SlideShare a Scribd company logo
1 of 120
Download to read offline
Page1of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Plastik dan Sampah:
Pantauan bulan Agustus 2022
Oleh: Riza V. Tjahjadi
Silahkan cari juga di https://Pdfhost.io laporan yang sama sejak April lalu
Negosiasi pengaturan polusi plastik akan dimulai pada bulan
November 2022 Uruguay akan menjadi tuan rumah pertama
Indonesia dengan jumlah sampah sebanyak
9.13 juta ton ternyata nomor lima dari 10 Negara Penghasil Sampah
Plastik Terbanyak di Dunia. dan, juga nomor lima
dari 10 negara pembuang sampah ke laut
Sampah dan pengendaliannya sudah mulai menjadi issue parpol
yang dipromosikan ke rakyat.
Galon sekali pakai (AMDK) dikatakan KLHK bertentangan
dengan semangat aturan menteri LH No. 75 Tahun 2019. Perlukah adanya
kesepakatan dari semua pihak bukan cuma BPOM?
Tropical Go Green Olah Sampah Plastik
Jadi Barang Bermanfaat
Senin, 1 Agustus 2022 | 13:27 WIB
Oleh : Whisnu Bagus Prasetyo / WBP
Tropical Go Green menyerahkan sepatu dan tas dari bahan hasil daur
ulang sampah plastik pada anak-anak pemulung di Sekolah Alam Tunas
Mulia Bantar Gebang Jakarta.
Tropical Go Green menyerahkan
sepatu dan tas dari bahan hasil
daur ulang sampah plastik pada
anak-anak pemulung di Sekolah
Alam Tunas Mulia Bantar
Gebang Jakarta. (Foto: Dok)
Page2of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Jakarta, Beritasatu.com - PT Bina Karya Prima, salah satu perusahaan
fast moving consumer good (FMCG) terbesar sejak 1981 dengan produk
minyak goreng Tropical berupaya menjaga lingkungan berkelanjutan. Hal
itu diwujudkan perusahaan dalam bentuk tiga usaha, termasuk mengolah
sampah plastik menjadi bermanfaat.
"PT Bina Karya Prima memiliki produk minyak goreng dalam botol PET
bening 100% yang dapat didaur ulang," kata Senior VP Marketing PT Bina
Karya Prima Aristo Kristandyo dalam keterangan tertulisnya Senin
(1/8/2022).
BACA JUGA Sampah Plastik Global Akan Meningkat Tiga Kali Lipat
Dia mengatakan Indonesia menghasilkan hampir 7 juta ton sampah plastik
per tahun. Sayangnya hanya sekitar 7% hingga 10% yang berhasil didaur
ulang. "Orang banyak tidak tahu bahwa jenis plastik tertentu seperti botol
PET didaur ulang dengan laju hampir 70%,” kata dia.
Aristo Kristandyo mengatakan melalui gerakan Tropical Go Green,
perusahaan berkontribusi dalam bentuk tiga usaha. Pertama, menciptakan
kemasan botol plastik siap daur ulang atau di masa datang kemasan yang
dibuat dari bahan hasil daur ulang.
Kedua, mendukung sistem pemilahan dan pengelolaan limbah plastik yang
baik. Ketiga, memberi dukungan kepada komunitas pengumpul limbah
yang harus menanggung dampak buruk dari pengelolaan sampah kurang
baik.
Kepala Unit Pengelola Sampah Terpadu (UPST) Bantar Gebang, Dinas
Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Agung Pujo Winarko mengatakan
Pemprov DKI Jakarta mendukung gerakan Tropical Generasi Peduli yang
digagas dan dilakukan Tropical Go Green. "Membuang sampah sesuai
jenisnya akan memudahkan pengolahan dan dapat menghindari
penumpukan sampah yang merupakan sumber penyakit serta
pencemaran udara,” tutur dia.
BACA JUGA Setiap Tahun 4,9 Juta Ton Sampah Plastik Tidak Dikelola dengan Baik
Sementara itu Tropical Go Green menyerahkan sepatu dan tas dari bahan
hasil daur ulang sampah plastik pada anak-anak pemulung di Sekolah
Alam Tunas Mulia Bantar Gebang Jakarta. Sampah daur ulang itu
terkumpul selama periode Mei-Juli 2022.
“Sepatu ini dimaknai agar anak sebagai generasi penerus dapat
melangkah meraih cita-cita menuju masa depan lebih baik, sedankan tas
ini dimaknai sebagai bekal mereka agar selalu menuntut ilmu pengetahuan
yang bermanfaat bagi mereka,” tutur pendiri Sekolah Alam Tunas Mulia,
Juwarto.
Page3of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com
TAG: Tropical Minyak Goreng Tropical Bina Karya Prima Sampah Plastik
Pemulung
https://www.beritasatu.com/news/958679/tropical-go-green-olah-sampah-
plastik-jadi-barang-bermanfaat
Senin 01 Agustus 2022, 16:40 WIB
Seluruh Pihak Harus Jaga Komitmen Pengurangan Sampah
Plastik
mediaindonesia.com | Humaniora
Seorang petani menyedot air
dengan pompa untuk mengairi
sawah di Kali Cikarang yang
dipenuhi sampah plastik di
Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat,
Rabu (27/7/2022). . 1
HINGGA tahun 2025 mendatang pemerintah memiliki komitmen untuk
mengurangi sampah plastik sampai 70%.
Hal ini juga tertuang dalam road map yang diatur dalam UU No. 18 Tahun
2018 serta Peraturan Menteri LHK No.75 Tahun 2019.
Kendati begitu, peta jalan pemerintah ini mulai terasa berat karena
produsen makanan minuman justru memperkenalkan produk kemasan
baru dari bahan plastik sekali pakai yang tidak sesuai dengan komitmen
pemerintah.
Fungsional Ahli Madya Direktorat Pengelolaan Sampah, KLHK, Edward
Nixon Pakpahan menyampaikan, “Permen LHK No.75 tahun 2019
memang mewajibkan produsen sektor ritel, manufaktur, serta industri
makanan dan minuman untuk melakukan pengurangan produk sampah
mereka."
Page4of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
"Kami mendorong agar produsen mengutamakan kemasan guna ulang.
Harapannya produsen melakukan pengurangan produksi kemasan plastik
sekali pakai,” ujarnya dalam keterangan pers, Senin (1/8).
Edward juga menanggapi wacana regulasi yang mendorong penggunaan
air minum dalam kemasan (AMDK) galon sekali pakai. Menurutnya, AMDK
galon sekali pakai tidak sejalan dengan prioritas penanganan sampah
dalam Permen LHK 75/2019 tersebut.
“Pada dasarnya AMDK galon sekali pakai pada ujungnya nanti hanya akan
menjadi sampah dan membebani lingkungan. Kami tidak mendukung
penggunaan AMDK galon sekali pakai, usahakan perbanyak AMDK galon
guna ulang,” tegasnya.
Selain itu kekhawatiran serupa juga menjadi fokus bahasan pada forum
Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group
(EDM-CSWG) di Presidensi G20 beberapa waktu lalu.
Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Sigit
Riliantoro juga mengemukakan bahwa delegasi G20 sepakat untuk
mendukung agenda pengelolaan sampah laut.
Salah satunya dengan mendorong penerapan ekonomi sirkular. “Salah
satu fokus agenda pada pertemuan tingkat tinggi di G20 ini adalah
mencegah sebanyak mungkin sampah plastik ke laut dengan
menggunakan siklus ekonomi sirkular,” ujarnya.
Berkaitan dengan itu, AMDK galon sekali pakai yang belum memiliki
mekanisme daur ulang yang baik berpotensi menjadi polutan dan
mencederai komitmen pemerintah hingga komunitas global untuk
mencegah sampah plastik masuk ke laut.
Sumardi Ariansyah, Public and Youth Mobilizitasions dari Econusa
Foundation, juga menanggapi masalah ini dengan nada serupa.
Menurutnya penggunaan galon sekali pakai itu akan menjadi masalah baru
bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
“Ini isu yang luar biasa, 2025 sudah dekat. Di 2021-2022 kita sempat
mengkampanyekan tentang pengurangan galon sekali pakai. Karena galon
sekali pakai dalam penelitian pun tidak begitu steril. Tidak seperti yang
selama ini digemborkan bahwa galon sekali pakai lebih steril dari guna
ulang,” ujar Ari saat ditemui Minggu (24/7).
Belum lagi menurut Ari, galon sekali pakai itu setelah digunakan belum
ada alur daur ulang yang lebih jauh dan sistematis. Menurutnya di
Indonesia baru sekitar 12% sistem daur ulang bagi galon sekali pakai.
Page5of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
“Pada Undang-Undang No. 18 Tahun 2018 tentang pengelolaan sampah,
regulasi ini jelas memberikan arahan agar industri mengurangi produksi
kemasan sekali pakai, serta menggiatkan usaha daur ulang dan
penggunaan wadah guna ulang,” kata Ari.
Terkait dengan rencana BPOM yang akan melabeli air minum dalam
kemasan (AMDK) galon atas nama kesehatan publik, Ari kurang
sependapat dengan solusi yang ditawarkan tersebut. Menurutnya. hal itu
adalah solusi semu.
“Solusi itu tidak langsung menyentuh permasalahan inti. tidak 100% galon
sekali pakai itu bebas atau steril dari zat-zat kimia. Daripada membuat
galon sekali pakai, solusi yang tepat menurut kami adalah penyediaan
water station yang disediakan pelaku industri di ruang publik seperti mall
atau stasiun,” kata Ari.
Senada dengan Ari, Swietenia Puspa Lestari, Pendiri Divers Clean Action
juga merasa bahwa narasi yang dibangun saat ini membuat persepsi
masyarakat tentang galon sekali pakai dan guna ulang menjadi keliru.
Baca juga: WALHI: Produsen Belum Berkomitmen untuk Atasi Krisis Sampah Plastik di
Indonesia
“Sekarang edukasi atau iklan di masyarakat tentang AMDK galon itu
menciptakan persepsi keliru, bahkan sampai build in ke sinetron-sinetron.
AMDK galon sekali pakai tidak lebih baik daripada AMDK galon guna
ulang,” katanya.
Menurutnya di kalangan masyarakat sendiri ada 50 ribu orang yang sudah
menandatangani petisi untuk menolak galon plastik sekali pakai.
Masyarakat harus mencegah peralihan konsumsi dari kemasan guna
ulang dan isi ulang, jadi konsumen kemasan sekali pakai.
Data KLHK sendiri menunjukkan baru 28,5% sampah plastik ke laut
Indonesia yang bisa dikurangi dari 2018-2021. Ini masih jauh dari target
pengurangan 70% di 2025. Serta diketahui sampah plastik sekali pakai
perlu waktu ratusan tahun untuk terurai kembali.
Belum lagi uraian plastik sekali pakai memperbesar risiko kontaminasi
mikro plastik yang mencemari tidak hanya lingkungan tapi juga bagi
kesehatan manusia dan hewan. (RO/)L-09) ? ?
TAGS: # KLHK # Kendalikan Sampah Plastik # Sampah Plastik # galon #
Daur Ulang # G20 # Presidensi G20
Sumber: https://mediaindonesia.com/humaniora/511337/seluruh-pihak-
harus-jaga-komitmen-pengurangan-sampah-plastik
Page6of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Komitmen Kumpulkan dan Daur Ulang Sampah Plastik,
Suntory Garuda Beverage Gabung IPRO
Gilar Ramdhani
01 Agu 2022, 18:56 WIB
Penandatangan dokumen perjanjian keanggotaan dan kerja sama oleh
Chief People & Culture and Corporate Affairs SGB, Asep Susilo, dan
General Manager IPRO, Zul Martini Indrawati, di Jakarta, 1 Agustus 2022.
Liputan6.com, Jakarta Suntory Garuda Beverage (SGB) resmi bergabung
dengan Indonesian Packaging Recovery Organization (IPRO). Kepastian
SGB menjadi anggota IPRO ditandai dengan penandatangan dokumen
perjanjian keanggotaan dan kerja sama oleh Chief People & Culture and
Corporate Affairs SGB, Asep Susilo, dan General Manager IPRO, Zul
Martini Indrawati, di Jakarta, Senin, 1 Agustus 2022.
Dengan demikian, saat ini tercatat 10 (sepuluh) anggota IPRO yakni Coca
Cola Indonesia, Danone Indonesia, Indofood Sukses Makmur Tbk, Nestle
Indonesia, Tetra Pak Indonesia dan Unilever, Sampoerna Indonesia, SIG,
SC Johnson Indonesia dan Suntory Garuda Beverage (SGB).
Enam+02:14VIDEO: Kenaikan BBM Bikin Harga Daging Ayam dan Bawang Merah
Melonjak di Klaten
Bergabung menjadi anggota IPRO, Suntory Garuda Beverage (SGB) akan
bekerja sama dalam mengumpulkan dan mendaur ulang sampah plastik
jenis polypropylene (PP) di Indonesia.
Chief Executive Officer and President Director PT Suntory Garuda
Beverage, Ong Yuh Hwang, mengatakan, SGB adalah produsen minuman
ringan dalam kemasan gelas terbesar di Indonesia. Dua merek minuman
ringan dalam kemasan gelas yang diproduksi adalah OKKY jelly dan teh
siap minum Mountea. Kemasan produk tersebut dibuat dari plastik PP
yang aman bagi konsumen.
Page7of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
“Kami sejak awal selalu melakukan upaya proaktif untuk mengurangi
timbulan sampah kemasan, serta mengumpulkan dan mendaur ulang
sampah plastik secara berkesinambungan,” katanya.
Sementara Chief of People & Culture and Corporate Affairs Officer, PT
Suntory Garuda Beverage, Asep Susilo, menuturkan, komitmen SGB
sejalan dengan kebijakan Grup Suntory untuk terus berkolaborasi dengan
pemangku kepentingan, lembaga pemerintah dan non-pemerintah, untuk
mengelola sampah plastik.
“Oleh karena itu, kami bangga dapat bergerak bersama IPRO untuk
menciptakan masyarakat yang berkelanjutan melalui konsep ekonomi
sirkular. Konsep holistik ini dimulai dari desain kemasan, pemilihan bahan
kemasan yang ramah lingkungan dan aman, hingga upaya pengumpulan
dan daur ulang sampah plastik,” ujar Asep.
by TaboolaSponsored Links
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan
WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata
kunci yang diinginkan.
2 dari 2 halaman
IPRO Apresiasi Suntory Garuda Beverage
IPRO Apresiasi Suntory Garuda Beverage
Penandatanganan Kerjasama Suntory Garuda dan IPRO untuk
Pengumpulan dan Daur Ulang Sampah Plastik di Jakarta,
Senin, 1 Agustus 2022.
General Manager IPRO Zul Martini Indrawati, mengapresiasi
bergabungnya Suntory Garuda Beverage (SGB).
“Kami pun bermitra dengan pemangku kepentingan terkait termasuk
pemerintah, akademisi, masyarakat sipil dan lainnya untuk meningkatkan
keterlibatan semua pihak dalam pengelolaan sampah,” katanya.
Menurut dia, limbah kemasan SGB yang banyak menggunakan jenis
plastik PP dapat didaur ulang menjadi berbagai kebutuhan sehari-hari.
“Tinggal memastikan seberapa banyak kemasan pasca pakai itu dapat
ditarik kembali dan didaur ulang. Hal ini sejalan dengan Permen LHK P. 75
Tahun 2019” ujarnya.
Martini menambahkan, secara inklusif, IPRO mengajak produsen, brand
owner, retailer, serta perwakilan dari pemerintah, asosiasi industri dan
lembaga pendidikan untuk bersama-sama mengelola sampah serta
memberikan contoh positif dari ESR yang efektif untuk ekonomi transisi
Page8of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
lainnya, mendorong persaingan yang adil di antara merek, pengecer, dan
produsen kemasan. IPRO juga secara aktif membentuk sistem
pengelolaan sampah Indonesia, mengadvokasi regulasi yang adil dan
efektif.
(*)
https://www.liputan6.com/news/read/5030747/komitmen-kumpulkan-dan-
daur-ulang-sampah-plastik-suntory-garuda-beverage-gabung-ipro
Agustus
020822
Sustainable Travel with UNESCO: Targeting Zero-Plastic for
Hospitality and Tourism Businesses (QUIZ)
Lesson 1 of 6
1. What is the UNESCO Sustainable Travel Pledge?
Once again, welcome to our course! Plastic pollution is one of the world's
most pressing challenges, therefore we congratulate you for taking this
step towards plastic waste reduction in tourism and hospitality.
The amount of plastics we currently produce, consume and dispose of is
unsustainable, and, as we will see throughout the course, tourism activities
and hospitality businesses contribute greatly to this issue. For this reason,
it is important that we lead the fight against single-use plastics.
In this course, we will cover the following topics:
1 What is the UNESCO Sustainable Travel Pledge?
2 What is the necessary process to implement a plastic waste reduction
strategy?
3 What are the concrete measures needed to reduce single-use plastics in
my business?
4 How can local knowledge and products help fight plastic waste?
5 How can I continue my journey towards plastic waste reduction?
By the end of this course, you will be able to:
Page9of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
implement the necessary process for single-use plastics reduction to be
applied by tourism and hospitality businesses;
develop an action plan for plastic waste reduction for your business'
context;
identify what types of products and materials can be locally sourced to
replace single-use plastics; and
commit to plastic waste reduction and other priority sustainability
challenges.
Take the final quiz and get your certificate!
If you would like to receive a certificate for this course, you can take the
Quiz at the end, and if your score is 80% or higher, a Certificate of
Completion will be issued automatically for you. You can take the quiz as
many times as you wish.
Let's get started, then, and please enjoy!
CONTINUE
https://rise.articulate.com/share/9plcr6hwLpaMQxbw-
fJkK5DQ_m_kZeT6#/lessons/SICMIgVHMakbsK8JY6kVGniAdsdQuSBw
Top! Sampah Plastik Didaur Ulang Jadi 'Batako',
Begini Prosesnya
Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 04 Agu 2022 09:38 WIB
Ilustrasi Daur Ulang Sampah Plastik/Foto:
Grandyos Zafna
Jakarta - Salah satu perusahaan rintisan ByFusion yang berbasis di Los
Angeles, Amerika Serikat (AS) membuat blok bahan bangunan berbahan
dasar sampah plastik.
Page10of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
ByFusion menilai sampah plastik merupakan salah satu masalah yang
bisa terus membesar. Pada 2040 sampah plastik akan mencapai 710 juta
ton dan bisa menyumbat ekosistem bumi, lautan, sungai, dan daratan.
ByFusion menciptakan sistem dan mengumpulkan berbagai jenis sampah
plastik untuk mendaur ulang agar bisa kembali digunakan. Perusahaan
yang didirikan pada 2017 ini mengembangkan mesin untuk mengolah
mesin sekali pakai dan menjadi ByBlock.
Baca juga: Nilai Ekonomi Sampah Laut
Blok ini mirip dengan batako yang biasa digunakan untuk konstruksi
pembangunan rumah. Saat ini ByBlocks seluruhnya digunakan dari
sampah plastik reklamasi.
"Ada banyak sampah plastik yang tak dapat didaur ulang seperti pulpen
sampai sikat gigi," kata CEO ByFusion Heidi Kujawa dikutip dari CNN,
Kamis (4/8/2022).
Dia mengungkapkan, ByFusion merancang teknologi secara khusus untuk
mengolah sampah-sampah yang mungkin tak bisa didaur ulang.
Baca juga: Risiko Masalah Sampah di Balik Rencana Label BPA di Galon Air
Kujawa menyebut saat ini ada tujuh jenis sampah plastik dan hanya dua
jenis yang bisa didaur ulang. Mesin yang dinamakan Blocker System itu
mengubah sampah menjadi blok bangunan tanpa harus menyortir atau
mencuci terlebih dulu.
Mesin itu bisa mengolah plastik dengan cara dicabik, diparut dan dilebur
menjadi balok padat menggunakan uap dan kompresi.
"Kami merancang model ByBlocks kami seperti blok semen yang
berongga. Ukurannya 16 inci kali 8 kali 8," jelas dia. Batako ini lebih ringan
dari blok semen pada umumnya.
(kil/ara)
sampah plastic bahan bangunan startup
Baca artikel detikfinance, "Top! Sampah Plastik Didaur Ulang Jadi 'Batako', Begini
Prosesnya" selengkapnya https://finance.detik.com/properti/d-6215590/top-
sampah-plastik-didaur-ulang-jadi-batako-begini-prosesnya
.
Page11of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Produsen AMDK Diminta Tetapkan Agen Resmi
Rabu, 3 Agustus 2022 14:33 WIB
INFO NASIONAL -- Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN)
meminta agar produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) galon isi
ulang menetapkan agen resmi. Tujuannya supaya masyarakat terlindungi
dan terhindar dari membeli AMDK galon isi ulang oplosan.
“Agen resmi memang sudah sepatutnya ada, sehingga mutu dan kualitas
barang terjamin. Hal ini sesuai Pasal 4 huruf (c) Undang-Undang
Perlindungan Konsumen yang menyatakan hak konsumen adalah hak atas
informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang dan atau jasa,” kata anggota BPKN Slamet Riyadi dalam
keterangan tertulis, Senin 1 Agustus 2022.
BPKN juga mendorong produsen AMDK galon isi ulang supaya
secepatnya membenahi tata kelola bisnisnya. Slamet mengatakan,
pembenahan terutama harus dilakukan pada sisi hilir agar praktik
pemalsuan tidak terus berulang.“Titik lemah ada di hilir, karena seringkali
penjual atau warung tergiur tawaran galon isi ulang yang harganya lebih
murah daripada harga yang normal,” kata Slamet. BPKN juga
menyarankan agar produsen menerapkan pelabelan kemasan galon isi
ulang, sebagai cara jitu menangkal praktik galon oplosan, misalnya
dengan label sekaligus segel sekali buka.
Senada, anggota Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen
Indonesia (YLKI) Tubagus Haryo, juga menyarankan produsen air dalam
galon untuk mempunyai distributor dan agen yang memiliki lisensi resmi.
"Setiap distributor dan agen seharusnya juga memiliki lisensi resmi," kata
Tubagus 28 Juli 2022. Menurut dia, karena oplosan, air minum dalam
kemasan galon itu bukan keluaran pabrikan sehingga membuat konsumen
dirugikan.
Produsen menurut dia juga perlu untuk mengedukasi konsumen. Ditambah
dengan penerapan pemberian izin lisensi resmi kepada para distributor
dan agen AMDK galon, nantinya diharapkan akan mempermudah
konsumen untuk mendapatkan air minum dalam kemasan yang layak,
aman dan terjamin keaslian airnya. Konsumen akan mudah memintakan
pertanggungjawaban pada distributor dan agen pemegang lisensi resmi
merek terentu karena identitas tempat usahanya jelas, yang mudah
ditandai dari papan nama resmi yang dipasang. (*)
info tempo AMD Kprodusen
https://nasional.tempo.co/read/1618775/produsen-amdk-diminta-tetapkan-
agen-resmi
Page12of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Pencamaran Sampah Mikroplastik di Teluk Jakarta
Meningkat 10 kali Lipat Semasa Pandemi
Reporter Antara
Editor Iqbal Muhtarom
Rabu, 3 Agustus 2022 20:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
memperlihatkan terjadinya peningkatan sampah mikroplastik bentuk
benang yang berasal dari alat pelindung diri (APD) di muara sungai
menuju Teluk Jakarta semasa pandemi Covid-19.
“Melimpahnya mikroplastik yang ditemukan pada kisaran 4,29 hingga
23,49 partikel mikroplastik per 1.000 liter air sungai dengan rata-rata 9,02
partikel per 1.000 liter air sungai yang bergerak menuju perairan Teluk
Jakarta,” kata peneliti Pusat Riset Oseanografi BRIN M Reza Cordova
dalam keterangan tertulis, Rabu, 3 Agustus 2022.
Sampah plastik ukuran mikroskopik (mikroplastik) bentuk benang yang
berasal dari APD tersebut terindikasi memiliki bentuk asal dan jenis
komposisi kimia yang sama dengan masker medis.
Dilansir dari Antara, proporsi sampah mikroplastik tersebut meningkat 10
kali lipat pada Desember 2020, dibandingkan sebelumnya yang hanya
sekitar 3 persen sesaat setelah ditemukannya kasus Covid-19 pertama di
Indonesia.
Hasil riset kolaborasi peneliti BRIN yang dikoordinasi oleh Reza, dengan
Universitas Terbuka, Universitas Sumatera Utara, IPB University dan
University of Portsmouth di Inggris menyimpulkan peningkatan mikroplastik
yang signifikan terjadi terutama pada saat curah hujan tinggi.
Riset pemantauan mikroplastik di muara sungai tersebut mencatat
kelimpahannya yang lebih tinggi di wilayah pesisir timur Teluk Jakarta
dibandingkan pesisir bagian barat.
Dari sembilan muara sungai yang diteliti di Kawasan Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), mikroplastik ditemukan
pada semua muara sungai yang diteliti.
Menurut Reza, penambahan mikroplastik paling tinggi ditemukan pada
musim hujan yakni rata-rata 9,02 partikel per 1.000 liter air sungai,
sedangkan paling rendah ditemukan pada musim kemarau yakni 8,01
partikel per 1.000 liter air sungai.
Page13of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Pusat Riset Oseanografi merilis hasil pemantauan mikroplastik semasa
pandemi dalam jurnal Marine Pollution Bulletin berjudul “Seasonal
heterogeneity and a link to precipitation in the release of microplastic
during COVID-19 outbreak from the Greater Jakarta area to Jakarta Bay,
Indonesia”.
Reza dan tim berharap peningkatan konsentrasi mikroplastik di lingkungan
mendorong perbaikan pengelolaan sampah sekali pakai.
Ia menuturkan implementasi dari aturan yang ketat, sosialisasi dan
pemahaman publik diperlukan untuk mempromosikan metode
pembuangan yang benar dan perubahan sistemik dalam pengelolaan
sampah plastik, khususnya plastik sekali pakai.
Masyarakat juga diajak untuk ikut berperan dalam menjaga kesehatan
lingkungan, terutama terkait pembuangan sampah APD, yakni sampah
masker yang biasa dipakai sehari-hari oleh masyarakat.
Baca juga: Sampah Sachet dari 5 Perusahaan Cemari Perairan Jakarta
Sampah Mikroplastik Mikroplastik Sampah Teluk Jakarta BRIN masker
medis APD PandemiCOVID-19
© 2021 TEMPO - Hak Cipta Dilindungi Hukum
https://metro.tempo.co/read/1618931/pencamaran-sampah-mikroplastik-di-
teluk-jakarta-meningkat-10-kali-lipat-semasa-pandemi
Operasi Bersih Gunung Gede Pangrango
Bawa Turun 500 Kg Sampah, Di antaranya
Banyak Celana Dalam
Kompas.com, 6 Agustus 2022, 17:08 WIB
Editor: Maya Citra Rosa
KOMPAS.com - Sebanyak 150 karung sampah berhasil diturunkan saat
operasi bersih yang dilakukan oleh Sukarelawan Taman Nasional Gunung
Gede Pangrango (TNGGP) Cianjur, Jawa Barat.
Ratusan karung yang berisi 500 kilogram sampah tersebut diambil dari
atas gunung dan jalur pendakian yang dikotori oleh pendaki yang tidak
bertanggung jawab.
Page14of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Dilansir dari Antara,
Humas TNGGP
Cianjur, Agus Deni
mengatakan,
operasi bersih ini
dilakukan bersama
setelah penutupan
jalur tanggal 14
sampai 24 Agustus
2022.
Hasilnya, sebanyak 500 kilogram sampah dari berbagai jenis diturunkan,
mulai dari sampah plastik hingga ditemukan banyak celana dalam yang
ditinggalkan para pendaki.
"Sukarelawan dan petugas berhasil menurunkan 500 kilogram sampah
berbagai jenis saat menalkukan opersi kebersihan (opsih) yang diadakan
sebelum dilakukan penutupan jalur pendakian. Sebagian besar sampah
yang dikumpulkan dari jenis plastik bekas bungkus mie instan," ujarnya.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup Sementara
Kerangka Manusia Korban Erupsi Gunung Semeru Kembali Ditemukan
Selain itu, Deni menegaskan agar pendaki tidak lagi meninggalkan
sampah jenis apapun, termasuk celana dalam yang masih banyak
ditemukan diantara tumpukan sampah tersebut.
Pendaki diimbau wajib mengikuti aturan untuk menjaga kebersihan dan
keindahan taman nasional dengan cara tidak meninggalkan sampah
sekecil apapun.
Salah seorang Sukarelawan TNGGP Cianjur, Niko Rastagil mengatakan,
opsih ini dilakukan bersama warga, petugas, relawan dan organisasi
pecinta alam selama satu hari.
"Gabungan sukarelawan ini melakukan penyisiran mulai dari puncak
hingga pintu masuk pendakian. Kita terbagi menjadi beberapa kelompok,
hingga dapat maksimal memunguti sampah yang disisakan pendaki,"
ujarnya.
Menurutnya, tingkat kesadaran pendaki untuk tidak meninggalkan sampah
di jalur maupun puncak gunung masih sangat rendah.
Page15of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Padahal berbagai peringatan sudah diberikan saat pendaki hendak masuk
ke pintu masuk pendakian agar dapat mematuhi aturan.
Baca juga: Viral, Foto Warga Perancis Angkut 1,6 Ton Sampah di Gunung Rinjani
"Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menjaga kebersihan dan
keindahan alam yang selalu kita kunjungi, jangan tinggalkan sampah saat
mendaki," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul 150 karung sampah dari
Gunung Gede-Pangrango berhasil diturunkan
TAG: celana dalam pendakian Gunung Gede Pangrango Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango
pendaki jalur pendakian sampah di gunung operasi bersih
©2022 PT. Kompas Cyber Media
*Operasi Bersih Gunung Gede Pangrango Bawa Turun 500 Kg Sampah, Diantaranya
Banyak Celana Dalam* Klik untuk baca: http://kmp.im/AGD1bS
Minggu 7 Agustus 2022
"Iyuuwh... Celana Dalam Masih Berserakan
di Gunung Gede Pangrango"
Ikbal Selamet
detikTravel
Operasi bersih-bersih Gunung Gede Pangrango. (Foto: Istimewa)
Cianjur - Operasi bersih tengah dilakukan di Gunung Gede Pangrango.
Dalam pelaksanaannya ditemukan banyak celana dalam yang berserakan
serta setengah ton sampah.
Jelang penutupan sementara Gunung Gede Pangrango, relawan serta
petugas gabungan bekerja sama untuk melakukan operasi bersih-bersih
(opsih). Opsih ini melibatkan berbagai kalangan, mulai dari relawan
perseorangan, masyarakat, hingga organisasi.
Opsih di Gunung Gede Pangrango sebenarnya rutin diadakan. Namun
pada kesempatan ini, opsih dilakukan mendadak untuk membersihkan
gunung sebelum penutupan sementara karena cuaca ekstrem pada 14-21
Agustus.
Page16of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Baca juga: Ih, Jorok! Celana Dalam Berserakan Juga Ada di Gunung Gede Pangrango
Dalam opsih ini selain ditemukan berbagai jenis sampah, relawan juga
kerap menemukan celana dalam yang dibuang begitu saja oleh para
pendaki. Salah satu relawan mengungkapkan setidaknya ada 10 celana
dalam yang ditemukan saat opsih pada Sabtu (6/8/2022).
"Iya kami temukan lagi celana dalam dari kawasan Alun-alun
Suryakencana. Ada juga yang ditemukan di jalur pendakian. Totalnya
sekitar 10 celana dalam yang kita temukan," kata Volunteer Gunung Gede
Pangrango Niko Rastagil, Sabtu (6/8/2022).
Menurut Niko, celana dalam tersebut dibuang pendaki yang mengalami
sakit perut. Ia juga menambahkan bahwa meski kotor, seharusnya celana
dalam tersebut tetap dibawa turun.
"Seperti sebelumnya, dibuang karena pendaki sakit perut. Padahal
seharusnya tidak boleh dibuang, mestinya dibawa lagi turun gunung,"
ujarnya.
Pada opsih beberapa hari sebelumnya, Niko juga menyampaikan bahwa
penemuan celana dalam ini bukan merupakan hal yang jarang terjadi.
Setiap opsih setidaknya ada sepuluh hingga belasan celana dalam
ditemukan.
"Sekali opsih itu bisa sepuluh celana dalam hingga belasan celana dalam.
Tidak banyak, tapi tetap saja sampah dan membuat pemandangan tidak
nyaman, karena saat mendaki tiba-tiba jadi terlihat celana dalam yang
dibuang sembarangan," kata dia, Rabu (3/8/2022).
Pada opsih Gunung Gede Pangrango di hari Sabtu (6/8), petugas dan
relawan juga menemukan hampir setengah ton sampah. Lebih tepatnya
400 kilogram sampah yang terbagi dalam 140 karung. Sampah yang
ditemukan didominasi oleh sampah plastik.
"Iya kita juga bersihkan dan angkut hampir setengah ton sampah,
kebanyakan plastik. Sampah itu dibuang pendaki yang tidak
bertanggungjawab. Padahal aturan sudah jelas, sampah yang dibawa ke
atas harus dibawa lagi ke bawah," kata Niko.
Sampah-sampah ini dikumpulkan dari sepanjang jalur pendakian hingga
kawasan Alun-alun Suryakencana. Ini merupakan rute yang ditempuh oleh
para petugas dan relawan opsih.
"Kita sisir setiap jalur yang biasanya banyak sampah karena ulah para
pendaki yang tidak bertanggungjawab. Termasuk di puncak dan kawasan
Suryakencana," lanjut Niko.
Page17of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Baca juga: Ritual Buang Kutang-Celana Dalam di Gunung, Langsung Diambil Dong...
Niko berharap ke depannya para pendaki dapat lebih sadar dengan aturan
yang ada. Terutama mengenai permasalahan sampah. Agar alam Gunung
Gede Pangrango tidak tercemari dan tetap terjaga.
"Kami terus imbau agar pendaki tidak buang sampah, apalagi membuang
celana dalam," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di detikJabar.
Simak Video "Inilah Hamparan Kesejukan yang Tak Jauh dari Jakarta"
(ysn/ysn)
gunung gede pangrango celana dalam di gunung gede pangrango wisata
gunu
Baca artikel detikTravel, "Iyuuwh... Celana Dalam Masih Berserakan di Gunung Gede
Pangrango" selengkapnya https://travel.detik.com/travel-news/d-
6220758/iyuuwh-celana-dalam-masih-berserakan-di-gunung-gede-
pangrango.
Kacau! 200 Kg Sampah Berserakan
Bekas Pengunjung Ritual Suro
Ardian Fanani
detikTravel
Sampah menggunung di Alas Purwo peninggalan pengunjung saat malam Suro.
(Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi - Ritual Suroan yang digelar di Taman Nasional (TN) Alas
Purwo meninggalkan sampah menggunung. Sampah yang dikumpulkan
mencapai 200 kilogram.
Ritual Suroan digelar di Taman Nasional Alas Purwo, Kecamatan
Tegaldlimo, Banyuwangi. Salah satu kegiatan dalam Ritual Suroan adalah
bermeditasi.
Terdapat empat lokasi yang menjadi titik berkumpul para pengunjung
untuk melakukan meditasi. Keempat lokasi tersebut yaitu Pantai Pancur,
Pantai Trianggul Asri, Pantai Parang Ireng dan Goa Istana.
Baca juga: Sedih, Paus Sperma yang Terdampar di Banyuwangi Mati
Page18of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Meditasi ini dilakukan oleh pengunjung pada awal bulan Suro yakni pada
tanggal 29 Juli sampai 31 Agustus. Menurut informasi dari Kepala Seksi
Pengelola wilayah 1 Balai Taman Nasional Alas Purwo Probo Wresniaji,
total pengunjung yang datang mulai tanggal 29 sampai 1 Agustus
mencapai 5.233 orang.
Keempat lokasi meditasi ini menjadi lokasi penumpukan sampah
terbanyak. Jika diakumulasikan, terdapat 202,5 kilogram sampah yang
terdiri atas sampah plastik dan organik.
"Dari empat lokasi itu terkumpul sampah plastik dan organik seberat 202,5
kilogram. Dari catatan pengelola, total pengunjung yang datang mulai
tanggal 29 sampai 1 Agustus mencapai 5.233 orang," kata Probo.
Probo menyayangkan perilaku para pengunjung yang tak bertanggung
jawab atas sampah yang mereka bawa.
"Kami sayangkan perilaku pengunjung mereka membuang sampah
ditempat yang tidak seharusnya, mereka membuang sampah di sekitaran
lokasi hutan lindung," kata Probo Wresniaji kepada media, Sabtu
(6/8/2022) seperti dikutip detikJatim.
Menurutnya, jika memang berniat untuk menenangkan dan membersihkan
diri, sudah selayaknya ikut juga menjaga kebersihan lingkungan
sekitarnya. Para pengunjung datang dengan tujuan yang baik, seharusnya
mereka juga dapat memperlakukan hutan yang mereka kunjungi dengan
sebaik mungkin.
"Ketika mau membersihkan diri ya seyogyanya menjaga kebersihan lokasi
pembersihan diri. Pengunjung harusnya bijak dan peduli terhadap
kelestarian hutan, bukan malah mencemari dan seolah tidak peduli pada
lingkungan," kata Probo.
Pihak pengelola akhirnya melakukan pembersihan di empat lokasi
pertapaan di Alas Purwo. Hal ini dilakukan agar kebersihan dan kelestarian
kawasan hutan ini dapat tetap terjaga.
"Kami sudah melakukan pembersihan di beberapa titik lokasi," ujarnya.
Baca juga: Malam Minggu di Kota Malang, Bisa Nongki di Kafe ala Santorini
Probo berharap ke depannya masyarakat yang berkunjung ke Taman
Nasional Alas Purwo Banyuwangi dapat bersikap lebih bijak, Serta dapat
membantu menjaga kelestarian hutan dengan tidak membuang sampah
sembarangan.
"Semoga ke depan pengunjung bisa lebih bijak, lebih smart, dan lebih
peduli terhadap lingkungan," kata Probo.
Page19of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Artikel ini telah tayang di detikJatim.
Simak Video "Uji Coba Pembukaan Wisata Banyuwangi: Maksimal Buka 5 Hari
Seminggu"
(ysn/ysn)
wisata banyuwangi ritual suroan taman nasional alas purwo
Baca artikel detikTravel, "Kacau! 200 Kg Sampah Berserakan Bekas Pengunjung Ritual
Suro" selengkapnya https://travel.detik.com/travel-news/d-6221137/kacau-
200-kg-sampah-berserakan-bekas-pengunjung-ritual-suro.
TPA Jatibarang Diprediksi Penuh Tahun 2023,
Pemkot Semarang Bakal Manfaatkan Sampah Jadi Listrik
Kompas.com - 08/08/2022, 18:52 WIB
(KOMPAS.com/Muchammad Dafi Yusuf )
Penulis Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf | Editor Dita Angga
Rusiana
Kondisi TPA Jatibarang, Kota Semarang, Jawa Tengah. Selasa (17/7/2022)
SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah
memprediksi jika Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang bakal
penuh pada Juni 2023 mendatang. Berbagai upaya telah dilakukan oleh
pemerintah salah satunya dengan memanfaatkan sampah di TPA
Jatibarang dijadikan energi listrik.
Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan,
pengelolaan sampah menjadi energi listrik akan menjadi salah satu solusi
Page20of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
pengurangan sampah. "Ini sedang proses lelang untuk projek sampah jadi
energi listrik itu," jelasnya kepada Kompas.com, Senin (8/8/2022). Sampai
saat ini tim Pengelola Sampah Energi Listrik (PSEL) sudah melakukan
beberapa opsi agar sampah yang di TPA Jatibarang bisa berkurang
dengan rencana tersebut.
"Belum ada rencana karena nanti ada PSEL," kata dia saat ditanya
kemungkinan buat TPA baru di Kota Semarang. Selain itu Hevearita juga
sedang melakukan upaya pengurangan sampah organik dari hulu untuk
dijadikan produk-produk yang bernilai. "Sebenarnya itu bisa dimanfaatkan
untuk kompos, Eco Enzym dan produk-produk seperti tas," ungkapnya.
Dihubungi terpisah, Kepala TPA Jatibarang Wahyu Heryawan
menambahkan, sampai saat ini sampah yang masuk ke TPA Jatibarang
sebanyak 800 ton dalam sehari.
"Sekarang dalam sehari sekitar 800 ton. Dulu saat sebelum pandemi bisa
sampai 1000 ton perhari," ujarnya. Berdasarkan data yang dia terima,
sampai saat ini sampah yang masuk ke TPA Jatibarang 61 persen
merupakan sampah organik.
"Artinya itu semacam sampah rumah tangga. Itu yang paling banyak,"
ujarnya. Dia menyebut, saat ini lahan di TPA Jatibarang juga sudah habis.
Untuk itu pihak TPA Jatibarang barang mengembangkan maggot atau
belatung. "Kita harapannya karena 61 persen sampah organik akhirnya
kita membuat solusi melalui maggot itu. Jadi maggot bisa mengurangi
sampah organik," paparnya.
Sampai saat ini sudah ada 62 anggota pembudidaya maggot yang ikut
terlibat mengurangi sampah organik di Kota Semarang. "Kita berharap
nanti akan semakin banyak anggota kita. Untuk bibit dan telur juga kita
sediakan gratis jika ada warga yang minat," imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "TPA Jatibarang Diprediksi Penuh
Tahun 2023, Pemkot Semarang Bakal Manfaatkan Sampah Jadi Listrik ", Klik untuk
baca: https://regional.kompas.com/read/2022/08/08/185204678/tpa-
jatibarang-diprediksi-penuh-tahun-2023-pemkot-semarang-bakal-
manfaatkan
.
Penulis : Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf
Editor : Dita Angga Rusiana
https://regional.kompas.com/read/2022/08/08/185204678/tpa-jatibarang-
diprediksi-penuh-tahun-2023-pemkot-semarang-bakal-manfaatkan
Page21of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Overload, Gunungan Sampah di TPA Jalupang
Karawang Capai 15 Meter
Kompas.com - 09/08/2022, 14:10 WIB
Gunungan sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Jalupang, Kelurahan
Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang yang telah
overload.(KOMPAS.COM/FARIDA)
Penulis Kontributor Karawang, Farida Farhan | Editor Gloria Setyvani Putri
KARAWANG, KOMPAS.com - Tempat pembuangan akhir (TPA) Jalupang
yang terletak di Kelurahan Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten
Karawang sudah melebihi kapasitas atau overload. Kepala Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Karawang Wawan Setiawan mengatakan,
gunungan sampah di TPA seluas 10 hektar itu mencapai 15 meter.
"Iya betul sudah overload, luas
TPA 10 hektare dengan tinggi
15 meter. Total sampah
pasifnya ada 1,2 juta kubik,"
kata Wawan saat ditemui di
Kantor DLH Karawang pada
Selasa (9/8/2022).
Baca juga: TPA Jatibarang Diprediksi Penuh Tahun 2023, Pemkot Semarang Bakal
Manfaatkan Sampah Jadi Listrik
Wawan mengakui TPA Jalupang sudah selayaknya diperluas. Adapun
lahan perluasan sebetulnya telah disediakan hingga 20 hektar. Akan
tetapi, diakuinya untuk tahun ini belum masuk alokasi anggaran dalam
anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Karawang. "Iya
memang harus sudah diperluas lagi lahan TPA Jalupang itu. Apalagi
setahu saya itu batas ketinggian itu seharusnya maksimal 12 meter, ini kita
sudah 15 meter," ungkap Wawan.
Untuk menyiasati itu, DLH berupaya mengurangi volume sampah dari
tingkat bawah di masyarakat. Di antaranya, terus menyosialisasikan
tentang pemilahan sampah bernilai ekonomis di warga. Kemudian
mengoptimalkan keberadaan bank sampah hingga Tempat Pengelolaan
Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R). Jumlah bank sampah di
Karawang ada 91, namun yang aktif 24. Kemudian TPS3R ada 20.
"Upaya ini diharapkan dapat menekan volume sampah yang dibuang ke
TPA," kata Wawan. Di samping itu, DLH Karawang juga akan
menggandeng pihak ketiga dalam penanganan pengurangan tumpukan
Page22of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
sampah di TPA dengan menerapkan teknologi Refuse-Derived Fuel
(RDF).
Baca juga: Pemda DIY Sebut Butuh Waktu 4 Bulan agar Air Lindi TPA Piyungan Tak
Bau dan Bisa Dibuang
"Jika semua itu berjalan baik diyakini bakal mengurangi volume tumpukan
sampah sambil menunggu perluasan lahan TPA," tandasnya. Kepala
Bidang Kebersihan DLH Karawang, Guruh Sapta mengungkapkan, volume
sampah setiap harinya mencapai 1.200 ton setiap harinya. Namun, hanya
47,6 persen atau sekitar 564 ton volume sampah yang dapat terangkut.
Sebab, jumlah truk pengangkut sampah milik DLH Karawang hanya 54
truk, dari idealnya 200 truk.
Lihat Regional Selengkapnya TPA Jatibarang Diprediksi Penuh Tahun 2023, Pemkot
Semarang Bakal Manfaatkan Sampah Jadi Listrik
Pemda DIY Sebut Butuh Waktu 4 Bulan agar Air Lindi TPA Piyungan Tak Bau dan Bisa
Dibuang Air Limbah TPA Cikolotok Purwakarta Dituding Cemari Sungai Sultan HB X
Minta Sampah di TPA Regional Piyungan Memiliki Nilai Ekonomis
Kejari Bintan Terima Pengembalian Dana Korupsi Pengadaan Lahan TPA
Tanjunguban Selatan, Ini Jumlahnya Walhi Beri Kritik Keras Sampah yang Masuk ke
TPA Jatibarang Semarang Bisa Capai 1.000 Ton Per Hari
TAG: karawang TPA Jalupang TPA Jalupang karawang TPA Jalupang
overload
TPA Jalupang melebihi kapasitas Berita Terkait TPA Jatibarang Diprediksi Penuh
Tahun 2023, Pemkot Semarang Bakal Manfaatkan Sampah Jadi Listrik Pemda DIY
Sebut Butuh Waktu 4 Bulan agar Air Lindi TPA Piyungan Tak Bau dan Bisa Dibuang
Air Limbah TPA Cikolotok Purwakarta Dituding Cemari Sungai Sultan HB X Minta
Sampah di TPA Regional Piyungan Memiliki Nilai Ekonomis Kejari Bintan Terima
Pengembalian Dana Korupsi Pengadaan Lahan TPA Tanjunguban
Selatan, Ini Jumlahnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Overload, Gunungan
Sampah di TPA Jalupang Karawang Capai 15 Meter", Klik untuk baca:
https://bandung.kompas.com/read/2022/08/09/141035378/overload-
gunungan-sampah-di-tpa-jalupang-karawang-capai-15-meter.
Penulis : Kontributor Karawang, Farida Farhan
Editor : Gloria Setyvani Putri
Page23of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Sampah di Jalanan Kramat Jakpus Dibuang Saat Malam,
Diangkut Truk Pagi
Mulia Budi - detikNews
Selasa, 09 Agu 2022 15:29 WIB
Kondisi di Jl Kenanga, Kramat, yang disebut ada sampah. (Mulia Budi/detikcom)
Jakarta - Warga kembali mengeluhkan munculnya tumpukan sampah di Jl
Kenanga, Kelurahan Kramat, Senen, Jakarta Pusat (Jakpus). Sampah itu
disebut dibuang di area Jl Kenanga saat malam hari. "Pembuangan
sampah terus berlangsung sampai sekarang," kata warga bernama Imron,
Selasa (9/8/2022).
Sampah disebut dibuang oleh warga saat malam hari. Disebut, semakin
malam dan menjelang matahari terbit, sampah semakin menumpuk.
"Jam ke atas tambah malam tambah banyak. Kalau mau lihat puncaknya
jam 05.30 WIB atau sebelum jam 06.00 WIB," ujarnya.
Sampah-sampah yang menumpuk itu kemudian diangkut oleh truk sampah
pada pagi hari. Terkadang, truk sampah telat datang untuk mengangkut
sampah.
"Pengangkutan sampah oleh truk PPSU juga suka terlambat. Seharusnya
jam 06.00 WIB seperti di spanduk tetapi kenyataannya suka jam 06.30
WIB, bahkan jam 07.00 WIB pernah baru datang," tambahnya.
Baca juga: Warga Kembali Keluhkan Tumpukan Sampah di Jalanan Kramat Jakpus
Imron mengatakan kini tak ada lagi petugas yang berjaga di area tersebut.
Dia menyebut area Jl Kenanga yang jadi tempat pembuangan sampah
warga itu sempat dijaga petugas kebersihan selama 6 bulan.
"Itu semacam tenda, dulu saya lapor dipasang, di seberang jalan raya.
Cuma bertahan 6 bulan terus dicopot waktu itu mereka piket jaga,"
ujarnya.
Warga lainnya, Saifuloh, mengatakan hal senada dengan Imron. Dia
mengaku pernah melihat tumpukan sampah di Jl Kenanga saat hendak
salat Subuh melewati jalanan tersebut.
"Masih (ada yang buang sampah di Jl Kenanga), cuma nggak begitu
banyak," kata Saifuloh.
Dia mengatakan jumlah sampah yang dilihatnya itu tak terlalu banyak. Dia
mengaku tak setiap hari melihat tumpukan sampah di jalan tersebut.
Page24of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
"Dikit (tumpukan sampahnya), nggak nyampai segerobak, ya, paling
setengah gerobak, nggak banyaklah. Kadang-kadang sehari nggak ada
besoknya ada gitu, nggak tentulah pokoknya," ujarnya.
Baca juga: Tak Lagi Banyak Sampah, Jalanan Kramat Jakpus Bersih Siang Ini
Saifuloh berharap petugas kebersihan kembali berjaga agar tak ada lagi
warga yang membuang sampah di area tersebut. Menurutnya, area Jl
Kenanga itu akan tampak lebih bagus jika bersih dari tumpukan sampah
tak beraturan.
"Kalau dijaga terus ya lebih bagus biar nggak ada lagi yang buang, gitu aja
sih. Ya pokoknya harapannya lingkungannya bersih aja kalau saya sih,"
ujarnya.
Sementara itu, hal berbeda diungkapkan oleh warga lainnya, yaitu Asnah
dan Badriah. Mereka mengaku tak pernah melihat lagi tumpukan sampah
di jalan tersebut.
"Sekarang nggak bisa (buang sampah di Jl Kenanga), diomelin, nggak
pernah lihat lagi sekarang (orang buang sampah di area itu)," kata Asnah.
"Kagak ada (yang buang sampah di Jl Kenanga), udah kagak ada, bersih
udah. Udah kagak ada sih udah bersih," ujar Badriah.
Asnah mengatakan, sebelum larangan membuang sampah di area itu ada,
dirinya juga membuang sampah di Jl Kenanga tersebut. Namun, dia
mengaku tak pernah lagi membuang sampah di area itu lantaran adanya
larangan tersebut.
"Takut saya (sekarang kalau buang sampah di area Jl Kenanga), boleh
kan dulu udah berapa tahun gitu (saya buang sampahnya di area Jl
Kenanga itu)," ucapnya.
Baca juga: Sempat Dikeluhkan Warga, Jalanan Kramat Bersih dari Sampah Malam Ini
Pantauan detikcom di lokasi, Selasa (9/8/2022) pukul 12.16 WIB, sampah
berserakan tidak lagi terlihat di area yang dulunya dijadikan warga sebagai
tempat pembuangan sampah tersebut. Spanduk larangan membuang
sampah juga tak terlihat.
Tenda penjaga yang sebelumnya ada di jalan tersebut juga tidak lagi
tampak. Penjaga dari Dinas Lingkungan Hidup DKI (LH) maupun petugas
PPSU juga tak terlihat berjaga di lokasi.
Area itu tampak penuh oleh sejumlah gerobak sampah yang terparkir di
sepanjang tembok tersebut. Kemudian, satu truk pengangkut sampah juga
terlihat terparkir di area itu.
Page25of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
(aik/aik)
detikcom do your magic sampah jakarta pusat sampah di jalan kramat
jabodetabek
Baca artikel detiknews, "Sampah di Jalanan Kramat Jakpus Dibuang Saat Malam,
Diangkut Truk Pagi" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-
6224972/sampah-di-jalanan-kramat-jakpus-dibuang-saat-malam-diangkut-
truk-pagi
.
Truk Sampah Pemkot Bekasi Tabrakan dengan Pengendara
Motor, Satu Orang Meninggal
Kompas.com - 09/08/2022, 20:51 WIB Foto Ilustrasi kecelakaan motor(gas2.org)
Penulis Joy Andre | Editor Ambaranie Nadia Kemala Movanita
BEKASI, KOMPAS.com - Satu unit truk sampah milik Pemerintah Kota
(Pemkot) Bekasi dengan nomor polisi B 9461 ZQ terlibat kecelakaan
dengan sepeda motor Honda CBR bernomor polisi B 4848 FGO pada
Selasa (9/8/2022). Kepala Unit Laka Lantas Polres Metro Bekasi Kota Ajun
Komisaris Farida mengatakan dari insiden tabrakan tersebut, satu orang
dinyatakan tewas. "Pengemudi sepeda motor CBR yakni Marno (26)
meninggal dunia," ujar Farida, dalam keterangan yang diterima
Kompas.com, Selasa.
Farida mengatakan kejadian
tabrakan antara sepeda
motor dan truk sampah itu
terjadi saat korban
mengendarai sepeda motor
dan melintas dari arah timur
menuju barat. Sesampainya
di tempat kejadian atau
tepatnya di perempatan
Cikiwul, RT.08 RW 02,
Kelurahan Cikiwul,
Kecamatan Bantar Gebang,
Kota Bekasi, melintas satu
unit truk sampah yang
dikemudikan Jamaludin (31).
"Jamaludin datang dari arah yang berlawanan dengan sepeda motor yang
dikemudikan Marno dan keduanya pun saling menabrak," ujar Farida.
Setelah kecelakaan, korban sempat dibawa ke RSUD Kota Bekasi.
Namun, saat dirawat, Marno dinyatakan meninggal dunia. Kedua
kendaraan yang terlibat kecelakaan mengalami rusak berat.
Page26of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Farida mengatakan bahwa saat ini pihaknya sudah membawa pengemudi
truk sampah ke Mapolres Bekasi Kota untuk selanjutnya dilakukan
pemeriksaan. "(Sopir) kami amankan ke Polres Bekasi Kota," tutup Farida.
TAG: Truk sampah tabrak motor Truk sampah kecelakaan dengan motor
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Truk Sampah Pemkot Bekasi
Tabrakan dengan Pengendara Motor, Satu Orang Meninggal", Klik untuk baca:
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/09/20511381/truk-sampah-
pemkot-bekasi-tabrakan-dengan-pengendara-motor-satu-orang
.
Penulis : Joy Andre
Editor : Ambaranie Nadia Kemala Movanita
Kegigihan Yatno Gondrong,
Sulap Lahan Buangan Sampah Jadi Kebun Anggur
Angga Laraspati - detikNews
Selasa, 09 Agu 2022 14:28 WIB
Foto: Dok. OPPO
Jakarta - Di balik gedung-gedung pencakar langit yang ada di Ibu Kota
Jakarta, masih terdapat lahan-lahan terbengkalai yang tidak dimanfaatkan.
Lahan terbengkalai tersebut biasanya dijadikan sebagai tempat
pembuangan sampah sementara bagi sebagian penduduk.
Namun, lahan terbengkalai yang
berada di Duren Sawit ini disulap
oleh seorang yang bernama Yatno
Gondrong menjadi sebuah kebun
anggur. Ia membangun kebun
anggur di atas lahan seluas 600
meter persegi yang menjadi
tempat pembuangan sampah
Ide untuk mengubah lahan tersebut menjadi kebun anggur tercetus sekitar
tahun 2018. Dalam mengembangkannya, Yatno belajar otodidak dari
pengalaman hidup dan terus mengikuti perkembangan di media sosial
terkait pertanian.
Page27of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Pada awalnya, Yatno membeli tujuh jenis bibit anggur. Namun sayang,
anggur tersebut gagal tanam. Karena penasaran, Yatno pun memutuskan
untuk menjual motornya untuk membeli 20 bibit anggur. Dari 20 jenis, 11
jenis anggurnya bertumbuh subur.
Keberhasilan tersebut karena Yatno terus belajar dari komunitas pencinta
anggur dan mengamati serta bereksperimen dengan tanaman anggur
yang ia miliki. Yatno pun dibantu oleh beberapa tugas PPSU dari
Kelurahan Malaka Sari.
Dalam satu tengah tahun, Yatno sudah sukses mengembangkan budi
daya 60 jenis varietas anggur dengan sistem grafting dengan
memanfaatkan madu sebagai ZPT.
Yatno Gondrong pun menjadikan kebunnya wisata edukasi bagi
masyarakat umum yang ingin belajar. Kebunnya juga menerima siswa,
mahasiswa pertanian yang ingin belajar menanam anggur. Yatno juga
menyediakan bibit anggur berbagai jenis untuk pasokan khususnya di
Jakarta. (akn/ega)
Oppo kebun anggur lahan terbengkalai 77 portrait
Baca artikel detiknews, "Kegigihan Yatno Gondrong, Sulap Lahan Buangan Sampah
Jadi Kebun Anggur" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-
6224777/kegigihan-yatno-gondrong-sulap-lahan-buangan-sampah-jadi-
kebun-anggur
.
5 Fakta Proklamasi yang Jarang Diketahui,
Naskah Asli Sempat Masuk Tong Sampah
Nikita Rosa - detikEdu
Rabu, 10 Agu 2022 09:00 WIB
Ilutstrasi pembacaan teks proklamasi. (Foto: Tangkapan layar video di Rumah Digital
Indonesia)
Jakarta - Sebentar lagi, Indonesia akan merayakan hari kemerdekaan
yang ke-77. Tepat 77 tahun yang lalu pula, banyak fakta unik proklamasi
yang jarang diketahui.
Proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan di rumah Laksamana
Maeda pada 17 Agustus 1945 oleh Presiden RI pertama, Soekarno. Teks
proklamasi tersebut ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta sebagai wakil
Indonesia dan diketik oleh Sayuti Melik.
Page28of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Baca juga: Isi Pidato Proklamasi dari Soekarno, Begini Bunyinya
Jarang diketahui, banyak momen unik di hari bersejarah ini. Mulai dari teks
proklamasi yang dibuang hingga nyaris disita Jepang, inilah 5 fakta unik
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
5 Fakta Unik Proklamasi
1. Teks Asli Proklamasi Sempat Dibuang di Tong Sampah
Naskah asli proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno sempat dibuang
ke tong sampah, lho. Hal Dikutip dari detiknews, Andaryoko Wisnuprabu,
pria yang mengaku sebagai tokoh pemberontakan Pembela Tanah Air
(PETA) Supriyadi, mengatakan soal naskah proklamasi yang sempat
dibuang ke tempat sampah.
Naskah proklamasi tersebut ditulis oleh Bung Karno sekitar pukul 04.00
WIB, 17 Agustus 1945. Setelah selesai, Bung Karno kemudian
memberikan naskah itu kepada para pemuda yang berkumpul di
rumahnya, Jalan Pegangsaan Timur No 56. Naskah selanjutnya diketik
oleh Sayuti Melik.
"Usai mengetik, Melik meremas-remas naskah (teks proklamasi yang
ditulis Bung Karno) itu. Dia pikir kertas itu tidak diperlukan lagi, karena
sudah ada naskah ketikan. Naskah itu dibuang ke tempat sampah," kata
Andaryoko kepada detikcom dan The Jakarta Post di rumahnya, Selasa
(12/8/2008).
Namun, naskah tersebut diselamatkan oleh BM Diah, wartawan asal Aceh
yang ikut mendokumentasikan proklamasi. Naskah tersebut akhirnya ia
simpan selama 47 tahun sebelum diserahkan ke Museum Arsip Nasional
tahun 1992.
2. Suara Pembacaan Teks Proklamasi adalah Rekaman Ulang
Ternyata, rekaman teks proklamasi yang biasa kita dengar adalah hasil
rekaman ulang. Disebutkan dalam laman resmi Kemdikbud, teknologi pada
saat itu belum secanggih sekarang, sehingga belum bisa merekam video
dengan suara.
Perekaman suara asli Bung Karno baru dilakukan 6 tahun setelahnya. Di
studio RRI, Soekarno kembali membacakan teks proklamasi untuk
direkam.
3. Dokumentasi Proklamasi Ditanam di Bawah Pohon
Hasil dokumentasi selama proklamasi rupanya pernah hampir disita oleh
Jepang. Namun, berhasil diselamatkan oleh Frans Mendur.
Bersamaan dengan BM Diah, Frans Mendur adalah salah satu fotografer
yang turut mengabadikan momen kemerdekaan Indonesia. Hasil rekaman
proklamasi Frans tanam tepat di bawah pohon yang berada di kantor
Harian Asia Raja supaya tidak ditemukan oleh Jepang. Cerdik!
Page29of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
4. Kain untuk Bendera Didapat dari Pasukan Jepang
Kain bendera merah putih yang dijahit oleh Ibu Fatmawati adalah kain dari
pasukan Jepang. Pemberi kain itu adalah Chairul Basri, seorang perwira
dari departemen buatan Jepang. Saat itu, Chairul Basri sedang berada di
Kantor Jawa Hokokai.
Baca juga: Ternyata Ini Tokoh Pengibar Bendera Merah Putih Saat Proklamasi
5. Teks Proklamasi Dikumandangkan Ketika Bulan Ramadhan
Pembacaan teks proklamasi bertepatan dengan bulan Ramadhan.
Tepatnya Jumat, 9 Ramadhan 1364 Hijriah.
Nah, itulah lima fakta unik proklamasi yang jarang diketahui. Selamat
merayakan hari kemerdekaan Indonesia, detikers!
(nir/nwy)
hari proklamasi hari kemerdekaan 17 agustus teks proklamasi soekarno
sejarah
Baca artikel detikedu, "5 Fakta Proklamasi yang Jarang Diketahui, Naskah Asli Sempat
Masuk Tong Sampah" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-
6225773/5-fakta-proklamasi-yang-jarang-diketahui-naskah-asli-sempat-
masuk-tong-sampah
.
Tegas! Anies Langsung Pecat Dan Polisikan Petugas
PPSU Aniaya Pacar: Tak Ada Ruang Bagi Kekerasan Di
DKI
Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih
Rabu, 10 Agustus 2022 | 12:08 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. [Dok.Antara]
Page30of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat bicara
soal kejadian Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU)
Kelurahan Rawa Barat bernama Zulfikar yang menganiaya pacarnya
di Kemang, Jakarta Selatan. Ia mengaku mengecam keras adanya
tindakan kekerasan itu.
Melalui akun resmi instagramnya, @aniesbaswedan, Anies
menyatakan kekerasan tidak bisa diterima, khususnya di lingkungan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Jika terjadi, menurutnya pelaku
harus dipecat dan bahkan dilaporkan ke polisi.
"Tidak ada ruang bagi kekerasan dan pelecehan di seluruh lingkungan
kerja Pemprov DKI Jakarta, dan hukumannya adalah pemecatan
seketika dan diserahkan kepada pihak berwajib," ujar Anies, Selasa
(10/8/2022).
Anies mengaku langsung bergerak cepat begitu tahu video Zulfikar
aniaya kekasihnya berinisial E sesama PPSU tersebar di media sosial.
Ia langsung memerintahkan jajarannya untuk melakukan pemecatan.
Baca Juga:Dianiaya Petugas PPSU, Pemprov DKI Beri Korban pendampingan
Hukum dan Psikologi
"Korban sudah kami lindungi dan diberikan pendampingan kesehatan,
psikologis dan hukum," ucapnya.
Mantan Mendikbud ini pun mengucapkan terima kasih kepada netizen
yang telah mengambil video dan melaporkan aksi kekerasan Zulfikar
itu. Ia mengaku tidak bisa menolerir tindakan brutal dan barbar si
pelaku.
"Bila melihat tindak kekerasan usahakan langsung cegah sama-sama.
Tapi bila knawatir keselamatan atau memperburuk akan keadaan,
maka silakan foto/ rekam dan laporkan pada yang berwenang atau
hubungi Jakarta Siaga 112," pungkasnya.
Sebelumnya, seorang anggota Penanganan Prasarana dan Sarana
Umum (PPSU) terekam kamera warga tengah melakukan penyiksaan
terhadap seorang perempuan. Peristiwa itu viral di media sosial dan
diunggah oleh akun Instagram, @mtwahyuni.
Dari video yang diunggah, pria yang merupakan anggota PPSU itu
terlihat melakukan tindak penganiayaan berkali-kali. Mula-mula, pria
bercelana oranye dan berkaos hijau itu menendang sang perempuan
hingga terjatuh.
Page31of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Baca Juga:Viral Aksi Anggota PPSU Aniaya Pacar Berakhir Damai, Korban
Enggan Membuat Laporan: Masih Cinta
Tidak sampai situ, sang pria menjambang korban yang sudah tidak
berdaya. Kemudian, sang anggota PPSU itu bergegas ke arah sepeda
motor yang ada dan menabrak sang perempuan hingga terpental.
Lurah Bangka Firdaus Aulawy membenarkan adanya insiden tersebut.
Kata dia, kejadian berlangsung di Jalan Kemang Dalam 6 RT 03/RW
03. Adapun kejadian berlangsung pada Senin (8/8/2022) siang.
"Benar di Jalan Kemang Dalam, lokasi tepatnya di Jalan Kemang 6 RT
03/RW 03, kejadian kemarin sekitar pukul 12.30," kata Firdaus dalam
sambungan telepon, Selasa (9/8/2022).
Firdaus menyampaikan, kedua belah pihak yang terekam kamera
warga itu berstatus berpacaran. Adapun sang anggota PPSU wilayah
Rawa Barat Kebayoran Baru itu bernama Zulpikar dan sang
perempuan bernama Eti.
"Dua orang ini adalah berpacaran. Kejadian kemarin hari Senin
sedang istirahat. Ceritanya katanya cemburu si Zulpikar, kemudian
ada orang lewat divideoin," jelas dia.
Kekinian, lanjut Firdaus, kondisi korban bernama Eti sudah baik-baik
saja. Secara kasat mata, kondisi fisik Eti diklaim tidak ada luka.
"Menurut pengakuan dia setelah ditanyakan keadaan dia baik-baik
saja. Dia bilang secara fisik dilihat dengan mata tidak ada luka," beber
Firdaus.
Dianiaya PPSU yang Juga Pacarnya Sendiri, Wagub DKI Minta Korban
Diberikan Pendampingan Psikologis
News
Page32of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Imbas PPSU Aniaya Pacar di Kemang, Pemprov DKI Perketat Rekrutmen
Pasukan Orange
Jakarta
 # anies baswedan
 # ppsu
 # petugas ppsu
 # petugas ppsu aniaya pacar
https://www.suara.com/news/2022/08/10/120855/tegas-anies-langsung-
pecat-dan-polisikan-petugas-ppsu-aniaya-pacar-tak-ada-ruang-bagi-
kekerasan-di-dki
Page33of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
11 Agustus 2022
Tas belanja spunbond sudah bermasalah?
[11/8 17.05] +62 811-879-
481: https://www.instagram.com/p/ChD8c3PpXwP/?igshid=MDJm
NzVkMjY=
Salah satu status di grup WA Dewan Persampahan Nasional pada tanggal
11 Agustus 2022
Untuk pantauan ini, maka saya foto saja dari video di Instagram.
Page34of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Saya (RVT) memberikan tanggapan di grup WA Dewan
Persampahan
[11/8 18.14] .: Dua produsen plastik dengan nada yang nyaris
sama mengatakan dengan kalimat pertanyaan kepada saya:
"Kenapa tas jinjing spunbond tidak dilarang, seperti halnya KBP?
Tas itu, 'kan dibuat dari biji plastik juga, lho."
Ini sekadar refleksi sekitar 3 tahun lalu, tepatnya 25 Juli 2019
dalam satu diskusi terbatas bertema "Kemandegan penerapan
cukai terhadap kantung belanja plastik (KBP)".
Menyusuri Kampung Terapung Penuh Sampah di Batam
oleh Yogi Eka Sahputra [Batam] di 14 August 2022
 Di tengah pesatnya pembangunan Kota Batam, ada satu kampung
pesisir yang terkenal kumuh penuh sampah karena menjadi muara
penumpukan sampah yang sudah terjadi puluhan tahun.
 Sampah di kampung ini berasal dari daratan (pusat perbelanjaan Kota
Batam) dan juga sampah laut yang terbawa air pasang surut.
 Sampah tersebut puluhan tahun kemudian mengendap di bawah rumah
panggung warga. Lama-kelamaan menutupi pesisir yang dulu terkenal
dengan air yang jernih dan pasir putih.
 Penutupan itu membuat 15 meter garis pantai bergeser menjadi
daratan yang dipenuhi tumpukan sampah. Air laut sekitar berubah
menjadi hitam kumuh, dan juga merusak ekosistem pesisir yang
dulunya lokasi memancing nelayan sekitar.
Bau busuk menyengat masuk ke rongga hidung ketika memasuki pesisir
kampung terapung Agas, Kelurahan Tanjung Uma, Lubuk Baja, Kota
Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Sampah plastik berserakan di bawah
pelantar rumah-rumah panggung warga. Ada juga yang ikut bersama air
limbah berwarna hitam pekat menuju laut.
Orang-orang berlalu lalang di jembatan beton dan kayu di antara rumah-
rumah panggung masyarakat di kampung itu. Tidak jarang juga terlihat
anak-anak bermain kartu gambar di antara sampah yang berserakan.
Jika kita masuk lebih jauh ke dalam, terdapat Pasar Kampung Agas.
Pedagang makanan hingga sayur-sayuran berjejer di sepanjang jalan di
Page35of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
pasar ini. “Bagi kami sudah biasa (hidup dengan sampah berserakan) ini,
sudah puluhan tahun sampah disini,” ujar Yuliarti (61 tahun) salah seorang
warga Tanjung Uma kepada Mongabay Indonesia beberapa waktu lalu.
Kampung Agas yang ditempati Yuliarti ini bak menjadi “kampung sampah”.
Hingga satu meter sampah menumpuk di bawah rumah panggung. Sudah
menjadi rahasia umum kampung ini terkenal dengan tumpukan sampah.
Warga menganggap hal itu biasa saja.
Mongabay Indonesia menelusuri sumber sampah dan limbah yang
mencemari pesisir kampung ini. Hingga mencari solusi agar kampung
Tanjung Uma tidak menjadi jalur pencemaran laut yang terus dibiarkan.
baca : Menteri Kelautan Bersihkan Sampah di Pantai Nongsa Batam. Ada Apa?
Yuliarti,
warga Tanjung Uma, Kota Batam, Kepulauan Riau, yang berdiri didepan rumahnya yang
penuh tumpukan sampah plastik. Foto : Yogi Eka Sahputra/Mongabay Indonesia
Kampung Penampung Sampah
Masih jelas dalam ingatan Yuliarti pada kurun 1980-an lalu. Di bawah
rumah panggungnya, air laut pesisir Tanjung Uma berwarna biru. Tetapi
kondisi sekarang hanyalah tinggal tumpukan sampah yang menyisakan
bau busuk. “Dulu ini laut pesisir, biru dan pantainya putih, kalau logam kita
lemparkan, kita menyelam masih nampak (itu logam),” kenangnya sambil
berdiri di pelantar rumah panggungnya sore itu.
Di depan rumah panggung Yuli terlihat beraneka ragam sampah, mulai
dari botol minuman, baju bekas, hingga styrofoam. Tidak sedikitpun
menyisakan air laut yang biru dan bersih itu. Semua pesisir sudah berubah
menjadi tumpukan sampah. Sampah itu sudah menumpuk setinggi satu
meter. Setiap tahun tumpukan itu terus naik menjangkau ke lantai rumah
warga.
Page36of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Ketika air laut pasang, kata Yuli, tidak jarang air dan sampah masuk
sampai ke rumah warga. “Kalau rumah saya masih aman. Rumah lain
sudah kemasukan air,” kata Yuli sambil menunjuk beberapa rumah
panggung yang sedikit lebih rendah dari rumahnya.
Rata-rata Kampung Agas dihuni oleh warga di atas rumah panggung.
Rumah-rumah itu berada cukup rapat dari satu rumah ke rumah yang lain.
Bangunan ini ditopang dengan kayu yang dipancang rapat di bawah
rumah.
Sampah-sampah tersebut berada di bawah pelantaran, maupun di celah
antara rumah satu dengan yang lain. Hampir di setiap pekarangan rumah
ada saja sampah yang berserakan.
Sampah ini tidak hanya berasal dari sampah rumah warga Tanjung Uma
yang berjumlah sekitar 8.000 jiwa. Tetapi dari berbagai penjuru, mulai dari
darat hingga sampah yang berasal dari laut.
baca juga : Sampah jadi Tabungan Lebaran di Batam, Seperti Apa?
Beberapa
warga terlihat bercengkrama didepan rumah mereka diantara tumpukan sampah di
Tanjung Uma, Kota Batam. Foto : Yogi Eka Sahputra/Mongabay Indonesia
Letak Kampung Tanjung Uma tepat di sebelah utara Pulau Batam,
mengarah ke selat Singapura. Kampung ini bersebelahan dengan
kawasan pusat perbelanjaan Kota Batam, mulai dari mall-mall hingga
pasar tradisional terbesar di Batam (Pasar Tos 3000). Dari kawasan inilah
diduga sampah darat masuk ke pesisir Tanjung Uma melalui sungai.
“Kampung kami ini juga muara sungai dari Pasar Jodoh dan Nagoya.
Sampah juga ada sebagian yang terbawa sungai-sungai itu,” kata Abdul
Aziz Karim (72 tahun), mantan Ketua RW 4 Kelurahan Tanjung Uma,
kepada Mongabay Indonesia beberapa waktu lalu.
Tidak hanya dari darat, sampah yang menumpuk di kampung Tanjung
Uma juga berasal dari laut. Sampah laut naik ke pesisir ketika air pasang
Page37of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
terjadi. Apalagi pada musim angin utara. Kemudian ketika surut, sampah-
sampah berat tersangkut di bawah pelantar rumah panggung warga,
tepatnya di tonggak kayu yang terpancang di bawah rumah.
Kondisi tersebut membuat sampah menumpuk setiap air pasang surut
terjadi. Dari tahun ke tahun tumpukan sampah semakin tinggi, menjangkau
lantai dasar rumah panggung warga.
Seperti yang terjadi di rumah Abdul Karim. Di bawah rumah warga Tanjung
Uma satu ini sudah menjadi daratan biasa, begitu juga dengan rumah
sekitarnya. Padahal dulunya adalah laut pesisir yang biru, sekarang hilang
akibat penumpukan sampah. “Di bawah lantai ini sampah semua, karena
tinggi tumpukan sampah sudah sampai ke lantai, akhirnya saya cor saja
jadi daratan,” katanya.
Abdul mengatakan, awal membangun rumah panggungnya ini jarak antara
rumah ke dasar laut mencapai sekitar 1,5 meter. Tetapi sampah terus naik
dan mengendap di bawah rumahnya, sehingga sekarang menjadi daratan.
Diperkirakan telah terjadi sedimentasi atau pengendapan material
termasuk sampah menjadi daratan sepanjang 15 meter di pesisir pantai
Tanjung Uma. Tetapi Abdul tidak tahu pasti luas daratan yang terbentuk.
baca juga : Kampung Iklim jadi Model Kelola Sampah Masyarakat, Seperti Apa?
Seorang
warga melihat tumpukan sampah yang berada di antara rumah panggung warga
Tanjung Uma, Kota Batam. Foto : Yogi Eka Sahputra/Mongabay Indonesia
Abdul termasuk salah satu warga Tanjung Uma yang pertama kali
menetap di kawasan tersebut. Ketika pertama datang di pesisir ini pada
tahun 1979, air laut memang masih bersih dan pasir putih. “Saat itu pasar
dan mall-mall di atas sana belum ada, sampah mulai ada pada tahun
1995-an,” katanya.
Abdul menyimpulkan, 60 persen sampah yang masuk ke Tanjung Uma
dari luar, baik dari daratan maupun terbawa laut. Sekitar 40 persennya
Page38of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
berasal dari masyarakat di Tanjung Uma yang membuang sampah
sembarangan. “Begitu juga sampah yang ada di TPS (tempat
penampungan sementara), 80 persen dari kelurahan lain,” katanya.
Berbagai macam upaya sudah dilakukan pemerintah dan warga sekitar
Tanjung Uma. Mulai dari memasang jaring, memungut sampah,
mengadakan TPS hingga gotong royong. “Tetapi tetap saja sampahnya
datang kembali,” kata Abdul.
Ekosistem Rusak
Rusaknya pesisir Tanjung Uma berdampak kepada nelayan pesisir di
sekitar kampung ini. Sebelum tercemari oleh sampah, nelayan masih bisa
menangkap ikan di sekitar pesisir. Tetapi sekarang nelayan harus
menangkap ikan jauh ke laut perbatasan Indonesia dan Singapura.
Seperti yang dilakukan Edi Suherman, salah seorang nelayan Tanjung
uma yang sudah menetap di kawasan ini sejak tahun 1980-an. “Dulu
tinggal hidupkan kompor dan mancing, dapat ikan untuk langsung
digoreng. Sekarang lihatlah,” kata Edi menunjuk ke air laut yang berada di
bawah rumahnya berwarna hitam pekat dan mengeluarkan bau busuk.
Edi juga menggambarkan betapa jernihnya air laut di Tanjung Uma
sebelum banyaknya perumahan. “Dulu jernih sekali, mata pancing kita bisa
nampak kalau masuk laut, disini banyak ikan lebam dan dingkis,” katanya.
baca juga : Punari Pilih Pungut Sampah Dibanding Melaut
Seorang anak bermain di muara sungai yang hitam dan bau, sungai ini
juga dicemari sampah plastik di Kampung Tanjung Uma, Kota Batam.
Foto : Yogi Eka Sahputra/Mongabay Indonesia
Sekarang Edi mengaku harus melaut ke perbatasan Indonesia dan
Singapura, atau sekitar 2-3 mil ke arah Singapura. Nelayan berangkat
malam hari kembali ke darat pada pagi hari. “Kadang ada yang tertangkap
Page39of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
patroli Singapura, karena kedapatan mencuri ikan di laut mereka,” kata
Edi.
Ia juga mengatakan, ikan di Singapura masih banyak karena tidak banyak
nelayan yang menangkap ikan di perairan negara ‘Singa Putih’ itu. “Tetapi
kalau perairan kita, lihatlah kapal-kapal itu, nelayan banyak sekali dah
macam lebah di laut,” kata Edi.
Edi juga mengatakan, solusi membersihkan sampah di Tanjung Uma
adalah dengan memindahkan rumah panggung warga kampung tua disini.
Setelah itu baru dibersihkan secara keseluruhan.
Begitu juga yang dikatakan Abdul Aziz, solusinya dengan memindahkan
warga, kemudian membersihkan pesisir ini dari sampah adalah cara
memperbaiki kampung Tanjung Uma. “Harus direlokasi, karena sampah
sudah sangat banyak,” katanya. (bersambung)
Komentar
elisha Elin
Saya tinggal di daerah ini. Sepertinya ini tulisan yg disengajakan sebelum
wilayah ini direncanakan akan digusur. Saya pribadi tidak membuang
sampah ke laut, tapi ke tps yg berada di dekat DC mall. Karena memang
sampah2 tsb sdh mengerikan. Terserah kpd pemerintah, tapi tolong beri
penggantian yg layak.
Suka · Balas · 4 hari
Arby Zamusri
Daerah Mane Mike tinggal ,,,kalau bisa jangan di gusur ,, beri biaya agar
sama sama kita gotong royong Sampah ,agar tidak terlihat buruk di mata
orang
Suka · Balas · 1 · 4 hari
Alie 'black' Kelana
Bapak Abdul Karim & Sdr. Edi Suherman sepertinya sangat ingin wilayah
Kamp. Agas digusur (maaf jika salah menduga). Tapi itu yang saya
tangkap dari narasi di atas sesuai usulan, memindahkan rumah panggung
yang ada 😁 Tapi sah² saja pendapat tersebut, semoga segera
dimusyawarahkan dengan seluruh masyarakat.
Suka · Balas · 2 · 4 hari
Diana Yana
Ini dulu Kampung tercinta tempat saya dibesarkan 26 tahun disana.
Banyak kenangan suka dan duka. Semoga ada solusi terbaik buat
penduduk Tempatan disana
Suka · Balas · 1 · 4 hari
Page40of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Alie 'black' Kelana
Kalau kami dhitung pertame kali pindah sudah 36 tahun yang lalu
diana 😁 kampung kite tetap harus diperjuangkan bersame². Baik soal
lingkungan nye, maupun soal legalitasnye
Suka · Balas · 3 hari
Hajir
Batam itu memang kotor segala2nya.
Satpol PP Depok Cek Lokasi Diduga TPA Ilegal Aduan
Warga, Ini Hasilnya
Rizky Adha Mahendra - detikNews
Selasa, 16 Agu 2022 18:04 WIB
Lokasi yang diduga TPA ilegal
karena adanya aduan dari
masyarakat (Foto: dok.
Istimewa/Satpol PP Kota Depok)
Depok - Tim Patroli Satpol PP Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok,
mengecek lokasi yang diduga sebagai tempat pembuangan akhir (TPA).
Pengecekan itu dilakukan karena adanya aduan masyarakat.
"Tim patroli menindaklanjuti laporan warga yang memanfaatkan lahannya
TPA luar dan membakar sampah, sehingga mencemarkan udara," kata
Komandan Tim (Dantim) Satpol PP Kecamatan Sukmajaya, Saifuddin,
kepada wartawan, Rabu (16/8/2022).
Baca juga: Limbah Bikin Sawah Gagal Panen, TPS Ilegal di Pebayuran Bekasi Ditutup
Saifuddin kemudian bersama timnya mendatangi lokasi yang diadukan
warga tersebut. Saat tiba di lokasi, Satpol PP tidak menemukan adanya
sampah rumah tangga yang berada di sana.
"Tidak ditemukan, mungkin waktu itu sudah berapa hari yang lalu,"
terangnya.
Saifuddin mengatakan hanya menemukan puing-puing sisa bongkar
rumah di lokasi. Dia juga telah mengimbau masyarakat agar tidak
Page41of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
membakar sampah sembarangan karena bisa menimbulkan polusi udara.
Baca juga: Before-After Penanganan Masalah Bakar Sampah di Lahan Pondok Betung
"Adanya puing-puing bekas bongkar rumah. Jadi pemilik lahan saya
konfirmasi tidak menerima sampah rumah tangga," bebernya.
"Saya sudah warning jangan ada pembakaran, jadi jangan bikin polusi
udara. Mereka siap nggak bakar-bakar," tambahnya.
Simak juga 'Saat Geger Beras Bansos Dikubur':
(dhn/dhn)
tpa tpa ilegal tempat pembuangan akhir depok jabodetabek
Baca artikel detiknews, "Satpol PP Depok Cek Lokasi Diduga TPA Ilegal Aduan
Warga, Ini Hasilnya" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-6238247/satpol-pp-
depok-cek-lokasi-diduga-tpa-ilegal-aduan-warga-ini-hasilnya
.
The Green Team of the US Consulate General in Surabaya visits Samtaku, ‘My Waste, My
Responsibility’, integrated waste management site in Lamongan, East Java, on Aug. 16,
2022. (Photo Courtesy of Danone-Aqua Indonesia)
US Consulate in Surabaya Green Team Eyes
Samtaku Waste System
A U G U S T 1 8 , 2 0 2 2
Jakarta. The Green Team of the US Consulate General in Surabaya on
Tuesday took a tour around Samtaku, ‘My Waste, My Responsibility’, an
integrated waste management site in Lamongan, East Java, according to a
recent press release.
During this visit, the US Green
Team wished to learn more
about how Lamongan
manages its waste and
replicate the district’s waste
management system in
Surabaya.
Page42of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
“[The purpose of] our visit to Lamongan is to take a look at Samtaku’s
system or perhaps there will be ideas that we can bring to Surabaya. How
the system works, and perhaps [the facility] may not be as big as Samtaku’s
or smaller,” Clint Shoemake, the deputy for the political and economic
officer at the US Consulate General, said in a statement
Shoemake said, “this morning, the Green Team and I came here. It was a
pleasure to meet with the district chief, as well as the Reciki and Danone
team, and friends.”
According to the press statement, Samtaku Lamongan has helped reduce
70 percent of waste, leaving only residues. Lamongan District Chief
Yuhronur Efendi said that Samtaku was more than a waste processing site.
“We began operating [Samtaku] in 2020. Since the beginning, we are not
only managing and sorting waste bBut we are also educating the
community and students on how to manage waste,” Yuhronur said.
Aside from Samtaku, Lamongan has more than 900 waste banks spread
across the district. The district head added that Samtaku was capable of
reducing 60 tons of waste a day.
For this reason, the Lamongan district government plans to replicate the
Samtaku integrated waste management system in Babat and Paciran
subdistricts. The government will also continue to come up with
innovations to grow the Samtaku system. Yuhronur said, “starting next
year, we will also develop [reuse derived fuel] in Samtaku which can be
used to replace coal.”
Yuhronur also revealed the challenges that Samtaku faced so far.
“The challenges revolve around the infrastructure of carrying the waste
from the community [to Samtaku]. As well as the public awareness to not
throw garbage on the roadside or river,” Yuhronur said while adding that
the government would continue to educate the public on waste
management.
Samtaku is a collaborative effort between Lamongan district government,
waste management company Reciki Solusi Indonesia, bottled water
company Danone-Aqua Indonesia, and philanthropic organization Dompet
Dhuafa.
TAGS: #Special Updates
Page43of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
KEYWORDS :
Samtaku Samtaku Lamongan Integrated Waste Management Site
Yuhronur Efendi
waste management
https://jakartaglobe.id/special-updates/us-consulate-in-surabaya-green-
team-eyes-samtaku-waste-system
PBAK Tidak Maksimal">
Berita
Sampah di Mana-mana Realisasi Tema PBAK Tidak
Maksimal
Ervian Dinta, 2 hari ago
“Mahasiswa Berperan, Membangun Peradaban Gemilang” menjadi tema
Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) yang
diselenggarakan 16–17 Agustus 2022 di UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung. Bayu Afrizal selaku Ketua Pelaksana PBAK tahun 2022
menyebutkan peran Mahasiswa tersebut salah satunya terkait isu
lingkungan.
Bayu mengatakan bahwa dalam PBAK tahun ini tidak memperkenankan
untuk membuang sampah sembarangan. Ia juga menegaskan
bahwa PBAK tahun ini non sampah plastik, mengingat Indonesia menjadi
salah satu negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia. “Jadi kita
harus bisa mengambil peran dari hal itu (Indonesia salah satu penghasil
sampah terbesar) supaya kita bisa menjaga lingkungan dengan cara kita
memberikan contoh yang baik (red.)”ucap Bayu dalam youtube
Dimensi Pers.
Page44of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Untuk merealisasikan gagasan tersebut, Bayu mengatakan bahwa
perlengkapan PBAK brupa makanan akan dibungkus daun jati dan daun
pisang, sedangkan untuk wadah makanan menggunakan besek atau
anyaman dari bambu. Ia juga mengungkapkan bahwa bekas wadah
makan tersebut akan dibawa pulang oleh peserta PBAK.
Bayu menambahkan bahwa dari pihaknya selaku panitia telah menyiapkan
serta menugaskan Pendamping/Instruktur pendamping (P/Ip) tiap
kelompok peserta PBAK untuk mengkoordinir peserta. “Jadi kami
menugaskan mereka (P/Ip) untuk mengontrol sampah plastik dan atribut
(peserta) yang kurang lengkap,” jelas Bayu.
Namun sayang, konsep apik tersebut tidak berbanding lurus dengan
praktik di lapangan. Banyak peserta yang melanggar dengan tidak
membawa pulang besek wadah makan. Beberapa peserta terlihat
membuang wadah besek di dalam area kampus.
Beberapa peserta yang membawa pulang wadah besek, terlihat
membuang sampah di area luar kampus. Selain itu peserta juga terlihat
membungkus wadah besek dengan plastik keresek. Khayatul ‘Amalia
Fauziah salah satu peserta PBAK Fakultas FTIK mengatakan, “ada yang
membawa Keresek, soalnya kalau besek doang kan nanti kotor, kalau
yang (peserta) lain (bilang) ada semutnya kalau di lapangan”. Ia juga
mengungkapkan tidak ada arahan dari P/Ip untuk membawa pulang besek
tersebut.
Page45of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Tidak hanya itu, tema PBAK yang mengambil peran, salah satunya dalam
menjaga lingkungan dengan memberi contoh yang baik nampaknya hanya
berlaku bagi peserta. Pasalnya beberapa panitia PBAK justru terlihat
mengonsumsi makanan menggunakan wadah berbahan styrofoam juga
menggunakan kemasan botol air berbahan plastik.
Tumpukan sampah beserta atribut perlengkapan PBAK dalam area
kampus tersebut dibersihkan oleh petugas kebersihan kampus. Hasyim,
salah satu petugas kebersihan mengungkapkan bahwa pihaknya harus
mengangkut sampah dengan tossa sebanyak 3 kali angkut dari hari
biasanya. Ia juga menegaskan tidak ada tambahan upah terkait hal
tersebut.
Penulis: Ervian
Reporter: Riza, Luqman, Ervian
Editor : Nurul
TAGS #LINGKUNGAN #PBAK2022 #PBAKUINSATU #SAMPAH
Page46of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Ervian Dinta
https://dimensipers.com/2022/08/21/sampah-di-mana-mana-realisasi-
tema-pbak-tidak-maksimal/
Budi Daya Rumput Laut di Nunukan Hasilkan Limbah Botol
Plastik 25 Ton Sekali Panen
Kompas.com - 19/08/2022, 22:28 WIB
Foto Sampah sampah botol plastik bekas pelampung rumput laut memenuhi wilayah
pesisir Nunukan Kaltara. Pemerintah Daerah belum memiliki solusi untuk
penanggulangan sampah di pesisir(Dok.Kamaruddin)
Penulis Kontributor Nunukan, Ahmad Dzulviqor | Editor Dita Angga
Rusiana
NUNUKAN, Kompas.com – Budi daya rumput laut di Kabupaten Nunukan,
Kalimantan Utara, menjadi komoditi paling bergengsi di perbatasan
Indonesia-Malaysia. Harga rumput laut kering bahkan mencapai harga
tertinggi Rp 42.000 per Kg. Sayangnya, harga tinggi belum diikuti jaminan
mutu dan antisipasi limbah botol bekas pelampung yang dihasilkan.
Merespons persoalan ini, Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Nunukan, Irfan mengatakan limbah tersebut,
menjadi salah satu faktor pencemaran laut dan berbahaya bagi ekosistem.
Hanya saja, Pemkab Nunukan belum memiliki solusi untuk
penanggulangan.
"Kita butuh sarana prasarana. Di darat saja kami banyak kendala dan
masalahnya cukup komplek. Di laut kami belum bisa menanganinya. Kalau
ada ke arah situ, tentu ada perahu, jaring dan fasilitas lainnya,’’ ujar Irfan,
Jumat (19/8/2022).
Baca juga: Bank Sampah di Kulon Progo ini Suplai Plastik Kresek untuk Bikin Aspal
Dalam sehari, masyarakat Nunukan menghasilkan sampah rumah tangga
sekitar 13 sampai 16 ton. Sementara untuk sampah yang dihasilkan dari
botol bekas pelampung rumput laut, lebih banyak di sekitar pesisir.
Selain itu ada juga sedikit sampah yang hanyut ke tengah laut. ‘’Kami
berharap ada kesadaran masyarakat untuk membuang sampah di
tempatnya, dan turut menjaga lingkungan,’’ lanjutnya.
Sejauh ini, Irfan mengakui baru merumuskan formula untuk
penanggulangan sampah di pesisir laut. Tahun 2022 ini, ada insentif
pengurangan sampah Rp 1,2 miliar yang dialokasikan di sarana
prasarana.
Page47of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Kita akan turun lapangan, melibatkan para pemulung dan pengelola bank
sampah, bagaimana solusi pengurangan sampah di laut. Kita akan terus
lakukan sosialisasi dan edukasi,’’ kata Irfan.
Terpisah, Kepala Dinas Keluatan dan Perikanan (DKP) Nunukan, Suhadi
mengakui persoalan sampah di lautan perlu penanganan serius.
Permasalahan rumput laut menjadi hal dilematis. Meski menjadi komoditi
andalan yang menyejahterakan masyarakat Nunukan, tapi budi daya ini
tidak berizin. Di samping itu, tidak ada pengawasan melekat. Imbasnya,
pembudi daya seakan bebas menambahkan bentangan di jalur-jalur kapal,
yang berpotensi memicu konflik sosial dengan bisnis perhubungan.
‘’Masalahnya OSS (online single submision) ada di pusat, dan
rekomendasi perizinan ada di provinsi. Kabupaten sudah membuat sebuah
pemetaan dan inventarisasi yang dilaporkan sebagai potensi konflik,
sumber masalah dan usulan solusi. Tapi itu semua eksekusinya oleh DKP
Provinsi. Sayangnya DKP Provinsi selalu PHP (pemberi harapan palsu),’’
keluh Suhadi.
Dari pendataan yang dilakukan DKP Kabupaten Nunukan, para pembudi
daya rumput laut, menghasilkan 25 ton limbah botol bekas sekali siklus
panen. Dia mengatakan para pengusaha seharusnya memikirkan sampah
yang dihasilkan dari budi daya rumput laut. Sehingga tidak semata
berkutat pada kualitas kekeringan dan harga. Apalagi, sektor rumput laut
Nunukan tidak ada keharusan untuk pembayaran retribusi. ‘
’Pengusaha rumput laut, sebaiknya berpikir untuk mengalokasikan
sebagian keuntungan kecil mereka bagi pembudi daya. Contohnya,
memberikan bantuan pelampung HDPE (high-density polyethylene), agar
mengurangi limbah botol bekas,’’katanya lagi. Suhadi juga berharap DKP
Provinsi Kaltara dengan kewenangannya dapat melakukan pengawasan
terkait hal ini.
Baca juga: Cerita Pelanggan PDAM Nunukan, Pilih Antre di Loket untuk Hindari Biaya
Admin Bank Rp 2.000
‘’Sebenarnya kalau perizinan bisa dimainkan bisa enak. Dimainkan dalam
artian, Kabupaten punya kewenangan memperpanjang izin. Nanti dilihat
bagaimana limbahnya, solusinya apa. Tapi nyatanya izin tidak ada,
pengawasan juga nihil. Akhirnya masalah tidak pernah selesai,’’ katanya.
Sejauh ini, DKP Kabupaten Nunukan sudah melakukan terobosan untuk
mengantisipasi potensi kisruh di laut. Mereka membentuk asosiasi
pembudi daya dan pemukat supaya tidak terjadi gesekan. Masing-masing
wilayah, ditunjuk seorang koordinator untuk memudahkan pendataan dan
penyelesaian sengketa. ‘
Page48of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
’Tinggal DKP Provinsi lagi gebrakannya seperti apa. Jangan jadikan surat
Bupati sebagai acuan. Kalaupun tidak ada surat Bupati, tugas pokok dan
fungsi mereka tetap harus dijalankan,’’ tegasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Budi Daya Rumput Laut di
Nunukan Hasilkan Limbah Botol Plastik 25 Ton Sekali Panen", Klik untuk
aca: https://regional.kompas.com/read/2022/08/19/222836778/budi-daya-
rumput-laut-di-nunukan-hasilkan-limbah-botol-plastik-25-ton.
Penulis : Kontributor Nunukan, Ahmad Dzulviqor
Editor : Dita Angga Rusiana
Bandingkan:
Kontras/ Berbeda dengan optimisme dua bulan sebelumnya, di
bawah ini
Manfaatkan Botol Plastik Bekas
Jadi Pelampung Rumput Laut
Oleh: Salma Amin Editor: Budi Suarno
07 Jun 2022 15:19
KBRN, Nunukan: Pabrik Pelampung
Rumput Laut di Kelurahan Tanjung
Harapan, Kecamatan Nunukan
Selatan sudah beroperasi sejak tiga
bulan terakhir. Ketua Asosiasi
Kelompok Tani Budidaya Rumput
Laut Kabupaten Nunukan, Habir
Selasa (07/06/2022)
mengungkapkan saat ini sedang
dilakukan uji coba untuk
mengetahui kualitas pelampung
hasil daur ulang tersebut.
"Kita belum tahu tahan berapa lama, karena kalau botol plastik itu bekas
air mineral biasanya sampai enam bulan, ada juga yang sampai satu
tahun", ungkapnya.
Pelampung rumput laut sebesar bola volly tersebut dihargai 13 ribu rupiah,
harga tersebut dinilai lebih murah dari jerigen bekas ukuran lima liter yang
saat ini dihargai 15 ribu rupiah.
"Sekarang banyak permintaan karena memang lebih murah, cuma kita
belum tau bisa tahan berapa lama", imbuhnya.
Produksi pelampung rumput laut ini memanfaatkan botol plastik bekas
pelampung rumput laut yang sudah tidak bisa digunakan. Hal ini juga
Page49of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
sebagai upaya menggunakan pelampung ramah lingkungan dan
pengurangan sampah plastik di Nunukan.
Keberadaan pabrik pelampung rumput laut ini baru diresmikan hari ini oleh
Bupati Nunukan sebagai rangkaian Peringatan Hari Lingkungan Hidup
Sedunia tahun 2022.
TAGS : #Pelampung Rumput Laut #Daur Ulang Plastik
https://rri.co.id/nunukan/ekonomi/1483759/manfaatkan-botol-plastik-bekas-
jadi-pelampung-rumput-laut
KLHK Dorong Produsen Perbesar Kemasan Plastik
Sabtu, 20 Agustus 2022 14:00 WIB
INFO NASIONAL - Akhirnya target Muryansyah melakukan solo Triathlon,
dengan bersepeda, berenang dan berlari marathon sepanjang1.293
kilometer dari Bali ke Jakarta selama 30 hari, berhasil
dituntaskan. Ditemani tim pendamping kesehatan dan pengamanan, ia
tiba di Jakarta sesuai jadwal. Muryansyah langsung bergabung dalam
event Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK) bertema “The Rising Tide - A Grassroot Movement for
Sustainability” (16/8).
The Rising Tide mengampanyekan kesadaran lingkungan, dengan
menciptakan ekosistem pengelolaan sampah rumah tangga berkelanjutan.
Misinya adalah menggugah kesadaran masyarakat dan para pihak,
Page50of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
betapa masalah lingkungan —terutama sampah plastik perlu mendapatkan
perhatian serius.
“Lebih dari 14.500 masyarakat teredukasi mengenai pentingnya memilah
sampah sebagai bagian dari usaha daur ulang, dalam rangka mengurangi
timbulan sampah nasional,” kata Muryansyah. Ia bersama organisasi yang
dipimpinnya, Mulung Parahita, menjadi inisiator sekaligus pelaku dari
gerakan The Rising Tide.
Saat mendapat kesempatan tatap muka dengan Menteri LHK, Siti Nurbaya
Bakar, Muryansyah menyampaikan temuannya bersama tim Mulung
Parahita. ”Selama perjalanan, kami mengumpulkan 77,9 ton sisa konsumsi
rumah tangga, 78 persen adalah plastik, dan 40 persen di antaranya
memiliki nilai daur ulang tinggi. Sedangkan di luar sisa konsumsi rumah
tangga yang dikumpulkan, sepanjang jalan saya melihat banyak kemasan
kecil mengotori jalan. Inilah masalah sampah yang sesungguhnya,” kata
Muryansyah.
Siti Nurbaya menyambut gembira kampanye hasil kerja sama KLHK
dengan banyak pihak. “Pada kesempatan ini, yang paling penting saya
berterima kasih atas inisiatif ini. Kita telah melihat gambarannya sepanjang
perjalanan dari Bali ke Jakarta,” kata Siti Nurbaya. Saya menerima catatan
dari Muryansyah. Semacam energi baru sekaligus metode, teknik dan
cara-cara menstimulir kampanye bersih sampah, bersih lingkungan, dan
cara pilah sampah dari rumah. Ini merupakan langkah besar, yaitu
edukasi.”
“Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kegiatan ini. Dan
nanti rekomendasinya harus kita laksanakan,” katanya.
Sebagaimana diketahui, KLHK sejak awal mendukung kampanye The
Rising Tide, dan secara konsisten mendorong produsen agar
menyusun road map pengurangan sampah dengan target pengurangan 30
persen timbulan sampah per Desember 2029. Strategi pengurangan
sampah plastik industri sudah diuraikan melalui Peraturan Menteri
Page51of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Lingkungan Hidup No. 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan
Sampah. Produsen juga didorong untuk memproduksi kemasan plastik
yang lebih besar (size up) —mengutamakan kemasan besar, untuk
membantu pemerintah mengejar target pengurangan timbulan sampah
plastik.
Dalam event yang sama, Corporate Sustainability Director Le Minerale,
Ronald Atmadja, mengatakan bahwa sebagai perusahaan air mineral yang
berkomitmen untuk ikut melestarikan lingkungan di Indonesia,
perusahaannya akan terus bersinergi dengan banyak pihak untuk
menggencarkan gerakan ekonomi sirkular nasional.
“Sebagai produsen, Le Minerale menyatakan dukungan dan komitmennya
dalam gerakan ini. Sejak awal kami dukung misi KLHK untuk mengurangi
angka timbulan sampah. Karenanya, kami dengan terintegrasi terus
menggerakan Ekonomi Sirkular sebagai bagian dari Extended Producers
Responsibility (EPR) yang kini digaungkan oleh pemerintah. Kami juga
mulai mengarah pada upsizing dan melakukan berbagai edukasi pilah
sampah dari rumah,” kata Ronald.
Sebagai tindak lanjut dari Gerakan The Rising Tide, para stakeholders
menyerukan komitmen bersama bertajuk: “Indonesia Stop Wariskan
Sampah”. Komitmen ini melibatkan pemerintah yang diwakili KLHK,
produsen diwakili Le Minerale, industri daur ulang diwakili oleh Asosiasi
Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), dan komunitas penggerak
lingkungan diwakili oleh Mulung Parahita.
Berikut adalah isi komitmen bersama tersebut :
Pemerintah:
1. Memberikan dukungan terkait dengan kebijakan pengelolaan sampah
oleh masyarakat, produsen dan pemda, mendorong regulasi daerah
tentang pengelolaan sampah serta memfasilitasi peran industri daur ulang
dalam pengurangan sampah.
2. Mendukung Pulau Bali sebagai proyek pengembangan awal
Page52of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
dari Gerakan The Rising Tide.
3. Mendukung mata rantai sistem daur ulang di Indonesia, mulai dari
hulu sampai hilir yaitu masyarakat/produsen, dari after consumption
hingga produksi bahan daur ulang untuk menekan angka impor recycled
plastic nasional.
4. Mendorong percepatan penyusunan peta jalamn pengurangan
sampah oleh Produsen melalui Permen LHK No. 75 Tahun 2019, untuk
melakukan Extended Producers Responsibility (EPR) serta mendorong
upsizing sebagai usaha untuk mengurangi timbulan sampah.
5. Mendukung Gerakan Sirkular Ekonomi dalam pengelolaan sampah di
Indonesia.
Produsen:
1.Berperan serta aktif mengedukasi masyarakat/konsumen untuk
melakukan pilah sampah dari rumah
2.Bekerja sama dan mendukung aktivitas yang dilakukan oleh
stakeholders yang dapat meningkatkan angka collection rate dan recycling
rate
3.Berkomitmen untuk terus melakukan Gerakan Ekonomi Sirkular sebagai
bagian dari Extended Producers Responsibility (EPR)
4.Berkomitmen untuk melakukan produksi yang bertanggung jawab dan
sejalan dengan Permen LHK No. 75 Tahun 2019, dengan melakukan
Upsizing Product sebagai usaha untuk mengurangi timbulan sampah
Industri Daur Ulang:
1.Memperkuat infrastructure collection dan proses daur ulang
2.Mendukung produsen untuk melaksanakan Extended Proucers
Responsibility (EPR)
3.Berperan serta aktif mengedukasi masyarakat/ konsumen untuk
melakukan pilah sampah dari rumah
Komunitas Penggerak Lingkungan:
1. Berperan serta aktif mengedukasi masyarakat/ konsumen untuk
melakukan pilah sampah dari rumah
2.Terus menginisiasi Gerakan Akar Rumput yang membawa dampak
Page53of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
positif bagi lingkungan, dengan melanjutkan The Rising Tide sebagai ajang
tahunan, dan “Triumph of Us” pada 2025
3. Mendukung dan menjadi partner pemerintah dan produsen untuk
mengurangi timbulan sampah dengan berbagai aktivitas edukasi
4. Mendukung EPR Produsen dengan berbagai aktivitas untuk
meningkatkan collection rate.[]
KLHKle mineraleinfo tempoSampah Plastik
https://nasional.tempo.co/read/1624863/klhk-
UN seeks plan to beat plastic nurdles, the tiny scourges
of the oceans
Billions of the pellets end up in the sea, killing turtles, whales
and dolphins, and are washed up on beaches around the world
The pellets, or nurdles, are used as building blocks for plastic products from bags to
bottles and piping. Photograph: Martin Bernetti/AFP/Getty Images
Jon Ungoed-Thomas
Sat 20 Aug 2022 15.51 BST
Maritime authorities are considering stricter controls on the ocean transport of
billions of plastic pellets known as nurdles after a series of spillages around
the world.
Campaigners warn that nurdles are one of the most common micro-plastic
pollutants in the seas, washing up on beaches from New Zealand to Cornwall.
The multicoloured pellets produced by petrochemical companies are used as
building blocks for plastic products, from bags to bottles and piping.
Page54of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Billions of nurdles washed up in Sri Lanka in May last year after the container
ship X-Press Pearl caught fire and sank in the Indian Ocean. The United
Nations said the spillage of about 1,680 tonnes of nurdles was the worst
maritime disaster in Sri Lanka’s history, with one official saying the spillage
was like a “cluster bomb”.
The International Maritime Organization, a UN agency, has asked pollution
experts to examine the options for “reducing the environmental risk
associated with the maritime transport of plastic pellets (nurdles)”. The IMO
said a panel of experts would submit their findings for a meeting in April next
year.
Sri Lanka has called for nurdles transported in container ships to be identified
as a harmful substance and a hazard to the marine environment. It would
mean tighter procedures to reduce the risk of a spill.
In a submission by Sri Lanka to the IMO after the X-Press Pearl sinking,
officials said: “The incident has resulted in deaths of marine species such as
turtles, whales and dolphins.
“There need to be immediate steps taken to regulate and better coordinate
the handling, management, and transportation of plastic pellets through the
entire supply chain. Voluntary plastic industry initiatives are not sufficient.”
Sign up to First Edition
Free daily newsletter
Archie Bland and Nimo Omer take you through the top stories and what they
mean, free every weekday morning
Privacy Notice: Newsletters may contain info about charities, online ads, and content funded
by outside parties. For more information see our Privacy Policy. We use Google reCaptcha to
protect our website and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Sri Lanka’s call has been backed by Norway. In February 2020, the cargo
ship Trans Carrier spilt more than 13 tonnes of nurdles, which were dispersed
along the coastlines of Denmark, Sweden and Norway.
The environmental charity Fidra, which is based in Scotland, organises the
great nurdle hunt to monitor the pollution of the pellets around the world. It
says nurdles are tiny, persistent and potentially toxic.
They have been found littered around the UK coastline, with 401,230 nurdles
collected in just one clean-up at Tregantle beach near Plymouth. They have
also been found on the Dorset coast, the Isles of Scilly, Anglesey and on the
banks of the Thames in London.
Nearly 370m tonnes of plastic is produced each year, with China accounting
for nearly a third. A research centre at the University of Texas has
estimated it takes 1,005 nurdles to make a plastic bottle, 665 nurdles to make
a toothbrush, and 174 to make a supermarket bag.
Page55of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Campaigner say billions of nurdles pollute waterways and the seas each year
because of accidental spills during production and transportation.
Insurance companies also want stricter rules for the shipping and storage of
nurdles, because of the financial and environmental costs of spillages.
Jörg Asmussen, chief executive of the German Insurance Association, said:
“Nurdles that have gone overboard can cause large environmental damage in
the long term and are threatening biodiversity of coastal areas.”
There can be no more hiding, and no more denying. Global heating is
supercharging extreme weather at an astonishing speed, and it’s visible in
Indonesia and beyond. Guardian analysis recently revealed how human-
caused climate breakdown is accelerating the toll of extreme weather across
the planet. People across the world are losing their lives and livelihoods due
to more deadly and more frequent heatwaves, floods, wildfires and droughts
triggered by the climate crisis. At the Guardian, we will not stop giving this life-
altering issue the urgency and attention it demands. We have a huge global
team of climate writers around the world and have recently appointed an
extreme weather correspondent.
Our editorial independence means we are free to write and publish journalism
which prioritises the crisis. We can highlight the climate policy successes and
failings of those who lead us in these challenging times. We have no
shareholders and no billionaire owner, just the determination and passion to
deliver high-impact global reporting, free from commercial or political
influence.
And we provide all this for free, for everyone to read. We do this because we
believe in information equality. Greater numbers of people can keep track of
the global events shaping our world, understand their impact on people and
communities, and become inspired to take meaningful action. Millions can
benefit from open access to quality, truthful news, regardless of their ability to
pay for it.
Every contribution, however big or small, powers our journalism and sustains our
future. Support the Guardian from as little as $1 – it only takes a minute. If you can,
please consider supporting us with a regular amount each month. Thank you.
https://www.theguardian.com/environment/2022/aug/20/un-seeks-plan-to-
beat-plastic-nurdles-the-tiny-scourges-of-the-oceans
Page56of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022
Tanpa tanggal
BEBASKAN SUNGAI BRANTAS DARI MIKROPLASTIK,
SEBELUM TERLAMBAT !
ECOTON FOUNDATION memulai petisi ini kepada Joko Widodo (Presiden Republik
Indonesia) dan 3 penerima lainnya
ENGLISH VERSION #BrantasWithoutMicroplastic
Salam kenal, kami dari ECOTON. Tahun lalu kami bikin riset di Sungai
Brantas. Hasilnya mengejutkan banget. Di air sungai sepanjang 370 KM itu
terkandung Mikroplastik! Padahal air sungai Brantas itu digunakan
untuk air minum dan irigasi tanaman yang merupakan 1/5 stok pangan
nasional.
Mikroplastik adalah plastik berukuran < 5 mm. Ada dua proses terbentuknya
Mikroplastik, pertama memang sengaja diproduksi dengan ukuran kecil oleh
industri dan kedua berasal dari remahan plastik berukuran besar.
Yang lebih bikin kaget, 72% ikan di sungai Brantas juga mengandung
Mikroplastik. Bahaya banget kalau kita konsumsi ikan yang ada
Mikroplastiknya. Apalagi kalau sampai dimakan anak-anak.
Pas kami lakukan uji lab kepada 51 orang yang tinggal di Brantas, fesesnya
POSITIF terkandung 5,38 partikel Mikroplastik/10 gram feses. Begitu pula di
dalam air sungai, kandungan mikroplastiknya sebanyak 1,47-41.32
partikel/liter.
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf

More Related Content

Similar to Plastik n Sampah Pantauan Agst 2022 revisi.pdf

Plastik dan sampah plastik pantauan Agustus 2020
Plastik dan sampah plastik pantauan Agustus 2020Plastik dan sampah plastik pantauan Agustus 2020
Plastik dan sampah plastik pantauan Agustus 2020Biotani & Bahari Indonesia
 
Plastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdfPlastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdfBiotani & Bahari Indonesia
 
E-BOOK BUKU SAKU.pdf
E-BOOK BUKU SAKU.pdfE-BOOK BUKU SAKU.pdf
E-BOOK BUKU SAKU.pdfNindaNovanda
 
Hasil Pengelolaan Sampah Laut.pptx
Hasil Pengelolaan Sampah Laut.pptxHasil Pengelolaan Sampah Laut.pptx
Hasil Pengelolaan Sampah Laut.pptxlantingkabmen
 
power point ecobrick solusi limbah plastik
power point ecobrick solusi limbah plastikpower point ecobrick solusi limbah plastik
power point ecobrick solusi limbah plastikAnakAgungGrammyKusum1
 
Perda Kota Bandung tentang Pengurangan Kantong Plastik
Perda Kota Bandung tentang Pengurangan Kantong PlastikPerda Kota Bandung tentang Pengurangan Kantong Plastik
Perda Kota Bandung tentang Pengurangan Kantong PlastikSony Sonjaya
 
Contoh pengenalan,objektif kajian,lokasi kajian PBS PA
Contoh pengenalan,objektif kajian,lokasi kajian PBS PAContoh pengenalan,objektif kajian,lokasi kajian PBS PA
Contoh pengenalan,objektif kajian,lokasi kajian PBS PAAthirah Amalina
 

Similar to Plastik n Sampah Pantauan Agst 2022 revisi.pdf (20)

Plastik n sampah plastik pantau Januari 2021
Plastik n sampah plastik pantau Januari 2021 Plastik n sampah plastik pantau Januari 2021
Plastik n sampah plastik pantau Januari 2021
 
plastik n sampah plastik pantau juli
plastik n sampah plastik pantau juliplastik n sampah plastik pantau juli
plastik n sampah plastik pantau juli
 
Plastik dan sampah plastik pantauan Agustus 2020
Plastik dan sampah plastik pantauan Agustus 2020Plastik dan sampah plastik pantauan Agustus 2020
Plastik dan sampah plastik pantauan Agustus 2020
 
Plastik n sampah plastik pantau maret 20i21
Plastik n sampah plastik pantau maret 20i21Plastik n sampah plastik pantau maret 20i21
Plastik n sampah plastik pantau maret 20i21
 
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Maret 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2023.pdf
 
Sampah plastik alternatif tanam pohon pcc
Sampah plastik alternatif tanam pohon pccSampah plastik alternatif tanam pohon pcc
Sampah plastik alternatif tanam pohon pcc
 
Plastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdfPlastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Oktober 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Oktober 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Oktober 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Oktober 2023.pdf
 
E-BOOK BUKU SAKU.pdf
E-BOOK BUKU SAKU.pdfE-BOOK BUKU SAKU.pdf
E-BOOK BUKU SAKU.pdf
 
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah
 
Plastik n Sampah Pantauan April 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan April 2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan April 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan April 2022.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2024.pdfPlastik n Sampah Pantauan Februari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2024.pdf
 
Hasil Pengelolaan Sampah Laut.pptx
Hasil Pengelolaan Sampah Laut.pptxHasil Pengelolaan Sampah Laut.pptx
Hasil Pengelolaan Sampah Laut.pptx
 
Ramah sampah ramah dompet
Ramah sampah ramah dompetRamah sampah ramah dompet
Ramah sampah ramah dompet
 
power point ecobrick solusi limbah plastik
power point ecobrick solusi limbah plastikpower point ecobrick solusi limbah plastik
power point ecobrick solusi limbah plastik
 
Plastik n sampah plastik pantau oktober 2020
Plastik n sampah plastik pantau oktober 2020Plastik n sampah plastik pantau oktober 2020
Plastik n sampah plastik pantau oktober 2020
 
Plastik dan Sampah, Pantauan Agustus 2021
Plastik dan Sampah, Pantauan Agustus 2021Plastik dan Sampah, Pantauan Agustus 2021
Plastik dan Sampah, Pantauan Agustus 2021
 
Ecobrick.pptx
Ecobrick.pptxEcobrick.pptx
Ecobrick.pptx
 
Perda Kota Bandung tentang Pengurangan Kantong Plastik
Perda Kota Bandung tentang Pengurangan Kantong PlastikPerda Kota Bandung tentang Pengurangan Kantong Plastik
Perda Kota Bandung tentang Pengurangan Kantong Plastik
 
Contoh pengenalan,objektif kajian,lokasi kajian PBS PA
Contoh pengenalan,objektif kajian,lokasi kajian PBS PAContoh pengenalan,objektif kajian,lokasi kajian PBS PA
Contoh pengenalan,objektif kajian,lokasi kajian PBS PA
 

More from Biotani & Bahari Indonesia

april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdfapril23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdfBiotani & Bahari Indonesia
 
Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021
Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021
Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021Biotani & Bahari Indonesia
 

More from Biotani & Bahari Indonesia (20)

Plastik n Sampah Pantauan Maret 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2024.pdfPlastik n Sampah Pantauan Maret 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2024.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdfPlastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Desember 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Desember 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Desember 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Desember 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan November 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan November 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan November 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan November 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan September 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan September 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan September 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan September 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Agustus 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agustus 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Agustus 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agustus 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
 
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdfapril23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Feb 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Feb 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Feb 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Feb 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Jan 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Jan 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Jan 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Jan 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Des 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Des  2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Des  2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Des 2022.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Nov2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Nov2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Nov2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Nov2022.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Sept 2022 (1).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Sept  2022 (1).pdfPlastik n Sampah Pantauan Sept  2022 (1).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Sept 2022 (1).pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Juli 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2022.pdf
 
Mei pantau plastik sampah.pdf
Mei pantau plastik sampah.pdfMei pantau plastik sampah.pdf
Mei pantau plastik sampah.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Maret 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2022.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
 
Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021
Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021
Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021
 
Plastik dan Ssampah Plastik Pantau Oktober 21
Plastik dan Ssampah Plastik Pantau Oktober 21Plastik dan Ssampah Plastik Pantau Oktober 21
Plastik dan Ssampah Plastik Pantau Oktober 21
 

Plastik n Sampah Pantauan Agst 2022 revisi.pdf

  • 1. Page1of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Agustus 2022 Oleh: Riza V. Tjahjadi Silahkan cari juga di https://Pdfhost.io laporan yang sama sejak April lalu Negosiasi pengaturan polusi plastik akan dimulai pada bulan November 2022 Uruguay akan menjadi tuan rumah pertama Indonesia dengan jumlah sampah sebanyak 9.13 juta ton ternyata nomor lima dari 10 Negara Penghasil Sampah Plastik Terbanyak di Dunia. dan, juga nomor lima dari 10 negara pembuang sampah ke laut Sampah dan pengendaliannya sudah mulai menjadi issue parpol yang dipromosikan ke rakyat. Galon sekali pakai (AMDK) dikatakan KLHK bertentangan dengan semangat aturan menteri LH No. 75 Tahun 2019. Perlukah adanya kesepakatan dari semua pihak bukan cuma BPOM? Tropical Go Green Olah Sampah Plastik Jadi Barang Bermanfaat Senin, 1 Agustus 2022 | 13:27 WIB Oleh : Whisnu Bagus Prasetyo / WBP Tropical Go Green menyerahkan sepatu dan tas dari bahan hasil daur ulang sampah plastik pada anak-anak pemulung di Sekolah Alam Tunas Mulia Bantar Gebang Jakarta. Tropical Go Green menyerahkan sepatu dan tas dari bahan hasil daur ulang sampah plastik pada anak-anak pemulung di Sekolah Alam Tunas Mulia Bantar Gebang Jakarta. (Foto: Dok)
  • 2. Page2of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Jakarta, Beritasatu.com - PT Bina Karya Prima, salah satu perusahaan fast moving consumer good (FMCG) terbesar sejak 1981 dengan produk minyak goreng Tropical berupaya menjaga lingkungan berkelanjutan. Hal itu diwujudkan perusahaan dalam bentuk tiga usaha, termasuk mengolah sampah plastik menjadi bermanfaat. "PT Bina Karya Prima memiliki produk minyak goreng dalam botol PET bening 100% yang dapat didaur ulang," kata Senior VP Marketing PT Bina Karya Prima Aristo Kristandyo dalam keterangan tertulisnya Senin (1/8/2022). BACA JUGA Sampah Plastik Global Akan Meningkat Tiga Kali Lipat Dia mengatakan Indonesia menghasilkan hampir 7 juta ton sampah plastik per tahun. Sayangnya hanya sekitar 7% hingga 10% yang berhasil didaur ulang. "Orang banyak tidak tahu bahwa jenis plastik tertentu seperti botol PET didaur ulang dengan laju hampir 70%,” kata dia. Aristo Kristandyo mengatakan melalui gerakan Tropical Go Green, perusahaan berkontribusi dalam bentuk tiga usaha. Pertama, menciptakan kemasan botol plastik siap daur ulang atau di masa datang kemasan yang dibuat dari bahan hasil daur ulang. Kedua, mendukung sistem pemilahan dan pengelolaan limbah plastik yang baik. Ketiga, memberi dukungan kepada komunitas pengumpul limbah yang harus menanggung dampak buruk dari pengelolaan sampah kurang baik. Kepala Unit Pengelola Sampah Terpadu (UPST) Bantar Gebang, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Agung Pujo Winarko mengatakan Pemprov DKI Jakarta mendukung gerakan Tropical Generasi Peduli yang digagas dan dilakukan Tropical Go Green. "Membuang sampah sesuai jenisnya akan memudahkan pengolahan dan dapat menghindari penumpukan sampah yang merupakan sumber penyakit serta pencemaran udara,” tutur dia. BACA JUGA Setiap Tahun 4,9 Juta Ton Sampah Plastik Tidak Dikelola dengan Baik Sementara itu Tropical Go Green menyerahkan sepatu dan tas dari bahan hasil daur ulang sampah plastik pada anak-anak pemulung di Sekolah Alam Tunas Mulia Bantar Gebang Jakarta. Sampah daur ulang itu terkumpul selama periode Mei-Juli 2022. “Sepatu ini dimaknai agar anak sebagai generasi penerus dapat melangkah meraih cita-cita menuju masa depan lebih baik, sedankan tas ini dimaknai sebagai bekal mereka agar selalu menuntut ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi mereka,” tutur pendiri Sekolah Alam Tunas Mulia, Juwarto.
  • 3. Page3of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini Sumber: BeritaSatu.com TAG: Tropical Minyak Goreng Tropical Bina Karya Prima Sampah Plastik Pemulung https://www.beritasatu.com/news/958679/tropical-go-green-olah-sampah- plastik-jadi-barang-bermanfaat Senin 01 Agustus 2022, 16:40 WIB Seluruh Pihak Harus Jaga Komitmen Pengurangan Sampah Plastik mediaindonesia.com | Humaniora Seorang petani menyedot air dengan pompa untuk mengairi sawah di Kali Cikarang yang dipenuhi sampah plastik di Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (27/7/2022). . 1 HINGGA tahun 2025 mendatang pemerintah memiliki komitmen untuk mengurangi sampah plastik sampai 70%. Hal ini juga tertuang dalam road map yang diatur dalam UU No. 18 Tahun 2018 serta Peraturan Menteri LHK No.75 Tahun 2019. Kendati begitu, peta jalan pemerintah ini mulai terasa berat karena produsen makanan minuman justru memperkenalkan produk kemasan baru dari bahan plastik sekali pakai yang tidak sesuai dengan komitmen pemerintah. Fungsional Ahli Madya Direktorat Pengelolaan Sampah, KLHK, Edward Nixon Pakpahan menyampaikan, “Permen LHK No.75 tahun 2019 memang mewajibkan produsen sektor ritel, manufaktur, serta industri makanan dan minuman untuk melakukan pengurangan produk sampah mereka."
  • 4. Page4of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 "Kami mendorong agar produsen mengutamakan kemasan guna ulang. Harapannya produsen melakukan pengurangan produksi kemasan plastik sekali pakai,” ujarnya dalam keterangan pers, Senin (1/8). Edward juga menanggapi wacana regulasi yang mendorong penggunaan air minum dalam kemasan (AMDK) galon sekali pakai. Menurutnya, AMDK galon sekali pakai tidak sejalan dengan prioritas penanganan sampah dalam Permen LHK 75/2019 tersebut. “Pada dasarnya AMDK galon sekali pakai pada ujungnya nanti hanya akan menjadi sampah dan membebani lingkungan. Kami tidak mendukung penggunaan AMDK galon sekali pakai, usahakan perbanyak AMDK galon guna ulang,” tegasnya. Selain itu kekhawatiran serupa juga menjadi fokus bahasan pada forum Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (EDM-CSWG) di Presidensi G20 beberapa waktu lalu. Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Sigit Riliantoro juga mengemukakan bahwa delegasi G20 sepakat untuk mendukung agenda pengelolaan sampah laut. Salah satunya dengan mendorong penerapan ekonomi sirkular. “Salah satu fokus agenda pada pertemuan tingkat tinggi di G20 ini adalah mencegah sebanyak mungkin sampah plastik ke laut dengan menggunakan siklus ekonomi sirkular,” ujarnya. Berkaitan dengan itu, AMDK galon sekali pakai yang belum memiliki mekanisme daur ulang yang baik berpotensi menjadi polutan dan mencederai komitmen pemerintah hingga komunitas global untuk mencegah sampah plastik masuk ke laut. Sumardi Ariansyah, Public and Youth Mobilizitasions dari Econusa Foundation, juga menanggapi masalah ini dengan nada serupa. Menurutnya penggunaan galon sekali pakai itu akan menjadi masalah baru bagi lingkungan dan kesehatan manusia. “Ini isu yang luar biasa, 2025 sudah dekat. Di 2021-2022 kita sempat mengkampanyekan tentang pengurangan galon sekali pakai. Karena galon sekali pakai dalam penelitian pun tidak begitu steril. Tidak seperti yang selama ini digemborkan bahwa galon sekali pakai lebih steril dari guna ulang,” ujar Ari saat ditemui Minggu (24/7). Belum lagi menurut Ari, galon sekali pakai itu setelah digunakan belum ada alur daur ulang yang lebih jauh dan sistematis. Menurutnya di Indonesia baru sekitar 12% sistem daur ulang bagi galon sekali pakai.
  • 5. Page5of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 “Pada Undang-Undang No. 18 Tahun 2018 tentang pengelolaan sampah, regulasi ini jelas memberikan arahan agar industri mengurangi produksi kemasan sekali pakai, serta menggiatkan usaha daur ulang dan penggunaan wadah guna ulang,” kata Ari. Terkait dengan rencana BPOM yang akan melabeli air minum dalam kemasan (AMDK) galon atas nama kesehatan publik, Ari kurang sependapat dengan solusi yang ditawarkan tersebut. Menurutnya. hal itu adalah solusi semu. “Solusi itu tidak langsung menyentuh permasalahan inti. tidak 100% galon sekali pakai itu bebas atau steril dari zat-zat kimia. Daripada membuat galon sekali pakai, solusi yang tepat menurut kami adalah penyediaan water station yang disediakan pelaku industri di ruang publik seperti mall atau stasiun,” kata Ari. Senada dengan Ari, Swietenia Puspa Lestari, Pendiri Divers Clean Action juga merasa bahwa narasi yang dibangun saat ini membuat persepsi masyarakat tentang galon sekali pakai dan guna ulang menjadi keliru. Baca juga: WALHI: Produsen Belum Berkomitmen untuk Atasi Krisis Sampah Plastik di Indonesia “Sekarang edukasi atau iklan di masyarakat tentang AMDK galon itu menciptakan persepsi keliru, bahkan sampai build in ke sinetron-sinetron. AMDK galon sekali pakai tidak lebih baik daripada AMDK galon guna ulang,” katanya. Menurutnya di kalangan masyarakat sendiri ada 50 ribu orang yang sudah menandatangani petisi untuk menolak galon plastik sekali pakai. Masyarakat harus mencegah peralihan konsumsi dari kemasan guna ulang dan isi ulang, jadi konsumen kemasan sekali pakai. Data KLHK sendiri menunjukkan baru 28,5% sampah plastik ke laut Indonesia yang bisa dikurangi dari 2018-2021. Ini masih jauh dari target pengurangan 70% di 2025. Serta diketahui sampah plastik sekali pakai perlu waktu ratusan tahun untuk terurai kembali. Belum lagi uraian plastik sekali pakai memperbesar risiko kontaminasi mikro plastik yang mencemari tidak hanya lingkungan tapi juga bagi kesehatan manusia dan hewan. (RO/)L-09) ? ? TAGS: # KLHK # Kendalikan Sampah Plastik # Sampah Plastik # galon # Daur Ulang # G20 # Presidensi G20 Sumber: https://mediaindonesia.com/humaniora/511337/seluruh-pihak- harus-jaga-komitmen-pengurangan-sampah-plastik
  • 6. Page6of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Komitmen Kumpulkan dan Daur Ulang Sampah Plastik, Suntory Garuda Beverage Gabung IPRO Gilar Ramdhani 01 Agu 2022, 18:56 WIB Penandatangan dokumen perjanjian keanggotaan dan kerja sama oleh Chief People & Culture and Corporate Affairs SGB, Asep Susilo, dan General Manager IPRO, Zul Martini Indrawati, di Jakarta, 1 Agustus 2022. Liputan6.com, Jakarta Suntory Garuda Beverage (SGB) resmi bergabung dengan Indonesian Packaging Recovery Organization (IPRO). Kepastian SGB menjadi anggota IPRO ditandai dengan penandatangan dokumen perjanjian keanggotaan dan kerja sama oleh Chief People & Culture and Corporate Affairs SGB, Asep Susilo, dan General Manager IPRO, Zul Martini Indrawati, di Jakarta, Senin, 1 Agustus 2022. Dengan demikian, saat ini tercatat 10 (sepuluh) anggota IPRO yakni Coca Cola Indonesia, Danone Indonesia, Indofood Sukses Makmur Tbk, Nestle Indonesia, Tetra Pak Indonesia dan Unilever, Sampoerna Indonesia, SIG, SC Johnson Indonesia dan Suntory Garuda Beverage (SGB). Enam+02:14VIDEO: Kenaikan BBM Bikin Harga Daging Ayam dan Bawang Merah Melonjak di Klaten Bergabung menjadi anggota IPRO, Suntory Garuda Beverage (SGB) akan bekerja sama dalam mengumpulkan dan mendaur ulang sampah plastik jenis polypropylene (PP) di Indonesia. Chief Executive Officer and President Director PT Suntory Garuda Beverage, Ong Yuh Hwang, mengatakan, SGB adalah produsen minuman ringan dalam kemasan gelas terbesar di Indonesia. Dua merek minuman ringan dalam kemasan gelas yang diproduksi adalah OKKY jelly dan teh siap minum Mountea. Kemasan produk tersebut dibuat dari plastik PP yang aman bagi konsumen.
  • 7. Page7of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 “Kami sejak awal selalu melakukan upaya proaktif untuk mengurangi timbulan sampah kemasan, serta mengumpulkan dan mendaur ulang sampah plastik secara berkesinambungan,” katanya. Sementara Chief of People & Culture and Corporate Affairs Officer, PT Suntory Garuda Beverage, Asep Susilo, menuturkan, komitmen SGB sejalan dengan kebijakan Grup Suntory untuk terus berkolaborasi dengan pemangku kepentingan, lembaga pemerintah dan non-pemerintah, untuk mengelola sampah plastik. “Oleh karena itu, kami bangga dapat bergerak bersama IPRO untuk menciptakan masyarakat yang berkelanjutan melalui konsep ekonomi sirkular. Konsep holistik ini dimulai dari desain kemasan, pemilihan bahan kemasan yang ramah lingkungan dan aman, hingga upaya pengumpulan dan daur ulang sampah plastik,” ujar Asep. by TaboolaSponsored Links * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 2 dari 2 halaman IPRO Apresiasi Suntory Garuda Beverage IPRO Apresiasi Suntory Garuda Beverage Penandatanganan Kerjasama Suntory Garuda dan IPRO untuk Pengumpulan dan Daur Ulang Sampah Plastik di Jakarta, Senin, 1 Agustus 2022. General Manager IPRO Zul Martini Indrawati, mengapresiasi bergabungnya Suntory Garuda Beverage (SGB). “Kami pun bermitra dengan pemangku kepentingan terkait termasuk pemerintah, akademisi, masyarakat sipil dan lainnya untuk meningkatkan keterlibatan semua pihak dalam pengelolaan sampah,” katanya. Menurut dia, limbah kemasan SGB yang banyak menggunakan jenis plastik PP dapat didaur ulang menjadi berbagai kebutuhan sehari-hari. “Tinggal memastikan seberapa banyak kemasan pasca pakai itu dapat ditarik kembali dan didaur ulang. Hal ini sejalan dengan Permen LHK P. 75 Tahun 2019” ujarnya. Martini menambahkan, secara inklusif, IPRO mengajak produsen, brand owner, retailer, serta perwakilan dari pemerintah, asosiasi industri dan lembaga pendidikan untuk bersama-sama mengelola sampah serta memberikan contoh positif dari ESR yang efektif untuk ekonomi transisi
  • 8. Page8of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 lainnya, mendorong persaingan yang adil di antara merek, pengecer, dan produsen kemasan. IPRO juga secara aktif membentuk sistem pengelolaan sampah Indonesia, mengadvokasi regulasi yang adil dan efektif. (*) https://www.liputan6.com/news/read/5030747/komitmen-kumpulkan-dan- daur-ulang-sampah-plastik-suntory-garuda-beverage-gabung-ipro Agustus 020822 Sustainable Travel with UNESCO: Targeting Zero-Plastic for Hospitality and Tourism Businesses (QUIZ) Lesson 1 of 6 1. What is the UNESCO Sustainable Travel Pledge? Once again, welcome to our course! Plastic pollution is one of the world's most pressing challenges, therefore we congratulate you for taking this step towards plastic waste reduction in tourism and hospitality. The amount of plastics we currently produce, consume and dispose of is unsustainable, and, as we will see throughout the course, tourism activities and hospitality businesses contribute greatly to this issue. For this reason, it is important that we lead the fight against single-use plastics. In this course, we will cover the following topics: 1 What is the UNESCO Sustainable Travel Pledge? 2 What is the necessary process to implement a plastic waste reduction strategy? 3 What are the concrete measures needed to reduce single-use plastics in my business? 4 How can local knowledge and products help fight plastic waste? 5 How can I continue my journey towards plastic waste reduction? By the end of this course, you will be able to:
  • 9. Page9of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 implement the necessary process for single-use plastics reduction to be applied by tourism and hospitality businesses; develop an action plan for plastic waste reduction for your business' context; identify what types of products and materials can be locally sourced to replace single-use plastics; and commit to plastic waste reduction and other priority sustainability challenges. Take the final quiz and get your certificate! If you would like to receive a certificate for this course, you can take the Quiz at the end, and if your score is 80% or higher, a Certificate of Completion will be issued automatically for you. You can take the quiz as many times as you wish. Let's get started, then, and please enjoy! CONTINUE https://rise.articulate.com/share/9plcr6hwLpaMQxbw- fJkK5DQ_m_kZeT6#/lessons/SICMIgVHMakbsK8JY6kVGniAdsdQuSBw Top! Sampah Plastik Didaur Ulang Jadi 'Batako', Begini Prosesnya Sylke Febrina Laucereno - detikFinance Kamis, 04 Agu 2022 09:38 WIB Ilustrasi Daur Ulang Sampah Plastik/Foto: Grandyos Zafna Jakarta - Salah satu perusahaan rintisan ByFusion yang berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat (AS) membuat blok bahan bangunan berbahan dasar sampah plastik.
  • 10. Page10of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 ByFusion menilai sampah plastik merupakan salah satu masalah yang bisa terus membesar. Pada 2040 sampah plastik akan mencapai 710 juta ton dan bisa menyumbat ekosistem bumi, lautan, sungai, dan daratan. ByFusion menciptakan sistem dan mengumpulkan berbagai jenis sampah plastik untuk mendaur ulang agar bisa kembali digunakan. Perusahaan yang didirikan pada 2017 ini mengembangkan mesin untuk mengolah mesin sekali pakai dan menjadi ByBlock. Baca juga: Nilai Ekonomi Sampah Laut Blok ini mirip dengan batako yang biasa digunakan untuk konstruksi pembangunan rumah. Saat ini ByBlocks seluruhnya digunakan dari sampah plastik reklamasi. "Ada banyak sampah plastik yang tak dapat didaur ulang seperti pulpen sampai sikat gigi," kata CEO ByFusion Heidi Kujawa dikutip dari CNN, Kamis (4/8/2022). Dia mengungkapkan, ByFusion merancang teknologi secara khusus untuk mengolah sampah-sampah yang mungkin tak bisa didaur ulang. Baca juga: Risiko Masalah Sampah di Balik Rencana Label BPA di Galon Air Kujawa menyebut saat ini ada tujuh jenis sampah plastik dan hanya dua jenis yang bisa didaur ulang. Mesin yang dinamakan Blocker System itu mengubah sampah menjadi blok bangunan tanpa harus menyortir atau mencuci terlebih dulu. Mesin itu bisa mengolah plastik dengan cara dicabik, diparut dan dilebur menjadi balok padat menggunakan uap dan kompresi. "Kami merancang model ByBlocks kami seperti blok semen yang berongga. Ukurannya 16 inci kali 8 kali 8," jelas dia. Batako ini lebih ringan dari blok semen pada umumnya. (kil/ara) sampah plastic bahan bangunan startup Baca artikel detikfinance, "Top! Sampah Plastik Didaur Ulang Jadi 'Batako', Begini Prosesnya" selengkapnya https://finance.detik.com/properti/d-6215590/top- sampah-plastik-didaur-ulang-jadi-batako-begini-prosesnya .
  • 11. Page11of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Produsen AMDK Diminta Tetapkan Agen Resmi Rabu, 3 Agustus 2022 14:33 WIB INFO NASIONAL -- Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) meminta agar produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) galon isi ulang menetapkan agen resmi. Tujuannya supaya masyarakat terlindungi dan terhindar dari membeli AMDK galon isi ulang oplosan. “Agen resmi memang sudah sepatutnya ada, sehingga mutu dan kualitas barang terjamin. Hal ini sesuai Pasal 4 huruf (c) Undang-Undang Perlindungan Konsumen yang menyatakan hak konsumen adalah hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan atau jasa,” kata anggota BPKN Slamet Riyadi dalam keterangan tertulis, Senin 1 Agustus 2022. BPKN juga mendorong produsen AMDK galon isi ulang supaya secepatnya membenahi tata kelola bisnisnya. Slamet mengatakan, pembenahan terutama harus dilakukan pada sisi hilir agar praktik pemalsuan tidak terus berulang.“Titik lemah ada di hilir, karena seringkali penjual atau warung tergiur tawaran galon isi ulang yang harganya lebih murah daripada harga yang normal,” kata Slamet. BPKN juga menyarankan agar produsen menerapkan pelabelan kemasan galon isi ulang, sebagai cara jitu menangkal praktik galon oplosan, misalnya dengan label sekaligus segel sekali buka. Senada, anggota Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tubagus Haryo, juga menyarankan produsen air dalam galon untuk mempunyai distributor dan agen yang memiliki lisensi resmi. "Setiap distributor dan agen seharusnya juga memiliki lisensi resmi," kata Tubagus 28 Juli 2022. Menurut dia, karena oplosan, air minum dalam kemasan galon itu bukan keluaran pabrikan sehingga membuat konsumen dirugikan. Produsen menurut dia juga perlu untuk mengedukasi konsumen. Ditambah dengan penerapan pemberian izin lisensi resmi kepada para distributor dan agen AMDK galon, nantinya diharapkan akan mempermudah konsumen untuk mendapatkan air minum dalam kemasan yang layak, aman dan terjamin keaslian airnya. Konsumen akan mudah memintakan pertanggungjawaban pada distributor dan agen pemegang lisensi resmi merek terentu karena identitas tempat usahanya jelas, yang mudah ditandai dari papan nama resmi yang dipasang. (*) info tempo AMD Kprodusen https://nasional.tempo.co/read/1618775/produsen-amdk-diminta-tetapkan- agen-resmi
  • 12. Page12of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Pencamaran Sampah Mikroplastik di Teluk Jakarta Meningkat 10 kali Lipat Semasa Pandemi Reporter Antara Editor Iqbal Muhtarom Rabu, 3 Agustus 2022 20:57 WIB TEMPO.CO, Jakarta - Riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperlihatkan terjadinya peningkatan sampah mikroplastik bentuk benang yang berasal dari alat pelindung diri (APD) di muara sungai menuju Teluk Jakarta semasa pandemi Covid-19. “Melimpahnya mikroplastik yang ditemukan pada kisaran 4,29 hingga 23,49 partikel mikroplastik per 1.000 liter air sungai dengan rata-rata 9,02 partikel per 1.000 liter air sungai yang bergerak menuju perairan Teluk Jakarta,” kata peneliti Pusat Riset Oseanografi BRIN M Reza Cordova dalam keterangan tertulis, Rabu, 3 Agustus 2022. Sampah plastik ukuran mikroskopik (mikroplastik) bentuk benang yang berasal dari APD tersebut terindikasi memiliki bentuk asal dan jenis komposisi kimia yang sama dengan masker medis. Dilansir dari Antara, proporsi sampah mikroplastik tersebut meningkat 10 kali lipat pada Desember 2020, dibandingkan sebelumnya yang hanya sekitar 3 persen sesaat setelah ditemukannya kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Hasil riset kolaborasi peneliti BRIN yang dikoordinasi oleh Reza, dengan Universitas Terbuka, Universitas Sumatera Utara, IPB University dan University of Portsmouth di Inggris menyimpulkan peningkatan mikroplastik yang signifikan terjadi terutama pada saat curah hujan tinggi. Riset pemantauan mikroplastik di muara sungai tersebut mencatat kelimpahannya yang lebih tinggi di wilayah pesisir timur Teluk Jakarta dibandingkan pesisir bagian barat. Dari sembilan muara sungai yang diteliti di Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), mikroplastik ditemukan pada semua muara sungai yang diteliti. Menurut Reza, penambahan mikroplastik paling tinggi ditemukan pada musim hujan yakni rata-rata 9,02 partikel per 1.000 liter air sungai, sedangkan paling rendah ditemukan pada musim kemarau yakni 8,01 partikel per 1.000 liter air sungai.
  • 13. Page13of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Pusat Riset Oseanografi merilis hasil pemantauan mikroplastik semasa pandemi dalam jurnal Marine Pollution Bulletin berjudul “Seasonal heterogeneity and a link to precipitation in the release of microplastic during COVID-19 outbreak from the Greater Jakarta area to Jakarta Bay, Indonesia”. Reza dan tim berharap peningkatan konsentrasi mikroplastik di lingkungan mendorong perbaikan pengelolaan sampah sekali pakai. Ia menuturkan implementasi dari aturan yang ketat, sosialisasi dan pemahaman publik diperlukan untuk mempromosikan metode pembuangan yang benar dan perubahan sistemik dalam pengelolaan sampah plastik, khususnya plastik sekali pakai. Masyarakat juga diajak untuk ikut berperan dalam menjaga kesehatan lingkungan, terutama terkait pembuangan sampah APD, yakni sampah masker yang biasa dipakai sehari-hari oleh masyarakat. Baca juga: Sampah Sachet dari 5 Perusahaan Cemari Perairan Jakarta Sampah Mikroplastik Mikroplastik Sampah Teluk Jakarta BRIN masker medis APD PandemiCOVID-19 © 2021 TEMPO - Hak Cipta Dilindungi Hukum https://metro.tempo.co/read/1618931/pencamaran-sampah-mikroplastik-di- teluk-jakarta-meningkat-10-kali-lipat-semasa-pandemi Operasi Bersih Gunung Gede Pangrango Bawa Turun 500 Kg Sampah, Di antaranya Banyak Celana Dalam Kompas.com, 6 Agustus 2022, 17:08 WIB Editor: Maya Citra Rosa KOMPAS.com - Sebanyak 150 karung sampah berhasil diturunkan saat operasi bersih yang dilakukan oleh Sukarelawan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Cianjur, Jawa Barat. Ratusan karung yang berisi 500 kilogram sampah tersebut diambil dari atas gunung dan jalur pendakian yang dikotori oleh pendaki yang tidak bertanggung jawab.
  • 14. Page14of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Dilansir dari Antara, Humas TNGGP Cianjur, Agus Deni mengatakan, operasi bersih ini dilakukan bersama setelah penutupan jalur tanggal 14 sampai 24 Agustus 2022. Hasilnya, sebanyak 500 kilogram sampah dari berbagai jenis diturunkan, mulai dari sampah plastik hingga ditemukan banyak celana dalam yang ditinggalkan para pendaki. "Sukarelawan dan petugas berhasil menurunkan 500 kilogram sampah berbagai jenis saat menalkukan opersi kebersihan (opsih) yang diadakan sebelum dilakukan penutupan jalur pendakian. Sebagian besar sampah yang dikumpulkan dari jenis plastik bekas bungkus mie instan," ujarnya. Baca juga: Cuaca Ekstrem, Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup Sementara Kerangka Manusia Korban Erupsi Gunung Semeru Kembali Ditemukan Selain itu, Deni menegaskan agar pendaki tidak lagi meninggalkan sampah jenis apapun, termasuk celana dalam yang masih banyak ditemukan diantara tumpukan sampah tersebut. Pendaki diimbau wajib mengikuti aturan untuk menjaga kebersihan dan keindahan taman nasional dengan cara tidak meninggalkan sampah sekecil apapun. Salah seorang Sukarelawan TNGGP Cianjur, Niko Rastagil mengatakan, opsih ini dilakukan bersama warga, petugas, relawan dan organisasi pecinta alam selama satu hari. "Gabungan sukarelawan ini melakukan penyisiran mulai dari puncak hingga pintu masuk pendakian. Kita terbagi menjadi beberapa kelompok, hingga dapat maksimal memunguti sampah yang disisakan pendaki," ujarnya. Menurutnya, tingkat kesadaran pendaki untuk tidak meninggalkan sampah di jalur maupun puncak gunung masih sangat rendah.
  • 15. Page15of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Padahal berbagai peringatan sudah diberikan saat pendaki hendak masuk ke pintu masuk pendakian agar dapat mematuhi aturan. Baca juga: Viral, Foto Warga Perancis Angkut 1,6 Ton Sampah di Gunung Rinjani "Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menjaga kebersihan dan keindahan alam yang selalu kita kunjungi, jangan tinggalkan sampah saat mendaki," ujarnya. Artikel ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul 150 karung sampah dari Gunung Gede-Pangrango berhasil diturunkan TAG: celana dalam pendakian Gunung Gede Pangrango Taman Nasional Gunung Gede Pangrango pendaki jalur pendakian sampah di gunung operasi bersih ©2022 PT. Kompas Cyber Media *Operasi Bersih Gunung Gede Pangrango Bawa Turun 500 Kg Sampah, Diantaranya Banyak Celana Dalam* Klik untuk baca: http://kmp.im/AGD1bS Minggu 7 Agustus 2022 "Iyuuwh... Celana Dalam Masih Berserakan di Gunung Gede Pangrango" Ikbal Selamet detikTravel Operasi bersih-bersih Gunung Gede Pangrango. (Foto: Istimewa) Cianjur - Operasi bersih tengah dilakukan di Gunung Gede Pangrango. Dalam pelaksanaannya ditemukan banyak celana dalam yang berserakan serta setengah ton sampah. Jelang penutupan sementara Gunung Gede Pangrango, relawan serta petugas gabungan bekerja sama untuk melakukan operasi bersih-bersih (opsih). Opsih ini melibatkan berbagai kalangan, mulai dari relawan perseorangan, masyarakat, hingga organisasi. Opsih di Gunung Gede Pangrango sebenarnya rutin diadakan. Namun pada kesempatan ini, opsih dilakukan mendadak untuk membersihkan gunung sebelum penutupan sementara karena cuaca ekstrem pada 14-21 Agustus.
  • 16. Page16of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Baca juga: Ih, Jorok! Celana Dalam Berserakan Juga Ada di Gunung Gede Pangrango Dalam opsih ini selain ditemukan berbagai jenis sampah, relawan juga kerap menemukan celana dalam yang dibuang begitu saja oleh para pendaki. Salah satu relawan mengungkapkan setidaknya ada 10 celana dalam yang ditemukan saat opsih pada Sabtu (6/8/2022). "Iya kami temukan lagi celana dalam dari kawasan Alun-alun Suryakencana. Ada juga yang ditemukan di jalur pendakian. Totalnya sekitar 10 celana dalam yang kita temukan," kata Volunteer Gunung Gede Pangrango Niko Rastagil, Sabtu (6/8/2022). Menurut Niko, celana dalam tersebut dibuang pendaki yang mengalami sakit perut. Ia juga menambahkan bahwa meski kotor, seharusnya celana dalam tersebut tetap dibawa turun. "Seperti sebelumnya, dibuang karena pendaki sakit perut. Padahal seharusnya tidak boleh dibuang, mestinya dibawa lagi turun gunung," ujarnya. Pada opsih beberapa hari sebelumnya, Niko juga menyampaikan bahwa penemuan celana dalam ini bukan merupakan hal yang jarang terjadi. Setiap opsih setidaknya ada sepuluh hingga belasan celana dalam ditemukan. "Sekali opsih itu bisa sepuluh celana dalam hingga belasan celana dalam. Tidak banyak, tapi tetap saja sampah dan membuat pemandangan tidak nyaman, karena saat mendaki tiba-tiba jadi terlihat celana dalam yang dibuang sembarangan," kata dia, Rabu (3/8/2022). Pada opsih Gunung Gede Pangrango di hari Sabtu (6/8), petugas dan relawan juga menemukan hampir setengah ton sampah. Lebih tepatnya 400 kilogram sampah yang terbagi dalam 140 karung. Sampah yang ditemukan didominasi oleh sampah plastik. "Iya kita juga bersihkan dan angkut hampir setengah ton sampah, kebanyakan plastik. Sampah itu dibuang pendaki yang tidak bertanggungjawab. Padahal aturan sudah jelas, sampah yang dibawa ke atas harus dibawa lagi ke bawah," kata Niko. Sampah-sampah ini dikumpulkan dari sepanjang jalur pendakian hingga kawasan Alun-alun Suryakencana. Ini merupakan rute yang ditempuh oleh para petugas dan relawan opsih. "Kita sisir setiap jalur yang biasanya banyak sampah karena ulah para pendaki yang tidak bertanggungjawab. Termasuk di puncak dan kawasan Suryakencana," lanjut Niko.
  • 17. Page17of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Baca juga: Ritual Buang Kutang-Celana Dalam di Gunung, Langsung Diambil Dong... Niko berharap ke depannya para pendaki dapat lebih sadar dengan aturan yang ada. Terutama mengenai permasalahan sampah. Agar alam Gunung Gede Pangrango tidak tercemari dan tetap terjaga. "Kami terus imbau agar pendaki tidak buang sampah, apalagi membuang celana dalam," ujarnya. Artikel ini telah tayang di detikJabar. Simak Video "Inilah Hamparan Kesejukan yang Tak Jauh dari Jakarta" (ysn/ysn) gunung gede pangrango celana dalam di gunung gede pangrango wisata gunu Baca artikel detikTravel, "Iyuuwh... Celana Dalam Masih Berserakan di Gunung Gede Pangrango" selengkapnya https://travel.detik.com/travel-news/d- 6220758/iyuuwh-celana-dalam-masih-berserakan-di-gunung-gede- pangrango. Kacau! 200 Kg Sampah Berserakan Bekas Pengunjung Ritual Suro Ardian Fanani detikTravel Sampah menggunung di Alas Purwo peninggalan pengunjung saat malam Suro. (Ardian Fanani/detikJatim) Banyuwangi - Ritual Suroan yang digelar di Taman Nasional (TN) Alas Purwo meninggalkan sampah menggunung. Sampah yang dikumpulkan mencapai 200 kilogram. Ritual Suroan digelar di Taman Nasional Alas Purwo, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi. Salah satu kegiatan dalam Ritual Suroan adalah bermeditasi. Terdapat empat lokasi yang menjadi titik berkumpul para pengunjung untuk melakukan meditasi. Keempat lokasi tersebut yaitu Pantai Pancur, Pantai Trianggul Asri, Pantai Parang Ireng dan Goa Istana. Baca juga: Sedih, Paus Sperma yang Terdampar di Banyuwangi Mati
  • 18. Page18of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Meditasi ini dilakukan oleh pengunjung pada awal bulan Suro yakni pada tanggal 29 Juli sampai 31 Agustus. Menurut informasi dari Kepala Seksi Pengelola wilayah 1 Balai Taman Nasional Alas Purwo Probo Wresniaji, total pengunjung yang datang mulai tanggal 29 sampai 1 Agustus mencapai 5.233 orang. Keempat lokasi meditasi ini menjadi lokasi penumpukan sampah terbanyak. Jika diakumulasikan, terdapat 202,5 kilogram sampah yang terdiri atas sampah plastik dan organik. "Dari empat lokasi itu terkumpul sampah plastik dan organik seberat 202,5 kilogram. Dari catatan pengelola, total pengunjung yang datang mulai tanggal 29 sampai 1 Agustus mencapai 5.233 orang," kata Probo. Probo menyayangkan perilaku para pengunjung yang tak bertanggung jawab atas sampah yang mereka bawa. "Kami sayangkan perilaku pengunjung mereka membuang sampah ditempat yang tidak seharusnya, mereka membuang sampah di sekitaran lokasi hutan lindung," kata Probo Wresniaji kepada media, Sabtu (6/8/2022) seperti dikutip detikJatim. Menurutnya, jika memang berniat untuk menenangkan dan membersihkan diri, sudah selayaknya ikut juga menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya. Para pengunjung datang dengan tujuan yang baik, seharusnya mereka juga dapat memperlakukan hutan yang mereka kunjungi dengan sebaik mungkin. "Ketika mau membersihkan diri ya seyogyanya menjaga kebersihan lokasi pembersihan diri. Pengunjung harusnya bijak dan peduli terhadap kelestarian hutan, bukan malah mencemari dan seolah tidak peduli pada lingkungan," kata Probo. Pihak pengelola akhirnya melakukan pembersihan di empat lokasi pertapaan di Alas Purwo. Hal ini dilakukan agar kebersihan dan kelestarian kawasan hutan ini dapat tetap terjaga. "Kami sudah melakukan pembersihan di beberapa titik lokasi," ujarnya. Baca juga: Malam Minggu di Kota Malang, Bisa Nongki di Kafe ala Santorini Probo berharap ke depannya masyarakat yang berkunjung ke Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi dapat bersikap lebih bijak, Serta dapat membantu menjaga kelestarian hutan dengan tidak membuang sampah sembarangan. "Semoga ke depan pengunjung bisa lebih bijak, lebih smart, dan lebih peduli terhadap lingkungan," kata Probo.
  • 19. Page19of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Artikel ini telah tayang di detikJatim. Simak Video "Uji Coba Pembukaan Wisata Banyuwangi: Maksimal Buka 5 Hari Seminggu" (ysn/ysn) wisata banyuwangi ritual suroan taman nasional alas purwo Baca artikel detikTravel, "Kacau! 200 Kg Sampah Berserakan Bekas Pengunjung Ritual Suro" selengkapnya https://travel.detik.com/travel-news/d-6221137/kacau- 200-kg-sampah-berserakan-bekas-pengunjung-ritual-suro. TPA Jatibarang Diprediksi Penuh Tahun 2023, Pemkot Semarang Bakal Manfaatkan Sampah Jadi Listrik Kompas.com - 08/08/2022, 18:52 WIB (KOMPAS.com/Muchammad Dafi Yusuf ) Penulis Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf | Editor Dita Angga Rusiana Kondisi TPA Jatibarang, Kota Semarang, Jawa Tengah. Selasa (17/7/2022) SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah memprediksi jika Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang bakal penuh pada Juni 2023 mendatang. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah salah satunya dengan memanfaatkan sampah di TPA Jatibarang dijadikan energi listrik. Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, pengelolaan sampah menjadi energi listrik akan menjadi salah satu solusi
  • 20. Page20of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 pengurangan sampah. "Ini sedang proses lelang untuk projek sampah jadi energi listrik itu," jelasnya kepada Kompas.com, Senin (8/8/2022). Sampai saat ini tim Pengelola Sampah Energi Listrik (PSEL) sudah melakukan beberapa opsi agar sampah yang di TPA Jatibarang bisa berkurang dengan rencana tersebut. "Belum ada rencana karena nanti ada PSEL," kata dia saat ditanya kemungkinan buat TPA baru di Kota Semarang. Selain itu Hevearita juga sedang melakukan upaya pengurangan sampah organik dari hulu untuk dijadikan produk-produk yang bernilai. "Sebenarnya itu bisa dimanfaatkan untuk kompos, Eco Enzym dan produk-produk seperti tas," ungkapnya. Dihubungi terpisah, Kepala TPA Jatibarang Wahyu Heryawan menambahkan, sampai saat ini sampah yang masuk ke TPA Jatibarang sebanyak 800 ton dalam sehari. "Sekarang dalam sehari sekitar 800 ton. Dulu saat sebelum pandemi bisa sampai 1000 ton perhari," ujarnya. Berdasarkan data yang dia terima, sampai saat ini sampah yang masuk ke TPA Jatibarang 61 persen merupakan sampah organik. "Artinya itu semacam sampah rumah tangga. Itu yang paling banyak," ujarnya. Dia menyebut, saat ini lahan di TPA Jatibarang juga sudah habis. Untuk itu pihak TPA Jatibarang barang mengembangkan maggot atau belatung. "Kita harapannya karena 61 persen sampah organik akhirnya kita membuat solusi melalui maggot itu. Jadi maggot bisa mengurangi sampah organik," paparnya. Sampai saat ini sudah ada 62 anggota pembudidaya maggot yang ikut terlibat mengurangi sampah organik di Kota Semarang. "Kita berharap nanti akan semakin banyak anggota kita. Untuk bibit dan telur juga kita sediakan gratis jika ada warga yang minat," imbuhnya. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "TPA Jatibarang Diprediksi Penuh Tahun 2023, Pemkot Semarang Bakal Manfaatkan Sampah Jadi Listrik ", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2022/08/08/185204678/tpa- jatibarang-diprediksi-penuh-tahun-2023-pemkot-semarang-bakal- manfaatkan . Penulis : Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf Editor : Dita Angga Rusiana https://regional.kompas.com/read/2022/08/08/185204678/tpa-jatibarang- diprediksi-penuh-tahun-2023-pemkot-semarang-bakal-manfaatkan
  • 21. Page21of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Overload, Gunungan Sampah di TPA Jalupang Karawang Capai 15 Meter Kompas.com - 09/08/2022, 14:10 WIB Gunungan sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Jalupang, Kelurahan Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang yang telah overload.(KOMPAS.COM/FARIDA) Penulis Kontributor Karawang, Farida Farhan | Editor Gloria Setyvani Putri KARAWANG, KOMPAS.com - Tempat pembuangan akhir (TPA) Jalupang yang terletak di Kelurahan Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang sudah melebihi kapasitas atau overload. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karawang Wawan Setiawan mengatakan, gunungan sampah di TPA seluas 10 hektar itu mencapai 15 meter. "Iya betul sudah overload, luas TPA 10 hektare dengan tinggi 15 meter. Total sampah pasifnya ada 1,2 juta kubik," kata Wawan saat ditemui di Kantor DLH Karawang pada Selasa (9/8/2022). Baca juga: TPA Jatibarang Diprediksi Penuh Tahun 2023, Pemkot Semarang Bakal Manfaatkan Sampah Jadi Listrik Wawan mengakui TPA Jalupang sudah selayaknya diperluas. Adapun lahan perluasan sebetulnya telah disediakan hingga 20 hektar. Akan tetapi, diakuinya untuk tahun ini belum masuk alokasi anggaran dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Karawang. "Iya memang harus sudah diperluas lagi lahan TPA Jalupang itu. Apalagi setahu saya itu batas ketinggian itu seharusnya maksimal 12 meter, ini kita sudah 15 meter," ungkap Wawan. Untuk menyiasati itu, DLH berupaya mengurangi volume sampah dari tingkat bawah di masyarakat. Di antaranya, terus menyosialisasikan tentang pemilahan sampah bernilai ekonomis di warga. Kemudian mengoptimalkan keberadaan bank sampah hingga Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R). Jumlah bank sampah di Karawang ada 91, namun yang aktif 24. Kemudian TPS3R ada 20. "Upaya ini diharapkan dapat menekan volume sampah yang dibuang ke TPA," kata Wawan. Di samping itu, DLH Karawang juga akan menggandeng pihak ketiga dalam penanganan pengurangan tumpukan
  • 22. Page22of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 sampah di TPA dengan menerapkan teknologi Refuse-Derived Fuel (RDF). Baca juga: Pemda DIY Sebut Butuh Waktu 4 Bulan agar Air Lindi TPA Piyungan Tak Bau dan Bisa Dibuang "Jika semua itu berjalan baik diyakini bakal mengurangi volume tumpukan sampah sambil menunggu perluasan lahan TPA," tandasnya. Kepala Bidang Kebersihan DLH Karawang, Guruh Sapta mengungkapkan, volume sampah setiap harinya mencapai 1.200 ton setiap harinya. Namun, hanya 47,6 persen atau sekitar 564 ton volume sampah yang dapat terangkut. Sebab, jumlah truk pengangkut sampah milik DLH Karawang hanya 54 truk, dari idealnya 200 truk. Lihat Regional Selengkapnya TPA Jatibarang Diprediksi Penuh Tahun 2023, Pemkot Semarang Bakal Manfaatkan Sampah Jadi Listrik Pemda DIY Sebut Butuh Waktu 4 Bulan agar Air Lindi TPA Piyungan Tak Bau dan Bisa Dibuang Air Limbah TPA Cikolotok Purwakarta Dituding Cemari Sungai Sultan HB X Minta Sampah di TPA Regional Piyungan Memiliki Nilai Ekonomis Kejari Bintan Terima Pengembalian Dana Korupsi Pengadaan Lahan TPA Tanjunguban Selatan, Ini Jumlahnya Walhi Beri Kritik Keras Sampah yang Masuk ke TPA Jatibarang Semarang Bisa Capai 1.000 Ton Per Hari TAG: karawang TPA Jalupang TPA Jalupang karawang TPA Jalupang overload TPA Jalupang melebihi kapasitas Berita Terkait TPA Jatibarang Diprediksi Penuh Tahun 2023, Pemkot Semarang Bakal Manfaatkan Sampah Jadi Listrik Pemda DIY Sebut Butuh Waktu 4 Bulan agar Air Lindi TPA Piyungan Tak Bau dan Bisa Dibuang Air Limbah TPA Cikolotok Purwakarta Dituding Cemari Sungai Sultan HB X Minta Sampah di TPA Regional Piyungan Memiliki Nilai Ekonomis Kejari Bintan Terima Pengembalian Dana Korupsi Pengadaan Lahan TPA Tanjunguban Selatan, Ini Jumlahnya Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Overload, Gunungan Sampah di TPA Jalupang Karawang Capai 15 Meter", Klik untuk baca: https://bandung.kompas.com/read/2022/08/09/141035378/overload- gunungan-sampah-di-tpa-jalupang-karawang-capai-15-meter. Penulis : Kontributor Karawang, Farida Farhan Editor : Gloria Setyvani Putri
  • 23. Page23of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Sampah di Jalanan Kramat Jakpus Dibuang Saat Malam, Diangkut Truk Pagi Mulia Budi - detikNews Selasa, 09 Agu 2022 15:29 WIB Kondisi di Jl Kenanga, Kramat, yang disebut ada sampah. (Mulia Budi/detikcom) Jakarta - Warga kembali mengeluhkan munculnya tumpukan sampah di Jl Kenanga, Kelurahan Kramat, Senen, Jakarta Pusat (Jakpus). Sampah itu disebut dibuang di area Jl Kenanga saat malam hari. "Pembuangan sampah terus berlangsung sampai sekarang," kata warga bernama Imron, Selasa (9/8/2022). Sampah disebut dibuang oleh warga saat malam hari. Disebut, semakin malam dan menjelang matahari terbit, sampah semakin menumpuk. "Jam ke atas tambah malam tambah banyak. Kalau mau lihat puncaknya jam 05.30 WIB atau sebelum jam 06.00 WIB," ujarnya. Sampah-sampah yang menumpuk itu kemudian diangkut oleh truk sampah pada pagi hari. Terkadang, truk sampah telat datang untuk mengangkut sampah. "Pengangkutan sampah oleh truk PPSU juga suka terlambat. Seharusnya jam 06.00 WIB seperti di spanduk tetapi kenyataannya suka jam 06.30 WIB, bahkan jam 07.00 WIB pernah baru datang," tambahnya. Baca juga: Warga Kembali Keluhkan Tumpukan Sampah di Jalanan Kramat Jakpus Imron mengatakan kini tak ada lagi petugas yang berjaga di area tersebut. Dia menyebut area Jl Kenanga yang jadi tempat pembuangan sampah warga itu sempat dijaga petugas kebersihan selama 6 bulan. "Itu semacam tenda, dulu saya lapor dipasang, di seberang jalan raya. Cuma bertahan 6 bulan terus dicopot waktu itu mereka piket jaga," ujarnya. Warga lainnya, Saifuloh, mengatakan hal senada dengan Imron. Dia mengaku pernah melihat tumpukan sampah di Jl Kenanga saat hendak salat Subuh melewati jalanan tersebut. "Masih (ada yang buang sampah di Jl Kenanga), cuma nggak begitu banyak," kata Saifuloh. Dia mengatakan jumlah sampah yang dilihatnya itu tak terlalu banyak. Dia mengaku tak setiap hari melihat tumpukan sampah di jalan tersebut.
  • 24. Page24of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 "Dikit (tumpukan sampahnya), nggak nyampai segerobak, ya, paling setengah gerobak, nggak banyaklah. Kadang-kadang sehari nggak ada besoknya ada gitu, nggak tentulah pokoknya," ujarnya. Baca juga: Tak Lagi Banyak Sampah, Jalanan Kramat Jakpus Bersih Siang Ini Saifuloh berharap petugas kebersihan kembali berjaga agar tak ada lagi warga yang membuang sampah di area tersebut. Menurutnya, area Jl Kenanga itu akan tampak lebih bagus jika bersih dari tumpukan sampah tak beraturan. "Kalau dijaga terus ya lebih bagus biar nggak ada lagi yang buang, gitu aja sih. Ya pokoknya harapannya lingkungannya bersih aja kalau saya sih," ujarnya. Sementara itu, hal berbeda diungkapkan oleh warga lainnya, yaitu Asnah dan Badriah. Mereka mengaku tak pernah melihat lagi tumpukan sampah di jalan tersebut. "Sekarang nggak bisa (buang sampah di Jl Kenanga), diomelin, nggak pernah lihat lagi sekarang (orang buang sampah di area itu)," kata Asnah. "Kagak ada (yang buang sampah di Jl Kenanga), udah kagak ada, bersih udah. Udah kagak ada sih udah bersih," ujar Badriah. Asnah mengatakan, sebelum larangan membuang sampah di area itu ada, dirinya juga membuang sampah di Jl Kenanga tersebut. Namun, dia mengaku tak pernah lagi membuang sampah di area itu lantaran adanya larangan tersebut. "Takut saya (sekarang kalau buang sampah di area Jl Kenanga), boleh kan dulu udah berapa tahun gitu (saya buang sampahnya di area Jl Kenanga itu)," ucapnya. Baca juga: Sempat Dikeluhkan Warga, Jalanan Kramat Bersih dari Sampah Malam Ini Pantauan detikcom di lokasi, Selasa (9/8/2022) pukul 12.16 WIB, sampah berserakan tidak lagi terlihat di area yang dulunya dijadikan warga sebagai tempat pembuangan sampah tersebut. Spanduk larangan membuang sampah juga tak terlihat. Tenda penjaga yang sebelumnya ada di jalan tersebut juga tidak lagi tampak. Penjaga dari Dinas Lingkungan Hidup DKI (LH) maupun petugas PPSU juga tak terlihat berjaga di lokasi. Area itu tampak penuh oleh sejumlah gerobak sampah yang terparkir di sepanjang tembok tersebut. Kemudian, satu truk pengangkut sampah juga terlihat terparkir di area itu.
  • 25. Page25of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 (aik/aik) detikcom do your magic sampah jakarta pusat sampah di jalan kramat jabodetabek Baca artikel detiknews, "Sampah di Jalanan Kramat Jakpus Dibuang Saat Malam, Diangkut Truk Pagi" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d- 6224972/sampah-di-jalanan-kramat-jakpus-dibuang-saat-malam-diangkut- truk-pagi . Truk Sampah Pemkot Bekasi Tabrakan dengan Pengendara Motor, Satu Orang Meninggal Kompas.com - 09/08/2022, 20:51 WIB Foto Ilustrasi kecelakaan motor(gas2.org) Penulis Joy Andre | Editor Ambaranie Nadia Kemala Movanita BEKASI, KOMPAS.com - Satu unit truk sampah milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dengan nomor polisi B 9461 ZQ terlibat kecelakaan dengan sepeda motor Honda CBR bernomor polisi B 4848 FGO pada Selasa (9/8/2022). Kepala Unit Laka Lantas Polres Metro Bekasi Kota Ajun Komisaris Farida mengatakan dari insiden tabrakan tersebut, satu orang dinyatakan tewas. "Pengemudi sepeda motor CBR yakni Marno (26) meninggal dunia," ujar Farida, dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Selasa. Farida mengatakan kejadian tabrakan antara sepeda motor dan truk sampah itu terjadi saat korban mengendarai sepeda motor dan melintas dari arah timur menuju barat. Sesampainya di tempat kejadian atau tepatnya di perempatan Cikiwul, RT.08 RW 02, Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, melintas satu unit truk sampah yang dikemudikan Jamaludin (31). "Jamaludin datang dari arah yang berlawanan dengan sepeda motor yang dikemudikan Marno dan keduanya pun saling menabrak," ujar Farida. Setelah kecelakaan, korban sempat dibawa ke RSUD Kota Bekasi. Namun, saat dirawat, Marno dinyatakan meninggal dunia. Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan mengalami rusak berat.
  • 26. Page26of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Farida mengatakan bahwa saat ini pihaknya sudah membawa pengemudi truk sampah ke Mapolres Bekasi Kota untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan. "(Sopir) kami amankan ke Polres Bekasi Kota," tutup Farida. TAG: Truk sampah tabrak motor Truk sampah kecelakaan dengan motor Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Truk Sampah Pemkot Bekasi Tabrakan dengan Pengendara Motor, Satu Orang Meninggal", Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/09/20511381/truk-sampah- pemkot-bekasi-tabrakan-dengan-pengendara-motor-satu-orang . Penulis : Joy Andre Editor : Ambaranie Nadia Kemala Movanita Kegigihan Yatno Gondrong, Sulap Lahan Buangan Sampah Jadi Kebun Anggur Angga Laraspati - detikNews Selasa, 09 Agu 2022 14:28 WIB Foto: Dok. OPPO Jakarta - Di balik gedung-gedung pencakar langit yang ada di Ibu Kota Jakarta, masih terdapat lahan-lahan terbengkalai yang tidak dimanfaatkan. Lahan terbengkalai tersebut biasanya dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah sementara bagi sebagian penduduk. Namun, lahan terbengkalai yang berada di Duren Sawit ini disulap oleh seorang yang bernama Yatno Gondrong menjadi sebuah kebun anggur. Ia membangun kebun anggur di atas lahan seluas 600 meter persegi yang menjadi tempat pembuangan sampah Ide untuk mengubah lahan tersebut menjadi kebun anggur tercetus sekitar tahun 2018. Dalam mengembangkannya, Yatno belajar otodidak dari pengalaman hidup dan terus mengikuti perkembangan di media sosial terkait pertanian.
  • 27. Page27of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Pada awalnya, Yatno membeli tujuh jenis bibit anggur. Namun sayang, anggur tersebut gagal tanam. Karena penasaran, Yatno pun memutuskan untuk menjual motornya untuk membeli 20 bibit anggur. Dari 20 jenis, 11 jenis anggurnya bertumbuh subur. Keberhasilan tersebut karena Yatno terus belajar dari komunitas pencinta anggur dan mengamati serta bereksperimen dengan tanaman anggur yang ia miliki. Yatno pun dibantu oleh beberapa tugas PPSU dari Kelurahan Malaka Sari. Dalam satu tengah tahun, Yatno sudah sukses mengembangkan budi daya 60 jenis varietas anggur dengan sistem grafting dengan memanfaatkan madu sebagai ZPT. Yatno Gondrong pun menjadikan kebunnya wisata edukasi bagi masyarakat umum yang ingin belajar. Kebunnya juga menerima siswa, mahasiswa pertanian yang ingin belajar menanam anggur. Yatno juga menyediakan bibit anggur berbagai jenis untuk pasokan khususnya di Jakarta. (akn/ega) Oppo kebun anggur lahan terbengkalai 77 portrait Baca artikel detiknews, "Kegigihan Yatno Gondrong, Sulap Lahan Buangan Sampah Jadi Kebun Anggur" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d- 6224777/kegigihan-yatno-gondrong-sulap-lahan-buangan-sampah-jadi- kebun-anggur . 5 Fakta Proklamasi yang Jarang Diketahui, Naskah Asli Sempat Masuk Tong Sampah Nikita Rosa - detikEdu Rabu, 10 Agu 2022 09:00 WIB Ilutstrasi pembacaan teks proklamasi. (Foto: Tangkapan layar video di Rumah Digital Indonesia) Jakarta - Sebentar lagi, Indonesia akan merayakan hari kemerdekaan yang ke-77. Tepat 77 tahun yang lalu pula, banyak fakta unik proklamasi yang jarang diketahui. Proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan di rumah Laksamana Maeda pada 17 Agustus 1945 oleh Presiden RI pertama, Soekarno. Teks proklamasi tersebut ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta sebagai wakil Indonesia dan diketik oleh Sayuti Melik.
  • 28. Page28of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Baca juga: Isi Pidato Proklamasi dari Soekarno, Begini Bunyinya Jarang diketahui, banyak momen unik di hari bersejarah ini. Mulai dari teks proklamasi yang dibuang hingga nyaris disita Jepang, inilah 5 fakta unik proklamasi kemerdekaan Indonesia. 5 Fakta Unik Proklamasi 1. Teks Asli Proklamasi Sempat Dibuang di Tong Sampah Naskah asli proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno sempat dibuang ke tong sampah, lho. Hal Dikutip dari detiknews, Andaryoko Wisnuprabu, pria yang mengaku sebagai tokoh pemberontakan Pembela Tanah Air (PETA) Supriyadi, mengatakan soal naskah proklamasi yang sempat dibuang ke tempat sampah. Naskah proklamasi tersebut ditulis oleh Bung Karno sekitar pukul 04.00 WIB, 17 Agustus 1945. Setelah selesai, Bung Karno kemudian memberikan naskah itu kepada para pemuda yang berkumpul di rumahnya, Jalan Pegangsaan Timur No 56. Naskah selanjutnya diketik oleh Sayuti Melik. "Usai mengetik, Melik meremas-remas naskah (teks proklamasi yang ditulis Bung Karno) itu. Dia pikir kertas itu tidak diperlukan lagi, karena sudah ada naskah ketikan. Naskah itu dibuang ke tempat sampah," kata Andaryoko kepada detikcom dan The Jakarta Post di rumahnya, Selasa (12/8/2008). Namun, naskah tersebut diselamatkan oleh BM Diah, wartawan asal Aceh yang ikut mendokumentasikan proklamasi. Naskah tersebut akhirnya ia simpan selama 47 tahun sebelum diserahkan ke Museum Arsip Nasional tahun 1992. 2. Suara Pembacaan Teks Proklamasi adalah Rekaman Ulang Ternyata, rekaman teks proklamasi yang biasa kita dengar adalah hasil rekaman ulang. Disebutkan dalam laman resmi Kemdikbud, teknologi pada saat itu belum secanggih sekarang, sehingga belum bisa merekam video dengan suara. Perekaman suara asli Bung Karno baru dilakukan 6 tahun setelahnya. Di studio RRI, Soekarno kembali membacakan teks proklamasi untuk direkam. 3. Dokumentasi Proklamasi Ditanam di Bawah Pohon Hasil dokumentasi selama proklamasi rupanya pernah hampir disita oleh Jepang. Namun, berhasil diselamatkan oleh Frans Mendur. Bersamaan dengan BM Diah, Frans Mendur adalah salah satu fotografer yang turut mengabadikan momen kemerdekaan Indonesia. Hasil rekaman proklamasi Frans tanam tepat di bawah pohon yang berada di kantor Harian Asia Raja supaya tidak ditemukan oleh Jepang. Cerdik!
  • 29. Page29of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 4. Kain untuk Bendera Didapat dari Pasukan Jepang Kain bendera merah putih yang dijahit oleh Ibu Fatmawati adalah kain dari pasukan Jepang. Pemberi kain itu adalah Chairul Basri, seorang perwira dari departemen buatan Jepang. Saat itu, Chairul Basri sedang berada di Kantor Jawa Hokokai. Baca juga: Ternyata Ini Tokoh Pengibar Bendera Merah Putih Saat Proklamasi 5. Teks Proklamasi Dikumandangkan Ketika Bulan Ramadhan Pembacaan teks proklamasi bertepatan dengan bulan Ramadhan. Tepatnya Jumat, 9 Ramadhan 1364 Hijriah. Nah, itulah lima fakta unik proklamasi yang jarang diketahui. Selamat merayakan hari kemerdekaan Indonesia, detikers! (nir/nwy) hari proklamasi hari kemerdekaan 17 agustus teks proklamasi soekarno sejarah Baca artikel detikedu, "5 Fakta Proklamasi yang Jarang Diketahui, Naskah Asli Sempat Masuk Tong Sampah" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d- 6225773/5-fakta-proklamasi-yang-jarang-diketahui-naskah-asli-sempat- masuk-tong-sampah . Tegas! Anies Langsung Pecat Dan Polisikan Petugas PPSU Aniaya Pacar: Tak Ada Ruang Bagi Kekerasan Di DKI Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih Rabu, 10 Agustus 2022 | 12:08 WIB Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. [Dok.Antara]
  • 30. Page30of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat bicara soal kejadian Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Rawa Barat bernama Zulfikar yang menganiaya pacarnya di Kemang, Jakarta Selatan. Ia mengaku mengecam keras adanya tindakan kekerasan itu. Melalui akun resmi instagramnya, @aniesbaswedan, Anies menyatakan kekerasan tidak bisa diterima, khususnya di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Jika terjadi, menurutnya pelaku harus dipecat dan bahkan dilaporkan ke polisi. "Tidak ada ruang bagi kekerasan dan pelecehan di seluruh lingkungan kerja Pemprov DKI Jakarta, dan hukumannya adalah pemecatan seketika dan diserahkan kepada pihak berwajib," ujar Anies, Selasa (10/8/2022). Anies mengaku langsung bergerak cepat begitu tahu video Zulfikar aniaya kekasihnya berinisial E sesama PPSU tersebar di media sosial. Ia langsung memerintahkan jajarannya untuk melakukan pemecatan. Baca Juga:Dianiaya Petugas PPSU, Pemprov DKI Beri Korban pendampingan Hukum dan Psikologi "Korban sudah kami lindungi dan diberikan pendampingan kesehatan, psikologis dan hukum," ucapnya. Mantan Mendikbud ini pun mengucapkan terima kasih kepada netizen yang telah mengambil video dan melaporkan aksi kekerasan Zulfikar itu. Ia mengaku tidak bisa menolerir tindakan brutal dan barbar si pelaku. "Bila melihat tindak kekerasan usahakan langsung cegah sama-sama. Tapi bila knawatir keselamatan atau memperburuk akan keadaan, maka silakan foto/ rekam dan laporkan pada yang berwenang atau hubungi Jakarta Siaga 112," pungkasnya. Sebelumnya, seorang anggota Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) terekam kamera warga tengah melakukan penyiksaan terhadap seorang perempuan. Peristiwa itu viral di media sosial dan diunggah oleh akun Instagram, @mtwahyuni. Dari video yang diunggah, pria yang merupakan anggota PPSU itu terlihat melakukan tindak penganiayaan berkali-kali. Mula-mula, pria bercelana oranye dan berkaos hijau itu menendang sang perempuan hingga terjatuh.
  • 31. Page31of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Baca Juga:Viral Aksi Anggota PPSU Aniaya Pacar Berakhir Damai, Korban Enggan Membuat Laporan: Masih Cinta Tidak sampai situ, sang pria menjambang korban yang sudah tidak berdaya. Kemudian, sang anggota PPSU itu bergegas ke arah sepeda motor yang ada dan menabrak sang perempuan hingga terpental. Lurah Bangka Firdaus Aulawy membenarkan adanya insiden tersebut. Kata dia, kejadian berlangsung di Jalan Kemang Dalam 6 RT 03/RW 03. Adapun kejadian berlangsung pada Senin (8/8/2022) siang. "Benar di Jalan Kemang Dalam, lokasi tepatnya di Jalan Kemang 6 RT 03/RW 03, kejadian kemarin sekitar pukul 12.30," kata Firdaus dalam sambungan telepon, Selasa (9/8/2022). Firdaus menyampaikan, kedua belah pihak yang terekam kamera warga itu berstatus berpacaran. Adapun sang anggota PPSU wilayah Rawa Barat Kebayoran Baru itu bernama Zulpikar dan sang perempuan bernama Eti. "Dua orang ini adalah berpacaran. Kejadian kemarin hari Senin sedang istirahat. Ceritanya katanya cemburu si Zulpikar, kemudian ada orang lewat divideoin," jelas dia. Kekinian, lanjut Firdaus, kondisi korban bernama Eti sudah baik-baik saja. Secara kasat mata, kondisi fisik Eti diklaim tidak ada luka. "Menurut pengakuan dia setelah ditanyakan keadaan dia baik-baik saja. Dia bilang secara fisik dilihat dengan mata tidak ada luka," beber Firdaus. Dianiaya PPSU yang Juga Pacarnya Sendiri, Wagub DKI Minta Korban Diberikan Pendampingan Psikologis News
  • 32. Page32of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Imbas PPSU Aniaya Pacar di Kemang, Pemprov DKI Perketat Rekrutmen Pasukan Orange Jakarta  # anies baswedan  # ppsu  # petugas ppsu  # petugas ppsu aniaya pacar https://www.suara.com/news/2022/08/10/120855/tegas-anies-langsung- pecat-dan-polisikan-petugas-ppsu-aniaya-pacar-tak-ada-ruang-bagi- kekerasan-di-dki
  • 33. Page33of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 11 Agustus 2022 Tas belanja spunbond sudah bermasalah? [11/8 17.05] +62 811-879- 481: https://www.instagram.com/p/ChD8c3PpXwP/?igshid=MDJm NzVkMjY= Salah satu status di grup WA Dewan Persampahan Nasional pada tanggal 11 Agustus 2022 Untuk pantauan ini, maka saya foto saja dari video di Instagram.
  • 34. Page34of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Saya (RVT) memberikan tanggapan di grup WA Dewan Persampahan [11/8 18.14] .: Dua produsen plastik dengan nada yang nyaris sama mengatakan dengan kalimat pertanyaan kepada saya: "Kenapa tas jinjing spunbond tidak dilarang, seperti halnya KBP? Tas itu, 'kan dibuat dari biji plastik juga, lho." Ini sekadar refleksi sekitar 3 tahun lalu, tepatnya 25 Juli 2019 dalam satu diskusi terbatas bertema "Kemandegan penerapan cukai terhadap kantung belanja plastik (KBP)". Menyusuri Kampung Terapung Penuh Sampah di Batam oleh Yogi Eka Sahputra [Batam] di 14 August 2022  Di tengah pesatnya pembangunan Kota Batam, ada satu kampung pesisir yang terkenal kumuh penuh sampah karena menjadi muara penumpukan sampah yang sudah terjadi puluhan tahun.  Sampah di kampung ini berasal dari daratan (pusat perbelanjaan Kota Batam) dan juga sampah laut yang terbawa air pasang surut.  Sampah tersebut puluhan tahun kemudian mengendap di bawah rumah panggung warga. Lama-kelamaan menutupi pesisir yang dulu terkenal dengan air yang jernih dan pasir putih.  Penutupan itu membuat 15 meter garis pantai bergeser menjadi daratan yang dipenuhi tumpukan sampah. Air laut sekitar berubah menjadi hitam kumuh, dan juga merusak ekosistem pesisir yang dulunya lokasi memancing nelayan sekitar. Bau busuk menyengat masuk ke rongga hidung ketika memasuki pesisir kampung terapung Agas, Kelurahan Tanjung Uma, Lubuk Baja, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Sampah plastik berserakan di bawah pelantar rumah-rumah panggung warga. Ada juga yang ikut bersama air limbah berwarna hitam pekat menuju laut. Orang-orang berlalu lalang di jembatan beton dan kayu di antara rumah- rumah panggung masyarakat di kampung itu. Tidak jarang juga terlihat anak-anak bermain kartu gambar di antara sampah yang berserakan. Jika kita masuk lebih jauh ke dalam, terdapat Pasar Kampung Agas. Pedagang makanan hingga sayur-sayuran berjejer di sepanjang jalan di
  • 35. Page35of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 pasar ini. “Bagi kami sudah biasa (hidup dengan sampah berserakan) ini, sudah puluhan tahun sampah disini,” ujar Yuliarti (61 tahun) salah seorang warga Tanjung Uma kepada Mongabay Indonesia beberapa waktu lalu. Kampung Agas yang ditempati Yuliarti ini bak menjadi “kampung sampah”. Hingga satu meter sampah menumpuk di bawah rumah panggung. Sudah menjadi rahasia umum kampung ini terkenal dengan tumpukan sampah. Warga menganggap hal itu biasa saja. Mongabay Indonesia menelusuri sumber sampah dan limbah yang mencemari pesisir kampung ini. Hingga mencari solusi agar kampung Tanjung Uma tidak menjadi jalur pencemaran laut yang terus dibiarkan. baca : Menteri Kelautan Bersihkan Sampah di Pantai Nongsa Batam. Ada Apa? Yuliarti, warga Tanjung Uma, Kota Batam, Kepulauan Riau, yang berdiri didepan rumahnya yang penuh tumpukan sampah plastik. Foto : Yogi Eka Sahputra/Mongabay Indonesia Kampung Penampung Sampah Masih jelas dalam ingatan Yuliarti pada kurun 1980-an lalu. Di bawah rumah panggungnya, air laut pesisir Tanjung Uma berwarna biru. Tetapi kondisi sekarang hanyalah tinggal tumpukan sampah yang menyisakan bau busuk. “Dulu ini laut pesisir, biru dan pantainya putih, kalau logam kita lemparkan, kita menyelam masih nampak (itu logam),” kenangnya sambil berdiri di pelantar rumah panggungnya sore itu. Di depan rumah panggung Yuli terlihat beraneka ragam sampah, mulai dari botol minuman, baju bekas, hingga styrofoam. Tidak sedikitpun menyisakan air laut yang biru dan bersih itu. Semua pesisir sudah berubah menjadi tumpukan sampah. Sampah itu sudah menumpuk setinggi satu meter. Setiap tahun tumpukan itu terus naik menjangkau ke lantai rumah warga.
  • 36. Page36of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Ketika air laut pasang, kata Yuli, tidak jarang air dan sampah masuk sampai ke rumah warga. “Kalau rumah saya masih aman. Rumah lain sudah kemasukan air,” kata Yuli sambil menunjuk beberapa rumah panggung yang sedikit lebih rendah dari rumahnya. Rata-rata Kampung Agas dihuni oleh warga di atas rumah panggung. Rumah-rumah itu berada cukup rapat dari satu rumah ke rumah yang lain. Bangunan ini ditopang dengan kayu yang dipancang rapat di bawah rumah. Sampah-sampah tersebut berada di bawah pelantaran, maupun di celah antara rumah satu dengan yang lain. Hampir di setiap pekarangan rumah ada saja sampah yang berserakan. Sampah ini tidak hanya berasal dari sampah rumah warga Tanjung Uma yang berjumlah sekitar 8.000 jiwa. Tetapi dari berbagai penjuru, mulai dari darat hingga sampah yang berasal dari laut. baca juga : Sampah jadi Tabungan Lebaran di Batam, Seperti Apa? Beberapa warga terlihat bercengkrama didepan rumah mereka diantara tumpukan sampah di Tanjung Uma, Kota Batam. Foto : Yogi Eka Sahputra/Mongabay Indonesia Letak Kampung Tanjung Uma tepat di sebelah utara Pulau Batam, mengarah ke selat Singapura. Kampung ini bersebelahan dengan kawasan pusat perbelanjaan Kota Batam, mulai dari mall-mall hingga pasar tradisional terbesar di Batam (Pasar Tos 3000). Dari kawasan inilah diduga sampah darat masuk ke pesisir Tanjung Uma melalui sungai. “Kampung kami ini juga muara sungai dari Pasar Jodoh dan Nagoya. Sampah juga ada sebagian yang terbawa sungai-sungai itu,” kata Abdul Aziz Karim (72 tahun), mantan Ketua RW 4 Kelurahan Tanjung Uma, kepada Mongabay Indonesia beberapa waktu lalu. Tidak hanya dari darat, sampah yang menumpuk di kampung Tanjung Uma juga berasal dari laut. Sampah laut naik ke pesisir ketika air pasang
  • 37. Page37of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 terjadi. Apalagi pada musim angin utara. Kemudian ketika surut, sampah- sampah berat tersangkut di bawah pelantar rumah panggung warga, tepatnya di tonggak kayu yang terpancang di bawah rumah. Kondisi tersebut membuat sampah menumpuk setiap air pasang surut terjadi. Dari tahun ke tahun tumpukan sampah semakin tinggi, menjangkau lantai dasar rumah panggung warga. Seperti yang terjadi di rumah Abdul Karim. Di bawah rumah warga Tanjung Uma satu ini sudah menjadi daratan biasa, begitu juga dengan rumah sekitarnya. Padahal dulunya adalah laut pesisir yang biru, sekarang hilang akibat penumpukan sampah. “Di bawah lantai ini sampah semua, karena tinggi tumpukan sampah sudah sampai ke lantai, akhirnya saya cor saja jadi daratan,” katanya. Abdul mengatakan, awal membangun rumah panggungnya ini jarak antara rumah ke dasar laut mencapai sekitar 1,5 meter. Tetapi sampah terus naik dan mengendap di bawah rumahnya, sehingga sekarang menjadi daratan. Diperkirakan telah terjadi sedimentasi atau pengendapan material termasuk sampah menjadi daratan sepanjang 15 meter di pesisir pantai Tanjung Uma. Tetapi Abdul tidak tahu pasti luas daratan yang terbentuk. baca juga : Kampung Iklim jadi Model Kelola Sampah Masyarakat, Seperti Apa? Seorang warga melihat tumpukan sampah yang berada di antara rumah panggung warga Tanjung Uma, Kota Batam. Foto : Yogi Eka Sahputra/Mongabay Indonesia Abdul termasuk salah satu warga Tanjung Uma yang pertama kali menetap di kawasan tersebut. Ketika pertama datang di pesisir ini pada tahun 1979, air laut memang masih bersih dan pasir putih. “Saat itu pasar dan mall-mall di atas sana belum ada, sampah mulai ada pada tahun 1995-an,” katanya. Abdul menyimpulkan, 60 persen sampah yang masuk ke Tanjung Uma dari luar, baik dari daratan maupun terbawa laut. Sekitar 40 persennya
  • 38. Page38of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 berasal dari masyarakat di Tanjung Uma yang membuang sampah sembarangan. “Begitu juga sampah yang ada di TPS (tempat penampungan sementara), 80 persen dari kelurahan lain,” katanya. Berbagai macam upaya sudah dilakukan pemerintah dan warga sekitar Tanjung Uma. Mulai dari memasang jaring, memungut sampah, mengadakan TPS hingga gotong royong. “Tetapi tetap saja sampahnya datang kembali,” kata Abdul. Ekosistem Rusak Rusaknya pesisir Tanjung Uma berdampak kepada nelayan pesisir di sekitar kampung ini. Sebelum tercemari oleh sampah, nelayan masih bisa menangkap ikan di sekitar pesisir. Tetapi sekarang nelayan harus menangkap ikan jauh ke laut perbatasan Indonesia dan Singapura. Seperti yang dilakukan Edi Suherman, salah seorang nelayan Tanjung uma yang sudah menetap di kawasan ini sejak tahun 1980-an. “Dulu tinggal hidupkan kompor dan mancing, dapat ikan untuk langsung digoreng. Sekarang lihatlah,” kata Edi menunjuk ke air laut yang berada di bawah rumahnya berwarna hitam pekat dan mengeluarkan bau busuk. Edi juga menggambarkan betapa jernihnya air laut di Tanjung Uma sebelum banyaknya perumahan. “Dulu jernih sekali, mata pancing kita bisa nampak kalau masuk laut, disini banyak ikan lebam dan dingkis,” katanya. baca juga : Punari Pilih Pungut Sampah Dibanding Melaut Seorang anak bermain di muara sungai yang hitam dan bau, sungai ini juga dicemari sampah plastik di Kampung Tanjung Uma, Kota Batam. Foto : Yogi Eka Sahputra/Mongabay Indonesia Sekarang Edi mengaku harus melaut ke perbatasan Indonesia dan Singapura, atau sekitar 2-3 mil ke arah Singapura. Nelayan berangkat malam hari kembali ke darat pada pagi hari. “Kadang ada yang tertangkap
  • 39. Page39of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 patroli Singapura, karena kedapatan mencuri ikan di laut mereka,” kata Edi. Ia juga mengatakan, ikan di Singapura masih banyak karena tidak banyak nelayan yang menangkap ikan di perairan negara ‘Singa Putih’ itu. “Tetapi kalau perairan kita, lihatlah kapal-kapal itu, nelayan banyak sekali dah macam lebah di laut,” kata Edi. Edi juga mengatakan, solusi membersihkan sampah di Tanjung Uma adalah dengan memindahkan rumah panggung warga kampung tua disini. Setelah itu baru dibersihkan secara keseluruhan. Begitu juga yang dikatakan Abdul Aziz, solusinya dengan memindahkan warga, kemudian membersihkan pesisir ini dari sampah adalah cara memperbaiki kampung Tanjung Uma. “Harus direlokasi, karena sampah sudah sangat banyak,” katanya. (bersambung) Komentar elisha Elin Saya tinggal di daerah ini. Sepertinya ini tulisan yg disengajakan sebelum wilayah ini direncanakan akan digusur. Saya pribadi tidak membuang sampah ke laut, tapi ke tps yg berada di dekat DC mall. Karena memang sampah2 tsb sdh mengerikan. Terserah kpd pemerintah, tapi tolong beri penggantian yg layak. Suka · Balas · 4 hari Arby Zamusri Daerah Mane Mike tinggal ,,,kalau bisa jangan di gusur ,, beri biaya agar sama sama kita gotong royong Sampah ,agar tidak terlihat buruk di mata orang Suka · Balas · 1 · 4 hari Alie 'black' Kelana Bapak Abdul Karim & Sdr. Edi Suherman sepertinya sangat ingin wilayah Kamp. Agas digusur (maaf jika salah menduga). Tapi itu yang saya tangkap dari narasi di atas sesuai usulan, memindahkan rumah panggung yang ada 😁 Tapi sah² saja pendapat tersebut, semoga segera dimusyawarahkan dengan seluruh masyarakat. Suka · Balas · 2 · 4 hari Diana Yana Ini dulu Kampung tercinta tempat saya dibesarkan 26 tahun disana. Banyak kenangan suka dan duka. Semoga ada solusi terbaik buat penduduk Tempatan disana Suka · Balas · 1 · 4 hari
  • 40. Page40of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Alie 'black' Kelana Kalau kami dhitung pertame kali pindah sudah 36 tahun yang lalu diana 😁 kampung kite tetap harus diperjuangkan bersame². Baik soal lingkungan nye, maupun soal legalitasnye Suka · Balas · 3 hari Hajir Batam itu memang kotor segala2nya. Satpol PP Depok Cek Lokasi Diduga TPA Ilegal Aduan Warga, Ini Hasilnya Rizky Adha Mahendra - detikNews Selasa, 16 Agu 2022 18:04 WIB Lokasi yang diduga TPA ilegal karena adanya aduan dari masyarakat (Foto: dok. Istimewa/Satpol PP Kota Depok) Depok - Tim Patroli Satpol PP Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, mengecek lokasi yang diduga sebagai tempat pembuangan akhir (TPA). Pengecekan itu dilakukan karena adanya aduan masyarakat. "Tim patroli menindaklanjuti laporan warga yang memanfaatkan lahannya TPA luar dan membakar sampah, sehingga mencemarkan udara," kata Komandan Tim (Dantim) Satpol PP Kecamatan Sukmajaya, Saifuddin, kepada wartawan, Rabu (16/8/2022). Baca juga: Limbah Bikin Sawah Gagal Panen, TPS Ilegal di Pebayuran Bekasi Ditutup Saifuddin kemudian bersama timnya mendatangi lokasi yang diadukan warga tersebut. Saat tiba di lokasi, Satpol PP tidak menemukan adanya sampah rumah tangga yang berada di sana. "Tidak ditemukan, mungkin waktu itu sudah berapa hari yang lalu," terangnya. Saifuddin mengatakan hanya menemukan puing-puing sisa bongkar rumah di lokasi. Dia juga telah mengimbau masyarakat agar tidak
  • 41. Page41of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 membakar sampah sembarangan karena bisa menimbulkan polusi udara. Baca juga: Before-After Penanganan Masalah Bakar Sampah di Lahan Pondok Betung "Adanya puing-puing bekas bongkar rumah. Jadi pemilik lahan saya konfirmasi tidak menerima sampah rumah tangga," bebernya. "Saya sudah warning jangan ada pembakaran, jadi jangan bikin polusi udara. Mereka siap nggak bakar-bakar," tambahnya. Simak juga 'Saat Geger Beras Bansos Dikubur': (dhn/dhn) tpa tpa ilegal tempat pembuangan akhir depok jabodetabek Baca artikel detiknews, "Satpol PP Depok Cek Lokasi Diduga TPA Ilegal Aduan Warga, Ini Hasilnya" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-6238247/satpol-pp- depok-cek-lokasi-diduga-tpa-ilegal-aduan-warga-ini-hasilnya . The Green Team of the US Consulate General in Surabaya visits Samtaku, ‘My Waste, My Responsibility’, integrated waste management site in Lamongan, East Java, on Aug. 16, 2022. (Photo Courtesy of Danone-Aqua Indonesia) US Consulate in Surabaya Green Team Eyes Samtaku Waste System A U G U S T 1 8 , 2 0 2 2 Jakarta. The Green Team of the US Consulate General in Surabaya on Tuesday took a tour around Samtaku, ‘My Waste, My Responsibility’, an integrated waste management site in Lamongan, East Java, according to a recent press release. During this visit, the US Green Team wished to learn more about how Lamongan manages its waste and replicate the district’s waste management system in Surabaya.
  • 42. Page42of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 “[The purpose of] our visit to Lamongan is to take a look at Samtaku’s system or perhaps there will be ideas that we can bring to Surabaya. How the system works, and perhaps [the facility] may not be as big as Samtaku’s or smaller,” Clint Shoemake, the deputy for the political and economic officer at the US Consulate General, said in a statement Shoemake said, “this morning, the Green Team and I came here. It was a pleasure to meet with the district chief, as well as the Reciki and Danone team, and friends.” According to the press statement, Samtaku Lamongan has helped reduce 70 percent of waste, leaving only residues. Lamongan District Chief Yuhronur Efendi said that Samtaku was more than a waste processing site. “We began operating [Samtaku] in 2020. Since the beginning, we are not only managing and sorting waste bBut we are also educating the community and students on how to manage waste,” Yuhronur said. Aside from Samtaku, Lamongan has more than 900 waste banks spread across the district. The district head added that Samtaku was capable of reducing 60 tons of waste a day. For this reason, the Lamongan district government plans to replicate the Samtaku integrated waste management system in Babat and Paciran subdistricts. The government will also continue to come up with innovations to grow the Samtaku system. Yuhronur said, “starting next year, we will also develop [reuse derived fuel] in Samtaku which can be used to replace coal.” Yuhronur also revealed the challenges that Samtaku faced so far. “The challenges revolve around the infrastructure of carrying the waste from the community [to Samtaku]. As well as the public awareness to not throw garbage on the roadside or river,” Yuhronur said while adding that the government would continue to educate the public on waste management. Samtaku is a collaborative effort between Lamongan district government, waste management company Reciki Solusi Indonesia, bottled water company Danone-Aqua Indonesia, and philanthropic organization Dompet Dhuafa. TAGS: #Special Updates
  • 43. Page43of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 KEYWORDS : Samtaku Samtaku Lamongan Integrated Waste Management Site Yuhronur Efendi waste management https://jakartaglobe.id/special-updates/us-consulate-in-surabaya-green- team-eyes-samtaku-waste-system PBAK Tidak Maksimal"> Berita Sampah di Mana-mana Realisasi Tema PBAK Tidak Maksimal Ervian Dinta, 2 hari ago “Mahasiswa Berperan, Membangun Peradaban Gemilang” menjadi tema Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) yang diselenggarakan 16–17 Agustus 2022 di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Bayu Afrizal selaku Ketua Pelaksana PBAK tahun 2022 menyebutkan peran Mahasiswa tersebut salah satunya terkait isu lingkungan. Bayu mengatakan bahwa dalam PBAK tahun ini tidak memperkenankan untuk membuang sampah sembarangan. Ia juga menegaskan bahwa PBAK tahun ini non sampah plastik, mengingat Indonesia menjadi salah satu negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia. “Jadi kita harus bisa mengambil peran dari hal itu (Indonesia salah satu penghasil sampah terbesar) supaya kita bisa menjaga lingkungan dengan cara kita memberikan contoh yang baik (red.)”ucap Bayu dalam youtube Dimensi Pers.
  • 44. Page44of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Untuk merealisasikan gagasan tersebut, Bayu mengatakan bahwa perlengkapan PBAK brupa makanan akan dibungkus daun jati dan daun pisang, sedangkan untuk wadah makanan menggunakan besek atau anyaman dari bambu. Ia juga mengungkapkan bahwa bekas wadah makan tersebut akan dibawa pulang oleh peserta PBAK. Bayu menambahkan bahwa dari pihaknya selaku panitia telah menyiapkan serta menugaskan Pendamping/Instruktur pendamping (P/Ip) tiap kelompok peserta PBAK untuk mengkoordinir peserta. “Jadi kami menugaskan mereka (P/Ip) untuk mengontrol sampah plastik dan atribut (peserta) yang kurang lengkap,” jelas Bayu. Namun sayang, konsep apik tersebut tidak berbanding lurus dengan praktik di lapangan. Banyak peserta yang melanggar dengan tidak membawa pulang besek wadah makan. Beberapa peserta terlihat membuang wadah besek di dalam area kampus. Beberapa peserta yang membawa pulang wadah besek, terlihat membuang sampah di area luar kampus. Selain itu peserta juga terlihat membungkus wadah besek dengan plastik keresek. Khayatul ‘Amalia Fauziah salah satu peserta PBAK Fakultas FTIK mengatakan, “ada yang membawa Keresek, soalnya kalau besek doang kan nanti kotor, kalau yang (peserta) lain (bilang) ada semutnya kalau di lapangan”. Ia juga mengungkapkan tidak ada arahan dari P/Ip untuk membawa pulang besek tersebut.
  • 45. Page45of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Tidak hanya itu, tema PBAK yang mengambil peran, salah satunya dalam menjaga lingkungan dengan memberi contoh yang baik nampaknya hanya berlaku bagi peserta. Pasalnya beberapa panitia PBAK justru terlihat mengonsumsi makanan menggunakan wadah berbahan styrofoam juga menggunakan kemasan botol air berbahan plastik. Tumpukan sampah beserta atribut perlengkapan PBAK dalam area kampus tersebut dibersihkan oleh petugas kebersihan kampus. Hasyim, salah satu petugas kebersihan mengungkapkan bahwa pihaknya harus mengangkut sampah dengan tossa sebanyak 3 kali angkut dari hari biasanya. Ia juga menegaskan tidak ada tambahan upah terkait hal tersebut. Penulis: Ervian Reporter: Riza, Luqman, Ervian Editor : Nurul TAGS #LINGKUNGAN #PBAK2022 #PBAKUINSATU #SAMPAH
  • 46. Page46of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Ervian Dinta https://dimensipers.com/2022/08/21/sampah-di-mana-mana-realisasi- tema-pbak-tidak-maksimal/ Budi Daya Rumput Laut di Nunukan Hasilkan Limbah Botol Plastik 25 Ton Sekali Panen Kompas.com - 19/08/2022, 22:28 WIB Foto Sampah sampah botol plastik bekas pelampung rumput laut memenuhi wilayah pesisir Nunukan Kaltara. Pemerintah Daerah belum memiliki solusi untuk penanggulangan sampah di pesisir(Dok.Kamaruddin) Penulis Kontributor Nunukan, Ahmad Dzulviqor | Editor Dita Angga Rusiana NUNUKAN, Kompas.com – Budi daya rumput laut di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menjadi komoditi paling bergengsi di perbatasan Indonesia-Malaysia. Harga rumput laut kering bahkan mencapai harga tertinggi Rp 42.000 per Kg. Sayangnya, harga tinggi belum diikuti jaminan mutu dan antisipasi limbah botol bekas pelampung yang dihasilkan. Merespons persoalan ini, Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Nunukan, Irfan mengatakan limbah tersebut, menjadi salah satu faktor pencemaran laut dan berbahaya bagi ekosistem. Hanya saja, Pemkab Nunukan belum memiliki solusi untuk penanggulangan. "Kita butuh sarana prasarana. Di darat saja kami banyak kendala dan masalahnya cukup komplek. Di laut kami belum bisa menanganinya. Kalau ada ke arah situ, tentu ada perahu, jaring dan fasilitas lainnya,’’ ujar Irfan, Jumat (19/8/2022). Baca juga: Bank Sampah di Kulon Progo ini Suplai Plastik Kresek untuk Bikin Aspal Dalam sehari, masyarakat Nunukan menghasilkan sampah rumah tangga sekitar 13 sampai 16 ton. Sementara untuk sampah yang dihasilkan dari botol bekas pelampung rumput laut, lebih banyak di sekitar pesisir. Selain itu ada juga sedikit sampah yang hanyut ke tengah laut. ‘’Kami berharap ada kesadaran masyarakat untuk membuang sampah di tempatnya, dan turut menjaga lingkungan,’’ lanjutnya. Sejauh ini, Irfan mengakui baru merumuskan formula untuk penanggulangan sampah di pesisir laut. Tahun 2022 ini, ada insentif pengurangan sampah Rp 1,2 miliar yang dialokasikan di sarana prasarana.
  • 47. Page47of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Kita akan turun lapangan, melibatkan para pemulung dan pengelola bank sampah, bagaimana solusi pengurangan sampah di laut. Kita akan terus lakukan sosialisasi dan edukasi,’’ kata Irfan. Terpisah, Kepala Dinas Keluatan dan Perikanan (DKP) Nunukan, Suhadi mengakui persoalan sampah di lautan perlu penanganan serius. Permasalahan rumput laut menjadi hal dilematis. Meski menjadi komoditi andalan yang menyejahterakan masyarakat Nunukan, tapi budi daya ini tidak berizin. Di samping itu, tidak ada pengawasan melekat. Imbasnya, pembudi daya seakan bebas menambahkan bentangan di jalur-jalur kapal, yang berpotensi memicu konflik sosial dengan bisnis perhubungan. ‘’Masalahnya OSS (online single submision) ada di pusat, dan rekomendasi perizinan ada di provinsi. Kabupaten sudah membuat sebuah pemetaan dan inventarisasi yang dilaporkan sebagai potensi konflik, sumber masalah dan usulan solusi. Tapi itu semua eksekusinya oleh DKP Provinsi. Sayangnya DKP Provinsi selalu PHP (pemberi harapan palsu),’’ keluh Suhadi. Dari pendataan yang dilakukan DKP Kabupaten Nunukan, para pembudi daya rumput laut, menghasilkan 25 ton limbah botol bekas sekali siklus panen. Dia mengatakan para pengusaha seharusnya memikirkan sampah yang dihasilkan dari budi daya rumput laut. Sehingga tidak semata berkutat pada kualitas kekeringan dan harga. Apalagi, sektor rumput laut Nunukan tidak ada keharusan untuk pembayaran retribusi. ‘ ’Pengusaha rumput laut, sebaiknya berpikir untuk mengalokasikan sebagian keuntungan kecil mereka bagi pembudi daya. Contohnya, memberikan bantuan pelampung HDPE (high-density polyethylene), agar mengurangi limbah botol bekas,’’katanya lagi. Suhadi juga berharap DKP Provinsi Kaltara dengan kewenangannya dapat melakukan pengawasan terkait hal ini. Baca juga: Cerita Pelanggan PDAM Nunukan, Pilih Antre di Loket untuk Hindari Biaya Admin Bank Rp 2.000 ‘’Sebenarnya kalau perizinan bisa dimainkan bisa enak. Dimainkan dalam artian, Kabupaten punya kewenangan memperpanjang izin. Nanti dilihat bagaimana limbahnya, solusinya apa. Tapi nyatanya izin tidak ada, pengawasan juga nihil. Akhirnya masalah tidak pernah selesai,’’ katanya. Sejauh ini, DKP Kabupaten Nunukan sudah melakukan terobosan untuk mengantisipasi potensi kisruh di laut. Mereka membentuk asosiasi pembudi daya dan pemukat supaya tidak terjadi gesekan. Masing-masing wilayah, ditunjuk seorang koordinator untuk memudahkan pendataan dan penyelesaian sengketa. ‘
  • 48. Page48of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 ’Tinggal DKP Provinsi lagi gebrakannya seperti apa. Jangan jadikan surat Bupati sebagai acuan. Kalaupun tidak ada surat Bupati, tugas pokok dan fungsi mereka tetap harus dijalankan,’’ tegasnya. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Budi Daya Rumput Laut di Nunukan Hasilkan Limbah Botol Plastik 25 Ton Sekali Panen", Klik untuk aca: https://regional.kompas.com/read/2022/08/19/222836778/budi-daya- rumput-laut-di-nunukan-hasilkan-limbah-botol-plastik-25-ton. Penulis : Kontributor Nunukan, Ahmad Dzulviqor Editor : Dita Angga Rusiana Bandingkan: Kontras/ Berbeda dengan optimisme dua bulan sebelumnya, di bawah ini Manfaatkan Botol Plastik Bekas Jadi Pelampung Rumput Laut Oleh: Salma Amin Editor: Budi Suarno 07 Jun 2022 15:19 KBRN, Nunukan: Pabrik Pelampung Rumput Laut di Kelurahan Tanjung Harapan, Kecamatan Nunukan Selatan sudah beroperasi sejak tiga bulan terakhir. Ketua Asosiasi Kelompok Tani Budidaya Rumput Laut Kabupaten Nunukan, Habir Selasa (07/06/2022) mengungkapkan saat ini sedang dilakukan uji coba untuk mengetahui kualitas pelampung hasil daur ulang tersebut. "Kita belum tahu tahan berapa lama, karena kalau botol plastik itu bekas air mineral biasanya sampai enam bulan, ada juga yang sampai satu tahun", ungkapnya. Pelampung rumput laut sebesar bola volly tersebut dihargai 13 ribu rupiah, harga tersebut dinilai lebih murah dari jerigen bekas ukuran lima liter yang saat ini dihargai 15 ribu rupiah. "Sekarang banyak permintaan karena memang lebih murah, cuma kita belum tau bisa tahan berapa lama", imbuhnya. Produksi pelampung rumput laut ini memanfaatkan botol plastik bekas pelampung rumput laut yang sudah tidak bisa digunakan. Hal ini juga
  • 49. Page49of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 sebagai upaya menggunakan pelampung ramah lingkungan dan pengurangan sampah plastik di Nunukan. Keberadaan pabrik pelampung rumput laut ini baru diresmikan hari ini oleh Bupati Nunukan sebagai rangkaian Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2022. TAGS : #Pelampung Rumput Laut #Daur Ulang Plastik https://rri.co.id/nunukan/ekonomi/1483759/manfaatkan-botol-plastik-bekas- jadi-pelampung-rumput-laut KLHK Dorong Produsen Perbesar Kemasan Plastik Sabtu, 20 Agustus 2022 14:00 WIB INFO NASIONAL - Akhirnya target Muryansyah melakukan solo Triathlon, dengan bersepeda, berenang dan berlari marathon sepanjang1.293 kilometer dari Bali ke Jakarta selama 30 hari, berhasil dituntaskan. Ditemani tim pendamping kesehatan dan pengamanan, ia tiba di Jakarta sesuai jadwal. Muryansyah langsung bergabung dalam event Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bertema “The Rising Tide - A Grassroot Movement for Sustainability” (16/8). The Rising Tide mengampanyekan kesadaran lingkungan, dengan menciptakan ekosistem pengelolaan sampah rumah tangga berkelanjutan. Misinya adalah menggugah kesadaran masyarakat dan para pihak,
  • 50. Page50of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 betapa masalah lingkungan —terutama sampah plastik perlu mendapatkan perhatian serius. “Lebih dari 14.500 masyarakat teredukasi mengenai pentingnya memilah sampah sebagai bagian dari usaha daur ulang, dalam rangka mengurangi timbulan sampah nasional,” kata Muryansyah. Ia bersama organisasi yang dipimpinnya, Mulung Parahita, menjadi inisiator sekaligus pelaku dari gerakan The Rising Tide. Saat mendapat kesempatan tatap muka dengan Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar, Muryansyah menyampaikan temuannya bersama tim Mulung Parahita. ”Selama perjalanan, kami mengumpulkan 77,9 ton sisa konsumsi rumah tangga, 78 persen adalah plastik, dan 40 persen di antaranya memiliki nilai daur ulang tinggi. Sedangkan di luar sisa konsumsi rumah tangga yang dikumpulkan, sepanjang jalan saya melihat banyak kemasan kecil mengotori jalan. Inilah masalah sampah yang sesungguhnya,” kata Muryansyah. Siti Nurbaya menyambut gembira kampanye hasil kerja sama KLHK dengan banyak pihak. “Pada kesempatan ini, yang paling penting saya berterima kasih atas inisiatif ini. Kita telah melihat gambarannya sepanjang perjalanan dari Bali ke Jakarta,” kata Siti Nurbaya. Saya menerima catatan dari Muryansyah. Semacam energi baru sekaligus metode, teknik dan cara-cara menstimulir kampanye bersih sampah, bersih lingkungan, dan cara pilah sampah dari rumah. Ini merupakan langkah besar, yaitu edukasi.” “Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kegiatan ini. Dan nanti rekomendasinya harus kita laksanakan,” katanya. Sebagaimana diketahui, KLHK sejak awal mendukung kampanye The Rising Tide, dan secara konsisten mendorong produsen agar menyusun road map pengurangan sampah dengan target pengurangan 30 persen timbulan sampah per Desember 2029. Strategi pengurangan sampah plastik industri sudah diuraikan melalui Peraturan Menteri
  • 51. Page51of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Lingkungan Hidup No. 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah. Produsen juga didorong untuk memproduksi kemasan plastik yang lebih besar (size up) —mengutamakan kemasan besar, untuk membantu pemerintah mengejar target pengurangan timbulan sampah plastik. Dalam event yang sama, Corporate Sustainability Director Le Minerale, Ronald Atmadja, mengatakan bahwa sebagai perusahaan air mineral yang berkomitmen untuk ikut melestarikan lingkungan di Indonesia, perusahaannya akan terus bersinergi dengan banyak pihak untuk menggencarkan gerakan ekonomi sirkular nasional. “Sebagai produsen, Le Minerale menyatakan dukungan dan komitmennya dalam gerakan ini. Sejak awal kami dukung misi KLHK untuk mengurangi angka timbulan sampah. Karenanya, kami dengan terintegrasi terus menggerakan Ekonomi Sirkular sebagai bagian dari Extended Producers Responsibility (EPR) yang kini digaungkan oleh pemerintah. Kami juga mulai mengarah pada upsizing dan melakukan berbagai edukasi pilah sampah dari rumah,” kata Ronald. Sebagai tindak lanjut dari Gerakan The Rising Tide, para stakeholders menyerukan komitmen bersama bertajuk: “Indonesia Stop Wariskan Sampah”. Komitmen ini melibatkan pemerintah yang diwakili KLHK, produsen diwakili Le Minerale, industri daur ulang diwakili oleh Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), dan komunitas penggerak lingkungan diwakili oleh Mulung Parahita. Berikut adalah isi komitmen bersama tersebut : Pemerintah: 1. Memberikan dukungan terkait dengan kebijakan pengelolaan sampah oleh masyarakat, produsen dan pemda, mendorong regulasi daerah tentang pengelolaan sampah serta memfasilitasi peran industri daur ulang dalam pengurangan sampah. 2. Mendukung Pulau Bali sebagai proyek pengembangan awal
  • 52. Page52of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 dari Gerakan The Rising Tide. 3. Mendukung mata rantai sistem daur ulang di Indonesia, mulai dari hulu sampai hilir yaitu masyarakat/produsen, dari after consumption hingga produksi bahan daur ulang untuk menekan angka impor recycled plastic nasional. 4. Mendorong percepatan penyusunan peta jalamn pengurangan sampah oleh Produsen melalui Permen LHK No. 75 Tahun 2019, untuk melakukan Extended Producers Responsibility (EPR) serta mendorong upsizing sebagai usaha untuk mengurangi timbulan sampah. 5. Mendukung Gerakan Sirkular Ekonomi dalam pengelolaan sampah di Indonesia. Produsen: 1.Berperan serta aktif mengedukasi masyarakat/konsumen untuk melakukan pilah sampah dari rumah 2.Bekerja sama dan mendukung aktivitas yang dilakukan oleh stakeholders yang dapat meningkatkan angka collection rate dan recycling rate 3.Berkomitmen untuk terus melakukan Gerakan Ekonomi Sirkular sebagai bagian dari Extended Producers Responsibility (EPR) 4.Berkomitmen untuk melakukan produksi yang bertanggung jawab dan sejalan dengan Permen LHK No. 75 Tahun 2019, dengan melakukan Upsizing Product sebagai usaha untuk mengurangi timbulan sampah Industri Daur Ulang: 1.Memperkuat infrastructure collection dan proses daur ulang 2.Mendukung produsen untuk melaksanakan Extended Proucers Responsibility (EPR) 3.Berperan serta aktif mengedukasi masyarakat/ konsumen untuk melakukan pilah sampah dari rumah Komunitas Penggerak Lingkungan: 1. Berperan serta aktif mengedukasi masyarakat/ konsumen untuk melakukan pilah sampah dari rumah 2.Terus menginisiasi Gerakan Akar Rumput yang membawa dampak
  • 53. Page53of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 positif bagi lingkungan, dengan melanjutkan The Rising Tide sebagai ajang tahunan, dan “Triumph of Us” pada 2025 3. Mendukung dan menjadi partner pemerintah dan produsen untuk mengurangi timbulan sampah dengan berbagai aktivitas edukasi 4. Mendukung EPR Produsen dengan berbagai aktivitas untuk meningkatkan collection rate.[] KLHKle mineraleinfo tempoSampah Plastik https://nasional.tempo.co/read/1624863/klhk- UN seeks plan to beat plastic nurdles, the tiny scourges of the oceans Billions of the pellets end up in the sea, killing turtles, whales and dolphins, and are washed up on beaches around the world The pellets, or nurdles, are used as building blocks for plastic products from bags to bottles and piping. Photograph: Martin Bernetti/AFP/Getty Images Jon Ungoed-Thomas Sat 20 Aug 2022 15.51 BST Maritime authorities are considering stricter controls on the ocean transport of billions of plastic pellets known as nurdles after a series of spillages around the world. Campaigners warn that nurdles are one of the most common micro-plastic pollutants in the seas, washing up on beaches from New Zealand to Cornwall. The multicoloured pellets produced by petrochemical companies are used as building blocks for plastic products, from bags to bottles and piping.
  • 54. Page54of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Billions of nurdles washed up in Sri Lanka in May last year after the container ship X-Press Pearl caught fire and sank in the Indian Ocean. The United Nations said the spillage of about 1,680 tonnes of nurdles was the worst maritime disaster in Sri Lanka’s history, with one official saying the spillage was like a “cluster bomb”. The International Maritime Organization, a UN agency, has asked pollution experts to examine the options for “reducing the environmental risk associated with the maritime transport of plastic pellets (nurdles)”. The IMO said a panel of experts would submit their findings for a meeting in April next year. Sri Lanka has called for nurdles transported in container ships to be identified as a harmful substance and a hazard to the marine environment. It would mean tighter procedures to reduce the risk of a spill. In a submission by Sri Lanka to the IMO after the X-Press Pearl sinking, officials said: “The incident has resulted in deaths of marine species such as turtles, whales and dolphins. “There need to be immediate steps taken to regulate and better coordinate the handling, management, and transportation of plastic pellets through the entire supply chain. Voluntary plastic industry initiatives are not sufficient.” Sign up to First Edition Free daily newsletter Archie Bland and Nimo Omer take you through the top stories and what they mean, free every weekday morning Privacy Notice: Newsletters may contain info about charities, online ads, and content funded by outside parties. For more information see our Privacy Policy. We use Google reCaptcha to protect our website and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply. Sri Lanka’s call has been backed by Norway. In February 2020, the cargo ship Trans Carrier spilt more than 13 tonnes of nurdles, which were dispersed along the coastlines of Denmark, Sweden and Norway. The environmental charity Fidra, which is based in Scotland, organises the great nurdle hunt to monitor the pollution of the pellets around the world. It says nurdles are tiny, persistent and potentially toxic. They have been found littered around the UK coastline, with 401,230 nurdles collected in just one clean-up at Tregantle beach near Plymouth. They have also been found on the Dorset coast, the Isles of Scilly, Anglesey and on the banks of the Thames in London. Nearly 370m tonnes of plastic is produced each year, with China accounting for nearly a third. A research centre at the University of Texas has estimated it takes 1,005 nurdles to make a plastic bottle, 665 nurdles to make a toothbrush, and 174 to make a supermarket bag.
  • 55. Page55of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Campaigner say billions of nurdles pollute waterways and the seas each year because of accidental spills during production and transportation. Insurance companies also want stricter rules for the shipping and storage of nurdles, because of the financial and environmental costs of spillages. Jörg Asmussen, chief executive of the German Insurance Association, said: “Nurdles that have gone overboard can cause large environmental damage in the long term and are threatening biodiversity of coastal areas.” There can be no more hiding, and no more denying. Global heating is supercharging extreme weather at an astonishing speed, and it’s visible in Indonesia and beyond. Guardian analysis recently revealed how human- caused climate breakdown is accelerating the toll of extreme weather across the planet. People across the world are losing their lives and livelihoods due to more deadly and more frequent heatwaves, floods, wildfires and droughts triggered by the climate crisis. At the Guardian, we will not stop giving this life- altering issue the urgency and attention it demands. We have a huge global team of climate writers around the world and have recently appointed an extreme weather correspondent. Our editorial independence means we are free to write and publish journalism which prioritises the crisis. We can highlight the climate policy successes and failings of those who lead us in these challenging times. We have no shareholders and no billionaire owner, just the determination and passion to deliver high-impact global reporting, free from commercial or political influence. And we provide all this for free, for everyone to read. We do this because we believe in information equality. Greater numbers of people can keep track of the global events shaping our world, understand their impact on people and communities, and become inspired to take meaningful action. Millions can benefit from open access to quality, truthful news, regardless of their ability to pay for it. Every contribution, however big or small, powers our journalism and sustains our future. Support the Guardian from as little as $1 – it only takes a minute. If you can, please consider supporting us with a regular amount each month. Thank you. https://www.theguardian.com/environment/2022/aug/20/un-seeks-plan-to- beat-plastic-nurdles-the-tiny-scourges-of-the-oceans
  • 56. Page56of 120 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2022 Tanpa tanggal BEBASKAN SUNGAI BRANTAS DARI MIKROPLASTIK, SEBELUM TERLAMBAT ! ECOTON FOUNDATION memulai petisi ini kepada Joko Widodo (Presiden Republik Indonesia) dan 3 penerima lainnya ENGLISH VERSION #BrantasWithoutMicroplastic Salam kenal, kami dari ECOTON. Tahun lalu kami bikin riset di Sungai Brantas. Hasilnya mengejutkan banget. Di air sungai sepanjang 370 KM itu terkandung Mikroplastik! Padahal air sungai Brantas itu digunakan untuk air minum dan irigasi tanaman yang merupakan 1/5 stok pangan nasional. Mikroplastik adalah plastik berukuran < 5 mm. Ada dua proses terbentuknya Mikroplastik, pertama memang sengaja diproduksi dengan ukuran kecil oleh industri dan kedua berasal dari remahan plastik berukuran besar. Yang lebih bikin kaget, 72% ikan di sungai Brantas juga mengandung Mikroplastik. Bahaya banget kalau kita konsumsi ikan yang ada Mikroplastiknya. Apalagi kalau sampai dimakan anak-anak. Pas kami lakukan uji lab kepada 51 orang yang tinggal di Brantas, fesesnya POSITIF terkandung 5,38 partikel Mikroplastik/10 gram feses. Begitu pula di dalam air sungai, kandungan mikroplastiknya sebanyak 1,47-41.32 partikel/liter.