Laporan mengulas tentang jumlah sampah yang dihasilkan dari acara MXGP Lombok 2023 selama dua hari, yaitu sebesar 1,1 ton. Sampah tersebut dibawa ke dua Tempat Pembuangan Sampah yang berbeda.
1. Page 1 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Plastik dan Sampah:
Pantauan bulan Juli 2023
Oleh: Riza V. Tjahjadi
Silahkan cari juga di https://Pdfhost.io
laporan yang sama sejak April lalu
Yogya Darurat Sampah… Bali Darurat Sampah… Yogya darurat sampah
bertubi-tubi beritanya… Bali darurat sampah saya nilai hanya judul
bombastis… Balabiaaah… Hiperbola… Lantaran peliputan KompasTv
cuma pada beberapa titik pemungutan sampah, dan sampah di TPA, dan
wawancara beberapa orang saja. Tapi ditampilkan juga data bercakupan
nasional. Siaran KompasTv itu berlebih-lebihan dalam memberikan judul
tayangannya pada Minggu (30 Juli 2023) petang... Balabiaaah, hiperbola.
Darurat sampah di wilayah kota Yogyakarta mungkin tepat itu istilah.
Selama Juli lalu berita sampah Yogyakarta yang membuat Pemkot
Yogyakarta kewalahan
Refuse Derived Fuel (RDF) semakin menjadi pilihan pasti bagi sampah
Jakarta untuk mengatasi semakin berlimpah-ruahnya di TPST
Bantargebang Bekasi.
Greenhope Membuka Jalan Baru untuk Plastik
Ramah Lingkungan
Chairul Fikri / WDP
Selasa, 27 Juni 2023 | 21:53 WIB
Serpihan plastik daur ulang dari sampah botol plastik, yang siap diekspor, di pabrik Tridi
Oasis, di Tangerang, Banten, Selasa, 25 Oktober 2022. Berdasarkan data dari Badan
Pusat Statistik (BPS) 2021 dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),
total sampah plastik Indonesia mencapai 11,6 juta ton. (B Universe Photo/Mohammad
Defrizal / Mohammad Defrizal)
2. Page 2 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Jakarta, Beritasatu.com - Masalah sampah plastik memang jadi kendala
yang sulit terpecahkan yang menimbulkan permasalahan bagi lingkungan
yang merusak ekosistem di seluruh dunia.
Pasalnya, sampah plastik ternyata sulit diurai bahkan umurnya bisa
mencapai 1000 tahun sehingga perlu ada inovasi untuk menekan dampak
kerusakan lingkungan yang timbul dari sampah plastik.
BACA JUGA Industri Daur Ulang Beri Nilai Tambah Sampah Plastik Kresek
Berdasarkan data dari EPA ada 8,6 miliar ton plastik yang sudah kita
produksi hingga sekarang. Sementara itu, hanya 91,3% plastik yang
berhasil melewati proses recycle. Dengan demikian, kita membutuhkan
solusi baru untuk mengatasi permasalahan sampah plastik yaitu plastik
biodegradable.
"Plastik biodegradable merupakan produk plastik yang ramah lingkungan
yang lahir dari hasil pengembangan para ahli, di mana tujuan utamanya
adalah membuat plastik yang punya kualitas yang sama dengan plastik
yang biasa kita pakai namun dapat terurai dengan cepat di lingkungan
dengan cara yang alami saat terkena panas dan oksigen," ungkap Head of
Sales and Marketing Greenhope, Arsika Ahmad saat menggelar jumpa pers
di Jakarta, Selasa (27/6/2023).
Ditambahkannya, plastik biodegradable yang mereka kembangkan ini bisa
terurai secara alami dalam jangka waktu enam bulan hingga lima tahun
sehingga memiliki dampak negatif akibat kerusakan lingkungan dan polusi
yang terjadi.
"Plastik yang biodegradable mulai rusak saat terkena paparan sinar
matahari ataupun sinar ultraviolet. Jika plastik jenis ini ditangani dengan
benar, plastik berpotensi bertahan selama bertahun-tahun. Dimana dalam
pengembangannya kami menemukan bahwa kami membutuhkan
setidaknya 4R; mengurangi, menggunakan ulang, mendaur ulang, dan
memulihkan atau mengembalikan ke bumi," terangnya.
BACA JUGA Kebutuhan Bahan Baku Plastik Daur Ulang Masih Andalkan Impor
Dengan solusi yang ditawarkan Greenhope ini, pihaknya masih terus
berupaya mengedukasi masyarakat untuk sama-sama menjaga dan
melestarikan lingkungan yang rusak akibat sampah plastik konvensional
yang sulit terurai.
3. Page 3 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
"Kami perlu menjaga keseimbangan tiga hal saat ini, yaitu keterjangkauan
agar dapat diadopsi secara ekonomis oleh masyarakat lokal, fungsionalitas
sesuai kebutuhan, dan efektivitas lingkungan untuk sumber daya
terbarukan, dengan jejak karbon yang lebih rendah dan mudah
terdekomposisi pada akhir siklus hidupnya. Dan dengan edukasi yang terus
kita lakukan, diharapkan akan terjadi pergeseran menuju penggunaan
plastik yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan di masa depan,
sehingga dapat melindungi ekosistem dan alam yang kita cintai yakni
dengan menggunakan plastik biodegradable yang merupakan plastik yang
ramah lingkungan," tandasnya.
# Greenhope# Plastik Ramah Lingkungan# Sampah Plastik
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
BERITA TERKAIT
Industri Daur Ulang Beri Nilai Tambah Sampah Plastik Kresek
EKONOMI
Manfaatkan Limbah, Warga Olah Sampah Plastik Menjadi Tenun
NUSANTARA
Menteri LHK: Pemerintah Serius Perangi Sampah Plastik
NASIONAL
Mahasiswa ITS Manfaatkan SCW sebagai Pengurai Limbah Plastik
NASIONAL
KLHK Tekankan Pentingnya Upaya Komprehensif Atasi Sampah
NASIONAL
Indonesia Siap Hentikan Penggunaan Plastik Sekali Pakai di 2029
NASIONAL
https://www.beritasatu.com/lifestyle/1054031/greenhope-membuka-jalan-
baru-untuk-plastik-ramah-lingkungan
4. Page 4 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Tanggapan dari video saya Bioplastik di grup IWP
2 Juli 2023
[2/7 11.16] Riza: Bio plastic is still just as bad.as.any plastic...harming the
ground...try reading how long it takes to totally break down....far better off
packing things that need plastic in a recyclable plastic container, that can
be reused or recycled
Andrew Mac bioplastic is one of alternatives; not just merely depends
recycle or so?
Let me ask you: How many times a recycle product can be recycled? As
observe only 8 times then it should be added with virgin plastic or fully
produce a new product with virgin plastic
Riza V. Tjahjadi when plastic cannot be recycled.to make new plastic
there's alternatives for it still
Andrew Mac I should say: TATA, there are thousand alternatives no just
single entity
Tambahan komentar
[3/7 11.04 Jane Fisher: Riza V. Tjahjadi Jelasnya, tas belanja, baik
konvensional maupun bioplastik, bukanlah pilihan yang aman seperti yang
tertera di video yang Anda promosikan.
Riza V. Tjahjadi: Jane Fisher Gak apa-apa itu adalah opini anda
[5/7 05.54] Susan Darcy
Riza V. Tjahjadi better question would be how many times could/would a
reusable container be reused. The bioplastic one time and straight to
landfill if is properly disposed of.
RVT
5. Page 5 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Relawan AMPHIBI Memberikan Keranjang
Sampah Kepada Masyarakat Sebagai Pencegahan
Bembeng Mhadt600
Medan Marelan | gempurnews24
Dalam Rangka turut menjaga Kebersihan Lingkungan di Sepanjang
Daerah Aliran Sungai ( DAS ) Sungai Deli, serta Meminimalisir Aksi
Pembuangan Sampah ke dalam Sungai.
Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan Hidup dan Limbah B3 Indonesia (
AMPHIBI ) memberikan Bantuan Keranjang Sampah sebanyak 20 Buah
bagi Masyarakat yang tinggal di Sepanjang Pinggir Benteng Sungai Deli, Jl
Datuk Rubiah, pada hari Minggu,02/07/2023.
6. Page 6 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Zulkarnaen alias Zul selaku Wakil Ketua Relawan AMPHIBI kepada awak
Media menuturkan bahwa saat ini pihak Relawan AMPHIBI sedang
Menggalakkan Aksi Pembersihan Sampah di Aliran Sungai dan
memberikan Edukasi Aksi Pencegahan Pembuangan Sampah ke Sungai.
Menurutnya, pihaknya telah Bekerjasama dengan LPM Medan Marelan
dengan mengundang Petugas Penyuluhan dari Dinas Lingkungan Hidup
Provinsi Sumut guna membuat Program Bank sampah.
Bahkan sebelumnya, tepat pada hari Lingkungan Hidup Sedunia pihak
Relawan AMPHIBI telah melaksanakan Kegiatan Pembersihan Sungai dari
Sampah serta Aksi Penanaman Ribuan Pohon di Bantaran Sungai Deli.
Kemudian melaksanakan kegiatan Penukaran Sampah dengan Minyak
Goreng Bekerjasama dengan pihak PT. Musim Mas lewat Program 1 Kg
Sampah bisa ditukar dengan 1 Kg Minyak Goreng. Ujar Zul. ( AL )
https://www.gempurnews24.com/2023/07/relawan-amphibi-memberikan-
keranjang-sampah-kepada-masyarakat-sebagai-pencegahan-membuang-
sampah-kedalam-sungai/?amp=1
Panasonic Pasang Panel Surya
Kompas.com - 02/07/2023, 08:04 WIB
London School Public Relations (LSPR) merayakan HUT ke-31 bertajuk Simply The
Best pada Sabtu (1/7/2023) di Kampus LSPR, Kota Bekasi, Jawa Barat. LSPR dalam
kesempatan ini merealisasikan agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
PBB mulai dari pemasangan panel solar, manajemen pengelolaan sampah, hingga
pendidikan inklusif.(Kompas.com/JOSEPHUS PRIMUS)
7. Page 7 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Penulis Josephus Primus | Editor Hilda B Alexander
BEKASI, KOMPAS.com - The London School of Public Relations (LSPR)
bekerja sama dengan Panasonic Indonesia bekerja sama dalam
pemasangan panel surya pada gedung perkuliahan institusi pendidikan
kehumasan dan bisnis.
"Pemasangan panel surya di kampus kami nanti merupakan wujud dari
salah satu pilar pembangunan berkelanjutan (SDGs)," tutur Founder dan
CEO LSPR Prita Kemal Gani, Sabtu (1/7/2023).
Energi bersih dan terjangkau, termasuk energi baru dan terbarukan adalah
Pilar Ketujuh dari 17 Pilar Sustainable Development Goals (SDGs).
Prita menambahkan, pemasangan panel surya terlaksana pada gedung
baru LSPR di kawasan Gatot Subroto, Denpasar, Bali. Baca juga:
Bagaimana Jika Seluruh Gurun Sahara Dipasangi Panel Surya?
Rencananya. LSPR memasang panel surya itu di bagian atas gedung
berlantai tiga pada 2023.
Kolaborasi dengan Panasonic dilakukan karena perusahaan elektronik
asal Jepang itu memang memproduksi piranti panel surya.
Kerja sama LSPR dan Panasonic juga berlanjut untuk pengelolaan
sampah. Program ini berlangsung di kompleks kampus LSPR Sudirman
Park di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Panasonic memiliki alat untuk proses pengelolaan sampah, termasuk
sampah plastik. Pada September 2023, LSPR dan Panasonic akan
menggelar pelatihan internal mengenai manajemen pengelolaan sampah
tersebut dengan keterlibatan mulai dari mahasiswa, karyawan, hingga
dosen di kampus Jakarta.
Baca juga: PLTS Atap Harus Dipasang Miring, Ini Alasannya
Prita mengatakan pelatihan itu termasuk mengenai gaya hidup mengelola
sampah.
"Kalau kita enggak mulai dari langkah kecil, ya, kita enggak terbiasa
melakukan ini," imbuh Prita. Menurutnya, realisasi pilar-pilar SDGs sudah
terlaksana di LSPR sejak lima tahun silam. Selain Pilar Ketujuh SDGs,
LSPR juga mewujudkan Pilar Ketiga, Keenam, Kesembilan, dan Ketiga
Belas berkaitan mulai dari inovasi bidang industri, perubahan iklim, sampai
dengan pendidikan inklusif.
Baca berikutnya Tips Tetap Dingin di Tengah…
8. Page 8 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Tag panasonic panel surya SDGs panasonic indonesia lspr SDG07-Energi
Bersih dan Terjangkau Sustainable Development Goals (SDGs) Lihat
Lestari Sele
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wujudkan Pilar ke-7
SDGs, LSPR dan Panasonic Pasang Panel Surya ", Klik untuk
baca: https://lestari.kompas.com/read/2023/07/02/080405286/wujudkan-
pilar-ke-7-sdgs-lspr-dan-panasonic-pasang-panel-surya?page=all#page2.
Penulis : Josephus Primus
Editor : Hilda B Alexander
Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6
Sampah MXGP Lombok 2023 Capai 1,1 Ton
Selama Dua Hari Penyelenggaraan
Senin, 3 Juli 2023 13:19
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
lihat foto
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
Petugas kebersihan sedang melakukan pengangkutan sampah MXGP Lombok 2023 di
Sirkuit Eks Bandara Selaparang, Kota Mataram, Minggu (2/7/2023). Sampah
yang dihasilkan MXGP Lombok 2023 dibawa ke dua
Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang berbeda,
Laporan wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Motocross Grand Prix (MXGP)
Lombok meninggalkan sampah hingga 1,1 ton dalam 2 hari
penyelenggaraannya pada 1-2 Juli 2023 di Eks Bandara Selaparang,
Kota Mataram.
9. Page 9 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram Vidi
Partisan mencatat, yang dihasilkan selama gelaran tersebut berlangsung
hingga 540 Kg sampah plastik selama dua hari.
"Jadi selama dua hari MXGP sampah yang dihasilkan untuk plastik 539 kg,
untuk sampah organik 1,1 ton selama dua hari balapan itu," kata Vidi Senin
(3/7/2023) saat dihubungi TribunLombok.com.
Vidi mengungkap, sampah yang dihasilkan MXGP Lombok 2023 dibawa ke
dua Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang berbeda.
Baca juga: Nasib Sirkuit Eks Bandara Selaparang Usai MXGP Lombok: Bisa Jadi Kawasan
Olahraga
"Sampah organik ke TPS Sandubaya untuk dijadikan pakan magot, kalo
sampah plastik ke Bank Sampah, karena sudah dipilah dari sana," kata
Kabid Persampahan DLH Kota Mataram.
Sementara itu selama proses perhelatan berlangsung, petugas kebersihan
dibantu oleh para relawan untuk mengurusi sampah.
Para relawan tersebut, memastikan kebersihan areal sirkuit selama balapan
berlangsung.
DLH Kota Mataram hanya menyediakan empat unit truk sampah yang
bekerja pagi dan sore selama dua hari.
Dari pantauan TribunLombok.com, relawan kebersihan gelaran
MXGP Lombok membawa kantong plastik berwarna hitam.
Mereka berkeliling di semua areal sirkuit untuk mengambil sampah yang
tersisa dari para penonton.
Selain itu, setiap UMKM yang berjualan selama gelaran MXGP berlangsung
menggunakan karung sebagai tempat sampahnya.
(*)
Sumber: Tribun Lombok
Tags
MXGP Lombok MXGP Lombok 2023 MXGP Kota Mataram
Eks Bandara Selaparang Sampah
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Sampah MXGP Lombok
2023 Capai 1,1 Ton Selama Dua Hari
Penyelenggaraan, https://lombok.tribunnews.com/2023/07/03/sampah-
mxgp-lombok-2023-capai-11-ton-selama-dua-hari-penyelenggaraan.
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
10. Page 10 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Sampah “Melimpah”, Siapa Yang
Harusnya Resah
BY EDITOR DERAP JAMBI
Juli 3, 2023
in Sosial
0
Share on FacebookShare on Twitter
derapjambo.co_kotajambi – Sampah, sampah dan sampah selalu “seksi”
menjadi pusat perhatian dan perbincangan apalagi keberadaanya terdapat di
icon kota Jambi yakni Gentala Arasy.
Pantauan media ini (03/07) sampah yang berserakan di turap lokasi sekitar
Gentala Arasy hingga meluber ke bibir sungai Batanghari erat kaitannya
dengan aktivitas UMKM yang ada dilokasi tersebut.
READ ALSO Kabid Persampahan Dinas LH Koja Kiki, Itu Juga Tanggungjawab “Mereka” ?
Sah Terbentuk, DPD PPP-RI Muaro Jambi Tancap Gas
Dalam keterangan salah satu pedagang UMKM dilokasi minimnya kesadaran,
TPS dan petugas membuat sampah semakin tidak terkendali dan diperkeruh
dengan ulah visitor gerai UMKM tersebut sewaktu berbelanja sampah nya
dibuang ke turab hingga sungai, bebernya
11. Page 11 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Terpisah senada salah seorang warga RT 04 menceritakan disini dak ado tong
sampah bang makonyo kami buang kesungai ” tong sampah sudah lamo dak
ado ” tegasnya.
Pewarta kembali meminta keterangan Ketua RT 04 seputar sampah yang
tidak terkendali namun tidak berhasil karena tidak berada dirumah.
Ketua DPW Perhimpunan Pelapak dan Pemulung Republik Indonesia (PPP-
RI) Provinsi Jambi Abdurrahman Shiddiq yang juga putra asli kota seberang
Jambi menuturkan bahwa dia sudah sering berkordinasi dengan pihak
Kecamatan Pelayangan hingga kelurahan Arab Melayu seputar masalah
sampah yang seperti tidak ada habisnya.
Lanjutnya inovasi seperti bank sampah, sedekah sampa dan sampah jadi
apobe sudah ia sampaikan dalam pertemuan-pertemuan formal dan informal
sebelumnya dengan pihak kelurahan, namun hal tersebut tidak ada
lanjutannya entah apa penyebabnya, kami dari PPP-RI selalu siap jika
dibutuhkan dalam upaya agar sampah terutama di Gentala Arasy bisa
teratasi, pungkasnya (red)
Tags: Sampah Melimpah siapa yang harusnya resah
https://derapjambi.co/sampah-melimpah-siapa-yang-harusnya-resah/
12. Page 12 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Cara unik bikin pompa air galon dari kemasan
botol bekas, kreatif dan mudah ditiru
03 / 07 / 2023 11:00 WIB Nadhifah
YouTube/Ide Sunori
Brilio.net - Dengan mengonsumsi air putih yang cukup setiap harinya, tubuh
jadi terhidrasi dan terhindar dari berbagai penyakit. Dilansir dari
webmd.com, tubuh yang terhidrasi cenderung membuat organ tubuh jadi
berfungsi optimal.
Mengetahui hal itu, banyak orang memanfaatkan air mineral dalam kemasan
galon untuk dikonsumsi setiap harinya. Untuk mengambil air dalam galon,
sebagian orang memakai pompa air manual. Kamu hanya perlu menekan
bagian atasnya untuk mengeluarkan air dari galon. Pompa galon ini biasanya
terbuat dari plastik dan banyak dijual di pasaran.
Nggak melulu beli, ternyata kamu bisa membuat pompa air galon sendiri, lho.
Cara membuat pompa galon ini sempat dibagikan oleh warganet di akun
YouTube Ide Sunori. Selain mudah, pompa galon ini terbuat dari bahan-bahan
13. Page 13 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
sederhana. Yakni 2 botol minuman bekas, 3 buah tutup botol minuman bekas,
selang, dan balon. Lantas gimana caranya?
Praktis Buat Ditiru Di Rumah~
Dilansir BrilioFood dari YouTube Ide Sunori pada Senin (3/7), potong
terlebih dahulu mulut botol minuman bekas. Agar rapi, lakukan secara
perlahan, ya.
foto: YouTube/Ide Sunori
14. Page 14 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Ambil botol minuman bekas satunya, lalu gambar pola lingkaran di bagian
sisinya. Agar lebih mudah, warganet satu ini menggambar bentuk lingkaran
sesuai ukuran tutup botol minuman bekas.
foto: YouTube/Ide Sunori
Jika sudah, potong sesuai pola yang sudah digambar. Lalu pasangkan mulut
botol minuman bekas yang sudah disiapkan tadi. Agar tidak lepas, rekatkan
setiap ujungnya pakai lem tembak.
foto: YouTube/Ide Sunori
15. Page 15 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Beri lubang di bagian tengah 3 tutup botol minuman bekas. Lalu gunting
balon menjadi bagian-bagian kecil. Tempelkan balon ke bagian dalam tutup
botol untuk menutupi lubangnya.
foto: YouTube/Ide Sunori
Jika sudah, satukan 2 tutup botol minuman bekas pakai lem tembak.
Masukkan selang yang berukuran pendek ke dalamnya.
foto: YouTube/Ide Sunori
16. Page 16 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Pasang selang berukuran panjang ke tutup botol minuman bekas satunya.
Jangan lupa, tambahkan lem tembak agar tidak mudah lepas nantinya.
foto: YouTube/Ide Sunori
Kalau semuanya sudah jadi, pasang tutup ke badan botol bekas. Alhasil
pompa air galon pun jadi dan bisa langsung digunakan.
foto: YouTube/Ide Sunori
17. Page 17 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Video milik YouTube Ide Sunori pun sudah ditonton sebanyak 255 ribu kali
dan dipenuhi berbagai respons warganet.
"Keren kreatifnya kawan,sangat bermanfaat sekali," tulis akun YouTube
@Wonkreatif.
"ide kreatif tanpa batas lur...." sahut akun YouTube @IDEKREATIF484.
"Sungguh kreatif," ucap akun YouTube @sudutkreatif8182.
"Bagus banget, jadi tidak memerlukan energi listrik lagi," ujar akun YouTube
@DapurSevga.
"MasyaAllah. Mantaf ini bisa mengurangi sampah botol bekas dan bisa di
manfaat untuk menjadi yang bermanfaat," tulis akun YouTube
@achmadfaizalpratama8972.
• 1 2 Tampilkan Semua
(brl/lut)
https://www.briliofood.net/foodpedia/cara-unik-bikin-pompa-air-galon-dari-
kemasan-botol-bekas-kreatif-dan-mudah-ditiru-230702h.html?page=all
18. Page 18 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Jateng Bergelimang Sampah, Ganjar Sebut
Potensi Ekonominya Tinggi
Selasa, 04 Jul 2023 - 18:05 WIB
Penulis : Iwan Purwantono
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo peringati Hari Lingkungan Hidup
Sedunia di Tegal, Selasa (4/7/2023). (Foto: Antara).
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berpesan kepada masyarakat untuk
tidak memandang remeh sampah. Dengan inovasi, sampah bisa dijadikan
benda bernilai ekonomi.
“Masyarakat harus bisa memilah sampah di rumah dan menerapkan ekonomi
sirkular dalam memanfaatkan sampah,” ungkap Ganjar saat menghadiri
peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tingkat Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2023 di Taman Rakyat Slawi Ayu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah,
Selasa (4/7/2023).
Dalam acara ini, Ganjar bersama masyarakat, ikut menenam pohon sebagai
simbol kepedulian terhadap lingkungan hidup. “Semangatnya luar biasa
partisipasinya bagus. Bagaimana kita mencintai lingkungan, aksi riil
menanam, aktivitas teman-teman aktivis sampah tadi mereka bersih-bersih,
mereka mengedukasi,” ujar Ganjar.
Baca juga Desa Wadas Diserbu, P3S: Belum Jadi Presiden Ganjar Sudah Tinggalkan Rakyat
Dia menjelaskan, sampah organik dan sampah anorganik harus dipisahkan
agar memudahkan proses pengelolaan sampah menjadi sesuatu yang bernilai.
“Yang organik diselesaikan di rumah dan tidak boleh keluar dari pekarangan.
Yang bisa keluar yang anorganik, itu pun dipilah dan bisa dijual. Maka ini
punya nilai tambah,” kata Ganjar.
Capres berambut putih yang diusung PDI Perjuangan ini, memaparkan,
produksi sampah di Jawa Tengah, mencapai 6,3 juta ton per tahun. Sebanyak
19. Page 19 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
17,8 persen adalah sampah plastik. “Kita minta jajaran pemerintah kabupaten
dan kota untuk memberikan penyuluhan dan edukasi terus-menerus agar
kesadaran masyarakat terkait sampah bisa terbangun,” imbuhnya.
Baca juga Sowan ke Ponpes Girikusumo, Ganjar: Pendidikan Agama Penting dalam Merawat
Kebangsaan
Ganjar melanjutkan, peran anak muda sangat penting untuk kampanye
gerakan peduli lingkungan hidup. Salah satunya, dengan menciptakan
aplikasi-aplikasi yang dapat mewadahi masyarakat terkait pengelolaan
sampah. “Maka bagaimana menjaga ketahanan pangan kita, bagaimana
sampah-sampah tidak menimbulkan penyakit, pengelolaannya mulai bagus
seperti yang tadi dicontohkan,” jelas Ganjar.
Ganjar berharap, kepedulian masyarakat akan lingkungan hidup, khususnya
persoalan sampah terus ditingkatkan agar kelestarian lingkungan dapat
terjaga. Lebih dari itu, masyarakat juga diharapkan mendapat penghasilan
tambahan dari pemanfaatan sampah. “Dalam perayaan Hari Lingkungan
Hidup Sedunia kita makin aware, kita makin peduli. Dan saya ingatkan tadi,
terjadi global climate change dan akan terjadi kemarau yang agak panjang,”
imbau Ganjar.
https://www.inilah.com/jateng-bergelimang-sampah-ganjar-sebut-potensi-
ekonominya-tinggi
KompasTv Herun Budi Setop Proyek ITF
20. Page 20 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu di
Reporter
Adi Warsono
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Jumat, 7 Juli 2023 18:32 WIB
Lokasi rencana pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di Kertamukti,
Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Kamis 6 Juli 2023. Rencana pembangunan itu diprotes
warga perumahan yang baru tumbuh di kawasan yang sama. Dok. Warga
TEMPO.CO, Bekasi - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Syafri
Donny Sirait tanggapi penolakan warga RW 07 Kertamukti, Cibitung terhadap
pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Donny mengatakan
warga tidak perlu khawatir berlebihan karena TPST itu bukan tempat pembuangan
sampah.
Warga Kertamukti menolak pembangunan TPST itu karena lokasinya berdekatan
dengan dua perumahan.
Baca Juga: Belajar Peduli Lingkungan di Kampung Edukasi Sampah
Donny mengatakan, pembangunan TPST Kertamukti Cibitung itu akan melibatkan
Kementerian LHK dan PUPR serta masyarakat. "Jadi, masyarakat saya mohon
jangan terlalu mengkhawatirkan berlebihan, karena di Bandung dan beberapa
21. Page 21 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
kabupaten kota berhasil," kata Donny dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 6 Juli
2023.
Donny menjelaskan TPST Kertamukti merupakan tempat pengolahan sampah
secara terpadu. Residu yang tidak memiliki nilai ekonomis bakal tetap dibuang ke
Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Burangkeng di Kecamatan Setu,
Kabupaten Bekasi.
Pembangunan TPST itu juga sudah direncanakan sejak empat tahun lalu. "Aturan
jarak antara permukiman warga dengan TPST pada awal perencanaan hampir
setahun yang lalu, perumahan belum sepadat hari ini," ujar Kepala Dinas
Lingkungan Hidup itu.
Baca Juga: TPS3R Seminyak Diharapkan Bisa Tingkatkan Pengolahan Sampah di Pulau
Dewata
Rencana pembangunan TPST itu menjadi polemik karena mendapat penolakan
dari warga setempat. Warga menilai pembangunan TPST itu menyalahi aturan,
yaitu Peraturan Menteri (Permen) PUPR.
"Melanggar jelas, ada permennya. TPST minimal harus 20.000 meter persegi
luasnya, kalau jaraknya dengan permukiman minimal harus lebih dari 500 meter,"
kata Pengurus RT 06/ RW 07 Wijaya kepada wartawan, Kamis, 6 Juli 2023.
Wijaya mengatakan ada dua perumahan yang berdampingan langsung dengan
lokasi pembangunan TPST tersebut. Pertama, perumahan Kertamukti Sakti
Residence dan Kertamukti Residence.
Perumahan Kertamukti Sakti Residence hanya berjarak lima meter dari lokasi
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) itu. Sementara, perumahan
Kertamukti Residence berjarak sekitar 140 meter. "Jaraknya ya apalagi. Kurang
banget, perumahan sebelah itu cuma lima meter kok, benar-benar cuma dibatasi
tembok saja," ujar Wijaya.
ADI WARSONO
22. Page 22 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Pilihan Editor: Pemkot Tangsel Kesulitan Tertibkan Tempat Pembuangan
Sampah Ilegal Dekat Stasiun Pondok Ranji Baru
Berita Selanjutnya
Sudah Sisir Blok G Pasar Tanah Abang, Kapolres Metro Jakarta Pusat: Premannya Mana,
Enggak Ada
4 menit lalu
Pengolahan SampahBekasiDinas Lingkungan HidupSampah
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti google news dan bergabung kedalam
Telegram Tempo.co
Artikel Terkait
• Belajar Peduli Lingkungan di Kampung Edukasi Sampah
1 jam lalu
• TPS3R Seminyak Diharapkan Bisa Tingkatkan Pengolahan Sampah di Pulau Dewata
9 jam lalu
• Sebut Bekasi Punya Potensi Wisata MICE, Sandiaga: Jakarta Sudah Serba Penuh dan
Mahal
15 jam lalu
• Penyebab Nyamuk Senang Bersarang di Halaman dan Cara Mencegahnya
21 jam lalu
• Alasan Warga Green Village yang Terkungkung Pagar Beton Gugat Pemkot Bekasi,
Terlibat Perizinan Klaster
1 hari lalu
• Ramalan Cuaca Bodetabek Hari Ini: Waspada Hujan Sedang hingga Lebat
2 hari lalu
https://metro.tempo.co/read/1745646/tempat-pengolahan-sampah-terpadu-
di-bekasi-ditolak-warga-kadis-lh-perumahan-belum-sepadat-hari-ini
23. Page 23 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
7 Juli 2023
Kades Se-Lamsel Tolak Daerahnya Jadi
Tempat Pembuangan Akhir Sampah
• Jumat, 7 Juli 2023 22:35
• Oleh: Redaksi
Share on facebook
Share on twitter
Share on what sapp
Hanuang.com – Seluruh kepala desa dari 17 kecamatan se-Kabupaten
Lampung Selatan menolak rencana Pemerintah Provinsi Lampung yang
akan membangun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di wilayah
mereka.
BERITA TERKAIT
Jumbara PMR Nasional Ke-IX : “Terima Kasih Masyarakat Lampung, Sampai
Bertemu di Kaltim”
Jumbara PMR Tingkat Nasional Ke-IX Resmi Ditutup Ketua PMI Provinsi
Lampung
Berjalan Sukses…!!! Katar Lamsel All Out Support Pameran UMKM Jumbara
PMR Ke IX Tingkat Nasional
Berdasarkan surat pernyataan yang disampaikan kepada Bupati Lampung
Selatan melalui camat dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD),
seluruh kepala desa di Kabupaten Lampung Selatan menyayangkan
rencana Pemerintah Provinsi Lampung tersebut.
Menurut para kepala desa, Kabupaten Lampung Selatan merupakan
daerah pengembangan kawasan permukiman, industri, dan pariwisata.
Jika terdapat TPA sampah berskala besar tentu akan berdampak buruk
terhadap iklim investasi di Kabupaten Lampung Selatan.
24. Page 24 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Sekretaris Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI)
Kabupaten Lampung Selatan, Pajri Suryadi menyatakan, seluruh kepala
desa satu suara menolak rencana Pemerintah Provinsi Lampung yang
akan membangun TPA sampah di Bumi Khagom Mufakat.
“Kabupaten Lampung Selatan ini sedang giat-giatnya berbenah untuk
pengembangan pariwisata, bagaimana caranya menarik tamu dan
investor. Apalagi Kabupaten Lampung Selatan banyak dipercaya sebagai
tuan rumah event-event besar bersakala nasional, seperti motocross,
Jumbara, dan yang lainnya,” kata Pajri Suryadi yang juga Kepala Desa
Kesugihan, Kecamatan Kalianda ini, Jumat (7/7/2023).
Hal senada disampaikan Heri Tamtomo selaku Kepala Desa Suka Negara,
Kecamatan Tanjung Bintang. Heri Tamtomo mengatakan, sebagai daerah
penyangga ibukota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan
merupakan kawasan industri dan permukiman padat penduduk.
Menurut Heri Tamtomo, sebagai daerah yang sedang berbenah, tentu
menjadi tidak elok jika Kabupaten Lampung Selatan menjadi kawasan
persampahan. Tentunya investor akan berfikir ulang untuk menanamkan
modalnya di Kabupaten Lampung Selatan.
“Ada baiknya rencana pembangunan tempat pembuangan akhir sampah
tersebut dibatalkan atau dialihkan ke tempat lain di luar Kabupaten
Lampung Selatan,” tegas Heri Tamtomo.
Sementara itu, menanggapi surat pernyataan yang disampaikan para
kepala desa tersebut, Kepala Dinas PMD Kabupaten Lampung Selatan
Ediyansyah menyatakan akan meneruskan surat pernyataan tersebut
kepada Bupati Lampung Selatan dan pihak-pihak terkait.
“Aspirasi dari para kepala desa di Kabupaten Lampung Selatan ini mudah-
mudahan didengar pihak terkait. Karena alasan-alasan yang mereka
sampaikan itu tepat,” kata Erdiyansyah. (Ist)
https://hanuang.com/kades-se-lamsel-tolak-daerahnya-jadi-tempat-
pembuangan-akhir-sampah/
25. Page 25 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Sampah menumpuk Tahunan, Pakar
Nusantara: Kami Minta Dinas LH Kab.
Admin
8 Juli 2023
Tangerang, Nusantaranews86.id – II warga Bitung jaya, kecamatan Cikupa, Kabupaten
Tangerang keluhkan bau busuk sampah di tempat pembuangan sampah ( TPS ) ilegal, bahkan
sampah tersebut sangat banyak binatang lalat berterbangan memasuki rumah warga, Jumat
(7/7/2023).
Dilansir dari www.telemed.ihc.id, Sampah yang dibiarkan menumpuk bertahun-
tahun bisa memicu datangnya berbagai bakteri, virus dan parasit yang
menyebabkan penyakit yang disebabkan bakteri dari sampah, seperti
salmonellosis, shigellosis, keracunan makanan stafilokokus, infeksi kulit dan
tetanus. Sedangkan penyakit yang disebabkan oleh virus bisa berupa trakhoma,
hepatitis A, gastroenteritis dan lain-lain. Lalu parasit yang berasal dari sampah
dapat menimbulkan penyakit cacing tambang, cacing kremi dan cacing gelang.
Sangat disayangkan tempat pembuangan sampah (TPS) ilegal yang sudah
bertahun-tahun di desa Bitung Jaya kecamatan Cikupa kabupaten Tangerang tidak
ada tindakan dari dinas lingkungan hidup dan satpol PP kabupaten Tangerang,
bahkan hal ini disoroti aktivis yang sangat peduli masyarakat LSM Pakar
Nusantara.
Menurut Ketua Umum LSM Pakar Nusantara ” pelaku pengelolaan sampah illegal
dapat terjerat pasal 29 ayat (1) huruf e jo pasal 40 ayat (1) UU No 18 tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah yang tidak main-main hukumannya, bahkan mereka
bisa didenda milyaran rupiah, tapi mengapa hal ini dibiarkan oleh dinas
26. Page 26 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Lingkungan Hidup dan satpol PP kabupaten Tangerang.” Tegasnya ketua Umum
LSM pakar Nusantara yang biasa disapa Indra.
Di tempat terpisah Mohamad Guruh aktivis pemerhati lingkungan mengatakan
“dinas lingkungan hidup pemerintahan kabupaten Tangerang harus tegas dan
jangan membiarkan sampah ini terus menerus meneror kesehatan warga sekitar,
dinas lingkungan hidup harus segera membersihkan sampah yang mana sudah
sangat merugikan masyarakat sekitar.” Tambahnya. (Riyan Kadhafi)
https://nusantaranews86.id/sampah-menumpuk-tahunan-pakar-nusantara-
kami-minta-dinas-lh-kab-tangerang-untuk-respon-keluhan-warga/
27. Page 27 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
TPS3R Seminyak Diharapkan Bisa
Tingkatkan Pengolahan Sampah di Pulau
Dewata
Reporter
Tempo.co
Editor
Mitra Tarigan
Senin, 10 Juli 2023 01:40 WIB
Foto Peresmian Gedung Baru TPS 3 R Seminyak Mahija Collection Center, Badung/Istimewa
TEMPO.CO, Jakarta - Sampah menjadi masalah bersama. Penting sekali untuk
berkolaborasi mengatasi masalah sampah di daerah masing-masing. Salah satu
upaya yang bisa dilakukan untuk mengolah sampah adalah dengan membangun
Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) untuk mengatasi
permasalahan sampah di wilayahnya. Pemerintah Kabupaten Badung,
Provinsi Bali, menggandeng Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP
Indonesia) serta dukungan dari mitra kerja, PT Tata Logam Lestari, meresmikan
pengembangan infrastruktur berupa gedung penampungan serta pemilahan sampah
dan sarana-prasarana pendukung kepada TPS3R Seminyak.
"Kami memiliki prinsip kalau kami membuang sampah berarti kami memindahkan
masalah kami ke orang lain, oleh karena itu kami telah mendapat arahan dari
Menteri Menko Marves untuk melaksanakan kegiatan di desa maupun di
kelurahan paling tidak harus ada TPS3R dengan mengurangi, memilah dan
mengolah sampah," ujar Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta di Seminyak,
Badung, Bali, dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 7 Juli 2023.
28. Page 28 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Baca Juga: Belajar Peduli Lingkungan di Kampung Edukasi Sampah
Ilustrasi tong sampah. Sumber: TurboSquid
Ia menjelaskan pada 2024 pihaknya akan membuat ketentuan regulasi dan terus
menyiapkan TPS3R dan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST). Apabila
program itu telah berjalan, nantinya, setiap desa dan kelurahan pada hari Senin
akan dijadwalkan untuk mengeluarkan sampah organik. Pada hari Selasa akan
mengeluarkan sampah non-organiknya dan hari Rabu akan mengeluarkan sampah
basah. "Target kami itu akan diolah menjadi salah satu bahan untuk pakan ternak,
ini cara yang harus kami lakukan dan kami sekarang," katanya.
TPS3R Seminyak berdiri di lahan seluas 1.270 meter persegi ini sendiri
merupakan bagian tidak terpisahkan dari inisiatif program pengelolaan sampah
yang dilakukan oleh CCEP Indonesia. Sejak tahun 2007, TPS 3R Seminyak turut
menjadi bagian penting dari program Bali Beach Up yang diinisiasi CCEP
Indonesia. Sebuah program bersih-bersih di lima pantai sepanjang 9,7 kilometer,
yang meliputi Pantai Kuta, Pantai Seminyak, Pantai Legian, Pantai Kedonganan,
dan Pantai Jimbaran.
Baca Juga: Penyebab Nyamuk Senang Bersarang di Halaman dan Cara Mencegahnya
“Inisiatif ini juga merupakan bagian tidak terpisahkan dari strategi keberlanjutan
kami serta bagian dari bentuk dukungan atas komitmen pemerintah untuk
mengurangi sampah laut sebesar 70 persen pada 2025 dalam upaya mengatasi
persoalan polusi plastik,” ujar Lucia Karina, Vice President Public Affairs,
Communications, and Sustainability CCEP Indonesia dan Papua New Guinea.
29. Page 29 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Setidaknya ada tiga komponen utama yang dilakukan perusahaan untuk mencapai
praktik ekonomi sirkular yaitu: menghilangkan kemasan yang tidak perlu, dengan
target 100 persen recyclability pada tahun 2025 sekaligus menghentikan
penggunaan plastik murni (virgin plastic) dalam kemasan botol yang diproduksi
pada 2030. Lalu ada pula niat mendorong kemasan sirkular dengan menggunakan
50 persen konten daur ulang (rPET) pada kemasan di tahun 2025 sekaligus
mengumpulkan 100% botol plastik yang diproduksi pada 2030; dan melakukan
investasi dan inovasi dalam solusi pengemasan masa depan.
Melalui pabrik berkapasitas 25.000 ton per tahun ini, CCEP Indonesia akan
memiliki sumber bahan baku daur ulang kemasan pascakonsumsi, yang
didapatkan dari masyarakat, komunitas seperti bank sampah, dan sebagainya.
Hingga tahun 2022, sebanyak 12.585 ton sampah kemasan PET berhasil
dikumpulkan dari 24 pusat pengumpulan yang dikelola oleh Mahija. Terkini,
CCEP Indonesia bersama dengan mitra kerjanya, Dynapack Asia, berupaya dalam
hal investasi serta pengumpulan, dengan didirikannya pabrik daur ulang,
Amandina Bumi Nusantara (Amandina) dan juga Yayasan Mahija Parahita
Nusantara (Mahija).
Mitra lain, PT Tata Logam Lestari juga berupaya untuk terus memberikan dampak
positif bagi lingkungan sembari tumbuh bersama masyarakat, termasuk melalui
dukungan kepada TPS 3R Seminyak ini. ”Hal ini merupakan salah satu bukti nyata
walk the talk komitmen kepedulian kami terhadap lingkungan termasuk
komunitas, bumi dan planet ini demi kelangsungan hidup layak anak cucu kita
bersama serta dalam rangka menyukseskan agenda pemerintah hijau
berkesinambungan dan perubahan iklim,” ujar Maharny Putri, Head of
Government and Public Relations, Tatalogam Group.
Pilihan editor: Tempat Pengolahan Sampah Terpadu di Bekasi Ditolak Warga, Kadis LH:
Perumahan Belum Sepadat Hari Ini
Berita Selanjutnya
30. Page 30 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Inilah 7 Merek Obat Tradisonal Ilegal yang Dirilis BPOM
1 detik lalu
SampahPengolahan Sampah Seminyak
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti
https://gaya.tempo.co/read/1746269/tps3r-seminyak-diharapkan-bisa-
tingkatkan-pengolahan-sampah-di-pulau-dewata
Belajar Peduli Lingkungan di Kampung
Reporter
Antara
Editor
Yayuk Widiyarti
Senin, 10 Juli 2023 09:47 WIB
Kampung Edukasi sampah di Kelurahan Sekardangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
ANTARA/HO-Edi Priyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Kampung Edukasi Sampah berada di RT 23, RW 07
Kelurahan Sekardangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Gapura merah berhias
kekinian menjadi pembuka bagi setiap orang yang akan masuk ke kampung itu.
Sekitar jalanan kampung berhias corak warna-warni dengan berbagai model,
seolah-olah masuk ke taman bermain anak.
31. Page 31 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Pada Minggu, 9 Juli 2023, puluhan anak yatim binaan Lembaga Amil Zakat
Nasional (Laznas) Lembaga Manajemen Infaq (LMI) pun belajar mengelola
sampah sambil bermain berbagai permainan tradisional, sekaligus melatih motorik
kasar di Kampung Edukasi Sampah. Perwakilan Laznas LMI, Ozi
Riyanto, mengatakan kegiatan edukasi yatim peduli lingkungan tersebut
merupakan program perdana.
Baca Juga: Liburan Sekolah Belum Usai, KRL Yogyakarta Kembali Dioperasikan dengan
30 Jadwal Perjalanan
"Sebuah program edukatif dengan melibatkan dan mengajak serta anak-anak yatim
dan dhuafa untuk belajar tentang mengelola sampah sekaligus bermain di
Kampung Edukasi Sampah," katanya.
Ia mengatakan dalam kegiatan ini tak hanya untuk mengisi waktu libur sekolah
tapi juga mengedukasi. "Anak-anak berkesempatan bermain dan juga menjadi
sebuah kegiatan sosial berupa pemberian santunan serta bingkisan kepada para
anak yatim dan dhuafa," kata Ozi.
Ia mengajak para dermawan dan donatur untuk ikut bergabung bersama Laznas
LMI mendukung program ini, yaitu program edukasi yatim peduli lingkungan.
Kegiatan edukasi tersebut dilakukan pada anak-anak yatim binaan Laznas LMI
sekaligus mengisi libur sekolah, mereka diajak serta belajar sekaligus bermain di
Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo.
Baca Juga: TPS3R Seminyak Diharapkan Bisa Tingkatkan Pengolahan Sampah di Pulau
Dewata
"Kampung Edukasi Sampah merupakan tempat yang dijadikan role
model dalam pengelolaan sampah dan lingkungan bagi masyarakat, kader
lingkungan, pengurus RT dan RW, serta siswa sekolah mulai dari play group
hingga mahasiswa," ujarnya.
Dimulai sejak usia dini
Koordinator kader muda lingkungan Kampung Edukasi Sampah, Reris Pratama
Putra, yang memfasilitasi kegiatan mengatakan pengelolaan sampah masih
32. Page 32 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
menjadi masalah serius di berbagai tempat, bahkan dari sumbernya, yaitu rumah,
sehingga edukasi pengelolaan sampah harus dilakukan sejak usia dini.
“Sangat penting penanaman dan pembentukan karakter baik dan positif bagi anak
usia dini sehingga perlu diajak langsung praktik pengelolaan di lingkungan yang
nyata," ujarnya.
Sementara itu, Edi Priyanto, pegiat lingkungan Kampung Edukasi Sampah,
mengaku gembira sekaligus mengapresiasi program yang digagas anak-anak muda
di wilayah tersebut karena mampu menarik minat dari berbagai lapisan
masyarakat, termasuk Laznas LMI yang mengajak anak-anak yatim binaannya
untuk belajar mengelola sampah.
“Generasi muda, utamanya anak dan remaja usia sekolah, perlu diajak ikut peduli
terhadap lingkungan, salah satunya harus peduli terhadap permasalahan sampah.
Anak-anak harus ditanamkan sejak dini bahwa sampah tidak boleh dibuang
sembarangan karena akan memberikan dampak buruk bagi lingkungan," paparnya.
Ia mengatakan dengan dibangunnya kesadaran anak usia dini akan pentingnya
memilah dan mengolah sampah dari rumah akan menjadi budaya baru dengan
terjadinya peningkatan kepedulian terhadap lingkungan dan semakin bijak dalam
mengelola sampah.
“Bijak kelola sampah mulai dari rumah tangga apabila dilakukan secara konsisten
pada akhirnya akan memberikan dampak positif mulai dari rumah hingga
lingkungan RT dan RW sehingga budaya peduli sampah dan peduli lingkungan
dapat dicapai," tambahnya.
Pilihan Editor: Menparekraf Minta Singkirkan Sampah Plastik Demi Pariwisata
Berkelanjutan
Berita Selanjutnya
Kota Ini Dianggap Pas untuk Nikmati Hari Tua
33. Page 33 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
5 menit lalu
Sampahpeduli lingkunganPengelolaan SampahEdukasiLibur Sekolah
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti google news dan bergabung kedalam
Telegram Tempo.co
https://travel.tempo.co/read/1746344/belajar-peduli-lingkungan-di-
kampung-edukasi-sampah
9 Juli 2023
Pantas kalah saing! Ternyata ini 4 strategi bisnis
Le Minerale dalam kalahkan Aqua
Febby Threesia Kartika
- Minggu, 9 Juli 2023 | 09:20 WIB
Ini 4 strategi bisnis Le Minerale dalam kalahkan Aqua. (dok Aqua/leminerale)
Hops.ID - Benarkah Aqua yang telah kita tahu lebih dulu bahkan sudah
ada sejak tahun 1973 dikalahkan oleh Le Minerale yang baru ada pada
tahun 2015?
Pasti diantara kamu sudah banyak yang pernah mengkonsumsi air
mineral Aqua ataupun air mineral Le Minerale.
Nah, lewat strategi bisnis yang tepat sasaran dalam waktu singkat Le
Minerale sudah berhasil menduduki posisi ke dua mengalah brand air
mineral lainnya.
34. Page 34 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Justru sebaliknya Aqua malah mengalami penurunan dari tahun 2021 ke
2022 menurut Top Brand Index.
Aqua turun dari yang tadinya 62,5 persen menjadi 57,2 persen
sedangkan Le Minerale justru naik dari yang awalnya 4,6 persen menjadi
12,5 persen.
Data Top Brand Indonesia
Baca Juga: Berencana jualan di teras Indomaret dan Alfamart? Telisik perbedaan
fasilitas yang ditawarkan: Lebih ketat di…
Lalu apa kunci sukses dari Le Minerale hingga bisa kalahkan Aqua hanya
dalam waktu enam tahun saja? Mari simak ulasan berikut ini.
1. Kampanye yang gila-gilaan
Seperti yang kita ketahui kampanye yang dilakukan brand Le
Minerale sangat gila-gilaan contohnya dalam iklan di TV yang sering sekali
muncul.
Karena Le Minarale dikeluarkan oleh Mayora tentu memiliki sumber modal
yang kuat hingga dapat leluasa dalam melakukan penetrasi pasar.
Sehingga, distribusi Le Minerale ada di mana-mana seperti di tempat
makan hingga pedagang kaki lima.
Maka tak heran jika kamu sedang mengemudi atau merasa haus saat
sedang di jalan Le Minerale selalu ada untuk menghilangkan dahaga.
Halaman:
1 2 3 Selanjutnya
Editor: Ratih Nugraini
Tags
• Le Minerale
• strategi bisnis
• Aqua
https://www.hops.id/trending/2949410600/pantas-kalah-saing-ternyata-ini-
4-strategi-bisnis-le-minerale-dalam-kalahkan-aqua
35. Page 35 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Pantas kalah saing! Ternyata ini 4 strategi bisnis Le Minerale dalam
kalahkan Aqua
Febby Threesia Kartika
- Minggu, 9 Juli 2023 | 09:20 WIB
Ini 4 strategi bisnis Le Minerale dalam kalahkan Aqua. (dok Aqua/leminerale)
Baca Juga: Luna Maya akting dengan ratusan ular berbisa demi Suzzanna Malam Jumat
Kliwon: Ada kejadian aneh saat itu....
2. Memanfaatkan celah dari Aqua
Nah, dalam hal ini Le Minerale melihat peluang yang tak di lakukan
oleh Aqua .
Le Minerale memanfaatkan kelemahan Aqua yang rumit yaitu, harus
menukarkan galon ditambah dengan masalah kondisi galon yang tak
jarang tampak jelek dan tentu kebersihan juga dipertanyakan. Sungguh itu
kelemahan dari Aqua
Akhirnya Le Minerale hadir dengan perubahan yaitu dengan galon sekali
pakai yang terkesan lebih simple. Dari segi kebersihan pun produk Le
Minerale terlihat lebih baik dari Aqua.
Tak berhenti disitu saja Le Minerale juga memberikan kemudahan dalam
membawa galon yaitu dengan memberikan gagang diatas galon.
Terlihat sederhana tapi sungguh sangat diperhatikan oleh pasar hingga
menjadi hal yang menarik minat pembeli.
Baca Juga: Lima standing ovation buat Indy Gunawan bikin Soimah lempar kritikan
pedas, Fifiey dari Thailand tereliminasi
3. Positioning
Pasti kamu sudah tidak asing dengan kalimat "ada manis-manis" yang
termasuk dalam kampanye yang konsisten serta masif dan membuat hal ini
menjadi unik dan seolah-olah memang ada manis-manisnya.
Akhirnya, hal ini jadi terpresepsikan ketika melihat Le Minerale dan menjadi
positioning.
Konsumen yang awalnya tak tertarik jadi penasaran dan akhirnya ingin
mencoba, mesikipun memang terjadi perdebatan apakah benar ada
manisnya atau tidak.
36. Page 36 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Baca Juga: Lebih murah dari Alfamart! Segini harga sewa Teras Indomaret buat UMKM
jualan, Ini syarat dan cara pengajuan
4. Bentuk botol yang unik disertai segel
Seperti yang kita tahu bentuk botol yang di miliki Le Minerale itu unik, hal
ini jadi salah satu alasan dalam konsumen memutuskan untuk membeli.
Halaman:
1 2 3 Selanjutnya
https://www.hops.id/trending/2949410600/pantas-kalah-saing-ternyata-ini-
4-strategi-bisnis-le-minerale-dalam-kalahkan-aqua?page=2
Pantas kalah saing! Ternyata ini 4 strategi bisnis Le Minerale
dalam kalahkan Aqua
Febby Threesia Kartika
- Minggu, 9 Juli 2023 | 09:20 WIB
Ini 4 strategi bisnis Le Minerale dalam kalahkan Aqua. (dok Aqua/leminerale)
Tak hanya itu, Le Minerale juga meyakinkan konsumen akan ke amanan
dan higienis produknya dengan menggunakan segel ganda. Hal ini tentu
jadi penting untuk produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG).
Sepertinya, Le Minerale menerapkan sebuah strategi yang unik tak banyak
orang tahu yaitu, Hard Ball Strategy. Sebuah strategi bisnis untuk
memaksimalkan sumber daya dan juga celah yang ada pada kompetitor.
Jadi, Hard Ball Strategy ini asalah strategi yang bersaing untuk memimpin
persaingan dengsn fokus utama terhadap perkembangan yang tanpa
henti.***
Halaman:
1 2 3 Sebelumnya
Editor: Ratih Nugraini
Tags
• Le Minerale
• strategi bisnis
• Aqua
37. Page 37 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
https://www.hops.id/trending/2949410600/pantas-kalah-saing-ternyata-ini-
4-strategi-bisnis-le-minerale-dalam-kalahkan-aqua?page=3
9 Juli 2023
UN Environment Programme
@UNEP
22j
Every minute, the equivalent of 1 garbage truck of plastics is dumped into
the ocean. To protect the ocean & preserve all life that depends on it, we
need to step up our efforts to #BeatPlasticPollution. See what actions you
can take to #SaveOurOcean: https://worldenvironmentday.global/get-
involved/practical-guide…
32 176 294
26,9 rb
Mutai eric
@Mutaieric1
38. Page 38 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
22j
Plastic threat lurking in our oceans
youtube.com
Unbelievable Plastic Threat Lurking in Our Oceans!
Plastic is choking the world’s oceans — threatening vital ecosystems,
coastal economies and the health of billions of people who eat
contaminated seafood.Eve...
37
Pike - We Clean We Green
@WeCleanWeGreen
21j
Empower & finance youth networks who are plastic pickers across the
globe...... #plasticpollution activities originates from across the globe......
2
34
NWOKOCHA SMITH C
@NWOKOCHASMITHC
20j
Tampilkan balasan lainnya
39. Page 39 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
11 Juli 2023
Pastikan RDF Plant di Bantargebang Bukan
Proyek Gagal, Heru Budi: Digunakan Oleh
Indocement
Reporter
Mutia Yuantisya
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Selasa, 11 Juli 2023 18:48 WIB
Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menyaksikan acara Penandatanganan
Perjanjian Jual Beli RDF antara BLUD UPST dengan PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk dan
PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) di RDF Bantar Gebang, Bekasi, Selasa, 27 Juni 2023.
Tempo/Mutia Yuantisya
TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono
membuktikan produksi Refuse Derived Fuel (RDF) hasil pengelolaan sampah di
TPST Bantargebang, Bekasi, terus berjalan.
"Saya memastikan bahwa pengiriman RDF memang bisa diproses di sini dan tadi
sudah dijelaskan oleh jajaran direksi Indocement bahwa ini akan konsisten dan terus
menerus," kata Heru Budi di pabrik pembuatan semen milik PT Indocement di
Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Selasa, 11 Juli 2023.
Baca Juga: Heru Budi Perintah Cek Manipulasi KK di PPDB, Dinas Dukcapil Beberkan
Data
Menurutnya, pengiriman RDF ini memudahkan dan meringankan kerja Pemerintah
Provinsi (Pemprov) DKI dalam mengurangi sampah.
40. Page 40 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Heru Budi menegaskan bukti proyek RDF ini terus berjalan adalah minat PT
Indocement menggunakan hasil olahan sampah itu sebagai bahan pembuat semen.
"Di sini saya buktikan dan kemarin kita melepas hasilnya, hari ini saya lihat langsung
dan digunakan oleh Indocement," ucapnya.
Baca Juga: Temui Pengusaha Properti dan Ritel, Heru Budi: Bangkitnya Ekonomi di
Jakarta Berkat Pelaku Usaha
Selain mengurangi sampah, Pemda DKI tidak perlu membayar tipping fee untuk RDF
yang dihasilkan di di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menuturkan, pihak PT
Indocement membutuhkan sekitar 2.500-3.000 ton RDF per hari. Melihat besarnya
jumlah kebutuhan RDF itu, Asep optimistis hal itu akan sangat membantu
mengurangi masalah sampah di Jakarta.
"Kami dari Dinas LH masih sangat optimistis untuk terus dapat melanjutkan beberapa
proyek RDF ke depannya. Pengiriman RDF dari Bantargebang dilakukan setiap hari.
Hari ini dikirim 10 truk," ujarnya.
Direktur PT Indocement Christian Kartawijaya mengatakan, penggunakan RDF
sebagai salah satu bahan bakar alternatif masih digunakan juga di luar negeri. "Ini
bukan proyek mimpi, kata Pak Gub ini bisa dibuktikan, dan ini proyek yang nyata,"
ujarnya.
Dia mengatakan RDF sudah dilakukan di Eropa dan Turki, serta masih banyak negara
lainnya yang menggunakan metode ini untuk memecahkan masalah sampah, zero
waste dengan investasi yang jauh lebih murah dibandingkan dengan metode lain,”
ucap dia.
Pilihan Editor: Setelah Bangun RDF Plant di Bantargebang, DKI Akan Buat
Fasilitas Serupa di Rorotan
Berita Selanjutnya
41. Page 41 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
LRT Jabodebek Harus Jamin Keselamatan, Pakar Ingatkan 2 Kejadian Ini
11 menit lalu
RDFHeru Budi PT Indocement BantargebangSampahPengelolaan Sampah
https://metro.tempo.co/read/1746922/pastikan-rdf-plant-di-bantargebang-
bukan-proyek-gagal-heru-budi-digunakan-oleh-indocement
12 Juli 2023
DLHK Kendari Tawarkan Dua Solusi
Pengelolaan Sampah di Kendari
| 13:01 Wita12 Juli 2023
822
ZONASULTRA.ID, KENDARI – Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (DLHK) Kota Kendari menawarkan dua solusi yang
bisa dilakukan untuk mengelola sampah di lingkungan
masyarakat Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Dinas (Kadis) LHK Kendari, Nismawati menyebut bahwa
dua solusi yang ditawarkan tersebut yaitu pengangkutan sampah
akan ditangani oleh DLHK Kendari dengan membayar per rumah
Rp5 ribu sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) terkait
retribusi.
Nismawati
42. Page 42 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
“Sebenarnya ringan sekali, setahun itu cuma Rp60 ribu. Cuma
kan, banyak juga masyarakat bukan hanya orang tidak mampu,
orang mampu saja kayak merasa rugi kalau bayar iuran
sampah,” ungkapnya di Kendari pada Selasa (11/7/2023).
Adapun pilihan kedua yaitu adanya organisasi pemuda seperti
karang taruna, remaja masjid atau lainnya yang mau mengelola
sampah wilayahnya sendiri seperti yang terjadi di Anawoi.
Mereka menarik retribusi sampah sesuai kesepakatan dan
kesanggupan warga.
Hal tersebut didukung oleh Permendagri nomor 7 tahun 2021
tentang retribusi persampahan yang menyatakan bahwa Pemda
termasuk Lurah bisa menarik retribusi sesuai dengan kebutuhan
pengelolaan sampahnya dengan catatan sesuai dengan
kemampuan masyarakat setempat.
Nismawati menjelaskan, bahwa mengelola sampah itu
mengaitkan seluruh masyarakat Kota Kendari sehingga
membutuhkan waktu yang cukup lama. Pihaknya telah
melakukan upaya dengan berkoordinasi bersama Lurah di
masing-masing wilayah untuk menghilangkan TPS utamanya di
jalan poros, sehingga bisa terlihat bersih.
“Jadi, kita pilih dulu yang paling kotor. Misalnya di bundaran Adi
Bahasa sampai ke Gerbang perbatasan itu sudah tidak ada TPS-
nya. Ini tergantung dari pak lurahnya. Apakah dia care dengan
kebersihan wilayahnya,” tambahnya.
Kata dia, sampah di Kelurahan Anawoi dimuat menggunakan viar
oleh warga dan di bawa ke container yang selanjutnya akan
diangkut oleh DLHK Kendari. Nismawati berharap semua
kelurahan bisa seperti itu.
“Secara teori setiap rumah tangga cukup membuang sampah
sekali dalam sehari. Jadi, kalau masyarakat mau tertib, buang
sampahnya malam, kami ambil pagi, bisa bersih kota. Kadang
ada pertanyaan, kenapa kita jalan siang. Kalau kita tidak jalan
bakal kotor kota karena ada yang membuang di situ,”
ungkapnya.
Sesuai dengan Perda, waktu untuk membuang sampah agar bisa
di tangani dengan cepat adalah mulai jam 6 sore dan sebelum
jam 6 pagi. Nismawati berpesan pasa masyarakat untuk
44. Page 44 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
"Kalaupun (TPST) dibangun dalam kurun waktu dua tahun, enggak
masalah. Tapi, kan penggunaannya untuk puluhan tahun," kata Babai
melalui sambungan telepon, Rabu (12/7/2023).
Ia menyebutkan, pembangunan TPST tergolong solusi jangka panjang
untuk mengatasi persoalan sampah di Depok.
Baca juga: F-PKB: UPS Bisa Jadi Solusi Jangka Pendek Atasi Persoalan Sampah di
Depok
Selain itu, ada solusi jangka pendek untuk mengatasi sampah di Depok.
Langkah tersebut, yakni memfungsikan kembali unit pengolahan sampah
(UPS), program eks Wali Kota Depok Nur Nahmudi Ismail.
"Kalau jangka pendeknya (penanganan persoalan sampah), mungkin
fungsikan kembali UPS," sebut Babai.
Menurut dia, UPS bisa mengolah sampah sehingga volume sampah di
Depok tidak bertambah. Kata Babai, cara kerja UPS serupa dengan TPST.
Namun, pembangunan UPS memakan waktu jauh lebih cepat daripada
pembangunan TPST.
"Jadi, kalau jangka pendek, efektifkan kembali UPS di berbagai wilayah
yang terbangun waktu itu," ucap dia.
Baca juga: F-PKB Sindir Idris Abai Atasi Masalah Sampah, Malah Bangun Alun-alun
yang Tak Krusial
Babai sebelumnya berujar, Wali Kota Depok M Idris mengabaikan
persoalan sampah. Sebab, Idris masih mengoperasikan Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.
Lokasi itu padahal dinilai sudah tak layak dioperasikan. "TPA Cipayung
melebihi kapasitas dan sudah tidak layak untuk dijadikan tempat
pembuangan sampah," tutur Babai.
Ia menyebutkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok seharusnya membuat
TPST. Dengan demikian, volume sampah di Depok dapat berkurang.
Baca berikutnya Cium Bau Busuk, Warga Cengkareng… 3 Tag sampah di Depok tpa
cipayung depok
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dorong Pemkot Depok Bangun
TPST untuk Atasi Masalah Sampah, F-PKB: Bisa Digunakan Puluhan Tahun", Klik
untuk
baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/12/22313301/dorong-
pemkot-depok-bangun-tpst-untuk-atasi-masalah-sampah-f-pkb-bisa.
Penulis : Muhammad Naufal
Editor : Nursita Sari
45. Page 45 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Sampah di Pantai Mangrove Muara Angke
Bikin Resah
Sampah di Pantai Mangrove Muara Angke Bikin Resah
Tim detikcom - detikNews
Kamis, 13 Jul 2023 05:30 WIB
Jakarta - Tumpukan sampah di hutan mangrove kawasan Muara Angke,
Jakarta Utara (Jakut) menjadi sorotan. Pemprov DKI kemudian melakukan
pembersihan.
Perihal tumpukan sampah di hutan mangrove ini awalnya viral di media
sosial. Dari video yang beredar, sampah-sampah tersebut bahkan sampai
terbentuk seperti dataran yang melandai seperti pinggir pantai.
Penjaga kawasan mangrove Jakut, Samlawi, mengatakan sampah-
sampah yang timbul di hutan mangrove Muara Angke, Penjaringan, Jakut,
berasal dari dua titik, yakni sampah dari laut dan Kali Angke.
Kondisi pesisir di hutan mangrove Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara
pada Senin (10/7/2023). (ANTARA/HO-Jurnalis Jakarta Utara)
"Sampah ini dari laut dan dari Kali (Angke). Sampah terkena ombak besar,
lalu masuk samping-samping, baru dua minggu ini," kata Samlawi dilansir
Antara, Rabu (12/7/2023).
Baca juga: Tumpukan Sampah di Pantai Mangrove Muara Angke Diangkut
Menurut Samlawi, hutan mangrove memang memiliki kemampuan
menghalau sampah-sampah yang terbawa ombak. Namun kondisi itu
penting disadari oleh permukiman di sekitarnya agar tidak menjadi
masalah di kemudian hari.
Selain masalah banjir, keberadaan sampah yang didominasi plastik dan
terperangkap oleh mangrove itu akan mengganggu ekosistem yang hidup
di perairan sekitarnya.
46. Page 46 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Selain itu, tumpukan sampah juga menjadikan kawasan pesisir Jakarta
Utara itu terlihat kumuh. Karena tumpukan sampah itu, kondisi air laut di
pesisir kawasan mangrove menghitam.
Ketua RW 022 Pluit Bani Sadar mengatakan wilayah RW 022 Pluit,
Penjaringan, Jakut, adalah satu di antara potret permukiman penduduk di
sekitar yang bisa terdampak oleh kondisi yang mengganggu hutan
mangrove tersebut.
Baca juga: Penghuni Rusun Punya Mobil-Kapal Mayoritas di Muara Angke, Berprofesi
Nelayan
Sebagai upaya mengurangi sampah, dia mengatakan wilayah yang dihuni
6.000-an orang itu telah menyiapkan petugas di masing-masing RT untuk
mengingatkan warga-warganya agar tidak membuang sampah
sembarangan, tapi di bak penampungan sampah sementara.
"Kami sudah minta warga membuang sampah ke bak penampungan
sampah. Kami ada petugas yang otomatis mengingatkan masyarakat,
siapa pun, jangan sekali-kali membuang sampah karena dampaknya ke
wilayah RW 022," kata Bani Sadar.
Baca juga: DKI Duga Sampah Pantai Mangrove Muara Angke Terbawa Arus dari
Daerah Lain
Simak juga Video: Pantai Sukaraja Bandar Lampung yang Penuh Sampah Kini
Dibersihkan Warga
DKI Duga Sampah Terbawa Arus dari Daerah Lain
Pemprov DKI Jakarta menduga tumpukan sampah berasal dari daerah lain
di sekitar Ibu Kota. Sampah itu terbawa oleh arus.
"Timbunan sampah di kawasan mangrove itu diperkirakan berasal dari
wilayah lain yang terbawa arus," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan,
Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati, dilansir
Antara Rabu (12/7).
Suharini menjelaskan, kawasan mangrove di Muara Angke itu terbagi
menjadi beberapa wilayah yang dikelola oleh pihak berbeda. Sebagian
dikelola Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta,
sementara sebagian lainnya dikelola Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK), Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI,
serta Dinas KPKP DKI Jakarta.
"Terkait sampah dari Pelabuhan Muara Angke dilakukan pengelolaan
secara berkala oleh Unit Pengelola Pelabuhan Perikanan Muara Angke
bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup," kata Suharini.
Baca juga: Viral Sampah Menumpuk di Hutan Mangrove Muara Angke Jakut
47. Page 47 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Oleh karena itu, menurut Suharini, sinergi pihak terkait sebagai pengelola
di kawasan tersebut perlu dilakukan untuk percepatan penanganannya.
Bulan lalu, menurut dia, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas KPKP
melakukan kegiatan bersih pantai dan laut di wilayah Kabupaten
Kepulauan Seribu dengan melibatkan pemangku kepentingan terkait dan
pelajar.
"Bertepatan dengan perayaan Coral Triangle Day dan HUT DKI Jakarta
dan kegiatan ini perlu dilakukan secara berkesinambungan sehingga
menjadi suatu gerakan peduli lingkungan," ujar Suharini.
Baca juga: Legislator DKI Yakin Warga Kolong Tol Mau Dipindah: Banyak Rusun
Kosong
Sampah Dibersihkan Pemprov DKI
Tumpukan sampah yang mengotori area pantai mangrove kawasan Muara
Angke, Jakarta Utara, akhirnya diangkut. Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta
Suharini Eliawati mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan
jajaran Dinas Lingkungan Hidup (LH) untuk membersihkan kawasan
Pantai Mangrove.
"Kami kerja sama dengan kawan-kawan Dinas LH. Nah ini kan memang
jumlahnya banyak dipakai alat berat biar lebih cepat," kata Suharini
kepada wartawan di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu (12/7).
Pembersihan dilakukan menggunakan alat berat untuk mempercepat
proses pemindahan sampah yang menumpuk dari area pantai. Sementara
itu, Koordinator Urusan Penyuluhan dan Humas Dinas Lingkungan Hidup
DKI Jakarta Yogi Ikhwan menjelaskan terdapat lima kapal beserta alat
berat yang dikerahkan ke area pantai mangrove kawasan Muara Angke.
"Total 56 orang personel dengan 6 armada ditambah 100 personel
pasukan oranye DLH dari UPS Badan Air dan Sudin LH Jakarta Utara,"
kata Yogi.
Dia menegaskan bahwa pembersihan sampah di kawasan itu akan
dilakukan secara menyeluruh dan diharapkan selesai secepat mungkin.
"Total sampah yang terkumpul hari ini 48 m3," tuturnya.
(lir/lir)
hutan mangrove muara angke angke jakarta utara jabodetabek
round-up
Baca artikel detiknews, "Sampah di Pantai Mangrove Muara Angke Bikin Resah"
selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-6819944/sampah-di-pantai-mangrove-
muara-angke-bikin-resah?single=1
48. Page 48 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
DKI Kerahkan 6 Kapal dan 3 Truk Angkut
Tumpukan Sampah di Hutan Mangrove
Muara Angke
Reporter
Antara
Editor
Iqbal Muhtarom
Kamis, 13 Juli 2023 12:53 WIB
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta melakukan pembersihan Hutan Mangrove
Pesisir Pantai Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu 12 Juli 2023. ANTARA/HO-Instagram
@dinaslhdki
TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian serta
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta membersihkan tumpukan sampah yang
menutup Hutan Mangrove Muara Angke, Jakarta Utara.
"Kami kerja sama dengan kawan-kawan Dinas LH. Nah ini kan memang jumlahnya
banyak, dipakai alat berat biar lebih cepat," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan,
Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati di Gedung DPRD
DKI, Rabu, 12 Juli 2023 seperti dilansir dari Antara.
Baca Juga: Pulihkan Kualitas Udara, DKI Gelar Festival Ayo Birukan Lagi Langit Jakarta
di CFD
Pembersihan itu dilakukan menggunakan enam kapal pengangkut sampah, satu alat
berat, tiga truk sampah dan dua mobil pikap sampah milik Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) Provinsi DKI Jakarta untuk mempercepat proses pemindahan sampah yang
menumpuk dari area pantai tersebut.
Koordinator Urusan Penyuluhan dan Humas DLH DKI Jakarta, Yogi Ikhwan
menyebutkan, terdapat enam kapal beserta alat berat yang dikerahkan ke area Pantai
Mangrove kawasan Muara Angke.
49. Page 49 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Total 56 personel dari Suku Dinas (Sudin) LH Kepulauan Seribu dengan 6 armada
ditambah 200 personel pasukan oranye DLH dari UPS Badan Air dan Sudin LH
Jakarta Utara. "Jadi semuanya ada 257 personel," kata Yogi.
Baca Juga: DKI Sebut Perlu Upaya Lebih Agresif Atasi Pencemaran Udara: Kolaborasi
Jabodetabek
Pembersihan sampah di kawasan itu dilakukan secara menyeluruh dan diharapkan
selesai secepat mungkin. "Total sampah yang terkumpul hari ini 48 meter kubik
(m3)," ujar Yogi.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memperkirakan tumpukan sampah di
salah satu bibir Pantai Mangrove, Muara Angke, Jakarta Utara, berasal dari daerah
lain di sekitar Ibu Kota.
Kawasan Mangrove di Muara Angke itu terbagi menjadi beberapa wilayah yang
dikelola oleh pihak berbeda.
Sebagian dikelola Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), sebagian lainnya
dikelola Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dinas Pertamanan
dan Hutan Kota serta Dinas KPKP DKI Jakarta.
Pilihan Editor: Aksi Angkut Sampah Hutan Mangrove Muara Angke
Dilanjutkan Hari Ini, Kapolda Metro Kerahkan Anak Buah
Berita Selanjutnya
Hitungan BPS, Penduduk Miskin Jakarta Berkurang 17 Ribu Orang Setengah Tahun Terakhir
1 detik lalu
SampahHutan Mangrove Mangrove Muara Angke Hutan Mangrove Muara AngkeDinas
Lingkungan HidupPemprov DKI
50. Page 50 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Soal Tumpukan Sampah di Mangrove Muara
Angke, Pemprov DKI: Dari Daerah Lain
Reporter
Antara
Editor
Iqbal Muhtarom
Kamis, 13 Juli 2023 13:28 WIB
Tumpukan sampah timbul di hutan mangrove Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara pada
Senin 10 Juli 2023. ANTARA/HO-Jurnalis Jakarta Utara
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperkirakan tumpukan
sampah yang menutupi Hutan Mangrove Muara Angke, Jakarta Utara berasal dari
daerah lain di sekitar Ibu Kota..
"Timbunan sampah di kawasan Mangrove itu diperkirakan berasal dari wilayah lain
yang terbawa arus," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian
(KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati, Rabu, 12 Juli 2023.
Baca Juga: Temui Pengusaha Properti dan Ritel, Heru Budi: Bangkitnya Ekonomi di
Jakarta Berkat Pelaku Usaha
Pernyataan tersebut menanggapi beredarnya video di akun Instagram
@lensa_berita_jakarta pada Senin, 10 Juli 2023 tentang tumpukan sampah di salah
satu bibir Hutan Mangrove Muara Angke, Jakarta Utara.
Suharini menjelaskan, kawasan Mangrove di Muara Angke, Jakarta Utara itu terbagi
menjadi beberapa wilayah yang dikelola oleh pihak berbeda.
51. Page 51 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Sebagian dikelola Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), sementara
sebagian lainnya dikelola Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),
Dinas Pertamanan dan Hutan Kota dan Dinas KPKP DKI Jakarta.
Baca Juga: Kapolda Metro Karyoto Bawa 350 Anak Buahnya Bersihkan Tumpukan
Sampah di Mangrove Muara Angke
"Terkait sampah dari Pelabuhan Muara Angke dilakukan pengelolaan secara berkala
oleh Unit Pengelola Pelabuhan Perikanan Muara Angke bekerja sama dengan Dinas
Lingkungan Hidup," kata Suharini.
Oleh karena itu, menurut Suharini, sinergi pihak terkait sebagai pengelola di kawasan
itu perlu dilakukan untuk percepatan penanganannya.
Bulan lalu, katanya, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas KPKP melakukan kegiatan
bersih pantai dan laut di wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu dengan melibatkan
pemangku kepentingan terkait dan pelajar.
"Bertepatan dengan perayaan _Coral Triangle Day_ dan HUT DKI Jakarta dan
kegiatan ini perlu dilakukan secara berkesinambungan sehingga menjadi suatu
gerakan peduli lingkungan," ujar Suharini.
Sebelumnya, peneliti pencemaran laut Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan
Inovasi Nasional (BRIN) Reza Cordova mengajak para pemangku kepentingan
(stakeholder) untuk bergerak bersama melokalisir sampah-sampah dari sungai
maupun laut, sebelum bermuara di Hutan Mangrove Muara Angke, Penjaringan,
Jakarta Utara.
Menurut Reza, sampah-sampah itu mesti dicegat sebelum bermuara ke laut, karena
jika sudah sampai ke laut, sampah itu akan terakumulasi ke pinggir daratan Jakarta
yang memiliki banyak mangrove.
Pinggir daratan Jakarta di kawasan Muara Angke, Penjaringan adalah kawasan
terakhir bagi mangrove di Jakarta Utara karena perairan tersebut baik dalam mengikat
akar tanaman tersebut selama pertumbuhannya.
52. Page 52 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Pilihan Editor: Sampah Tutupi Hutan Mangrove Muara Angke Capai 3 Km, Perlu 3
Hari untuk Membersihkan
Anggota DPRD Depok Sambut Positif Operasional LRT Jabodebek, Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
1 menit lalu
Muara AngkeSampahMangrove Muara AngkeMangrovePemprov DKI
https://metro.tempo.co/read/1747590/soal-tumpukan-sampah-di-mangrove-muara-
angke-pemprov-dki-dari-daerah-lain
Kapolda Metro Karyoto Bawa 350 Anak Buahnya
Bersihkan Tumpukan Sampah di Mangrove
Muara Angke
Reporter
Desty Luthfiani
Editor
Iqbal Muhtarom
Kamis, 13 Juli 2023 13:48 WIB
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Karyoto melakukan pembersihan di hutan Mangrove
Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis, 13 Juli 2023. TEMPO/Desty Luthfiani
TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Karyoto
bersama jajarannya turun langsung ke Hutan Mangrove Muara Angke, Penjaringan,
53. Page 53 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Jakarta Utara untuk membersihkan sampah yang beberapa hari ini menutup kawasan
tersebut.
“Kawasan ini sangat berguna dalam hal mencegah abrasi maupun menahan misalnya
ada gelombang tsunami,” kata Karyoto di Muara Angke, Kamis, 13 Juli 2023.
Baca Juga: Soal Tumpukan Sampah di Mangrove Muara Angke, Pemprov DKI: Dari
Daerah Lain
Karyoto datang dengan pengamanan ketat dari ajudannya, dia mengenakan baju
lengan panjang berwarna hitam merek Nike, topi hitam atau busana casual.
Banyak sampah plastik di area tersebut. Sesekali bau amis dan ikan asin menyeruap
menusuk hidung lantaran sekitar kawasan itu digunakan untuk penjemuran ikan asin.
“Kita lihat bahkan saat saya masuk pemukiman di sini sangat kotor, ini semacam kita
baru mulai,” ucapnya.
Baca Juga: DKI Kerahkan 6 Kapal dan 3 Truk Angkut Tumpukan Sampah di Hutan
Mangrove Muara Angke
Tampak sampah plastik menumpuk masuk dalam lumpur. Menurut Karyoto, sampah
tersebut merupakan bekas bungkus makanan. Menurut Karyoto, hutan Mangrove
Muara Angke harus secara rutin dibersihkan agar sampah tidak menumpuk.
Dia membawa 350 personel untuk membersihkan sampah secara manual. Meski tidak
maksimal, menurut Karyoto dia nantinya akan mengajak stakeholder lain untuk
bersih-bersih.
“Tentunya masalah kebersihan ini tidak spontan,” tuturnya.
Kepala Satuan Pelaksana Unit Pelaksana Kebersihan Badan Air Suku Dinas
Lingkungan Hidup Jakarta Utara M. Chusaeri Sampah yang menumpuk di kawasan
tersebut memiliki panjang antara dua hingga tiga kilometer, dari mulai ujung
Kaliadem sampai Ecomarine Tourism Mangrove Muara Angke.
54. Page 54 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Menurut Chusaeri, sampah-sampah tersebut berasal dari 12 aliran sungai di Jakarta
yang bermuara ke laut lalu terbawa ombak ke bibir pantai kala perairan sedang
pasang.
"Memang dipastikan sampah dari laut. Warga di sini memang tidak ada yang
membuang sampah ke laut karena di darat disediakan tempat pembuangan," kata dia.
Chusaeri berharap warga Jakarta dapat mengurangi penggunaan plastik. Pasalnya,
sampah yang diangkut petugas pada Rabu didominasi oleh sampah plastik, antara 60
persen dani 80 persen plastik.
Rabu kemarin, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerjunkan 200 petugas gabungan
Dinas Lingkungan Hidup dari Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu untuk
membersihkan sampah di Hutan Mangrove Muara Angke
Ratusan petugas mengangkut sekitar 50 meter kubik sampah secara manual
menggunakan keranjang atau dengan mesin ekskavator amfibi. Namun, aksi bersih-
bersih sampah itu belum selesai. "Perlu waktu tiga hari untuk membersihkan,"
katanya.
Setelah diangkat, sampah-sampah itu dibawa dahulu dengan 5 unit kapal (dua dari
Sudin LH Kepulauan Seribu dan tiga dari Sudin LH Jakarta Utara) menuju daratan.
Setelah di daratan, diangkut lagi dengan truk menuju Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
"Kami menyiapkan enam (truk) tripper kecil, satu tripper besar, dua mobil pikap,
tetapi yang dimuat (sampah) hari ini tiga tripper besar," kata Chusaeri.
Pilihan Editor: Aksi Angkut Sampah Hutan Mangrove Muara Angke Dilanjutkan
Hari Ini, Kapolda Metro Kerahkan Anak Buah
Berita Selanjutnya
Anggota DPRD Depok Sambut Positif Operasional LRT Jabodebek, Mendorong Pertumbuhan
Ekonomi
55. Page 55 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
6 menit lalu
Mangrove Muara AngkeSampahKaryotoKapolda MetroHutan Mangrove Muara
AngkeMuara Angke
https://metro.tempo.co/read/1747595/kapolda-metro-karyoto-bawa-350-
anak-buahnya-bersihkan-tumpukan-sampah-di-mangrove-muara-angke
13 Juli 2023
Lihat juga
Ini Bahaya Mengisi Ulang Botol Minum Sekali Pakai
Banyak orang yang sering kali mengisi ulang botol minum kemasan
dengan tujuan menghemat. Padahal, botol minuman kemasan umumnya
didesain hanya untuk sekali pakai. Jika digunakan secara berulang, botol
kemasan ini justru bisa menyebabkan gangguan kesehatan.
Biasanya, botol plastik minuman kemasan sekali pakai terbuat dari bahan plastik
PET atau PETE (polyethylene terephthalate). Meski jelas diberi label sekali
pakai, tapi tidak sedikit orang yang menggunakan botol PET ini berulang kali
karena alasan ingin menghemat atau lebih praktis jika diisi ulang.
56. Page 56 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Mengenal Lebih Jauh Bahan Botol Minum Plastik Sekali Pakai
Setiap botol plastik terbuat dari bahan yang berbeda, dengan tujuan
penggunaan yang berbeda pula. Anda dapat membedakannya dengan
memperhatikan kode angka pada logo segitiga di bawah kemasan.
Botol plastik PET umumnya dilambangkan dengan kode angka 1. Botol ini
tergolong aman dan biasa digunakan sebagai botol minum sekali pakai, botol
minyak goreng, soda, atau selai. Botol ini memiliki ciri bening, tipis, tidak dapat
diisi ulang, dan akan rusak jika terkena panas atau suhu tinggi.
Setelah sekali pakai, botol ini dapat didaur ulang menjadi plastik siap pakai dan
tekstil. Jenis botol PET ini bahkan dapat berubah bentuk jika digunakan untuk
menyimpan air panas.
Risiko Kesehatan Mengisi Ulang Botol Sekali Pakai
Jika selama ini Anda sering mengisi ulang botol air minum sekali pakai,
sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut dari sekarang. Berikut ini adalah
beberapa risiko yang dapat membahayakan kesehatan Anda karena sering
mengisi ulang botol minum sekali pakai:
Terkontaminasi bakteri
Mengisi ulang botol air minum kemasan dapat menyebabkan kontaminasi pada
air dan botol. Setelah botol dibuka, kuman dari luar dapat masuk ke dalam botol
dan membuat air minum yang diisi ulang terkontaminasi. Hal ini dapat
menyebabkan Anda mengalami keracunan dan diare akibat infeksi bakteri
tersebut.
Tercemar bahan kimia
Bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan botol air minum kemasan sekali
pakai, seperti monomer, dapat bercampur dengan air minum apabila digunakan
terlalu lama atau jika botol tersebut terpapar suhu panas.
Selain itu, logam berat yang digunakan dalam pembuatan botol PET,
yaitu antimony, juga dapat tercampur dengan air minum. Pencemaran zat ini
57. Page 57 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
akan lebih mudah terjadi apabila botol minum sekali pakai digunakan untuk
menyimpan cairan lain, misalnya minyak goreng.
Beberapa riset menunjukkan bahwa paparan zat antimony dari pemakaian botol
plastik air minums secara berulang bisa menyebabkan gangguan paru-paru,
jantung, hingga peningkatan risiko terjadinya kanker paru.
Perubahan rasa, bau, dan warna air
Paparan suhu panas secara langsung pada botol air minum kemasan dapat
menyebabkan perpindahan zat kimia yang ditandai dengan perubahan rasa,
bau, dan warna air. Tak hanya itu, zat kimia tersebut juga memberikan dampak
buruk bagi kesehatan.
Tips Memilih Botol Minum yang Aman Digunakan
Selain botol plastik dengan bahan plastik PET, beberapa jenis bahan plastik lain
juga digunakan untuk membuat botol plastik kemasan yang umumnya ditandai
dengan kode angka 1, 2, atau 7.
Jika Anda ingin menggunakan botol minum yang cukup aman untuk dipakai
berulang, carilah botol dengan kode nomor 2. Botol plastik ini terbuat dari HDPE
(high-density polyethylene) dengan ciri bahan yang lebih tebal dan berwarna
keputihan mirip susu. Selain sebagai botol minum, bahan plastik ini biasa
digunakan sebagai botol sampo, deterjen, jus, dan mainan.
Walau cukup aman dipakai, Anda sebaiknya tidak menggunakan wadah plastik
dengan bahan HDPE secara terus-menerus dalam jangka panjang. Selain itu,
botol plastik dengan kode angka 7 sebaiknya juga tidak digunakan secara
berulang.
Pada dasarnya, produsen mendesain botol plastik hanya untuk sekali pakai.
Jadi, untuk solusi terbaik bagi kesehatan dan lingkungan, lebih baik mengganti
botol plastik dengan botol minum yang terbuat dari stainless steel.
Mengingat tidak sedikit risiko yang dapat membahayakan kesehatan dari
mengisi ulang botol minum sekali pakai, sebaiknya hindari kebiasaan tersebut
mulai dari sekarang dan jangan lupa cek keterangan plastik yang tertera pada
kemasan, ya!
Terakhir diperbarui: 3 Juni 2020
Ditinjau oleh: dr. Kevin Adrian
Referensi
https://www.alodokter.com/ini-bahaya-mengisi-ulang-botol-minum-sekali-pakai
58. Page 58 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
13 Juli 2023
Membaca beberapa kali buku Cetak biru Wisata Gekbrong yang disponsori
oleh Danone pada bagian pengelolaan sampah, membuat saya
mengernyitkan dahi.
Simak:
BLOK WASTE TREATMENT - 361 m2
Tempat ini khusus untuk mengolah sampah hasil wisata karena
masyarakat setempat masih mengandalkan menimbun dan membakar
sampah... Kalimat diatas tidak bermakna dalam kaitan untuk perencanaan
dan detilnya.
Saya lalu coba membaca bagian penganggaran biayanya... Ternyata
malah nihil item untuk pembangunan unit pengelolaan sampahnya... Ngeri,
'kali... ini cetak biru.
Catatan
Desa Gekbrong terletak di Kecamatan Gekbrong di Kabupaten Cianjur
Jawa Barat. Desa Gekbrong berbatasan dengan Taman Nasional Gunung
Gede Pangrango (TNGGP) di Jawa Barat.
59. Page 59 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
BLOK WASTE
Tempat ini khusus
untuk mengolah
sampah hasil
wisata, karena
masyarakat
setempat masih
mengandalkan
menimbun dan
membakar
sampah.
60. Page 60 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Bank Sampah 'Sahabat Gajah' Ajak Masyarakat
Ubah Sampah Menjadi Penghasilan
LAMPUNG@RILIS.ID
BANDARLAMPUNG
16 JULI 2023 - 13:42 WIB
RAGAM |RILISID
PEMBINA BANK SAMPAH 'SAHABAT GAJAH', ASRIAN HENDI CAYA SAAT ACARA
DISKUSI SUMATERA CLEAN UP. FOTO: KALBI RIKARDO
RILISID, Bandarlampung — Bank Sampah 'Sahabat Gajah' (BSSG)
mengajak masyarakat Lampung mengubah sampah menjadi bernilai.
Pembina BSSG Asrian Hendi Caya mengatakan, pihaknya ingin merubah cara
pandang masyarakat tentang sampah.
"Sehingga sampah yang diproduksi setiap hari memiliki nilai ekonomis,"
katanya, Minggu (16/7/2023).
Hal itu ia sampaikan dalam kolaborasi lingkungan Hari Pers Nasional daerah
dengan tema 'Sumatera Clean Up Get In Action' di Pantai Harnas Kelurahan
Way Tataan, Telukbetung Timur, Bandarlampung
Ia mengatakan, pihaknya ingin membuka frame masyarakat bahwa sampah itu
bukan hal yang kotor, tapi bisa menjadi nilai berharga.
"Kalau sampah itu dianggap bernilai maka sampah itu tidak akan dibuang," kata
Asrian.
61. Page 61 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Apalagi masyarakat memproduksi sampah 0,5 kg setiap hari dengan
masyarakat Lampung ada sebanyak sembilan juta orang.
Ketua PWI Pusat Atal S. Depari saat memegang paving block yang terbuat dari
sampah plastik. Foto: Kalbi Rikardo
"Karenanya, kami berharap terbentuknya bank sampah di semua wilayah," kata
dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unila ini.
Sebagai contoh saat ini di Metro telah terbentuk 22 bank sampah. Sampah
kemudian diubah menjadi meja, kursi, paving block, dan kerajinan lain yang
bisa menghasilkan.
Ia mengingatkan, sampah-sampah yang dibuang ke TPA (tempat penampungan
akhir), kalau tidak akan tertampung akan menjadikan lingkungan kumuh.
"Seperti contoh nelayan juga banyak mendapatkan sampah plastik dari mereka
melaut dan dapat diambil untuk dimanfaatkan," kata Asrian.
Ia berharap pihak swasta juga dapat mengambil peran dalam mengelola
sampah. Semisal, PT Coca Cola Amatil Indonesia, yang menggelontorkan Rp9
miliar setiap tahun untuk membeli sampah. (*)
Editor : gueade
TAG:
SUMATERA CLEAN UP
BANK SAMPAH SAHABAT GAJAH
UBAH SAMPAH MENJADI PENGHASILAN
BERITA LAINNYA
62. Page 62 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
MINGGU | 16/7/2023
INISIASI AKSI BERSIH-BERSIH PANTAI, KETUA PWI LAMPUNG: SAMPAH
TANGGUNG JAWAB BERSAMA
MINGGU | 16/7/2023
BANK SAMPAH 'SAHABAT GAJAH' AJAK MASYARAKAT UBAH
SAMPAH MENJADI PENGHASILAN
USAI BERSIH-BERSIH PANTAI, IKWI LAMPUNG BAGIKAN RATUSAN SEMBAKO KE
WARGA
https://lampung.rilis.id/Ragam/Berita/Bank-Sampah-Sahabat-Gajah-Ajak-
Masyarakat-Ubah-Sampah-Menjadi-Penghasilan-uJtlC0m
63. Page 63 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Menyulap Sampah Plastik Menjadi Paving Block
TAMPAN FERNANDO
BANDARLAMPUNG
16 JULI 2023 - 17:48 WIB
INSPIRASI|RILISID
KETUA BANK SAMPAH HATI BERSERI, MULYADI SAAT MEMPROSES PAVING BLOCK DARI
SAMPAH PLASTIK. FOTO : TAMPAN/RILIS.ID
RILISID, Bandarlampung — Biasanya sampah plastik dibuang
sembarangan karena dianggap tak lagi bernilai. Tapi bagi Bank Sampah Hati
Berseri asal Kota Metro, sampah plastik bisa dijadikan cuan. Disulap menjadi
paving block berkualitas tinggi lalu dijual dengan harga yang kompetitif.
Paving block dari sampah plastik tak kalah dari produk yang terbuat dari
semen. Bahkan jauh lebih kuat dan anti pecah.
Ketua Bank Sampah Hati Berseri, Mulyadi mengatakan cara membuat paving
block dari sampah plastik yaitu dengan mengumpulkan sampah ke dalam
wadah drum yang sudah dipotong.
Kemudian plastik dipanaskan menggunakan kompor gas hingga mencair, lalu
dimasukkan ke dalam cetakan paving dan direndam di air.
“Untuk buat satu paving ini kita butuhnya 2 kilo sampah plastic, paling bagus
itu bahannya dari plastik asoy. Jadi mau warna apapun plastiknya kalau sudah
dipanaskan nanti melebur jadi warna hitam,” kata Mulyadi kepada Rilis.id, di
acara bersih-bersih Pantai Harnas bersama PWI Lampung, Minggu
(16/7/2023).
64. Page 64 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Sebelum dipanaskan, semua plastik terlebih dahulu dibersihkan agar tidak
membawa benda lain. Seperti pasir, potongan kayu maupun sampah sisa
makanan.
Untuk pembuatan 1 paving block, butuh waktu sekitar 10 sampai 15 menit.
Sementara harga jualnya dibandrol Rp140 ribu per meter atau setara 25 keping
paving block.
“Sampah plastiknya kita beli dari masyarakat harganya Rp1.000 per kg, jadi kan
butuh 50 Kg untuk kebutuhan 1 meter persegi. Berarti biayanya bahannya
Rp50 ribu, sisanya itu (Rp90 ribu) yang untuk membayar upah pekerja dan
prosesnya,” jelas dia.
Meski harganya lebih mahal jika dibandingkan dengan paving semen/beton,
Mulyadi memastikan paving dari sampah plastik ini lebih kuat dan tidak
gampang pecah. Selain itu punya daya rekat yang kuat.
Produk paving dari sampah plastik ini mulai dilirik oleh masyarakat. Bahkan
Bank Sampah Hati Berseri telah mendapat orderan paving block untuk luasan
1.800 meter persegi.
Namun Mulyadi mengakui jumlah produksi saat ini belum bisa mengimbangi
permintaan itu karena minimnya bahan baku. Hal itu karena masih banyak
masyarakat yang membuang sampah sembarangan dan tidak mau memilah
sampah dari rumah.
“Kalau pesanan ada 1.800 meter artinya kami harus cari bahan plastik sebanyak
90 ton. Kalau misalnya 1 minggu dapat 10 ton sudah lumayan, tapi ini kan rata-
rata produksi masih minim karena kita masih kekurangan bahannya,” jelas dia.
Untuk itu, Bank Sampah Hati Berseri terus melakukan sosialisasi, edukasi dan
promosi kepada masyarakat agar mau memilah sampah plastik untuk dijual.
Karena hal itu juga akan menambah pemasukan bagi warga.
65. Page 65 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
“Kita sudah coba edukasi ke tingkat RT. Kita anjurkan sampahnya dipilah agar
tidak dibuang begitu saja, tapi bisa menghasilkan uang ke mereka. Misalnya
sampah sisa makanan untuk budidaya maggot dan plastiknya kita beli untuk
bikin paving,” tutupnya. (*)
Editor : Tampan Fernando
TAG:
SAMPAH PLASTIK PAVING BLOCK BANK SAMPAH PWI LAMPUNG
https://lampung.rilis.id/Kolom/Berita/Menyulap-Sampah-Plastik-Menjadi-
Paving-Block-umVan1l
TMI Hari ini
@TMIHARINI
16 Jul
Nelayan di Sukaraja meminta sebagian sampah di lepas pantai tidak
dibersihkan oleh Pandawara Group. “Kami tidak bisa dibangun dermaga
(beton) karena perahu nelayan di sini hanya butuh sekedar buat landasan.
Dermaga itu kan cor-coran, sementara perahu kita fiber, jebol terus,”
346 1.34 5.439
1 jt
TMI Hari in
66. Page 66 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
@TMIHARINI
·
16 Jul
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Lampung ini alasan
masalah sampah terus ada "Nelayan sini memang minta ini tidak
dibersihkan, karena dipakai untuk sandaran kapal mereka. Itulah makanya
(pengelolaan sampah) kesulitan berdiri, saling bertentangan dengan
masyarakat,"
6 118 228
220,1 rb
TMI Hari in
@TMIHARINI
16 Jul
Sumber: https://balam.lappung.com/nelayan-sukaraja-butuh-dermaga-
lepas-pantai/… https://detik.com/sumbagsel/berita/d-6817247/polemik-
pantai-sukaraja-nelayan-memang-minta-sampah-jangan-dibersihkan…
67. Page 67 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
pramborsfm.com
Nelayan Mengeluh Minta Sisakan Sampah setelah Pantai Sukaraja
Lampung Dibersihkan | PramborsFM
Para nelayan juga menolak dibuatkan dermaga, Kawula Muda. Menurut
mereka, mereka tidak memerlukan dermaga, cukup bergantung pada
sampah-sampah tersebut.
3 17 77
149,2 rb
Gee Abhimanyu Saputra
@itskindavinny
16 Jul
Kayak gini ok juga...
68. Page 68 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
1 1 65
49,8 rb
Tampilkan balasan
ALFA138 OFFICIAL SLOT ONLINE
@alfa138slot
16 Jul
pelanpelan pak nelayan after sampah bersih semoga dermaga di buatkan
127
44,7 rb
Anak Bapak Ibu
@iceshakeavocado
16 Jul
Idih pemda, kok kesannya ngelempar narasi emang nelayan2nya yang
minta sampah stay disana buat landasan. Pdhl yg diminta mreka cuma 1
jangan di cor biar ga ancur kapal mreka. Tinggal bikin modelan gini dan
sosialisasi, yakin deh nelayan2nya pasti mau
69. Page 69 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Kutip Tweet
Anindra A Farras
@AnindraFarras
16 Jul
Membalas @TMIHARINI
Padahal bisa tuh pakai dermaga apung aman untuk kapal kapal kecil
35 185
Chihy
@mioitukucing
16 Jul
Pemprovnya gamau mengeluarkan anggaran untuk dermaga apung, nahh
nelayannya sendiri jg gk ada biaya, jadilah sampah itu tadi buat alternatif,
tapi itu jg salah.
Lihat juga
https://www.pramborsfm.com/news/nelayan-mengeluh-setelah-pantai-
sukaraja-lampung-dibersihkan-pandawara-group/all
70. Page 70 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Walhi Temukan Sampah Plastik 140 Produsen
Cemari Pesisir Marunda Kepu Jakarta
Reporter
Maria Fransisca Lahur
Editor
Sunu Dyantoro
Senin, 17 Juli 2023 12:04 WIB
Foto udara alat berat (escavator) mengangkut sampah yang menumpuk di Hutan Mangrove
Muara Angke, Jakarta Utara, Sabtu 15 Juli 2023. Menurut petugas setiap harinya mengangkat
kurang lebih 2 ton sampah yang didominasi oleh sampah plastik dan samoah tersebut
selanjutnya akan dipindahkan ke TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu) Bantargebang.
ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi DKI
Jakarta menyatakan produsen produk konsumen melakukan pencemaran sampah
plastik di Pesisir Marunda Kepu, Jakarta Utara. Walhi mengungkapkan temuannya
itu pada hari ini, Senin, 17 Juli 2023. “Ditemukan sekitar 352 merek dari 140
produsen produk konsumen terlibat pencemaran sampah plastik di sana,” kata
Muhammad Aminullah, Juru kampanye Walhi Jakarta.
Ia menjelaskan temuan ini didapat dari audit merek yang dilakukan Walhi Jakarta
pada 18 Maret 2023 lalu. Plastik kemasan minuman serbuk menjadi sampah yang
paling banyak ditemui.
Baca Juga: Dukung Gaya Hidup Ramah Lingkungan dengan Cara Berikut
Dari total 2.697 keping sampah plastik sekali pakai yang ditemukan, 32,96 persen di
antaranya merupakan kemasan minuman serbuk. Kemasan plastik dari produk
cemilan menempati urutan kedua dengan persentase 22,47 persen dan penyedap
makanan di urutan ketiga dengan persentase 10,6 persen.
71. Page 71 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Semantara itu, dalam kategori merek, produk Kapal Api dan Good Day keluaran
Kapal Api Global menjadi dua merek teratas yang sampah kemasannya paling banyak
ditemukan. Dua produk kopi instan ini menempati urutan pertama dan kedua dengan
jumlah masing-masing 199 dan 195 buah. Sementara Indomie, mie instan produk
Indofood berada pada posisi tiga dengan jumlah temuan 84 buah.
Dominasi Kapal Api dan Good Day yang berada dalam satu perusahaan, menjadikan
Kapal Api Global sebagai produsen dengan jumlah temuan sampah paling banyak.
Temuan sampah Kapal Api mencapai 455 buah. Wings menjadi produsen kedua
dengan jumlah sampah mencapai 318 buah, sementara Unilever menempati urutan
ketiga dengan jumlah sampah kemasan mencapai 214 buah.
Baca Juga: Kecelakaan SUV di Exit Tol Plumpang, 3 Tewas, 1 Luka RIngan
Sedangkan, dominasi plastik sekali pakai dan plastik saset secara keseluruhan, Brand
Audit Sampah Plastik Walhi Jakarta 2023 telah menemukan setidaknya 5547 keping
sampah. “Keseluruhan jumlah tersebut terbagi dalam 16 jenis dari enam kategori
sampah,” kata Aminullah. Adapun enam kategori sampah yang berhasil ditemukan
meliputi: plastik daur ulang, plastik sekali pakai, kertas, karet, kaca dan B3.
Seluruh jenis sampah dari kategori plastik sekali pakai merupakan jenis yang paling
banyak ditemukan. Saset menjadi plastik paling banyak ditemukan dengan jumlah
2.697 buah, disusul sedotan plastik dengan jumlah 2.001 buah, serta styrofoam di
posisi ketiga dengan jumlah 235 buah.
Menurut Walhi, dominasi sampah kemasan plastik sekali pakai di pencemaran
sampah Pesisir Marunda Kepu menegaskan plastik sekali pakai telah menjadi
ancaman serius bagi kelangsungan lingkungan hidup. Temuan ini juga
mengindikasikan adanya pengabaian produsen produk konsumen untuk bertanggung
jawab atas sampah kemasan yang telah mereka produksi.
Padahal, dalam aturan pengelolaan sampah, produsen bertanggung jawab atas
kemasan yang telah mereka produksi. Selain harus menggunakan bahan-bahan yang
dapat diurai oleh alam, produsen juga diwajibkan mengambil kembali sampah-
sampah kemasan yang telah mereka produksi.
72. Page 72 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Selain itu, dominasi sampah kemasan plastik juga menunjukkan kelalaian pemerintah
untuk menegakkan aturan pengelolaan sampah oleh produsen. Sebab kelalaian
tersebut, sampah kemasan yang seharusnya ditarik kembali oleh produsen menjadi
tercecer dan mencemari perairan.
Baca juga: Sampah Plastik Naik 20 Kali Lipat, Dosen Teknik Lingkungan ITS
Ingatkan Bahaya Sampah Mikroplastik
Walhi DKI Jakarta ingin pemerintah tegas
Melihat dampak yang ditimbulkan oleh kemasan plastik produsen, pemerintah
seharusnya bisa mengambil tindakan tegas pada para produsen yang terbukti
mencemari lingkungan. “Walhi Jakarta menilai kelalaian produsen dan pengabaian
pemerintah atas pengelolaan sampah oleh produsen tersebut berpotensi berdampak
buruk bagi lingkungan dan masyarakat,” kata Aminullah.
Sampai saat ini saja, kata dia, sampah plastik masih menumpuk dan menyebabkan
pendangkalan di sekitar Pesisir Marunda Kepu. Akibatnya, masyarakat, khususnya
nelayan kesulitan untuk menyandarkan perahunya.
Selain itu, kepingan plastik juga akan menjadi mikroplastik yang dapat dimakan oleh
biota perairan. Pada akhirnya, mikroplastik itu akan masuk ke tubuh manusia yang
mengkonsumsi biota laut yang sudah terkontaminasi mikroplastik.
Atas dasar temuan itu, Walhi Jakarta mendesak agar pemerintah melalui Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mempercepat dan mengoptimalisasi
Peraturan Menteri (Permen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 75 Tahun 2020
tentang Peta Jalan Pengurangan Plastik oleh Produsen. Hal tersebut guna menekan
jumlah plastik yang diproduksi produsen. Sebab jika tidak di batasi, pencemaran
plastik akan terus terjadi.
“Pemerintah juga harus memberikan sanksi tegas pada produsen yang terbukti
membiarkan sampah plastik kemasannya mencemari lingkungan,” kata
Aminullah. Sebab atas kelalaian produsen tersebut, lingkungan dan masyarakat
menjadi korban.
73. Page 73 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Selain itu, produsen produk kemasan juga harus bertanggung jawab terhadap
kemasan plastik yang mereka produksi sebagaimana diatur Undang-undang (UU)
No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, Peraturan Pemerintah (PP) No.81
Tahun 2012 tentang Sampah Rumah Tangga dan Sejenis Rumah Tangga, dan Permen
Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 75 Tahun 2020 Tentang Peta Jalan
Pengurangan Plastik oleh Produsen.
Ketiga regulasi itu secara tegas menyebutkan produsen bertanggung jawab untuk
menggunakan bahan kemasan yang mudah terurai oleh alam, mendaur ulang kembali
kemasan produk, serta mengambil kembali produk yang telah mereka produksi.
Pilihan Editor: Mikroplastik Air Laut di Mayangan Probolinggo Tinggi, Dukung
Data 36 Merek Garam Tercemar
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di
kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk
bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
5 menit lalu
Sampah PlastikWalhiDKI JakartaMarunda KepuJakarta UtaraPencemaran Konsumen
https://tekno.tempo.co/read/1748899/walhi-temukan-sampah-plastik-140-
produsen-cemari-pesisir-marunda-kepu-jakarta
Benarkah Daur Ulang Sampah Bisa Selamatkan
Fahri Zulfikar - detikEdu
Rabu, 26 Jul 2023 14:30 WIB
Jakarta - Pernahkah menghitung berapa jumlah sampah yang kamu buang
setiap hari? Mungkin kamu sudah membuangnya ke tempat sampah dan
kemudian didaur ulang. Tapi apakah sudah aman untuk lingkungan?
Secara umum, jenis tempat sampah ada tempat sampah organik, tempat
sampah daur ulang, dan tempat sampah kompos. Selama ini, banyak dari
kita akan memilih tempat sampah daur ulang, tapi itu seringkali pilihan
yang salah.
74. Page 74 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Foto: Yulius Satria Wijaya/Antara Foto
Faktanya, opsi yang paling ramah lingkungan tidak tersedia di tempat
sampah. Tapi seharusnya, tidak pernah memakai bungkus atau barang
sekali pakai.
Baca juga: Air Terkontaminasi Mikroplastik Jadi Bukti Manusia Telah Melakukan
Pencemaran dengan Parah
Baca juga: Mumi Kuno Berusia 3.000 Tahun Ditemukan Tertimbun Sampah, Begini
Wujudnya
Krisis Limbah Global
Melansir Science Alert, para ahli secara luas setuju bahwa manusia
menghasilkan limbah di seluruh dunia pada tingkat yang tidak dapat
dikelola dan tidak berkelanjutan. Mikroplastik telah mencemari wilayah
paling terpencil di Bumi dan menumpuk di tubuh manusia dan hewan.
Memproduksi dan membuang barang merupakan sumber utama emisi gas
rumah kaca dan ancaman kesehatan masyarakat, terutama bagi
masyarakat rentan yang menerima limbah dalam jumlah besar.
Penelitian baru menunjukkan bahwa bahkan ketika plastik didaur ulang, itu
menghasilkan polusi mikroplastik dalam jumlah yang mengejutkan.
Mengingat cakupan dan urgensi masalah ini, pada Juni 2023, Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) mengadakan pembicaraan dengan perwakilan
pemerintah dari seluruh dunia untuk mulai menyusun pakta yang mengikat
secara hukum yang bertujuan membendung limbah plastik berbahaya.
Sementara itu, banyak kota dan negara bagian AS melarang produk
plastik sekali pakai atau membatasi penggunaannya.
Bagaimana Solusinya?
Para ahli telah lama merekomendasikan untuk mengatasi masalah limbah
75. Page 75 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
dengan memprioritaskan strategi pengurangan sumber yang mencegah
terciptanya limbah sejak awal, daripada berusaha mengelola dan
mengurangi dampaknya nanti.
Badan Perlindungan Lingkungan A.S. dan organisasi lingkungan
terkemuka lainnya seperti Program Lingkungan PBB menggunakan
kerangka kerja yang disebut hierarki pengelolaan limbah yang
mengurutkan strategi dari yang paling disukai lingkungan hingga yang
paling tidak disukai.
Hierarki pengelolaan sampah yang akrab mendorong orang untuk
melakukan urutan tiga hal yakni "Mengurangi, Menggunakan Kembali,
Mendaur Ulang".
Membuat barang yang dapat didaur ulang lebih baik dari perspektif
keberlanjutan daripada membakarnya di insinerator atau menguburnya di
TPA, tetapi tetap menghabiskan energi dan sumber daya.
Sebaliknya, mengurangi timbunan limbah menghemat sumber daya alam
dan menghindari dampak lingkungan negatif lainnya selama masa pakai
produk.
Mendaur Ulang dengan Buruk
Sebagai contoh, dalam sebuah studi di AS, peserta gagal mendaur ulang
sebagai strategi pengelolaan limbah, karena mereka tidak melakukannya
dengan baik.
Hal ini tidak mengherankan, karena sistem daur ulang AS saat ini
membebankan tanggung jawab kepada konsumen untuk memisahkan
bahan yang dapat didaur ulang dan menjauhkan kontaminan dari tempat
sampah.
Ada banyak variasi dalam hal apa yang dapat didaur ulang dari komunitas
ke komunitas, dan standar ini dapat sering berubah saat produk baru
diperkenalkan dan pasar untuk bahan daur ulang bergeser.
Studi kedua kami meminta peserta untuk menyortir barang-barang
konsumsi umum ke dalam daur ulang virtual, kompos, dan tempat
sampah, lalu mengatakan seberapa yakin mereka dengan pilihan mereka.
Banyak orang menempatkan kontaminan daur ulang yang umum,
termasuk kantong plastik (58%), cangkir kopi sekali pakai (46%), dan bola
lampu (26%), secara keliru dan seringkali dengan percaya diri
menempatkan di tempat sampah daur ulang virtual.
Untuk beberapa bahan, seperti karton dan aluminium foil, jawaban yang
tepat dapat bervariasi tergantung pada kapasitas sistem pengelolaan
sampah setempat.
76. Page 76 of 177 Plastik & Sampah: Pantauan Julii 2023
Ini dikenal sebagai wish cycling yakni menempatkan barang-barang yang
tidak dapat didaur ulang ke aliran daur ulang dengan harapan atau
keyakinan bahwa barang-barang tersebut akan didaur ulang.
Wish cycling menimbulkan biaya dan masalah tambahan bagi pendaur
ulang, yang harus menyortir bahan, dan terkadang mengakibatkan bahan
yang dapat didaur ulang ditimbun atau dibakar.
Meskipun peserta kami sangat bias terhadap daur ulang, mereka tidak
yakin itu akan berhasil. Peserta dalam survei pertama kami diminta untuk
memperkirakan berapa fraksi plastik yang telah didaur ulang sejak
produksi plastik dimulai. Menurut perkiraan yang banyak dikutip,
jawabannya hanya 9%.
Responden beralasan bahwa sebagian besar telah berakhir di tempat
pembuangan sampah dan lingkungan.
Menurut ahli, ada pendekatan lain yang menempatkan lebih banyak
tanggung jawab pada produsen. Caranya adalah dengan meminta mereka
untuk mengambil kembali produk mereka untuk dibuang, menutupi biaya
daur ulang dan merancang serta memproduksi barang yang mudah didaur
ulang secara efektif.
Pendekatan ini digunakan di beberapa sektor di AS, termasuk aki mobil
asam timbal dan elektronik konsumen, tetapi sebagian besar bersifat
sukarela atau diamanatkan di tingkat negara bagian dan lokal.
Baca juga: Apakah Nuklir Ramah Lingkungan? Ini Jawaban Para Profesor
Simak Video "Siswa SMP di Palopo Olah Sampah Jadi Busana untuk Fashion Show"
(faz/pal)
sampah krisis limbah plastik daur ulang lingkungan penelitian
Baca artikel detikedu, "Benarkah Daur Ulang Sampah Bisa Selamatkan Lingkungan?
Ini Kata Ahli" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6842411/benarkah-
daur-ulang-sampah-bisa-selamatkan-lingkungan-ini-kata-ahli.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6842411/benarkah-daur-ulang-
sampah-bisa-selamatkan-lingkungan-ini-kata-ahli