Hbl,5, fariz satiano, hapzi ali,aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mercu buana
1. MODULPERKULIAHAN
HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN
KONSEP DASAR HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN
Fakultas
Program
Studi
Tatap
Muka
Ruangan Disusun Oleh
Ekonomi &
Bisnis
Akuntasi S1 05 B 204 FARIZ SATIANO
(43216010094)
Abstract
Sesi 5 ini akan membahas :
1. Jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya serta peran kegiatan bisnis.
2. Menjelaskan definisi, fungsi dan jenis dan tujuan asuransi dan
konsekuensi hukum yang timbul dari perjanjian Asuransi
2. 2 Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA FARIZ SATIANO (43216010093)
https://www.slideshare.net/farizsatiano32
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis panjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat Rahmat-Nyalah makalah ini dapat terselesaikan. Tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk menyelesaikan tugasHukum Bisnis dan Lingkungan ,Selain itu juga untuk
meningkatkan pemahaman saya mengenai materi .
Dengan membaca makalah ini penulis berharap dapat membantu teman-teman serta
pembaca dapat memahami materi ini dan dapat memperkaya wawasan pembaca. Walaupun
penulis telah berusaha sesuai kemampuan penulis, namun penulis yakin bahwa manusia itu
tak ada yang sempurna. Seandainya dalam penulisan makalah ini ada yang kurang, maka
itulah bagian dari kelemahan penulis.Mudah-mudahan melalui kelemahan itulah yang akan
membawa kesadaran kita akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini dan kepada pembaca yang telah meluangkan
waktunya untuk membaca makalah ini.Untuk itu saya selalu menantikan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi perbaikan penyusunan makalah ini.
Jakarta, 9 Juli 2018
Fariz Satiano
3. 3 Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA FARIZ SATIANO (43216010093)
https://www.slideshare.net/farizsatiano32
1. JENIS LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN MANFAATNYA SERTA
PERAN KEGIATAN BISNIS
Jenis-Jenis Lembaga Pembiayaan
Bank Komersial
Bank-bank komersial menerima deposito dan memberikan keamanan dan kenyamanan
kepada nasabah mereka. Salah satu dari tujuan awal bank adalah menawarkan kepada
nasabahnya jasa mengamankan uang mereka. Dengan memelihara kas secara fisik di rumah
atau di dompet, ada risiko kerugian akibat pencurian dan kecelakaan, belum lagi hilangnya
kemungkinan pendapatan dari bunga. Dengan menyimpannya di bank, nasabah tidak perlu
lagi menyimpan sejumlah besar uang di tangan; transaksi dapat ditangani dengan cek, kartu
debit atau kartu kredit, sebagai gantinya.
Bank-bank komersial juga memberikan pinjaman kepada individu dan bisnis untuk
membeli barang atau memperluas operasi bisnis, yang pada gilirannya menyebabkan lebih
banyak dana yang masuk ke bank. Jika bank dapat meminjamkan uang dengan bunga yang
lebih tinggi daripada yang mereka bayar untuk bunga dana simpanan dan biaya operasi,
mereka membuat untung.
Bank juga berperan sebagai agen pembayaran dalam suatu negara dan antar negara. Bank
tidak hanya menerbitkan kartu debit yang memungkinkan pemegang rekening untuk belanja
barang dengan menggesek kartu, mereka juga dapat mengatur transfer dengan lembaga lain.
Bank pada dasarnya menanggung transaksi keuangan dengan menjaminkan reputasi dan
kredibilitas mereka untuk transaksi; Sebagai agen pembayaran, bank melakukan transaksi
komersial yang jauh lebih nyaman; Kita tidak perlu membawa banyak uang secara fisik saat
bertransaksi.
Investment Banks
Hancurnya pasar saham tahun 1929 dan berikutnya yaitu Depresi Besar menyebabkan
pemerintah Amerika Serikat meningkatkan regulasi pasar keuangan. The Glass-Steagall Act
of 1933 mengakibatkan adanya pemisahan antara investment bank dengan bank komersial.
Walaupun investment bank juga disebut “bank,” tetapi operasi mereka jauh berbeda dari
bank komersial yang boleh mengumpulkan deposito. Sebuah investment bank adalah
perantara keuangan yang melakukan berbagai layanan untuk kepentingan bisnis dan
pemerintah. Layanan tersebut meliputi utang underwriting dan penawaran ekuitas, bertindak
sebagai perantara antara penerbit sekuritas dan masyarakat investasi, menciptakan pasar,
4. 4 Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA FARIZ SATIANO (43216010093)
https://www.slideshare.net/farizsatiano32
memfasilitasi merger dan reorganisasi perusahaan lainnya, dan bertindak sebagai broker
untuk nasabah institusional.
Mereka juga dapat menawarkan penelitian dan jasa penasehatan keuangan kepada
perusahaan. Sebagai aturan umum, bank investasi fokus pada penawaran umum perdana
(IPO) dan penawaran saham publik dan swasta besar. Secara tradisional, bank investasi tidak
berurusan dengan masyarakat umum.
Perusahaan Asuransi
Perusahaan asuransi memusatkan risiko dengan mengumpulkan premi dari sekelompok
besar orang yang ingin melindungi diri mereka sendiri dan / atau orang yang mereka cintai
terhadap kerugian tertentu, seperti kebakaran, kecelakaan mobil, penyakit, gugatan, cacat
atau meninggal.
Asuransi membantu individu dan perusahaan mengelola risiko dan melestarikan
kekayaan. Dengan mengasuransikan sejumlah besar orang, perusahaan asuransi dapat
beroperasi secara menguntungkan dan pada saat yang sama membayar klaim yang mungkin
timbul. Perusahaan asuransi menggunakan analisis statistik untuk memproyeksikan apa
kerugian aktual mereka akan berada dalam kelas tertentu. Mereka tahu bahwa tidak semua
individu diasuransikan akan menderita kerugian pada saat yang sama atau sama sekali tidak
timbul risiko.
Perusahaan Sekuritas (Brokerages)
Sebuah perusahaan Sekuritas bertindak sebagai perantara antara pembeli dan penjual
untuk memfasilitasi transaksi efek. Perusahaan pialang dikompensasi melalui komisi setelah
transaksi berhasil diselesaikan. Misalnya, ketika order perdagangan saham dilakukan,
individu biasa membayar biaya transaksi untuk upaya broker perusahaan dalam
melaksanakan perdagangan.
Satu broker bisa memberi layanan penuh atau atas dasar diskon. Broker dengan layanan
penuh memberikan penasihatan investasi, manajemen portofolio dan pelaksanaan
perdagangan. Dalam pertukaran untuk tingkat layanan tinggi ini, pelanggan membayar
komisi yang signifikan pada setiap perdagangan. Broker yang memberi layanan atas dasar
diskon memungkinkan investor untuk melakukan penelitian investasi mereka sendiri dan
membuat keputusan sendiri. Broker masih mengeksekusi perdagangan investor, tetapi karena
tidak menyediakan layanan lain dari broker layanan lengkap, komisi perdagangan jauh lebih
kecil.
5. 5 Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA FARIZ SATIANO (43216010093)
https://www.slideshare.net/farizsatiano32
Perusahaan Pembiayaan dan Lembaga Keuangan Non Bank
Lembaga-lembaga keuangan berikut ini secara teknis bukan bank tetapi menyediakan
beberapa layanan yang sama seperti bank.
Multifinance
Perusahaan pembiayaan (multifinance company) adalah badan usaha di luar bank dan
Lembaga Keuangan Bukan Bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang
termasuk dalam bidang usaha Lembaga Pembiayaan.
Multifinance adalah bisnis pembiayaan di mana perusahaan pembiayaan menalangi terbih
dahulu pembayaran ke dealer (motor, mobil, alat berat, dsbnya), selanjutnya customer akan
menyicil hutangnya kepada perusahaan pembiayaan tersebut.
Kegiatan yang diijinkan:
– Sewa Guna Usaha
– Anjak Piutang (Factoring)
– Kartu Kredit
– Pembiayaan Konsumen
Koperasi
Koperasi merupakan alternatif untuk bank-bank komersial biasa. Koperasi biasanya
menawarkan bunga simpanan yang lebih tinggi pada deposito bank dan hanya mengambil
marjin yang tipis untuk fasilitas pinjamannya.
Berdasarkan UU no. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian, koperasi dibagi menjadi:
Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Produsen
Koperasi Konsumen
Koperasi Jasa
6. 6 Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA FARIZ SATIANO (43216010093)
https://www.slideshare.net/farizsatiano32
PERAN KEGIATAN BISNIS.
Peranan bisnis dalam kehidupan masyarakat sangat penting. Perusahaan yang
melakukan bisnis berperan penting dalam hal perekonomian dan juga merupakan penggerak
ekonomi. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya selalu berhubungan dengan
masyarakat karena perusahaan memiliki peran ganda, yaitu sebagai produsen yang
memerlukan masyarakat sebagai konsumen dan pendukung kelancaran usahanya, perusahaan
juga memiliki peran sebagai konsumen. Oleh karena itu dapat menjadi hubungan timbal balik
yang dapat saling mempengaruhi antara perusahaan, masyarakat dan juga pemerintah, yang
terciptanya interaksi sosial.
2. FUNGSI, JENIS DAN TUJUAN ASURANSI
Pengertian Asuransi
Menurut bahasa, asuransi berasal dari bahasa inggris yaitu insurance yang berarti
pertanggungan.
Menurut UU No. 2 Tahun 1992, asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi
asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan
atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab pihak hukum ketiga yang
mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang
yang dipertanggungkan.
Secara umum, asuransi adalah suatu perjanjian antara tertanggung (nasabah) dengan
penanggung (perusahaan asuransi). Pihak perusahaan asuransi bersedia menanggung
sejumlah kerugian yang mungkin akan timbul dimasa mendatang.
Istilah asuransi menggambarkan setiap tindakan untuk perlindungan terhadap risiko.
Pengguna asuransi diberikan kewajiban untuk membayarkan uang dalam jumlah tertentu
yang disebut dengan premi, yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi.
Jenis-jenis Asuransi
Adapun jenis-jenis asuransi adalah sebagai berikut :
7. 7 Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA FARIZ SATIANO (43216010093)
https://www.slideshare.net/farizsatiano32
1. Asuransi kesehatan
Asuransi kesehatan adalah sebuah asuransi yang memberikan penanggungan terhadap
masalah kesehatan yang diakibatkan oleh suatu penyakit atau kecelakaan.
2. Asuransi jiwa
Asuransi jiwa adalah sebuah asuransi yang memberi jaminan atas kematian seseorang yang
tertanggung dengan memberikan keuntungan finansial.
3. Asuransi kendaraan
Asuransi kendaraan adalah jenis asuransi yang memberikan layanan asuransi kepada
kendaraan yang mengalami kehilangan, kerusakan, dan sebagainya.
4. Asuransi pendidikan
Asuransi pendidikan adalah asuransi yang menjamin kehidupan pendidikan yang
baik. Misalnya Prudential dan BNI Life Insurance.
5. Asuransi bisnis
Asuransi bisnis adalah asuransi yang menjamin terhadap perusahaan dalam kegiatan bisnis
meliputi kerugian dalam jumlah yang cukup besar, kerusakan, dan kehilangan.
6. Asuransi kepemilikan rumah dan properti
Asuransi kepemilikan rumah dan properti adalah asuransi yang memberikan pelayanan
terhadap pemilik rumah dari suatu risiko seperti kerusakan tempat tinggal maupun kerusakan
barang-barang pribadi.
8. 8 Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA FARIZ SATIANO (43216010093)
https://www.slideshare.net/farizsatiano32
Tujuan Asuransi
Tujuan asuransi pada dasarnya adalah semata-mata untuk berjaga-jaga jika terjadinya
suatu risiko pada suatu kejadian.
Adapun tujuan asuransi yang lainnya adalah sebagai berikut :
1. Memberikan jaminan perlindungan dari risiko-risiko kerugian yang dialami satu
pihak.
2. Sebagai pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya pada
jumlah tertentu dan tidak perlu mengganti sendiri kerugian yang terjadi dengan
jumlah tidak tertentu dan tidak pasti.
3. Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan pengawasan
dan pengamanan untuk memberikan perlindungan yang menghabiskan banyak waktu,
tenaga dan biaya.
4. Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar kepada perusahaan asuransi akan
dikembalikan kembali dalam jumlah yang lebih besar dari sebelumnya. (hal ini
khusus terjadi pada asuransi jiwa).
5. Dasar dari pihak bank untuk memberikan kredit, karena bank sendiri memerlukan
jaminan atau perlindungan atas uang yang diberikan kepada peminjam uang.
6. Menutup loss of earning power seseorang atau suatu badan usaha pada saat ia tidak
bekerja ataupun tidak berfungsi.
7. Untuk mengalih risiko yang semula ada pada pihak pemilik kepada pihak asuransi
yang siap menerima risiko tersebut.
8. Untuk memberi ganti atas kerugian kepada pihak yang bersangkutan dan
mendapatkan keuntungan disamping memberikan beberapa jaminan kepada para
peserta asuransi.
KONSEKUENSI HUKUM YANG TIMBUL DARI PERJANJIAN
ASURANSI
Di dalam melakukan suatu perjanjian, bila ada pihak yang tidak memenuhi syarat sahnya
perjanjian maka ada konsekuensi hukum yang berlaku. Berikut penjelasannya.
9. 9 Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA FARIZ SATIANO (43216010093)
https://www.slideshare.net/farizsatiano32
a. Batal demi hukum
Yaitu tidak terpenuhinya syarat objektif (Pasal 1320 KUH Perdata).
• Perihal tertentu
Suatu perjanjian harus mempunyai obyek tertentu, atau sekurang-kurangnya dapat
ditentukan (Pasal 1332 s/d 1335 KUH Perdata: “Benda-benda itu dapat berupa benda yang
sekarang ada dan nanti akan ada di kemudian hari”).
• Kausa yang halal
Yang dimaksud dengan kausa bukan hubungan sebab akibat, tetapi isi atau maksud dari
perjanjian (Pasal 1335 s/d 1337 KUH Perdata: “Untuk sahnya suatu perjanjian, UU
mensyaratkan adanya kausa”).
b. Dapat dibatalkan
Yaitu tidak terpenuhinya syarat subjektif (Pasal 1320 KUH Perdata)
• Asas Konsensualisme
Ditentukan bahwa salah satu syarat sahnya perjanjian adalah adanya kata kesepakatan antara
kedua belah pihak. ‘Sepakat kedua belah pihak’ merupakan asas yang esensial dari Hukum
Perjanjian.
• Cakap Melakukan Perbuatan Hukum
Pasal 1329 s/d 1331 KUH Perdata: “Setiap orang adalah cakap untuk melakukan perbuatan
perikatan, kecuali jika UU menyatakan bahwa orang tersebut adalah tidak cakap.
Orang-orang yang tidak cakap membuat perjanjian adalah orang-orang yang belum dewasa
dan mereka yang berada di bawah “pengampuan”.
c. Kontrak tidak dapat dilaksanakan
Kontrak yang tidak begitu saja batal tetapi tidak dapat dilaksanakan, melainkan masih
mempunyai status hukum tertentu. Contohnya, yang seharusnya dibuat secara tertulis, tetapi
dibuat secara lisan, kemudian kontrak tersebut ditulis oleh para pihak.
d. Sanksi administratif
Bila persyaratan tidak dipenuhi, maka hanya mengakibatkan sanksi administratif saja
terhadap salah satu pihak atau kedua pihak dalam kontak tersebut. Misalnya, suatu kontrak
memerlukan izin atau pelaporan terhadap instansi tertentu, seperti izin atau pelaporan kepada
Bank Indonesia untuk suatu kontrak off shore loan.
10. 10 Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA FARIZ SATIANO (43216010093)
https://www.slideshare.net/farizsatiano32
DAFTAR PUSTAKA
https://www.cekkembali.com/lembaga-pembiayaan/
https://bisnispembiayaan.wordpress.com/2014/05/06/jenis-jenis-lembaga-
pembiayaan/
https://phardeyana.wordpress.com/tag/peranan-bisnis/
http://www.akuntansilengkap.com/perbankan/pengertian-tujuan-fungsi-jenis-asuransi-
lengkap/
https://sciencebooth.com/2013/05/27/konsekuensi-hukum-akibat-tidak-terpenuhinya-
persyaratan-perjanjian/