adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
3. cina
1. 2. Hakikat Komunikasi Antarbudaya
Jelas, karena Komunikasi antar budaya maka mau tidak mau pasti melibatkan kebudayaan
antar kedua belah pihak yang berkomunikasi. Kebudayaan adalah cara hidup yang
berkembang dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi.
Jadi sudah pasti adanya dua fenomena unik, yaitu Enkulturasi dan Akulturasi.
1. Enkulturasi
Enkulturasi mengacu pada proses dimana kultur (budaya) ditransmisikan dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Kita mempelajari kultur, bukan mewarisinya. Kultur
ditransmisikan melalui proses belajar, bukan melalui gen. Orang tua, kelompok, teman,
sekolah, lembaga keagamaan, dan lembaga pemerintahan merupakan guru-guru utama
dibidang kultur. Enkulturasi terjadi melalui mereka. Contoh adalah pembelajaran seni Tari
Topeng di sanggar Tari Keraton Kacirebonan.
2. Akulturasi
Akulturasi mengacu pada proses dimana kultur seseorang dimodifikasi melalui kontak
atau pemaparan langsung dengan kultur lain. Misalnya, bila sekelompok imigran kemudian
berdiam di Amerika Serikat (kultur tuan rumah), kultur mereka sendiri akan dipengaruhi oleh
kultur tuan rumah ini. Berangsur-angsur, nilai-nilai, cara berperilaku, serta kepercayaan dari
kultur tuan rumah akan menjadi bagian dari kultur kelompok imigran itu. Pada waktu yang
sama, kultur tuan rumah pun ikut berubah.
3. Memahami Perbedaan-perbedaan Budaya
Budaya adalah gaya hidup unik suatu kelompok manusia tertentu. Budaya bukanlah
sesuatu yang dimiliki oleh sebagian orang dan tidak dimiliki oleh sebagian orang yang
lainnya – budaya dimiliki oleh seluruh manusia dan dengan demikian seharusnya budaya
menjadi salah satu faktor pemersatu.
Pada dasarnya manusia-manusia menciptakan budaya atau lingkungan sosial mereka
sebagai suatu adaptasi terhadap lingkungan fisik dan biologis mereka. Individu-individu
sangat cenderung menerima dan mempercayai apa yang dikatakan budaya mereka. Mereka
dipengaruhi oleh adat dan pengetahuan masyarakat dimana mereka tinggal dan dibesarkan,
2. terlepas dari bagaimana validitas objektif masukan dan penanaman budaya ini pada dirinya.
Individu-individu itu cenderung mengabaikan atau menolak apa yang bertentangan dengan
“kebenaran” kultural atau bertentangan dengan kepercayaan-kepercayaannya. Inilah yang
seringkali merupakan landasan bagi prasangka yang tumbuh diantara anggota-anggota
kelompok lain, bagi penolakan untuk berubah ketika gagasan-gagasan yang sudah mapan
menghadapi tantangan.
Setiap budaya memberi identitas kepada sekolompok orang tertentu sehingga jika kita
ingin lebih mudah memahami perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam msaing-masing
budaya tersebut paling tidak kita harus mampu untuk mengidentifikasi identitas dari masingmasing budaya tersebut yang antara lain terlihat pada:
• Komunikasi dan Bahasa
Sistem komunikasi, verbal maupun nonverbal, membedakan suatu kelompok dari kelompok
lainnya. Terdapat banyak sekali bahasa verbal diseluruh dunia ini demikian pula bahasa
nonverbal, meskipun bahasa tubuh (nonverbal) sering dianggap bersifat universal namun
perwujudannya sering berbeda secara lokal.
• Pakaian dan Penampilan
Pakaian dan penampilan ini meliputi pakaian dan dandanan luar juga dekorasi tubuh yang
cenderung berbeda secara kultural.
• Makanan dan Kebiasaan Makan
Cara memilih, menyiapkan, menyajikan dan memakan makanan sering berbeda antara
budaya yang satu dengan budaya yang lainnya. Subkultur-subkultur juga dapat dianalisis dari
perspektif ini, seperti ruang makan eksekutif, asrama tentara, ruang minum teh wanita, dan
restoran vegetarian.
• Waktu dan Kesadaran akan waktu
Kesadaran akan waktu berbeda antara budaya yang satu dengan budaya lainnya. Sebagian
orang tepat waktu dan sebagian lainnya merelatifkan waktu.
• Penghargaan dan Pengakuan
Suatu cara untuk mengamati suatu budaya adalah dengan memperhatikan cara dan metode
memberikan pujian bagi perbuatan-perbuatan baik dan berani, lama pengabdian atau bentukbentuk lain penyelesaian tugas.
• Hubungan-Hubungan
Budaya juga mengatur hubungan-hubungan manusia dan hubungan-hubungan organisasi
berdasarkan usia, jenis kelamin, status, kekeluargaan, kekayaan, kekuasaan, dan
kebijaksanaan.
3. • Nilai dan Norma
Berdasarkan sistem nilai yang dianutnya, suatu budaya menentukan norma-norma perilaku
bagi masyarakat yang bersangkutan. Aturan ini bisa berkenaan dengan berbagai hal, mulai
dari etika kerja atau kesenangan hingga kepatuhan mutlak atau kebolehan bagi anak-anak;
dari penyerahan istri secara kaku kepada suaminya hingga kebebasan wanita secara total.
• Rasa Diri dan Ruang
Kenyamanan yang dimiliki seseorang atas dirinya bisa diekspresikan secara berbeda oleh
masing-masing budaya. Beberapa budaya sangat terstruktur dan formal, sementara budaya
linnya lebih lentur dan informal. Beberapa budaya sangat tertutup dan menentukan tempat
seseorang secara persis, sementara budaya-budaya lain lebih terbuka dan berubah.
• Proses mental dan belajar
Beberapa budaya menekankan aspek perkembangan otak ketimbang aspek lainnya sehingga
orang dapat mengamati perbedaan-perbedaan yang mencolok dalam cara orang-orang
berpikir dan belajar.
• Kepercayaan dan sikap
Semua budaya tampaknya mempunyai perhatian terhadap hal-hal supernatural yang jelas
dalam agama-agama dan praktek keagamaan atau kepercayaan mereka.
4. Kebudayaan Cina
Kebudayaan Cina (bahasa Cina: 中 國 文 化 ) ialah penempatan kepada salah satu
tamadun tertua dan paling kompleks yang meliputi sejarah lebih 5,000 tahun. Negara China
meliputi kawasan geografi besar yang penuh adat dan tradisi yang banyak berbeza antara
pekan, bandar dan wilayah.
Kebudayaan Cina ialah istilah umum yang mengertikan asas kebudayaannya, juga di
kalangan kawasan berbahasa Cina di luar Tanah Besar China.
a. Orang dalam budaya
Identiti
Di China wujudnya banyak kelompok etnik. Dari segi perangkaan pula, kelompok
etnik yang terbesar ialah bangsa Han. dalam sejarah, banyak kelompok telah berasimilasi
4. dengan etnik lain atau lenyap tanpa meninggalkan kesan. Pada masa yang sama, ramai dalam
identiti Han telah memelihara tradisi bahasa dan budaya setempat yang berbeza-beza. Istilah
Zhonghua Minzu digunakan untuk menghuraikan anggapan nasionalisme China secara am.
Kebanyakan identiti kebudayaan tradisional dalam lingkungan komuniti mesti berkaitan
dengan membezakan nama keluarga.
Setempat
Budaya Cina tradisional meliputi kawasan geografi yang amat luas, setiap rantau biasanya
dibahagi kepada subbudaya yang berbeda-beda. Berikut adalah kelainan-kelainannya:
•
Kawasan lembangan Sungai Kuning termasuk Henan, Shanxi, Shaanxi, Hebei dan
Shandong
•
Kawasan lembangan Sungai Yangtze termasuk Sichuan, Yunnan, Guizhou, Hunan,
Hubei, Jiangxi, Anhui, Zhejiang dan Jiangsu.
Masyarakat
Perincian emas pada sebuah tahta digunakan oleh Maharaja Qianlong. Naga Cina adalah
sebuah tanda ditempah untuk Maharaja China atau keluarga kemaharajaan pangkat tinggi
sewaktu Dinasti Qing
b. Struktur
Sejak zaman Tiga Tokoh Murni dan Lima Maharaja, seseorang raja China pernah
menjadi pemerintah terhadap segalanya. Zaman-zaman berbeda dalam sejarah menetapkan
nama-nama berbeza untuk pelbagai kedudukan dalam masyarakat. secara konsepsi, setiap
zaman maharaja atau feudal amat serupa, yang mana pegawai kerajaan dan tentera berpangka
tinggi dalam hierarki, sementara penduduk-penduduk lain pula di bawah undang-undang
5. China biasa. Sejak akhir Dinasti Zho (1046–256 BCE), masyarakat China tradisional disusun
menjadi sistem hierarki golongan socio-ekonomi yang dikenali sebagai tempat pekerjaan.
Bagaimanapun, sistem ini tidak meliputi semua golongan sosial sementara pembezaan
antara semua golongan menjadi kabur sejak pengkomersialan masyarakat China pada Dinasti
Song (960–1279 CE). Pendidikan China Kuno juga panjang sejarahnya; sejak Dinasti Sui
(581–618 CE) calon-calon berpendidikan membuat persediaan untuk peperiksaan diraja yang
mengerah lulusan peperiksaan ke dalam kerajaan sebagai birokrat sarjana.
Kemahiran dagangan dan kraf biasanya diajar oleh sifu. Sejarawan wanita Ban Zhao
mengarang Pengajaran untuk Wanita pada Dinasti Han dan menggariskan empat nilai yang
harus dituruti kaum wanita, sementara sarjana-sarjana seperti Zhu Xi dan Cheng Yi turut
mengembangkan nilai-nilai ini. Perkahwinan Cina dan amalan seks Tao adalah antara adatistiadat yang dijumpai dalam masyarakat.
c. Nilai-nilai
Kebanyakan nilai sosial diterbitkan dari Konfusianisme dan Taoisme dengan kombinasi
konservatisme. Perkara mengenai fahaman mana paling berpengaruh selalu menjadi bahan
perdebatan kerana timbulnya banyak konsep seperti Neo-Konfusianisme, agama Buddha dan
banyak lagi. Penjelmaan dan konsep-konsep kelahiran semula lain ialah satu peringatan akan
hubungan antara hidup sebenar dan alam seterusnya.
d. Bahasa
Bahasa Cina lisan terdiri daripada sebilangan dialek Cina sepanjang sejarah. Ketika
Dinasti Ming, bahasa Mandarin baku dinasionalkan. Sengguhpun begitu, barulah ketika
6. zaman Republik China pada awal abad ke-20 apabila kelihatan apa-apa hasil yang nyata
dalam memupuk satu bahasa seragam di China.
Pada zaman kuno, bahasa Cina Klasik menjadi standard penulisan selama beribu-ribu
tahun, tetapi banyak terhad kepada golongan sarjana dan cendekiawana. Menjelang abad ke20, jutaan rakyat, termasuk yang di luar kerabat diraja buta huruf[1]. Hanya selepas Gerakan 4
Mei baru bermulanya usaha beralih ke bahasa Cina Vernakular yang membolehkan rakyat
biasa membaca kerana dirangka berasaskan linguistik dan fonologi bagi suatu bahasa lisan.
e. Mitos dan kerohanian
Luohan, salah satu tokoh kerohanian yang dikongso oleh budaya Cina dan India
merentasi pelbagai mazhab agama Buddha
Sebahagian besar budaya Cina berasaskan tanggapan bahawa wujudnya sebuah dunia
roh. Berbagai-bagai kaedah penelahan telah membantu menjawab soalan, dan dijadikan pun
alternatif kepada ubat. Budaya rakyat telah membantu mengisi kekosongan untuk segala hal
yang tiada penjelasannya. Kaitan antara mitos, agama dan fenomena yang aneh memang
rapat sekali. Dewa-dewi menjadi sebahagian tradisi, antara yang terpenting termasuk Guan
Yin, Maharaja Jed dan Budai. Kebanyakan kisah-kisah ini telah berevolusi menjadi perayaan
tradisional Cina.
Konsep-konsep lain pula diperluas ke luar mitos menjadi lambang kerohanian seperti
dewa pintu dan singa penjaga. Di samping yang suci, turut dipercayai yang jahat. Amalanamalan seperti menghalau mogwai dan jiang shi dengan pedang kayu pic dalam Taoisme
adalah antara konsep yang diamalkan secara turun-temurun. Upacara penilikan nasibCina
masih diamalkan pada hari ini selepas bertahun-tahun mengalami perubahan.
7. 5. Mengenal Pakaian Tradisional China (Cheongsam)
Pakaian Tradisional China (Tionghoa) untuk wanita adalah Cheongsam. Nama
Cheongsam sendiri artinya adalah pakaian panjang. Nama Cheongsam diambil dari
terjemahan bahasa inggris dari dialek provinsi Guangdang, Tiongkok (Cheuhngsam). Di
daerah lain di China, misalanya di Beijing, nama pakaian Tradisional China ini disebut
sebagai qipao.
Sejarah Awal Pakaian Tradisional China
Diawal bangsa Manchu yang terdapat pada Dinasti Qing di Tiongkok, perempuan
bangsa Manchu tersebut mengenakan pakaian qipao. Walaupun kekuasaan bangsa Manchu
ini tidak berlangsung lama, namun adat istiadat dalam memakai pakaian Qipao ini tetap
bertahan seiring waktu. Dari situlah mulai dikembangkan pakaian tradisional bangsa Cina.
Cheongsam disukai berbagai bangsa di dunia
Sekarang ini pakaian tradisioanal cina sudah terkenal dan disukai berbagai bangsa di dunia.
kepopuleran pakaian tradisional cina ini mungkin dikarenakan dapat digunakan dalam
berbagai acara resmi maupun untuk santai. Pakaian ini juga mewakilkan kesederhanaan dan
kerapihan bagi pemakainya. Pembuatannya pun sepertinay tidak terlalu sulit.
Warna pakaian tradisional china Cheongsam
Warna pakaian tradisioanal chian pada umumny bewarna merah dikarenakan masyarakat
china percaya bahwa warna merah akan mendatangkan keberuntungan dan kesejahteraan.
Namun, pakaian tradisional cheongsam ini juga memiliki warna lain selain merah seperti
biru, putih, hitam dan lain sebagainya.
Motif Pakaian Tradisional China (Cheongsam)
Pakaian cheongsam tentu ada motifnya. Ada yang bunga peony, naga, ikan, dan
lain sebagainya. Motif ini ternyata memiliki arti masing – masin. Dari berbagai
artikel yang saya baca, berikut adalah beberapa arti motif tersebut:
• Bunga Peony diartikan sebagai lambang kemakmuran dan kesejahteraan
•
Bunga Lotus diartikan sebagai lambang kecantikan
•
Naga diartikan sebagai lambang kekuatan
8. •
Ikan diartikan sebagai lambang keberuntungan
Bahan Dalam Pembuatan baju Tradisional China
(Cheongsam)
Bahan pembuatan baju tradisional China ini biasanya adalah sutra, latin, dan
brokat. Bahan tersebut akan membuat pakaian tradisional china ini akan
tampak mewah dan menawan. Untuk acara santai dan tidak resmi sebaiknya
gunakan bahann dari katun dan satin
Foto Pakaian Tradisional China (Cheongsam)
Mungkin kalian akan bingung kalau dengan penjelasan saja, oleh karena itu
perlu ada visualisasi alias foto pakaian tersebut. Berikut adalah foto gambar
Pakaian Tradisional China yang disebut Cheongsam ini yang saya dapat dari
pencarian gambar Google.
Sumber: http://duniaandromedaku.blogspot.com/2012/04/mengenal-pakaian-tradisionalchina.html#ixzz2JXLwMxPF
9. Daftar Pustaka
Liliweri,Alo.2003,Dasar-Dasar Komunukasi Antar Budaya. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar Offset.
Mulyana,
Deddy
dan
Rakhmat,
Jalaluddin
(Eds.)KOMUNIKASI
ANTARBUDAYA : Panduan Berkomunikasi dengan Orang-orang Berbeda
Budaya,PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001
10. Daftar Pustaka
Liliweri,Alo.2003,Dasar-Dasar Komunukasi Antar Budaya. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar Offset.
Mulyana,
Deddy
dan
Rakhmat,
Jalaluddin
(Eds.)KOMUNIKASI
ANTARBUDAYA : Panduan Berkomunikasi dengan Orang-orang Berbeda
Budaya,PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001