SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
CLIENT CENTERED
Nama Anggota
1. Arinal Haq (1114500065)
2. Midha Azmlatul U. (1114500090)
3. Rizky Aden P. (1114500096)
4. Wasis Manitis (1114500009)
Tokoh
• Pendekatan client centered sering pula dikenal
sebagai teori nondirektif dimana tokoh utamanya
adalah Carl Rogers. Carl Ransom Rogers lahir di
Oak Park, Illinois, daerah pinggiran kota Chicago
pada 8 Januari 1902, merupakan anak keempat
dari enam bersaudara yang lahir dari pasangan
Walter dan Julia Cushing Rogers. Dia merupakan
anak yang cukup cerdas dan bisa membaca
dengan baik sebelum masuk taman kanak-kanak.
• Konsep Dasar
Pendekatan client centered atau non
directive counseling, didasari oleh suatu teori
kepribadian yang disebut self theory dari Carl
Rogers sendiri. Teori tersebut menjelaskan
bahwa kepribadian manusia itu terdiiri atas 3
unsur (Sayekti Pujosuwarno: 1993), yaitu :
1. Organisme
2. Lapangan fenomenal
3. Self
Menurut Natawidjaja (2009 : 238-251) konsep-konsep
pokok tersebut adalah sebagai berikut :
• Hipotesis penting pendekatan berpusat pada pribadi
• Kepercayaan terhadap proses kelompok
• Mendengarkan secara aktif
• Empati
• Penghargaan pribadi tanpa syarat dan kehangatan
• Keaslian dan pengungkapan diri
• Rasa hormat
• Kesegeraan (Immediacy)
• Kekonkretan
• Konfrontasi
Asumsi Perilaku Bermasalah
• Klien memiliki kemampuan untuk menjadi sadar atas
masalah- masalahnya serta cara-cara mengatasinya.
Kepercayaan di letakkan pada kesanggupan klien untuk
mengarahkan dirinya sendiri.
• karakteristik perilaku bermasalah adalah pengasingan
yaitu orang yang tidak memperoleh penghargaan secara
positif dari orang lain, ketidak selarasan antara
pengalaman dan self, mengalami kecemasan yang
ditunjukkan oleh ketidakkonsistenan mengenai konsep
dirinya, defensive, dan berperilaku yang salah
penyesuaiannya.
Tujuan Konseling
• Tujuan Konseling dengan pendekatan Client Centered adalah sebagai
berikut :
• Menciptakan suasana yang kondusif bagi klien untuk mengeksplorasi
diri sehingga dapat mengenal hambatan pertumbuhannya .
• Membantu klien agar dapat bergerak ke arah keterbukaan,
kepercayaanyang lebih besar kepada dirinya,keinginan untuk menjadi
pribadi yang mandiri dan meningkatkan spontanitas hidupnya.
• menyediakan iklim yang aman dan percaya dalam pengaturan
konseling sedemikian sehingga konseli, dengan menggunakan
hubungan konseling untuk self-exploration, menjadi sadar akan
blok/hambatan ke pertumbuhan.
• Konseli cenderung untuk bergerak ke arah lebih terbuka, kepercayaan
diri lebih besar, lebih sedia untuk meningkatkan diri sebagai lawan
menjadi mandeg, dan lebih hidup dari standard internal sebagai lawan
mengambil ukuran eksternal untuk apa ia perlu menjadi.
Peran Konselor
• Konselor merefleksikan perasaan-perasaan klien,
sedangkan arah pembicaraan ditentukan oleh klien.
• Konselor menerima individu dengan sepenuhnya dalam
keadaan atau kenyataan yang bagaimanapun.
• Konselor memberi kebebasan kepada klien untuk
mengekspresikan perasaan sedalam-dalamnya dan seluas-
luasnya.
• Konselor harus dapat membuat klien merasa nyaman,
menghormati klien, dan menghargai klien apa adanya.
• Konselor tidak membiarkan klien berjalan sendiri jika pada
suatu ketika menemukan sendiri apa yang ingin dicapai,
tetapi konselor tetap mengatur proses konseling menurut
fase-fase tertentu dengan mengambil pula langkah-langkah
kerja tertentu.
Proses Konseling
• Proses-proses yang terjadi dalam konseling dengan menggunakan
pendekatan Client Centered adalah sebagai berikut :
• Konseling memusatkan pada pengalaman individual.
• Konseling berupaya meminimalisir rasa diri terancam, dan
memaksimalkan dan serta menopang eksplorasi diri. Perubahan
perilaku datang melalui pemanfaatan potensi individu untuk menilai
pengalamannya, membuatnya untuk memperjelas dan mendapat
tilikan pearasaan yang mengarah pada pertumbuhan.
• Melalui penerimaan terhadap klien, konselor membantu untuk
menyatakan, mengkaji dan memadukan pengalaman-pengalaman
sebelunya ke dalam konsep diri.
• Dengan redefinisi, pengalaman, individu mencapai penerimaan diri
dan menerima orang lain dan menjadi orang yang berkembang
penuh. Wawancara merupakan alat utama dalam konseling untuk
menumbuhkan hubungan timbal balik.
Teknik Konseling
• Acceptance artinya konselor menerima klien
sebagaimana adanya dengan segala masalahnya. Jadi
sikap konselor adalah menerima secara netral.
• Congruence artinya karakteristik konselor adalah
terpadu, sesuai kata dengan perbuatan dan konsisten.
• Understanding artinya konselor harus dapat secara
akurat dan memahami secara empati dunia klien
sebagaimana dilihat dari dalam diri klien itu.
• Nonjudgemental artinya tidak memberi penilaian
terhadap klien, akan tetapi konselor selalu objektif.
Kelebihan client centered
• Memberikan landasan humanistik bagi usaha memahami dunia
subyektif klien.
• Mereka bisa menjadi diri sendiri, sebab mereka tahu bahwa mereka
tidak akan di evaluasi dan dihakimi.
• Mereka akan merasa bebas untuk bereksperimen dengan tingkah
laku baru.
• Mereka dapat diharapkan memikul tanggung jawab atas diri mereka
sendiri.
• Mereka yang menetapkan bidang-bidang apa yang mereka ingin
mengeksplorasinya di atas landasan tujuan-tujuan bagi perubahan
• Pendekatan client-centered menyajikan kepada klien umpan balik
langsung dan khas dari apa yang baru dikomunikasikannya.
• Terapis bertindak sebagai cermin, mereflesikan perasaan-perasaan
kliennya yang lebih dalam.
Kelemahan client centered
• Cara sejumlah pemratek menyalahtafsirkan atau
menyederhanakan sikap-sikap sentral dari posisi client-
centered.
• Tidak semua konselor bisa mempraktekan terapi client-
centered, sebab banyak konselor yang tidak
mempercayai filsafat yang melandasinya.
• Membatasi lingkup tanggapan dan gaya konseling
mereka sendiri pada refleksi-refleksi dan mendengar
secara empatik.
• Adanya jalan yang menyebabkan sejumlah pemraktek
menjadi terlalu terpusat pada klien sehingga mereka
sendiri kehilangan rasa sebagai pribadi yang unik.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

pendekatan Humanistik ppt
pendekatan Humanistik pptpendekatan Humanistik ppt
pendekatan Humanistik ppt
 
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELINGPETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
 
Aplikasi instrumentasi dalam bk
Aplikasi instrumentasi dalam bkAplikasi instrumentasi dalam bk
Aplikasi instrumentasi dalam bk
 
PPT TERAPI REALITAS
PPT TERAPI REALITASPPT TERAPI REALITAS
PPT TERAPI REALITAS
 
Teori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestaltTeori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestalt
 
Ppt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistikPpt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistik
 
Penstrukturan
PenstrukturanPenstrukturan
Penstrukturan
 
Peta Kognitif Client Centered
Peta Kognitif Client CenteredPeta Kognitif Client Centered
Peta Kognitif Client Centered
 
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factor
 
POWER POINT TERAPI GESTALT DARI PEMAHAMAN BUKU COREY
POWER POINT TERAPI GESTALT DARI PEMAHAMAN BUKU COREYPOWER POINT TERAPI GESTALT DARI PEMAHAMAN BUKU COREY
POWER POINT TERAPI GESTALT DARI PEMAHAMAN BUKU COREY
 
Ppt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitasPpt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitas
 
Ppt behavioral
Ppt behavioralPpt behavioral
Ppt behavioral
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
 
Rational Emotive Therapy by Dwitias Titi
Rational Emotive Therapy by Dwitias TitiRational Emotive Therapy by Dwitias Titi
Rational Emotive Therapy by Dwitias Titi
 
(konself)
(konself)(konself)
(konself)
 
Pendekatan konseling trait & factor
Pendekatan konseling trait & factorPendekatan konseling trait & factor
Pendekatan konseling trait & factor
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistik
 
Pendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasPendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitas
 
keterampilan konseling
keterampilan konselingketerampilan konseling
keterampilan konseling
 
Implementasi Bimbingan Kelompok
Implementasi Bimbingan KelompokImplementasi Bimbingan Kelompok
Implementasi Bimbingan Kelompok
 

Viewers also liked

Viewers also liked (12)

Cv jorge fervar
Cv jorge  fervarCv jorge  fervar
Cv jorge fervar
 
Zinays
ZinaysZinays
Zinays
 
Natalia
NataliaNatalia
Natalia
 
Hip pain treatment and causes
Hip pain treatment and causesHip pain treatment and causes
Hip pain treatment and causes
 
Women health concerns
Women health concernsWomen health concerns
Women health concerns
 
HR Nishit CV Final
HR Nishit CV FinalHR Nishit CV Final
HR Nishit CV Final
 
El bullying
El bullyingEl bullying
El bullying
 
Albanis rojas
Albanis rojasAlbanis rojas
Albanis rojas
 
Ingles 2 alejandra
Ingles 2 alejandraIngles 2 alejandra
Ingles 2 alejandra
 
6 Home Décor Ideas That Your Kids Would Absolutely Love
6 Home Décor Ideas That Your Kids Would Absolutely Love6 Home Décor Ideas That Your Kids Would Absolutely Love
6 Home Décor Ideas That Your Kids Would Absolutely Love
 
Reportedenoticia2 litzy 160422004918
Reportedenoticia2 litzy 160422004918Reportedenoticia2 litzy 160422004918
Reportedenoticia2 litzy 160422004918
 
Family practice doctor
Family practice doctorFamily practice doctor
Family practice doctor
 

Similar to CLIENT CENTERED

Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konselingJenyHarianto08
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konselingJenyHarianto08
 
Eksistensial-Humanistik
Eksistensial-HumanistikEksistensial-Humanistik
Eksistensial-Humanistikbkupstegal
 
Pendekatan Konseling Client Centred
Pendekatan Konseling Client CentredPendekatan Konseling Client Centred
Pendekatan Konseling Client Centredwiyadnya
 
pendekatan konseling client center
pendekatan konseling client centerpendekatan konseling client center
pendekatan konseling client centerwinarsih_enar
 
Person centred theory
Person centred theoryPerson centred theory
Person centred theoryIqaa Safura
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunselingPSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunselingAmin Upsi
 
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konselingTEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konselingSitiSara33
 
Bab 1 kelebihan kaunseling kelompok
Bab 1 kelebihan kaunseling kelompokBab 1 kelebihan kaunseling kelompok
Bab 1 kelebihan kaunseling kelompokMary Sinan Franklin
 
Teori pemusatan klien
Teori pemusatan klienTeori pemusatan klien
Teori pemusatan kliensiewling1988
 
4 ciriciri kaunselor yang efektif(1)
4 ciriciri kaunselor yang efektif(1)4 ciriciri kaunselor yang efektif(1)
4 ciriciri kaunselor yang efektif(1)Herney Aqilah Kay
 

Similar to CLIENT CENTERED (20)

Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
Trait and-factor
Trait and-factorTrait and-factor
Trait and-factor
 
Eksistensial-Humanistik
Eksistensial-HumanistikEksistensial-Humanistik
Eksistensial-Humanistik
 
Pendekatan Konseling Client Centred
Pendekatan Konseling Client CentredPendekatan Konseling Client Centred
Pendekatan Konseling Client Centred
 
Pert.iv
Pert.ivPert.iv
Pert.iv
 
Gestalt
GestaltGestalt
Gestalt
 
pendekatan konseling client center
pendekatan konseling client centerpendekatan konseling client center
pendekatan konseling client center
 
Person centred theory
Person centred theoryPerson centred theory
Person centred theory
 
Harbang gestalt
Harbang gestaltHarbang gestalt
Harbang gestalt
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Bab 2 Kaunseling
Bab 2    KaunselingBab 2    Kaunseling
Bab 2 Kaunseling
 
Konseling humanistik
Konseling humanistikKonseling humanistik
Konseling humanistik
 
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunselingPSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
 
Gestalt
GestaltGestalt
Gestalt
 
PRINSIP KONSELING.pptx
PRINSIP KONSELING.pptxPRINSIP KONSELING.pptx
PRINSIP KONSELING.pptx
 
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konselingTEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
 
Bab 1 kelebihan kaunseling kelompok
Bab 1 kelebihan kaunseling kelompokBab 1 kelebihan kaunseling kelompok
Bab 1 kelebihan kaunseling kelompok
 
Teori pemusatan klien
Teori pemusatan klienTeori pemusatan klien
Teori pemusatan klien
 
4 ciriciri kaunselor yang efektif(1)
4 ciriciri kaunselor yang efektif(1)4 ciriciri kaunselor yang efektif(1)
4 ciriciri kaunselor yang efektif(1)
 

CLIENT CENTERED

  • 1. CLIENT CENTERED Nama Anggota 1. Arinal Haq (1114500065) 2. Midha Azmlatul U. (1114500090) 3. Rizky Aden P. (1114500096) 4. Wasis Manitis (1114500009)
  • 2. Tokoh • Pendekatan client centered sering pula dikenal sebagai teori nondirektif dimana tokoh utamanya adalah Carl Rogers. Carl Ransom Rogers lahir di Oak Park, Illinois, daerah pinggiran kota Chicago pada 8 Januari 1902, merupakan anak keempat dari enam bersaudara yang lahir dari pasangan Walter dan Julia Cushing Rogers. Dia merupakan anak yang cukup cerdas dan bisa membaca dengan baik sebelum masuk taman kanak-kanak.
  • 3. • Konsep Dasar Pendekatan client centered atau non directive counseling, didasari oleh suatu teori kepribadian yang disebut self theory dari Carl Rogers sendiri. Teori tersebut menjelaskan bahwa kepribadian manusia itu terdiiri atas 3 unsur (Sayekti Pujosuwarno: 1993), yaitu : 1. Organisme 2. Lapangan fenomenal 3. Self
  • 4. Menurut Natawidjaja (2009 : 238-251) konsep-konsep pokok tersebut adalah sebagai berikut : • Hipotesis penting pendekatan berpusat pada pribadi • Kepercayaan terhadap proses kelompok • Mendengarkan secara aktif • Empati • Penghargaan pribadi tanpa syarat dan kehangatan • Keaslian dan pengungkapan diri • Rasa hormat • Kesegeraan (Immediacy) • Kekonkretan • Konfrontasi
  • 5. Asumsi Perilaku Bermasalah • Klien memiliki kemampuan untuk menjadi sadar atas masalah- masalahnya serta cara-cara mengatasinya. Kepercayaan di letakkan pada kesanggupan klien untuk mengarahkan dirinya sendiri. • karakteristik perilaku bermasalah adalah pengasingan yaitu orang yang tidak memperoleh penghargaan secara positif dari orang lain, ketidak selarasan antara pengalaman dan self, mengalami kecemasan yang ditunjukkan oleh ketidakkonsistenan mengenai konsep dirinya, defensive, dan berperilaku yang salah penyesuaiannya.
  • 6. Tujuan Konseling • Tujuan Konseling dengan pendekatan Client Centered adalah sebagai berikut : • Menciptakan suasana yang kondusif bagi klien untuk mengeksplorasi diri sehingga dapat mengenal hambatan pertumbuhannya . • Membantu klien agar dapat bergerak ke arah keterbukaan, kepercayaanyang lebih besar kepada dirinya,keinginan untuk menjadi pribadi yang mandiri dan meningkatkan spontanitas hidupnya. • menyediakan iklim yang aman dan percaya dalam pengaturan konseling sedemikian sehingga konseli, dengan menggunakan hubungan konseling untuk self-exploration, menjadi sadar akan blok/hambatan ke pertumbuhan. • Konseli cenderung untuk bergerak ke arah lebih terbuka, kepercayaan diri lebih besar, lebih sedia untuk meningkatkan diri sebagai lawan menjadi mandeg, dan lebih hidup dari standard internal sebagai lawan mengambil ukuran eksternal untuk apa ia perlu menjadi.
  • 7. Peran Konselor • Konselor merefleksikan perasaan-perasaan klien, sedangkan arah pembicaraan ditentukan oleh klien. • Konselor menerima individu dengan sepenuhnya dalam keadaan atau kenyataan yang bagaimanapun. • Konselor memberi kebebasan kepada klien untuk mengekspresikan perasaan sedalam-dalamnya dan seluas- luasnya. • Konselor harus dapat membuat klien merasa nyaman, menghormati klien, dan menghargai klien apa adanya. • Konselor tidak membiarkan klien berjalan sendiri jika pada suatu ketika menemukan sendiri apa yang ingin dicapai, tetapi konselor tetap mengatur proses konseling menurut fase-fase tertentu dengan mengambil pula langkah-langkah kerja tertentu.
  • 8. Proses Konseling • Proses-proses yang terjadi dalam konseling dengan menggunakan pendekatan Client Centered adalah sebagai berikut : • Konseling memusatkan pada pengalaman individual. • Konseling berupaya meminimalisir rasa diri terancam, dan memaksimalkan dan serta menopang eksplorasi diri. Perubahan perilaku datang melalui pemanfaatan potensi individu untuk menilai pengalamannya, membuatnya untuk memperjelas dan mendapat tilikan pearasaan yang mengarah pada pertumbuhan. • Melalui penerimaan terhadap klien, konselor membantu untuk menyatakan, mengkaji dan memadukan pengalaman-pengalaman sebelunya ke dalam konsep diri. • Dengan redefinisi, pengalaman, individu mencapai penerimaan diri dan menerima orang lain dan menjadi orang yang berkembang penuh. Wawancara merupakan alat utama dalam konseling untuk menumbuhkan hubungan timbal balik.
  • 9. Teknik Konseling • Acceptance artinya konselor menerima klien sebagaimana adanya dengan segala masalahnya. Jadi sikap konselor adalah menerima secara netral. • Congruence artinya karakteristik konselor adalah terpadu, sesuai kata dengan perbuatan dan konsisten. • Understanding artinya konselor harus dapat secara akurat dan memahami secara empati dunia klien sebagaimana dilihat dari dalam diri klien itu. • Nonjudgemental artinya tidak memberi penilaian terhadap klien, akan tetapi konselor selalu objektif.
  • 10. Kelebihan client centered • Memberikan landasan humanistik bagi usaha memahami dunia subyektif klien. • Mereka bisa menjadi diri sendiri, sebab mereka tahu bahwa mereka tidak akan di evaluasi dan dihakimi. • Mereka akan merasa bebas untuk bereksperimen dengan tingkah laku baru. • Mereka dapat diharapkan memikul tanggung jawab atas diri mereka sendiri. • Mereka yang menetapkan bidang-bidang apa yang mereka ingin mengeksplorasinya di atas landasan tujuan-tujuan bagi perubahan • Pendekatan client-centered menyajikan kepada klien umpan balik langsung dan khas dari apa yang baru dikomunikasikannya. • Terapis bertindak sebagai cermin, mereflesikan perasaan-perasaan kliennya yang lebih dalam.
  • 11. Kelemahan client centered • Cara sejumlah pemratek menyalahtafsirkan atau menyederhanakan sikap-sikap sentral dari posisi client- centered. • Tidak semua konselor bisa mempraktekan terapi client- centered, sebab banyak konselor yang tidak mempercayai filsafat yang melandasinya. • Membatasi lingkup tanggapan dan gaya konseling mereka sendiri pada refleksi-refleksi dan mendengar secara empatik. • Adanya jalan yang menyebabkan sejumlah pemraktek menjadi terlalu terpusat pada klien sehingga mereka sendiri kehilangan rasa sebagai pribadi yang unik.