2. PATAH TULANG (FRACTURE)
Adalah diskontinuitas (terputusnya) pada struktur
tulang, ataupun tulang rawan
3. KENAPA TERJADI PATAH
TULANG
Pada saat tulang mendapatkan
gaya yang melebihi tingkat
kekuatan ataupun daya
elastisitas tulang
Bone is relatively brittle, yet it has sufficient strength
and resilience to withstand considerable stress
4.
5. KENAPA TERJADI FRAKTUR
Saat terjadi gaya pada tulang yang melebihi daya
ketahanan atau pun melebihi daya elastisitas tulang
Gaya bisa berupa
Trauma Langsung
Trauma Tidak Langsung
Trauma Berulang (Repetitif)
8. Ada tidaknya hubungan dengan
lingkungan luar tulang
Open Fracture
Fraktur di mana fragmen fraktur sedang atau pernah
berhubungan dengan dunia luar
Close Fracture
Tidak ada luka
14. FRAKTUR AKAN SELALU SEMBUH
Kecuali Pada :
Interposisi jaringan di antara tulang
Inadequat immobilisation
Infeksi
Kerusakan soft tissue dan pembuluh darah
15. DIAGNOSIS FRAKTUR
Klinis
Anamnesa
Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan Tambahan
Xray
Lain lain
16. ANAMNESA
Ada riwayat trauma diikuti ketidakmampuan
menggerakkan anggota badan
Keluhan nyeri, pembengkakan
Keluhan adanya perubahan bentuk (deformitas)
Mekanisme trauma
17. PEMERIKSAAN FISIK
Kondisi Umum
Kondisi anggota gerak yang terkena trauma
Look
adanya luka, deformitas, warna kulit pada ekstremitas
bagian distal
Feel
Nyeri tekan, sensasi kulit dan pulsasi nadi bagian distal
Move
gerakan sendi bagian distal
27. OPEN FRACTURE (PATAH TULANG TERBUKA)
Fraktur di mana fragmen fraktur sedang atau
pernah berhubungan dengan dunia luar
Waspada cidera di lokasi lain dalam tubuh
Bila didapatkan luka pada kulit disertai fraktur pada
lokasi yang sama harus dianggap sebagai open
fracture sampai dpat dibuktikan sebaliknya
28. OPEN FRACTURE
PATAH TULANG TERBUKA
Merupakan Kegawatdaruratan di bidang orthopaedi
Resiko terjadi infeksi/Osteomyelitis
Resiko non union
Resiko tetanus
29. MECHANISM OF INJURY
Low energy
biasanya suatu trauma tidak langsung
menghasilkan luka “in out “
High energy
Trauma langsung
Kerusakan jaringan sangat parah sesuai rumus fisika :
Ek = ⅟₂mv2
30. KLASIFIKASI MENURUT GUSTILLO ANDERSON
Grade I
Luka kurang dari 1 cm
Grade II
Luka lebih dari 1 cm
Grade III
Luka lebih dari 10 cm
Grade III A : kulit masih bisa menutup
Grade IIIB : kulit tidak bisa menutup
Grade IIIC : terdapat gangguan vaskular
35. GRADE IIIC OPEN FRACTURES
High energy
Increased risk of
amputation and
infection
Major vascular injury
requiring repair
36. TATALAKSANA OPEN FRACTURE
TAHAPAN PENANGANAN
Assesement awal dan Manajemen
Kegawatdaruratan
Operasi Pertama
staged wound débridement,
fracture stabilization.
Operasi Lanjutan
skin and soft-tissue reconstruction,
bone reconstruction.
Rehabilitasi
37. ASSESEMENT AWAL DAN MANAJEMEN
KEGAWATDARURATAN
1. Lakukan evaluasi klinis secara menyeluruh
2. Primary Survey ATLS: Airway, Breathing,
Circulation, Disability, Exposure
3. Xray
4. Bila ada perdarahan lakukan bebat tekan secara
langsung.. (Bukan Torniket atau Klem)
5. Luka tutup dengan kasa yang telah dibasahi
dengan larutan saline
38. ASSESEMENT AWAL DAN MANAJEMEN
KEGAWATDARURATAN (LANJ)
6. Lakukan koreksi awal patah tulang dan
immobilisasi dalam sistem bidai (splint)
7. Berikan antibiotik
8. Berikan Anti tetanus
9. Rujuk ke senter bedah terdekat
39. PENTING
Jangan melakukan debridement atau irigasi di
ruang UGD
Bila ada kotoran atau benda asing biarkan saja.
Ambil benda asing bila memang cukup besar
Jangan pernah membuang fragmen tulang, apapun
kondisinya
40. SPLINTING - PEMBIDAIAN
Bertujuan sebagai immobilisasi sehingga:
Mengurangi rasa sakit
Memastikan penyambungan yang terjadi
dalam posisi yang baik
Memungkinkan gerakan awal ekstremitas
41. PRINSIP SPLINTING
Sesuai dengan posisi anatomi
Pembidaian meliputi 2 sendi
Beri bantalan empuk
Ikatlah bidai diatas atau dibawah daerah fraktur
Gunakan 3 bilah kayu pada ekstremitas bawah
untuk mencegah rotasi
43. PEMBERIAN ANTIBIOTIK
Open Fracture grade I dan II
Cefazolin 2 gram selanjutnya 1 gram setiap 6 jam
Open Fracture grade III
2 gr cefazolin+3-5 mg/kg aminoglycoside
44. PROFILAKSIS TETANUS
Sebagai profilaksis terhadap tetanus
Dapat berupa
ATS (anti tetanus serum) atau TIGh (Tetanus
immunoglobulin Human)
TT (Tetanus toksoid) atau DT
Profilaksis tetanus tidak diperlukan bila status
imunisasi lengkap 10 tahun terakhir
47. KESIMPULAN
Open Fracture adalah kasus emergency
Kenali fraktur dari klinis dan x ray
Penanganan fraktur :
Primary Survey ATLS
Splinting
Antibiotik
Antitetanus
Rujuk