SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Kinerja Dan
Kompensasi
Dosen : Ade fauji SE,MM
Disusun Oleh :
Dini Juliani
11150339
7H MSDM
UNIVERSITAS BINA BANGSA
TAHUN AJARAN 2018-2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah tentang Sumber Daya Manusia.
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang Sumber Daya
Manusia ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
A. Penilaian Prestasi Kerja
1. Pengertian Penilaian Prestasi Kerja
Penilaian prestasi kerja adalah sebagai penyedia informasi yang
sangat membantu dalam membuat dan menerapkan keputusan-keputusan
seperti promosi jabatan, peningkatan gaji, pemutusan hubungan kerja dan
transfer (Flippo, 1996:84).
Sedangkan menurut T. Hani Handoko (1995:135) penilaian
prestasi adalah proses melalui mana organisasi-organisasi mengevaluasi
atau menilai prestasi kerja karyawan. Dimana kegiatan ini dapat
memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan
balik kepada karyawan tentang pelaksanaak kerja mereka.
Pengertian penilaian prestasi kerja menurut Lloyd L. Byars dan
Leslie W. Rue (2004:251) adalah Performance appraisal is a process of
determining and communicating to an employee how he or she is
performing on the job, and ideally, establishing a plan of improvement.
Penilaian prestasi kerja karyawan adalah proses untuk menentukan dan
mengkomunikasikan kepada karyawan tentang bagaimana performanya
dalam melakukan pekerjaannya dan idealnya, membuat rencana untuk
membangun kariernya.
2. Manfaat Penilaian Prestasi Kerja
Penilaian prestasi kerja mempunyai dasar yang sangat penting bagi
perusahaan sebagai alat untuk mengambil keputusan bagi karyawannya.
Penilaian prestasi mempunyai banyak kegunaan di dalam suatu organisasi.
Menurut T.Hani Handoko (1995:135) terdapat sepuluh manfaat
yang dapat dipetik dari penilaian prestasi kerja tersebut sebagai berikut :
Perbaikan Prestasi Kerja. Umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan
karyawan, manajer dan departemen personalia dapat memperbaiki
kegiatan-kegiatan mereka demi perbaikan prestasi kerja.
Penyesuaian-penyesuaian kompensasi. Evaluasi prestasi kerja
membantu para pengambil keputusan dalam menentukan kenaikan upah,
pemberian bonus dan bentuk kompensasi lainnya.
Keputusan-keputusan penempatan. Promosi, transfer dan demosi
biasanya didasarkan pada prestasi kerja masa lalu atau antisipasinya.
Promosi sering merupakan bentuk penghargaan prestasi kerja masa lalu.
Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan. Prestasi kerja yang
jelek mungkin menunjukkan kebutuhan latihan. Demikian juga, prestasi
yang baik mungkin mencerminkan potensi yang harus dikembangkan.
Perencanaan dan pengembangan karir. Umpan balik prestasi kerja
seseorang karyawan dapat mengarahkan keputusan-keputusan karir, yaitu
tentang jalur karir tertentu yang harus diteliti.
Penyimpangan-penyimpangan proses staffing. Prestasi kerja yang
baik atau jelek mencerminkan kekuatan atau kelemahan prosedur staffing
departemen personalia. Ketidakakuratan informasional. Prestasi kerja yang
jelek mungkin menunjukkan kesalahan dalam informasi analisis jabatan,
rencana sdm, atau komponen-komponen sistem informasi manajemen
personalia lainya. Menggantungkan diri pada informasi yang tidak akurat
dapat mengakibatkan keputusan-keputusan personalia yang diambil
menjadi tidak tepat.
Kesalahan-kesalahan desain pekerjaan. Prestasi kerja yang jelek
mungkin merupakan suatu tanda kesalahan dalam desain pekerjaan.
Penilaian prestasi membantu diagnose kesalahan-kesalahan tersebut.
Kesempatan kerja yang adil. Penilaian prestasi kerja secara akurat akan
menjamin keputusan-keputusan penempatan internal diambil tanpa
diskriminasi.
Tantangan-tantangan eksternal. Kadang prestasi kerja dipengaruhi
oleh faktor-faktor di luar lingkungan kerja, seperti; keluarga, kesehatan,
kondisi financial atau masalah-masalah pribadi lainya. departemen
personalia dimungkinkan untuk menawarkan bantuan kepada semua
karyawan yang membutuhkan.
3. Metode Penilaian Prestasi Kerja
Menurut Robert Bacal (2002:116), ada tiga pendekatan yang paling sering
dipakai dalam penilaian prestasi kerja karyawan:
a. Sistem Penilaian (rating system)
Sistem ini terdiri dari dua bagian, yaitu suatu daftar
karakteristik, bidang, ataupun perilaku yang akan dinilai dan sebuah
skala ataupun cara lain untuk menunjukkan tingkat kinerja dari tiap
halnya.
Perusahaan yang menggunakan sistem ini bertujuan untuk
menciptakan keseragaman dan konsistensi dalam proses penilaian
prestasi kerja.
Kelemahan sistem ini adalah karena sangat mudahnya untuk
dilakukan, para manajerpun jadi mudah lupa mengapa mereka
melakukannya dan sistem inipun disingkirkannya.
b. Sistem Peringkat (ranking system)
Sistem peringkat memperbandingkan karyawan yang satu
dengan yang lainnya. Hal ini dilakukan berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya, misalnya: total pendapatan ataupun
kemampuan manajemen.
Sistem ini hampir selalu tidak tepat untuk digunakan, karena
sistem ini mempunyai efek samping yang lebih besar daripada
keuntungannya. Sistem ini memaksa karyawan untuk bersaing satu
sama lain dalam pengertian yang sebenarnya. Pada kejadian yang
positif, para karyawan akan menunjukkan kinerja yang lebih baik dan
menghasilkan lebih banyak prestasi untuk bisa mendapatkan peringkat
yang lebih tinggi.
Sedangkan pada kejadian yang negatif, para karyawan akan
berusaha untuk membuat rekan sekerja (pesaing)-nya menghasilkan
kinerja yang lebih buruk dan mencapai prestasi yang lebih sedikit
dibandingkan dirinya.
c. Sistem berdasarkan tujuan (object-based system)
Berbeda dengan kedua sistem diatas, penilaian prestasi
berdasarkan tujuan mengukur kinerja seseorang berdasarkan standar
ataupun target yang dirundingkan secara perorangan. Sasaran dan
standar tersebut ditetapkan secara perorangan agar memiliki
fleksibilitas yang mencerminkan tingkat perkembangan serta
kemampuan setiap karyawan.
B. Konsep Dasar kompensasi
1. Pengertian Kompensasi
Suatu perusahaan pengaturan kompensasi merupakn untuk dapat
menarik, memelihara maupun mempertahankan tenaga kerja bagi
kepentingan organisasinya yang bersangkutan. Suatu kompensasi dapat
bersifat finansial maupun nonfinansial, walaupun pada umumnya istilah
kompensasi tersebut dipakai sebagai atau dalam pengertian proses
pengadministrasian gaji dan upah.
Menurut Thomas H. Stone dalam buku Suswanto dan Donni Juni
Priansa (2011:220) kompensasi adalah setiap bentuk pembayaran yang
diberikan kepada karyawan sebagai pertukaran pekerjaan yang mereka
berikan kepada majikannya.
Menurut Henry Simamora (2004:506) kompensasi adalah semua
bentuk kembalian financial, jasa-jasa terwujud dan tunjangan yang
diperoleh karyawan sebagai bagian dari hubungan kekaryawanan.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
kompensasi adalah semua bentuk imbalan jasa atau balas jasa yang
diberikan perusahaan sebagai penghargaan pada karyawan yang telah
memberikan tenaga dan pikiran sebagai kontribusi dalam mewujudkan
tujuan perusahaan sebagai imbalan balik dari pekerjaan mereka.
Menurut Anwar Mangkunegara (2011:84) ada 5 faktor yang
mempengaruhi kompensasi, diantaranya adalah:
a. Faktor Pemerintah
Peraturan pemerintah yang berhubungan dengan penentuan
standar gaji minimal, pajak penghasilan, penetapan harga bahan baku,
biaya transportasi, inflasi maupun devaluasi sangat mempengaruhi
perusahaan dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai.
b. Penawaran Bersama antara Perusahaan dan Pegawai
Kebijakan dalam menentukan kompensasi dapat dipengaruhi
pula pada saat terjadinya tawar menawar mengenai besarnya upah
yang harus diberikan oleh perusahaan kepada pegawainya.
c. Standar dan Biaya Hidup Pegawai
Kebijakan kompensasi perlu mempertimbangkan standar dan
biaya hidup minimal pegawai.Hal ini karena kebutuhan dasar pegawai
harus terpenuhi. Dengan terpenuhinya kebutuhan dasar dan
keluarganya, maka pegawai akan merasa aman. Terpenuhinya
kebutuhan dasar dan rasa aman pegawai akan memungkinkan pegawai
dapat bekerja dengan penuh motivasi untuk mencapai tujuan
perusahaan. banyak peneliti menunjukan bahwa ada korelasi tingggi
antara motivasi kerja pegawai dan prestasi kerjanya, ada korelasi
positif antara motivasi kerja dengan tujuan pencapaian perusahaan.
d. Ukuran Perbandingan Upah
Kebijakan dalam menentukan kompensasi dipengaruhi pula oleh
ukuran besar kecilnya perusahaan, tingkat pendidikan pegawai, masa
kerja pegawai.Artinya, perbandingan tingkat upah pegawai perlu
memperhatikan tingkat pendidikan, masa kerja, dan ukuran
perusahaan.
e. Permintaan dan Persediaan
Dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai perlu
mempertimbangkan tingkat persediaan dan permintaan pasar. Artinya,
kondisi pasar saat itu perlu dijadikan bahan pertimbangan dalam
menentukan tingkat upah pegawai.
2. Tujuan Kompensasi
Menurut Malayu Hasibuan (2010:121) antara lain adalah sebagai
ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan efektif, motivasi, stabilitas
karyawan, disiplin, serta pengaruh serikat buruh dan pemerintah.
a. Ikatan kerja sama
Dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerja sama formal
antara majikan dengan karyawannya. Karyawan harus mengerjakan
tugas-tugasnya dengan baik, sedangkan pengusaha/majikan wajib
membayar kompensasi sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
b. Kepuasan kerja
Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan fisik, sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh
kepuasan kerja dari jabatannya.
c. Pengadaan efektif
Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan
karyawan yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.
d. Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah
memotivasi bawahannya.
e. Stabilitas karyawan
Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak secara
eksternal konsisten yang kompentatif maka stabilitas karyawan lebih
terjamin karena turnover relatif stabil.
3. Komponen-komponen Kompensasi
Komponen-komponen kompensasi menurut Simamora (2004:442) dibagi
dalam bentuk :
a. Kompensasi finansial
1) Kompensasi finansial lansung
Terdiri dari bayaran (pay) yang diperoleh seorang dalam
bentuk gaji bulanan, upah harian, upah lembur, upah senioritas,
dan insentif seperti bonus dan komisi.
2) Kompensasi finansial tidak lansung
Yang disebut juga dengan tunjangan meliputi : Tunjangan
pengobatan, kesehatan, asuransi jiwa, pensiun, tunjangan hari raya,
selain tunjangan juga ada fasilitas contohnya: kendaraan, ruang
kantor, tempat parkir, dan lainnya.
b. Kompensasi non finansial
Terdiri dari kepuasan yang diperoleh seseorang dari pekerjaan itu
sendiri atau dari lingkungan psikologis atau fisik dimana orang
tersebut bekerja.
Menurut Simamora (2004),kompensasi dapat diukur dengan :
1) Upah dan gaji
Upah biasanya berhubungan dengan tarif gaji per jam. Upah
merupakan basis bayaran yang kerapkali digunakan bagi pekerja-
pekerja produksi dan pemeliharaan.
2) Insentif
Tambahan atau kompensasi di luar haji atau upah yang diberikan
oleh organisasi atau dasar prestasi.
3) Tunjangan
Contoh-contoh tunjangan adalah asuransi kesehatan dan jiwa,
liburan yang ditanggung perusahaan, program pensiun, dan
tunjangan lainnya yang berkaitan dengan hubungan kepegawaian.
4) Fasilitas
Contoh-contoh fasililitas adalah fasilitas seperti mobil perusahaan,
tempat parkir khusus, dan akses perusahaan yang diperoleh
perusahaan.
C. Langkah-langkah Merumuskan Kebijakan Dan Membuat Sistem
Kompensasi
1. Langkah Pertama: Analisis Jabatan
Lakukan proses analisis jabatan yang tepat pada setiap posisi yang
ada dalam perusahaan. Hal yang paling penting adalah memastikan bahwa
bahwa adanya pemetaan terhadap beban kerja, resiko pekerjaan, serta
kompetensi yang menyertai analisis jabatan tersebut. Dari kegiatan
analisis jabatan ini akan dimunculkan informasi yang terkait dengan job
grade (level jabatan).
2. Langkah Kedua: Analisis Kompetensi Karyawan/ Penilaian Bobot
Karyawan
Evaluasi kompetensi dari karyawan yang dimaksud, bagaimana
cara kita melakukan proses penilaian terhadap kompetensi karyawan
tersebut. Cara yang dilakukan adalah melakukan proses evaluasi terhadap
kesesuaian antara aktual kompetensi yang dimiliki oleh karyawan dengan
standar kompetensi yang dipersyaratkan. Tahapan ini aka sangat penting
untuk melihat kecukupan dari individu yang bersangkutan.
Pendeskripsian terhadap kompetensi jabatan juga dibutuhkan
dalam ruang lingkup analisis dan evaluasi kompetensi karyawan tersebut,
misalnya penempatan karyawan dalam posisi manajerial dimana
kompetensi problem solving (teknik pemecahan masalah) juga dibutuhkan
atau project management (mengelola proyek) juga menjadi hal yang
sangat penting.
3. Langkah Ketiga: Penyusunan Kelas Jabatan
Melakukan proses penyusunan kelas jabatan pada setiap posisi dan
fungsi yang ada dalam organisasi. Buatlah cluster pekerjaan dan kelas
jabatan pada setiap posisi struktur yang ada dalam organisasi yang
dimaksud.
4. Langkah Keempat: Riset Dan Survey Gaji
Lakukan proses benchmarking untuk melakukan kegiatan riset
dengan melihat status aktual gaji yang ada di pasaran. Buat
pengelompokan dalam range salary gaji, biasanya disesuaikan dengan
jenis industrinya dan pengalaman kerja individu yang terkait dalam
pengelompokan gaji tersebut. Sesuaikan dengan jenis usaha yang dimiliki
oleh perusahaan dan budget yang telah distandarkan.
5. Langkah Kelima: Penyusunan Tabel Gaji
Melakukan proses penyusunan tabel gaji yang disesuaikan dengan
pemetaan gaji yang ada. Peta dan tabel gaji ini menjelaskan antara kelas
jabatan dan data serta informasi gaji yang termuat.
Setelah semua langkah dijalankan tetapkan alokasi posisi jabatan
ke dalam tabel gaji, sesuaikan dengan kondisi aktual gaji yang ada, apabila
ditemukan ketidaksesuaian dapat dilakukan proses adjustmen sesuai
dengan komposisi yang dipersyaratkan dalam standar gaji yang ada.
Dengan runtutan tahapan ini, perusahaan sudah dapat mencoba
untuk mengaplikasi pengembangan sistem kompensasi dalam perusahaan.
Beberapa pertimbangan tertentu, misalnya untuk menjaga independensi
dari hasil penyusunan sistem, perusahaan dapat menggunakan referensi
eksternal yaitu jasa konsultan. Pilihlah konsultan yang memiliki
pengalaman kerja yang tepat dalam mengoptimalkan sistem kompensasi di
perusahaan Anda.
D. Survey Benchmarking Kompensasi
1. Pengertian Benchmarking
Benchmarking adalah suatu proses study bbanding dan mengukur
suatu kegiatan/organisasi terhadap proses oprasi yang terbaik di kelasnya
sebagai inspirasi dalam meningkatkan kinerja (performance) perusahaan
organisasi selain itu, benchmarking disebut juga patok duga yang dapat
mendorong perusahaan/organisasi untuk menyiapkan suatu dasar untuk
membangun rencana operasional peraktek terbaik perusahaan dan
menganjurkan meningkatkan pebaikan bagi seluruh komponen lingkungan
perusahaan/organisasi.
2. Tujuan benchmarking
penerapan benchmarking mempunyai tujuan untuk meningkatkan
keunggulan kompetitif dengan memperbaiki kinerja usaha meningkatkan
produktivitas. Memperbaiki mutu produk dan pelayanan dan sebgainya
dengan menggunakan kinerja pesaing utama atau perusahaan terkenal
lainnya sebagai pembimbing
3. klasifikasi benchmarking
a. menurut subjeknya
1) Benchmarking internal
Benchmarking internal adalah benchmarking yang di lakukan
di dalam suatu organisasi, biasanya dilakukan oleh perusahaan
yang memiliki cabang atau anak perusahaan
2) Benchmarking eksternal
Benchmarking eksternal adalah benchmarking yang di
lakukan dengan membandingkan perusahaan sendiri dengan
perusahaan lain yang sama atau serupa.
Benchmarking eksternal ini dibagi menjadi dua :
a) competitive : benchmarking arttinya perusahaan sendiri
dibandingkan dengan pesaing utama perusahaan.
b) non competitive : benchmarking yang terdiri dari dua:
Funcional : membandingkan fungsi yang sama dari organisasi
yang berbeda pada berbagai indrustri.
Generic : melakukan perbandingan proses bisnis dasar yang
cenderung sama pada setiap industri.
E. Kompensasi finansial langsung
1. Pengertian Kompensasi
Kompensasi adalah total dari seluruh imbalan yang diterima para
karyawan sebagai pengganti atas layanan mereka. Tujuan umum
pemberian kompensasi adalah untuk menarik, mempertahankan, dan
memotivasi para karyawan.
Kompensasi dikelompokkan menjadi: Kompensasi finansial
langsung, Kompensasi finansial tidak langsung, Kompensasi nonfinansial
2. Pengelompokan Kompensasi
a. Kompensasi finansial langsung meliputi bayaran diterima seseorang
dalam bentuk upah, gaji, komisi, dan bonus.
b. Kompensasi finansial tidak langsung (tunjangan) meliputi seluruh
imbalan finansial yang tidak termasuk dalam kompensasi finansial
langsung. Kompensasi jenis ini meliputi sekumpulan besar imbalan
yang biasanya diterima secara tidak langsung oleh karyawan.
c. Kompensasi nonfinansial meliputi kepuasan yang diterima seseorang
dari pekerjaan itu sendiri atau dari lingkungan psikologis dan/atau fisik
di mana orang tersebut bekerja.
3. Komponen Program Kompensasi Total
a. Keadilan dalam Kompensasi Finansial
Teori keadilan (equity theory) adalah teori motivasi di mana orang
menilai kinerja dan sikap mereka dengan membandingkan kontribusi
mereka pada pekerjaan dan keuntungan yang mereka peroleh dari situ
dengan kontribusi dan keuntungan dari orang lain yang sebanding
(comparison others).
b. Keadilan finansial (financial equity): Persepsi para karyawan
mengenai adil tidaknya pembayaran yang mereka terima.
Keadilan dalam Kompensasi Finansial
a. Keadilan eksternal (external equity) :
Terwujud ketika para karyawan sebuah perusahaan menerima
bayaran yang sebanding dengan para karyawan yang menjalankan
jabatan yang serupa di perusahaan-perusahaan lainnya.
Survei kompensasi membantu organisasiorganisasi menentukan
sampai sejauh mana
b. Keadilan internal (internal equity):
Terwujud ketika para karyawan menerima bayaran menurut
nilai relatif dari jabatan mereka dalam organisasi yang sama. Evaluasi
jabatan adalah adalah alat utama untuk menentukan keadilan internal.
c. Keadilan karyawan (employee equity)
Terwujud ketika orang-orang yang menjalankan jabatan yang
serupa untuk perusahaan yang sama menerima bayaran menurut
faktor-faktor yang unik pada diri karyawan
4. Survei Kompensasi
Survei kompensasi adalah aktivitas untuk memperoleh data
mengenai jumlah yang dibayar perusahaan-perusahaan lain untuk jabatan
atau kelas jabatan tertentu dalam pasar tenaga kerja tertentu.
Organisasi-organisasi menggunakan survei untuk dua alasan dasar:
a. Mengidentifikasi posisi relatifnya terhadap pesaing dalam pasar tenaga
kerja.
b. Mencari masukan guna menyusun anggaran dan struktur kompensasi.
c. Organisasi-organisasi besar secara rutin melaksanakan survei
kompensasi yang biasanya menunjukkan gaji rendah, tinggi, dan rata-
rata untuk posisi tertentu. Terkadang harga pasar, atau going rate,
disajikan dalam bentuk rentang persentil ke-25 hingga ke-75 dari
bayaran untuk berbagai jabatan, bukan dalam bentuk titik bayaran
tunggal yang spesifik. Rentang tersebut memberikan perkiraan
mengenai jumlah yang dibayarkan perusahaan-perusahaan lain kepada
para karyawan dalam berbagai jabatan.
d. Kesulitan utama dalam melaksanakan survei kompensasi adalah
menentukan jabatan-jabatan yang sebanding. Survei yang
menggunakan deskripsi jabatan singkat jauh lebih sulit dijalankan
dibandingkan survei yang memberikan deskripsi yang rinci dan
komprehensif. Karena memperoleh data untuk seluruh jabatan dalam
organisasi bisa jadi tidak mungkin, survei kompensasi seringkali hanya
menggunakan jabatan acuan, yaitu jabatan yang dikenal baik dalam
perusahaan dan industri serta jabatan yang dijalankan oleh sejumlah
besar karyawan.
e. Evaluasi Jabatan
Evaluasi jabatan adalah proses menentukan nilai relatif sebuah jabatan
dibandingkan dengan berbagai jabatan lainnya.
f. Tujuan utama evaluasi jabatan adalah untuk menghilangkan
ketidakadilan bayaran internal yang disebabkan struktur bayaran yang
tidak logis.
F. Tunjangan Non Finansial
1. Jabatan
 Variasi keterampilan
 Identitas tugas
 Signifikansi tugas
 Otonomi
 Umpan balik
2. Lingkungan Kerja
 Kebijakan yang baik
 Manajer yang berkemampuan
 Karyawan yang kompeten
 Rekan kerja yang bersahabat
 Simbol status yang pantas
 Kondisi kerja
G. Study Kasus
Studi kasus adalah salah satu metode penelitian dalam ilmu sosial. Dalam
riset yang menggunakan metode ini, dilakukan pemeriksaan longitudinal yang
mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus
dengan menggunakan cara-cara yang sistematis dalam melakukan
pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnya.
Sebagai hasilnya, akan diperoleh pemahaman yang mendalam tentang
mengapa sesuatu terjadi dan dapat menjadi dasar bagi riset selanjutnya. Studi
kasus dapat digunakan untuk menghasilkan dan menguji hipotesis [1].
Pendapat lain menyatakan bahwa studi kasus adalah suatu strategi riset,
penelaahan empiris yang menyelidiki suatu gejala dalam latar kehidupan
nyata. Strategi ini dapat menyertakan bukti kuatitatif yang bersandar pada
berbagai sumber dan perkembangan sebelumnya dari proposisi teoretis. Studi
kasus dapat menggunakan bukti baik yang bersifat kuantitatif maupun
kualitatif. Penelitian dengan subjek tunggal memberikan kerangka kerja
statistik untuk membuat inferensi dari data studi kasus kuantitatif.[2][3]
Seperti halnya pada tujuan penelitian lain pada umumnya, pada dasarnya
peneliti yang menggunakan metode penelitian studi kasus bertujuan untuk
memahami objek yang ditelitinya. Meskipun demikian, berbeda dengan
penelitian yang lain, penelitian studi kasus bertujuan secara khusus
menjelaskan dan memahami objek yang ditelitinya secara khusus sebagai
suatu ‘kasus’. Berkaitan dengan hal tersebut, Yin (2003a, 2009) menyatakan
bahwa tujuan penggunaan penelitian studi kasus adalah tidak sekadar untuk
menjelaskan seperti apa objek yang diteliti, tetapi untuk menjelaskan
bagaimana keberadaan dan mengapa kasus tersebut dapat terjadi. Dengan kata
lain, penelitian studi kasus bukan sekadar menjawab pertanyaan penelitian
tentang ‘apa’ (what) objek yang diteliti, tetapi lebih menyeluruh dan
komprehensif lagi adalah tentang ‘bagaimana’ (how) dan ‘mengapa’ (why)
objek tersebut terjadi dan terbentuk sebagai dan dapat dipandang sebagai suatu
kasus. Sementara itu, strategi atau metode penelitian lain cenderung menjawab
pertanyaan siapa (who), apa (what), dimana (where), berapa (how many) dan
seberapa besar (how much).

More Related Content

What's hot

Tugas makalah 2 evaluasi kinerja dan kompensasi
Tugas makalah 2 evaluasi kinerja dan kompensasiTugas makalah 2 evaluasi kinerja dan kompensasi
Tugas makalah 2 evaluasi kinerja dan kompensasiandrinaastutuie
 
Yunia fitri 7 c msdm tugas framework 1 14
Yunia fitri 7 c msdm tugas framework 1 14Yunia fitri 7 c msdm tugas framework 1 14
Yunia fitri 7 c msdm tugas framework 1 14YuniaFitri2
 
Tugas 1 pak ade
Tugas 1 pak adeTugas 1 pak ade
Tugas 1 pak adeFuziati
 
Makalah 2 uas evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah 2 uas evaluasi kinerja dan kompensasiMakalah 2 uas evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah 2 uas evaluasi kinerja dan kompensasimutamimi
 
Makalah evakinkomp2
Makalah evakinkomp2Makalah evakinkomp2
Makalah evakinkomp2Lisaaa1096
 
Makalah sebelum UAS
Makalah sebelum UASMakalah sebelum UAS
Makalah sebelum UASyuniafriyani
 
3.link slide share makalah sebelum uas
3.link slide share makalah sebelum uas3.link slide share makalah sebelum uas
3.link slide share makalah sebelum uasEVAAGUSTINA3
 
Ulfah 11150967 7 n makalah uas
Ulfah 11150967 7 n makalah uasUlfah 11150967 7 n makalah uas
Ulfah 11150967 7 n makalah uasUlfah .
 
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2AlfinAfan
 
Makalah uas lia (1)
Makalah uas lia (1)Makalah uas lia (1)
Makalah uas lia (1)LIAYULIANA8
 
Makalah word rosnilawati)
Makalah word rosnilawati)Makalah word rosnilawati)
Makalah word rosnilawati)kakrosnilawati
 

What's hot (20)

Tugas makalah 2 evaluasi kinerja dan kompensasi
Tugas makalah 2 evaluasi kinerja dan kompensasiTugas makalah 2 evaluasi kinerja dan kompensasi
Tugas makalah 2 evaluasi kinerja dan kompensasi
 
Yunia fitri 7 c msdm tugas framework 1 14
Yunia fitri 7 c msdm tugas framework 1 14Yunia fitri 7 c msdm tugas framework 1 14
Yunia fitri 7 c msdm tugas framework 1 14
 
Tugas 1 pak ade
Tugas 1 pak adeTugas 1 pak ade
Tugas 1 pak ade
 
Makalah 2
Makalah 2Makalah 2
Makalah 2
 
Makalah 2 uas evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah 2 uas evaluasi kinerja dan kompensasiMakalah 2 uas evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah 2 uas evaluasi kinerja dan kompensasi
 
makalah 2
makalah 2makalah 2
makalah 2
 
Makalah 2
Makalah 2Makalah 2
Makalah 2
 
Makalah evakinkomp2
Makalah evakinkomp2Makalah evakinkomp2
Makalah evakinkomp2
 
Makalah sebelum UAS
Makalah sebelum UASMakalah sebelum UAS
Makalah sebelum UAS
 
Makalah 2 (dua)
Makalah 2 (dua)Makalah 2 (dua)
Makalah 2 (dua)
 
Uas msdm[1]
Uas msdm[1]Uas msdm[1]
Uas msdm[1]
 
Makalah evaluasi
Makalah evaluasi Makalah evaluasi
Makalah evaluasi
 
Makalah uas
Makalah uasMakalah uas
Makalah uas
 
3.link slide share makalah sebelum uas
3.link slide share makalah sebelum uas3.link slide share makalah sebelum uas
3.link slide share makalah sebelum uas
 
Ulfah 11150967 7 n makalah uas
Ulfah 11150967 7 n makalah uasUlfah 11150967 7 n makalah uas
Ulfah 11150967 7 n makalah uas
 
Makalah2
Makalah2Makalah2
Makalah2
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
 
Makalah uas lia (1)
Makalah uas lia (1)Makalah uas lia (1)
Makalah uas lia (1)
 
Makalah word rosnilawati)
Makalah word rosnilawati)Makalah word rosnilawati)
Makalah word rosnilawati)
 

Similar to OPTIMALKAN

Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2Umisalamah19
 
Tugas makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Tugas makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2Tugas makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Tugas makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2Kharis Zacky
 
Tugas makalah kompensasi 2 (uas)
Tugas makalah kompensasi 2 (uas)Tugas makalah kompensasi 2 (uas)
Tugas makalah kompensasi 2 (uas)PUJIYANTI261195
 
Makalah penilaian prestasi kerja
Makalah penilaian prestasi kerjaMakalah penilaian prestasi kerja
Makalah penilaian prestasi kerjaasri andayani
 
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasiMakalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasititatoharoh
 
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasiMakalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasititatoharoh
 
Makalah 2 evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah 2 evaluasi kinerja dan kompensasiMakalah 2 evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah 2 evaluasi kinerja dan kompensasiaangromdoni
 
Makalah uas nakiah
Makalah uas nakiahMakalah uas nakiah
Makalah uas nakiahNakiah97
 
Tugas2 Makalah Uas-Alinda jumaesih-evaluasi kinerja dan kompensasi
Tugas2 Makalah Uas-Alinda jumaesih-evaluasi kinerja dan kompensasiTugas2 Makalah Uas-Alinda jumaesih-evaluasi kinerja dan kompensasi
Tugas2 Makalah Uas-Alinda jumaesih-evaluasi kinerja dan kompensasiAlindajumaesihjumaesih
 

Similar to OPTIMALKAN (20)

Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Makalah uas
Makalah uasMakalah uas
Makalah uas
 
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
 
Tugas makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Tugas makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2Tugas makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Tugas makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
 
Tugas makalah kompensasi 2 (uas)
Tugas makalah kompensasi 2 (uas)Tugas makalah kompensasi 2 (uas)
Tugas makalah kompensasi 2 (uas)
 
Makalah penilaian prestasi kerja
Makalah penilaian prestasi kerjaMakalah penilaian prestasi kerja
Makalah penilaian prestasi kerja
 
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasiMakalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi
 
Makalah uts
Makalah utsMakalah uts
Makalah uts
 
Makalah uas
Makalah uasMakalah uas
Makalah uas
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 
Tugas makalah2
Tugas makalah2Tugas makalah2
Tugas makalah2
 
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasiMakalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi
 
Makalah 1 arya
Makalah 1 aryaMakalah 1 arya
Makalah 1 arya
 
Makalah uas irpan
Makalah uas irpan Makalah uas irpan
Makalah uas irpan
 
Makalah 2 evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah 2 evaluasi kinerja dan kompensasiMakalah 2 evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah 2 evaluasi kinerja dan kompensasi
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Makalah uas ayu
Makalah uas ayuMakalah uas ayu
Makalah uas ayu
 
Makalah uas nakiah
Makalah uas nakiahMakalah uas nakiah
Makalah uas nakiah
 
romli
romliromli
romli
 
Tugas2 Makalah Uas-Alinda jumaesih-evaluasi kinerja dan kompensasi
Tugas2 Makalah Uas-Alinda jumaesih-evaluasi kinerja dan kompensasiTugas2 Makalah Uas-Alinda jumaesih-evaluasi kinerja dan kompensasi
Tugas2 Makalah Uas-Alinda jumaesih-evaluasi kinerja dan kompensasi
 

More from dinijuliani27

FRAME WORK, TUNJANGAN NON FINANSIAL
FRAME WORK, TUNJANGAN NON FINANSIALFRAME WORK, TUNJANGAN NON FINANSIAL
FRAME WORK, TUNJANGAN NON FINANSIALdinijuliani27
 
MAKALAH, EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI
MAKALAH, EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASIMAKALAH, EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI
MAKALAH, EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASIdinijuliani27
 
Tugas 7,KONSEP AUDIT DAN PELAKSANAAN AUDIT KINERJA
Tugas 7,KONSEP AUDIT DAN PELAKSANAAN AUDIT KINERJATugas 7,KONSEP AUDIT DAN PELAKSANAAN AUDIT KINERJA
Tugas 7,KONSEP AUDIT DAN PELAKSANAAN AUDIT KINERJAdinijuliani27
 
FRAME WORK STUDY KASUS, dosen: Ade Fauzi,SE,MM
FRAME WORK STUDY KASUS, dosen: Ade Fauzi,SE,MMFRAME WORK STUDY KASUS, dosen: Ade Fauzi,SE,MM
FRAME WORK STUDY KASUS, dosen: Ade Fauzi,SE,MMdinijuliani27
 
KONSEP DASAR KOMPENSASI
KONSEP DASAR KOMPENSASIKONSEP DASAR KOMPENSASI
KONSEP DASAR KOMPENSASIdinijuliani27
 
Kompensasi pinansial langsung
Kompensasi pinansial langsungKompensasi pinansial langsung
Kompensasi pinansial langsungdinijuliani27
 
FRAME WORK EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI
FRAME WORK EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASIFRAME WORK EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI
FRAME WORK EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASIdinijuliani27
 

More from dinijuliani27 (8)

FRAME WORK, TUNJANGAN NON FINANSIAL
FRAME WORK, TUNJANGAN NON FINANSIALFRAME WORK, TUNJANGAN NON FINANSIAL
FRAME WORK, TUNJANGAN NON FINANSIAL
 
MAKALAH, EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI
MAKALAH, EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASIMAKALAH, EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI
MAKALAH, EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI
 
Tugas 7,KONSEP AUDIT DAN PELAKSANAAN AUDIT KINERJA
Tugas 7,KONSEP AUDIT DAN PELAKSANAAN AUDIT KINERJATugas 7,KONSEP AUDIT DAN PELAKSANAAN AUDIT KINERJA
Tugas 7,KONSEP AUDIT DAN PELAKSANAAN AUDIT KINERJA
 
FRAME WORK STUDY KASUS, dosen: Ade Fauzi,SE,MM
FRAME WORK STUDY KASUS, dosen: Ade Fauzi,SE,MMFRAME WORK STUDY KASUS, dosen: Ade Fauzi,SE,MM
FRAME WORK STUDY KASUS, dosen: Ade Fauzi,SE,MM
 
KONSEP DASAR KOMPENSASI
KONSEP DASAR KOMPENSASIKONSEP DASAR KOMPENSASI
KONSEP DASAR KOMPENSASI
 
Kompensasi pinansial langsung
Kompensasi pinansial langsungKompensasi pinansial langsung
Kompensasi pinansial langsung
 
Hr score card
Hr score cardHr score card
Hr score card
 
FRAME WORK EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI
FRAME WORK EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASIFRAME WORK EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI
FRAME WORK EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI
 

Recently uploaded

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 

OPTIMALKAN

  • 1. MAKALAH Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Kinerja Dan Kompensasi Dosen : Ade fauji SE,MM Disusun Oleh : Dini Juliani 11150339 7H MSDM UNIVERSITAS BINA BANGSA TAHUN AJARAN 2018-2019
  • 2. KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang Sumber Daya Manusia. Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang Sumber Daya Manusia ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca. Penyusun
  • 3. A. Penilaian Prestasi Kerja 1. Pengertian Penilaian Prestasi Kerja Penilaian prestasi kerja adalah sebagai penyedia informasi yang sangat membantu dalam membuat dan menerapkan keputusan-keputusan seperti promosi jabatan, peningkatan gaji, pemutusan hubungan kerja dan transfer (Flippo, 1996:84). Sedangkan menurut T. Hani Handoko (1995:135) penilaian prestasi adalah proses melalui mana organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Dimana kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada karyawan tentang pelaksanaak kerja mereka. Pengertian penilaian prestasi kerja menurut Lloyd L. Byars dan Leslie W. Rue (2004:251) adalah Performance appraisal is a process of determining and communicating to an employee how he or she is performing on the job, and ideally, establishing a plan of improvement. Penilaian prestasi kerja karyawan adalah proses untuk menentukan dan mengkomunikasikan kepada karyawan tentang bagaimana performanya dalam melakukan pekerjaannya dan idealnya, membuat rencana untuk membangun kariernya. 2. Manfaat Penilaian Prestasi Kerja Penilaian prestasi kerja mempunyai dasar yang sangat penting bagi perusahaan sebagai alat untuk mengambil keputusan bagi karyawannya. Penilaian prestasi mempunyai banyak kegunaan di dalam suatu organisasi. Menurut T.Hani Handoko (1995:135) terdapat sepuluh manfaat yang dapat dipetik dari penilaian prestasi kerja tersebut sebagai berikut : Perbaikan Prestasi Kerja. Umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan karyawan, manajer dan departemen personalia dapat memperbaiki kegiatan-kegiatan mereka demi perbaikan prestasi kerja. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi. Evaluasi prestasi kerja membantu para pengambil keputusan dalam menentukan kenaikan upah, pemberian bonus dan bentuk kompensasi lainnya.
  • 4. Keputusan-keputusan penempatan. Promosi, transfer dan demosi biasanya didasarkan pada prestasi kerja masa lalu atau antisipasinya. Promosi sering merupakan bentuk penghargaan prestasi kerja masa lalu. Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan. Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukkan kebutuhan latihan. Demikian juga, prestasi yang baik mungkin mencerminkan potensi yang harus dikembangkan. Perencanaan dan pengembangan karir. Umpan balik prestasi kerja seseorang karyawan dapat mengarahkan keputusan-keputusan karir, yaitu tentang jalur karir tertentu yang harus diteliti. Penyimpangan-penyimpangan proses staffing. Prestasi kerja yang baik atau jelek mencerminkan kekuatan atau kelemahan prosedur staffing departemen personalia. Ketidakakuratan informasional. Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukkan kesalahan dalam informasi analisis jabatan, rencana sdm, atau komponen-komponen sistem informasi manajemen personalia lainya. Menggantungkan diri pada informasi yang tidak akurat dapat mengakibatkan keputusan-keputusan personalia yang diambil menjadi tidak tepat. Kesalahan-kesalahan desain pekerjaan. Prestasi kerja yang jelek mungkin merupakan suatu tanda kesalahan dalam desain pekerjaan. Penilaian prestasi membantu diagnose kesalahan-kesalahan tersebut. Kesempatan kerja yang adil. Penilaian prestasi kerja secara akurat akan menjamin keputusan-keputusan penempatan internal diambil tanpa diskriminasi. Tantangan-tantangan eksternal. Kadang prestasi kerja dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar lingkungan kerja, seperti; keluarga, kesehatan, kondisi financial atau masalah-masalah pribadi lainya. departemen personalia dimungkinkan untuk menawarkan bantuan kepada semua karyawan yang membutuhkan.
  • 5. 3. Metode Penilaian Prestasi Kerja Menurut Robert Bacal (2002:116), ada tiga pendekatan yang paling sering dipakai dalam penilaian prestasi kerja karyawan: a. Sistem Penilaian (rating system) Sistem ini terdiri dari dua bagian, yaitu suatu daftar karakteristik, bidang, ataupun perilaku yang akan dinilai dan sebuah skala ataupun cara lain untuk menunjukkan tingkat kinerja dari tiap halnya. Perusahaan yang menggunakan sistem ini bertujuan untuk menciptakan keseragaman dan konsistensi dalam proses penilaian prestasi kerja. Kelemahan sistem ini adalah karena sangat mudahnya untuk dilakukan, para manajerpun jadi mudah lupa mengapa mereka melakukannya dan sistem inipun disingkirkannya. b. Sistem Peringkat (ranking system) Sistem peringkat memperbandingkan karyawan yang satu dengan yang lainnya. Hal ini dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya, misalnya: total pendapatan ataupun kemampuan manajemen. Sistem ini hampir selalu tidak tepat untuk digunakan, karena sistem ini mempunyai efek samping yang lebih besar daripada keuntungannya. Sistem ini memaksa karyawan untuk bersaing satu sama lain dalam pengertian yang sebenarnya. Pada kejadian yang positif, para karyawan akan menunjukkan kinerja yang lebih baik dan menghasilkan lebih banyak prestasi untuk bisa mendapatkan peringkat yang lebih tinggi. Sedangkan pada kejadian yang negatif, para karyawan akan berusaha untuk membuat rekan sekerja (pesaing)-nya menghasilkan kinerja yang lebih buruk dan mencapai prestasi yang lebih sedikit dibandingkan dirinya.
  • 6. c. Sistem berdasarkan tujuan (object-based system) Berbeda dengan kedua sistem diatas, penilaian prestasi berdasarkan tujuan mengukur kinerja seseorang berdasarkan standar ataupun target yang dirundingkan secara perorangan. Sasaran dan standar tersebut ditetapkan secara perorangan agar memiliki fleksibilitas yang mencerminkan tingkat perkembangan serta kemampuan setiap karyawan. B. Konsep Dasar kompensasi 1. Pengertian Kompensasi Suatu perusahaan pengaturan kompensasi merupakn untuk dapat menarik, memelihara maupun mempertahankan tenaga kerja bagi kepentingan organisasinya yang bersangkutan. Suatu kompensasi dapat bersifat finansial maupun nonfinansial, walaupun pada umumnya istilah kompensasi tersebut dipakai sebagai atau dalam pengertian proses pengadministrasian gaji dan upah. Menurut Thomas H. Stone dalam buku Suswanto dan Donni Juni Priansa (2011:220) kompensasi adalah setiap bentuk pembayaran yang diberikan kepada karyawan sebagai pertukaran pekerjaan yang mereka berikan kepada majikannya. Menurut Henry Simamora (2004:506) kompensasi adalah semua bentuk kembalian financial, jasa-jasa terwujud dan tunjangan yang diperoleh karyawan sebagai bagian dari hubungan kekaryawanan. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kompensasi adalah semua bentuk imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan perusahaan sebagai penghargaan pada karyawan yang telah memberikan tenaga dan pikiran sebagai kontribusi dalam mewujudkan tujuan perusahaan sebagai imbalan balik dari pekerjaan mereka.
  • 7. Menurut Anwar Mangkunegara (2011:84) ada 5 faktor yang mempengaruhi kompensasi, diantaranya adalah: a. Faktor Pemerintah Peraturan pemerintah yang berhubungan dengan penentuan standar gaji minimal, pajak penghasilan, penetapan harga bahan baku, biaya transportasi, inflasi maupun devaluasi sangat mempengaruhi perusahaan dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai. b. Penawaran Bersama antara Perusahaan dan Pegawai Kebijakan dalam menentukan kompensasi dapat dipengaruhi pula pada saat terjadinya tawar menawar mengenai besarnya upah yang harus diberikan oleh perusahaan kepada pegawainya. c. Standar dan Biaya Hidup Pegawai Kebijakan kompensasi perlu mempertimbangkan standar dan biaya hidup minimal pegawai.Hal ini karena kebutuhan dasar pegawai harus terpenuhi. Dengan terpenuhinya kebutuhan dasar dan keluarganya, maka pegawai akan merasa aman. Terpenuhinya kebutuhan dasar dan rasa aman pegawai akan memungkinkan pegawai dapat bekerja dengan penuh motivasi untuk mencapai tujuan perusahaan. banyak peneliti menunjukan bahwa ada korelasi tingggi antara motivasi kerja pegawai dan prestasi kerjanya, ada korelasi positif antara motivasi kerja dengan tujuan pencapaian perusahaan. d. Ukuran Perbandingan Upah Kebijakan dalam menentukan kompensasi dipengaruhi pula oleh ukuran besar kecilnya perusahaan, tingkat pendidikan pegawai, masa kerja pegawai.Artinya, perbandingan tingkat upah pegawai perlu memperhatikan tingkat pendidikan, masa kerja, dan ukuran perusahaan. e. Permintaan dan Persediaan Dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai perlu mempertimbangkan tingkat persediaan dan permintaan pasar. Artinya, kondisi pasar saat itu perlu dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan tingkat upah pegawai.
  • 8. 2. Tujuan Kompensasi Menurut Malayu Hasibuan (2010:121) antara lain adalah sebagai ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan efektif, motivasi, stabilitas karyawan, disiplin, serta pengaruh serikat buruh dan pemerintah. a. Ikatan kerja sama Dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerja sama formal antara majikan dengan karyawannya. Karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik, sedangkan pengusaha/majikan wajib membayar kompensasi sesuai dengan perjanjian yang disepakati. b. Kepuasan kerja Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan- kebutuhan fisik, sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya. c. Pengadaan efektif Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah. d. Motivasi Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi bawahannya. e. Stabilitas karyawan Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak secara eksternal konsisten yang kompentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turnover relatif stabil.
  • 9. 3. Komponen-komponen Kompensasi Komponen-komponen kompensasi menurut Simamora (2004:442) dibagi dalam bentuk : a. Kompensasi finansial 1) Kompensasi finansial lansung Terdiri dari bayaran (pay) yang diperoleh seorang dalam bentuk gaji bulanan, upah harian, upah lembur, upah senioritas, dan insentif seperti bonus dan komisi. 2) Kompensasi finansial tidak lansung Yang disebut juga dengan tunjangan meliputi : Tunjangan pengobatan, kesehatan, asuransi jiwa, pensiun, tunjangan hari raya, selain tunjangan juga ada fasilitas contohnya: kendaraan, ruang kantor, tempat parkir, dan lainnya. b. Kompensasi non finansial Terdiri dari kepuasan yang diperoleh seseorang dari pekerjaan itu sendiri atau dari lingkungan psikologis atau fisik dimana orang tersebut bekerja. Menurut Simamora (2004),kompensasi dapat diukur dengan : 1) Upah dan gaji Upah biasanya berhubungan dengan tarif gaji per jam. Upah merupakan basis bayaran yang kerapkali digunakan bagi pekerja- pekerja produksi dan pemeliharaan. 2) Insentif Tambahan atau kompensasi di luar haji atau upah yang diberikan oleh organisasi atau dasar prestasi. 3) Tunjangan Contoh-contoh tunjangan adalah asuransi kesehatan dan jiwa, liburan yang ditanggung perusahaan, program pensiun, dan tunjangan lainnya yang berkaitan dengan hubungan kepegawaian.
  • 10. 4) Fasilitas Contoh-contoh fasililitas adalah fasilitas seperti mobil perusahaan, tempat parkir khusus, dan akses perusahaan yang diperoleh perusahaan. C. Langkah-langkah Merumuskan Kebijakan Dan Membuat Sistem Kompensasi 1. Langkah Pertama: Analisis Jabatan Lakukan proses analisis jabatan yang tepat pada setiap posisi yang ada dalam perusahaan. Hal yang paling penting adalah memastikan bahwa bahwa adanya pemetaan terhadap beban kerja, resiko pekerjaan, serta kompetensi yang menyertai analisis jabatan tersebut. Dari kegiatan analisis jabatan ini akan dimunculkan informasi yang terkait dengan job grade (level jabatan). 2. Langkah Kedua: Analisis Kompetensi Karyawan/ Penilaian Bobot Karyawan Evaluasi kompetensi dari karyawan yang dimaksud, bagaimana cara kita melakukan proses penilaian terhadap kompetensi karyawan tersebut. Cara yang dilakukan adalah melakukan proses evaluasi terhadap kesesuaian antara aktual kompetensi yang dimiliki oleh karyawan dengan standar kompetensi yang dipersyaratkan. Tahapan ini aka sangat penting untuk melihat kecukupan dari individu yang bersangkutan. Pendeskripsian terhadap kompetensi jabatan juga dibutuhkan dalam ruang lingkup analisis dan evaluasi kompetensi karyawan tersebut, misalnya penempatan karyawan dalam posisi manajerial dimana kompetensi problem solving (teknik pemecahan masalah) juga dibutuhkan atau project management (mengelola proyek) juga menjadi hal yang sangat penting.
  • 11. 3. Langkah Ketiga: Penyusunan Kelas Jabatan Melakukan proses penyusunan kelas jabatan pada setiap posisi dan fungsi yang ada dalam organisasi. Buatlah cluster pekerjaan dan kelas jabatan pada setiap posisi struktur yang ada dalam organisasi yang dimaksud. 4. Langkah Keempat: Riset Dan Survey Gaji Lakukan proses benchmarking untuk melakukan kegiatan riset dengan melihat status aktual gaji yang ada di pasaran. Buat pengelompokan dalam range salary gaji, biasanya disesuaikan dengan jenis industrinya dan pengalaman kerja individu yang terkait dalam pengelompokan gaji tersebut. Sesuaikan dengan jenis usaha yang dimiliki oleh perusahaan dan budget yang telah distandarkan. 5. Langkah Kelima: Penyusunan Tabel Gaji Melakukan proses penyusunan tabel gaji yang disesuaikan dengan pemetaan gaji yang ada. Peta dan tabel gaji ini menjelaskan antara kelas jabatan dan data serta informasi gaji yang termuat. Setelah semua langkah dijalankan tetapkan alokasi posisi jabatan ke dalam tabel gaji, sesuaikan dengan kondisi aktual gaji yang ada, apabila ditemukan ketidaksesuaian dapat dilakukan proses adjustmen sesuai dengan komposisi yang dipersyaratkan dalam standar gaji yang ada. Dengan runtutan tahapan ini, perusahaan sudah dapat mencoba untuk mengaplikasi pengembangan sistem kompensasi dalam perusahaan. Beberapa pertimbangan tertentu, misalnya untuk menjaga independensi dari hasil penyusunan sistem, perusahaan dapat menggunakan referensi eksternal yaitu jasa konsultan. Pilihlah konsultan yang memiliki pengalaman kerja yang tepat dalam mengoptimalkan sistem kompensasi di perusahaan Anda.
  • 12. D. Survey Benchmarking Kompensasi 1. Pengertian Benchmarking Benchmarking adalah suatu proses study bbanding dan mengukur suatu kegiatan/organisasi terhadap proses oprasi yang terbaik di kelasnya sebagai inspirasi dalam meningkatkan kinerja (performance) perusahaan organisasi selain itu, benchmarking disebut juga patok duga yang dapat mendorong perusahaan/organisasi untuk menyiapkan suatu dasar untuk membangun rencana operasional peraktek terbaik perusahaan dan menganjurkan meningkatkan pebaikan bagi seluruh komponen lingkungan perusahaan/organisasi. 2. Tujuan benchmarking penerapan benchmarking mempunyai tujuan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif dengan memperbaiki kinerja usaha meningkatkan produktivitas. Memperbaiki mutu produk dan pelayanan dan sebgainya dengan menggunakan kinerja pesaing utama atau perusahaan terkenal lainnya sebagai pembimbing 3. klasifikasi benchmarking a. menurut subjeknya 1) Benchmarking internal Benchmarking internal adalah benchmarking yang di lakukan di dalam suatu organisasi, biasanya dilakukan oleh perusahaan yang memiliki cabang atau anak perusahaan 2) Benchmarking eksternal Benchmarking eksternal adalah benchmarking yang di lakukan dengan membandingkan perusahaan sendiri dengan perusahaan lain yang sama atau serupa. Benchmarking eksternal ini dibagi menjadi dua : a) competitive : benchmarking arttinya perusahaan sendiri dibandingkan dengan pesaing utama perusahaan. b) non competitive : benchmarking yang terdiri dari dua: Funcional : membandingkan fungsi yang sama dari organisasi yang berbeda pada berbagai indrustri.
  • 13. Generic : melakukan perbandingan proses bisnis dasar yang cenderung sama pada setiap industri. E. Kompensasi finansial langsung 1. Pengertian Kompensasi Kompensasi adalah total dari seluruh imbalan yang diterima para karyawan sebagai pengganti atas layanan mereka. Tujuan umum pemberian kompensasi adalah untuk menarik, mempertahankan, dan memotivasi para karyawan. Kompensasi dikelompokkan menjadi: Kompensasi finansial langsung, Kompensasi finansial tidak langsung, Kompensasi nonfinansial 2. Pengelompokan Kompensasi a. Kompensasi finansial langsung meliputi bayaran diterima seseorang dalam bentuk upah, gaji, komisi, dan bonus. b. Kompensasi finansial tidak langsung (tunjangan) meliputi seluruh imbalan finansial yang tidak termasuk dalam kompensasi finansial langsung. Kompensasi jenis ini meliputi sekumpulan besar imbalan yang biasanya diterima secara tidak langsung oleh karyawan. c. Kompensasi nonfinansial meliputi kepuasan yang diterima seseorang dari pekerjaan itu sendiri atau dari lingkungan psikologis dan/atau fisik di mana orang tersebut bekerja. 3. Komponen Program Kompensasi Total a. Keadilan dalam Kompensasi Finansial Teori keadilan (equity theory) adalah teori motivasi di mana orang menilai kinerja dan sikap mereka dengan membandingkan kontribusi mereka pada pekerjaan dan keuntungan yang mereka peroleh dari situ dengan kontribusi dan keuntungan dari orang lain yang sebanding (comparison others). b. Keadilan finansial (financial equity): Persepsi para karyawan mengenai adil tidaknya pembayaran yang mereka terima.
  • 14. Keadilan dalam Kompensasi Finansial a. Keadilan eksternal (external equity) : Terwujud ketika para karyawan sebuah perusahaan menerima bayaran yang sebanding dengan para karyawan yang menjalankan jabatan yang serupa di perusahaan-perusahaan lainnya. Survei kompensasi membantu organisasiorganisasi menentukan sampai sejauh mana b. Keadilan internal (internal equity): Terwujud ketika para karyawan menerima bayaran menurut nilai relatif dari jabatan mereka dalam organisasi yang sama. Evaluasi jabatan adalah adalah alat utama untuk menentukan keadilan internal. c. Keadilan karyawan (employee equity) Terwujud ketika orang-orang yang menjalankan jabatan yang serupa untuk perusahaan yang sama menerima bayaran menurut faktor-faktor yang unik pada diri karyawan 4. Survei Kompensasi Survei kompensasi adalah aktivitas untuk memperoleh data mengenai jumlah yang dibayar perusahaan-perusahaan lain untuk jabatan atau kelas jabatan tertentu dalam pasar tenaga kerja tertentu. Organisasi-organisasi menggunakan survei untuk dua alasan dasar: a. Mengidentifikasi posisi relatifnya terhadap pesaing dalam pasar tenaga kerja. b. Mencari masukan guna menyusun anggaran dan struktur kompensasi. c. Organisasi-organisasi besar secara rutin melaksanakan survei kompensasi yang biasanya menunjukkan gaji rendah, tinggi, dan rata- rata untuk posisi tertentu. Terkadang harga pasar, atau going rate, disajikan dalam bentuk rentang persentil ke-25 hingga ke-75 dari bayaran untuk berbagai jabatan, bukan dalam bentuk titik bayaran tunggal yang spesifik. Rentang tersebut memberikan perkiraan mengenai jumlah yang dibayarkan perusahaan-perusahaan lain kepada para karyawan dalam berbagai jabatan.
  • 15. d. Kesulitan utama dalam melaksanakan survei kompensasi adalah menentukan jabatan-jabatan yang sebanding. Survei yang menggunakan deskripsi jabatan singkat jauh lebih sulit dijalankan dibandingkan survei yang memberikan deskripsi yang rinci dan komprehensif. Karena memperoleh data untuk seluruh jabatan dalam organisasi bisa jadi tidak mungkin, survei kompensasi seringkali hanya menggunakan jabatan acuan, yaitu jabatan yang dikenal baik dalam perusahaan dan industri serta jabatan yang dijalankan oleh sejumlah besar karyawan. e. Evaluasi Jabatan Evaluasi jabatan adalah proses menentukan nilai relatif sebuah jabatan dibandingkan dengan berbagai jabatan lainnya. f. Tujuan utama evaluasi jabatan adalah untuk menghilangkan ketidakadilan bayaran internal yang disebabkan struktur bayaran yang tidak logis. F. Tunjangan Non Finansial 1. Jabatan  Variasi keterampilan  Identitas tugas  Signifikansi tugas  Otonomi  Umpan balik 2. Lingkungan Kerja  Kebijakan yang baik  Manajer yang berkemampuan  Karyawan yang kompeten  Rekan kerja yang bersahabat  Simbol status yang pantas  Kondisi kerja
  • 16. G. Study Kasus Studi kasus adalah salah satu metode penelitian dalam ilmu sosial. Dalam riset yang menggunakan metode ini, dilakukan pemeriksaan longitudinal yang mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan cara-cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnya. Sebagai hasilnya, akan diperoleh pemahaman yang mendalam tentang mengapa sesuatu terjadi dan dapat menjadi dasar bagi riset selanjutnya. Studi kasus dapat digunakan untuk menghasilkan dan menguji hipotesis [1]. Pendapat lain menyatakan bahwa studi kasus adalah suatu strategi riset, penelaahan empiris yang menyelidiki suatu gejala dalam latar kehidupan nyata. Strategi ini dapat menyertakan bukti kuatitatif yang bersandar pada berbagai sumber dan perkembangan sebelumnya dari proposisi teoretis. Studi kasus dapat menggunakan bukti baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Penelitian dengan subjek tunggal memberikan kerangka kerja statistik untuk membuat inferensi dari data studi kasus kuantitatif.[2][3] Seperti halnya pada tujuan penelitian lain pada umumnya, pada dasarnya peneliti yang menggunakan metode penelitian studi kasus bertujuan untuk memahami objek yang ditelitinya. Meskipun demikian, berbeda dengan penelitian yang lain, penelitian studi kasus bertujuan secara khusus menjelaskan dan memahami objek yang ditelitinya secara khusus sebagai suatu ‘kasus’. Berkaitan dengan hal tersebut, Yin (2003a, 2009) menyatakan bahwa tujuan penggunaan penelitian studi kasus adalah tidak sekadar untuk menjelaskan seperti apa objek yang diteliti, tetapi untuk menjelaskan bagaimana keberadaan dan mengapa kasus tersebut dapat terjadi. Dengan kata lain, penelitian studi kasus bukan sekadar menjawab pertanyaan penelitian tentang ‘apa’ (what) objek yang diteliti, tetapi lebih menyeluruh dan komprehensif lagi adalah tentang ‘bagaimana’ (how) dan ‘mengapa’ (why) objek tersebut terjadi dan terbentuk sebagai dan dapat dipandang sebagai suatu kasus. Sementara itu, strategi atau metode penelitian lain cenderung menjawab pertanyaan siapa (who), apa (what), dimana (where), berapa (how many) dan seberapa besar (how much).