Dokumen tersebut membahas komitmen beberapa perusahaan untuk mengurangi sampah plastik, termasuk Suntory Garuda Beverage yang resmi bergabung dengan Indonesian Packaging Recovery Organization untuk bekerja sama dalam mengumpulkan dan mendaur ulang sampah plastik jenis polypropylene. Dokumen ini juga membahas pandangan berbagai pihak terkait rencana penggunaan air minum dalam kemasan galon sekali pakai.
1. Page1of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Plastik dan Sampah:
Pantauan bulan Agustus 2022
Oleh: Riza V. Tjahjadi
Silahkan cari juga di https://Pdfhost.io laporan yang sama sejak April lalu
Negosiasi pengaturan polusi plastik akan dimulai pada bulan
November 2022 Uruguay akan menjadi tuan rumah pertama
Indonesia dengan jumlah sampah sebanyak
9.13 juta ton ternyata nomor lima dari 10 Negara Penghasil Sampah
Plastik Terbanyak di Dunia. dan, juga nomor lima
dari 10 negara pembuang sampah ke laut
Sampah dan pengendaliannya sudah mulai menjadi issue parpol
yang dipromosikan ke rakyat.
Galon sekali pakai (AMDK) dikatakan KLHK bertentangan
dengan semangat aturan menteri LH No. 75 Tahun 2019. Perlukah adanya
kesepakatan dari semua pihak bukan cuma BPOM?
Tropical Go Green Olah Sampah Plastik
Jadi Barang Bermanfaat
Senin, 1 Agustus 2022 | 13:27 WIB
Oleh : Whisnu Bagus Prasetyo / WBP
Tropical Go Green menyerahkan sepatu dan tas dari bahan hasil daur
ulang sampah plastik pada anak-anak pemulung di Sekolah Alam Tunas
Mulia Bantar Gebang Jakarta.
Tropical Go Green menyerahkan
sepatu dan tas dari bahan hasil
daur ulang sampah plastik pada
anak-anak pemulung di Sekolah
Alam Tunas Mulia Bantar
Gebang Jakarta. (Foto: Dok)
2. Page2of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Jakarta, Beritasatu.com - PT Bina Karya Prima, salah satu perusahaan
fast moving consumer good (FMCG) terbesar sejak 1981 dengan produk
minyak goreng Tropical berupaya menjaga lingkungan berkelanjutan. Hal
itu diwujudkan perusahaan dalam bentuk tiga usaha, termasuk mengolah
sampah plastik menjadi bermanfaat.
"PT Bina Karya Prima memiliki produk minyak goreng dalam botol PET
bening 100% yang dapat didaur ulang," kata Senior VP Marketing PT Bina
Karya Prima Aristo Kristandyo dalam keterangan tertulisnya Senin
(1/8/2022).
BACA JUGA Sampah Plastik Global Akan Meningkat Tiga Kali Lipat
Dia mengatakan Indonesia menghasilkan hampir 7 juta ton sampah plastik
per tahun. Sayangnya hanya sekitar 7% hingga 10% yang berhasil didaur
ulang. "Orang banyak tidak tahu bahwa jenis plastik tertentu seperti botol
PET didaur ulang dengan laju hampir 70%,” kata dia.
Aristo Kristandyo mengatakan melalui gerakan Tropical Go Green,
perusahaan berkontribusi dalam bentuk tiga usaha. Pertama, menciptakan
kemasan botol plastik siap daur ulang atau di masa datang kemasan yang
dibuat dari bahan hasil daur ulang.
Kedua, mendukung sistem pemilahan dan pengelolaan limbah plastik yang
baik. Ketiga, memberi dukungan kepada komunitas pengumpul limbah
yang harus menanggung dampak buruk dari pengelolaan sampah kurang
baik.
Kepala Unit Pengelola Sampah Terpadu (UPST) Bantar Gebang, Dinas
Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Agung Pujo Winarko mengatakan
Pemprov DKI Jakarta mendukung gerakan Tropical Generasi Peduli yang
digagas dan dilakukan Tropical Go Green. "Membuang sampah sesuai
jenisnya akan memudahkan pengolahan dan dapat menghindari
penumpukan sampah yang merupakan sumber penyakit serta
pencemaran udara,” tutur dia.
BACA JUGA Setiap Tahun 4,9 Juta Ton Sampah Plastik Tidak Dikelola dengan Baik
Sementara itu Tropical Go Green menyerahkan sepatu dan tas dari bahan
hasil daur ulang sampah plastik pada anak-anak pemulung di Sekolah
Alam Tunas Mulia Bantar Gebang Jakarta. Sampah daur ulang itu
terkumpul selama periode Mei-Juli 2022.
“Sepatu ini dimaknai agar anak sebagai generasi penerus dapat
melangkah meraih cita-cita menuju masa depan lebih baik, sedankan tas
ini dimaknai sebagai bekal mereka agar selalu menuntut ilmu pengetahuan
yang bermanfaat bagi mereka,” tutur pendiri Sekolah Alam Tunas Mulia,
Juwarto.
3. Page3of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com
TAG: Tropical Minyak Goreng Tropical Bina Karya Prima Sampah Plastik
Pemulung
https://www.beritasatu.com/news/958679/tropical-go-green-olah-sampah-
plastik-jadi-barang-bermanfaat
Senin 01 Agustus 2022, 16:40 WIB
Seluruh Pihak Harus Jaga Komitmen Pengurangan Sampah
Plastik
mediaindonesia.com | Humaniora
Seorang petani menyedot air
dengan pompa untuk mengairi
sawah di Kali Cikarang yang
dipenuhi sampah plastik di
Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat,
Rabu (27/7/2022). . 1
HINGGA tahun 2025 mendatang pemerintah memiliki komitmen untuk
mengurangi sampah plastik sampai 70%.
Hal ini juga tertuang dalam road map yang diatur dalam UU No. 18 Tahun
2018 serta Peraturan Menteri LHK No.75 Tahun 2019.
Kendati begitu, peta jalan pemerintah ini mulai terasa berat karena
produsen makanan minuman justru memperkenalkan produk kemasan
baru dari bahan plastik sekali pakai yang tidak sesuai dengan komitmen
pemerintah.
Fungsional Ahli Madya Direktorat Pengelolaan Sampah, KLHK, Edward
Nixon Pakpahan menyampaikan, “Permen LHK No.75 tahun 2019
memang mewajibkan produsen sektor ritel, manufaktur, serta industri
makanan dan minuman untuk melakukan pengurangan produk sampah
mereka."
4. Page4of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
"Kami mendorong agar produsen mengutamakan kemasan guna ulang.
Harapannya produsen melakukan pengurangan produksi kemasan plastik
sekali pakai,” ujarnya dalam keterangan pers, Senin (1/8).
Edward juga menanggapi wacana regulasi yang mendorong penggunaan
air minum dalam kemasan (AMDK) galon sekali pakai. Menurutnya, AMDK
galon sekali pakai tidak sejalan dengan prioritas penanganan sampah
dalam Permen LHK 75/2019 tersebut.
“Pada dasarnya AMDK galon sekali pakai pada ujungnya nanti hanya akan
menjadi sampah dan membebani lingkungan. Kami tidak mendukung
penggunaan AMDK galon sekali pakai, usahakan perbanyak AMDK galon
guna ulang,” tegasnya.
Selain itu kekhawatiran serupa juga menjadi fokus bahasan pada forum
Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group
(EDM-CSWG) di Presidensi G20 beberapa waktu lalu.
Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Sigit
Riliantoro juga mengemukakan bahwa delegasi G20 sepakat untuk
mendukung agenda pengelolaan sampah laut.
Salah satunya dengan mendorong penerapan ekonomi sirkular. “Salah
satu fokus agenda pada pertemuan tingkat tinggi di G20 ini adalah
mencegah sebanyak mungkin sampah plastik ke laut dengan
menggunakan siklus ekonomi sirkular,” ujarnya.
Berkaitan dengan itu, AMDK galon sekali pakai yang belum memiliki
mekanisme daur ulang yang baik berpotensi menjadi polutan dan
mencederai komitmen pemerintah hingga komunitas global untuk
mencegah sampah plastik masuk ke laut.
Sumardi Ariansyah, Public and Youth Mobilizitasions dari Econusa
Foundation, juga menanggapi masalah ini dengan nada serupa.
Menurutnya penggunaan galon sekali pakai itu akan menjadi masalah baru
bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
“Ini isu yang luar biasa, 2025 sudah dekat. Di 2021-2022 kita sempat
mengkampanyekan tentang pengurangan galon sekali pakai. Karena galon
sekali pakai dalam penelitian pun tidak begitu steril. Tidak seperti yang
selama ini digemborkan bahwa galon sekali pakai lebih steril dari guna
ulang,” ujar Ari saat ditemui Minggu (24/7).
Belum lagi menurut Ari, galon sekali pakai itu setelah digunakan belum
ada alur daur ulang yang lebih jauh dan sistematis. Menurutnya di
Indonesia baru sekitar 12% sistem daur ulang bagi galon sekali pakai.
5. Page5of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
“Pada Undang-Undang No. 18 Tahun 2018 tentang pengelolaan sampah,
regulasi ini jelas memberikan arahan agar industri mengurangi produksi
kemasan sekali pakai, serta menggiatkan usaha daur ulang dan
penggunaan wadah guna ulang,” kata Ari.
Terkait dengan rencana BPOM yang akan melabeli air minum dalam
kemasan (AMDK) galon atas nama kesehatan publik, Ari kurang
sependapat dengan solusi yang ditawarkan tersebut. Menurutnya. hal itu
adalah solusi semu.
“Solusi itu tidak langsung menyentuh permasalahan inti. tidak 100% galon
sekali pakai itu bebas atau steril dari zat-zat kimia. Daripada membuat
galon sekali pakai, solusi yang tepat menurut kami adalah penyediaan
water station yang disediakan pelaku industri di ruang publik seperti mall
atau stasiun,” kata Ari.
Senada dengan Ari, Swietenia Puspa Lestari, Pendiri Divers Clean Action
juga merasa bahwa narasi yang dibangun saat ini membuat persepsi
masyarakat tentang galon sekali pakai dan guna ulang menjadi keliru.
Baca juga: WALHI: Produsen Belum Berkomitmen untuk Atasi Krisis Sampah Plastik di
Indonesia
“Sekarang edukasi atau iklan di masyarakat tentang AMDK galon itu
menciptakan persepsi keliru, bahkan sampai build in ke sinetron-sinetron.
AMDK galon sekali pakai tidak lebih baik daripada AMDK galon guna
ulang,” katanya.
Menurutnya di kalangan masyarakat sendiri ada 50 ribu orang yang sudah
menandatangani petisi untuk menolak galon plastik sekali pakai.
Masyarakat harus mencegah peralihan konsumsi dari kemasan guna
ulang dan isi ulang, jadi konsumen kemasan sekali pakai.
Data KLHK sendiri menunjukkan baru 28,5% sampah plastik ke laut
Indonesia yang bisa dikurangi dari 2018-2021. Ini masih jauh dari target
pengurangan 70% di 2025. Serta diketahui sampah plastik sekali pakai
perlu waktu ratusan tahun untuk terurai kembali.
Belum lagi uraian plastik sekali pakai memperbesar risiko kontaminasi
mikro plastik yang mencemari tidak hanya lingkungan tapi juga bagi
kesehatan manusia dan hewan. (RO/)L-09) ? ?
TAGS: # KLHK # Kendalikan Sampah Plastik # Sampah Plastik # galon #
Daur Ulang # G20 # Presidensi G20
Sumber: https://mediaindonesia.com/humaniora/511337/seluruh-pihak-
harus-jaga-komitmen-pengurangan-sampah-plastik
6. Page6of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Komitmen Kumpulkan dan Daur Ulang Sampah Plastik,
Suntory Garuda Beverage Gabung IPRO
Gilar Ramdhani
01 Agu 2022, 18:56 WIB
Penandatangan dokumen perjanjian keanggotaan dan kerja sama oleh
Chief People & Culture and Corporate Affairs SGB, Asep Susilo, dan
General Manager IPRO, Zul Martini Indrawati, di Jakarta, 1 Agustus 2022.
Liputan6.com, Jakarta Suntory Garuda Beverage (SGB) resmi bergabung
dengan Indonesian Packaging Recovery Organization (IPRO). Kepastian
SGB menjadi anggota IPRO ditandai dengan penandatangan dokumen
perjanjian keanggotaan dan kerja sama oleh Chief People & Culture and
Corporate Affairs SGB, Asep Susilo, dan General Manager IPRO, Zul
Martini Indrawati, di Jakarta, Senin, 1 Agustus 2022.
Dengan demikian, saat ini tercatat 10 (sepuluh) anggota IPRO yakni Coca
Cola Indonesia, Danone Indonesia, Indofood Sukses Makmur Tbk, Nestle
Indonesia, Tetra Pak Indonesia dan Unilever, Sampoerna Indonesia, SIG,
SC Johnson Indonesia dan Suntory Garuda Beverage (SGB).
Enam+02:14VIDEO: Kenaikan BBM Bikin Harga Daging Ayam dan Bawang Merah
Melonjak di Klaten
Bergabung menjadi anggota IPRO, Suntory Garuda Beverage (SGB) akan
bekerja sama dalam mengumpulkan dan mendaur ulang sampah plastik
jenis polypropylene (PP) di Indonesia.
Chief Executive Officer and President Director PT Suntory Garuda
Beverage, Ong Yuh Hwang, mengatakan, SGB adalah produsen minuman
ringan dalam kemasan gelas terbesar di Indonesia. Dua merek minuman
ringan dalam kemasan gelas yang diproduksi adalah OKKY jelly dan teh
siap minum Mountea. Kemasan produk tersebut dibuat dari plastik PP
yang aman bagi konsumen.
7. Page7of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
“Kami sejak awal selalu melakukan upaya proaktif untuk mengurangi
timbulan sampah kemasan, serta mengumpulkan dan mendaur ulang
sampah plastik secara berkesinambungan,” katanya.
Sementara Chief of People & Culture and Corporate Affairs Officer, PT
Suntory Garuda Beverage, Asep Susilo, menuturkan, komitmen SGB
sejalan dengan kebijakan Grup Suntory untuk terus berkolaborasi dengan
pemangku kepentingan, lembaga pemerintah dan non-pemerintah, untuk
mengelola sampah plastik.
“Oleh karena itu, kami bangga dapat bergerak bersama IPRO untuk
menciptakan masyarakat yang berkelanjutan melalui konsep ekonomi
sirkular. Konsep holistik ini dimulai dari desain kemasan, pemilihan bahan
kemasan yang ramah lingkungan dan aman, hingga upaya pengumpulan
dan daur ulang sampah plastik,” ujar Asep.
by TaboolaSponsored Links
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan
WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata
kunci yang diinginkan.
2 dari 2 halaman
IPRO Apresiasi Suntory Garuda Beverage
IPRO Apresiasi Suntory Garuda Beverage
Penandatanganan Kerjasama Suntory Garuda dan IPRO untuk
Pengumpulan dan Daur Ulang Sampah Plastik di Jakarta,
Senin, 1 Agustus 2022.
General Manager IPRO Zul Martini Indrawati, mengapresiasi
bergabungnya Suntory Garuda Beverage (SGB).
“Kami pun bermitra dengan pemangku kepentingan terkait termasuk
pemerintah, akademisi, masyarakat sipil dan lainnya untuk meningkatkan
keterlibatan semua pihak dalam pengelolaan sampah,” katanya.
Menurut dia, limbah kemasan SGB yang banyak menggunakan jenis
plastik PP dapat didaur ulang menjadi berbagai kebutuhan sehari-hari.
“Tinggal memastikan seberapa banyak kemasan pasca pakai itu dapat
ditarik kembali dan didaur ulang. Hal ini sejalan dengan Permen LHK P. 75
Tahun 2019” ujarnya.
Martini menambahkan, secara inklusif, IPRO mengajak produsen, brand
owner, retailer, serta perwakilan dari pemerintah, asosiasi industri dan
lembaga pendidikan untuk bersama-sama mengelola sampah serta
memberikan contoh positif dari ESR yang efektif untuk ekonomi transisi
8. Page8of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
lainnya, mendorong persaingan yang adil di antara merek, pengecer, dan
produsen kemasan. IPRO juga secara aktif membentuk sistem
pengelolaan sampah Indonesia, mengadvokasi regulasi yang adil dan
efektif.
(*)
https://www.liputan6.com/news/read/5030747/komitmen-kumpulkan-dan-
daur-ulang-sampah-plastik-suntory-garuda-beverage-gabung-ipro
Agustus
020822
Sustainable Travel with UNESCO: Targeting Zero-Plastic for
Hospitality and Tourism Businesses (QUIZ)
Lesson 1 of 6
1. What is the UNESCO Sustainable Travel Pledge?
Once again, welcome to our course! Plastic pollution is one of the world's
most pressing challenges, therefore we congratulate you for taking this
step towards plastic waste reduction in tourism and hospitality.
The amount of plastics we currently produce, consume and dispose of is
unsustainable, and, as we will see throughout the course, tourism activities
and hospitality businesses contribute greatly to this issue. For this reason,
it is important that we lead the fight against single-use plastics.
In this course, we will cover the following topics:
1 What is the UNESCO Sustainable Travel Pledge?
2 What is the necessary process to implement a plastic waste reduction
strategy?
3 What are the concrete measures needed to reduce single-use plastics in
my business?
4 How can local knowledge and products help fight plastic waste?
5 How can I continue my journey towards plastic waste reduction?
By the end of this course, you will be able to:
9. Page9of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
implement the necessary process for single-use plastics reduction to be
applied by tourism and hospitality businesses;
develop an action plan for plastic waste reduction for your business'
context;
identify what types of products and materials can be locally sourced to
replace single-use plastics; and
commit to plastic waste reduction and other priority sustainability
challenges.
Take the final quiz and get your certificate!
If you would like to receive a certificate for this course, you can take the
Quiz at the end, and if your score is 80% or higher, a Certificate of
Completion will be issued automatically for you. You can take the quiz as
many times as you wish.
Let's get started, then, and please enjoy!
CONTINUE
https://rise.articulate.com/share/9plcr6hwLpaMQxbw-
fJkK5DQ_m_kZeT6#/lessons/SICMIgVHMakbsK8JY6kVGniAdsdQuSBw
Top! Sampah Plastik Didaur Ulang Jadi 'Batako',
Begini Prosesnya
Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 04 Agu 2022 09:38 WIB
Ilustrasi Daur Ulang Sampah Plastik/Foto:
Grandyos Zafna
Jakarta - Salah satu perusahaan rintisan ByFusion yang berbasis di Los
Angeles, Amerika Serikat (AS) membuat blok bahan bangunan berbahan
dasar sampah plastik.
10. Page10of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
ByFusion menilai sampah plastik merupakan salah satu masalah yang
bisa terus membesar. Pada 2040 sampah plastik akan mencapai 710 juta
ton dan bisa menyumbat ekosistem bumi, lautan, sungai, dan daratan.
ByFusion menciptakan sistem dan mengumpulkan berbagai jenis sampah
plastik untuk mendaur ulang agar bisa kembali digunakan. Perusahaan
yang didirikan pada 2017 ini mengembangkan mesin untuk mengolah
mesin sekali pakai dan menjadi ByBlock.
Baca juga: Nilai Ekonomi Sampah Laut
Blok ini mirip dengan batako yang biasa digunakan untuk konstruksi
pembangunan rumah. Saat ini ByBlocks seluruhnya digunakan dari
sampah plastik reklamasi.
"Ada banyak sampah plastik yang tak dapat didaur ulang seperti pulpen
sampai sikat gigi," kata CEO ByFusion Heidi Kujawa dikutip dari CNN,
Kamis (4/8/2022).
Dia mengungkapkan, ByFusion merancang teknologi secara khusus untuk
mengolah sampah-sampah yang mungkin tak bisa didaur ulang.
Baca juga: Risiko Masalah Sampah di Balik Rencana Label BPA di Galon Air
Kujawa menyebut saat ini ada tujuh jenis sampah plastik dan hanya dua
jenis yang bisa didaur ulang. Mesin yang dinamakan Blocker System itu
mengubah sampah menjadi blok bangunan tanpa harus menyortir atau
mencuci terlebih dulu.
Mesin itu bisa mengolah plastik dengan cara dicabik, diparut dan dilebur
menjadi balok padat menggunakan uap dan kompresi.
"Kami merancang model ByBlocks kami seperti blok semen yang
berongga. Ukurannya 16 inci kali 8 kali 8," jelas dia. Batako ini lebih ringan
dari blok semen pada umumnya.
(kil/ara)
sampah plastic bahan bangunan startup
Baca artikel detikfinance, "Top! Sampah Plastik Didaur Ulang Jadi 'Batako', Begini
Prosesnya" selengkapnya https://finance.detik.com/properti/d-6215590/top-
sampah-plastik-didaur-ulang-jadi-batako-begini-prosesnya
.
11. Page11of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Produsen AMDK Diminta Tetapkan Agen Resmi
Rabu, 3 Agustus 2022 14:33 WIB
INFO NASIONAL -- Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN)
meminta agar produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) galon isi
ulang menetapkan agen resmi. Tujuannya supaya masyarakat terlindungi
dan terhindar dari membeli AMDK galon isi ulang oplosan.
“Agen resmi memang sudah sepatutnya ada, sehingga mutu dan kualitas
barang terjamin. Hal ini sesuai Pasal 4 huruf (c) Undang-Undang
Perlindungan Konsumen yang menyatakan hak konsumen adalah hak atas
informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang dan atau jasa,” kata anggota BPKN Slamet Riyadi dalam
keterangan tertulis, Senin 1 Agustus 2022.
BPKN juga mendorong produsen AMDK galon isi ulang supaya
secepatnya membenahi tata kelola bisnisnya. Slamet mengatakan,
pembenahan terutama harus dilakukan pada sisi hilir agar praktik
pemalsuan tidak terus berulang.“Titik lemah ada di hilir, karena seringkali
penjual atau warung tergiur tawaran galon isi ulang yang harganya lebih
murah daripada harga yang normal,” kata Slamet. BPKN juga
menyarankan agar produsen menerapkan pelabelan kemasan galon isi
ulang, sebagai cara jitu menangkal praktik galon oplosan, misalnya
dengan label sekaligus segel sekali buka.
Senada, anggota Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen
Indonesia (YLKI) Tubagus Haryo, juga menyarankan produsen air dalam
galon untuk mempunyai distributor dan agen yang memiliki lisensi resmi.
"Setiap distributor dan agen seharusnya juga memiliki lisensi resmi," kata
Tubagus 28 Juli 2022. Menurut dia, karena oplosan, air minum dalam
kemasan galon itu bukan keluaran pabrikan sehingga membuat konsumen
dirugikan.
Produsen menurut dia juga perlu untuk mengedukasi konsumen. Ditambah
dengan penerapan pemberian izin lisensi resmi kepada para distributor
dan agen AMDK galon, nantinya diharapkan akan mempermudah
konsumen untuk mendapatkan air minum dalam kemasan yang layak,
aman dan terjamin keaslian airnya. Konsumen akan mudah memintakan
pertanggungjawaban pada distributor dan agen pemegang lisensi resmi
merek terentu karena identitas tempat usahanya jelas, yang mudah
ditandai dari papan nama resmi yang dipasang. (*)
info tempo AMD Kprodusen
https://nasional.tempo.co/read/1618775/produsen-amdk-diminta-tetapkan-
agen-resmi
12. Page12of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Pencamaran Sampah Mikroplastik di Teluk Jakarta
Meningkat 10 kali Lipat Semasa Pandemi
Reporter Antara
Editor Iqbal Muhtarom
Rabu, 3 Agustus 2022 20:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
memperlihatkan terjadinya peningkatan sampah mikroplastik bentuk
benang yang berasal dari alat pelindung diri (APD) di muara sungai
menuju Teluk Jakarta semasa pandemi Covid-19.
“Melimpahnya mikroplastik yang ditemukan pada kisaran 4,29 hingga
23,49 partikel mikroplastik per 1.000 liter air sungai dengan rata-rata 9,02
partikel per 1.000 liter air sungai yang bergerak menuju perairan Teluk
Jakarta,” kata peneliti Pusat Riset Oseanografi BRIN M Reza Cordova
dalam keterangan tertulis, Rabu, 3 Agustus 2022.
Sampah plastik ukuran mikroskopik (mikroplastik) bentuk benang yang
berasal dari APD tersebut terindikasi memiliki bentuk asal dan jenis
komposisi kimia yang sama dengan masker medis.
Dilansir dari Antara, proporsi sampah mikroplastik tersebut meningkat 10
kali lipat pada Desember 2020, dibandingkan sebelumnya yang hanya
sekitar 3 persen sesaat setelah ditemukannya kasus Covid-19 pertama di
Indonesia.
Hasil riset kolaborasi peneliti BRIN yang dikoordinasi oleh Reza, dengan
Universitas Terbuka, Universitas Sumatera Utara, IPB University dan
University of Portsmouth di Inggris menyimpulkan peningkatan mikroplastik
yang signifikan terjadi terutama pada saat curah hujan tinggi.
Riset pemantauan mikroplastik di muara sungai tersebut mencatat
kelimpahannya yang lebih tinggi di wilayah pesisir timur Teluk Jakarta
dibandingkan pesisir bagian barat.
Dari sembilan muara sungai yang diteliti di Kawasan Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), mikroplastik ditemukan
pada semua muara sungai yang diteliti.
Menurut Reza, penambahan mikroplastik paling tinggi ditemukan pada
musim hujan yakni rata-rata 9,02 partikel per 1.000 liter air sungai,
sedangkan paling rendah ditemukan pada musim kemarau yakni 8,01
partikel per 1.000 liter air sungai.
14. Page14of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Dilansir dari Antara,
Humas TNGGP
Cianjur, Agus Deni
mengatakan,
operasi bersih ini
dilakukan bersama
setelah penutupan
jalur tanggal 14
sampai 24 Agustus
2022.
Hasilnya, sebanyak 500 kilogram sampah dari berbagai jenis diturunkan,
mulai dari sampah plastik hingga ditemukan banyak celana dalam yang
ditinggalkan para pendaki.
"Sukarelawan dan petugas berhasil menurunkan 500 kilogram sampah
berbagai jenis saat menalkukan opersi kebersihan (opsih) yang diadakan
sebelum dilakukan penutupan jalur pendakian. Sebagian besar sampah
yang dikumpulkan dari jenis plastik bekas bungkus mie instan," ujarnya.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup Sementara
Kerangka Manusia Korban Erupsi Gunung Semeru Kembali Ditemukan
Selain itu, Deni menegaskan agar pendaki tidak lagi meninggalkan
sampah jenis apapun, termasuk celana dalam yang masih banyak
ditemukan diantara tumpukan sampah tersebut.
Pendaki diimbau wajib mengikuti aturan untuk menjaga kebersihan dan
keindahan taman nasional dengan cara tidak meninggalkan sampah
sekecil apapun.
Salah seorang Sukarelawan TNGGP Cianjur, Niko Rastagil mengatakan,
opsih ini dilakukan bersama warga, petugas, relawan dan organisasi
pecinta alam selama satu hari.
"Gabungan sukarelawan ini melakukan penyisiran mulai dari puncak
hingga pintu masuk pendakian. Kita terbagi menjadi beberapa kelompok,
hingga dapat maksimal memunguti sampah yang disisakan pendaki,"
ujarnya.
Menurutnya, tingkat kesadaran pendaki untuk tidak meninggalkan sampah
di jalur maupun puncak gunung masih sangat rendah.
16. Page16of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Baca juga: Ih, Jorok! Celana Dalam Berserakan Juga Ada di Gunung Gede Pangrango
Dalam opsih ini selain ditemukan berbagai jenis sampah, relawan juga
kerap menemukan celana dalam yang dibuang begitu saja oleh para
pendaki. Salah satu relawan mengungkapkan setidaknya ada 10 celana
dalam yang ditemukan saat opsih pada Sabtu (6/8/2022).
"Iya kami temukan lagi celana dalam dari kawasan Alun-alun
Suryakencana. Ada juga yang ditemukan di jalur pendakian. Totalnya
sekitar 10 celana dalam yang kita temukan," kata Volunteer Gunung Gede
Pangrango Niko Rastagil, Sabtu (6/8/2022).
Menurut Niko, celana dalam tersebut dibuang pendaki yang mengalami
sakit perut. Ia juga menambahkan bahwa meski kotor, seharusnya celana
dalam tersebut tetap dibawa turun.
"Seperti sebelumnya, dibuang karena pendaki sakit perut. Padahal
seharusnya tidak boleh dibuang, mestinya dibawa lagi turun gunung,"
ujarnya.
Pada opsih beberapa hari sebelumnya, Niko juga menyampaikan bahwa
penemuan celana dalam ini bukan merupakan hal yang jarang terjadi.
Setiap opsih setidaknya ada sepuluh hingga belasan celana dalam
ditemukan.
"Sekali opsih itu bisa sepuluh celana dalam hingga belasan celana dalam.
Tidak banyak, tapi tetap saja sampah dan membuat pemandangan tidak
nyaman, karena saat mendaki tiba-tiba jadi terlihat celana dalam yang
dibuang sembarangan," kata dia, Rabu (3/8/2022).
Pada opsih Gunung Gede Pangrango di hari Sabtu (6/8), petugas dan
relawan juga menemukan hampir setengah ton sampah. Lebih tepatnya
400 kilogram sampah yang terbagi dalam 140 karung. Sampah yang
ditemukan didominasi oleh sampah plastik.
"Iya kita juga bersihkan dan angkut hampir setengah ton sampah,
kebanyakan plastik. Sampah itu dibuang pendaki yang tidak
bertanggungjawab. Padahal aturan sudah jelas, sampah yang dibawa ke
atas harus dibawa lagi ke bawah," kata Niko.
Sampah-sampah ini dikumpulkan dari sepanjang jalur pendakian hingga
kawasan Alun-alun Suryakencana. Ini merupakan rute yang ditempuh oleh
para petugas dan relawan opsih.
"Kita sisir setiap jalur yang biasanya banyak sampah karena ulah para
pendaki yang tidak bertanggungjawab. Termasuk di puncak dan kawasan
Suryakencana," lanjut Niko.
17. Page17of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Baca juga: Ritual Buang Kutang-Celana Dalam di Gunung, Langsung Diambil Dong...
Niko berharap ke depannya para pendaki dapat lebih sadar dengan aturan
yang ada. Terutama mengenai permasalahan sampah. Agar alam Gunung
Gede Pangrango tidak tercemari dan tetap terjaga.
"Kami terus imbau agar pendaki tidak buang sampah, apalagi membuang
celana dalam," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di detikJabar.
Simak Video "Inilah Hamparan Kesejukan yang Tak Jauh dari Jakarta"
(ysn/ysn)
gunung gede pangrango celana dalam di gunung gede pangrango wisata
gunu
Baca artikel detikTravel, "Iyuuwh... Celana Dalam Masih Berserakan di Gunung Gede
Pangrango" selengkapnya https://travel.detik.com/travel-news/d-
6220758/iyuuwh-celana-dalam-masih-berserakan-di-gunung-gede-
pangrango.
Kacau! 200 Kg Sampah Berserakan
Bekas Pengunjung Ritual Suro
Ardian Fanani
detikTravel
Sampah menggunung di Alas Purwo peninggalan pengunjung saat malam Suro.
(Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi - Ritual Suroan yang digelar di Taman Nasional (TN) Alas
Purwo meninggalkan sampah menggunung. Sampah yang dikumpulkan
mencapai 200 kilogram.
Ritual Suroan digelar di Taman Nasional Alas Purwo, Kecamatan
Tegaldlimo, Banyuwangi. Salah satu kegiatan dalam Ritual Suroan adalah
bermeditasi.
Terdapat empat lokasi yang menjadi titik berkumpul para pengunjung
untuk melakukan meditasi. Keempat lokasi tersebut yaitu Pantai Pancur,
Pantai Trianggul Asri, Pantai Parang Ireng dan Goa Istana.
Baca juga: Sedih, Paus Sperma yang Terdampar di Banyuwangi Mati
18. Page18of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Meditasi ini dilakukan oleh pengunjung pada awal bulan Suro yakni pada
tanggal 29 Juli sampai 31 Agustus. Menurut informasi dari Kepala Seksi
Pengelola wilayah 1 Balai Taman Nasional Alas Purwo Probo Wresniaji,
total pengunjung yang datang mulai tanggal 29 sampai 1 Agustus
mencapai 5.233 orang.
Keempat lokasi meditasi ini menjadi lokasi penumpukan sampah
terbanyak. Jika diakumulasikan, terdapat 202,5 kilogram sampah yang
terdiri atas sampah plastik dan organik.
"Dari empat lokasi itu terkumpul sampah plastik dan organik seberat 202,5
kilogram. Dari catatan pengelola, total pengunjung yang datang mulai
tanggal 29 sampai 1 Agustus mencapai 5.233 orang," kata Probo.
Probo menyayangkan perilaku para pengunjung yang tak bertanggung
jawab atas sampah yang mereka bawa.
"Kami sayangkan perilaku pengunjung mereka membuang sampah
ditempat yang tidak seharusnya, mereka membuang sampah di sekitaran
lokasi hutan lindung," kata Probo Wresniaji kepada media, Sabtu
(6/8/2022) seperti dikutip detikJatim.
Menurutnya, jika memang berniat untuk menenangkan dan membersihkan
diri, sudah selayaknya ikut juga menjaga kebersihan lingkungan
sekitarnya. Para pengunjung datang dengan tujuan yang baik, seharusnya
mereka juga dapat memperlakukan hutan yang mereka kunjungi dengan
sebaik mungkin.
"Ketika mau membersihkan diri ya seyogyanya menjaga kebersihan lokasi
pembersihan diri. Pengunjung harusnya bijak dan peduli terhadap
kelestarian hutan, bukan malah mencemari dan seolah tidak peduli pada
lingkungan," kata Probo.
Pihak pengelola akhirnya melakukan pembersihan di empat lokasi
pertapaan di Alas Purwo. Hal ini dilakukan agar kebersihan dan kelestarian
kawasan hutan ini dapat tetap terjaga.
"Kami sudah melakukan pembersihan di beberapa titik lokasi," ujarnya.
Baca juga: Malam Minggu di Kota Malang, Bisa Nongki di Kafe ala Santorini
Probo berharap ke depannya masyarakat yang berkunjung ke Taman
Nasional Alas Purwo Banyuwangi dapat bersikap lebih bijak, Serta dapat
membantu menjaga kelestarian hutan dengan tidak membuang sampah
sembarangan.
"Semoga ke depan pengunjung bisa lebih bijak, lebih smart, dan lebih
peduli terhadap lingkungan," kata Probo.
19. Page19of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Artikel ini telah tayang di detikJatim.
Simak Video "Uji Coba Pembukaan Wisata Banyuwangi: Maksimal Buka 5 Hari
Seminggu"
(ysn/ysn)
wisata banyuwangi ritual suroan taman nasional alas purwo
Baca artikel detikTravel, "Kacau! 200 Kg Sampah Berserakan Bekas Pengunjung Ritual
Suro" selengkapnya https://travel.detik.com/travel-news/d-6221137/kacau-
200-kg-sampah-berserakan-bekas-pengunjung-ritual-suro.
TPA Jatibarang Diprediksi Penuh Tahun 2023,
Pemkot Semarang Bakal Manfaatkan Sampah Jadi Listrik
Kompas.com - 08/08/2022, 18:52 WIB
(KOMPAS.com/Muchammad Dafi Yusuf )
Penulis Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf | Editor Dita Angga
Rusiana
Kondisi TPA Jatibarang, Kota Semarang, Jawa Tengah. Selasa (17/7/2022)
SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah
memprediksi jika Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang bakal
penuh pada Juni 2023 mendatang. Berbagai upaya telah dilakukan oleh
pemerintah salah satunya dengan memanfaatkan sampah di TPA
Jatibarang dijadikan energi listrik.
Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan,
pengelolaan sampah menjadi energi listrik akan menjadi salah satu solusi
20. Page20of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
pengurangan sampah. "Ini sedang proses lelang untuk projek sampah jadi
energi listrik itu," jelasnya kepada Kompas.com, Senin (8/8/2022). Sampai
saat ini tim Pengelola Sampah Energi Listrik (PSEL) sudah melakukan
beberapa opsi agar sampah yang di TPA Jatibarang bisa berkurang
dengan rencana tersebut.
"Belum ada rencana karena nanti ada PSEL," kata dia saat ditanya
kemungkinan buat TPA baru di Kota Semarang. Selain itu Hevearita juga
sedang melakukan upaya pengurangan sampah organik dari hulu untuk
dijadikan produk-produk yang bernilai. "Sebenarnya itu bisa dimanfaatkan
untuk kompos, Eco Enzym dan produk-produk seperti tas," ungkapnya.
Dihubungi terpisah, Kepala TPA Jatibarang Wahyu Heryawan
menambahkan, sampai saat ini sampah yang masuk ke TPA Jatibarang
sebanyak 800 ton dalam sehari.
"Sekarang dalam sehari sekitar 800 ton. Dulu saat sebelum pandemi bisa
sampai 1000 ton perhari," ujarnya. Berdasarkan data yang dia terima,
sampai saat ini sampah yang masuk ke TPA Jatibarang 61 persen
merupakan sampah organik.
"Artinya itu semacam sampah rumah tangga. Itu yang paling banyak,"
ujarnya. Dia menyebut, saat ini lahan di TPA Jatibarang juga sudah habis.
Untuk itu pihak TPA Jatibarang barang mengembangkan maggot atau
belatung. "Kita harapannya karena 61 persen sampah organik akhirnya
kita membuat solusi melalui maggot itu. Jadi maggot bisa mengurangi
sampah organik," paparnya.
Sampai saat ini sudah ada 62 anggota pembudidaya maggot yang ikut
terlibat mengurangi sampah organik di Kota Semarang. "Kita berharap
nanti akan semakin banyak anggota kita. Untuk bibit dan telur juga kita
sediakan gratis jika ada warga yang minat," imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "TPA Jatibarang Diprediksi Penuh
Tahun 2023, Pemkot Semarang Bakal Manfaatkan Sampah Jadi Listrik ", Klik untuk
baca: https://regional.kompas.com/read/2022/08/08/185204678/tpa-
jatibarang-diprediksi-penuh-tahun-2023-pemkot-semarang-bakal-
manfaatkan
.
Penulis : Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf
Editor : Dita Angga Rusiana
https://regional.kompas.com/read/2022/08/08/185204678/tpa-jatibarang-
diprediksi-penuh-tahun-2023-pemkot-semarang-bakal-manfaatkan
21. Page21of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Overload, Gunungan Sampah di TPA Jalupang
Karawang Capai 15 Meter
Kompas.com - 09/08/2022, 14:10 WIB
Gunungan sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Jalupang, Kelurahan
Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang yang telah
overload.(KOMPAS.COM/FARIDA)
Penulis Kontributor Karawang, Farida Farhan | Editor Gloria Setyvani Putri
KARAWANG, KOMPAS.com - Tempat pembuangan akhir (TPA) Jalupang
yang terletak di Kelurahan Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten
Karawang sudah melebihi kapasitas atau overload. Kepala Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Karawang Wawan Setiawan mengatakan,
gunungan sampah di TPA seluas 10 hektar itu mencapai 15 meter.
"Iya betul sudah overload, luas
TPA 10 hektare dengan tinggi
15 meter. Total sampah
pasifnya ada 1,2 juta kubik,"
kata Wawan saat ditemui di
Kantor DLH Karawang pada
Selasa (9/8/2022).
Baca juga: TPA Jatibarang Diprediksi Penuh Tahun 2023, Pemkot Semarang Bakal
Manfaatkan Sampah Jadi Listrik
Wawan mengakui TPA Jalupang sudah selayaknya diperluas. Adapun
lahan perluasan sebetulnya telah disediakan hingga 20 hektar. Akan
tetapi, diakuinya untuk tahun ini belum masuk alokasi anggaran dalam
anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Karawang. "Iya
memang harus sudah diperluas lagi lahan TPA Jalupang itu. Apalagi
setahu saya itu batas ketinggian itu seharusnya maksimal 12 meter, ini kita
sudah 15 meter," ungkap Wawan.
Untuk menyiasati itu, DLH berupaya mengurangi volume sampah dari
tingkat bawah di masyarakat. Di antaranya, terus menyosialisasikan
tentang pemilahan sampah bernilai ekonomis di warga. Kemudian
mengoptimalkan keberadaan bank sampah hingga Tempat Pengelolaan
Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R). Jumlah bank sampah di
Karawang ada 91, namun yang aktif 24. Kemudian TPS3R ada 20.
"Upaya ini diharapkan dapat menekan volume sampah yang dibuang ke
TPA," kata Wawan. Di samping itu, DLH Karawang juga akan
menggandeng pihak ketiga dalam penanganan pengurangan tumpukan
22. Page22of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
sampah di TPA dengan menerapkan teknologi Refuse-Derived Fuel
(RDF).
Baca juga: Pemda DIY Sebut Butuh Waktu 4 Bulan agar Air Lindi TPA Piyungan Tak
Bau dan Bisa Dibuang
"Jika semua itu berjalan baik diyakini bakal mengurangi volume tumpukan
sampah sambil menunggu perluasan lahan TPA," tandasnya. Kepala
Bidang Kebersihan DLH Karawang, Guruh Sapta mengungkapkan, volume
sampah setiap harinya mencapai 1.200 ton setiap harinya. Namun, hanya
47,6 persen atau sekitar 564 ton volume sampah yang dapat terangkut.
Sebab, jumlah truk pengangkut sampah milik DLH Karawang hanya 54
truk, dari idealnya 200 truk.
Lihat Regional Selengkapnya TPA Jatibarang Diprediksi Penuh Tahun 2023, Pemkot
Semarang Bakal Manfaatkan Sampah Jadi Listrik
Pemda DIY Sebut Butuh Waktu 4 Bulan agar Air Lindi TPA Piyungan Tak Bau dan Bisa
Dibuang Air Limbah TPA Cikolotok Purwakarta Dituding Cemari Sungai Sultan HB X
Minta Sampah di TPA Regional Piyungan Memiliki Nilai Ekonomis
Kejari Bintan Terima Pengembalian Dana Korupsi Pengadaan Lahan TPA
Tanjunguban Selatan, Ini Jumlahnya Walhi Beri Kritik Keras Sampah yang Masuk ke
TPA Jatibarang Semarang Bisa Capai 1.000 Ton Per Hari
TAG: karawang TPA Jalupang TPA Jalupang karawang TPA Jalupang
overload
TPA Jalupang melebihi kapasitas Berita Terkait TPA Jatibarang Diprediksi Penuh
Tahun 2023, Pemkot Semarang Bakal Manfaatkan Sampah Jadi Listrik Pemda DIY
Sebut Butuh Waktu 4 Bulan agar Air Lindi TPA Piyungan Tak Bau dan Bisa Dibuang
Air Limbah TPA Cikolotok Purwakarta Dituding Cemari Sungai Sultan HB X Minta
Sampah di TPA Regional Piyungan Memiliki Nilai Ekonomis Kejari Bintan Terima
Pengembalian Dana Korupsi Pengadaan Lahan TPA Tanjunguban
Selatan, Ini Jumlahnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Overload, Gunungan
Sampah di TPA Jalupang Karawang Capai 15 Meter", Klik untuk baca:
https://bandung.kompas.com/read/2022/08/09/141035378/overload-
gunungan-sampah-di-tpa-jalupang-karawang-capai-15-meter.
Penulis : Kontributor Karawang, Farida Farhan
Editor : Gloria Setyvani Putri
23. Page23of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Sampah di Jalanan Kramat Jakpus Dibuang Saat Malam,
Diangkut Truk Pagi
Mulia Budi - detikNews
Selasa, 09 Agu 2022 15:29 WIB
Kondisi di Jl Kenanga, Kramat, yang disebut ada sampah. (Mulia Budi/detikcom)
Jakarta - Warga kembali mengeluhkan munculnya tumpukan sampah di Jl
Kenanga, Kelurahan Kramat, Senen, Jakarta Pusat (Jakpus). Sampah itu
disebut dibuang di area Jl Kenanga saat malam hari. "Pembuangan
sampah terus berlangsung sampai sekarang," kata warga bernama Imron,
Selasa (9/8/2022).
Sampah disebut dibuang oleh warga saat malam hari. Disebut, semakin
malam dan menjelang matahari terbit, sampah semakin menumpuk.
"Jam ke atas tambah malam tambah banyak. Kalau mau lihat puncaknya
jam 05.30 WIB atau sebelum jam 06.00 WIB," ujarnya.
Sampah-sampah yang menumpuk itu kemudian diangkut oleh truk sampah
pada pagi hari. Terkadang, truk sampah telat datang untuk mengangkut
sampah.
"Pengangkutan sampah oleh truk PPSU juga suka terlambat. Seharusnya
jam 06.00 WIB seperti di spanduk tetapi kenyataannya suka jam 06.30
WIB, bahkan jam 07.00 WIB pernah baru datang," tambahnya.
Baca juga: Warga Kembali Keluhkan Tumpukan Sampah di Jalanan Kramat Jakpus
Imron mengatakan kini tak ada lagi petugas yang berjaga di area tersebut.
Dia menyebut area Jl Kenanga yang jadi tempat pembuangan sampah
warga itu sempat dijaga petugas kebersihan selama 6 bulan.
"Itu semacam tenda, dulu saya lapor dipasang, di seberang jalan raya.
Cuma bertahan 6 bulan terus dicopot waktu itu mereka piket jaga,"
ujarnya.
Warga lainnya, Saifuloh, mengatakan hal senada dengan Imron. Dia
mengaku pernah melihat tumpukan sampah di Jl Kenanga saat hendak
salat Subuh melewati jalanan tersebut.
"Masih (ada yang buang sampah di Jl Kenanga), cuma nggak begitu
banyak," kata Saifuloh.
Dia mengatakan jumlah sampah yang dilihatnya itu tak terlalu banyak. Dia
mengaku tak setiap hari melihat tumpukan sampah di jalan tersebut.
24. Page24of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
"Dikit (tumpukan sampahnya), nggak nyampai segerobak, ya, paling
setengah gerobak, nggak banyaklah. Kadang-kadang sehari nggak ada
besoknya ada gitu, nggak tentulah pokoknya," ujarnya.
Baca juga: Tak Lagi Banyak Sampah, Jalanan Kramat Jakpus Bersih Siang Ini
Saifuloh berharap petugas kebersihan kembali berjaga agar tak ada lagi
warga yang membuang sampah di area tersebut. Menurutnya, area Jl
Kenanga itu akan tampak lebih bagus jika bersih dari tumpukan sampah
tak beraturan.
"Kalau dijaga terus ya lebih bagus biar nggak ada lagi yang buang, gitu aja
sih. Ya pokoknya harapannya lingkungannya bersih aja kalau saya sih,"
ujarnya.
Sementara itu, hal berbeda diungkapkan oleh warga lainnya, yaitu Asnah
dan Badriah. Mereka mengaku tak pernah melihat lagi tumpukan sampah
di jalan tersebut.
"Sekarang nggak bisa (buang sampah di Jl Kenanga), diomelin, nggak
pernah lihat lagi sekarang (orang buang sampah di area itu)," kata Asnah.
"Kagak ada (yang buang sampah di Jl Kenanga), udah kagak ada, bersih
udah. Udah kagak ada sih udah bersih," ujar Badriah.
Asnah mengatakan, sebelum larangan membuang sampah di area itu ada,
dirinya juga membuang sampah di Jl Kenanga tersebut. Namun, dia
mengaku tak pernah lagi membuang sampah di area itu lantaran adanya
larangan tersebut.
"Takut saya (sekarang kalau buang sampah di area Jl Kenanga), boleh
kan dulu udah berapa tahun gitu (saya buang sampahnya di area Jl
Kenanga itu)," ucapnya.
Baca juga: Sempat Dikeluhkan Warga, Jalanan Kramat Bersih dari Sampah Malam Ini
Pantauan detikcom di lokasi, Selasa (9/8/2022) pukul 12.16 WIB, sampah
berserakan tidak lagi terlihat di area yang dulunya dijadikan warga sebagai
tempat pembuangan sampah tersebut. Spanduk larangan membuang
sampah juga tak terlihat.
Tenda penjaga yang sebelumnya ada di jalan tersebut juga tidak lagi
tampak. Penjaga dari Dinas Lingkungan Hidup DKI (LH) maupun petugas
PPSU juga tak terlihat berjaga di lokasi.
Area itu tampak penuh oleh sejumlah gerobak sampah yang terparkir di
sepanjang tembok tersebut. Kemudian, satu truk pengangkut sampah juga
terlihat terparkir di area itu.
25. Page25of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
(aik/aik)
detikcom do your magic sampah jakarta pusat sampah di jalan kramat
jabodetabek
Baca artikel detiknews, "Sampah di Jalanan Kramat Jakpus Dibuang Saat Malam,
Diangkut Truk Pagi" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-
6224972/sampah-di-jalanan-kramat-jakpus-dibuang-saat-malam-diangkut-
truk-pagi
.
Truk Sampah Pemkot Bekasi Tabrakan dengan Pengendara
Motor, Satu Orang Meninggal
Kompas.com - 09/08/2022, 20:51 WIB Foto Ilustrasi kecelakaan motor(gas2.org)
Penulis Joy Andre | Editor Ambaranie Nadia Kemala Movanita
BEKASI, KOMPAS.com - Satu unit truk sampah milik Pemerintah Kota
(Pemkot) Bekasi dengan nomor polisi B 9461 ZQ terlibat kecelakaan
dengan sepeda motor Honda CBR bernomor polisi B 4848 FGO pada
Selasa (9/8/2022). Kepala Unit Laka Lantas Polres Metro Bekasi Kota Ajun
Komisaris Farida mengatakan dari insiden tabrakan tersebut, satu orang
dinyatakan tewas. "Pengemudi sepeda motor CBR yakni Marno (26)
meninggal dunia," ujar Farida, dalam keterangan yang diterima
Kompas.com, Selasa.
Farida mengatakan kejadian
tabrakan antara sepeda
motor dan truk sampah itu
terjadi saat korban
mengendarai sepeda motor
dan melintas dari arah timur
menuju barat. Sesampainya
di tempat kejadian atau
tepatnya di perempatan
Cikiwul, RT.08 RW 02,
Kelurahan Cikiwul,
Kecamatan Bantar Gebang,
Kota Bekasi, melintas satu
unit truk sampah yang
dikemudikan Jamaludin (31).
"Jamaludin datang dari arah yang berlawanan dengan sepeda motor yang
dikemudikan Marno dan keduanya pun saling menabrak," ujar Farida.
Setelah kecelakaan, korban sempat dibawa ke RSUD Kota Bekasi.
Namun, saat dirawat, Marno dinyatakan meninggal dunia. Kedua
kendaraan yang terlibat kecelakaan mengalami rusak berat.
26. Page26of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Farida mengatakan bahwa saat ini pihaknya sudah membawa pengemudi
truk sampah ke Mapolres Bekasi Kota untuk selanjutnya dilakukan
pemeriksaan. "(Sopir) kami amankan ke Polres Bekasi Kota," tutup Farida.
TAG: Truk sampah tabrak motor Truk sampah kecelakaan dengan motor
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Truk Sampah Pemkot Bekasi
Tabrakan dengan Pengendara Motor, Satu Orang Meninggal", Klik untuk baca:
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/09/20511381/truk-sampah-
pemkot-bekasi-tabrakan-dengan-pengendara-motor-satu-orang
.
Penulis : Joy Andre
Editor : Ambaranie Nadia Kemala Movanita
Kegigihan Yatno Gondrong,
Sulap Lahan Buangan Sampah Jadi Kebun Anggur
Angga Laraspati - detikNews
Selasa, 09 Agu 2022 14:28 WIB
Foto: Dok. OPPO
Jakarta - Di balik gedung-gedung pencakar langit yang ada di Ibu Kota
Jakarta, masih terdapat lahan-lahan terbengkalai yang tidak dimanfaatkan.
Lahan terbengkalai tersebut biasanya dijadikan sebagai tempat
pembuangan sampah sementara bagi sebagian penduduk.
Namun, lahan terbengkalai yang
berada di Duren Sawit ini disulap
oleh seorang yang bernama Yatno
Gondrong menjadi sebuah kebun
anggur. Ia membangun kebun
anggur di atas lahan seluas 600
meter persegi yang menjadi
tempat pembuangan sampah
Ide untuk mengubah lahan tersebut menjadi kebun anggur tercetus sekitar
tahun 2018. Dalam mengembangkannya, Yatno belajar otodidak dari
pengalaman hidup dan terus mengikuti perkembangan di media sosial
terkait pertanian.
27. Page27of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Pada awalnya, Yatno membeli tujuh jenis bibit anggur. Namun sayang,
anggur tersebut gagal tanam. Karena penasaran, Yatno pun memutuskan
untuk menjual motornya untuk membeli 20 bibit anggur. Dari 20 jenis, 11
jenis anggurnya bertumbuh subur.
Keberhasilan tersebut karena Yatno terus belajar dari komunitas pencinta
anggur dan mengamati serta bereksperimen dengan tanaman anggur
yang ia miliki. Yatno pun dibantu oleh beberapa tugas PPSU dari
Kelurahan Malaka Sari.
Dalam satu tengah tahun, Yatno sudah sukses mengembangkan budi
daya 60 jenis varietas anggur dengan sistem grafting dengan
memanfaatkan madu sebagai ZPT.
Yatno Gondrong pun menjadikan kebunnya wisata edukasi bagi
masyarakat umum yang ingin belajar. Kebunnya juga menerima siswa,
mahasiswa pertanian yang ingin belajar menanam anggur. Yatno juga
menyediakan bibit anggur berbagai jenis untuk pasokan khususnya di
Jakarta. (akn/ega)
Oppo kebun anggur lahan terbengkalai 77 portrait
Baca artikel detiknews, "Kegigihan Yatno Gondrong, Sulap Lahan Buangan Sampah
Jadi Kebun Anggur" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-
6224777/kegigihan-yatno-gondrong-sulap-lahan-buangan-sampah-jadi-
kebun-anggur
.
5 Fakta Proklamasi yang Jarang Diketahui,
Naskah Asli Sempat Masuk Tong Sampah
Nikita Rosa - detikEdu
Rabu, 10 Agu 2022 09:00 WIB
Ilutstrasi pembacaan teks proklamasi. (Foto: Tangkapan layar video di Rumah Digital
Indonesia)
Jakarta - Sebentar lagi, Indonesia akan merayakan hari kemerdekaan
yang ke-77. Tepat 77 tahun yang lalu pula, banyak fakta unik proklamasi
yang jarang diketahui.
Proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan di rumah Laksamana
Maeda pada 17 Agustus 1945 oleh Presiden RI pertama, Soekarno. Teks
proklamasi tersebut ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta sebagai wakil
Indonesia dan diketik oleh Sayuti Melik.
28. Page28of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Baca juga: Isi Pidato Proklamasi dari Soekarno, Begini Bunyinya
Jarang diketahui, banyak momen unik di hari bersejarah ini. Mulai dari teks
proklamasi yang dibuang hingga nyaris disita Jepang, inilah 5 fakta unik
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
5 Fakta Unik Proklamasi
1. Teks Asli Proklamasi Sempat Dibuang di Tong Sampah
Naskah asli proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno sempat dibuang
ke tong sampah, lho. Hal Dikutip dari detiknews, Andaryoko Wisnuprabu,
pria yang mengaku sebagai tokoh pemberontakan Pembela Tanah Air
(PETA) Supriyadi, mengatakan soal naskah proklamasi yang sempat
dibuang ke tempat sampah.
Naskah proklamasi tersebut ditulis oleh Bung Karno sekitar pukul 04.00
WIB, 17 Agustus 1945. Setelah selesai, Bung Karno kemudian
memberikan naskah itu kepada para pemuda yang berkumpul di
rumahnya, Jalan Pegangsaan Timur No 56. Naskah selanjutnya diketik
oleh Sayuti Melik.
"Usai mengetik, Melik meremas-remas naskah (teks proklamasi yang
ditulis Bung Karno) itu. Dia pikir kertas itu tidak diperlukan lagi, karena
sudah ada naskah ketikan. Naskah itu dibuang ke tempat sampah," kata
Andaryoko kepada detikcom dan The Jakarta Post di rumahnya, Selasa
(12/8/2008).
Namun, naskah tersebut diselamatkan oleh BM Diah, wartawan asal Aceh
yang ikut mendokumentasikan proklamasi. Naskah tersebut akhirnya ia
simpan selama 47 tahun sebelum diserahkan ke Museum Arsip Nasional
tahun 1992.
2. Suara Pembacaan Teks Proklamasi adalah Rekaman Ulang
Ternyata, rekaman teks proklamasi yang biasa kita dengar adalah hasil
rekaman ulang. Disebutkan dalam laman resmi Kemdikbud, teknologi pada
saat itu belum secanggih sekarang, sehingga belum bisa merekam video
dengan suara.
Perekaman suara asli Bung Karno baru dilakukan 6 tahun setelahnya. Di
studio RRI, Soekarno kembali membacakan teks proklamasi untuk
direkam.
3. Dokumentasi Proklamasi Ditanam di Bawah Pohon
Hasil dokumentasi selama proklamasi rupanya pernah hampir disita oleh
Jepang. Namun, berhasil diselamatkan oleh Frans Mendur.
Bersamaan dengan BM Diah, Frans Mendur adalah salah satu fotografer
yang turut mengabadikan momen kemerdekaan Indonesia. Hasil rekaman
proklamasi Frans tanam tepat di bawah pohon yang berada di kantor
Harian Asia Raja supaya tidak ditemukan oleh Jepang. Cerdik!
29. Page29of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
4. Kain untuk Bendera Didapat dari Pasukan Jepang
Kain bendera merah putih yang dijahit oleh Ibu Fatmawati adalah kain dari
pasukan Jepang. Pemberi kain itu adalah Chairul Basri, seorang perwira
dari departemen buatan Jepang. Saat itu, Chairul Basri sedang berada di
Kantor Jawa Hokokai.
Baca juga: Ternyata Ini Tokoh Pengibar Bendera Merah Putih Saat Proklamasi
5. Teks Proklamasi Dikumandangkan Ketika Bulan Ramadhan
Pembacaan teks proklamasi bertepatan dengan bulan Ramadhan.
Tepatnya Jumat, 9 Ramadhan 1364 Hijriah.
Nah, itulah lima fakta unik proklamasi yang jarang diketahui. Selamat
merayakan hari kemerdekaan Indonesia, detikers!
(nir/nwy)
hari proklamasi hari kemerdekaan 17 agustus teks proklamasi soekarno
sejarah
Baca artikel detikedu, "5 Fakta Proklamasi yang Jarang Diketahui, Naskah Asli Sempat
Masuk Tong Sampah" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-
6225773/5-fakta-proklamasi-yang-jarang-diketahui-naskah-asli-sempat-
masuk-tong-sampah
.
Tegas! Anies Langsung Pecat Dan Polisikan Petugas
PPSU Aniaya Pacar: Tak Ada Ruang Bagi Kekerasan Di
DKI
Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih
Rabu, 10 Agustus 2022 | 12:08 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. [Dok.Antara]
30. Page30of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat bicara
soal kejadian Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU)
Kelurahan Rawa Barat bernama Zulfikar yang menganiaya pacarnya
di Kemang, Jakarta Selatan. Ia mengaku mengecam keras adanya
tindakan kekerasan itu.
Melalui akun resmi instagramnya, @aniesbaswedan, Anies
menyatakan kekerasan tidak bisa diterima, khususnya di lingkungan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Jika terjadi, menurutnya pelaku
harus dipecat dan bahkan dilaporkan ke polisi.
"Tidak ada ruang bagi kekerasan dan pelecehan di seluruh lingkungan
kerja Pemprov DKI Jakarta, dan hukumannya adalah pemecatan
seketika dan diserahkan kepada pihak berwajib," ujar Anies, Selasa
(10/8/2022).
Anies mengaku langsung bergerak cepat begitu tahu video Zulfikar
aniaya kekasihnya berinisial E sesama PPSU tersebar di media sosial.
Ia langsung memerintahkan jajarannya untuk melakukan pemecatan.
Baca Juga:Dianiaya Petugas PPSU, Pemprov DKI Beri Korban pendampingan
Hukum dan Psikologi
"Korban sudah kami lindungi dan diberikan pendampingan kesehatan,
psikologis dan hukum," ucapnya.
Mantan Mendikbud ini pun mengucapkan terima kasih kepada netizen
yang telah mengambil video dan melaporkan aksi kekerasan Zulfikar
itu. Ia mengaku tidak bisa menolerir tindakan brutal dan barbar si
pelaku.
"Bila melihat tindak kekerasan usahakan langsung cegah sama-sama.
Tapi bila knawatir keselamatan atau memperburuk akan keadaan,
maka silakan foto/ rekam dan laporkan pada yang berwenang atau
hubungi Jakarta Siaga 112," pungkasnya.
Sebelumnya, seorang anggota Penanganan Prasarana dan Sarana
Umum (PPSU) terekam kamera warga tengah melakukan penyiksaan
terhadap seorang perempuan. Peristiwa itu viral di media sosial dan
diunggah oleh akun Instagram, @mtwahyuni.
Dari video yang diunggah, pria yang merupakan anggota PPSU itu
terlihat melakukan tindak penganiayaan berkali-kali. Mula-mula, pria
bercelana oranye dan berkaos hijau itu menendang sang perempuan
hingga terjatuh.
31. Page31of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Baca Juga:Viral Aksi Anggota PPSU Aniaya Pacar Berakhir Damai, Korban
Enggan Membuat Laporan: Masih Cinta
Tidak sampai situ, sang pria menjambang korban yang sudah tidak
berdaya. Kemudian, sang anggota PPSU itu bergegas ke arah sepeda
motor yang ada dan menabrak sang perempuan hingga terpental.
Lurah Bangka Firdaus Aulawy membenarkan adanya insiden tersebut.
Kata dia, kejadian berlangsung di Jalan Kemang Dalam 6 RT 03/RW
03. Adapun kejadian berlangsung pada Senin (8/8/2022) siang.
"Benar di Jalan Kemang Dalam, lokasi tepatnya di Jalan Kemang 6 RT
03/RW 03, kejadian kemarin sekitar pukul 12.30," kata Firdaus dalam
sambungan telepon, Selasa (9/8/2022).
Firdaus menyampaikan, kedua belah pihak yang terekam kamera
warga itu berstatus berpacaran. Adapun sang anggota PPSU wilayah
Rawa Barat Kebayoran Baru itu bernama Zulpikar dan sang
perempuan bernama Eti.
"Dua orang ini adalah berpacaran. Kejadian kemarin hari Senin
sedang istirahat. Ceritanya katanya cemburu si Zulpikar, kemudian
ada orang lewat divideoin," jelas dia.
Kekinian, lanjut Firdaus, kondisi korban bernama Eti sudah baik-baik
saja. Secara kasat mata, kondisi fisik Eti diklaim tidak ada luka.
"Menurut pengakuan dia setelah ditanyakan keadaan dia baik-baik
saja. Dia bilang secara fisik dilihat dengan mata tidak ada luka," beber
Firdaus.
Dianiaya PPSU yang Juga Pacarnya Sendiri, Wagub DKI Minta Korban
Diberikan Pendampingan Psikologis
News
32. Page32of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Imbas PPSU Aniaya Pacar di Kemang, Pemprov DKI Perketat Rekrutmen
Pasukan Orange
Jakarta
# anies baswedan
# ppsu
# petugas ppsu
# petugas ppsu aniaya pacar
https://www.suara.com/news/2022/08/10/120855/tegas-anies-langsung-
pecat-dan-polisikan-petugas-ppsu-aniaya-pacar-tak-ada-ruang-bagi-
kekerasan-di-dki
33. Page33of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
11 Agustus 2022
Tas belanja spunbond sudah bermasalah?
[11/8 17.05] +62 811-879-
481: https://www.instagram.com/p/ChD8c3PpXwP/?igshid=MDJm
NzVkMjY=
Salah satu status di grup WA Dewan Persampahan Nasional pada tanggal
11 Agustus 2022
Untuk pantauan ini, maka saya foto saja dari video di Instagram.
34. Page34of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Saya (RVT) memberikan tanggapan di grup WA Dewan
Persampahan
[11/8 18.14] .: Dua produsen plastik dengan nada yang nyaris
sama mengatakan dengan kalimat pertanyaan kepada saya:
"Kenapa tas jinjing spunbond tidak dilarang, seperti halnya KBP?
Tas itu, 'kan dibuat dari biji plastik juga, lho."
Ini sekadar refleksi sekitar 3 tahun lalu, tepatnya 25 Juli 2019
dalam satu diskusi terbatas bertema "Kemandegan penerapan
cukai terhadap kantung belanja plastik (KBP)".
Menyusuri Kampung Terapung Penuh Sampah di Batam
oleh Yogi Eka Sahputra [Batam] di 14 August 2022
Di tengah pesatnya pembangunan Kota Batam, ada satu kampung
pesisir yang terkenal kumuh penuh sampah karena menjadi muara
penumpukan sampah yang sudah terjadi puluhan tahun.
Sampah di kampung ini berasal dari daratan (pusat perbelanjaan Kota
Batam) dan juga sampah laut yang terbawa air pasang surut.
Sampah tersebut puluhan tahun kemudian mengendap di bawah rumah
panggung warga. Lama-kelamaan menutupi pesisir yang dulu terkenal
dengan air yang jernih dan pasir putih.
Penutupan itu membuat 15 meter garis pantai bergeser menjadi
daratan yang dipenuhi tumpukan sampah. Air laut sekitar berubah
menjadi hitam kumuh, dan juga merusak ekosistem pesisir yang
dulunya lokasi memancing nelayan sekitar.
Bau busuk menyengat masuk ke rongga hidung ketika memasuki pesisir
kampung terapung Agas, Kelurahan Tanjung Uma, Lubuk Baja, Kota
Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Sampah plastik berserakan di bawah
pelantar rumah-rumah panggung warga. Ada juga yang ikut bersama air
limbah berwarna hitam pekat menuju laut.
Orang-orang berlalu lalang di jembatan beton dan kayu di antara rumah-
rumah panggung masyarakat di kampung itu. Tidak jarang juga terlihat
anak-anak bermain kartu gambar di antara sampah yang berserakan.
Jika kita masuk lebih jauh ke dalam, terdapat Pasar Kampung Agas.
Pedagang makanan hingga sayur-sayuran berjejer di sepanjang jalan di
35. Page35of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
pasar ini. “Bagi kami sudah biasa (hidup dengan sampah berserakan) ini,
sudah puluhan tahun sampah disini,” ujar Yuliarti (61 tahun) salah seorang
warga Tanjung Uma kepada Mongabay Indonesia beberapa waktu lalu.
Kampung Agas yang ditempati Yuliarti ini bak menjadi “kampung sampah”.
Hingga satu meter sampah menumpuk di bawah rumah panggung. Sudah
menjadi rahasia umum kampung ini terkenal dengan tumpukan sampah.
Warga menganggap hal itu biasa saja.
Mongabay Indonesia menelusuri sumber sampah dan limbah yang
mencemari pesisir kampung ini. Hingga mencari solusi agar kampung
Tanjung Uma tidak menjadi jalur pencemaran laut yang terus dibiarkan.
baca : Menteri Kelautan Bersihkan Sampah di Pantai Nongsa Batam. Ada Apa?
Yuliarti,
warga Tanjung Uma, Kota Batam, Kepulauan Riau, yang berdiri didepan rumahnya yang
penuh tumpukan sampah plastik. Foto : Yogi Eka Sahputra/Mongabay Indonesia
Kampung Penampung Sampah
Masih jelas dalam ingatan Yuliarti pada kurun 1980-an lalu. Di bawah
rumah panggungnya, air laut pesisir Tanjung Uma berwarna biru. Tetapi
kondisi sekarang hanyalah tinggal tumpukan sampah yang menyisakan
bau busuk. “Dulu ini laut pesisir, biru dan pantainya putih, kalau logam kita
lemparkan, kita menyelam masih nampak (itu logam),” kenangnya sambil
berdiri di pelantar rumah panggungnya sore itu.
Di depan rumah panggung Yuli terlihat beraneka ragam sampah, mulai
dari botol minuman, baju bekas, hingga styrofoam. Tidak sedikitpun
menyisakan air laut yang biru dan bersih itu. Semua pesisir sudah berubah
menjadi tumpukan sampah. Sampah itu sudah menumpuk setinggi satu
meter. Setiap tahun tumpukan itu terus naik menjangkau ke lantai rumah
warga.
36. Page36of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Ketika air laut pasang, kata Yuli, tidak jarang air dan sampah masuk
sampai ke rumah warga. “Kalau rumah saya masih aman. Rumah lain
sudah kemasukan air,” kata Yuli sambil menunjuk beberapa rumah
panggung yang sedikit lebih rendah dari rumahnya.
Rata-rata Kampung Agas dihuni oleh warga di atas rumah panggung.
Rumah-rumah itu berada cukup rapat dari satu rumah ke rumah yang lain.
Bangunan ini ditopang dengan kayu yang dipancang rapat di bawah
rumah.
Sampah-sampah tersebut berada di bawah pelantaran, maupun di celah
antara rumah satu dengan yang lain. Hampir di setiap pekarangan rumah
ada saja sampah yang berserakan.
Sampah ini tidak hanya berasal dari sampah rumah warga Tanjung Uma
yang berjumlah sekitar 8.000 jiwa. Tetapi dari berbagai penjuru, mulai dari
darat hingga sampah yang berasal dari laut.
baca juga : Sampah jadi Tabungan Lebaran di Batam, Seperti Apa?
Beberapa
warga terlihat bercengkrama didepan rumah mereka diantara tumpukan sampah di
Tanjung Uma, Kota Batam. Foto : Yogi Eka Sahputra/Mongabay Indonesia
Letak Kampung Tanjung Uma tepat di sebelah utara Pulau Batam,
mengarah ke selat Singapura. Kampung ini bersebelahan dengan
kawasan pusat perbelanjaan Kota Batam, mulai dari mall-mall hingga
pasar tradisional terbesar di Batam (Pasar Tos 3000). Dari kawasan inilah
diduga sampah darat masuk ke pesisir Tanjung Uma melalui sungai.
“Kampung kami ini juga muara sungai dari Pasar Jodoh dan Nagoya.
Sampah juga ada sebagian yang terbawa sungai-sungai itu,” kata Abdul
Aziz Karim (72 tahun), mantan Ketua RW 4 Kelurahan Tanjung Uma,
kepada Mongabay Indonesia beberapa waktu lalu.
Tidak hanya dari darat, sampah yang menumpuk di kampung Tanjung
Uma juga berasal dari laut. Sampah laut naik ke pesisir ketika air pasang
37. Page37of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
terjadi. Apalagi pada musim angin utara. Kemudian ketika surut, sampah-
sampah berat tersangkut di bawah pelantar rumah panggung warga,
tepatnya di tonggak kayu yang terpancang di bawah rumah.
Kondisi tersebut membuat sampah menumpuk setiap air pasang surut
terjadi. Dari tahun ke tahun tumpukan sampah semakin tinggi, menjangkau
lantai dasar rumah panggung warga.
Seperti yang terjadi di rumah Abdul Karim. Di bawah rumah warga Tanjung
Uma satu ini sudah menjadi daratan biasa, begitu juga dengan rumah
sekitarnya. Padahal dulunya adalah laut pesisir yang biru, sekarang hilang
akibat penumpukan sampah. “Di bawah lantai ini sampah semua, karena
tinggi tumpukan sampah sudah sampai ke lantai, akhirnya saya cor saja
jadi daratan,” katanya.
Abdul mengatakan, awal membangun rumah panggungnya ini jarak antara
rumah ke dasar laut mencapai sekitar 1,5 meter. Tetapi sampah terus naik
dan mengendap di bawah rumahnya, sehingga sekarang menjadi daratan.
Diperkirakan telah terjadi sedimentasi atau pengendapan material
termasuk sampah menjadi daratan sepanjang 15 meter di pesisir pantai
Tanjung Uma. Tetapi Abdul tidak tahu pasti luas daratan yang terbentuk.
baca juga : Kampung Iklim jadi Model Kelola Sampah Masyarakat, Seperti Apa?
Seorang
warga melihat tumpukan sampah yang berada di antara rumah panggung warga
Tanjung Uma, Kota Batam. Foto : Yogi Eka Sahputra/Mongabay Indonesia
Abdul termasuk salah satu warga Tanjung Uma yang pertama kali
menetap di kawasan tersebut. Ketika pertama datang di pesisir ini pada
tahun 1979, air laut memang masih bersih dan pasir putih. “Saat itu pasar
dan mall-mall di atas sana belum ada, sampah mulai ada pada tahun
1995-an,” katanya.
Abdul menyimpulkan, 60 persen sampah yang masuk ke Tanjung Uma
dari luar, baik dari daratan maupun terbawa laut. Sekitar 40 persennya
38. Page38of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
berasal dari masyarakat di Tanjung Uma yang membuang sampah
sembarangan. “Begitu juga sampah yang ada di TPS (tempat
penampungan sementara), 80 persen dari kelurahan lain,” katanya.
Berbagai macam upaya sudah dilakukan pemerintah dan warga sekitar
Tanjung Uma. Mulai dari memasang jaring, memungut sampah,
mengadakan TPS hingga gotong royong. “Tetapi tetap saja sampahnya
datang kembali,” kata Abdul.
Ekosistem Rusak
Rusaknya pesisir Tanjung Uma berdampak kepada nelayan pesisir di
sekitar kampung ini. Sebelum tercemari oleh sampah, nelayan masih bisa
menangkap ikan di sekitar pesisir. Tetapi sekarang nelayan harus
menangkap ikan jauh ke laut perbatasan Indonesia dan Singapura.
Seperti yang dilakukan Edi Suherman, salah seorang nelayan Tanjung
uma yang sudah menetap di kawasan ini sejak tahun 1980-an. “Dulu
tinggal hidupkan kompor dan mancing, dapat ikan untuk langsung
digoreng. Sekarang lihatlah,” kata Edi menunjuk ke air laut yang berada di
bawah rumahnya berwarna hitam pekat dan mengeluarkan bau busuk.
Edi juga menggambarkan betapa jernihnya air laut di Tanjung Uma
sebelum banyaknya perumahan. “Dulu jernih sekali, mata pancing kita bisa
nampak kalau masuk laut, disini banyak ikan lebam dan dingkis,” katanya.
baca juga : Punari Pilih Pungut Sampah Dibanding Melaut
Seorang anak bermain di muara sungai yang hitam dan bau, sungai ini
juga dicemari sampah plastik di Kampung Tanjung Uma, Kota Batam.
Foto : Yogi Eka Sahputra/Mongabay Indonesia
Sekarang Edi mengaku harus melaut ke perbatasan Indonesia dan
Singapura, atau sekitar 2-3 mil ke arah Singapura. Nelayan berangkat
malam hari kembali ke darat pada pagi hari. “Kadang ada yang tertangkap
39. Page39of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
patroli Singapura, karena kedapatan mencuri ikan di laut mereka,” kata
Edi.
Ia juga mengatakan, ikan di Singapura masih banyak karena tidak banyak
nelayan yang menangkap ikan di perairan negara ‘Singa Putih’ itu. “Tetapi
kalau perairan kita, lihatlah kapal-kapal itu, nelayan banyak sekali dah
macam lebah di laut,” kata Edi.
Edi juga mengatakan, solusi membersihkan sampah di Tanjung Uma
adalah dengan memindahkan rumah panggung warga kampung tua disini.
Setelah itu baru dibersihkan secara keseluruhan.
Begitu juga yang dikatakan Abdul Aziz, solusinya dengan memindahkan
warga, kemudian membersihkan pesisir ini dari sampah adalah cara
memperbaiki kampung Tanjung Uma. “Harus direlokasi, karena sampah
sudah sangat banyak,” katanya. (bersambung)
Komentar
elisha Elin
Saya tinggal di daerah ini. Sepertinya ini tulisan yg disengajakan sebelum
wilayah ini direncanakan akan digusur. Saya pribadi tidak membuang
sampah ke laut, tapi ke tps yg berada di dekat DC mall. Karena memang
sampah2 tsb sdh mengerikan. Terserah kpd pemerintah, tapi tolong beri
penggantian yg layak.
Suka · Balas · 4 hari
Arby Zamusri
Daerah Mane Mike tinggal ,,,kalau bisa jangan di gusur ,, beri biaya agar
sama sama kita gotong royong Sampah ,agar tidak terlihat buruk di mata
orang
Suka · Balas · 1 · 4 hari
Alie 'black' Kelana
Bapak Abdul Karim & Sdr. Edi Suherman sepertinya sangat ingin wilayah
Kamp. Agas digusur (maaf jika salah menduga). Tapi itu yang saya
tangkap dari narasi di atas sesuai usulan, memindahkan rumah panggung
yang ada 😁 Tapi sah² saja pendapat tersebut, semoga segera
dimusyawarahkan dengan seluruh masyarakat.
Suka · Balas · 2 · 4 hari
Diana Yana
Ini dulu Kampung tercinta tempat saya dibesarkan 26 tahun disana.
Banyak kenangan suka dan duka. Semoga ada solusi terbaik buat
penduduk Tempatan disana
Suka · Balas · 1 · 4 hari
40. Page40of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Alie 'black' Kelana
Kalau kami dhitung pertame kali pindah sudah 36 tahun yang lalu
diana 😁 kampung kite tetap harus diperjuangkan bersame². Baik soal
lingkungan nye, maupun soal legalitasnye
Suka · Balas · 3 hari
Hajir
Batam itu memang kotor segala2nya.
Satpol PP Depok Cek Lokasi Diduga TPA Ilegal Aduan
Warga, Ini Hasilnya
Rizky Adha Mahendra - detikNews
Selasa, 16 Agu 2022 18:04 WIB
Lokasi yang diduga TPA ilegal
karena adanya aduan dari
masyarakat (Foto: dok.
Istimewa/Satpol PP Kota Depok)
Depok - Tim Patroli Satpol PP Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok,
mengecek lokasi yang diduga sebagai tempat pembuangan akhir (TPA).
Pengecekan itu dilakukan karena adanya aduan masyarakat.
"Tim patroli menindaklanjuti laporan warga yang memanfaatkan lahannya
TPA luar dan membakar sampah, sehingga mencemarkan udara," kata
Komandan Tim (Dantim) Satpol PP Kecamatan Sukmajaya, Saifuddin,
kepada wartawan, Rabu (16/8/2022).
Baca juga: Limbah Bikin Sawah Gagal Panen, TPS Ilegal di Pebayuran Bekasi Ditutup
Saifuddin kemudian bersama timnya mendatangi lokasi yang diadukan
warga tersebut. Saat tiba di lokasi, Satpol PP tidak menemukan adanya
sampah rumah tangga yang berada di sana.
"Tidak ditemukan, mungkin waktu itu sudah berapa hari yang lalu,"
terangnya.
Saifuddin mengatakan hanya menemukan puing-puing sisa bongkar
rumah di lokasi. Dia juga telah mengimbau masyarakat agar tidak
41. Page41of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
membakar sampah sembarangan karena bisa menimbulkan polusi udara.
Baca juga: Before-After Penanganan Masalah Bakar Sampah di Lahan Pondok Betung
"Adanya puing-puing bekas bongkar rumah. Jadi pemilik lahan saya
konfirmasi tidak menerima sampah rumah tangga," bebernya.
"Saya sudah warning jangan ada pembakaran, jadi jangan bikin polusi
udara. Mereka siap nggak bakar-bakar," tambahnya.
Simak juga 'Saat Geger Beras Bansos Dikubur':
(dhn/dhn)
tpa tpa ilegal tempat pembuangan akhir depok jabodetabek
Baca artikel detiknews, "Satpol PP Depok Cek Lokasi Diduga TPA Ilegal Aduan
Warga, Ini Hasilnya" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-6238247/satpol-pp-
depok-cek-lokasi-diduga-tpa-ilegal-aduan-warga-ini-hasilnya
.
The Green Team of the US Consulate General in Surabaya visits Samtaku, ‘My Waste, My
Responsibility’, integrated waste management site in Lamongan, East Java, on Aug. 16,
2022. (Photo Courtesy of Danone-Aqua Indonesia)
US Consulate in Surabaya Green Team Eyes
Samtaku Waste System
A U G U S T 1 8 , 2 0 2 2
Jakarta. The Green Team of the US Consulate General in Surabaya on
Tuesday took a tour around Samtaku, ‘My Waste, My Responsibility’, an
integrated waste management site in Lamongan, East Java, according to a
recent press release.
During this visit, the US Green
Team wished to learn more
about how Lamongan
manages its waste and
replicate the district’s waste
management system in
Surabaya.
42. Page42of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
“[The purpose of] our visit to Lamongan is to take a look at Samtaku’s
system or perhaps there will be ideas that we can bring to Surabaya. How
the system works, and perhaps [the facility] may not be as big as Samtaku’s
or smaller,” Clint Shoemake, the deputy for the political and economic
officer at the US Consulate General, said in a statement
Shoemake said, “this morning, the Green Team and I came here. It was a
pleasure to meet with the district chief, as well as the Reciki and Danone
team, and friends.”
According to the press statement, Samtaku Lamongan has helped reduce
70 percent of waste, leaving only residues. Lamongan District Chief
Yuhronur Efendi said that Samtaku was more than a waste processing site.
“We began operating [Samtaku] in 2020. Since the beginning, we are not
only managing and sorting waste bBut we are also educating the
community and students on how to manage waste,” Yuhronur said.
Aside from Samtaku, Lamongan has more than 900 waste banks spread
across the district. The district head added that Samtaku was capable of
reducing 60 tons of waste a day.
For this reason, the Lamongan district government plans to replicate the
Samtaku integrated waste management system in Babat and Paciran
subdistricts. The government will also continue to come up with
innovations to grow the Samtaku system. Yuhronur said, “starting next
year, we will also develop [reuse derived fuel] in Samtaku which can be
used to replace coal.”
Yuhronur also revealed the challenges that Samtaku faced so far.
“The challenges revolve around the infrastructure of carrying the waste
from the community [to Samtaku]. As well as the public awareness to not
throw garbage on the roadside or river,” Yuhronur said while adding that
the government would continue to educate the public on waste
management.
Samtaku is a collaborative effort between Lamongan district government,
waste management company Reciki Solusi Indonesia, bottled water
company Danone-Aqua Indonesia, and philanthropic organization Dompet
Dhuafa.
TAGS: #Special Updates
43. Page43of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
KEYWORDS :
Samtaku Samtaku Lamongan Integrated Waste Management Site
Yuhronur Efendi
waste management
https://jakartaglobe.id/special-updates/us-consulate-in-surabaya-green-
team-eyes-samtaku-waste-system
PBAK Tidak Maksimal">
Berita
Sampah di Mana-mana Realisasi Tema PBAK Tidak
Maksimal
Ervian Dinta, 2 hari ago
“Mahasiswa Berperan, Membangun Peradaban Gemilang” menjadi tema
Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) yang
diselenggarakan 16–17 Agustus 2022 di UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung. Bayu Afrizal selaku Ketua Pelaksana PBAK tahun 2022
menyebutkan peran Mahasiswa tersebut salah satunya terkait isu
lingkungan.
Bayu mengatakan bahwa dalam PBAK tahun ini tidak memperkenankan
untuk membuang sampah sembarangan. Ia juga menegaskan
bahwa PBAK tahun ini non sampah plastik, mengingat Indonesia menjadi
salah satu negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia. “Jadi kita
harus bisa mengambil peran dari hal itu (Indonesia salah satu penghasil
sampah terbesar) supaya kita bisa menjaga lingkungan dengan cara kita
memberikan contoh yang baik (red.)”ucap Bayu dalam youtube
Dimensi Pers.
44. Page44of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Untuk merealisasikan gagasan tersebut, Bayu mengatakan bahwa
perlengkapan PBAK brupa makanan akan dibungkus daun jati dan daun
pisang, sedangkan untuk wadah makanan menggunakan besek atau
anyaman dari bambu. Ia juga mengungkapkan bahwa bekas wadah
makan tersebut akan dibawa pulang oleh peserta PBAK.
Bayu menambahkan bahwa dari pihaknya selaku panitia telah menyiapkan
serta menugaskan Pendamping/Instruktur pendamping (P/Ip) tiap
kelompok peserta PBAK untuk mengkoordinir peserta. “Jadi kami
menugaskan mereka (P/Ip) untuk mengontrol sampah plastik dan atribut
(peserta) yang kurang lengkap,” jelas Bayu.
Namun sayang, konsep apik tersebut tidak berbanding lurus dengan
praktik di lapangan. Banyak peserta yang melanggar dengan tidak
membawa pulang besek wadah makan. Beberapa peserta terlihat
membuang wadah besek di dalam area kampus.
Beberapa peserta yang membawa pulang wadah besek, terlihat
membuang sampah di area luar kampus. Selain itu peserta juga terlihat
membungkus wadah besek dengan plastik keresek. Khayatul ‘Amalia
Fauziah salah satu peserta PBAK Fakultas FTIK mengatakan, “ada yang
membawa Keresek, soalnya kalau besek doang kan nanti kotor, kalau
yang (peserta) lain (bilang) ada semutnya kalau di lapangan”. Ia juga
mengungkapkan tidak ada arahan dari P/Ip untuk membawa pulang besek
tersebut.
45. Page45of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Tidak hanya itu, tema PBAK yang mengambil peran, salah satunya dalam
menjaga lingkungan dengan memberi contoh yang baik nampaknya hanya
berlaku bagi peserta. Pasalnya beberapa panitia PBAK justru terlihat
mengonsumsi makanan menggunakan wadah berbahan styrofoam juga
menggunakan kemasan botol air berbahan plastik.
Tumpukan sampah beserta atribut perlengkapan PBAK dalam area
kampus tersebut dibersihkan oleh petugas kebersihan kampus. Hasyim,
salah satu petugas kebersihan mengungkapkan bahwa pihaknya harus
mengangkut sampah dengan tossa sebanyak 3 kali angkut dari hari
biasanya. Ia juga menegaskan tidak ada tambahan upah terkait hal
tersebut.
Penulis: Ervian
Reporter: Riza, Luqman, Ervian
Editor : Nurul
TAGS #LINGKUNGAN #PBAK2022 #PBAKUINSATU #SAMPAH
46. Page46of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Ervian Dinta
https://dimensipers.com/2022/08/21/sampah-di-mana-mana-realisasi-
tema-pbak-tidak-maksimal/
Budi Daya Rumput Laut di Nunukan Hasilkan Limbah Botol
Plastik 25 Ton Sekali Panen
Kompas.com - 19/08/2022, 22:28 WIB
Foto Sampah sampah botol plastik bekas pelampung rumput laut memenuhi wilayah
pesisir Nunukan Kaltara. Pemerintah Daerah belum memiliki solusi untuk
penanggulangan sampah di pesisir(Dok.Kamaruddin)
Penulis Kontributor Nunukan, Ahmad Dzulviqor | Editor Dita Angga
Rusiana
NUNUKAN, Kompas.com – Budi daya rumput laut di Kabupaten Nunukan,
Kalimantan Utara, menjadi komoditi paling bergengsi di perbatasan
Indonesia-Malaysia. Harga rumput laut kering bahkan mencapai harga
tertinggi Rp 42.000 per Kg. Sayangnya, harga tinggi belum diikuti jaminan
mutu dan antisipasi limbah botol bekas pelampung yang dihasilkan.
Merespons persoalan ini, Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Nunukan, Irfan mengatakan limbah tersebut,
menjadi salah satu faktor pencemaran laut dan berbahaya bagi ekosistem.
Hanya saja, Pemkab Nunukan belum memiliki solusi untuk
penanggulangan.
"Kita butuh sarana prasarana. Di darat saja kami banyak kendala dan
masalahnya cukup komplek. Di laut kami belum bisa menanganinya. Kalau
ada ke arah situ, tentu ada perahu, jaring dan fasilitas lainnya,’’ ujar Irfan,
Jumat (19/8/2022).
Baca juga: Bank Sampah di Kulon Progo ini Suplai Plastik Kresek untuk Bikin Aspal
Dalam sehari, masyarakat Nunukan menghasilkan sampah rumah tangga
sekitar 13 sampai 16 ton. Sementara untuk sampah yang dihasilkan dari
botol bekas pelampung rumput laut, lebih banyak di sekitar pesisir.
Selain itu ada juga sedikit sampah yang hanyut ke tengah laut. ‘’Kami
berharap ada kesadaran masyarakat untuk membuang sampah di
tempatnya, dan turut menjaga lingkungan,’’ lanjutnya.
Sejauh ini, Irfan mengakui baru merumuskan formula untuk
penanggulangan sampah di pesisir laut. Tahun 2022 ini, ada insentif
pengurangan sampah Rp 1,2 miliar yang dialokasikan di sarana
prasarana.
47. Page47of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Kita akan turun lapangan, melibatkan para pemulung dan pengelola bank
sampah, bagaimana solusi pengurangan sampah di laut. Kita akan terus
lakukan sosialisasi dan edukasi,’’ kata Irfan.
Terpisah, Kepala Dinas Keluatan dan Perikanan (DKP) Nunukan, Suhadi
mengakui persoalan sampah di lautan perlu penanganan serius.
Permasalahan rumput laut menjadi hal dilematis. Meski menjadi komoditi
andalan yang menyejahterakan masyarakat Nunukan, tapi budi daya ini
tidak berizin. Di samping itu, tidak ada pengawasan melekat. Imbasnya,
pembudi daya seakan bebas menambahkan bentangan di jalur-jalur kapal,
yang berpotensi memicu konflik sosial dengan bisnis perhubungan.
‘’Masalahnya OSS (online single submision) ada di pusat, dan
rekomendasi perizinan ada di provinsi. Kabupaten sudah membuat sebuah
pemetaan dan inventarisasi yang dilaporkan sebagai potensi konflik,
sumber masalah dan usulan solusi. Tapi itu semua eksekusinya oleh DKP
Provinsi. Sayangnya DKP Provinsi selalu PHP (pemberi harapan palsu),’’
keluh Suhadi.
Dari pendataan yang dilakukan DKP Kabupaten Nunukan, para pembudi
daya rumput laut, menghasilkan 25 ton limbah botol bekas sekali siklus
panen. Dia mengatakan para pengusaha seharusnya memikirkan sampah
yang dihasilkan dari budi daya rumput laut. Sehingga tidak semata
berkutat pada kualitas kekeringan dan harga. Apalagi, sektor rumput laut
Nunukan tidak ada keharusan untuk pembayaran retribusi. ‘
’Pengusaha rumput laut, sebaiknya berpikir untuk mengalokasikan
sebagian keuntungan kecil mereka bagi pembudi daya. Contohnya,
memberikan bantuan pelampung HDPE (high-density polyethylene), agar
mengurangi limbah botol bekas,’’katanya lagi. Suhadi juga berharap DKP
Provinsi Kaltara dengan kewenangannya dapat melakukan pengawasan
terkait hal ini.
Baca juga: Cerita Pelanggan PDAM Nunukan, Pilih Antre di Loket untuk Hindari Biaya
Admin Bank Rp 2.000
‘’Sebenarnya kalau perizinan bisa dimainkan bisa enak. Dimainkan dalam
artian, Kabupaten punya kewenangan memperpanjang izin. Nanti dilihat
bagaimana limbahnya, solusinya apa. Tapi nyatanya izin tidak ada,
pengawasan juga nihil. Akhirnya masalah tidak pernah selesai,’’ katanya.
Sejauh ini, DKP Kabupaten Nunukan sudah melakukan terobosan untuk
mengantisipasi potensi kisruh di laut. Mereka membentuk asosiasi
pembudi daya dan pemukat supaya tidak terjadi gesekan. Masing-masing
wilayah, ditunjuk seorang koordinator untuk memudahkan pendataan dan
penyelesaian sengketa. ‘
48. Page48of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
’Tinggal DKP Provinsi lagi gebrakannya seperti apa. Jangan jadikan surat
Bupati sebagai acuan. Kalaupun tidak ada surat Bupati, tugas pokok dan
fungsi mereka tetap harus dijalankan,’’ tegasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Budi Daya Rumput Laut di
Nunukan Hasilkan Limbah Botol Plastik 25 Ton Sekali Panen", Klik untuk
aca: https://regional.kompas.com/read/2022/08/19/222836778/budi-daya-
rumput-laut-di-nunukan-hasilkan-limbah-botol-plastik-25-ton.
Penulis : Kontributor Nunukan, Ahmad Dzulviqor
Editor : Dita Angga Rusiana
Bandingkan:
Kontras/ Berbeda dengan optimisme dua bulan sebelumnya, di
bawah ini
Manfaatkan Botol Plastik Bekas
Jadi Pelampung Rumput Laut
Oleh: Salma Amin Editor: Budi Suarno
07 Jun 2022 15:19
KBRN, Nunukan: Pabrik Pelampung
Rumput Laut di Kelurahan Tanjung
Harapan, Kecamatan Nunukan
Selatan sudah beroperasi sejak tiga
bulan terakhir. Ketua Asosiasi
Kelompok Tani Budidaya Rumput
Laut Kabupaten Nunukan, Habir
Selasa (07/06/2022)
mengungkapkan saat ini sedang
dilakukan uji coba untuk
mengetahui kualitas pelampung
hasil daur ulang tersebut.
"Kita belum tahu tahan berapa lama, karena kalau botol plastik itu bekas
air mineral biasanya sampai enam bulan, ada juga yang sampai satu
tahun", ungkapnya.
Pelampung rumput laut sebesar bola volly tersebut dihargai 13 ribu rupiah,
harga tersebut dinilai lebih murah dari jerigen bekas ukuran lima liter yang
saat ini dihargai 15 ribu rupiah.
"Sekarang banyak permintaan karena memang lebih murah, cuma kita
belum tau bisa tahan berapa lama", imbuhnya.
Produksi pelampung rumput laut ini memanfaatkan botol plastik bekas
pelampung rumput laut yang sudah tidak bisa digunakan. Hal ini juga
49. Page49of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
sebagai upaya menggunakan pelampung ramah lingkungan dan
pengurangan sampah plastik di Nunukan.
Keberadaan pabrik pelampung rumput laut ini baru diresmikan hari ini oleh
Bupati Nunukan sebagai rangkaian Peringatan Hari Lingkungan Hidup
Sedunia tahun 2022.
TAGS : #Pelampung Rumput Laut #Daur Ulang Plastik
https://rri.co.id/nunukan/ekonomi/1483759/manfaatkan-botol-plastik-bekas-
jadi-pelampung-rumput-laut
KLHK Dorong Produsen Perbesar Kemasan Plastik
Sabtu, 20 Agustus 2022 14:00 WIB
INFO NASIONAL - Akhirnya target Muryansyah melakukan solo Triathlon,
dengan bersepeda, berenang dan berlari marathon sepanjang1.293
kilometer dari Bali ke Jakarta selama 30 hari, berhasil
dituntaskan. Ditemani tim pendamping kesehatan dan pengamanan, ia
tiba di Jakarta sesuai jadwal. Muryansyah langsung bergabung dalam
event Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK) bertema “The Rising Tide - A Grassroot Movement for
Sustainability” (16/8).
The Rising Tide mengampanyekan kesadaran lingkungan, dengan
menciptakan ekosistem pengelolaan sampah rumah tangga berkelanjutan.
Misinya adalah menggugah kesadaran masyarakat dan para pihak,
50. Page50of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
betapa masalah lingkungan —terutama sampah plastik perlu mendapatkan
perhatian serius.
“Lebih dari 14.500 masyarakat teredukasi mengenai pentingnya memilah
sampah sebagai bagian dari usaha daur ulang, dalam rangka mengurangi
timbulan sampah nasional,” kata Muryansyah. Ia bersama organisasi yang
dipimpinnya, Mulung Parahita, menjadi inisiator sekaligus pelaku dari
gerakan The Rising Tide.
Saat mendapat kesempatan tatap muka dengan Menteri LHK, Siti Nurbaya
Bakar, Muryansyah menyampaikan temuannya bersama tim Mulung
Parahita. ”Selama perjalanan, kami mengumpulkan 77,9 ton sisa konsumsi
rumah tangga, 78 persen adalah plastik, dan 40 persen di antaranya
memiliki nilai daur ulang tinggi. Sedangkan di luar sisa konsumsi rumah
tangga yang dikumpulkan, sepanjang jalan saya melihat banyak kemasan
kecil mengotori jalan. Inilah masalah sampah yang sesungguhnya,” kata
Muryansyah.
Siti Nurbaya menyambut gembira kampanye hasil kerja sama KLHK
dengan banyak pihak. “Pada kesempatan ini, yang paling penting saya
berterima kasih atas inisiatif ini. Kita telah melihat gambarannya sepanjang
perjalanan dari Bali ke Jakarta,” kata Siti Nurbaya. Saya menerima catatan
dari Muryansyah. Semacam energi baru sekaligus metode, teknik dan
cara-cara menstimulir kampanye bersih sampah, bersih lingkungan, dan
cara pilah sampah dari rumah. Ini merupakan langkah besar, yaitu
edukasi.”
“Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kegiatan ini. Dan
nanti rekomendasinya harus kita laksanakan,” katanya.
Sebagaimana diketahui, KLHK sejak awal mendukung kampanye The
Rising Tide, dan secara konsisten mendorong produsen agar
menyusun road map pengurangan sampah dengan target pengurangan 30
persen timbulan sampah per Desember 2029. Strategi pengurangan
sampah plastik industri sudah diuraikan melalui Peraturan Menteri
51. Page51of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Lingkungan Hidup No. 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan
Sampah. Produsen juga didorong untuk memproduksi kemasan plastik
yang lebih besar (size up) —mengutamakan kemasan besar, untuk
membantu pemerintah mengejar target pengurangan timbulan sampah
plastik.
Dalam event yang sama, Corporate Sustainability Director Le Minerale,
Ronald Atmadja, mengatakan bahwa sebagai perusahaan air mineral yang
berkomitmen untuk ikut melestarikan lingkungan di Indonesia,
perusahaannya akan terus bersinergi dengan banyak pihak untuk
menggencarkan gerakan ekonomi sirkular nasional.
“Sebagai produsen, Le Minerale menyatakan dukungan dan komitmennya
dalam gerakan ini. Sejak awal kami dukung misi KLHK untuk mengurangi
angka timbulan sampah. Karenanya, kami dengan terintegrasi terus
menggerakan Ekonomi Sirkular sebagai bagian dari Extended Producers
Responsibility (EPR) yang kini digaungkan oleh pemerintah. Kami juga
mulai mengarah pada upsizing dan melakukan berbagai edukasi pilah
sampah dari rumah,” kata Ronald.
Sebagai tindak lanjut dari Gerakan The Rising Tide, para stakeholders
menyerukan komitmen bersama bertajuk: “Indonesia Stop Wariskan
Sampah”. Komitmen ini melibatkan pemerintah yang diwakili KLHK,
produsen diwakili Le Minerale, industri daur ulang diwakili oleh Asosiasi
Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), dan komunitas penggerak
lingkungan diwakili oleh Mulung Parahita.
Berikut adalah isi komitmen bersama tersebut :
Pemerintah:
1. Memberikan dukungan terkait dengan kebijakan pengelolaan sampah
oleh masyarakat, produsen dan pemda, mendorong regulasi daerah
tentang pengelolaan sampah serta memfasilitasi peran industri daur ulang
dalam pengurangan sampah.
2. Mendukung Pulau Bali sebagai proyek pengembangan awal
52. Page52of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
dari Gerakan The Rising Tide.
3. Mendukung mata rantai sistem daur ulang di Indonesia, mulai dari
hulu sampai hilir yaitu masyarakat/produsen, dari after consumption
hingga produksi bahan daur ulang untuk menekan angka impor recycled
plastic nasional.
4. Mendorong percepatan penyusunan peta jalamn pengurangan
sampah oleh Produsen melalui Permen LHK No. 75 Tahun 2019, untuk
melakukan Extended Producers Responsibility (EPR) serta mendorong
upsizing sebagai usaha untuk mengurangi timbulan sampah.
5. Mendukung Gerakan Sirkular Ekonomi dalam pengelolaan sampah di
Indonesia.
Produsen:
1.Berperan serta aktif mengedukasi masyarakat/konsumen untuk
melakukan pilah sampah dari rumah
2.Bekerja sama dan mendukung aktivitas yang dilakukan oleh
stakeholders yang dapat meningkatkan angka collection rate dan recycling
rate
3.Berkomitmen untuk terus melakukan Gerakan Ekonomi Sirkular sebagai
bagian dari Extended Producers Responsibility (EPR)
4.Berkomitmen untuk melakukan produksi yang bertanggung jawab dan
sejalan dengan Permen LHK No. 75 Tahun 2019, dengan melakukan
Upsizing Product sebagai usaha untuk mengurangi timbulan sampah
Industri Daur Ulang:
1.Memperkuat infrastructure collection dan proses daur ulang
2.Mendukung produsen untuk melaksanakan Extended Proucers
Responsibility (EPR)
3.Berperan serta aktif mengedukasi masyarakat/ konsumen untuk
melakukan pilah sampah dari rumah
Komunitas Penggerak Lingkungan:
1. Berperan serta aktif mengedukasi masyarakat/ konsumen untuk
melakukan pilah sampah dari rumah
2.Terus menginisiasi Gerakan Akar Rumput yang membawa dampak
53. Page53of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
positif bagi lingkungan, dengan melanjutkan The Rising Tide sebagai ajang
tahunan, dan “Triumph of Us” pada 2025
3. Mendukung dan menjadi partner pemerintah dan produsen untuk
mengurangi timbulan sampah dengan berbagai aktivitas edukasi
4. Mendukung EPR Produsen dengan berbagai aktivitas untuk
meningkatkan collection rate.[]
KLHKle mineraleinfo tempoSampah Plastik
https://nasional.tempo.co/read/1624863/klhk-
UN seeks plan to beat plastic nurdles, the tiny scourges
of the oceans
Billions of the pellets end up in the sea, killing turtles, whales
and dolphins, and are washed up on beaches around the world
The pellets, or nurdles, are used as building blocks for plastic products from bags to
bottles and piping. Photograph: Martin Bernetti/AFP/Getty Images
Jon Ungoed-Thomas
Sat 20 Aug 2022 15.51 BST
Maritime authorities are considering stricter controls on the ocean transport of
billions of plastic pellets known as nurdles after a series of spillages around
the world.
Campaigners warn that nurdles are one of the most common micro-plastic
pollutants in the seas, washing up on beaches from New Zealand to Cornwall.
The multicoloured pellets produced by petrochemical companies are used as
building blocks for plastic products, from bags to bottles and piping.
54. Page54of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Billions of nurdles washed up in Sri Lanka in May last year after the container
ship X-Press Pearl caught fire and sank in the Indian Ocean. The United
Nations said the spillage of about 1,680 tonnes of nurdles was the worst
maritime disaster in Sri Lanka’s history, with one official saying the spillage
was like a “cluster bomb”.
The International Maritime Organization, a UN agency, has asked pollution
experts to examine the options for “reducing the environmental risk
associated with the maritime transport of plastic pellets (nurdles)”. The IMO
said a panel of experts would submit their findings for a meeting in April next
year.
Sri Lanka has called for nurdles transported in container ships to be identified
as a harmful substance and a hazard to the marine environment. It would
mean tighter procedures to reduce the risk of a spill.
In a submission by Sri Lanka to the IMO after the X-Press Pearl sinking,
officials said: “The incident has resulted in deaths of marine species such as
turtles, whales and dolphins.
“There need to be immediate steps taken to regulate and better coordinate
the handling, management, and transportation of plastic pellets through the
entire supply chain. Voluntary plastic industry initiatives are not sufficient.”
Sign up to First Edition
Free daily newsletter
Archie Bland and Nimo Omer take you through the top stories and what they
mean, free every weekday morning
Privacy Notice: Newsletters may contain info about charities, online ads, and content funded
by outside parties. For more information see our Privacy Policy. We use Google reCaptcha to
protect our website and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Sri Lanka’s call has been backed by Norway. In February 2020, the cargo
ship Trans Carrier spilt more than 13 tonnes of nurdles, which were dispersed
along the coastlines of Denmark, Sweden and Norway.
The environmental charity Fidra, which is based in Scotland, organises the
great nurdle hunt to monitor the pollution of the pellets around the world. It
says nurdles are tiny, persistent and potentially toxic.
They have been found littered around the UK coastline, with 401,230 nurdles
collected in just one clean-up at Tregantle beach near Plymouth. They have
also been found on the Dorset coast, the Isles of Scilly, Anglesey and on the
banks of the Thames in London.
Nearly 370m tonnes of plastic is produced each year, with China accounting
for nearly a third. A research centre at the University of Texas has
estimated it takes 1,005 nurdles to make a plastic bottle, 665 nurdles to make
a toothbrush, and 174 to make a supermarket bag.
55. Page55of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Campaigner say billions of nurdles pollute waterways and the seas each year
because of accidental spills during production and transportation.
Insurance companies also want stricter rules for the shipping and storage of
nurdles, because of the financial and environmental costs of spillages.
Jörg Asmussen, chief executive of the German Insurance Association, said:
“Nurdles that have gone overboard can cause large environmental damage in
the long term and are threatening biodiversity of coastal areas.”
There can be no more hiding, and no more denying. Global heating is
supercharging extreme weather at an astonishing speed, and it’s visible in
Indonesia and beyond. Guardian analysis recently revealed how human-
caused climate breakdown is accelerating the toll of extreme weather across
the planet. People across the world are losing their lives and livelihoods due
to more deadly and more frequent heatwaves, floods, wildfires and droughts
triggered by the climate crisis. At the Guardian, we will not stop giving this life-
altering issue the urgency and attention it demands. We have a huge global
team of climate writers around the world and have recently appointed an
extreme weather correspondent.
Our editorial independence means we are free to write and publish journalism
which prioritises the crisis. We can highlight the climate policy successes and
failings of those who lead us in these challenging times. We have no
shareholders and no billionaire owner, just the determination and passion to
deliver high-impact global reporting, free from commercial or political
influence.
And we provide all this for free, for everyone to read. We do this because we
believe in information equality. Greater numbers of people can keep track of
the global events shaping our world, understand their impact on people and
communities, and become inspired to take meaningful action. Millions can
benefit from open access to quality, truthful news, regardless of their ability to
pay for it.
Every contribution, however big or small, powers our journalism and sustains our
future. Support the Guardian from as little as $1 – it only takes a minute. If you can,
please consider supporting us with a regular amount each month. Thank you.
https://www.theguardian.com/environment/2022/aug/20/un-seeks-plan-to-
beat-plastic-nurdles-the-tiny-scourges-of-the-oceans
56. Page56of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Tanpa tanggal
BEBASKAN SUNGAI BRANTAS DARI MIKROPLASTIK,
SEBELUM TERLAMBAT !
ECOTON FOUNDATION memulai petisi ini kepada Joko Widodo (Presiden Republik
Indonesia) dan 3 penerima lainnya
ENGLISH VERSION #BrantasWithoutMicroplastic
Salam kenal, kami dari ECOTON. Tahun lalu kami bikin riset di Sungai
Brantas. Hasilnya mengejutkan banget. Di air sungai sepanjang 370 KM itu
terkandung Mikroplastik! Padahal air sungai Brantas itu digunakan
untuk air minum dan irigasi tanaman yang merupakan 1/5 stok pangan
nasional.
Mikroplastik adalah plastik berukuran < 5 mm. Ada dua proses terbentuknya
Mikroplastik, pertama memang sengaja diproduksi dengan ukuran kecil oleh
industri dan kedua berasal dari remahan plastik berukuran besar.
Yang lebih bikin kaget, 72% ikan di sungai Brantas juga mengandung
Mikroplastik. Bahaya banget kalau kita konsumsi ikan yang ada
Mikroplastiknya. Apalagi kalau sampai dimakan anak-anak.
Pas kami lakukan uji lab kepada 51 orang yang tinggal di Brantas, fesesnya
POSITIF terkandung 5,38 partikel Mikroplastik/10 gram feses. Begitu pula di
dalam air sungai, kandungan mikroplastiknya sebanyak 1,47-41.32
partikel/liter.