SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Makalah Evaluasi Kinerja Dan Kompensasi 2
Di susun oleh :
Nama : umi salamah
Nim : 11150742
Kelas : 7C _ MSDM
Universitas Bina Bangsa Banten
2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat, taufik serta iniyah-Nya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik guna memenuhi
salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah .
Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW, yang
dengan semangat dan ikhlas berjuang dalam menumbuh kembangkan ajaran Islam sehingga
dapat membimbing umat manusia menuju keimanan dan keselamatan, baik di dunia maupun
di akhirat nanti.
Dengan selesai nya penyusunan makalah ini penulis ingin mengucapkan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah banyak membantu dan memberikan
bimbingan, saran-saran, dan informasi yang sangat berharga . Disamping itu penulis juga
menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan ketidak sempurnaan, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik yang membangun dari segenap pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis dan segenap pembaca.
Serang, 30 november 2019
DAFTAR ISI
HALAMANJUDUL………………………………………........................................................i
KATAPENGANTAR……………………………………………............................................ii
DAFTARISI ……………………………........................……...............................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................1
1.3 Tujuan………………………...……………………............................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Prestasi kerja ............................ .........................................................................................2
2.2 konsep dasar kompensasi......... ..........................................................................................3
2.3 langkah langkah menentukan kebijakn dan membuat sistem kompensasi .......................11
2.4 metode dan manfaat survey bachmarking.....................................................................13
2.5 kompensasi finansial......................................... ...............................................................14
2.6 kompensasi non finansial.................................................. ...................................21
BAB III penutup
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................23
Daftar pustaka .........................................................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam meningkatkan efesiensi dan produktivitasnya salah satu upaya yang ditempuh
organisasi untuk menciptakan kondisi tersebut adalah dengan memberikan kompensasi
yang memuaskan. Dengan memberikan kompensasi, organisasi dapat meningkatkan
prestasi kerja, motivasi, dan kepuasan kerja karyawan. Karyawan harus menerima hak-
haknya sebagai karyawan yaitu imbalan atau kompensasi setelah mereka menjalankan
kewajiban. Defenisi kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai
balasan jasa untuk kerja mereka, dalam suatu organisasi. Masalah kompensasi merupakan
suatu yang sangat kompleks, namun pling penting bagi karyawan maupun organisasi itu
sendiri. Kompensasi sangat penting bagi karyawan itu sendiri sebagai individu, karena
besarnya kompensasi merupakan pencerminan atau ukuran nilai pekerjaan karyawan itu
dan kepuasan kerja karyawan. Apabila kompensasi diberikan secara tepat dan benar para
karyawan akan memperoleh kepuasan kerja dan akan termotipasi untuk mencapai tujuan-
tujuan organisasi. Akan tetapi bila kompensasi itu diberikan tidak memadai atau kurang
telpat, perestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja karyawan akan menurun.
1.2 Rumusan Masalah
1) Mengapa di butuhkn prestasi kerja ?
2) Apa saja konsep dasar kompensasi?
3) Langkah apa saja yang dapat merumuskan kebijakan dan membuat sistem
kompensasi ?
4) Apa saja metode dan manfaat survey benchmarking kompensasi ?
5) Jelaskan organisasi sebagai determinan kompensasi finansial langsung ?
6) Apa arti kompensasi non finansial
1.3 Tujuan Penulisa
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan adalah sebagai
berikut:
1) Mengetahui apa yang di butuhkan prestasi kerja
2) Mengetahui konsep dasar kompensasi
3) Mengetahui langkah – langkah apa saja yang dapat merumuskan dan
membuat sistem kompensasi
4) Mengetahui metode dan manfaat apa saja dari survey benchmarking
kompensasi
5) Mengetahui kompensasi finansial
6) Mengetahui kompensasi non finansial
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 A. Definisi Penilaian Prestasi Kerja (Performance Appraisal)
Pada dasarnya, kinerja merupakan sebuah fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk
menyelesaikan tugas atau pekerjaan, dimana seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan
dan tingkat kemampuan tertentu.
Namun, kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan
sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana
mengerjakannya.
Artinya, kinerja ditunjukkan dalam bentuk perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang
sebagai prestasi kerja sesuai dengan perannya dalam perusahaan
Kinerja karyawan sangatlah berpengaruh terhadap upaya perusahaan untuk mencapai
tujuannya.
Oleh karena itulah, perusahaan akan berusaha mempekerjakan hanya mereka yang memiliki
kinerja yang baik.
Maka dari situlah muncul pertanyaan soal bagaimana mengukur kinerja tersebut. Jawabannya
yaitu dengan melihat penilaian kinerja, yakni penilaian prestasi kerja.
Sasaran yang dituju dalam penilaian ini adalah kecakapan, kemampuan karyawan dalam
melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas yang dievaluasi dengan menggunakan tolok ukur
tertentu secara objektif dan dilakukan secara berkala
Adapun penilaian prestasi kerja dapat didefinisikan sebagai suatu prosedur penilaian yang
mencakup beberapa hal sebagai berikut:
Menetapkan standar kerja.
Menilai prestasi kerja pegawai secara nyata dibandingkan dengan standar kerja yang telah
ditetapkan.
Memberikan umpan balik kepada pegawai dengan tujuan memotivasi pegawai agar
membuang prestasi buruk dan mempertahankan, bahkan meningkatkan prestasi yang sudah
baik.
Setelah mengenal apa itu penilaian prestasi kerja, kini mari memahaminya lebih dalam.
B. Pentingnya Penilaian Prestasi Kerja
Sudah sangat banyak ahli yang memberikan pendapatnya mengenai pentingnya penilaian
prestasi kerja, antara lain Harry Levison seperti tersirat berikut ini:
“Konsep penilaian prestasi kerja adalah pusat manajemen yang efektif”
Memang betul evaluasi informal saja tidak cukup, mengingat evaluasi informal jarang
meninggalkan dokumen tertulis mengenai prestasi kerja karyawan.
Oleh karena itulah sudah sejak lama diharapkan ada sebuah evaluasi formal dengan umpan
balik yang sistematis, sehingga dapat dibedakan mana karyawan yang berprestasi baik dan
buruk.
Umpan balik tersebut diharapkan dapat mengidentifikasi kebutuhan pengembangan karier
dan latihan khusus yang harus diberikan pada pegawai serta dapat membantu mengevaluasi
proses recruitment pegawai, seleksi, orientasi, dan prosedur penempatan pegawai.
2.2 Konsep Kompensasi
A. Pengertian Kompensasi
Suatu perusahaan pengaturan kompensasi merupakn untuk dapat menarik, memelihara
maupun mempertahankan tenaga kerja bagi kepentingan organisasinya yang bersangkutan.
Suatu kompensasi dapat bersifat finansial maupun nonfinansial, walaupun pada umumnya
istilah kompensasi tersebut dipakai sebagai atau dalam pengertian proses pengadministrasian
gaji dan upah.
Menurut Thomas H. Stone dalam buku Suswanto dan Donni Juni Priansa (2011:220)
kompensasi adalah setiap bentuk pembayaran yang diberikan kepada karyawan sebagai
pertukaran pekerjaan yang mereka berikan kepada majikannya.
Menurut Henry Simamora (2004:506) kompensasi adalah semua bentuk kembalian financial,
jasa-jasa terwujud dan tunjangan yang diperoleh karyawan sebagai bagian dari hubungan
kekaryawanan.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kompensasi adalah semua bentuk
imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan perusahaan sebagai penghargaan pada karyawan
yang telah memberikan tenaga dan pikiran sebagai kontribusi dalam mewujudkan tujuan
perusahaan sebagai imbalan balik dari pekerjaan mereka.
Menurut Anwar Mangkunegara (2011:84) ada 5 faktor yang mempengaruhi kompensasi,
diantaranya adalah:
1. Faktor Pemerintah
Peraturan pemerintah yang berhubungan dengan penentuan standar gaji minimal, pajak
penghasilan, penetapan harga bahan baku, biaya transportasi, inflasi maupun devaluasi sangat
mempengaruhi perusahaan dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai.
2. Penawaran Bersama antara Perusahaan dan Pegawai
Kebijakan dalam menentukan kompensasi dapat dipengaruhi pula pada saat terjadinya tawar
menawar mengenai besarnya upah yang harus diberikan oleh perusahaan kepada pegawainya.
3. Standar dan Biaya Hidup Pegawai
Kebijakan kompensasi perlu mempertimbangkan standar dan biaya hidup minimal
pegawai.Hal ini karena kebutuhan dasar pegawai harus terpenuhi. Dengan terpenuhinya
kebutuhan dasar dan keluarganya, maka pegawai akan merasa aman. Terpenuhinya
kebutuhan dasar dan rasa aman pegawai akan memungkinkan pegawai dapat bekerja dengan
penuh motivasi untuk mencapai tujuan perusahaan. banyak peneliti menunjukan bahwa ada
korelasi tingggi antara motivasi kerja pegawai dan prestasi kerjanya, ada korelasi positif
antara motivasi kerja dengan tujuan pencapaian perusahaan.
4. Ukuran Perbandingan Upah
Kebijakan dalam menentukan kompensasi dipengaruhi pula oleh ukuran besar kecilnya
perusahaan, tingkat pendidikan pegawai, masa kerja pegawai.Artinya, perbandingan tingkat
upah pegawai perlu memperhatikan tingkat pendidikan, masa kerja, dan ukuran perusahaan.
5. Permintaan dan Persediaan
Dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai perlu mempertimbangkan tingkat
persediaan dan permintaan pasar. Artinya, kondisi pasar saat itu perlu dijadikan bahan
pertimbangan dalam menentukan tingkat upah pegawai.
B. Tujuan Kompensasi
Menurut Malayu Hasibuan (2010:121) antara lain adalah sebagai ikatan kerja sama, kepuasan
kerja, pengadaan efektif, motivasi, stabilitas karyawan, disiplin, serta pengaruh serikat buruh
dan pemerintah.
1. Ikatan kerja sama
Dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerja sama formal antara majikan dengan
karyawannya. Karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik, sedangkan
pengusaha/majikan wajib membayar kompensasi sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
2. Kepuasan kerja
Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, sosial, dan
egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.
3. Pengadaan efektif
Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified untuk
perusahaan akan lebih mudah.
4. Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi bawahannya.
5. Stabilitas karyawan
Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak secara eksternal konsisten yang
kompentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turnover relatif stabil.
C. Komponen-komponen Kompensasi
Komponen-komponen kompensasi menurut Simamora (2004:442) dibagi dalam bentuk :
1) Kompensasi finansial
a) Kompensasi finansial lansung
Terdiri dari bayaran (pay) yang diperoleh seorang dalam bentuk gaji bulanan, upah harian,
upah lembur, upah senioritas, dan insentif seperti bonus dan komisi.
b) Kompensasi finansial tidak lansung
Yang disebut juga dengan tunjangan meliputi : Tunjangan pengobatan, kesehatan, asuransi
jiwa, pensiun, tunjangan hari raya, selain tunjangan juga ada fasilitas contohnya: kendaraan,
ruang kantor, tempat parkir, dan lainnya.
2) Kompensasi non finansial
Terdiri dari kepuasan yang diperoleh seseorang dari pekerjaan itu sendiri atau dari
lingkungan psikologis atau fisik dimana orang tersebut bekerja.
Menurut Simamora (2004),kompensasi dapat diukur dengan :
a. Upah dan gaji
Upah biasanya berhubungan dengan tarif gaji per jam. Upah merupakan basis bayaran yang
kerapkali digunakan bagi pekerja-pekerja produksi dan pemeliharaan.
b. Insentif
Tambahan atau kompensasi di luar haji atau upah yang diberikan oleh organisasi atau dasar
prestasi.
c. Tunjangan
Contoh-contoh tunjangan adalah asuransi kesehatan dan jiwa, liburan yang ditanggung
perusahaan, program pensiun, dan tunjangan lainnya yang berkaitan dengan hubungan
kepegawaian.
d. Fasilitas
Contoh-contoh fasililitas adalah fasilitas seperti mobil perusahaan, tempat parkir khusus, dan
akses perusahaan yang diperoleh perusahaa
2.3 LANGKAH PENENTUAN KOMPENSASI
Penentuan kompenssi yang pasti, tidak hanya menawarkan rasa kondusif bagi karyawan saja,
tetapi juga bagi perusahaan. Dimana perusahaan sanggup tetapkan berapa besar anggaran
biaya pegawai yang harus dikeluarkan oleh perusahaan secara periodik. Untuk memilih
kompensasi tersebut, ada beberapa langkah yang sanggup digunakan, yaitu menganilisis
jabatan, mengevaluasi jabatan, melaksanakan survei gaji, dan memilih tingkat gaji.
1. Menganalisis Jabatan
Analisis jabatan sebagaimana telah dijelaskan, merupakan aktivitas untuk mencari warta
mengenai tugas-tugas yang dilakukan dan persyaratan yang dibutuhkan dalam melaksasnakan
kiprah tersebut semoga sanggup digunakan untuk berbagi uraian tugas, spesifikasi tugas, dan
standar unjuk kerja. Kegiatan ini perlu dilaksanakan sebagai landasan untuk mengevaluasi
jabatan.
2. Mengevaluasi Jabatan
Evaluasi jabatan yaitu peroses sistematis untuk memilih nilai relatif dari suatu pekerjaan
dibandingkan dengan pekerjaan lain. Proses ini merupakan untuk mengusahakan tercapainya
internal equity dalam pekerjaan sebagaimana unsur yang sangat penting dalam penentuan
tingkat gaji. Dalam melaksanakan penilaian pekerjaan ditemukan beberapa metode, yaitu
sebagai berikut:
a. Metode Pemeringkatan (Job Rangking)
Merupakan menilai tingkat kepentingan secara umum dari suatu pekerjaan dibandingkan
dengan yang lain atau mengurutkan pekerjaan menurut tingkat kepentingannya dengan cara
mempelajari warta analisis jabatan, yaitu job description, job performance standard, dan job
specification, yang lalu secara subjektif pekerjaan mana yang lebih penting diurutkan dan
dibandingkan dengan yang lain.
b. Metode Pengelompokan (Job Grading)
Adalah tetapkan suatu pekerjaan kedalam kategori atau kelompok atau klasifikasi.
Kelompok-kelompok itu disebut kelas kalau berisi jabagan yang sama, dan disebut tingkatan
kalau berisi jabatan yang berbeda tetapi mempunyai kesulitan yang sama.
c. Metode Perbandingan Fakor-Faktor
Adalah membandingkan beberapa faktor dalam pekerjaan yang sanggup dikompensasikan,
contohnya membandingkan beberapa pekerjaan kunci dengan beberapa faktor yang sanggup
dikompensasi ibarat tanggung jawab, tingkat usaha, skill, dan kondisi kerja.
d. Metode Penentuan Poin (Poin System)
Adalah memilih poin atau angka untuk faktor-faktor yang sanggup dikompensasikan, berbeda
dengan perbandingan faktor-faktor yang pribadi memilih tarif honor untuk setiap faktor.
Perbedaan lain setiap faktor sanggup di kompensasi dipecah dalam bentuk subfaktor yang
lebih rinci.
3. Melakukan Survei Gaji dan Upah
Survei upah dan honor merupakan aktivitas untuk mengetahui tingkat honor yang berlaku
secara umum dalam perusahaan-perusahaan yang mempunyai jabatan yang sejenis. Ini
dilakukan untuk mengusahakan keadilan eksternal sebagai salah satu faktor penting didalam
perencanaan dan penentuan honor atau upah. Survei sanggup dilakukan dengan aneka macam
macam cara ibarat contohnya mendatangi perusahaan-perusahaan untuk memperoleh warta
mengenai tingkat honor dan uapah yang berlaku, membuat kuesioner secara formal dan
sebagainya.
4. Menentukan Tingkat Gaji
Untuk membuat keadilan internal yang menghasilkan ranking jabatan, dan melaksanakan
survei mengenai honor yang berlaku di pasar tenaga kerja, selanjutnya yaitu penentuan gaji.
Untuk penggunaan metode poin, faktor-faktor pekerjaan telah ditentukan poinnya selain itu
jabatan-jabatan kunci juga telah diketahui harga pasarnya yang berdasar pada survei yang
telah dilakukan. Selanjutnya menurut poin yang sudah ditentukan dengan cara mempelajari
warta analisis jabatan ibarat job description, job performance standart, dan job specification,
setiap pekerjaan ditentukan poinnya.
2.4 A. Metode Benchmarking
Proses benchmarking memiliki beberapa metode. Salah satu metode yang paling
terkenal dan banyak diadopsi oleh organisasi adalah metode 12, yang diperkenalkan oleh
Robert Camp, dalam bukunya The search for industry best practices that lead to superior
performance. Productivity Press .1989.Langkah metode 12 terlalu luas untuk dijabarkan.
Agar mudah, metode 12 tersebut bias diringkas menjadi 6 bagian utama yakni :
Identifikasi problem apa yang hendak dijadikan subyek. Bisa berupa proses, fungsi, output
dsb.
Identifikasi industri/organisasi/lembaga yang memiliki aktifitas/usaha serupa. Sebagai
contoh, jika anda menginginkan mengendalikan turnover karyawan sukarela di perusahaan,
carilah perusahaan-perusahaan sejenis yang memiliki informasi turnover karyawan sukarela.
Identifikasi industri yang menjadi pemimpin/leader di bidang usaha serupa. Anda bisa
melihat didalam asosiasi industri, survey, customer, majalah finansial yang mana industri
yang menjadi top leader di bidang sejenis.
Lakukan survey pada industri untuk pengukuran dan praktek yang dilakukan.Anda bisa
menggunakan survey kuantitatif atau kualitatif untuk mendapatkan data dan informasi yang
relevan sesuai problem yang diidentifikasi di langkah awal.
Kunjungi ’best practice’ perusahaan untuk mengidentifikasi area kunci praktek usaha.
Beberapa perusahaan biasanya rela bertukar informasi dalam suatu konsorsium dan membagi
hasilnya didalam konsorsium tersebut.
Implementasikan praktek bisnis yang baru dan sudah diperbaiki prosesnya. Setelah
mendapatkan best practice perusahaan, dan mendapatkan metode/teknik cara pengelolaannya,
lakukan proyek peningkatan kinerja dan laksanakan program aksi untuk implementasinya.
B. Mamfaat benchmarkBeberapa manfaat benchmark adalah:
memperbaiki proses kritis yang ada dalam bisnis
memantapkan tujuan yang berorientasi pada pelanggan
menumbuhkan antusias staf dengan melihat yang terbaik
mengidentifikasi peluang-peluang baru yang terkadang muncul setelah membandingkan.
menjadi lebih berdaya saing.
memperpendek siklus perbaikan proses bisnis dengan percepatan pembelajaran
Secara umum manfaat yang diperoleh dari benchmarking dapat dikelompokkan menjadi
(Ross, 1994 pp.239-240) :
Perubahan Budaya, Memungkinkan perusahaan untuk menetapkan target kinerja baru yang
realisitis berperan menyakinkan setiap orang dalam organisasi dan kredibilitas target.
Perbaikan Kinerja Membantu perusahan mengetahui adanya gap-gap tertentu dalam kinerja
dan untuk memilih proses yang akan diperbaiki.
Peningkatan kemampuan sumber daya manusia memberikan dasar bagi pelatihan Karyawan
menyadari adanya gap antara yang mereka kerjakan dengan apa yang dikerjakan karyawan
lain diperusahaan lain. Keterlibatan karyawan dalam memecahkan permasalahan sehingga
karyawan mengalami peningkatan kemampuan dan keterampilan
Untuk dapat melakukan benchmarking yang berhasil, manajemen hendaknya memahami
terlebih dahulu proses-proses yang dimiliki. Beberapa hal yang penting diperhatikan adalah:
manajemen melakukan pemetaan proses untuk mendefinisikan proses yang ada, termasuk
top-down flowcharts, wall maps, product process maps atau value-added flow analysis,
mengidentifikasi harapan pelanggan terhadap proses yang dimiliki dengan cara mereviu
pengukuran kinerja proses yang ada dibandingkan dengan harapan pelanggan,
mendefinisikan kinerja proses,
menggunakan teknik analisis tertentu untuk memahami sebab-sebab inefisiensi dalam proses
(beberapa teknik seperti cause-effect diagram, Pareto diagram, dan control charts,
mengidentifikasi target benchmark berbasis analisis kinerja pesaing, dan harapan pelanggan.
2.5 Determinan kompensasi Finansial langsung
A. Organisasi sebagai determinan kompensasi finansial langsung
Kebijakan kompensasi dan kemampuan untuk membayar merupakan factor-faktor organisasi
yang harus di pertimbangkan
a) Kebijakan kompensasi
Kebijakan yang menyediakan panduan umum untuk mengambil keputusan kompensasi.
Ø Pemimpin dalam bayaran
Organisasi yang membayar upah dan gaji lebih tinggi dari perusahaan-perusahaan pesaing
Ø Harga pasar
Rata-rata bayaran yang sebagian besar pemberi kerja berikan untuk pekerjaan yang serupa
dalam bidang atau industry tertentu
Ø Pengikut dalam bayaran
Perusahaan-perusahaan yang memilih untuk membayar di bawah harga pasar karena kondisi
keuangan yang buruk atau memiliki keyakinan tidak di perlukannya karyawan
berkemampuan tinggi.
b) Kemampuan untuk membayar
Penilaian suatu organisasi atas kemampuannya untuk membayar juga merupakan factor
penting dalam menentukan level bayaran. Perusahaan yang sukses secara finansial cenderung
memberikan kompensasi yang lebih tinggi dari rata-rata. Namun, kekuatan finansial
organisasi hanya menetapkan batas tertinggi mengenai jumlah yang akan dibayar.
B. Pasar tenaga kerja sebagai determinan kompensasi finansial langsung
Pasar tenaga kerja adalah karyawan potensial yang berada dalam wilayah geografis asal
karyawan tersebut di rekrut.
a) Survei kompensasi
Alat untuk memperoleh data mengenai jumlah yang di bayar perusahaan-perusahaan lain
untuk pekerjaan atau kelas pekerjaan tertentu dalam pasar tenaga kerja tertentu.
b) Kelayakan
Pengertian layak ini berkaitan dengan standar hidup seperti kebutuhan pokok minuman atau
upah minimum sesuai dengan ketentuan pemerintah. Kelayakan juga dilihat dengan cara
memb andingkan pengupahan di perusahaan lain. Bila kelayakan ini sudah tercapai, maka
perusahaan sudah mencapai apa yang disebut external consistency (Konsistensi Eksternal).
c) Biaya hidup
d) Serikat pekerja
e) Perekonomian
Perekonomian sangat memengaruhi keputusan-keputusan kompensasi finansial. Contohnya,
perekonomian yang tertekan umumnya meningkatkan pasokan tenaga kerja dan hal ini
menyebabkan turunnya harga pasar
f) Legislasi
C. Pekerjaan sebagai determinan kompensasi finansial langsung
a) Evaluasi pekerjaan
Proses menentukan nilai relative sebuah pekerjaan dalam kaitannya dengan pekerjaan lain.
4 metode evaluasi pekerjaan tradisional ;
Ø Metode peringkat
Metode evaluasi pekerjaan yang melalui metode tersebut penilai mempelajari deskripsi dari
setiap pekerjaan yang di evaluasi dan menyusun pekerjaan-pekerjaan tersebut secara
berurutan berdasarkan nilainya bagi perusahaan
Ø Metode klasifikasi
Metode evaluasi pekerjaan yang melalui metode tersebut kelas-kelas atau jenjang-jenjang di
definisikan untuk mendeskripsikan sekelompok pekerjaan
Ø Metode perbandingan
Metode evaluasi pekerjaan yang berasumsi bahwa ada lima factor universal yang meliputi
persyaratan mental, keterampilan, persyaratan fisik, tanggung jawab, dan kondisi kerja, serta
evaluator mengambil keputusan atas factor-faktor tersebut secara independen.
Ø Metode poin
Metode evaluasi pekerjaan yang melalui metode tersebut, para penilai mengalokasikan nilai
angka untuk factor-faktor pekerjaan tertentu seperti pengetahuan yang dibutuhkan dan jumlah
nilai-nilai tersebut memberikan penilaian kuantitatif atas nilai relative pekerjaan
b) Penetapan harga pekerjaan
Menempatkan nilai dollar pada nilai pekerjaan
Ø Tingkatan bayaran
Pengelompokan pekerjaan-pekerjaan yang serupa untuk menyederhanakan penetapan harga
pekerjaan
Ø Rentang bayaran
Tariff bayaran minimum dan maksimum dengan perbedaan yang cukup antara keduanya
untuk membentuk perbedaan bayaran yang signifikan.
D. Karyawan sebagai determinan kompensasi finansial langsung
a) Kinerja pekerjaan-bayaran berbasis kinerja
Unsur kompensasi yang umumnya bisa dikendalikan oleh karyawan adalah kinerja
pekerjaannya. Tujuan bayaran berbasis kinerja adalah untuk meningkatkan produktivitas.
Pendekatan manajemen kompensasi
Ø Bayaran prestasi
Kenaikan bayaran yang ditembahkan pada bayaran pokok karyawan berdasarkan tingkat
kinerja mereka
Ø Bayaran variable (bonus)
Penghargaan finansial tahunan sekali bayar berdasarkan produktivitas yang tidak di tambah
pada bayaran pokok
Ø Output kerja
Rancangan bayaran insentif dimana para karyawan di bayar untuk setiap unit yang mereka
hasilkan
b) Keterampilan-bayaran berbasis keterampilan
System yang memberi imbalan para karyawan untuk keterampilan dan pengetahuan mereka
yang berhubungan dengan pekerjaannya, bukan untuk title pekerjaan mereka.
c) Kompetensi-bayaran berbasis kompetensi
Rancangan kompensasi berupa pemberian imbalan kepada karyawan atas kemampuan yang
mereka capai
d) Senioritas
Lama waktu seorang karyawan bergabung dengan perusahaan, divisi, departemen, atau
pekerjaan.
e) Pengalaman
Terlepas dari sifat tugasnya pengalaman memiliki potensi untuk meningkatkan kemampuan
seseorang untuk berprestasi.
f) Keanggotaan organisasi
Tujuan imbalan berdasarkan keanggotaan organisasi adalah untuk memelihara tingkat
stabilitas tenaga kerja yang tinggi dan menghargai loyalitas
g) Potensi
h) Pengaruh politik
Perusahaan tidak boleh membiarkan pengaruh politik menjadi factor dalam menentukan
kompensasi finansial
i) keberuntungan
akan sangat berguna jika kita berada ditempat yang tepat pada waktu yang tepat.
3. Bayaran Berbasis Tim
Karena usaha tim terdiri dari usaha individual ,karyawan dihargai dan diberi imbalan
atas konstribusinya .insentif memiliki kelebiham dan kekurangan pada posisi positif
,perusahaan bisa lebih mudah mengembangkan standar kinerja kelompok dibandingkan
individu,para karyawan bisa lebih terdoronguntuk membantu karyawan lainnya.kekurangan
potensial insentif terkait dengan karyawan yang berprestasi sangat baik,jika individu –
individu pada kategori ini berpersepsi bahwa mereka lebih berkontribusi dibanding karyawan
yang lainnya, mereka kecewa dan pergi.
4. Rancangan Bayaran Lingkup Perusahaan
organisasi biasanya berdasarkan rancangan lingkup perusahaan pada produktifitas
perusahaan,penghematan biaya,atau profitabilitas.untuk mengilustrasikanya konsep
rancangan lingkup perusahaan akan dibahas sebagai berikut:
a. pembagian laba
Adalah rancangan kompensasi yang menghasilkan pendistribusian persentase yang terlebih
dahulu ditetapkan dari laba perusahaan kepada karywan.ada beberapa variasi rancangan
pembagian laba yaitu
Ø Rancangan saat ini(current plans)memberi bayaran pada karyawan dalam bentuk uang
tunai.
Ø Rancangan di tangguhkan (deffered plans)melibatkan penempatan pemberian perusahaan
sebagai dana yang tidak dapta ditarik ,yang dikreditkan pada rekening karywan individual.
Ø Rancangan Kombinasi (combination plans)karyawan menerima bayaran sebagai bagian
dari bagian dari laba pada saat basis ini,sembari menangguhkan bayran sebagai saham
mereka.
b. Pembagian keuntungan
Adalah rancangan yang didesain untuk menyatukan para karyawan dengan produktifitas
perusahaan dan memberikan bayaran insentif berdasarkan peningancangakatan kinrja
perusahaan.
Rancangan Scanlon yaitu rancangan yang memberikan imbalan finasial bagi para karyawan
untuk penghematan biaya tenaga kerja yang tercapai berkat saran-saran mereka.4 prinsip
dasar yang digunitakan yaitu identitas,kompetensi,partisipasi, dan keadilan.
5. kompensasi karyawan professional
Seorang karyawan professional menjalankan pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan
tingkat tinggi dalam sebuah bidang ilmu,yang biasanya diperoleh melalui program belajar
yang lama dengan panduan khusus
6. Kompensasi Perwakilan penjualan
Pendekatan eksterem seperti:Pendekatan gaji langsung,komisi langsung,diantara pendekatan
ekstrem itu terdapat variasi yang tak terbatas dari kombinasisebagian gaji dan
komisi.kemungkinan bertambah ketika perusahanan menambahkan berbagai jenis bonus pada
paket kompensasi dasar.
7. Kompensasi Karyawan Tidak tetap
Karyawan tidak tetap sering sekali menerima sedikit bayaran dibanding karyawan
tradisional.karyawan tidak tetap merupakan karyawan kontrak independen biasanya
menerima lebih banyak. Namun kedua kelompok karyawan tidak tetap tersebut menerima
sedikit tunjangan itu pun jika mereka menerimanya.
8. Kompensasi Eksekutif
Keterampilan eksekutif sangat menentukan kemajuan ,kehidupan,atau kegagalan
perusahaan.paket eksekutif bargantung pada derjat tanggung jawab,risiko,dan usaha yang
ditanggung oleh eksekutif puncak sebagai sebuah fungsi dari skala perusahaan.berbagai
elemen kompensasi ekesekutif yaitu:
a. gaji pokok
Gaji pokok menentukan besarnya tunjangan dan bonus yang akan diterima.
b. rancangan opsi saham
Rancangan insentif dimana para eksekutif bisa membeli sejumlah tertentu saham perusahaan
mereka dimasa mendatang senilai atau dibawah harga pasar yang berlaku.
c. insentif jangka pendek atau bonus
pembayaran bonus mencerminkan keyakinan manajerial terhadap nilai insentifnya
d. bayaran berbasis Kinerja
ada cenderungan terhadap lebih banyak paket kompensasi berbasis kinerja bagi para
eksekutif.
e. tunjangan eksekutif
Penghasilan tambahan adalah tunjangan khusus yang diterima sekelompok kecil eksekutif
kunci dan dirancang untuk memberi yang lebih kepada para eksekutif. perk eksekutif bisa
meliputi : mobil pemberian perusahaan, parker yang mudah diakses dan bebas biaya dll.
f. Parasut emas
Kontrak perasut emas adalah penghasilantambahan yang melindungi para eksekutif jika
perusahaan lain mengakuisisi perusahaan.
2.6 Kompensasi Non-Finansial
Kompensasi Non Finansial
Bagi kebanyakan orang, suatu sistem imbalan berarti penghasilan berupa kompensasi
finansial yaitu gaji, upah, bonus, komisi dan hadiah. Diluar itu apapun yang diberikan oleh
pemakai tenaga kerja kepada para karyawannya dipandang sebagai tambahan atau
sampingan.
Berikut ini pendapat para ahli mengenai kompensasi non finansial, yaitu sebagai berikut:
a. Tunjangan Hari Raya
Pemberian uang atau barang yang diberikan perusahaan atau organisasi kepada karyawannya
menjelang hari raya atau hari besar keagamaan.
b. Perumahan
Penyediaan rumah dinas, mess, atau asrama perumahan akan sangat membantu para
karyawan, terutama bagi mereka yang baru pindah dari lokasi lain, sehingga mereka dapat
bekerja dengan konsentrasi lebih besar.
c. Kafetaria
Perusahaan menyediakan kafetaria untuk memberikan pelayanan makan dan minum bagi
karyawan, atau hanya sekedar menyediakan ruang tempat duduk untuk makan dan minum
yang dibawa oleh karyawan sendiri.
d. Sarana olah raga
Peningkatan kesehatan karyawan yang selanjutnya secara tidak langsung diikuti dengan
kenaikan produktivitas, perbaikan semangat korps dan terutama membuat perusahaan
dipandang sebagai “Tempat yang baik untuk bekerja”.
e. Darmawisata
Perjalanan atau kunjungan singkat dengan tujuan bersenang-senang sambil mengenal baik
objek wisata dan lingkungannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kompensasi menajdi hal penting dan utama dalam sebuah organisasi dimana kompensasi
dapat memberikan pengaruh terhadap motivasi karyawan. Seorang karyawan yang mendapat
hak-hak nya tentu akan lebih bertanggung jawab dalam setiap tuga yang diberikan. Hal ini
dibuktikan bahwa saat kompensasi diberikan secara tepat karyawan akan lebih baik dalam
memberikan kontribusinya terhadap perusahaan, tentu hal seperti ini yang diharpakan oleh
HRD terlebih oleh perusahaan. Pemberian kompensasi dapat dilakukan dengan berbagai
langkah-langkah yang telah disampaikan diatas. System kompensasi dan tahapan yang sesuai
dengan kemampuan perusahaan tidak akan merugikan perusahaan justru akan meningkatkan
kinerja karyawan yang telah diberikan hak kompensasinya. Dalam pemberian kompensasi
HRD dapat melihat dan melakukan survey salary terhadap karyawan, ini akan mempermudah
management dalam mengambil keputusan untuk kenaikan upah atau imbalan dan tunjangan
apa saja yang layak bagi seorang karyawan demi mendapat kesejahteraan karyawan. Setiap
perusahaan dituntut untuk selalu memperhatikan SDM nya karena karyawan sebagai asset
terpenting dalam sebauh organisasi. Oleh karena itu, diharapkan perusahaan dapat
memberikan hak, tunjangan yang seuai dengan kebutuhan karyawan nya demi menjaga
kelangsungan dan loyalitas sorang karyawan terhadap perusahaan. Dan dengan makalah ini
diharpakan dapat membantu para HRD untuk menerpakan sesuai dengan UU No 13 tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan.
DAFTAR PUSAKA
https://www.finansialku.com/mengapa-dibutuhkan-penilaian-prestasi-kerja/
http://khoirulanis.blogspot.com/2016/11/konsep-kompensasi.html
https://mataseluruhdunia106.blogspot.com/2018/09/langkah-langkah-penentuan-
kompensasi.html
http://yusransorumba.blogspot.com/2013/12/makalah-benchmarking.html

More Related Content

What's hot

Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi ros
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi rosMakalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi ros
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi ros
kakrosnilawati
 

What's hot (19)

Tugas makalah evaluasi kinerja dan kompensasi(1)
Tugas makalah evaluasi kinerja dan kompensasi(1)Tugas makalah evaluasi kinerja dan kompensasi(1)
Tugas makalah evaluasi kinerja dan kompensasi(1)
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi ros
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi rosMakalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi ros
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi ros
 
Siti nurmilah 11150258-7 imsdm-tugas makalah 2-evaluasi kinerja dan kompensasi
Siti nurmilah 11150258-7 imsdm-tugas makalah 2-evaluasi kinerja dan kompensasiSiti nurmilah 11150258-7 imsdm-tugas makalah 2-evaluasi kinerja dan kompensasi
Siti nurmilah 11150258-7 imsdm-tugas makalah 2-evaluasi kinerja dan kompensasi
 
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi iip
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi iipMakalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi iip
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi iip
 
Nurajijah evakuasi kinerja dan kompensasi/11150115
Nurajijah evakuasi kinerja dan kompensasi/11150115Nurajijah evakuasi kinerja dan kompensasi/11150115
Nurajijah evakuasi kinerja dan kompensasi/11150115
 
Tugas 2 Makalah Evaluasi Kinerja & Kompensasi
Tugas 2 Makalah Evaluasi Kinerja & KompensasiTugas 2 Makalah Evaluasi Kinerja & Kompensasi
Tugas 2 Makalah Evaluasi Kinerja & Kompensasi
 
MAKALAH UAS (EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI)
MAKALAH UAS (EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI)MAKALAH UAS (EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI)
MAKALAH UAS (EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI)
 
Makalah uas
Makalah uasMakalah uas
Makalah uas
 
Yunia fitri 7 c msdm tugas framework 1 14
Yunia fitri 7 c msdm tugas framework 1 14Yunia fitri 7 c msdm tugas framework 1 14
Yunia fitri 7 c msdm tugas framework 1 14
 
Fajar riyawan makalah_sebelum_uas
Fajar riyawan makalah_sebelum_uasFajar riyawan makalah_sebelum_uas
Fajar riyawan makalah_sebelum_uas
 
Makalah kompensasi
Makalah kompensasiMakalah kompensasi
Makalah kompensasi
 
Evaluasi kinerja dan kompensasi
Evaluasi kinerja dan kompensasiEvaluasi kinerja dan kompensasi
Evaluasi kinerja dan kompensasi
 
makalah 2
makalah 2makalah 2
makalah 2
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Makalah kedua sebelum uas
Makalah kedua sebelum uasMakalah kedua sebelum uas
Makalah kedua sebelum uas
 
Makalah uas evakinkom - firmansyah dwi w f - 11150700 - 7 i
Makalah uas   evakinkom - firmansyah dwi w f - 11150700 - 7 iMakalah uas   evakinkom - firmansyah dwi w f - 11150700 - 7 i
Makalah uas evakinkom - firmansyah dwi w f - 11150700 - 7 i
 
Evaluasi kinerja dan kompensasi i
Evaluasi kinerja dan kompensasi iEvaluasi kinerja dan kompensasi i
Evaluasi kinerja dan kompensasi i
 
Resma damayanti 11150741_makalah_2_evaluasi_kinerja_dan_kompeensasi[1]_7i[1]
Resma damayanti 11150741_makalah_2_evaluasi_kinerja_dan_kompeensasi[1]_7i[1]Resma damayanti 11150741_makalah_2_evaluasi_kinerja_dan_kompeensasi[1]_7i[1]
Resma damayanti 11150741_makalah_2_evaluasi_kinerja_dan_kompeensasi[1]_7i[1]
 

Similar to Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2

Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi eko bayu saputro_11150344_7_h msdm
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi eko bayu saputro_11150344_7_h msdmMakalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi eko bayu saputro_11150344_7_h msdm
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi eko bayu saputro_11150344_7_h msdm
ekobayu6
 

Similar to Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2 (20)

Makalah evaluasi kerja dan kompensasi
Makalah evaluasi kerja dan kompensasiMakalah evaluasi kerja dan kompensasi
Makalah evaluasi kerja dan kompensasi
 
Makalah evaluasi kerja dan kompensasi
Makalah evaluasi kerja dan kompensasiMakalah evaluasi kerja dan kompensasi
Makalah evaluasi kerja dan kompensasi
 
Makalah uts
Makalah utsMakalah uts
Makalah uts
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 
romli
romliromli
romli
 
Makalah uts evkikomp-rizka(11150325)-7 c-msdm
Makalah uts evkikomp-rizka(11150325)-7 c-msdmMakalah uts evkikomp-rizka(11150325)-7 c-msdm
Makalah uts evkikomp-rizka(11150325)-7 c-msdm
 
MAKALAH UAS
MAKALAH UASMAKALAH UAS
MAKALAH UAS
 
Eka ratna 11150093 uts
Eka ratna 11150093 utsEka ratna 11150093 uts
Eka ratna 11150093 uts
 
Makalah evakinkomp2
Makalah evakinkomp2Makalah evakinkomp2
Makalah evakinkomp2
 
Makalah 1 arya
Makalah 1 aryaMakalah 1 arya
Makalah 1 arya
 
Makalah bab uas noor hidayat agung logika
Makalah bab uas noor hidayat agung logikaMakalah bab uas noor hidayat agung logika
Makalah bab uas noor hidayat agung logika
 
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi eko bayu saputro_11150344_7_h msdm
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi eko bayu saputro_11150344_7_h msdmMakalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi eko bayu saputro_11150344_7_h msdm
Makalah uas evaluasi kinerja dan kompensasi eko bayu saputro_11150344_7_h msdm
 
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah uts
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah utsMakalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah uts
Makalah mk evaluasi kerja dan kompensasi (2)makalah uts
 
makalah uts
makalah utsmakalah uts
makalah uts
 
Makalah 1 evakinkom
Makalah 1 evakinkomMakalah 1 evakinkom
Makalah 1 evakinkom
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 
Makalah 1[1]
Makalah 1[1]Makalah 1[1]
Makalah 1[1]
 
Makalah evaluasi
Makalah evaluasi Makalah evaluasi
Makalah evaluasi
 
makalah evaluasi dan kompensasi 1
makalah evaluasi dan kompensasi 1makalah evaluasi dan kompensasi 1
makalah evaluasi dan kompensasi 1
 
Makalah jefri marudut butarbutar 11140719_evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah jefri marudut butarbutar 11140719_evaluasi kinerja dan kompensasiMakalah jefri marudut butarbutar 11140719_evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah jefri marudut butarbutar 11140719_evaluasi kinerja dan kompensasi
 

Recently uploaded

Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
HALIABUTRA1
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
galuhmutiara
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 

Recently uploaded (20)

PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
 

Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2

  • 1. Makalah Evaluasi Kinerja Dan Kompensasi 2 Di susun oleh : Nama : umi salamah Nim : 11150742 Kelas : 7C _ MSDM Universitas Bina Bangsa Banten 2018
  • 2. KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, taufik serta iniyah-Nya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah . Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW, yang dengan semangat dan ikhlas berjuang dalam menumbuh kembangkan ajaran Islam sehingga dapat membimbing umat manusia menuju keimanan dan keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat nanti. Dengan selesai nya penyusunan makalah ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah banyak membantu dan memberikan bimbingan, saran-saran, dan informasi yang sangat berharga . Disamping itu penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan ketidak sempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik yang membangun dari segenap pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis dan segenap pembaca. Serang, 30 november 2019
  • 3. DAFTAR ISI HALAMANJUDUL………………………………………........................................................i KATAPENGANTAR……………………………………………............................................ii DAFTARISI ……………………………........................……...............................................iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang......................................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................1 1.3 Tujuan………………………...……………………............................................................1 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Prestasi kerja ............................ .........................................................................................2 2.2 konsep dasar kompensasi......... ..........................................................................................3 2.3 langkah langkah menentukan kebijakn dan membuat sistem kompensasi .......................11 2.4 metode dan manfaat survey bachmarking.....................................................................13 2.5 kompensasi finansial......................................... ...............................................................14 2.6 kompensasi non finansial.................................................. ...................................21 BAB III penutup 3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................23 Daftar pustaka .........................................................................................................................24
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam meningkatkan efesiensi dan produktivitasnya salah satu upaya yang ditempuh organisasi untuk menciptakan kondisi tersebut adalah dengan memberikan kompensasi yang memuaskan. Dengan memberikan kompensasi, organisasi dapat meningkatkan prestasi kerja, motivasi, dan kepuasan kerja karyawan. Karyawan harus menerima hak- haknya sebagai karyawan yaitu imbalan atau kompensasi setelah mereka menjalankan kewajiban. Defenisi kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai balasan jasa untuk kerja mereka, dalam suatu organisasi. Masalah kompensasi merupakan suatu yang sangat kompleks, namun pling penting bagi karyawan maupun organisasi itu sendiri. Kompensasi sangat penting bagi karyawan itu sendiri sebagai individu, karena besarnya kompensasi merupakan pencerminan atau ukuran nilai pekerjaan karyawan itu dan kepuasan kerja karyawan. Apabila kompensasi diberikan secara tepat dan benar para karyawan akan memperoleh kepuasan kerja dan akan termotipasi untuk mencapai tujuan- tujuan organisasi. Akan tetapi bila kompensasi itu diberikan tidak memadai atau kurang telpat, perestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja karyawan akan menurun. 1.2 Rumusan Masalah 1) Mengapa di butuhkn prestasi kerja ? 2) Apa saja konsep dasar kompensasi? 3) Langkah apa saja yang dapat merumuskan kebijakan dan membuat sistem kompensasi ? 4) Apa saja metode dan manfaat survey benchmarking kompensasi ? 5) Jelaskan organisasi sebagai determinan kompensasi finansial langsung ? 6) Apa arti kompensasi non finansial 1.3 Tujuan Penulisa Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan adalah sebagai berikut: 1) Mengetahui apa yang di butuhkan prestasi kerja 2) Mengetahui konsep dasar kompensasi 3) Mengetahui langkah – langkah apa saja yang dapat merumuskan dan membuat sistem kompensasi
  • 5. 4) Mengetahui metode dan manfaat apa saja dari survey benchmarking kompensasi 5) Mengetahui kompensasi finansial 6) Mengetahui kompensasi non finansial
  • 6. BAB II PEMBAHASAN 2.1 A. Definisi Penilaian Prestasi Kerja (Performance Appraisal) Pada dasarnya, kinerja merupakan sebuah fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan, dimana seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Namun, kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Artinya, kinerja ditunjukkan dalam bentuk perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja sesuai dengan perannya dalam perusahaan Kinerja karyawan sangatlah berpengaruh terhadap upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya. Oleh karena itulah, perusahaan akan berusaha mempekerjakan hanya mereka yang memiliki kinerja yang baik. Maka dari situlah muncul pertanyaan soal bagaimana mengukur kinerja tersebut. Jawabannya yaitu dengan melihat penilaian kinerja, yakni penilaian prestasi kerja. Sasaran yang dituju dalam penilaian ini adalah kecakapan, kemampuan karyawan dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas yang dievaluasi dengan menggunakan tolok ukur tertentu secara objektif dan dilakukan secara berkala Adapun penilaian prestasi kerja dapat didefinisikan sebagai suatu prosedur penilaian yang mencakup beberapa hal sebagai berikut: Menetapkan standar kerja. Menilai prestasi kerja pegawai secara nyata dibandingkan dengan standar kerja yang telah ditetapkan.
  • 7. Memberikan umpan balik kepada pegawai dengan tujuan memotivasi pegawai agar membuang prestasi buruk dan mempertahankan, bahkan meningkatkan prestasi yang sudah baik. Setelah mengenal apa itu penilaian prestasi kerja, kini mari memahaminya lebih dalam. B. Pentingnya Penilaian Prestasi Kerja Sudah sangat banyak ahli yang memberikan pendapatnya mengenai pentingnya penilaian prestasi kerja, antara lain Harry Levison seperti tersirat berikut ini: “Konsep penilaian prestasi kerja adalah pusat manajemen yang efektif” Memang betul evaluasi informal saja tidak cukup, mengingat evaluasi informal jarang meninggalkan dokumen tertulis mengenai prestasi kerja karyawan. Oleh karena itulah sudah sejak lama diharapkan ada sebuah evaluasi formal dengan umpan balik yang sistematis, sehingga dapat dibedakan mana karyawan yang berprestasi baik dan buruk. Umpan balik tersebut diharapkan dapat mengidentifikasi kebutuhan pengembangan karier dan latihan khusus yang harus diberikan pada pegawai serta dapat membantu mengevaluasi proses recruitment pegawai, seleksi, orientasi, dan prosedur penempatan pegawai. 2.2 Konsep Kompensasi A. Pengertian Kompensasi Suatu perusahaan pengaturan kompensasi merupakn untuk dapat menarik, memelihara maupun mempertahankan tenaga kerja bagi kepentingan organisasinya yang bersangkutan. Suatu kompensasi dapat bersifat finansial maupun nonfinansial, walaupun pada umumnya istilah kompensasi tersebut dipakai sebagai atau dalam pengertian proses pengadministrasian gaji dan upah. Menurut Thomas H. Stone dalam buku Suswanto dan Donni Juni Priansa (2011:220) kompensasi adalah setiap bentuk pembayaran yang diberikan kepada karyawan sebagai pertukaran pekerjaan yang mereka berikan kepada majikannya.
  • 8. Menurut Henry Simamora (2004:506) kompensasi adalah semua bentuk kembalian financial, jasa-jasa terwujud dan tunjangan yang diperoleh karyawan sebagai bagian dari hubungan kekaryawanan. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kompensasi adalah semua bentuk imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan perusahaan sebagai penghargaan pada karyawan yang telah memberikan tenaga dan pikiran sebagai kontribusi dalam mewujudkan tujuan perusahaan sebagai imbalan balik dari pekerjaan mereka. Menurut Anwar Mangkunegara (2011:84) ada 5 faktor yang mempengaruhi kompensasi, diantaranya adalah: 1. Faktor Pemerintah Peraturan pemerintah yang berhubungan dengan penentuan standar gaji minimal, pajak penghasilan, penetapan harga bahan baku, biaya transportasi, inflasi maupun devaluasi sangat mempengaruhi perusahaan dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai. 2. Penawaran Bersama antara Perusahaan dan Pegawai Kebijakan dalam menentukan kompensasi dapat dipengaruhi pula pada saat terjadinya tawar menawar mengenai besarnya upah yang harus diberikan oleh perusahaan kepada pegawainya. 3. Standar dan Biaya Hidup Pegawai Kebijakan kompensasi perlu mempertimbangkan standar dan biaya hidup minimal pegawai.Hal ini karena kebutuhan dasar pegawai harus terpenuhi. Dengan terpenuhinya kebutuhan dasar dan keluarganya, maka pegawai akan merasa aman. Terpenuhinya kebutuhan dasar dan rasa aman pegawai akan memungkinkan pegawai dapat bekerja dengan penuh motivasi untuk mencapai tujuan perusahaan. banyak peneliti menunjukan bahwa ada korelasi tingggi antara motivasi kerja pegawai dan prestasi kerjanya, ada korelasi positif antara motivasi kerja dengan tujuan pencapaian perusahaan. 4. Ukuran Perbandingan Upah Kebijakan dalam menentukan kompensasi dipengaruhi pula oleh ukuran besar kecilnya perusahaan, tingkat pendidikan pegawai, masa kerja pegawai.Artinya, perbandingan tingkat upah pegawai perlu memperhatikan tingkat pendidikan, masa kerja, dan ukuran perusahaan.
  • 9. 5. Permintaan dan Persediaan Dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai perlu mempertimbangkan tingkat persediaan dan permintaan pasar. Artinya, kondisi pasar saat itu perlu dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan tingkat upah pegawai. B. Tujuan Kompensasi Menurut Malayu Hasibuan (2010:121) antara lain adalah sebagai ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan efektif, motivasi, stabilitas karyawan, disiplin, serta pengaruh serikat buruh dan pemerintah. 1. Ikatan kerja sama Dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerja sama formal antara majikan dengan karyawannya. Karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik, sedangkan pengusaha/majikan wajib membayar kompensasi sesuai dengan perjanjian yang disepakati. 2. Kepuasan kerja Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya. 3. Pengadaan efektif Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah. 4. Motivasi Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi bawahannya. 5. Stabilitas karyawan Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak secara eksternal konsisten yang kompentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turnover relatif stabil. C. Komponen-komponen Kompensasi Komponen-komponen kompensasi menurut Simamora (2004:442) dibagi dalam bentuk : 1) Kompensasi finansial
  • 10. a) Kompensasi finansial lansung Terdiri dari bayaran (pay) yang diperoleh seorang dalam bentuk gaji bulanan, upah harian, upah lembur, upah senioritas, dan insentif seperti bonus dan komisi. b) Kompensasi finansial tidak lansung Yang disebut juga dengan tunjangan meliputi : Tunjangan pengobatan, kesehatan, asuransi jiwa, pensiun, tunjangan hari raya, selain tunjangan juga ada fasilitas contohnya: kendaraan, ruang kantor, tempat parkir, dan lainnya. 2) Kompensasi non finansial Terdiri dari kepuasan yang diperoleh seseorang dari pekerjaan itu sendiri atau dari lingkungan psikologis atau fisik dimana orang tersebut bekerja. Menurut Simamora (2004),kompensasi dapat diukur dengan : a. Upah dan gaji Upah biasanya berhubungan dengan tarif gaji per jam. Upah merupakan basis bayaran yang kerapkali digunakan bagi pekerja-pekerja produksi dan pemeliharaan. b. Insentif Tambahan atau kompensasi di luar haji atau upah yang diberikan oleh organisasi atau dasar prestasi. c. Tunjangan Contoh-contoh tunjangan adalah asuransi kesehatan dan jiwa, liburan yang ditanggung perusahaan, program pensiun, dan tunjangan lainnya yang berkaitan dengan hubungan kepegawaian. d. Fasilitas Contoh-contoh fasililitas adalah fasilitas seperti mobil perusahaan, tempat parkir khusus, dan akses perusahaan yang diperoleh perusahaa
  • 11. 2.3 LANGKAH PENENTUAN KOMPENSASI Penentuan kompenssi yang pasti, tidak hanya menawarkan rasa kondusif bagi karyawan saja, tetapi juga bagi perusahaan. Dimana perusahaan sanggup tetapkan berapa besar anggaran biaya pegawai yang harus dikeluarkan oleh perusahaan secara periodik. Untuk memilih kompensasi tersebut, ada beberapa langkah yang sanggup digunakan, yaitu menganilisis jabatan, mengevaluasi jabatan, melaksanakan survei gaji, dan memilih tingkat gaji. 1. Menganalisis Jabatan Analisis jabatan sebagaimana telah dijelaskan, merupakan aktivitas untuk mencari warta mengenai tugas-tugas yang dilakukan dan persyaratan yang dibutuhkan dalam melaksasnakan kiprah tersebut semoga sanggup digunakan untuk berbagi uraian tugas, spesifikasi tugas, dan standar unjuk kerja. Kegiatan ini perlu dilaksanakan sebagai landasan untuk mengevaluasi jabatan. 2. Mengevaluasi Jabatan Evaluasi jabatan yaitu peroses sistematis untuk memilih nilai relatif dari suatu pekerjaan dibandingkan dengan pekerjaan lain. Proses ini merupakan untuk mengusahakan tercapainya internal equity dalam pekerjaan sebagaimana unsur yang sangat penting dalam penentuan tingkat gaji. Dalam melaksanakan penilaian pekerjaan ditemukan beberapa metode, yaitu sebagai berikut: a. Metode Pemeringkatan (Job Rangking) Merupakan menilai tingkat kepentingan secara umum dari suatu pekerjaan dibandingkan dengan yang lain atau mengurutkan pekerjaan menurut tingkat kepentingannya dengan cara mempelajari warta analisis jabatan, yaitu job description, job performance standard, dan job specification, yang lalu secara subjektif pekerjaan mana yang lebih penting diurutkan dan dibandingkan dengan yang lain. b. Metode Pengelompokan (Job Grading) Adalah tetapkan suatu pekerjaan kedalam kategori atau kelompok atau klasifikasi. Kelompok-kelompok itu disebut kelas kalau berisi jabagan yang sama, dan disebut tingkatan kalau berisi jabatan yang berbeda tetapi mempunyai kesulitan yang sama.
  • 12. c. Metode Perbandingan Fakor-Faktor Adalah membandingkan beberapa faktor dalam pekerjaan yang sanggup dikompensasikan, contohnya membandingkan beberapa pekerjaan kunci dengan beberapa faktor yang sanggup dikompensasi ibarat tanggung jawab, tingkat usaha, skill, dan kondisi kerja. d. Metode Penentuan Poin (Poin System) Adalah memilih poin atau angka untuk faktor-faktor yang sanggup dikompensasikan, berbeda dengan perbandingan faktor-faktor yang pribadi memilih tarif honor untuk setiap faktor. Perbedaan lain setiap faktor sanggup di kompensasi dipecah dalam bentuk subfaktor yang lebih rinci. 3. Melakukan Survei Gaji dan Upah Survei upah dan honor merupakan aktivitas untuk mengetahui tingkat honor yang berlaku secara umum dalam perusahaan-perusahaan yang mempunyai jabatan yang sejenis. Ini dilakukan untuk mengusahakan keadilan eksternal sebagai salah satu faktor penting didalam perencanaan dan penentuan honor atau upah. Survei sanggup dilakukan dengan aneka macam macam cara ibarat contohnya mendatangi perusahaan-perusahaan untuk memperoleh warta mengenai tingkat honor dan uapah yang berlaku, membuat kuesioner secara formal dan sebagainya. 4. Menentukan Tingkat Gaji Untuk membuat keadilan internal yang menghasilkan ranking jabatan, dan melaksanakan survei mengenai honor yang berlaku di pasar tenaga kerja, selanjutnya yaitu penentuan gaji. Untuk penggunaan metode poin, faktor-faktor pekerjaan telah ditentukan poinnya selain itu jabatan-jabatan kunci juga telah diketahui harga pasarnya yang berdasar pada survei yang telah dilakukan. Selanjutnya menurut poin yang sudah ditentukan dengan cara mempelajari warta analisis jabatan ibarat job description, job performance standart, dan job specification, setiap pekerjaan ditentukan poinnya.
  • 13. 2.4 A. Metode Benchmarking Proses benchmarking memiliki beberapa metode. Salah satu metode yang paling terkenal dan banyak diadopsi oleh organisasi adalah metode 12, yang diperkenalkan oleh Robert Camp, dalam bukunya The search for industry best practices that lead to superior performance. Productivity Press .1989.Langkah metode 12 terlalu luas untuk dijabarkan. Agar mudah, metode 12 tersebut bias diringkas menjadi 6 bagian utama yakni : Identifikasi problem apa yang hendak dijadikan subyek. Bisa berupa proses, fungsi, output dsb. Identifikasi industri/organisasi/lembaga yang memiliki aktifitas/usaha serupa. Sebagai contoh, jika anda menginginkan mengendalikan turnover karyawan sukarela di perusahaan, carilah perusahaan-perusahaan sejenis yang memiliki informasi turnover karyawan sukarela. Identifikasi industri yang menjadi pemimpin/leader di bidang usaha serupa. Anda bisa melihat didalam asosiasi industri, survey, customer, majalah finansial yang mana industri yang menjadi top leader di bidang sejenis. Lakukan survey pada industri untuk pengukuran dan praktek yang dilakukan.Anda bisa menggunakan survey kuantitatif atau kualitatif untuk mendapatkan data dan informasi yang relevan sesuai problem yang diidentifikasi di langkah awal. Kunjungi ’best practice’ perusahaan untuk mengidentifikasi area kunci praktek usaha. Beberapa perusahaan biasanya rela bertukar informasi dalam suatu konsorsium dan membagi hasilnya didalam konsorsium tersebut. Implementasikan praktek bisnis yang baru dan sudah diperbaiki prosesnya. Setelah mendapatkan best practice perusahaan, dan mendapatkan metode/teknik cara pengelolaannya, lakukan proyek peningkatan kinerja dan laksanakan program aksi untuk implementasinya. B. Mamfaat benchmarkBeberapa manfaat benchmark adalah: memperbaiki proses kritis yang ada dalam bisnis memantapkan tujuan yang berorientasi pada pelanggan menumbuhkan antusias staf dengan melihat yang terbaik mengidentifikasi peluang-peluang baru yang terkadang muncul setelah membandingkan.
  • 14. menjadi lebih berdaya saing. memperpendek siklus perbaikan proses bisnis dengan percepatan pembelajaran Secara umum manfaat yang diperoleh dari benchmarking dapat dikelompokkan menjadi (Ross, 1994 pp.239-240) : Perubahan Budaya, Memungkinkan perusahaan untuk menetapkan target kinerja baru yang realisitis berperan menyakinkan setiap orang dalam organisasi dan kredibilitas target. Perbaikan Kinerja Membantu perusahan mengetahui adanya gap-gap tertentu dalam kinerja dan untuk memilih proses yang akan diperbaiki. Peningkatan kemampuan sumber daya manusia memberikan dasar bagi pelatihan Karyawan menyadari adanya gap antara yang mereka kerjakan dengan apa yang dikerjakan karyawan lain diperusahaan lain. Keterlibatan karyawan dalam memecahkan permasalahan sehingga karyawan mengalami peningkatan kemampuan dan keterampilan Untuk dapat melakukan benchmarking yang berhasil, manajemen hendaknya memahami terlebih dahulu proses-proses yang dimiliki. Beberapa hal yang penting diperhatikan adalah: manajemen melakukan pemetaan proses untuk mendefinisikan proses yang ada, termasuk top-down flowcharts, wall maps, product process maps atau value-added flow analysis, mengidentifikasi harapan pelanggan terhadap proses yang dimiliki dengan cara mereviu pengukuran kinerja proses yang ada dibandingkan dengan harapan pelanggan, mendefinisikan kinerja proses, menggunakan teknik analisis tertentu untuk memahami sebab-sebab inefisiensi dalam proses (beberapa teknik seperti cause-effect diagram, Pareto diagram, dan control charts, mengidentifikasi target benchmark berbasis analisis kinerja pesaing, dan harapan pelanggan. 2.5 Determinan kompensasi Finansial langsung A. Organisasi sebagai determinan kompensasi finansial langsung Kebijakan kompensasi dan kemampuan untuk membayar merupakan factor-faktor organisasi yang harus di pertimbangkan
  • 15. a) Kebijakan kompensasi Kebijakan yang menyediakan panduan umum untuk mengambil keputusan kompensasi. Ø Pemimpin dalam bayaran Organisasi yang membayar upah dan gaji lebih tinggi dari perusahaan-perusahaan pesaing Ø Harga pasar Rata-rata bayaran yang sebagian besar pemberi kerja berikan untuk pekerjaan yang serupa dalam bidang atau industry tertentu Ø Pengikut dalam bayaran Perusahaan-perusahaan yang memilih untuk membayar di bawah harga pasar karena kondisi keuangan yang buruk atau memiliki keyakinan tidak di perlukannya karyawan berkemampuan tinggi. b) Kemampuan untuk membayar Penilaian suatu organisasi atas kemampuannya untuk membayar juga merupakan factor penting dalam menentukan level bayaran. Perusahaan yang sukses secara finansial cenderung memberikan kompensasi yang lebih tinggi dari rata-rata. Namun, kekuatan finansial organisasi hanya menetapkan batas tertinggi mengenai jumlah yang akan dibayar. B. Pasar tenaga kerja sebagai determinan kompensasi finansial langsung Pasar tenaga kerja adalah karyawan potensial yang berada dalam wilayah geografis asal karyawan tersebut di rekrut. a) Survei kompensasi Alat untuk memperoleh data mengenai jumlah yang di bayar perusahaan-perusahaan lain untuk pekerjaan atau kelas pekerjaan tertentu dalam pasar tenaga kerja tertentu. b) Kelayakan Pengertian layak ini berkaitan dengan standar hidup seperti kebutuhan pokok minuman atau upah minimum sesuai dengan ketentuan pemerintah. Kelayakan juga dilihat dengan cara
  • 16. memb andingkan pengupahan di perusahaan lain. Bila kelayakan ini sudah tercapai, maka perusahaan sudah mencapai apa yang disebut external consistency (Konsistensi Eksternal). c) Biaya hidup d) Serikat pekerja e) Perekonomian Perekonomian sangat memengaruhi keputusan-keputusan kompensasi finansial. Contohnya, perekonomian yang tertekan umumnya meningkatkan pasokan tenaga kerja dan hal ini menyebabkan turunnya harga pasar f) Legislasi C. Pekerjaan sebagai determinan kompensasi finansial langsung a) Evaluasi pekerjaan Proses menentukan nilai relative sebuah pekerjaan dalam kaitannya dengan pekerjaan lain. 4 metode evaluasi pekerjaan tradisional ; Ø Metode peringkat Metode evaluasi pekerjaan yang melalui metode tersebut penilai mempelajari deskripsi dari setiap pekerjaan yang di evaluasi dan menyusun pekerjaan-pekerjaan tersebut secara berurutan berdasarkan nilainya bagi perusahaan Ø Metode klasifikasi Metode evaluasi pekerjaan yang melalui metode tersebut kelas-kelas atau jenjang-jenjang di definisikan untuk mendeskripsikan sekelompok pekerjaan Ø Metode perbandingan Metode evaluasi pekerjaan yang berasumsi bahwa ada lima factor universal yang meliputi persyaratan mental, keterampilan, persyaratan fisik, tanggung jawab, dan kondisi kerja, serta evaluator mengambil keputusan atas factor-faktor tersebut secara independen. Ø Metode poin
  • 17. Metode evaluasi pekerjaan yang melalui metode tersebut, para penilai mengalokasikan nilai angka untuk factor-faktor pekerjaan tertentu seperti pengetahuan yang dibutuhkan dan jumlah nilai-nilai tersebut memberikan penilaian kuantitatif atas nilai relative pekerjaan b) Penetapan harga pekerjaan Menempatkan nilai dollar pada nilai pekerjaan Ø Tingkatan bayaran Pengelompokan pekerjaan-pekerjaan yang serupa untuk menyederhanakan penetapan harga pekerjaan Ø Rentang bayaran Tariff bayaran minimum dan maksimum dengan perbedaan yang cukup antara keduanya untuk membentuk perbedaan bayaran yang signifikan. D. Karyawan sebagai determinan kompensasi finansial langsung a) Kinerja pekerjaan-bayaran berbasis kinerja Unsur kompensasi yang umumnya bisa dikendalikan oleh karyawan adalah kinerja pekerjaannya. Tujuan bayaran berbasis kinerja adalah untuk meningkatkan produktivitas. Pendekatan manajemen kompensasi Ø Bayaran prestasi Kenaikan bayaran yang ditembahkan pada bayaran pokok karyawan berdasarkan tingkat kinerja mereka Ø Bayaran variable (bonus) Penghargaan finansial tahunan sekali bayar berdasarkan produktivitas yang tidak di tambah pada bayaran pokok Ø Output kerja Rancangan bayaran insentif dimana para karyawan di bayar untuk setiap unit yang mereka hasilkan
  • 18. b) Keterampilan-bayaran berbasis keterampilan System yang memberi imbalan para karyawan untuk keterampilan dan pengetahuan mereka yang berhubungan dengan pekerjaannya, bukan untuk title pekerjaan mereka. c) Kompetensi-bayaran berbasis kompetensi Rancangan kompensasi berupa pemberian imbalan kepada karyawan atas kemampuan yang mereka capai d) Senioritas Lama waktu seorang karyawan bergabung dengan perusahaan, divisi, departemen, atau pekerjaan. e) Pengalaman Terlepas dari sifat tugasnya pengalaman memiliki potensi untuk meningkatkan kemampuan seseorang untuk berprestasi. f) Keanggotaan organisasi Tujuan imbalan berdasarkan keanggotaan organisasi adalah untuk memelihara tingkat stabilitas tenaga kerja yang tinggi dan menghargai loyalitas g) Potensi h) Pengaruh politik Perusahaan tidak boleh membiarkan pengaruh politik menjadi factor dalam menentukan kompensasi finansial i) keberuntungan akan sangat berguna jika kita berada ditempat yang tepat pada waktu yang tepat. 3. Bayaran Berbasis Tim Karena usaha tim terdiri dari usaha individual ,karyawan dihargai dan diberi imbalan atas konstribusinya .insentif memiliki kelebiham dan kekurangan pada posisi positif ,perusahaan bisa lebih mudah mengembangkan standar kinerja kelompok dibandingkan individu,para karyawan bisa lebih terdoronguntuk membantu karyawan lainnya.kekurangan
  • 19. potensial insentif terkait dengan karyawan yang berprestasi sangat baik,jika individu – individu pada kategori ini berpersepsi bahwa mereka lebih berkontribusi dibanding karyawan yang lainnya, mereka kecewa dan pergi. 4. Rancangan Bayaran Lingkup Perusahaan organisasi biasanya berdasarkan rancangan lingkup perusahaan pada produktifitas perusahaan,penghematan biaya,atau profitabilitas.untuk mengilustrasikanya konsep rancangan lingkup perusahaan akan dibahas sebagai berikut: a. pembagian laba Adalah rancangan kompensasi yang menghasilkan pendistribusian persentase yang terlebih dahulu ditetapkan dari laba perusahaan kepada karywan.ada beberapa variasi rancangan pembagian laba yaitu Ø Rancangan saat ini(current plans)memberi bayaran pada karyawan dalam bentuk uang tunai. Ø Rancangan di tangguhkan (deffered plans)melibatkan penempatan pemberian perusahaan sebagai dana yang tidak dapta ditarik ,yang dikreditkan pada rekening karywan individual. Ø Rancangan Kombinasi (combination plans)karyawan menerima bayaran sebagai bagian dari bagian dari laba pada saat basis ini,sembari menangguhkan bayran sebagai saham mereka. b. Pembagian keuntungan Adalah rancangan yang didesain untuk menyatukan para karyawan dengan produktifitas perusahaan dan memberikan bayaran insentif berdasarkan peningancangakatan kinrja perusahaan. Rancangan Scanlon yaitu rancangan yang memberikan imbalan finasial bagi para karyawan untuk penghematan biaya tenaga kerja yang tercapai berkat saran-saran mereka.4 prinsip dasar yang digunitakan yaitu identitas,kompetensi,partisipasi, dan keadilan. 5. kompensasi karyawan professional
  • 20. Seorang karyawan professional menjalankan pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan tingkat tinggi dalam sebuah bidang ilmu,yang biasanya diperoleh melalui program belajar yang lama dengan panduan khusus 6. Kompensasi Perwakilan penjualan Pendekatan eksterem seperti:Pendekatan gaji langsung,komisi langsung,diantara pendekatan ekstrem itu terdapat variasi yang tak terbatas dari kombinasisebagian gaji dan komisi.kemungkinan bertambah ketika perusahanan menambahkan berbagai jenis bonus pada paket kompensasi dasar. 7. Kompensasi Karyawan Tidak tetap Karyawan tidak tetap sering sekali menerima sedikit bayaran dibanding karyawan tradisional.karyawan tidak tetap merupakan karyawan kontrak independen biasanya menerima lebih banyak. Namun kedua kelompok karyawan tidak tetap tersebut menerima sedikit tunjangan itu pun jika mereka menerimanya. 8. Kompensasi Eksekutif Keterampilan eksekutif sangat menentukan kemajuan ,kehidupan,atau kegagalan perusahaan.paket eksekutif bargantung pada derjat tanggung jawab,risiko,dan usaha yang ditanggung oleh eksekutif puncak sebagai sebuah fungsi dari skala perusahaan.berbagai elemen kompensasi ekesekutif yaitu: a. gaji pokok Gaji pokok menentukan besarnya tunjangan dan bonus yang akan diterima. b. rancangan opsi saham Rancangan insentif dimana para eksekutif bisa membeli sejumlah tertentu saham perusahaan mereka dimasa mendatang senilai atau dibawah harga pasar yang berlaku. c. insentif jangka pendek atau bonus pembayaran bonus mencerminkan keyakinan manajerial terhadap nilai insentifnya d. bayaran berbasis Kinerja
  • 21. ada cenderungan terhadap lebih banyak paket kompensasi berbasis kinerja bagi para eksekutif. e. tunjangan eksekutif Penghasilan tambahan adalah tunjangan khusus yang diterima sekelompok kecil eksekutif kunci dan dirancang untuk memberi yang lebih kepada para eksekutif. perk eksekutif bisa meliputi : mobil pemberian perusahaan, parker yang mudah diakses dan bebas biaya dll. f. Parasut emas Kontrak perasut emas adalah penghasilantambahan yang melindungi para eksekutif jika perusahaan lain mengakuisisi perusahaan. 2.6 Kompensasi Non-Finansial Kompensasi Non Finansial Bagi kebanyakan orang, suatu sistem imbalan berarti penghasilan berupa kompensasi finansial yaitu gaji, upah, bonus, komisi dan hadiah. Diluar itu apapun yang diberikan oleh pemakai tenaga kerja kepada para karyawannya dipandang sebagai tambahan atau sampingan. Berikut ini pendapat para ahli mengenai kompensasi non finansial, yaitu sebagai berikut: a. Tunjangan Hari Raya Pemberian uang atau barang yang diberikan perusahaan atau organisasi kepada karyawannya menjelang hari raya atau hari besar keagamaan. b. Perumahan Penyediaan rumah dinas, mess, atau asrama perumahan akan sangat membantu para karyawan, terutama bagi mereka yang baru pindah dari lokasi lain, sehingga mereka dapat bekerja dengan konsentrasi lebih besar. c. Kafetaria Perusahaan menyediakan kafetaria untuk memberikan pelayanan makan dan minum bagi karyawan, atau hanya sekedar menyediakan ruang tempat duduk untuk makan dan minum yang dibawa oleh karyawan sendiri.
  • 22. d. Sarana olah raga Peningkatan kesehatan karyawan yang selanjutnya secara tidak langsung diikuti dengan kenaikan produktivitas, perbaikan semangat korps dan terutama membuat perusahaan dipandang sebagai “Tempat yang baik untuk bekerja”. e. Darmawisata Perjalanan atau kunjungan singkat dengan tujuan bersenang-senang sambil mengenal baik objek wisata dan lingkungannya.
  • 23. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Kompensasi menajdi hal penting dan utama dalam sebuah organisasi dimana kompensasi dapat memberikan pengaruh terhadap motivasi karyawan. Seorang karyawan yang mendapat hak-hak nya tentu akan lebih bertanggung jawab dalam setiap tuga yang diberikan. Hal ini dibuktikan bahwa saat kompensasi diberikan secara tepat karyawan akan lebih baik dalam memberikan kontribusinya terhadap perusahaan, tentu hal seperti ini yang diharpakan oleh HRD terlebih oleh perusahaan. Pemberian kompensasi dapat dilakukan dengan berbagai langkah-langkah yang telah disampaikan diatas. System kompensasi dan tahapan yang sesuai dengan kemampuan perusahaan tidak akan merugikan perusahaan justru akan meningkatkan kinerja karyawan yang telah diberikan hak kompensasinya. Dalam pemberian kompensasi HRD dapat melihat dan melakukan survey salary terhadap karyawan, ini akan mempermudah management dalam mengambil keputusan untuk kenaikan upah atau imbalan dan tunjangan apa saja yang layak bagi seorang karyawan demi mendapat kesejahteraan karyawan. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu memperhatikan SDM nya karena karyawan sebagai asset terpenting dalam sebauh organisasi. Oleh karena itu, diharapkan perusahaan dapat memberikan hak, tunjangan yang seuai dengan kebutuhan karyawan nya demi menjaga kelangsungan dan loyalitas sorang karyawan terhadap perusahaan. Dan dengan makalah ini diharpakan dapat membantu para HRD untuk menerpakan sesuai dengan UU No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.