2. PALING BANYAK ANJING (95%)
SERING DIKENAI :
ANAK-ANAK
PERAWAT BINATANG
BAGIAN TUBUH YANG PALING SERING
TERKENA : EKSTREMITAS
3. I. GIGITAN BINATANG DARAT
☺ HEWAN TERSANGKA RABIES
ANJING
KUCING
KERA
HEWAN LAIN YANG TERSANGKA RABIES
☺ GIGITAN ULAR
☺ GIGITAN SERANGGA
4. II. BINATANG LAUT
UBUR-UBUR DAN JELATANG
GURITA (OKTOPUSI)
IKAN HIU
IKAN BERACUN
IKAN PARI DAN IKAN SINGA
BULU BABI
5. PERTIMBANGAN
1. Hewannya
• Didaerah endemik rabies atau tidak
• Keadaan saat menggigit, sedang memelihara anak
atau tidak
• Status vaksinasi dari hewan yang bersangkutan
6. 2. Korbannya
• Jenis luka
• Banyak luka
• Jarak dengan susunan saraf pusat
• Status vaksinasi korban
7. BINATANG
DISERAHKAN PADA DINAS PETERNAKAN
PENDERITA
Dilakukan perawatan secara:
1. Lokal
2. Sistemik
8. 1. LOKAL
Debridement luka, dicuci dengan air sabun
atau deterjen atau benzalkonium klorida,
peroksida dan jangan di jahit (Kalau perlu jahit
situasi)
2. Sistemik
1. Pemberian vaksin
2. Pemberian ATS dan atau toksoid
3. Pemberian analgetik dan antibiotik
9. Serum anti rabies HRIG (Human Rabies Imune
Globuline ) spt Imogan Rabies
Dosis : 20 – 40 IU/Kg BB
Setengahnya sekitar luka secara infiltratif
Sisanya intra muskular pada otot gluteus
Jangan diberikan pada tempat yang sama pada
tempat penyuntikan vaksin
10. Serum (-) ketika vaksinasi mulai dapat
diberikan pada hari ketujuh setelah dosis
pertama dari vaksin. Setelah hari ketujuh
pemberian serum tidak perlu lagi. Waspada
reaksi anafilaktik
11. Masa Inkubasi 10 -90 hari (tergantung berat
ringan dan lokasi gigitan)
Masa Prodromal gejala tidak khas
Khas nyeri menelan karena spasme otot
menelan hidrophobia
Tahap Rangsangan gelisah, tak dapat tidur,
kelakuan aneh
Tahap kelumpuhan kematian neuron,
hipoksemia, aritmia jantung, hemiparese.
12. Vaksin anti rabies (+) 3 bulan digigit hewan
dgn rabies (+) tidak perlu vaksinasi lagi
Vaksin anti rabies (+) 3-6 bulan digigit
hewan dgn rabies (+) perlu vaksinasi
booster
> 6 bulan dianggap pasien baru
13. ± 75.000 kematian akibat gigitan ular beracun.
Ular berbisa diantaranya
ular cobra
ular tanah
bandotan puspa
ular hijau
ular welang
ular laut
14. Berbisa
Bentuk kepala
segitiga
Dua gigi taring besar
di rahang besar
Bekas luka gigitan
dua buah
Satu buah gigitan
besar disamping
bekas gigitan kecil
Tidak Berbisa
Kepala segi empat
panjang
Gigi kecil-kecil
Luka halus
disepanjang
lengkungan bekas
gigitan
18. Berantas anafilaksis dengan efinefrin im/sc.
Lanjutkan simpatomimetik
Infus
Antihistamin dan kortikosteroid
Imunisasi dengan antigen (desensitisasi)
19. Pasang Torniquet di proksimal sengatan
Eksisi tempat sengatan
Kompres es
Injeksi emetin 1 gram dalam larutan NaCl 0,9%
didekat sengatan sebagai antagonis
20. Gradasi Reaksi
Reaksi Ringan urtikaria, malaise, gelisah ±
24 menit
Reaksi Sedang edema anasarka, sesak nafas
wheezing, nyeri perut, enek dan muntah
Reaksi Berat reaksi sedang diikuti sesak
hebat dysfagia, suara serak, pelo, tak sadar.
Reaksi Syok salah satu gejala diatas diikuti
dengan sianosis, tensi menurun & tak sadar
21. Kompres Es
Berikan krem yang mengandung soda disekitar
sengatan
Gigitan kutu busuk lalat nyamuk reaksi
kemerahan, edema, rasa gatal.
Bila hebat bisa edema menyeluruh saliva yang
mengandung hyalorunidase & histamin
23. Gejala Klinis :
Gatal
Edema lokal
Reaksi anafilaksis banyak
Oksilasi tekanan darah
Kegagalan pernafasan dan kardiovaskuler
24. Resusitasi
Torniquet
Lokal air panas, alkohol
Obat-obat : narkotik, anestesi lokal, kortison
lokal
Prognosa
Baik bila 10 menit dilewati setelah keracunan
25. Gejala Klinis :
Bekas gigitan tidak sakit
Beberapa menit paralise otot-otot diikuti
enek, muntah, hipotensi dan bradikardi.
Pertolongan
Luka dicuci
Jalan nafas dipertahankan
simptomatis
26. 27 Jenis yang dapat menyerang manusia
Terangsang oleh bau darah & gerakan dalam
air
Gigitan hiu berbentuk lengkungan akibat
semua gigi
Penanggulangan
Bebaskan penderita dari serangan
Cegah jangan tenggelam
Cegah perdarahan banyak
27. Ganbaran Klinis :
Rasa sakit hebat
Reaksi radang
Sistemis kegagalan kardiovaskuler akibat
depresi myokardium dan hilangnya tonus
pembuluh darah, paralise umum yang kadang-
kadang diikuti koma
28. Ikan Pari sabetan ekor yang bergerigi 2 baris
pada bagian dorsal
Ikan Singa mengeluarkan racun dari 12-13
sirip dorsal, 3 sirip anal dan sepasang sirip
panggul
29. LOKAL
Luka dicuci dengan air garam
Luka direndam dgn air panas hangat kuku
Dapat ditambahkan asam encer, amoniak atau
MgSO4
SISTEMIK
ATS
Diazepam
Atropin
Antibiotik
30. Karena duri primer dan sekunder yang
panjang dan mudah patah jika disentuh kaki
dan terinjak
Penggulangan :
Ujung duri harus dikeluarkan
Dicoba dengan merendam luka dalam cairan
cuka selama 1 jam, kemudian selama 30 menit
4 kali sehari untuk 3 hari berturut-turut
31. Masalah :
Lukanya selalu terkontaminasi
bakteri, virus, ludah, kotoran
Prognosa penyakit, dipengaruhi :
lokasi, lama dan jenis gigitan.
Racun atau toksin yang dikeluarkan