SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
Pendekatan Konseling
Client Centred
Oleh :
I Gde Wiyadnya – Sutarmi - Putu Arya – Made Laksmi
STAH Dharma Nusantara Jakarta - 2012
Presentasi ini mohon dicantumkan dalam daftar pustaka apabila
digunakan sebagai referensi dari tulisan ilmiah / populer (makalah,
artikel, skripsi dll).
1
Agenda

 Pengertian Bimbingan Konseling
 Definisi bimbingan & konseling
 Pengertian bimbingan konseling

 Pendekatan Konseling Client Centred
 Pandangan sifat manusia
 Latar belakang historis & asumsi dasar terapi client centred
 Ciri-ciri dasar dan tujuan pendekatan client centred
 Hub konselor dengan klien
 Proses konseling
2
Pengertian Bimbingan Konseling

 Definisi Bimbingan
 Abu Ahmadi (1991) : Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada
peserta didik agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan
diri secara optimal dengan jalan memahami diri, lingkungan, hambatan
guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik
 Bimo Walgito (2004): Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang
diberikan kepada individu / sekumpulan individu dalam menghindari atau
mengatasi kesulitan-kesulitan hidupnya, agar individu dapat mencapai
kesejahteraan dalam kehidupannya
 Definisi lain oleh Prayitno & Erman Amti, Chriskolm
3
Pengertian Bimbingan Konseling (lanj)

 Definisi Konseling
 Tollbert: Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap
muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan ini
dengna kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan
situasi belajar.
 Jones: Konseling merupakan suatu hubungan profesional antara seorang
konselor yang terlatih dan klien. Hubungan ini bersifat individual,
dirancang untuk membantu klien memahami dan memperjelas
pandangan terhadap lingkungan hidup, sehingga dapat membuat pilihan
yang bermakna bagi dirinya.
4
Pengertian Bimbingan Konseling (lanj)

 Pengertian Bimbingan Konseling
 Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan
melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut
konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah
(disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi
konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan
sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat
memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal,
mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk
mencapai kesejahteraan hidup.
5
Pendekatan Konseling Client Centred

 Pandangan Sifat Manusia (Rogers)
 Manusia memiliki dorongan untuk selalu bergerak ke depan, berjuang
untuk berfungsi kooperatif, konstruktif dan memiliki kebaikan pada inti
terdalam tanpa perlu mengendalikan dorongan-dorongan agresifnya
 Filosofi tentang manusia berimplikasi pada terapi client centred  terapis
meletakkan tanggung jawab proses terapi pada klien. Klien diposisikan
untuk memiliki kesanggupan membuat keputusan.

6
Pendekatan Konseling Client Centred (lanj)

 Latar Belakang Historis Terapi Client Centred
 Dipelopori oleh Carl R. Rogers sebagai reaksi keterbatasan mendasar dari
psikolanalisis
 Cabang terapi humanistik  menggarisbawahi memahami klien

 Prinsip Dasar Terapi Client Centred
 Kita berperilaku sesuai dengan persepsi kita terhadap realitas
 Kita termotivasi oleh dorongan primer bawaan lahir yang berupa
dorongan untuk mengaktualisasikan diri
 Individu memiliki kebutuhan akan dasar cinta dan penerimaan
 Konsep diri individu bergantung pada penerimaan dan penghargaan yang
ia terima dari orang lain
7
Pendekatan Konseling Client Centred (lanj)

 Ciri-ciri pendekatan Client Centred
 Client dapat bertanggungjawab, memiliki kesanggupan dalam
memecahkan masalah dan memilih perliku yang dianggap pantas bagi
dirinya.
 Menekankan dunia fenomenal client.
 Prinsip-prinsip psikoterapi berdasarkan bahwa hasrat kematangan
psikologis manusia itu berakar pada manusia sendiri.
 Efektifitas teraputik didasarkan pada sifat-sifat ketulusan, kehangatan,
penerimaan nonposesif dan empati yang akurat.
 Pendekatan ini bukanlah suatu sekumpulan teknik ataupun dogma, tetapi
berakar pada sekumpulan sikap dan kepercayaan dimana dalam proses
terapi, terapis dan client memperlihatkan kemanusiawiannya dan
partisipasi dalam pengalaman pertumbunhan.
8
Pendekatan Konseling Client Centred (lanj)

 Tujuan pendekatan terapi Client Centred
 Keterbukaan pada pengalaman
 Kepercayaan pada organisme sendiri
 Tempat evaluasi internal
 Ketersediaan untuk menjadi suatu proses

9
Pendekatan Konseling Client Centred (lanj)

 Tujuan konseling Client Centred
 Menciptakan suasana yang kondusif bagi klien untuk mengeksplorasi diri
sehingga dapat mengenal hambatan pertumbuhannya.
 Membantu klien agar dapat bergerak ke arah keterbukaan,
kepercayaanyang lebih besar kepada dirinya,keinginan untuk menjadi
pribadi yang mandiri dan meningkatkan spontanitas hidupnya.
 Menyediakan iklim yang aman dan percaya dalam pengaturan konseling
sedemikian sehingga konseli, dengan menggunakan hubungan konseling
untuk self-exploration, menjadi sadar akan blok/hambatan ke
pertumbuhan.
 Konseli cenderung untuk bergerak ke arah lebih terbuka, kepercayaan diri
lebih besar, lebih sedia untuk meningkatkan diri sebagai lawan menjadi
mandeg, dan lebih hidup dari standard internal sebagai lawan mengambil
ukuran eksternal untuk apa ia perlu menjadi.
10
Pendekatan Konseling Client Centred (lanj)

 Hubungan Konselor dengan klien
 Konsep hubungan terapis dan klien  menyebabkan pertumbuhan dan
perubahan pribadi
 Enam kondisi perubahan kepribadian :





Dua orang berada dalam hubungan psikologis
Orang pertama disebut klien dalam keadaan tidak selaras, peka dan cemas
Orang kedua disebut terapi dalam keadaan selaras
Terapis merasakan pengertian yang empatik terhadap kerangka acuan internal
klien
 Komunikasi pengetian empatik dan rasa hormat yang positif tak bersyarat dari
terapis kepada klien
11
Pendekatan Konseling Client Centred (lanj)

 Proses Konseling
 Konseling memusatkan pada pengalaman individual.
 Konseling berupaya meminimalisir rasa diri terancam, dan
memaksimalkan dan serta menopang eksplorasi diri.
 Melalui penerimaan terhadap klien, konselor membantu untuk
menyatakan, mengkaji dan memadukan pengalaman-pengalaman
sebelunya ke dalam konsep diri.
 Dengan redefinisi, pengalaman, individu mencapai penerimaan diri dan
menerima orang lain dan menjadi orang yang berkembang penuh.
 Wawancara merupakan alat utama dalam konseling untuk menumbuhkan
hubungan timbal balik
12
Terima Kasih

13

More Related Content

What's hot

Teori dan amalan kaunseling
Teori dan amalan kaunselingTeori dan amalan kaunseling
Teori dan amalan kaunselingeaglered007
 
Konsep bimbingan dan kaunseling
Konsep bimbingan dan kaunselingKonsep bimbingan dan kaunseling
Konsep bimbingan dan kaunseling廷武 邹
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konselingJenyHarianto08
 
Pendekata Konseling Eklektik
Pendekata Konseling EklektikPendekata Konseling Eklektik
Pendekata Konseling Eklektikpradita anggi
 
Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1Rusli Unci
 
Definisi kaunseling
Definisi kaunselingDefinisi kaunseling
Definisi kaunselingguestd56616
 
Konsep dasar konseling
Konsep dasar konselingKonsep dasar konseling
Konsep dasar konselingnovi damayanti
 
Teori teori konseling
Teori teori konselingTeori teori konseling
Teori teori konseling1115500020BBK
 
PSIKOLOGI KAUNSELING pendekatan personal dalam kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING pendekatan personal dalam kaunselingPSIKOLOGI KAUNSELING pendekatan personal dalam kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING pendekatan personal dalam kaunselingAmin Upsi
 
Sesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan Sukan
Sesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan SukanSesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan Sukan
Sesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan SukanRickie Ugie
 

What's hot (20)

NOTA RINGKAS EDU3107
NOTA RINGKAS EDU3107NOTA RINGKAS EDU3107
NOTA RINGKAS EDU3107
 
Teori dan amalan kaunseling
Teori dan amalan kaunselingTeori dan amalan kaunseling
Teori dan amalan kaunseling
 
Konsep bimbingan dan kaunseling
Konsep bimbingan dan kaunselingKonsep bimbingan dan kaunseling
Konsep bimbingan dan kaunseling
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
Bentuk bentuk kaunseling
Bentuk bentuk kaunselingBentuk bentuk kaunseling
Bentuk bentuk kaunseling
 
Wz manual kaunselor
Wz manual kaunselorWz manual kaunselor
Wz manual kaunselor
 
Pendekata Konseling Eklektik
Pendekata Konseling EklektikPendekata Konseling Eklektik
Pendekata Konseling Eklektik
 
Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1
 
Teori Kaunseling
Teori KaunselingTeori Kaunseling
Teori Kaunseling
 
Bab 3 kaunselor
Bab 3   kaunselorBab 3   kaunselor
Bab 3 kaunselor
 
Definisi kaunseling
Definisi kaunselingDefinisi kaunseling
Definisi kaunseling
 
Pendekatan bk
Pendekatan bkPendekatan bk
Pendekatan bk
 
Konsep dasar konseling
Konsep dasar konselingKonsep dasar konseling
Konsep dasar konseling
 
Teori teori konseling
Teori teori konselingTeori teori konseling
Teori teori konseling
 
PSIKOLOGI KAUNSELING pendekatan personal dalam kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING pendekatan personal dalam kaunselingPSIKOLOGI KAUNSELING pendekatan personal dalam kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING pendekatan personal dalam kaunseling
 
pendekatan client centered
pendekatan client centeredpendekatan client centered
pendekatan client centered
 
Peta Kognitif
Peta Kognitif Peta Kognitif
Peta Kognitif
 
Sesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan Sukan
Sesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan SukanSesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan Sukan
Sesi Kaunseling - Kesukaran Mengimbangi Akademik dan Sukan
 
Harbang gestalt
Harbang gestaltHarbang gestalt
Harbang gestalt
 
Power Point
Power PointPower Point
Power Point
 

Similar to Konseling Client Centred

Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikAyu W. Shepty
 
kelompok 7.pptx
kelompok 7.pptxkelompok 7.pptx
kelompok 7.pptxhein30
 
ps4156_07_061814.ppt
ps4156_07_061814.pptps4156_07_061814.ppt
ps4156_07_061814.ppthein30
 
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konselingTEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konselingSitiSara33
 
Trait and factor ppt
Trait and factor pptTrait and factor ppt
Trait and factor pptfasyamaziyyah
 
Ppt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistikPpt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistikLanggeng Prayogo
 
Bab i bimbingan konseling kel 1
Bab i bimbingan konseling kel 1Bab i bimbingan konseling kel 1
Bab i bimbingan konseling kel 1Desii Belawati
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistik1115500038
 
Eksistensial-Humanistik
Eksistensial-HumanistikEksistensial-Humanistik
Eksistensial-Humanistikbkupstegal
 
Definisi kaunseling islam
Definisi kaunseling islamDefinisi kaunseling islam
Definisi kaunseling islamUmmi Ain
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konselingJenyHarianto08
 

Similar to Konseling Client Centred (20)

Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistik
 
kelompok 7.pptx
kelompok 7.pptxkelompok 7.pptx
kelompok 7.pptx
 
ps4156_07_061814.ppt
ps4156_07_061814.pptps4156_07_061814.ppt
ps4156_07_061814.ppt
 
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konselingTEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
 
PRINSIP KONSELING.pptx
PRINSIP KONSELING.pptxPRINSIP KONSELING.pptx
PRINSIP KONSELING.pptx
 
Clien centered
Clien centeredClien centered
Clien centered
 
Clien centered ppt
Clien centered pptClien centered ppt
Clien centered ppt
 
Clien centered
Clien centered Clien centered
Clien centered
 
Trait and factor ppt
Trait and factor pptTrait and factor ppt
Trait and factor ppt
 
Konseling humanistik
Konseling humanistikKonseling humanistik
Konseling humanistik
 
Ppt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistikPpt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistik
 
Bab i bimbingan konseling kel 1
Bab i bimbingan konseling kel 1Bab i bimbingan konseling kel 1
Bab i bimbingan konseling kel 1
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistik
 
Eksistensial-Humanistik
Eksistensial-HumanistikEksistensial-Humanistik
Eksistensial-Humanistik
 
Pert.I
Pert.IPert.I
Pert.I
 
Definisi kaunseling islam
Definisi kaunseling islamDefinisi kaunseling islam
Definisi kaunseling islam
 
Pert.iv
Pert.ivPert.iv
Pert.iv
 
Power Point
Power PointPower Point
Power Point
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
Modul bk
Modul bkModul bk
Modul bk
 

More from wiyadnya

Teori Motivasi Beckhard & Harris Intro.pdf
Teori Motivasi Beckhard & Harris Intro.pdfTeori Motivasi Beckhard & Harris Intro.pdf
Teori Motivasi Beckhard & Harris Intro.pdfwiyadnya
 
lanskap kompetisi id banking.pdf
lanskap kompetisi id banking.pdflanskap kompetisi id banking.pdf
lanskap kompetisi id banking.pdfwiyadnya
 
Analisis Isi Pesan Dharma Pandita dalam Media Sosial Facebook - Abstract
Analisis Isi Pesan Dharma Pandita dalam Media Sosial Facebook - AbstractAnalisis Isi Pesan Dharma Pandita dalam Media Sosial Facebook - Abstract
Analisis Isi Pesan Dharma Pandita dalam Media Sosial Facebook - Abstractwiyadnya
 
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta DidikPeran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didikwiyadnya
 
Ajaran kelepasan Lontar Tatwa Jnana - Siwa Tattwa
Ajaran kelepasan Lontar Tatwa Jnana - Siwa TattwaAjaran kelepasan Lontar Tatwa Jnana - Siwa Tattwa
Ajaran kelepasan Lontar Tatwa Jnana - Siwa Tattwawiyadnya
 
Materi tempat suci (pertemuan 2)
Materi tempat suci (pertemuan 2)Materi tempat suci (pertemuan 2)
Materi tempat suci (pertemuan 2)wiyadnya
 
Brahman yang nyata hakekat segalanya
Brahman yang nyata hakekat segalanyaBrahman yang nyata hakekat segalanya
Brahman yang nyata hakekat segalanyawiyadnya
 

More from wiyadnya (7)

Teori Motivasi Beckhard & Harris Intro.pdf
Teori Motivasi Beckhard & Harris Intro.pdfTeori Motivasi Beckhard & Harris Intro.pdf
Teori Motivasi Beckhard & Harris Intro.pdf
 
lanskap kompetisi id banking.pdf
lanskap kompetisi id banking.pdflanskap kompetisi id banking.pdf
lanskap kompetisi id banking.pdf
 
Analisis Isi Pesan Dharma Pandita dalam Media Sosial Facebook - Abstract
Analisis Isi Pesan Dharma Pandita dalam Media Sosial Facebook - AbstractAnalisis Isi Pesan Dharma Pandita dalam Media Sosial Facebook - Abstract
Analisis Isi Pesan Dharma Pandita dalam Media Sosial Facebook - Abstract
 
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta DidikPeran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
 
Ajaran kelepasan Lontar Tatwa Jnana - Siwa Tattwa
Ajaran kelepasan Lontar Tatwa Jnana - Siwa TattwaAjaran kelepasan Lontar Tatwa Jnana - Siwa Tattwa
Ajaran kelepasan Lontar Tatwa Jnana - Siwa Tattwa
 
Materi tempat suci (pertemuan 2)
Materi tempat suci (pertemuan 2)Materi tempat suci (pertemuan 2)
Materi tempat suci (pertemuan 2)
 
Brahman yang nyata hakekat segalanya
Brahman yang nyata hakekat segalanyaBrahman yang nyata hakekat segalanya
Brahman yang nyata hakekat segalanya
 

Recently uploaded

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Konseling Client Centred

  • 1. Pendekatan Konseling Client Centred Oleh : I Gde Wiyadnya – Sutarmi - Putu Arya – Made Laksmi STAH Dharma Nusantara Jakarta - 2012 Presentasi ini mohon dicantumkan dalam daftar pustaka apabila digunakan sebagai referensi dari tulisan ilmiah / populer (makalah, artikel, skripsi dll). 1
  • 2. Agenda  Pengertian Bimbingan Konseling  Definisi bimbingan & konseling  Pengertian bimbingan konseling  Pendekatan Konseling Client Centred  Pandangan sifat manusia  Latar belakang historis & asumsi dasar terapi client centred  Ciri-ciri dasar dan tujuan pendekatan client centred  Hub konselor dengan klien  Proses konseling 2
  • 3. Pengertian Bimbingan Konseling  Definisi Bimbingan  Abu Ahmadi (1991) : Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada peserta didik agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri, lingkungan, hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik  Bimo Walgito (2004): Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu / sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan hidupnya, agar individu dapat mencapai kesejahteraan dalam kehidupannya  Definisi lain oleh Prayitno & Erman Amti, Chriskolm 3
  • 4. Pengertian Bimbingan Konseling (lanj)  Definisi Konseling  Tollbert: Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan ini dengna kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar.  Jones: Konseling merupakan suatu hubungan profesional antara seorang konselor yang terlatih dan klien. Hubungan ini bersifat individual, dirancang untuk membantu klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap lingkungan hidup, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya. 4
  • 5. Pengertian Bimbingan Konseling (lanj)  Pengertian Bimbingan Konseling  Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup. 5
  • 6. Pendekatan Konseling Client Centred  Pandangan Sifat Manusia (Rogers)  Manusia memiliki dorongan untuk selalu bergerak ke depan, berjuang untuk berfungsi kooperatif, konstruktif dan memiliki kebaikan pada inti terdalam tanpa perlu mengendalikan dorongan-dorongan agresifnya  Filosofi tentang manusia berimplikasi pada terapi client centred  terapis meletakkan tanggung jawab proses terapi pada klien. Klien diposisikan untuk memiliki kesanggupan membuat keputusan. 6
  • 7. Pendekatan Konseling Client Centred (lanj)  Latar Belakang Historis Terapi Client Centred  Dipelopori oleh Carl R. Rogers sebagai reaksi keterbatasan mendasar dari psikolanalisis  Cabang terapi humanistik  menggarisbawahi memahami klien  Prinsip Dasar Terapi Client Centred  Kita berperilaku sesuai dengan persepsi kita terhadap realitas  Kita termotivasi oleh dorongan primer bawaan lahir yang berupa dorongan untuk mengaktualisasikan diri  Individu memiliki kebutuhan akan dasar cinta dan penerimaan  Konsep diri individu bergantung pada penerimaan dan penghargaan yang ia terima dari orang lain 7
  • 8. Pendekatan Konseling Client Centred (lanj)  Ciri-ciri pendekatan Client Centred  Client dapat bertanggungjawab, memiliki kesanggupan dalam memecahkan masalah dan memilih perliku yang dianggap pantas bagi dirinya.  Menekankan dunia fenomenal client.  Prinsip-prinsip psikoterapi berdasarkan bahwa hasrat kematangan psikologis manusia itu berakar pada manusia sendiri.  Efektifitas teraputik didasarkan pada sifat-sifat ketulusan, kehangatan, penerimaan nonposesif dan empati yang akurat.  Pendekatan ini bukanlah suatu sekumpulan teknik ataupun dogma, tetapi berakar pada sekumpulan sikap dan kepercayaan dimana dalam proses terapi, terapis dan client memperlihatkan kemanusiawiannya dan partisipasi dalam pengalaman pertumbunhan. 8
  • 9. Pendekatan Konseling Client Centred (lanj)  Tujuan pendekatan terapi Client Centred  Keterbukaan pada pengalaman  Kepercayaan pada organisme sendiri  Tempat evaluasi internal  Ketersediaan untuk menjadi suatu proses 9
  • 10. Pendekatan Konseling Client Centred (lanj)  Tujuan konseling Client Centred  Menciptakan suasana yang kondusif bagi klien untuk mengeksplorasi diri sehingga dapat mengenal hambatan pertumbuhannya.  Membantu klien agar dapat bergerak ke arah keterbukaan, kepercayaanyang lebih besar kepada dirinya,keinginan untuk menjadi pribadi yang mandiri dan meningkatkan spontanitas hidupnya.  Menyediakan iklim yang aman dan percaya dalam pengaturan konseling sedemikian sehingga konseli, dengan menggunakan hubungan konseling untuk self-exploration, menjadi sadar akan blok/hambatan ke pertumbuhan.  Konseli cenderung untuk bergerak ke arah lebih terbuka, kepercayaan diri lebih besar, lebih sedia untuk meningkatkan diri sebagai lawan menjadi mandeg, dan lebih hidup dari standard internal sebagai lawan mengambil ukuran eksternal untuk apa ia perlu menjadi. 10
  • 11. Pendekatan Konseling Client Centred (lanj)  Hubungan Konselor dengan klien  Konsep hubungan terapis dan klien  menyebabkan pertumbuhan dan perubahan pribadi  Enam kondisi perubahan kepribadian :     Dua orang berada dalam hubungan psikologis Orang pertama disebut klien dalam keadaan tidak selaras, peka dan cemas Orang kedua disebut terapi dalam keadaan selaras Terapis merasakan pengertian yang empatik terhadap kerangka acuan internal klien  Komunikasi pengetian empatik dan rasa hormat yang positif tak bersyarat dari terapis kepada klien 11
  • 12. Pendekatan Konseling Client Centred (lanj)  Proses Konseling  Konseling memusatkan pada pengalaman individual.  Konseling berupaya meminimalisir rasa diri terancam, dan memaksimalkan dan serta menopang eksplorasi diri.  Melalui penerimaan terhadap klien, konselor membantu untuk menyatakan, mengkaji dan memadukan pengalaman-pengalaman sebelunya ke dalam konsep diri.  Dengan redefinisi, pengalaman, individu mencapai penerimaan diri dan menerima orang lain dan menjadi orang yang berkembang penuh.  Wawancara merupakan alat utama dalam konseling untuk menumbuhkan hubungan timbal balik 12