REBT adalah pendekatan kognitif-behavioral yang menekankan hubungan antara pikiran, perasaan, dan tingkah laku. Tujuannya membantu mengubah pikiran irasional menjadi rasional melalui teori ABCDE. Pendekatan ini dikembangkan oleh Albert Ellis dengan fokus mengubah pemikiran untuk mengubah tingkah laku.
3. Pendahuluan
Sejarah
Asumsi Dasar
Pandangan
tentang Manusia
Proses Berpikir
Konsep Dasar
Rationality As A
Personal Philosopy
Tujuan Konseling
Teori ABC
REBT
Peran & Fungsi
Konselor
Tahap-Tahap
Konseling
Teknik-Teknik
Konseling
Teknik Kognitif
Teknik Imageri
Teknik Behavioral
4. PENDAHULUAN
REBT adalah pendekatan behavior kognitif yang
menekankan pada keterkaitan antara perasaan,
tingkah laku dan pikiran.
Tujuan pendekatan ini: mengajak individu untuk
mengubah pikiran-pikiran irasionalnya ke pikiran yang
rasional melalui teori GABCDE.
Dikembangkan oleh Allbert Ellis melalui beberapa
tahapan
Psikologi Konseling
5. SEJARAH
1950an, menekankan pentingnya peran pikiran pada tingkah laku
(Albert Ellis)
Awalnya Rational Therapy (RT)
1961, Rational-Emotive Therapy (RET)
1993, Rational-Emotive Behavior Therapy (REBT)
Menekankan bahwa tingkah laku yang beramasalah disebabkan
oleh pemikiran irasional fokus penanganan pada pemikiran
individu
Pendekatan bersifat direktif
Psikologi Konseling
6. PANDANGAN TENTANG MANUSIA
Pendekatan REBT memandang manusia sebagai individu
yang didominasi oleh sistem berpikir dan sistem perasaan
yang berkaitan dalam sistem psikis individu.
Manusia dipandang memiliki 3 tujuan fundamental:
Untuk bertahan hidup (to survive)
Untuk bebas dari kesakitan (to be relatively free from pain)
Untuk mencari kepuasan (to be reasonably satisfied or
content)
Psikologi Konseling
7. KONSEP DASAR
ASUMSI DASAR
Pikiran, perasaan dan tingkahlaku secara berkesinambungan saling
berinteraksi & mempengaruhi
Gangguan emosional disebabkan o/ faktor biologi & lingkungan
Manusia dipengaruhi o/ oranglain & lingkungan sekitar dan individu jg
secara sengaja mempengaruhi orang lain disekitarnya
Manusia menyakiti diri sendiri secara kognitif, emosional, dan tingkah
laku
Ketika hal yang tidak menyenangkan terjadi, individu cenderung
menciptakan keyakinan yang irasional tentang kejadian tsb
Keyakinan irasional menjadi penyebab gangguan kepribadian individu
Sebagian besar manusia memiliki kecenderungan yang besar u/
membuat & mempertahankan gangguan emosionalnya
Ketika individu bertingkah laku yg menyakiti diri sendiri (self-defeating
behavior)
Psikologi Konseling
8. KONSEP DASAR
Proses Berpikir
Manusia memiliki 3 tingkatan berpikir: berpikir tentang apa yg terjadi
berdasarkan fakta dan bukti (inferences), mengadakan penilaian terhadap
fakta dan bukti (evaluation), dan keyakinan terhadap proses inferences dan
evaluasi (core belief)
Sumber terjadinya masalah-masalah emosional evaluative belief
(irrational belief), yang dikategorikan menjadi 4:
Demands, Awfulising, Low frustation tolerance (LFT), Global evaluations of
human worth
Ellis membagi pikiran individu dalam 3 tingkatan:
Dingin (cool), hangat (warm), dan panas (hot)
Psikologi Konseling
9. KONSEP DASAR
Rationality As A Personal Philosopy
Individu memiliki personal aturan-aturan atau filosofi hidup
yang dipengaruhi oleh pola asuh, ajaran agama, prinsip
umum atau opini yang dipegang teguh secara umum.
Karena dipegang teguh secara dogmatik, prinsip ini
dipaksakan secara kaku dapat menjadi masalah bagi
individu yang menghambat pencapaian tujuan untuk
kesenangan dan bertahan hidup.
REBT membantu individu untuk mengembangkan filosofi
yang baru yang dapat membantu mengurangi stres dan
meningkatkan kebahagiaan.
Psikologi Konseling
10. KONSEP DASAR
Teori ABC
Teori tentang kepribadian individu dari sudut pandang pendekatan
REBT, kemudian ditambahkan D dan E untuk mengakomodasi
perubahan dan hasil yang diinginkan dari perubahan tersebut.
G: (goals) atau tujuan-tujuan, yaitu tujuan fundamental
A: (activating events in a person’s life) atau kejadian yang mengaktifkan
atau mengakibatkan individu
B: (beliefs) atau keyakinan baik rasional maupun irasional
C: (consequences) atau konsekuensi baik emosional maupun tingkah laku
D: (disputing irrational belief) atau melakukan dispute pikiran irasional
E: (effective new philosophy of life) atau mengembangkan filosofi hidup
yang efektif
F:
(further action/new feeling) atau aksi yang akan dilakukan lebih lanjut
dan perasaan baru yang dikembangkan
Psikologi Konseling
11. KONSEP DASAR
Teori ABC
Individu mengalahkan atau mengganggu
dirinya dengan 2 cara:
1. Ego disturbance
2. Discomfort disturbance
Low frustration-tolerance (LFT)
Low discomfort-tolerance (LDT)
Psikologi Konseling
12. TUJUAN KONSELING
Membantu individu menyadari bahwa mereka dapat
hidup dengan lebih rasional dan lebih produktif.
Membantu individu untuk mengubah kebiasaan
berpikir dan tingkah laku yang merusak diri.
Mendukung konseli u/ menjadi lebih toleran terhadap
diri sendiri, orang lain, dan lingkungannya.
Psikologi Konseling
13. PERAN DAN FUNGSI KONSELOR
Aktif-direktif
Mengkonfrontasi pikiran irasional konseli secara
langsung
Menggunakan berbagai teknik u/ menstimulus konseli u/
berpikir & mendidik kembali diri konseli sendiri
Secara terus menerus “menyerang” pemikiran irasional
konseli
Mengajak konseli u/ mengatasi masalahnya dengan
kekuatan berpikiri bukan emosi
Bersifat didaktif
Psikologi Konseling
14. TAHAP-TAHAP KONSELING
Tahap yang dikerjakan konselor dan konseli dalam proses
konseling dengan pendekatan REBT:
Tahap 1
Proses penyadaran konseli tentang irasional
Penguatan bahwa konseli memiliki potensi
untuk berubah
Tahap 2
Proses dispute pikiran irasional
Implementasi teknik-teknik konseling
Tahap 3
Proses pengembangan filosofi hidup rasional
Psikologi Konseling
15. TAHAP-TAHAP KONSELING
Langkah intervensi konseling dengan pendekatan REBT:
Bekerjasama dengan konseli (engange with client)
Melakukan asesmen terhadap masalah, orang dan situasi
(asses the problem, person and situation)
Mempersiapkan konseli untuk terapi (prepare the client
to therapy)
Mengimplementasikan program penanganan (implement
the treatment program)
Mengevaluasi kemajuan (evaluate progress)
Mempersiapkan konseli untuk mengakhiri konseling
(prepare the client for termination)
16. TEKNIK-TEKNIK KONSELING
Teknik Kognitif
Teknik Imageri
Dispute kognitif (cognitive
Dispute Imajinasi (imaginal
disputation)
disputation)
Analisis rasional (rational
Kartu kontrol emosional (the
analysis)
emotional control card – ECC)
Dispute standard ganda
Proyeksi waktu (time
(double-standard dispute)
projection)
Skala katastropi (catastrophe
Teknik melebih-lebihkan (the
scale)
blow-up technique)
Devil’s advocate
Membuat frame ulang
(reframing)
Psikologi Konseling
17. TEKNIK-TEKNIK KONSELING
Teknik Behavioral
Dispute tingkah laku (behavioral
disputation)
Bermain peran (role playing)
Peran rasional terbalik (rational
role reversal)
Pengalam langsung (exposure)
Menyerang rasa malu (shame
attacking)
Pekerjaan rumah (homework
assignments)
Psikologi Konseling
18. DAFTAR PUSTAKA
• Komalasari, Gantina, dkk. (2011). Teori dan
Teknik Konseling. Jakarta: PT Indeks.
Psikologi Konseling