅3=𝐼2 𝐼2=𝜀1+𝜀2−𝐼1𝑅2𝑅2+𝑅3……………(7) Substitusi persamaan (7) ke (3) dan dapatkan nilai 𝐼1: 𝜀1=𝐼2𝑅3−𝐼1𝑅1 𝜀1=(𝜀1+𝜀2−𝐼1𝑅2𝑅2+𝑅3)𝑅3−𝐼1𝑅1 𝜀1=𝜀1𝑅3+𝜀2𝑅3−𝐼1𝑅2𝑅3𝑅2+𝑅3−𝐼1𝑅1 𝜀1=𝜀1𝑅3+𝜀2𝑅3−𝐼1𝑅2𝑅3−𝐼1𝑅1𝑅2−𝐼1𝑅1𝑅3𝑅2+𝑅3 𝜀1𝑅2+𝜀1𝑅3=𝜀1𝑅3+𝜀2𝑅3−𝐼1𝑅2𝑅3−𝐼1𝑅1𝑅2−𝐼1𝑅1𝑅3 𝐼1𝑅1𝑅2+𝐼1𝑅2𝑅3+𝐼1𝑅1𝑅3=𝜀1𝑅3+𝜀2𝑅3−𝜀1𝑅2−𝜀1𝑅3 𝐼1(𝑅1𝑅2+𝑅2𝑅3+𝑅1𝑅3)=𝜀1𝑅3+𝜀2𝑅3−𝜀1𝑅2−𝜀1𝑅3 𝐼1=𝜀2𝑅3−𝜀1𝑅2𝑅1𝑅2+𝑅2𝑅3+𝑅1𝑅3……………(8) Substitusi persamaan (6) ke (3) dan dapatkan nilai 𝐼2: 𝜀1=𝐼2𝑅3−𝐼1𝑅1 𝜀1=𝐼2𝑅3−(𝜀1+𝜀2−𝐼2𝑅2−𝐼2𝑅3𝑅2)𝑅1 𝜀1=𝐼2𝑅3−(𝜀1𝑅1+𝜀2𝑅1−𝐼2𝑅1𝑅2−𝐼2𝑅1𝑅3𝑅2) 𝜀1=𝐼2𝑅2𝑅3−𝜀1𝑅1−𝜀2𝑅1+𝐼2𝑅1𝑅2+𝐼2𝑅1𝑅3𝑅2 𝜀1𝑅2=𝐼2𝑅2𝑅3−𝜀1𝑅1−𝜀2𝑅1+𝐼2𝑅1𝑅2+𝐼2𝑅1𝑅3 𝐼2𝑅2𝑅3+𝐼2𝑅1𝑅2+𝐼2𝑅1𝑅3=𝜀1𝑅2+𝜀1𝑅1+𝜀2𝑅1 𝐼2(𝑅2𝑅3+𝑅1𝑅2+𝑅1𝑅3)=𝜀1𝑅2+𝜀1𝑅1+𝜀2𝑅1 𝐼2=𝜀1𝑅2+𝜀1𝑅1+𝜀2𝑅1𝑅1𝑅2+𝑅1𝑅3+𝑅2𝑅3……………(9) Substitusi persamaan (8) dan (9) ke (1) 𝐼3=𝐼1+𝐼2 𝐼3=(𝜀2𝑅3−𝜀1𝑅2/𝑅1𝑅2+𝑅2𝑅3+𝑅1𝑅3)+(𝜀1𝑅2+𝜀1𝑅1𝜀2𝑅1/𝑅1𝑅2+𝑅1𝑅3 +𝑅2𝑅3) 𝐼3=𝜀2𝑅3−𝜀1𝑅2+𝜀1𝑅2+𝜀1𝑅1+𝜀2𝑅1/𝑅1𝑅2+𝑅2𝑅3+𝑅1𝑅3 𝐼3=𝜀2𝑅3+𝜀1𝑅1+𝜀2𝑅1/𝑅1𝑅2+𝑅2𝑅3+𝑅1𝑅3 Jadi nilai:
  • 14. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD 𝐼1=𝜀2𝑅3−𝜀1𝑅2/𝑅1𝑅2+𝑅2𝑅3+𝑅1𝑅3 𝐼2=𝜀1𝑅2+𝜀1𝑅1+𝜀2𝑅1/𝑅1𝑅2+𝑅1𝑅3+𝑅2𝑅3 𝐼3=𝜀2𝑅3+𝜀1𝑅1+𝜀2𝑅1/𝑅1𝑅2+𝑅2𝑅3+𝑅1𝑅3. a. Percobaan I: A. Pada I1 𝐼1 = 𝜀2𝑅3 − 𝜀1𝑅2 𝑅1𝑅2 + 𝑅2𝑅3 + 𝑅1𝑅3 𝐼1 = (3)(15) − (2)(12) (22)(12) + (12)(15) + (22)(15) 𝐼1 = (45) − (24) 264 + 180 + 330 𝐼1 = 21 774 𝐼1 = 0.027132 𝐴 Pada I1 𝐼1 = (3)(15) − (4)(12) (22)(12) + (12)(15) + (22)(15) 𝐼1 = (45) − (48) 264 + 180 + 330 𝐼1 = −3 774 𝐼1 = −0.003876 𝐴 Pada I1 𝐼1 = (3)(15) − (6)(12) (22)(12) + (12)(15) + (22)(15) 𝐼1 = (45) − (72) 264 + 180 + 330 𝐼1 = −27 774 𝐼1 = −0.034884 𝐴 Pada I2 𝐼2 = 𝜀1𝑅2 + 𝜀1𝑅1 + 𝜀2𝑅1 𝑅1𝑅2 + 𝑅1𝑅3 + 𝑅2𝑅3
  • 15. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD 𝐼2 = (2)(12) + (2)(12) + (3)(22) 264 + 180 + 330 𝐼2 = 24 + 24 + 66 774 𝐼2 = 114 774 𝐼2 = 0.147287 𝐴 Pada I2 𝐼2 = 𝜀1𝑅2 + 𝜀1𝑅1 + 𝜀2𝑅1 𝑅1𝑅2 + 𝑅1𝑅3 + 𝑅2𝑅3 𝐼2 = (4)(12) + (4)(12) + (3)(22) 264 + 180 + 330 𝐼2 = 48 + 48 + 66 774 𝐼2 = 162 774 𝐼2 = 0.209302 𝐴 Pada I2 𝐼2 = 𝜀1𝑅2 + 𝜀1𝑅1 + 𝜀2𝑅1 𝑅1𝑅2 + 𝑅1𝑅3 + 𝑅2𝑅3 𝐼2 = (6)(12) + (6)(12) + (3)(22) 264 + 180 + 330 𝐼2 = 72 + 72 + 66 774 𝐼2 = 0.271318 𝐴 Pada I3 𝐼3 = 𝜀2𝑅3 + 𝜀1𝑅1 + 𝜀2𝑅1 𝑅1𝑅2 + 𝑅2𝑅3 + 𝑅1𝑅3 𝐼3 = (3)(15) + (2)(22) + (3)(22) 264 + 180 + 330 𝐼3 = 45 + 44 + 66 264 + 180 + 330 𝐼3 = 155 774 𝐼3 = 0.200258 𝐴 Pada I3
  • 16. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD 𝐼3 = 𝜀2𝑅3 + 𝜀1𝑅1 + 𝜀2𝑅1 𝑅1𝑅2 + 𝑅2𝑅3 + 𝑅1𝑅3 𝐼3 = (3)(15) + (4)(22) + (3)(22) 264 + 180 + 330 𝐼3 = 45 + 88 + 66 264 + 180 + 330 𝐼3 = 199 774 𝐼3 = 0.257106 𝐴 Pada I3 𝐼3 = 𝜀2𝑅3 + 𝜀1𝑅1 + 𝜀2𝑅1 𝑅1𝑅2 + 𝑅2𝑅3 + 𝑅1𝑅3 𝐼3 = (3)(15) + (6)(22) + (3)(22) 264 + 180 + 330 𝐼3 = 45 + 132 + 66 264 + 180 + 330 𝐼3 = 243 774 𝐼3 = 0.313953 𝐴 b. Percobaan II B. Pada I1 𝐼1 = 𝜀2𝑅3 − 𝜀1𝑅2 𝑅1𝑅2 + 𝑅2𝑅3 + 𝑅1𝑅3 𝐼1 = (3)(15) − (2)(12) (22)(12) + (12)(15) + (22)(15) 𝐼1 = (45) − (24) 264 + 180 + 330 𝐼1 = 21 774 𝐼1 = 0.027132 𝐴 Pada I1 𝐼1 = 𝜀2𝑅3 − 𝜀1𝑅2 𝑅1𝑅2 + 𝑅2𝑅3 + 𝑅1𝑅3
  • 17. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD 𝐼1 = (6)(15) − (2)(12) (22)(12) + (12)(15) + (22)(15) 𝐼1 = (90) − (24) 264 + 180 + 330 𝐼1 = 66 774 𝐼1 = 0.085271 𝐴 Pada I1 𝐼1 = 𝜀2𝑅3 − 𝜀1𝑅2 𝑅1𝑅2 + 𝑅2𝑅3 + 𝑅1𝑅3 𝐼1 = (9)(15) − (2)(12) (22)(12) + (12)(15) + (22)(15) 𝐼1 = (135) − (24) 264 + 180 + 330 𝐼1 = 111 774 𝐼1 = 0.143411 𝐴 Pada I2 𝐼2 = 𝜀1𝑅2 + 𝜀1𝑅1 + 𝜀2𝑅1 𝑅1𝑅2 + 𝑅1𝑅3 + 𝑅2𝑅3 𝐼2 = (2)(12) + (2)(22) + (3)(22) 264 + 180 + 330 𝐼2 = 24 + 44 + 66 774 𝐼2 = 134 774 𝐼2 = 0.173127 𝐴 Pada I2 𝐼2 = 𝜀1𝑅2 + 𝜀1𝑅1 + 𝜀2𝑅1 𝑅1𝑅2 + 𝑅1𝑅3 + 𝑅2𝑅3 𝐼2 = (2)(12) + (2)(22) + (6)(22) 264 + 180 + 330 𝐼2 = 24 + 44 + 132 774 𝐼2 = 200 774
  • 18. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD 𝐼2 = 0.258398 𝐴 Pada I2 𝐼2 = 𝜀1𝑅2 + 𝜀1𝑅1 + 𝜀2𝑅1 𝑅1𝑅2 + 𝑅1𝑅3 + 𝑅2𝑅3 𝐼2 = (2)(12) + (2)(22) + (9)(22) 264 + 180 + 330 𝐼2 = 24 + 44 + 198 774 𝐼2 = 266 774 𝐼2 = 0.343669 𝐴 Pada I3 𝐼3 = 𝜀2𝑅3 + 𝜀1𝑅1 + 𝜀2𝑅1 𝑅1𝑅2 + 𝑅2𝑅3 + 𝑅1𝑅3 𝐼3 = (3)(15) + (2)(22) + (3)(22) 264 + 180 + 330 𝐼3 = 45 + 44 + 66 264 + 180 + 330 𝐼3 = 155 774 𝐼3 = 0.200258 𝐴 Pada I3 𝐼3 = 𝜀2𝑅3 + 𝜀1𝑅1 + 𝜀2𝑅1 𝑅1𝑅2 + 𝑅2𝑅3 + 𝑅1𝑅3 𝐼3 = (6)(15) + (2)(22) + (6)(22) 264 + 180 + 330 𝐼3 = 90 + 44 + 132 264 + 180 + 330 𝐼3 = 266 774 𝐼3 = 0.343669𝐴 Pada I3 𝐼3 = 𝜀2𝑅3 + 𝜀1𝑅1 + 𝜀2𝑅1 𝑅1𝑅2 + 𝑅2𝑅3 + 𝑅1𝑅3
  • 19. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD 𝐼3 = (9)(15) + (2)(22) + (9)(22) 264 + 180 + 330 𝐼3 = 135 + 44 + 198 264 + 180 + 330 𝐼3 = 377 774 𝐼3 = 0.343669𝐴 3. Buatlah kesimpulan yang kamu dapatkan dari hasil praktikum dan bandingkan kebenarnnya dengan teori yang sudah ada! Jawab: ✓ Nilai pada perhitungan Hukum Kirchoff lebih akurat daripada nilai yang tertera pada amperemeter, karena arus yang mengalir pada tidak sempurna masuk pada rangkaian tersebut. ✓ Jumlah dari semua arus yang masuk pada percabangan akan sama dengan jumlah arus yang keluar dari percabangan. ✓ Semakin besar voltase yang dialirkan pada rangkaian, maka semakin besar pula arus yang ada. ✓ Arus yang bernilai negatif pada polaritas terbalik menandakan rangkaian yang sudan disusun itu salah dan terbalik. ✓ Hukum Kirchoof merupakan Hukum mengenai aturan menganalisis rangkaian loop dengan prinsip dari turunan Hukum Kekekalan Muatan dan Energi. H. KESIMPULAN Berdasarkan praktikum yang telah di lakukan dapat di simpulkan bahwa: 1. Hukum Kirchhof ada dua. Hukum pertama Kirchhoff mengatakan bahwa arus yang masuk pada tiap titik cabang, nilainya akan sama dengan semua arus yang meninggalkan cabang tersebut. Sedangkan Hukum kedua Kirchhoff menyatakan bahwa perubahan tegangan pada rangkaian tertutup (loop) nilainya sama dengan nol. 2. Apabila nilai tegangan semakin besar, maka nilai arus juga akan semakin besar, begitu juga sebaliknya, sesuai dengan Hukum Ohm
  • 20. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD bahwa nilai tegangan akan berbanding lurus terhadap arus yang mengalir. 3. Nilai pada perhitungan Hukum Kirchoff lebih akurat daripada nilai yang tertera pada amperemeter, karena arus yang mengalir pada tidak sempurna masuk pada rangkaian tersebut. 4. Semakin besar voltase yang dialirkan pada rangkaian, maka semakin besar pula arus yang ada I. KOMENTAR 1. Menguasai materi praktikum Hukum Kirchoff dengan baik untuk mempermudah kita dalam praktikum. 2. Memahami dan mengerti konsep Hukum Kirchoff dengan baik agar tidak terjadi kekeliruan dalam praktikum. 3. Memahami tiap-tiap langkah yang dilakukan saat melakukan percobaan. 4. Berhati-hati dalam percobaan, karena kecerobohan saat praktikum bisa menyebabkan kerusakan alat. J. DAFTAR PUSTAKA Blocer, Richard. 2003. Dasar Elektronika. Yogyakarta: Andi Yogykarta. Bueche, Frederick dan Eugene Hecht. 2006. Fisika Universitas Edisi Sepuluh. Jakarta : Erlangga Giancoli, Douglas C. 2014. Fisika: Prinsip dan Aplikasi Edisi Ketujuh Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Jati, Bambang Murdaka Eka. 2009. Fisika Dasar untuk Mahasiswa Ilmu Komputer dan Informatika. Jogjakarta : ANDI Nahvi, Muhammad. 2004. Rangkaian Listrik. Jakarta: Erlangga Surya, Yohanes. 2009. Listrik dan Mgnet. Tangerang: PT Kandell. Sutrisno. 1986. “Elektronika Teori Dasar Dan Penerapannya”. Bandung. ITB. Umar, Efrizon. 2008. Buku Pintar Fisika. Jakarta : Media Pusindo Zuhal. 2004. Prinsip Dasar Elektronik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. http://www.rumusmatematika.me/2016/11/pengertian-dan-hukum kirchoff- ii.html
  • 21. KIRCHOFF LAW UTUT MUHAMMAD K. LAMPIRAN