Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan prinsip dasar tata cahaya dalam pertunjukan teater, termasuk fungsi, peralatan, dan praktek tata cahaya. Tata cahaya digunakan untuk menciptakan ilusi ruang, waktu, dan suasana agar penonton dapat menikmati pertunjukan dengan baik.
IDMPO : SITUS GAME SLOT GACOR & BONUS SLOT 100%, JACKPOT
Makalah Tata Cahaya | Komposisi Foto Digital | Multimedia | SMK
1. 1
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sebelum menggunakan lampu-lampu listrik dalam tata cahaya, kita juga
masih bisa memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber penerangan atau
cahaya. Tata cahaya merupakan salah satu kekuatan artistik teater maka harus
memukau dan mencekam agar penonton betah untuk menyaksikan jalannya
pertunjukan. Jelasnya sentuhan artistik yang diciptakan oleh tata cahaya itu
harus dapat mengungkapkan dan mendukung pameran yang hidup dan berkesan
dalam pada batin penonton, cahaya yang artistik disini juga mengandung
pengertian cahaya yang dapat menyiapkan perhatian, mengukuhkan suasana,
memperkaya set, dan menciptakan komposisi.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Menjelaskan tentang pengertian tata cahaya, menjelaskan prinsip
dasar yang ada pada tata cahaya, dan warna yang terdapat dalam tata
cahaya.
1.2.2 Tujuan
Untuk mengetahui semua yang berkaitan dengan tata cahaya dan
mempermudah mencari informasi mengenai tata cahaya.
2. 2
Bab II
ISI
2.1 Pengertian Tata Cahaya
Tata cahaya adalah seni pengaturan cahaya untuk melihat objek dengan
jelas dan menciptakan ilusi sehingga mendapatkan kesan jarak, ruang, waktu
dan suasana.
2.1.1 Cahaya berdasarkan sumbernya:
a. Natural Light (Cahaya Alami)
Cahaya yang bersumber dari alam (matahari) yang bersifat natural.
b. Pictorial Light/Artificial Light
Cahaya buatan yang bersifat artistik yang dibentuk sesuai dengan
kebutuhan.
2.1.2 Direction Light
Adalah cahaya yang dibedakan berdasarkan arah cahaya dan jatuhnya
cahaya
ke subjek, dapat dibedakan:
a. Top Light
Cahaya yang dating dari atas subjek sebagai ambient/base light juga
menciptakan suasana tertekan pada subjek.
b. Eye Light
Cahaya yang ditujukan pada posisi mata subjek untuk memunculkan
kesan kekuatan dari mata.
c. Accent Light
Cahaya yang dibuata sebagai aksen di luar subjek untuk menciptakan
kedalaman dan mood tertentu. Biasaya ditujukan pada background.
2.1.3 Kualitas Cahaya:
a. Hard Light
Disebut juga cahaya keras, cahaya bersifat spot yang dihasilkan dari
sumber cahaya dengan intensitas tinggi. Menghasilkan kekontrasan
yang tinggi dan bayangan yang keras.
b. Soft Light
Disebut juga cahaya lembut, dihasilkan dari sumber terpendar dan
halus. Biasanya cahaya yang dipancarkan adalah flood dan dibarengi
dengan filter atau elemen penghalus pemendaran cahaya. Kontras yang
dihasilkan lebih tipis sehingga bayangan yang dihasilkan juga tidak
keras.
3. 3
2.14 Suhu Warna (Color Temperature)
Suhu cahaya yang berbeda akan menghasilkan suhu warna yang
berbeda pula. Perbedaan ini sebenarnya karena adanya perbedaan derajat
suhu warna yang diukur dalam Derajat Kelvin. Semakin rendah derajat
kelvin, maka suhu warnanya kemerah-merahan sedangkan semakin tinggi
derajat kelvin maka suhu warna cenderung kebiru-biruan.
Daftar Derajat Kelvin
10.000 Kelvin Langit biru
9.000 Kelvin Langit mendung
7.000 Kelvin
5.600 Kelvin Cahaya matahari (Day Light)
4.900 Kelvin Lampu neon
4.200 Kelvin 2 jam setelah matahari terbit atau
sebelum terbenam (Tungsten)
3.800 Kelvin 1 jam setelah matahari terbit
3.200 Kelvin Lampu halogen
2.800 Kelvin Lampu pijar
2.200 Kelvin Matahari terbit/terbenam
1.600 Kelvin Cahaya matahari
2.2 Prinsip Dasar Tata Cahaya
2.2.1 Key Light
Pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Key light merupakan
sumber pencahayaan paling dominan. Biasanya key light lebih terang
dibandingkan dengan fill light. Dalam desain 3 poin pencahyaan, key
light ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas subjek.
4. 4
2.2.2 Fill Light
Pencahayaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilangkan
bayangan objek yang disebabkan oleh key light. Fill light ditempatkan
berseberangan dengan subjek yang mempunyai jarak yang sama dengan
key light. Intensitas pencahyaan fill light biasanya setengah dari key
light.
2.2.3 Back Light
Pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk memberikan
dimensi agar subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang.
Pencahyaan ini di letakkan 45 derajat di belakang subjek. Intensitas
pencahyaan backlight sangat tergantung dari pencahayaan key light dan
fill light, dan tentu saja tergantung pada subjeknya. Misal back light
untuk orang berambut pirang akan sedikit berbeda dengan pencahayaan
untuk orang dengan warna rambut hitam.
5. 5
2.3 Fungsi Tata Cahaya
Dalam kehidupan sehari-hari cahaya berfungsi membantu identifikasi objek
oleh indra penglihatan / mata. Di bidang sinematografi pencahayaan memiliki
fungsi-fungsi berikut :
a. Menyinari obyek yang akan berhadapan dengan kamera.
b. Menciptakan gambar yang artistik.
c. Membuat efek khusus.
d. Menghilangkan bayangan yang tidak perlu/mengganggu.
Ada pula fungsi tata cahaya menurut para ahli:
a. Penerangan
Memberi penerangan pada objek/subjek dan menegaskan pesan yang
hendak disampaikan melalui pemeran di atas panggung.
b. Dimensi
Dimensi diciptakan dengan membagi dua sisi yaitu sisi gelap dan sisi terang
sehingga membantu prespektif tata panggung.
c. Pemilihan
Memberikan fokus atau perhatian penonton pada area atau aksi tertentu.
d. Atmosfir
Pengaturan tata cahaya untuk menciptakan suasana yang mempengaruhi
emosi penonton.
e. Gerak
Perpindahan cahaya dari aktor satu ke aktor lain dalam area yang berbeda.
f. Gaya
Tata cahaya yang diproyeksikan untuk menyajikan imajinasi atau fantasi di
luar kenyataan sehari-hari.
g. Komposisi
Menciptakan lukisan panggung melalui tatanan warna yang dihasilkannya.
h. Penekanan
Penggunaan warna dan intensitas untuk menarik perhatian penonton
sehingga membantu pesan yang hendak disampaikan.
i. Pemberian Tanda
Memberi tanda selama pertunjukan berlangsung. Misalnya fade in untuk
memulai adegan, fade out untuk mengakhiri adegan, black out biasanya
digunakan sebagai tanda ganti adegan dengan diiringi pergantian set.
6. 6
2.4 Peralatan Tata Cahaya
2.4.1 PAR 64 (Parabolic Aluminized Reflector 64)
• Berisi bohlam PAR 64 dengan kapasitas 1000 watt
• Penggunaan macam bohlam PAR ini biasanya ditentukan dari
posisi peletakkan dan keperluan dari acara tersebut
2.4.2 Flood Halogen / CYC
• Berisi bohlam halogen dengan kapasitass 1000 watt
• Biasanya digunakan untuk menerangi area panggung atau area
audience
7. 7
2.4.3 Fresnel
• Berisi bohlam fresnel dengan kapasitas 1000 watt atau 2000 watt
• Penggunaan lampu jenis ini sebagai lampu netral dan biasanya
dipakai untuk keperluan studio TV, yang membutuhkan kejernihan
hasil gambar yang dihasilkan oleh kamera video.
2.4.4 Effect Lights
• Kapasitas bohlam biasanya lebih bervariasi, seperti mulai dari 250
watt, 575 watt, 1200 watt, bahkan yang terbaru ada yang
berkapasitas 1500 watt dan 2000 watt.
• Peralatan ini dikendalikan secara otomatis melalui komputer atau
lighting console.
8. 8
2.4.5 Scanners
• Alat ini mempunyai gerakan yang cepat karena reflektor berupa
cermin dan sekaligus memiliki kelemahan yaitu jangkauan area
yang terbatas
2.4.6 Moving Lights
• Lampu jenis ini terdiri dari 2 jenis yaitu moving light wash dan
moving light profile/spot. Perbedaan kedua jenis ini terletak
pada gobo.
• Gerakan alat ini relatif lebih lambat daripada scanner tetapi
memiliki jangkauan area yang lebih luas.
9. 9
2.4.7 Follow Spot
• Alat ini dipergunakan untuk menyorot penampil yang ada di
panggung yang menjadi sorotan utama, seperti MC, bintang tamu
atau seseorang yang spesial dalam acara tersebut.
• Kapasitas bohlam beragam, mulai dari 575 watt hingga 5000 watt.
Demikian juga dengan jenis bohlam.
2.4.8 City Light Color / Wash
• Salah satu perlatan yang cukup sering dipergunakan adalah city
light color/wash.
• Kapasitas bohlam 2500 watt
10. 10
2.4.9 Mirror ball
• Berupa bulatan bola yang ditempel dengan ratusan kaca
• Tidak menghasilkan sinar tetapi bisa merefleksikan sinar.
2.4.10 Smoke Machine
• Efek asap yang dipergunakan untuk memperjelas garis-garis sinar
yang dipancarkan lampu PAR dan lampu efek
• Dapat dikendalikan secara otomatis melalui program komputer
atau lighting console, atau manual.
13. 13
BAB IV
KESIMPULAN & SARAN
4.1 Kesimpulan
Dengan menggunakan tata cahaya pencahayaan pada kamera mampu melihat
obyek dengan jelas, dan menciptakan ilusi sehingga penonton mendapatkan
kesan adanya jarak, ruang, waktu dan suasana dari suatu kejadian yang
dipertunjukkan dalam suatu pementasan jadi tata cahaya sangat penting dalam
setiap pementasan dan lain-lain.
4.2 Saran
Untuk menghasilkan cahaya yang bagus dan hasil yang maksimal sebaiknya
tata cahaya dikelola dengan baik dan benar sesuai dengan standar dan prosedur
yang ada berdasarkan kualitas dan unsrur-unsur yang ada dalam tata cahaya.