SlideShare a Scribd company logo
1 of 230
Download to read offline
Page 1 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
Plastik dan Sampah:
Pantauan bulan November 2023
Oleh: Riza V. Tjahjadi
Silahkan cari juga di https://Pdfhost.io
laporan yang sama sejak April lalu
INC3 untuk penyusunan traktat internasional tentang pengendalian polusi
plastik dibajak prosesnya oleh sekelompok kecil peserta. Tetapi biarpun
hasilnya tidak memuaskan terhadap peserta NC3 namun INC selanjutnya
sudah disetujui penjadwalan dan lokasinya.
Industri plastik terkena imbas dari kenaikan nilai tukar US dollar ke rupiah
dan suku bunga yang tinggi.
Artis/ musisi dalam dua peristiwa besar, memberikan kontribusi dalam
pengendalian sampah. Yaitu Coldplay memberikan kapal pengumpul
sampah laut dan artis Bayu bebersih sampah pada salah satu laga
sepakbola Piala Dunia U17.
Iklan
PENGELOLAAN SAMPAH
Memilah di Rumah, Mencegah Amuk Api di Tempat
Pembuangan Sampah
Gas buang dari pembusukan sampah turut memicu kebakaran di TPA. Memilah sampah
dari rumah mengurangi potensi buruk itu.
Oleh
ATIEK ISHLAHIYAH AL HAMASY, FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY, AGUIDO ADRI
1 November 2023 07:28 WIB·7 menit baca
TEKS
Page 2 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Alat berat mengangkut sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu
Bantargebang di Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (3/5/2023).
Fenomena kebakaran di Tempat Pemrosesan Akhir Rawa Kucing di
Kota Tangerang dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu
Bantargebang di Kota Bekasi, juga kejadian serupa di beberapa TPA di
kota lain di Indonesia sekaligus membuka mata betapa sampah
perkotaan menumpuk tinggi begitu saja di lokasi-lokasi pembuangan
akhir tersebut.
Pembuangan terbuka dengan sampah organik mendominasi
menandakan sampah yang tak terkelola. Gas buang hasil pembusukan
di TPA di banyak kota turut memicu mudahnya amuk api di lokasi
pembuangan akhir tersebut. Agar tidak terus berulang, ada antisipasi
yang bisa dilakukan dari rumah, dengan mulai memilah dan mengolah
sampah rumah tangga.
Ingin Membaca Artikel Ini Secara Utuh?
Daftar akun untuk membaca 5 artikel premium secara gratis
Daftar Sekarang
Sudah punya akun? Silakan Masuk
https://www.kompas.id/baca/metro/2023/10/31/sampah-1
Kamis 02 Nov 2023 14:51 WIB
Darurat Sampah di Bandung
Diperpanjang, DLH: Butuh Waktu
Ubah Perilaku
DLH menyebut masa darurat sampah disarankan lebih lama.
Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Irfan Fitrat
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Masa darurat sampah di Kota Bandung, Jawa
Barat, diperpanjang mulai 26 Oktober hingga 26 Desember 2023. Menurut
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung Dudy Prayudi, masih ada
sejumlah permasalahan persampahan yang mesti ditangani.
Dudy menjelaskan, perpanjangan masa darurat sampah itu merujuk Peraturan
Daerah (Perda) Kota Bandung Nomor 9 Tahun 2018 tentang Pengelolaan
Sampah. Dalam perda, kata dia, ada sejumlah kriteria situasi darurat
Page 3 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
pengelolaan sampah. Di antaranya terganggunya sistem operasi pengumpulan,
pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna meninjau penggalian lubang untuk
pengolahan sampah organik di kawasan Tegallega, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu
(1/11/2023).
Baca Juga
• Atasi Tumpukan Sampah, DPRD Bandung Usul Ritase ke TPA Sarimukti Dimaksimalkan
• Tempat PKL di Basemen Alun-Alun Kota Bandung Hampir Rampung
• Lacak Penularan Cacar Monyet, Dinkes Bandung Gali Riwayat Perjalanan Pasien
Setelah dikaji oleh tim ahli, menurut Dudy, Kota Bandung dinilai masih
memenuhi kriteria situasi darurat pengelolaan sampah. Karena itu, masa
darurat sampah diperpanjang hingga 26 Desember 2023. “Sebetulnya, kata tim
ahli, harusnya lebih dari itu karena memang membutuhkan waktu untuk proses
penormalan,” kata Dudy, Rabu (1/11/2023).
Salah satunya terkait pengangkutan sampah. Menurut Dudy, Kota Bandung
membutuhkan sekitar 250 ritase pengangkutan sampah per hari ke tempat
pembuangan akhir (TPA). Namun, sejak terjadi kebakaran di TPA Sarimukti,
Kabupaten Bandung Barat, pada Agustus lalu, ritase dibatasi.
Dudy mengatakan, saat ini ritase harian baru sekitar 150. “Kalau berbicara ideal
sih belum karena kan kita masih punya banyak PR (pekerjaan rumah). Sejak 22
Agustus hingga 1 September itu kan kita tidak bisa buang ke sana (TPA
Sarimukti), sementara orang-orang buang sampah terus. Ini juga kan masih ada
PR yang belum selesai,” kata dia.
Menurut Dudy, ditambah lagi dengan produksi sampah sejak 1 September
sampai saat ini. Ia mengakui masih ada penumpukan sampah di sejumlah
tempat penampungan sementara (TPS). Ia menyebut saat ini ada sekitar 37
ribu ton sampah yang belum terangkut. Untuk pengangkutannya, kata dia,
dibutuhkan setidaknya 8.000 ritase.
Page 4 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
Pada masa darurat, Pemkot Bandung memutuskan TPS hanya digunakan untuk
menampung sampah jenis residu, yaitu sampah yang sulit untuk didaur ulang
atau dimanfaatkan kembali. Ternyata muncul masalah timbulan sampah di
pinggiran jalan.
“Sekarang banyak masyarakat yang buang di pinggir jalan karena TPS sekarang
hanya menerima sampah residu. Sementara masyarakat belum siap, Akhirnya
dibuang ke jalan. Nah, ini juga jadi problem kita, kita harus angkut,” kata Dudy.
Mengubah perilaku
Pada masa darurat ini, Pemkot Bandung berharap ada perubahan perilaku
dalam masalah persampahan. Biasanya, kata Dudy, yang dilakukan hanya
mengumpulkan sampah dan membuangnya. Perilakunya diharapkan berubah
menjadi mengumpulkan, memilah, dan mengolah sampah. “Walaupun pasti
butuh waktu karena ini kan mengubah perilaku ya,” kata Dudy.
Dudy menilai, dibutuhkan tekad untuk bisa mengubah perilaku terkait masalah
persampahan ini. Untuk itu, kata dia, Pemkot Bandung berupaya terus
bersinergi dengan berbagai pihak untuk mendorong pengelolaan sampah
mandiri.
“Kalau sosialisasi terus setiap hari, kita sosialisasi. Pak Sekda (Sekretaris
Daerah Kota Bandung) sendiri kan langsung turun ke lapangan ya, ke
kecamatan-kecamatan, untuk memotivasi segala elemen yang ada di
agar bareng-bareng kita selesaikan sampah ini,” ujar Dudy.
Dalam upaya normalisasi, Dudy mengatakan, salah satu yang menjadi fokus
adalah pengolahan sampah organik. Menurut dia, untuk itu dibutuhkan
dukungan anggaran, sehingga diharapkan realisasi rencana pengolahan sampah
bisa dilakukan lebih cepat.
Piala Dunia U-17 Indonesia mulai berlangsung sejak 10 November hingga 2 Desember 2023. Segera beli
dan dapatkan tiket resmi pertandingan Piala Dunia U-17 di Jakarta, Bandung, Solo, dan Surabaya
di laman https://www.tickets-u17worldcup.com/matches
darurat sampah kota bandung pengangkutan sampah tps bandung ritase pengangkutan sampah
tpa sarimukti tumpukan sampah tps bandung pemkot bandung dlh kota bandung pengolahan
sampah bandung
https://rejabar.republika.co.id/berita/s3hkhf432/darurat-sampah-di-
bandung-diperpanjang-dlh-butuh-waktu-ubah-perilaku
Page 5 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
Ecobrick: Konsep Lingkungan yang Kreatif dari
Plastik Bekas
ANIS MUTMAINAH, IQBAL MARSYA 3 NOVEMBER 2023 - 23:00
Telegram
Ecobrick: Konsep Lingkungan yang Kreatif dari Plastik Bekas (Foto:Pixabay/PublicDomainPictures)
KONTEKS.CO.ID – Apa itu ecobrick? Dalam upaya mengatasi masalah sampah
plastik yang semakin meningkat, muncul konsep inovatif ramah lingkungan
yang terkenal dengan nama ecobrick. Ini adalah botol PET yang terisi dengan
plastik bekas bersih dan kering.
Plastik bekas ini masuk ke dalam botol dan tertekan hingga padat
menggunakan tongkat. Namun, apa yang membuat ecobrick begitu istimewa,
dan bagaimana konsep ini berkontribusi pada masalah lingkungan global?
Mengapa Ecobrick Penting?
1. Pengelolaan Sampah: Salah satu manfaat utama dari ecobrick adalah
pengelolaan sampah plastik. Di banyak tempat, plastik bekas tidak
selalu terdaur ulang atau terkelola dengan benar. Ini dapat
menyebabkan pencemaran lingkungan dan masalah sampah. Ecobrick
memberikan solusi kreatif untuk merapikan plastik bekas ini dan
mengurangi dampaknya pada lingkungan.
2. Reduksi Pencemaran: Dengan mengalihkan plastik bekas ke
dalamnya, kita dapat mengurangi risiko plastik tersebut mencemari
lautan, sungai, dan lahan. Plastik yang terbuang ke lingkungan secara
tak terkendali dapat merusak ekosistem dan membahayakan hewan
serta manusia.
3. Mengurangi Ketergantungan pada Bahan Baru: Dengan
memanfaatkan plastik bekas, penggunaan bahan baru dapat terkurangi.
Ini berarti bahwa produksi plastik baru, yang memerlukan sumber daya
alam dan energi, dapat tertekan. Ekstraksi bahan baku dan produksi
plastik baru seringkali berkontribusi pada perubahan iklim.
Page 6 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
BACA JUGA: Link Twibbon Isra Mikraj dan Cara Menggunakannya, Gratis
Apa Itu Ecobrick dan Manfaat Lainnya
Selain manfaat umum yang tersebutkan di atas, ecobrick memiliki beberapa
manfaat lain yang menarik:
1. Konstruksi Ramah Lingkungan: Ini dapat Anda manfaatkan untuk
membuat blok bangunan. Mereka dapat digunakan sebagai bahan
konstruksi yang kuat, yang mengurangi kebutuhan akan batu bata dan
beton konvensional.
2. Kerajinan Tangan: Selain untuk bangunan, ini juga dapat digunakan
dalam berbagai kerajinan tangan. Ini menciptakan peluang kreatif
untuk memanfaatkan plastik bekas.
3. Mengajarkan Kesadaran Lingkungan: Ini adalah alat pendidikan
yang baik untuk mengajarkan kesadaran lingkungan kepada
masyarakat. Proses pembuatannya melibatkan memilah plastik bekas
dan memahami dampak lingkungan dari limbah plastik.
BACA JUGA: Kaya Antioksidan, Ternyata Kesemek Banyak Khasiatnya
Dengan cara ini, ecobrick adalah contoh yang kuat tentang bagaimana kita
dapat mengubah perspektif kita terhadap plastik bekas.
Daripada melihatnya sebagai sampah, kita dapat memandangnya sebagai
sumber daya yang dapat tergunakan kembali dan memiliki dampak positif
pada lingkungan.
Dengan berkolaborasi dan berinovasi, kita dapat membuat perubahan positif
yang signifikan dalam upaya kita untuk melindungi planet ini.***
BACA JUGA: Pengertian dan Manfaat Gabapentin yang Efektif Obati Nyeri
Authors Anis Mutmainah
Sedang bekerja sebagai content writer di portal berita KONTEKS.CO.ID
https://www.konteks.co.id/lifestyle/197652/ecobrick-konsep-lingkungan-
yang-kreatif-dari-plastik-bekas/
Page 7 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
Kritik Pedas Wakil Ketua DPRD ke Pemkot
Anindyadevi Aurellia – detikJabar
Minggu, 05 Nov 2023 00:05 WIB
Sampah menumpuk di Kota Bandung imbas TPA Sarimukti kebakaran (Foto: ANTARA
FOTO/RAISAN AL FARISI).
Bandung - Pemkot Bandung hingga saat ini masih kerja keras mencari
solusi terbaik dan tercepat untuk menangani darurat sampah. Terhitung 26
Oktober 2023 lalu, darurat sampah masih berlangsung sampai 26
Desember 2023 sesuai Keputusan Wali Kota Bandung tentang Penetapan
Situasi Darurat Pengelolaan Sampah.
Wakil Ketua II DPRD Kota Bandung Achmad Nugraha menilai, darurat
sampah harusnya tidak terjadi. Achmad menyoroti langkah Pemkot
Bandung yang terkesan lamban dan malah membalikkan kewajiban pada
masyarakat.
"Saya berharap bahwa pemerintah tidak bisa menyalahkan masyarakat.
Sampah saat ini tergelar di mana-mana, lautan sampah sulit diselesaikan,
masyarakat tidak salah. Tapi ada sebuah kebijakan yang perlu ditindak
lanjuti terkait Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), ini sebetulnya
penyelesaian dari kota metropolis semacam kota Bandung. Kota besar
yang harus selesai permasalahan sampahnya secara tepat," ucap
Achmad, Sabtu (4/11/2023).
Baca juga: 7 Fakta Pencarian Enuh Nugraha, SiJenius yang Kini Hidup
Menggelandang
Ia melihat pemerintah telah salah melangkah. Keberadaan Peraturan
Page 8 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
Daerah (Perda) Kota Bandung nomor 5 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kota Bandung Tahun 2022-2042 seolah tak diindahkan.
Padahal, rancangan PLTSa yang berlokasi di Kelurahan Rancanumpang,
Kecamatan Gedebage, Kota Bandung ini sudah dirancang sejak lama
akibat musibah longsornya TPA Leuwigajah.
"PLTSa dulu diusulkan karena persoalan Leuwigajah, kita sudah cari
tempat dan mau bangun. Perda sudah ada tapi tidak dilaksanakan, ya ini
sebuah pembangkangan terhadap peraturan. Katanya asapnya beracun
dan lain-lain, Singapura saja ada insenerator? Sekarang fokusnya gimana
agar sampah selesai. Kalau kami terutama dari Fraksi PDIP mendorong
terus tapi kalau tidak ada tindak lanjut dari eksekutif ya mau apa? Sejauh
ini eksekutif salah," ucapnya.
"Dulu pada saat Keppres kalo nggak salah, meminta para Kepala Daerah
bekerja sama untuk insenerator. Baru lah kemudian muncul rencana
Legok Nangka. Saya tanya, kan Bandung nggeus aya (kan Bandung
sudah ada)? Naha (kenapa) ke Legok Nangka? Saya sudah bilang ke
Gubernur supaya kita selesaikan sendiri tidak menyusahkan tempat lain,
ini kan persoalan," lanjut Achmad tegas.
Menurutnya, pemerintah harus punya keinginan serius untuk segera
menyelesaikan sampah di Kota Bandung. Katanya, rakyat tidak boleh
dibebani sebab sudah menjalankan kewajiban seperti pajak retribusi.
Sehingga pemerintah lah yang harus mampu memberi pelayanan dan
perlindungan, termasuk soal sampah.
"Jangan sekedar menggampangkan masyarakat harus gotong royong, tapi
kan masalahnya kenapa sekarang ada darurat sampah? Kan baheula
harusnya nggeus (dulu harusnya sudah) beres, tapi kenapa ada
pembiaran PLTSa?," tuturnya.
Soal adanya denda bagi masyarakat yang membuang sampah
sembarangan, Achmad pun mengaku tak setuju. Seperti diketahui, pelaku
buang sampah sembarangan bisa dikenakan sanksi tindak pidana ringan
(tipiring) berkaca dari Perda nomor 9 tahun 2019 tentang tibumtranlinmas
dan Perda nomor 9 tahun 2018 tentang pengelolaan sampah.
Bahkan termasuk pada langkah Pemkot Bandung yang sedang
menggaungkan kembali kurang, pisahkan, dan manfaatkan sampah (Kang
Pisman). Achmad mengkritisi hal ini sebab dianggapnya masih perlu waktu
untuk membangun kesadaran. Pun katanya, metode ini tak akan relevan
untuk kemajuan kota Bandung beberapa tahun ke depan, sejalan dengan
adanya pembangunan.
"Jadi saya nggak setuju ada denda buang sampah sembarangan. Tapi
kalau di sungai begitu baru nggak boleh. Darurat tuh siapa yang bikin
Page 9 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
darurat? Nggak bisa dong pemerintah terus menyalahkan pada kondisi
saat ini," ucapnya.
"Terus kalau pemilahan sampah, perlu dilihat kesadaran itu sudah siap
belum? Pemilahan itu boleh tapi komposting setelah ada kesadaran,
seperti untuk berkebun. Kota besar di Bandung ini, sampah harus cepat
diselesaikan dan tidak menunggu pemilahan dan sebagainya. Pemilahan
itu ya masyarakat yang perlu untuk pertanian. Kota besar saya pikir lama
kelamaan tidak ada perkebunan, Singapura coba lihat ada nggak?," ujar
Achmad menambahkan.
Solusi jangka pendek menurut Achmad yakni kembali lagi pada TPA
Sarimukti. Menurutnya, perlu ada perhitungan tepat kira-kira sampai kapan
masyarakat bisa membuang sampah ke TPA di Kabupaten Bandung Barat
(KBB) itu, serta kapan pembangunan PLTSa bisa rampung sampai
beroperasional.
"Ya itu kan masih dibuka Sarimukti, kita ukur kira-kira Sarimukti sampai
berapa tahun? PLTSa pembangunan berapa tahun? Kan begitu harusnya,
sederhana tapi dibikin pusing karena tidak ada kemauan. Selalu cari
alasan agar PLTSa tidak dibangun. DPRD sudah lakukan dorongan, tapi
ada juga satu kepentingan-kepentingan lain, ada beberapa partai yang
menolak juga," kata Achmad.
Ketua DPC PDIP Kota Bandung ini mengaku setuju jika masyarakat
dituntut untuk disiplin, namun tidak untuk disalahkan. Bencana sampah
yang terjadi berulang, menjadi tanda bahwa akar masalahnya belum betul-
betul selesai.
Sekedar diketahui, mega proyek PLTSa ini bakal menghasilkan tenaga
listrik di bawah 100 MW. Nilai investasinya tak main-main, yakni sebesar
USD90 juta atau sekitar Rp850 miliar. Namun sayangnya, sejak dirancang
pada tahun 2013 hingga kini tak kunjung terealisasi. Alasannya, Pemkot
Bandung dan PT BRIL masih mengkaji ulang.
Baca juga: Truk Angkut Mahasiswanya Terguling di Lembang, ITB: Semua Aman
Jika penyelesaian sampah tak kunjung ada kepastian, Achmad
mengatakan bisa jadi masyarakat tak tahan dan melakukan gugatan
perwakilan kelompok karena kerugian akibat pencemaran atau kerusakan
lingkungan hidup (class action).
"Perda PLTSa ini sudah bisa dipergunakan, aturannya pun bukan masalah
revisi tapi PT Bandung Raya Indah Lestari (BRIL) kelihatannya sudah
hopeless. Sekarang eksekutif ada pembiaran terhadap sampah yang
seharusnya bisa diselesaikan. Saya tidak mengatakan mereka bisa kena
sanksi ya, tapi bagaimana beban moral dari aturan, harus dilaksanakan
ditindak lanjuti. Kita capek bikin aturan, sudah dibahas dan diketuk
disepakati," kata Achmad.
Page 10 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
"Denda buang sampah tadi itu boleh, tapi dengan catatan sistem sudah
disiapkan. Kalau sampah sudah bersih tapi masih buang sampah
sembarangan ya denda harus lebih besar, kalau 500 ribu ya leutik teuing.
Ayeuna peranannya tidak ada tapi masyarakat dituntut, ya nggak bisa.
Masyarakat bisa class action. Tapi saya tidak memprovokasi itu, tapi bisa
terjadi," ucapnya.
(aau/mso)
darurat sampah darurat sampah bandung dprd bandung
bandung berita jabar Rekomendasi untuk Anda
Baca artikel detikjabar, "Kritik Pedas Wakil Ketua DPRD ke Pemkot Bandung soal
Penanganan Sampah" selengkapnya https://www.detik.com/jabar/berita/d-
7019155/kritik-pedas-wakil-ketua-dprd-ke-pemkot-bandung-soal-
penanganan-sampah
Datang ke Bandara Pura-pura Check-in, Duduk
di Taman Lalu Dekati Tempat Sampah
OlehIvan Setyadhi
Minggu, 5 November 2023 - 02:00 WIB
Selebgram Zhafira Devi Liestiatmaja saat melakukan rekonstruksi di Bandara Ngurah
Rai, Bali (Antara)
Page 11 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
Selebgram Zhafira Devi Liestiatmaja (28), menjalani 18 adegan rekontruksi
pembuangan bayi di tempat sampah area Bandara Ngurah Rai, Bali, Sabtu
(4/11/2023).
Kasat Reskrim Polres Kawasan Bandara Ngurah Rai Iptu Rionson Ritonga
mengatakan sebanyak 18 adegan diperagakan oleh tersangka di dua
tempat yang berbeda. Pada tempat pertama, Zhafira menjalani reka ulang
12 adegan dalam hotel yang berada di wilayah Legian Kuta Badung dan
kedua di Bandara I Gusti Ngurah Rai sebanyak enam adegan.
Keseluruhan adegan yang direka ulang dalam kasus ini sebanyak 20
adegan termasuk dua adegan yang dilaksanakan oleh para saksi."Semua
adegan yang diperagakan oleh ZDL dilakukannya dengan lancar dan tidak
ada bantahan satupun dikemukakannya saat penyidik membacakan
naskah reka ulang tersebut semua dilakukannya sesuai dengan apa yang
disampaikan saat pemeriksaan di depan penyidik," kata Rionson.
Rekontruksi dilaksanakan untuk mendapatkan persesuaian keterangan
para saksi dengan tersangka, serta fakta-fakta di TKP. Sehingga, penyidik
mendapatkan gambaran terkait dengan kasus ini untuk proses penyidikan
lebih lanjut.
Peristiwa pembuangan orok bayi itu awalnya terungkap pada Minggu
(15/10) lalu sekitar pukul 16.30 WITA, ketika seorang saksi atau pelapor
bernama Ni Wayan Darmiati sedang melaksanakan tugas pembersihan di
area droop zone 2, di Terminal Keberangkatan Domestik Bandara I Gusti
Ngurah Rai.
Saat saksi hendak mengambil sampah di tong sampah, saksi menemukan
sebuah tas plastik warna putih yang mencurigakan karena dilumuri darah
segar. Saat itu, seorang teman saksi bernama Lidiawati dan juga melihat
bungkusan plastik itu. Setelah bungkusan itu dibuka, ternyata isinya jasad
bayi berjenis laki-laki dengan tali pusar dan ari-ari yang masih lengkap.
Polisi yang mendapat laporan langsung melakukan penyelidikan dan
berkoordinasi dengan petugas Avsec Angkasa Pura I serta melakukan
pengecekan CCTV.
Dari hasil rekaman CCTV, polisi melihat seorang perempuan
menggunakan mobil Sigra datang ke bandara dan langsung ke counter
cek in. Setelah itu, Zhafira kembali ke luar terminal dan menuju ke taman.
Di situ, dia membuang bungkusan plastik yang berisi jasad bayi itu ke
dalam tong sampah dan lalu kembali menuju ke Terminal Keberangkatan.
Kapolres Kawasan Bandara Ngurah Rai AKBP Ida Ayu Wikarniti saat
konferensi pers Kamis (26/10) mengatakan tersangka tega melakukan hal
itu karena ingin menyembunyikan kehamilan dan kelahirannya dari kekasih
barunya.
"Untuk motifnya takut diketahui hamil dan telah melahirkan oleh pacar
barunya. Tersangka menutupi kehamilannya dari pacar barunya dan tidak
Page 12 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
mau pacar barunya tahu hamil apalagi melahirkan. Karena dia (tersangka)
ingin serius dengan pacar-nya," kata AKBP Ayu Wikarniti, di Mapolres
Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Setelah melakukan pemeriksaan terhadap tujuh saksi terhadap perkara ini,
penyidik menambahkan pasal baru kepada tersangka yaitu Pasal 80 ayat
(3) jo Pasal 76c Undang Undang No 35 tahun 2014 tentang perlindungan
anak dengan ancaman hukuman pidana penjara 15 tahun dan atau denda
paling banyak Rp3 miliar dan atau pasal 342 KUHP ancaman hukuman
penjara selama sembilan tahun.
https://www.inilah.com/tag/selebgram
tim | CNN Indonesia
Sabtu, 04 Nov 2023 16:25 WIB
Hanya 2 saja dari 9 foto
Jakarta, CNN Indonesia -- Yayasan Kumala merangkul anak-anak jalanan
untuk proses pengolahan sampah. Sampah-sampah itu didaur ulang dan
dijadikan barang baru.
Baca artikel CNN Indonesia "FOTO: Merangkul Anak Jalanan dengan Bank
Sampah" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/gaya-
hidup/20231030180717-286-1017824/foto-merangkul-anak-jalanan-dengan-
bank-sampah.
Page 13 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
Foto
Banten Bakal Bangun TPAS Seluas 25 Hektare
ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas - detikNews
Sabtu, 04 Nov 2023 21:02 WIB
Banten - Pemerintah Kabupaten Lebak berencana membangun tempat
pemrosesan akhir sampah (TPAS) regional pertama di Banten.
PreviousNext
Pemulung mencari sampah botol plastik di TPA Dengung, Lebak, Banten,
Sabtu (4/10/2023).
Pemerintah Kabupaten Lebak berencana membangun tempat pemrosesan
akhir sampah (TPAS) regional pertama di Banten dengan luas lahan
mencapai 25 hektar di Dengung.
Hal itu guna menampung limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) se-
Provinsi Banten.
fotodetikcom lebak banten tpas dengung
Baca artikel detiknews, "Banten Bakal Bangun TPAS Seluas 25 Hektare"
selengkapnya https://news.detik.com/foto-news/d-7019358/banten-bakal-
bangun-tpas-seluas-25-hektare
Isi berita tidak bisa kusalin
https://www.balipost.com/news/2023/11/07/372088/Persia
pan-Optimalisasi-dan-Peningkatan-Pabrik...html
Page 14 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
Ilmuwan Ciptakan Plastik Lebih Kuat, Elastis,
Kompas.com - 07/11/2023, 08:00 WIB
Usi Sulastri, Resa Eka Ayu Sartika Tim Redaksi
Penciptaan plastik VPR(University of Tokyo) Sumber phys.org,UNEP - UN Environment
Programme
KOMPAS.com - Plastik dan kehidupan manusia seperti dua hal yang sulit
dipisahkan. Bahkan, menurut laporan unep.org yang dikutip pada Jumat
(3/11/2023), sejak tahun 1970-an, produksi plastik tumbuh lebih cepat
daripada bahan lainnya. Jika tren ini berlanjut, produksi plastik global
diperkirakan mencapai 1.100 juta ton pada tahun 2050.
Baca juga: Apakah Penggunaan Plastik di Pertanian Bisa Lebih Ramah Lingkungan?
Sebanyak 36 persen dari total produksi plastik digunakan dalam kemasan,
termasuk produk plastik sekali pakai, dan sekitar 85 persen di antaranya
berakhir sebagai sampah tidak terkelola.
Untuk mengatasi hal tersebut, baru-baru ini para peneliti di Universitas
Tokyo telah menciptakan plastik inovatif yang memiliki kekuatan dan lebih
elastis dibandingkan dengan plastik standar saat ini, dikutip dari phys.org
pada Jumat (3/11/2023).
VPR dengan bahan polirotaxane dan vitrimer resin epoksi Para peneliti dari
Universitas Tokyo telah menciptakan plastik inovatif yang dikenal sebagai
VPR. Plastik ini terbuat dari campuran molekul polirotaxane dan vitrimer
resin epoksi.
Page 15 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
Vitrimer terbaru adalah jenis plastik yang memadukan kekuatan plastik
termoset dan kemampuan untuk dibentuk ulang seperti plastik
termoplastik.
Namun, salah satu kelemahan utamanya adalah kerapuhan dan daya
regangan yang terbatas. Di sinilah peran polyrotaxane bekerja.
"VPR lima kali lebih tahan terhadap kerusakan dibandingkan vitrimer resin
epoksi pada umumnya," kata Asisten Proyek Profesor Shota Ando dari
Graduate School of Frontier Sciences.
"Bahan ini memperbaiki diri dan kembali ke bentuk aslinya lebih cepat,
serta didaur ulang kimia lebih efisien dibanding vitrimer biasa. Selain itu,
bisa terurai aman di lingkungan laut," sambungnya.
Polyrotaxane telah mendapatkan perhatian dalam sains dan industri
karena kemampuannya meningkatkan ketangguhan berbagai material.
Baca juga: Kabar Baik, Bahan Pengganti BPA pada Plastik Telah Ditemukan
Dalam studi ini, peningkatan ketangguhan VPR berarti bahwa bentuk yang
lebih kompleks dapat dibuat dan dipertahankan bahkan pada suhu rendah.
VPR mempertahankan bentuk dan kekuatan ikatan kimianya pada suhu
rendah, tetapi dapat dibentuk kembali pada suhu di atas 150 derajat
Celsius.
Langkah menuju keberlanjutan Keistimewaan plastik ini terlihat ketika
terendam dalam air laut selama 30 hari, di mana terjadi biodegradasi
sebesar 25 persen, dengan polirotaxane menjadi sumber makanan bagi
kehidupan laut.
Bahan ini memiliki potensi dalam ekonomi sirkular untuk daur ulang
sumber daya dan mengurangi limbah di berbagai sektor, mulai dari
manufaktur hingga obat-obatan dan mode berkelanjutan.
Membuat alternatif yang tahan lama, dapat digunakan kembali, dan ramah
lingkungan adalah langkah kunci untuk mencapai United Nations'
Sustainable Development Goals. Inovasi ini adalah contoh positif dari
upaya menuju tujuan tersebut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ilmuwan Ciptakan Plastik Lebih
Kuat, Elastis, dan Ramah Lingkungan", Klik untuk
baca: https://www.kompas.com/sains/read/2023/11/07/080000123/ilmuwan-ciptakan-plastik-
lebih-kuat-elastis-dan-ramah-lingkungan.
Page 16 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
siap Harga Naik Para pelaku industri plastik
bakal menghadapi imbas kenaikan suku bunga
sekaligus pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap
Afiffah Rahmah Nurdifa –
Bisnis.com Selasa, 7 November 2023 | 13:24
Ilustrasi produksi barang plastik/Istimewa
Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Industri Aromatik Olefin dan Plastik
(Inaplas) mengungkap potensi kenaikan harga jual barang berbahan
plastik imbas pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat
(AS) dan suku bunga yang tinggi.
Sekretaris Jenderal Inaplas Fajar Budiono mengungkapkan dampak
pelemahan nilai tukar rupiah dirasakan lantaran porsi impor bahan baku
plastik sebesar 55%. Namun, dia tak memberikan kisaran kenaikan harga
jual di pasaran.
"Otomatis kalau rupiahnya melemah, otomatis harga jual juga berubah
karena itu [impor bahan baku] patokannya pakai dolar ya. Begitu dolar AS
menguat, gak tunggu lama, hitungan hari saja pasti berubah harganya,"
kata Fajar kepada Bisnis, Selasa (7/11/2023).
Dia menggambarkan harga bahan baku plastik yang berada dikisaran
US$1.000 per ton. Dolar AS yang menguat ke level nyaris Rp16.000 akan
memberikan dampak langsung pada harga produk jadi plastik.
Page 17 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
Selain rupiah yang melemah, Fajar juga menyoroti kenaikan suku bunga
acuan Bank Indonesia (BI) yang kini di level 6% per Oktober 2023 yang
akan berdampak pada bunga pinjaman yang melonjak.
Dalam hal ini, pengusaha industri kimia hilir masih perlu menimbang dan
memilih strategi antisipasi, mengingat setiap perusahaan memiliki karakter
yang berbeda terkait dengan tingkat pinjaman jangka pendek maupun
jangka panjang.
BACA JUGA Impor Bahan Baku Industri Menurun, Inaplas Proyeksi Utilitas Industri
Plastik akan membaik Impor Plastik Anjlok 20 Persen, Inaplas:
Kondisi Pasar Masih Lesu Ancaman Banjir Impor Barang Plastik Disebut Imbas
Melemahnya Industri China
"Biasanya impact-nya sebulan kemudian, baru kami ambil strategi apakah
kenaikan harga produk sesuai dengan kenaikan suku bunga atau masih
bisa beberapa kita tahan," pungkasnya.
Di sisi lain, kenaikan harga jual produk menjadi pertimbangan seiring
dengan investasi dari sisi produksi. Pasalnya, tak sedikit industri plastik
hilir yang melakukan pembaruan mesin yang dilakukan setiap 2 tahun
sekali.
Hal ini dilakukan untuk mengganti mesin yang lebih baru, sehingga lebih
efisien dari sisi tenaga kerja maupun konsumsi energi. Tak hanya itu, ada
penambahan aplikator mesin packaging untuk pesanan kemasan makanan
dan minuman.
"Dari sektor makanan dan minuman masih 50%-60% dari pangsa pasar
plastik, ini mereka masih ada pertumbuhan 5% jadi 3 hal ini men-trigger
pertumbuhan di plastik hilir masih cukup lumayan." tuturnya.
Penulis : Afiffah Rahmah Nurdifa Editor : Kahfi Topik plastik industri plastik
plastik kemasan emiten plastik dan kemasan nilai tukar rupiah nilai tukar
Suku Bunga suku bunga acuan Share Konten Premiu
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Rupiah Melemah Industri Plastik
Tertekan, Siap-siap Harga Naik", Klik selengkapnya di
sini: https://ekonomi.bisnis.com/read/20231107/257/1711900/rupiah-
melemah-industri-plastik-tertekan-siap-siap-harga-naik.
Penulis : Afiffah Rahmah Nurdifa - Bisnis.com
Page 18 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
Impor Barang Plastik Longgar, Produsen
ketir
sebagai barang plastik jadi banyak dipasok
impor. Produsen lokal pun , utilitas
Afiffah Rahmah Nurdifa –
Bisnis.com Selasa, 7 November 2023 | 17:55
Share Perbesar Pekerja mengemas biji plastik usai dijemur di salah satu industri
pengolahan limbah plastik di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P
Bisnis.com, JAKARTA- Asosiasi Industri Aromatik Olefin dan Plastik
(Inaplas) meminta pemerintah untuk memasukkan barang plastik jadi ke
dalam rencana pengetatan impor.
Sejauh ini, pengusaha menilai pasar dibanjiri produk plastik jadi impor.
Sekjen Inaplas Fajar Budiono mengatakan banjir impor barang plastik jadi
mulai menggerogoti industri hilir hingga utilitasnya yang kini berada di
bawah 50%.
"Yang paling signifikan adalah di industri hilir nya yang memproduksi
barang jadi, itu sudah di bawah 50%. kalau intermediate [industri antara]
masih 60-70%," kata Fajar kepada Bisnis, Selasa (7/11/2023).
Dia pun meminta beberapa kode Harmonized System (HS) barang plastik
menjadi salah satu komoditas yang impornya juga diperketat melalui
kebijakan pengawasan import border.
Menurut Fajar, kebijakan larangan dan pembatasan (lartas) impor border
menjadi barrier untuk melindungi sekaligus meningkatkan utilitas industri
nasional.
"Itu kami coba ajukan dimasukkan ke dalam wacana pengetatan ini, jadi
beberapa HS number kalau di plastik itu di atas 100 yang akan
dimasukkan ke dalam perlindungan pengetatan impor," ujarnya.
Page 19 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
BACA JUGA Rupiah Melemah Industri Plastik Tertekan, Siap-siap Harga Naik Chandra
Asri (TPIA) Mengerem Investasi,
Alasannya Pelonggaran Impor dari UEA Chandra Asri Akuisisi Anak
KRAS, Perkuat Ekosistem Petrokimia Adapun, dia menerangkan kondisi
industri bahan baku plastik utilitasnya di bawah 70%, kemudian industri
antara 60-70% dan industri hilir barang plastik 50%.
Beberapa produk yang mulai susut seperti terpal plastik hingga karung
semen. Adapun, utilitas pabrik bahan baku di mana porsi impornya
mencapai 55% saat ini utilitasnya masih di level 70%.
Adapun, kapasitas produksi untuk pabrikan hulu dikisaran 2,4-2,6 juta ton
untuk bahan polimer seperti Polyethylen (PE), Polyprphylene (PP), hingga
Polyvinyl Chloride (PVC). Sementara itu, Fajar menerangkan bahwa
permintaan dalam negeri untuk bahan baku plastik tersebut mencapai 7
juta ton per tahun.
"Jadi impornya bisa berupa bahan baku, atau intermediate, atau barang
jadinya. Kalau bahan bakunya sekitar hampir 2,5 juta juga impornya. Nah,
5 juta impor barang setengah jadi, dan barang jadi plastik 1 juta,"
pungkasnya.
Penulis : Afiffah Rahmah Nurdifa Editor : Kahfi Topik plastik industri plastik
emiten plastik dan kemasan petrokimia industri petrokimia
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Impor Barang Plastik Longgar,
Produsen Ketar-ketir", Klik selengkapnya di
sini: https://ekonomi.bisnis.com/read/20231107/257/1712067/impor-
barang-plastik-longgar-produsen-ketar-ketir.
Penulis : Afiffah Rahmah Nurdifa - Bisnis.com
DLH DKI Targetkan Groundbreaking
Rorotan Februari 2024
Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Selasa, 07 Nov 2023 12:45 WIB
Jakarta - Pemprov DKI Jakarta mempercepat pembangunan fasilitas
pengelolaan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan. Kepala
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan
lelang proyek pembangunan rencananya dibuka bulan depan.
"Iya, ngejar (pembangunan) setahun itu sehingga Desember sudah harus
Page 20 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
mulai lelang, dilelang mendahului," kata Asep kepada wartawan, Selasa
(7/11/2023).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto (Tiara Aliya
Azzahra/detikcom)
Asep menyampaikan pada Senin (6/11), Penjabat (Pj) Gubernur DKI
Jakarta Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI telah menggelar
rapat pembahasan rencana pembangunan RDF Rorotan. Adapun
Pemprov DKI mengalokasikan anggaran Rp 1,32 triliun untuk proyek
tersebut.
"Untuk anggaran kan sudah teralokasikan di DPA APBD 2024 ya
(sebesar) Rp 1,32 triliun. Jadi saya laporan ke Pak Gub tentang
kesiapannya," ucapnya.
Baca juga: Ketua Komisi B DPRD DKI Pertanyakan Dasar Hukum Proyek RDF
Rorotan
Asep menargetkan peletakan batu pertama atau groundbreaking RDF
Rorotan bergulir pada Februari 2024. Fasilitas pengelolaan sampah ini
memiliki kapasitas 2.500 ton per hari serta menghasilkan sekitar 800 ton
bahan bakar setara batu bara.
"Mudah-mudahan di minggu ketiga Februari bisa mulai groundbreaking
pelaksanaan konstruksi," ucapnya.
Seperti diketahui, Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta
menyetujui usulan pinjaman sebesar Rp 1 triliun untuk pembangunan
fasilitas pengelolaan sampah RDF Plant Rorotan. Perdebatan sempat
mewarnai rapat Banggar pembahasan kebijakan umum anggaran dan
plafon prioritas anggaran sementara (KUA-PPAS) APBD 2024 hingga
usulan tersebut disetujui.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengakui awalnya
Banggar memang tak menyetujui usulan pinjaman Rp 1 triliun kepada PT
SMI itu. Namun, setelah dipertimbangkan berbagai hal, usulan tersebut
dirasa perlu disetujui.
Page 21 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
"Berdasarkan Rapimgab dengan kita, kita tidak sepakati (pinjaman) Rp 1
triliun, ternyata mentalnya ke mana-mana ini. Jadi mau saya kembalikan
saja," kata Prasetyo dalam rapat Banggar di DPRD DKI Jakarta, Jalan
Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (12/9).
Baca juga: Usulan Pinjam Rp 1 T Ditolak DPRD, Pemprov DKI Gelar Rapat soal RDF
Lihat juga Video: Kebakaran TPA Jalupang Belum Padam, 10 Hektare Lahan Sampah
Terbakar
(taa/fas)
rdf rorotan pemprov dki jakarta dlh dki jakarta jakarta jabodetabek
pengelolaan sampah
Baca artikel detiknews, "DLH DKI Targetkan Groundbreaking Proyek RDF Rorotan
Februari 2024"
selengkapnya https://www.detik.com/tag/jabodetabek/?_ga=2.6693937.2026
765626.1699554726-247512623.1677315989
Segel TPA Ilegal Pondok Ranji Rusak
Diterobos Truk Sampah, Satpol PP Tangsel
Kompas.com, 7 November 2023, 19:26 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana
Tim Redaksi
KOMPAS.com/M Chaerul Halim
Satu truk pengangkut sampah terlihat memasuki kawasan tempat
pemrosesan akhir (TPA) ilegal yang sudah disegel di Jalan Nusa Jaya,
Pondok Ranji, Tangerang Selatan pada Senin (6/11/2023).
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja
(Satpol PP) Tangerang Selatan melakukan pengecekan ke tempat
pembuangan akhir (TPA) ilegal di Pondok Ranji, yang masih dijadikan
tempat pembuangan sampah.
Padahal, Satpol PP Tangerang telah menyegel tempat pembuangan
sampah yang berlokasi di Jalan Nusa Jaya 1, Pondok Aren, Tangerang
Selatan pada Senin (30/11/2023).
Page 22 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
Kepala Bidang Penegakan Hukum dan Perundang-undangan Satpol PP
Tangerang Selatan, Muksin Al Fahri mengatakan, pengecekan dilakukan
untuk mencari tahu siapa yang mengelola TPA ilegal serta asal sumber
sampah tersebut.
Satu truk pengangkut sampah terlihat memasuki kawasan tempat pemrosesan akhir
(TPA) ilegal yang sudah disegel di Jalan Nusa Jaya, Pondok Ranji, Tangerang Selatan
pada Senin (6/11/2023).
Baca juga: Truk Sampah Tepergok Buang Muatan di TPA Ilegal Pondok Ranji, Terobos
Segel Satpol PP
"Kami sudah mengirim tim ke sana (TPA ilegal Pondok Ranji). Anggota
lagi mengecek ke lapangan untuk cari pengelola yang bertanggung jawab
dan sampahnya berasal dari mana aja. Itu lagi dicek sama anggota saya,"
kata Muksin saat dihubungi, Selasa (7/11/2023).
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Berdasar laporan sementara, Muksin mengaku sudah mengantongi nama
pengelola lahan tersebut. Namun, Satpol PP Tangerang belum terhubung
dengan yang bersangkutan.
"Kami sudah mengetahui pengelolanya tetapi saya telepon enggak bisa
dan belum dapat alamatnya juga," ucap dia.
Di samping itu, Muksin tak menampik bahwa akan memberikan sanksi
tegas terhadap pengelola TPA ilegal yang membandel.
Baca juga: Keluhkan Lahan Kosong Jadi TPA Liar, Warga Pondok Ranji: Kalau Hujan
Bau Sekali!
Page 23 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
Namun, sanksi itu bakal dikenakan setelah Dinas Lingkungan Hidup (LH)
memberikan sanksi administrasi.
"Intinya Satpol PP bakal mengenakan sanksi tegas berupa tipiring (tindak
pidana ringan). Tetapi sanksi yang bakal kami lakukan itu harus mengacu
kepada perda yang ada," kata Muksin.
"Jadi, kami menunggu sanksi dari LH dulu. setelahnya, baru kami bisa
berikan sanksi tegas bukan hanya sebatas pemberhentian kegiatan
sementara," tambah dia.
Baca juga: Truk Pembuang Sampah di TPA Ilegal Pondok Ranji Berulang Kali Bikin
Jalan Rusak
Adapun Satpol PP Tangerang Selatan telah menyegel TPA tersebut pada
Senin (30/10/2023).
Namun, penyegelan itu rupanya tak membuat aktivitas pembuangan
sampah di TPA benar-benar berhenti.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, ada satu truk pengangkut
sampah yang memasuki lahan kosong tersegel itu.
Truk itu mengangkut sampah dengan kapasitas overload yang ditutup
terpal di atasnya.
Kendaraan itu menerobos garis kuning bertuliskan Satpol PP Tangerang
Selatan, lalu membuang muatannya di bagian pojok area lahan tersebut.
Sementara itu, ada pula sejumlah pemulung yang masih beraktivitas
sambil memilah barang bekas dari tumpukan sampah.
Selain itu, dua orang lainnya tengah meratakan tumpukan sampah dengan
menggunakan sekop.
Garis Satpol PP yang sebelumnya membentang di area TPA kini sudah
rusak.
Tag tpa ilegal pondok ranji tpa liar pondok ranji disegel
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/07/19265751/segel-tpa-
ilegal-pondok-ranji-rusak-diterobos-truk-sampah-satpol-pp
Page 24 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
Satpol PP Tangsel Ancam Pidanakan
Pengelola TPA Ilegal Pondok Ranji
Kompas.com - 07/11/2023, 20:17 WIB M
Chaerul Halim, Ambaranie Nadia Kemala Movanita
Tim Redaksi
Kantong-kantong yang berisikan sampah tampak menumpuk di tempat pemrosesan
akhir (TPA) yang disegel di Jalan Nusa Jaya, Pondok Ranji, Tangerang Selatan pada
Senin (6/11/2023).(KOMPAS.com/M Chaerul Halim)
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja
(Satpol PP) Kota Tangerang mengancam bakal mempidanakan pengelola
tempat pemrosesan akhir (TPA) ilegal di Pondok Ranji, Tangerang Selatan.
Pasalnya, sang pengelola TPA ilegal masih menyuplai sampah-sampah di
lahan yang berlokasi di Jalan Nusa Jaya 1, Pondok Ranji, Tangerang
Selatan, meski sudah disegel Satpol PP.
Kepala Bidang Penegakan Hukum dan Perundang-undangan Satpol PP
Tangerang Selatan, Muksin Al Fahri mengatakan, langkah hukum itu bisa
diterapkan setelah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangerang Selatan
memberikan sanksi administratif.
Baca juga: Segel TPA Ilegal Pondok Ranji Rusak Diterobos Truk Sampah, Satpol PP
Tangsel Cari Pengelolanya
"Kami tengah jalin koordinasi ke LH, karena Satpol PP mau pidanakan
tetapi di dalam perdanya itu harus kena denda dulu.
Setelah itu, baru saya bisa mempidanakan. Kalau dari kami begitu
aturannya," kata Muksin saat dihubungi, Selasa (7/11/2023).
Sejauh ini, Muksin mengatakan, anggotanya telah mengecek ke lokasi
setelah mendapatkan laporan bahwa TPA ilegal yang disegel itu masih
dijadikan tempat pembuangan sampah. Pengecekan itu dilakukan untuk
Page 25 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
mencari tahu siapa yang mengelola TPA ilegal serta sumber sampah
tersebut.
"Anggota juga lagi mengecek ke lapangan untuk cari pengelola yang
bertanggung jawab dan sampahnya berasal dari mana aja. Itu lagi dicek
sama anggota," ucap dia.
Satpol PP Tangerang Selatan telah menyegel TPA tersebut pada Senin
(30/10/2023).
Baca juga: Truk Pembuang Sampah di TPA Ilegal Pondok Ranji Berulang Kali Bikin Jalan
Rusak
Namun, penyegelan itu rupanya tak membuat aktivitas pembuangan
sampah di TPA benar-benar berhenti.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, ada satu truk pengangkut
sampah yang memasuki lahan kosong tersegel itu. Truk itu mengangkut
sampah dengan kapasitas overload yang ditutup terpal di atasnya.
Kendaraan itu menerobos garis kuning bertuliskan Satpol PP Tangerang
Selatan, lalu membuang muatannya di bagian pojok area lahan tersebut.
Sementara itu, ada pula sejumlah pemulung yang masih beraktivitas
sambil memilah barang bekas dari tumpukan sampah.
Baca juga: Truk Sampah Tepergok Buang Muatan di TPA Ilegal Pondok Ranji, Terobos
Segel Satpol PP
Selain itu, dua orang lainnya tengah meratakan tumpukan sampah dengan
menggunakan sekop. Garis Satpol PP yang sebelumnya membentangi
area TPA kini sudah rusak.
Tag tps ilegal pondok ranji tps ilegal di dekat pemukiman pondok ranji tpa
ilegal pondok ranji tpa liar pondok ranji disegel
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Satpol PP Tangsel Ancam Pidanakan
Pengelola TPA Ilegal Pondok Ranji", Klik untuk
baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/07/20175721/satp
ol-pp-tangsel-ancam-pidanakan-pengelola-tpa-ilegal-pondok-ranji.
Page 26 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
Ratusan Kerajinan Daur Ulang Limbah Karya Siswa
SD di Bantul Dipamerkan dalam Gelar Karya
Bambanglipuro Bantul, Yogyakarta dipamerkan dalam Gelar
Karya Siswa.
DAERAH YOGYAKARTA
Selasa, 7 November 2023 - 22:04 WIB Reporter : Tim TvOne, Santosa
Suparman Editor : Budi Zulkifli
Bantul, tvOnenews.com - Ratusan kerajinan hasil daur ulang
limbah dari sampah botol air mineral, plastik dan kertas, karya siswa-
siswi SD Bondalem, Sumbermulyo Bambanglipuro Bantul, Yogyakarta
dipamerkan dalam Gelar Karya Siswa di halaman dan ruang sekolah
tersebut, Selasa (7/11/2023)).
Kepala Sekolah SD Negeri Bondalem Roni Rahmawanto mengatakan,
gelar karya siswa ini ini merupakan gelar karya Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila (P5) kurkikulum merdeka.
Program tersebut dijadikan ajang untuk menggali kreativitas siswa
baik akademik dan non akademik. Semua siswa unjuk kebolehan
dengan menampilkan berbagai macam karya hasil kreativitas siswa. "
Gelar karya P5 di SD Negeri Bondalem ini sesuai dengan tema projeck
P5 didalam Kurikulum Merdeka.
Kemudian yang diimplementasikan di SD Bondalem sesuai tema yakni
kewirausahaan, melalui budaya membangun jiwa," ungkap Roni
Rahmawanto Selasa (7/11).
Page 27 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
Baca Juga : Roni Rahmawanto menambahkan rausan siswa mulai dari
kelas 1 sampai dengan kelas 6 berkarya dengan membuat
kerajinan batik tulis, batik ecoprint, batik jumputan, pengolahan
sampah kardus jadi mainan, daur ulang limbah sampah tutup botol jadi
gantungan kunci, kemudian gantungan kunci dari kain flanel, bunga dari
plastik, kerajinan makrame dan aneka kerajinan lainnya. "
Jumlah karya sisa yang ditampilkan berjumlah ratusan. Gelar karya ini
sengaja dipamerkan kepada masyarakat umum dan orangtua wali
murid sebagai laporan hasil dari pelaksanaan kurikulm merdeka dan
P5," ujarnya.
Sementara terkait dengan keterampilan yang dipelajari siswa, Roni
menuturkan semua dapat dilihat dari penampilan diatas
panggung antara lain, pertunjukkan dari aspek kesenian, religi doa-
doa, bacaan sholat.
Tidak hanya itu, ada juga keterampilan dari Bahasa Inggris dan
sejumlah karya lainnya. "Pada intinya yang dipelajari selama satu
semester ini dari Bulan Juli sampai November 2023 ini ditampilkan
oleh siswa dan ditunjukkan kepada orang tua wali khususnya dan juga
kepada masyarakat sekitar sekolah," jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan Roni, implementasi dari pembentukan karakter
siswa yang ditampilkan diantaranya gotong royong,
kemandirian, penalaran kritis kreativ dalam kegiatan pembelajaran.
"Insya Allah dengan kegiatan P5 gelar karya ini memotivasi siswa
untuk bisa lebih memunculkan kreativitas. Karena guru
juga bersemangat, wali murid, masyarakat yang berkolaborasi
sekolah sungguh luar biasa di sekolah ini," terangnya.
Nurjanah, Guru kelas 3 SD Negeri Bondalem mengatakan berbagai
macam kerajinan yang ditampilkan adalah karya anak - anak semua.
Mereka diberi ketrampilan membuat kerajinan sesuai keinginan
masing - masing siswa. " Siswa yang senang membuat batik ecoprint,
kita ajari dari nol hingga bisa membuat sendiri.
Demikian juga batik tulis, batik jumputan, kerajinan makrame maupun
membuat kerajinan dari daur ulang limbah sampah tutup botol
maupun kertas," papar Nurjanah.
Dafa, siswa kelas 3 SD N Bondalem membuat ekrajinan makrame
yakni merajut tali menjadi sebuah kerajinan hiasan dinding maupun
hiasan ruangan yang indah.
Page 28 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
Dafa mengak belajar membuat kerajinan makrame dari pamannya di
rumah. Dalam gelar karya ini Dafa menampilkan dua buah kerajinan
makrame. " Membuat kerajinan makrame gampang - gampang susah.
Tapi merajut seperti ini senang," ujar Dafa. (ssn/buz)
Artikel ini sudah tayang di tvonenews.com pada hari Selasa, 7
November 2023 - 22:04 WIB
Judul Artikel : Ratusan Kerajinan Daur Ulang Limbah Karya Siswa SD
di Bantul Dipamerkan dalam Gelar Karya
Link Artikel
: https://www.tvonenews.com/daerah/yogyakarta/165158-ratusan-
kerajinan-daur-ulang-limbah-karya-siswa-sd-di-bantul-dipamerkan-
dalam-gelar-karya?page=all
Oleh : Reporter : Tim TvOne, Santosa Suparman Editor : Budi Zulkifli
Pencemaran Kali Asem, Hendri : DLH Kota
Bekasi Tak Mampu Kelola Air Lindi TPA
8 November 2023, 11:13
Padangexpo.com, Bekasi -Terkait keluhan masyarakat terhadap
pencemaran sungai kali asem, Moh.Hendri selaku Aktivis Lingkungan,
Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup dan B3 Indonesia
AMPHIBI melanjutkan investigasi permasalahan tercemarnya aliran
sungai yang berwarna hitam dan berbau tak sedap.
Berdasarkan hasil investigasi team Amphibi pencemaran yang terjadi pada
aliran sungai yang berada di wilayah Cimuning Mustikajaya Kota Bekasi
tersebut bersumber dari air lindi TPA Sumurbatu dan TPST Bantargebang
yang mengalir melalui kali asem dan seharusnya dialiri masuk kedalam
Page 29 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
Instalasi Pengolahan Air Sampah IPAS yang berlokasi tepat di sebrang
depan TPA Sumurbatu kepemilikan Kota Bekasi.
Instalasi Pengolahan Air Sampah IPAS bersama TPA Sumurbatu dan TPST
Bantar gebang yang di bangun tepatnya di wilayah Kelurahan Sumurbatu,
Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, sebrang TPA Sumur batu, yang di
bangun dengan beberapa anggaran secara bertahap berdasarkan data
LPSE Kota Bekasi mulai dari tahun 2020 hingga tahun 2022 dengan total
perkiraan anggaran sekitar 140 miliar.
Yayan Yuliana yang saat itu menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan
Hidup (DLH) Kota Bekasi mengemukakan, lahan seluas 2,5 hektare namun
untuk pengerjaan pembangunan IPAS bersama TPA Sumurbatu dan TPST
Bantar gebang tahap pengerjaan pembangunannya diserahkan kepada
Dinas Perkimtan yang saat itu di jabat oleh Jumhana Lutfi selaku kepala
dinas.
Berdasarkan informasi yang dari team Amphibi setelah menanyakan
terkait pembangunan IPAS bersama TPA Sumurbatu-Bantargebang
kepada Kepala dinas Perkimtan saat ini Widayat Subroto menyampaikan,
“bahwa IPAS di bangun dalam dua tahap anggaran dan telah di selesaikan,
saat ini seluruh aset IPAS pengelolaan dan tanggung jawab operasional
berada pada dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi,” ungkapnya rabu
(01/11) minggu lalu melalui pesan WhatsApp.
BACA JUGA : Gempa 4.7 Magnitudo Guncang Sinabang Aceh
Hendri mengatakan, sangat disayangkan saat kami ingin menanyakan
terkait IPAS bersama TPA Sumurbatu-Bantargebang kepada Yayan
Yulyana yang saat itu menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup
Kota Bekasi dan saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas UMKM Kota
Bekasi, dirinya tidak merespon saat kami menanyakan melalui pesan
singkat whatsapp. Pada, selasa (31/10) lalu.
Lebih Lanjutnya kami menanyakan terkait pengelolaan IPAS kepada
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi saat ini yang di jabat oleh
Yudianto, namun tidak ada jawaban. Akan tetapi kami lanjut menanyakan
kepada Andy Frengky selaku Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran
dan Kerusakan Lingkungan Hidup dan Penegakan Hukum (PPKLH PH)
DLH Kota Bekasi, Andy Frengky menyebutkan, “bahwa hal tersebut tidak
Page 30 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
masuk kedalam tupoksinya, melainkan tanggungjawab nya Bidang PSKM
DLH Kota Bekasi,”bebernya kepada team Amphibi.
Pengelolaan kualitas air dimaksudkan untuk memelihara kualitas air untuk
tujuan melestarikan fungsi air, dengan melestarikan (conservation) atau
mengendalikan (control). Pelestarian kualitas air dimaksudkan untuk
memelihara kondisi kualitas air sebagaimana kondisi alamiahnya.
“Setiap usaha dan atau kegiatan wajib membuat rencana penanggulangan
pencemaran air pada
keadaan darurat dan atau keadaan yang tidak terduga lainnya, maka
penanggung jawab usaha dan atau kegiatan wajib melakukan
penanggulangan dan pemulihan, termasuk tempat pembuangan akhir
sampah (TPA). Hal tersebut tercantum dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No.82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air
Dan Pengendalian Pencemaran Air,” tegas Hendri.
Pencemaran sungai akibat air lindi TPA yang tidak terkelola dengan baik
juga dapat berpengaruh pada hak asasi manusia yang dirugikan sepanjang
aliran sungai yang tercemar lindi, apalagi sudah memasuki musim
penghujan terhadap wilayah yang terkena limpasan banjir dari aliran
sungai yang tercemar lindi dapat meluas hingga pemukiman warga
sepanjang aliran sungai. Bahkan hal Ini adalah termasuk kedalam
kejahatan lingkungan berat terhadap siapapun yang bertanggung jawab
atas hal tersebut juga disampaikan berdasarkan Undang-undang Republik
Indonesia No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (PPLH), tutup Hendri. (Dwi)
https://www.padangexpo.com/2023/11/pencemaran-kali-asem-hendri-dlh-
kota-bekasi-tak-mampu-kelola-air-lindi-tpa/
Lihat juga:
+62 899-6163-308: AMPHIBI : Proyek IPAS Bersama TPA Sumurbatu -
TPST Bantargebang Bernilai Fantastis Tak Mampu Kelola Lindi -
https://cakrabhayangkaranews.com/amphibi-proyek-ipas-bersama-tpa-
sumurbatu-tpst-bantargebang-bernilai-fantastis-tak-mampu-kelola-lindi/
[8/11 16.39] +62 899-6163-308: *Cemari Sungai, Air Lindi TPA Sumurbatu
dan TPST Bantar Gebang Disorot*
https://www.radarindo.co.id/cemari-sungai-air-lindi-tpa-sumurbatu-dan-tpst-
bantar-gebang-disorot/
Page 31 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
[8/11 16.39] +62 899-6163-308:
https://www.lintascakrawalanews.com/2023/11/08/aktivis-lingkungan-
bekasi-soroti-air-lindi-tpa-sumurbatu-dan-tpst-bantargebang-cemari-
sungai/
Ikut Program Pengolahan Sampah Organik,
Kompas.com - 08/11/2023, 14:37 WIB
Glori K. Wadrianto Editor 5 1
Tempat pengolahan sampah organik di kawasan bebas sampah lingkungan RW 19
Kelurahan Antapani Tengah, Kecamatan Antapani, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat,
Rabu (8/11/2023). (ANTARA/Rubby Jovan)
BANDUNG, KOMPAS.com - Dinas Ketenagakerjaan Kota Bandung di
Provinsi Jawa Barat menggulirkan program padat karya pengolahan
sampah organik. Program ini menjadi bagian dari upaya menghadirkan
peluang kerja, sekaligus membantu penanganan sampah.
"Kita mempekerjakan banyak orang untuk pengolahan sampah ini,
kemudian mengusulkan empat orang di setiap kelurahan untuk menjadi
petugas pengolah sampah organik." Demikian kata Kepala Dinas
Ketenagakerjaan Kota Bandung Andri Darusman di Bandung, Rabu
(8/11/2023).
Page 32 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
Baca juga: Tangani Sampah Organik, Pemkot Bandung Bakal Tambah Lubang
Pembuangan di Tegalega
"Ditambah pendamping sejumlah 50 orang sehingga nanti mereka akan
mendampingi para petugas dalam mengolah sampah." "Satu pendamping
untuk tiga kelurahan," kata dia, seperti dikutip Kantor Berita Antara.
Kemudian, sebanyak 604 orang direkrut menjadi petugas pengolah
sampah di 151 kelurahan di Kota Bandung. Program padat karya
pengolahan sampah ini dijalankan selama 50 hari kerja, dari 11 November
hingga 31 Desember 2023. Andri mengatakan, upah yang disiapkan untuk
pekerja dalam program ini adalah Rp 133.600 per hari.
Baca juga: Masyarakat Bandung Raya Dilarang Buang Sampah Organik ke TPA Sarimukti
Program padat karya pengolahan sampah mencakup upaya pengolahan
sampah menggunakan metode pemanfaatan magot, komposter, lodong
sesa dapur atau Loseda, bata terawang, dan metode pengolahan sampah
organik yang lain.
"Targetnya pengolahan sampah organik bisa tercapai satu ton per
kelurahan, 151 ton per hari sampah organik bisa diolah," kata Andri.
Petugas penanganan sampah dan petugas pendamping juga akan
memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai tata cara memilah
dan menangani sampah. Langkah ini akan dilakukan bekerja sama dengan
aparatur pemerintah kelurahan dan kecamatan.
"Diharapkan mereka melakukan edukasi dan sosialisasi kepada
masyarakat untuk memilah sampah di rumahnya masing-masing," kata
dia.
Baca juga: Kurangi Sampah Menumpuk, Pemkot Bandung Tanam Sampah Organik
Andri mengatakan, program padat karya pengolahan sampah organik
diharapkan dapat berjalan optimal sehingga mengurangi volume sampah
yang masuk ke tempat pembuangan akhir.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ikut Program
Pengolahan Sampah Organik, Upah Sehari Rp 133.000, Mau?", Klik untuk
baca: https://bandung.kompas.com/read/2023/11/08/143751678/ikut-program-pengolahan-
sampah-organik-upah-sehari-rp-133000-mau.
Page 33 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
TPST Piyungan Bakal Jadi Ruang Terbuka Hijau ,
Pengolahan Sampah Piyungan Dioptimalkan
Menjadi Bahan Bakar
Winda Atika Ira Puspita
- Rabu, 8 November 2023 | 14:51 WIB
Tempat Pembuangan Samaph Terpadu (TPST) Piyungan.GUNTUR AGA TIRTANA/RADAR JOGJA
JOGJA - Pemprov DIJ batal investasi kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha
(KPBU) berupa pengadaan teknologi baru untuk pengolah sampah di TPST
Piyungan.
Sebab pengolahan sampah dialihkan desentralisasi mandiri di kabupaten/kota 2024
mendatang. Bagaimana nasib TPST Piyungan?
Staf Ahli Gubernur DIJ Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kuncoro Cahyo Aji
mengatakan, kawasan TPST Piyungan nanti untuk penghijauan atau ruang terbuka
hijau.
Ada transisi satu dan dua, dimana eksisting sampah yang ada akan dilakukan
pengolahan di sana.
Baca Juga: Semula Menumpang, Kini Semua Anggota Harus Miliki Keterampilan Menembak
Ini karena sesuai arahan Gubernur DIJ Hamengku Buwono X investasi KPBU
tidak lagi menjadi opsi.
"Arahan dari pak gubernur KPBU sudah tidak ada. Tentu transisi satu dan dua itu
akan diolah, tidak harus menerima (sampah) tapi sampah yang ada itu diolah.
Kalau yang sudah ditumpuk atau ditutup tanah itu tidak diapa-apain nanti untuk
penghijauan ruang terbuka hijau," katanya Rabu (8/11).
Kuncoro menjelaskan rencana metode pengolahan sampah di zona transisi 1 dan 2
dengan cara dikeringkan. Ini dikatakan sesuai dengan arahan Raja Keraton itu.
Page 34 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
"(Dikeringkan sampahnya) jadi bahan bakar," ujarnya.
Sejalan dengan ini, pihaknya juga tengah berupaya meloby atau mendiskusikan
dengan pabrik-pabrik yang menggunakan bahan bakar batu bara atau bahan bakar
kayu agar mau menerima Refused Derived Fuel (RDF) dari TPST Piyungan.
Baca Juga: Buka Greenpress Community, Dewan Pers Ingatkan Jurnalis Jaga Kondisi
Peradaban Lingkungan
"Hanya ini nanti perlu ada penelitian kira-kira kalorinya masuk nggak dari
hasil sampah yang dipadatkan itu. Ini kan akan dimulai di Taman Martani,"
jelasnya.
Menurutnya, sudah ada 10 desa/kalurahan menjadi wilayah percontohan
desentralisasi mandiri. Desentralisasi 2024 sudah dirintis dan diawali
launchingnya di Sardonoharjo Sleman.
"Jadi nanti (pengolahan sampah) selesai di tingkat kalurahan," terangnya.
Desentralisasi mandiri ini dipilih 10 desa/kalurahan menjadi percontohan dimana
di wilayah tersebut Penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-
Recycle (TPS3R) nya masih aktif.
Desentralisasi menyasar 13 TPS3R mencakup 10 desa/kalurahan tersebut. Hanya
di Kabupaten Sleman dan Bantul untuk tahap awal.
Baca Juga: Mengenal sosok Gayatri, Disebut Bidadari dan Ibu Para Raja dari Kerajaan
Majapahit
"Kalau Kulon Progo baru akan dikoordinasikan. Jadi sampah selesai di kalurahan
nanti akan mengoptimalkan kinerja TPS3R itu," bebernya.
Sebelumnya yang pernah menjabat Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (DLHK) DIY itu menyebut, ketika diawali di desa dimana terdapat
TPS3R yang sudah berjalan nanti ke depan tinggal mengembangkan saja.
Yaitu sebesar jumlah orang dewasa yang ada di kalurahan tersebut. Maka
sampahnya harus terkelola di TPS3R itu.
"Jadi, jumlah penduduk dikalikan konstanta kalau Sleman kita kalikan 0,7 dan
Bantul 0,6 kali jumlah penduduk keluarnya ton per hari (sampah yang harus
tekelola)," tambahnya.
Baca Juga: Kreatif! Mahasiswa UGM Olah Belimbing Wuluh Jadi Deterjen Bernama Paper
GenB, Harga Jualnya Segini...
Pengolahan sampah yang dilakukan melalui desentralisasi ini yaitu dipilah,
organik dan anorganik. Sampah organik bisa diolah menjadi kompos maupun
maggot.
Page 35 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
Sedangkan sampah anorganik bisa dipilah untuk dijual kembali. Dia optimis ini
bisa berjalan efektif mengurangi volume sampah.
"Kalau di kota nanti akan mengefektifkan yang ada di Nitikan itu masih kurang
alatnya masih dioptimalkan. Kemungkinan disetiap depo yang besar dan yang jauh
dari penduduk akan dioptimalkan," imbuhnya. (wia)
Editor: Bahana.
Sumber: Radar Jogja
Tags sampah ruang terbuka hijau tpst piyungan
Berita video
Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut 2023
kumpulkan 820 ton sampah
Jumat, 10 November 2023 22:09 WIB
Play
00:00
00:00
Unmute
Settings
PIPEnter fullscreen
Play
ANTARA - Kementerian Kelautan dan Perikanan mengumpulkan sebanyak 820 ton
sampah dalam Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut 2023. Kegiatan yang digalakkan
sejak bulan Juli lalu itu melibatkan masyarakat dan nelayan di 18 kabupaten/ kota
se- Indonesia. (Hanif Nasrullah/Chairul Fajri/Ludmila Yusufin Diah Nastiti)
Page 36 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
Pegadaian Beri Penghargaan untuk Bank
Devandra Abi Prasetyo - detikNews
Sabtu, 11 Nov 2023 09:53 WIB
Foto: Dok. Pegadaian
Jakarta - PT Pegadaian memberikan penghargaan kepada pemenang
kompetisi bank sampah terbaik pada malam penganugerahan yang
menjadi acara puncak rangkaian kegiatan Gathering Bank Sampah Binaan
Pegadaian 2023 se-Indonesia di Kota Padang, Rabu (8/11).
Direktur Jaringan, Operasi, dan Penjualan Eka Pebriansyah yang mewakili
manajemen PT Pegadaian menyampaikan apresiasi yang setinggi-
tingginya kepada pengelola Bank Sampah serta stakeholder yang telah
memberikan kontribusi dalam mendukung terciptanya green environmental
di Indonesia.
"Pegadaian berkomitmen untuk mendukung terciptanya lingkungan hijau di
Indonesia, melalui berbagai program yang ada. Bahkan Pegadaian juga
memiliki program The Gade Clean & Gold, di mana masyarakat dapat
menukar sampah yang dianggap tidak berharga menjadi saldo tabungan
emas yang bernilai," ujar Eka dalam keterangan tertulis, Sabtu
(11/11/2023).
"Kami berharap kompetisi bank sampah ini dapat menjadi stimulus bagi
Bank Sampah untuk berbenah menjadi lebih baik lagi. Terima Kasih atas
kontribusi seluruh pihak yang telah berdampingan bersama Pegadaian,
mudah-mudahan sinergi ini membawa manfaat dan kebaikan untuk kita
semua," sambungnya.
Seluruh penghargaan diberikan langsung oleh Direktur Jaringan, Operasi,
dan Penjualan kepada para pemenang, serta Gubernur, KLHK dan
KBUMN. Adapun Bank Sampah yang berhasil meraih penghargaan,
antara lain:
Page 37 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
Baca juga: Siap-siap! Pegadaian Akan Gelar Gathering Bank Sampah di Kota Padang
Kategori Tata Kelola Bank Sampah Induk
BS Dewi Shita
BS Kota Hijau
BS Pancadaya
Kategori Tata kelola Bank Sampah Unit
BS Asri Mandiri
BS Muria Berseri Kudus
BS Merbabu Kota Cirebon
Best Achievement
Penambahan Nasabah: BS Pancadaya
Penambahan Gramasi: BS Karya Mandiri
10 Terbaik Nasional Bank Sampah Binaan Baru Terpilih Pada Program
Clean n Gold Movement, yaitu BS Ias Toba, BS Gunung Emas, BS
Berseri, BS Indah Makmur, BS Jekan Mandiri, BS Betandang, BS Hijau
Daun, BS Yes Nerada, BS Masdarling, dan BS Kenanga.
Selain itu, Pegadaian juga memberikan apresiasi tambahan kepada bank
sampah yang berhasil menciptakan dampak besar di lingkungannya
berupa 3 unit truk kepada 3 bank sampah pilihan yaitu Bank Sampah
Pancadaya (Padang), Bank Sampah Budi Luhur (Jakarta), dan Bank
Sampah Panggung Harjo (Yogyakarta).
Executive Vice President Divisi Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan PT
Pegadaian Rully Yusuf mengatakan, apresiasi ini diberikan sebagai
dukungan sarana prasarana yang terukur dan dibutuhkan oleh bank
sampah tersebut.
Baca juga: Dukung Kreativitas, Pegadaian Resmikan The Gade Creative Lounge di
Unhas
"Tahun ini Pegadaian berhasil melakukan ekspansi bank sampah binaan
baru melalui The Gade Clean and Gold Movement. Dari 75 kini jumlahnya
menjadi 200 Bank Sampah binaan yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia," ujar Rully.
"Untuk mendukung kebutuhan Bank Sampah, kami memberikan tambahan
apresiasi kepada 3 bank sampah yang telah memberikan dampak sangat
besar terhadap lingkungan sekitarnya. Harapannya ini dapat digunakan
dan bermanfaat bagi bank sampah tersebut untuk terus bergerak dan
mengedukasi masyarakat," tambahnya.
Sebelumnya, pada rangkaian kegiatan Gathering Bank Sampah, seluruh
peserta nasional dikumpulkan untuk melakukan studi banding pentahelix
Page 38 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
dengan masyarakat, media, dan pemerintah dalam memberikan dukungan
kebijakan.
Rangkaian acara terdiri dari Rapat Kerja Nasional yang dibuka oleh Ketua
FORSEPSI dan Executive Vice President Divisi TJSL PT Pegadaian Mina
Dewi, dengan agenda evaluasi program Bank Sampah yang tengah
berjalan, serta menetapkan fokus digitalisasi bank sampah melalui aplikasi
Pegadaian Peduli sebagai bentuk penerapan tata kelola yang efektif
Kemudian, seluruh peserta berkesempatan untuk menghadiri talk show
bersama Wali Kota Padang Hendri Septa. Harapannya, melalui talk show
ini pengelola Bank Sampah yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia
tersebut dapat belajar dan mengimplementasikan apa yang telah dilakukan
oleh Pemerintah Kota Padang.
Hendri berbagi cerita tentang bagaimana Kota Padang menjadikan
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai wadah penggerak peduli sampah
dengan memulai pemilahan sampah dan penyetoran kepada bank
sampah.
"Pemerintah Kota Padang sedang berupaya melakukan pengelolaan
sampah dengan membentuk Bank Sampah di setiap RW dan mendorong
ASN untuk menjadi nasabah bank sampah. Salah satu bank sampah
prioritas yang akan ditunjuk adalah BS Pancadaya, yang merupakan
binaan Pegadaian," ujar Hendri.
(akd/akd)
pegadaian penghargaan bank sampah
Baca artikel detiknews, "Pegadaian Beri Penghargaan untuk Bank Sampah Binaan
Terbaik Se-RI" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-
7030874/pegadaian-beri-penghargaan-untuk-bank-sampah-binaan-terbaik-
se-ri
Jadi Pahlawan Daur Ulang, Usaha Nasabah PNM
Makin Gemilang
Minggu, 12 November 2023 13:00 WIB
INFO NASIONAL - Bagi orang biasa, tumpukan sampah anorganik seperti botol
plastik, kaleng, dan sedotan mungkin hanya akan berakhir di tempat sampah. Namun
berbeda dengan perempuan yang satu ini. Di tangan Salbiawati Salim sampah
anorganik disulap menjadi barang yang bernilai ekonomis. Nasabah Mekaar binaan
Page 39 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
PNM Kota Makassar ini bisa dibilang sukses menjadi pahlawan daur ulang dengan
memproduksi kreasi produk. Mulai dari hiasan bunga, tas, hingga beragam furnitur
keren.
Bergabung sebagai nasabah PNM Mekaar sejak tahun 2019, Ia melihat potensi usaha
kerajinan dengan omset yang menjanjikan. Apalagi untuk mendapatkan bahan baku
barang bekas tidaklah sulit bagi perempuan yang berdomisili di Gunung Lantimojong
ini.
Baca Juga: Gerbang Pronas Rekomendasikan Produk Nasional dari Hisana, Kopi Tuku,
hingga Le Minerale
Salbia juga aktif menjadi pengelola bank sampah di daerah tempat tinggalnya.
“Barang bekas saya dapat dari anggota nasabah bank sampah yang saya kelola dan
modal yang saya dapat dari PNM untuk membeli bahan pelengkap untuk membuat
kerajinan,” ujar Salbia.
Hasil daur ulang sampah yang Ia kelola pun membuahkan hasil. Produksi karya
tangannya berupa kostum dari bahan daur ulang sering kali dilirik masyarakat untuk
memeriahkan momen hari besar seperti HUT Kota Makassar dan Hari Kemerdekaan
RI.
Pemesannya pun tidak hanya datang dari Ujung Pandang namun kota lainnya berkat
promosi dari mulut ke mulut yang dibantu oleh keluarga.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Dukung Skrining Riwayat Kesehatan Petugas Pemilu 2024
“Alhamdulillah keluarga besar sangat dukung usaha saya, mereka juga bantu promosi
ke teman dan tetangga. Saya yakin ini berkat niat baik saya untuk jaga lingkungan
juga,” katanya.
Page 40 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
Omset produk daur ulang yang telah Ia dapatkan beserta modal pembiayaan yang
diberikan oleh PNM kini menambah daftar usaha yang Salbia jalankan. Selain
membuat produk dari sampah, kini Ia juga menjual kue kering dan membuka warung
sederhana di rumahnya.
“Usaha saya memang masih skala rumahan, tapi sekarang sudah ada dua orang yang
bantu membuat kue dan dua orang reseller,” ujarnya. Ini menjadi bukti bahwa
nasabah PNM Mekaar yang gigih tentu bisa sukses membuka peluang pekerjaan bagi
dirinya sendiri dan pekerjaan bagi orang lain.
PNM sebagai lembaga jasa keuangan non-bank berfokus pada pemberdayaan nasabah
binaannya. Pemberdayaan diarahkan pada peningkatan kesejahteraan nasabah
terutama pada pembangunan ekonomi yang menciptakan multiplier effect terhadap
pembangunan sosial dan pembangunan lingkungan. Di PNM melalui program
Mekaar pembiayaan kepada nasabah dilakukan bersamaan dengan pendampingan
berkelanjutan. (*)
https://nasional.tempo.co/read/1795736/jadi-pahlawan-daur-ulang-usaha-
nasabah-pnm-makin-gemilang
Kena Seruan Boikot, Manajemen Aqua Buka
Suara
Anisa Indraini - detikFinance
Minggu, 12 Nov 2023 18:15 WIB
Foto: Dok. Danone Indonesia
Jakarta - Tagar #TolakDanoneAqua menjadi trending topik di media sosial
X atau Twitter karena dituding mendukung Israel. Terkait hal itu, Danone
Indonesia buka suara.
Page 41 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
Corporate Communication Director Danone Indonesia Arif Mujahidin
mengatakan Danone adalah perusahaan publik yang beroperasi di 120
negara. Atas hal itu pihaknya memiliki banyak karyawan dari beragam latar
belakang etnis dan budaya.
"Sebagai entitas swasta, Danone tidak memiliki afiliasi dengan politik di
mana pun," kata Arief dalam pernyataan resmi, Minggu (12/11/2023).
Arief mengatakan Danone hanya memiliki misi untuk meningkatkan
kesehatan melalui produk makanan dan minuman mereka. Di luar itu,
entitas disebut tidak memiliki keterkaitan atau melibatkan diri dalam
pandangan politik.
Baca juga: Ramai Boikot Produk Pro Israel, Pengusaha: Bisa Terjadi PHK
"Sebaliknya, Danone berkomitmen untuk menjadikan bisnis sebagai
kekuatan untuk mengalirkan kebaikan kepada masyarakat," tuturnya.
Selain itu, Danone ditegaskan tidak memiliki pabrik dan tidak beroperasi di
Israel. Berbeda dengan di Indonesia, di mana Danone memiliki 25 pabrik
dengan 13.000 karyawan dan diklaim melayani lebih dari 1 juta pedagang
di seluruh negeri.
"Danone terus berkomitmen untuk mengembangkan investasinya di
Indonesia demi turut membantu ekonomi, sosial dan kesehatan bangsa
Indonesia," tuturnya.
Sampai hari ini #TolakDanoneAqua menjadi trending topik dengan jumlah
12.300 postingan yang memakai tagar tersebut. Terlihat ada Danone
dalam daftar yang disebut brand pro Israel bersama Unilever, McDonalds,
KFC, hingga Starbucks.
Baca juga: Ramai Seruan Boikot Produk Pro Israel, Jadi Peluang Emas Produk Lokal
"Ayo sama-sama kita berpantang makan McDonalds, KFC, Coca-Cola,
Starbucks, AQUA. Banyak jenisnya dan Anda lebih tahu dan bisa mencari
sendiri. Pilihlah produk perusahaan lokal, nasional. #TolakDanoneAqua,"
cuit akun @*uel*uha*.
Simak juga Video 'Seruan MUI untuk Hindari Produk Pendukung Israel':
(aid/rrd)
boikot israel danone aqua
Baca artikel detikfinance, "Kena Seruan Boikot, Manajemen Aqua Buka Suara"
selengkapnya https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-
7032780/kena-seruan-boikot-manajemen-aqua-buka-suara
Page 42 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
Spotlight
Geliat Santri Tangani Krisis Sampah
Yogyakarta
Macetnya rantai angkutan sampah dan tidak mampunya
pemerintah DIY mengelola sampah mendorong masyarakat sipil
bekerja sendiri. Warga desa dan komunitas santri berjibaku
mengelola sampah secara mandiri.
Foto : Para santri sedang bekerja di Pengelola Sampah Mandiri Asri Pondok Pesantren An-Nur.
(Dok. PSM Asri An-Nur)
Selasa, 14 November 2023
Siang itu terik sekali, saat saya tiba di area persawahan yang terletak di
tepian Kota Bantul, Yogyakarta. Di sana terdapat sebuah bangunan yang
berdiri mencolok di pinggir sawah, sedikit terpisah dari deretan permukiman
warga. Di halamannya, tampak beberapa orang sedang sibuk membereskan
sampah dan merakit alat bantu pengolah sisa makanan.
Salah satu dari mereka, Anis Sulkhan Fadlil, menyambut kedatangan saya
pada Kamis (9/11/2023) itu. Dia memperkenalkan diri sebagai Koordinator
dan Penanggung Jawab Unit Pelaksana Teknis Pengelola Sampah Mandiri
(PSM) Asri Pondok Pesantren An-Nur.
Tanpa basa-basi, Anis langsung mengajak saya berkeliling menunjukkan
beberapa proses pengolahan sampah. Di sana, sampah organik akan diolah
menjadi pakan maggot. Sedangkan sampah anorganik yang memiliki nilai
ekonomis akan dijual. Adapun residu yang tidak dapat diolah dimusnahkan
menggunakan alat insinerator yang dibuat sendiri oleh Anis dan rekan-
rekannya.
Page 43 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
Para santri sedang bekerja di Pengelola Sampah Mandiri Asri Pondok Pesantren An-Nur.
Foto: Dok. PSM Asri An-Nur
PSM Asri dibangun mulanya dari kegelisahan warga Pondok Pesantren An-
Nur atas permasalahan sampah yang melanda seantero Yogyakarta.
Ditutupnya secara berulang Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah
Regional Piyungan membuat warga pesantren kelimpungan.
Saat ini kami masih fokus ke sampah organik karena
itu yang paling banyak. Kalau sampah anorganik
tidak akan busuk. Tapi, kalau organik, kan cepat
busuk, jadi harus segera ditangani."
Walhasil, pengangkutan sampah oleh pemerintah sempat berhenti maupun
beroperasi secara tidak maksimal. Sampah-sampah di sekitar An-Nur pun
menggunung. Maklum, di An-Nur setidaknya terdapat lebih dari 2.800 santri
yang menghasilkan sekitar 16 ton sampah tiap bulan. Mayoritas adalah
sampah organik sisa pangan.
Normalnya, truk pengangkut milik Dinas Lingkungan Hidup setempat hilir
mudik mengambil sampah di An-Nur sebanyak tiga kali dalam seminggu.
Sampah-sampah itu ditampung di tempat penampungan sementara yang
terletak agak jauh dari bangunan ponpes utama.
"Kami mulai mikir, ini harus segera diakhiri penderitaan ini (tumpukan sampah
di mana-mana dan tidak terangkut)," ucapnya kepada reporter detikX.
Kegelisahan Anis dan rekan-rekannya di An-Nur lambat laun memperoleh
jawaban. Pemerintah Desa Panggungharjo, Pengurus Wilayah Nahdlatul
Ulama DIY, dan Universitas NU Yogyakarta menggelar Program Pesantren
Ekonomi Madani Atasi Sampah (Pesantren Emas). Di program itu, An-Nur
turut diundang dan memperoleh berbagai pelatihan terkait pengolahan
sampah dan ekonomi sirkular.
Page 44 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
Dari sana, Anis dan para santri membangun bank-bank sampah sederhana di
tiap asrama. Harapannya, sampah dapat dipilah dan dikumpulkan dengan
baik. Dari tempat itu, sampah akan diangkut ke tempat pengolahan akhir milik
pondok. Sampah organik berupa sisa makanan akan diumpankan ke maggot.
Larva lalat yang mengkonsumsi bahan-bahan organik itu dapat dipanen
secara rutin. Hasilnya dijual kepada para pengepul untuk dijadikan pakan
ternak. Nilai jualnya akan meningkat jika maggot dikeringkan untuk dijadikan
pakan ikan.
Sampah anorganik juga disortir dan dijual. Residu sisanya dikremasi
menggunakan sistem pembakaran tertutup yang relatif sangat minim asap
dan residu.
"Saat ini kami masih fokus ke sampah organik karena itu yang paling banyak.
Kalau sampah anorganik tidak akan busuk. Tapi, kalau organik, kan cepat
busuk, jadi harus segera ditangani," tuturnya.
Ia mengatakan pihaknya akan terus belajar untuk dapat mengolah sisa-sisa
residu dan hasil pembakaran yang belum memiliki nilai ekonomis untuk saat
ini. Ia yakin, ke depan, semua sampah di An-Nur akan dapat diolah menjadi
komoditas yang memiliki nilai ekonomis.
Saat ini, PSM Asri mampu mengolah setidaknya 400-600 kilogram sampah
per hari. Upaya ini berhasil meniadakan biaya yang biasanya digunakan untuk
membayar pengangkutan sampah oleh DLH sebesar Rp 900 ribu hingga Rp 1
juta.
Pengelolaan sampah itu dikerjakan langsung oleh para santri. Saat saya
berkunjung, tampak beberapa santri sedang menyusun perangkat sederhana
pengeringan sampah. Tidak hanya memilah sampah, mereka juga harus
mengelola ternak maggot serta menjaga alat pembakaran. Untuk itu, mereka
harus berjibaku dengan panas dan bau yang tak sedap.
"Makanya kami sering bercanda, yang bertugas di insinerator ini disebut ahli
neraka, karena panas sekali," ujarnya.
Tak cuma-cuma, mereka yang bekerja di PSM Asri juga mendapatkan upah.
Hal itu karena, dari penjualan maggot saja, mereka dapat meraup uang hingga
jutaan rupiah. Dalam satu bulan, maggot itu dapat dipanen dua kali. Sisa-sisa
kotoran dan bekas ternak maggot juga digunakan sebagai media tanam serta
pupuk.
Di sisi lain, menurut Anis, segala upaya yang dilakukan An-Nur sampai hari ini
tak mendapat bantuan dari pemerintah daerah. Selama ini mereka justru
banyak dibantu oleh berbagai komunitas sipil. Bahkan ia mengatakan, telah
'bercerai' dengan DLH setempat.
Page 45 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
"Sudah, kami sudah cerai. Per September lalu kami sudah kirim surat ke DLH
bahwa kami tidak perlu diangkut lagi sampahnya. Karena sampah di sini
habis kami kelola secara mandiri," ucapnya.
Warga sekitar pondok pesantren, terang Anis, justru mulai tertarik untuk
bergabung dengan sistem pengolahan milik An-Nur. Beberapa warga yang
sudah bergabung melakukan pemilahan sampah dan menyerahkannya ke
PSM Asri untuk diolah.
Proses pengolahan sampah organik untuk dijadikan pakan bagi maggot yang sedang dibiakkan.
Foto: dok. PSM Asri An-Nur
An-Nur tak sendiri. Beberapa santri di Asrama Putri Al-Munawir, Krapyak, juga
melakukan upaya mandiri serupa. Asrama R2 yang ditempati oleh lebih dari
200 santriwati itu menghasilkan sampah sekitar lebih dari 1 ton tiap bulan.
Krisis sampah di DIY membuat mereka harus memutar otak menangani
tumpukan sampah. Atas bantuan program Pesantren Emas, beberapa santri
ditunjuk sebagai koordinator untuk mengikuti serangkaian pelatihan
pengolahan sampah.
Meski begitu, tak seperti An-Nur, yang memiliki cukup lahan untuk
membangun sistem pengolahan mandiri, Al Munawir punya lahan tersebut.
Beberapa asrama dibangun secara berdempetan. Karena itu, para santri
hanya berfokus pada pemilahan sampah. Sedangkan pengolahan sampah
dibantu oleh pengolahan sampah terpadu yang dimiliki oleh Desa
Panggungharjo.
"Kalau di tempat kami ya sampai ke tahap pemilahan itu. Karena kami ya
keterbatasan lahan dan karena kami kan santrinya sambil kuliah," ucap Fifah
selaku koordinator pengelolaan sampah di Al-Munawir saat berbincang
dengan reporter detikX.
Perkara memilah sampah, kata Fifah, ternyata tak sederhana. Butuh tenaga
ekstra baginya mengajak rekan-rekannya disiplin memilah sampah. Terlebih
ia mengaku hanya santri biasa yang tidak memiliki banyak wewenang
Page 46 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
struktural di pondok pesantren. Ia sempat mendapat penolakan di asrama
lain, tetapi saat ini upaya pemilahan sampah itu tetap berjalan di asramanya.
Dengan memilah sampah tersebut, biaya yang dikeluarkan untuk
pengangkutan sampah diharapkan dapat ditekan.
Saat saya datang, beberapa sampah anorganik, seperti plastik dan kertas,
ditumpuk rapi di depan asrama. Tak tercium bau menyengat karena sampah-
sampah itu telah dipilah. Menurut Fifah, ia dan rekan-rekan asramanya
sempat menjual beberapa jenis sampah hingga satu truk kecil. Walaupun
menghasilkan uang tak seberapa, upaya itu berhasil menjaga lingkungan
tetap bersih di saat rantai pengangkutan sampah yang dikelola pemerintah
masih lumpuh sementara.
Direktur BUMDes Pengung Lestari Panggungharjo, Ahmad Arief Rohman,
membenarkan krisis sampah di DIY mendorong pihak desa mencetuskan
program Pesantren Emas. Kebetulan di sekitar Panggungharjo terdapat
banyak komunitas santri dan pondok pesantren.
Dengan pelatihan dan pendampingan, Pesantren Emas diharapkan mampu
memastikan sampah yang ada dapat ditekan jumlahnya dan dikelola dengan
baik tanpa bergantung pada pemerintah daerah serta keberadaan TPA
Piyungan. Upaya itu diklaim sangat membantu terutama saat TPA Piyungan
belum bisa beroperasi maksimal.
"Selama ini kami menampung sampah dari tiga hingga empat pondok
pesantren di sekitar sini," kata Arief kepada reporter detikX.
Arief berujar sampah yang masuk ke desanya tidak sekadar ditumpuk, tetapi
diolah secara maksimal. Sampah-sampah itu dikelola oleh Kelompok Usaha
Pengolahan Sampah (Kupas) Panggungharjo. Dalam sehari, ada 3-4 ton
sampah yang masuk ke Kupas, dari Desa Panggungharjo dan sekitarnya.
Di Kupas, sampah dipilah menjadi empat jenis yang memiliki nilai jual, yaitu
berbagai jenis plastik (dari botol hingga kemasan saset), kaca, logam, dan
kertas. Dari keempat jenis itu, dalam sebulan Panggungharjo dapat
memperoleh pemasukan Rp 30-40 juta. Adapun sampah organik dijual ke
industri maggot dan ada juga yang dijadikan media tanam maupun kompos.
"Hanya residu berupa sisa bangunan dan kain yang belum bisa kami olah.
Selain itu yang jadi residu, residu kecil yang tersisa, termasuk plastik, bisa
kami lebur untuk dijadikan paving block atau bahan bangunan alternatif,"
ujarnya.
Project Officer Pesantren Emas Aris Kusumo Diantoro mengatakan program
tersebut berangkat dari keprihatinan terkait kondisi TPA Piyungan yang sudah
berulang kali kelebihan beban. Dimulai sekitar awal tahun ini, Pesantren Emas
diikuti oleh perwakilan dari 10 pondok pesantren yang mayoritas berasal dari
Page 47 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
DIY. Selanjutnya pelatihan yang digelar Pesantren Emas diikuti 20 perwakilan
ponpes di DIY.
Pos bank sampah khusus botol plastik di kompleks Pondok Pesantren An-Nur.
Foto: dok. PSM Asri An-Nur
Para perwakilan dari ponpes tersebut memperoleh berbagai pelatihan
pembekalan terkait pengolahan sampah selama enam bulan. Pada periode
itu, para santri juga diikutkan dalam magang pengolahan sampah di fasilitas
Kupas Panggungharjo. Setelah itu, mereka diminta merancang sistem atau
konsep pengolahan sampah yang paling sesuai yang dapat diaplikasikan di
ponpes masing-masing.
Setelah disusun, konsep-konsep itu akan dipresentasikan di hadapan
pengurus pondok pesantren untuk kemudian diterapkan. Saat ini, secara
berkala, tim Pesantren Emas akan melakukan kontrol dan evaluasi atas
jalannya sistem pengolahan tersebut.
Salah satu kunci utama penanganan sampah di ponpes, terang Aris, adalah
adanya kebijakan tegas dari pengelola. Kesadaran dari para santri untuk
mengolah sampah harus didukung oleh para petinggi ponpes. Tanpa itu,
proses manajemen sampah di lingkungan ponpes tidak akan maksimal. Ia
mencontohkan, salah satu ponpes yang paling cepat menerapkan
pengolahan sampah terpadu adalah An-Nur di Bantul. Di ponpes tersebut,
para pengurusnya aktif melakukan terobosan dan inisiatif.
"Kami latih mereka, bagaimana mengolah sampah di pondok pesantren,
kemudian kami undang juga para pengasuhnya. Kenapa para pengasuh ini
Page 48 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
kami undang? Karena ada faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan
atau kesuksesan pengelolaan sampah pondok pesantren, yaitu faktor
kebijakan," terang dosen UNU Yogyakarta tersebut.
Sampah memang menjadi persoalan rumit hampir di tiap daerah.
Pengelolaan sampah juga tak kunjung menemui titik terang di tingkat
nasional. Jumlah timbunan sampah di Indonesia mencapai angka 21,1 juta
ton. Rinciannya, 65,71 persen (13,9 juta ton) dapat terkelola, sedangkan
sisanya 34,29 persen (7,2 juta ton) belum terkelola dengan baik. Data
tersebut dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2022, hasil input dari 202
kabupaten/kota di Indonesia.
Adapun pemerintah di berbagai daerah seharusnya tak membiarkan atau
hanya melihat dari kejauhan ketika kelompok masyarakat sipil berjibaku
melawan krisis sampah. Berdasarkan UU 18/2008 tentang Pengelolaan
Sampah, pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib membiayai
penyelenggaraan pengelolaan sampah. Pembiayaan tersebut berasal dari
APBN dan APBD.
Pemerintah pusat dan daerah dapat memberikan kompensasi kepada
masyarakat, akibat dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan
penanganan sampah di tempat pemrosesan akhir. Kompensasi yang
dimaksud berupa relokasi, pemulihan lingkungan, biaya kesehatan,
pengobatan, dan kompensasi dalam bentuk lain.
Naskah ini merupakan bagian dari program beasiswa peliputan "Penanganan Sampah
Plastik dengan Konsep Ekonomi Sirkular” yang diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis
Independen Jakarta.
Reporter: Ahmad Thovan Sugandi
Penulis: Ahmad Thovan Sugandi
Editor: Dieqy Hasbi Widhana
Desainer: Luthfy Syahban
https://news.detik.com/x/detail/spotlight/20231114/Geliat-Santri-Tangani-
Krisis-Sampah-Yogyakarta/
Page 49 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
14 Nov
UN Environment Programme
@UNEP
·
14 Nov
In the face of the growing plastic crisis, the international community is
gathering in Nairobi this week for negotiations on a global #PlasticsTreaty
to #BeatPlasticPollution.
Here’s what to expect: https://bit.ly/3MDDZVZ #INC3
13 NOV 2023 STORY NATURE ACTION
What to expect during pivotal talks to end
plastic pollution
Photo: UNEP/Ahmed Nayim Yussuf
Negotiators will gather in Nairobi, Kenya, from 13-19 November
for the latest in a series of talks designed to forge a legally
binding global instrument to end plastic pollution.
The discussions, which represent the third session of what is
known as the International Negotiating Committee (INC-3),
come with the world weathering what has been described as a
plastic pollution crisis.
Humanity produces around 430 million tonnes of plastic every
year, two-thirds of which quickly becomes waste. Much of that
ends up polluting land, sea and air while increasingly working
its way into the human food chain. During INC-3, negotiators
are expected to discuss an initial draft of a global instrument
released earlier this year, to end plastic pollution.
We spoke with the Executive Secretary of the INC Secretariat,
Jyoti Mathur-Filipp, about the upcoming talks and why a global
plastics treaty is so important.
What is the goal of the INC process?
Jyoti Mathur-Filipp (JMF): The aim is to complete negotiations
by the end of 2024 on an international legally binding global
instrument on plastic pollution, including in the marine
environment.
Page 50 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
Why is this process so important?
JMF: Plastic pollution has a devastating effect on ecosystems,
the climate, the economy and our health. The social and
economic costs of plastic pollution range between US$300 and
US$600 billion a year, yet plastic production has surged over
the past 50 years and is expected to double over the next 20
years if no action is taken.
RELATED
STORY
What to expect as negotiations to end plastic pollution kick off
STORY
Baby steps: How to reduce plastic nappy waste
Page 51 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
STORY
Plastic leaching into farmer’s fields at alarming rate: new report
This marks the third session of the INC. What happened at
INC-2?
JMF: INC-2 took place in Paris earlier this year with more than
1,700 participants, including delegates from 169 UN Member
States. They gave a mandate to the chair, with the support of
the secretariat, to prepare a zero draft text of the global
instrument ahead of INC-3. The zero draft was drafted based
on a comprehensive approach that addresses the full life cycle
of plastics, ranging from microplastics to the incentivization of
non-plastic substitutes.
What will happen at INC-3?
JMF: INC-3 will be a crucial milestone to advance the
consideration, understanding and articulation of some of the
main elements of the future legally binding instrument, with the
aim of mandating the development of the next iteration of the
draft text of the instrument for consideration at INC-4, which
will be held in April 2024 in Canada. The session will also
feature 12 side events focusing on everything from promoting
sustainable plastic production and consumption to socio-
economic considerations in the transition to circular
approaches to plastic.
What needs to happen to tackle plastic pollution?
JMF: We need to reduce the amount of plastics produced and
eliminate single-use and short-lived plastic products. We also
Page 52 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
need to transform our ‘throwaway economy’ to a ‘reuse
economy,’ where reusing plastic products makes more
economic sense than throwing them away. It is important to
switch to non-plastic substitutes and plastic alternatives which
do not have the potential for negative environmental and social
impacts. This all must come before recycling, which only
tackles the end of life of plastic rather than the root cause of
pollution.
What message do you have for participants in the INC
process?
JMF: We know that we have the science. We need to keep the
Nairobi spirit and get the substantive discussions moving, for a
global solution to be reached by the end of 2024.
Ending plastic pollution is not a job for governments alone.
Civil society, academia, youth and the informal sector are all
part of the solution. We look forward to your active
engagement and contribution to the process.
To fight the pervasive impact of pollution on society, UNEP
launched #BeatPollution, a strategy for rapid, large-scale and
coordinated action against air, land and water pollution. The
strategy highlights the impact of pollution on climate change,
nature and biodiversity loss, and human health. Through science-
based messaging, the campaign showcases how transitioning to
a pollution-free planet is vital for future generations.
TOPICS
• Nature action
• Resource efficiency
• Plastic pollution
• Circular economy
• Pollution
• Sustainable Development
https://bit.ly/3MDDZVZ
Page 53 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
14 November 2023
How is plastic pollution linked to
poverty and development> Anjalo
Acharya, who leads our work on
marine plastic, explain on this
episode of #ExpertAnswers and why
the on going #PlasticTreaty in Kenya
will be so significant.
wrld,bg/fAfr50Q79Ea #INC3
#BeatPlasticPollution
Sampah Jadi Berlian di Negeri Belerang
Bondowoso
Radar Digital
- Selasa, 14 November 2023 | 15:20 WIB
Hamidah Retno Wardani
Page 54 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
SUSTAINABLE development goals atau SDGs (tujuan
pembangunan berkelanjutan) merupakan tindak lanjut dari
kesepakatan global sebelumnya, yaitu MDGs atau millennium
development goals. SDGs terbentuk dengan kesepakatan
pembangunan baru yang mendorong perubahan-perubahan ke
arah pembangunan berkelanjutan berdasarkan hak asasi
manusia untuk mendorong pembangunan sosial, ekonomi, dan
lingkungan hidup.
Terlaksananya SDGs juga diharapkan bisa menjawab
ketertinggalan pembangunan negara-negara di seluruh dunia,
baik di negara maju maupun negara-negara berkembang
termasuk Indonesia. Salah satu target SDGs yang dilakukan
Indonesia saat ini adalah mencapai manajemen berkelanjutan
dan penggunaan yang efisien dari sumber daya alam.
Mengurangi separuh jumlah dari sampah pangan global
perkapita pada tingkat retail dan konsumen. Meraih manajemen
ramah lingkungan dari bahan kimia dan limbah lainnya
sepanjang siklus hidupnya, secara substansial mengurangi
produk limbah melalui tindakan pencegahan, pengurangan, daur
ulang dan penggunaan kembali, serta mendorong perusahaan
mengadopsi praktik-praktik yang berkelanjutan.
Indonesia merupakan negara yang aktif dalam menyoroti
permasalahan lingkungan dan limbah di masyarakat. Menurut
Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Tahun
2022, Indonesia mencapai 18,30 juta ton per tahun untuk angka
timbulan sampah. Hal ini masih tinggi dibandingkan dengan
angka pengurangan timbulan sampah yang mencapai 4,89 juta
ton per tahun. Sedangkan penanganan sampah masih sekitar
9,25 juta ton per tahun. Apalagi masih terdapat sekitar 4,15 juta
ton per tahun sampah yang membutuhkan pengelolaan. Di
tingkat provinsi, Jawa Timur menyumbangkan sampah plastik
sekitar 5,8 juta ton per tahun dengan komposisi harian sekitar
16,100 ton per hari.
Bondowoso merupakan kabupaten yang sedang menggalakkan
pariwisata dan tentunya akan berdampak pada peningkatan
Page 55 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
kunjungan wisatawan. Semakin meningkat kunjungan wisatawan,
maka akan berdampak pada jumlah timbulan sampah dan
sistem pengelolaan utamanya di daerah pariwisata.
Permasalahan sampah yang sering muncul di daerah wisata
contohnya kesadaran wisatawan lokal yang masih rendah untuk
turut andil menjaga kelestarian lingkungan dari dampak sampah.
Sejalan dengan penelitian Dimas Muliyanto tahun 2022 yang
berjudul “Pemanfaatan Limbah Plastik Menjadi Produk Kreatif
Sebagai Media Pembelajaran” yang menyatakan bahwa sangat
disayangkan dengan tingginya angka produksi plastik, tidak
dibarengi dengan membaiknya tingkat kesadaran masyarakat
dalam mengelolanya. Terbukti pada tahun 2020, produksi
sampah di Kabupaten Bondowoso sebanyak 287.18 ton per hari
dan 104,819.19 ton per tahun. Terutama mengenai pengelolaan
sampah yang dihasilkan setiap harinya. Sarana dan prasarana
sampah yang masih minim juga jadi persoalan. Sebab, dalam
sehari, sampah yang dihasilkan oleh masyarakat bisa mencapai
60 ton. Seluruhnya masuk ke TPA Taman Krocok. Berangkat dari
permasalahan tersebut tulisan ini memiliki tujuan untuk
menganalisis kebermanfaatan sampah, baik organik dan
anorganik, dalam nilai sosial dan ekonomi yang memerlukan
strategi dan implementasi berbasis continue research di
Kabupaten Bondowoso.
Terdapat dua komponen penting pada konsep continue
research yang dapat dilakukan, yaitu social activity
research dan market research. Social activity research dapat
dilakukan dengan kegiatan berbasis sosial yang bisa menarik
perhatian masyarakat untuk ikut serta dan aktif dalam
pengelolaan sampah. Selanjutnya, penerapan market
research yaitu dengan memasarkan barang yang telah didaur
ulang dari sampah melalui media sosial (Whatsapp, Facebook,
Instagram, Twitter, Website) dan market place platform (Shopee,
Lazada, Tokopedia, bli-bli.com).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Fadhli, Nurmalasari, dan
Fitrisia (2021), pemasaran produk daur ulang sampah melalui e-
Page 56 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
commerce memiliki kegunaan kualitas informasi, kualitas
interaksi, dan kepuasan pengguna dengan persentase lebih dari
80 persen dengan interpretasi hasil presentasi sangat puas.
Selanjutnya permasalahan sampah juga dapat diatasi melalui
kerja sama dengan stakeholder setempat.
Tak dapat dimungkiri bahwa kebijakan dari birokrasi sangat
dibutuhkan untuk membentuk dan menentukan sistem
pengelolaan sampah di suatu wilayah. Diimbangi dengan self
development, baik secara personal ataupun komunitas. Tidak
hanya di tingkat birokrasi, tetapi juga di tingkatan NGO (non-
govermental organization). Hal ini juga didukung oleh pemerintah
dengan menerbitkan Peraturan Daerah
Kabupaten Bondowoso Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pengelolaan
Sampah di Kabupaten Bondowoso. Melalui undang-undang ini
pemerintah daerah juga ikut serta dalam memfasilitasi kegiatan
pengguna ulang, pendaur ulang, dan pemasaran produk-produk
daur ulang.
Maka komponen penting tersebut dapat menjadi solusi atas
permasalahan sampah di Bondowoso sekaligus sebagai salah
satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan derajat
perekonomian masyarakat Bondowoso yang dikombinasikan
dengan konsep circular economy dan green growth. Konsep ini
mengusung pendekatan yang lebih terintegrasi dan
komprehensif untuk menggabungkan faktor sosial dan
lingkungan dalam proses ekonomi, demi mencapai
pembangunan berkelanjutan. Selain mengurangi jumlah
timbulan sampah, green growth berkontribusi terhadap
terciptanya peluang untuk meningkatkan kesejahteraan sosial
secara keseluruhan dengan membangun ekonomi hijau (green
economy), dan akhirnya memungkinkan pencapaian tujuan
pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
Khususnya di Bondowoso.
*) Penulis adalah dosen Prodi D-III, Keperawatan
Universitas Bondowoso.
Page 57 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
Editor: Radar Digital
Tags opini bondowoso
https://radarjember.jawapos.com/opini/793284315/sampah-jadi-berlian-di-
negeri-belerang-bondowoso
Ilustrasi : Edi Wahono
Desa Berdaya Perangi Sampah Jogja
Dengan sumber daya yang terbatas, Desa Panggungharjo di
Bantul mampu mengolah sampah dan meraup pundi uang
menjanjikan. Di sisi lain, desa ini mampu lepas dari
ketergantungan terhadap TPA Piyungan.
Rabu, 15 November 2023
Saat pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta kalang kabut karena darurat
pengelolaan sampah, warga berinisiatif mengelola sendiri limbah domestik.
Mereka merintis Kelompok Usaha Pengolahan Sampah (Kupas) di
Panggungharjo, Bantul. Sebuah lahan kosong yang sebelumnya merupakan
lokasi pembuangan sampah liar mereka sulap menjadi tempat pemilahan
sampah yang rapi.
Sejak 2020, mereka tak lagi mengandalkan Tempat Pembuangan Sampah
(TPA) Regional Piyungan—yang berulang ditutup karena kelebihan kapasitas.
Kini Kupas memiliki 43 pekerja, yang terdiri atas warga desa dan delapan
warga binaan dinas sosial setempat.
Page 58 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
Mereka mengoperasikan berbagai alat pemilah sampah. Mulai tiga
mesin conveyor, lima unit alat pencacah, dua buah mesin pres, satu unit
insinerator, sebuah mesin pengering organik, mesin ayak, dan enam unit
kendaraan pengangkut sampah.
"Kami bikin satu standardisasi, masalah sampah akhirnya tuntas di dalam
desa, tanpa mengandalkan Piyungan. Nah, mulai saat itu pengelolaan
sampah Panggungharjo itu makin kuat," kata Direktur BUMDes Panggung
Lestari Panggungharjo Ahmad Arief Rohman kepada reporter detikX.
Kupas menerapkan sistem berlangganan bagi sekitar 2.000 warga. Tiap
pelanggan dikenai biaya Rp 1.500 per kilogram sampah yang jatuh tempo
setiap tanggal 19. Dengan harga itu, para petugas Kupas akan menjemput ke
tiap rumah pelanggan. Warga yang mengantarkan sampahnya secara
langsung dikenai biaya lebih murah, yaitu Rp 550. Semua proses itu dapat
dipantau melalui aplikasi yang diberi nama Pasti Angkut.
Kupas, lanjut Arief, memberikan ‘bonus’ kepada warga yang berkenan
memilah sampahnya. Biasanya akan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu organik,
anorganik yang memiliki nilai jual, dan residu. Jika berkenan memilah, hanya
residu yang akan ditimbang untuk dikenai biaya angkut.
"Yang organik kita angkut secara gratis, yang ini (memiliki nilai ekonomis) kita
beli. Kalau misal tidak dipilah, tercampur, semuanya kita timbang dan harus
membayar penuh," ucapnya.
Depo dan TPS yang tutup di belakang Gereja Kota Baru dan Dekat Pasar Lempuyangan.
Foto : Ahmad Thovan Sugandi/detikX
Dalam sehari, ada sekitar 3-4 ton sampah yang masuk ke Kupas. Sampah itu
mayoritas berasal dari Desa Panggungharjo dan sekitarnya. "Kami lumayan
sudah detail, plastik kami bagi menjadi 18 jenis. Kami tidak pernah kesulitan
menjual hasil pengolahan Kupas," ucapnya.
Page 59 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023
Arief sempat menunjukkan salah satu produk yang dibuat dari residu sampah
yang telah dilebur. Produk tersebut menyerupai paving block atau batu bata
solid dan digunakan sebagai bahan bangunan alternatif. Satu buah bata
dibuat dari sekitar 2,5 kilogram residu sampah plastik. Saat ini mereka tengah
mengerjakan 32 ribu pesanan bata plastik. Satu buah bata plastik dihargai Rp
10 ribu.
Susahnya Mencapai Target Pengurangan Sampah
Banyaknya volume sampah yang melebihi kapasitas daya tampung harian
membuat TPA Piyungan berulang ditutup. Per Juli 2023, tinggi tampungan
sampah di Zona A dan B telah mencapai 140 meter dan melebihi kapasitas.
Menurut Pergub 123/2018, ada target pengurangan sampah yang telah
ditetapkan tiap tahun dari 2018 hingga 2024. Untuk tahun ini, pengurangan
sampah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota di DIY ditargetkan hingga 27
persen. Sayangnya, target itu hingga hari ini belum tercapai.
Dikutip dari laman resmi Pemerintah Provinsi DIY, kapasitas tampung TPA
Piyungan didesain dapat menampung sampah 650 ton per hari. Namun
volume sampah masuk dari Kota Yogyakarta, Bantul, dan Sleman di atas 700
ton per hari. Pada 2022, sampah yang masuk rerata 747 ton per hari.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul Ari Budi Nugroho mengaku
saat ini sampah yang ada di wilayahnya sebagian besar masih harus dibuang
ke TPA Piyungan. Selama bertahun-tahun penanganan sampah hanya
berfokus pada pengangkutan dan pembuangan sampah ke TPA Piyungan.
Untuk itu, akan dibangun tempat pengelolaan sampah terpadu di tingkat
kelurahan. Persis seperti yang sudah dirintis jauh oleh Pemerintah Desa
Panggungharjo.
"Terkait dengan hal itu, kami sebenarnya sudah mulai membangun, cuma
masih dalam berproses ini, tahun 2023, dan ini nanti 2024 kami juga
pemerintah akan mengalokasikan anggaran juga untuk pembangunan TPST,"
kata Budi kepada reporter detikX.
Baca Juga : Geliat Santri Tangani Krisis Sampah Yogyakarta
Proses sortir dan pemilahan sampah di Kupas Panggungharjo.
Foto : Dok. Pemerintah Desa Panggungharjo
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah
Sampah

More Related Content

Similar to Sampah

Plastik n Sampah Pantauan Agst 2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdfPlastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst 2022 revisi.pdfBiotani & Bahari Indonesia
 
Perda Kota Bandung tentang Pengurangan Kantong Plastik
Perda Kota Bandung tentang Pengurangan Kantong PlastikPerda Kota Bandung tentang Pengurangan Kantong Plastik
Perda Kota Bandung tentang Pengurangan Kantong PlastikSony Sonjaya
 
Plastik & Sampah Plastik Pantau Desember 21
Plastik & Sampah Plastik Pantau Desember 21Plastik & Sampah Plastik Pantau Desember 21
Plastik & Sampah Plastik Pantau Desember 21RizaVTjahjadi
 
E-BOOK BUKU SAKU.pdf
E-BOOK BUKU SAKU.pdfE-BOOK BUKU SAKU.pdf
E-BOOK BUKU SAKU.pdfNindaNovanda
 
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdfapril23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdfBiotani & Bahari Indonesia
 

Similar to Sampah (20)

Plastik n Sampah Pantauan Agst 2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdfPlastik n Sampah Pantauan Agst  2022 revisi.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agst 2022 revisi.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Sept 2022 (1).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Sept  2022 (1).pdfPlastik n Sampah Pantauan Sept  2022 (1).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Sept 2022 (1).pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
 
Plastik n sampah plastik pantau Sept 21
 Plastik n sampah plastik  pantau Sept 21 Plastik n sampah plastik  pantau Sept 21
Plastik n sampah plastik pantau Sept 21
 
Plastik n Sampah Pantauan Feb 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Feb 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Feb 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Feb 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Juli 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2022.pdf
 
Plastik dan Sampah Pantauan Januari 2022
Plastik dan Sampah Pantauan Januari 2022Plastik dan Sampah Pantauan Januari 2022
Plastik dan Sampah Pantauan Januari 2022
 
Plastik dan sampah pantauan september 2020
Plastik dan sampah pantauan september 2020Plastik dan sampah pantauan september 2020
Plastik dan sampah pantauan september 2020
 
Plastik n Sampah Pantauan Nov2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Nov2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Nov2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Nov2022.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan April 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan April 2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan April 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan April 2022.pdf
 
Perda Kota Bandung tentang Pengurangan Kantong Plastik
Perda Kota Bandung tentang Pengurangan Kantong PlastikPerda Kota Bandung tentang Pengurangan Kantong Plastik
Perda Kota Bandung tentang Pengurangan Kantong Plastik
 
Tugas PKM-K
Tugas PKM-K Tugas PKM-K
Tugas PKM-K
 
Plastik n Sampah Pantauan Mei 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Mei 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Mei 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Mei 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Des 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Des  2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Des  2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Des 2022.pdf
 
Plastik & Sampah Plastik Pantau Desember 21
Plastik & Sampah Plastik Pantau Desember 21Plastik & Sampah Plastik Pantau Desember 21
Plastik & Sampah Plastik Pantau Desember 21
 
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
 
E-BOOK BUKU SAKU.pdf
E-BOOK BUKU SAKU.pdfE-BOOK BUKU SAKU.pdf
E-BOOK BUKU SAKU.pdf
 
plastik n sampah plastik pantau juli
plastik n sampah plastik pantau juliplastik n sampah plastik pantau juli
plastik n sampah plastik pantau juli
 
Plastik n Sampah Pantauan September 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan September 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan September 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan September 2023.pdf
 
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdfapril23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
 

More from Biotani & Bahari Indonesia

More from Biotani & Bahari Indonesia (9)

Plastik n Sampah Pantauan Maret 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2024.pdfPlastik n Sampah Pantauan Maret 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2024.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdfPlastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Agustus 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agustus 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Agustus 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agustus 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Jan 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Jan 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Jan 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Jan 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Juni 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2022.pdf
 
Mei pantau plastik sampah.pdf
Mei pantau plastik sampah.pdfMei pantau plastik sampah.pdf
Mei pantau plastik sampah.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Maret 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2022.pdf
 
Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021
Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021
Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021
 
Plastik dan Ssampah Plastik Pantau Oktober 21
Plastik dan Ssampah Plastik Pantau Oktober 21Plastik dan Ssampah Plastik Pantau Oktober 21
Plastik dan Ssampah Plastik Pantau Oktober 21
 

Sampah

  • 1. Page 1 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 Plastik dan Sampah: Pantauan bulan November 2023 Oleh: Riza V. Tjahjadi Silahkan cari juga di https://Pdfhost.io laporan yang sama sejak April lalu INC3 untuk penyusunan traktat internasional tentang pengendalian polusi plastik dibajak prosesnya oleh sekelompok kecil peserta. Tetapi biarpun hasilnya tidak memuaskan terhadap peserta NC3 namun INC selanjutnya sudah disetujui penjadwalan dan lokasinya. Industri plastik terkena imbas dari kenaikan nilai tukar US dollar ke rupiah dan suku bunga yang tinggi. Artis/ musisi dalam dua peristiwa besar, memberikan kontribusi dalam pengendalian sampah. Yaitu Coldplay memberikan kapal pengumpul sampah laut dan artis Bayu bebersih sampah pada salah satu laga sepakbola Piala Dunia U17. Iklan PENGELOLAAN SAMPAH Memilah di Rumah, Mencegah Amuk Api di Tempat Pembuangan Sampah Gas buang dari pembusukan sampah turut memicu kebakaran di TPA. Memilah sampah dari rumah mengurangi potensi buruk itu. Oleh ATIEK ISHLAHIYAH AL HAMASY, FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY, AGUIDO ADRI 1 November 2023 07:28 WIB·7 menit baca TEKS
  • 2. Page 2 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 KOMPAS/AGUS SUSANTO Alat berat mengangkut sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Bantargebang di Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (3/5/2023). Fenomena kebakaran di Tempat Pemrosesan Akhir Rawa Kucing di Kota Tangerang dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang di Kota Bekasi, juga kejadian serupa di beberapa TPA di kota lain di Indonesia sekaligus membuka mata betapa sampah perkotaan menumpuk tinggi begitu saja di lokasi-lokasi pembuangan akhir tersebut. Pembuangan terbuka dengan sampah organik mendominasi menandakan sampah yang tak terkelola. Gas buang hasil pembusukan di TPA di banyak kota turut memicu mudahnya amuk api di lokasi pembuangan akhir tersebut. Agar tidak terus berulang, ada antisipasi yang bisa dilakukan dari rumah, dengan mulai memilah dan mengolah sampah rumah tangga. Ingin Membaca Artikel Ini Secara Utuh? Daftar akun untuk membaca 5 artikel premium secara gratis Daftar Sekarang Sudah punya akun? Silakan Masuk https://www.kompas.id/baca/metro/2023/10/31/sampah-1 Kamis 02 Nov 2023 14:51 WIB Darurat Sampah di Bandung Diperpanjang, DLH: Butuh Waktu Ubah Perilaku DLH menyebut masa darurat sampah disarankan lebih lama. Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Irfan Fitrat REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Masa darurat sampah di Kota Bandung, Jawa Barat, diperpanjang mulai 26 Oktober hingga 26 Desember 2023. Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung Dudy Prayudi, masih ada sejumlah permasalahan persampahan yang mesti ditangani. Dudy menjelaskan, perpanjangan masa darurat sampah itu merujuk Peraturan Daerah (Perda) Kota Bandung Nomor 9 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Sampah. Dalam perda, kata dia, ada sejumlah kriteria situasi darurat
  • 3. Page 3 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 pengelolaan sampah. Di antaranya terganggunya sistem operasi pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah. Foto: Edi Yusuf/Republika Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna meninjau penggalian lubang untuk pengolahan sampah organik di kawasan Tegallega, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (1/11/2023). Baca Juga • Atasi Tumpukan Sampah, DPRD Bandung Usul Ritase ke TPA Sarimukti Dimaksimalkan • Tempat PKL di Basemen Alun-Alun Kota Bandung Hampir Rampung • Lacak Penularan Cacar Monyet, Dinkes Bandung Gali Riwayat Perjalanan Pasien Setelah dikaji oleh tim ahli, menurut Dudy, Kota Bandung dinilai masih memenuhi kriteria situasi darurat pengelolaan sampah. Karena itu, masa darurat sampah diperpanjang hingga 26 Desember 2023. “Sebetulnya, kata tim ahli, harusnya lebih dari itu karena memang membutuhkan waktu untuk proses penormalan,” kata Dudy, Rabu (1/11/2023). Salah satunya terkait pengangkutan sampah. Menurut Dudy, Kota Bandung membutuhkan sekitar 250 ritase pengangkutan sampah per hari ke tempat pembuangan akhir (TPA). Namun, sejak terjadi kebakaran di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, pada Agustus lalu, ritase dibatasi. Dudy mengatakan, saat ini ritase harian baru sekitar 150. “Kalau berbicara ideal sih belum karena kan kita masih punya banyak PR (pekerjaan rumah). Sejak 22 Agustus hingga 1 September itu kan kita tidak bisa buang ke sana (TPA Sarimukti), sementara orang-orang buang sampah terus. Ini juga kan masih ada PR yang belum selesai,” kata dia. Menurut Dudy, ditambah lagi dengan produksi sampah sejak 1 September sampai saat ini. Ia mengakui masih ada penumpukan sampah di sejumlah tempat penampungan sementara (TPS). Ia menyebut saat ini ada sekitar 37 ribu ton sampah yang belum terangkut. Untuk pengangkutannya, kata dia, dibutuhkan setidaknya 8.000 ritase.
  • 4. Page 4 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 Pada masa darurat, Pemkot Bandung memutuskan TPS hanya digunakan untuk menampung sampah jenis residu, yaitu sampah yang sulit untuk didaur ulang atau dimanfaatkan kembali. Ternyata muncul masalah timbulan sampah di pinggiran jalan. “Sekarang banyak masyarakat yang buang di pinggir jalan karena TPS sekarang hanya menerima sampah residu. Sementara masyarakat belum siap, Akhirnya dibuang ke jalan. Nah, ini juga jadi problem kita, kita harus angkut,” kata Dudy. Mengubah perilaku Pada masa darurat ini, Pemkot Bandung berharap ada perubahan perilaku dalam masalah persampahan. Biasanya, kata Dudy, yang dilakukan hanya mengumpulkan sampah dan membuangnya. Perilakunya diharapkan berubah menjadi mengumpulkan, memilah, dan mengolah sampah. “Walaupun pasti butuh waktu karena ini kan mengubah perilaku ya,” kata Dudy. Dudy menilai, dibutuhkan tekad untuk bisa mengubah perilaku terkait masalah persampahan ini. Untuk itu, kata dia, Pemkot Bandung berupaya terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk mendorong pengelolaan sampah mandiri. “Kalau sosialisasi terus setiap hari, kita sosialisasi. Pak Sekda (Sekretaris Daerah Kota Bandung) sendiri kan langsung turun ke lapangan ya, ke kecamatan-kecamatan, untuk memotivasi segala elemen yang ada di agar bareng-bareng kita selesaikan sampah ini,” ujar Dudy. Dalam upaya normalisasi, Dudy mengatakan, salah satu yang menjadi fokus adalah pengolahan sampah organik. Menurut dia, untuk itu dibutuhkan dukungan anggaran, sehingga diharapkan realisasi rencana pengolahan sampah bisa dilakukan lebih cepat. Piala Dunia U-17 Indonesia mulai berlangsung sejak 10 November hingga 2 Desember 2023. Segera beli dan dapatkan tiket resmi pertandingan Piala Dunia U-17 di Jakarta, Bandung, Solo, dan Surabaya di laman https://www.tickets-u17worldcup.com/matches darurat sampah kota bandung pengangkutan sampah tps bandung ritase pengangkutan sampah tpa sarimukti tumpukan sampah tps bandung pemkot bandung dlh kota bandung pengolahan sampah bandung https://rejabar.republika.co.id/berita/s3hkhf432/darurat-sampah-di- bandung-diperpanjang-dlh-butuh-waktu-ubah-perilaku
  • 5. Page 5 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 Ecobrick: Konsep Lingkungan yang Kreatif dari Plastik Bekas ANIS MUTMAINAH, IQBAL MARSYA 3 NOVEMBER 2023 - 23:00 Telegram Ecobrick: Konsep Lingkungan yang Kreatif dari Plastik Bekas (Foto:Pixabay/PublicDomainPictures) KONTEKS.CO.ID – Apa itu ecobrick? Dalam upaya mengatasi masalah sampah plastik yang semakin meningkat, muncul konsep inovatif ramah lingkungan yang terkenal dengan nama ecobrick. Ini adalah botol PET yang terisi dengan plastik bekas bersih dan kering. Plastik bekas ini masuk ke dalam botol dan tertekan hingga padat menggunakan tongkat. Namun, apa yang membuat ecobrick begitu istimewa, dan bagaimana konsep ini berkontribusi pada masalah lingkungan global? Mengapa Ecobrick Penting? 1. Pengelolaan Sampah: Salah satu manfaat utama dari ecobrick adalah pengelolaan sampah plastik. Di banyak tempat, plastik bekas tidak selalu terdaur ulang atau terkelola dengan benar. Ini dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan masalah sampah. Ecobrick memberikan solusi kreatif untuk merapikan plastik bekas ini dan mengurangi dampaknya pada lingkungan. 2. Reduksi Pencemaran: Dengan mengalihkan plastik bekas ke dalamnya, kita dapat mengurangi risiko plastik tersebut mencemari lautan, sungai, dan lahan. Plastik yang terbuang ke lingkungan secara tak terkendali dapat merusak ekosistem dan membahayakan hewan serta manusia. 3. Mengurangi Ketergantungan pada Bahan Baru: Dengan memanfaatkan plastik bekas, penggunaan bahan baru dapat terkurangi. Ini berarti bahwa produksi plastik baru, yang memerlukan sumber daya alam dan energi, dapat tertekan. Ekstraksi bahan baku dan produksi plastik baru seringkali berkontribusi pada perubahan iklim.
  • 6. Page 6 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 BACA JUGA: Link Twibbon Isra Mikraj dan Cara Menggunakannya, Gratis Apa Itu Ecobrick dan Manfaat Lainnya Selain manfaat umum yang tersebutkan di atas, ecobrick memiliki beberapa manfaat lain yang menarik: 1. Konstruksi Ramah Lingkungan: Ini dapat Anda manfaatkan untuk membuat blok bangunan. Mereka dapat digunakan sebagai bahan konstruksi yang kuat, yang mengurangi kebutuhan akan batu bata dan beton konvensional. 2. Kerajinan Tangan: Selain untuk bangunan, ini juga dapat digunakan dalam berbagai kerajinan tangan. Ini menciptakan peluang kreatif untuk memanfaatkan plastik bekas. 3. Mengajarkan Kesadaran Lingkungan: Ini adalah alat pendidikan yang baik untuk mengajarkan kesadaran lingkungan kepada masyarakat. Proses pembuatannya melibatkan memilah plastik bekas dan memahami dampak lingkungan dari limbah plastik. BACA JUGA: Kaya Antioksidan, Ternyata Kesemek Banyak Khasiatnya Dengan cara ini, ecobrick adalah contoh yang kuat tentang bagaimana kita dapat mengubah perspektif kita terhadap plastik bekas. Daripada melihatnya sebagai sampah, kita dapat memandangnya sebagai sumber daya yang dapat tergunakan kembali dan memiliki dampak positif pada lingkungan. Dengan berkolaborasi dan berinovasi, kita dapat membuat perubahan positif yang signifikan dalam upaya kita untuk melindungi planet ini.*** BACA JUGA: Pengertian dan Manfaat Gabapentin yang Efektif Obati Nyeri Authors Anis Mutmainah Sedang bekerja sebagai content writer di portal berita KONTEKS.CO.ID https://www.konteks.co.id/lifestyle/197652/ecobrick-konsep-lingkungan- yang-kreatif-dari-plastik-bekas/
  • 7. Page 7 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 Kritik Pedas Wakil Ketua DPRD ke Pemkot Anindyadevi Aurellia – detikJabar Minggu, 05 Nov 2023 00:05 WIB Sampah menumpuk di Kota Bandung imbas TPA Sarimukti kebakaran (Foto: ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI). Bandung - Pemkot Bandung hingga saat ini masih kerja keras mencari solusi terbaik dan tercepat untuk menangani darurat sampah. Terhitung 26 Oktober 2023 lalu, darurat sampah masih berlangsung sampai 26 Desember 2023 sesuai Keputusan Wali Kota Bandung tentang Penetapan Situasi Darurat Pengelolaan Sampah. Wakil Ketua II DPRD Kota Bandung Achmad Nugraha menilai, darurat sampah harusnya tidak terjadi. Achmad menyoroti langkah Pemkot Bandung yang terkesan lamban dan malah membalikkan kewajiban pada masyarakat. "Saya berharap bahwa pemerintah tidak bisa menyalahkan masyarakat. Sampah saat ini tergelar di mana-mana, lautan sampah sulit diselesaikan, masyarakat tidak salah. Tapi ada sebuah kebijakan yang perlu ditindak lanjuti terkait Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), ini sebetulnya penyelesaian dari kota metropolis semacam kota Bandung. Kota besar yang harus selesai permasalahan sampahnya secara tepat," ucap Achmad, Sabtu (4/11/2023). Baca juga: 7 Fakta Pencarian Enuh Nugraha, SiJenius yang Kini Hidup Menggelandang Ia melihat pemerintah telah salah melangkah. Keberadaan Peraturan
  • 8. Page 8 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 Daerah (Perda) Kota Bandung nomor 5 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandung Tahun 2022-2042 seolah tak diindahkan. Padahal, rancangan PLTSa yang berlokasi di Kelurahan Rancanumpang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung ini sudah dirancang sejak lama akibat musibah longsornya TPA Leuwigajah. "PLTSa dulu diusulkan karena persoalan Leuwigajah, kita sudah cari tempat dan mau bangun. Perda sudah ada tapi tidak dilaksanakan, ya ini sebuah pembangkangan terhadap peraturan. Katanya asapnya beracun dan lain-lain, Singapura saja ada insenerator? Sekarang fokusnya gimana agar sampah selesai. Kalau kami terutama dari Fraksi PDIP mendorong terus tapi kalau tidak ada tindak lanjut dari eksekutif ya mau apa? Sejauh ini eksekutif salah," ucapnya. "Dulu pada saat Keppres kalo nggak salah, meminta para Kepala Daerah bekerja sama untuk insenerator. Baru lah kemudian muncul rencana Legok Nangka. Saya tanya, kan Bandung nggeus aya (kan Bandung sudah ada)? Naha (kenapa) ke Legok Nangka? Saya sudah bilang ke Gubernur supaya kita selesaikan sendiri tidak menyusahkan tempat lain, ini kan persoalan," lanjut Achmad tegas. Menurutnya, pemerintah harus punya keinginan serius untuk segera menyelesaikan sampah di Kota Bandung. Katanya, rakyat tidak boleh dibebani sebab sudah menjalankan kewajiban seperti pajak retribusi. Sehingga pemerintah lah yang harus mampu memberi pelayanan dan perlindungan, termasuk soal sampah. "Jangan sekedar menggampangkan masyarakat harus gotong royong, tapi kan masalahnya kenapa sekarang ada darurat sampah? Kan baheula harusnya nggeus (dulu harusnya sudah) beres, tapi kenapa ada pembiaran PLTSa?," tuturnya. Soal adanya denda bagi masyarakat yang membuang sampah sembarangan, Achmad pun mengaku tak setuju. Seperti diketahui, pelaku buang sampah sembarangan bisa dikenakan sanksi tindak pidana ringan (tipiring) berkaca dari Perda nomor 9 tahun 2019 tentang tibumtranlinmas dan Perda nomor 9 tahun 2018 tentang pengelolaan sampah. Bahkan termasuk pada langkah Pemkot Bandung yang sedang menggaungkan kembali kurang, pisahkan, dan manfaatkan sampah (Kang Pisman). Achmad mengkritisi hal ini sebab dianggapnya masih perlu waktu untuk membangun kesadaran. Pun katanya, metode ini tak akan relevan untuk kemajuan kota Bandung beberapa tahun ke depan, sejalan dengan adanya pembangunan. "Jadi saya nggak setuju ada denda buang sampah sembarangan. Tapi kalau di sungai begitu baru nggak boleh. Darurat tuh siapa yang bikin
  • 9. Page 9 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 darurat? Nggak bisa dong pemerintah terus menyalahkan pada kondisi saat ini," ucapnya. "Terus kalau pemilahan sampah, perlu dilihat kesadaran itu sudah siap belum? Pemilahan itu boleh tapi komposting setelah ada kesadaran, seperti untuk berkebun. Kota besar di Bandung ini, sampah harus cepat diselesaikan dan tidak menunggu pemilahan dan sebagainya. Pemilahan itu ya masyarakat yang perlu untuk pertanian. Kota besar saya pikir lama kelamaan tidak ada perkebunan, Singapura coba lihat ada nggak?," ujar Achmad menambahkan. Solusi jangka pendek menurut Achmad yakni kembali lagi pada TPA Sarimukti. Menurutnya, perlu ada perhitungan tepat kira-kira sampai kapan masyarakat bisa membuang sampah ke TPA di Kabupaten Bandung Barat (KBB) itu, serta kapan pembangunan PLTSa bisa rampung sampai beroperasional. "Ya itu kan masih dibuka Sarimukti, kita ukur kira-kira Sarimukti sampai berapa tahun? PLTSa pembangunan berapa tahun? Kan begitu harusnya, sederhana tapi dibikin pusing karena tidak ada kemauan. Selalu cari alasan agar PLTSa tidak dibangun. DPRD sudah lakukan dorongan, tapi ada juga satu kepentingan-kepentingan lain, ada beberapa partai yang menolak juga," kata Achmad. Ketua DPC PDIP Kota Bandung ini mengaku setuju jika masyarakat dituntut untuk disiplin, namun tidak untuk disalahkan. Bencana sampah yang terjadi berulang, menjadi tanda bahwa akar masalahnya belum betul- betul selesai. Sekedar diketahui, mega proyek PLTSa ini bakal menghasilkan tenaga listrik di bawah 100 MW. Nilai investasinya tak main-main, yakni sebesar USD90 juta atau sekitar Rp850 miliar. Namun sayangnya, sejak dirancang pada tahun 2013 hingga kini tak kunjung terealisasi. Alasannya, Pemkot Bandung dan PT BRIL masih mengkaji ulang. Baca juga: Truk Angkut Mahasiswanya Terguling di Lembang, ITB: Semua Aman Jika penyelesaian sampah tak kunjung ada kepastian, Achmad mengatakan bisa jadi masyarakat tak tahan dan melakukan gugatan perwakilan kelompok karena kerugian akibat pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup (class action). "Perda PLTSa ini sudah bisa dipergunakan, aturannya pun bukan masalah revisi tapi PT Bandung Raya Indah Lestari (BRIL) kelihatannya sudah hopeless. Sekarang eksekutif ada pembiaran terhadap sampah yang seharusnya bisa diselesaikan. Saya tidak mengatakan mereka bisa kena sanksi ya, tapi bagaimana beban moral dari aturan, harus dilaksanakan ditindak lanjuti. Kita capek bikin aturan, sudah dibahas dan diketuk disepakati," kata Achmad.
  • 10. Page 10 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 "Denda buang sampah tadi itu boleh, tapi dengan catatan sistem sudah disiapkan. Kalau sampah sudah bersih tapi masih buang sampah sembarangan ya denda harus lebih besar, kalau 500 ribu ya leutik teuing. Ayeuna peranannya tidak ada tapi masyarakat dituntut, ya nggak bisa. Masyarakat bisa class action. Tapi saya tidak memprovokasi itu, tapi bisa terjadi," ucapnya. (aau/mso) darurat sampah darurat sampah bandung dprd bandung bandung berita jabar Rekomendasi untuk Anda Baca artikel detikjabar, "Kritik Pedas Wakil Ketua DPRD ke Pemkot Bandung soal Penanganan Sampah" selengkapnya https://www.detik.com/jabar/berita/d- 7019155/kritik-pedas-wakil-ketua-dprd-ke-pemkot-bandung-soal- penanganan-sampah Datang ke Bandara Pura-pura Check-in, Duduk di Taman Lalu Dekati Tempat Sampah OlehIvan Setyadhi Minggu, 5 November 2023 - 02:00 WIB Selebgram Zhafira Devi Liestiatmaja saat melakukan rekonstruksi di Bandara Ngurah Rai, Bali (Antara)
  • 11. Page 11 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 Selebgram Zhafira Devi Liestiatmaja (28), menjalani 18 adegan rekontruksi pembuangan bayi di tempat sampah area Bandara Ngurah Rai, Bali, Sabtu (4/11/2023). Kasat Reskrim Polres Kawasan Bandara Ngurah Rai Iptu Rionson Ritonga mengatakan sebanyak 18 adegan diperagakan oleh tersangka di dua tempat yang berbeda. Pada tempat pertama, Zhafira menjalani reka ulang 12 adegan dalam hotel yang berada di wilayah Legian Kuta Badung dan kedua di Bandara I Gusti Ngurah Rai sebanyak enam adegan. Keseluruhan adegan yang direka ulang dalam kasus ini sebanyak 20 adegan termasuk dua adegan yang dilaksanakan oleh para saksi."Semua adegan yang diperagakan oleh ZDL dilakukannya dengan lancar dan tidak ada bantahan satupun dikemukakannya saat penyidik membacakan naskah reka ulang tersebut semua dilakukannya sesuai dengan apa yang disampaikan saat pemeriksaan di depan penyidik," kata Rionson. Rekontruksi dilaksanakan untuk mendapatkan persesuaian keterangan para saksi dengan tersangka, serta fakta-fakta di TKP. Sehingga, penyidik mendapatkan gambaran terkait dengan kasus ini untuk proses penyidikan lebih lanjut. Peristiwa pembuangan orok bayi itu awalnya terungkap pada Minggu (15/10) lalu sekitar pukul 16.30 WITA, ketika seorang saksi atau pelapor bernama Ni Wayan Darmiati sedang melaksanakan tugas pembersihan di area droop zone 2, di Terminal Keberangkatan Domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai. Saat saksi hendak mengambil sampah di tong sampah, saksi menemukan sebuah tas plastik warna putih yang mencurigakan karena dilumuri darah segar. Saat itu, seorang teman saksi bernama Lidiawati dan juga melihat bungkusan plastik itu. Setelah bungkusan itu dibuka, ternyata isinya jasad bayi berjenis laki-laki dengan tali pusar dan ari-ari yang masih lengkap. Polisi yang mendapat laporan langsung melakukan penyelidikan dan berkoordinasi dengan petugas Avsec Angkasa Pura I serta melakukan pengecekan CCTV. Dari hasil rekaman CCTV, polisi melihat seorang perempuan menggunakan mobil Sigra datang ke bandara dan langsung ke counter cek in. Setelah itu, Zhafira kembali ke luar terminal dan menuju ke taman. Di situ, dia membuang bungkusan plastik yang berisi jasad bayi itu ke dalam tong sampah dan lalu kembali menuju ke Terminal Keberangkatan. Kapolres Kawasan Bandara Ngurah Rai AKBP Ida Ayu Wikarniti saat konferensi pers Kamis (26/10) mengatakan tersangka tega melakukan hal itu karena ingin menyembunyikan kehamilan dan kelahirannya dari kekasih barunya. "Untuk motifnya takut diketahui hamil dan telah melahirkan oleh pacar barunya. Tersangka menutupi kehamilannya dari pacar barunya dan tidak
  • 12. Page 12 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 mau pacar barunya tahu hamil apalagi melahirkan. Karena dia (tersangka) ingin serius dengan pacar-nya," kata AKBP Ayu Wikarniti, di Mapolres Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Setelah melakukan pemeriksaan terhadap tujuh saksi terhadap perkara ini, penyidik menambahkan pasal baru kepada tersangka yaitu Pasal 80 ayat (3) jo Pasal 76c Undang Undang No 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman pidana penjara 15 tahun dan atau denda paling banyak Rp3 miliar dan atau pasal 342 KUHP ancaman hukuman penjara selama sembilan tahun. https://www.inilah.com/tag/selebgram tim | CNN Indonesia Sabtu, 04 Nov 2023 16:25 WIB Hanya 2 saja dari 9 foto Jakarta, CNN Indonesia -- Yayasan Kumala merangkul anak-anak jalanan untuk proses pengolahan sampah. Sampah-sampah itu didaur ulang dan dijadikan barang baru. Baca artikel CNN Indonesia "FOTO: Merangkul Anak Jalanan dengan Bank Sampah" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/gaya- hidup/20231030180717-286-1017824/foto-merangkul-anak-jalanan-dengan- bank-sampah.
  • 13. Page 13 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 Foto Banten Bakal Bangun TPAS Seluas 25 Hektare ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas - detikNews Sabtu, 04 Nov 2023 21:02 WIB Banten - Pemerintah Kabupaten Lebak berencana membangun tempat pemrosesan akhir sampah (TPAS) regional pertama di Banten. PreviousNext Pemulung mencari sampah botol plastik di TPA Dengung, Lebak, Banten, Sabtu (4/10/2023). Pemerintah Kabupaten Lebak berencana membangun tempat pemrosesan akhir sampah (TPAS) regional pertama di Banten dengan luas lahan mencapai 25 hektar di Dengung. Hal itu guna menampung limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) se- Provinsi Banten. fotodetikcom lebak banten tpas dengung Baca artikel detiknews, "Banten Bakal Bangun TPAS Seluas 25 Hektare" selengkapnya https://news.detik.com/foto-news/d-7019358/banten-bakal- bangun-tpas-seluas-25-hektare Isi berita tidak bisa kusalin https://www.balipost.com/news/2023/11/07/372088/Persia pan-Optimalisasi-dan-Peningkatan-Pabrik...html
  • 14. Page 14 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 Ilmuwan Ciptakan Plastik Lebih Kuat, Elastis, Kompas.com - 07/11/2023, 08:00 WIB Usi Sulastri, Resa Eka Ayu Sartika Tim Redaksi Penciptaan plastik VPR(University of Tokyo) Sumber phys.org,UNEP - UN Environment Programme KOMPAS.com - Plastik dan kehidupan manusia seperti dua hal yang sulit dipisahkan. Bahkan, menurut laporan unep.org yang dikutip pada Jumat (3/11/2023), sejak tahun 1970-an, produksi plastik tumbuh lebih cepat daripada bahan lainnya. Jika tren ini berlanjut, produksi plastik global diperkirakan mencapai 1.100 juta ton pada tahun 2050. Baca juga: Apakah Penggunaan Plastik di Pertanian Bisa Lebih Ramah Lingkungan? Sebanyak 36 persen dari total produksi plastik digunakan dalam kemasan, termasuk produk plastik sekali pakai, dan sekitar 85 persen di antaranya berakhir sebagai sampah tidak terkelola. Untuk mengatasi hal tersebut, baru-baru ini para peneliti di Universitas Tokyo telah menciptakan plastik inovatif yang memiliki kekuatan dan lebih elastis dibandingkan dengan plastik standar saat ini, dikutip dari phys.org pada Jumat (3/11/2023). VPR dengan bahan polirotaxane dan vitrimer resin epoksi Para peneliti dari Universitas Tokyo telah menciptakan plastik inovatif yang dikenal sebagai VPR. Plastik ini terbuat dari campuran molekul polirotaxane dan vitrimer resin epoksi.
  • 15. Page 15 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 Vitrimer terbaru adalah jenis plastik yang memadukan kekuatan plastik termoset dan kemampuan untuk dibentuk ulang seperti plastik termoplastik. Namun, salah satu kelemahan utamanya adalah kerapuhan dan daya regangan yang terbatas. Di sinilah peran polyrotaxane bekerja. "VPR lima kali lebih tahan terhadap kerusakan dibandingkan vitrimer resin epoksi pada umumnya," kata Asisten Proyek Profesor Shota Ando dari Graduate School of Frontier Sciences. "Bahan ini memperbaiki diri dan kembali ke bentuk aslinya lebih cepat, serta didaur ulang kimia lebih efisien dibanding vitrimer biasa. Selain itu, bisa terurai aman di lingkungan laut," sambungnya. Polyrotaxane telah mendapatkan perhatian dalam sains dan industri karena kemampuannya meningkatkan ketangguhan berbagai material. Baca juga: Kabar Baik, Bahan Pengganti BPA pada Plastik Telah Ditemukan Dalam studi ini, peningkatan ketangguhan VPR berarti bahwa bentuk yang lebih kompleks dapat dibuat dan dipertahankan bahkan pada suhu rendah. VPR mempertahankan bentuk dan kekuatan ikatan kimianya pada suhu rendah, tetapi dapat dibentuk kembali pada suhu di atas 150 derajat Celsius. Langkah menuju keberlanjutan Keistimewaan plastik ini terlihat ketika terendam dalam air laut selama 30 hari, di mana terjadi biodegradasi sebesar 25 persen, dengan polirotaxane menjadi sumber makanan bagi kehidupan laut. Bahan ini memiliki potensi dalam ekonomi sirkular untuk daur ulang sumber daya dan mengurangi limbah di berbagai sektor, mulai dari manufaktur hingga obat-obatan dan mode berkelanjutan. Membuat alternatif yang tahan lama, dapat digunakan kembali, dan ramah lingkungan adalah langkah kunci untuk mencapai United Nations' Sustainable Development Goals. Inovasi ini adalah contoh positif dari upaya menuju tujuan tersebut. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ilmuwan Ciptakan Plastik Lebih Kuat, Elastis, dan Ramah Lingkungan", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/sains/read/2023/11/07/080000123/ilmuwan-ciptakan-plastik- lebih-kuat-elastis-dan-ramah-lingkungan.
  • 16. Page 16 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 siap Harga Naik Para pelaku industri plastik bakal menghadapi imbas kenaikan suku bunga sekaligus pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Afiffah Rahmah Nurdifa – Bisnis.com Selasa, 7 November 2023 | 13:24 Ilustrasi produksi barang plastik/Istimewa Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Industri Aromatik Olefin dan Plastik (Inaplas) mengungkap potensi kenaikan harga jual barang berbahan plastik imbas pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) dan suku bunga yang tinggi. Sekretaris Jenderal Inaplas Fajar Budiono mengungkapkan dampak pelemahan nilai tukar rupiah dirasakan lantaran porsi impor bahan baku plastik sebesar 55%. Namun, dia tak memberikan kisaran kenaikan harga jual di pasaran. "Otomatis kalau rupiahnya melemah, otomatis harga jual juga berubah karena itu [impor bahan baku] patokannya pakai dolar ya. Begitu dolar AS menguat, gak tunggu lama, hitungan hari saja pasti berubah harganya," kata Fajar kepada Bisnis, Selasa (7/11/2023). Dia menggambarkan harga bahan baku plastik yang berada dikisaran US$1.000 per ton. Dolar AS yang menguat ke level nyaris Rp16.000 akan memberikan dampak langsung pada harga produk jadi plastik.
  • 17. Page 17 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 Selain rupiah yang melemah, Fajar juga menyoroti kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang kini di level 6% per Oktober 2023 yang akan berdampak pada bunga pinjaman yang melonjak. Dalam hal ini, pengusaha industri kimia hilir masih perlu menimbang dan memilih strategi antisipasi, mengingat setiap perusahaan memiliki karakter yang berbeda terkait dengan tingkat pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang. BACA JUGA Impor Bahan Baku Industri Menurun, Inaplas Proyeksi Utilitas Industri Plastik akan membaik Impor Plastik Anjlok 20 Persen, Inaplas: Kondisi Pasar Masih Lesu Ancaman Banjir Impor Barang Plastik Disebut Imbas Melemahnya Industri China "Biasanya impact-nya sebulan kemudian, baru kami ambil strategi apakah kenaikan harga produk sesuai dengan kenaikan suku bunga atau masih bisa beberapa kita tahan," pungkasnya. Di sisi lain, kenaikan harga jual produk menjadi pertimbangan seiring dengan investasi dari sisi produksi. Pasalnya, tak sedikit industri plastik hilir yang melakukan pembaruan mesin yang dilakukan setiap 2 tahun sekali. Hal ini dilakukan untuk mengganti mesin yang lebih baru, sehingga lebih efisien dari sisi tenaga kerja maupun konsumsi energi. Tak hanya itu, ada penambahan aplikator mesin packaging untuk pesanan kemasan makanan dan minuman. "Dari sektor makanan dan minuman masih 50%-60% dari pangsa pasar plastik, ini mereka masih ada pertumbuhan 5% jadi 3 hal ini men-trigger pertumbuhan di plastik hilir masih cukup lumayan." tuturnya. Penulis : Afiffah Rahmah Nurdifa Editor : Kahfi Topik plastik industri plastik plastik kemasan emiten plastik dan kemasan nilai tukar rupiah nilai tukar Suku Bunga suku bunga acuan Share Konten Premiu Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Rupiah Melemah Industri Plastik Tertekan, Siap-siap Harga Naik", Klik selengkapnya di sini: https://ekonomi.bisnis.com/read/20231107/257/1711900/rupiah- melemah-industri-plastik-tertekan-siap-siap-harga-naik. Penulis : Afiffah Rahmah Nurdifa - Bisnis.com
  • 18. Page 18 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 Impor Barang Plastik Longgar, Produsen ketir sebagai barang plastik jadi banyak dipasok impor. Produsen lokal pun , utilitas Afiffah Rahmah Nurdifa – Bisnis.com Selasa, 7 November 2023 | 17:55 Share Perbesar Pekerja mengemas biji plastik usai dijemur di salah satu industri pengolahan limbah plastik di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P Bisnis.com, JAKARTA- Asosiasi Industri Aromatik Olefin dan Plastik (Inaplas) meminta pemerintah untuk memasukkan barang plastik jadi ke dalam rencana pengetatan impor. Sejauh ini, pengusaha menilai pasar dibanjiri produk plastik jadi impor. Sekjen Inaplas Fajar Budiono mengatakan banjir impor barang plastik jadi mulai menggerogoti industri hilir hingga utilitasnya yang kini berada di bawah 50%. "Yang paling signifikan adalah di industri hilir nya yang memproduksi barang jadi, itu sudah di bawah 50%. kalau intermediate [industri antara] masih 60-70%," kata Fajar kepada Bisnis, Selasa (7/11/2023). Dia pun meminta beberapa kode Harmonized System (HS) barang plastik menjadi salah satu komoditas yang impornya juga diperketat melalui kebijakan pengawasan import border. Menurut Fajar, kebijakan larangan dan pembatasan (lartas) impor border menjadi barrier untuk melindungi sekaligus meningkatkan utilitas industri nasional. "Itu kami coba ajukan dimasukkan ke dalam wacana pengetatan ini, jadi beberapa HS number kalau di plastik itu di atas 100 yang akan dimasukkan ke dalam perlindungan pengetatan impor," ujarnya.
  • 19. Page 19 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 BACA JUGA Rupiah Melemah Industri Plastik Tertekan, Siap-siap Harga Naik Chandra Asri (TPIA) Mengerem Investasi, Alasannya Pelonggaran Impor dari UEA Chandra Asri Akuisisi Anak KRAS, Perkuat Ekosistem Petrokimia Adapun, dia menerangkan kondisi industri bahan baku plastik utilitasnya di bawah 70%, kemudian industri antara 60-70% dan industri hilir barang plastik 50%. Beberapa produk yang mulai susut seperti terpal plastik hingga karung semen. Adapun, utilitas pabrik bahan baku di mana porsi impornya mencapai 55% saat ini utilitasnya masih di level 70%. Adapun, kapasitas produksi untuk pabrikan hulu dikisaran 2,4-2,6 juta ton untuk bahan polimer seperti Polyethylen (PE), Polyprphylene (PP), hingga Polyvinyl Chloride (PVC). Sementara itu, Fajar menerangkan bahwa permintaan dalam negeri untuk bahan baku plastik tersebut mencapai 7 juta ton per tahun. "Jadi impornya bisa berupa bahan baku, atau intermediate, atau barang jadinya. Kalau bahan bakunya sekitar hampir 2,5 juta juga impornya. Nah, 5 juta impor barang setengah jadi, dan barang jadi plastik 1 juta," pungkasnya. Penulis : Afiffah Rahmah Nurdifa Editor : Kahfi Topik plastik industri plastik emiten plastik dan kemasan petrokimia industri petrokimia Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Impor Barang Plastik Longgar, Produsen Ketar-ketir", Klik selengkapnya di sini: https://ekonomi.bisnis.com/read/20231107/257/1712067/impor- barang-plastik-longgar-produsen-ketar-ketir. Penulis : Afiffah Rahmah Nurdifa - Bisnis.com DLH DKI Targetkan Groundbreaking Rorotan Februari 2024 Tiara Aliya Azzahra - detikNews Selasa, 07 Nov 2023 12:45 WIB Jakarta - Pemprov DKI Jakarta mempercepat pembangunan fasilitas pengelolaan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan lelang proyek pembangunan rencananya dibuka bulan depan. "Iya, ngejar (pembangunan) setahun itu sehingga Desember sudah harus
  • 20. Page 20 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 mulai lelang, dilelang mendahului," kata Asep kepada wartawan, Selasa (7/11/2023). Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto (Tiara Aliya Azzahra/detikcom) Asep menyampaikan pada Senin (6/11), Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI telah menggelar rapat pembahasan rencana pembangunan RDF Rorotan. Adapun Pemprov DKI mengalokasikan anggaran Rp 1,32 triliun untuk proyek tersebut. "Untuk anggaran kan sudah teralokasikan di DPA APBD 2024 ya (sebesar) Rp 1,32 triliun. Jadi saya laporan ke Pak Gub tentang kesiapannya," ucapnya. Baca juga: Ketua Komisi B DPRD DKI Pertanyakan Dasar Hukum Proyek RDF Rorotan Asep menargetkan peletakan batu pertama atau groundbreaking RDF Rorotan bergulir pada Februari 2024. Fasilitas pengelolaan sampah ini memiliki kapasitas 2.500 ton per hari serta menghasilkan sekitar 800 ton bahan bakar setara batu bara. "Mudah-mudahan di minggu ketiga Februari bisa mulai groundbreaking pelaksanaan konstruksi," ucapnya. Seperti diketahui, Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta menyetujui usulan pinjaman sebesar Rp 1 triliun untuk pembangunan fasilitas pengelolaan sampah RDF Plant Rorotan. Perdebatan sempat mewarnai rapat Banggar pembahasan kebijakan umum anggaran dan plafon prioritas anggaran sementara (KUA-PPAS) APBD 2024 hingga usulan tersebut disetujui. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengakui awalnya Banggar memang tak menyetujui usulan pinjaman Rp 1 triliun kepada PT SMI itu. Namun, setelah dipertimbangkan berbagai hal, usulan tersebut dirasa perlu disetujui.
  • 21. Page 21 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 "Berdasarkan Rapimgab dengan kita, kita tidak sepakati (pinjaman) Rp 1 triliun, ternyata mentalnya ke mana-mana ini. Jadi mau saya kembalikan saja," kata Prasetyo dalam rapat Banggar di DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (12/9). Baca juga: Usulan Pinjam Rp 1 T Ditolak DPRD, Pemprov DKI Gelar Rapat soal RDF Lihat juga Video: Kebakaran TPA Jalupang Belum Padam, 10 Hektare Lahan Sampah Terbakar (taa/fas) rdf rorotan pemprov dki jakarta dlh dki jakarta jakarta jabodetabek pengelolaan sampah Baca artikel detiknews, "DLH DKI Targetkan Groundbreaking Proyek RDF Rorotan Februari 2024" selengkapnya https://www.detik.com/tag/jabodetabek/?_ga=2.6693937.2026 765626.1699554726-247512623.1677315989 Segel TPA Ilegal Pondok Ranji Rusak Diterobos Truk Sampah, Satpol PP Tangsel Kompas.com, 7 November 2023, 19:26 WIB M Chaerul Halim, Irfan Maullana Tim Redaksi KOMPAS.com/M Chaerul Halim Satu truk pengangkut sampah terlihat memasuki kawasan tempat pemrosesan akhir (TPA) ilegal yang sudah disegel di Jalan Nusa Jaya, Pondok Ranji, Tangerang Selatan pada Senin (6/11/2023). TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tangerang Selatan melakukan pengecekan ke tempat pembuangan akhir (TPA) ilegal di Pondok Ranji, yang masih dijadikan tempat pembuangan sampah. Padahal, Satpol PP Tangerang telah menyegel tempat pembuangan sampah yang berlokasi di Jalan Nusa Jaya 1, Pondok Aren, Tangerang Selatan pada Senin (30/11/2023).
  • 22. Page 22 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 Kepala Bidang Penegakan Hukum dan Perundang-undangan Satpol PP Tangerang Selatan, Muksin Al Fahri mengatakan, pengecekan dilakukan untuk mencari tahu siapa yang mengelola TPA ilegal serta asal sumber sampah tersebut. Satu truk pengangkut sampah terlihat memasuki kawasan tempat pemrosesan akhir (TPA) ilegal yang sudah disegel di Jalan Nusa Jaya, Pondok Ranji, Tangerang Selatan pada Senin (6/11/2023). Baca juga: Truk Sampah Tepergok Buang Muatan di TPA Ilegal Pondok Ranji, Terobos Segel Satpol PP "Kami sudah mengirim tim ke sana (TPA ilegal Pondok Ranji). Anggota lagi mengecek ke lapangan untuk cari pengelola yang bertanggung jawab dan sampahnya berasal dari mana aja. Itu lagi dicek sama anggota saya," kata Muksin saat dihubungi, Selasa (7/11/2023). Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+ Berdasar laporan sementara, Muksin mengaku sudah mengantongi nama pengelola lahan tersebut. Namun, Satpol PP Tangerang belum terhubung dengan yang bersangkutan. "Kami sudah mengetahui pengelolanya tetapi saya telepon enggak bisa dan belum dapat alamatnya juga," ucap dia. Di samping itu, Muksin tak menampik bahwa akan memberikan sanksi tegas terhadap pengelola TPA ilegal yang membandel. Baca juga: Keluhkan Lahan Kosong Jadi TPA Liar, Warga Pondok Ranji: Kalau Hujan Bau Sekali!
  • 23. Page 23 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 Namun, sanksi itu bakal dikenakan setelah Dinas Lingkungan Hidup (LH) memberikan sanksi administrasi. "Intinya Satpol PP bakal mengenakan sanksi tegas berupa tipiring (tindak pidana ringan). Tetapi sanksi yang bakal kami lakukan itu harus mengacu kepada perda yang ada," kata Muksin. "Jadi, kami menunggu sanksi dari LH dulu. setelahnya, baru kami bisa berikan sanksi tegas bukan hanya sebatas pemberhentian kegiatan sementara," tambah dia. Baca juga: Truk Pembuang Sampah di TPA Ilegal Pondok Ranji Berulang Kali Bikin Jalan Rusak Adapun Satpol PP Tangerang Selatan telah menyegel TPA tersebut pada Senin (30/10/2023). Namun, penyegelan itu rupanya tak membuat aktivitas pembuangan sampah di TPA benar-benar berhenti. Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, ada satu truk pengangkut sampah yang memasuki lahan kosong tersegel itu. Truk itu mengangkut sampah dengan kapasitas overload yang ditutup terpal di atasnya. Kendaraan itu menerobos garis kuning bertuliskan Satpol PP Tangerang Selatan, lalu membuang muatannya di bagian pojok area lahan tersebut. Sementara itu, ada pula sejumlah pemulung yang masih beraktivitas sambil memilah barang bekas dari tumpukan sampah. Selain itu, dua orang lainnya tengah meratakan tumpukan sampah dengan menggunakan sekop. Garis Satpol PP yang sebelumnya membentang di area TPA kini sudah rusak. Tag tpa ilegal pondok ranji tpa liar pondok ranji disegel https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/07/19265751/segel-tpa- ilegal-pondok-ranji-rusak-diterobos-truk-sampah-satpol-pp
  • 24. Page 24 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 Satpol PP Tangsel Ancam Pidanakan Pengelola TPA Ilegal Pondok Ranji Kompas.com - 07/11/2023, 20:17 WIB M Chaerul Halim, Ambaranie Nadia Kemala Movanita Tim Redaksi Kantong-kantong yang berisikan sampah tampak menumpuk di tempat pemrosesan akhir (TPA) yang disegel di Jalan Nusa Jaya, Pondok Ranji, Tangerang Selatan pada Senin (6/11/2023).(KOMPAS.com/M Chaerul Halim) TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang mengancam bakal mempidanakan pengelola tempat pemrosesan akhir (TPA) ilegal di Pondok Ranji, Tangerang Selatan. Pasalnya, sang pengelola TPA ilegal masih menyuplai sampah-sampah di lahan yang berlokasi di Jalan Nusa Jaya 1, Pondok Ranji, Tangerang Selatan, meski sudah disegel Satpol PP. Kepala Bidang Penegakan Hukum dan Perundang-undangan Satpol PP Tangerang Selatan, Muksin Al Fahri mengatakan, langkah hukum itu bisa diterapkan setelah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangerang Selatan memberikan sanksi administratif. Baca juga: Segel TPA Ilegal Pondok Ranji Rusak Diterobos Truk Sampah, Satpol PP Tangsel Cari Pengelolanya "Kami tengah jalin koordinasi ke LH, karena Satpol PP mau pidanakan tetapi di dalam perdanya itu harus kena denda dulu. Setelah itu, baru saya bisa mempidanakan. Kalau dari kami begitu aturannya," kata Muksin saat dihubungi, Selasa (7/11/2023). Sejauh ini, Muksin mengatakan, anggotanya telah mengecek ke lokasi setelah mendapatkan laporan bahwa TPA ilegal yang disegel itu masih dijadikan tempat pembuangan sampah. Pengecekan itu dilakukan untuk
  • 25. Page 25 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 mencari tahu siapa yang mengelola TPA ilegal serta sumber sampah tersebut. "Anggota juga lagi mengecek ke lapangan untuk cari pengelola yang bertanggung jawab dan sampahnya berasal dari mana aja. Itu lagi dicek sama anggota," ucap dia. Satpol PP Tangerang Selatan telah menyegel TPA tersebut pada Senin (30/10/2023). Baca juga: Truk Pembuang Sampah di TPA Ilegal Pondok Ranji Berulang Kali Bikin Jalan Rusak Namun, penyegelan itu rupanya tak membuat aktivitas pembuangan sampah di TPA benar-benar berhenti. Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, ada satu truk pengangkut sampah yang memasuki lahan kosong tersegel itu. Truk itu mengangkut sampah dengan kapasitas overload yang ditutup terpal di atasnya. Kendaraan itu menerobos garis kuning bertuliskan Satpol PP Tangerang Selatan, lalu membuang muatannya di bagian pojok area lahan tersebut. Sementara itu, ada pula sejumlah pemulung yang masih beraktivitas sambil memilah barang bekas dari tumpukan sampah. Baca juga: Truk Sampah Tepergok Buang Muatan di TPA Ilegal Pondok Ranji, Terobos Segel Satpol PP Selain itu, dua orang lainnya tengah meratakan tumpukan sampah dengan menggunakan sekop. Garis Satpol PP yang sebelumnya membentangi area TPA kini sudah rusak. Tag tps ilegal pondok ranji tps ilegal di dekat pemukiman pondok ranji tpa ilegal pondok ranji tpa liar pondok ranji disegel Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Satpol PP Tangsel Ancam Pidanakan Pengelola TPA Ilegal Pondok Ranji", Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/07/20175721/satp ol-pp-tangsel-ancam-pidanakan-pengelola-tpa-ilegal-pondok-ranji.
  • 26. Page 26 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 Ratusan Kerajinan Daur Ulang Limbah Karya Siswa SD di Bantul Dipamerkan dalam Gelar Karya Bambanglipuro Bantul, Yogyakarta dipamerkan dalam Gelar Karya Siswa. DAERAH YOGYAKARTA Selasa, 7 November 2023 - 22:04 WIB Reporter : Tim TvOne, Santosa Suparman Editor : Budi Zulkifli Bantul, tvOnenews.com - Ratusan kerajinan hasil daur ulang limbah dari sampah botol air mineral, plastik dan kertas, karya siswa- siswi SD Bondalem, Sumbermulyo Bambanglipuro Bantul, Yogyakarta dipamerkan dalam Gelar Karya Siswa di halaman dan ruang sekolah tersebut, Selasa (7/11/2023)). Kepala Sekolah SD Negeri Bondalem Roni Rahmawanto mengatakan, gelar karya siswa ini ini merupakan gelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) kurkikulum merdeka. Program tersebut dijadikan ajang untuk menggali kreativitas siswa baik akademik dan non akademik. Semua siswa unjuk kebolehan dengan menampilkan berbagai macam karya hasil kreativitas siswa. " Gelar karya P5 di SD Negeri Bondalem ini sesuai dengan tema projeck P5 didalam Kurikulum Merdeka. Kemudian yang diimplementasikan di SD Bondalem sesuai tema yakni kewirausahaan, melalui budaya membangun jiwa," ungkap Roni Rahmawanto Selasa (7/11).
  • 27. Page 27 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 Baca Juga : Roni Rahmawanto menambahkan rausan siswa mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 berkarya dengan membuat kerajinan batik tulis, batik ecoprint, batik jumputan, pengolahan sampah kardus jadi mainan, daur ulang limbah sampah tutup botol jadi gantungan kunci, kemudian gantungan kunci dari kain flanel, bunga dari plastik, kerajinan makrame dan aneka kerajinan lainnya. " Jumlah karya sisa yang ditampilkan berjumlah ratusan. Gelar karya ini sengaja dipamerkan kepada masyarakat umum dan orangtua wali murid sebagai laporan hasil dari pelaksanaan kurikulm merdeka dan P5," ujarnya. Sementara terkait dengan keterampilan yang dipelajari siswa, Roni menuturkan semua dapat dilihat dari penampilan diatas panggung antara lain, pertunjukkan dari aspek kesenian, religi doa- doa, bacaan sholat. Tidak hanya itu, ada juga keterampilan dari Bahasa Inggris dan sejumlah karya lainnya. "Pada intinya yang dipelajari selama satu semester ini dari Bulan Juli sampai November 2023 ini ditampilkan oleh siswa dan ditunjukkan kepada orang tua wali khususnya dan juga kepada masyarakat sekitar sekolah," jelasnya. Lebih lanjut dijelaskan Roni, implementasi dari pembentukan karakter siswa yang ditampilkan diantaranya gotong royong, kemandirian, penalaran kritis kreativ dalam kegiatan pembelajaran. "Insya Allah dengan kegiatan P5 gelar karya ini memotivasi siswa untuk bisa lebih memunculkan kreativitas. Karena guru juga bersemangat, wali murid, masyarakat yang berkolaborasi sekolah sungguh luar biasa di sekolah ini," terangnya. Nurjanah, Guru kelas 3 SD Negeri Bondalem mengatakan berbagai macam kerajinan yang ditampilkan adalah karya anak - anak semua. Mereka diberi ketrampilan membuat kerajinan sesuai keinginan masing - masing siswa. " Siswa yang senang membuat batik ecoprint, kita ajari dari nol hingga bisa membuat sendiri. Demikian juga batik tulis, batik jumputan, kerajinan makrame maupun membuat kerajinan dari daur ulang limbah sampah tutup botol maupun kertas," papar Nurjanah. Dafa, siswa kelas 3 SD N Bondalem membuat ekrajinan makrame yakni merajut tali menjadi sebuah kerajinan hiasan dinding maupun hiasan ruangan yang indah.
  • 28. Page 28 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 Dafa mengak belajar membuat kerajinan makrame dari pamannya di rumah. Dalam gelar karya ini Dafa menampilkan dua buah kerajinan makrame. " Membuat kerajinan makrame gampang - gampang susah. Tapi merajut seperti ini senang," ujar Dafa. (ssn/buz) Artikel ini sudah tayang di tvonenews.com pada hari Selasa, 7 November 2023 - 22:04 WIB Judul Artikel : Ratusan Kerajinan Daur Ulang Limbah Karya Siswa SD di Bantul Dipamerkan dalam Gelar Karya Link Artikel : https://www.tvonenews.com/daerah/yogyakarta/165158-ratusan- kerajinan-daur-ulang-limbah-karya-siswa-sd-di-bantul-dipamerkan- dalam-gelar-karya?page=all Oleh : Reporter : Tim TvOne, Santosa Suparman Editor : Budi Zulkifli Pencemaran Kali Asem, Hendri : DLH Kota Bekasi Tak Mampu Kelola Air Lindi TPA 8 November 2023, 11:13 Padangexpo.com, Bekasi -Terkait keluhan masyarakat terhadap pencemaran sungai kali asem, Moh.Hendri selaku Aktivis Lingkungan, Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup dan B3 Indonesia AMPHIBI melanjutkan investigasi permasalahan tercemarnya aliran sungai yang berwarna hitam dan berbau tak sedap. Berdasarkan hasil investigasi team Amphibi pencemaran yang terjadi pada aliran sungai yang berada di wilayah Cimuning Mustikajaya Kota Bekasi tersebut bersumber dari air lindi TPA Sumurbatu dan TPST Bantargebang yang mengalir melalui kali asem dan seharusnya dialiri masuk kedalam
  • 29. Page 29 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 Instalasi Pengolahan Air Sampah IPAS yang berlokasi tepat di sebrang depan TPA Sumurbatu kepemilikan Kota Bekasi. Instalasi Pengolahan Air Sampah IPAS bersama TPA Sumurbatu dan TPST Bantar gebang yang di bangun tepatnya di wilayah Kelurahan Sumurbatu, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, sebrang TPA Sumur batu, yang di bangun dengan beberapa anggaran secara bertahap berdasarkan data LPSE Kota Bekasi mulai dari tahun 2020 hingga tahun 2022 dengan total perkiraan anggaran sekitar 140 miliar. Yayan Yuliana yang saat itu menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi mengemukakan, lahan seluas 2,5 hektare namun untuk pengerjaan pembangunan IPAS bersama TPA Sumurbatu dan TPST Bantar gebang tahap pengerjaan pembangunannya diserahkan kepada Dinas Perkimtan yang saat itu di jabat oleh Jumhana Lutfi selaku kepala dinas. Berdasarkan informasi yang dari team Amphibi setelah menanyakan terkait pembangunan IPAS bersama TPA Sumurbatu-Bantargebang kepada Kepala dinas Perkimtan saat ini Widayat Subroto menyampaikan, “bahwa IPAS di bangun dalam dua tahap anggaran dan telah di selesaikan, saat ini seluruh aset IPAS pengelolaan dan tanggung jawab operasional berada pada dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi,” ungkapnya rabu (01/11) minggu lalu melalui pesan WhatsApp. BACA JUGA : Gempa 4.7 Magnitudo Guncang Sinabang Aceh Hendri mengatakan, sangat disayangkan saat kami ingin menanyakan terkait IPAS bersama TPA Sumurbatu-Bantargebang kepada Yayan Yulyana yang saat itu menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi dan saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas UMKM Kota Bekasi, dirinya tidak merespon saat kami menanyakan melalui pesan singkat whatsapp. Pada, selasa (31/10) lalu. Lebih Lanjutnya kami menanyakan terkait pengelolaan IPAS kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi saat ini yang di jabat oleh Yudianto, namun tidak ada jawaban. Akan tetapi kami lanjut menanyakan kepada Andy Frengky selaku Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup dan Penegakan Hukum (PPKLH PH) DLH Kota Bekasi, Andy Frengky menyebutkan, “bahwa hal tersebut tidak
  • 30. Page 30 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 masuk kedalam tupoksinya, melainkan tanggungjawab nya Bidang PSKM DLH Kota Bekasi,”bebernya kepada team Amphibi. Pengelolaan kualitas air dimaksudkan untuk memelihara kualitas air untuk tujuan melestarikan fungsi air, dengan melestarikan (conservation) atau mengendalikan (control). Pelestarian kualitas air dimaksudkan untuk memelihara kondisi kualitas air sebagaimana kondisi alamiahnya. “Setiap usaha dan atau kegiatan wajib membuat rencana penanggulangan pencemaran air pada keadaan darurat dan atau keadaan yang tidak terduga lainnya, maka penanggung jawab usaha dan atau kegiatan wajib melakukan penanggulangan dan pemulihan, termasuk tempat pembuangan akhir sampah (TPA). Hal tersebut tercantum dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air,” tegas Hendri. Pencemaran sungai akibat air lindi TPA yang tidak terkelola dengan baik juga dapat berpengaruh pada hak asasi manusia yang dirugikan sepanjang aliran sungai yang tercemar lindi, apalagi sudah memasuki musim penghujan terhadap wilayah yang terkena limpasan banjir dari aliran sungai yang tercemar lindi dapat meluas hingga pemukiman warga sepanjang aliran sungai. Bahkan hal Ini adalah termasuk kedalam kejahatan lingkungan berat terhadap siapapun yang bertanggung jawab atas hal tersebut juga disampaikan berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH), tutup Hendri. (Dwi) https://www.padangexpo.com/2023/11/pencemaran-kali-asem-hendri-dlh- kota-bekasi-tak-mampu-kelola-air-lindi-tpa/ Lihat juga: +62 899-6163-308: AMPHIBI : Proyek IPAS Bersama TPA Sumurbatu - TPST Bantargebang Bernilai Fantastis Tak Mampu Kelola Lindi - https://cakrabhayangkaranews.com/amphibi-proyek-ipas-bersama-tpa- sumurbatu-tpst-bantargebang-bernilai-fantastis-tak-mampu-kelola-lindi/ [8/11 16.39] +62 899-6163-308: *Cemari Sungai, Air Lindi TPA Sumurbatu dan TPST Bantar Gebang Disorot* https://www.radarindo.co.id/cemari-sungai-air-lindi-tpa-sumurbatu-dan-tpst- bantar-gebang-disorot/
  • 31. Page 31 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 [8/11 16.39] +62 899-6163-308: https://www.lintascakrawalanews.com/2023/11/08/aktivis-lingkungan- bekasi-soroti-air-lindi-tpa-sumurbatu-dan-tpst-bantargebang-cemari- sungai/ Ikut Program Pengolahan Sampah Organik, Kompas.com - 08/11/2023, 14:37 WIB Glori K. Wadrianto Editor 5 1 Tempat pengolahan sampah organik di kawasan bebas sampah lingkungan RW 19 Kelurahan Antapani Tengah, Kecamatan Antapani, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Rabu (8/11/2023). (ANTARA/Rubby Jovan) BANDUNG, KOMPAS.com - Dinas Ketenagakerjaan Kota Bandung di Provinsi Jawa Barat menggulirkan program padat karya pengolahan sampah organik. Program ini menjadi bagian dari upaya menghadirkan peluang kerja, sekaligus membantu penanganan sampah. "Kita mempekerjakan banyak orang untuk pengolahan sampah ini, kemudian mengusulkan empat orang di setiap kelurahan untuk menjadi petugas pengolah sampah organik." Demikian kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Bandung Andri Darusman di Bandung, Rabu (8/11/2023).
  • 32. Page 32 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 Baca juga: Tangani Sampah Organik, Pemkot Bandung Bakal Tambah Lubang Pembuangan di Tegalega "Ditambah pendamping sejumlah 50 orang sehingga nanti mereka akan mendampingi para petugas dalam mengolah sampah." "Satu pendamping untuk tiga kelurahan," kata dia, seperti dikutip Kantor Berita Antara. Kemudian, sebanyak 604 orang direkrut menjadi petugas pengolah sampah di 151 kelurahan di Kota Bandung. Program padat karya pengolahan sampah ini dijalankan selama 50 hari kerja, dari 11 November hingga 31 Desember 2023. Andri mengatakan, upah yang disiapkan untuk pekerja dalam program ini adalah Rp 133.600 per hari. Baca juga: Masyarakat Bandung Raya Dilarang Buang Sampah Organik ke TPA Sarimukti Program padat karya pengolahan sampah mencakup upaya pengolahan sampah menggunakan metode pemanfaatan magot, komposter, lodong sesa dapur atau Loseda, bata terawang, dan metode pengolahan sampah organik yang lain. "Targetnya pengolahan sampah organik bisa tercapai satu ton per kelurahan, 151 ton per hari sampah organik bisa diolah," kata Andri. Petugas penanganan sampah dan petugas pendamping juga akan memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai tata cara memilah dan menangani sampah. Langkah ini akan dilakukan bekerja sama dengan aparatur pemerintah kelurahan dan kecamatan. "Diharapkan mereka melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk memilah sampah di rumahnya masing-masing," kata dia. Baca juga: Kurangi Sampah Menumpuk, Pemkot Bandung Tanam Sampah Organik Andri mengatakan, program padat karya pengolahan sampah organik diharapkan dapat berjalan optimal sehingga mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ikut Program Pengolahan Sampah Organik, Upah Sehari Rp 133.000, Mau?", Klik untuk baca: https://bandung.kompas.com/read/2023/11/08/143751678/ikut-program-pengolahan- sampah-organik-upah-sehari-rp-133000-mau.
  • 33. Page 33 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 TPST Piyungan Bakal Jadi Ruang Terbuka Hijau , Pengolahan Sampah Piyungan Dioptimalkan Menjadi Bahan Bakar Winda Atika Ira Puspita - Rabu, 8 November 2023 | 14:51 WIB Tempat Pembuangan Samaph Terpadu (TPST) Piyungan.GUNTUR AGA TIRTANA/RADAR JOGJA JOGJA - Pemprov DIJ batal investasi kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) berupa pengadaan teknologi baru untuk pengolah sampah di TPST Piyungan. Sebab pengolahan sampah dialihkan desentralisasi mandiri di kabupaten/kota 2024 mendatang. Bagaimana nasib TPST Piyungan? Staf Ahli Gubernur DIJ Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kuncoro Cahyo Aji mengatakan, kawasan TPST Piyungan nanti untuk penghijauan atau ruang terbuka hijau. Ada transisi satu dan dua, dimana eksisting sampah yang ada akan dilakukan pengolahan di sana. Baca Juga: Semula Menumpang, Kini Semua Anggota Harus Miliki Keterampilan Menembak Ini karena sesuai arahan Gubernur DIJ Hamengku Buwono X investasi KPBU tidak lagi menjadi opsi. "Arahan dari pak gubernur KPBU sudah tidak ada. Tentu transisi satu dan dua itu akan diolah, tidak harus menerima (sampah) tapi sampah yang ada itu diolah. Kalau yang sudah ditumpuk atau ditutup tanah itu tidak diapa-apain nanti untuk penghijauan ruang terbuka hijau," katanya Rabu (8/11). Kuncoro menjelaskan rencana metode pengolahan sampah di zona transisi 1 dan 2 dengan cara dikeringkan. Ini dikatakan sesuai dengan arahan Raja Keraton itu.
  • 34. Page 34 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 "(Dikeringkan sampahnya) jadi bahan bakar," ujarnya. Sejalan dengan ini, pihaknya juga tengah berupaya meloby atau mendiskusikan dengan pabrik-pabrik yang menggunakan bahan bakar batu bara atau bahan bakar kayu agar mau menerima Refused Derived Fuel (RDF) dari TPST Piyungan. Baca Juga: Buka Greenpress Community, Dewan Pers Ingatkan Jurnalis Jaga Kondisi Peradaban Lingkungan "Hanya ini nanti perlu ada penelitian kira-kira kalorinya masuk nggak dari hasil sampah yang dipadatkan itu. Ini kan akan dimulai di Taman Martani," jelasnya. Menurutnya, sudah ada 10 desa/kalurahan menjadi wilayah percontohan desentralisasi mandiri. Desentralisasi 2024 sudah dirintis dan diawali launchingnya di Sardonoharjo Sleman. "Jadi nanti (pengolahan sampah) selesai di tingkat kalurahan," terangnya. Desentralisasi mandiri ini dipilih 10 desa/kalurahan menjadi percontohan dimana di wilayah tersebut Penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse- Recycle (TPS3R) nya masih aktif. Desentralisasi menyasar 13 TPS3R mencakup 10 desa/kalurahan tersebut. Hanya di Kabupaten Sleman dan Bantul untuk tahap awal. Baca Juga: Mengenal sosok Gayatri, Disebut Bidadari dan Ibu Para Raja dari Kerajaan Majapahit "Kalau Kulon Progo baru akan dikoordinasikan. Jadi sampah selesai di kalurahan nanti akan mengoptimalkan kinerja TPS3R itu," bebernya. Sebelumnya yang pernah menjabat Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY itu menyebut, ketika diawali di desa dimana terdapat TPS3R yang sudah berjalan nanti ke depan tinggal mengembangkan saja. Yaitu sebesar jumlah orang dewasa yang ada di kalurahan tersebut. Maka sampahnya harus terkelola di TPS3R itu. "Jadi, jumlah penduduk dikalikan konstanta kalau Sleman kita kalikan 0,7 dan Bantul 0,6 kali jumlah penduduk keluarnya ton per hari (sampah yang harus tekelola)," tambahnya. Baca Juga: Kreatif! Mahasiswa UGM Olah Belimbing Wuluh Jadi Deterjen Bernama Paper GenB, Harga Jualnya Segini... Pengolahan sampah yang dilakukan melalui desentralisasi ini yaitu dipilah, organik dan anorganik. Sampah organik bisa diolah menjadi kompos maupun maggot.
  • 35. Page 35 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 Sedangkan sampah anorganik bisa dipilah untuk dijual kembali. Dia optimis ini bisa berjalan efektif mengurangi volume sampah. "Kalau di kota nanti akan mengefektifkan yang ada di Nitikan itu masih kurang alatnya masih dioptimalkan. Kemungkinan disetiap depo yang besar dan yang jauh dari penduduk akan dioptimalkan," imbuhnya. (wia) Editor: Bahana. Sumber: Radar Jogja Tags sampah ruang terbuka hijau tpst piyungan Berita video Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut 2023 kumpulkan 820 ton sampah Jumat, 10 November 2023 22:09 WIB Play 00:00 00:00 Unmute Settings PIPEnter fullscreen Play ANTARA - Kementerian Kelautan dan Perikanan mengumpulkan sebanyak 820 ton sampah dalam Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut 2023. Kegiatan yang digalakkan sejak bulan Juli lalu itu melibatkan masyarakat dan nelayan di 18 kabupaten/ kota se- Indonesia. (Hanif Nasrullah/Chairul Fajri/Ludmila Yusufin Diah Nastiti)
  • 36. Page 36 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 Pegadaian Beri Penghargaan untuk Bank Devandra Abi Prasetyo - detikNews Sabtu, 11 Nov 2023 09:53 WIB Foto: Dok. Pegadaian Jakarta - PT Pegadaian memberikan penghargaan kepada pemenang kompetisi bank sampah terbaik pada malam penganugerahan yang menjadi acara puncak rangkaian kegiatan Gathering Bank Sampah Binaan Pegadaian 2023 se-Indonesia di Kota Padang, Rabu (8/11). Direktur Jaringan, Operasi, dan Penjualan Eka Pebriansyah yang mewakili manajemen PT Pegadaian menyampaikan apresiasi yang setinggi- tingginya kepada pengelola Bank Sampah serta stakeholder yang telah memberikan kontribusi dalam mendukung terciptanya green environmental di Indonesia. "Pegadaian berkomitmen untuk mendukung terciptanya lingkungan hijau di Indonesia, melalui berbagai program yang ada. Bahkan Pegadaian juga memiliki program The Gade Clean & Gold, di mana masyarakat dapat menukar sampah yang dianggap tidak berharga menjadi saldo tabungan emas yang bernilai," ujar Eka dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/11/2023). "Kami berharap kompetisi bank sampah ini dapat menjadi stimulus bagi Bank Sampah untuk berbenah menjadi lebih baik lagi. Terima Kasih atas kontribusi seluruh pihak yang telah berdampingan bersama Pegadaian, mudah-mudahan sinergi ini membawa manfaat dan kebaikan untuk kita semua," sambungnya. Seluruh penghargaan diberikan langsung oleh Direktur Jaringan, Operasi, dan Penjualan kepada para pemenang, serta Gubernur, KLHK dan KBUMN. Adapun Bank Sampah yang berhasil meraih penghargaan, antara lain:
  • 37. Page 37 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 Baca juga: Siap-siap! Pegadaian Akan Gelar Gathering Bank Sampah di Kota Padang Kategori Tata Kelola Bank Sampah Induk BS Dewi Shita BS Kota Hijau BS Pancadaya Kategori Tata kelola Bank Sampah Unit BS Asri Mandiri BS Muria Berseri Kudus BS Merbabu Kota Cirebon Best Achievement Penambahan Nasabah: BS Pancadaya Penambahan Gramasi: BS Karya Mandiri 10 Terbaik Nasional Bank Sampah Binaan Baru Terpilih Pada Program Clean n Gold Movement, yaitu BS Ias Toba, BS Gunung Emas, BS Berseri, BS Indah Makmur, BS Jekan Mandiri, BS Betandang, BS Hijau Daun, BS Yes Nerada, BS Masdarling, dan BS Kenanga. Selain itu, Pegadaian juga memberikan apresiasi tambahan kepada bank sampah yang berhasil menciptakan dampak besar di lingkungannya berupa 3 unit truk kepada 3 bank sampah pilihan yaitu Bank Sampah Pancadaya (Padang), Bank Sampah Budi Luhur (Jakarta), dan Bank Sampah Panggung Harjo (Yogyakarta). Executive Vice President Divisi Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan PT Pegadaian Rully Yusuf mengatakan, apresiasi ini diberikan sebagai dukungan sarana prasarana yang terukur dan dibutuhkan oleh bank sampah tersebut. Baca juga: Dukung Kreativitas, Pegadaian Resmikan The Gade Creative Lounge di Unhas "Tahun ini Pegadaian berhasil melakukan ekspansi bank sampah binaan baru melalui The Gade Clean and Gold Movement. Dari 75 kini jumlahnya menjadi 200 Bank Sampah binaan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia," ujar Rully. "Untuk mendukung kebutuhan Bank Sampah, kami memberikan tambahan apresiasi kepada 3 bank sampah yang telah memberikan dampak sangat besar terhadap lingkungan sekitarnya. Harapannya ini dapat digunakan dan bermanfaat bagi bank sampah tersebut untuk terus bergerak dan mengedukasi masyarakat," tambahnya. Sebelumnya, pada rangkaian kegiatan Gathering Bank Sampah, seluruh peserta nasional dikumpulkan untuk melakukan studi banding pentahelix
  • 38. Page 38 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 dengan masyarakat, media, dan pemerintah dalam memberikan dukungan kebijakan. Rangkaian acara terdiri dari Rapat Kerja Nasional yang dibuka oleh Ketua FORSEPSI dan Executive Vice President Divisi TJSL PT Pegadaian Mina Dewi, dengan agenda evaluasi program Bank Sampah yang tengah berjalan, serta menetapkan fokus digitalisasi bank sampah melalui aplikasi Pegadaian Peduli sebagai bentuk penerapan tata kelola yang efektif Kemudian, seluruh peserta berkesempatan untuk menghadiri talk show bersama Wali Kota Padang Hendri Septa. Harapannya, melalui talk show ini pengelola Bank Sampah yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia tersebut dapat belajar dan mengimplementasikan apa yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang. Hendri berbagi cerita tentang bagaimana Kota Padang menjadikan Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai wadah penggerak peduli sampah dengan memulai pemilahan sampah dan penyetoran kepada bank sampah. "Pemerintah Kota Padang sedang berupaya melakukan pengelolaan sampah dengan membentuk Bank Sampah di setiap RW dan mendorong ASN untuk menjadi nasabah bank sampah. Salah satu bank sampah prioritas yang akan ditunjuk adalah BS Pancadaya, yang merupakan binaan Pegadaian," ujar Hendri. (akd/akd) pegadaian penghargaan bank sampah Baca artikel detiknews, "Pegadaian Beri Penghargaan untuk Bank Sampah Binaan Terbaik Se-RI" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d- 7030874/pegadaian-beri-penghargaan-untuk-bank-sampah-binaan-terbaik- se-ri Jadi Pahlawan Daur Ulang, Usaha Nasabah PNM Makin Gemilang Minggu, 12 November 2023 13:00 WIB INFO NASIONAL - Bagi orang biasa, tumpukan sampah anorganik seperti botol plastik, kaleng, dan sedotan mungkin hanya akan berakhir di tempat sampah. Namun berbeda dengan perempuan yang satu ini. Di tangan Salbiawati Salim sampah anorganik disulap menjadi barang yang bernilai ekonomis. Nasabah Mekaar binaan
  • 39. Page 39 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 PNM Kota Makassar ini bisa dibilang sukses menjadi pahlawan daur ulang dengan memproduksi kreasi produk. Mulai dari hiasan bunga, tas, hingga beragam furnitur keren. Bergabung sebagai nasabah PNM Mekaar sejak tahun 2019, Ia melihat potensi usaha kerajinan dengan omset yang menjanjikan. Apalagi untuk mendapatkan bahan baku barang bekas tidaklah sulit bagi perempuan yang berdomisili di Gunung Lantimojong ini. Baca Juga: Gerbang Pronas Rekomendasikan Produk Nasional dari Hisana, Kopi Tuku, hingga Le Minerale Salbia juga aktif menjadi pengelola bank sampah di daerah tempat tinggalnya. “Barang bekas saya dapat dari anggota nasabah bank sampah yang saya kelola dan modal yang saya dapat dari PNM untuk membeli bahan pelengkap untuk membuat kerajinan,” ujar Salbia. Hasil daur ulang sampah yang Ia kelola pun membuahkan hasil. Produksi karya tangannya berupa kostum dari bahan daur ulang sering kali dilirik masyarakat untuk memeriahkan momen hari besar seperti HUT Kota Makassar dan Hari Kemerdekaan RI. Pemesannya pun tidak hanya datang dari Ujung Pandang namun kota lainnya berkat promosi dari mulut ke mulut yang dibantu oleh keluarga. Baca Juga: BPJS Kesehatan Dukung Skrining Riwayat Kesehatan Petugas Pemilu 2024 “Alhamdulillah keluarga besar sangat dukung usaha saya, mereka juga bantu promosi ke teman dan tetangga. Saya yakin ini berkat niat baik saya untuk jaga lingkungan juga,” katanya.
  • 40. Page 40 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 Omset produk daur ulang yang telah Ia dapatkan beserta modal pembiayaan yang diberikan oleh PNM kini menambah daftar usaha yang Salbia jalankan. Selain membuat produk dari sampah, kini Ia juga menjual kue kering dan membuka warung sederhana di rumahnya. “Usaha saya memang masih skala rumahan, tapi sekarang sudah ada dua orang yang bantu membuat kue dan dua orang reseller,” ujarnya. Ini menjadi bukti bahwa nasabah PNM Mekaar yang gigih tentu bisa sukses membuka peluang pekerjaan bagi dirinya sendiri dan pekerjaan bagi orang lain. PNM sebagai lembaga jasa keuangan non-bank berfokus pada pemberdayaan nasabah binaannya. Pemberdayaan diarahkan pada peningkatan kesejahteraan nasabah terutama pada pembangunan ekonomi yang menciptakan multiplier effect terhadap pembangunan sosial dan pembangunan lingkungan. Di PNM melalui program Mekaar pembiayaan kepada nasabah dilakukan bersamaan dengan pendampingan berkelanjutan. (*) https://nasional.tempo.co/read/1795736/jadi-pahlawan-daur-ulang-usaha- nasabah-pnm-makin-gemilang Kena Seruan Boikot, Manajemen Aqua Buka Suara Anisa Indraini - detikFinance Minggu, 12 Nov 2023 18:15 WIB Foto: Dok. Danone Indonesia Jakarta - Tagar #TolakDanoneAqua menjadi trending topik di media sosial X atau Twitter karena dituding mendukung Israel. Terkait hal itu, Danone Indonesia buka suara.
  • 41. Page 41 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 Corporate Communication Director Danone Indonesia Arif Mujahidin mengatakan Danone adalah perusahaan publik yang beroperasi di 120 negara. Atas hal itu pihaknya memiliki banyak karyawan dari beragam latar belakang etnis dan budaya. "Sebagai entitas swasta, Danone tidak memiliki afiliasi dengan politik di mana pun," kata Arief dalam pernyataan resmi, Minggu (12/11/2023). Arief mengatakan Danone hanya memiliki misi untuk meningkatkan kesehatan melalui produk makanan dan minuman mereka. Di luar itu, entitas disebut tidak memiliki keterkaitan atau melibatkan diri dalam pandangan politik. Baca juga: Ramai Boikot Produk Pro Israel, Pengusaha: Bisa Terjadi PHK "Sebaliknya, Danone berkomitmen untuk menjadikan bisnis sebagai kekuatan untuk mengalirkan kebaikan kepada masyarakat," tuturnya. Selain itu, Danone ditegaskan tidak memiliki pabrik dan tidak beroperasi di Israel. Berbeda dengan di Indonesia, di mana Danone memiliki 25 pabrik dengan 13.000 karyawan dan diklaim melayani lebih dari 1 juta pedagang di seluruh negeri. "Danone terus berkomitmen untuk mengembangkan investasinya di Indonesia demi turut membantu ekonomi, sosial dan kesehatan bangsa Indonesia," tuturnya. Sampai hari ini #TolakDanoneAqua menjadi trending topik dengan jumlah 12.300 postingan yang memakai tagar tersebut. Terlihat ada Danone dalam daftar yang disebut brand pro Israel bersama Unilever, McDonalds, KFC, hingga Starbucks. Baca juga: Ramai Seruan Boikot Produk Pro Israel, Jadi Peluang Emas Produk Lokal "Ayo sama-sama kita berpantang makan McDonalds, KFC, Coca-Cola, Starbucks, AQUA. Banyak jenisnya dan Anda lebih tahu dan bisa mencari sendiri. Pilihlah produk perusahaan lokal, nasional. #TolakDanoneAqua," cuit akun @*uel*uha*. Simak juga Video 'Seruan MUI untuk Hindari Produk Pendukung Israel': (aid/rrd) boikot israel danone aqua Baca artikel detikfinance, "Kena Seruan Boikot, Manajemen Aqua Buka Suara" selengkapnya https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d- 7032780/kena-seruan-boikot-manajemen-aqua-buka-suara
  • 42. Page 42 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 Spotlight Geliat Santri Tangani Krisis Sampah Yogyakarta Macetnya rantai angkutan sampah dan tidak mampunya pemerintah DIY mengelola sampah mendorong masyarakat sipil bekerja sendiri. Warga desa dan komunitas santri berjibaku mengelola sampah secara mandiri. Foto : Para santri sedang bekerja di Pengelola Sampah Mandiri Asri Pondok Pesantren An-Nur. (Dok. PSM Asri An-Nur) Selasa, 14 November 2023 Siang itu terik sekali, saat saya tiba di area persawahan yang terletak di tepian Kota Bantul, Yogyakarta. Di sana terdapat sebuah bangunan yang berdiri mencolok di pinggir sawah, sedikit terpisah dari deretan permukiman warga. Di halamannya, tampak beberapa orang sedang sibuk membereskan sampah dan merakit alat bantu pengolah sisa makanan. Salah satu dari mereka, Anis Sulkhan Fadlil, menyambut kedatangan saya pada Kamis (9/11/2023) itu. Dia memperkenalkan diri sebagai Koordinator dan Penanggung Jawab Unit Pelaksana Teknis Pengelola Sampah Mandiri (PSM) Asri Pondok Pesantren An-Nur. Tanpa basa-basi, Anis langsung mengajak saya berkeliling menunjukkan beberapa proses pengolahan sampah. Di sana, sampah organik akan diolah menjadi pakan maggot. Sedangkan sampah anorganik yang memiliki nilai ekonomis akan dijual. Adapun residu yang tidak dapat diolah dimusnahkan menggunakan alat insinerator yang dibuat sendiri oleh Anis dan rekan- rekannya.
  • 43. Page 43 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 Para santri sedang bekerja di Pengelola Sampah Mandiri Asri Pondok Pesantren An-Nur. Foto: Dok. PSM Asri An-Nur PSM Asri dibangun mulanya dari kegelisahan warga Pondok Pesantren An- Nur atas permasalahan sampah yang melanda seantero Yogyakarta. Ditutupnya secara berulang Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Regional Piyungan membuat warga pesantren kelimpungan. Saat ini kami masih fokus ke sampah organik karena itu yang paling banyak. Kalau sampah anorganik tidak akan busuk. Tapi, kalau organik, kan cepat busuk, jadi harus segera ditangani." Walhasil, pengangkutan sampah oleh pemerintah sempat berhenti maupun beroperasi secara tidak maksimal. Sampah-sampah di sekitar An-Nur pun menggunung. Maklum, di An-Nur setidaknya terdapat lebih dari 2.800 santri yang menghasilkan sekitar 16 ton sampah tiap bulan. Mayoritas adalah sampah organik sisa pangan. Normalnya, truk pengangkut milik Dinas Lingkungan Hidup setempat hilir mudik mengambil sampah di An-Nur sebanyak tiga kali dalam seminggu. Sampah-sampah itu ditampung di tempat penampungan sementara yang terletak agak jauh dari bangunan ponpes utama. "Kami mulai mikir, ini harus segera diakhiri penderitaan ini (tumpukan sampah di mana-mana dan tidak terangkut)," ucapnya kepada reporter detikX. Kegelisahan Anis dan rekan-rekannya di An-Nur lambat laun memperoleh jawaban. Pemerintah Desa Panggungharjo, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama DIY, dan Universitas NU Yogyakarta menggelar Program Pesantren Ekonomi Madani Atasi Sampah (Pesantren Emas). Di program itu, An-Nur turut diundang dan memperoleh berbagai pelatihan terkait pengolahan sampah dan ekonomi sirkular.
  • 44. Page 44 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 Dari sana, Anis dan para santri membangun bank-bank sampah sederhana di tiap asrama. Harapannya, sampah dapat dipilah dan dikumpulkan dengan baik. Dari tempat itu, sampah akan diangkut ke tempat pengolahan akhir milik pondok. Sampah organik berupa sisa makanan akan diumpankan ke maggot. Larva lalat yang mengkonsumsi bahan-bahan organik itu dapat dipanen secara rutin. Hasilnya dijual kepada para pengepul untuk dijadikan pakan ternak. Nilai jualnya akan meningkat jika maggot dikeringkan untuk dijadikan pakan ikan. Sampah anorganik juga disortir dan dijual. Residu sisanya dikremasi menggunakan sistem pembakaran tertutup yang relatif sangat minim asap dan residu. "Saat ini kami masih fokus ke sampah organik karena itu yang paling banyak. Kalau sampah anorganik tidak akan busuk. Tapi, kalau organik, kan cepat busuk, jadi harus segera ditangani," tuturnya. Ia mengatakan pihaknya akan terus belajar untuk dapat mengolah sisa-sisa residu dan hasil pembakaran yang belum memiliki nilai ekonomis untuk saat ini. Ia yakin, ke depan, semua sampah di An-Nur akan dapat diolah menjadi komoditas yang memiliki nilai ekonomis. Saat ini, PSM Asri mampu mengolah setidaknya 400-600 kilogram sampah per hari. Upaya ini berhasil meniadakan biaya yang biasanya digunakan untuk membayar pengangkutan sampah oleh DLH sebesar Rp 900 ribu hingga Rp 1 juta. Pengelolaan sampah itu dikerjakan langsung oleh para santri. Saat saya berkunjung, tampak beberapa santri sedang menyusun perangkat sederhana pengeringan sampah. Tidak hanya memilah sampah, mereka juga harus mengelola ternak maggot serta menjaga alat pembakaran. Untuk itu, mereka harus berjibaku dengan panas dan bau yang tak sedap. "Makanya kami sering bercanda, yang bertugas di insinerator ini disebut ahli neraka, karena panas sekali," ujarnya. Tak cuma-cuma, mereka yang bekerja di PSM Asri juga mendapatkan upah. Hal itu karena, dari penjualan maggot saja, mereka dapat meraup uang hingga jutaan rupiah. Dalam satu bulan, maggot itu dapat dipanen dua kali. Sisa-sisa kotoran dan bekas ternak maggot juga digunakan sebagai media tanam serta pupuk. Di sisi lain, menurut Anis, segala upaya yang dilakukan An-Nur sampai hari ini tak mendapat bantuan dari pemerintah daerah. Selama ini mereka justru banyak dibantu oleh berbagai komunitas sipil. Bahkan ia mengatakan, telah 'bercerai' dengan DLH setempat.
  • 45. Page 45 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 "Sudah, kami sudah cerai. Per September lalu kami sudah kirim surat ke DLH bahwa kami tidak perlu diangkut lagi sampahnya. Karena sampah di sini habis kami kelola secara mandiri," ucapnya. Warga sekitar pondok pesantren, terang Anis, justru mulai tertarik untuk bergabung dengan sistem pengolahan milik An-Nur. Beberapa warga yang sudah bergabung melakukan pemilahan sampah dan menyerahkannya ke PSM Asri untuk diolah. Proses pengolahan sampah organik untuk dijadikan pakan bagi maggot yang sedang dibiakkan. Foto: dok. PSM Asri An-Nur An-Nur tak sendiri. Beberapa santri di Asrama Putri Al-Munawir, Krapyak, juga melakukan upaya mandiri serupa. Asrama R2 yang ditempati oleh lebih dari 200 santriwati itu menghasilkan sampah sekitar lebih dari 1 ton tiap bulan. Krisis sampah di DIY membuat mereka harus memutar otak menangani tumpukan sampah. Atas bantuan program Pesantren Emas, beberapa santri ditunjuk sebagai koordinator untuk mengikuti serangkaian pelatihan pengolahan sampah. Meski begitu, tak seperti An-Nur, yang memiliki cukup lahan untuk membangun sistem pengolahan mandiri, Al Munawir punya lahan tersebut. Beberapa asrama dibangun secara berdempetan. Karena itu, para santri hanya berfokus pada pemilahan sampah. Sedangkan pengolahan sampah dibantu oleh pengolahan sampah terpadu yang dimiliki oleh Desa Panggungharjo. "Kalau di tempat kami ya sampai ke tahap pemilahan itu. Karena kami ya keterbatasan lahan dan karena kami kan santrinya sambil kuliah," ucap Fifah selaku koordinator pengelolaan sampah di Al-Munawir saat berbincang dengan reporter detikX. Perkara memilah sampah, kata Fifah, ternyata tak sederhana. Butuh tenaga ekstra baginya mengajak rekan-rekannya disiplin memilah sampah. Terlebih ia mengaku hanya santri biasa yang tidak memiliki banyak wewenang
  • 46. Page 46 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 struktural di pondok pesantren. Ia sempat mendapat penolakan di asrama lain, tetapi saat ini upaya pemilahan sampah itu tetap berjalan di asramanya. Dengan memilah sampah tersebut, biaya yang dikeluarkan untuk pengangkutan sampah diharapkan dapat ditekan. Saat saya datang, beberapa sampah anorganik, seperti plastik dan kertas, ditumpuk rapi di depan asrama. Tak tercium bau menyengat karena sampah- sampah itu telah dipilah. Menurut Fifah, ia dan rekan-rekan asramanya sempat menjual beberapa jenis sampah hingga satu truk kecil. Walaupun menghasilkan uang tak seberapa, upaya itu berhasil menjaga lingkungan tetap bersih di saat rantai pengangkutan sampah yang dikelola pemerintah masih lumpuh sementara. Direktur BUMDes Pengung Lestari Panggungharjo, Ahmad Arief Rohman, membenarkan krisis sampah di DIY mendorong pihak desa mencetuskan program Pesantren Emas. Kebetulan di sekitar Panggungharjo terdapat banyak komunitas santri dan pondok pesantren. Dengan pelatihan dan pendampingan, Pesantren Emas diharapkan mampu memastikan sampah yang ada dapat ditekan jumlahnya dan dikelola dengan baik tanpa bergantung pada pemerintah daerah serta keberadaan TPA Piyungan. Upaya itu diklaim sangat membantu terutama saat TPA Piyungan belum bisa beroperasi maksimal. "Selama ini kami menampung sampah dari tiga hingga empat pondok pesantren di sekitar sini," kata Arief kepada reporter detikX. Arief berujar sampah yang masuk ke desanya tidak sekadar ditumpuk, tetapi diolah secara maksimal. Sampah-sampah itu dikelola oleh Kelompok Usaha Pengolahan Sampah (Kupas) Panggungharjo. Dalam sehari, ada 3-4 ton sampah yang masuk ke Kupas, dari Desa Panggungharjo dan sekitarnya. Di Kupas, sampah dipilah menjadi empat jenis yang memiliki nilai jual, yaitu berbagai jenis plastik (dari botol hingga kemasan saset), kaca, logam, dan kertas. Dari keempat jenis itu, dalam sebulan Panggungharjo dapat memperoleh pemasukan Rp 30-40 juta. Adapun sampah organik dijual ke industri maggot dan ada juga yang dijadikan media tanam maupun kompos. "Hanya residu berupa sisa bangunan dan kain yang belum bisa kami olah. Selain itu yang jadi residu, residu kecil yang tersisa, termasuk plastik, bisa kami lebur untuk dijadikan paving block atau bahan bangunan alternatif," ujarnya. Project Officer Pesantren Emas Aris Kusumo Diantoro mengatakan program tersebut berangkat dari keprihatinan terkait kondisi TPA Piyungan yang sudah berulang kali kelebihan beban. Dimulai sekitar awal tahun ini, Pesantren Emas diikuti oleh perwakilan dari 10 pondok pesantren yang mayoritas berasal dari
  • 47. Page 47 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 DIY. Selanjutnya pelatihan yang digelar Pesantren Emas diikuti 20 perwakilan ponpes di DIY. Pos bank sampah khusus botol plastik di kompleks Pondok Pesantren An-Nur. Foto: dok. PSM Asri An-Nur Para perwakilan dari ponpes tersebut memperoleh berbagai pelatihan pembekalan terkait pengolahan sampah selama enam bulan. Pada periode itu, para santri juga diikutkan dalam magang pengolahan sampah di fasilitas Kupas Panggungharjo. Setelah itu, mereka diminta merancang sistem atau konsep pengolahan sampah yang paling sesuai yang dapat diaplikasikan di ponpes masing-masing. Setelah disusun, konsep-konsep itu akan dipresentasikan di hadapan pengurus pondok pesantren untuk kemudian diterapkan. Saat ini, secara berkala, tim Pesantren Emas akan melakukan kontrol dan evaluasi atas jalannya sistem pengolahan tersebut. Salah satu kunci utama penanganan sampah di ponpes, terang Aris, adalah adanya kebijakan tegas dari pengelola. Kesadaran dari para santri untuk mengolah sampah harus didukung oleh para petinggi ponpes. Tanpa itu, proses manajemen sampah di lingkungan ponpes tidak akan maksimal. Ia mencontohkan, salah satu ponpes yang paling cepat menerapkan pengolahan sampah terpadu adalah An-Nur di Bantul. Di ponpes tersebut, para pengurusnya aktif melakukan terobosan dan inisiatif. "Kami latih mereka, bagaimana mengolah sampah di pondok pesantren, kemudian kami undang juga para pengasuhnya. Kenapa para pengasuh ini
  • 48. Page 48 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 kami undang? Karena ada faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan atau kesuksesan pengelolaan sampah pondok pesantren, yaitu faktor kebijakan," terang dosen UNU Yogyakarta tersebut. Sampah memang menjadi persoalan rumit hampir di tiap daerah. Pengelolaan sampah juga tak kunjung menemui titik terang di tingkat nasional. Jumlah timbunan sampah di Indonesia mencapai angka 21,1 juta ton. Rinciannya, 65,71 persen (13,9 juta ton) dapat terkelola, sedangkan sisanya 34,29 persen (7,2 juta ton) belum terkelola dengan baik. Data tersebut dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2022, hasil input dari 202 kabupaten/kota di Indonesia. Adapun pemerintah di berbagai daerah seharusnya tak membiarkan atau hanya melihat dari kejauhan ketika kelompok masyarakat sipil berjibaku melawan krisis sampah. Berdasarkan UU 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah, pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib membiayai penyelenggaraan pengelolaan sampah. Pembiayaan tersebut berasal dari APBN dan APBD. Pemerintah pusat dan daerah dapat memberikan kompensasi kepada masyarakat, akibat dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan penanganan sampah di tempat pemrosesan akhir. Kompensasi yang dimaksud berupa relokasi, pemulihan lingkungan, biaya kesehatan, pengobatan, dan kompensasi dalam bentuk lain. Naskah ini merupakan bagian dari program beasiswa peliputan "Penanganan Sampah Plastik dengan Konsep Ekonomi Sirkular” yang diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Independen Jakarta. Reporter: Ahmad Thovan Sugandi Penulis: Ahmad Thovan Sugandi Editor: Dieqy Hasbi Widhana Desainer: Luthfy Syahban https://news.detik.com/x/detail/spotlight/20231114/Geliat-Santri-Tangani- Krisis-Sampah-Yogyakarta/
  • 49. Page 49 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 14 Nov UN Environment Programme @UNEP · 14 Nov In the face of the growing plastic crisis, the international community is gathering in Nairobi this week for negotiations on a global #PlasticsTreaty to #BeatPlasticPollution. Here’s what to expect: https://bit.ly/3MDDZVZ #INC3 13 NOV 2023 STORY NATURE ACTION What to expect during pivotal talks to end plastic pollution Photo: UNEP/Ahmed Nayim Yussuf Negotiators will gather in Nairobi, Kenya, from 13-19 November for the latest in a series of talks designed to forge a legally binding global instrument to end plastic pollution. The discussions, which represent the third session of what is known as the International Negotiating Committee (INC-3), come with the world weathering what has been described as a plastic pollution crisis. Humanity produces around 430 million tonnes of plastic every year, two-thirds of which quickly becomes waste. Much of that ends up polluting land, sea and air while increasingly working its way into the human food chain. During INC-3, negotiators are expected to discuss an initial draft of a global instrument released earlier this year, to end plastic pollution. We spoke with the Executive Secretary of the INC Secretariat, Jyoti Mathur-Filipp, about the upcoming talks and why a global plastics treaty is so important. What is the goal of the INC process? Jyoti Mathur-Filipp (JMF): The aim is to complete negotiations by the end of 2024 on an international legally binding global instrument on plastic pollution, including in the marine environment.
  • 50. Page 50 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 Why is this process so important? JMF: Plastic pollution has a devastating effect on ecosystems, the climate, the economy and our health. The social and economic costs of plastic pollution range between US$300 and US$600 billion a year, yet plastic production has surged over the past 50 years and is expected to double over the next 20 years if no action is taken. RELATED STORY What to expect as negotiations to end plastic pollution kick off STORY Baby steps: How to reduce plastic nappy waste
  • 51. Page 51 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 STORY Plastic leaching into farmer’s fields at alarming rate: new report This marks the third session of the INC. What happened at INC-2? JMF: INC-2 took place in Paris earlier this year with more than 1,700 participants, including delegates from 169 UN Member States. They gave a mandate to the chair, with the support of the secretariat, to prepare a zero draft text of the global instrument ahead of INC-3. The zero draft was drafted based on a comprehensive approach that addresses the full life cycle of plastics, ranging from microplastics to the incentivization of non-plastic substitutes. What will happen at INC-3? JMF: INC-3 will be a crucial milestone to advance the consideration, understanding and articulation of some of the main elements of the future legally binding instrument, with the aim of mandating the development of the next iteration of the draft text of the instrument for consideration at INC-4, which will be held in April 2024 in Canada. The session will also feature 12 side events focusing on everything from promoting sustainable plastic production and consumption to socio- economic considerations in the transition to circular approaches to plastic. What needs to happen to tackle plastic pollution? JMF: We need to reduce the amount of plastics produced and eliminate single-use and short-lived plastic products. We also
  • 52. Page 52 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 need to transform our ‘throwaway economy’ to a ‘reuse economy,’ where reusing plastic products makes more economic sense than throwing them away. It is important to switch to non-plastic substitutes and plastic alternatives which do not have the potential for negative environmental and social impacts. This all must come before recycling, which only tackles the end of life of plastic rather than the root cause of pollution. What message do you have for participants in the INC process? JMF: We know that we have the science. We need to keep the Nairobi spirit and get the substantive discussions moving, for a global solution to be reached by the end of 2024. Ending plastic pollution is not a job for governments alone. Civil society, academia, youth and the informal sector are all part of the solution. We look forward to your active engagement and contribution to the process. To fight the pervasive impact of pollution on society, UNEP launched #BeatPollution, a strategy for rapid, large-scale and coordinated action against air, land and water pollution. The strategy highlights the impact of pollution on climate change, nature and biodiversity loss, and human health. Through science- based messaging, the campaign showcases how transitioning to a pollution-free planet is vital for future generations. TOPICS • Nature action • Resource efficiency • Plastic pollution • Circular economy • Pollution • Sustainable Development https://bit.ly/3MDDZVZ
  • 53. Page 53 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 14 November 2023 How is plastic pollution linked to poverty and development> Anjalo Acharya, who leads our work on marine plastic, explain on this episode of #ExpertAnswers and why the on going #PlasticTreaty in Kenya will be so significant. wrld,bg/fAfr50Q79Ea #INC3 #BeatPlasticPollution Sampah Jadi Berlian di Negeri Belerang Bondowoso Radar Digital - Selasa, 14 November 2023 | 15:20 WIB Hamidah Retno Wardani
  • 54. Page 54 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 SUSTAINABLE development goals atau SDGs (tujuan pembangunan berkelanjutan) merupakan tindak lanjut dari kesepakatan global sebelumnya, yaitu MDGs atau millennium development goals. SDGs terbentuk dengan kesepakatan pembangunan baru yang mendorong perubahan-perubahan ke arah pembangunan berkelanjutan berdasarkan hak asasi manusia untuk mendorong pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup. Terlaksananya SDGs juga diharapkan bisa menjawab ketertinggalan pembangunan negara-negara di seluruh dunia, baik di negara maju maupun negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Salah satu target SDGs yang dilakukan Indonesia saat ini adalah mencapai manajemen berkelanjutan dan penggunaan yang efisien dari sumber daya alam. Mengurangi separuh jumlah dari sampah pangan global perkapita pada tingkat retail dan konsumen. Meraih manajemen ramah lingkungan dari bahan kimia dan limbah lainnya sepanjang siklus hidupnya, secara substansial mengurangi produk limbah melalui tindakan pencegahan, pengurangan, daur ulang dan penggunaan kembali, serta mendorong perusahaan mengadopsi praktik-praktik yang berkelanjutan. Indonesia merupakan negara yang aktif dalam menyoroti permasalahan lingkungan dan limbah di masyarakat. Menurut Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Tahun 2022, Indonesia mencapai 18,30 juta ton per tahun untuk angka timbulan sampah. Hal ini masih tinggi dibandingkan dengan angka pengurangan timbulan sampah yang mencapai 4,89 juta ton per tahun. Sedangkan penanganan sampah masih sekitar 9,25 juta ton per tahun. Apalagi masih terdapat sekitar 4,15 juta ton per tahun sampah yang membutuhkan pengelolaan. Di tingkat provinsi, Jawa Timur menyumbangkan sampah plastik sekitar 5,8 juta ton per tahun dengan komposisi harian sekitar 16,100 ton per hari. Bondowoso merupakan kabupaten yang sedang menggalakkan pariwisata dan tentunya akan berdampak pada peningkatan
  • 55. Page 55 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 kunjungan wisatawan. Semakin meningkat kunjungan wisatawan, maka akan berdampak pada jumlah timbulan sampah dan sistem pengelolaan utamanya di daerah pariwisata. Permasalahan sampah yang sering muncul di daerah wisata contohnya kesadaran wisatawan lokal yang masih rendah untuk turut andil menjaga kelestarian lingkungan dari dampak sampah. Sejalan dengan penelitian Dimas Muliyanto tahun 2022 yang berjudul “Pemanfaatan Limbah Plastik Menjadi Produk Kreatif Sebagai Media Pembelajaran” yang menyatakan bahwa sangat disayangkan dengan tingginya angka produksi plastik, tidak dibarengi dengan membaiknya tingkat kesadaran masyarakat dalam mengelolanya. Terbukti pada tahun 2020, produksi sampah di Kabupaten Bondowoso sebanyak 287.18 ton per hari dan 104,819.19 ton per tahun. Terutama mengenai pengelolaan sampah yang dihasilkan setiap harinya. Sarana dan prasarana sampah yang masih minim juga jadi persoalan. Sebab, dalam sehari, sampah yang dihasilkan oleh masyarakat bisa mencapai 60 ton. Seluruhnya masuk ke TPA Taman Krocok. Berangkat dari permasalahan tersebut tulisan ini memiliki tujuan untuk menganalisis kebermanfaatan sampah, baik organik dan anorganik, dalam nilai sosial dan ekonomi yang memerlukan strategi dan implementasi berbasis continue research di Kabupaten Bondowoso. Terdapat dua komponen penting pada konsep continue research yang dapat dilakukan, yaitu social activity research dan market research. Social activity research dapat dilakukan dengan kegiatan berbasis sosial yang bisa menarik perhatian masyarakat untuk ikut serta dan aktif dalam pengelolaan sampah. Selanjutnya, penerapan market research yaitu dengan memasarkan barang yang telah didaur ulang dari sampah melalui media sosial (Whatsapp, Facebook, Instagram, Twitter, Website) dan market place platform (Shopee, Lazada, Tokopedia, bli-bli.com). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Fadhli, Nurmalasari, dan Fitrisia (2021), pemasaran produk daur ulang sampah melalui e-
  • 56. Page 56 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 commerce memiliki kegunaan kualitas informasi, kualitas interaksi, dan kepuasan pengguna dengan persentase lebih dari 80 persen dengan interpretasi hasil presentasi sangat puas. Selanjutnya permasalahan sampah juga dapat diatasi melalui kerja sama dengan stakeholder setempat. Tak dapat dimungkiri bahwa kebijakan dari birokrasi sangat dibutuhkan untuk membentuk dan menentukan sistem pengelolaan sampah di suatu wilayah. Diimbangi dengan self development, baik secara personal ataupun komunitas. Tidak hanya di tingkat birokrasi, tetapi juga di tingkatan NGO (non- govermental organization). Hal ini juga didukung oleh pemerintah dengan menerbitkan Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Sampah di Kabupaten Bondowoso. Melalui undang-undang ini pemerintah daerah juga ikut serta dalam memfasilitasi kegiatan pengguna ulang, pendaur ulang, dan pemasaran produk-produk daur ulang. Maka komponen penting tersebut dapat menjadi solusi atas permasalahan sampah di Bondowoso sekaligus sebagai salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan derajat perekonomian masyarakat Bondowoso yang dikombinasikan dengan konsep circular economy dan green growth. Konsep ini mengusung pendekatan yang lebih terintegrasi dan komprehensif untuk menggabungkan faktor sosial dan lingkungan dalam proses ekonomi, demi mencapai pembangunan berkelanjutan. Selain mengurangi jumlah timbulan sampah, green growth berkontribusi terhadap terciptanya peluang untuk meningkatkan kesejahteraan sosial secara keseluruhan dengan membangun ekonomi hijau (green economy), dan akhirnya memungkinkan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Khususnya di Bondowoso. *) Penulis adalah dosen Prodi D-III, Keperawatan Universitas Bondowoso.
  • 57. Page 57 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 Editor: Radar Digital Tags opini bondowoso https://radarjember.jawapos.com/opini/793284315/sampah-jadi-berlian-di- negeri-belerang-bondowoso Ilustrasi : Edi Wahono Desa Berdaya Perangi Sampah Jogja Dengan sumber daya yang terbatas, Desa Panggungharjo di Bantul mampu mengolah sampah dan meraup pundi uang menjanjikan. Di sisi lain, desa ini mampu lepas dari ketergantungan terhadap TPA Piyungan. Rabu, 15 November 2023 Saat pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta kalang kabut karena darurat pengelolaan sampah, warga berinisiatif mengelola sendiri limbah domestik. Mereka merintis Kelompok Usaha Pengolahan Sampah (Kupas) di Panggungharjo, Bantul. Sebuah lahan kosong yang sebelumnya merupakan lokasi pembuangan sampah liar mereka sulap menjadi tempat pemilahan sampah yang rapi. Sejak 2020, mereka tak lagi mengandalkan Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Regional Piyungan—yang berulang ditutup karena kelebihan kapasitas. Kini Kupas memiliki 43 pekerja, yang terdiri atas warga desa dan delapan warga binaan dinas sosial setempat.
  • 58. Page 58 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 Mereka mengoperasikan berbagai alat pemilah sampah. Mulai tiga mesin conveyor, lima unit alat pencacah, dua buah mesin pres, satu unit insinerator, sebuah mesin pengering organik, mesin ayak, dan enam unit kendaraan pengangkut sampah. "Kami bikin satu standardisasi, masalah sampah akhirnya tuntas di dalam desa, tanpa mengandalkan Piyungan. Nah, mulai saat itu pengelolaan sampah Panggungharjo itu makin kuat," kata Direktur BUMDes Panggung Lestari Panggungharjo Ahmad Arief Rohman kepada reporter detikX. Kupas menerapkan sistem berlangganan bagi sekitar 2.000 warga. Tiap pelanggan dikenai biaya Rp 1.500 per kilogram sampah yang jatuh tempo setiap tanggal 19. Dengan harga itu, para petugas Kupas akan menjemput ke tiap rumah pelanggan. Warga yang mengantarkan sampahnya secara langsung dikenai biaya lebih murah, yaitu Rp 550. Semua proses itu dapat dipantau melalui aplikasi yang diberi nama Pasti Angkut. Kupas, lanjut Arief, memberikan ‘bonus’ kepada warga yang berkenan memilah sampahnya. Biasanya akan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu organik, anorganik yang memiliki nilai jual, dan residu. Jika berkenan memilah, hanya residu yang akan ditimbang untuk dikenai biaya angkut. "Yang organik kita angkut secara gratis, yang ini (memiliki nilai ekonomis) kita beli. Kalau misal tidak dipilah, tercampur, semuanya kita timbang dan harus membayar penuh," ucapnya. Depo dan TPS yang tutup di belakang Gereja Kota Baru dan Dekat Pasar Lempuyangan. Foto : Ahmad Thovan Sugandi/detikX Dalam sehari, ada sekitar 3-4 ton sampah yang masuk ke Kupas. Sampah itu mayoritas berasal dari Desa Panggungharjo dan sekitarnya. "Kami lumayan sudah detail, plastik kami bagi menjadi 18 jenis. Kami tidak pernah kesulitan menjual hasil pengolahan Kupas," ucapnya.
  • 59. Page 59 of 230 Plastik & Sampah: Pantauan November 2023 Arief sempat menunjukkan salah satu produk yang dibuat dari residu sampah yang telah dilebur. Produk tersebut menyerupai paving block atau batu bata solid dan digunakan sebagai bahan bangunan alternatif. Satu buah bata dibuat dari sekitar 2,5 kilogram residu sampah plastik. Saat ini mereka tengah mengerjakan 32 ribu pesanan bata plastik. Satu buah bata plastik dihargai Rp 10 ribu. Susahnya Mencapai Target Pengurangan Sampah Banyaknya volume sampah yang melebihi kapasitas daya tampung harian membuat TPA Piyungan berulang ditutup. Per Juli 2023, tinggi tampungan sampah di Zona A dan B telah mencapai 140 meter dan melebihi kapasitas. Menurut Pergub 123/2018, ada target pengurangan sampah yang telah ditetapkan tiap tahun dari 2018 hingga 2024. Untuk tahun ini, pengurangan sampah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota di DIY ditargetkan hingga 27 persen. Sayangnya, target itu hingga hari ini belum tercapai. Dikutip dari laman resmi Pemerintah Provinsi DIY, kapasitas tampung TPA Piyungan didesain dapat menampung sampah 650 ton per hari. Namun volume sampah masuk dari Kota Yogyakarta, Bantul, dan Sleman di atas 700 ton per hari. Pada 2022, sampah yang masuk rerata 747 ton per hari. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul Ari Budi Nugroho mengaku saat ini sampah yang ada di wilayahnya sebagian besar masih harus dibuang ke TPA Piyungan. Selama bertahun-tahun penanganan sampah hanya berfokus pada pengangkutan dan pembuangan sampah ke TPA Piyungan. Untuk itu, akan dibangun tempat pengelolaan sampah terpadu di tingkat kelurahan. Persis seperti yang sudah dirintis jauh oleh Pemerintah Desa Panggungharjo. "Terkait dengan hal itu, kami sebenarnya sudah mulai membangun, cuma masih dalam berproses ini, tahun 2023, dan ini nanti 2024 kami juga pemerintah akan mengalokasikan anggaran juga untuk pembangunan TPST," kata Budi kepada reporter detikX. Baca Juga : Geliat Santri Tangani Krisis Sampah Yogyakarta Proses sortir dan pemilahan sampah di Kupas Panggungharjo. Foto : Dok. Pemerintah Desa Panggungharjo