SlideShare a Scribd company logo
1 of 169
Download to read offline
Page 1 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
Plastik dan Sampah:
Pantauan bulan Februari 2022
Oleh: Riza V. Tjahjadi
Negosiasi global tentang Polusi Plastik dimulai dengan diawali
oleh UNEA5 di kantor UNEP Nairobi Kenya; prosesnya
diperikirakan akan makan waktu 2 tahun
HPSN 2022 banyak diacarai dengan jumiting daripada aksi
lapang. Dan beritanyapun tak banyak berbentuk naskah Cuma
Sampah, dikorupsi pembangunan instalasinyal Waah… sayangnya
beritanya cuma sekali saja
(Terlambat nemu berita di bawah)
Susi Pudjiastuti: Jaga Kebersihan Pantai Pangandaran
dari Sampah Plastik
Jumat, 17 Desember 2021 | 20:37 WIB
Oleh: Willy Masaharu / WM
Susi Pudjiastuti.
(Foto: Antara)
Jakarta, Beritasatu.com - Ketua Umum Pandu Laut
Nusantara Susi Pudjiastuti mengatakan, tren
jumlah wisatawan yang berkunjung ke
pantaiPangandaran makin meningkat. Mantan
Menteri Kelautan dan Perikanan ini kebersihan
pantai harus dijaga, khususnya dari sampah
plastik, apabila tidak dilakukan maka imbasnya bisa
ke tangkapan nelayan menjadi berkurang
―Beach clean up. Pangandaran ini, wisatawannya banyak, makin hari
makin banyak.
Kalau kita tidak ajak masyarakat, tidak memberi contoh dan ini loh plastik
itu kanmakin hari makin banyak. Banyak nelayan pun terkena dampaknya.
Terkena dampaknya, pendapatan mereka dari 10 kilogram itu yang 9
kilogramnya plastik dan 1 kilogramnya ikan, lama-lama nanti mereka tidak
bisa dapat hasil lagi. Jadi tentunya ya saya mengimbau ayolah kita semua
Page 2 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
sadar bahwa plastik itu dispose-nya bisa ratusan tahun.
Padahal kita setiap hari memproduksi sampah plastik. Kalau kita tidak
mulai mengurangi, tentunya sampah plastik akan menggunung,‖ kata Susi,
yang dikutip dari Beritasatu TV, Jumat (17/12/2021)
Sementara itu, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, upaya
beach clean up adalah menjaga keelokan Pangandaran agar terus
menawan. Jeje berharap, beach clean up bisa memberi motivasi kepada
masyarakat, khususnya kepada wisatawan yang berkunjung ke
Pangandaran. Sebab, kendati petugas terus melakukan pembersihan
sampah namun tanggung jawab sampah menjadi milik semua.
BACA JUGA Sektor Kelautan dan Perikanan Jadi Andalan Pangandaran Selama
Pandemi
―Saya kira itu bagian dari kampanye kebersihan agar lingkungan kita
bersih dan tentu yang terakhir adalah bagaimana Pangandaran yang
sudah cantik menjadi cantik kembali,‖ katanya.
Jeje melanjutkan, gerakan beach clean up tidak setiap hari. Sasaran yang
paling utama adalah membangkitkan semangat, motivasi dari masyarakat,
bagaimana kebersihan itu menjadi hal yang penting.
Beach clean up di pantai Pangandaran juga melibatkan berbagai pihak,
antara lain, masyarakat dan pelajar. Bertujuan memupuk kesadaran anak
dan remaja.
Kepala Marketing Mesin Tempel Suzuki, Aceng Ulumidin menerangkan,
sumber daya laut merupakan potensi besar negara. Maka dari itu, menurut
Aceng, Suzuki konsisten mengadakan giat bersih-bersih pantai sekaligus
menggandeng komunitas anak muda.
BACA JUGABupati Pangandaran Ungkap Cara Bangkitkan Sektor Pariwisata
―Kita ingin memupuk kesadaran mereka sejak dini agar mereka peduli
terhadap kelestarian lingkungan, terutama laut. Laut ini kan adalah sumber
daya yang ke depannya menjadi sumber daya utama kita.
Sementara para murid 01 Pangandaran mengaku bangga dapat
berkontribusi dalam pelestarian pantai. Menurut mereka, hal ini dapat
membantu masyarakat sekitar untuk menjaga kelestarian pantai
Pangandaran.
―Dengan bersih-bersih ini dapat membantu warga Pangandaran agar tidak
buang sampah sembarangan dan membantu membersihkannya. Dan juga
bisa membantu hewan yang di tengah laut agar tidak memakan sampah-
sampah yang dibuang warga,‖ kata salah satu siswa.
Page 3 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
Sumber: BeritaSatu.com
TAG: Beach Clean Up Susi Pudjiastuti Sampah Plastik Wisata
Pangandaran Pandu Laut Nusantara
Copyright © 2022 BeritaSatu Allright Reserved
Susi Pudjiastuti: Jaga Kebersihan Pantai Pangandaran dari Sampah
Plastik https://brt.st/7wvR
(Terlambat nemu berita di bawah)
Buang Limbah B3 ke Indonesia Nahkoda Kapal
Singapura Jadi Tersangka
11 Januari 2022
– Berkas Penyidikan bersama oleh Penyidik Gakkum KLHK dan Penyidik
KSOP khusus Batam dalam kasus pengangkutan limbah tanpa izin
memasuki wilayah Indonesia telah dinyatakan lengkap, pada Selasa
(11/1). Tersangka CP (48 tahun), nakhoda kapal SB Cramoil Equity
ditahan di Polda Kepulauan Riau dan barang bukti telah diserahkan
kepada Jaksa Penuntut Umum, Kejaksaan Negeri Kota Batam.
Penetapan CP sebagai tersangka dikarenakan Kapal SB Cramoil Equity
berbendera Belize milik Perusahaan Singapura Cramoil Pte Ltd.,
memasuki dan membawa limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) ke
wilayah perairan Indonesia tanpa izin selama 3 hari berturut-turut. Kapal
SB Cramoil Equity mengangkut 20 kontainer jenis IBC tank berkapasitas
1.000 liter, berisi limbah B3 cair dari Pelabuhan Singapura dengan tujuan
laut lepas (highseas). Dari hasil laboratorium diketahui limbah itu adalah oil
& grease dan berdasarkan ketentuan hukum Indonesia masuk kategori
limbah B3.
Seperti diketahui, membawa limbah tanpa izin memasuki wilayah
Indonesia dilarang dan merupakan tindak pidana berdasarkan Pasal 106
Undang-Undang No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Direktur Jenderal Penegakan Hukum
(Gakkum), KLHK, Rasio Ridho Sani mengatakan tersangka CP melanggar
Pasal 69 ayat 1 huruf d dan Pasal 106 UU No 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Laman darilaut.id menyebutkan CP juga diduga melanggar Pasal 329
Undang-Undang No 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran yang menetapkan
setiap orang yang melakukan pengangkutan limbah B3 tanpa
memperhatikan spesifikasi kapal akan dikenakan pidana penjara paling
lama 2 tahun dan denda paling banyak Rp 300 juta, berdasarkan Pasal
Page 4 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
233 Ayat 1 yang mengatur bahwa pengangkutan limbah bahan berbahaya
dan beracun dengan kapal wajib memperhatikan spesifikasi kapal untuk
pengangkutan limbah.
Direktur Penegakan Hukum Pidana, Ditjen Gakkum KLHK, Yazid Nurhuda,
mengatakan penanganan kasus ini tindak lanjut kerja sama operasi tingkat
internasional ―30 Days Operation at Sea 3.0‖ untuk menangani kejahatan
di laut agar bisa dilaksanakan bersama-sama antar kementerian dan
lembaga di beberapa negara.
Kasus ini berawal dari Patroli Keselamatan Maritim KSOP Khusus Batam.
KSOP Khusus Batam mendapat informasi pada tanggal 13 Juni 2021
bahwa kapal SB Cramoil Equity berbendera Belize memasuki wilayah
perairan Batam.
Tim patroli mendapati kapal itu di perairan Nongsa. Saat diperiksa, Tim
mengetahui kapal itu memiliki port cleareance dengan tujuan high seas
dan memerintahkan kapal keluar dari wilayah perairan Batam.
Pada 15 Juni 2021, Tim Patroli KSOP Batam masih menemukan Kapal SB
Cramoil Equity masih berada di perairan Batam. Tim kemudian kembali
memeriksa muatan kapal dan menemukan 20 IBC tank berisi cairan yang
diduga limbah B3. KSOP Khusus Batam menggandeng Direktorat
Penegakan Hukum Pidana, Ditjen Gakkum KLHK, untuk menyidik dugaan
pelanggaran pidana lingkungan hidup. [LN-05]
redaksi@limbahnews.com
limbahnews.com adalah media informasi limbah/sampah, solusi, teknologi, bisnis,
industri, dan inovasi ekonomi sirkular. Platform ini juga melayani berbagai jasa,
AMDAL, konsultasi, promosi, penguatan brand/citra, serta berbagai kerja sama atau
kegiatan pelestarian lingkungan lainnya. Info lebih rinci melalui WA 081356564448.
https://limbahnews.com/buang-limbah-b3-ke-indonesia-nahkoda-kapal-
singapura-jadi-tersangka/
3 Ide Dekorasi Rumah dengan Barang Daur Ulang
untuk Rayakan Imlek
Reporter:
Tempo.co
Editor: Yunia Pratiwi
Selasa, 1 Februari 2022 09:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tahun Baru Imlek identik dengan waktu berkumpul
bersama orang tersayang. Terlebih di saat pandemi, kumpul di rumah
bersama keluarga merupakan opsi utama yang aman dan nyaman. Sebab
Page 5 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
itu, keindahan dan kebersihan rumah merupakan faktor penting yang perlu
diperhatikan agar keluarga merasa nyaman.
Selain membuat tampilan rumah
semakin rapi, kegiatan
membersihkan rumah juga dipercaya
dapat mengusir kesialan dari tahun
lalu sehingga bisa menyambut tahun
Macan Air dengan lebih baik. Jika
ingin tampilan yang berbeda, kamu
bisa memanfaatkan barang-barang
yang sudah tak terpakai lagi di
rumah untuk kamu jadikan dekorasi
yang cantik.
Menurut Marketing Manager Krisbow, Lo Novita Andriany, hunian yang
nyaman memberikan atmosfer yang positif ke seluruh penghuni rumah dan
tentunya para tamu.
―Dalam rangka Hari Raya Imlek, Krisbow hadir untuk memenuhi kebutuhan
dekorasi rumah agar makin memudahkan masyarakat untuk mempercantik
rumahnya. Selain itu, Krisbow juga mendukung para konsumen kami
dalam gerakan cinta lingkungan dengan cara mendaur ulang barang-
barang tidak terpakai yang ada di rumah,‖ ujarnya dalam keterangan pers
yang diterima Tempo. ―Kami menyediakan berbagai perkakas berkualitas
yang bisa didapatkan dengan lebih hemat jika bertransaksi dengan
ShopeePay.‖
Berikut ini tiga ide mengkreasikan barang-barang tidak terpakai menjadi
dekorasi rumah yang unik
1. Sampah botol kaca jadi vas aesthetic
Kreasi vas dari botol kaca. (dok. Krisbow - Freepik)
Tak perlu repot membeli vas bunga baru untuk menghiasi rumahmu,
penampilan rumah yang estetik bisa diciptakan melalui pemanfaatan
botolkaca bekas. Anda hanya memerlukan botol kaca dan tali rami goni
untuk membuat sebuah vas bunga yang cantik.
Caranya mudah, Anda hanya perlu melilitkan tali rami goni dan rekatkan
menggunakan lem tembak atau glue gun pada botol kaca yang sudah
dibersihkan. Isi vas dengan tanaman cantik yang juga dipercaya bisa
membawa hoki pada perayaan Imlek, seperti tanaman mei hwa,
anthurium, bunga bakung, atau pohon uang.
2. Ornamen oriental unik dari kayu atau bambu bekas
Page 6 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
Sumpit bambu atau patahan kayu kadang menjadi salah satu limbah yang
paling menumpuk di rumah. Namun, limbah tersebut juga merupakan
bahan baku yang dapat disulap menjadi ornamen unik sebagai dekorasi
untuk menyambut Tahun Baru Imlek nanti.
Anda bisa menggunakan mesin gergaji untuk mempermudah dan
membantu proses pemotongan agar sesuai dengan keinginan.
Potong bambu atau kayu sesuai dengan keinginanmu, kemudian amplas
agar permukaannya menjadi lebih halus. Kalau ingin hasil yang lebih
ekstra, gunakan cat dengan warna merah untuk menambahkan aksen
Imlek. Untuk pengaplikasiannya dapat menggunakan kuas atau sprayer
untuk hasil yang lebih halus. Kemudian, susun secara vertikal hingga
membentuk sebuah pola yang kamu inginkan. Hiasan kayu atau bambu
tersebut bisa menjadi pattern cantik dan aksen yang unik di dinding rumah
akan membuat sanak saudara terkesan.
3. Hias meja makan dengan storage sendok dan garpu yang unik
Momen Tahun Baru Imlek juga biasanya diisi dengan tradisi makan
bersama keluarga. Anda bisa mendekorasi meja makan dari ornamen
taplak meja, alat makan, sampai ke storage sendok dan garpu.
Manfaatkan kaleng bekas yang menumpuk di rumah untuk menjadi
storage sendok dan garpu dengan cara yang mudah.
Haluskan permukaan dari kaleng yang telah dicuci bersih, lalu cat
menggunakan pilox atau cat akrilik dengan warna merah dan emas untuk
menampilkan aksen Imlek di meja makan kamu. Untuk menyatukannya
dengan storage lainnya, gunakan mesin bor untuk melubangi bagian atas
dari kaleng tersebut, lalu satukan dengan menggunakan sekrup.
Jadilah storage sendok dan garpu baru minim budget yang bisa menghiasi
meja makan serta membuat alat makan semakin rapi saat kumpul
keluarga nanti. Imlek Rumah Botol Meja Makan Daur ulang
Tempo Media Group © 2017
https://cantik.tempo.co/read/1556125/3-ide-dekorasi-rumah-dengan-
barang-daur-ulang-untuk-rayakan-imlek/full?view=ok
Page 7 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
Temukan Penetral Bau Sampah, Mahasiswi Sidoarjo Ini
Raih Trash Control Heroes
Suparno - detikJatim
Selasa, 01 Feb 2022 11:20 WIB
Rania Nura Anindhita (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo - Seorang mahasiswi asal Sidoarjo berhasil menemukan eco lindi
cairan penetral bau sampah. Atas temuannya ini, mahasiswa itu diganjar
penghargaan Trash Control Heroes dari Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor.
Mahasiswi tersebut yakni Rania Nura Andindhita warga Desa Prasung,
Kecamatan Buduran. Perempuan 20 tahun ini adalah mahasiswi Fakultas
Biologi UGM.
Rania menuturkan temuannya ini berawal dari
hasil diskusi dengan ayahnya Bahrul Amig.
Kebetulan ayahnya ini adalah Kepala Dinas
Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK)
Kabupaten Sidoarjo.
Ia kemudian menjelaskan air eco lindi yang
ditemukannya berasal dari endapan tumpukan
sampah mempunyai sifat mendukung
keragaman mikroba
"Setelah air lindi ini dicampur dengan molase atau sisa air tebu, katalis
penghasil enzim serta asam sulfat, bisa menghilangkan bau dan mampu
melepaskan amoniak dan metana yang ada di tumpukan sampah," jelas
Rania, Selasa (1/2/2022).
Pembuatan Eco Lindi, lanjut Rania, terbilang cepat dan ekonomis. Satu
galon katalis bisa menghasilkan 10 ribu liter eco lindi. Sedangkan satu kali
pembuatan eco lindi bisa dibuat 42 kali 10 ribu liter.pembuatan Eco Lindi
cepat dan murah. Satu galon katalis bisa menghasilkan 10 ribu
liter eco lindi. Satu kali pembuatan eco lindi bisa dibuat 42 kali 10 ribu liter
tersebut.
Untuk proses penggunaanya, Rania mengatakan cukup cairan
disemprotkan ke tumpukan sampah. Adapun reaksinya hanya
membutuhkan waktu sekitar 5 menit.
"Untuk pengembangannya, nantinya eco lindi tidak hanya bisa
menetralkan bau sampah saja. Namun bisa juga difungsikan sebagai
pupuk atau penyubur tanaman," imbuhnya.
Page 8 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
Menanggapi temuan anaknya ini, Bahrul Amig menyebut sebagai temuan
yang penting untuk dunia lingkungan. Khususnya sampah yang
mengeluarkan bau tak sedap seperti di tempat pembuangan akhir (TPA).
Baca juga:Tertinggi Nasional, Produksi Susu Sapi di Jatim Capai 558.758 Ton
"Bau di TPA dan tempat pengolahan sampah, saat ini telah bisa diatasi
dengan eco lindi ini. Dengan disemprot eco lindi, bau sampah yang datang
di TPA bisa netral," kata Amiq.
Menurut Amiq, Eco Lindi telah diuji coba untuk mengatasi problem bau di
sekitar peternakan. Hasilnya, eco lindi ini dinyatakan aman untuk ternak.
Tak hanya itu, pihaknya eco lindi juga telah mencoba di lingkungan pasar.
"Selain itu kami sudah uji cobakan di lingkungan pasar karena mikrobaya
sangat reaktif.
Temuan Eco Lindi ini bisa diaplikasikan di semua aktivitas limbah yang
menghasilkan bau," tandas Amiq.
Simak Video "Warga Tutup Akses TPA Binuang Polewali Mandar"
(abq/fat)
sampah bau sampah tempat pembuangan akhir penetral bau sampah sidoarjo
Copyright @ 2022 detikcom, All right reserved
Baca artikel detikjatim, "Temukan Penetral Bau Sampah, Mahasiswi Sidoarjo Ini Raih
Trash Control Heroes" selengkapnya https://www.detik.com/jatim/jatim-
moncer/d-5923442/temukan-penetral-bau-sampah-mahasiswi-sidoarjo-ini-
raih-trash-control-heroes
.
BPSPL Ungkap Asal Limbah Medis yang Berserak
di Pantai Selat Bali
CNN Indonesia
Selasa, 01 Feb 2022 13:16 WIB
Denpasar, CNN Indonesia -- Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan
Laut (BPSPL) Denpasar menelusuri temuan limbah medis alat rapid test
antigen yang berserak di Pantai Selat Bali di sisi Banyuwangi, Jawa Timur.
Hasil temuan tersebut, BPSPL mengaku sudah melaporkan ke
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Tadi pagi, sudah dicek. Itu ditemukan sama bungkusnya dan itu banyak
sekali. Kami baru cek di satu lokasi, tadi posisinya persis di seberang
Page 9 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
Terminal Sritanjung, Banyuwangi. Setelah itu, tindak lanjutnya adalah dari
KKP dan Dinas Lingkungan Hidup," kata Kepala BPSL Denpasar,
Permana Yudiarso saat dihubungi, Selasa (1/2).
Yudiarso mengaku belum mengetahui
sumber dari sampah medis tersebut. Ia
menduga sampah tersebut terbawa arus
ombak sampai ke bibir pantai.
"Asalnya memang di sekitar situ dan
pada saat itu kondisi arusnya memang
kencang dari Selatan ke Utara.
Kemungkinan dibuang di sekitar selat
sisi Banyuwangi dan terjebak di pinggir-
pingir pantai," jelasnya.
Yudiarso mengaku akan mengajak dinas kesehatan di Banyuwangi untuk
melakukan pengecekan pembuangan limbah medis di tempat fasilitas
kesehatan.
"Karena itu, ada aturannya kalau memang mereka tidak punya fasilitas itu
kami segera koordinasi dengan teman-teman Kementerian Lingkungan
Hidup yang khusus menangani limbah medis agar ada alat yang bisa
memusnahkan tadi dan itu ada sebenarnya. Cuma prosedurnya saja tidak
tahu bagaimana caranya," ujarnya.
Lihat Juga :
Viral Limbah Medis Antigen Cemari Selat Bali, Nelayan Terganggu
Ia menjelaskan, dalam pandemi saat ini banyak tempat fasilitas kesehatan
yang menyediakan tes antigen. Limbah alat antigen dari fasilitas
kesehatan itu mestinya dikumpulkan dan dimasukkan dalam boks khusus.
"Seharusnya dibakar atau ada perusahaan yang ditunjuk untuk (mengelola
limbah) itu.
Ketika, dia lalai menjalankan tugas itu, maka dia akan dikenakan sanksi
perusahaan bisa dicabut izinnya dan bisa dipidana," tegasnya.
Berbahaya untuk Biota Laut
Yudiarso menyayangkan adanya tindak pencemaran lingkungan tersebut.
Limbah alat rapid test bekas sangat berbahaya bagi lingkungan terlebih
jika tidak ditangani dengan baik.
Selain itu, bagi biota laut seperti ikan dan penyu sampah-sampah itu bisa
saja dimakan.
Page 10 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
Ia khawatir limbah tersebut akan mencemari ikan dan biota laut lainnya
yang akan dikonsumsi manusia.
"Sampah-sampah ini mengambang, yang kita khawatirkan kalau ikan-ikan
besar itu tidak bisa membedakan mana makanan mana sampah, kalau
penyu karena mengapung dimakan saja. Ikan-ikan menggerogoti sedikit-
sedikit masuk ke dalam tubuhnya ada penyakit dan terakumulasi. Kalau,
kita makan ikan itu penyakitnya pindah dari ikan ke kita. Risikonya itu,"
jelasnya.
Lihat Juga : Ratusan Petugas DKI Sempat Terpapar Covid Akibat Limbah Masker
Seperti yang diketahui, Pantai di perairan Selat Bali sisi Banyuwangi, Jawa
Timur, tercemar limbah medis berupa sampah tes Covid-19 antigen. Hal
itu terungkap melalui video yang beredar di media sosial.
Setidaknya ada dua video yang beredar. Dalam tayangan pertama terlihat
ada ratusan hingga ribuan alat tes antigen berupa cutton bud berserakan
di sepanjang pantai.
Sementara video kedua, terdapat beberapa sampah antigen test kit
dibuang dan dibakar di bibir pantai yang terletak di depan Terminal
Sritanjung, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.
(kdf/isn)
Baca artikel CNN Indonesia "BPSPL Ungkap Asal Limbah Medis yang Berserak di
Pantai Selat Bali" selengkapnya di sini:
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220201124927-20-
753707/bpspl-ungkap-asal-limbah-medis-yang-berserak-di-pantai-selat-
bali
.
Berita tanggal 1, diskusi tanggal 2
Duh! WHO: Limbah Suntik Hingga Botol Vaksin Bekas Ancam Dunia
Khoirul Anam, CNBC Indonesia
NEWS
01 February 2022 20:30
Foto: Kantor WHO. (Dokumentasi WHO)
Jakarta, CNBC Indonesia - Jarum suntik, alat tes, dan botol vaksin bekas
dari pandemi Covid-19 mengakibatkan puluhan ribu ton limbah medis.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut hal ini mengancam
kesehatan manusia dan lingkungan.
Page 11 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
"Bahan tersebut, yang sebagian dapat
menular karena virus corona dapat
bertahan di permukaan dan berpotensi
membuat petugas kesehatan mengalami
luka bakar, luka tertusuk jarum suntik,
dan kuman penyebab penyakit," tulis
WHO dikutip Reuters, Selasa
(1/2/2022).
Sementara itu, masyarakat dekat tempat pembuangan sampah yang
dikelola dengan buruk dapat terpengaruh melalui udara yang
terkontaminasi dari pembakaran sampah, kualitas air yang buruk, atau
hama pembawa penyakit.
Laporan WHO menyerukan reformasi dan investasi, termasuk melalui
pengurangan penggunaan kemasan yang menyebabkan tumpukan plastik,
serta penggunaan alat pelindung yang terbuat dari bahan daur ulang.
Diperkirakan sekitar 87.000 ton alat pelindung diri (APD) atau setara
dengan berat beberapa ratus paus biru telah dipesan hingga November
2021.
Selain itu, laporan tersebut menyebut sekitar 140 juta alat uji dengan
potensi menghasilkan 2.600 ton sebagian besar sampah plastik dan
limbah kimia yang bisa mengisi sepertiga kolam renang Olimpiade.
Diperkirakan sekitar 8 miliar dosis vaksin yang diberikan secara global
telah menghasilkan tambahan 144.000 ton limbah dalam bentuk botol
kaca, jarum suntik, jarum, dan kotak pengaman.
Namun, WHO tidak menyebutkan contoh spesifik lokasi penumpukan
limbah paling mengerikan terjadi.
(miq/miq)
TAG: who limbah jarum suntik
https://www.cnbcindonesia.com/news/20220201184222-4-312105/duh-
who-limbah-suntik-hingga-botol-vaksin-bekas-ancam-dunia
Diskusi
[2/2 06.36] TubagusHaryoYLKI:
https://www.cnbcindonesia.com/news/20220201184222-4-312105/duh-
who-limbah-suntik-hingga-botol-vaksin-bekas-ancam-dunia
Page 12 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
[2/2 06.37] TubagusHaryoYLKI: Mungkin WALHI Jakarta bisa buat studi
ttg hal ini atau minimal rilis terkait isu ini. (isul)
[2/2 07.14] Riza V. Tjahjadi: Ini ada seruan dari beberapa WALHI sejak
tahun 2020 hingga 2021.
Sampah medis yang ditemukan di TPST Bantargebang dan TPA
Burangkeng ada pula, tetapi yang berteriak anggota Waljak (saja).
Naah... Catatan saya:
WALHI Lampung April 2020
https://m.antaranews.com/berita/1422569/walhi-ingatkan-masyarakat-
masukkan-limbah-masker-sampah-berbahaya?utm_medium=mobile
WALHI Sulut Agustus 2020
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200807150542-20-
533270/walhi-kecam-pembakaran-apd-corona-dekat-makam-adat-di-
manado
WALHI Jabar Januari 2021
https://prfmnews.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-131337125/walhi-jabar-
nilai-pemerintah-belum-serius-tangani-limbah-medis-di-masyarakat
WALHI Jabar Mei 2021
https://m.liputan6.com/health/read/4549146/walhi-jabar-minta-sampah-
medis-pandemi-jangan-dimusnahkan-dengan-incenerator
https://m.kbr.id/nusantara/05-
2021/walhi_jabar_protes_penggunaan_incenerator_untuk_musnahkan_sa
mpah_medis_covid_19/105294.html
[2/2 08.21] TubagusHaryoYLKI: jempol
[2/2 09.02] Riza V. Tjahjadi: Masih kurang; masih sporadis belum
terprogram -- tampaknya begitu, ya?
[2/2 10.10] TubagusHaryoYLKI: Harusnya di ambil eknas ... Minta
factfinding dari semua daerah
[2/2 10.13] Riza V. Tjahjadi: Itu dia. Di PNLH yl dalam laporan dan diskusi
kelompok tidak ada issue ini toh?
Page 13 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
Di KNLH yad mungkin baiknya disisipkan ke dalam program
termanfdaatkan PNLH
[2/2 10.26] +62 815-8623-3528 Dery:
https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/q961v8335
https://www.google.com/amp/s/amp.lokadata.id/amp/limbah-medis-
meningkat-ada-cara-sederhana-menanganinya
https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/qcfstc384
[2/2 10.27] +62 815-8623-3528: kalo untuk study risert ada di eknas.
[2/2 10.27] +62 815-8623-3528: �
[2/2 10.32] Riza V. Tjahjadi: ✍�
�
�
Meraih Cuan Lewat Ternak 'Pasukan Pelahap Sampah'
M Iqbal - detikNews
Rabu, 02 Feb 2022 07:07 WIB
Cimahi - Sampah menjadi momok tidak berujung bagi masyakat di
perkotaan maupun perkampungan. Lautan sampah bahkan sempat terjadi
di Bandung Raya kala TPA Leuwigajah, Kota Cimahi meledak.
Arief Purnomo (50) menunjukkan bagaimana maggot dari lalat tentara hitam efektif
dalam 'menghabiskan' sampah
Itu gegara sampah. Belum lagi, TPA
Sarimukti yang kini sudah dinilai
melebihi kapasitas akan segera
dihentikan operasinya. Hal itu
memberikan daftar panjang masalah
sampah yang belum ada solusi tepat
menuju bebas sampah.
Tidak ingin terlena dengan menanti kebijakan pemerintah, sekelompok
masyakat di RT 04, RW 18, Komplek Cipageran Asri, Kota Cimahi
bergerak secara mandiri untuk mengelola sampah. Bukan hanya
mengelola, tetapi juga menumbuhkan ketahanan pangan dan menjadi
salah satu sumber penghasilan.
Page 14 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
Arief Purnomo (50) menjadi salah satu pencetus gerakan tersebut yang
dinamai Gerakan Ekonomi Mandiri (GEMI) 0418. Arief menuturkan,
gerakan tersebut berawal ketika sebagian warga bekerja dari rumah
(WFH) ketika pandemi COVID-19 melanda.
Arief dan beberapa warga komplek sering kali nongkrong di pos ronda. Di
sanalah tercetus niatan membentuk GEMI.
"Awalnya sekedar obrolan pos ronda. Hayu dari pada kita nganggur di
rumah, kerjaan beres, kemudian ngobrol akhirnya kebentuklah GEMI ini.
Tujuan GEMI ini adalah untuk ketahanan pangan warga," tutur Arief saat
ditemui detikcom beberapa hari lalu.
Berawal dari Ternak Ikan Lele Bermodalkan dana kas RT, Arief dan
sejumlah warga pun mulai berternak ikan lele.
Sekitar 25 kepala keluarga ikut serta dalam gerakan ini dan bergantian
memberi pakan.Kolam ikan lele menggunakan rumah yang tidak terpakai.
Saat panen, ikan lele itu dibagikan kepada warga sekitar.
"80 bahkan 100 kilo. Hasil panen diberikan gratis kepada warga, dari
setengah hingga 1 kilo," ucapnya yang juga sebagai ketua RT di sana.
Di tengah perjalanan, kebutuhan pakan cukup menguras keuangan.
Sebuah ide terbesit untuk membudidaya maggot sebagi pengganti pakan
ikan lele.
Setelah berjalan beberapa bulan, budidaya maggot pun mendapat
antusias warga lainnya. Kini, sudah ada 354 keluarga yang sampahnya
diolah GEMI 0418 di rumah maggot. Rumah maggot merupakan lokasi
Arief dan warga mengolah sampah dan membudidaya maggot.
'Habiskan' 12 Ton Sampah Per Bulan Bahkan, mereka pun hampir
kekurangan pasokan sampah. Akhirnya, sampah organik dari Pasar Atas
Baru pun dikirim ke sana.
"Sekarang kebutuhan maggot kita dari sampah rumah tangga hampir 2
kuintal dan dari pasar 3 kuintal. Rata-rata sekitar 250 kilogram per hari,"
ungkap Arief.
Satu hal yang tidak pernah Arief sangka, yakni saat ini warga di Cipageran
Asri berhasil mencegah sampah sebanyak 12 ton terbuang ke tempat
pembuangan akhir (TPA) hanya dalam satu bulan.
"Ternyata jika dikelola sepenuh hati dan dikelola baik, kita bisa membantu
pemerintah untuk mengurangi sampah. Sampai saat ini kami bisa
mengoptimalkan 10 hingga 12 ton per bulan. Itu hal luar biasa dan di luar
perkiraan kita," ungkapnya dengan bangga.
Page 15 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
Detikcom pun berkesempatan melihat langsung proses pengolahan
sampah hingga menjadi pakan bagi maggot. Sampah dipilah dan
dikeringkan beberapa hari. Setelah cukup kering, sampah dipindahkan ke
tempat maggot bersarang.
Baca juga: Cerita Hengky Hidupkan Lagi Barongsai yang 'Tertidur' Dua Tahun
Sementara itu, sebuah tempat tertutup menggunakan insect net sebagai
tempat lalat tentara hitam berkembang biak. Nantinya, telur dari lalat akan
dipisahkan hingga berubah menjadi pupa atau ulat maggot.
Ulat inilah yang nantinya akan dibuat menjadi pakan lele. Proses menjadi
pakan pun berbeda, ada yang masih hidup atau sudah kering tergantung
kebutuhan. Kini maggot hasil budidaya warga sudah dijual ke masyakat
luas dan warga meraup keuntungan.
"Sebagian lagi untuk kebutuhan pakan kita, sebagian lagi kita jual.
Produksi maggot dijual di lingkungan kita, ada juga ke Jakarta, Banjaran,
Lembang, Cimahi. Setiap bulan bisa memproduksi sekitar 2 kuintal maggot
fresh," ucap Arief.
Bagaimana cara Arief dan kawan-kawan GEMI menjaga agar peternakan
maggot ini berkelanjutan ?
Warga Cipageran Asri punya tentara khusus untuk melahap bertonton
sampah tiap bulannya Foto: Muhammad Iqbal/detikcom
Selanjutnya Halaman 1 2
(yum/bbn)
kota cimahi sampah bsf lalat tentara hitam maggot cipageran asri
Copyright @ 2022 detikcom, All right reserved
Artikel Selanjutnya
Jorok! Sungai Cicadas Bandung Dicemari Sampah
Baca artikel detiknews, "Meraih Cuan Lewat Ternak 'Pasukan Pelahap Sampah'"
selengkapnya https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5924164/meraih-
cuan-lewat-ternak-pasukan-pelahap-sampah.
Meraih Cuan Lewat Ternak 'Pasukan Pelahap Sampah'
M Iqbal - detikNews
Rabu, 02 Feb 2022 07:07 WIB
Arief Purnomo (50) menunjukkan bagaimana maggot dari lalat tentara hitam efektif
dalam 'menghabiskan' sampah
Agar budidaya dapat berkelanjutan, beberapa pupa pun tidak dijual
dan akan tumbuh menjadi lalat dewasa. Dengan begitu, ekosistem
lalat tentara hitam dapat terjaga.
Page 16 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
Selain itu, RT-nya pun sering kali menjadi percontohan bagi RT di
Cimahi maupun luar kota. Meski begitu, tidak sedikit pula mereka
yang gagal ketika menerapkan ilmu yang mereka pelajari.
"Kebanyakan yang ditolak sama warga sekitar karena bau dan lainnya.
Tetapi, kebanyakan mereka langsung mulai dari budidaya maggot,
sedangkan kami di sini mulai dari lele," bebernya.
"Karena kan warga mendapatkan manfaat lebih dulu dari lele yang
dibagikan ke rumah, maka warga akan mudah menerima ketika
kita mau mulai budidaya maggot," lanjutnya.
Meski telah meraup untung, Arief dan warga lainnya tidak ingin ambil
pusing dengan keuntungan. Patokan mereka adalah semakin banyak yang
sadar dan ikut andil, semakin besar manfaat GEMI bagi Kota Cimahi dan
alam.
Meski gerakan itu hanya di tingkat rendah pada level masyakat, mimpi
GEMI 0418 sangatlah tinggi. Mereka berkeinginan membangun mina
agrowisata dan ekspor maggot kering.
"Kini sedang mencari cara dan dana agar mimpi itu terwujud. Semoga bisa
terlaksana," pungkasnya.
Halaman 1 2
Tampilkan Semua
(yum/bbn)
kota cimahi sampah bsf lalat tentara hitam maggot cipageran
asri
Baca artikel detiknews, "Meraih Cuan Lewat Ternak 'Pasukan
Pelahap Sampah'" selengkapnya https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-
5924164/meraih-cuan-lewat-ternak-pasukan-pelahap-sampah
.
HPSN 2022 Disosialisasikan di Kepulauan Seribu
access_time Rabu, 02 Februari 2022 17:05 WIB remove_red_eye 855
personReporter: Suparni person Editor : Erikyanri Maulana
Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Kepulauan Seribu menggelar
rapat persiapan sekaligus sosialisasi kegiatan Hari Peduli Sampah
Nasional 2022 di Gedung Mitra Praja, Sunter, Tanjung Priok, Jakarta
Utara.
Page 17 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
Kami juga canangkan gerebek sampah setiap minggu di pulau
permukiman
Kepala Sudin LH Kepulauan Seribu, Sujanto
Budiroso mengatakan, HPSN 2022 tingkat
Provinsi DKI Jakarta akan digelar 21
Februari 2022 mengambil tema Festival
Kolaborasi Jakarta Sadar Sampah.
Sementara sebelum kegiatan tingkat
provinsi, pihaknya akan menggelar
rangkaian kegiatan yang melibatkan
langsung masyarakat Kepulauan Seribu,
Badan Pengelola Sampah (BPS) tingkat RW
dan lintas sektoral.
"Melalui HPSN 2022 ini kita minta dukungan semua pihak untuk
penanganan sampah agar tidak lagi dibawa ke Bantar Gebang. Kegiatan
ini bertujuan sebagai program edukasi, meningkatkan kesadaran dan
kepedulian masyarakat terhadap pengolahan sampah, sekaligus
memperkuat komitmen untuk melaksanakan aksi lokal mitigasi dan
menjadikan Jakarta Sadar Sampah," ujar Sujanto, Rabu (2/2).
HPSN 2021, Gubernur Anies Tekankan Pentingnya Pengelolaan Sampah Lingkup RW
Menurutnya, beberapa rangkaian kegiatan yang merupakan aksi nyata
akan digelar di Kepulauan Seribu di antaranya, lomba pembuatan video
edukasi kreatif bagi BPS tiap RW berupa pemilahan sampah dan kegiatan
unik mengelola sampah plastik dengan tema Kolaborasi Menuju Pulauku
Nol Sampah yang akan dinilai oleh Sudin Lingkungan Hidup Kepulauan
Seribu.
Nantinya, pemenang akan diumumkan serta diberikan hadiah saat
pelaksanaan kegiatan HPSN 2022 tingkat Provinsi DKI Jakarta.
"Kami juga canangkan gerebek sampah setiap minggu di pulau
permukiman, pembersihan teluk Jakarta serta pembersihan sampah
bawah laut di Pulau Pramuka," tandasnya.
BERITA TERKAIT
Sudin LH Kepulauan Seribu Sosialisasikan Pentingnya Pengelolaan Sampah
© copyright 2001 - 2022 All Rights Reserved
https://m.beritajakarta.id/read/95010/HPSN-2022-Disosialisasikan-di-
Kepulauan-Seribu
Page 18 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
Sampah Antigen Berserakan di Pantai Bali,
Polisi Akan Cek RS
CNN Indonesia
Rabu, 02 Feb 2022 23:37 WIB
Ilustrasi. Temuan sampah medis di pantai di Bali diselidiki. (Foto: DLHK Badung)
Denpasar, CNN Indonesia -- Temuan limbah atau sampah medis di pantai
Selat Bali di seberang sisi Banyuwangi, Jawa Timur, diselidiki kepolisian.
Pengecekan akan dilakukan ke klinik atau rumah sakit.
"Kita, masih lidik karena memang baru kemarin informasinya seperti itu.
Bagaimana juga nanti, apapun hasil perkembangan kami informasikan
lebih lanjut," kata Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, kepada
wartawan di Denpasar, Bali, Rabu (2/2).
Menurutnya, kemungkinan ada kesengajaan sampah medis itu dibuang ke
laut.
"Yang jelas itu, mungkin ada kesengajaan atau yang lain, kita tidak tau
dibuang seperti itu. Karena, bagaimanapun juga setiap sampah-sampah
yang berbahaya ada pengelolanya. Nanti kita lihat," imbuhnya.
Lihat Juga : BPSPL Ungkap Asal Limbah Medis yang Berserak di Pantai Selat Bali
Pihaknya juga akan mengecek fasilitas-fasilitas kesehatan terkait hal itu.
"Yang jelas, kita dengan Dinkes (Dinas Kesehatan) pasti akan kita
koordinasikan kembali. Yang jelas, unsur-unsur dari yang
menyelenggarakan kegiatan medis itu bagaimana SOP-nya, siapa yang
akan mengelola sampah ini dari rumah sakit atau tempat-tempat layanan
kesehatan yang lain. Nanti kita cek lagi," katanya.
Namun, pihaknya menegaskan bahwa bila nanti diketahui apakah klinik
kesehatan yang membuang sampah medis itu, tentu akan diproses sesuai
aturan yang berlaku.
"Kalau ketahuan akan kita sebagaimana aturannya saja, kalau ada aturan
hukum yang dilanggar kita proses. Tetapi, kita akan lihat apakah ini ada
unsur kesengajaan atau mungkin dia membuang di suatu tempat dikelola
dengan baik, tapi ada orang membawa lagi dibuang ke tempat lain,"
jelasnya.
Lihat Juga : Viral Limbah Medis Antigen Cemari Selat Bali, Nelayan Terganggu
Pihak Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Bali, katanya, juga akan
mengecek perizinan penyelenggaraan kesehatan pihak terkait.
Page 19 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
"Yang jelas selalu ada satgas dari setiap unit yang ada. Kita nanti lihat.
Ada yang menangani secara khusus yaitu tim Krimsus, kita akan bekerja
juga. Dia melanggar aturan atau tidak, kalau dia melanggar aturan kita
koordinasikan dengan satuan atau intansi yang mengeluarkan izin, apakah
itu melanggar aturan atau tidak, kita akan ikuti itu," ungkapnya.
"Hasil lidik, kita kan bisa minta ada izinnya tidak. Kalau tidak ada izinnya,
ketentuannya apa tidak boleh beroperasi. Kita ingatkan anda tidak boleh
beroperasi. Seperti itu," ujarnya.
Seperti yang diketahui, pantai di perairan Selat Bali sisi Banyuwangi, Jawa
Timur, tercemar limbah medis berupa sampah tes Covid-19 antigen. Hal
itu terungkap melalui video yang beredar di media sosial.
Lihat Juga : DLHK Angkut 1.150 Ton Sampah Kiriman dari Pantai di Badung BalI
Dalam video pertama, terlihat ratusan hingga ribuan alat tes antigen
berupa cotton bud berserakan di sepanjang pantai. Pada video kedua,
terdapat beberapa sampah antigen test kit dibuang dan dibakar di bibir
pantai di depan Terminal Sritanjung, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro,
Banyuwangi.
(kdf/arh)
Baca artikel CNN Indonesia "Sampah Antigen Berserakan di Pantai Bali,
Polisi Akan Cek RS" selengkapnya di sini:
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220202115914-12-
754014/sampah-antigen-berserakan-di-pantai-bali-polisi-akan-cek-rs
.
Sempat Dikira Boneka, Bayi Diselamatkan
Warga Bekasi dari Tempat Sampah
Muhammad Hanafi Aryan - detikNews
Rabu, 02 Feb 2022 21:14 WIB
Bekasi - Bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan di tempat sampah di
Jatisari, Jatiasih,
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan menjelaskan, saksi,
Sunarti (59), saat itu hendak membuang sampah. Lalu, dia menemukan
benda mirip boneka di tempat pembuangan sampah.
"Awal mula saksi pertama hendak membuang sampah ke tempat
pembuangan sampah, sekiranya sampai di tempat pembuangan sampah,
Page 20 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
saksi melihat bayi seperti boneka," kata Kombes E Zulpan dalam laporan
tertulis, Rabu (2/2/2022).
Kemudian, saksi memastikan lebih dekat benda yang mulanya dikira
boneka itu. Namun, saat diamati, ternyata seorang bayi laki-laki yang
masih hidup.
"Setelah dilihat lebih teliti oleh saksi ternyata bukan boneka, melainkan
bayi yang masih hidup berada di tempat pembuangan sampah," lanjut
Zulpan.
Mengetahui hal itu, Sunarti meneruskan penemuan bayi itu kepada Wahid
Suprihartanto yang merupakan Ketua RW 013 Kelurahan Jatisari, Jatiasih,
Bekasi. Akhirnya bayi tersebut diselamatkan ke salah satu bidan terdekat.
"Saksi pertama memberikan informasi ke pengurus Ketua RW 013 (saksi
ke-2).
Selanjutnya, bayi tersebut dibawa ke Bidan Kusuma Jatisari dalam
keadaan hidup," ungkapnya.
Pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian
perkara (TKP) serta berkoordinasi dengan Pihak Dinas Sosial Kota Bekasi.
Bayi tersebut kini diserahkan ke bidan terdekat.
isa/isa)
bekasi bayi jabodetabek
Baca artikel detiknews, "Sempat Dikira Boneka, Bayi Diselamatkan Warga Bekasi dari
Tempat Sampah" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-
5925736/sempat-dikira-boneka-bayi-diselamatkan-warga-bekasi-dari-
tempat-sampah
.
Mantan Anggota DPRD Provinsi Jambi Didakwa
Korupsi Proyek TPA
Konten Media Partner
Jambikita.id
2 Februari 2022 19:53
Sidang dakwaan kasus korupsi di Pengadilan Tipikor Jambi/Yovy Hasendra
Jambikita.id - Mantan anggota DPRD Provinsi Jambi, Kusnindar, didakwa
mengorupsi anggaran pembangunan sarana dan prasarana Tempat
Page 21 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
Pembuangan Akhir (TPA) Parit Culum, Tanjungjabung Timur (Tanjab
Timur).
Dalam dakwaan penuntut umum
Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjab
Timur, nilai kerugian negara yang
ditimbulkan akibat kasus ini
mencapai Rp 777.071.055,42.
BerdasarkanLaporan Hasil Audit
Tim Audit Perwakilan BPKP
Provininsi Jambi Nomor: SR-
224/PW05/5/2020 tanggal 7
September 2020.
Kusnindar, didakwa secara bersama-sama dengan Raden Rudy Tedja
Laksana (divonis 1 tahun 6 bulan penjara) melakukan perbuatan melawan
hukum denhan melaksanakan pekerjaan yang tidak sesuai dengan kontrak
Kusnindar didakwa dengan Pasal 2 ayat (1) jo pasal 18 ayat (1) huruf a, b,
ayat (2) dan (3) UU RI No 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tipikor
sebagaimana telah diubah dengan UU No 20 Tahun 2001.
Diterangkan dalam dakwaan, pada 2017 lalu, Kusnindar meminta dicarikan
proyek pekerjaam di Dinas PUPR Provinsi Jambi melalui Muhammad
Imaduddin Alias Iim.Di tahun yang sama, tepatnya Maret 2017, Kepala
Dinas PUPR Provinsi Jambi, Dodi Irawan menyampaikan kepada Rudy
Tedja kalau proyek pembangunan sarana dan prasarana TPA Parit Culum
adalah milik (jatah) Iim.
Terkait pemberitahuan itu Raden Rudy Tedja menemui Evi Syahrul,
Kepala ULP Provinsi Jambi. Dia menyampaikan kepada Evi Syahrul terkait
kepemilikan beberapa paket pekerjaan /proyek di Bidang Cipta Karya.
―Salah satunya adalah paket pekerjaan TPA Parit Culum dengan
pemiliknya adalah saksi Imaduddin alias IIM, dan saksi Evi Sahrul
mengiyakan,‖ sebut Ali membacakan surat dakwaannya dalam sidang
yang dipimpin Syafrizal didampingi dua hakim anggota
Yofistian dan Hiashinta Manalu, Rabu (2/1).
Terkait proyek itu, setelah penandatanganan surat perjanjian paket
pekerjaan , pada Agustus 2017 seorang bernama Hendi menyerahkan
RAB dan gambar serta uang muka kerja sebesar 20 persen kepada Iim,
atau Rp 360 juta.Iim kemudian menyerahkan uang itu kepada Kusnindar
sebagai pelaksana kegiatan. Kusnindar kemudian memerintahkan Mastul
Achmad dan Deri Jati Prasetyo untuk melaksanakan pekerjaan. Namun
dalam pengerjaannya, tidak sesuai dengan kontrak pekerjaan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP)
bahwa dari hasil pengujian mutu beton bangunan rumah kompos dan
Page 22 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
pondasi jembatan timbang tidak sesuai dengan mutu beton yang
dipersyaratkan dalam kontrak.
―Secara administrasi pekerjaan pembangunan sarana dan prasarana
pendukung TPA Parit Culum yang dilaksanakan PT Nuryta Sari Pratama
dinyatakan selesai 100 persen, namun hasil pemeriksaan Tim Ahli dari
Politeknik Negeri Sriwijaya dan keterangan ahli teknik sipil struktur dan ahli
teknik elektro terhadap pekerjaan pembangunan sarana dan prasarana
pendukung TPA Parit Culum TA. 2017 terdapat kekurangan volume
pekerjaan fisik/bangunan dan ketidaksesuaian mutu beton sebagai,‖
ungkap penuntut umum.
Atas perbuatan Kusnindar bersama-sama Raden Rudy Tedja Djaya
Laksana, telah mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp 777
juta lebih.
Setelah pembacaan surat dakwaan, penasehat hukum terdakwa, Edi
Syam dan Naikman Malau, menyatakan, tidak mengajukan keberatan atas
surat dakwaan penuntut umum. ―Kita tidak ajukan eksepsi, jadi sidang
dilanjutkan pemeriksaan saksi, Senin pecan depan,‖ jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Kusnindar kerap disebut-sebut dalam kasus lain,
yakni suap DPRD Jambi yang melibatkan mantan Gubernur Jambi, Zumi
Zola. Kusnindar sebagai anggota dewan disebut-sebut orang yang
bertugas sebagai orang yang membagikan uang suap kepada rekan-
rekannya sesama anggota DPRD.
Jaksa Kejaksaan Zumi Zola Korupsi Kabar Daerah Jambi DPRD Suap
DPRD Jambi Pengadilan Informasi Redaksi
Tim Editor
https://m.kumparan.com/jambikita/mantan-anggota-dprd-provinsi-jambi-
didakwa-korupsi-proyek-tpa-
1xQe52pSPqO/full?utm_campaign=int&utm_medium=post&utm_source=T
witter
Page 23 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
Ecoton Rabu, 2 Februari 2022
WEBINAR ALERT
Hai ecotoners! ??Jangan sampai lewatkan webinar dengan tema :
*"TAHUN BARU, BANGKALAN MENJEMPUT SAMPAH‖*
 : Kamis, 3 Februari 2022
 : 10.00 WIB - Selesai
Bersama Narasumber :
1. Tahta Alfina
Prodi Ilmu Kelautan
Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura
2. Siti Nurhidayah
Prodi Ilmu Kelautan
Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura
3. Gita Indah Antoni
Prodi Ilmu Kelautan
Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura
4. Agil Silva Asmarani
Prodi Ilmu Kelautan
Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura
Moderator :
Merisa Lie
Universitas Surabaya
Live Zoom Meeting :
https://us02web.zoom.us/j/89133060592?
pwd=U2wyMXZWc1hNUVQrb3JUaldDRVplZz09
Meeting ID: 891 3306 0592
Passcode: 555595
Segera registrasi !!
Jangan lupa gabungg teman-teman, Seee uuu??
Page 24 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) PHINLA
[3/2 18.36] YogiIkhwan:
Rayakan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022 di rumah bareng
PHINLA!
Yuk ikut Lomba TikTok Jingle Pengelolaan Sampah PHINLA dan
menangkan hadiah menarik!
Caranya mudah banget loh:
1. Buat video tiktok dengan koreografi dan jingle pengelolaan sampah
(bisa lihat di akun @diverscleanaction)
2. Upload diakun tiktok atau instagram kamu
3. Ceritakan di caption mengapa pengelolaan sampah itu penting, dan
pengalamanmu mengelola sampah dari rumah.
4. Gunakan hastag #HPSN2022 #FestivalJakartaSadarSampah
#JakartaKotaKolaborasi #JakartaSadarSampah #Kupilah #PHINLA
5. Jangan lupa pastikan kamu sudah follow dan tag
- IG: @diverscleanaction @wahanavisi_id @dinaslhdki @dkijakarta
@plusjakarta @aniesbaswedan
- Tiktok: @diverscleanaction @wahanavisi_id @dinaslhdki @plusjakarta
@arizapatria
6. Jangan private akunmu, yah.
Kamu berkesempatan mengupload video hingga tanggal 18 Februari 2022
dan pengumuman pemenang akan diumumkan di perayaan HPSN pada
tanggal 21 Februari 2022.
Video dan caption paling menarik, unik & sesuai syarat akan dipilih
menjadi pemenangnya.
Yuk, ramaikan HPSN 2022 dan buktikan kalo kamu adalah pahlawan
lingkungan!
Repost from @diverscleanaction
PS: copyright akan menjadi milik panitia lomba
#HPSN2022 #FestivalJakartaSadarSampah #JakartaKotaKolaborasi
#JakartaSadarSampah #Kupilah #PHINLA
https://www.instagram.com/reel/CZg3YgwJXq9/?utm_medium=share_she
et
[5/2 08.28] +62 812-8199-9008: Keren idenya�
[5/2 08.30] +62 812-8199-9008: Mas @�
YogiIkhwan� kalau sampah
pasien covid di rmh tangga, bgm mengelolanya? Terutama masker, dan
sampah lainnya
Page 25 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
[5/2 08.30] +62 812-8199-9008: Ini sampah utk pasien yg isoman di rumah
Polisi Amankan Ibu yang Diduga Buang Bayi
ke Bak Sampah di Bekasi
Fakhri Fadlurrohman - detikNews
Kamis, 03 Feb 2022 19:58 WIB
Kapolres Metro Bekasi Kombes Hengki (Fakhri Fadlurrohman/detikcom)
Bekasi - Polisi bergerak cepat menindaklanjuti kasus penemuan bayi di
bak sampah di Perumahan Bumi Dirgantara Permai RW 13, Kelurahan
Page 26 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. Ibu bayi tersebut kini diamankan
polisi.
"Diduga pelakunya yang sekarang sedang dirawat di rumah sakit ya, nanti
akan kita ekspose lagi. Kita masih menunggu untuk kita mintai
keterangan," ujar Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki kepada
wartawan di kantornya pada Kamis (3/2/2022).
Hengki mengatakan pelaku yang
membuang bayi itu diduga kuat adalah
ibu si bayi. Polisi saat ini masih meminta
keterangan kepada ibu korban.
"Nanti ya kita masih mintai keterangan
dulu, diduga pelakunya ya pasti orang
tuanya, ibunya," ucapnya.
Baca juga: Bayi Dibuang di Bak Sampah di Bekasi Dikerumuni Semut, Kondisinya
Lemas
Sebelumnya kejadian penemuan bayi ini sempat menghebohkan warga
Perumahan Bumi Dirgantara Permai. Kejadian tersebut diketahui pada
Rabu (2/2) pukul 14.35 WIB.
"Awal mulanya kemarin sore, Rabu sore, jam 14.35 WIB ditemukan sama
warga Ibu Budi namanya, mau buang sampah ke bak sampah yang disini.
Nah, dia itu melihat ada bayi, langsung berteriak, jadi kejadian itu memang
betul ada," ujar Ketua RW 13 Herry Novriansyah ketika ditemui di lokasi.
Bayi yang ditemukan di bak sampah ditemukan dalam kondisi lemas.
Menurut Harry, bayi tersebut diduga dibuang belum satu jam setelah
kelahirannya.
"Plasenta dengan darah itu melilit kondisi di kaki sebelah kanan. Saat itu
langsung dikerumuni sama semut karena amis mungkin ya, darah,
kemungkinan baru lahir," tuturnya.
Baca juga: Sempat Dikira Boneka, Bayi Diselamatkan Warga Bekasi dari Tempat
Sampah
Warga setempat berinisiatif membawa bayi yang dalam keadaan lemas itu
ke Klinik Al Muzamil. Nyawa bayi akhirnya tertolong setelah dilakukan
perawatan.
Kini keadaan bayi tersebut sudah membaik dan diurus oleh warga sekitar.
Harry menuturkan bayi tersebut belum diketahui apakah akan diadopsi
atau tidak.
Page 27 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
"Kita akan kembalikan lagi sampai kita menemukan siapa yang
membuang, kita pertemukan secara kekeluargaan, mau diasuh atau tidak.
Tapi kalau tidak, akan kita proses adopsi ke pihak yang berwajib,"
ucapnya.
(mea/mea)
bayi dibuang bayi dibuang di bak sampah bekasi penemuan bayi penemuan bayi di
bekasi polres metro bekasi kota jabodetabek
Baca artikel detiknews, "Polisi Amankan Ibu yang Diduga Buang Bayi ke
Bak Sampah di Bekasi" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-
5927195/polisi-amankan-ibu-yang-diduga-buang-bayi-ke-bak-sampah-di-
bekasi
.
Ibu di Bekasi Buang Bayi di Bak Sampah
karena Malu Hasil Hubungan Gelap
Fakhri Fadlurrohman - detikNews
Jumat, 04 Feb 2022 13:56 WIB
Bayi baru dilahirkan dibuang di bak sampah di Pondok Melati, Kota Bekasi (Fakhri
Fadlurrohman/detikcom)
Bekasi - Polisi Bekasi berhasil mengungkap pelaku pembuangan bayi di
Perumahan Bumi Dirgantara Permai, RW 13, Kelurahan Jatisari,
Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. Motif pembuangan tersebut adalah malu
karena hasil hubungan di luar nikah.
"Motif dibuang malu karena hasil hubungan di luar pernikahan," ujar Kasat
Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Alexander Yurikho ketika
dihubungi pada Jumat (4/2/2022).
Alex menjelaskan pelaku pembuangan merupakan ibu bayi tersebut.
Pelaku berprofesi sebagai pekerja wiraswasta.
Ia pun menambahkan pelaku melahirkan bayi seorang diri. Pelaku
melahirkan bayi tersebut di kamar mandi ketika rumah dalam keadaan
sepi.
"Si ibu kandung yang membuang bayinya yang baru dilahirkan di kamar
mandi di rumah yang bersangkutan. Jarak ditemukan bayi pada tempat
pembuangan sampah dari tempat melahirkan secara mandiri si ibu kurang
lebih 50 meter," tuturnya.
Baca juga: Polisi Amankan Ibu yang Diduga Buang Bayi ke Bak Sampah di Bekasi
Page 28 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
Pelaku saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit. Menurut
keterangan polisi, orang tua pelaku tidak mengetahui anaknya sedang
hamil.
"Sementara masih menyatakan belum tahu bahwa anaknya hamil dan
tiba-tiba melahirkan. Penyidik masih berkonsentrasi pada kesehatan ibu
dan bayi," ujarnya.
Sebelumnya, warga di Perumahan Bumi Dirgantara Permai, RW 13,
Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, dikejutkan oleh
penemuan bayi di tempat sampah. Saat ini bayi dalam keadaan sehat dan
berada di salah satu warga setempat.
"Awal mulanya kemarin Rabu (2/2) sore jam 14.35 WIB ditemukan sama
warga mau buang sampah ke bak sampah yang di sini. Nah dia itu melihat
ada bayi langsung berteriak, jadi kejadian itu memang betul ada," ujar
Ketua RW setempat, Harry Novriansyah, ketika ditemui pada Kamis
(3/2/2022).
Ketika ditemukan di tempat sampah, bayi dalam kondisi lemas. Menurut
Harry, bayi tersebut diduga dibuang sebelum satu jam setelah
kelahirannya.
Baca juga:Bayi Dibuang di Bak Sampah di Bekasi Dikerumuni Semut, Kondisinya
Lemas
Lihat juga video 'Polisi Selidiki Temuan Mayat Bayi di DIY Terkubur di Rumah Warga':
(mea/mea)
Baca artikel detiknews, "Ibu di Bekasi Buang Bayi di Bak Sampah karena Malu Hasil
Hubungan Gelap" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-5927922/ibu-
di-bekasi-buang-bayi-di-bak-sampah-karena-malu-hasil-hubungan-gelap
.
Arti Simbol Segitiga Pada Botol Plastik, Mana
yang Aman Digunakan?
Kompas.com, 4 Februari 2022, 16:32 WIB
Editor: Nadia Faradiba
KOMPAS.com - Semua orang pasti pernah menggunakan botol plastik.
Namun pernahkah Anda memperhatikan lambang segitiga yang sering ada
di bagian bawah botol plastik atau kemasan plastik lainnya. Sebagian
orang hanya mengetahui kode tersebut merupakan kode untuk daur
ulangplastik.
Page 29 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
Ternyata simbol itu tidak hanya tentang daur ulang plastik. Masing-masing
segitiga ada maknanya dan berpengaruh untuk kesehatan dan lingkungan.
1. PETE atau PET (Polyethylene terephthalate)
Segitiga yang pertama adalah segitiga dengan angka 1 di tengahnya.
Simbol segitiga ini banyak kita temukan di botol kemasan sekali pakai,
seperti botol air minum dan kemasan lainnnya. Ini merupakan jenis plastik
yang paling banyak digunakan untuk mengemas produk konsumsi.
Walaupun aman digunakan untuk makanan dan minuman, plastik PET
didesain untuk digunakan hanya untuk sekali pakai. Terdapat dua alasan
yang membuat plastik ini tidak bisa digunakan kembali.
Pertama, plastik PET sulit didekontaminasi. Untuk membersihkan botol
jenis ini membutuhkan bahan kimia yang berbahaya. Hal ini membuat
plastik PET menjadi tempat berkembang bakteri yang baik.
Kedua, jika digunakan terus menerus, plastik PET memiliki kecenderungan
untuk terurai dan melepaskan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh dan
bersifat karsinogenik.
Plastik ini bisa didaur ulang menjadi bahan lain, seperti bahan garmen,
pengisi bantal dan guling, karpet, dan bahan lainnya.
Baca juga: Apa itu BPA Free dan Bahaya BPA Bagi Tubuh
2. HDPE (High-Density Polyethylene)
Plastik HDPE ditandai dengan segitiga dengan angka 2 di tengahnya.
Plastik ini memiliki karakteristik kaku, berwarna, dan tidak tembus
pandang. Plastik ini banyak digunakan untuk menyimpan minuman dan
bahan pembersih rumah tangga.
Plastik HDPE adalah jenis plastik yang awet, tahan lama, dan tidak mudah
terurai. Oleh karena itu, plastik ini lebih aman digunakan berulang kali,
Page 30 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
walaupun di bawah cahaya matahari atau dengan pengaruh suhu panas
atau dingin.
Plastik jenis ini bisa didaur ulang menjadi meja piknik, tempat sampah,
atau benda lain yang membutuhkan plastik kaku dan tahan terhadap
cuaca.
3. PVC (Polyvinyl chloride)
Berbeda dengan jenis plastik sebelumnya, PVC adalah jenis plastik yang
sangat lentur. Contoh penggunaan plastik PVC adalah plastik pembungkus
makanan, botol minyak goreng, dan mainan anak-anak.
Bahan ini merupakan bahan yang tahan terhadap panas matahari
sehingga sering digunakan menjadi atap di taman dan pipa saluran.
Sayangnya, bahan ini bersifat toksik sehingga berbahaya jika digunakan
untuk menyimpan bahan makanan.
Bahan PVC adalah bahan yang tidak bisa didaur ulang. Untuk
menanggulangi limbah PVC biasanya bahan tersebut digunakan untuk
keperluan yang lain, selain kontainer makanan dan mainan anak-anak.
4. LDPE (Low-Density Polyethylene)
Contoh plastik LDPE adalan botol sampo atau sabun Anda yang bisa
dipencet. Karakteristik plastik ini adalah cukup kuat namun tidak terlalu
kaku. Selain botol, plastik ini juga digunakan untuk membuat kantong
plastik.
Plastik LDPE bisa digunakan ulang dan relatif aman. Sayangnya, plastik ini
tidak bisa didaur ulang. Oleh karena itu, sangat bijak jika Anda membatasi
penggunaan kantong plastik berbahan LDPE ini. Alih-alih menggunakan
kantong plastik, Anda bisa menggunakan tas kain untuk membawa
belanjaan Anda.
Baca juga: Bahaya Plastik BPA, Ini Cara Menghindari Paparan Zat Kemasan Plastik
5. PP (Polypropylene)
Plastik PP adalah salah satu plastik yang aman digunakan berulang kali
sebagai kemasan makanan atau minuman. Karakteristik plastik PP adalah
kuat, ringan, dan tahan panas. PP banyak digunakan untuk botol
minuman, popok sekali pakai, wadah margarin, kantong keripik, dan
sedotan.
Plastik ini bisa didaur ulang terbatas menjadi sapu, tempat sampah, atau
nampan. Jenis plastik ini adalah salah satu plastik yang banyak diterima
para pendaur ulang plastik.
Page 31 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
6. PS (Polystyrene)
Jika Anda pernah membeli makanan yang dibungkus styrofoam, itu adalah
salah satu contoh plastik PS. Plastik jenis ini sangat rapuh dan ringan.
Sayangnya, plastik jenis ini tidak direkomendasikan untuk digunakan.
Alasannya karena plastik ini berpotensi memicu kanker jika terkena panas,
seperti makanan panas atau dihangatkan di microwave. Selain itu, plastik
ini mencemari lingkungan dan berbahaya bagi ekosistem.
7. Lain-lain (BPA, polikarbonat, dan LEXAN)
Plastik yang tidak termasuk ke dalam 6 kategori lainnya termasuk ke
dalam kategori nomor 7. Plastik ini mungkin digunakan menjadi botol air
minum. Botol ini mungkin dipromosikan sebagai botol yang aman. Namun,
botol seperti BPA ternyata masih melepaskan sedikit zat BPA ke dalam
makanan yang disimpan di dalamnya.
Bahaya dan risiko yang ditimbulkan plastik kategori 7 masih dalam
penelitian. Oleh karena itu sebaiknya menghindari untuk menggunakan
ulang botol ini, terutama untuk makanan atau minuman bayi.
Lihat Sains Selengkapnya
Studi: Bahan Kimia dalam Produk Plastik Bisa Memicu Kenaikan Berat Badan
Mikroba di Darat dan Laut Berevolusi Memakan Plastik
Pengelolaan Sampah Plastik di Indonesia Perlu Evolusi Perilaku, Apa Maksudnya?
Kandungan BPA dalam Wadah Plastik Bahaya untuk Kesehatan, Kok Bisa?
Cara Mudah Mengurangi Penggunaan Plastik untuk Selamatkan Bumi
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan.
Sumber:
Eartheasy Learn,Hebron Green Committee
TAG: daur ulang pp bpa pet simbol segitiga pada botol plastik
https://www.kompas.com/sains/read/2022/02/04/163200723/arti-simbol-
segitiga-pada-botol-plastik-mana-yang-aman-digunakan-?page=all
Kursus Daur Ulang Plastik Berbahasa Inggeris
Course Overview
Global transition from linear to circular model continues to shape how
businesses work. However, recycling is not as simple as it seems. As the
industry describes, it‘s a notoriously difficult process.
Page 32 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
The Introduction to Plastics Recycling Training Course will deepen your
understanding of the recycling business – from chemical recycling and
waste management to market dynamics across polymers, and much more.
As consumers strongly support a sustainable and environmentally-friendly
product, and regulations become tighter with measures such as a tax levy
on plastics, receive insight directly from ICIS experts to assist you in
adapting to these changes to stay relevant.
READ MORE
Key topics include
Get to grips with what chemical recycling is all about – different types,
status of development, and future trends
Receive comprehensive insights into market dynamics across polymers –
gain an overview of collection rates, the impact on virgin markets form
recyclates and more…
Gain knowledge about the future challenges for recycling technologies –
legislative framework, addressing contamination, disruptive technologies,
influence of brand and consumer pressure
Discover how end markets will dictate the evolution of plastics recycling
and the impact of the refocus on design for recycled products
VIEW AGENDA
Who should attend?
This course is suitable to all levels of professionals working in the plastics
recycling industry who would like to get a solid understanding of the
business and its progress including those in the following roles and
functions:
CEOs/Chief Sustainability Officers/General Managers/Directors
Head of Sustainability/Circular Economy
Research and Development
Innovation
Packaging/Raw Material Procurement
Category Managers
Market Analysts
Marketing & Sales
Strategic Planning
Page 33 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
Course fees
$1,000 (+UK VAT at 20% if applicable)*
7-9 & 11 March 2022 | 8.00AM London / 4.00PM Singapore (EMEA/Asia)
*NB: Please enter your VAT number (or local equivalent) on our payment
page, otherwise UK VAT at 20% will be applied. Customers based in the
UK will be charged UK VAT at 20% whether or not a VAT number is
provided.
REGISTER HERE
For group bookings of three or more please contact us:
Jerricor Dayrit Asia/Middle East
Email: jerricor.dayrit@icis.com
Tel: +65 6780 4321
Ali Ahmad Europe/Americas
Email: ali.ahmad@icis.com
Tel: +44 207 911 1478
What to expect in the virtual training?
Fully digital platform
All sessions will be accessed virtually from your computer, tablet or mobile,
giving you the flexibility of taking the course at your chosen location and
device.
Live and interactive sessions
Understanding the relevance of getting access to information in real time,
the course will be delivered live and include interactive sessions providing
you with a platform to engage with trainers and other delegates.
Modular approach
The course will run over 4 days with a total of 10 hours of tuition time.
Trainers
Helen McGeough
Helen McGeough, Senior Analyst, Plastics Recycling, ICIS
Helen leads market analysis and consulting for global recycled PET
markets, working with contacts across the supply chain from collection,
reclamation through to end users. She has over 20 years‘ experience in
consultancy, having worked initially in the Digital Technology industry and
Page 34 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
for the past 14 years in recycled PET within ICIS and Wood Mackenzie
(previously PCI).
Prior to joining ICIS Helen has developed supply demand database for
recycled PET markets, including forecasts for collection, reclamation, and
end use of recycled PET products. She has been responsible for monthly
coverage of recycled PET market including price discovery, analysis of
market developments and regulatory developments. Helen has generated
price forecasts for recycled PET flake and food grade pellets by key
regions. Helen has delivered multiple custom studies in the recycling area,
assisting investment and strategy development for parties within the
recycled PET supply.
With ICIS, she will build the coverage of recycled plastics through her
previous experience and expertise. Helen is the author of the ICIS R-PET
Analytics service launched in May 2019 and is responsible for driving
content-specific contributions to ICIS services. Helen has been a speaker
at conferences and seminars on R-PET in Europe, North America and
Asia.
Mark Victory
Mark Victory, Senior Editor, Recycling, ICIS
Mark Victory is one of the Senior Editors for recycling at ICIS and is
dedicated to expanding our coverage across this vital and growing sector.
Mark has been with ICIS since 2008, and has covered recycling markets
throughout his time with the company – including 8 years as the editor of
the R-PET report .
Mark is currently the editor of the R-PE and R-PP reports, which he
launched in 2019. Mark also has extensive experience across
petrochemical and fertilizer markets, having been the regular editor for
more than 25 separate markets, and managed several teams of editors.
Mark was also the chief editor of the Global Automotive report.
Prior to joining ICIS, Mark covered structured products, international
bonds, and commercial paper markets.
Matt Tudball, Senior Editors for recycling in Europe
Matt is one of the Senior Editors for recycling in Europe, working alongside
Mark Victory to help customers keep track of the complex and fluid
recycled plastics market. Matt joined ICIS in 2012 and has covered various
products including the Turkish and African PE and PP markets.
Page 35 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
Matt is editor of the European R-PET report, which he took on in 2019,
providing price assessments, news and analysis for this faced-paced and
evolving market.
Bespoke Training Solutions
ICIS works alongside our clients to create bespoke training courses that
mould our expertise and your specific needs. We‘ll pinpoint the current
expertise of your employees, areas for improvement, and your business
goals, and develop a training course that will bring tangible benefits to your
business.
Our custom training courses are delivered as interactive workshops,
focusing on the products, concepts and issues that are most relevant and
beneficial to you.
Save money on transportation and accommodation, with training at a
convenient location
Flexibility – you determine the length and duration of the sessions
Interactive workshops with hands-on exercises, to reinforce key skills,
techniques and concepts
Take-away the course materials, presentations and background
information for future reference
To enquire about in-house training for this course please click here and a
member of our team will get back to you.
What our customers say
Chen Gang
Shanghai Jahwa United Co Ltd
―As a reliable, independent source of pricing data, ICIS has helped find
common ground with suppliers who wanted to raise prices. ICIS forecast
prices mean we can anticipate PE and PET price trends for the next 18
months and use this information to plan our purchases. We‘re also
reassured by their IOSCO certification.‖
Petula Yan
Hong Kong Petrochemical
―Our clients recognise ICIS prices as an independent benchmark. Using
ICIS price assessments in our purchasing contracts saves us time and
Page 36 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
helps us secure an appropriate supply of feedstock for our plants at the
reasonable price.‖
Sante Serrecchia
Ondaplast
―ICIS price forecasts have helped us allocate resources smartly and
efficiently, to anticipate price changes, and to buy PP at favourable prices.
The reports have saved our internal team a lot of time and effort when
analysing pricing trends.‖
Get in Touch
If you want to find out how our decision-making tools can help you navigate
market shifts, contact us today. Simply fill in your details, submit the form
and a member of our team will get in touch with you.
Sekilas
An Introduction to Plastics Recycling
7, 8, 9, 11 March 2022
8:00AM London / 4:00PM Singapore
Kontaknya tercantum di atas, ya.
Wakil Ketua DPD dorong pemerintah kembangkan
pengolahan limbah medis
Sabtu, 5 Februari 2022 19:53 WIB
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin mendorong
pemerintah untuk mengembangkan teknologi pengolahan limbah medis di
Indonesia.
"Peningkatan penggunaan bahan
pengobatan medis masyarakat di
tengah pandemi harus diikuti dengan
langkah cepat dalam mengantisipasi
dampak pencemaran yang notabene
cukup berbahaya bagi lingkungan
hidup dan kesehatan manusia," kata
Sultan dalam keterangan tertulis di
Jakarta, Sabtu.
Page 37 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
Menurut dia, masih buruknya pengelolaan limbah terlihat mulai dari
kurangnya upaya pencegahan atau setidaknya pengurangan jumlah
limbah, ketiadaan sistem pemilahan, penempatan atau pengumpulan
limbah tidak sesuai aturan, serta masih tidak konsistennya sistem
pengolahan dan pembuangan.
Baca juga: LaNyalla minta pemerintah perketat mekanisme pengiriman pekerja migran
"Fenomena pencemaran limbah medis yang terjadi di laut Bali beberapa
waktu lalu adalah bukti bahwa pemerintah belum memiliki sistem
manajemen pengendalian dan pengolahan limbah medis dan limbah
bahan berbahaya beracun (B3) lainnya," ungkapnya.
Dia mendorong Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama
Kementerian Kesehatan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK) berkolaborasi mengembangkan teknologi pengolahan
limbah medis.
Baca juga: LaNyalla dukung penutupan gerai tes antigen tanpa izin di Ketapang
Baca juga: DPD RI rancang UU yang lebih mengikutsertakan pemda
Sultan meminta peran serta pemerintah daerah dan masyarakat daerah
untuk aktif menemukan solusi dan berinisiatif melakukan langkah taktis
dalam mengendalikan potensi pencemaran lingkungan, khususnya limbah
medis pascapandemi.
"Kontribusi dan peran serta masyarakat adalah kunci dalam memastikan
masa depan lingkungan hidup Indonesia yang bersih, sehat, dan lestari.
Kesadaran masyarakat yang ramah lingkungan harus terus
disosialisasikan oleh semua pihak, khususnya pemerintah daerah", harap
Sultan.
Pewarta: Fauzi
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022
Copyright © 2022 ANTARA
https://www.antaranews.com/berita/2686085/wakil-ketua-dpd-dorong-pemerintah-
kembangkan-pengolahan-limbah-medis?utm_medium=mobile
Page 38 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
INTERMESO
Malapetaka Sampah Pembalut
Hanya dengan memakai pembalut sekali pakai, perempuan turut andil dalam
membahayakan kelestarian lingkungan.
Minggu, 06 Februari 2022
Setiap bulan, ketika menstruasi datang, Maria Tresna bakal amat
kerepotan. Darah menstruasi Maria yang keluar karena siklus reproduksi
perempuan itu begitu banyak. Ia harus bolak balik ke kamar mandi untuk
mengganti pembalut. ―Biasanya hari pertama dan kedua (menstruasi), aku
bisa ganti (pembalut) sampai empat kali,‖ ucap Maria yang tahun lalu baru
saja lulus dari Universitas Atma Jaya.
Selanjutnya, pembalut yang sudah dipenuhi noda itu ia cuci dengan air
mengalir. Pembalut sekali pakai itu lalu dibungkus dengan plastik hitam
dan dibuang ke tong sampah. Itu artinya, pada masa awal datang bulan,
ada empat kantong hitam berisi pembalut yang Maria buang.
Citra, perempuan berusia 25 tahun, juga senasib dengan Maria. Ia harus
mengganti pembalut sampai lima kali dalam sehari ketika menstruasi
datang. Sebetulnya, Citra pernah mencoba menggunakan menstrual
cup yang lebih ramah lingkungan. Tapi ternyata ia tidak cocok dan
akhirnya kembali menggunakan pembalut sekali pakai.
―Cari mens cup yang pas buat ukuran gue, tuh, susah. Terus, ya,
kalau gue ngeluarinnya juga repot banget. Akhirnya gue cuma pakai sekali
terus nggak dipakai lagi,‖ katanya.
Sama seperti Maria, pembalut sekali pakai yang kini kembali Citra
gunakan dicuci terlebih dahulu sebelum dibuang. Citra masih percaya
dengan mitos yang disampaikan ibunya.
―Dulu nyokab gue pernah bilang kalau pembalut kotor itu harus dicuci.
Kalau nggak dicuci darah kotornya kita bisa disantet orang. Percaya nggak
percaya sih, tapi menurut gue kalau dicuci rasanya lebih bersih aja gitu,‖
ucap Citra.
Ilustrasi pembalut
Foto : ThinkStock
Terlepas dari benar atau tidaknya mitos itu, pada kenyataannya, sampah
pembalut yang sudah dibuang ke tong sampah akan dikelola oleh petugas
kebersihan. Hampir setiap hari Taufik mendapati kantong sampah berisi
pembalut bekas. Ada yang sudah dibungkus rapi dengan koran atau
plastik.
Page 39 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
Terkadang dari kantong sampah yang terburai isinya, Taufik bisa melihat
pembalut yang masih penuh dengan noda darah. ―Saya, kan, tiap
hari mungutin sampah. Jadi udah biasa mah ngeliat begituan. Nggak cuma
pembalut, sih, kadang ada juga pampers,‖ kata Taufik yang bekerja
sebagai petugas kebersihan di Perumahan Citra 1, Kalideres, Jakarta
Barat.
Biasanya hari pertama dan kedua (menstruasi), aku bisa ganti (pembalut)
sampai empat kali."
Tanpa dipilah lagi, pembalut bekas itu bercampur menjadi satu dengan
sampah plastik dan makanan. ―Nanti dibawa pakai truk ke Bantar
Gebang.‖
Dikutip dari website Unit Pengelola Statistik Pemprov DKI Jakarta, sampah
yang ditampung Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar
Gebang terus bertambah setiap tahunnya. Jumlah sampah yang masuk
TPST pada tahun 2017 setiap harinya sebesar 6,7 ribu ton. Sementara di
tahun 2018 sebesar 7,4 ribu ton per hari. Lalu di tahun 2019 turun 11
persen dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 6,7 ribu ton per hari.
Sementara menurut data yang dihimpun oleh Sustaination, di Indonesia,
dalam sehari, sampah pembalut saja bisa mencapai 26 ton. Dalam sehari,
rata-rata perempuan bisa mengganti pembalut sebanyak 3 sampai 5 kali.
Sementara, menurut laman OrganiCup, satu perempuan akan
menghasilkan 11.000 pembalut sekali pakai seumur hidupnya.
Rupanya masih banyak perempuan yang memakai pembalut sekali pakai
ini. Padahal sampah pembalut dapat menimbulkan masalah gawat dan
serius. Pembalut tergolong sampah beresiko tinggi dalam pencemaran
lingkungan karena bahannya yang tidak dapat didaur ulang.
Ilustrasi Gunung sampah di Bantar Gebang, Bekasi. Ribuan ton sampah dari Jakarta,
termasuk pembalut, bermuara di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) ini
Foto : Rengga Sancaya/detikcom
Pembalut terbuat dari bahan plastik yang diproduksi secara industrial dan
menyebabkannya sulit terurai. Satu pembalut saja membutuhkan waktu
sekitar 500-800 tahun untuk terurai. Karena terbuat dari bahan yang tak
mudah terurai, jangan heran jika limbah pembalut dengan sangat mudah
bisa ditemukan menggunung di TPST Bantar Gebang maupun di TPST
lainnya di Indonesia.
Sementara sampah pembalut yang teronggok di sana lambat laun dapat
mengeluarkan gas metana. Dikutip dari sebuah penelitian University of
Exeter, metana merupakan salah satu unsur dalam gas rumah kaca yang
menyebabkan kenaikan temperatur di permukaan bumi. Metana memiliki
Page 40 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
kekuatan 25 kali lipat lebih dahsyat dalam menyebabkan pemanasan
global ketimbang karbon dioksida.
Berbeda dengan pembalut sekali pakai, saat ini sudah ada opsi selain
pembalut sekali pakai yang terbuat dari kapas dan plastik. Ada tampon
yang terbuat dari kasa, pembalut kain, celana menstruasi dari bahan
waterproof, sampai menstrual cup.
Wadah berbentuk corong seperti menstrual cup bahkan dinilai lebih ramah
lingkungan. Bahannya terbuat dari silikon yang merupakan mineral paling
berlimpah di bumi. Selain itu menstrual cup tak menimbulkan
permasalahan limbah karena bisa dipakai berkali-kali.
Penulis: Melisa Mailoa
Editor: Irwan Nugroho
Copyright @ 2022 detikcom, All right reservedRedaksi · Pedoman Media
Siber · Karir · Kotak Pos ·Privacy Policy · Disclaimer
https://news.detik.com/x/detail/intermeso/20220206/Malapetaka-Sampah-
Pembalut/
Soroti Masalah Sampah, Marta Tulis Dorong
Pemkab Mabar Buat Regulasi
Tentang Pengelolaan Sampah
Gerasimos Satria
Minggu, 6 Februari 2022 | 08:46 WIB
Koordinator Nasional Indonesian Waste Platform, Project Manager Yayasan Peduli Indonesia,Marta
Muslin Tulis (victorynews.id/SATRIA)
VICTORY NEWS MANGGARAI BARAT-Marta Muslin Tulis, Koordinator
Nasional Indonesian Waste Platform, Project Manager Yayasan Peduli
Indonesia dan Komisaris Wicked Diving Indonesia, satu di antara ratusan
undangan yang menyaksikan pentas budaya Sanggar Budaya Wontong
Alo di di Cunca Wulang, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai
Barat (Mabar), NTT, Sabtu (5/2/2022).
Aktivis lingkungan yang lebih panggil Icha Tulis ini diundang bersama
dengan para pelaku wisata di Labuan Bajo, Kepala Dinas Pariwisata,
Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Kabupaten Mabar, Pius Baut dan Ketua
Dewan Kesenian Mabar, Blasius Jeramun.
Page 41 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
Berbincang di sela menyaksikan pentas
budaya itu, Icha Tulis mengungkapkan
pandangannya tentang Pariwisata Labuan
Bajo.
"Potensi di sini sudah banyak. Bentang
alamnya sudah. Jadi bukan atraksi yang
dibuat lagi, karena budaya kita sendiri sudah
sangat eksotik," katanya.
Bagi wisatawan, kata Icha, pengalaman tinggal dan mengalami keseharian
hidup masyarakat desa merupakan pengalaman yang eksklusif.
Hal itu juga akan menambah waktu tinggal wisatawan di desa.
"Hospitality kita sudah sangat baik, ramah. Jadi diri sendiri saja, budaya
kita tidak perlu difabrikasi lagi seperti di daerah lain Indonesia," kata Icha
Tulis.
Namun ia memberikan catatan soal pengelolaan sampah yang belum
dilakukan secara baik.
Halaman:1 2
https://mabar.victorynews.id/manggarai-barat/pr-3392610756/soroti-masalah-sampah-
marta-tulis-dorong-pemkab-mabar-buat-regulasi-tentang-pengelolaan-
sampah?fbclid=IwAR06MwVyA5zBKE6pgZvDoqUpXkNE9kKiKBr_QNFxdYkCbZRfTTe4uV
f5c-s
Karena itu lembaganya bersama Pemerintah Daerah Mabar akan
menjemput sampah secara reguler di tempat-tempat penampungan.
Namun, ia mengusulkan perlunya regulasi oleh Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Mabar agar para wisatawan membawa pulang sendiri sampah
mereka ke Labuan Bajo.
"Pemerintah perlu buat aturan, wisatawan bawa pulang sampahnya ke
Labuan Bajo," kata Icha Tulis.***
Editor: Gerasimos Satria
Tags Labuan Bajo Komodo tnk Manggarai Barat (Mabar)
©2022 ProMedia Teknologi
https://mabar.victorynews.id/manggarai-barat/pr-3392610756/soroti-
masalah-sampah-marta-tulis-dorong-pemkab-mabar-buat-regulasi-
tentang-pengelolaan-sampah?page=2
Page 42 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
KKP canangkan Bulan Cinta Laut, respons limbah
PCR di pantai Bali
Minggu, 6 Februari 2022 16:45 WIB
Makassar (ANTARA) - Kementerian
Kelautan dan Perikanan (KKP)
mencanangkan Bulan Cinta Laut dalam
merespons penemuan limbah alat PCR
yang berserakan di pantai Bali.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti
Wahyu Trenggono di Makassar, Ahad,
mengatakan akan bekerjasama dengan
seluruh pemerintah daerah dalam
pelaksanaan Program Bulan Cinta Laut
sebagai langkah dalam menjaga
kelestarian laut dari sampah.
"Ini salah satu program yang bekerjasama dengan seluruh pemerintah
daerah. Kita sudah mencanangkan dalam satu tahun terdapat satu bulan
namanya Bulan Cinta Laut," ujar dia.
Pada pelaksanaan program itu seluruh nelayan tradisional dan lokal akan
diajak dan diminta untuk tidak menangkap ikan tapi mengambil sampah
yang ada di laut.
Baca juga: Menteri Trenggono: Laut bukan keranjang sampah!
Baca juga: APSI Bali kerja sama dengan The Sea Cleaner bersihkan sampah di laut
"Sampah yang dipungut itu kemudian akan dibayar, tapi nanti akan kita
kerja samakan," ujar dia.
Pembuangan sampah ke laut sudah diantisipasi, namun perlu disampaikan
kepada pemerintah provinsi hingga pemerintah kabupaten di setiap daerah
untuk menggaungkan Program Bulan Cinta Laut.
Kementerian Kelautan dan Perikanan saat ini menerapkan penangkapan
terukur berbasis kuota untuk mendorong potensi ekonomi dari hasil laut.
Langkah tersebut dalam rangka penerapan program ekonomi biru yang
menjadi arahan pembangunan serta menjadikan ekologis sebagai
panglima dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan.*
Baca juga: Inovator asal RI menangi kompetisi se-ASEAN atasi sampah plastik
Baca juga: Penggunaan plastik masa pandemi dikhawatirkan tingkatkan sampah laut
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Page 43 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © 2022 ANTARA
https://www.antaranews.com/berita/2686997/kkp-canangkan-bulan-cinta-
laut-respons-limbah-pcr-di-pantai-bali?utm_medium=mobile
Kaltim Prima Coal Bangun TPST Dengan
Konsep Eco Waste
Khoirul Anam, CNBC Indonesia
07 February 2022 17:45
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bumi
Resources Tbk (BUMI) melalui anak
usahanya PT Kaltim Prima Coal
(KPC) membangun Tempat
Pengelolaan Sampah Terpadu
(TPST) dengan Konsep Eco Waste.
Pembangunan TPST yang diberi
nama Prima Sangatta Eco Waste ini
bekerja sama dengan Pemerintah
Kabupaten Kutai Timur.
TPST Prima Sangatta Eco Waste dibangun di atas lahan 1.800 meter
persegi yang berlokasi di belakang Pasar Induk Sangatta (PIS), Teluk
Lingga, Kota Sangatta. Pembangunan TPST ini menggunakan anggaran
Corporate Social Responsibility (CSR) KPC senilai Rp 16,9 miliar, meliputi
mesin seharga Rp 13,5 miliar, bangunan Rp 1,9 miliar, dan pendampingan
selama satu tahun serta penunjang lainnya sebesar Rp 1,5 miliar
Ardiansyah menyampaikan terima kasih kepada KPC atas pembangunan
TPST itu. Dia optimistis dengan adanya TPST tersebut bisa meningkatkan
pencapaian sertifikat Adipura yang pernah diraih sebelumnya.
"Saya sangat berterima kasih atas kontribusinya. Ini sangat luar biasa.
Untuk KPC, terus berkarya untuk Kutai Timur lebih baik. Semoga sertifikat
Adipura yang telah kita terima bisa meningkat statusnya ke lebih lebih
tinggi lagi," kata dia dikutip dari keterangan tertulis, Senin (7/2/2022).
Presiden Direktur BUMI Adika Nuraga Bakrie menyatakan, pihaknya
beruntung dapat berkontribusi untuk Kota Sangatta terutama pada aspek
Page 44 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
lingkungan. Kolaborasi ini pun menjadi komitmen perusahaan kepada
masyarakat terutama dalam mengatasi sampah.
"Kolaborasi antara KPC dan Pemkab Kutai Timur terus berkelanjutan, dan
ini memberikan bukti tambahan bahwa grup BUMI berkomitmen untuk
menerapkan kaidah terbaik dalam bidang lingkungan, terutama membantu
pemerintah dan masyarakat Kutai Timur dalam mengatasi sampah," ujar
Adika.
TPST Prima Sangatta Eco Waste memanfaatkan mesin Thermal Hydro
Drive yang merupakan karya anak bangsa. Boiler mesin menggunakan
boiler temperature 600°C-1200°C dengan Electrical Power 42 KVa, Water
Requirement 3-5 m3 per hari dan smoke system filter cyclone, serta wet
scrubber dan beroperasi dengan kapasitas 50 ton per hari. Adapun hasil
akhir TPST berupa abu/bottom ash yang merupakan bahan pengganti
pasir untuk pembuatan batako dan paving block.
(rah/rah)
TAG: kaltim prima coal bumi resources csr
https://www.cnbcindonesia.com/market/20220207173131-17-
313547/kaltim-prima-coal-bangun-tpst-dengan-konsep-eco-waste#
Samsung Galaxy S22 Akan Dibuat dengan
Jaring Ikan Daur Ulang
Virgina Maulita Putri - detikInet
Senin, 07 Feb 2022 19:11 WIB
Jakarta- Samsung sedang mempersiapkan peluncuran lini Galaxy S22
pada 9 Februari mendatang. Sebelum peluncuran yang tinggal menghitung
hari, perusahaan teknologi asal Korea Selatan ini memberikan sedikit
teaser tentang ponsel flagship ini.
Sebagai bentuk komitmennya untuk menjaga lingkungan, Samsung
menciptakan material baru yang terbuat dari plastik yang berakhir di lautan
(ocean-bound), seperti jaring ikan, yang didaur ulang.
Baca juga: Ini Wujud Nyata Galaxy Tab S8 Ultra yang Rilis Bareng Galaxy S22
Samsung mengatakan mereka akan menggunakan material ini di semua
jajaran produknya. Tapi material ini akan debut di perangkat Galaxy
terbaru yang akan dipamerkan di event Galaxy Unpacked pada 9 Februari
2022 mendatang.
Page 45 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
Belum diketahui bagian ponsel apa saja yang menggunakan material ini
dan seberapa banyak. Samsung belum menjelaskan secara spesifik
bagaimana material ini diintegrasikan ke dalam konstruksi produknya.
Samsung memilih plastik dari jaring ikan sebagai bahan baku material
barunya karena sampah jenis ini biasanya tidak dianggap membahayakan
biota laut, seperti botol atau kantong plastik. Padahal menurut data Food
and Agricultural Organization, tiap tahunnya ada 640.000 ton jaring ikan
yang ditinggalkan dan dibuang di laut.
Jaring ikan yang sudah berpuluh-puluh tahun dibiarkan di lautan atau yang
disebut sebagai 'jaring hantu' ini bisa menjebak dan menjerat biota laut,
merusak terumbu karang dan habitat alami, dan dapat berakhir di sumber
makanan dan air kita.
"Jaring ikan yang terbengkalai ini mengganggu keseimbangan lingkungan
kita pada tingkat yang mengkhawatirkan," tulis Samsung dalam
keterangan resmi yang diterima detikINET, Senin (7/2/2022).
"Mengumpulkan dan menggunakan kembali jaring ini adalah langkah
pertama yang vital dalam menjaga kebersihan lautan kita serta
melestarikan planet dan masa depan kita bersama," sambungnya.
Baca juga: Begini Wujud Samsung Galaxy A53 dan Spesifikasi Lengkapnya
Ini merupakan langkah terbaru Samsung untuk membuat produknya jadi
lebih ramah lingkungan. Tidak hanya menghilangkan plastik sekali pakai,
mereka juga menggunakan bahan post-consumer material dan kertas daur
ulang.
Samsung juga bukan satu-satunya perusahaan yang menggunakan plastik
daur ulang untuk produknya. Tahun lalu, Microsoft meluncurkan Ocean
Plastic Mouse yang 20% rangkanya terbuat dari plastik daur ulang.
(vmp/fay)
samsung plastik daur ulang galaxy s22 samsung galaxy s22
Baca artikel detikinet, "Samsung Galaxy S22 Akan Dibuat dengan Jaring Ikan Daur
Ulang" selengkapnya https://inet.detik.com/consumer/d-5932128/samsung-
galaxy-s22-akan-dibuat-dengan-jaring-ikan-daur-ulang
.
Page 46 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
Foto News
Gegara Gelombang Tinggi, Teluk Labuan Banten
Penuh Sampah
Muhammad Bagus Khoirunas/AntaraFoto - detikNews
Senin, 07 Feb 2022 23:12 WIB
Banten - Teluk Labuan, Pandeglang, Banten, penuh sampah rumah
tangga. Sampah ini terbawa oleh gelombang tinggi yang terjadi sejak
beberapa hari terakhir di daerah itu.
Warga melintasi tumpukan sampah yang terbawa ombak di Teluk Labuan,
Pandeglang, Banten, Senin (7/2/2022).
Sampah limbah rumah tangga tersebut terbawa oleh gelombang tinggi
yang terjadi sejak beberapa hari terakhir di daerah itu.
Sampah tampak memenuhi hampir seluruh tepi teluk.
Pengendara roda dua melintasi tumpukan sampah yang terbawa ombak di
Teluk Labuan, Pandeglang, Banten, Senin (7/2/2022).
Baca artikel detiknews, "Gegara Gelombang Tinggi, Teluk Labuan Banten Penuh
Sampah" selengkapnya https://news.detik.com/foto-news/d-5932186/gegara-
gelombang-tinggi-teluk-labuan-banten-penuh-sampah
.
Page 47 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
Sidak SMA Unggulan di Jambi, Gubernur Al Haris
Berang Lihat Sampah Berserakan
Ferdi Almunanda - detikNews
Selasa, 08 Feb 2022 09:42 WIB
Jambi - Gubernur Jambi Al Haris terlihat berang saat inspeksi mendadak
(sidak) SMAN Titian Teras Abdurrahman Sayoeti. Dalam sidak itu, Haris
tampak marah saat melihat tumpukan sampah berserakan di lokasi
asrama siswa.
Sidak di sekolah ini merupakan kali kedua yang dilakukan Al Haris sejak
menjabat Gubernur Jambi. Sekolah ini diketahui termasuk sekolah bertaraf
internasional.
Sidak ini dilakukan Senin (7/2/2022) malam. Al Haris mengunggah
kegiatan sidak itu di akun Instagramnya, @alharisjambi. Di unggahan
video yang berdurasi 1 menit itu, Al Haris terlihat membawa Kepala Dinas
Pendidikan saat melakukan sidak.
Di sidak ini pula, Gubernur Jambi tersebut terlihat begitu berang dan
sedikit kecewa. Ia berharap sekolah unggulan yang memiliki asrama siswa
itu menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain serta mendidik para siswanya
disiplin. Namun, kondisinya malah terlihat kotor dan tak terurus, setelah
banyak sampah berserakan.
"Sidak SMA TT tadi malam. Saya berharap SMA Titian Teras Abdurahman
Sayoeti Jambi menjadi sekolah berasrama yang mendidik calon
pemimpinnya yang disiplin dan bertanggungjawab terhadap lingkungan
dan hal lainnya," tulis kata Al Haris dalam unggahannya yang dilihat
detikcom, Selasa (8/2/2022).
Tumpukan sampah berserakan di SMAN Titian Teras Abdurrahman
Sayoeti Jambi, (Tangkapan Layar)
Dalam video, Gubernur Jambi Al Haris juga terlihat mengelus-elus nafas.
Ia memanggil kepala dinas dan beberapa penjaga sekolah di sana untuk
memberi tahu banyaknya sampah berserakan.
Haris juga beberapa kali menggerutu dengan beberapa kali mengucapkan
jika temuan sampah dan lokasi asrama yang jorok tidak terlepas dari
kesalahan para tenaga pengajar-pengajarnya.Bahkan saat masuk asrama
dia sudah berteriak lantaran kaget karena sudah terlihat sampah yang
berserakan.
"Lah sampah pulo, ya ee, sampah kayak gini ya Allah. Ini semua kembali
pada guru-gurunya yang salah," ucap Haris dari video sidaknya itu.
Page 48 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
Sampah-sampah yang ditemukan Haris itu mulai dari sampah botol plastik,
sampah-sampah makanan dan kertas.
"Itu di dalam ruangan anak-anak itu, itu ada sampah, itu jalan di depan
kamarnya itu juga terdapat sampah, di dalam tempat tidur nya sampah
banyak. Macam-macamlah pokoknya sampahnya, sedih kita lihatnya,"
sebut Al Haris di sidaknya itu.
(eva/eva)
jambi sidak sekolah gubernur jambi gubernur jambi al haris
Baca artikel detiknews, "Sidak SMA Unggulan di Jambi, Gubernur Al Haris Berang
Lihat Sampah Berserakan" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-
5932791/sidak-sma-unggulan-di-jambi-gubernur-al-haris-berang-lihat-
sampah-berserakan
Plastic pollution in oceans on track to rise for decades
Feb 08, 2022
Earth
Environment
Plastic pollution in oceans on track to rise for decades
A Hawksbill sea turtle that was found on a nearby beach is displayed after
an autopsy was performed along with trash mostly plastic materials, top,
and food items, left, at the Al Hefaiyah Conservation Center lab, in the city
of Kalba, on the east coast of the United Arab Emirates, Tuesday, Feb. 1,
2022. A staggering 75% of all dead green turtles and 57% of all
loggerhead turtles in Sharjah had eaten marine debris, including plastic
bags, bottle caps, rope and fishing nets, a new study published in the
Marine Pollution Bulletin.
The study seeks to document the damage and
danger of the throwaway plastic that has surged
in use around the world and in the UAE, along
with other marine debris. Credit: AP
Photo/Kamran Jebreili
Plastic pollution at sea is reaching
worrying levels and will continue
to grow even if significant action is
taken now to stop such waste
from reaching the world's oceans,
according to a review of hundreds
of academic studies.
Page 49 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
The review by Germany's Alfred Wegener Institute, commissioned by
environmental campaign group WWF, examined almost 2,600 research
paperson the topic to provide an overview ahead of a United Nations
meeting later this month.
"We find it in the deepest ocean trenches, at the sea surface and in Arctic
sea ice," said biologist Melanie Bergmann who co-authored the study,
which was published Tuesday.
Some regions—such as the Mediterranean, the East China and Yellow
Seas—already contain dangerous levels of plastic, while others risk
becoming increasingly polluted in the future, it found.
The authors concluded that almost every species in the ocean has been
affected by plastic pollution and that it's harming important ecosystems
such as coral reefs and mangroves.
As plastic breaks down into ever-smaller pieces it also enters the marine
food chain, being ingested in everything from whales to turtles to tiny
plankton.
Getting that plastic out of the water again is nearly impossible, so
policymakers should focus on preventing any more of it entering the
oceans in the first place, said Bergmann.
A dead green sea turtle washes up on the beach in the Khor Kalba
Conservation Reserve, in the city of Kalba, on the east coast of the United
Arab Emirates, Tuesday, Feb. 1, 2022. A staggering 75% of all dead green
turtles and 57% of all loggerhead turtles in Sharjah had eaten marine
debris, including plastic bags, bottle caps, rope and fishing nets, a new
study published in the Marine Pollution Bulletin.
The study seeks to document the damage and danger of the throwaway plastic that has
surged in use around the world and in the UAE, along with other marine debris. Credit:
AP Photo/Kamran Jebreili
Some of the studies showed that even if this were to happen today, the
amount of marine microplastic would keep increasing for decades, she
said.
Matthew MacLeod, a professor of environmental science at Stockholm
University who was not involved in the report, said it appeared to be a
sound review of existing studies, focused on the effects of plastic pollution.
"The part that can (and will) be argued about is whether there is enough
evidence to warrant aggressive action (such as what is advocated in this
Page 50 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
report) that will certainly disrupt current practices for plastic production, use
and disposal," he said.
MacLeod was involved in a separate study recently that also concluded
immediate measures are required because of the possible global impacts.
A dead green sea turtle is collected from the beach at the Khor Kalba
Conservation Reserve, in the city of Kalba, on the east coast of the United
Arab Emirates, Tuesday, Feb. 1, 2022. A staggering 75% of all dead green
turtles and 57% of all loggerhead turtles in Sharjah had eaten marine
debris, including plastic bags, bottle caps, rope and fishing nets, a new
study published in the Marine Pollution Bulletin.
Heike Vesper of WWF said while consumers can help reduce plastic
pollution by changing their behavior, governments have to step up and
share the burden of tackling the problem.
"What we need is a good policy framework," she said, looking ahead to the
upcoming U.N. environmental meeting in Nairobi. "It's a global problem
and it needs global solutions."
World must work together to tackle plastic ocean threat: WWF
Journal information: Marine Pollution Bulletin
© 2022 The Associated Press. All rights reserved. This material may not
be published, broadcast, rewritten or redistributed without permission.
114 shares
Feedback to editors
Related
Recommended
World must work together to tackle plastic ocean threat: WWF
Feb 08, 2022
Mangroves threatened by plastic pollution from rivers, new study finds
Jan 26, 2021
Video: Keeping an eye on ocean plastic pollution from space
Aug 12, 2021
Catastrophic consequences for oceans when climate change and plastic pollution
crises combine
Sep 28, 2021
The new face of the plastics crisis
Mar 06, 2020
United States is world's biggest plastic polluter, report finds
Dec 02, 2021
Page 51 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
Science X Daily and the Weekly Email Newsletter are free features that allow you to
receive your favorite sci-tech news updates in your email inbox
© Phys.org 2003 - 2022 powered by Science X Network
A Hawksbill sea turtle that was found on a nearby beach is displayed after an autopsy
was performed along with trash mostly plastic materials, top, and food items, left, at the
Al Hefaiyah Conservation Center lab, in the city of Kalba, on the east coast of the
United Arab Emirates, Tuesday, Feb. 1, 2022. A staggering 75% of all dead green
turtles and 57% of all loggerhead turtles in Sharjah had eaten marine debris, including
plastic bags, bottle caps, rope and fishing nets, a new study published in the Marine
Pollution Bulletin. The study seeks to document the damage and danger of the
throwaway plastic that has surged in use around the world and in the UAE, along with
other marine debris. Credit: AP Photo/Kamran Jebreili
https://phys.org/news/2022-02-plastic-pollution-oceans-track-
decades.html#
9 February 2022
Climate Solutions
Plastics production is skyrocketing.
A new U.N. treaty effort could cap it.
Listen to article
10 min
Pelicans fly over garbage, including plastic waste, on a beach in Panama City in April. (Luis
Acosta/AFP/Getty Images)
By Michael Birnbaum and Min Joo Kim
Yesterday at 7:00 a.m. EST
Negotiators from around the world will start work this month on a treaty to
reduce plastic pollution, in what diplomats say is the most ambitious round
of climate diplomacy since the 2015 Paris agreement that focuses on
global warming.
Complete coverage from the COP26 U.N. climate summit
The discussions, which have the backing of the Biden administration, could
reshape a world increasingly awash in plastics that take centuries to break
down and millennia to decompose. Diplomats could agree to caps on
plastic production that would forestall the exponential increases that are
expected in the coming decades. They could also impose rules to make
Page 52 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
plastic easier and less toxic to repurpose, amid growing concern that only
10 percent of the material ever made has been recycled.
Talks are so preliminary that diplomats are still haggling over the issues
they will and won‘t negotiate. And few expect immediate breakthroughs.
But officials say there is a window during President Biden‘s current term in
office to make a deal that would shake up the realm of plastics with the
cooperation of the United States, the world‘s biggest producer of plastic
waste per person.
―Countries are increasingly seeing this as a top-level threat,‖ said
Norwegian Environment Minister Espen Barth Eide, who is leading the
effort to start work on a plastics deal at the U.N. Environment Assembly,
which starts Feb. 28 in Nairobi. ―There has been strong recognition around
the world. This is one of the most stable materials we produce. Using it for
a single use, it‘s strange.‖
U.S. is top contributor to plastic waste, report shows
Diplomats are still at the most preliminary phase of deciding what should
even be subject to negotiation. At minimum, there is broad agreement that
there should be a concerted effort to limit the flow of plastic debris into the
world‘s oceans. But a growing number of countries, including the United
States, want to aim for more-ambitious targets.
Any agreement is likely to have the Paris climate accord as its basic
model, diplomats say. That deal — which includes nearly 200 countries —
came together only because countries knew they would be in charge of
setting their own voluntary goals, then living up to them. Detractors say
such systems are toothless and end up falling far short of what is
necessary. Advocates say they get all countries to work together and move
in the same basic direction. They also say that many countries would never
agree to a system with more-stringent requirements.
As with the Paris agreement, one of the first issues a plastics treaty would
address is the basic issue of counting: How much plastic is being
manufactured? How much gets recycled? What kinds of chemicals are
going into the plastic, and how are they being handled when the plastic is
discarded? In much of the world, there aren‘t reliable numbers.
The effort comes from a growing concern that the world has failed to
grapple with a rapidly expanding plastics problem and that older attempts
to address plastic waste — for example, by focusing mostly on recycling —
can‘t stand on their own.
―Our goal is to create a tool that we can use to protect our oceans and all
of the life that they sustain from growing global harms of plastic pollution,‖
Secretary of State Antony Blinken said in Nairobi in November. ―It‘s crucial
Page 53 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022
that the agreement call on countries to develop and enforce strong national
action plans to address this problem at its source.‖
Activists and environmental policymakers around the world have called for
a broad effort to address plastics pollution, which they say is as much a
global problem as the increasing levels of greenhouse gases in the
atmosphere that are fueling climate change. And, as with climate change,
the least-developed countries have often faced the greatest burden of the
problem. Rich countries such as the United States have been shipping
much of their plastic waste elsewhere, first to China and more recently to
African nations.
―The African region becomes the region that has to bear the brunt,
especially because there is no infrastructure‖ for waste management and
recycling, said Griffins Ochieng, a plastics expert at the Nairobi-based
Center for Environmental Justice and Development. ―But with the
increased importation of plastic waste and near-end-life products, it literally
becomes dumping, because these are all going to end up in landfills or
dumpsites.‖
Researchers who have tried to estimate the amount of plastic waste
streaming into the world‘s oceans have come up with astonishing figures.
One high-profile 2015 study found that more than 8 million metric tons of
plastic were probably entering global waters every year. That‘s the
equivalent of five grocery bags filled with plastic on every foot of coastline,
all around the world, or a dump truck‘s worth of plastic going into the ocean
every minute.
The world created about 8 million tons of pandemic plastic waste, and
much of it is now in the ocean
―That was shocking,‖ said Jenna Jambeck, a University of Georgia
professor who was the lead researcher on the study. She said that for her,
the problem of plastic pollution really hit home a few years ago when she
sailed across the Atlantic to study it. She was staring into the ocean on a
beautiful beach on one of the Canary Islands, a Spanish archipelago off
the northwest coast of Africa.
―I walked up to the edge of the ocean where the waves were breaking on
land, and it looks beautiful, and then I look down and every wave was full
of plastic that I hadn‘t seen, like confetti,‖ Jambeck said. ―The ocean is
literally spitting this material back at us. It made me almost sick.‖
The plastic waste problem plagues all levels of the ecosystem. There are
the familiar images of turtles choking on straws, or birds whose stomachs
are filled with plastic debris. But there is also increasing concern about the
pervasiveness of microplastics — particles smaller than a sesame seed
that have been broken down by ocean currents. In fish, microplastics have
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf

More Related Content

Similar to Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf

Sampah Bukan untuk Laut: Stop Buang Sampah Sembarangan
Sampah Bukan untuk Laut: Stop Buang Sampah SembaranganSampah Bukan untuk Laut: Stop Buang Sampah Sembarangan
Sampah Bukan untuk Laut: Stop Buang Sampah SembaranganThufailah Mujahidah
 
Presentasi Gambaran Kegiatan Persampahan dan LB3 2022 Dalam Mendukung STBM.pptx
Presentasi Gambaran Kegiatan Persampahan dan LB3 2022 Dalam Mendukung STBM.pptxPresentasi Gambaran Kegiatan Persampahan dan LB3 2022 Dalam Mendukung STBM.pptx
Presentasi Gambaran Kegiatan Persampahan dan LB3 2022 Dalam Mendukung STBM.pptxachmadjonviktorhamra
 
Materi Bahtsul Masail Munas NU 2019
Materi Bahtsul Masail Munas NU 2019Materi Bahtsul Masail Munas NU 2019
Materi Bahtsul Masail Munas NU 2019Erhaje88
 
E-BOOK BUKU SAKU.pdf
E-BOOK BUKU SAKU.pdfE-BOOK BUKU SAKU.pdf
E-BOOK BUKU SAKU.pdfNindaNovanda
 
TUGASAN 4 : AMALAN BAIK
TUGASAN 4 : AMALAN BAIKTUGASAN 4 : AMALAN BAIK
TUGASAN 4 : AMALAN BAIKSumeethasri
 
Prosposal usaha dana 17 an
Prosposal usaha dana 17 anProsposal usaha dana 17 an
Prosposal usaha dana 17 anSusanto Wiworo
 
Seashell Craf -Design Thinking Proccess
Seashell Craf -Design Thinking ProccessSeashell Craf -Design Thinking Proccess
Seashell Craf -Design Thinking ProccessFahry Yanuar Rahman
 
Ppt kelompok 2 yaitu Limbah kelompok 2.pptx
Ppt kelompok 2  yaitu Limbah kelompok 2.pptxPpt kelompok 2  yaitu Limbah kelompok 2.pptx
Ppt kelompok 2 yaitu Limbah kelompok 2.pptxBagusMustika
 
Pernyataan Pers. Peringatan Hari Air Dunia Tahun 2013.
Pernyataan Pers. Peringatan Hari Air Dunia Tahun 2013.Pernyataan Pers. Peringatan Hari Air Dunia Tahun 2013.
Pernyataan Pers. Peringatan Hari Air Dunia Tahun 2013.Oswar Mungkasa
 
Pengolahan Limbah Eceng Gondok 1 2.pdf
Pengolahan Limbah Eceng Gondok 1 2.pdfPengolahan Limbah Eceng Gondok 1 2.pdf
Pengolahan Limbah Eceng Gondok 1 2.pdf'' Unggul BM
 
Presentasi Kabid PLB3 Rapat Jakstrada Program dan Kegiatan Pengelolaan Sampa...
Presentasi Kabid  PLB3 Rapat Jakstrada Program dan Kegiatan Pengelolaan Sampa...Presentasi Kabid  PLB3 Rapat Jakstrada Program dan Kegiatan Pengelolaan Sampa...
Presentasi Kabid PLB3 Rapat Jakstrada Program dan Kegiatan Pengelolaan Sampa...achmadjonviktorhamra
 
Presentasi Kabid PLB3 Rapat Jakstrada Program dan Kegiatan Pengelolaan Sampa...
Presentasi Kabid  PLB3 Rapat Jakstrada Program dan Kegiatan Pengelolaan Sampa...Presentasi Kabid  PLB3 Rapat Jakstrada Program dan Kegiatan Pengelolaan Sampa...
Presentasi Kabid PLB3 Rapat Jakstrada Program dan Kegiatan Pengelolaan Sampa...achmadjonviktorhamra
 

Similar to Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf (20)

Sampah Bukan untuk Laut: Stop Buang Sampah Sembarangan
Sampah Bukan untuk Laut: Stop Buang Sampah SembaranganSampah Bukan untuk Laut: Stop Buang Sampah Sembarangan
Sampah Bukan untuk Laut: Stop Buang Sampah Sembarangan
 
Plastik n Sampah Pantauan April 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan April 2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan April 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan April 2022.pdf
 
Presentasi Gambaran Kegiatan Persampahan dan LB3 2022 Dalam Mendukung STBM.pptx
Presentasi Gambaran Kegiatan Persampahan dan LB3 2022 Dalam Mendukung STBM.pptxPresentasi Gambaran Kegiatan Persampahan dan LB3 2022 Dalam Mendukung STBM.pptx
Presentasi Gambaran Kegiatan Persampahan dan LB3 2022 Dalam Mendukung STBM.pptx
 
Materi Bahtsul Masail Munas NU 2019
Materi Bahtsul Masail Munas NU 2019Materi Bahtsul Masail Munas NU 2019
Materi Bahtsul Masail Munas NU 2019
 
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Juli 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2022.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan November 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan November 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan November 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan November 2023.pdf
 
Laporan projek Kitar Semula
Laporan projek Kitar SemulaLaporan projek Kitar Semula
Laporan projek Kitar Semula
 
E-BOOK BUKU SAKU.pdf
E-BOOK BUKU SAKU.pdfE-BOOK BUKU SAKU.pdf
E-BOOK BUKU SAKU.pdf
 
KKP
KKPKKP
KKP
 
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2024.pdfPlastik n Sampah Pantauan Februari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2024.pdf
 
TUGASAN 4 : AMALAN BAIK
TUGASAN 4 : AMALAN BAIKTUGASAN 4 : AMALAN BAIK
TUGASAN 4 : AMALAN BAIK
 
Prosposal usaha dana 17 an
Prosposal usaha dana 17 anProsposal usaha dana 17 an
Prosposal usaha dana 17 an
 
Plastik dan sampah pantauan september 2020
Plastik dan sampah pantauan september 2020Plastik dan sampah pantauan september 2020
Plastik dan sampah pantauan september 2020
 
Seashell Craf -Design Thinking Proccess
Seashell Craf -Design Thinking ProccessSeashell Craf -Design Thinking Proccess
Seashell Craf -Design Thinking Proccess
 
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah
 
Ppt kelompok 2 yaitu Limbah kelompok 2.pptx
Ppt kelompok 2  yaitu Limbah kelompok 2.pptxPpt kelompok 2  yaitu Limbah kelompok 2.pptx
Ppt kelompok 2 yaitu Limbah kelompok 2.pptx
 
Pernyataan Pers. Peringatan Hari Air Dunia Tahun 2013.
Pernyataan Pers. Peringatan Hari Air Dunia Tahun 2013.Pernyataan Pers. Peringatan Hari Air Dunia Tahun 2013.
Pernyataan Pers. Peringatan Hari Air Dunia Tahun 2013.
 
Pengolahan Limbah Eceng Gondok 1 2.pdf
Pengolahan Limbah Eceng Gondok 1 2.pdfPengolahan Limbah Eceng Gondok 1 2.pdf
Pengolahan Limbah Eceng Gondok 1 2.pdf
 
Presentasi Kabid PLB3 Rapat Jakstrada Program dan Kegiatan Pengelolaan Sampa...
Presentasi Kabid  PLB3 Rapat Jakstrada Program dan Kegiatan Pengelolaan Sampa...Presentasi Kabid  PLB3 Rapat Jakstrada Program dan Kegiatan Pengelolaan Sampa...
Presentasi Kabid PLB3 Rapat Jakstrada Program dan Kegiatan Pengelolaan Sampa...
 
Presentasi Kabid PLB3 Rapat Jakstrada Program dan Kegiatan Pengelolaan Sampa...
Presentasi Kabid  PLB3 Rapat Jakstrada Program dan Kegiatan Pengelolaan Sampa...Presentasi Kabid  PLB3 Rapat Jakstrada Program dan Kegiatan Pengelolaan Sampa...
Presentasi Kabid PLB3 Rapat Jakstrada Program dan Kegiatan Pengelolaan Sampa...
 

More from Biotani & Bahari Indonesia

april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdfapril23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdfBiotani & Bahari Indonesia
 
Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021
Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021
Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021Biotani & Bahari Indonesia
 

More from Biotani & Bahari Indonesia (20)

Plastik n Sampah Pantauan April 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan April 2024.pdfPlastik n Sampah Pantauan April 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan April 2024.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2024.pdfPlastik n Sampah Pantauan Maret 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2024.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Desember 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Desember 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Desember 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Desember 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan September 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan September 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan September 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan September 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Agustus 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agustus 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Agustus 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agustus 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Juli 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Mei 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Mei 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Mei 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Mei 2023.pdf
 
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdfapril23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Maret 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Feb 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Feb 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Feb 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Feb 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Jan 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Jan 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Jan 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Jan 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Des 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Des  2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Des  2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Des 2022.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Nov2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Nov2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Nov2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Nov2022.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Sept 2022 (1).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Sept  2022 (1).pdfPlastik n Sampah Pantauan Sept  2022 (1).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Sept 2022 (1).pdf
 
Mei pantau plastik sampah.pdf
Mei pantau plastik sampah.pdfMei pantau plastik sampah.pdf
Mei pantau plastik sampah.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Maret 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2022.pdf
 
Plastik dan Sampah Pantauan Januari 2022
Plastik dan Sampah Pantauan Januari 2022Plastik dan Sampah Pantauan Januari 2022
Plastik dan Sampah Pantauan Januari 2022
 
Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021
Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021
Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021
 

Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf

  • 1. Page 1 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Februari 2022 Oleh: Riza V. Tjahjadi Negosiasi global tentang Polusi Plastik dimulai dengan diawali oleh UNEA5 di kantor UNEP Nairobi Kenya; prosesnya diperikirakan akan makan waktu 2 tahun HPSN 2022 banyak diacarai dengan jumiting daripada aksi lapang. Dan beritanyapun tak banyak berbentuk naskah Cuma Sampah, dikorupsi pembangunan instalasinyal Waah… sayangnya beritanya cuma sekali saja (Terlambat nemu berita di bawah) Susi Pudjiastuti: Jaga Kebersihan Pantai Pangandaran dari Sampah Plastik Jumat, 17 Desember 2021 | 20:37 WIB Oleh: Willy Masaharu / WM Susi Pudjiastuti. (Foto: Antara) Jakarta, Beritasatu.com - Ketua Umum Pandu Laut Nusantara Susi Pudjiastuti mengatakan, tren jumlah wisatawan yang berkunjung ke pantaiPangandaran makin meningkat. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini kebersihan pantai harus dijaga, khususnya dari sampah plastik, apabila tidak dilakukan maka imbasnya bisa ke tangkapan nelayan menjadi berkurang ―Beach clean up. Pangandaran ini, wisatawannya banyak, makin hari makin banyak. Kalau kita tidak ajak masyarakat, tidak memberi contoh dan ini loh plastik itu kanmakin hari makin banyak. Banyak nelayan pun terkena dampaknya. Terkena dampaknya, pendapatan mereka dari 10 kilogram itu yang 9 kilogramnya plastik dan 1 kilogramnya ikan, lama-lama nanti mereka tidak bisa dapat hasil lagi. Jadi tentunya ya saya mengimbau ayolah kita semua
  • 2. Page 2 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 sadar bahwa plastik itu dispose-nya bisa ratusan tahun. Padahal kita setiap hari memproduksi sampah plastik. Kalau kita tidak mulai mengurangi, tentunya sampah plastik akan menggunung,‖ kata Susi, yang dikutip dari Beritasatu TV, Jumat (17/12/2021) Sementara itu, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, upaya beach clean up adalah menjaga keelokan Pangandaran agar terus menawan. Jeje berharap, beach clean up bisa memberi motivasi kepada masyarakat, khususnya kepada wisatawan yang berkunjung ke Pangandaran. Sebab, kendati petugas terus melakukan pembersihan sampah namun tanggung jawab sampah menjadi milik semua. BACA JUGA Sektor Kelautan dan Perikanan Jadi Andalan Pangandaran Selama Pandemi ―Saya kira itu bagian dari kampanye kebersihan agar lingkungan kita bersih dan tentu yang terakhir adalah bagaimana Pangandaran yang sudah cantik menjadi cantik kembali,‖ katanya. Jeje melanjutkan, gerakan beach clean up tidak setiap hari. Sasaran yang paling utama adalah membangkitkan semangat, motivasi dari masyarakat, bagaimana kebersihan itu menjadi hal yang penting. Beach clean up di pantai Pangandaran juga melibatkan berbagai pihak, antara lain, masyarakat dan pelajar. Bertujuan memupuk kesadaran anak dan remaja. Kepala Marketing Mesin Tempel Suzuki, Aceng Ulumidin menerangkan, sumber daya laut merupakan potensi besar negara. Maka dari itu, menurut Aceng, Suzuki konsisten mengadakan giat bersih-bersih pantai sekaligus menggandeng komunitas anak muda. BACA JUGABupati Pangandaran Ungkap Cara Bangkitkan Sektor Pariwisata ―Kita ingin memupuk kesadaran mereka sejak dini agar mereka peduli terhadap kelestarian lingkungan, terutama laut. Laut ini kan adalah sumber daya yang ke depannya menjadi sumber daya utama kita. Sementara para murid 01 Pangandaran mengaku bangga dapat berkontribusi dalam pelestarian pantai. Menurut mereka, hal ini dapat membantu masyarakat sekitar untuk menjaga kelestarian pantai Pangandaran. ―Dengan bersih-bersih ini dapat membantu warga Pangandaran agar tidak buang sampah sembarangan dan membantu membersihkannya. Dan juga bisa membantu hewan yang di tengah laut agar tidak memakan sampah- sampah yang dibuang warga,‖ kata salah satu siswa.
  • 3. Page 3 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 Sumber: BeritaSatu.com TAG: Beach Clean Up Susi Pudjiastuti Sampah Plastik Wisata Pangandaran Pandu Laut Nusantara Copyright © 2022 BeritaSatu Allright Reserved Susi Pudjiastuti: Jaga Kebersihan Pantai Pangandaran dari Sampah Plastik https://brt.st/7wvR (Terlambat nemu berita di bawah) Buang Limbah B3 ke Indonesia Nahkoda Kapal Singapura Jadi Tersangka 11 Januari 2022 – Berkas Penyidikan bersama oleh Penyidik Gakkum KLHK dan Penyidik KSOP khusus Batam dalam kasus pengangkutan limbah tanpa izin memasuki wilayah Indonesia telah dinyatakan lengkap, pada Selasa (11/1). Tersangka CP (48 tahun), nakhoda kapal SB Cramoil Equity ditahan di Polda Kepulauan Riau dan barang bukti telah diserahkan kepada Jaksa Penuntut Umum, Kejaksaan Negeri Kota Batam. Penetapan CP sebagai tersangka dikarenakan Kapal SB Cramoil Equity berbendera Belize milik Perusahaan Singapura Cramoil Pte Ltd., memasuki dan membawa limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) ke wilayah perairan Indonesia tanpa izin selama 3 hari berturut-turut. Kapal SB Cramoil Equity mengangkut 20 kontainer jenis IBC tank berkapasitas 1.000 liter, berisi limbah B3 cair dari Pelabuhan Singapura dengan tujuan laut lepas (highseas). Dari hasil laboratorium diketahui limbah itu adalah oil & grease dan berdasarkan ketentuan hukum Indonesia masuk kategori limbah B3. Seperti diketahui, membawa limbah tanpa izin memasuki wilayah Indonesia dilarang dan merupakan tindak pidana berdasarkan Pasal 106 Undang-Undang No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Direktur Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum), KLHK, Rasio Ridho Sani mengatakan tersangka CP melanggar Pasal 69 ayat 1 huruf d dan Pasal 106 UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Laman darilaut.id menyebutkan CP juga diduga melanggar Pasal 329 Undang-Undang No 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran yang menetapkan setiap orang yang melakukan pengangkutan limbah B3 tanpa memperhatikan spesifikasi kapal akan dikenakan pidana penjara paling lama 2 tahun dan denda paling banyak Rp 300 juta, berdasarkan Pasal
  • 4. Page 4 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 233 Ayat 1 yang mengatur bahwa pengangkutan limbah bahan berbahaya dan beracun dengan kapal wajib memperhatikan spesifikasi kapal untuk pengangkutan limbah. Direktur Penegakan Hukum Pidana, Ditjen Gakkum KLHK, Yazid Nurhuda, mengatakan penanganan kasus ini tindak lanjut kerja sama operasi tingkat internasional ―30 Days Operation at Sea 3.0‖ untuk menangani kejahatan di laut agar bisa dilaksanakan bersama-sama antar kementerian dan lembaga di beberapa negara. Kasus ini berawal dari Patroli Keselamatan Maritim KSOP Khusus Batam. KSOP Khusus Batam mendapat informasi pada tanggal 13 Juni 2021 bahwa kapal SB Cramoil Equity berbendera Belize memasuki wilayah perairan Batam. Tim patroli mendapati kapal itu di perairan Nongsa. Saat diperiksa, Tim mengetahui kapal itu memiliki port cleareance dengan tujuan high seas dan memerintahkan kapal keluar dari wilayah perairan Batam. Pada 15 Juni 2021, Tim Patroli KSOP Batam masih menemukan Kapal SB Cramoil Equity masih berada di perairan Batam. Tim kemudian kembali memeriksa muatan kapal dan menemukan 20 IBC tank berisi cairan yang diduga limbah B3. KSOP Khusus Batam menggandeng Direktorat Penegakan Hukum Pidana, Ditjen Gakkum KLHK, untuk menyidik dugaan pelanggaran pidana lingkungan hidup. [LN-05] redaksi@limbahnews.com limbahnews.com adalah media informasi limbah/sampah, solusi, teknologi, bisnis, industri, dan inovasi ekonomi sirkular. Platform ini juga melayani berbagai jasa, AMDAL, konsultasi, promosi, penguatan brand/citra, serta berbagai kerja sama atau kegiatan pelestarian lingkungan lainnya. Info lebih rinci melalui WA 081356564448. https://limbahnews.com/buang-limbah-b3-ke-indonesia-nahkoda-kapal- singapura-jadi-tersangka/ 3 Ide Dekorasi Rumah dengan Barang Daur Ulang untuk Rayakan Imlek Reporter: Tempo.co Editor: Yunia Pratiwi Selasa, 1 Februari 2022 09:13 WIB TEMPO.CO, Jakarta - Tahun Baru Imlek identik dengan waktu berkumpul bersama orang tersayang. Terlebih di saat pandemi, kumpul di rumah bersama keluarga merupakan opsi utama yang aman dan nyaman. Sebab
  • 5. Page 5 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 itu, keindahan dan kebersihan rumah merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan agar keluarga merasa nyaman. Selain membuat tampilan rumah semakin rapi, kegiatan membersihkan rumah juga dipercaya dapat mengusir kesialan dari tahun lalu sehingga bisa menyambut tahun Macan Air dengan lebih baik. Jika ingin tampilan yang berbeda, kamu bisa memanfaatkan barang-barang yang sudah tak terpakai lagi di rumah untuk kamu jadikan dekorasi yang cantik. Menurut Marketing Manager Krisbow, Lo Novita Andriany, hunian yang nyaman memberikan atmosfer yang positif ke seluruh penghuni rumah dan tentunya para tamu. ―Dalam rangka Hari Raya Imlek, Krisbow hadir untuk memenuhi kebutuhan dekorasi rumah agar makin memudahkan masyarakat untuk mempercantik rumahnya. Selain itu, Krisbow juga mendukung para konsumen kami dalam gerakan cinta lingkungan dengan cara mendaur ulang barang- barang tidak terpakai yang ada di rumah,‖ ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Tempo. ―Kami menyediakan berbagai perkakas berkualitas yang bisa didapatkan dengan lebih hemat jika bertransaksi dengan ShopeePay.‖ Berikut ini tiga ide mengkreasikan barang-barang tidak terpakai menjadi dekorasi rumah yang unik 1. Sampah botol kaca jadi vas aesthetic Kreasi vas dari botol kaca. (dok. Krisbow - Freepik) Tak perlu repot membeli vas bunga baru untuk menghiasi rumahmu, penampilan rumah yang estetik bisa diciptakan melalui pemanfaatan botolkaca bekas. Anda hanya memerlukan botol kaca dan tali rami goni untuk membuat sebuah vas bunga yang cantik. Caranya mudah, Anda hanya perlu melilitkan tali rami goni dan rekatkan menggunakan lem tembak atau glue gun pada botol kaca yang sudah dibersihkan. Isi vas dengan tanaman cantik yang juga dipercaya bisa membawa hoki pada perayaan Imlek, seperti tanaman mei hwa, anthurium, bunga bakung, atau pohon uang. 2. Ornamen oriental unik dari kayu atau bambu bekas
  • 6. Page 6 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 Sumpit bambu atau patahan kayu kadang menjadi salah satu limbah yang paling menumpuk di rumah. Namun, limbah tersebut juga merupakan bahan baku yang dapat disulap menjadi ornamen unik sebagai dekorasi untuk menyambut Tahun Baru Imlek nanti. Anda bisa menggunakan mesin gergaji untuk mempermudah dan membantu proses pemotongan agar sesuai dengan keinginan. Potong bambu atau kayu sesuai dengan keinginanmu, kemudian amplas agar permukaannya menjadi lebih halus. Kalau ingin hasil yang lebih ekstra, gunakan cat dengan warna merah untuk menambahkan aksen Imlek. Untuk pengaplikasiannya dapat menggunakan kuas atau sprayer untuk hasil yang lebih halus. Kemudian, susun secara vertikal hingga membentuk sebuah pola yang kamu inginkan. Hiasan kayu atau bambu tersebut bisa menjadi pattern cantik dan aksen yang unik di dinding rumah akan membuat sanak saudara terkesan. 3. Hias meja makan dengan storage sendok dan garpu yang unik Momen Tahun Baru Imlek juga biasanya diisi dengan tradisi makan bersama keluarga. Anda bisa mendekorasi meja makan dari ornamen taplak meja, alat makan, sampai ke storage sendok dan garpu. Manfaatkan kaleng bekas yang menumpuk di rumah untuk menjadi storage sendok dan garpu dengan cara yang mudah. Haluskan permukaan dari kaleng yang telah dicuci bersih, lalu cat menggunakan pilox atau cat akrilik dengan warna merah dan emas untuk menampilkan aksen Imlek di meja makan kamu. Untuk menyatukannya dengan storage lainnya, gunakan mesin bor untuk melubangi bagian atas dari kaleng tersebut, lalu satukan dengan menggunakan sekrup. Jadilah storage sendok dan garpu baru minim budget yang bisa menghiasi meja makan serta membuat alat makan semakin rapi saat kumpul keluarga nanti. Imlek Rumah Botol Meja Makan Daur ulang Tempo Media Group © 2017 https://cantik.tempo.co/read/1556125/3-ide-dekorasi-rumah-dengan- barang-daur-ulang-untuk-rayakan-imlek/full?view=ok
  • 7. Page 7 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 Temukan Penetral Bau Sampah, Mahasiswi Sidoarjo Ini Raih Trash Control Heroes Suparno - detikJatim Selasa, 01 Feb 2022 11:20 WIB Rania Nura Anindhita (Foto: Suparno/detikJatim) Sidoarjo - Seorang mahasiswi asal Sidoarjo berhasil menemukan eco lindi cairan penetral bau sampah. Atas temuannya ini, mahasiswa itu diganjar penghargaan Trash Control Heroes dari Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor. Mahasiswi tersebut yakni Rania Nura Andindhita warga Desa Prasung, Kecamatan Buduran. Perempuan 20 tahun ini adalah mahasiswi Fakultas Biologi UGM. Rania menuturkan temuannya ini berawal dari hasil diskusi dengan ayahnya Bahrul Amig. Kebetulan ayahnya ini adalah Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Sidoarjo. Ia kemudian menjelaskan air eco lindi yang ditemukannya berasal dari endapan tumpukan sampah mempunyai sifat mendukung keragaman mikroba "Setelah air lindi ini dicampur dengan molase atau sisa air tebu, katalis penghasil enzim serta asam sulfat, bisa menghilangkan bau dan mampu melepaskan amoniak dan metana yang ada di tumpukan sampah," jelas Rania, Selasa (1/2/2022). Pembuatan Eco Lindi, lanjut Rania, terbilang cepat dan ekonomis. Satu galon katalis bisa menghasilkan 10 ribu liter eco lindi. Sedangkan satu kali pembuatan eco lindi bisa dibuat 42 kali 10 ribu liter.pembuatan Eco Lindi cepat dan murah. Satu galon katalis bisa menghasilkan 10 ribu liter eco lindi. Satu kali pembuatan eco lindi bisa dibuat 42 kali 10 ribu liter tersebut. Untuk proses penggunaanya, Rania mengatakan cukup cairan disemprotkan ke tumpukan sampah. Adapun reaksinya hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit. "Untuk pengembangannya, nantinya eco lindi tidak hanya bisa menetralkan bau sampah saja. Namun bisa juga difungsikan sebagai pupuk atau penyubur tanaman," imbuhnya.
  • 8. Page 8 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 Menanggapi temuan anaknya ini, Bahrul Amig menyebut sebagai temuan yang penting untuk dunia lingkungan. Khususnya sampah yang mengeluarkan bau tak sedap seperti di tempat pembuangan akhir (TPA). Baca juga:Tertinggi Nasional, Produksi Susu Sapi di Jatim Capai 558.758 Ton "Bau di TPA dan tempat pengolahan sampah, saat ini telah bisa diatasi dengan eco lindi ini. Dengan disemprot eco lindi, bau sampah yang datang di TPA bisa netral," kata Amiq. Menurut Amiq, Eco Lindi telah diuji coba untuk mengatasi problem bau di sekitar peternakan. Hasilnya, eco lindi ini dinyatakan aman untuk ternak. Tak hanya itu, pihaknya eco lindi juga telah mencoba di lingkungan pasar. "Selain itu kami sudah uji cobakan di lingkungan pasar karena mikrobaya sangat reaktif. Temuan Eco Lindi ini bisa diaplikasikan di semua aktivitas limbah yang menghasilkan bau," tandas Amiq. Simak Video "Warga Tutup Akses TPA Binuang Polewali Mandar" (abq/fat) sampah bau sampah tempat pembuangan akhir penetral bau sampah sidoarjo Copyright @ 2022 detikcom, All right reserved Baca artikel detikjatim, "Temukan Penetral Bau Sampah, Mahasiswi Sidoarjo Ini Raih Trash Control Heroes" selengkapnya https://www.detik.com/jatim/jatim- moncer/d-5923442/temukan-penetral-bau-sampah-mahasiswi-sidoarjo-ini- raih-trash-control-heroes . BPSPL Ungkap Asal Limbah Medis yang Berserak di Pantai Selat Bali CNN Indonesia Selasa, 01 Feb 2022 13:16 WIB Denpasar, CNN Indonesia -- Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar menelusuri temuan limbah medis alat rapid test antigen yang berserak di Pantai Selat Bali di sisi Banyuwangi, Jawa Timur. Hasil temuan tersebut, BPSPL mengaku sudah melaporkan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Tadi pagi, sudah dicek. Itu ditemukan sama bungkusnya dan itu banyak sekali. Kami baru cek di satu lokasi, tadi posisinya persis di seberang
  • 9. Page 9 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 Terminal Sritanjung, Banyuwangi. Setelah itu, tindak lanjutnya adalah dari KKP dan Dinas Lingkungan Hidup," kata Kepala BPSL Denpasar, Permana Yudiarso saat dihubungi, Selasa (1/2). Yudiarso mengaku belum mengetahui sumber dari sampah medis tersebut. Ia menduga sampah tersebut terbawa arus ombak sampai ke bibir pantai. "Asalnya memang di sekitar situ dan pada saat itu kondisi arusnya memang kencang dari Selatan ke Utara. Kemungkinan dibuang di sekitar selat sisi Banyuwangi dan terjebak di pinggir- pingir pantai," jelasnya. Yudiarso mengaku akan mengajak dinas kesehatan di Banyuwangi untuk melakukan pengecekan pembuangan limbah medis di tempat fasilitas kesehatan. "Karena itu, ada aturannya kalau memang mereka tidak punya fasilitas itu kami segera koordinasi dengan teman-teman Kementerian Lingkungan Hidup yang khusus menangani limbah medis agar ada alat yang bisa memusnahkan tadi dan itu ada sebenarnya. Cuma prosedurnya saja tidak tahu bagaimana caranya," ujarnya. Lihat Juga : Viral Limbah Medis Antigen Cemari Selat Bali, Nelayan Terganggu Ia menjelaskan, dalam pandemi saat ini banyak tempat fasilitas kesehatan yang menyediakan tes antigen. Limbah alat antigen dari fasilitas kesehatan itu mestinya dikumpulkan dan dimasukkan dalam boks khusus. "Seharusnya dibakar atau ada perusahaan yang ditunjuk untuk (mengelola limbah) itu. Ketika, dia lalai menjalankan tugas itu, maka dia akan dikenakan sanksi perusahaan bisa dicabut izinnya dan bisa dipidana," tegasnya. Berbahaya untuk Biota Laut Yudiarso menyayangkan adanya tindak pencemaran lingkungan tersebut. Limbah alat rapid test bekas sangat berbahaya bagi lingkungan terlebih jika tidak ditangani dengan baik. Selain itu, bagi biota laut seperti ikan dan penyu sampah-sampah itu bisa saja dimakan.
  • 10. Page 10 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 Ia khawatir limbah tersebut akan mencemari ikan dan biota laut lainnya yang akan dikonsumsi manusia. "Sampah-sampah ini mengambang, yang kita khawatirkan kalau ikan-ikan besar itu tidak bisa membedakan mana makanan mana sampah, kalau penyu karena mengapung dimakan saja. Ikan-ikan menggerogoti sedikit- sedikit masuk ke dalam tubuhnya ada penyakit dan terakumulasi. Kalau, kita makan ikan itu penyakitnya pindah dari ikan ke kita. Risikonya itu," jelasnya. Lihat Juga : Ratusan Petugas DKI Sempat Terpapar Covid Akibat Limbah Masker Seperti yang diketahui, Pantai di perairan Selat Bali sisi Banyuwangi, Jawa Timur, tercemar limbah medis berupa sampah tes Covid-19 antigen. Hal itu terungkap melalui video yang beredar di media sosial. Setidaknya ada dua video yang beredar. Dalam tayangan pertama terlihat ada ratusan hingga ribuan alat tes antigen berupa cutton bud berserakan di sepanjang pantai. Sementara video kedua, terdapat beberapa sampah antigen test kit dibuang dan dibakar di bibir pantai yang terletak di depan Terminal Sritanjung, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. (kdf/isn) Baca artikel CNN Indonesia "BPSPL Ungkap Asal Limbah Medis yang Berserak di Pantai Selat Bali" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220201124927-20- 753707/bpspl-ungkap-asal-limbah-medis-yang-berserak-di-pantai-selat- bali . Berita tanggal 1, diskusi tanggal 2 Duh! WHO: Limbah Suntik Hingga Botol Vaksin Bekas Ancam Dunia Khoirul Anam, CNBC Indonesia NEWS 01 February 2022 20:30 Foto: Kantor WHO. (Dokumentasi WHO) Jakarta, CNBC Indonesia - Jarum suntik, alat tes, dan botol vaksin bekas dari pandemi Covid-19 mengakibatkan puluhan ribu ton limbah medis. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut hal ini mengancam kesehatan manusia dan lingkungan.
  • 11. Page 11 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 "Bahan tersebut, yang sebagian dapat menular karena virus corona dapat bertahan di permukaan dan berpotensi membuat petugas kesehatan mengalami luka bakar, luka tertusuk jarum suntik, dan kuman penyebab penyakit," tulis WHO dikutip Reuters, Selasa (1/2/2022). Sementara itu, masyarakat dekat tempat pembuangan sampah yang dikelola dengan buruk dapat terpengaruh melalui udara yang terkontaminasi dari pembakaran sampah, kualitas air yang buruk, atau hama pembawa penyakit. Laporan WHO menyerukan reformasi dan investasi, termasuk melalui pengurangan penggunaan kemasan yang menyebabkan tumpukan plastik, serta penggunaan alat pelindung yang terbuat dari bahan daur ulang. Diperkirakan sekitar 87.000 ton alat pelindung diri (APD) atau setara dengan berat beberapa ratus paus biru telah dipesan hingga November 2021. Selain itu, laporan tersebut menyebut sekitar 140 juta alat uji dengan potensi menghasilkan 2.600 ton sebagian besar sampah plastik dan limbah kimia yang bisa mengisi sepertiga kolam renang Olimpiade. Diperkirakan sekitar 8 miliar dosis vaksin yang diberikan secara global telah menghasilkan tambahan 144.000 ton limbah dalam bentuk botol kaca, jarum suntik, jarum, dan kotak pengaman. Namun, WHO tidak menyebutkan contoh spesifik lokasi penumpukan limbah paling mengerikan terjadi. (miq/miq) TAG: who limbah jarum suntik https://www.cnbcindonesia.com/news/20220201184222-4-312105/duh- who-limbah-suntik-hingga-botol-vaksin-bekas-ancam-dunia Diskusi [2/2 06.36] TubagusHaryoYLKI: https://www.cnbcindonesia.com/news/20220201184222-4-312105/duh- who-limbah-suntik-hingga-botol-vaksin-bekas-ancam-dunia
  • 12. Page 12 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 [2/2 06.37] TubagusHaryoYLKI: Mungkin WALHI Jakarta bisa buat studi ttg hal ini atau minimal rilis terkait isu ini. (isul) [2/2 07.14] Riza V. Tjahjadi: Ini ada seruan dari beberapa WALHI sejak tahun 2020 hingga 2021. Sampah medis yang ditemukan di TPST Bantargebang dan TPA Burangkeng ada pula, tetapi yang berteriak anggota Waljak (saja). Naah... Catatan saya: WALHI Lampung April 2020 https://m.antaranews.com/berita/1422569/walhi-ingatkan-masyarakat- masukkan-limbah-masker-sampah-berbahaya?utm_medium=mobile WALHI Sulut Agustus 2020 https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200807150542-20- 533270/walhi-kecam-pembakaran-apd-corona-dekat-makam-adat-di- manado WALHI Jabar Januari 2021 https://prfmnews.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-131337125/walhi-jabar- nilai-pemerintah-belum-serius-tangani-limbah-medis-di-masyarakat WALHI Jabar Mei 2021 https://m.liputan6.com/health/read/4549146/walhi-jabar-minta-sampah- medis-pandemi-jangan-dimusnahkan-dengan-incenerator https://m.kbr.id/nusantara/05- 2021/walhi_jabar_protes_penggunaan_incenerator_untuk_musnahkan_sa mpah_medis_covid_19/105294.html [2/2 08.21] TubagusHaryoYLKI: jempol [2/2 09.02] Riza V. Tjahjadi: Masih kurang; masih sporadis belum terprogram -- tampaknya begitu, ya? [2/2 10.10] TubagusHaryoYLKI: Harusnya di ambil eknas ... Minta factfinding dari semua daerah [2/2 10.13] Riza V. Tjahjadi: Itu dia. Di PNLH yl dalam laporan dan diskusi kelompok tidak ada issue ini toh?
  • 13. Page 13 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 Di KNLH yad mungkin baiknya disisipkan ke dalam program termanfdaatkan PNLH [2/2 10.26] +62 815-8623-3528 Dery: https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/q961v8335 https://www.google.com/amp/s/amp.lokadata.id/amp/limbah-medis- meningkat-ada-cara-sederhana-menanganinya https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/qcfstc384 [2/2 10.27] +62 815-8623-3528: kalo untuk study risert ada di eknas. [2/2 10.27] +62 815-8623-3528: � [2/2 10.32] Riza V. Tjahjadi: ✍� � � Meraih Cuan Lewat Ternak 'Pasukan Pelahap Sampah' M Iqbal - detikNews Rabu, 02 Feb 2022 07:07 WIB Cimahi - Sampah menjadi momok tidak berujung bagi masyakat di perkotaan maupun perkampungan. Lautan sampah bahkan sempat terjadi di Bandung Raya kala TPA Leuwigajah, Kota Cimahi meledak. Arief Purnomo (50) menunjukkan bagaimana maggot dari lalat tentara hitam efektif dalam 'menghabiskan' sampah Itu gegara sampah. Belum lagi, TPA Sarimukti yang kini sudah dinilai melebihi kapasitas akan segera dihentikan operasinya. Hal itu memberikan daftar panjang masalah sampah yang belum ada solusi tepat menuju bebas sampah. Tidak ingin terlena dengan menanti kebijakan pemerintah, sekelompok masyakat di RT 04, RW 18, Komplek Cipageran Asri, Kota Cimahi bergerak secara mandiri untuk mengelola sampah. Bukan hanya mengelola, tetapi juga menumbuhkan ketahanan pangan dan menjadi salah satu sumber penghasilan.
  • 14. Page 14 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 Arief Purnomo (50) menjadi salah satu pencetus gerakan tersebut yang dinamai Gerakan Ekonomi Mandiri (GEMI) 0418. Arief menuturkan, gerakan tersebut berawal ketika sebagian warga bekerja dari rumah (WFH) ketika pandemi COVID-19 melanda. Arief dan beberapa warga komplek sering kali nongkrong di pos ronda. Di sanalah tercetus niatan membentuk GEMI. "Awalnya sekedar obrolan pos ronda. Hayu dari pada kita nganggur di rumah, kerjaan beres, kemudian ngobrol akhirnya kebentuklah GEMI ini. Tujuan GEMI ini adalah untuk ketahanan pangan warga," tutur Arief saat ditemui detikcom beberapa hari lalu. Berawal dari Ternak Ikan Lele Bermodalkan dana kas RT, Arief dan sejumlah warga pun mulai berternak ikan lele. Sekitar 25 kepala keluarga ikut serta dalam gerakan ini dan bergantian memberi pakan.Kolam ikan lele menggunakan rumah yang tidak terpakai. Saat panen, ikan lele itu dibagikan kepada warga sekitar. "80 bahkan 100 kilo. Hasil panen diberikan gratis kepada warga, dari setengah hingga 1 kilo," ucapnya yang juga sebagai ketua RT di sana. Di tengah perjalanan, kebutuhan pakan cukup menguras keuangan. Sebuah ide terbesit untuk membudidaya maggot sebagi pengganti pakan ikan lele. Setelah berjalan beberapa bulan, budidaya maggot pun mendapat antusias warga lainnya. Kini, sudah ada 354 keluarga yang sampahnya diolah GEMI 0418 di rumah maggot. Rumah maggot merupakan lokasi Arief dan warga mengolah sampah dan membudidaya maggot. 'Habiskan' 12 Ton Sampah Per Bulan Bahkan, mereka pun hampir kekurangan pasokan sampah. Akhirnya, sampah organik dari Pasar Atas Baru pun dikirim ke sana. "Sekarang kebutuhan maggot kita dari sampah rumah tangga hampir 2 kuintal dan dari pasar 3 kuintal. Rata-rata sekitar 250 kilogram per hari," ungkap Arief. Satu hal yang tidak pernah Arief sangka, yakni saat ini warga di Cipageran Asri berhasil mencegah sampah sebanyak 12 ton terbuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) hanya dalam satu bulan. "Ternyata jika dikelola sepenuh hati dan dikelola baik, kita bisa membantu pemerintah untuk mengurangi sampah. Sampai saat ini kami bisa mengoptimalkan 10 hingga 12 ton per bulan. Itu hal luar biasa dan di luar perkiraan kita," ungkapnya dengan bangga.
  • 15. Page 15 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 Detikcom pun berkesempatan melihat langsung proses pengolahan sampah hingga menjadi pakan bagi maggot. Sampah dipilah dan dikeringkan beberapa hari. Setelah cukup kering, sampah dipindahkan ke tempat maggot bersarang. Baca juga: Cerita Hengky Hidupkan Lagi Barongsai yang 'Tertidur' Dua Tahun Sementara itu, sebuah tempat tertutup menggunakan insect net sebagai tempat lalat tentara hitam berkembang biak. Nantinya, telur dari lalat akan dipisahkan hingga berubah menjadi pupa atau ulat maggot. Ulat inilah yang nantinya akan dibuat menjadi pakan lele. Proses menjadi pakan pun berbeda, ada yang masih hidup atau sudah kering tergantung kebutuhan. Kini maggot hasil budidaya warga sudah dijual ke masyakat luas dan warga meraup keuntungan. "Sebagian lagi untuk kebutuhan pakan kita, sebagian lagi kita jual. Produksi maggot dijual di lingkungan kita, ada juga ke Jakarta, Banjaran, Lembang, Cimahi. Setiap bulan bisa memproduksi sekitar 2 kuintal maggot fresh," ucap Arief. Bagaimana cara Arief dan kawan-kawan GEMI menjaga agar peternakan maggot ini berkelanjutan ? Warga Cipageran Asri punya tentara khusus untuk melahap bertonton sampah tiap bulannya Foto: Muhammad Iqbal/detikcom Selanjutnya Halaman 1 2 (yum/bbn) kota cimahi sampah bsf lalat tentara hitam maggot cipageran asri Copyright @ 2022 detikcom, All right reserved Artikel Selanjutnya Jorok! Sungai Cicadas Bandung Dicemari Sampah Baca artikel detiknews, "Meraih Cuan Lewat Ternak 'Pasukan Pelahap Sampah'" selengkapnya https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5924164/meraih- cuan-lewat-ternak-pasukan-pelahap-sampah. Meraih Cuan Lewat Ternak 'Pasukan Pelahap Sampah' M Iqbal - detikNews Rabu, 02 Feb 2022 07:07 WIB Arief Purnomo (50) menunjukkan bagaimana maggot dari lalat tentara hitam efektif dalam 'menghabiskan' sampah Agar budidaya dapat berkelanjutan, beberapa pupa pun tidak dijual dan akan tumbuh menjadi lalat dewasa. Dengan begitu, ekosistem lalat tentara hitam dapat terjaga.
  • 16. Page 16 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 Selain itu, RT-nya pun sering kali menjadi percontohan bagi RT di Cimahi maupun luar kota. Meski begitu, tidak sedikit pula mereka yang gagal ketika menerapkan ilmu yang mereka pelajari. "Kebanyakan yang ditolak sama warga sekitar karena bau dan lainnya. Tetapi, kebanyakan mereka langsung mulai dari budidaya maggot, sedangkan kami di sini mulai dari lele," bebernya. "Karena kan warga mendapatkan manfaat lebih dulu dari lele yang dibagikan ke rumah, maka warga akan mudah menerima ketika kita mau mulai budidaya maggot," lanjutnya. Meski telah meraup untung, Arief dan warga lainnya tidak ingin ambil pusing dengan keuntungan. Patokan mereka adalah semakin banyak yang sadar dan ikut andil, semakin besar manfaat GEMI bagi Kota Cimahi dan alam. Meski gerakan itu hanya di tingkat rendah pada level masyakat, mimpi GEMI 0418 sangatlah tinggi. Mereka berkeinginan membangun mina agrowisata dan ekspor maggot kering. "Kini sedang mencari cara dan dana agar mimpi itu terwujud. Semoga bisa terlaksana," pungkasnya. Halaman 1 2 Tampilkan Semua (yum/bbn) kota cimahi sampah bsf lalat tentara hitam maggot cipageran asri Baca artikel detiknews, "Meraih Cuan Lewat Ternak 'Pasukan Pelahap Sampah'" selengkapnya https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d- 5924164/meraih-cuan-lewat-ternak-pasukan-pelahap-sampah . HPSN 2022 Disosialisasikan di Kepulauan Seribu access_time Rabu, 02 Februari 2022 17:05 WIB remove_red_eye 855 personReporter: Suparni person Editor : Erikyanri Maulana Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Kepulauan Seribu menggelar rapat persiapan sekaligus sosialisasi kegiatan Hari Peduli Sampah Nasional 2022 di Gedung Mitra Praja, Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
  • 17. Page 17 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 Kami juga canangkan gerebek sampah setiap minggu di pulau permukiman Kepala Sudin LH Kepulauan Seribu, Sujanto Budiroso mengatakan, HPSN 2022 tingkat Provinsi DKI Jakarta akan digelar 21 Februari 2022 mengambil tema Festival Kolaborasi Jakarta Sadar Sampah. Sementara sebelum kegiatan tingkat provinsi, pihaknya akan menggelar rangkaian kegiatan yang melibatkan langsung masyarakat Kepulauan Seribu, Badan Pengelola Sampah (BPS) tingkat RW dan lintas sektoral. "Melalui HPSN 2022 ini kita minta dukungan semua pihak untuk penanganan sampah agar tidak lagi dibawa ke Bantar Gebang. Kegiatan ini bertujuan sebagai program edukasi, meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap pengolahan sampah, sekaligus memperkuat komitmen untuk melaksanakan aksi lokal mitigasi dan menjadikan Jakarta Sadar Sampah," ujar Sujanto, Rabu (2/2). HPSN 2021, Gubernur Anies Tekankan Pentingnya Pengelolaan Sampah Lingkup RW Menurutnya, beberapa rangkaian kegiatan yang merupakan aksi nyata akan digelar di Kepulauan Seribu di antaranya, lomba pembuatan video edukasi kreatif bagi BPS tiap RW berupa pemilahan sampah dan kegiatan unik mengelola sampah plastik dengan tema Kolaborasi Menuju Pulauku Nol Sampah yang akan dinilai oleh Sudin Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu. Nantinya, pemenang akan diumumkan serta diberikan hadiah saat pelaksanaan kegiatan HPSN 2022 tingkat Provinsi DKI Jakarta. "Kami juga canangkan gerebek sampah setiap minggu di pulau permukiman, pembersihan teluk Jakarta serta pembersihan sampah bawah laut di Pulau Pramuka," tandasnya. BERITA TERKAIT Sudin LH Kepulauan Seribu Sosialisasikan Pentingnya Pengelolaan Sampah © copyright 2001 - 2022 All Rights Reserved https://m.beritajakarta.id/read/95010/HPSN-2022-Disosialisasikan-di- Kepulauan-Seribu
  • 18. Page 18 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 Sampah Antigen Berserakan di Pantai Bali, Polisi Akan Cek RS CNN Indonesia Rabu, 02 Feb 2022 23:37 WIB Ilustrasi. Temuan sampah medis di pantai di Bali diselidiki. (Foto: DLHK Badung) Denpasar, CNN Indonesia -- Temuan limbah atau sampah medis di pantai Selat Bali di seberang sisi Banyuwangi, Jawa Timur, diselidiki kepolisian. Pengecekan akan dilakukan ke klinik atau rumah sakit. "Kita, masih lidik karena memang baru kemarin informasinya seperti itu. Bagaimana juga nanti, apapun hasil perkembangan kami informasikan lebih lanjut," kata Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, kepada wartawan di Denpasar, Bali, Rabu (2/2). Menurutnya, kemungkinan ada kesengajaan sampah medis itu dibuang ke laut. "Yang jelas itu, mungkin ada kesengajaan atau yang lain, kita tidak tau dibuang seperti itu. Karena, bagaimanapun juga setiap sampah-sampah yang berbahaya ada pengelolanya. Nanti kita lihat," imbuhnya. Lihat Juga : BPSPL Ungkap Asal Limbah Medis yang Berserak di Pantai Selat Bali Pihaknya juga akan mengecek fasilitas-fasilitas kesehatan terkait hal itu. "Yang jelas, kita dengan Dinkes (Dinas Kesehatan) pasti akan kita koordinasikan kembali. Yang jelas, unsur-unsur dari yang menyelenggarakan kegiatan medis itu bagaimana SOP-nya, siapa yang akan mengelola sampah ini dari rumah sakit atau tempat-tempat layanan kesehatan yang lain. Nanti kita cek lagi," katanya. Namun, pihaknya menegaskan bahwa bila nanti diketahui apakah klinik kesehatan yang membuang sampah medis itu, tentu akan diproses sesuai aturan yang berlaku. "Kalau ketahuan akan kita sebagaimana aturannya saja, kalau ada aturan hukum yang dilanggar kita proses. Tetapi, kita akan lihat apakah ini ada unsur kesengajaan atau mungkin dia membuang di suatu tempat dikelola dengan baik, tapi ada orang membawa lagi dibuang ke tempat lain," jelasnya. Lihat Juga : Viral Limbah Medis Antigen Cemari Selat Bali, Nelayan Terganggu Pihak Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Bali, katanya, juga akan mengecek perizinan penyelenggaraan kesehatan pihak terkait.
  • 19. Page 19 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 "Yang jelas selalu ada satgas dari setiap unit yang ada. Kita nanti lihat. Ada yang menangani secara khusus yaitu tim Krimsus, kita akan bekerja juga. Dia melanggar aturan atau tidak, kalau dia melanggar aturan kita koordinasikan dengan satuan atau intansi yang mengeluarkan izin, apakah itu melanggar aturan atau tidak, kita akan ikuti itu," ungkapnya. "Hasil lidik, kita kan bisa minta ada izinnya tidak. Kalau tidak ada izinnya, ketentuannya apa tidak boleh beroperasi. Kita ingatkan anda tidak boleh beroperasi. Seperti itu," ujarnya. Seperti yang diketahui, pantai di perairan Selat Bali sisi Banyuwangi, Jawa Timur, tercemar limbah medis berupa sampah tes Covid-19 antigen. Hal itu terungkap melalui video yang beredar di media sosial. Lihat Juga : DLHK Angkut 1.150 Ton Sampah Kiriman dari Pantai di Badung BalI Dalam video pertama, terlihat ratusan hingga ribuan alat tes antigen berupa cotton bud berserakan di sepanjang pantai. Pada video kedua, terdapat beberapa sampah antigen test kit dibuang dan dibakar di bibir pantai di depan Terminal Sritanjung, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. (kdf/arh) Baca artikel CNN Indonesia "Sampah Antigen Berserakan di Pantai Bali, Polisi Akan Cek RS" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220202115914-12- 754014/sampah-antigen-berserakan-di-pantai-bali-polisi-akan-cek-rs . Sempat Dikira Boneka, Bayi Diselamatkan Warga Bekasi dari Tempat Sampah Muhammad Hanafi Aryan - detikNews Rabu, 02 Feb 2022 21:14 WIB Bekasi - Bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan di tempat sampah di Jatisari, Jatiasih, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan menjelaskan, saksi, Sunarti (59), saat itu hendak membuang sampah. Lalu, dia menemukan benda mirip boneka di tempat pembuangan sampah. "Awal mula saksi pertama hendak membuang sampah ke tempat pembuangan sampah, sekiranya sampai di tempat pembuangan sampah,
  • 20. Page 20 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 saksi melihat bayi seperti boneka," kata Kombes E Zulpan dalam laporan tertulis, Rabu (2/2/2022). Kemudian, saksi memastikan lebih dekat benda yang mulanya dikira boneka itu. Namun, saat diamati, ternyata seorang bayi laki-laki yang masih hidup. "Setelah dilihat lebih teliti oleh saksi ternyata bukan boneka, melainkan bayi yang masih hidup berada di tempat pembuangan sampah," lanjut Zulpan. Mengetahui hal itu, Sunarti meneruskan penemuan bayi itu kepada Wahid Suprihartanto yang merupakan Ketua RW 013 Kelurahan Jatisari, Jatiasih, Bekasi. Akhirnya bayi tersebut diselamatkan ke salah satu bidan terdekat. "Saksi pertama memberikan informasi ke pengurus Ketua RW 013 (saksi ke-2). Selanjutnya, bayi tersebut dibawa ke Bidan Kusuma Jatisari dalam keadaan hidup," ungkapnya. Pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta berkoordinasi dengan Pihak Dinas Sosial Kota Bekasi. Bayi tersebut kini diserahkan ke bidan terdekat. isa/isa) bekasi bayi jabodetabek Baca artikel detiknews, "Sempat Dikira Boneka, Bayi Diselamatkan Warga Bekasi dari Tempat Sampah" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d- 5925736/sempat-dikira-boneka-bayi-diselamatkan-warga-bekasi-dari- tempat-sampah . Mantan Anggota DPRD Provinsi Jambi Didakwa Korupsi Proyek TPA Konten Media Partner Jambikita.id 2 Februari 2022 19:53 Sidang dakwaan kasus korupsi di Pengadilan Tipikor Jambi/Yovy Hasendra Jambikita.id - Mantan anggota DPRD Provinsi Jambi, Kusnindar, didakwa mengorupsi anggaran pembangunan sarana dan prasarana Tempat
  • 21. Page 21 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 Pembuangan Akhir (TPA) Parit Culum, Tanjungjabung Timur (Tanjab Timur). Dalam dakwaan penuntut umum Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjab Timur, nilai kerugian negara yang ditimbulkan akibat kasus ini mencapai Rp 777.071.055,42. BerdasarkanLaporan Hasil Audit Tim Audit Perwakilan BPKP Provininsi Jambi Nomor: SR- 224/PW05/5/2020 tanggal 7 September 2020. Kusnindar, didakwa secara bersama-sama dengan Raden Rudy Tedja Laksana (divonis 1 tahun 6 bulan penjara) melakukan perbuatan melawan hukum denhan melaksanakan pekerjaan yang tidak sesuai dengan kontrak Kusnindar didakwa dengan Pasal 2 ayat (1) jo pasal 18 ayat (1) huruf a, b, ayat (2) dan (3) UU RI No 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tipikor sebagaimana telah diubah dengan UU No 20 Tahun 2001. Diterangkan dalam dakwaan, pada 2017 lalu, Kusnindar meminta dicarikan proyek pekerjaam di Dinas PUPR Provinsi Jambi melalui Muhammad Imaduddin Alias Iim.Di tahun yang sama, tepatnya Maret 2017, Kepala Dinas PUPR Provinsi Jambi, Dodi Irawan menyampaikan kepada Rudy Tedja kalau proyek pembangunan sarana dan prasarana TPA Parit Culum adalah milik (jatah) Iim. Terkait pemberitahuan itu Raden Rudy Tedja menemui Evi Syahrul, Kepala ULP Provinsi Jambi. Dia menyampaikan kepada Evi Syahrul terkait kepemilikan beberapa paket pekerjaan /proyek di Bidang Cipta Karya. ―Salah satunya adalah paket pekerjaan TPA Parit Culum dengan pemiliknya adalah saksi Imaduddin alias IIM, dan saksi Evi Sahrul mengiyakan,‖ sebut Ali membacakan surat dakwaannya dalam sidang yang dipimpin Syafrizal didampingi dua hakim anggota Yofistian dan Hiashinta Manalu, Rabu (2/1). Terkait proyek itu, setelah penandatanganan surat perjanjian paket pekerjaan , pada Agustus 2017 seorang bernama Hendi menyerahkan RAB dan gambar serta uang muka kerja sebesar 20 persen kepada Iim, atau Rp 360 juta.Iim kemudian menyerahkan uang itu kepada Kusnindar sebagai pelaksana kegiatan. Kusnindar kemudian memerintahkan Mastul Achmad dan Deri Jati Prasetyo untuk melaksanakan pekerjaan. Namun dalam pengerjaannya, tidak sesuai dengan kontrak pekerjaan. Berdasarkan hasil pemeriksaan Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) bahwa dari hasil pengujian mutu beton bangunan rumah kompos dan
  • 22. Page 22 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 pondasi jembatan timbang tidak sesuai dengan mutu beton yang dipersyaratkan dalam kontrak. ―Secara administrasi pekerjaan pembangunan sarana dan prasarana pendukung TPA Parit Culum yang dilaksanakan PT Nuryta Sari Pratama dinyatakan selesai 100 persen, namun hasil pemeriksaan Tim Ahli dari Politeknik Negeri Sriwijaya dan keterangan ahli teknik sipil struktur dan ahli teknik elektro terhadap pekerjaan pembangunan sarana dan prasarana pendukung TPA Parit Culum TA. 2017 terdapat kekurangan volume pekerjaan fisik/bangunan dan ketidaksesuaian mutu beton sebagai,‖ ungkap penuntut umum. Atas perbuatan Kusnindar bersama-sama Raden Rudy Tedja Djaya Laksana, telah mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp 777 juta lebih. Setelah pembacaan surat dakwaan, penasehat hukum terdakwa, Edi Syam dan Naikman Malau, menyatakan, tidak mengajukan keberatan atas surat dakwaan penuntut umum. ―Kita tidak ajukan eksepsi, jadi sidang dilanjutkan pemeriksaan saksi, Senin pecan depan,‖ jelasnya. Sebagaimana diketahui, Kusnindar kerap disebut-sebut dalam kasus lain, yakni suap DPRD Jambi yang melibatkan mantan Gubernur Jambi, Zumi Zola. Kusnindar sebagai anggota dewan disebut-sebut orang yang bertugas sebagai orang yang membagikan uang suap kepada rekan- rekannya sesama anggota DPRD. Jaksa Kejaksaan Zumi Zola Korupsi Kabar Daerah Jambi DPRD Suap DPRD Jambi Pengadilan Informasi Redaksi Tim Editor https://m.kumparan.com/jambikita/mantan-anggota-dprd-provinsi-jambi- didakwa-korupsi-proyek-tpa- 1xQe52pSPqO/full?utm_campaign=int&utm_medium=post&utm_source=T witter
  • 23. Page 23 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 Ecoton Rabu, 2 Februari 2022 WEBINAR ALERT Hai ecotoners! ??Jangan sampai lewatkan webinar dengan tema : *"TAHUN BARU, BANGKALAN MENJEMPUT SAMPAH‖*  : Kamis, 3 Februari 2022  : 10.00 WIB - Selesai Bersama Narasumber : 1. Tahta Alfina Prodi Ilmu Kelautan Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura 2. Siti Nurhidayah Prodi Ilmu Kelautan Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura 3. Gita Indah Antoni Prodi Ilmu Kelautan Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura 4. Agil Silva Asmarani Prodi Ilmu Kelautan Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura Moderator : Merisa Lie Universitas Surabaya Live Zoom Meeting : https://us02web.zoom.us/j/89133060592? pwd=U2wyMXZWc1hNUVQrb3JUaldDRVplZz09 Meeting ID: 891 3306 0592 Passcode: 555595 Segera registrasi !! Jangan lupa gabungg teman-teman, Seee uuu??
  • 24. Page 24 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) PHINLA [3/2 18.36] YogiIkhwan: Rayakan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022 di rumah bareng PHINLA! Yuk ikut Lomba TikTok Jingle Pengelolaan Sampah PHINLA dan menangkan hadiah menarik! Caranya mudah banget loh: 1. Buat video tiktok dengan koreografi dan jingle pengelolaan sampah (bisa lihat di akun @diverscleanaction) 2. Upload diakun tiktok atau instagram kamu 3. Ceritakan di caption mengapa pengelolaan sampah itu penting, dan pengalamanmu mengelola sampah dari rumah. 4. Gunakan hastag #HPSN2022 #FestivalJakartaSadarSampah #JakartaKotaKolaborasi #JakartaSadarSampah #Kupilah #PHINLA 5. Jangan lupa pastikan kamu sudah follow dan tag - IG: @diverscleanaction @wahanavisi_id @dinaslhdki @dkijakarta @plusjakarta @aniesbaswedan - Tiktok: @diverscleanaction @wahanavisi_id @dinaslhdki @plusjakarta @arizapatria 6. Jangan private akunmu, yah. Kamu berkesempatan mengupload video hingga tanggal 18 Februari 2022 dan pengumuman pemenang akan diumumkan di perayaan HPSN pada tanggal 21 Februari 2022. Video dan caption paling menarik, unik & sesuai syarat akan dipilih menjadi pemenangnya. Yuk, ramaikan HPSN 2022 dan buktikan kalo kamu adalah pahlawan lingkungan! Repost from @diverscleanaction PS: copyright akan menjadi milik panitia lomba #HPSN2022 #FestivalJakartaSadarSampah #JakartaKotaKolaborasi #JakartaSadarSampah #Kupilah #PHINLA https://www.instagram.com/reel/CZg3YgwJXq9/?utm_medium=share_she et [5/2 08.28] +62 812-8199-9008: Keren idenya� [5/2 08.30] +62 812-8199-9008: Mas @� YogiIkhwan� kalau sampah pasien covid di rmh tangga, bgm mengelolanya? Terutama masker, dan sampah lainnya
  • 25. Page 25 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 [5/2 08.30] +62 812-8199-9008: Ini sampah utk pasien yg isoman di rumah Polisi Amankan Ibu yang Diduga Buang Bayi ke Bak Sampah di Bekasi Fakhri Fadlurrohman - detikNews Kamis, 03 Feb 2022 19:58 WIB Kapolres Metro Bekasi Kombes Hengki (Fakhri Fadlurrohman/detikcom) Bekasi - Polisi bergerak cepat menindaklanjuti kasus penemuan bayi di bak sampah di Perumahan Bumi Dirgantara Permai RW 13, Kelurahan
  • 26. Page 26 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. Ibu bayi tersebut kini diamankan polisi. "Diduga pelakunya yang sekarang sedang dirawat di rumah sakit ya, nanti akan kita ekspose lagi. Kita masih menunggu untuk kita mintai keterangan," ujar Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki kepada wartawan di kantornya pada Kamis (3/2/2022). Hengki mengatakan pelaku yang membuang bayi itu diduga kuat adalah ibu si bayi. Polisi saat ini masih meminta keterangan kepada ibu korban. "Nanti ya kita masih mintai keterangan dulu, diduga pelakunya ya pasti orang tuanya, ibunya," ucapnya. Baca juga: Bayi Dibuang di Bak Sampah di Bekasi Dikerumuni Semut, Kondisinya Lemas Sebelumnya kejadian penemuan bayi ini sempat menghebohkan warga Perumahan Bumi Dirgantara Permai. Kejadian tersebut diketahui pada Rabu (2/2) pukul 14.35 WIB. "Awal mulanya kemarin sore, Rabu sore, jam 14.35 WIB ditemukan sama warga Ibu Budi namanya, mau buang sampah ke bak sampah yang disini. Nah, dia itu melihat ada bayi, langsung berteriak, jadi kejadian itu memang betul ada," ujar Ketua RW 13 Herry Novriansyah ketika ditemui di lokasi. Bayi yang ditemukan di bak sampah ditemukan dalam kondisi lemas. Menurut Harry, bayi tersebut diduga dibuang belum satu jam setelah kelahirannya. "Plasenta dengan darah itu melilit kondisi di kaki sebelah kanan. Saat itu langsung dikerumuni sama semut karena amis mungkin ya, darah, kemungkinan baru lahir," tuturnya. Baca juga: Sempat Dikira Boneka, Bayi Diselamatkan Warga Bekasi dari Tempat Sampah Warga setempat berinisiatif membawa bayi yang dalam keadaan lemas itu ke Klinik Al Muzamil. Nyawa bayi akhirnya tertolong setelah dilakukan perawatan. Kini keadaan bayi tersebut sudah membaik dan diurus oleh warga sekitar. Harry menuturkan bayi tersebut belum diketahui apakah akan diadopsi atau tidak.
  • 27. Page 27 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 "Kita akan kembalikan lagi sampai kita menemukan siapa yang membuang, kita pertemukan secara kekeluargaan, mau diasuh atau tidak. Tapi kalau tidak, akan kita proses adopsi ke pihak yang berwajib," ucapnya. (mea/mea) bayi dibuang bayi dibuang di bak sampah bekasi penemuan bayi penemuan bayi di bekasi polres metro bekasi kota jabodetabek Baca artikel detiknews, "Polisi Amankan Ibu yang Diduga Buang Bayi ke Bak Sampah di Bekasi" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d- 5927195/polisi-amankan-ibu-yang-diduga-buang-bayi-ke-bak-sampah-di- bekasi . Ibu di Bekasi Buang Bayi di Bak Sampah karena Malu Hasil Hubungan Gelap Fakhri Fadlurrohman - detikNews Jumat, 04 Feb 2022 13:56 WIB Bayi baru dilahirkan dibuang di bak sampah di Pondok Melati, Kota Bekasi (Fakhri Fadlurrohman/detikcom) Bekasi - Polisi Bekasi berhasil mengungkap pelaku pembuangan bayi di Perumahan Bumi Dirgantara Permai, RW 13, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. Motif pembuangan tersebut adalah malu karena hasil hubungan di luar nikah. "Motif dibuang malu karena hasil hubungan di luar pernikahan," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Alexander Yurikho ketika dihubungi pada Jumat (4/2/2022). Alex menjelaskan pelaku pembuangan merupakan ibu bayi tersebut. Pelaku berprofesi sebagai pekerja wiraswasta. Ia pun menambahkan pelaku melahirkan bayi seorang diri. Pelaku melahirkan bayi tersebut di kamar mandi ketika rumah dalam keadaan sepi. "Si ibu kandung yang membuang bayinya yang baru dilahirkan di kamar mandi di rumah yang bersangkutan. Jarak ditemukan bayi pada tempat pembuangan sampah dari tempat melahirkan secara mandiri si ibu kurang lebih 50 meter," tuturnya. Baca juga: Polisi Amankan Ibu yang Diduga Buang Bayi ke Bak Sampah di Bekasi
  • 28. Page 28 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 Pelaku saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit. Menurut keterangan polisi, orang tua pelaku tidak mengetahui anaknya sedang hamil. "Sementara masih menyatakan belum tahu bahwa anaknya hamil dan tiba-tiba melahirkan. Penyidik masih berkonsentrasi pada kesehatan ibu dan bayi," ujarnya. Sebelumnya, warga di Perumahan Bumi Dirgantara Permai, RW 13, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, dikejutkan oleh penemuan bayi di tempat sampah. Saat ini bayi dalam keadaan sehat dan berada di salah satu warga setempat. "Awal mulanya kemarin Rabu (2/2) sore jam 14.35 WIB ditemukan sama warga mau buang sampah ke bak sampah yang di sini. Nah dia itu melihat ada bayi langsung berteriak, jadi kejadian itu memang betul ada," ujar Ketua RW setempat, Harry Novriansyah, ketika ditemui pada Kamis (3/2/2022). Ketika ditemukan di tempat sampah, bayi dalam kondisi lemas. Menurut Harry, bayi tersebut diduga dibuang sebelum satu jam setelah kelahirannya. Baca juga:Bayi Dibuang di Bak Sampah di Bekasi Dikerumuni Semut, Kondisinya Lemas Lihat juga video 'Polisi Selidiki Temuan Mayat Bayi di DIY Terkubur di Rumah Warga': (mea/mea) Baca artikel detiknews, "Ibu di Bekasi Buang Bayi di Bak Sampah karena Malu Hasil Hubungan Gelap" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-5927922/ibu- di-bekasi-buang-bayi-di-bak-sampah-karena-malu-hasil-hubungan-gelap . Arti Simbol Segitiga Pada Botol Plastik, Mana yang Aman Digunakan? Kompas.com, 4 Februari 2022, 16:32 WIB Editor: Nadia Faradiba KOMPAS.com - Semua orang pasti pernah menggunakan botol plastik. Namun pernahkah Anda memperhatikan lambang segitiga yang sering ada di bagian bawah botol plastik atau kemasan plastik lainnya. Sebagian orang hanya mengetahui kode tersebut merupakan kode untuk daur ulangplastik.
  • 29. Page 29 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 Ternyata simbol itu tidak hanya tentang daur ulang plastik. Masing-masing segitiga ada maknanya dan berpengaruh untuk kesehatan dan lingkungan. 1. PETE atau PET (Polyethylene terephthalate) Segitiga yang pertama adalah segitiga dengan angka 1 di tengahnya. Simbol segitiga ini banyak kita temukan di botol kemasan sekali pakai, seperti botol air minum dan kemasan lainnnya. Ini merupakan jenis plastik yang paling banyak digunakan untuk mengemas produk konsumsi. Walaupun aman digunakan untuk makanan dan minuman, plastik PET didesain untuk digunakan hanya untuk sekali pakai. Terdapat dua alasan yang membuat plastik ini tidak bisa digunakan kembali. Pertama, plastik PET sulit didekontaminasi. Untuk membersihkan botol jenis ini membutuhkan bahan kimia yang berbahaya. Hal ini membuat plastik PET menjadi tempat berkembang bakteri yang baik. Kedua, jika digunakan terus menerus, plastik PET memiliki kecenderungan untuk terurai dan melepaskan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh dan bersifat karsinogenik. Plastik ini bisa didaur ulang menjadi bahan lain, seperti bahan garmen, pengisi bantal dan guling, karpet, dan bahan lainnya. Baca juga: Apa itu BPA Free dan Bahaya BPA Bagi Tubuh 2. HDPE (High-Density Polyethylene) Plastik HDPE ditandai dengan segitiga dengan angka 2 di tengahnya. Plastik ini memiliki karakteristik kaku, berwarna, dan tidak tembus pandang. Plastik ini banyak digunakan untuk menyimpan minuman dan bahan pembersih rumah tangga. Plastik HDPE adalah jenis plastik yang awet, tahan lama, dan tidak mudah terurai. Oleh karena itu, plastik ini lebih aman digunakan berulang kali,
  • 30. Page 30 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 walaupun di bawah cahaya matahari atau dengan pengaruh suhu panas atau dingin. Plastik jenis ini bisa didaur ulang menjadi meja piknik, tempat sampah, atau benda lain yang membutuhkan plastik kaku dan tahan terhadap cuaca. 3. PVC (Polyvinyl chloride) Berbeda dengan jenis plastik sebelumnya, PVC adalah jenis plastik yang sangat lentur. Contoh penggunaan plastik PVC adalah plastik pembungkus makanan, botol minyak goreng, dan mainan anak-anak. Bahan ini merupakan bahan yang tahan terhadap panas matahari sehingga sering digunakan menjadi atap di taman dan pipa saluran. Sayangnya, bahan ini bersifat toksik sehingga berbahaya jika digunakan untuk menyimpan bahan makanan. Bahan PVC adalah bahan yang tidak bisa didaur ulang. Untuk menanggulangi limbah PVC biasanya bahan tersebut digunakan untuk keperluan yang lain, selain kontainer makanan dan mainan anak-anak. 4. LDPE (Low-Density Polyethylene) Contoh plastik LDPE adalan botol sampo atau sabun Anda yang bisa dipencet. Karakteristik plastik ini adalah cukup kuat namun tidak terlalu kaku. Selain botol, plastik ini juga digunakan untuk membuat kantong plastik. Plastik LDPE bisa digunakan ulang dan relatif aman. Sayangnya, plastik ini tidak bisa didaur ulang. Oleh karena itu, sangat bijak jika Anda membatasi penggunaan kantong plastik berbahan LDPE ini. Alih-alih menggunakan kantong plastik, Anda bisa menggunakan tas kain untuk membawa belanjaan Anda. Baca juga: Bahaya Plastik BPA, Ini Cara Menghindari Paparan Zat Kemasan Plastik 5. PP (Polypropylene) Plastik PP adalah salah satu plastik yang aman digunakan berulang kali sebagai kemasan makanan atau minuman. Karakteristik plastik PP adalah kuat, ringan, dan tahan panas. PP banyak digunakan untuk botol minuman, popok sekali pakai, wadah margarin, kantong keripik, dan sedotan. Plastik ini bisa didaur ulang terbatas menjadi sapu, tempat sampah, atau nampan. Jenis plastik ini adalah salah satu plastik yang banyak diterima para pendaur ulang plastik.
  • 31. Page 31 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 6. PS (Polystyrene) Jika Anda pernah membeli makanan yang dibungkus styrofoam, itu adalah salah satu contoh plastik PS. Plastik jenis ini sangat rapuh dan ringan. Sayangnya, plastik jenis ini tidak direkomendasikan untuk digunakan. Alasannya karena plastik ini berpotensi memicu kanker jika terkena panas, seperti makanan panas atau dihangatkan di microwave. Selain itu, plastik ini mencemari lingkungan dan berbahaya bagi ekosistem. 7. Lain-lain (BPA, polikarbonat, dan LEXAN) Plastik yang tidak termasuk ke dalam 6 kategori lainnya termasuk ke dalam kategori nomor 7. Plastik ini mungkin digunakan menjadi botol air minum. Botol ini mungkin dipromosikan sebagai botol yang aman. Namun, botol seperti BPA ternyata masih melepaskan sedikit zat BPA ke dalam makanan yang disimpan di dalamnya. Bahaya dan risiko yang ditimbulkan plastik kategori 7 masih dalam penelitian. Oleh karena itu sebaiknya menghindari untuk menggunakan ulang botol ini, terutama untuk makanan atau minuman bayi. Lihat Sains Selengkapnya Studi: Bahan Kimia dalam Produk Plastik Bisa Memicu Kenaikan Berat Badan Mikroba di Darat dan Laut Berevolusi Memakan Plastik Pengelolaan Sampah Plastik di Indonesia Perlu Evolusi Perilaku, Apa Maksudnya? Kandungan BPA dalam Wadah Plastik Bahaya untuk Kesehatan, Kok Bisa? Cara Mudah Mengurangi Penggunaan Plastik untuk Selamatkan Bumi Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan. Sumber: Eartheasy Learn,Hebron Green Committee TAG: daur ulang pp bpa pet simbol segitiga pada botol plastik https://www.kompas.com/sains/read/2022/02/04/163200723/arti-simbol- segitiga-pada-botol-plastik-mana-yang-aman-digunakan-?page=all Kursus Daur Ulang Plastik Berbahasa Inggeris Course Overview Global transition from linear to circular model continues to shape how businesses work. However, recycling is not as simple as it seems. As the industry describes, it‘s a notoriously difficult process.
  • 32. Page 32 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 The Introduction to Plastics Recycling Training Course will deepen your understanding of the recycling business – from chemical recycling and waste management to market dynamics across polymers, and much more. As consumers strongly support a sustainable and environmentally-friendly product, and regulations become tighter with measures such as a tax levy on plastics, receive insight directly from ICIS experts to assist you in adapting to these changes to stay relevant. READ MORE Key topics include Get to grips with what chemical recycling is all about – different types, status of development, and future trends Receive comprehensive insights into market dynamics across polymers – gain an overview of collection rates, the impact on virgin markets form recyclates and more… Gain knowledge about the future challenges for recycling technologies – legislative framework, addressing contamination, disruptive technologies, influence of brand and consumer pressure Discover how end markets will dictate the evolution of plastics recycling and the impact of the refocus on design for recycled products VIEW AGENDA Who should attend? This course is suitable to all levels of professionals working in the plastics recycling industry who would like to get a solid understanding of the business and its progress including those in the following roles and functions: CEOs/Chief Sustainability Officers/General Managers/Directors Head of Sustainability/Circular Economy Research and Development Innovation Packaging/Raw Material Procurement Category Managers Market Analysts Marketing & Sales Strategic Planning
  • 33. Page 33 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 Course fees $1,000 (+UK VAT at 20% if applicable)* 7-9 & 11 March 2022 | 8.00AM London / 4.00PM Singapore (EMEA/Asia) *NB: Please enter your VAT number (or local equivalent) on our payment page, otherwise UK VAT at 20% will be applied. Customers based in the UK will be charged UK VAT at 20% whether or not a VAT number is provided. REGISTER HERE For group bookings of three or more please contact us: Jerricor Dayrit Asia/Middle East Email: jerricor.dayrit@icis.com Tel: +65 6780 4321 Ali Ahmad Europe/Americas Email: ali.ahmad@icis.com Tel: +44 207 911 1478 What to expect in the virtual training? Fully digital platform All sessions will be accessed virtually from your computer, tablet or mobile, giving you the flexibility of taking the course at your chosen location and device. Live and interactive sessions Understanding the relevance of getting access to information in real time, the course will be delivered live and include interactive sessions providing you with a platform to engage with trainers and other delegates. Modular approach The course will run over 4 days with a total of 10 hours of tuition time. Trainers Helen McGeough Helen McGeough, Senior Analyst, Plastics Recycling, ICIS Helen leads market analysis and consulting for global recycled PET markets, working with contacts across the supply chain from collection, reclamation through to end users. She has over 20 years‘ experience in consultancy, having worked initially in the Digital Technology industry and
  • 34. Page 34 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 for the past 14 years in recycled PET within ICIS and Wood Mackenzie (previously PCI). Prior to joining ICIS Helen has developed supply demand database for recycled PET markets, including forecasts for collection, reclamation, and end use of recycled PET products. She has been responsible for monthly coverage of recycled PET market including price discovery, analysis of market developments and regulatory developments. Helen has generated price forecasts for recycled PET flake and food grade pellets by key regions. Helen has delivered multiple custom studies in the recycling area, assisting investment and strategy development for parties within the recycled PET supply. With ICIS, she will build the coverage of recycled plastics through her previous experience and expertise. Helen is the author of the ICIS R-PET Analytics service launched in May 2019 and is responsible for driving content-specific contributions to ICIS services. Helen has been a speaker at conferences and seminars on R-PET in Europe, North America and Asia. Mark Victory Mark Victory, Senior Editor, Recycling, ICIS Mark Victory is one of the Senior Editors for recycling at ICIS and is dedicated to expanding our coverage across this vital and growing sector. Mark has been with ICIS since 2008, and has covered recycling markets throughout his time with the company – including 8 years as the editor of the R-PET report . Mark is currently the editor of the R-PE and R-PP reports, which he launched in 2019. Mark also has extensive experience across petrochemical and fertilizer markets, having been the regular editor for more than 25 separate markets, and managed several teams of editors. Mark was also the chief editor of the Global Automotive report. Prior to joining ICIS, Mark covered structured products, international bonds, and commercial paper markets. Matt Tudball, Senior Editors for recycling in Europe Matt is one of the Senior Editors for recycling in Europe, working alongside Mark Victory to help customers keep track of the complex and fluid recycled plastics market. Matt joined ICIS in 2012 and has covered various products including the Turkish and African PE and PP markets.
  • 35. Page 35 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 Matt is editor of the European R-PET report, which he took on in 2019, providing price assessments, news and analysis for this faced-paced and evolving market. Bespoke Training Solutions ICIS works alongside our clients to create bespoke training courses that mould our expertise and your specific needs. We‘ll pinpoint the current expertise of your employees, areas for improvement, and your business goals, and develop a training course that will bring tangible benefits to your business. Our custom training courses are delivered as interactive workshops, focusing on the products, concepts and issues that are most relevant and beneficial to you. Save money on transportation and accommodation, with training at a convenient location Flexibility – you determine the length and duration of the sessions Interactive workshops with hands-on exercises, to reinforce key skills, techniques and concepts Take-away the course materials, presentations and background information for future reference To enquire about in-house training for this course please click here and a member of our team will get back to you. What our customers say Chen Gang Shanghai Jahwa United Co Ltd ―As a reliable, independent source of pricing data, ICIS has helped find common ground with suppliers who wanted to raise prices. ICIS forecast prices mean we can anticipate PE and PET price trends for the next 18 months and use this information to plan our purchases. We‘re also reassured by their IOSCO certification.‖ Petula Yan Hong Kong Petrochemical ―Our clients recognise ICIS prices as an independent benchmark. Using ICIS price assessments in our purchasing contracts saves us time and
  • 36. Page 36 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 helps us secure an appropriate supply of feedstock for our plants at the reasonable price.‖ Sante Serrecchia Ondaplast ―ICIS price forecasts have helped us allocate resources smartly and efficiently, to anticipate price changes, and to buy PP at favourable prices. The reports have saved our internal team a lot of time and effort when analysing pricing trends.‖ Get in Touch If you want to find out how our decision-making tools can help you navigate market shifts, contact us today. Simply fill in your details, submit the form and a member of our team will get in touch with you. Sekilas An Introduction to Plastics Recycling 7, 8, 9, 11 March 2022 8:00AM London / 4:00PM Singapore Kontaknya tercantum di atas, ya. Wakil Ketua DPD dorong pemerintah kembangkan pengolahan limbah medis Sabtu, 5 Februari 2022 19:53 WIB Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin mendorong pemerintah untuk mengembangkan teknologi pengolahan limbah medis di Indonesia. "Peningkatan penggunaan bahan pengobatan medis masyarakat di tengah pandemi harus diikuti dengan langkah cepat dalam mengantisipasi dampak pencemaran yang notabene cukup berbahaya bagi lingkungan hidup dan kesehatan manusia," kata Sultan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
  • 37. Page 37 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 Menurut dia, masih buruknya pengelolaan limbah terlihat mulai dari kurangnya upaya pencegahan atau setidaknya pengurangan jumlah limbah, ketiadaan sistem pemilahan, penempatan atau pengumpulan limbah tidak sesuai aturan, serta masih tidak konsistennya sistem pengolahan dan pembuangan. Baca juga: LaNyalla minta pemerintah perketat mekanisme pengiriman pekerja migran "Fenomena pencemaran limbah medis yang terjadi di laut Bali beberapa waktu lalu adalah bukti bahwa pemerintah belum memiliki sistem manajemen pengendalian dan pengolahan limbah medis dan limbah bahan berbahaya beracun (B3) lainnya," ungkapnya. Dia mendorong Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Kementerian Kesehatan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berkolaborasi mengembangkan teknologi pengolahan limbah medis. Baca juga: LaNyalla dukung penutupan gerai tes antigen tanpa izin di Ketapang Baca juga: DPD RI rancang UU yang lebih mengikutsertakan pemda Sultan meminta peran serta pemerintah daerah dan masyarakat daerah untuk aktif menemukan solusi dan berinisiatif melakukan langkah taktis dalam mengendalikan potensi pencemaran lingkungan, khususnya limbah medis pascapandemi. "Kontribusi dan peran serta masyarakat adalah kunci dalam memastikan masa depan lingkungan hidup Indonesia yang bersih, sehat, dan lestari. Kesadaran masyarakat yang ramah lingkungan harus terus disosialisasikan oleh semua pihak, khususnya pemerintah daerah", harap Sultan. Pewarta: Fauzi Editor: Herry Soebanto COPYRIGHT © ANTARA 2022 Copyright © 2022 ANTARA https://www.antaranews.com/berita/2686085/wakil-ketua-dpd-dorong-pemerintah- kembangkan-pengolahan-limbah-medis?utm_medium=mobile
  • 38. Page 38 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 INTERMESO Malapetaka Sampah Pembalut Hanya dengan memakai pembalut sekali pakai, perempuan turut andil dalam membahayakan kelestarian lingkungan. Minggu, 06 Februari 2022 Setiap bulan, ketika menstruasi datang, Maria Tresna bakal amat kerepotan. Darah menstruasi Maria yang keluar karena siklus reproduksi perempuan itu begitu banyak. Ia harus bolak balik ke kamar mandi untuk mengganti pembalut. ―Biasanya hari pertama dan kedua (menstruasi), aku bisa ganti (pembalut) sampai empat kali,‖ ucap Maria yang tahun lalu baru saja lulus dari Universitas Atma Jaya. Selanjutnya, pembalut yang sudah dipenuhi noda itu ia cuci dengan air mengalir. Pembalut sekali pakai itu lalu dibungkus dengan plastik hitam dan dibuang ke tong sampah. Itu artinya, pada masa awal datang bulan, ada empat kantong hitam berisi pembalut yang Maria buang. Citra, perempuan berusia 25 tahun, juga senasib dengan Maria. Ia harus mengganti pembalut sampai lima kali dalam sehari ketika menstruasi datang. Sebetulnya, Citra pernah mencoba menggunakan menstrual cup yang lebih ramah lingkungan. Tapi ternyata ia tidak cocok dan akhirnya kembali menggunakan pembalut sekali pakai. ―Cari mens cup yang pas buat ukuran gue, tuh, susah. Terus, ya, kalau gue ngeluarinnya juga repot banget. Akhirnya gue cuma pakai sekali terus nggak dipakai lagi,‖ katanya. Sama seperti Maria, pembalut sekali pakai yang kini kembali Citra gunakan dicuci terlebih dahulu sebelum dibuang. Citra masih percaya dengan mitos yang disampaikan ibunya. ―Dulu nyokab gue pernah bilang kalau pembalut kotor itu harus dicuci. Kalau nggak dicuci darah kotornya kita bisa disantet orang. Percaya nggak percaya sih, tapi menurut gue kalau dicuci rasanya lebih bersih aja gitu,‖ ucap Citra. Ilustrasi pembalut Foto : ThinkStock Terlepas dari benar atau tidaknya mitos itu, pada kenyataannya, sampah pembalut yang sudah dibuang ke tong sampah akan dikelola oleh petugas kebersihan. Hampir setiap hari Taufik mendapati kantong sampah berisi pembalut bekas. Ada yang sudah dibungkus rapi dengan koran atau plastik.
  • 39. Page 39 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 Terkadang dari kantong sampah yang terburai isinya, Taufik bisa melihat pembalut yang masih penuh dengan noda darah. ―Saya, kan, tiap hari mungutin sampah. Jadi udah biasa mah ngeliat begituan. Nggak cuma pembalut, sih, kadang ada juga pampers,‖ kata Taufik yang bekerja sebagai petugas kebersihan di Perumahan Citra 1, Kalideres, Jakarta Barat. Biasanya hari pertama dan kedua (menstruasi), aku bisa ganti (pembalut) sampai empat kali." Tanpa dipilah lagi, pembalut bekas itu bercampur menjadi satu dengan sampah plastik dan makanan. ―Nanti dibawa pakai truk ke Bantar Gebang.‖ Dikutip dari website Unit Pengelola Statistik Pemprov DKI Jakarta, sampah yang ditampung Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang terus bertambah setiap tahunnya. Jumlah sampah yang masuk TPST pada tahun 2017 setiap harinya sebesar 6,7 ribu ton. Sementara di tahun 2018 sebesar 7,4 ribu ton per hari. Lalu di tahun 2019 turun 11 persen dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 6,7 ribu ton per hari. Sementara menurut data yang dihimpun oleh Sustaination, di Indonesia, dalam sehari, sampah pembalut saja bisa mencapai 26 ton. Dalam sehari, rata-rata perempuan bisa mengganti pembalut sebanyak 3 sampai 5 kali. Sementara, menurut laman OrganiCup, satu perempuan akan menghasilkan 11.000 pembalut sekali pakai seumur hidupnya. Rupanya masih banyak perempuan yang memakai pembalut sekali pakai ini. Padahal sampah pembalut dapat menimbulkan masalah gawat dan serius. Pembalut tergolong sampah beresiko tinggi dalam pencemaran lingkungan karena bahannya yang tidak dapat didaur ulang. Ilustrasi Gunung sampah di Bantar Gebang, Bekasi. Ribuan ton sampah dari Jakarta, termasuk pembalut, bermuara di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) ini Foto : Rengga Sancaya/detikcom Pembalut terbuat dari bahan plastik yang diproduksi secara industrial dan menyebabkannya sulit terurai. Satu pembalut saja membutuhkan waktu sekitar 500-800 tahun untuk terurai. Karena terbuat dari bahan yang tak mudah terurai, jangan heran jika limbah pembalut dengan sangat mudah bisa ditemukan menggunung di TPST Bantar Gebang maupun di TPST lainnya di Indonesia. Sementara sampah pembalut yang teronggok di sana lambat laun dapat mengeluarkan gas metana. Dikutip dari sebuah penelitian University of Exeter, metana merupakan salah satu unsur dalam gas rumah kaca yang menyebabkan kenaikan temperatur di permukaan bumi. Metana memiliki
  • 40. Page 40 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 kekuatan 25 kali lipat lebih dahsyat dalam menyebabkan pemanasan global ketimbang karbon dioksida. Berbeda dengan pembalut sekali pakai, saat ini sudah ada opsi selain pembalut sekali pakai yang terbuat dari kapas dan plastik. Ada tampon yang terbuat dari kasa, pembalut kain, celana menstruasi dari bahan waterproof, sampai menstrual cup. Wadah berbentuk corong seperti menstrual cup bahkan dinilai lebih ramah lingkungan. Bahannya terbuat dari silikon yang merupakan mineral paling berlimpah di bumi. Selain itu menstrual cup tak menimbulkan permasalahan limbah karena bisa dipakai berkali-kali. Penulis: Melisa Mailoa Editor: Irwan Nugroho Copyright @ 2022 detikcom, All right reservedRedaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos ·Privacy Policy · Disclaimer https://news.detik.com/x/detail/intermeso/20220206/Malapetaka-Sampah- Pembalut/ Soroti Masalah Sampah, Marta Tulis Dorong Pemkab Mabar Buat Regulasi Tentang Pengelolaan Sampah Gerasimos Satria Minggu, 6 Februari 2022 | 08:46 WIB Koordinator Nasional Indonesian Waste Platform, Project Manager Yayasan Peduli Indonesia,Marta Muslin Tulis (victorynews.id/SATRIA) VICTORY NEWS MANGGARAI BARAT-Marta Muslin Tulis, Koordinator Nasional Indonesian Waste Platform, Project Manager Yayasan Peduli Indonesia dan Komisaris Wicked Diving Indonesia, satu di antara ratusan undangan yang menyaksikan pentas budaya Sanggar Budaya Wontong Alo di di Cunca Wulang, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT, Sabtu (5/2/2022). Aktivis lingkungan yang lebih panggil Icha Tulis ini diundang bersama dengan para pelaku wisata di Labuan Bajo, Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Kabupaten Mabar, Pius Baut dan Ketua Dewan Kesenian Mabar, Blasius Jeramun.
  • 41. Page 41 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 Berbincang di sela menyaksikan pentas budaya itu, Icha Tulis mengungkapkan pandangannya tentang Pariwisata Labuan Bajo. "Potensi di sini sudah banyak. Bentang alamnya sudah. Jadi bukan atraksi yang dibuat lagi, karena budaya kita sendiri sudah sangat eksotik," katanya. Bagi wisatawan, kata Icha, pengalaman tinggal dan mengalami keseharian hidup masyarakat desa merupakan pengalaman yang eksklusif. Hal itu juga akan menambah waktu tinggal wisatawan di desa. "Hospitality kita sudah sangat baik, ramah. Jadi diri sendiri saja, budaya kita tidak perlu difabrikasi lagi seperti di daerah lain Indonesia," kata Icha Tulis. Namun ia memberikan catatan soal pengelolaan sampah yang belum dilakukan secara baik. Halaman:1 2 https://mabar.victorynews.id/manggarai-barat/pr-3392610756/soroti-masalah-sampah- marta-tulis-dorong-pemkab-mabar-buat-regulasi-tentang-pengelolaan- sampah?fbclid=IwAR06MwVyA5zBKE6pgZvDoqUpXkNE9kKiKBr_QNFxdYkCbZRfTTe4uV f5c-s Karena itu lembaganya bersama Pemerintah Daerah Mabar akan menjemput sampah secara reguler di tempat-tempat penampungan. Namun, ia mengusulkan perlunya regulasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mabar agar para wisatawan membawa pulang sendiri sampah mereka ke Labuan Bajo. "Pemerintah perlu buat aturan, wisatawan bawa pulang sampahnya ke Labuan Bajo," kata Icha Tulis.*** Editor: Gerasimos Satria Tags Labuan Bajo Komodo tnk Manggarai Barat (Mabar) ©2022 ProMedia Teknologi https://mabar.victorynews.id/manggarai-barat/pr-3392610756/soroti- masalah-sampah-marta-tulis-dorong-pemkab-mabar-buat-regulasi- tentang-pengelolaan-sampah?page=2
  • 42. Page 42 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 KKP canangkan Bulan Cinta Laut, respons limbah PCR di pantai Bali Minggu, 6 Februari 2022 16:45 WIB Makassar (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencanangkan Bulan Cinta Laut dalam merespons penemuan limbah alat PCR yang berserakan di pantai Bali. Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono di Makassar, Ahad, mengatakan akan bekerjasama dengan seluruh pemerintah daerah dalam pelaksanaan Program Bulan Cinta Laut sebagai langkah dalam menjaga kelestarian laut dari sampah. "Ini salah satu program yang bekerjasama dengan seluruh pemerintah daerah. Kita sudah mencanangkan dalam satu tahun terdapat satu bulan namanya Bulan Cinta Laut," ujar dia. Pada pelaksanaan program itu seluruh nelayan tradisional dan lokal akan diajak dan diminta untuk tidak menangkap ikan tapi mengambil sampah yang ada di laut. Baca juga: Menteri Trenggono: Laut bukan keranjang sampah! Baca juga: APSI Bali kerja sama dengan The Sea Cleaner bersihkan sampah di laut "Sampah yang dipungut itu kemudian akan dibayar, tapi nanti akan kita kerja samakan," ujar dia. Pembuangan sampah ke laut sudah diantisipasi, namun perlu disampaikan kepada pemerintah provinsi hingga pemerintah kabupaten di setiap daerah untuk menggaungkan Program Bulan Cinta Laut. Kementerian Kelautan dan Perikanan saat ini menerapkan penangkapan terukur berbasis kuota untuk mendorong potensi ekonomi dari hasil laut. Langkah tersebut dalam rangka penerapan program ekonomi biru yang menjadi arahan pembangunan serta menjadikan ekologis sebagai panglima dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan.* Baca juga: Inovator asal RI menangi kompetisi se-ASEAN atasi sampah plastik Baca juga: Penggunaan plastik masa pandemi dikhawatirkan tingkatkan sampah laut Pewarta: Nur Suhra Wardyah
  • 43. Page 43 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 Editor: Erafzon Saptiyulda AS Copyright © 2022 ANTARA https://www.antaranews.com/berita/2686997/kkp-canangkan-bulan-cinta- laut-respons-limbah-pcr-di-pantai-bali?utm_medium=mobile Kaltim Prima Coal Bangun TPST Dengan Konsep Eco Waste Khoirul Anam, CNBC Indonesia 07 February 2022 17:45 Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melalui anak usahanya PT Kaltim Prima Coal (KPC) membangun Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) dengan Konsep Eco Waste. Pembangunan TPST yang diberi nama Prima Sangatta Eco Waste ini bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur. TPST Prima Sangatta Eco Waste dibangun di atas lahan 1.800 meter persegi yang berlokasi di belakang Pasar Induk Sangatta (PIS), Teluk Lingga, Kota Sangatta. Pembangunan TPST ini menggunakan anggaran Corporate Social Responsibility (CSR) KPC senilai Rp 16,9 miliar, meliputi mesin seharga Rp 13,5 miliar, bangunan Rp 1,9 miliar, dan pendampingan selama satu tahun serta penunjang lainnya sebesar Rp 1,5 miliar Ardiansyah menyampaikan terima kasih kepada KPC atas pembangunan TPST itu. Dia optimistis dengan adanya TPST tersebut bisa meningkatkan pencapaian sertifikat Adipura yang pernah diraih sebelumnya. "Saya sangat berterima kasih atas kontribusinya. Ini sangat luar biasa. Untuk KPC, terus berkarya untuk Kutai Timur lebih baik. Semoga sertifikat Adipura yang telah kita terima bisa meningkat statusnya ke lebih lebih tinggi lagi," kata dia dikutip dari keterangan tertulis, Senin (7/2/2022). Presiden Direktur BUMI Adika Nuraga Bakrie menyatakan, pihaknya beruntung dapat berkontribusi untuk Kota Sangatta terutama pada aspek
  • 44. Page 44 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 lingkungan. Kolaborasi ini pun menjadi komitmen perusahaan kepada masyarakat terutama dalam mengatasi sampah. "Kolaborasi antara KPC dan Pemkab Kutai Timur terus berkelanjutan, dan ini memberikan bukti tambahan bahwa grup BUMI berkomitmen untuk menerapkan kaidah terbaik dalam bidang lingkungan, terutama membantu pemerintah dan masyarakat Kutai Timur dalam mengatasi sampah," ujar Adika. TPST Prima Sangatta Eco Waste memanfaatkan mesin Thermal Hydro Drive yang merupakan karya anak bangsa. Boiler mesin menggunakan boiler temperature 600°C-1200°C dengan Electrical Power 42 KVa, Water Requirement 3-5 m3 per hari dan smoke system filter cyclone, serta wet scrubber dan beroperasi dengan kapasitas 50 ton per hari. Adapun hasil akhir TPST berupa abu/bottom ash yang merupakan bahan pengganti pasir untuk pembuatan batako dan paving block. (rah/rah) TAG: kaltim prima coal bumi resources csr https://www.cnbcindonesia.com/market/20220207173131-17- 313547/kaltim-prima-coal-bangun-tpst-dengan-konsep-eco-waste# Samsung Galaxy S22 Akan Dibuat dengan Jaring Ikan Daur Ulang Virgina Maulita Putri - detikInet Senin, 07 Feb 2022 19:11 WIB Jakarta- Samsung sedang mempersiapkan peluncuran lini Galaxy S22 pada 9 Februari mendatang. Sebelum peluncuran yang tinggal menghitung hari, perusahaan teknologi asal Korea Selatan ini memberikan sedikit teaser tentang ponsel flagship ini. Sebagai bentuk komitmennya untuk menjaga lingkungan, Samsung menciptakan material baru yang terbuat dari plastik yang berakhir di lautan (ocean-bound), seperti jaring ikan, yang didaur ulang. Baca juga: Ini Wujud Nyata Galaxy Tab S8 Ultra yang Rilis Bareng Galaxy S22 Samsung mengatakan mereka akan menggunakan material ini di semua jajaran produknya. Tapi material ini akan debut di perangkat Galaxy terbaru yang akan dipamerkan di event Galaxy Unpacked pada 9 Februari 2022 mendatang.
  • 45. Page 45 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 Belum diketahui bagian ponsel apa saja yang menggunakan material ini dan seberapa banyak. Samsung belum menjelaskan secara spesifik bagaimana material ini diintegrasikan ke dalam konstruksi produknya. Samsung memilih plastik dari jaring ikan sebagai bahan baku material barunya karena sampah jenis ini biasanya tidak dianggap membahayakan biota laut, seperti botol atau kantong plastik. Padahal menurut data Food and Agricultural Organization, tiap tahunnya ada 640.000 ton jaring ikan yang ditinggalkan dan dibuang di laut. Jaring ikan yang sudah berpuluh-puluh tahun dibiarkan di lautan atau yang disebut sebagai 'jaring hantu' ini bisa menjebak dan menjerat biota laut, merusak terumbu karang dan habitat alami, dan dapat berakhir di sumber makanan dan air kita. "Jaring ikan yang terbengkalai ini mengganggu keseimbangan lingkungan kita pada tingkat yang mengkhawatirkan," tulis Samsung dalam keterangan resmi yang diterima detikINET, Senin (7/2/2022). "Mengumpulkan dan menggunakan kembali jaring ini adalah langkah pertama yang vital dalam menjaga kebersihan lautan kita serta melestarikan planet dan masa depan kita bersama," sambungnya. Baca juga: Begini Wujud Samsung Galaxy A53 dan Spesifikasi Lengkapnya Ini merupakan langkah terbaru Samsung untuk membuat produknya jadi lebih ramah lingkungan. Tidak hanya menghilangkan plastik sekali pakai, mereka juga menggunakan bahan post-consumer material dan kertas daur ulang. Samsung juga bukan satu-satunya perusahaan yang menggunakan plastik daur ulang untuk produknya. Tahun lalu, Microsoft meluncurkan Ocean Plastic Mouse yang 20% rangkanya terbuat dari plastik daur ulang. (vmp/fay) samsung plastik daur ulang galaxy s22 samsung galaxy s22 Baca artikel detikinet, "Samsung Galaxy S22 Akan Dibuat dengan Jaring Ikan Daur Ulang" selengkapnya https://inet.detik.com/consumer/d-5932128/samsung- galaxy-s22-akan-dibuat-dengan-jaring-ikan-daur-ulang .
  • 46. Page 46 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 Foto News Gegara Gelombang Tinggi, Teluk Labuan Banten Penuh Sampah Muhammad Bagus Khoirunas/AntaraFoto - detikNews Senin, 07 Feb 2022 23:12 WIB Banten - Teluk Labuan, Pandeglang, Banten, penuh sampah rumah tangga. Sampah ini terbawa oleh gelombang tinggi yang terjadi sejak beberapa hari terakhir di daerah itu. Warga melintasi tumpukan sampah yang terbawa ombak di Teluk Labuan, Pandeglang, Banten, Senin (7/2/2022). Sampah limbah rumah tangga tersebut terbawa oleh gelombang tinggi yang terjadi sejak beberapa hari terakhir di daerah itu. Sampah tampak memenuhi hampir seluruh tepi teluk. Pengendara roda dua melintasi tumpukan sampah yang terbawa ombak di Teluk Labuan, Pandeglang, Banten, Senin (7/2/2022). Baca artikel detiknews, "Gegara Gelombang Tinggi, Teluk Labuan Banten Penuh Sampah" selengkapnya https://news.detik.com/foto-news/d-5932186/gegara- gelombang-tinggi-teluk-labuan-banten-penuh-sampah .
  • 47. Page 47 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 Sidak SMA Unggulan di Jambi, Gubernur Al Haris Berang Lihat Sampah Berserakan Ferdi Almunanda - detikNews Selasa, 08 Feb 2022 09:42 WIB Jambi - Gubernur Jambi Al Haris terlihat berang saat inspeksi mendadak (sidak) SMAN Titian Teras Abdurrahman Sayoeti. Dalam sidak itu, Haris tampak marah saat melihat tumpukan sampah berserakan di lokasi asrama siswa. Sidak di sekolah ini merupakan kali kedua yang dilakukan Al Haris sejak menjabat Gubernur Jambi. Sekolah ini diketahui termasuk sekolah bertaraf internasional. Sidak ini dilakukan Senin (7/2/2022) malam. Al Haris mengunggah kegiatan sidak itu di akun Instagramnya, @alharisjambi. Di unggahan video yang berdurasi 1 menit itu, Al Haris terlihat membawa Kepala Dinas Pendidikan saat melakukan sidak. Di sidak ini pula, Gubernur Jambi tersebut terlihat begitu berang dan sedikit kecewa. Ia berharap sekolah unggulan yang memiliki asrama siswa itu menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain serta mendidik para siswanya disiplin. Namun, kondisinya malah terlihat kotor dan tak terurus, setelah banyak sampah berserakan. "Sidak SMA TT tadi malam. Saya berharap SMA Titian Teras Abdurahman Sayoeti Jambi menjadi sekolah berasrama yang mendidik calon pemimpinnya yang disiplin dan bertanggungjawab terhadap lingkungan dan hal lainnya," tulis kata Al Haris dalam unggahannya yang dilihat detikcom, Selasa (8/2/2022). Tumpukan sampah berserakan di SMAN Titian Teras Abdurrahman Sayoeti Jambi, (Tangkapan Layar) Dalam video, Gubernur Jambi Al Haris juga terlihat mengelus-elus nafas. Ia memanggil kepala dinas dan beberapa penjaga sekolah di sana untuk memberi tahu banyaknya sampah berserakan. Haris juga beberapa kali menggerutu dengan beberapa kali mengucapkan jika temuan sampah dan lokasi asrama yang jorok tidak terlepas dari kesalahan para tenaga pengajar-pengajarnya.Bahkan saat masuk asrama dia sudah berteriak lantaran kaget karena sudah terlihat sampah yang berserakan. "Lah sampah pulo, ya ee, sampah kayak gini ya Allah. Ini semua kembali pada guru-gurunya yang salah," ucap Haris dari video sidaknya itu.
  • 48. Page 48 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 Sampah-sampah yang ditemukan Haris itu mulai dari sampah botol plastik, sampah-sampah makanan dan kertas. "Itu di dalam ruangan anak-anak itu, itu ada sampah, itu jalan di depan kamarnya itu juga terdapat sampah, di dalam tempat tidur nya sampah banyak. Macam-macamlah pokoknya sampahnya, sedih kita lihatnya," sebut Al Haris di sidaknya itu. (eva/eva) jambi sidak sekolah gubernur jambi gubernur jambi al haris Baca artikel detiknews, "Sidak SMA Unggulan di Jambi, Gubernur Al Haris Berang Lihat Sampah Berserakan" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d- 5932791/sidak-sma-unggulan-di-jambi-gubernur-al-haris-berang-lihat- sampah-berserakan Plastic pollution in oceans on track to rise for decades Feb 08, 2022 Earth Environment Plastic pollution in oceans on track to rise for decades A Hawksbill sea turtle that was found on a nearby beach is displayed after an autopsy was performed along with trash mostly plastic materials, top, and food items, left, at the Al Hefaiyah Conservation Center lab, in the city of Kalba, on the east coast of the United Arab Emirates, Tuesday, Feb. 1, 2022. A staggering 75% of all dead green turtles and 57% of all loggerhead turtles in Sharjah had eaten marine debris, including plastic bags, bottle caps, rope and fishing nets, a new study published in the Marine Pollution Bulletin. The study seeks to document the damage and danger of the throwaway plastic that has surged in use around the world and in the UAE, along with other marine debris. Credit: AP Photo/Kamran Jebreili Plastic pollution at sea is reaching worrying levels and will continue to grow even if significant action is taken now to stop such waste from reaching the world's oceans, according to a review of hundreds of academic studies.
  • 49. Page 49 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 The review by Germany's Alfred Wegener Institute, commissioned by environmental campaign group WWF, examined almost 2,600 research paperson the topic to provide an overview ahead of a United Nations meeting later this month. "We find it in the deepest ocean trenches, at the sea surface and in Arctic sea ice," said biologist Melanie Bergmann who co-authored the study, which was published Tuesday. Some regions—such as the Mediterranean, the East China and Yellow Seas—already contain dangerous levels of plastic, while others risk becoming increasingly polluted in the future, it found. The authors concluded that almost every species in the ocean has been affected by plastic pollution and that it's harming important ecosystems such as coral reefs and mangroves. As plastic breaks down into ever-smaller pieces it also enters the marine food chain, being ingested in everything from whales to turtles to tiny plankton. Getting that plastic out of the water again is nearly impossible, so policymakers should focus on preventing any more of it entering the oceans in the first place, said Bergmann. A dead green sea turtle washes up on the beach in the Khor Kalba Conservation Reserve, in the city of Kalba, on the east coast of the United Arab Emirates, Tuesday, Feb. 1, 2022. A staggering 75% of all dead green turtles and 57% of all loggerhead turtles in Sharjah had eaten marine debris, including plastic bags, bottle caps, rope and fishing nets, a new study published in the Marine Pollution Bulletin. The study seeks to document the damage and danger of the throwaway plastic that has surged in use around the world and in the UAE, along with other marine debris. Credit: AP Photo/Kamran Jebreili Some of the studies showed that even if this were to happen today, the amount of marine microplastic would keep increasing for decades, she said. Matthew MacLeod, a professor of environmental science at Stockholm University who was not involved in the report, said it appeared to be a sound review of existing studies, focused on the effects of plastic pollution. "The part that can (and will) be argued about is whether there is enough evidence to warrant aggressive action (such as what is advocated in this
  • 50. Page 50 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 report) that will certainly disrupt current practices for plastic production, use and disposal," he said. MacLeod was involved in a separate study recently that also concluded immediate measures are required because of the possible global impacts. A dead green sea turtle is collected from the beach at the Khor Kalba Conservation Reserve, in the city of Kalba, on the east coast of the United Arab Emirates, Tuesday, Feb. 1, 2022. A staggering 75% of all dead green turtles and 57% of all loggerhead turtles in Sharjah had eaten marine debris, including plastic bags, bottle caps, rope and fishing nets, a new study published in the Marine Pollution Bulletin. Heike Vesper of WWF said while consumers can help reduce plastic pollution by changing their behavior, governments have to step up and share the burden of tackling the problem. "What we need is a good policy framework," she said, looking ahead to the upcoming U.N. environmental meeting in Nairobi. "It's a global problem and it needs global solutions." World must work together to tackle plastic ocean threat: WWF Journal information: Marine Pollution Bulletin © 2022 The Associated Press. All rights reserved. This material may not be published, broadcast, rewritten or redistributed without permission. 114 shares Feedback to editors Related Recommended World must work together to tackle plastic ocean threat: WWF Feb 08, 2022 Mangroves threatened by plastic pollution from rivers, new study finds Jan 26, 2021 Video: Keeping an eye on ocean plastic pollution from space Aug 12, 2021 Catastrophic consequences for oceans when climate change and plastic pollution crises combine Sep 28, 2021 The new face of the plastics crisis Mar 06, 2020 United States is world's biggest plastic polluter, report finds Dec 02, 2021
  • 51. Page 51 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 Science X Daily and the Weekly Email Newsletter are free features that allow you to receive your favorite sci-tech news updates in your email inbox © Phys.org 2003 - 2022 powered by Science X Network A Hawksbill sea turtle that was found on a nearby beach is displayed after an autopsy was performed along with trash mostly plastic materials, top, and food items, left, at the Al Hefaiyah Conservation Center lab, in the city of Kalba, on the east coast of the United Arab Emirates, Tuesday, Feb. 1, 2022. A staggering 75% of all dead green turtles and 57% of all loggerhead turtles in Sharjah had eaten marine debris, including plastic bags, bottle caps, rope and fishing nets, a new study published in the Marine Pollution Bulletin. The study seeks to document the damage and danger of the throwaway plastic that has surged in use around the world and in the UAE, along with other marine debris. Credit: AP Photo/Kamran Jebreili https://phys.org/news/2022-02-plastic-pollution-oceans-track- decades.html# 9 February 2022 Climate Solutions Plastics production is skyrocketing. A new U.N. treaty effort could cap it. Listen to article 10 min Pelicans fly over garbage, including plastic waste, on a beach in Panama City in April. (Luis Acosta/AFP/Getty Images) By Michael Birnbaum and Min Joo Kim Yesterday at 7:00 a.m. EST Negotiators from around the world will start work this month on a treaty to reduce plastic pollution, in what diplomats say is the most ambitious round of climate diplomacy since the 2015 Paris agreement that focuses on global warming. Complete coverage from the COP26 U.N. climate summit The discussions, which have the backing of the Biden administration, could reshape a world increasingly awash in plastics that take centuries to break down and millennia to decompose. Diplomats could agree to caps on plastic production that would forestall the exponential increases that are expected in the coming decades. They could also impose rules to make
  • 52. Page 52 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 plastic easier and less toxic to repurpose, amid growing concern that only 10 percent of the material ever made has been recycled. Talks are so preliminary that diplomats are still haggling over the issues they will and won‘t negotiate. And few expect immediate breakthroughs. But officials say there is a window during President Biden‘s current term in office to make a deal that would shake up the realm of plastics with the cooperation of the United States, the world‘s biggest producer of plastic waste per person. ―Countries are increasingly seeing this as a top-level threat,‖ said Norwegian Environment Minister Espen Barth Eide, who is leading the effort to start work on a plastics deal at the U.N. Environment Assembly, which starts Feb. 28 in Nairobi. ―There has been strong recognition around the world. This is one of the most stable materials we produce. Using it for a single use, it‘s strange.‖ U.S. is top contributor to plastic waste, report shows Diplomats are still at the most preliminary phase of deciding what should even be subject to negotiation. At minimum, there is broad agreement that there should be a concerted effort to limit the flow of plastic debris into the world‘s oceans. But a growing number of countries, including the United States, want to aim for more-ambitious targets. Any agreement is likely to have the Paris climate accord as its basic model, diplomats say. That deal — which includes nearly 200 countries — came together only because countries knew they would be in charge of setting their own voluntary goals, then living up to them. Detractors say such systems are toothless and end up falling far short of what is necessary. Advocates say they get all countries to work together and move in the same basic direction. They also say that many countries would never agree to a system with more-stringent requirements. As with the Paris agreement, one of the first issues a plastics treaty would address is the basic issue of counting: How much plastic is being manufactured? How much gets recycled? What kinds of chemicals are going into the plastic, and how are they being handled when the plastic is discarded? In much of the world, there aren‘t reliable numbers. The effort comes from a growing concern that the world has failed to grapple with a rapidly expanding plastics problem and that older attempts to address plastic waste — for example, by focusing mostly on recycling — can‘t stand on their own. ―Our goal is to create a tool that we can use to protect our oceans and all of the life that they sustain from growing global harms of plastic pollution,‖ Secretary of State Antony Blinken said in Nairobi in November. ―It‘s crucial
  • 53. Page 53 of 169 Plastik & Sampah: Pantauan Februari 2022 that the agreement call on countries to develop and enforce strong national action plans to address this problem at its source.‖ Activists and environmental policymakers around the world have called for a broad effort to address plastics pollution, which they say is as much a global problem as the increasing levels of greenhouse gases in the atmosphere that are fueling climate change. And, as with climate change, the least-developed countries have often faced the greatest burden of the problem. Rich countries such as the United States have been shipping much of their plastic waste elsewhere, first to China and more recently to African nations. ―The African region becomes the region that has to bear the brunt, especially because there is no infrastructure‖ for waste management and recycling, said Griffins Ochieng, a plastics expert at the Nairobi-based Center for Environmental Justice and Development. ―But with the increased importation of plastic waste and near-end-life products, it literally becomes dumping, because these are all going to end up in landfills or dumpsites.‖ Researchers who have tried to estimate the amount of plastic waste streaming into the world‘s oceans have come up with astonishing figures. One high-profile 2015 study found that more than 8 million metric tons of plastic were probably entering global waters every year. That‘s the equivalent of five grocery bags filled with plastic on every foot of coastline, all around the world, or a dump truck‘s worth of plastic going into the ocean every minute. The world created about 8 million tons of pandemic plastic waste, and much of it is now in the ocean ―That was shocking,‖ said Jenna Jambeck, a University of Georgia professor who was the lead researcher on the study. She said that for her, the problem of plastic pollution really hit home a few years ago when she sailed across the Atlantic to study it. She was staring into the ocean on a beautiful beach on one of the Canary Islands, a Spanish archipelago off the northwest coast of Africa. ―I walked up to the edge of the ocean where the waves were breaking on land, and it looks beautiful, and then I look down and every wave was full of plastic that I hadn‘t seen, like confetti,‖ Jambeck said. ―The ocean is literally spitting this material back at us. It made me almost sick.‖ The plastic waste problem plagues all levels of the ecosystem. There are the familiar images of turtles choking on straws, or birds whose stomachs are filled with plastic debris. But there is also increasing concern about the pervasiveness of microplastics — particles smaller than a sesame seed that have been broken down by ocean currents. In fish, microplastics have