2. Guru sebagai Pendidik Profesional
Guru yang Profesional memiliki kemampuan:
1. Merencanakan proses belajar mengajar
2. Melaksanakan dan memimpin KBM
3. Menilai kemajuan KBM, dan
4. Menafsirkan serta memanfaatkan hasil penilaian kemajuan KBM
Guru professional selalu melakukan Refleksi terhadap praktek
pembelajaran yang telah dilakukannya.
Kompetensi pengembangan profesi:
Melakukan penelitian sederhana dalam rangka meningkatkan
kualitas pembelajaran.
4. Pengertian Penelitian
Tindakan Kelas
Secara etimologis, ada tiga istilah yang berhubungan dengan penelitian Tindakan
kelas (PTK), yaitu:
● Penelitian,
● Tindakan, dan
● Kelas
Penelitian yaitu suatu proses pemecahan masalah yang dilakukan secara
sistematis, empiris, dan terkontrol.
Tindakan dapat dimaknai sebagai perlakuan tertentu yang dilakukan oleh
peneliti, yakni guru. Dengan demikian, PTK bukan didorong hanya sekedar ingin
tahu sesuatu, melainkan adanya keinginan untuk memperbaiki kinerja untuk
mencapai hasil belajar yang maksimal.
Kelas menunjukkan pada tempat proses pembelajaran berlangsung
5. Pengertian Penelitian
Tindakan Kelas
Tindakan dalam PTK menunjukkan karakteristik esensial metode yang
digunakan dalam pembelajaran secara inkuiri-reflektif-mandiri (Kemmis dan
Mc.Taggart, 1982).
PTK berkaitan erat dgn masalah praksis pembelajaran sehari-hari yang
dialami oleh dosen dan guru (John Elliot, 1982).
PTK adalah suatu penelitian yang dilakukan guru/dosen untuk
memperbaiki mutu dan proses pembelajaran yang menjadi
tanggungjawabnya secara reflektif berkelanjutan
6. Apa itu Penelitian
Tindakan Kelas?
● Dalam bahasa Inggris biasa disebut Classroom Action Research dan
disingkat CAR.
● Ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang dilaksanakan
oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang
dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu pembelajaran dan mencobakan
hal-hal baru di bidang pembelajaran demi peningkatan mutu dan hasil
pembelajaran.
● Ragam penelitian yang dimaksudkan untuk mengubah berbagai keadaan,
kenyataan dan harapan mengenai pembelajaran menjadi lebih baik dan
bermutu dengan cara melakukan sejumlah tindakan yang dipandang tepat.
7. Apa itu Penelitian
Tindakan Kelas?
Bentuk kajian kelas yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan (guru atau
pendidik) untuk meningkatkan kemantapan rasional dalam melaksanakan
tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang
dilakukannya dan memperbaiki praktik-praktik pembelajaran yang
dilakukan (guru atau pendidik).
Bentuk penyelidikan yang dilakukan oleh partisipan (guru, siswa, kepala
sekolah) dalam situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan
pertanggungjawaban dari (a) praktik sosial atau pendidikan yang mereka
geluti, (b) pemahaman yang lebih baik terhadap praktik yang mereka
geluti, dan (c) situasi dan lembaga tempat praktik itu dilakukan (Carr dan
Kemmis, 1992).
8. Apa Bentuk Penelitian
Tindakan Kelas?
Berdasarkan jumlah dan sifat perilaku para anggotanya ada dua bentuk PTK :
PTK Individual, seorang guru melaksanakan PTK di kelasnya sendiri atau
kelas orang lain dengan mengajak guru lain atau pakar sebagai
kolaboratornya.
PTK Kolaboratif, beberapa orang guru secara sinergis melaksanakan PTK di
kelas masing-masing dan di antara anggota melakukan kunjungan antar-
kelas.
9. Apa Karakteristik Penelitian
Tindakan Kelas?
Bersifat siklis (melingkar), artinya PTK terikat siklus-siklus (perencanaan,
pemberian tindakan, pengamatan dan refleksi) sebagai prosedur baku
penelitian.
Bersifat longitudinal, artinya PTK harus berlangsung dalam jangka waktu
tertentu (misalnya 2/3 bulan) secara kontinyu untuk memperoleh data
yang diperlukan, bukan “sekali tembak” selesai pelaksanaannya.
Bersifat partikular-spesifik yang tidak bermaksud melakukan generaliasi
dalam rangka mendapatkan dalil-dalil. Hasilnya pun tidak untuk
digeneraliasi meskipun mungkin diterapkan oleh orang lain dan di tempat
lain yang konteksnya mirip.
10. Apa Karakteristik Penelitian
Tindakan Kelas?
Bersifat partisipatoris, dalam arti guru sebagai peneliti sekaligus pelaku
perubahan dan sasaran yang perlu diubah. Ini berarti guru berperan ganda,
yakni sebagai orang yang meneliti sekaligus yang diteliti pula.
Bersifat emik (bukan etik), artinya PTK memandang pembelajaran menurut
sudut pandang orang dalam yang tidak berjarak dengan hal yang diteliti;
bukan menurut sudut pandang orang luar yang berjarak dengan hal yang
diteliti.
Bersifat kolaboratif atau kooperatif, artinya dalam pelaksanaan PTK selalu
terjadi kerja sama atau kerja bersama antara peneliti (guru) dan pihak
lain demi keabsahan dan tercapainya tujuan penelitian.
11. Apa Karakteristik Penelitian
Tindakan Kelas?
Bersifat kasuistik, artinya PTK menggarap kasus-kasus spesifik atau
tertentu dalam pembelajaran yang sifatnya nyata dan terjangkau oleh
guru; tidak menggarap masalah-masalah besar.
Menggunakan konteks alamiah kelas, artinya kelas sebagai ajang
pelaksanaan PTK tidak perlu dimanipulasi dan atau direkayasa demi
kebutuhan, kepentingan, dan tercapainya tujuan penelitian.
Mengutamakan adanya kecukupan data yang diperlukan untuk mencapai
tujuan penelitian, bukan kerepresentasifan (keterwakilan jumlah) sampel
secara kuantitatif. Sebab itu, PTK hanya menuntut penggunaan statistik
yang sederhana, bukan yang rumit.
12. Apa Karakteristik Penelitian
Tindakan Kelas?
Bermaksud mengubah kenyataan, keadaan dan situasi pembelajaran
menjadi lebih baik dan memenuhi harapan, bukan bermaksud membangun
teori dan menguji hipotesis.
Melonggarkan kontrol, dalam arti peneliti tak melakukan berbagai kontrol
atas variabel atau faktor yang mungkin mempengaruhi hal yang sedang
diteliti. Intervensi yang dilakukan hanya merupakan pelaksanaan tindakan
yang telah direncanakan untuk mengatasi masalah.
Dilaksanakan oleh praktisi atau orang lapangan, bukan teoretisi,
akademisi, ilmuwan atau peneliti. Pelaksana PTK diutamakan mereka yang
kaya pengalaman atau permasalahan (street smart), bukan mereka yang
menguasai banyak teori atau wawasan akademik (academic smart).
13. Apa Karakteristik Penelitian
Tindakan Kelas?
Bersifat refleksi diri/evaluasi diri (self-reflective/ self-evaluation).
Pelaksananya orang lapangan (guru atau pendidik).
Ada kelonggaran kontrol sehingga tidak diperlukan adanya kelompok
kontrol dan kelompok PTK dalam kelas.
Masalah penelitian dianggap dari peristiwa yang mengganggu peneliti,
misalnya strategi pembelajaran.
Membantu pendidik untuk menjadi lebih sadar terhadap masalah-masalah
pembelajaran yang dihadapi oleh guru dan siswa di kelas.
14. Apa Karakteristik Penelitian
Tindakan Kelas?
Menggunakan judul yang mengandung istilah: peningkatan, pengefektifan,
pengoptimalan, penciptaan dan sejenisnya. Menghindari judul yang
mengandung istilah: perbedaan efektivitas, pengaruh, korelasi, dan
sejenisnya (karakteristik penelitian korelasional dan eksperimental).
Selalu mengandung dua hal pokok, yaitu (1) masalah pembelajaran yang
akan dipecahkan [penyakitnya apa] dan (2) sarana dan cara untuk
memecahkannya [obatnya apa]. Contoh:
Menciptakan Suasana Belajar Mekanika Fluida yang Menyenangkan [penyakit]
dengan Strategi TANDUR [obat] di Kelas X SMAN 2 Madiun.
15. Contoh Judul-Judul
Penelitian Tindakan Kelas
1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui penggunaan peta dalam
Pembelajaran IPS
2. Meningktakan sikap positif melalui metode bermain peran di SD ……….
3. Meningkatkan prestasi belajar melalui tutor sebaya pada kelas ……...
4. Meningkatkan hasil prestasi belajar melalui belajar kelompok pada mata
pelajaran ….. Kelas….. SD ……..
5. Upaya peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam mengikuti mata
pelajaran …….. melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team
Achievement Divisions) di SD ...
6. Peningkatan kualitas proses dan produk pembelajaran IPS SD melalui
pengembangan model keterampilan proses yang berbasis kompetensi pada
siswa kelas…. SD….
16. Apa Tujuan Penelitian
Tindakan Kelas?
1. Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang
dilaksanakan guru demi tercapainya tujuan pembelajaran.
2. Memperbaiki dan meningkatkan kinerja pembelajaran yang dilaksanakan
oleh guru.
3. Mengidentifikasi, menemukan solusi dan mengatasi masalah
pembelajaran di kelas agar pembelajaran bermutu.
4. Meningkatkan dan memperkuat kemampuan guru dalam memecahkan
masalah-masalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat bagi
siswa dan kelas yang diajarnya.
17. Apa Tujuan Penelitian
Tindakan Kelas?
5. Mengeksplorasi dan membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi
pembelajaran (misalnya : pendekatan, metode, strategi dan media)
yang dapat dilakukan oleh guru demi peningkatan mutu proses dan hasil
pembelajaran.
6. Mencobakan gagasan, pikiran, kiat, cara dan strategi baru dalam
pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain
kemampuan inovatif guru.
7. Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis
penelitian agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris
kelas, bukan semata-mata bertumpu pada kesan umum atau asumsi.
18. Apa Prinsip Dasar Penelitian
Tindakan Kelas?
1. Pekerjaaan atau tugas utama guru ialah melaksanakan belajar-mengajar
atau membelajarkan sehingga pendekatan, metode atau strategi PTK
yang diterapkan tidak mengganggu komitmennya sebagai pengajar
(guru).
2. Metode penelitian atau teknik pengumpulan data yang digunakan tidak
menuntut waktu berlebihan dari guru yang berpeluang mengganggu
proses pembelajaran.
3. Metode PTK yang digunakan harus terpercaya sehingga memungkinkan
guru mengidentifikasi dan merumuskan ‘hipotesis’ secara meyakinkan,
mengembangkan strategi yang dapat diterapkan di kelasnya dan dapat
memperoleh data yang bisa digunakan untuk menjawab masalah.
19. Apa Prinsip Dasar Penelitian
Tindakan Kelas?
4. Masalah PTK yang diusahakan oleh guru seharusnya merupakan masalah
yang merisaukannya, bertolak dari tanggung jawab profesionalnya dan
guru berkomitmen mengatasinya. Ini berarti, pendorong utama
pelaksanaan PTK adalah komitmen profesional untuk memberikan
layanan terbaik bagi siswa.
5. Dalam melaksanakan PTK, guru harus bersikap konsisten menaruh
kepedulian tinggi terhadap prosedur etika yang berkenaan dengan
pekerjaannya.
6. Dalam melaksanakan PTK guru harus menggunakan classroom-exceeding
perpective dalam arti masalah PTK tidak hanya dilihat terbatas dalam
konteks kelas atau mata pelajaran tertentu, melainkan dalam konteks
misi dan tujuan sekolah secara keseluruhan.
20. Kapan PTK dilaksanakan?
1. Tidak ada waktu khusus pelaksanaan PTK. Pelaksanaan PTK dapat
dilakukan sepanjang tahun pelajaran atau sepanjang berlangsung
pembelajaran.
2. Bila guru melakukan PTK untuk mengatasi masalah pembelajaran,
mencobakan inovasi pembelajaran dan atau mengumpulkan credit point
untuk kariernya, hendaknya PTK dilaksanakan secara kontinyu dan
berkelanjutan, sepanjang tahun pelajaran.
3. Bila guru melakukan PTK dengan mengandalkan dana hibah atau dana
dari luar, memang PTK perlu dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
pemberi hibah atau dana dari luar.
4. Bila dananya dari sekolah (RAPBS), sebaiknya PTK dilaksanakan pada
awal tahun pelajaran atau semester.
5. Bila dananya dari pemerintah, sebaiknya PTK dilaksanakan dengan
prinsip tidak memotong atau menganggu pembelajaran yang sedang
berlangsung.
21. Perbedaan PTK dengan
penelitian lainnya
Penelitian Formal PTK
Dilakukan oleh orang luar Dilakukan oleh guru/ dosen
Sampel harus representatif Kerepresentatifan sampel tidak
menjadi persyaratan penting
Mengutamakan validitas
internal dan eksternal
Lebih mengutamakan validitas internal
Menuntut penggunaan analisis
statistik yang rumit
Tidak menuntut penggunaan analisis
statistik yang rumit
Mempersyaratkan hipotesis Tidak selalu menggunakan hipotesis
22. Perbedaan PTK dengan
penelitian lainnya
Penelitian Formal PTK
Mengembangkan teori,
tidak memperbaiki praktik
pembelajaran secara langsung
Memperbaiki praktik pembelajaran
secara langsung
Hasil penelitian merupakan
produk ilmu
Hasil penelitian merupakan
peningkatan mutu pembelajaran
Berlangsung linear (bergerak
maju)
Berlangsung siklis
Tidak kolaboratif dan individual Kolaboratif dan kooperatif