6. Wringer Injuries
Pneumatic tyre torsion avulsion
injuries (Prendiville, 1950)
Friction Injuries
(Slack, 1952)
Shear Force atau Delamination
(Mc. Grouther DA&Sully, 1980)
6
ISTILAH LAIN DEGLOVING ..
7. Degloving tertutup Degloving terbuka
PERMUKAAN KULIT
MASIH INTAK
Mobilitas kulit dan
fluktuasi di subkutis
Jejas ban kendaraan
atau luka bakar akibat
gesekan
Paling sering pada
tungkai bawah (60%)
DISERTAI DENGAN
TERPUTUSNYA
KONTINUITAS
PERMUKAAN KULIT
Mudah diidentifikasi
Kerusakan jaringan
bervariasi
7
8. Type I : Common Avulsion
Disekeliling luka terdapat undermined tissue
Type II : Atypical Avulsion
Terdapat luka luar yang kecil disertai robekan luas dari
jaringan lunak dalam
Type III : Specific Area Avulsion
Contoh : scalp, telinga, plantar pedis
8
9. Gesekan roda dengan jalan
↓
Gaya puntir dari kulit di
sekitar poros tengah tungkai
↓
Kontinuitas kulit terputus
↓
Pembuluh darah perforator
terputus
↓
Vitalitas jaringan terganggu Mc Gregor IA. Fundamental Techniques of Plastic Surgery and Their
Surgical Application, Edinburgh London and New York, 1980;55;194-5
13. mekanisme trauma
gejala-gejala yang mengarahkan
kecurigaan pada degloving
13
Anamnesa
14. Kulit dan jaringan lunak
dibawahnya terlepas dari
dasarnya (fascia)
Disertai atau tidak disertai
terputusnya kontinuitas
permukaan kulit
Fluktuasi di subkutis
Jejas ban kendaraan atau luka
bakar akibat gesekan
14
Pemeriksaa
n
Fisik
15. Tes tekan
(bila ditekan pucat dan kembali
dalam 4 detik)
Tes fluorescen
(dimasukkan cairan fluorescen
intravenous dengan dosis 15
mg/kg dalam 200 ml NaCl 0,9%
selama 10 menit, dilihat
dibawah lampu ultraviolet dalam
ruang gelap).
15
Pemeriksaa
n
Fisik
16. Lab
Foto polos X-ray (AP dan Lateral)
16
Pemeriksaa
n
Penunjang
17. DIAGRAM PENANGANAN DEGLOVING
Degloving
TerbukaTertutup
Tes Vitalitas JaringanTes Vitalitas Jaringan
Non VitalVital Non VitalVital
Jahit Tidak Tegang
STG
Defatted
FTG
Eksisi
STG
Kulit
Baik
Kulit
Tidak Baik
Insisi Kecil Eksisi
Irigasi
STG
Balut Tekan
Drain
19. Terbuka
Survey Primer (ABCDE)
Debridemant, irigasi dan pengembalian flap
Penilaian vitalitas kulit degloving
Eksisi jaringan yang tidak vital
Rotasi atau transposisi otot yang viabel untuk menutup
tulang yang ekspose
Tutup raw surface dengan STG atau FTG (penutupan
luka tanpa tegangan)
19
PENANGANAN DEGLOVING
20.
21. Tertutup
Survey Primer (ABCDE)
Penilaian vitalitas jaringan
Eksisi jaringan non-vital
Bila jaringan vital:
1. Insisi kecil diatas daerah degloving
2. Evakuasi hematom dan jaringan lemak nekrotik
3. Irigasi luka
4. Pasang Drain
5. Balut Tekan
21
PENANGANAN DEGLOVING
23. TAHAPAN
Methylen blue daerah degloving
Jahit flap yang terelevasi
Penilaian perkiraan
vaskularisasi degloving
Tes tekan & tes fluoresensi
Split Thickness Skin Excision
(STSE)
23
24. 1. Flap degloving dikembalikan dan difiksasi pada bed
luka
2. Split thickess skin graft sekitar 0,14 inci (lapis
pertama)
3. Lapis kedua ditempat yang sama, split thickness
dermis (0,14 inci).
4. Lapis ketiga, flap degloving yang tersisa setelah
dilakukan defatted (sebagai biological dressing).
24
Trilaminar Skin Coverage Technique
27. (1) Tyre mark pada kulit pasien degloving injury
(2) 1 1/3 missed !!!
(3) “Jangan pernah meletakkan kembali flap yang
memiliki panjang yang lebih besar dari pedikelnya”
(4) Kulit baik : Defatted dan diletakkan kembali sebagai
FTG
(5) Kulit rusak : STG segera atau ditunda
27
28. Penanganan tidak memadai meningkatkan
morbiditas
Penilaian vitalitas jaringan menentukan
modalitas
Degloving luas teknik Trilaminar Skin
Coverage
penanganan yang tepat = morbiditas
28
29. Degloving Injury, David S. Perdanakusuma,
Prakolega - edisi II / 1996 - 29
Grabb & Smith’s Plastic Surgery, 6th eds, 2007,
Lippincott Williams & Wilkins.
Fundamental Techniques of Plastic Surgery, 10th eds,
2000, Churchill Livingstone.
Mathes’s Plastic Surgery, 2nd eds, 2005, Saunders /
Elsevier.
Schwartz’s Manual of Surgery, 8th eds, 2006, McGraw-
Hill.
Primary surgery vol 2 – trauma : wounds: degloving or
avulsion injuries
29