Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang materi pelajaran fisika kelas VIII tentang cahaya, cermin, dan pembiasan cahaya. Materi tersebut mencakup pengertian, sifat, dan contoh penerapan cahaya, jenis dan sifat cermin datar dan cekung, serta hukum pembiasan cahaya.
2. Standar Kompetensi & Kompetensi
Dasar
Standar Kompetensi:
6. Memahami konsep dan penerapan
getaran, gelombang, dan optika dalam
produk teknologi sehari-hari.
Kompetensi Dasar:
6.3. Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan
hubungannya dengan berbagai bentuk
cermin dan lensa.
4. Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pengertian cahaya.
2. Membedakan cahaya tampak dan cahaya tidak tampak.
3. Menyebutkan contoh cahaya tampak dan cahaya tidak
tampak
4. Menyebutkan sifat-sifat cahaya.
5. Menyebutkan ragam berkas cahaya.
6. Menjelaskan bukti bahwa cahaya mersambat lurus.
7. Menyebutkan bunyi hukum pemantulan cahaya.
8. Menjelaskan sebab terjadinya pemantulan teratur dan
pemantulan tidak teratur.
9. Menyebutkan syarat agar benda dapat dilihat oleh mata.
10. Menjelaskan pengertian pembiasan cahaya.
11. Memberikan contoh pembiasan cahaya dalam kehidupan
sehari-hari.
12. Menyebutkan bunyi hukum pembiasan (hukum Snellius).
6. Cahaya
Menurut James Clerk Maxwell (Fisikawan
Skotlandia) cahaya adalah perambatan gelombang
yang dihasilkan oleh kombinasi medan listrik dan
medan magnet. Oleh sebab itu disebut gelombang
elektromagnetik.
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik,
karena dapat merambat tanpa memerlukan
medium.
Arah getaran dan arah rambat gelombang
elektromagnetik tegak lurus satu sama lain. Oleh
karena itu gelombang elektromagnetik merambat
7. Panjang gelombang cahaya menentukan jenis
cahaya yg dihasilkannya.
Berdasarkan panjang gelombangnya, kita
mengenal ada cahaya tampak dan cahaya tidak
tampak.
Cahaya tampak merupakan jenis gelombang
elektromagnetik yg paling dikenal. Cahaya ini
merupakan bagian dari spektrum gelombang
elektromagnetik yg dapat ditangkap mata manusia.
Panjang gelombang cahaya tampak berkisar antara
4 x 10-7 m (ungu) hingga 7 x 10-7 m (merah). Oleh
karena itu cahaya di luar rentang ini disebut
cahaya tidak tampak. Contoh cahaya tidak tampak
adalah sinar sinar X, sinar ultra ungu dan sinar
8. Sifat-sifat Cahaya:
Dapat merambat dalam ruang hampa.
Termasuk gelombang transversal.
Merambat lurus.
Memiliki energi dalam bentuk radiasi.
Dapat mengalami pemantulan
(refleksi), pembiasan (refraksi),
perpaduan (interferensi), lenturan
(difraksi) dan pengutuban (polarisasi).
10. Bukti cahaya merambat lurus
Berkas cahaya yg masuk ke celah yg lurus dapat kita lihat
Apabila kita sorotkan lampu senter pada udara di malam
hari (misalnya udara berkabut), maka akan terlihat
bentangan berkas cahaya yang merambat lurus
Terbentuknya bayangan.
11. Hukum Pemantulan Cahaya
Sinar datang, garis normal dan sinar pantul
terletak pada satu bidang datar
Sudut datang = sudut pantul
12. Jenis Pemantulan Cahaya
Pemantulan Teratur, terjadi bila cahaya mengenai permukaan yang
rata/licin.
Pemantulan Baur, terjadi bila cahaya mengenai permukaan yang
kasar.
13. Syarat agar benda dpt dilihat
Manusia
Ada cahaya yg mengenai benda.
Benda tersebut mengeluarkan
(memancarkan atau memantulkan) cahaya.
Cahaya dari benda tersebut dpt tertangkap
mata.
14. Pembiasan Cahaya
Pembiasan cahaya adalah peristiwa
beloknya cahaya akibat merambat pada
dua medium yang berbeda kerapatannya.
Pembiasan cahaya adalah pembelokan
gelombang cahaya yang disebabkan oleh
suatu perubahan dalam kelajuan
gelombang cahaya pada saat gelombang
cahaya tersebut merambat dari satu zat
ke zat lainnya.
Misalanya cahaya merambat dari udara
ke air dan sebaliknya, atau cahaya
merambat dari udara ke kaca dan
15. Contoh Pembiasan dlm Kehidupan
Sehari-hari:
Pinsil yang dimasukkan ke dalam air di gelas
tampak membengkok.
16. Contoh Pembiasan dlm Kehidupan
Sehari-hari:
Kolam atau akuarium yg airnya bening
tampak lebih dangkal dari sebenarnya.
17. Hukum Pembiasan Cahaya
Disebut Hukum Snellius. (Diambil
dari nama Willebrord Snenllius, ahli
Matematika dan Astronomi Belanda)
Sinar datang dari medium yang
kurang rapat ke medium yang
lebih rapat, maka akan dibiaskan
mendekati garis normal.
Sinar datang dari medium rapat ke
medium kurang rapat akan
dibiaskan menjauhi garis normal.
22. Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik dapat:
1. Menjelaskan definisi cermin.
2. Menyebutkan 3 jenis cermin.
3. Menyebutkan sifat-sifat cermin datar.
4. Membedakan bayangan nyata dan bayangan maya.
5. Menghitung jumlah bayangan yang diletakkan di antara dua cermin datar yang
membentuk sudut tertentu dengan menggunakan rumus.
6. Menjelaskan definisi cermin cekung.
7. Menjelaskan manafaat atau penggunaan cermin cekung.
8. Menyebutkan tiga sinar istimewa pada cermin cekung.
9. Menentukan letak benda bila benda diletakkan di ruang tertentu pada cermin cekung.
10. Menjelaskan sifat-sifat bayangan pada cermin cekung sesuai dengan letaknya.
11. Menjelaskan hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, dan jarak fokus pada
persamaan
12. Menjelaskan pengertian perbesaran bayangan.
13. Melukis bayangan pada cermin cekung.
14. Menjelaskan definisi cermin cembung.
15. Menyebutkan manfaat cermin cembung.
16. Menyebutkan tiga sinar istimewa pada cermin cembung.
17. Melukis bayangan pada cermin cembung.
18. Menjelaskan hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, dan jarak fokus pada
persamaan
SiSof
111
SiSof
111
26. Cermin Datar, yaitu cermin yang
permukaan mengkilatnya rata
atau berupa bidang datar.
Cermin datar digunakan untuk
bercermin.
Pengertian dan Penggunaan Cermin
Datar
27. Sifat-sifat Cermin Datar:
Menghasilkan bayangan maya (bayangan
yang tidak dapat ditangkap layar), yang
tegak dan berukuran sama besar.
Jarak bayangan ke cermin (Si) = jarak benda
ke cermin (So)
Tinggi bayangan (hi) = tinggi benda (ho)
Posisi bayangan = posisi bendanya
Bayangan dengan bendanya saling bertukar
sisi (sisi kanan benda menjadi sisi kiri
bayangan).
Jarak bayangan selalu dibebri tanda negatif.
28.
29. Jenis-jenis Bayangan
Bayangan nyata, yaitu bayangan yg
dpt ditangkap layar. Pada cermin,
bayangan nyata terletak di depan
cermin. Misalnya pada cermin
cekung.
Bayangan maya, yaitu bayangan yg
tdk dapat ditangkap layar. Pada
cermin, bayangan maya terletak di
belakang cermin.
30. 1
3600
n
Bila sebuah benda diletakkan di antara dua cermin
datar yang membentuk sudut, maka jumlah
bayangannya dapat dihitung dengan rumus:
Keterangan:
n = jumlah bayangan (buah)
= sudut yang dibentuk oleh dua cermin
31. Contoh Soal:
1
3600
n
1
90
360
0
0
n
Sebuah benda diletakkan di antara dua cermin datar yang membentuk
sudut 900. Berapakah jumlah bayangannya?
Penyelesaian:
Diket. = 900
Dit. : n = … buah?
Jwb :
= 4 – 1 = 3 buah
Jadi jumlah bayangannya adalah 3 buah
32. Cermin cekung adalah cermin yang bagian
lengkung dalamnya licin (mengkilap) dan
memantulkan cahaya.
Cermin cekung digunakan untuk reflektor atau
pemantul pada lampu senter, lampu sorot
kendaraan dan mercu suar.
Cermin cekung digunakan untuk
mengumpulkan energi cahaya hingga memiliki
kekuatan yg besar. Selain itu digunakan pula
utk mengumpulkan gelombang bunyi (satelit),
radiasi panas (oven cahaya)
Pengertian dan Penggunaan
Cermin Cekung
33.
34. Sinar-sinar Istimewa pd Cermin
Cekung
Sinar datang sejajar sumbu utama,
dipantulkan melalui titik fokus.
35. Sinar-sinar Istimewa pd Cermin
Cekung
Sinar datang melalui titik fokus, dipantulkan
sejajar sumbu utama.
36. Sinar-sinar Istimewa pd Cermin
Cekung
Sinar datang melalui pusat kelengkungan
cermin dipantulkan melaui titik itu juga.
38. Keterangan:
O = pusat bidang cermin
F = titik fokus utama
M = pusat kelengkungan cermin
OM = R = jari-jari kelengkungan cermin
OF atau f = jarak titik fokus (1/2 R)
Garis MO = sumbu utama cermin
I = ruang 1 (antara O dan F)
II = ruang 2 (antara F dan M)
III = ruang 3 (tak terhingga dari M)
IV = ruang 4 (di belakang cermin)
Pada ruang-ruang cermin cekung berlaku:
o + i = V
Keterangan:
o (Objeck) = benda
i (image) = bayangan atau gambar
V = 5
39. Contoh Soal:
Sebuah benda terletak di ruang II cermin
cekung, di ruang berapakah letak
bayangannya?
Penyelesaian:
Diket. : o = II
Dit. : i ?
Jwb : o + i = V
II + i = V
i = III
Jadi bayangannya terletak di ruang III.
40. Letak Benda dan Bayangannya pada Cermin Cekung
Letak Benda Letak Bayangan Sifat Bayangan
Di ruang II (antara
F dan M)
Di ruang III (jauh dari M)
Nyata, terbalik,
diperbesar
Di ruang III (jauh
dari M)
Di ruang II (antara F dan
M)
Nyata, terbalik,
diperkecil
Di ruang I (antara
F dan O)
Di ruang IV (di belakang
cermin)
Maya, tegak,
diperbesar
Di F
Tidak terbentuk
bayangan
-
Di M Di M
Nyata, terbalik,
sama besar
44. Pengertian Pembesaran
Bayangan Pembesaran bayangan adalah nilai perbandingan
antara tinggi bayangan dengan tinggi benda ( )
atau nilai perbandingan antara jarak bayangan
dengan jarak benda ( ).
M = atau M =
M (Bhs. Inggris: magnification) = pembesaran (kali)
hi (high of image) = tinggi bayangan (m)
ho (high of object) = tinggi benda (m)
ho
hi
so
si
ho
hi
so
si
45. Contoh Soal 2:
Sebuah cermin cekung mempu-nyai
jarak titik api 8 cm. Sebuah benda
yang tingginya 3 cm diletakkan pada
jarak 12 cm di depan cermin
tersebut. Tentukanlah:
a. Jarak bayangan ke cermin.
b. Pembesaran bayangannya.
c. Tinggi bayangannya.
47. Contoh Soal:
Gunakan gambar di bawah!
Bagaimanakah melukis bayangan gambar di atas (benda terletak di antara F dan M
atau di ruang II)?
Jawab:
Bayangan benda terletak di ruang III (jauh dari M) dengan sifat bayangan: nyata,
terbalik dan diperbesar.
48. Cermin cembung , yaitu cermin
yang melengkung ke luar atau
cermin yang bagian
mengkilapnya menggembung.
Cermin cembung digunakan
untuk kaca spion, kaca intai di
super market atau pusat
Pengertian dan Penggunaan Cermin
Cembung
49. Cermin cembung, yaitu cermin yg
melengkung ke luar dan bagian
mengkilapnya menggembung.
Penggunaan cermin cembung antara lain
untuk:
kaca spion kendaraan
kaca intai di super market atau pusat
perbelanjaan
Mengamati kendaraan dari arah yg
berlawanan pd jalan yg memiliki
tikungan tajam
Pengertian dan Penggunaan
Cermin Cembung
50.
51. Sinar-sinar Istimewa pd Cermin
Cembung
Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan
seolah-olah dari titik fokus.
52. Sinar-sinar Istimewa pd Cermin
Cembung
Sinar datang yang menuju titik fokus
dipantulkan sejajar sumbu utama cermin.
53. Sinar-sinar Istimewa pd Cermin
Cembung
Sinar datang yang melalui titik pusat
kelengkungan cermin akan dipantulkan
kembali seolah-olah dari titik yang sama.
54. Contoh Soal 1:
Gunakan gambar di bawah!
Bagaimanakah melukis bayangan gambar di atas? (benda terletak di depan
cermin atau di ruang IV)?
Jawab:
Bayangan benda terletak di ruang I (antara O dan F) dengan sifat bayangan:
maya, tegak dan diperkecil.
55. Contoh Soal 2:
Sebuah benda yang tingginya 2 meter terletak 3 meter di depan cermin cembung.
Jika jarak titik fokus cermin itu 2 meter, hitunglah:
jarak bayangan benda
tinggi bayangannya
Penyelesaian:
Diket. : f = -2 m atau 2 m di belakang cermin
ho =2 m
So = 3 m
Dit. : a. Si = cm?
b. hi = … cm?
SofSi
111
3
1
2
11
Si
6
231
Si
6
51
Si
mSi 2,1
5
6
Jwb : a.
(1,2 m di belakang cermin)
So
Si
ho
hi
b .
3
2,1
2
hi
2,123 Xhi
3
4,2
hi
= 0,8 meter
Jadi tinggi bayangannya adalah 0,8 meter.
57. Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik dapat:
1. Menjelaskan definisi lensa.
2. Menyebutkan dua akelompok lensa.
3. Menjelaskan definisi lensa cembung.
4. Menyebutkan 3 jenis lensa cembung.
5. Menunjukkan bagian-bagian lensa cembung.
6. Menyebutkan tiga sinar istimewa pada lensa cembung.
7. Melukis bayangan benda sesuai letaknya dengan lensa.
8. Menyebutkan sifat bayangan bendda sesuai letaknya dengan
lensa.
9. Menyebutkan manfaat lensa cembung dalam kehidupan sehari-
hari.
10. Menjelaskan definisi lensa cekung.
11. Menyebutkan 3 jenis lensa cekung.
12. Menyebutkan tiga sinar istimewa pada lensa cembung.
13. Melukis bayangan benda sesuai letaknya dengan lensa.
14. Menyebutkan sifat bayangan benda sesuai dengan letaknya
terhadap lensa cekung.
59. Lensa
Lensa adalah benda bening
yang dibatasi oleh dua bidang
lengkung.
Lensa dikelompokkan menjadi
dua, yaitu:
1. Lensa Cembung
2. Lensa Cekung
60. Lensa Cembung (Lensa Positif)
Lensa cembung adalah lensa yang bagian
tengahnya melengkung ke luar.
Lensa cembung dibedakan menjadi 3
macam, yaitu cembung cembung atau
cembung rangkap (bikonveks), cembung
datar (plankoveks) dan cembung cekung
(konkaf-konveks). Lihat gambar!
61. Bagian-bagian lensa cembung
F1 = titik fokus maya (pasif) dan fokus terletak di
depan lensa. F2 = titik fokus sejati (aktif) dan fokus
membiaskan sinar datang yang sejajar sumbu utama.
O = titik pusat lensa
M1 = jari-jari kelengkungan lensa
SU = sumbu utama
62. Sinar Istimewa 1 pd Lensa
Cembung
Sinar datang sejajar sumbu utama,
dibiaskan melalui titik fokus utama (F2).
63. Sinar Istimewa 2 pd Lensa
Cembung
Sinar datang menuju titik fokus, dibiaskan
sejajar sumbu utama.
64. Sinar Istimewa 3 pd Lensa
Cembung
Sinar datang menuju titik pusat (O), akan
diteruskan atau tidak dibiaskan.
65. Sifat bayangan yang terbentuk lensa cembung tergantung pada jarak atau letak
benda terhadap lensa cembung
No. Letak Benda Sifat
Bayangan
Gambar
1.
Jauh dari lensa
(jauh tak
terhingga dari M1)
Sejati, terbalik,
diperkecil
2.
Pada jari-jari
lensa (di titik M1
atau 2F)
Sejati, terbalik,
sama besar
3.
Di antara M1 dan
F1 (ruang II)
Sejati, terbalik,
diperbesar
4.
Di titik fokus
(di F1)
Tidak terbentuk
bayangan
5.
Dekat lensa
(antara F1 dan O
atau ruang I)
Maya, tegak,
diperbesar
66. Penngunaan Lensa Cembung
Karena lensa cembung dapat membentuk
bayangan maya, tegak dan diperbesar bila benda
terletak di antara fokus depan dan pusat lensa,
maka sifat dpt memperbesar bayangan ini dpt
dimanfaatkan pada alat:
> kaca pembesar
> kacamata
> mikroskop
> teleskop
> kamera
67.
68. Lensa Cekung (Lensa Negatif)
Lensa cekung adalah lensa yang bagian
tengahnya melengkung ke dalam.
Lensa cekung dibedakan menjadi 3 macam,
yaitu cekung cekung atau cekung rangkap
(bikonkaf), cekung datar (plankonkaf) dan
cekung cembung (konveks-konkaf). Lihat
gambar!
69. Sinar Istimewa 1 pd Lensa
Cekung
Sinar datang sejajar sumbu utama,
dibiaskan seolah-olah dari titik fokus.
70. Sinar Istimewa 2 pd Lensa
Cekung
Sinar datang menuju titik fokus utama
(F2), dibiaskan sejajar sumbu utama.
71. Sinar Istimewa 3 pd Lensa
Cekung
Sinar datang melalui pusat lensa, akan
diteruskan (tidak dibiaskan).
72. Sifat Bayangan Benda pada Lensa
Cekung
Sifat bayangan pada lensa cekung
adalah selalu maya (semu), tegak
dan diperkecil dari benda yang
terletak di depannya pada jarak
bagaimanapun baik jauh maupun
dekat.
Bila benda terletak di belakang lensa
cekung antara F2 dan 2F,
bayangannya bersifat maya, terbalik
73.
74. Referensi:
Abdullah, Mikrajuddin, 2007, IPA
Fisika 2 SMP dan MTs untuk Kelas
VIII, Jakarta: Erlangga.
Suryana, D, 2002, Belajar Aktif
Fisika, Jakarta: Dedikbud
Damari, Ari, 2009, Konsep Jitu Fisika
SMP, Surabaya: Wahyu Media
Google Image