SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
CLIENT CENTERED
Carl Ransom Rogers
Disusun Oleh :
Febi Yanuanto 1114500120
Bk 1c
KONSEP DASAR
• Manusia adalah makhluk yang dilahirkan
dengan pembawaan dasar yang baik, memiliki
kecenderungan yang bertujuan positif,
konstruktif, rasional, sosial, berkeinginan
untuk maju, realistis, memiliki kapasitas untuk
menilai diri dan mampu membawa dirinya
untuk bertingkah laku sehat dan seimbang,
cenderung berusaha untuk
mengaktualisasikan diri, memperoleh sesuatu
dan mempertahankannya.
• Setiap manusia memiliki harga dan martabat
dirinya, sehingga dengan didukung oleh
pembawaan dasarnya maka setiap manusia akan
siap dan mampu untuk mengatasi masalahnya.
• Manusia adalah rasional, tersosialisasikan, dan
menentukan nasibnya sendiri.
• Dalam kondisi yang memungkinkan, manusia
akan mampu mengarahkan diri sendiri, maju, dan
menjadi individu yang positif dan produktif.
ASUMSI PERILAKU BERMASALAH
• Adanya ketidakseimbangan/ketidaksesuaian antara
pengalaman organismik dan self yang menyebabkan
individu merasa dirinya rapuh dan mengalami salah suai.
• Karakteristik pribadi salah suai adalah:
– Estrangement: membenarkan apa yang sesungguhnya oleh diri
sendiri dirasakan tidak mengenakan.
– Incongruity in behavior: ketidaksesuaian tingkah laku karena
individu tidak mampu menilai diri sendiri dengan kacamata
positif, hal ini sering menimbulkan kecemasan.
– Kecemasan: kondisi psikologis yang ditimbulkan oleh adanya
ancaman terhadap kesadaran tentang diri sendiri.
– Defense mechanism: tindakan yang diambil oleh individu agar
tampak konsisten terhadap struktur self.
• Gejala tingkah laku salah suai adalah:
1. Kecemasan atau ketegangan terus menerus
2. Tingkah laku yang rigid, kaku, tidak luwes
3. Menolak situasi baru
4. Salah dalam perkiraan
5. Menolak untuk menyadari pengalamannya
sendiri
6. Tingkah lakunya tidak terduga
7. Sering tidak rasional
8. Tidak mampu mengontrol dirinya sendiri
TUJUAN KONSELING
• Tujuan utama konseling berpusat pada klien
adalah menciptakan iklim yang kondusif bagi
usaha membantu klien untuk menjadi seorang
pribadi yang penuh (fully functioning person).
• Ciri-ciri dari fully function person yang
menjadi tujuan utama konseling adalah
sebagai berikut:
• Individu terbuka terhadap pengalamannya dan keluar
dari kebiasaan untuk defensive.
• Seluruh pengalaman individu dapat disadari sebagai
sebuah kenyataan.
• Seluruh yang disimbolkan atau yang dinyatakan secara
verbal maupun dalam tindakan adalah akurat, yang
sebenarnya sebagaimana pengalaman itu terjadi.
• Struktur selfnya kongruen dengan pengalamannya.
• Struktur selfnya mampu berubah secara fleksibel
sejalan dengan pengalaman baru.
• Pengalaman selfnya akan dijadikan sebagai pusat
evaluasi.
• Individu memiliki pengalaman self regard.
• Individu berperilaku secara kreatif untuk beradaptasi
terhadap peristiwa-peristiwa yang baru.
• Individu akan menemukan nilai organismenya sebagai
sesuatu yang terpercaya mengarah kepada perilaku
yang memuaskan karena: a. seluruh pengalamannya
disadari, b. tidak ada pengalaman yang distorsi atau
ditolak, c. akibat perilakunya disadari.
PERAN KONSELOR
• Konselor tidak memimpin, mengatur atau menemukan
proses perkembangan konseling, tetapi hal tersebut
dilakukan oleh klien sendiri.
• Konselor merefleksikan perasaan-perasaan klien,
sedangkan arah pembicaraan ditentukan oleh klien.
• Konselor menerima individu dengan sepenuhnya
dalam keadaan atau kenyataan yang bagaimananpun
• Konselor memberi kebebasan kepada klien untuk
mengekspresikan perasaan sedalam-dalamnya dan
seluas-luasnya.
DESKRIPSI PROSES KONSELING
Tahap-Tahap Konseling CCT meliputi:
– Berdasar peran yang dilakukan konselor
a.Tahap Pertama: membangun hubungan konseling,
menciptakan kondisi fasilitatif dan hubungan yang
substantif seperti empati, kejujuran, ketulusan,
penghargaan yang positif tanpa syarat.
b. Tahap Kedua: tahap kelanjutan yang disesuaikan
dengan efektivitas hubungan konseling dan
disesuaikan dengan kebutuhan klien.
Berdasarkan pengalaman klien dalam konseling:
a. Tahap pertama: klien datang kepada konselor
dalam kondisi tidak kongruensi, mengalami
kecemasan atau kondisi penyesuaian diri yang tidak
baik.
b.Tahap kedua: saat klien menemui konselor
dengan penuh harapan dapat memperoleh bantuan
jawaban ata permasalahan yang sedang dialami dan
menemukan jalan atas kesulitan-kesulitannya.
Perasaan yang ada pada klien adalah
ketidakmampuan mengatasi kesulitan.
c. Tahap ketiga: pada awal konseling klien menunjukkan
tingkah laku, sikap, dan perasaan yang kau. Klien
menyatakan permasalahan yang dialami kepada konselor
secara permukaan dan belum menyatakan pribadi yang
dalam. Pada awal-awal ini klien cenderung
mengeksternalisasi perasaan dan masalahnya dan
mungkin bersifat defensif.
d.Tahap keempat: klien mulai menghilangkan sikap dan
tingkah laku yang kaku, membuka diri terhadap
pengalamannya dan belajar untuk bersikap lebih matang
dan lebih teraktualisasi dengan jalan menghilangkan
pengalaman yang didistorsi atau ditolak.
TEKNIK KONSELING
• Teknik-teknik konseling Client Centered , adalah:
• Acceptance (penerimaan).
• Respect (rasa hormat).
• Understanding (mengerti, memahami).
• Reassurance (meyakinkan).
• Encouragement (dorongan).
• Limited questioning (pertanyaan terbatas).
• Reflection (memantulkan pertanyaan dan
perasaan).
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
Kelebihan:
• Pemusatan pada klien dan bukan pada konselor dalam
konseling.
• Identifikasi dan penekanan hubungan konseling
sebagai wahana utama dalam mengubah kepribadian.
• Lebih menekankan pada sikap konselor daripada
teknik.
• Memberikan kemungkinan untuk melakukan penelitian
dan penemuan kuantitatif.
• Penekanan emosi, perasaan, dan afektif dalam
konseling.
Kelemahan:
• Pendekatan ini cenderung menekankan aspek afektif,
emosional, perasaan sebagai penentu perilaku, ia
cenderung mengabaikan faktor intelektual, kognitif dan
rasional.
• Tujuan untuk setiap klien dinilai terlalu luas, umum dan
longgar sehingga sulit untuk menilai keberhasilan
setiap individu dalam konseling.
• Pendekatan ini menghendaki tujuan konseling dibuat
oleh klien, tetapi dalam pelaksanaannya sering masih
tergantung kepada situasi konseling dan konselor.
• Meskipun dinyatakan bahwa pendekatan konseling
berpusat klien diakui efektif, tetapi bukti-bukti empiris
tidak cukup sistematik dan lengkap terutama yang
berkaitan dengan klien yang kecil tanggung jawabnya.
• Sulit bagi konselor untuk benar-benar bersifat netral
dalam situasi hubungan interpersonal.
CONTOH PENERAPAN
Diterapkan untuk menangani klien yang
mengalami masalah pengambilan keputusan,
konflik, konsep diri negatif, cemas.

More Related Content

What's hot

Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralmisbakhulfirdaus
 
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorwinarsih_enar
 
Rpl Bidang Karir
Rpl Bidang KarirRpl Bidang Karir
Rpl Bidang KarirAfy Luna
 
Rpl Bidang Pribadi
Rpl Bidang PribadiRpl Bidang Pribadi
Rpl Bidang PribadiAfy Luna
 
Pendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasPendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasIFTITAH INDRIANI
 
RPL BK Kesulitan Belajar Siswa
RPL BK Kesulitan Belajar SiswaRPL BK Kesulitan Belajar Siswa
RPL BK Kesulitan Belajar SiswaNengAyu2
 
379137187 rpl-bidang-pribadi
379137187 rpl-bidang-pribadi379137187 rpl-bidang-pribadi
379137187 rpl-bidang-pribadiTatakustara
 
Contoh verbatim behavior
Contoh verbatim behaviorContoh verbatim behavior
Contoh verbatim behaviorMACHMUDDI
 
CONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOK
CONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOKCONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOK
CONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOKNur Arifaizal Basri
 
Rpl biimbingan belajar
Rpl biimbingan belajarRpl biimbingan belajar
Rpl biimbingan belajarAfy Luna
 
Rpl Bidang Sosial
Rpl Bidang SosialRpl Bidang Sosial
Rpl Bidang SosialAfy Luna
 
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerPendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerIis Nurul Fitriyani
 

What's hot (20)

RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
 
Contoh RPL konseling kelompok
Contoh RPL konseling kelompokContoh RPL konseling kelompok
Contoh RPL konseling kelompok
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioral
 
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factor
 
CONTOH RPL POP
CONTOH RPL POPCONTOH RPL POP
CONTOH RPL POP
 
Rpl Bidang Karir
Rpl Bidang KarirRpl Bidang Karir
Rpl Bidang Karir
 
Rpl Bidang Pribadi
Rpl Bidang PribadiRpl Bidang Pribadi
Rpl Bidang Pribadi
 
contoh RPL K13
contoh RPL K13contoh RPL K13
contoh RPL K13
 
Ppt client centered
Ppt  client centeredPpt  client centered
Ppt client centered
 
Penstrukturan
PenstrukturanPenstrukturan
Penstrukturan
 
Pendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasPendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitas
 
RPL BK Kesulitan Belajar Siswa
RPL BK Kesulitan Belajar SiswaRPL BK Kesulitan Belajar Siswa
RPL BK Kesulitan Belajar Siswa
 
379137187 rpl-bidang-pribadi
379137187 rpl-bidang-pribadi379137187 rpl-bidang-pribadi
379137187 rpl-bidang-pribadi
 
Contoh verbatim behavior
Contoh verbatim behaviorContoh verbatim behavior
Contoh verbatim behavior
 
CONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOK
CONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOKCONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOK
CONTOH RPL K13 KONSELING KELOMPOK
 
Rpl bidang Belajar
Rpl bidang BelajarRpl bidang Belajar
Rpl bidang Belajar
 
Rpl biimbingan belajar
Rpl biimbingan belajarRpl biimbingan belajar
Rpl biimbingan belajar
 
CONTOH PROPOSAL KEGIATAN BK
CONTOH PROPOSAL KEGIATAN BKCONTOH PROPOSAL KEGIATAN BK
CONTOH PROPOSAL KEGIATAN BK
 
Rpl Bidang Sosial
Rpl Bidang SosialRpl Bidang Sosial
Rpl Bidang Sosial
 
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerPendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
 

Viewers also liked

Visual Studio 2015 experts tips and tricks
Visual Studio 2015 experts tips and tricksVisual Studio 2015 experts tips and tricks
Visual Studio 2015 experts tips and tricksAlex Thissen
 
Skąd się wzięło moje imię?
Skąd się wzięło moje imię?Skąd się wzięło moje imię?
Skąd się wzięło moje imię?GaleriaBajek
 
Improving concentration by yury rendon
Improving concentration by yury rendonImproving concentration by yury rendon
Improving concentration by yury rendonYuri rendon
 
Beonpush Indonesia Asia
Beonpush Indonesia AsiaBeonpush Indonesia Asia
Beonpush Indonesia Asiabisnis terbaru
 
Report by the Task Force for the Establishment of a pan-European Retirement S...
Report by the Task Force for the Establishment of a pan-European Retirement S...Report by the Task Force for the Establishment of a pan-European Retirement S...
Report by the Task Force for the Establishment of a pan-European Retirement S...Théodore Economou
 
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea5
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea5Padilla sosa lizeth_margarita_tarea5
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea5Lizeth Padilla
 
Vintage Couture
Vintage CoutureVintage Couture
Vintage Couturekels scott
 
ASP.NET 5 - Microsoft's Web development platform reimagined
ASP.NET 5 - Microsoft's Web development platform reimaginedASP.NET 5 - Microsoft's Web development platform reimagined
ASP.NET 5 - Microsoft's Web development platform reimaginedAlex Thissen
 
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea6
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea6Padilla sosa lizeth_margarita_tarea6
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea6Lizeth Padilla
 
KONSEP KEBIJAKAN EKONOMI BERKELANJUTAN DENGAN MODEL GREEN ECONOMY
KONSEP KEBIJAKAN EKONOMI BERKELANJUTAN DENGAN MODEL GREEN ECONOMYKONSEP KEBIJAKAN EKONOMI BERKELANJUTAN DENGAN MODEL GREEN ECONOMY
KONSEP KEBIJAKAN EKONOMI BERKELANJUTAN DENGAN MODEL GREEN ECONOMYHasanuddin University
 

Viewers also liked (14)

Visual Studio 2015 experts tips and tricks
Visual Studio 2015 experts tips and tricksVisual Studio 2015 experts tips and tricks
Visual Studio 2015 experts tips and tricks
 
Skąd się wzięło moje imię?
Skąd się wzięło moje imię?Skąd się wzięło moje imię?
Skąd się wzięło moje imię?
 
Improving concentration by yury rendon
Improving concentration by yury rendonImproving concentration by yury rendon
Improving concentration by yury rendon
 
Nada_Anwar
Nada_AnwarNada_Anwar
Nada_Anwar
 
Beonpush Indonesia Asia
Beonpush Indonesia AsiaBeonpush Indonesia Asia
Beonpush Indonesia Asia
 
STEPS TO THE POWERPOINT
STEPS TO THE POWERPOINTSTEPS TO THE POWERPOINT
STEPS TO THE POWERPOINT
 
Meghna
MeghnaMeghna
Meghna
 
финальная презентация
финальная презентацияфинальная презентация
финальная презентация
 
Report by the Task Force for the Establishment of a pan-European Retirement S...
Report by the Task Force for the Establishment of a pan-European Retirement S...Report by the Task Force for the Establishment of a pan-European Retirement S...
Report by the Task Force for the Establishment of a pan-European Retirement S...
 
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea5
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea5Padilla sosa lizeth_margarita_tarea5
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea5
 
Vintage Couture
Vintage CoutureVintage Couture
Vintage Couture
 
ASP.NET 5 - Microsoft's Web development platform reimagined
ASP.NET 5 - Microsoft's Web development platform reimaginedASP.NET 5 - Microsoft's Web development platform reimagined
ASP.NET 5 - Microsoft's Web development platform reimagined
 
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea6
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea6Padilla sosa lizeth_margarita_tarea6
Padilla sosa lizeth_margarita_tarea6
 
KONSEP KEBIJAKAN EKONOMI BERKELANJUTAN DENGAN MODEL GREEN ECONOMY
KONSEP KEBIJAKAN EKONOMI BERKELANJUTAN DENGAN MODEL GREEN ECONOMYKONSEP KEBIJAKAN EKONOMI BERKELANJUTAN DENGAN MODEL GREEN ECONOMY
KONSEP KEBIJAKAN EKONOMI BERKELANJUTAN DENGAN MODEL GREEN ECONOMY
 

Similar to pendekatan client centered

Similar to pendekatan client centered (20)

Trait and-factor
Trait and-factorTrait and-factor
Trait and-factor
 
Gestalt
GestaltGestalt
Gestalt
 
Harbang gestalt
Harbang gestaltHarbang gestalt
Harbang gestalt
 
Pendekatan Client centered BK/3C UPS Tegal
Pendekatan Client centered BK/3C UPS TegalPendekatan Client centered BK/3C UPS Tegal
Pendekatan Client centered BK/3C UPS Tegal
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
Gestalt
GestaltGestalt
Gestalt
 
Rasional emotif
Rasional emotifRasional emotif
Rasional emotif
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Rational emotif terapy
Rational emotif terapyRational emotif terapy
Rational emotif terapy
 
Rational emotif terapy
Rational emotif terapyRational emotif terapy
Rational emotif terapy
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistik
 
Teori pemusatan klien
Teori pemusatan klienTeori pemusatan klien
Teori pemusatan klien
 
Pendekatan behavior
Pendekatan behaviorPendekatan behavior
Pendekatan behavior
 
Powerpoint bk
Powerpoint bkPowerpoint bk
Powerpoint bk
 
Ppt klmpok
Ppt klmpokPpt klmpok
Ppt klmpok
 
Ppt klmpok
Ppt klmpokPpt klmpok
Ppt klmpok
 
Pert.iv
Pert.ivPert.iv
Pert.iv
 
Konseling humanistik
Konseling humanistikKonseling humanistik
Konseling humanistik
 
Supervisor
SupervisorSupervisor
Supervisor
 

Recently uploaded

5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTINAFITRIYAH
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 

Recently uploaded (20)

5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 

pendekatan client centered

  • 1. CLIENT CENTERED Carl Ransom Rogers Disusun Oleh : Febi Yanuanto 1114500120 Bk 1c
  • 2. KONSEP DASAR • Manusia adalah makhluk yang dilahirkan dengan pembawaan dasar yang baik, memiliki kecenderungan yang bertujuan positif, konstruktif, rasional, sosial, berkeinginan untuk maju, realistis, memiliki kapasitas untuk menilai diri dan mampu membawa dirinya untuk bertingkah laku sehat dan seimbang, cenderung berusaha untuk mengaktualisasikan diri, memperoleh sesuatu dan mempertahankannya.
  • 3. • Setiap manusia memiliki harga dan martabat dirinya, sehingga dengan didukung oleh pembawaan dasarnya maka setiap manusia akan siap dan mampu untuk mengatasi masalahnya. • Manusia adalah rasional, tersosialisasikan, dan menentukan nasibnya sendiri. • Dalam kondisi yang memungkinkan, manusia akan mampu mengarahkan diri sendiri, maju, dan menjadi individu yang positif dan produktif.
  • 4. ASUMSI PERILAKU BERMASALAH • Adanya ketidakseimbangan/ketidaksesuaian antara pengalaman organismik dan self yang menyebabkan individu merasa dirinya rapuh dan mengalami salah suai. • Karakteristik pribadi salah suai adalah: – Estrangement: membenarkan apa yang sesungguhnya oleh diri sendiri dirasakan tidak mengenakan. – Incongruity in behavior: ketidaksesuaian tingkah laku karena individu tidak mampu menilai diri sendiri dengan kacamata positif, hal ini sering menimbulkan kecemasan. – Kecemasan: kondisi psikologis yang ditimbulkan oleh adanya ancaman terhadap kesadaran tentang diri sendiri. – Defense mechanism: tindakan yang diambil oleh individu agar tampak konsisten terhadap struktur self.
  • 5. • Gejala tingkah laku salah suai adalah: 1. Kecemasan atau ketegangan terus menerus 2. Tingkah laku yang rigid, kaku, tidak luwes 3. Menolak situasi baru 4. Salah dalam perkiraan 5. Menolak untuk menyadari pengalamannya sendiri 6. Tingkah lakunya tidak terduga 7. Sering tidak rasional 8. Tidak mampu mengontrol dirinya sendiri
  • 6. TUJUAN KONSELING • Tujuan utama konseling berpusat pada klien adalah menciptakan iklim yang kondusif bagi usaha membantu klien untuk menjadi seorang pribadi yang penuh (fully functioning person).
  • 7. • Ciri-ciri dari fully function person yang menjadi tujuan utama konseling adalah sebagai berikut: • Individu terbuka terhadap pengalamannya dan keluar dari kebiasaan untuk defensive. • Seluruh pengalaman individu dapat disadari sebagai sebuah kenyataan. • Seluruh yang disimbolkan atau yang dinyatakan secara verbal maupun dalam tindakan adalah akurat, yang sebenarnya sebagaimana pengalaman itu terjadi. • Struktur selfnya kongruen dengan pengalamannya.
  • 8. • Struktur selfnya mampu berubah secara fleksibel sejalan dengan pengalaman baru. • Pengalaman selfnya akan dijadikan sebagai pusat evaluasi. • Individu memiliki pengalaman self regard. • Individu berperilaku secara kreatif untuk beradaptasi terhadap peristiwa-peristiwa yang baru. • Individu akan menemukan nilai organismenya sebagai sesuatu yang terpercaya mengarah kepada perilaku yang memuaskan karena: a. seluruh pengalamannya disadari, b. tidak ada pengalaman yang distorsi atau ditolak, c. akibat perilakunya disadari.
  • 9. PERAN KONSELOR • Konselor tidak memimpin, mengatur atau menemukan proses perkembangan konseling, tetapi hal tersebut dilakukan oleh klien sendiri. • Konselor merefleksikan perasaan-perasaan klien, sedangkan arah pembicaraan ditentukan oleh klien. • Konselor menerima individu dengan sepenuhnya dalam keadaan atau kenyataan yang bagaimananpun • Konselor memberi kebebasan kepada klien untuk mengekspresikan perasaan sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya.
  • 10. DESKRIPSI PROSES KONSELING Tahap-Tahap Konseling CCT meliputi: – Berdasar peran yang dilakukan konselor a.Tahap Pertama: membangun hubungan konseling, menciptakan kondisi fasilitatif dan hubungan yang substantif seperti empati, kejujuran, ketulusan, penghargaan yang positif tanpa syarat. b. Tahap Kedua: tahap kelanjutan yang disesuaikan dengan efektivitas hubungan konseling dan disesuaikan dengan kebutuhan klien.
  • 11. Berdasarkan pengalaman klien dalam konseling: a. Tahap pertama: klien datang kepada konselor dalam kondisi tidak kongruensi, mengalami kecemasan atau kondisi penyesuaian diri yang tidak baik. b.Tahap kedua: saat klien menemui konselor dengan penuh harapan dapat memperoleh bantuan jawaban ata permasalahan yang sedang dialami dan menemukan jalan atas kesulitan-kesulitannya. Perasaan yang ada pada klien adalah ketidakmampuan mengatasi kesulitan.
  • 12. c. Tahap ketiga: pada awal konseling klien menunjukkan tingkah laku, sikap, dan perasaan yang kau. Klien menyatakan permasalahan yang dialami kepada konselor secara permukaan dan belum menyatakan pribadi yang dalam. Pada awal-awal ini klien cenderung mengeksternalisasi perasaan dan masalahnya dan mungkin bersifat defensif. d.Tahap keempat: klien mulai menghilangkan sikap dan tingkah laku yang kaku, membuka diri terhadap pengalamannya dan belajar untuk bersikap lebih matang dan lebih teraktualisasi dengan jalan menghilangkan pengalaman yang didistorsi atau ditolak.
  • 13. TEKNIK KONSELING • Teknik-teknik konseling Client Centered , adalah: • Acceptance (penerimaan). • Respect (rasa hormat). • Understanding (mengerti, memahami). • Reassurance (meyakinkan). • Encouragement (dorongan). • Limited questioning (pertanyaan terbatas). • Reflection (memantulkan pertanyaan dan perasaan).
  • 14. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN Kelebihan: • Pemusatan pada klien dan bukan pada konselor dalam konseling. • Identifikasi dan penekanan hubungan konseling sebagai wahana utama dalam mengubah kepribadian. • Lebih menekankan pada sikap konselor daripada teknik. • Memberikan kemungkinan untuk melakukan penelitian dan penemuan kuantitatif. • Penekanan emosi, perasaan, dan afektif dalam konseling.
  • 15. Kelemahan: • Pendekatan ini cenderung menekankan aspek afektif, emosional, perasaan sebagai penentu perilaku, ia cenderung mengabaikan faktor intelektual, kognitif dan rasional. • Tujuan untuk setiap klien dinilai terlalu luas, umum dan longgar sehingga sulit untuk menilai keberhasilan setiap individu dalam konseling. • Pendekatan ini menghendaki tujuan konseling dibuat oleh klien, tetapi dalam pelaksanaannya sering masih tergantung kepada situasi konseling dan konselor. • Meskipun dinyatakan bahwa pendekatan konseling berpusat klien diakui efektif, tetapi bukti-bukti empiris tidak cukup sistematik dan lengkap terutama yang berkaitan dengan klien yang kecil tanggung jawabnya. • Sulit bagi konselor untuk benar-benar bersifat netral dalam situasi hubungan interpersonal.
  • 16. CONTOH PENERAPAN Diterapkan untuk menangani klien yang mengalami masalah pengambilan keputusan, konflik, konsep diri negatif, cemas.