Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem muskuluskeletal seperti rheumatoid arthtritis (RA) dan osteoarthtritis (OA). Terdapat penjelasan mengenai definisi, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, dan penatalaksanaan untuk kedua kondisi tersebut. Modul ini juga menjelaskan proses pengkajian data keperawatan, penetapan diagnosa, dan perencanaan tindakan yang
3. Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
I
Setelah kegiatan belajar 1 ini, Anda diharapkan mam-
pu memahami asuhan keperawatan akibat peradan-
gan pada sistem muskuluskeletal
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 ini, Anda diharapkan
mampu :
a. Menjelaskan pengertian rheumatoid arthtritis (RA) dan osteoar-
thtritis (OA)
b. Menjelaskan etiologi dan patofisiologi RA dan OA
c. Menguraikan tanda dan gejala beserta pemeriksaan diagnostik
RA dan OA
d. Menjelaskan penatalaksanaan RA dan OA
e. Menguraikan data yang perlu dikaji pada RA dan OA
f. Menjelaskan diagnosa keperawatan pada RA dan OA
g. Menguraikan perencanaan keperawatan pada RA dan OA
h. Menjelaskan evaluasi keperawatan pada RA dan OA
Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan
pada Sistem Muskuluskeletal
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
POKOKMateri
Untuk mencapai tujuan kegiatan belajar 1 ini, Anda akan mempe-
lajari tentang pengumpulan data dengan wawancara, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang. Selanjutnya adalah melakukan
analisa data sehingga menghasilkan diagnosa keperawatan yang
tindaklanjuti dengan penyusunan rencana keperawatan. Mas-
ing-masing diagnosa keperawatan dilengkapi dengan intervensi
dan diakhiri dengan evaluasi.
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
3
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Uraian Materi
a. Pengertian
Sebelum membaca uraian berikut, coba ingat kembali…apakah saudara pernah
merawat pasien dengan kasus infeksi pada muskuluskeletal?.
Rheumatoid Arthtritis (RA) merupakan penyakit yang bersifat kronik dan mer-
upakan penyakit sistemik yang ditandai dengan inflamasi yang berulang-ulang
pada sendi diartrosis. Berhubungan dengan berbagai manifestasi ekstraartikular
seperti rheumatic nodules, arteritis, neuropathy, scleritis, pericarditis, lymphade-
nopathy, dan splenomegaly.
RA ditandai dengan periode perbaikan dan muncul kembali. Di AS : rata-rata
6 juta yang menderita RA, dan 75 % adalah wanita. Walaupun RA terjadi pada
semua usia, tetapi sering terjadi pada wanita masa anak-anak.
b. Etioligi dan pathofisiologi :
Penyebab RA tidak diketahui, namun beberapa etiologi yang diperkirakan adalah
:
Infeksi : infeksi patogen pada beberapa mikroorganisme merupakan faktor
pemicu.
Autoimmun : sering disebabkan oleh virus meningkatan pembentukan
IgG yang abnormal. Kombinasi IgG dengan autoantibodi (Rheumatoid fac-
tor) membentuk kompleks immun yang menunpuk pada sendi, pembuluh
darah dan pleura. Neutrofil berada pada area inflamssi dan melepaskan
enzim proteolytic yang dapat merusak rawan sendi dan membran dasar
pada pembuluh darah dan pleura.
Perubahan sendi ditandai inflamasi kronik dengan adanya sel-sel radang.
Infiltrasi makropag mengaktifkan dan melepaskan mediator kimia. Aktifit-
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
4
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
as mediator kimia dapat menyebabkan sinovitis : radang jaringan sinovial,
proliferasi jaringan sinovial, kerusakan rawan dan tulang.
Faktor genetik
Faktor lain ; abnormal metabolik, biokimia, faktor lingkungan, faktor peker-
jaan dan psikososial.
Perjalanan penyakit :
Tahap I : Faktor etiologi yang tidak diketahui merangsang timbulnmya in-
flamasi sendi, synovitis, edema lapisan membran sinovial dan mempro-
duksi cairan sinovial yang berlebihan.
Tahap II : Terbentuknya Pannus (radang jaringan granulasi) yang terbentuk
dari hubungan sinovium dan tulang rawan sendi. Meluas pada permu-
kaan rawan sendi bahkan sampai ke kapsul sendi dan tulang subchondral.
Tahap III : jaringan ikat fibrosa mengalami pannus dan juga pada ruang
sendi menurunnya gerakan sendi, malalignment, dan deformitas.
Tahap IV : Jaringan fobrosa berkalsifikasi, ankilosis tulang menyebabkan
immobilisasi sendi secara total.
c. Manifestasi Klinik :
Manifestasi nonspesifik misalnya fatigue, anoreksia, penurunan berat
badan, kekakuan bersifat umum, kekakuan terlokalisir dalam beberapa
bulan atau tahun.
Beberapa klien melaporkan faktor stres sebagai pemicu yaitu : infeksi,
stress dalam pekerjaan, aktifitas fisik, melahirkan, pembedahan, faktor
emosi.
Pada area sendi : nyeri, kaku, keterbatasan gerak, tanda-tanda radang
(hangat, kaku, dan bengkak).
Gejala-gejala sendi : bersifat bilateral/simetrik dan sering mengenai sen-
di kecilpada tangan, (proximal interphalangeal dan metacarpophalange-
al) dan kaki (metatarsophalangeal), juga pada pergelangan tangan, siku,
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
5
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
bahu, lutut, pinggul, tumit, rahang serta pada tulang leher.
Klien mengeluh kaku sendi pada pagi hari dan setelah periode inaktifitas.
Morning stiffness terjadi 30 menit atau beberapa jam bergantung pada
kondisi penyakit.
Penyakit akan berkembang terus dan meningkatkan deformitas dan ket-
erbatasan.
Atrofi otot dan kerusakan tendon sekitar sendi. Bentuk deformitas tangan
: ulnar drift, swan-neck.
Ekstraarticular :
Nodul rheumatoid terkadi 25 % - 50% pada semua klien.
Vasculitis pada pembuluh darah kecil membentuk nodul. Nodul nam-
pak pada area subkutan, biasanya ditemukan pada olekranon, juga nodul
pada bagian belakang leher. Nodul nampak juga pada mata dan paru-pa-
ru indikasi penyakit menjadi aktif dan prognoss jelek.
d. Pemeriksaan diagnostik :
Anemi ringan, LED meningkat 85 %
Rheumatoid faktor meningkat 80 %
Pemeriksaan cairan sinovial : Leukosit meningkat terutama neutrofil.
X-ray nampak tulang mengalami demineralisasi dan jaringan lunak
nampak bengkak pada stadium dini.
e. Penatalaksanaan
Komprehensif antara pengobatan dan pendidikan kesehatan.
Pemberian NSAIDs dan isitrahat.
Klien dan keluarga memerlukan pendidikan kesehatan tentang proses
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
6
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
penyakit dan strategi penanganan di rumah : penggunaan obat, melapor-
kan akan adanya side efek pengobatan, check-up dan pemeriksaan labo-
ratorium.
Terapi fisik untuk mempertahankan gerak sendi dan kekuatan otot.
Occupational therapist aktifitas fungsi ekstremitas atas, penggunaan
splinting, penggunaan alat bantu.
Terapi nutrisi :
Tidak ada diet khusus hanya perlu keseimbangan nutrisi.
Manifestasi klinik kadang-kadang mengurangi nafsu makan klien berat
badan menurun.
f. Asuhan Keperawatan
Pengkajian
Apakah anda masih ingat dengan tanda dan gejala serta pemeriksaan penunjang
yang telah anda pelajari!!!
Pengkajian pada RA mengacu pada tanda dan gejala, hasil pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang. Berdasarkan data tersebut, saudara lebih mudah meru-
muskan masalah dan menegakan diagnose keperawatan.
Diagnosa dan rencana keperawatan
Diagnosa keperawatan pada kasus infeksi tulang dapat berkembang luas,
berikut ini merupakan diagnosa keperawatan yang prioritas.
1. Nyeri kronis berhubungan dengan radang sendi, overuse joint, ditandai den-
gan keluhan nyeri, keterbatasan gerak sendi, hangat, bengkak.
Tujuan keperawatan : Klien akan mengungkapkan nyeri terkontrol.
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
7
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Tindakan atau intervensi yang dapat dilakukan:
Kaji lokasi, intensitas nyeri, dan faktor pencetus nyeri.
Beri dorongan aktifitas, tingkatkan istirahat, dan pasang splinting untuk
mempertahankan sendi.
Ajarkan klien untuk menggunakan sendiri program pengobatannya.
Gunakan tehnik relaksasi.
2. Keterbatasan mobiltas fisik berhubungan dengan nyeri sendi, kaku, dan de-
formitas, ditandai dengan keterbatasan gerak sendi, menurunnya kekuatan
sendi, ketidakmampuan melakukan ADL.
Tujuan : Klien akan meningkat kemampuannya untuk melakukan ADL.
Tindakan :
Kompres hangat pada sendi
Dorong melakukan ROM exercises, hindari aktifitas yang menyebabkan
adanya nyeri dan pembengkakan.
program aktifitas pada pagi hari dan prosedur lainnya.
Ajarkan pasien menggunakan alat bantu.
Lakukan latihan untuk fleksibilitas sendi, kekuatan sendi.
Instruksikan menggunakan splintang dan alat bantu dengan benar.
Saudara dapat mengembangkan lagi rencana keperawatan yang lebih kompleks,
sehingga kemampuan untuk menganalisis masalah keperawatan menjadi tajam
dan logis.
Sekarang mari kita lanjutkan dengan kasus yang lain, masih terkait dengan infeksi
pada system muskuluskeletal yaitu Osteoarthritis!!!
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
8
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
a. Definisi dan batasan
Pertama-tama mari kita menyamakan persepsi tentang beberapa hal yang terkait
dengan oateoarthtritis.
Osteoarthritis (OA) sama dengan Degenerative Joint Disease (DJD), yaitu gang-
guan yang bersifat perlahan-lahan pada sendi yang pada umumnya pembebanan
pada sendi yang ditandai adanya degenerasi rawan sendi. Kerusakan terbatas
pada sekitar sendi dan jaringan disekitarnya.
Faktor risiko yang terbanyak diperkirakan 1/3 semua orang dewasa, insiden
meningkat 60% - 80% usia 60 tahun. Sebab hanya ½ dari orang dewasa men-
galami gejala nyeri sendi, dan keterbatasan fungsional.
b. Etiologi dan pathophysiology :
OA terutama bersifat idiopatik atau gangguan sekunder.
Penyebab utama OA tidak diketahui, namun lebih banyak dipengaruhi oleh
berbagai faktor seperti metabolik, mekanik, genetik dan kimiawi.
OA sekunder seperti trauma, fraktur, infeksi, kelainan kongenital yang
dipercaya merupakan faktor predisposisi setelah perubahan degeneratif.
Faktor Predisposisi : penggunaan yang berlebihan dari sendi, misalnya
pada lutut bagi pemain bola, kongenital, gangguan metabolik (DM, acro-
megali).
c. Manifestasi klinik :
Manifestasi secara sistemik : seperti fatigue dan demam.
Sendi : Nyeri sendi saat digerakkan dan beban yang hilang bila istirahat.
Nyeri disebabkan adanya pembengkakan, dan tarikan jaringan lunak diseki-
tar saraf tulang subchondria. Peningkatan nyeri sejalan dengan kehilangan
fungsi mobilitas.
Crepitasi saat gerakan dan kelainan pustur tubuh. Bila penyakit berlanjut
dapat terjadi deformitas dan subluksasi.
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
9
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Nodul ; heberden’s node adalah manifestasi klinik yang sering ditemukan,
ditemukan berupa tanda kemerahan, bengkak, dan nyeri. Sering dimulai
dari satu jari dan neyebar kejari-jari lain
Pinggul : Nyeri pada pinggul, lipat paha, pinggul, kehilangan ROM terutama
keterbatasan ekstensi dan internal rotasi.
Lutut : Nyeri akibat stres mekanik, misalnya kegemukan.
Kolumna vertebralis : Kadang terasa kaku dan nyeri. Penyakit degeratif pada
intervertenral disk menyebabkan gangguan pada nucleus pulposus
d. Permeriksaan diagnostik :
Pada pemeriksaan rontgen nampak adanya penyempitan ruang sendi, sle-
rosis tulang dan terbentuknya osteophyte (tulang bertumbuh berlebihan).
Pada pemeriksaan laboratorium terjadi peningkatan Laju Endap Darah
(LED)
Aspirasi cairan sinovial untuk pemeriksaan laboratirum.
e. Penatalaksanaan secara umum :
Tidak ada pengobatan spesifik pada OA. Pengobatan diberikan guna men-
gurangi nyeri, mencegah penyakit tidak berkembang dan keterbatsan ser-
ta mengembalikan fungsi sendi.
Kemungkinan dilakukan tindakan pembedahan.
Pengobatan berupa acetaminophen 1 g 4 x/hari.
Diberikan NSAIDs menghambat produksi prostaglandin
Terapi nutrisi : Tidak ada diet khusus OA. Jika klien overweight perlu program
penurunan berat badan
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
10
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
f. Asuhan keperawatan
Pengkajian keperawatan :
Hati-hati mencatat sifat, lokasi, severity, dan seringnya timbul serangan nyeri dan
kekakuan sendi. Mengkaji pengaruh gejala dalam aktifitas klien melakukan activ-
ity daily living (ADL) perlu dikaji. Selanjutnya, pengkajian difokuskan pada ge-
jala klinis sesuai dengan keluhan, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Diagnosa keperawatan :
Sesuai dengan data pada pengkajian, maka diagnose keperawatan pada klien
OA dapat dirumuskan sebagai berikut:
Nyeri b/d aktifitas fisik dan kurangnya pengetahuan tentang tehnik pen-
anganan nyeri.
Gangguan pola tidur b/d nyeri
Hambatan mobilitas fisik b/d kelemahan, kekakuan atau nyeri saat ambu-
lasi
Self care deficit b/d deformitas sendi dan nyeri saat aktifitas
Gangguan nutrisi lebih dari kebutuhan b/d asupan makanan yang berlebi-
han tidak seimbang dengan output energi.
Harga diri rendah b/d perubahan sosal dan peran dalam bekerja
Perencanaan :
Tujuan umum penanganan klien OA adalah:
Keseimbangan antara aktifitas dan istirahat
Menggunakan tehnik yang benar dan aktifitas terutama terkait dengan
sendi
Menggunakan alat bantu dalam aktifitas
Menggunakan pengobatan atau penanganan nyeri dengan tehnik yang
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
11
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
bernar dengan melakukan ROM, kekuatan otot dan olah raga aerobik den-
gan teratur
Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan pada klien OA, secara spesifik dapat digambarkan se-
bagai berikut
Health Promotion :
Pencegahan utama OA tidak memungkinkan. Pencegahan yang dilakukan
adalah pendidikan kesehatan yang menyangkut menghindari aktifitas /be-
ban pada sendi, konseling nutrisi guna menurunkan berat badan.
Pendidikan sehubungan dengan mempertahankan bodi mekanik dan pos-
tur tubuh yang baik.
Program physical fitness dengan mengurangi trauma pada struktur sendi.
Intervensi akut :
Klien OA sangat berisiko mengalami trauma, kekakuan sendi, keterbatasan
fungsi, dan koping yang tidak adekuat/frustrasi sehubungan dengan kes-
ulitan dalam aktifitas sehari-hari.
Kolaborasi dengan rheumatologist, perawat, occupational therapist dan
physical therapist.
Pemberian obat guna mengurangi nyeri dan pengobatan inflamasi.
Nonpharmacologic menangani nyeri : massage, kompres hangat, kompres
dingin, tehnik relaksasi, dan guide imagery
Perawat kesehatan masyarakat atau keluarga dapat membantu klien untuk
ADL dan membantu klien untuk membuat perencanaan isitrahat
Pendidikan kesehatan terutama informasi terkait penyakit, penanganan
nyeri, mempertahankan bodi mekanik dan postur tubuh, menggunaan alat
bantu aktifitas, dan tehnik penyimpanan energi.
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
12
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Ambulasi dan home care :
Perawat membantu klien mengembangkan program jangka panjang untuk
menangani penyakitnya.
Sistem pengamanan saat aktifitas baik di tempat pekerjaan maupun di ru-
mah : lantai datar, pegangan pada tangga, bathtub, gunakan lampu pada
malam hari, gunakan alas kaki yang baik. Bantu menggunakan alat bantu
aktifitas : walkers, crutches, toilet duduk.
Pasang splint pada saat istirahat untuk mengurangi nyeri atau inflamasi
sendi.
Soft collars atau cervical traction digunakan pada OA cervical.
Seksual konseling terutama posisi saat berhubungan dengan lawan jenis.
Pemberian analgetik sebelum aktifitas.
Berikan pengobatan dan tindakan nonpharmacologic.
Evaluasi ;
Peningkatan dalam aktifitas dan istirahat
Penggunaan berbagai tehnik pencegahan terhadap cedera/pembebanan
sendi yang berlebihan dan konservasi energi.
Peningkatan kenyamanan dalam mengontrol nyeri
Mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot melalui ROM, berenang,
aerobik.
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
13
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Rangkuman
Anda telah menyelesaikan modul tentang asuhan keperawatan
pada kasus peradangan system muskuluskeletal. Dengan demikian anda
sebagai perawat telah menguasai salah satu kompetensi dibidang asuhan
keperawatan yang lazim terjadi pada orang dewasa. Hal penting yang tel-
ah anda pelajari dalam modul ini meliputi:
• Pemahaman tentang konsep rheumatoid arthritis dan osteoarthritis.
• Pengumpulan data focus melalui wawancara, pemeriksaan fisik dan pemer-
iksaan penunjang
• Diangosa dan perencanaan keperawatan
• Intervensi dan evaluasi keperawatan
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
14
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Test Formatif
Untuk mengecek pemahaman saudara, coba analisis kasus berikut dan jawab
pertanyaannya!
1. Seorang pasien wanita berusia 55 tahun datang ke Poliklinik interna. Berdasar-
kan hasil anamnesa dilaporkan, pasien mengeluh badannya sering demam,
bengkak pada pergelangan kaki dan sangat kaku pada pagi hari.
Dilihat dari tampilan data, tampaknya sangat minimal. Jika saudara sebagai
perawat, data yang perlu digali secara spesisifk dikaitkan dengan:
a. Nafus makan
b. Pola tidur
c. Nyeri
d. Kemampuan berjalan
e. Kecemasan
2. Diagnosa keperawatan kerusakan mobilitas fisik pada kasus rheumatoid arth-
tritis dapat dihubungan dengan hal di bawah ini yang paling tepat adalah:
a. Kekakuan
b. Demam
c. Bengkak
d. Nyeri
e. Infeksi
3. Pasien laki-laki berumur 60 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam den-
gan keluhan nyeri pada kedua lutut pada pagi hari. Pasien juga mengalami
17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
15
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
kekakuan pada lutut namun dirasakan berkurang pada siang hari. Berdasarkan
keluhan tersebut pasien tersebut mengalami gangguan terkait dengan:
a. Inflamasi
b. Degeneratif
c. Genetik
d. Metabolisma asam urat
e. Systemik
4. Keluhan yang membedakan antara osteo arthritis dan peradangan lain
pada system muskuluskeletal adalah :
a. Kaku pagi hari
b. Nyeri sendi
c. Krepitasi
d. Deformitas
e. Perubahan gaya jalan
18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
16
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
16
Sekarang siap-siap untuk merenung dan berpikir lebih kritis untuk menger-
jakan tugas berikut.
1. Uraikan data pengkajian focus pada kasus rheumatoid arthtritis dan os-
teoarthritis
2. Tuliskan diagnose keperawatan pada rheumatoid arthtritis dan oeteoarth-
tritis
3. Tuliskan intervensi tindakan mandiri untuk mengatasi masalah nyeri
Jawaban:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………................................................................................................................
Tugas Terstruktur
19. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
17
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Anda telah mempelajari asuhan keperawatan pada kasus osteoarthritis dan
rheumatoid arthritis dengan tuntas. Selain kasus tersebut, osteomielitis mer-
upakan kasus infeksi pada tulang yang sangat berbahaya. Tugas anda adalah:
a. Identifikasi etiologi dan gambaran klinis dari kasus osteomielitis sebagai
bagian dari data penting dalam pengkajian keperawatan.
b. Rumusan diagnose keperawatan berdasarkan data sesuai dengan gam-
baran klinis.
c. Susunlah rencana keperawatan berdasarkan 3 diagnosa keperawatan
yang prioritas.
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………..............................................................................
............................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
Tugas Mandiri