1. TEKNIK-TEKNIK DASAR
KONSELING
Tugas Mata Kuliah : Keterampilan Dasar Konseling
Diampu Oleh : M. Th Sri Hartati, M.Pd
Disusun Oleh :
GIGIH ANGGRIAWAN (1301407047)
NOPY SUHARTANTO (1301407064)
SUGIARTO FAJAR (1301407068)
2. 1.1. Attending (Penerimaan)Attending (Penerimaan)
A. PengertianA. Pengertian
Teknik awal dalam proses konseling yang dilakukanTeknik awal dalam proses konseling yang dilakukan
konselor untuk menerima klien. Attending mencakupkonselor untuk menerima klien. Attending mencakup
komponen kontak mata, bahasa tubuh (non verbal),komponen kontak mata, bahasa tubuh (non verbal),
dan bahasa lisan (verbal).dan bahasa lisan (verbal).
B. FungsiB. Fungsi
Untuk memusatkan perhatian konselor pada klienUntuk memusatkan perhatian konselor pada klien
agar klien merasa dihargai dan tidak merasaagar klien merasa dihargai dan tidak merasa
canggung/malu sehingga klien mampucanggung/malu sehingga klien mampu
mengungkapkan masalahnya secara bebas kepadamengungkapkan masalahnya secara bebas kepada
konselor.konselor.
C. TujuanC. Tujuan
Menciptakan suasana yang nyaman antara konselorMenciptakan suasana yang nyaman antara konselor
dan klien.dan klien.
Terciptanya hubungan yang baik antar konselor danTerciptanya hubungan yang baik antar konselor dan
konseli (rapport).konseli (rapport).
3. D. Teknik-teknik dalam Attending
Kontak Mata : Menatap secara spontan wajah klien
saat berbicara
Kepala : Menganggukkan kepala tanda setuju
atas pernyataan klien.
Ekspresi wajah : tenang.
Posisi tubuh : agak condong ke arah klien, namun
jangan terlalu dekat, agar klien tetap
merasakan suasana yang nyaman.
Mendengarkan : penuh perhatian,
4. 2. Reflection of Feeling
A. Pengertian
Refleksi adalah teknik yang dilakukan oleh konselor untuk
memantulkan kembali kepada klien tentang perasaan,
pikiran, dan pengalaman klien sebagai hasil pengamatan
terhadap perilaku verbal dan non verbalnya.
B. Fungsi
Untuk memantulkan kembali perasaan yang dialami oleh
klien sehingga klien merasa dipahami.
C. Tujuan
Klien merasa dipahami oleh konselor
Klien merasa mendapat dukungan emosional dari
konselor
5. D. Hal yang perlu diperhatikan dalam
refleksi
1. Hindari stereotip
2. Pilih waktu yang tepat untuk
merespon pernyataan klien.
3. Gunakan kata-kata perasaan yang
melambangkan
perasaan/sikap klien secara tepat
4. Sesuaikan bahasa yang digunakan
dengan kondisi klien.
(Supriyo dan Mulawarman 2006 : 24)
6. 3. Reassurance
Pengertian
Reassurance adalah teknik yang
diberikan oleh konselor untuk
memberikan dukungan positif pada
klien agar klien menjadi lebih yakin dan
percaya diri.
7. Jenis-jenis reassurance
Prediction Reassurance (Penguatan prediksi)
Posdiction Reassurance (Penguatan posdtiksi)
Factual Reassurance (Penguatan factuaal
Tujuan Reassurance (dukungan)
• memberi semangat dan keyakinan pada konseli
• Menjadikan klien lebih terbuka dan bersedia untuk
bicara dan pembicaraan lebih mengarah pada
tujuan
•
8. • Fungsi Reassurance
• Konselor menunjukkan harapan
pada klien
• Klien dapat meningkatkan
eksplorasi diri
• Konselor dapat membesarkan hati
klien
• Mengarahkan pembicaraan klien
mencapai ujuan pembicaraan
9. 4. Structuring (Pembatasan)4. Structuring (Pembatasan)
A. Pengertian
Teknik yang digunakan konselor untuk memberi batasan-batasan
agar proses konseling berjalan sesuai dengan apa yang menjadi
tujuan utama konseling.
B. Jenis-jenis structuring
1). Time limit (pembatasan waktu)
a. Time limit dari klien
b. Time limit dari konselor
2). Role limit (pembatasan peran)
3). Problem limit (pembatasan masalah)
4). Action limit (pembatasan tindakan)
C. Fungsi Structuring
Sebagai patokan/acuan antara konselor dan konseli mengenai
batasan waktu, peran, serta pemecahan masalah. Sehingga
terjadi proses konseling seperti yang diharapkan.
10. D. Tujuan Structuring
1). Mengarahkan proses konseling agar berjalan sesuai dengan tujuan
2). Konselor memberikan petunjuk tentang urutan langkah berfikir atau
urutan tahap dalam pembicaraan pada proses konseling.
3). Klien dapat mengerti akan peran konselor dalam proses konseling.
4). Terjalinnya komunikasi yang baik antara konselor dan klien.
5). Mempermudah konselor dalam merencanakan proses konseling.
E. Penggunaan Structuring
1). Pada saat memulai sebuah proses konseling agar klien tahu tentang
rule atau aturan-aturan proses konseling.
2). Ketika klien menceritakan kebingungannya akan beberapa masalah
yang dihadapinya secara bersamaan.
3). Memperbaiki sikap klien agar lebih bisa menghargai proses konsling.
11. 5. SILENCE
Pengertian Silence
keadaan diam tanpa (tidak bersuara)
(Surya,2003 :131)
Suasana yang hening, tidak ada
interaksi verbal konselor dengan klien
(Supriyo, 2006 : 31)
12. Tujuan Silence
1. memberi kesempatan klie untuk
istirahat sejenak
2. Memberi kesempatan klien untuk
mereorganisasi pikiran
3. Bentuk aftending dan empati agar klien
nyaman
4. klien termotifasi mencapai tujuan
konseling
13. 6. LEAD
Pengertian
teknik yang digunakan konselor untuk
mengarahkan pembicaraan klien dari satu hal
ke hal yang lain secara langsung. (Supriyo,
2003 :31)
Menunjukkan keadaan dimana konselor
berada didepan atau disamping pikiran klien
dan keadaan dimana konselor mengarahkan
pemikiran klien. (Surya, 2003 : 132)
14. Jenis-jenis Lead
1. Lead umum
teknjik pengarahan yang memberikan
kesempatan klien untuk bebas
memberikan reaksi dari berbagai
kemungkinana seusai dengan
keinginan klien
2. Lead khusus
Teknik pengarahan dimana klien
memberikan suatu reksi dan jawaban
yang sepesifik
15. Tujuan Lead
1. Mengajak/mengarahkan klien dengan sikap
attending untuk mampu berbuat sesuatu
2. Mengarahkan klien/memberikan sugesti pada
klien agar tersugesti untuk berbuat sesuai
arahan konselor.
Fungsi Lead
1. Memperlancar tercapainya tujuan konseling
2. Klien lebih bebas berekplorasi
16. 7. REJECTION
Rejection (penolakan) Adalah teknik
yang dimana digunakan oleh konselor
untuk melarang klien melakukan
rencana yang akan
membahayakan/merugikan diri klien
atau orang lain
17. Tujuan rejection.
• menghindarkan klien pada pilihan yang akan
merugukan diri sendiri bahkan orang lain
• Agar konseli dapat mempertimbangkan lebih
obyektif
• Menolak pandangan konseli
Fungsi rejection.
• Agar konseli dapat menghadapi dirinya sendiri
• Konseli dapat berfikir lebih matang
• Konselor tidak lagi mengambil keputusan yang
akan merugikan dia sendiri
18. 8. ADVICE
Pengertian
teknik yang digunakan konselor unuk
memberikan nasehat atau saran pada
klien agar klien lebih jelas dan pasti
mengenai apa yang akan dekerjakan
19. Jenis-jenis Advice
• Advice Langsung
Advice yang langsung diberikan oleh
konselor kepada klien.
• Advice Persuasif
Advice yang diberikan oleh konselor
setelah klien mengungkapkan alasan-
alasan yang dapat diterima oleh
konselor.
• Advice Alternatif
Advice yang diberikan oleh konselor
kepada klien ketika klien bingung
diantara dua pilihan.
20. Tujuan Advice
• Konselor memberiakn saran pada
klien agar tidak mengambil
keputusan yang salah
• Agar klien dapat mengerti apa yang
telah dihadapi saat ini
• Dapat memilih pilihan sesuai dengan
sudut pandang positif dan negatifnya
21. 9. KLARIFIKASI
Adalah teknik yang digunakan konselor
untuk mengungkapakan kembali isi
pernyataan klien dengan menggunakan
kata-kata baru dan segar.
22. Bentuk
Menegaskan pernyataan konseli
Mengambil intisari pernyataan konseli
dengan bahasa yang baru
Tujuan
Respon konselor di dahului dengan kata-kata:
pada dasarnya, pada pokoknya, pada intinya,
singkat kata, dengan kata lain, dsb.
24. Parafrase yang efektif
Klien menjadi merasakan kebersamaan
dengan pembimbing
Lebinh mengarahkan pembicaraan klien
berikutnya
Dapat mengecek ketepatan/kecermatan
pembimbing dalam menangani klien
25. Cara-cara parafrase
Dengarkan persan utama dari kata-kata klien
Nyatakan kembali pesan utama secara
sederhana dan singkat
Amati pertanda/minta respon dari klien tentang
kecermatan konselor
Jangan memberikan analisis pada klien
Jangan memberikan pesan parsial (terpotong-
potong)