2. PERUBAHAN EVALUASI
Gagne (1985), Herman, Aschbacher, & Winter
(1992), Marzano, Pickering, & McTighe (1993)
1. Dari Teori Behavioristik ke Teori Kognitif
2. Dari Evaluasi dengan Menggunakan Kertas ke
Autentik
3. Potopolio: dari Evaluasi Sesaat ke Evaluasi
Terus Menerus
4. Dari Evaluasi Aspek Tunggal ke Evaluasi Multi-
demensional
5. Perubahan Penekanan dari Evaluasi Individual
ke Evaluasi Kelompok
3. DARI TEORI BEHAVIORISTIK KE TEORI KOGNITIF
1. Perubahan tekanan dari hasil belajar ke proses
belajar
2. Perubahan dari respon pasif ke penyusunan
makna secara aktif
3. Perubahan dari evaluasi keterampilan secara
terpisah ke keterampilan terintegrasi
4. Perhatian ke metakognisi (ketrampilan
pengolahan diri dan belajar) dan keterampilan
konatif (motivasi dan bidang-bidang lain yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar)
5. Perubahan makna tentang Orang yang tahu
dan Terampil dari akumalasi fakta dan
keterampilan yang terisolasi ke penggunaan
pengetahuan
4. DARI KERTAS KE AUTENTIK
1. Perubahan tekanan dari kertas
yang bersifat pengetahuan ke
autentik yang bersifat fakta.
2. Perubahan pengetahuan yang
bersifat pilihan ke problem
autentik yang sesuai dengan
kadian nyata.
5. POTOPOLIO: EVALUASI SESAAT KE TERUS
MENERUS
1. Sebagai dasar evaluasi oleh
pembelajar
2. Sebagai dasar evaluasi diri oleh
pebelajar
3. Sebagai dasar evaluasi oleh orang
tua
6. EVALUASI ASPEK TUNGGAL KE MULTI-
DEMENSIONAL
1. Pengakuan bahwa pemelajar memeiliki
berbagai kemampuan dan bakat
2. Pengakuaan bahwa kemampuan
pemelajar dapat dikembangkan
3. Kesempatan bagi pebelajar untuk
mengembangkan dan menunjukkan
kemampuannya yang beraneka ragam
7. EVALUASI INDIVIDUAL KE KELOMPOK
1.Keterampialan Proses dalam
Kelompok
2.Hasil kerja sama (Kolaboratif)
8. Teori yang menyebutkan bahwa
Pengetahuan yang disimpan
dalam ingatan adalah
Terstruktur dan Belajar adalah
proses pemaknaan (pengaitan)
informasi baru ke struktur
pengetahuan yang dimiliki
9. IMPLIKASI pd PEMBELAJARAN
1. Dorong munculnya diskusi terhadap
pengetahuan baru yang dipelajari.
2. Dorong munculnya berpikir divergent, kaitan
dan pemecahan ganda, bukan hanya ada satu
jawaban benar
3. Dorong munculnya jenis luapan pikiran/aktivitas,
Seperti: main peran, simulasi, debat, dan
pemberian penjelasan kepada teman.
4. Tekankan pada keterampilan berpikir kritis:
analisis, , membandingkan, generalisasi,
memprediksi, menghipotesis.
5. Kaitkan informasi baru ke pengalaman
pribadinya atau ke pengetahuan yang telah
dimiliki oleh pebelajar
6. Gunakan informasi pada situasi baru
10. Teori yang menyebutkan bahwa
Gaya Belajar, rentangan
perhatian, ingatan, tahap
perkembangan, dan kecerdasan
pebelajar itu sangatlah
bervariasi
11. IMPLIKASI pd PEMBELAJARAN
1. Sediakan pilihan tugas (tidak semua
mengerjakan tugas yang sama)
2. Sediakan pilihan bagaimana cara
memperlihatkan bahwa pebelajar telah
menguasaai apa yang dipelajari
3. Sediakan waktu yang cukup untuk memikirkan
dan mengerakan tugas
4. Jangan terlalu banyak menggunakan tes yang
telah ditetapkan waktunya
5. Sediakan kesempatan untuk berpikir ulang dan
melakukan pernaikan
6. Libatkan pengalaman-pengalaman konkrit
12. Teori yang menyebutkan bahwa
Pebelajar akan belajar lebih baik
apabila ia tahu tujuan
pembelajaran, dan mendapat
kesempatan kesempatan
mengamati contoh, serta
mengetahui bagaimana unjuk
kerjanya dibandingkan dengan
standar yang telah ditetapkan
13. IMPLIKASI pd PEMBELAJARAN
1. Beritahukan dan diskusikan tujuan pembelajaran
2. Berikan contoh hasil kerja pebelajar
3. Berikan kesempatan kepada pebelajar untuk
melakkan evaluasi diri atau kelompok
4. Diskusikan kriteria unjuk kerjanya
5. Sediakan kesempatan bagi pebelajar untuk
memberikan masukan terhadap standar
14. Teori yang menyebutkan bahwa
Strategi yang dipakai pebelajar
dalam belajar akan menentukan
proses dan hasil belajarnya
15. IMPLIKASI pd PEMBELAJARAN
1. Berikan kesempatan untuk menerapkan
cara berpikir dan belajar yang paling
cocok dengan dirinya
2. Suruh pebelajar melakukan evaluasi diri
tentang cara berpikirnya, tentang cara
belajarnya, tentang mengapa ia
menyukai tugas tertentu dan lain
sebagainya
17. IMPLIKASI pd PEMBELAJARAN
1. Motivasilah pebelajar dengan tugas-
tugas riil dalam kehidupan sehari-
hari dan kaitkan tugas-tugas
dengan pengalaman pribadinya
2. Dorong pebelajar untuk memahami
kaitan antara usaha dan hasil
19. IMPLIKASI pd PEMBELAJARAN
1. Beri kesempatan untuk melakukan
kerja kelompok
2. Gabung kelompok-kelompok yang
heterogen
3. Dorong pemelajar untuk memainkan
peran yang bervariasi
4. Perhitungkan proses dan hasil
kelompok
20. PENILAIAN AUTENTIK
1. Penilaian autentik (Authentic Assessment)
adalah merupakan bentuk pengukuran yang
bermakna secara signifikan atas hasil belajar
pebelajar untuk ranah sikap, keterampilan,
dan pengetahuan
2. Secara konseptual penilaian autentik lebih
bermakna secara signifikan dibandingkan
dengan tes pilihan ganda terstandar sekali
pun
3. Pembelajar menerapkan kriteria yang
berkaitan dengan konstruksi pengetahuan,
aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai
prestasi luar sekolah
21. PENILAIAN AUTENTIK
1. Penilaian autentik ADALAH
tuntutan kurikulum 2013
2. Penilaian autentik cenderung fokus
pada tugas-tugas kompleks atau
kontekstual
3. Penilaian autentik, seringkali
Melibatkan pebelajar
4. Istilah autentik merupakan sinonim
dari asli, nyata, valid, atau reliabel
22. TUNTUTAN KURIKULUM 2013
1. Assesment autentic memiliki relevansi
kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam
pembelajaran sesuai dengan tuntutan
Kurikulum 2013
2. Assesment autentic adalah penilaian
kinerja, portofolio, dan penilaian proyek
3. Asessment autentic harus mampu
menggambarkan sikap, keterampilan,
dan pengetahuan apa yang sudah atau
belum dimiliki oleh pebelajar
23. Assesment Autentic dan
Pembelajaran Autentic
1. Menurut Ormiston belajar autentik
mencerminkan tugas dan pemecahan masalah
yang dilakukan oleh pebelajar dikaitkan
dengan realitas di luar sekolah atau kehidupan
pada umumnya
2. Assesment autentic antara lain keterampilan
kerja, kemampuan mengaplikasikan atau
menunjukkan perolehan pengetahuan
tertentu, simulasi dan bermain peran,
portofolio, memilih kegiatan yang strategis,
serta memamerkan dan menampilkan sesuatu
24. Assesment Autentic terdiri
dari berbagai teknik
penilaian
Pertama, pengukuran langsung keterampilan
pebelajar yang berhubungan dengan hasil jangka
panjang pendidikan seperti kesuksesan di tempat
kerja
Kedua, penilaian atas tugas-tugas yang
memerlukan keterlibatan yang luas dan kinerja
yang kompleks
Ketiga, analisis proses yang digunakan untuk
menghasilkan respon pebelajar atas perolehan
sikap, keteampilan, dan pengetahuan yang ada
25. Assesment Autentic terdiri
dari berbagai teknik
penilaian
Asessmen autentic mendorong
pebelajar mengkonstruksi,
mengorganisasikan, menganalisis,
mensintesis, menafsirkan,
menjelaskan, dan mengevaluasi
informasi untuk kemudian
mengubahnya menjadi pengetahuan
baru
26. KRITERIA MELAKUKAN
PEMBELAJARAN AUTENTIK
1. Mengetahui bagaimana menilai
kekuatan dan kelemahan pebelajar
serta desain pembelajaran.
2. Mengetahui bagaimana cara
membimbing pebelajar untuk
mengembangkan pengetahuan mereka
sebelumnya dengan cara mengajukan
pertanyaan dan menyediakan
sumberdaya memadai bagi pebelajar
untuk melakukan akuisisi pengetahuan.
27. KRITERIA MELAKUKAN
PEMBELAJARAN AUTENTIK
3. Menjadi pengasuh proses
pembelajaran, melihat informasi
baru, dan mengasimilasikan
pemahaman pebelajar.
4. Menjadi kreatif tentang
bagaimana proses belajar
pebelajar dapat diperluas dengan
menimba pengalaman dari dunia
di luar tembok sekolah.