Presentasi ini menyajikan pendekatan konseling melalui pendekatan client centred
Penggunaan presentasi ini sebagai referensi dalam penulisan ilmiah (seperti makalah, skripsi) dan populer (majalah, blog), mohon dicantumkan dalam daftar pustaka / referensi sebagai berikut :
Wiyadnya, I Gde. dkk. 2012. "Pendekatan Konseling Client Centred", Presentasi tidak dipublikasikan, Jakarta: STAH Dharma Nusantara.
1. Pendekatan Konseling
Client Centred
Oleh :
I Gde Wiyadnya – Sutarmi - Putu Arya – Made Laksmi
STAH Dharma Nusantara Jakarta - 2012
Presentasi ini mohon dicantumkan dalam daftar pustaka apabila
digunakan sebagai referensi dari tulisan ilmiah / populer (makalah,
artikel, skripsi dll).
1
2. Agenda
Pengertian Bimbingan Konseling
Definisi bimbingan & konseling
Pengertian bimbingan konseling
Pendekatan Konseling Client Centred
Pandangan sifat manusia
Latar belakang historis & asumsi dasar terapi client centred
Ciri-ciri dasar dan tujuan pendekatan client centred
Hub konselor dengan klien
Proses konseling
2
3. Pengertian Bimbingan Konseling
Definisi Bimbingan
Abu Ahmadi (1991) : Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada
peserta didik agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan
diri secara optimal dengan jalan memahami diri, lingkungan, hambatan
guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik
Bimo Walgito (2004): Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang
diberikan kepada individu / sekumpulan individu dalam menghindari atau
mengatasi kesulitan-kesulitan hidupnya, agar individu dapat mencapai
kesejahteraan dalam kehidupannya
Definisi lain oleh Prayitno & Erman Amti, Chriskolm
3
4. Pengertian Bimbingan Konseling (lanj)
Definisi Konseling
Tollbert: Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap
muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan ini
dengna kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan
situasi belajar.
Jones: Konseling merupakan suatu hubungan profesional antara seorang
konselor yang terlatih dan klien. Hubungan ini bersifat individual,
dirancang untuk membantu klien memahami dan memperjelas
pandangan terhadap lingkungan hidup, sehingga dapat membuat pilihan
yang bermakna bagi dirinya.
4
5. Pengertian Bimbingan Konseling (lanj)
Pengertian Bimbingan Konseling
Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan
melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut
konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah
(disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi
konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan
sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat
memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal,
mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk
mencapai kesejahteraan hidup.
5
6. Pendekatan Konseling Client Centred
Pandangan Sifat Manusia (Rogers)
Manusia memiliki dorongan untuk selalu bergerak ke depan, berjuang
untuk berfungsi kooperatif, konstruktif dan memiliki kebaikan pada inti
terdalam tanpa perlu mengendalikan dorongan-dorongan agresifnya
Filosofi tentang manusia berimplikasi pada terapi client centred terapis
meletakkan tanggung jawab proses terapi pada klien. Klien diposisikan
untuk memiliki kesanggupan membuat keputusan.
6
7. Pendekatan Konseling Client Centred (lanj)
Latar Belakang Historis Terapi Client Centred
Dipelopori oleh Carl R. Rogers sebagai reaksi keterbatasan mendasar dari
psikolanalisis
Cabang terapi humanistik menggarisbawahi memahami klien
Prinsip Dasar Terapi Client Centred
Kita berperilaku sesuai dengan persepsi kita terhadap realitas
Kita termotivasi oleh dorongan primer bawaan lahir yang berupa
dorongan untuk mengaktualisasikan diri
Individu memiliki kebutuhan akan dasar cinta dan penerimaan
Konsep diri individu bergantung pada penerimaan dan penghargaan yang
ia terima dari orang lain
7
8. Pendekatan Konseling Client Centred (lanj)
Ciri-ciri pendekatan Client Centred
Client dapat bertanggungjawab, memiliki kesanggupan dalam
memecahkan masalah dan memilih perliku yang dianggap pantas bagi
dirinya.
Menekankan dunia fenomenal client.
Prinsip-prinsip psikoterapi berdasarkan bahwa hasrat kematangan
psikologis manusia itu berakar pada manusia sendiri.
Efektifitas teraputik didasarkan pada sifat-sifat ketulusan, kehangatan,
penerimaan nonposesif dan empati yang akurat.
Pendekatan ini bukanlah suatu sekumpulan teknik ataupun dogma, tetapi
berakar pada sekumpulan sikap dan kepercayaan dimana dalam proses
terapi, terapis dan client memperlihatkan kemanusiawiannya dan
partisipasi dalam pengalaman pertumbunhan.
8
9. Pendekatan Konseling Client Centred (lanj)
Tujuan pendekatan terapi Client Centred
Keterbukaan pada pengalaman
Kepercayaan pada organisme sendiri
Tempat evaluasi internal
Ketersediaan untuk menjadi suatu proses
9
10. Pendekatan Konseling Client Centred (lanj)
Tujuan konseling Client Centred
Menciptakan suasana yang kondusif bagi klien untuk mengeksplorasi diri
sehingga dapat mengenal hambatan pertumbuhannya.
Membantu klien agar dapat bergerak ke arah keterbukaan,
kepercayaanyang lebih besar kepada dirinya,keinginan untuk menjadi
pribadi yang mandiri dan meningkatkan spontanitas hidupnya.
Menyediakan iklim yang aman dan percaya dalam pengaturan konseling
sedemikian sehingga konseli, dengan menggunakan hubungan konseling
untuk self-exploration, menjadi sadar akan blok/hambatan ke
pertumbuhan.
Konseli cenderung untuk bergerak ke arah lebih terbuka, kepercayaan diri
lebih besar, lebih sedia untuk meningkatkan diri sebagai lawan menjadi
mandeg, dan lebih hidup dari standard internal sebagai lawan mengambil
ukuran eksternal untuk apa ia perlu menjadi.
10
11. Pendekatan Konseling Client Centred (lanj)
Hubungan Konselor dengan klien
Konsep hubungan terapis dan klien menyebabkan pertumbuhan dan
perubahan pribadi
Enam kondisi perubahan kepribadian :
Dua orang berada dalam hubungan psikologis
Orang pertama disebut klien dalam keadaan tidak selaras, peka dan cemas
Orang kedua disebut terapi dalam keadaan selaras
Terapis merasakan pengertian yang empatik terhadap kerangka acuan internal
klien
Komunikasi pengetian empatik dan rasa hormat yang positif tak bersyarat dari
terapis kepada klien
11
12. Pendekatan Konseling Client Centred (lanj)
Proses Konseling
Konseling memusatkan pada pengalaman individual.
Konseling berupaya meminimalisir rasa diri terancam, dan
memaksimalkan dan serta menopang eksplorasi diri.
Melalui penerimaan terhadap klien, konselor membantu untuk
menyatakan, mengkaji dan memadukan pengalaman-pengalaman
sebelunya ke dalam konsep diri.
Dengan redefinisi, pengalaman, individu mencapai penerimaan diri dan
menerima orang lain dan menjadi orang yang berkembang penuh.
Wawancara merupakan alat utama dalam konseling untuk menumbuhkan
hubungan timbal balik
12