Teks tersebut membahas tentang komunikasi lintas budaya dan pengaruh budaya terhadap komunikasi. Budaya mempengaruhi cara berpikir, bersikap, dan berkomunikasi seseorang. Komunikasi lintas budaya terjadi ketika berinteraksi dengan orang lain dari budaya berbeda. Hal ini dapat menimbulkan kesalahpahaman jika tidak memahami perbedaan budaya.
2. PEMAHAMAN LINTAS BUDAYA
Manusia tumbuh dalam lingkungan budaya masing-masing sehingga
membentuk dan menciptakan cara berpikir dan tingkah laku yang khas
juga dibentuk melalui proses panjang pendidikan dan pengajaran yang
diberikan langsung oleh orang tua dan lingkungan secara temurun
sehingga membentuk pengkondisian budaya (cultural conditioning)
3. • Pengkondisian budaya seringkali membuat para penganutnya merasa
yakin bahwa cara berpikir dan bertingkah laku serta sistem budaya
yang dipercayanya merupakan sistem terbaik dan paling benar.
• Masalah akan muncul ketika kita melakukan kontak atau berinteraksi
dengan orang lain yang berasal dari lingkungan budaya yang berbeda,
karena orang lain pun memiliki pola-pola, harapan-harapan,
kebutuhan- kebutuhan dan pilihan-pilihan yang didasarkan atas
pengondisian budaya mereka sendiri.
4. Etnosentrisme
Gudykunts:
Memandang segala sesuatu dalam kelompok sendiri sebagai pusat
segala sesuatu dan hal-hal lainnya diukur dan dinilai berdasarkan
rujukan kelompoknya. Etnosemtrisme biasanya dsertai rasa jijik dan
memandang rendah orang lain yang tidak sekelompok.
5. • Pandangan etnosentrik akan membentuk stereotype atau
generalisasi/penyamarataan anggapan atas sebuah budaya/kelompok lain.
• Contohnya orang timur beranggapan bahwa orang Amerika itu
matrealistik, individualistik dan penganut seks bebas.
• Stereotype tersebut tidak semua salah karena menggambarkan sebagian
orang Amerika, tetapi sebagian lagi keliru, karena tidak semua orang
Amerika berperilaku sama.
• Seperti contoh di negara bagian, yaitu Lancaster terdapat sekelompok
masyarakat petani yang tidak matrealistik, tidak melakukan seks bebas,
pendudukwanitanya menggunakan kerudung, menganggap tabu
penggunaan alat-alat elektronik dan masyarakatnya saling bergotong
royong saat penduduk lainnya sedang melakukan sesuatu.
6. LINTAS BUDAYA
• Lintas budaya terjadi ketika manusia dan budayanya berhubungan
dengan manusia lain dengan budayanya yang saling berinteraksi
bahkan saling mempengaruhi.
• Lintas budaya menggambarkan situasi saat sebuah budaya
berinteraksi dengan budaya lain kemudian saling memberikan
pengaruh dan dampak positif dan negatif.
• Lintas budaya menciptakan nilai untuk menentukan mana yang tepat
dan dapat diterima oleh budaya lain.
7. TUJUAN KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
1. Menyadari bias budaya sendiri
2. Lebih peka secara budaya
3. Memperoleh kapasitas untuk menjalin hubungan yang baik dengan
anggota dri budaya lain
4. Merangsang pemahaman yang lebih besar atas budaya sendiri
5. Memperluas dan memperdalam pengalaman seseorang
6. Mempelajari keterampilan komunikasi
8. KOMUNIKASI VERBAL
Komunikasi adalah proses menyampaikan pesan atau makna sari
pengirim kepada penerima. Manusia dapat menggunakan berbagai
sarana atau alat untuk mengungkapkan atau mengkomunikasikan
pikiran, perasaan dan keinginannya kepada manusia lain. Sarana
tersebut dapat dikomunikasikan melalui komunikasi verbal maupun
non verbal
9. KOMUNIKASI VERBAL
• Bahasa merupakan alat utama yang digunakan budaya untuk
menyalurkan kepercayaan, nilai dan norma. Bahasa merupakan alat
bagi setiap orang untuk berinteraksi dengan orang lain. Bahasa
berfungsi sebagai suatu mekanisme untuk berkomunikasi.
10. PESAN VERBAL DALAM KOMUNIKASI LINTAS
BUDAYA
1. Kapan orang berbicara
Orang Batak, Sulawesi, Ambon dan irian mewarisi sikap kapan saja bisa
bicara tanpa membedakan yang tua dan yang muda. Sedangkan orang Jawa
dan Sunda mengenal kebiasaan kapan boleh bicara
1. Apa yang dikatakan
2. Kecepatan dan jeda berbicara
3. Hal memperhatikan
4. Intonasi
5. Gaya kaku/puitis
6. Bahasa tidak langsung
11. KOMUNIKASI NON VERBAL
Proses komunikasi yang menyiratkan pesan tidak disampaikan dengan
kata-kata. Contoh komunikasi non verbal ialah menggunakan isyarat,
bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata,penggunaan pakaian,
potongan rambut dan sebagainya.
12. FUNGSI KOMUNIKASI NON VERBAL
• Repetisi
Mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal. Contoh: setelah saya
menjelaskan penolakan saya, saya menggelengkan kepala berkali-kali
• Substitusi
Menggantikan lambang-lambang verbal. Contoh: mengangguk untuk menunjukan setuju
• Kontradiksi
Menolak pesan verbal. Contoh: memuji orang lain dengan bertepuk tangan
• Komplemen
Memperkaya makna pesan verbal. Contoh: air muka menunjukan kesedihan
• Aksentuasi
Menegaskan pesan verbal. Contoh: mengungkapkan kejengkelan dengan memukul meja