SlideShare a Scribd company logo
1 of 154
Download to read offline
Page 1 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Plastik dan Sampah:
Pantauan bulan Januari 2024
Oleh: Riza V. Tjahjadi
Silahkan cari juga di https://Pdfhost.io
laporan yang sama sejak April lalu
Para peneliti di Cornell Univerity , mengembangkan alat baru melalui
prototipe robot yang berfungsi untuk menghimpun mikroplastik
dari permukaan laut, sungai, maupun danau.
Para peneliti di Rensselaer Polytechnic Institute telah mengembangkan
strain bakteri yang dapat mengubah sampah plastik menjadi sutra laba-laba
yang dapat terbiodegradasi dengan berbagai kegunaan.
korporasi kosmetik di wilayah Uni Eropa untuk kecantikan harus membayar
lebih untuk membersihkan polusi mikroplastik setelah negosiator UE
mencapai kesepakatan baru untuk mengolah limbah
Keripik sampah, hasil pengolahan sampah dari TPST Tamanmartani, ke PT
Solusi Bangun Indonesia (SBI) pabrik Cilacap akan berlanjut
! Januari 2024
[Press Release]
*Sampah Malam Tahun Baru 2024 di Jakarta 130 Ton*
JAKARTA -- Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep
Kuswanto, mengungkapkan jumlah sampah yang terkumpul selama
malam perayaan tahun baru 2024 di seluruh Jakarta mencapai 130 ton.
"Jumlah ini merupakan jumlah terbesar setelah melewati masa pandemi.
Tahun lalu sebanyak 74 ton. Sedangkan sebelum pandemi, pada
pergantian tahun 2019 ke 2020 sampah mencapai 125 ton. Tadi malam
sampah mencapai 130 ton dari seluruh Jakarta dan khusus dari sepanjang
jalan Sudirman-Thamrin terkumpul 32 ton sampah,” ungkap Asep, Senin
(1/1).
Asep mengungkapkan, pihaknya menargetkan sampah-sampah tersebut
harus selesai ditangani pukul 04.00 WIB atau sebelum subuh pada tanggal
1 Januari 2024 ini.
Page 2 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
"Kami menerjunkan 3.180 petugas untuk menjaga kebersihan di lokasi-
lokasi perayaan tahun baru di Jakarta. Petugas kebersihan dibagi menjadi
4 shift tanpa henti," kata Asep.
Ia juga mengapresiasi kerja keras petugas kebersihan yang telah berhasil
membersihkan sampah-sampah di titik keramaian perayaan tahun baru di
Jakarta.
"Kami juga ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
bekerjasama dengan DLH. PPSU, Para petugas Satpol PP, Dishub,
Distamhut, semua bahu-membahu untuk membuat Jakarta kinclong lagi,”
ujarnya.
Asep menambahkan, sampah-sampah tersebut diangkut untuk diolah di
TPS 3R.
Sumber grup WA Forum Jakarta Bebas Sampah 1 Januari 2024
2 Januari 2024
Jokowi Peduli Pengelolaan Sampah
Mengunjungi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Refused
Derived Fuel (RDF) Cilacap, Jawa Tengah, hari ini, untuk melihat dari
dekat proses pengolahan sampah menjadi produk bahan bakar.
Proses pengolahan sampah di tempat ini dimulai dari pencacahan hingga
pengayakan. Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup setempat, sampah
yang terolah di TPST ini berasal dari 14 kecamatan di Cilacap.
Page 3 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Mesin RDF di TPST tersebut memiliki kapasitas pengolahan sampah
hingga 200 ton, tapi baru terolah 150 ton perhari. Nah, sampah yang
terolah ini mampu menghasilkan produk pengganti bahan bakar atau batu
bara hingga 60 ton perhari yang dimanfaatkan untuk bahan bakar tungku
pembakaran bagi pabrik semen.
Sumber: Cuitan di X (d/h Twitter)
Atasi Mikroplastik, Ilmuwan Kembangkan
Noor Faaizah - detikEdu
Rabu, 03 Jan 2024 09:00 WIB
Foto: Youtube: Cornell University
Jakarta - Polusi plastik telah menjadi masalah utama dalam lingkungan
hidup kita. Salah satunya adalah mikroplastik yang membahayakan bagi
ekosistem.
Partikel plastik kecil tersebut dapat terakumulasi dalam jaringan hewan,
termasuk dalam tubuh manusia, dan berpotensi menimbulkan dampak
buruk bagi kesehatan seperti kanker.
Menurut Dewan Ekonomi dan Sosial PBB melaporkan, sampah plastik
menyumbang sebanyak 80 persen dari polusi laut atau mencapai 10 juta
metrik ton plastik yang berakhir di laut.
Untuk itu, para ilmuwan pun mencoba mencari berbagai cara untuk
membersihkan lingkungan atas permasalahan mikroplastik ini.
Page 4 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Saat ini, alat pengumpul plastik sebagian besar mengandalkan jaring
penarik atau ban berjalan tetapi alat tersebut dinilai tidak mampu
mengambil seluruh mikroplastik.
Terbaru, para ilmuwan mengembangkan alat baru melalui prototipe robot
yang berfungsi untuk menghimpun mikroplastik dari permukaan laut,
sungai, maupun danau.
Baca juga: Kenapa Air Hujan Tidak Boleh Diminum? Ini Kata Studi
Baca juga: Kenapa Beras Harus Dicuci Sebelum Diolah? Begini Kata Studi
Solusi Kreatif yang Terinspirasi dari Gerak Siput
Dilansir dari laman resmi Cornell University, prototipe ini dinilai menjadi
solusi yang unik dan kreatif karena pembentukannya terinspirasi dari
bentuk siput apel Hawaii (Pomacea canaliculate).
Siput akuarium umum ini menggunakan gerak kaki bergelombangnya
untuk menggerakkan aliran air ke permukaan kemudian menyedot partikel
makanan yang mengambang.
Dengan konsep serupa, Sunghwan Jung bersama rekan-rekannya,
mengembangkan desain robot yang dapat memompa permukaan air
secara bebas dan optimal dengan kaki berbentuk karpet bergelombang.
"Kami terinspirasi oleh cara siput mengumpulkan partikel makanan di
muka (air), untuk merekayasa perangkat yang dapat mengumpulkan
mikroplastik di permukaan air," kata Sunghwan Jung, direktur studi
pascasarjana di College of Agriculture and Life Sciences (CALS).
Para peneliti menggunakan printer 3D untuk membuat lembaran fleksibel
seperti karpet yang mampu melakukan gerak gelombang itu.
Bagian bawah prototipe atau struktur heliks di lembaran tersebut berputar
seperti pembuka botol sehingga memungkinkan karpet menciptakan
gelombang berjalan di atas air.
Perlu Perkembangan Prototipe Lebih Lanjut
Modifikasi dari prototipe yang mereka susun masih perlu mengalami
peningkatan, khususnya untuk persiapan pengaplikasian robot yang
mampu digunakan secara langsung di laut, danau, atau sungai.
Jung bersama rekan-rekannya menilai bahwa analisis gerak fluida menjadi
kunci dari penelitian ini, karena aliran fluida berfungsi untuk
mengkarakterisasi perilaku pemompaan.
Melalui penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Communication pada 25
November 2023, diketahui gerak fluida dalam sistem pemompaan cairan
yang didasarkan pada gerak siput ini terjadi secara terbuka ke udara.
Page 5 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Di sisi lain, para peneliti juga mencoba menghitung sistem pemompaan air
yang terjadi secara tertutup yang menggunakan tabung untuk menyedot
air dan partikel.
"Melalui analisis asimtotik persamaan film tipis yang memperhitungkan
gravitasi dan tegangan permukaan, kami memperkirakan kecepatan
optimal yang diamati yang memaksimalkan pemompaan," tulis para
peneliti.
Namun, metode pompa tertutup ini memerlukan masukan energi tinggi
untuk beroperasi. Oleh karena itu, sistem terbuka seperti siput jauh lebih
efisien.
"Misalnya, prototipenya, meskipun kecil, hanya menggunakan listrik 5 volt
namun tetap efektif menyedot air," tutur Jung.
Selain itu, Jung juga mengingatkan bahwa prototipe yang menggunakan
baterai dan motor akan menambah berat sehingga perlu memasang alat
pengapung ke robot agar tidak tenggelam.
Baca juga:
Ngeri! Pencemaran Mikroplastik Ternyata Sudah Sampai Awan
Simak Video "Saat Robot Uji Coba Sparring dengan Manusia"
(faz/faz)
mikroplastik inovasi robot siput cornell university
Rekomendasi untuk Anda
Baca artikel detikedu, "Atasi Mikroplastik, Ilmuwan Kembangkan Robot yang
Terinspirasi dari Siput" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-
7121254/atasi-mikroplastik-ilmuwan-kembangkan-robot-yang-terinspirasi-
dari-siput
4 Januari 2023
Sambut Tahun 2024, AMPHIBI Salurkan Minyak
Bekasi-AMPHIBI.NET//
Mengawali tahun 2024 ini, Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan
Hidup & B3 Indonesia ( Amphibi) menyalurkan bantuan minyak goreng ke
sejumlah pemulung di sekitar TPA Burangkeng Kab.Bekasi Jawa Barat
pada,Kamis (04-1-2024).
Page 6 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Dalam penyaluran minyak goreng tersebut Amphibi bekerjasama dengan
Yayasan Hatta Kali Soka sebagai lembaga sosial yang berperan aktif
dalam memperhatikan kesejahteraan masyarakat yang terdampak adanya
TPA BURANGKENG.
Narman, S.Sos sebagai ketua Yayasan HKS yang didampingi Ridho
menyampaikan, bahwa dirinya sangat mengapresiasi lembaga pemerhati
lingkungan hidup Amphibi yang peduli dengan kondisi kesejahteraan
pemulung.
Para pemulung yang notabene mereka ikut mengurangi sampah se-
Kabupaten Bekasi merasa diperhatikan dan terbantu juga ekonominya,
"ucap Narman.
Dirinya berharap kedepannya kegiatan Amphibi ini terus
berkesinambungan dan menjadi contoh untuk lembaga lain dalam
memperhatikan masalah sosial ekonomi dan lingkungan di sekitar TPA
Sampah BURANGKENG.
Ditempat terpisah ketua umum AMPHIBI Agus Salim Tanjung So,Si
menyampaikan bahwa kegiatan ini kerjasama AMPHIBI dengan PT.Mikie
Oleo Nabati Industri Plant Bekasi dalam pendistribusian Tanggung Jawab
Sosial Lingkungan (TJSL).
Semoga kegiatan ini akan kita jadwalkan 2 kali dalam 1 Tahun, "tutup
Agus ST.
(red-ridho,Amphibi)
[4/1 19.10] +62 821-3084-5668: *Sambut Tahun 2024, Amphibi Salurkan
Minyak Goreng ke Pemulung TPA
Burangkeng* https://www.ambaritanews.com/2024/01/sambut-tahun-2024-
amphibi-salurkan.html
[4/1 20.33] +62 813-2799-9917: https://jelajahperkara.com/awali-tahun-
2024-amphibi-menyalurkan-minyak-goreng-ke-pemulung-tpa-burangkeng/
[4/1 20.33] +62 813-2799-9917: https://dnaberita.com/amphibi-salurkan-
minyak-goreng-ke-pemulung-tpa-burangkeng/
[4/1 20.33] +62 813-2799-9917: Sambut Tahun 2024, AMPHIBI Salurkan
Minyak Goreng ke Pemulung TPA Burangkeng
- https://mediapurnapolri.net/2024/01/04/sambut-tahun-2024-amphibi-
salurkan-minyak-goreng-ke-pemulung-tpa-burangkeng/
[4/1 20.33] +62 813-2799-
9917: https://www.mediarakyatnusantara.online/2024/01/sambut-tahun-
2024-amphibi-salurkan.html
Page 7 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
[4/1 20.33] +62 813-2799-9917: Sambut Tahun 2024, AMPHIBI Salurkan
Minyak Goreng ke Pemulung TPA Burangkeng
- https://cakrabhayangkaranews.com/sambut-tahun-2024-amphibi-
salurkan-minyak-goreng-ke-pemulung-tpa-burangkeng/
[4/1 20.33] +62 813-2799-9917: https://www.wartaexpress.com/sambut-
tahun-2024-amphibi-salurkan-minyak-goreng-ke-pemulung-tpa-
burangkeng/
[4/1 20.33] +62 813-2799-9917: *Sambut Tahun 2024, Amphibi Salurkan
Minyak Goreng ke Pemulung TPA
Burangkeng* https://www.ambaritanews.com/2024/01/sambut-tahun-2024-
amphibi-salurkan.html
[4/1 20.33] +62 813-2799-
9917: https://www.lintascakrawalanews.com/2024/01/04/sambut-tahun-
2024-amphibi-salurkan-minyak-goreng-ke-pemulung-tpa-burangkeng/
[4/1 20.33] +62 813-2799-9917: https://www.wartaexpress.com/sambut-
tahun-2024-amphibi-salurkan-minyak-goreng-ke-pemulung-tpa-
burangkeng/
[4/1 20.33] +62 813-2799-9917: *Sambut Tahun 2024, Amphibi Salurkan
Minyak Goreng ke Pemulung TPA
Burangkeng* https://www.ambaritanews.com/2024/01/sambut-tahun-2024-
amphibi-salurkan.html
[4/1 20.33] +62 813-2799-
9917: https://www.sigerindo.com/2024/01/sambut-tahun-2024-amphibi-
salurkan.html?m=1
[4/1 20.33] +62 813-2799-
9917: https://www.sigerindo.com/2024/01/sambut-tahun-2024-amphibi-
salurkan.html
[4/1 20.34] +62 813-2799-9917: Mengawali tahun 2024 ini, Amphibi
Salurkan Bantuan Migor Kepada
Pemulung https://liputansaturiau.com/read/news/2024-01-04-mengawali-
tahun-2024-ini-amphibi-salurkan-bantuan-migor-kepada-pemulung
Page 8 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
7 Januari 2023
Recycling & plastic
Video di grup WA Dewan Pwesampahan Nasional 7 Januari 2024
Tanggapan
Recycling & plastic properties - Useful
information shared by Pak @Willy Tandiyo:
Page 9 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Jenis dan sifat plastik dalam konteks untuk identifikasi
Proven! Plastik harus difahami dg baik sebelum kita mencari solusi utk
mengatasi limbahnya. Plastik bukan hanya Polypropelene dan Ethylene,
namun ada Nylon, PBT, SAN, PS, PC, PET, PVC, ABS dan lain lain.
Masing2 punya karakter yg berbeda beda dan kegunaan yg juga berbeda
beda. Ada yg density dibawah 1 (floating in the Water) dan ada yg diatas
1.
Ada yg bersifat self extinguish apa bila dibakar, ada yg tahan panas, dll
dll.
Belum lagi setiap tahun muncul varian varian baru dan juga teknologi
permesinan didalam pengkonversian juga semakin rumit, sekarang sdh
ada mesin yg bisa membuat kantung hingga 9 layers.
Belum lagi teknik pembentukan bukan cuma dg injeksi atau tiup, tetapi dg
rotomolding yg memungkinkan pembuatan tandon dg layers plastik yg
beda.
Getting complicated.
Maka dari itu, perlu adanya redesign pada produk2 tertentu agar yg bisa
disederhanakan janganlah dibuat complicated agar masih punya high
value untuk didaur ulang.
Contoh penyederhanaan ini sdh dilakukan oleh Coca cola dan Danone dg
kemasan tanpa label. Walau label ini sekarang sdh menggunakan bahan
plastik PP yg mengapung diair(memudahkan proses penggilingan utk
memisahkan PET yg tenggelam diair) bayangkan dulu label ini terbuat dari
PVC yg ikut tenggelam bareng PET saat digiling? Padahal kedua jenis
plastik ini “bermusuhan”.
Page 10 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Saya pernah berbincang ttg hal ini dg alm Bapak Nabil M ditahun 90’an,
baru diera skrg label ini beralih kePP utk kemasan air mineral. Tetapi label
PVC ini masih banyak ditemui dibotol botol lainnya.
Mengenali value dan sifat plastik serta aplikasi penggunaannya akan
sangat membantu kesuksesan circular economy dari plastik, dan juga bisa
me redesign kemasan/produk yg lebih ramah daur ulang.
Tentu tidak mungkin semuanya bisa di redesign, spt penggunaan plastik
utk kepentingan kesehatan dan militer misalnya, tetapi jumlahnya relatif
sangat kecil.
Dan:
Yg lupa saya sebut adalah adanya pelbagai filler yg dipakai untuk tujuan2
yg berbeda beda, ada yg utk reinforcement ada yg utk rigiditas, dll. Dg
adanya unsur filler ini, identification dg menggunakan PIF ( Plastic
Identification Flowchart ) hanya untuk plastik yg belum ada tambahan
fillernya
...
Pengantar url
Penjelasan ttg plastik yg tenggelam diair itu banyak ada disini
: Look at this post on
Facebook https://www.facebook.com/share/p/YfGiJcFF4SuzNdmn/?mibext
id=WiMSqg
Dari grup WA Dewan Petrsampahan Nasional 7 Januari 2023
TPA Kebon Kongok akan Ditutup, Sampah di
Penulis
10 Januari 2024
 Mataram (Suara NTB) – Pemerintah Provinsi NTB akan
menutup aktivitas pembuangan sampah di Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) sampah regional Kebon Kongok. Kebijakan ini justru
menimbulkan kecemasan atau dilema bagi Pemkot Mataram.
Pasalnya, beban anggaran untuk kebutuhan bahan bakar minyak
operasional kendaraan otomatis bertambah.
Page 11 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Seorang warga mencari botol dan kardus bekas di antara tumpukan sampah di
TPS Sandubaya pada, Selasa, 9 Januari 2024. Pemkot Mataram dilema dengan
ditutupnya TPAR Kebon Kongok dan dialihkan ke Sekotong. Pengalihan lokasi
pembuangan sampah berdampak pada peningkatan biaya operasional
kendaraan pengangkut sampah. (Suara NTB/cem)
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, H. Nizar
Denny Cahyadi ditemui pada Selasa, 9 Januari 2024
membenarkan bahwa aktivitas pembuangan sampah di TPA
Regional Kebon Kongok yang terletak di Desa Suka Makmur,
Kabupaten Lombok Barat akan ditutup selambat-lambatnya pada
bulan Juni atau Juli. Pembuangan sampah akan dipindah ke
wilayah Sekotong, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok
Barat. Kebijakan Pemprov NTB memindahkan lokasi pembuangan
sampah karena landfill atau lahannya penuh atau over capacity.
“Iya, kita sudah menerima surat terkait rencana penutupan TPA
Kebon Kongok. Paling lambat bulan Juni atau Juli,” terangnya.
Kebijakan ini akan menimbulkan masala. Denny mengaku,
kendalanya adalah jika dipindah ke Sekotong maka ada
peningkatan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) kendaraan
operasional pengangkut sampah. Sementara, pihaknya belum
mengalokasikan anggaran pada anggaran pendapatan dan belanja
daerah (APBD) murni 2024. Namun demikian, kebijakan ini akan
menjadi atensi Pemkot Mataram untuk mencari solusi.
Nizar Denny menambahkan, tempat pengolahan sampah terpadu
(TPST) Sandubaya diperkirakan mulai beroperasi pada bulan Mei
2024 sehingga dapat mengurangi sampah yang dibuang ke TPA
Kebon Kongok. Kemungkinan kebutuhan BBM kendaraan
operasional khusus Sandubaya dan Cakranegara bisa dialihkan
untuk menutupi kecamatan lain untuk membuang sampah ke TPA
di Sekotong. “Iya, mau tidak mau kita harus mengikuti membuang
sampah ke Sekotong,” tambahnya.
Page 12 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Kecuali, TPST di Kebon Talo di Ampenan telah beroperasi maka
tidak perlu lagi membuang sampah ke TPA walaupun hanya
membuang residunya saja.
Denny menjamin walaupun TPAR Kebon Kongok ditutup dan
pembuangan sampah dialihkan ke Sekotong, tidak akan terjadi
penumpukan sampah di TPS. Persoalan lainnya adalah anggaran
perawatan kendaraan juga sedang dipikirkan karena medan ke
Sekotong lebih berat dibandingkan ke TPA Kebon Kongok. “Insya
Allah, tidak akan ada penumpukan sampah, cuma kendala di BBM
saja,” jawabnya.
Di satu sisi, volume sampah di Kota Mataram mencapai 200 ton
lebih per hari. Dari hasil pemilahan belum diketahui kapasitas atau
volume sampah yang tersisa. (cem)TOPIK
• TPA Kebon Kongok
https://www.suarantb.com/2024/01/10/tpa-kebon-kongok-akan-ditutup-
sampah-di-kota-mataram-akan-bermasalah/
Sampah Kiriman Mulai Menepi ke Pantai
Samigita, Didominasi Batang Kayu
• Redaksi
• 10/01/2024
• 3
Petugas dari DLHK Badung, menggunakan mobil loader untuk membersihkan sampah kiriman di
pantai Kuta, Rabu 10 Januari 2024.
Page 13 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
MANGUPURA – baliprawara.com
Sampah pantai atau sering disebut sampah kiriman, mulai muncul di
kawasan pantai Kuta sejak Rabu 10 Januari 2024. Meski jumlah sampah
yang menepi ke pantai Kuta jumlahnya masih belum banyak, namun
sebagian besar sampah berupa batang pohon dengan ukuran cukup besar,
membutuhkan penanganan khusus.
Dikonfirmasi terkait kemunculan sampah ini, Koordinator Deteksi dan
Evakuasi Dini Sampah Laut DLHK Badung, I Made Gde Dwipayana,
membenarkan kalau di sepanjang pantai Seminyak, Legian, dan Kuta
(Samigita) mulai diserbu sampah kiriman. Menurutnya, untuk di pantai
Seminyak dan Legian, sampah yang menepi ke pantai masih tipis.
Sedangkan untuk di pantai Kuta, sampah cukup banyak dan merata. “Untuk
di pantai Samigita, sampah kiriman mulai muncul Rabu pagi,” kata
Dwipayana saat dikonfirmasi, Rabu 10 Januari 2024.
Untuk penanganan sampah yang sebagian besar berupa batang kayu ini,
pihaknya dari DLHK Badung mengerahkan satu kendaraan loader. Dari
pengumpulan yang dilakukan, total sebanyak 4 truk sampah yang
dibersihkan, atau sekitar 8 ton sampah. Untuk sementara sampah ini
masih dititip di Stop Over (STO) Kuta karena jumlahnya masih sedikit. “Kita
hari ini dapat mengumpulkan sekitar 4 truk. Saat Ini sampah yang menepi
masih dalam kondisi tipis,” ucapnya.
Terkait kapan akan terjadi pucak sampah kiriman, pihaknya belum bisa
memperkirakan. Karena, saat ini kondisi hujan belum merata. Sehingga
pihaknya belum bisa memastikan apakah sampah ini akan terus muncul.
Meski dari pengalaman tahun sebelumnya, puncak sampah kiriman terjadi
pada bulan Desember – Januari, namun sekarang kondisinya berbeda.
“Kita juga belum tahu, apakah ini akan mulai terus muncul kedepannya.
Juga belum bisa diprediksi kapan puncaknya, karena tahun-tahun
sebelumnya, puncaknya terjadi di bulan Desember dan Januari,” bebernya.
See also Wabup Suiasa Ajak Partisipasi Semua Pihak Tangani Sampah di Pantai
Untuk penanganan sampah kiriman ini, DLHK Badung kata Dwipayana,
telah menyiagakan petugas kebersihan sebanyak 100 orang, khusus untuk
Page 14 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
di pantai Samigita. Sedangkan, untuk alat berat, seperti Loader ada
sebanyak 4 unit, Beach cleaner 3 unit.
Meski di pantai Samigita sudah mulai muncul sampah kiriman, namun
untuk di daerah Utara seperti pantai Berawa dan Canggu, belum terlihat
adanya sampah kiriman. Pihaknya memperkirakan dalam beberapa hari
kemungkinan mulai muncul sampah di pantai bagian Utara Badung
ini. (MBP1)
https://baliprawara.com/sampah-kiriman-mulai-menepi-ke-pantai-
samigita-didominasi-batang-kayu/
Peningkatan Volume Sampah Pasca
Kegiatan Akhir Tahun
Oleh: Setiadi Editor: Erlintara Sendo 10 Jan 2024 - 15:15 Toli Toli
Peningkatan Volume Sampah Pasca Kegiatan Akhir Tahun
Dengarkan Berita
KBRN,Tolitoli: Kepala bidang persampahan Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Tolitoli Bustanil mengakui di beberapa titik volume sampah
mengalami peningkatan pasca pelaksanaan kegiatan di akhir tahun 2023
kemarin seperti di seputaran Tanjung Pelabuhan sampai di KM 4 dan pantai
Gaukan. Kondisi sampah ini memprihatinkan dan menjadi perhatian oleh
Page 15 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
pihaknya menyikapi hal itu pemerintah daerah akan melakukan perbaikan
sejumlah tempat sampah tahun 2024.
Pemda melalui DLH juga bersyukur dan menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak dimana pasca pelaksanaan kegiatan di akhir tahun,
Lanal Tolitoli bersama seluruh lintas sektor melakukan inisiasi yakni
melaksanakan kerja bakti pembersihan sampah di beberapa titik.
“Untuk meminimalisir dan menekan volume sampah, diperlukan proses
pengolahan sampai yang tepat di lapangan mulai dari kolaborasi dinas
terkait bersama seluruh elemen masyarakat turut berpartisipasi dalam
melakukan pengolahan sampah”, ungkap Bustanil.
Pihaknya terus aktif melakukan sosialisasi dan himbauan bagi masyarakat
untuk taat dan paham untuk mengelola sampah yang baik dan benar, guna
terus mewujudkan lingkungan yang aman dan nyaman di Kabupaten Tolitoli.
Rabu, 10/01/2024.
Kata Kunci:
• Sampah Tolitoli DLH
https://www.rri.co.id/daerah-3t/510519/peningkatan-volume-sampah-
pasca-kegiatan-akhir-tahun
13 Januari 2024
Kabupaten Bekasi Darurat Sampah
Kabupaten Bekasi - Amphibi.net//
Pengelolaan sampah di kabupaten bekasi masih perlu banyak evaluasi.
Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup dan B3 Indonesia
AMPHIBI melihat kondisi pengelolaan sampah kab.Bekasi yang masih
Lemah dari Pengawasan Penindakan dan Perbaikan.
Banyaknya Oknum tidak sebanding dengan Tagline atau selogan yang di
ucap Oleh Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan yaitu Mantapkan Kinerja,
Bekerja dan Melayani (Makin Berani).
Mengingat jumlah penduduk di Kab.Bekasi yang terus meningkat di
Kabupaten Bekasi dengan jumlah penduduk 3,8 juta jiwa, belum lagi
ditambah banyaknya komplek perumahan baru yang di bangun di wilayah
kabupaten bekasi tentunya berpengaruh terhadap lingkungan dan
pencemaran.
Page 16 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Ketua koordinator Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup & B3
Indonesia Jawa Barat Moh.Hendri menyampaikan, masih banyaknya di
beberapa titik wilayah kabupaten bekasi terdapat TPS liar yang melakukan
Open Dumping di lahan terbuka yang banyak menimbulkan masalah
pencemaran lingkungan, termasuk TPA Sampah Burangkeng sendiri.
Menurut Hendri, "berdasarkan pantauan team Amphibi di lapangan
sampah yang mendominasi di TPS liar kebanyakan sampah perumahan,
bahkan ada sebagian sampah berasal dari perusahaan industri yang besar
kemungkinan terindikasi limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) yang
dapat mengancam hidup orang banyak,"ucapnya.
"Sebenarnya penumpukan sampah secara terbuka atau open dumping
dilarang dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah.
Namun faktanya masih banyak terdapat lokasi TPS Liar di wilayah
kabupaten Bekasi yang kurang baik penanganannya, dan sangat
berpotensi mencemari air, tanah dan udara.
Moh.Hendri menjelaskan, dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No.82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian
Pencemaran Air,"
menjelaskan bahwa "Setiap usaha dan atau kegiatan wajib membuat
rencana penanggulangan pencemaran air pada keadaan darurat dan atau
keadaan yang tidak terduga lainnya, maka penanggung jawab usaha dan
atau kegiatan wajib melakukan penanggulangan dan pemulihan, termasuk
tempat pembuangan akhir sampah (TPA).
Dalam pengelolaan Permasalahan lingkungan khusunya sampah
sebenarnya sudah di jelaskan berdasar Perbup Bekasi No.53 Tahun 2017
Tentang Pengelolaan Persampahan, walaupun belum ada sanksi terkait
pelanggaran dalam Perbup Bekasi tersebut dan perlu menjadi catatan
Page 17 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
untuk di revisi terkait penambahan sanksi yang memberatkan terkait
pelanggaran pengelolaan sampah.
"Namun terkait sanksi masih tetap dapat mengacu dan berpedoman pada
undang-undang No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup," paparnya.
Berdasarkan data dari dinas LH Kabupaten Bekasi melalui siaran pers
PAD dari pelayanan sampah di kabupaten bekasi senilai 6.000.000.000,-
per tahun dan akan meningkatkan target capaian PAD senilai
15.000.000.000,- pertahun.
Dinas LH Kabupaten Bekasi pada awal tahun 2024 ini menjalankan
kebijakan untuk menaikan Retribusi Sampah dengan harapan peningkatan
PAD kabupaten Bekasi, dengan mengacu pada Perda No.8 Tahun 2023
mengenai penyesuaian tarif retribusi sampah, dan gencar melakukan
sosialisasi ke masyarakat terkait kenaikan retribusi sampah.
Menurut Moh.Hendri, "kebijakan dinas LH dirasa kurang pas dalam
menaikan retribusi sampah yang diberatkan kepada masyarakat, namun
tetap saja TPS Liar menjalar tanpa adanya penanganan, bahkan banyak di
beberapa tempat yang tak di jangkau petugas kebersihan, menyebabkan
menjamurnya TPS liar baru, hal tersebut sebenarnya yang menjadi
penyebab Kebocoran Retribusi Terbesar terkait tidak meratanya
penanganan sampah di wilayah kabupaten bekasi, dan harus menjadi
Atensi dan atau Catatan Penting Dinas LH kab.Bekasi, jangan hanya
memikirkan Keuntungan tanpa memperhatikan jelas kondisi Lingkungan "
pungkasnya.
Apalagi ditambah TPA Sampah Burangkeng kepemilikan Kab.Bekasi yang
saat ini tidak menjalankan pengolahan sampah maupun pengolahan Air
Lindi sampah yang menjadi PR tambahan, yang pasalnya pengurangan
sampah di TPA wajib di jalankan menurut Undang-undang, dan juga sudah
melarang metode Open Dumping untuk dilakukan. Bahkan TPA Wajib
memiliki Instalasi Pengolahan Air Lindi Sampah yang maksimal agar tidak
mencemari lingkungan.
Melihat kondisi seperti ini Hendri juga mengatakan, untuk kedepannya
"kami Lembaga Lingkungan Hidup AMPHIBI akan lakukan Sweeping
Lokasi TPS Liar yang tak dikelola dengan baik, dan akan mendorong
pemerintah terkait untuk melakukan sterilisasi lokasi TPS Liar, pun tidak
hanya menutup TPS Liar tanpa adanya peninjauan lanjutan. Kedepannya
kami akan mendorong pemerintah terkait untuk menyediakan Tempat
Penampungan Sampah Sementara di setiap desa agar bisa diangkut ke
TPAS Burangkeng sesuai aturan yang berlaku," tutupnya.
(Red-Amphibi)
Page 18 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Baca juga
http://www.amphibi.net/2024/01/kabupaten-bekasi-amphibinet-pengelolaan.html
http://www.awanpers.com/2024/01/kabupaten-bekasi-darurat-sampah.html
https://jelajahperkara.com/aliansi-masyarakat-pemerhati-lingkungan-hidup-
dan-b3-indonesia-amphibi-melihat-kondisi-pengelolaan-sampah-kab-
bekasi-yang-masih-lemah-dari-pengawasan/
https://www.eternitynews.co.id/2024/01/13/kabupaten-bekasi-darurat-
sampah/
Kabupaten Bekasi Darurat Sampah
- https://cakrabhayangkaranews.com/kabupaten-bekasi-darurat-sampah/
https://www.mediarakyatnusantara.online/2024/01/kabupaten-bekasi-
darurat-sampah.html
13 Januari 2024
Deputi Kemenko Marves Sarankan Putus
Kontrak Bali CMPP
Jika PT Bali CMPP tak Bisa Penuhi Target Pengelolan Sampah TPST sebanyak
1.020 Ton per Hari
Foto: Optimalkan penanganan sampah di Bali, Pj Gubernur Bali SM Mahendra Jaya (dua dari
kiri) dan Walikota Denpasar IGN Jaya Negara (kiri) gelar Rapat Pembahasan Strategi
Kabupaten/Kota untuk TPS3R/TPST bersama Deputi Kemenko Marves Dr. Nani Hendiarti
(dua dari kanan) di ruang pertemuan TPST Kesiman Kertalangu, Kecamatan Denpasar Timur
pada Sabtu (13/1/2024).Sumber: BB/hmsprovbali)
Denpasar | barometerbali – Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan
Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Dr. Nani Hendiarti,
mengatakan agar secepatnya Pemda harus duduk bersama memastikan
kesanggupan PT Bali Citra Metro Plasma Power (Bali CMPP) atau RDF
Denpasar yang selama tak mampu memenuhi target kapasitas
Page 19 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
pengolahan sampah 1.020 ton per hari. Ketiga TPST di Kota Denpasar
yang dikelola Bali CMPP, saat ini hanya mampu memenuhi kapasitas 80
ton per hari. Ia menyarankan apabila tidak bisa sama sekali memenuhi
target itu, maka dapat diputus kontraknya.
“Jika mereka tidak sanggup dengan pengelolaan di 3 TPST ini maka bisa
difokuskan untuk satu TPST saja. Atau jika tidak bisa sama sekali maka
diambil tindakan tegas seperti diputus kontrak. Selanjutnya akan ada
beberapa cara lagi jika sudah disepakati bersama hasil dari pertemuan
dengan CMPP,” tandas Dr Nani.
Menindaklanjuti arahan Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan
Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan terkait optimalisasi penanganan
sampah di Bali khususnya TPS3R/TPST, maka Penjabat (Pj) Gubernur
Bali S.M Mahendra Jaya menggelar rapat koordinasi bersama guna
membahas strategi Kabupaten Badung dan Kota Denpasar, dalam
optimalisasi TPS3R/TPST, bertempat di Ruang Pertemuan TPST Kesiman
Kertalangu Kecamatan Denpasar Timur pada Sabtu (13/1/2024).
Dalam kesempatan tersebut, rapat dihadiri oleh Deputi Bidang Koordinasi
Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Dr. Nani
Hendiarti, Prof. Mari Elka Pangestu, Wali Kota Denpasar IGN Jaya
Negara, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa serta undangan terkait
lainnya.
Di hadapan para peserta rapat, Pj Mahendra Jaya mengatakan bahwa
hambatan kurang optimalnya TPS3R/ TPST dalam menangani sampah
dari Badung dan Denpasar harus segera diselesaikan, mengingat
permasalahan sampah sudah menjadi perhatian serius Bapak Presiden
sejak sebelum G20, dan sampai saat ini pengelolaannya belum optimal.
Untuk itu, Mahendra berharap rapat kali ini bisa memberikan solusi terkait
hambatan yang ditemui termasuk evaluasi dari kinerja Bali CMPP selaku
pengelola yang sebelumnya sudah diberikan deadline (tenggat waktu)
hingga akhir tahun 2023.
Mahendra kembali menegaskan jika ketiga TPST di Denpasar (TPST
Kesiman Kertalangu, TPST Padangsambian, TPST Tahura Suwung) dapat
beroperasi secara penuh dengan total kapasitas 1.020 ton maka
permasalahan sampah di Kota Denpasar seharusnya sudah teratasi dan
tidak lagi ada pengiriman sampah ke TPA Suwung. Namun faktanya TPST
Kesiman yang ditargetkan bisa mengolah 450 ton sampah per hari saat ini
hanya di kisaran 80 ton.
“Jangan diberi janji terus, kasihan ini Pemkot Denpasar pontang-panting
dan terus terang Pemprov Bali juga merasa tidak nyaman dengan kondisi
ini,” kata Pj Gubernur kepada staf Bali CMPP yang dalam kesempatan
tersebut General Manager dari Bali CMPP tidak turut hadir.
Page 20 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Terbakarnya TPA Suwung dan sejumlah TPA lain di Bali menurut
Mahendra harus jadi pembelajaran bagaimana mengelola sampah dan
tidak bergantung pada TPA sebagai lokasi penampungan terakhir.
“Jadi bagaimana kita bangun ekosistem pengelolaan sampah yang baik di
Denpasar ini. Orang datang ke Bali kan ingin lihat yang indah, yang bersih
bukan malah sampah yang menumpuk,” katanya lagi.
Di samping itu, Wakil Bupati Badung juga mengatakan bahwa Badung saat
ini masih memiliki permasalahan sampah di mana timbulan sampah di
Badung sebanyak 534,8 ton per hari, pengelolaannya sudah disalurkan ke
TPS3R yang ada di 33 desa/kelurahan di Badung.
“Namun masih ada beberapa ton yang masih menjadi PR. Untuk itu, ia
berharap 3 TPST ini bisa dikelola dengan maksimal dan bisa memberikan
angin segar bagi Badung dan Denpasar,” tandas Suiasa (213)
Editor: Ngurah Dibia
Barometer Bali Kapasitas Pengolahan Masalah Sampah Pengelolaan
Sampah PT CMPP Rakor TPS 3R TPST Kertalangu TPST Padang
Sambian TPST Tahura
https://barometerbali.com/2024/01/14/tangani-masalah-sampah-pj-
gubernur-bali-gelar-rakor/
Sampah Masih Bertebaran di Kawasan
Pameran JME 2024
Oleh: Firdaus.Penyiar Editor: Renold Isra Putra 15 Jan 2024 - 13:02 Jambi
Dengarkan Berita
KBRN, Jambi : Sejumlah petugas kebersihan (hingga tulisan ini dibuat)
tampak masih berjibaku membersihkan sampah-sampah di bekas kawasan
pameran dan bazar UMKM Jambi Mantap Expo 2024.
Tampak petugas-petugas kebesihan itu menyapu, mengumpulkan dan
sekaligus meletakan sampah-sampah platik itu ke kantong plastik hitam
ukuran besar sebelum diantarkan ke tempat pembuangan sementara.
Page 21 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Sampah Masih Bertebaran di Kawasan Pameran JME 2024
Salah seoang petugas kebersihan Dayat mengungkapkan selama kegiatan
pameran terjadi peningkatan produksi sampah di kawasan perkantoran
Telanaipura, Jambi.
" Produksi sampah jauh lebih banyak selama kegiatan pameran ini," ungkap
Dayat, Senin ( 15/01/2024 ).
selain itu juga tampak kegiatan pembongkaran tenda yang digunakan untuk
pameran.
Seperti diketahui kegiatan Pameran dan Bazar UMKM Jambi Mantap Expo
2024 secara resmi sudah ditutup Gubernur Jambi Alharis, Sabtu malam, akhir
pekan lalu.
Kegiatan Pameran tersebut berdasarkan keterangan Plt. Asisten II Setdaprov
Jambi Johansyah, diikuti 350 stand ditambah rombongan pedagang kaki lima.
https://www.rri.co.id/features/516301/sampah-masih-bertebaran-di-
kawasan-pameran-jme-2024
Page 22 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Meningkatnya Hasil Penjualan Sampah Plastik dari
By admin Posted on 16/01/2024 Posted in Berita Terkini
Pemkot Palu – Hasil penjualan kedua sampah plastik dari Gerakan Sosial
Pilah Sampah Plastik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu, tembus di
jumlah 4.700 Kg per Januari 2024.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan
Limbah B3, Dinas LIngkungan Hidup (DLH) Kota Palu, Hisyam Baba, pada
Senin, 15 Januari 2024.
Kabid Hisyam mengungkapkan, jumlah ini berdasarkan hasil laporan
penjualan sampah plastik anggota Padat Karya kelurahan, yang
ditimbang dan dibawa ke Bank Sampah Kelurahan Petobo dan Bank
Sampah Kayumalue Ngapa pada akhir Desember 2023 yang lalu.
Dari 21 kelurahan yang melakukan penjualan, ada tiga kelurahan yang
terbanyak, yakni Kelurahan Balaroa 661 Kg, Kelurahan Pantoloan Boya
659 Kg, dan Kelurahan Baiya 560 Kg.
“Gerakan Sosial Pilah Sampah Plastik ini adalah insiatif dari DLH Kota
Palu, sebagai salah satu cara untuk mengurangi sampah plastik dengan
melibatkan anggota Padat Karya dan Bank Sampah,” ujar Kabis Hisyam.
Page 23 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Menurut Kabid, jumlah penjualan kedua kali ini meningkat dibandingkan
penjualan perdana pada bulan Oktober dan November 2023 yang lalu.
Dimana pada penjualan perdana, sampah plastik yang berhasil
dikumpulkan dan dijual oleh anggota Padat Karya, sebanyak 2.314 Kg.
Secara khusus, Kabid mengucapkan terima kasih kepada para camat,
lurah, seluruh Koordinator Kecamatan (Korcam), Koordinator Kelurahan
(Korlur), supir armada, serta anggota Padat Karya kelurahan se-Kota Palu.
“Terima kasih sudah ikut serta mendukung dan berpartisipasi pada
gerakan moral pilah sampah plastik ini,” ucap Kabid.
Kabid berharap kedepan, agar masyarakat juga dapat melakukan pilah
sampah plastik untuk mengurangi sampah plastik di Kota Palu dan juga
memelihara kelestarian lingkungan. (Sumber : Bagian Protokol dan
Komunikasi Pimpinan Setda Kota Palu)
https://palukota.go.id/meningkatnya-hasil-penjualan-sampah-plastik-dari-
dlh/
17 Januari 2024
Plastics Recycling Conference: Book your
spot now
Jan. 17, 2024
This week's e-news is sponsored by:
Page 24 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Plastics Recycling
Conference: Book your
spot now
Registration is now open for North
America's biggest plastics
sustainability event! Sign up today
to ensure your spot among more
than 2,500 plastics recycling
leaders at the 2024 Plastics
Recycling Conference at
the Gaylord Texan outside Dallas.
The event brings together plastics reclaimers, converters, end users,
brokers, brand owners, equipment specialists, policy experts and
many others.
Sign up ASAP to get the best rate to grow your presence and knowledge
in plastics recovery.
https://mail.google.com/mail/u/0/#inbox/FMfcgzGwJmGgSZmlgCmqcqssh
NrHDWpr
REGISTER
Page 25 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
March 25–27, 2024 • Grapevine, Texas
Where the plastics recycling industry meets
• Connect with more than 2,500 leaders from plastic processors, recycled
resin buyers and sellers, and other key stakeholders
• Learn the latest on recycled plastic markets and trends with a 3-day, info-
packed agenda curated by industry experts
• Experience the industry’s most lively trade show hall, featuring over 250
processors, compounders, equipment vendors and others
• Hear directly from global brands and get up to speed on the most important
developments in an evolving sector
Learn more about the event
https://www.plasticsrecycling.com/
Perdana, Pemkab Sleman Segera Kirim 30
Ton 'Keripik' Sampah dari TPST
Tamanmartani ke Cilacap
Rabu, 17 Januari 2024 18:44 WIB
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Sleman segera mengirim Refuse Derived Fuel (RDF) atau bahan bakar
alternatif yang biasa disebut keripik sampah, hasil pengolahan sampah
dari TPST Tamanmartani, ke PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) pabrik
Cilacap.
Page 26 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Pengiriman perdana RDF seberat puluhan ton ini dijadwalkan pada 23
Januari 2024 dan turut mengundang Gubernur DIY, Sri Sultan
Hamengku Buwono (HB) X.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
lihat foto
TRIBUNJOGJA.COM/Ahmad Syarifudin
Tumpukan sampah yang ditampung di TPSS Tamanmartani disemprot cairan eco lindi, temuan mahasiswi UGM
"Inggih, betul (turut mengundang Ngarso Dalem). Pengiriman tahap
pertama tanggal 23 Januari 2024," terang Kepala Dinas Lingkungan
Hidup (DLH) Sleman, Epiphana Kristiyani, Rabu (17/1/2024).
Pengiriman RDF ke Cilacap ini merupakan tindak lanjut kerjasama
antara Pemkab Sleman dengan PT SBI yang ditandatangani pada bulan
November 2023 lalu.
Kerjasama ini menjadi bagian dari langkah Pemkab Sleman dalam
mewujudkan arahan Gubernur DIY terkait desentralisasi pengolahan
sampah di tingkat Kabupaten.
Di tahap pertama ini, jumlah keripik sampah yang akan dikirim ke
Cilacap seberat 30 ton.
Jumlah tersebut terdiri dari 15 ton RDF anorganik dan 15 ton RDF
organik. Perbedaan keduanya dari bahan baku pembuatan.
Jika RDF organik dibuat dari sampah organik maka RDF anorganik
terbuat dari sampah anorganik.
Page 27 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Setelah pengiriman perdana, Epi mengaku akan terus berupaya
menggenjot produksi keripik sampah di TPST Tamanmartani dengan
target realisasi 30 ton per hari.
Selain juga mulai mempersiapkan untuk produksi RDF di TPST Minggir
"Pengiriman berikutnya nanti tergantung dari PT SBI mengambilnya.
Tentu untuk RDF yang dikirim ke Cilacap ini juga ada ketentuan yang
harus dipenuhi," kata dia.
Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi agar bahan bakar hasil
olahan sampah ini bisa diterima PT SBI.
Di antaranya, harus memiliki kalori 3.200 per kilo dan memiliki kadar
air tidak boleh lebih dari 20 persen.
Direktur Utama PT SBI, Lilik Unggul Raharjo, saat penandatanganan
kerjasama dengan Pemkab Sleman mengungkapkan, selama ini
pihaknya selalu menekankan pembangunan berkelanjutan.
Halaman selanjutnya
Halaman
1 2
Sumber: Tribun Jogja
Tags Pemkab Sleman Pengelolaan Sampah TPST Tamanmartani
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Perdana, Pemkab Sleman Segera Kirim 30
Ton 'Keripik' Sampah dari TPST Tamanmartani ke
Cilacap , https://jogja.tribunnews.com/2024/01/17/perdana-pemkab-sleman-segera-kirim-30-ton-
keripik-sampah-dari-tpst-tamanmartani-ke-cilacap.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
https://jogja.tribunnews.com/2024/01/17/perdana-pemkab-sleman-segera-
kirim-30-ton-keripik-sampah-dari-tpst-tamanmartani-ke-cilacap
Perdana, Pemkab Sleman Segera Kirim 30 Ton 'Keripik'
Sampah dari TPST Tamanmartani ke Cilacap
Rabu, 17 Januari 2024 18:44 WIB
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
lihat foto
TRIBUNJOGJA.COM/Ahmad Syarifudin
Tumpukan sampah yang ditampung di TPSS Tamanmartani disemprot cairan eco lindi, temuan mahasiswi UGM
Page 28 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Sejak dibangun tahun 2019, pabrik PT SBI di Cilacap selalu
memaksimalkan bahan bakar RDF untuk kebutuhan operasional
pabrik.
Sebab, selain mampu menggantikan peran batubara, produk hasil
olahan sampah ini juga dinilai mampu mengurangi CO2.
Karenanya, kerjasama dengan Pemkab Sleman diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan bahan bakar operasional pabrik di Cilacap.
Selain dengan Pemkab Sleman, PT SBI pabrik Cilacap juga menerima
RDF dari Kabupaten Banyumas yang dapat memasok 80 ton per hari.
"Untuk Sleman kami berharap setiap hari nanti bisa mendapatkan RDF
sebanyak 70-100 ton perhari," kata Lilik.(*)
Halaman sebelumnya
Halaman
1 2 Tampilkan semua
Sumber: Tribun Jogja
Tags Pemkab Sleman Pengelolaan Sampah TPST Tamanmartani
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Perdana, Pemkab Sleman Segera Kirim 30
Ton 'Keripik' Sampah dari TPST Tamanmartani ke
Cilacap , https://jogja.tribunnews.com/2024/01/17/perdana-pemkab-sleman-segera-kirim-30-ton-
keripik-sampah-dari-tpst-tamanmartani-ke-cilacap?page=2.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
https://jogja.tribunnews.com/2024/01/17/perdana-pemkab-sleman-segera-
kirim-30-ton-keripik-sampah-dari-tpst-tamanmartani-ke-cilacap?page=2
Page 29 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Mengenal Beragam Barang Unik Hasil Daur
Ulang Kemasan Plastik PET
EricIskandarsjah
19 Januari 2024
Ilustrasi produk hasil daur ulang plastik PET. (FOTO: Plasticpay)
Saat ini sejumlah merek air minum dalam kemasan (AMDK) makin terdorong
untuk menggunakan kemasan plastik Polietilena Tereftalat atau PET. Salah satu
motivasinya adalah untuk menghadirkan produk yang sehat dan ramah
lingkungan.
Kemasan PET sendiri dianggap ramah lingkungan karena memiliki keunggulan
dari segi proses daur ulang. Umumnya, plastik tersebut bisa didaur ulang
menjadi pakaian olahraga atau jersey, bantal, furnitur, tumbler, mainan dan tas.
Akan tetapi, agar serapan plastik daur ulang bisa terus ditingkatkan, gerakan
sosial berbasis platform digital bernama Plasticpay pun memperluas
diversifikasi produk daur ulang dari plastik PET. Dikutip dari website Plasticpay,
Jumat (19/1/2024), gerakan sosial berbasis platform digital yang concern untuk
mendorong penerapan daur ulang plastik PET itu menyebut plastik daur ulang
PET memiliki produk turunan yang sangat beragam.
BACA JUGA: Mengenal Proses dan Hasil Daur Ulang Kemasan Plastik PET
Produk-produk itu pun terbilang unik sehingga bisa membuat produk tersebut
memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan hadir sebagai produk yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
Page 30 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Beberapa produk unik itu di antaranya adalah laptop sleeve, coffee sleeve, pet
bed dan pouch. Plasticpay menyebut satu laptop sleeve bisa diproduksi lewat
daur ulang tiga hingga enam botol plastik.
Adapun pet bed diproduksi dengan mamanfaatkan 33 botol plastik.
Selanjutnya, pouch dan coffee sleeve bisa diproduksi dengan mamanfatkan dua
botol plastik bekas.
Selain itu, plastik PET juga bisa digunakan sebagai material beragam jenis tas
mulai dari tote bag, storage bag dan wine bag. Untuk produk tersebut, botol
plastik yang dibutuhkan sekitar tiga hingga 15 buah botol plastik bekas.
Saat ini, pemanfaatan produk daur ulang pun terbilang cukup berperan dalam
menekan jumlah sampah plastik. Net Zero Waste Management Consortium
mencatat jumlah tumpukan sampah dari AMDK yang menggunakan kemasan
PET baik dalam wujud botol maupun galon terbilang minim.
BACA JUGA: Strategi HSBC Dukung Sustainability lewat Climate Innovation
Acceleration
Ahmad Syafrudin, Ketua Tim Peneliti Net Zero Waste Management Consortium
mengatakan hal itu menunjukkan plastik PET berhasil disalurkan ke sejumlah
titik daur ulang.
“Berdasarkan audit sampah yang kami lakukan, beberapa sampah terbanyak
adalah sampah kantong kresek bungkus Indomie, Aqua kemasan gelas, botol
Sprite, Club kemasan gelas dan VIT kemasan gelas dan botol Fanta,” kata Ahmad
dalam keterangan pers kepada Marketeers.
Temuan Net Zero Waste Management Consortium itu pun dikonfirmasi oleh
Sungai Watch yang juga menyimpulkan bahwa AMDK dalam wujud gelas
merupakan salah satu kontributor terbesar dalam tumpukan sampah plastik.
Ia mengamini sampah botol dan galon PET terbilang minim karena bernilai
ekonomis. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya produk hasil daur ulang yang
hadir dalam beragam jenis dan desain yang menarik sehingga masyarakat bisa
makin terlibat dalam mewujudkan ekosistem ramah lingkungan.
Editor: Ranto Rajagukguk
• Ahmad Syafrudin
• AMDK
• daur ulang
• Net Zero Waste Management Consortium
• PlasticPay
• plastik PET
• Polietilena Tereftalat
RELATED
Net Zero Waste Ungkap 10 Besar Produk Penyumbang Sampah Plastik
Page 31 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Nestlé Indonesia Luncurkan Bangku Daur Ulang dari Plastik Sachet
Mengenal Proses dan Hasil Daur Ulang Kemasan Plastik PET
Riset Net Zero Waste Buktikan Galon PET Tetap Ramah Lingkungan
Kompetisi AMDK Makin Sengit di Tengah Pergeseran Preferensi Gen Z
Marketeers is Indonesia’s next-gen business media. Our print and digital content is a
unique mix of insightful stories and progressive design. We also enlighten readers with
flagship events, community clubs, and masterclasses blending thought-provoking speakers
and engaging experiences
https://www.marketeers.com/mengenal-beragam-barang-unik-hasil-daur-ulang-
kemasan-plastik-pet/
Waspada 'Hujan Plastik', Indonesia Tak
Luput
Novia Aisyah - detikEdu
Jumat, 19 Jan 2024 17:00 WIB
Foto: Getty Images/iiievgeniy. Ilustrasi hujan
Page 32 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Jakarta - Zaman sekarang ini, manusia juga perlu waspada terhadap
kandungan air hujan. Pasalnya, air hujan pun kini mengandung partikel
plastik.
Dalam sebuah studi baru-baru ini misalnya, diterangkan bahwa awan pada
zaman sekarang memiliki kandungan plastik berukuran mikroskopis yang
pada akhirnya akan menyebabkan 'hujan plastik'. Para ahli khawatir
partikel yang berukuran kurang dari 5mm itu dapat mengontaminasi
hampir semua yang dikonsumsi dan diminum oleh manusia.
Mikroplastik adalah hasil dari melimpahnya polusi plastik yang memadati
daratan dan lautan. Sampah plastik terurai menjadi potongan-potongan
kecil seiring berjalannya waktu dan menyebar ke atmosfer, tubuh manusia,
dan spesies.
Penelitian sebelumnya telah menghubungkan partikel-partikel ini dengan
penyakit dan kondisi termasuk kanker, infertilitas, dan gangguan hormon.
Sementara penelitian terbaru dari Universitas Waseda di Jepang, untuk
pertama kalinya menilai bagaimana mikroplastik mempengaruhi
pembentukan awan dan potensi dampaknya terhadap krisis iklim dan
kesehatan manusia.
Para peneliti yakin mereka adalah orang pertama yang mendeteksi
mikroplastik di udara dalam air awan.
Baca juga: Ilmuwan Temukan Ratusan Ribu Mikroplastik Dalam Air Minum Kemasan,
Apa Berbahaya?
"Jika isu 'polusi udara plastik' tidak ditangani secara proaktif, perubahan
iklim dan risiko ekologi dapat menjadi kenyataan, sehingga menyebabkan
kerusakan lingkungan yang serius dan tidak dapat diubah di masa depan,"
kata Hiroshi Okochi, salah satu penulis, dikutip dari The Independent.
Dalam studi tersebut, para peneliti menganalisis air awan yang
dikumpulkan dari puncak Gunung Fuji, kaki bukit tenggara Gunung Fuji
(Tarobo), dan puncak Gunung Oyama di Jepang, pada ketinggian berkisar
antara 1.300-3.776m.
Tim menemukan sembilan jenis polimer berbeda dan satu jenis karet
dalam partikel di udara tersebut. Mereka mengatakan analisis
menunjukkan mikroplastik di udara di air dalam awan, utamanya berasal
dari laut.
"Ini menyiratkan bahwa mikroplastik mungkin telah menjadi komponen
penting dari awan, mencemari hampir semua yang kita makan dan minum
melalui ' hujan plastik'," jelas para ilmuwan.
Baca juga: Atasi Mikroplastik, Ilmuwan Kembangkan Robot yang Terinspirasi dari Siput
Page 33 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Mereka memperingatkan akumulasi mikroplastik di atmosfer, terutama di
kutub, juga dapat mengubah keseimbangan ekologi bumi secara signifikan
dan menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati dengan signifikan.
"(Mikroplastik di udara) terdegradasi jauh lebih cepat di bagian atas
atmosfer dibandingkan di darat karena radiasi ultraviolet yang kuat, dan
degradasi ini melepaskan gas rumah kaca dan berkontribusi terhadap
pemanasan global," terang Dr Okochi.
Tim peneliti dari IPB University pada Januari 2022 lalu merilis penelitian
bertajuk "The Deposition of Atmospheric Microplastic in Jakarta-Indonesia:
The Coastal Urban Area" dalam jurnal Marine Pollution Bulletin.
Berdasarkan riset mereka, setiap tetes air hujan yang turun di Jakarta
mengandung mikroplastik berukuran 500-1.000 mikrometer.
Simak Video "Jennifer Lawrence Bantah Lakukan Operasi Plastik di Mata"
(nah/nwk)
plastic hujan penelitian mikroplastik
Baca artikel detikedu, "Waspada 'Hujan Plastik', Indonesia Tak Luput"
selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7150018/waspada-hujan-plastik-
indonesia-tak-luput.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7150018/waspada-hujan-plastik-
indonesia-tak-
luput?utm_source=whatsapp&utm_campaign=detikcomsocmed&utm_medi
um=btn&utm_content=edu
20 Januari 2024
UN Environment Programme memposting ulang
United Nations @UN 20 Jan
To #BeatPlasticPollution, individual actions & consumer pressure are key,
but real change needs to come from companies, investors, policymakers &
governments.
Everyone can use their voice and choices to protect our common future.
More from
@UNEP
: https://unep.org/interactives/beat-plastic-pollution/
Page 34 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Our planet
is choking
on plastic
It is time to change how we produce, consume and
dispose of the plastic we use.
While plastic has many valuable uses, we have
become addicted to single-use plastic products —
with severe environmental, social, economic and
health consequences.
Around the world, one million plastic bottles are purchased every minute,
while up to five trillion plastic bags are used worldwide every year. In total,
half of all plastic produced is designed for single-use purposes – used just
once and then thrown away.
Plastics including microplastics are now ubiquitous in our natural
environment. They are becoming part of the Earth's fossil record and a
marker of the Anthropocene, our current geological era. They have even
given their name to a new marine microbial habitat called
the "plastisphere".
So how did we get here?
From the 1950s to the 1970s, only a small amount of plastic was
produced, and as a result, plastic waste was relatively manageable.
However between the 1970s and the 1990s, plastic waste generation more
than tripled, reflecting a similar rise in plastic production.
In the early 2000s, the amount of plastic waste we generated rose more in
a single decade than it had in the previous 40 years.
Today, we produce about 400 million tonnes of plastic waste every year.
We are seeing other worrying trends. Since the 1970s, the rate of plastic
production has grown faster than that of any other material. If historic
growth trends continue, global production of primary plastic is forecasted
to reach 1,100 million tonnes by 2050. We have also seen a worrying shift
towards single-use plastic products, items that are meant to be thrown
away after a single short use.
Approximately 36 per cent of all plastics produced are used in packaging,
including single-use plastic products for food and beverage containers,
Page 35 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
approximately 85 per cent of which ends up in landfills or as unregulated
waste.
Additionally, some 98 per cent of single-use plastic products are produced
from fossil fuel, or "virgin" feedstock. The level of greenhouse gas
emissions associated with the production, use and disposal of
conventional fossil fuel-based plastics is forecast to grow to 19 per cent of
the global carbon budget by 2040.
These single-use plastic products are everywhere. For many of us, they
have become an integral part of our daily lives.
Polyethylene terephthalate (PET)
Water bottles, dispensing containers, biscuit trays
High-density polyethylene (HDPE)
Shampoo bottles, milk bottles, freezer bags, ice cream containers
Low-density polyethylene (LDPE)
Bags, trays, containers, food packaging film
Polypropylene (PP)
Potato chip bags, microwave dishes, ice cream tubs, bottle caps, single-use face masks
Page 36 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Polystyrene (PS)
Cutlery, plates, cups
Expanded polystyrene (EPS)
Protective packaging, hot drink cups
“Banning single-use plastic: lessons and experiences from countries” UN
Environment Programme report (2018)
Systemic change is needed to stop the flow of plastic waste ending up in
the environment.
Of the seven billion tonnes of plastic waste generated globally so far, less
than 10 per cent has been recycled. Millions of tonnes of plastic waste are
lost to the environment, or sometimes shipped thousands of kilometres to
destinations where it is mostly burned or dumped. The estimated annual
loss in the value of plastic packaging waste during sorting and processing
alone is US$ 80- 120 billion.
Cigarette butts — whose filters contain tiny plastic fibers — are the most
common type of plastic waste found in the environment. Food wrappers,
plastic bottles, plastic bottle caps, plastic grocery bags, plastic straws, and
stirrers are the next most common items. Many of us use these products
every day, without even thinking about where they might end up.
Rivers and lakes carry plastic waste from deep inland to
the sea, making them major contributors to ocean
pollution
Despite current efforts, it is estimated that 75 to 199 million tonnes of
plastic is currently found in our oceans. Unless we change how we
produce, use and dispose of plastic, the amount of plastic waste entering
aquatic ecosystems could nearly triple from 9-14 million tonnes per year in
2016 to a projected 23-37 million tonnes per year by 2040. How does it get
there? A lot of it comes from the world's rivers, which serve as direct
conduits of trash into lakes and the ocean.
© Mapbox © OpenStreetMap Improve this map
It is estimated that 1,000 rivers
are accountable for nearly 80% of global annual riverine plastic emissions
into the ocean, which range between 0.8 and 2.7 million tonnes per year,
with small urban rivers amongst the most polluting.
Page 37 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Flowing through America's heartland, the Mississippi River drains 40 per
cent of the continental United States – creating a conduit for litter to reach
the Gulf of Mexico, and ultimately, the ocean. Data collected through
the Mississippi River Plastic Pollution Initiative shows that more than 74
per cent of the litter catalogued in pilot sites along the river is plastic.
In 2019, data was collected through the CounterMEASURE project in
southeast Asia and India to monitor and assess land-based plastic leakage
entering waterways such as river and canals or drainage to the sea. Two
sampling points were selected along the Mekong River in the Khong Chaim
and Phosai districts.
It was found that the total weight of plastic waste collected in the Khong
Chaim district was twice as large as that collected in Phosai. Since the
Khong Chaim district is located downstream, after the connection point
between the Mun and the Mekong Rivers, the plastic leakage contribution
from the Mun River is considerable. Plastic waste floating in the Mekong
River is largely due to household littering and dumping.
Zoom and pan to explore the map and discover the annual plastic
emissions of rivers around the world.
Data from "More than 1000 rivers account for 80% of global riverine plastic
emissions into the ocean" by Meijer, L. J. J., van Emmerik, T., van der Ent,
R., Schmidt, C., & Lebreton, L. published in Science Advances (2021).
Explore the in-depth interactive map at the Ocean Cleanup
Plastic waste — whether in a river, the ocean, or on land —
can persist in the environment for centuries
The same properties that make plastics so useful — their durability and
resistance to degradation — also make them nearly impossible for nature
to completely break down.
Most plastic items never fully disappear; they just break down into smaller
and smaller pieces. Those microplastics can enter the human body
through inhalation and absorption and accumulate in organs.
Microplastics have been found in our lungs, livers, spleens and kidneys, A
study recently detected microplastics in the placentas of newborn babies.
The full extent of the impact of this on human health is still unknown.
There is, however, substantial evidence that plastics-associated chemicals,
such as methyl mercury, plasticisers and flame retardants, can enter the
body and are linked to health concerns.
In countries with poor solid waste management systems, plastic waste —
especially single-use plastic bags — can be found clogging sewers and
providing breeding grounds for mosquitoes and pests, and as a result,
increasing the transmission of vector-borne diseases such as malaria.
Page 38 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Plastic waste inputs
from land into the ocean
Mismanaged wasteHotspots
As a share of each country’s waste, 2010
•
• 0.10%
• 1.00%
• 5.00%
• 10.00%
• 50.00%
The boundaries shown and the designations used on this map do not imply
official endorsement or acceptance by the United Nations Environment
Programme.
Data from “Plastic waste inputs from land into the ocean” by Jenna
Jambeck and others, published in Science (2015)
The world is waking up to the problem, and governments,
industry and other stakeholders are starting to act.
Governments are key actors in the plastics value chain and there are
several things that they can do:
Firstly, they can eliminate the plastic products we do not need, through
bans for example..
Governments can also promote innovation so the plastics we need are
designed and brought into the economy in a way that allows for their
reuse.
Governments also need to ensure we circulate plastic in the economy for
as long as possible.
Page 39 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
There are also has a number of actions that the plastic industry can take to
accelerate this systematic change:
They can eliminate problematic or unnecessary plastic packaging or
products by redesigning products for enhanced sustainability and
innovating their business models to move from single use to reusable
plastic products. They should provide reliable and transparent
sustainability information so consumers can make informed purchases.
They can also increase the use of recycled content in new products in
order to circulate plastic in the economy.
We have seen a lot of positive action, but the truth is that
we all need to do more and turn off the tap on plastic
pollution at the source.
There are many things that you as an individual can do– from asking the
restaurants you visit to stop using plastic straws, to bringing your own
coffee mug to work, to pressuring your local authorities to improve how
they manage your city's waste. Take the Clean Seas pledge and adopt new
habits to limit your plastic footprint.
For inspiration, here are eleven things we can all do to
#BeatPlasticPollution for #CleanSeas:
Page 40 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Clean a Beach: If you live near a coastline, join beach clean-ups in your area.
Or take your family along on a beach walk and start your own clean-up.
Clean a River: Rivers are direct pathways of plastic debris into the ocean. Join
a river clean-up or do your own! The river will look nicer and benefit its
ecosystem and the ocean.
Shop Sustainably: Next time you are out shopping, choose food with no
plastic packaging, carry a reusable bag, buy local products, and refill
containers to reduce your plastic waste and effect on the environment.
Try a Zero-Waste Lifestyle: Become a zero-waste champion. Invest in
sustainable, ocean-friendly products- reusable coffee mugs, water bottles and
Page 41 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
food wraps. Consider options like menstrual cups, bamboo toothbrushes and
shampoo bars. These will help you save money and the ocean too.
Travel Sustainably: When you are on holiday, try to watch your single-use
plastic intake. Refuse miniature bottles in hotel rooms, take your own
reusable drinking bottle and use reef-safe sunscreen, without microplastics.
Be an advocate for change: Ask your local supermarkets, restaurants and
local suppliers to ditch plastic packaging, refuse plastic cutlery and straws,
and tell them why. Pressure your local authorities to improve how they
manage waste.
Dress Sustainably: The fashion industry produces 20 per cent of global
wastewater and 10 per cent of global carbon emissions. That’s more than all
international flights and maritime shipping combined. “Fast fashion” is so last
year. Consider sustainable clothing lines, vintage shops and repair your
clothes when possible.
Choose plastic-free personal care products: Personal care products are a
major source of microplastics, which get washed into the oceans straight
from our bathrooms. Look for plastic-free face wash, day cream, makeup,
deodorant, shampoo and other products.
Join UNEP in taking action now!
In February 2017, UN Environment Programme launched the Clean Seas campaign, with the
aim of engaging governments, the general public, civil society, and the private sector in the fight
against marine litter and plastic pollution. The Campaign is part of the UNEP's broader work on
marine litter and plastic pollution and supports the goals of the Global Partnership on Marine
Litter and of the Global Commitment to the New Plastics Economy to raise awareness and
drive innovation and change towards unnecessary and problematic plastics.
About the Global Partnership on Marine Litter (GPML): This initiative is a voluntary open-ended
partnership for international agencies, governments, businesses, academia, local authorities
and non-governmental organizations to cooperate and innovate on tackling marine litter and
plastic pollution.
Page 42 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
About the New Plastics Economy Global Commitment: In 2018, UNEP joined forces with
the Ellen MacArthur Foundation on the Global Commitment to the New Plastics Economy. The
agreement unites private and public sector leaders to pursue circular economies around
plastics.
About the Global Tourism Plastics Initiative: The Initiative unites the tourism sector behind a
common vision to address the root causes of plastic pollution. It enables businesses,
governments, and other tourism stakeholders to take concerted action, leading by example in
the shift towards circularity in the use of plastics. It acts as a tourism sector interface of the
New Plastics Economy Global Commitment. It was developed within the framework of the
Sustainable Tourism Programme of the One Planet network, and is led by UNEP and the World
Tourism Organization (UNWTO), in collaboration with the Ellen MacArthur Foundation
https://www.unep.org/interactives/beat-plastic-pollution/
• Home
• detikUpdate
• Special
• Live TV
Berhenti
Suara Mati
Waktu Saat ini 0:32
Durasi 1:20
Dimuat: 74.89%
Layarpenuh
20DETIK
Api Makin Meluas, Kebakaran di TPA Sente
Klungkung Belum Juga Padam
detikUpdate
|
7,319 Views | Rabu, 24 Jan 2024 11:18 WIB
Video embed telah tercopy
Kebakaran sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Sente, Desa Pikat,
Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali, belum juga padam. Titik api di lokasi tersebut kian
meluas.
https://20.detik.com/detikupdate/20240124-240124074/api-makin-meluas-
kebakaran-di-tpa-sente-klungkung-belum-juga-padam
Page 43 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
23 Januari 2024
UN Environment Programme @UNEP 19j
#UNEA6 is a golden opportunity to push forward negotiations the
#PlasticsTreaty, said UNEA President
@LeilaRBenali
at #WEF24 last week.
“Bold leadership is going to be more essential than
ever.” See more: https://weforum.org/events/world-economic-forum-
annual-meeting-2024/sessions/landing-an-ambitious-global-plastics-treaty/
Landing an Ambitious Global Plastics Treaty
Speakers: Nana Addo Dankwa Akufo-Addo, Leila Benali, Jim Fitterling, Javier
González-Olaechea Franco, Inger Andersen, Hein Schumacher, Douglas McCauley
January 17, 202417:30–18:15CET
Centre for Nature and Climate
• DESCRIPTION
• SPEAKERS
In 2022, 175 countries resolved to develop a global plastics treaty and to fast-track
negotiations to deliver the agreement by end 2024. This is a historic opportunity to
unlock the systemic change needed to tackle the plastic crisis and end plastic pollution
once and for all.
As we enter the final lap of the negotiations, what are the essential elements and
issues that ensure a comprehensive, robust and inclusive agreement to effectively
protect human health and the environment?
Simultaneous interpretation in English and Spanish
Page 44 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Centre for Nature and Climate
The Centre for Nature and Climate fosters a holistic approach to addressing the climate
emergency, focusing on industry decarbonization, nature-positive systems, and
resource stewardship. It works with the CEO Climate Leaders, the First Movers
Coalition, and the Champions for Nature community to achieve net-zero emissions,
protect and restore natural ecosystems, and promote sustainable practices.
Explore more
A Long-Term Strategy for Climate, Nature and Energy
https://www.weforum.org/events/world-economic-forum-annual-meeting-
2024/sessions/landing-an-ambitious-global-plastics-treaty/
JANUARY 24, 2024
Editors' notes
Researchers engineer bacteria that eat
plastic, make multipurpose spider silk
by Samantha Murray, Rensselaer Polytechnic Institute
Silk proteins generated by bacteria engineered to convert polyethylene into this multipurpose
material. Credit: Rensselaer Polytechnic Institute
Move over Spider-Man: Researchers at Rensselaer Polytechnic Institute have
developed a strain of bacteria that can turn plastic waste into a biodegradable
spider silk with multiple uses.
Page 45 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Their new study, published in Microbial Cell Factories, marks the first time
scientists have used bacteria to transform polyethylene plastic—the kind used in
many single-use items—into a high-value protein product.
That product, which the researchers call "bio-inspired spider silk" because of its
similarity to the silk spiders use to spin their webs, has applications in textiles,
cosmetics, and even medicine.
"Spider silk is nature's Kevlar," said Helen Zha, Ph.D., an assistant professor of
chemical and biological engineering and one of the RPI researchers leading the
project. "It can be nearly as strong as steel under tension. However, it's six times
less dense than steel, so it's very lightweight. As a bioplastic, it's stretchy, tough,
nontoxic, and biodegradable."
All those attributes make it a great material for a future where renewable
resources and avoidance of persistent plastic pollution are the norm, Zha said.
Polyethylene plastic, found in products such as plastic bags, water bottles, and
food packaging, is the biggest contributor to plastic pollution globally and can take
upward of 1,000 years to degrade naturally. Only a small portion of polyethylene
plastic is recycled, so the bacteria used in the study could help "upcycle" some of
the remaining waste.
Pseudomonas aeruginosa, the bacteria used in the study, can naturally consume
polyethylene as a food source. The RPI team tackled the challenge of engineering
this bacteria to convert the carbon atoms of polyethylene into a genetically
encoded silk protein. Surprisingly, they found that their newly developed bacteria
could make the silk protein at a yield rivaling some bacteria strains that are more
conventionally used in biomanufacturing.
The underlying biological process behind this innovation is something people have
employed for millennia.
"Essentially, the bacteria are fermenting the plastic. Fermentation is used to make
and preserve all sorts of foods, like cheese, bread, and wine, and in biochemical
industries it's used to make antibiotics, amino acids, and organic acids," said
Mattheos Koffas, Ph.D., Dorothy and Fred Chau ʼ71 Career Development
Constellation Professor in Biocatalysis and Metabolic Engineering, and the other
researcher leading the project, and who—along with Zha—is a member of the
Center for Biotechnology and Interdisciplinary Studies at Rensselaer.
To get bacteria to ferment polyethylene, the plastic is first "predigested," Zha said.
Just like humans need to cut and chew our food into smaller pieces before our
bodies can use it, the bacteria have difficulty eating the long molecule chains, or
polymers, that comprise polyethylene.
In the study, Zha and Koffas collaborated with researchers at Argonne National
Laboratory, who depolymerized the plastic by heating it under pressure, producing
a soft, waxy substance. Next, the team put a layer of the plastic-derived wax on the
Page 46 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
bottoms of flasks, which served as the nutrient source for the bacteria culture. This
contrasts with typical fermentation, which uses sugars as the nutrient source.
"It's as if, instead of feeding the bacteria cake, we're feeding it the candles on the
cake," Zha said.
Then, as a warming plate gently swirled the flasks' contents, the bacteria went to
work. After 72 hours, the scientists strained out the bacteria from the liquid
culture, purified the silk protein, and freeze-dried it. At that stage, the protein,
which resembled torn-up cotton balls, could potentially be spun into thread or
made into other useful forms.
"What's really exciting about this process is that unlike the way plastics are
produced today, our process is low-energy and doesn't require the use of toxic
chemicals," Zha said. "The best chemists in the world could not convert
polyethylene into spider silk, but these bacteria can. We're really harnessing what
nature has developed to do manufacturing for us."
However, before upcycled spider silk products become a reality, the researchers
will first need to find ways to make the silk protein more efficiently.
"This study establishes that we can use these bacteria to convert plastic to spider
silk. Our future work will investigate whether tweaking the bacteria or other
aspects of the process will allow us to scale up production," Koffas said.
"Professors Zha and Koffas represent the new generation of chemical and
biological engineers merging biological engineering with materials science to
manufacture ecofriendly products. Their work is a novel approach to protecting
the environment and reducing our reliance on nonrenewable resources," said
Shekhar Garde, Ph.D., dean of RPI's School of Engineering.
The study was conducted by first author Alexander Connor, who earned his
doctorate from RPI in 2023, and co-authors Jessica Lamb and Massimiliano
Delferro with Argonne National Laboratory.
More information: Alexander Connor et al, Two-step conversion of polyethylene into
recombinant proteins using a microbial platform, Microbial Cell Factories (2023). DOI:
10.1186/s12934-023-02220-0
Provided by Rensselaer Polytechnic Institute
Explore further
Genetically engineered, plastic-eating bacteria can give waste a new life
https://phys.org/news/2024-01-bacteria-plastic-multipurpose-spider-silk.html
Page 47 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Botol Plastik Bekas Bisa Ditukar Jadi Saldo di
BSI, Berikut Caranya
Kompas.com - 24/01/2024, 16:15 WIB Yefta Christopherus Asia Sanjaya, Inten Esti Pratiwi Tim
Redaksi 26 42
KOMPAS.com - PT Bank Syariah indonesia (BSI) menyediakan Reverse
Vending Machine (RVM) yang bisa mengonversi botol plastik bekas
menjadi saldo e-money.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk menghadirkan reverse vending machine (RVM) yang
memungkinkan masyarakat menukarkan botol plastik menjadi uang di Bali dan
Jabodetabek. Botol plastik tersebut kemudian akan diolah oleh UMKM. (DOK. BANK
SYARIAH INDONESIA) 00:58
Keberadaan RVM diumumkan BSI melalui akun Instagram resminya
@banksyariahindonesia pada Senin (22/1/2024). BSI mengatakan, RVM
adalah mesin pelayanan penukaran botol plastik dengan menggunakan
sistem poin lewat aplikasi yang disediakan di fasilitas umum.
Botol plastik yang dikumpulkan akan didaur ulang menjadi kain felt yang
dapat dimanfaatkan oleh UMKM untuk memproduksi upcycle produk,
seperti sajadah, pouch, atau goodie bag.
"Dukung gerakan lingkungan dengan Reverse Vending Machine (RVM) BSI!
Tukarkan botol plastikmu melalui aplikasi, kumpulkan point, dan bantu
daur ulang plastik menjadi produk kreatif," tulis BSI dalam keterangan
unggahan.
Baca juga: Profil dan Rekam Jejak
Saladin D Effendi, Direktur IT BSI yang Baru Cara tukar botol plastik BSI
menyediakan RVM sebagai komitmen untuk mendukung ekonomi
keberlanjutan. Hal tersebut dilakukan dengan green activity dalam hal
transisi energi keberlanjutan, seperti mengurangi sampah plastik.
Page 48 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Corporate Secretary BSI Gunawan Arif Hartoyo mengatakan, masyarakat
dapat menukar botol plastik yang sudah dikumpulkan untuk bisa
mendapatkan saldo. "56 poin per botol sama dengan Rp 56," ujar Gunawan
kepada Kompas.com, Rabu (24/1/2024).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bagaimana cara menukar botol plastik
menjadi saldo. Berikut penjelasannya: Download dan registrasi aplikasi
Plasticpay Klik
“Mulai” dan masukan nomor rekening BSI Pastikan botol tidak dalam
keadaan remuk, berisi air, atau terpotong Masukkan sampah botol plastik
dengan posisi tutup botol menghadap ke luar lubang RVM dan jangan
dilempar
Tunggu sampai botol otomatis tertarik dan lampu berwarna hijau. Ulangi
langkah 3 dan 4 jika botol lebih dari 1 Setelah selesai memasukkan botol,
klik “Ambil point” Scan QR code melalui aplikasi Plasticpay Semua point
yang didapat bisa di-redeem ke rekening BSI.
Baca juga: Senyawa Kimia Botol Plastik Memicu Obesitas? Begini Penjelasan Ilmiahnya
Lokasi RVM BSI BSI sudah menyediakan RVM di 50 lokasi di seluruh
Indonesia yang tersebar di Jabodetabek, Banyuwangi, Jawa Timur, dan
Bali.
Simak lokasi RVM BSI berikut ini:
1. Banten Tangerang Selatan: 3 RVM Kabupaten Tangerang: 3 RVM.
2. Jawa Barat Bekasi: 1 RVM Depok: 2 RVM Kota Bogor: 1 RVM Kabupaten
Bogor: 2 RVM.
Baca juga: Data Nasabah BSI Diobral Hacker, Apa Ancaman Sebenarnya?
3. DKI Jakarta Jakarta Pusat: 5 RVM Jakarta Selatan: 5 RVM Jakarta
Timur: 2 RVM Jakarta Barat: 2 RVM.
4. Jawa Timur Banyuwangi: 1 RVM.
5. Bali Denpasar: 17 RVM Kabupaten Badung: 5 RVM Kabupaten Gianyar: 1
RVM.
Baca juga: BSI Luncurkan Kartu Tani Digital untuk Pupuk Bersubsidi, Ini
Cara Kerjanya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Botol Plastik Bekas
Bisa Ditukar Jadi Saldo di BSI, Berikut Caranya", Klik untuk
baca: https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/24/161500565/botol-plastik-bekas-bisa-
ditukar-jadi-saldo-di-bsi-berikut-caranya.
Page 49 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Amphibi Kawal Laporan Masyarakat
Dalam Penanganan TPS Ilegal Serang
Baru
Awan Pers Januari 25, 2024
Kabupaten Bekasi - Amphibi.net//
Permasalahan sampah di kabupaten bekasi kini yang menjadi sorotan publik,
Mohamad Hendri yang juga penggiat lingkungan dari Lembaga Lingkungan
Hidup Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup dan B3 Indonesia dan
atau sering di sebut Amphibi melihat pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas
Lingkungan Hidup nya kurang berani menyelesaikan permasalahan Sampah Liar
di Kabupaten Bekasi.
Pasalnya dalam permasalahan sampah sendiri di Kabupaten Bekasi Hendri
menyampaikan,"Dinas Lingkungan Hidup kurang mampu menyelesaikan
permasalahan sampah pada wilayahnya mulai dari sampah perumahan maupun
industri, ditambah lagi semakin pesatnya pembangunan perumahan baru di
wilayah kabupaten bekasi yang bahkan kita belum ketahui rancangan Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) nya, dan juga masih banyak sampah industri yang
dikelola oleh swasta tanpa pengolahan yang benar sesuai dengan peraturan yang
berlaku," tandasnya.
Page 50 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Moh Hendri menegaskan,"TPS Ilegal khususnya yang berlokasi di wilayah desa
Jayasampurna kecamatan serang baru sudah menjadi Atensi kami Lembaga
Lingkungan Hidup Amphibi karna sudah merusak lingkungan dan meresahkan
masyarakat sekitar lokasi TPS, kami sudah mendorong pemerintah daerah untuk
membenahi lokasi tersebut, serta melayangkan surat ke Gakkum KLHK untuk
menutup dan menindak para pelaku pencemaran lingkungan, sehingga kedepannya
kami akan mengawal dan menggerakkan masyarakat untuk melakukan
pengelolaan sampah yang benar, agar menjadi percontohan tata kelola sampah
yang baik pada wilayah lain di Kabupaten Bekasi,"tegas Hendri.
Disamping itu Aji Sanjaya, sebagai tokoh pemuda Serang Baru
menyampaikan,"saya mewakili masyarakat, mendesak kepada Pemerintah Daerah
agar sampah liar yang semakin meresahkan warga, seperti dampak dari asap
pembakaran dan air tanah yang tercemar harus segera diselesaikan," tegasnya.
Aji juga menyebutkan beberapa poin yang telah dilayangkan bersama surat
pengaduan kepada pihak Komisi 1 DPRD Provinsi Jawa Barat, PJ Bupati dan
Dinas Lingkungan Hidup Kab Bekasi yang isinya :
1. Menutup secara permanen pembuangan Sampah liar yang dikelola/dibackup
oleh oknum di Kp Pagadungan RT 008 dan 009 RW 004 Desa Jaya Sampurna
Kecamatan Serang Baru.
2. Melakukan pemulihan dan pembersihan lahan bekas tempat pembuangan
sampah liar dan penghijauan kembali agar tidak mencemari lingkungan warga
sekitar.
3. Membangun TPS 3R resmi dari Pemda sebagai antisipasi sampah liar dan
melakukan program pengurangan sampah di wilayah kecamatan Serang Baru.
4. Membentuk tim monitoring independen sampah liar yang terdiri dari pihak
Pemda Kab Bekasi, Lembaga Lingkungan Hidup dan Perwakilan Masyarakat di
Kabupaten Bekasi.
Sambungnya, Aji," Dengan beberapa poin diatas tersebut, masyarakat sebenarnya
telah ikut serta membantu Pemerintah memberikan solusi, khususnya di wilayah
kami tinggal bagaimana respon positif dari pihak Pemda kami tunggu," tutup Aji.
http://www.amphibi.net/2024/01/amphibi-kawal-laporan-masyarakat-
dalam.html
Lihat juga:
http://www.awanpers.com/2024/01/amphibi-desak-pemkab-bekasi-
sterilisasi.html
https://www.merakcyber.com/2024/01/tps-ilegal-serang-baru-amphibi-
pemkab.html
Page 51 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
https://dnaberita.com/amphibi-kawal-laporan-masyarakat-dalam-
penanganan-tps-ilegal-serang-baru/
https://www.tvpemberitaanindonesia.com/2024/01/amphibi-soroti-tps-
ilegal-serang-baru.html
https://jelajahperkara.com/amphibi-kawal-laporan-masyarakat-dalam-
penanganan-tps-ilegal-serang-baru/
https://www.eternitynews.co.id/2024/01/26/amphibi-desak-pemkab-bekasi-
sterilisasi-tps-ilegal-serang-baru-dan-fasilitasi-masyarakat-buat-
pengolahan-sampah-yang-baik/
Amphibi Soroti TPS Ilegal Serang Baru Kabupaten Bekasi, Pemkab Wajib
Lakukan Pemulihan dan Pengelolaan Melibatkan Masyarakat
https://media-jabar.net/prioritas/amphibi-soroti-tps-ilegal-serang-baru-
kabupaten-bekasi-pemkab-wajib-lakukan-pemulihan-dan-pengelolaan-
melibatkan-masyarakat/
https://www.penabekasi.id/2024/01/amphibi-kawal-laporan-masyarakat-
dalam.html
https://wartajavaindo.com/tps-liar-serang-baru-amphibi-jika-tak-mampu-
jangkau-wilayah-pemkab-bekasi-bisa-bantu-masyarakat-kelola-sampah/
Amphibi Kawal Laporan Masyarakat Dalam Penanganan TPS Ilegal
Serang Baru
https://www.padangexpo.com/2024/01/amphibi-kawal-laporan-masyarakat-
dalam-penanganan-tps-ilegal-serang-baru/
https://www.lintascakrawalanews.com/2024/01/26/amphibi-soroti-tps-
ilegal-serang-baru-kabupaten-bekasi-pemkab-wajib-lakukan-pemulihan-
dan-pengelolaan-melibatkan-masyarakat/
+62 899-6163-308: Amphibi Soroti TPS Ilegal Serang Baru Kabupaten
Bekasi, Pemkab Wajib Lakukan Pemulihan dan Pengelolaan Melibatkan
Masyarakat https://sumut.relasipublik.com/amphibi-soroti-tps-ilegal-serang-
baru-kabupaten-bekasi-pemkab-wajib-lakukan-pemulihan-dan-
pengelolaan-melibatkan-masyarakat/
https://www.sigerindo.com/2024/01/tps-liar-serang-baru-amphibi-jika-
tak_26.html?m=
1
https://www.sebekasi.com/peristiwa/43511671665/sampah-liar-semakin-
menggunung-di-desa-jayasampurna-kecamatan-serang-baruwarga-
bingung-mengadu-kemana
Page 52 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Heru Budi Resmikan "RDF Plant" Skala
Kompas.com - 26/01/2024, 10:15 WIB
Tria Sutrisna, Akhdi Martin Pratama Tim Redaksi
KOMPAS.com/Tria Sutrisna) JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj)
Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meresmikan Tempat Pengolahan
Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat
(26/1/2024) pagi.
Tempat tersebut adalah fasilitas pengelolaan sampah rumah tangga di
wilayah Kecamatan Ciracas dan Rawasari, untuk dijadikan bahan bakar
alternatif. “Ini TPS3R yang diresmikan untuk Ciracas dan Rawasari.
Harapannya ini bisa mengolah sampah di kecamatan masing-masing,” ujar
Heru Budi kepada wartawan di lokasi, Jumat (26/1/2024).
Baca juga: Heru Budi Akan Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok untuk Eks Warga
Kampung Bayam
Heru Budi menerangkan, hasil pengolahan sampah di TPS3R ini sama
dengan Refuse Derived Fuel (RDF) Plant di Tempat Pembuangan Sampah
Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi. “Sehingga bisa memilah sampah,
mencacah, dan hasilnya adalah seperti di RDF Bantargebang. Dibeli oleh
offtaker yang sementara waktu ada pabrik semen,” kata Heru Budi.
Page 53 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Namun, kapasitas sampah yang bisa dikelola maupun hasil bahan bakar
alternatif di TPS3R, lebih sedikit dibandingkan dengan RDF Plant di TPST
Bantargebang milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Skalanya kecil, sehingganya skala kecamatan,” jelas Heru Budi. Pantauan
Kompas.com di lokasi, Heru Budi masuk ke area pemilihan dan
pengolahan sampah rumah tangga yang diangkut oleh petugas.
Baca juga: Heru Budi Tegaskan RDF Plant Rorotan Mulai Dibangun 2024
Dia didampingi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep
Kuswanto, dan perwakilan pejabat Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK) serta Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
dan Investasi (Kemenkomarves).
Setelahnya, Heru melihat gudang penyimpanan hasil olahan sampah yang
siap didistribusikan ke pabrik semen, untuk dijadikan bahan bakar
alternatif.
“Pemerintah daerah seluruh Indonesia dalam hal ini juga Pemda DKI
Jakarta, atas amanat dari KLHK harus sedini mungkin bisa menyelesaikan
sampah dari sumbernya dengan TPS3R,” pungkas Heru Budi.
Baca juga: DPRD DKI Setujui Pemprov DKI Utang Rp 1 Triliun ke BUMN Buat Bangun RDF
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Heru Budi Resmikan "RDF Plant" Skala
Kecamatan di Ciracas", Klik untuk
baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/26/10152511/heru-
budi-resmikan-rdf-plant-skala-kecamatan-di-ciracas.
Pantai Kuta Sekumuh Itu, Muncul Rencana
Ditata Ulang
Rizki Setyo Samudero - detikTravel
Sabtu, 27 Jan 2024 10:45 WIB
Denpasar - Pantai Kuta tengah disorot karena kotor dan kumuh. Penjabat
(Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menginstruksikan agar
Pantai Kuta ditata.
Permintaan itu disampaikan Mahendra ketika berkunjung ke Gedung
Tsunami Center, Pantai Kuta, Badung, Jumat (26/1/2024).
Page 54 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya dan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta
mengunjungi Pantai Kuta dalam acara gerakan kebersihan lingkungan pantai, Jumat
(26/1/2024).(Dok. Humas Pemprov Bali)
"Kesan saya setelah berkeliling, tempat yang sudah dibangun dan ditata
sedemikian rupa, sekarang kesannya kumuh, banyak kios kosong, rusak,
dan banyak tumpukan sampah," ujar Mahendra seperti dikutip dari
detikBali.
Salah satu yang perlu ditata adalah kios-kios di area itu. Penataan itu
diharapkan bisa memberikan kenyamanan bagi warga lokal dan wisatawan
yang berkunjung.
Mahendra juga menekankan perlunya sinergitas seluruh komponen
masyarakat, baik pecalang dan desa adat, untuk bersama-sama menjaga
ketertiban dan keamanan wilayah Kuta dan sekitarnya.
Baca juga: Dispar Bali Respons Harga Tiket ke Bali Mahal, Seleksi Alam Turis Berduit
Wakapolda Bali Brigjen I Gusti Kade Budhi Harryarsana menimpali bahwa
kepolisan berkomitmen untuk menciptakan wilayah Kuta yang aman,
tentram, dan terkendali. Dia juga akan kembali melakukan mapping untuk
mengatasi permasalahan keamanan yang terjadi dengan memperkuat
sinergitas bersama para pecalang dan masyarakat Kuta.
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta setali tiga uang. Ia juga akan segera
menggelar pertemuan dengan para pemangku kepentingan untuk
melakukan pembahasan penataan Pantai Kuta.
"Sehingga tidak terkesan kumuh, juga akan terus meningkatkan sinergitas
dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban sehingga Kuta akan tetap
menjadi destinasi favorit para wisatawan," ujar politikus PDI Perjuangan
itu.
Kesepakatan itu disampaikan dalam kunjungan ke Pantai Kuta dalam
acara gerakan kebersihan lingkungan pantai. Gerakan itu merupakan
kolaborasi dari Pemkab Badung, TNI/Polri, dan Pemprov Bali.
Page 55 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Gerakan kebersihan lingkungan pantai sebagai bentuk implementasi
Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 24 Tahun 2020 Tentang
Perlindungan Danau, Mata Air, Sungai dan Laut.
Sebelumnya, Pantai Kuta dikeluhkan oleh influencer perjalanan dari
Inggris Corrin. Dalam akunnya, dia menyebut Pantai Kuta tidak seindah
pada artikel-artikel dan video rekomendasi wisata. Saat dia datang, pantai
itu kotor dan kawasan di sana macet.
Baca juga: Turis Inggris Kecewa Berat: Bali Tak Seindah di Media Sosial
Simak Video "Revitalisasi Tembok Pembatas Pantai Kuta Selesai, Telan Anggaran Rp
28 M"
(fem/fem)
pantai kuta wisata bali
Baca artikel detikTravel, "Pantai Kuta Sekumuh Itu, Muncul Rencana
Ditata Ulang" selengkapnya https://travel.detik.com/travel-news/d-7163132/pantai-
kuta-sekumuh-itu-muncul-rencana-ditata-ulang.
https://travel.detik.com/travel-news/d-7163132/pantai-kuta-sekumuh-itu-
muncul-rencana-ditata-ulang
Penampakan Gunung Sampah di TPA
Makassar
ANTARA FOTO/Arnas Padda - detikNews
Sabtu, 27 Jan 2024 16:00 WIB
Makassar - Gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir Antang,
Makassar ditutup sebagian oleh pemerintah setempat. Hal tersebut untuk
mengurangi bau busuk.
Page 56 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Petugas mengoperasikan alat berat untuk menutup permukaan gunungan
sampah dengan tanah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang,
Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (27/1/2024).
Pemerintah setempat menutup sebagian permukaan gunungan sampah
dengan tanah di TPA tersebut sebagai upaya mengurangi bau busuk yang
menyengat terutama saat musim hujan. gunung sampah tpa antang
makassar
fotodetikcom snapshots
Baca artikel detiknews, "Penampakan Gunung Sampah di TPA Makassar"
selengkapnya https://news.detik.com/foto-news/d-7163530/penampakan-gunung-
sampah-di-tpa-makassar.
https://news.detik.com/foto-news/d-7163530/penampakan-gunung-
sampah-di-tpa-makassar
EU will force cosmetic companies to pay to
reduce microplastic pollution
Draft rules follow the ‘polluter pays principle’ and will mean
companies cover 80% of extra clean-up costs
Ajit Niranjan
Mon 29 Jan 2024 16.00 GMT
Beauty companies will have to pay more to clean up microplastic pollution
after EU negotiators struck a new deal to treat sewage.
Under draft rules that follow the “polluter pays principle”, companies that sell
medicines and cosmetics will have to cover at least 80% of the extra costs
needed to get rid of tiny pollutants that are dirtying urban wastewater.
Page 57 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Governments will pay the rest, members of the bloc said, in an effort to
prevent vital products from becoming too expensive or scarce.
Virginijus Sinkevičius, the bloc’s environment commissioner, said the steps
would safeguard citizens from harmful discharges of pharmaceuticals and
cosmetics that end up in water bodies. “This will make our water cleaner and
protect our health.”
The rules, which have been agreed by the European parliament and council of
the EU but not yet formally adopted, bulk up requirements to remove
nutrients from water and set new standards for micropollutants. They also
broaden the areas covered by the law.
By 2035 EU member states will have to remove organic matter from urban
wastewater before releasing it into the environment in all communities with
more than 1,000 people. By 2045 they will have to remove nitrogen and
phosphorus in all treatment plants covering more than 10,000 people, if there
is a risk to the environment or health. They will also have to add an extra step
to remove a “broad spectrum” of micropollutants, according to the European
parliament.
Governments will also have to monitor sewage for microplastics, “forever
chemical” per- and polyfluoroalkyl substances (PFAS) and key health
indicators like antimicrobial resistance.
But member states have been slow to enforce existing rules to treat sewage.
Last month, the European Commission referred Spain to the European court
of justice for failing to comply with existing wastewater rules in 225
communities.
Nils Torvalds, a Finnish MEP with the liberal Renew grouping who was in
charge of the proposal, said: “The deal we reached today is a breakthrough for
significantly improved water management and wastewater treatment
standards in Europe, especially with new rules on removing micropollutants
coming from medicines and personal care products. We have ensured that the
impact of this legislation on the affordability of medicines will not be
disproportionate.”
The agreement is set to increase the divide between environmental protection
in the EU and UK since Brexit. Earlier this month, the Guardian revealed that
the UK is falling behind the EU on almost every area of environmental
regulation and that its water industry has delayed plans to tackle the country’s
sewage pollution crisis.
… there is a good reason why people choose not to support the Guardian. Not everyone can
afford to pay for the news right now. That’s why we choose to keep our journalism open for
everyone to read. If this is you, please continue to read for free.
But if you can, then here are three good reasons to make the choice to support us today.
1. Our quality, investigative journalism is a scrutinising force at a time when the rich and
powerful are getting away with more and more.
2. We are independent and have no billionaire owner controlling what we do, so your money
directly powers our reporting.
3. It doesn’t cost much, and takes less time than it took to read this message.
Choose to power the Guardian’s journalism for years to come, whether with a small sum or a
larger one.
Page 58 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Continue
• Pollution Plastics Water Europe news
•
https://www.theguardian.com/environment/2024/jan/29/eu-will-force-
cosmetic-companies-to-pay-to-reduce-microplastic-pollution
31 Januari 2024
Disayangkan, Kampanye Perindo Tinggalkan Sampah
...
Koranpapua.id
https://koranpapua.id › Hukrim › Info Terkini
2 days ago — Sampah plastik sisa minuman ribuan massa Perindo berhamburan di
Lapangan eks Pasar Swadaya Timika Papua Tengah, Rabu 31 Januari 2024. (Foto ...
https://koranpapua.id/2024/01/31/disayangkan-kampanye-perindo-
tinggalkan-sampah-berserakan-di-lapangan-eks-pasar-swadaya/
EKONOMI SIRKULAR
Page 59 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Masalah Sampah Bertumpuk Bikin Investor Tak
Tertarik Masuk
Tarif retribusi sampah di Indonesia terlalu murah, tak menutup kebutuhan operasional
pengelolaan sampah yang jumbo.
Oleh
DIMAS WARADITYA NUGRAHA
31 Januari 2024 14:55 WIB·3 menit baca
TEKS
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Aktivitas pembuangan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Piyungan di
Bantul, DI Yogyakarta, beberapa waktu lalu. Proses penataan di TPST tersebut masih
berlangsung, antara lain, dengan memindahkan tempat pembuangan sampah ke TPS
Transisi I seluas 1,1 hektar. TPST Piyungan menghadapi masalah meningkatnya jumlah
sampah yang dibuang ke tempat itu hingga mencapai sekitar 760 ton per hari.
Di awal tahun ini, warga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dibuat kalang
kabut oleh wacana kenaikan retribusi sampah. Mengutip situs resmi
Pemerintah Kabupaten Bekasi, besaran kenaikan tarif retribusi sampah
rumah tangga mulai dari Rp 11.000-Rp 20.000, bergantung pada
klasifikasi rumah.
Adin (39), warga Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi,
menilai cara mengatasi persoalan sampah di Kabupaten Bekasi
seharusnya tak hanya bertumpu pada tingkat pungutan retribusi yang
dibebankan kepada masyarakat, tapi juga meningkatkan
kapasitas pengelolaan sampah. Limbah sampah seharusnya tidak cuma
ditumpuk di tempat pembuangan sampah (TPS), tetapi harus diolah.
Page 60 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Lanjut Baca Artikel Ini dengan Berlangganan
Akses seluruh konten Kompas.id web dan aplikasi
ePaper hingga 30 edisi terakhir
Artikel Riset dan Opini eksklusif dari para ahli
Buku digital tiap bulannya di aplikasi
Rp 360.000
/ 1 Tahun
hanya Rp 30.000 / bulan
Langganan
Harga Terbaik
Rp 50.000
/ 1 Bulan
Langganan
Lihat Paket Lainnya
atau
Subscribe with
Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan
pengelolaan sampahbappenaswaste4changeretribusi sampah
Komentar Pembaca
Kirimkan Komentar Anda
Jadilah yang pertama memberikan komentar. Silakan masuk atau daftar akun untuk
menggunakan fitur komentar.
Daftar SekarangMasuk
Belum ada komentar.
Baca di Aplikasi
https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2024/01/31/masalah-setumpuk-bikin-
investor-tak-tertarik-masuk-sektor-pengelolaan-sampah
Page 61 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
Penutup
1. Issu plastik dan besaran cakupannya muncul pada edisi Januari. Bukan
cuma mengamati tetapi juga bagaimana kita memakai dan dampak
buruknya... para ilmuwan di Universitas Cornell Amerika Serikat
mengembangkan alat baru melalui prototipe robot yang berfungsi untuk
menghimpun mikroplastik dari permukaan laut, sungai, maupun danau.
Prototipe ini dinilai menjadi solusi yang unik dan kreatif karena
pembentukannya terinspirasi dari bentuk siput apel Hawaii (Pomacea
canaliculate).
Siput akuarium umum ini menggunakan gerak kaki bergelombangnya
untuk menggerakkan aliran air ke permukaan kemudian menyedot partikel
makanan yang mengambang.
Dengan konsep serupa, Sunghwan Jung bersama rekan-rekannya,
mengembangkan desain robot yang dapat memompa permukaan air
secara bebas dan optimal dengan kaki berbentuk karpet bergelombang.
Pada sisi lain tampaknya pula upaya untuk memusnahkan plastik melalui
strain bakteri.
Para peneliti di Rensselaer Polytechnic Institute telah mengembangkan
strain bakteri yang dapat mengubah sampah plastik menjadi sutra laba-
laba yang dapat terbiodegradasi dengan berbagai kegunaan.
Pada jelang tutup bulan Januari tampak berita tentang korporasi kosmetik
di wilayah Uni Eropa untuk kecantikan harus membayar lebih untuk
membersihkan polusi mikroplastik setelah negosiator UE mencapai
kesepakatan baru untuk mengolah limbah.
Berdasarkan rancangan peraturan yang mengikuti “prinsip pencemar
membayar”, perusahaan yang menjual obat-obatan dan kosmetik harus
menanggung setidaknya 80% dari biaya tambahan yang diperlukan untuk
menghilangkan polutan kecil yang mengotori air limbah perkotaan.
Pemerintah akan membayar sisanya, kata anggota blok tersebut, dalam
upaya mencegah produk-produk penting menjadi terlalu mahal atau
langka.
Virginijus Sinkevičius, komisaris lingkungan hidup di blok tersebut,
mengatakan langkah-langkah tersebut akan melindungi warga dari
pembuangan obat-obatan dan kosmetik berbahaya yang berakhir di badan
air. “Ini akan membuat air kita lebih bersih dan melindungi kesehatan kita.”
Lihat juga: Waspada 'Hujan Plastik', Indonesia Tak Luput; dalam pantauan
bulan ini.
Page 62 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024
2. Bagi saya menarik mencermati usul dari Willy Tandiyo, salag satu
pengurus ADUPI yang juga anggota Dewan Pngarah dan Pertimbangan
Pengelolaan Sampah Nasional (DP3SN) ketika kita membedah masalah
sampah platik dan solusinya:
Jenis dan sifat plastik dalam konteks untuk identifikasi
Proven! Plastik harus difahami dg baik sebelum kita mencari solusi utk
mengatasi limbahnya. Plastik bukan hanya Polypropelene dan Ethylene,
namun ada Nylon, PBT, SAN, PS, PC, PET, PVC, ABS dan lain lain.
Masing2 punya karakter yg berbeda beda dan kegunaan yg juga berbeda
beda. Ada yg density dibawah 1 (floating in the Water) dan ada yg diatas
1.
Ada yg bersifat self extinguish apa bila dibakar, ada yg tahan panas, dll dll.
Belum lagi setiap tahun muncul varian varian baru dan juga teknologi
permesinan didalam pengkonversian juga semakin rumit, sekarang sdh
ada mesin yg bisa membuat kantung hingga 9 layers.
Belum lagi teknik pembentukan bukan cuma dg injeksi atau tiup, tetapi dg
rotomolding yg memungkinkan pembuatan tandon dg layers plastik yg
beda.
Getting complicated.
Maka dari itu, perlu adanya redesign pada produk2 tertentu agar yg bisa
disederhanakan janganlah dibuat complicated agar masih punya high
value untuk didaur ulang.
Contoh penyederhanaan ini sdh dilakukan oleh Coca cola dan Danone dg
kemasan tanpa label. Walau label ini sekarang sdh menggunakan bahan
plastik PP yg mengapung diair(memudahkan proses penggilingan utk
memisahkan PET yg tenggelam diair) bayangkan dulu label ini terbuat dari
PVC yg ikut tenggelam bareng PET saat digiling? Padahal kedua jenis
plastik ini “bermusuhan” ... dst.
Lihat juga: Mengenal jenis plastik dalam pantauan ini.
3. Informasi akhir pada akhir Januari 2024 membuat kecewa. Lantaran
tertulis adanya sampah ketika suatu partai politik usai berkampanye di
salah satu titik di bumi Papua. Disayangkan, Kampanye Perindo
Tinggalkan Sampah.
Sayang sekali, ketikka saya klik ternyata halaman tidak diketemukan...
Silahkan menarik kesimpulan sendiri, ya.
4. Penampungan sampah yang melebihi kapasitas TPA mungkin mudah
teratasi, manakala ada kemauan dari pemerintah daerah untuk
mencarikan lahan baru. Hal imi tanpak dari upaya Pemprov NTB, tetapi
biaya operasional dipastikan melonjak yang musti ditanggung pemkot
Mataram."Pemerintah Provinsi NTB akan menutup aktivitas pembuangan
sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah regional Kebon
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf

More Related Content

Similar to Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf

Hari Peduli Sampah Nasional 2016, HPSN; Aksinya Walhi Jakarta, Laporan
Hari Peduli Sampah Nasional 2016, HPSN; Aksinya Walhi Jakarta, LaporanHari Peduli Sampah Nasional 2016, HPSN; Aksinya Walhi Jakarta, Laporan
Hari Peduli Sampah Nasional 2016, HPSN; Aksinya Walhi Jakarta, LaporanBiotani & Bahari Indonesia
 
Contoh Kerja Kursus Geografi 2010
Contoh Kerja Kursus Geografi 2010Contoh Kerja Kursus Geografi 2010
Contoh Kerja Kursus Geografi 2010mohdkhamdani
 
55693-159596-1-PB.pdf
55693-159596-1-PB.pdf55693-159596-1-PB.pdf
55693-159596-1-PB.pdfGinaFujiama1
 
Materi Bahtsul Masail Munas NU 2019
Materi Bahtsul Masail Munas NU 2019Materi Bahtsul Masail Munas NU 2019
Materi Bahtsul Masail Munas NU 2019Erhaje88
 
9. MATERI WORKSHOP PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK.pptx
9. MATERI WORKSHOP PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK.pptx9. MATERI WORKSHOP PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK.pptx
9. MATERI WORKSHOP PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK.pptxUsmanMauk1
 

Similar to Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf (20)

Tugas PKM-K
Tugas PKM-K Tugas PKM-K
Tugas PKM-K
 
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Maret 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2023.pdf
 
Kerja sama membentuk rukun warga bebas sampah
Kerja sama membentuk rukun warga bebas sampahKerja sama membentuk rukun warga bebas sampah
Kerja sama membentuk rukun warga bebas sampah
 
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Juli 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2023.pdf
 
3-Kisi2 Proposal.ppt
3-Kisi2 Proposal.ppt3-Kisi2 Proposal.ppt
3-Kisi2 Proposal.ppt
 
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2022.pdf
 
plastik n sampah plastik pantau juli
plastik n sampah plastik pantau juliplastik n sampah plastik pantau juli
plastik n sampah plastik pantau juli
 
Plastik dan Sampah Pantauan Januari 2022
Plastik dan Sampah Pantauan Januari 2022Plastik dan Sampah Pantauan Januari 2022
Plastik dan Sampah Pantauan Januari 2022
 
Plastik n sampah plastik pantau Sept 21
 Plastik n sampah plastik  pantau Sept 21 Plastik n sampah plastik  pantau Sept 21
Plastik n sampah plastik pantau Sept 21
 
Hari Peduli Sampah Nasional 2016, HPSN; Aksinya Walhi Jakarta, Laporan
Hari Peduli Sampah Nasional 2016, HPSN; Aksinya Walhi Jakarta, LaporanHari Peduli Sampah Nasional 2016, HPSN; Aksinya Walhi Jakarta, Laporan
Hari Peduli Sampah Nasional 2016, HPSN; Aksinya Walhi Jakarta, Laporan
 
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Juni 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2022.pdf
 
Kerja kursus[1]
Kerja kursus[1]Kerja kursus[1]
Kerja kursus[1]
 
Contoh Kerja Kursus Geografi 2010
Contoh Kerja Kursus Geografi 2010Contoh Kerja Kursus Geografi 2010
Contoh Kerja Kursus Geografi 2010
 
Kerja kursus[1]
Kerja kursus[1]Kerja kursus[1]
Kerja kursus[1]
 
Plastik n sampah plastik pantau Januari 2021
Plastik n sampah plastik pantau Januari 2021 Plastik n sampah plastik pantau Januari 2021
Plastik n sampah plastik pantau Januari 2021
 
MATERI-1.ppt
MATERI-1.pptMATERI-1.ppt
MATERI-1.ppt
 
55693-159596-1-PB.pdf
55693-159596-1-PB.pdf55693-159596-1-PB.pdf
55693-159596-1-PB.pdf
 
Materi Bahtsul Masail Munas NU 2019
Materi Bahtsul Masail Munas NU 2019Materi Bahtsul Masail Munas NU 2019
Materi Bahtsul Masail Munas NU 2019
 
9. MATERI WORKSHOP PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK.pptx
9. MATERI WORKSHOP PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK.pptx9. MATERI WORKSHOP PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK.pptx
9. MATERI WORKSHOP PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK.pptx
 
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2024.pdfPlastik n Sampah Pantauan Februari 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Februari 2024.pdf
 

More from Biotani & Bahari Indonesia

april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdfapril23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdfBiotani & Bahari Indonesia
 
Plastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdfPlastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdfBiotani & Bahari Indonesia
 
Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021
Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021
Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021Biotani & Bahari Indonesia
 

More from Biotani & Bahari Indonesia (20)

Plastik n Sampah Pantauan Maret 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2024.pdfPlastik n Sampah Pantauan Maret 2024.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2024.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Desember 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Desember 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Desember 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Desember 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan November 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan November 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan November 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan November 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan September 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan September 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan September 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan September 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Agustus 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agustus 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Agustus 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Agustus 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juni 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Mei 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Mei 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Mei 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Mei 2023.pdf
 
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdfapril23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
april23 Plastik n Sampah Pantauan april 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Feb 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Feb 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Feb 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Feb 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Jan 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Jan 2023.pdfPlastik n Sampah Pantauan Jan 2023.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Jan 2023.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Des 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Des  2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Des  2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Des 2022.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Nov2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Nov2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Nov2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Nov2022.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdfPlastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Okt 2022 - Copy (2).pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Sept 2022 (1).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Sept  2022 (1).pdfPlastik n Sampah Pantauan Sept  2022 (1).pdf
Plastik n Sampah Pantauan Sept 2022 (1).pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Juli 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Juli 2022.pdf
 
Mei pantau plastik sampah.pdf
Mei pantau plastik sampah.pdfMei pantau plastik sampah.pdf
Mei pantau plastik sampah.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan Maret 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan Maret 2022.pdf
 
Plastik n Sampah Pantauan April 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan April 2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan April 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan April 2022.pdf
 
Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021
Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021
Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021
 

Plastik n Sampah Pantauan Januari 2024.pdf

  • 1. Page 1 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Plastik dan Sampah: Pantauan bulan Januari 2024 Oleh: Riza V. Tjahjadi Silahkan cari juga di https://Pdfhost.io laporan yang sama sejak April lalu Para peneliti di Cornell Univerity , mengembangkan alat baru melalui prototipe robot yang berfungsi untuk menghimpun mikroplastik dari permukaan laut, sungai, maupun danau. Para peneliti di Rensselaer Polytechnic Institute telah mengembangkan strain bakteri yang dapat mengubah sampah plastik menjadi sutra laba-laba yang dapat terbiodegradasi dengan berbagai kegunaan. korporasi kosmetik di wilayah Uni Eropa untuk kecantikan harus membayar lebih untuk membersihkan polusi mikroplastik setelah negosiator UE mencapai kesepakatan baru untuk mengolah limbah Keripik sampah, hasil pengolahan sampah dari TPST Tamanmartani, ke PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) pabrik Cilacap akan berlanjut ! Januari 2024 [Press Release] *Sampah Malam Tahun Baru 2024 di Jakarta 130 Ton* JAKARTA -- Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengungkapkan jumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di seluruh Jakarta mencapai 130 ton. "Jumlah ini merupakan jumlah terbesar setelah melewati masa pandemi. Tahun lalu sebanyak 74 ton. Sedangkan sebelum pandemi, pada pergantian tahun 2019 ke 2020 sampah mencapai 125 ton. Tadi malam sampah mencapai 130 ton dari seluruh Jakarta dan khusus dari sepanjang jalan Sudirman-Thamrin terkumpul 32 ton sampah,” ungkap Asep, Senin (1/1). Asep mengungkapkan, pihaknya menargetkan sampah-sampah tersebut harus selesai ditangani pukul 04.00 WIB atau sebelum subuh pada tanggal 1 Januari 2024 ini.
  • 2. Page 2 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 "Kami menerjunkan 3.180 petugas untuk menjaga kebersihan di lokasi- lokasi perayaan tahun baru di Jakarta. Petugas kebersihan dibagi menjadi 4 shift tanpa henti," kata Asep. Ia juga mengapresiasi kerja keras petugas kebersihan yang telah berhasil membersihkan sampah-sampah di titik keramaian perayaan tahun baru di Jakarta. "Kami juga ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerjasama dengan DLH. PPSU, Para petugas Satpol PP, Dishub, Distamhut, semua bahu-membahu untuk membuat Jakarta kinclong lagi,” ujarnya. Asep menambahkan, sampah-sampah tersebut diangkut untuk diolah di TPS 3R. Sumber grup WA Forum Jakarta Bebas Sampah 1 Januari 2024 2 Januari 2024 Jokowi Peduli Pengelolaan Sampah Mengunjungi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Refused Derived Fuel (RDF) Cilacap, Jawa Tengah, hari ini, untuk melihat dari dekat proses pengolahan sampah menjadi produk bahan bakar. Proses pengolahan sampah di tempat ini dimulai dari pencacahan hingga pengayakan. Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup setempat, sampah yang terolah di TPST ini berasal dari 14 kecamatan di Cilacap.
  • 3. Page 3 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Mesin RDF di TPST tersebut memiliki kapasitas pengolahan sampah hingga 200 ton, tapi baru terolah 150 ton perhari. Nah, sampah yang terolah ini mampu menghasilkan produk pengganti bahan bakar atau batu bara hingga 60 ton perhari yang dimanfaatkan untuk bahan bakar tungku pembakaran bagi pabrik semen. Sumber: Cuitan di X (d/h Twitter) Atasi Mikroplastik, Ilmuwan Kembangkan Noor Faaizah - detikEdu Rabu, 03 Jan 2024 09:00 WIB Foto: Youtube: Cornell University Jakarta - Polusi plastik telah menjadi masalah utama dalam lingkungan hidup kita. Salah satunya adalah mikroplastik yang membahayakan bagi ekosistem. Partikel plastik kecil tersebut dapat terakumulasi dalam jaringan hewan, termasuk dalam tubuh manusia, dan berpotensi menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan seperti kanker. Menurut Dewan Ekonomi dan Sosial PBB melaporkan, sampah plastik menyumbang sebanyak 80 persen dari polusi laut atau mencapai 10 juta metrik ton plastik yang berakhir di laut. Untuk itu, para ilmuwan pun mencoba mencari berbagai cara untuk membersihkan lingkungan atas permasalahan mikroplastik ini.
  • 4. Page 4 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Saat ini, alat pengumpul plastik sebagian besar mengandalkan jaring penarik atau ban berjalan tetapi alat tersebut dinilai tidak mampu mengambil seluruh mikroplastik. Terbaru, para ilmuwan mengembangkan alat baru melalui prototipe robot yang berfungsi untuk menghimpun mikroplastik dari permukaan laut, sungai, maupun danau. Baca juga: Kenapa Air Hujan Tidak Boleh Diminum? Ini Kata Studi Baca juga: Kenapa Beras Harus Dicuci Sebelum Diolah? Begini Kata Studi Solusi Kreatif yang Terinspirasi dari Gerak Siput Dilansir dari laman resmi Cornell University, prototipe ini dinilai menjadi solusi yang unik dan kreatif karena pembentukannya terinspirasi dari bentuk siput apel Hawaii (Pomacea canaliculate). Siput akuarium umum ini menggunakan gerak kaki bergelombangnya untuk menggerakkan aliran air ke permukaan kemudian menyedot partikel makanan yang mengambang. Dengan konsep serupa, Sunghwan Jung bersama rekan-rekannya, mengembangkan desain robot yang dapat memompa permukaan air secara bebas dan optimal dengan kaki berbentuk karpet bergelombang. "Kami terinspirasi oleh cara siput mengumpulkan partikel makanan di muka (air), untuk merekayasa perangkat yang dapat mengumpulkan mikroplastik di permukaan air," kata Sunghwan Jung, direktur studi pascasarjana di College of Agriculture and Life Sciences (CALS). Para peneliti menggunakan printer 3D untuk membuat lembaran fleksibel seperti karpet yang mampu melakukan gerak gelombang itu. Bagian bawah prototipe atau struktur heliks di lembaran tersebut berputar seperti pembuka botol sehingga memungkinkan karpet menciptakan gelombang berjalan di atas air. Perlu Perkembangan Prototipe Lebih Lanjut Modifikasi dari prototipe yang mereka susun masih perlu mengalami peningkatan, khususnya untuk persiapan pengaplikasian robot yang mampu digunakan secara langsung di laut, danau, atau sungai. Jung bersama rekan-rekannya menilai bahwa analisis gerak fluida menjadi kunci dari penelitian ini, karena aliran fluida berfungsi untuk mengkarakterisasi perilaku pemompaan. Melalui penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Communication pada 25 November 2023, diketahui gerak fluida dalam sistem pemompaan cairan yang didasarkan pada gerak siput ini terjadi secara terbuka ke udara.
  • 5. Page 5 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Di sisi lain, para peneliti juga mencoba menghitung sistem pemompaan air yang terjadi secara tertutup yang menggunakan tabung untuk menyedot air dan partikel. "Melalui analisis asimtotik persamaan film tipis yang memperhitungkan gravitasi dan tegangan permukaan, kami memperkirakan kecepatan optimal yang diamati yang memaksimalkan pemompaan," tulis para peneliti. Namun, metode pompa tertutup ini memerlukan masukan energi tinggi untuk beroperasi. Oleh karena itu, sistem terbuka seperti siput jauh lebih efisien. "Misalnya, prototipenya, meskipun kecil, hanya menggunakan listrik 5 volt namun tetap efektif menyedot air," tutur Jung. Selain itu, Jung juga mengingatkan bahwa prototipe yang menggunakan baterai dan motor akan menambah berat sehingga perlu memasang alat pengapung ke robot agar tidak tenggelam. Baca juga: Ngeri! Pencemaran Mikroplastik Ternyata Sudah Sampai Awan Simak Video "Saat Robot Uji Coba Sparring dengan Manusia" (faz/faz) mikroplastik inovasi robot siput cornell university Rekomendasi untuk Anda Baca artikel detikedu, "Atasi Mikroplastik, Ilmuwan Kembangkan Robot yang Terinspirasi dari Siput" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d- 7121254/atasi-mikroplastik-ilmuwan-kembangkan-robot-yang-terinspirasi- dari-siput 4 Januari 2023 Sambut Tahun 2024, AMPHIBI Salurkan Minyak Bekasi-AMPHIBI.NET// Mengawali tahun 2024 ini, Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup & B3 Indonesia ( Amphibi) menyalurkan bantuan minyak goreng ke sejumlah pemulung di sekitar TPA Burangkeng Kab.Bekasi Jawa Barat pada,Kamis (04-1-2024).
  • 6. Page 6 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Dalam penyaluran minyak goreng tersebut Amphibi bekerjasama dengan Yayasan Hatta Kali Soka sebagai lembaga sosial yang berperan aktif dalam memperhatikan kesejahteraan masyarakat yang terdampak adanya TPA BURANGKENG. Narman, S.Sos sebagai ketua Yayasan HKS yang didampingi Ridho menyampaikan, bahwa dirinya sangat mengapresiasi lembaga pemerhati lingkungan hidup Amphibi yang peduli dengan kondisi kesejahteraan pemulung. Para pemulung yang notabene mereka ikut mengurangi sampah se- Kabupaten Bekasi merasa diperhatikan dan terbantu juga ekonominya, "ucap Narman. Dirinya berharap kedepannya kegiatan Amphibi ini terus berkesinambungan dan menjadi contoh untuk lembaga lain dalam memperhatikan masalah sosial ekonomi dan lingkungan di sekitar TPA Sampah BURANGKENG. Ditempat terpisah ketua umum AMPHIBI Agus Salim Tanjung So,Si menyampaikan bahwa kegiatan ini kerjasama AMPHIBI dengan PT.Mikie Oleo Nabati Industri Plant Bekasi dalam pendistribusian Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL). Semoga kegiatan ini akan kita jadwalkan 2 kali dalam 1 Tahun, "tutup Agus ST. (red-ridho,Amphibi) [4/1 19.10] +62 821-3084-5668: *Sambut Tahun 2024, Amphibi Salurkan Minyak Goreng ke Pemulung TPA Burangkeng* https://www.ambaritanews.com/2024/01/sambut-tahun-2024- amphibi-salurkan.html [4/1 20.33] +62 813-2799-9917: https://jelajahperkara.com/awali-tahun- 2024-amphibi-menyalurkan-minyak-goreng-ke-pemulung-tpa-burangkeng/ [4/1 20.33] +62 813-2799-9917: https://dnaberita.com/amphibi-salurkan- minyak-goreng-ke-pemulung-tpa-burangkeng/ [4/1 20.33] +62 813-2799-9917: Sambut Tahun 2024, AMPHIBI Salurkan Minyak Goreng ke Pemulung TPA Burangkeng - https://mediapurnapolri.net/2024/01/04/sambut-tahun-2024-amphibi- salurkan-minyak-goreng-ke-pemulung-tpa-burangkeng/ [4/1 20.33] +62 813-2799- 9917: https://www.mediarakyatnusantara.online/2024/01/sambut-tahun- 2024-amphibi-salurkan.html
  • 7. Page 7 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 [4/1 20.33] +62 813-2799-9917: Sambut Tahun 2024, AMPHIBI Salurkan Minyak Goreng ke Pemulung TPA Burangkeng - https://cakrabhayangkaranews.com/sambut-tahun-2024-amphibi- salurkan-minyak-goreng-ke-pemulung-tpa-burangkeng/ [4/1 20.33] +62 813-2799-9917: https://www.wartaexpress.com/sambut- tahun-2024-amphibi-salurkan-minyak-goreng-ke-pemulung-tpa- burangkeng/ [4/1 20.33] +62 813-2799-9917: *Sambut Tahun 2024, Amphibi Salurkan Minyak Goreng ke Pemulung TPA Burangkeng* https://www.ambaritanews.com/2024/01/sambut-tahun-2024- amphibi-salurkan.html [4/1 20.33] +62 813-2799- 9917: https://www.lintascakrawalanews.com/2024/01/04/sambut-tahun- 2024-amphibi-salurkan-minyak-goreng-ke-pemulung-tpa-burangkeng/ [4/1 20.33] +62 813-2799-9917: https://www.wartaexpress.com/sambut- tahun-2024-amphibi-salurkan-minyak-goreng-ke-pemulung-tpa- burangkeng/ [4/1 20.33] +62 813-2799-9917: *Sambut Tahun 2024, Amphibi Salurkan Minyak Goreng ke Pemulung TPA Burangkeng* https://www.ambaritanews.com/2024/01/sambut-tahun-2024- amphibi-salurkan.html [4/1 20.33] +62 813-2799- 9917: https://www.sigerindo.com/2024/01/sambut-tahun-2024-amphibi- salurkan.html?m=1 [4/1 20.33] +62 813-2799- 9917: https://www.sigerindo.com/2024/01/sambut-tahun-2024-amphibi- salurkan.html [4/1 20.34] +62 813-2799-9917: Mengawali tahun 2024 ini, Amphibi Salurkan Bantuan Migor Kepada Pemulung https://liputansaturiau.com/read/news/2024-01-04-mengawali- tahun-2024-ini-amphibi-salurkan-bantuan-migor-kepada-pemulung
  • 8. Page 8 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 7 Januari 2023 Recycling & plastic Video di grup WA Dewan Pwesampahan Nasional 7 Januari 2024 Tanggapan Recycling & plastic properties - Useful information shared by Pak @Willy Tandiyo:
  • 9. Page 9 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Jenis dan sifat plastik dalam konteks untuk identifikasi Proven! Plastik harus difahami dg baik sebelum kita mencari solusi utk mengatasi limbahnya. Plastik bukan hanya Polypropelene dan Ethylene, namun ada Nylon, PBT, SAN, PS, PC, PET, PVC, ABS dan lain lain. Masing2 punya karakter yg berbeda beda dan kegunaan yg juga berbeda beda. Ada yg density dibawah 1 (floating in the Water) dan ada yg diatas 1. Ada yg bersifat self extinguish apa bila dibakar, ada yg tahan panas, dll dll. Belum lagi setiap tahun muncul varian varian baru dan juga teknologi permesinan didalam pengkonversian juga semakin rumit, sekarang sdh ada mesin yg bisa membuat kantung hingga 9 layers. Belum lagi teknik pembentukan bukan cuma dg injeksi atau tiup, tetapi dg rotomolding yg memungkinkan pembuatan tandon dg layers plastik yg beda. Getting complicated. Maka dari itu, perlu adanya redesign pada produk2 tertentu agar yg bisa disederhanakan janganlah dibuat complicated agar masih punya high value untuk didaur ulang. Contoh penyederhanaan ini sdh dilakukan oleh Coca cola dan Danone dg kemasan tanpa label. Walau label ini sekarang sdh menggunakan bahan plastik PP yg mengapung diair(memudahkan proses penggilingan utk memisahkan PET yg tenggelam diair) bayangkan dulu label ini terbuat dari PVC yg ikut tenggelam bareng PET saat digiling? Padahal kedua jenis plastik ini “bermusuhan”.
  • 10. Page 10 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Saya pernah berbincang ttg hal ini dg alm Bapak Nabil M ditahun 90’an, baru diera skrg label ini beralih kePP utk kemasan air mineral. Tetapi label PVC ini masih banyak ditemui dibotol botol lainnya. Mengenali value dan sifat plastik serta aplikasi penggunaannya akan sangat membantu kesuksesan circular economy dari plastik, dan juga bisa me redesign kemasan/produk yg lebih ramah daur ulang. Tentu tidak mungkin semuanya bisa di redesign, spt penggunaan plastik utk kepentingan kesehatan dan militer misalnya, tetapi jumlahnya relatif sangat kecil. Dan: Yg lupa saya sebut adalah adanya pelbagai filler yg dipakai untuk tujuan2 yg berbeda beda, ada yg utk reinforcement ada yg utk rigiditas, dll. Dg adanya unsur filler ini, identification dg menggunakan PIF ( Plastic Identification Flowchart ) hanya untuk plastik yg belum ada tambahan fillernya ... Pengantar url Penjelasan ttg plastik yg tenggelam diair itu banyak ada disini : Look at this post on Facebook https://www.facebook.com/share/p/YfGiJcFF4SuzNdmn/?mibext id=WiMSqg Dari grup WA Dewan Petrsampahan Nasional 7 Januari 2023 TPA Kebon Kongok akan Ditutup, Sampah di Penulis 10 Januari 2024 Mataram (Suara NTB) – Pemerintah Provinsi NTB akan menutup aktivitas pembuangan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah regional Kebon Kongok. Kebijakan ini justru menimbulkan kecemasan atau dilema bagi Pemkot Mataram. Pasalnya, beban anggaran untuk kebutuhan bahan bakar minyak operasional kendaraan otomatis bertambah.
  • 11. Page 11 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Seorang warga mencari botol dan kardus bekas di antara tumpukan sampah di TPS Sandubaya pada, Selasa, 9 Januari 2024. Pemkot Mataram dilema dengan ditutupnya TPAR Kebon Kongok dan dialihkan ke Sekotong. Pengalihan lokasi pembuangan sampah berdampak pada peningkatan biaya operasional kendaraan pengangkut sampah. (Suara NTB/cem) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, H. Nizar Denny Cahyadi ditemui pada Selasa, 9 Januari 2024 membenarkan bahwa aktivitas pembuangan sampah di TPA Regional Kebon Kongok yang terletak di Desa Suka Makmur, Kabupaten Lombok Barat akan ditutup selambat-lambatnya pada bulan Juni atau Juli. Pembuangan sampah akan dipindah ke wilayah Sekotong, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Kebijakan Pemprov NTB memindahkan lokasi pembuangan sampah karena landfill atau lahannya penuh atau over capacity. “Iya, kita sudah menerima surat terkait rencana penutupan TPA Kebon Kongok. Paling lambat bulan Juni atau Juli,” terangnya. Kebijakan ini akan menimbulkan masala. Denny mengaku, kendalanya adalah jika dipindah ke Sekotong maka ada peningkatan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) kendaraan operasional pengangkut sampah. Sementara, pihaknya belum mengalokasikan anggaran pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) murni 2024. Namun demikian, kebijakan ini akan menjadi atensi Pemkot Mataram untuk mencari solusi. Nizar Denny menambahkan, tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Sandubaya diperkirakan mulai beroperasi pada bulan Mei 2024 sehingga dapat mengurangi sampah yang dibuang ke TPA Kebon Kongok. Kemungkinan kebutuhan BBM kendaraan operasional khusus Sandubaya dan Cakranegara bisa dialihkan untuk menutupi kecamatan lain untuk membuang sampah ke TPA di Sekotong. “Iya, mau tidak mau kita harus mengikuti membuang sampah ke Sekotong,” tambahnya.
  • 12. Page 12 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Kecuali, TPST di Kebon Talo di Ampenan telah beroperasi maka tidak perlu lagi membuang sampah ke TPA walaupun hanya membuang residunya saja. Denny menjamin walaupun TPAR Kebon Kongok ditutup dan pembuangan sampah dialihkan ke Sekotong, tidak akan terjadi penumpukan sampah di TPS. Persoalan lainnya adalah anggaran perawatan kendaraan juga sedang dipikirkan karena medan ke Sekotong lebih berat dibandingkan ke TPA Kebon Kongok. “Insya Allah, tidak akan ada penumpukan sampah, cuma kendala di BBM saja,” jawabnya. Di satu sisi, volume sampah di Kota Mataram mencapai 200 ton lebih per hari. Dari hasil pemilahan belum diketahui kapasitas atau volume sampah yang tersisa. (cem)TOPIK • TPA Kebon Kongok https://www.suarantb.com/2024/01/10/tpa-kebon-kongok-akan-ditutup- sampah-di-kota-mataram-akan-bermasalah/ Sampah Kiriman Mulai Menepi ke Pantai Samigita, Didominasi Batang Kayu • Redaksi • 10/01/2024 • 3 Petugas dari DLHK Badung, menggunakan mobil loader untuk membersihkan sampah kiriman di pantai Kuta, Rabu 10 Januari 2024.
  • 13. Page 13 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 MANGUPURA – baliprawara.com Sampah pantai atau sering disebut sampah kiriman, mulai muncul di kawasan pantai Kuta sejak Rabu 10 Januari 2024. Meski jumlah sampah yang menepi ke pantai Kuta jumlahnya masih belum banyak, namun sebagian besar sampah berupa batang pohon dengan ukuran cukup besar, membutuhkan penanganan khusus. Dikonfirmasi terkait kemunculan sampah ini, Koordinator Deteksi dan Evakuasi Dini Sampah Laut DLHK Badung, I Made Gde Dwipayana, membenarkan kalau di sepanjang pantai Seminyak, Legian, dan Kuta (Samigita) mulai diserbu sampah kiriman. Menurutnya, untuk di pantai Seminyak dan Legian, sampah yang menepi ke pantai masih tipis. Sedangkan untuk di pantai Kuta, sampah cukup banyak dan merata. “Untuk di pantai Samigita, sampah kiriman mulai muncul Rabu pagi,” kata Dwipayana saat dikonfirmasi, Rabu 10 Januari 2024. Untuk penanganan sampah yang sebagian besar berupa batang kayu ini, pihaknya dari DLHK Badung mengerahkan satu kendaraan loader. Dari pengumpulan yang dilakukan, total sebanyak 4 truk sampah yang dibersihkan, atau sekitar 8 ton sampah. Untuk sementara sampah ini masih dititip di Stop Over (STO) Kuta karena jumlahnya masih sedikit. “Kita hari ini dapat mengumpulkan sekitar 4 truk. Saat Ini sampah yang menepi masih dalam kondisi tipis,” ucapnya. Terkait kapan akan terjadi pucak sampah kiriman, pihaknya belum bisa memperkirakan. Karena, saat ini kondisi hujan belum merata. Sehingga pihaknya belum bisa memastikan apakah sampah ini akan terus muncul. Meski dari pengalaman tahun sebelumnya, puncak sampah kiriman terjadi pada bulan Desember – Januari, namun sekarang kondisinya berbeda. “Kita juga belum tahu, apakah ini akan mulai terus muncul kedepannya. Juga belum bisa diprediksi kapan puncaknya, karena tahun-tahun sebelumnya, puncaknya terjadi di bulan Desember dan Januari,” bebernya. See also Wabup Suiasa Ajak Partisipasi Semua Pihak Tangani Sampah di Pantai Untuk penanganan sampah kiriman ini, DLHK Badung kata Dwipayana, telah menyiagakan petugas kebersihan sebanyak 100 orang, khusus untuk
  • 14. Page 14 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 di pantai Samigita. Sedangkan, untuk alat berat, seperti Loader ada sebanyak 4 unit, Beach cleaner 3 unit. Meski di pantai Samigita sudah mulai muncul sampah kiriman, namun untuk di daerah Utara seperti pantai Berawa dan Canggu, belum terlihat adanya sampah kiriman. Pihaknya memperkirakan dalam beberapa hari kemungkinan mulai muncul sampah di pantai bagian Utara Badung ini. (MBP1) https://baliprawara.com/sampah-kiriman-mulai-menepi-ke-pantai- samigita-didominasi-batang-kayu/ Peningkatan Volume Sampah Pasca Kegiatan Akhir Tahun Oleh: Setiadi Editor: Erlintara Sendo 10 Jan 2024 - 15:15 Toli Toli Peningkatan Volume Sampah Pasca Kegiatan Akhir Tahun Dengarkan Berita KBRN,Tolitoli: Kepala bidang persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tolitoli Bustanil mengakui di beberapa titik volume sampah mengalami peningkatan pasca pelaksanaan kegiatan di akhir tahun 2023 kemarin seperti di seputaran Tanjung Pelabuhan sampai di KM 4 dan pantai Gaukan. Kondisi sampah ini memprihatinkan dan menjadi perhatian oleh
  • 15. Page 15 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 pihaknya menyikapi hal itu pemerintah daerah akan melakukan perbaikan sejumlah tempat sampah tahun 2024. Pemda melalui DLH juga bersyukur dan menyampaikan terima kasih kepada semua pihak dimana pasca pelaksanaan kegiatan di akhir tahun, Lanal Tolitoli bersama seluruh lintas sektor melakukan inisiasi yakni melaksanakan kerja bakti pembersihan sampah di beberapa titik. “Untuk meminimalisir dan menekan volume sampah, diperlukan proses pengolahan sampai yang tepat di lapangan mulai dari kolaborasi dinas terkait bersama seluruh elemen masyarakat turut berpartisipasi dalam melakukan pengolahan sampah”, ungkap Bustanil. Pihaknya terus aktif melakukan sosialisasi dan himbauan bagi masyarakat untuk taat dan paham untuk mengelola sampah yang baik dan benar, guna terus mewujudkan lingkungan yang aman dan nyaman di Kabupaten Tolitoli. Rabu, 10/01/2024. Kata Kunci: • Sampah Tolitoli DLH https://www.rri.co.id/daerah-3t/510519/peningkatan-volume-sampah- pasca-kegiatan-akhir-tahun 13 Januari 2024 Kabupaten Bekasi Darurat Sampah Kabupaten Bekasi - Amphibi.net// Pengelolaan sampah di kabupaten bekasi masih perlu banyak evaluasi. Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup dan B3 Indonesia AMPHIBI melihat kondisi pengelolaan sampah kab.Bekasi yang masih Lemah dari Pengawasan Penindakan dan Perbaikan. Banyaknya Oknum tidak sebanding dengan Tagline atau selogan yang di ucap Oleh Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan yaitu Mantapkan Kinerja, Bekerja dan Melayani (Makin Berani). Mengingat jumlah penduduk di Kab.Bekasi yang terus meningkat di Kabupaten Bekasi dengan jumlah penduduk 3,8 juta jiwa, belum lagi ditambah banyaknya komplek perumahan baru yang di bangun di wilayah kabupaten bekasi tentunya berpengaruh terhadap lingkungan dan pencemaran.
  • 16. Page 16 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Ketua koordinator Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup & B3 Indonesia Jawa Barat Moh.Hendri menyampaikan, masih banyaknya di beberapa titik wilayah kabupaten bekasi terdapat TPS liar yang melakukan Open Dumping di lahan terbuka yang banyak menimbulkan masalah pencemaran lingkungan, termasuk TPA Sampah Burangkeng sendiri. Menurut Hendri, "berdasarkan pantauan team Amphibi di lapangan sampah yang mendominasi di TPS liar kebanyakan sampah perumahan, bahkan ada sebagian sampah berasal dari perusahaan industri yang besar kemungkinan terindikasi limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) yang dapat mengancam hidup orang banyak,"ucapnya. "Sebenarnya penumpukan sampah secara terbuka atau open dumping dilarang dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Namun faktanya masih banyak terdapat lokasi TPS Liar di wilayah kabupaten Bekasi yang kurang baik penanganannya, dan sangat berpotensi mencemari air, tanah dan udara. Moh.Hendri menjelaskan, dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air," menjelaskan bahwa "Setiap usaha dan atau kegiatan wajib membuat rencana penanggulangan pencemaran air pada keadaan darurat dan atau keadaan yang tidak terduga lainnya, maka penanggung jawab usaha dan atau kegiatan wajib melakukan penanggulangan dan pemulihan, termasuk tempat pembuangan akhir sampah (TPA). Dalam pengelolaan Permasalahan lingkungan khusunya sampah sebenarnya sudah di jelaskan berdasar Perbup Bekasi No.53 Tahun 2017 Tentang Pengelolaan Persampahan, walaupun belum ada sanksi terkait pelanggaran dalam Perbup Bekasi tersebut dan perlu menjadi catatan
  • 17. Page 17 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 untuk di revisi terkait penambahan sanksi yang memberatkan terkait pelanggaran pengelolaan sampah. "Namun terkait sanksi masih tetap dapat mengacu dan berpedoman pada undang-undang No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup," paparnya. Berdasarkan data dari dinas LH Kabupaten Bekasi melalui siaran pers PAD dari pelayanan sampah di kabupaten bekasi senilai 6.000.000.000,- per tahun dan akan meningkatkan target capaian PAD senilai 15.000.000.000,- pertahun. Dinas LH Kabupaten Bekasi pada awal tahun 2024 ini menjalankan kebijakan untuk menaikan Retribusi Sampah dengan harapan peningkatan PAD kabupaten Bekasi, dengan mengacu pada Perda No.8 Tahun 2023 mengenai penyesuaian tarif retribusi sampah, dan gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait kenaikan retribusi sampah. Menurut Moh.Hendri, "kebijakan dinas LH dirasa kurang pas dalam menaikan retribusi sampah yang diberatkan kepada masyarakat, namun tetap saja TPS Liar menjalar tanpa adanya penanganan, bahkan banyak di beberapa tempat yang tak di jangkau petugas kebersihan, menyebabkan menjamurnya TPS liar baru, hal tersebut sebenarnya yang menjadi penyebab Kebocoran Retribusi Terbesar terkait tidak meratanya penanganan sampah di wilayah kabupaten bekasi, dan harus menjadi Atensi dan atau Catatan Penting Dinas LH kab.Bekasi, jangan hanya memikirkan Keuntungan tanpa memperhatikan jelas kondisi Lingkungan " pungkasnya. Apalagi ditambah TPA Sampah Burangkeng kepemilikan Kab.Bekasi yang saat ini tidak menjalankan pengolahan sampah maupun pengolahan Air Lindi sampah yang menjadi PR tambahan, yang pasalnya pengurangan sampah di TPA wajib di jalankan menurut Undang-undang, dan juga sudah melarang metode Open Dumping untuk dilakukan. Bahkan TPA Wajib memiliki Instalasi Pengolahan Air Lindi Sampah yang maksimal agar tidak mencemari lingkungan. Melihat kondisi seperti ini Hendri juga mengatakan, untuk kedepannya "kami Lembaga Lingkungan Hidup AMPHIBI akan lakukan Sweeping Lokasi TPS Liar yang tak dikelola dengan baik, dan akan mendorong pemerintah terkait untuk melakukan sterilisasi lokasi TPS Liar, pun tidak hanya menutup TPS Liar tanpa adanya peninjauan lanjutan. Kedepannya kami akan mendorong pemerintah terkait untuk menyediakan Tempat Penampungan Sampah Sementara di setiap desa agar bisa diangkut ke TPAS Burangkeng sesuai aturan yang berlaku," tutupnya. (Red-Amphibi)
  • 18. Page 18 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Baca juga http://www.amphibi.net/2024/01/kabupaten-bekasi-amphibinet-pengelolaan.html http://www.awanpers.com/2024/01/kabupaten-bekasi-darurat-sampah.html https://jelajahperkara.com/aliansi-masyarakat-pemerhati-lingkungan-hidup- dan-b3-indonesia-amphibi-melihat-kondisi-pengelolaan-sampah-kab- bekasi-yang-masih-lemah-dari-pengawasan/ https://www.eternitynews.co.id/2024/01/13/kabupaten-bekasi-darurat- sampah/ Kabupaten Bekasi Darurat Sampah - https://cakrabhayangkaranews.com/kabupaten-bekasi-darurat-sampah/ https://www.mediarakyatnusantara.online/2024/01/kabupaten-bekasi- darurat-sampah.html 13 Januari 2024 Deputi Kemenko Marves Sarankan Putus Kontrak Bali CMPP Jika PT Bali CMPP tak Bisa Penuhi Target Pengelolan Sampah TPST sebanyak 1.020 Ton per Hari Foto: Optimalkan penanganan sampah di Bali, Pj Gubernur Bali SM Mahendra Jaya (dua dari kiri) dan Walikota Denpasar IGN Jaya Negara (kiri) gelar Rapat Pembahasan Strategi Kabupaten/Kota untuk TPS3R/TPST bersama Deputi Kemenko Marves Dr. Nani Hendiarti (dua dari kanan) di ruang pertemuan TPST Kesiman Kertalangu, Kecamatan Denpasar Timur pada Sabtu (13/1/2024).Sumber: BB/hmsprovbali) Denpasar | barometerbali – Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Dr. Nani Hendiarti, mengatakan agar secepatnya Pemda harus duduk bersama memastikan kesanggupan PT Bali Citra Metro Plasma Power (Bali CMPP) atau RDF Denpasar yang selama tak mampu memenuhi target kapasitas
  • 19. Page 19 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 pengolahan sampah 1.020 ton per hari. Ketiga TPST di Kota Denpasar yang dikelola Bali CMPP, saat ini hanya mampu memenuhi kapasitas 80 ton per hari. Ia menyarankan apabila tidak bisa sama sekali memenuhi target itu, maka dapat diputus kontraknya. “Jika mereka tidak sanggup dengan pengelolaan di 3 TPST ini maka bisa difokuskan untuk satu TPST saja. Atau jika tidak bisa sama sekali maka diambil tindakan tegas seperti diputus kontrak. Selanjutnya akan ada beberapa cara lagi jika sudah disepakati bersama hasil dari pertemuan dengan CMPP,” tandas Dr Nani. Menindaklanjuti arahan Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan terkait optimalisasi penanganan sampah di Bali khususnya TPS3R/TPST, maka Penjabat (Pj) Gubernur Bali S.M Mahendra Jaya menggelar rapat koordinasi bersama guna membahas strategi Kabupaten Badung dan Kota Denpasar, dalam optimalisasi TPS3R/TPST, bertempat di Ruang Pertemuan TPST Kesiman Kertalangu Kecamatan Denpasar Timur pada Sabtu (13/1/2024). Dalam kesempatan tersebut, rapat dihadiri oleh Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Dr. Nani Hendiarti, Prof. Mari Elka Pangestu, Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa serta undangan terkait lainnya. Di hadapan para peserta rapat, Pj Mahendra Jaya mengatakan bahwa hambatan kurang optimalnya TPS3R/ TPST dalam menangani sampah dari Badung dan Denpasar harus segera diselesaikan, mengingat permasalahan sampah sudah menjadi perhatian serius Bapak Presiden sejak sebelum G20, dan sampai saat ini pengelolaannya belum optimal. Untuk itu, Mahendra berharap rapat kali ini bisa memberikan solusi terkait hambatan yang ditemui termasuk evaluasi dari kinerja Bali CMPP selaku pengelola yang sebelumnya sudah diberikan deadline (tenggat waktu) hingga akhir tahun 2023. Mahendra kembali menegaskan jika ketiga TPST di Denpasar (TPST Kesiman Kertalangu, TPST Padangsambian, TPST Tahura Suwung) dapat beroperasi secara penuh dengan total kapasitas 1.020 ton maka permasalahan sampah di Kota Denpasar seharusnya sudah teratasi dan tidak lagi ada pengiriman sampah ke TPA Suwung. Namun faktanya TPST Kesiman yang ditargetkan bisa mengolah 450 ton sampah per hari saat ini hanya di kisaran 80 ton. “Jangan diberi janji terus, kasihan ini Pemkot Denpasar pontang-panting dan terus terang Pemprov Bali juga merasa tidak nyaman dengan kondisi ini,” kata Pj Gubernur kepada staf Bali CMPP yang dalam kesempatan tersebut General Manager dari Bali CMPP tidak turut hadir.
  • 20. Page 20 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Terbakarnya TPA Suwung dan sejumlah TPA lain di Bali menurut Mahendra harus jadi pembelajaran bagaimana mengelola sampah dan tidak bergantung pada TPA sebagai lokasi penampungan terakhir. “Jadi bagaimana kita bangun ekosistem pengelolaan sampah yang baik di Denpasar ini. Orang datang ke Bali kan ingin lihat yang indah, yang bersih bukan malah sampah yang menumpuk,” katanya lagi. Di samping itu, Wakil Bupati Badung juga mengatakan bahwa Badung saat ini masih memiliki permasalahan sampah di mana timbulan sampah di Badung sebanyak 534,8 ton per hari, pengelolaannya sudah disalurkan ke TPS3R yang ada di 33 desa/kelurahan di Badung. “Namun masih ada beberapa ton yang masih menjadi PR. Untuk itu, ia berharap 3 TPST ini bisa dikelola dengan maksimal dan bisa memberikan angin segar bagi Badung dan Denpasar,” tandas Suiasa (213) Editor: Ngurah Dibia Barometer Bali Kapasitas Pengolahan Masalah Sampah Pengelolaan Sampah PT CMPP Rakor TPS 3R TPST Kertalangu TPST Padang Sambian TPST Tahura https://barometerbali.com/2024/01/14/tangani-masalah-sampah-pj- gubernur-bali-gelar-rakor/ Sampah Masih Bertebaran di Kawasan Pameran JME 2024 Oleh: Firdaus.Penyiar Editor: Renold Isra Putra 15 Jan 2024 - 13:02 Jambi Dengarkan Berita KBRN, Jambi : Sejumlah petugas kebersihan (hingga tulisan ini dibuat) tampak masih berjibaku membersihkan sampah-sampah di bekas kawasan pameran dan bazar UMKM Jambi Mantap Expo 2024. Tampak petugas-petugas kebesihan itu menyapu, mengumpulkan dan sekaligus meletakan sampah-sampah platik itu ke kantong plastik hitam ukuran besar sebelum diantarkan ke tempat pembuangan sementara.
  • 21. Page 21 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Sampah Masih Bertebaran di Kawasan Pameran JME 2024 Salah seoang petugas kebersihan Dayat mengungkapkan selama kegiatan pameran terjadi peningkatan produksi sampah di kawasan perkantoran Telanaipura, Jambi. " Produksi sampah jauh lebih banyak selama kegiatan pameran ini," ungkap Dayat, Senin ( 15/01/2024 ). selain itu juga tampak kegiatan pembongkaran tenda yang digunakan untuk pameran. Seperti diketahui kegiatan Pameran dan Bazar UMKM Jambi Mantap Expo 2024 secara resmi sudah ditutup Gubernur Jambi Alharis, Sabtu malam, akhir pekan lalu. Kegiatan Pameran tersebut berdasarkan keterangan Plt. Asisten II Setdaprov Jambi Johansyah, diikuti 350 stand ditambah rombongan pedagang kaki lima. https://www.rri.co.id/features/516301/sampah-masih-bertebaran-di- kawasan-pameran-jme-2024
  • 22. Page 22 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Meningkatnya Hasil Penjualan Sampah Plastik dari By admin Posted on 16/01/2024 Posted in Berita Terkini Pemkot Palu – Hasil penjualan kedua sampah plastik dari Gerakan Sosial Pilah Sampah Plastik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu, tembus di jumlah 4.700 Kg per Januari 2024. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Dinas LIngkungan Hidup (DLH) Kota Palu, Hisyam Baba, pada Senin, 15 Januari 2024. Kabid Hisyam mengungkapkan, jumlah ini berdasarkan hasil laporan penjualan sampah plastik anggota Padat Karya kelurahan, yang ditimbang dan dibawa ke Bank Sampah Kelurahan Petobo dan Bank Sampah Kayumalue Ngapa pada akhir Desember 2023 yang lalu. Dari 21 kelurahan yang melakukan penjualan, ada tiga kelurahan yang terbanyak, yakni Kelurahan Balaroa 661 Kg, Kelurahan Pantoloan Boya 659 Kg, dan Kelurahan Baiya 560 Kg. “Gerakan Sosial Pilah Sampah Plastik ini adalah insiatif dari DLH Kota Palu, sebagai salah satu cara untuk mengurangi sampah plastik dengan melibatkan anggota Padat Karya dan Bank Sampah,” ujar Kabis Hisyam.
  • 23. Page 23 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Menurut Kabid, jumlah penjualan kedua kali ini meningkat dibandingkan penjualan perdana pada bulan Oktober dan November 2023 yang lalu. Dimana pada penjualan perdana, sampah plastik yang berhasil dikumpulkan dan dijual oleh anggota Padat Karya, sebanyak 2.314 Kg. Secara khusus, Kabid mengucapkan terima kasih kepada para camat, lurah, seluruh Koordinator Kecamatan (Korcam), Koordinator Kelurahan (Korlur), supir armada, serta anggota Padat Karya kelurahan se-Kota Palu. “Terima kasih sudah ikut serta mendukung dan berpartisipasi pada gerakan moral pilah sampah plastik ini,” ucap Kabid. Kabid berharap kedepan, agar masyarakat juga dapat melakukan pilah sampah plastik untuk mengurangi sampah plastik di Kota Palu dan juga memelihara kelestarian lingkungan. (Sumber : Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Palu) https://palukota.go.id/meningkatnya-hasil-penjualan-sampah-plastik-dari- dlh/ 17 Januari 2024 Plastics Recycling Conference: Book your spot now Jan. 17, 2024 This week's e-news is sponsored by:
  • 24. Page 24 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Plastics Recycling Conference: Book your spot now Registration is now open for North America's biggest plastics sustainability event! Sign up today to ensure your spot among more than 2,500 plastics recycling leaders at the 2024 Plastics Recycling Conference at the Gaylord Texan outside Dallas. The event brings together plastics reclaimers, converters, end users, brokers, brand owners, equipment specialists, policy experts and many others. Sign up ASAP to get the best rate to grow your presence and knowledge in plastics recovery. https://mail.google.com/mail/u/0/#inbox/FMfcgzGwJmGgSZmlgCmqcqssh NrHDWpr REGISTER
  • 25. Page 25 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 March 25–27, 2024 • Grapevine, Texas Where the plastics recycling industry meets • Connect with more than 2,500 leaders from plastic processors, recycled resin buyers and sellers, and other key stakeholders • Learn the latest on recycled plastic markets and trends with a 3-day, info- packed agenda curated by industry experts • Experience the industry’s most lively trade show hall, featuring over 250 processors, compounders, equipment vendors and others • Hear directly from global brands and get up to speed on the most important developments in an evolving sector Learn more about the event https://www.plasticsrecycling.com/ Perdana, Pemkab Sleman Segera Kirim 30 Ton 'Keripik' Sampah dari TPST Tamanmartani ke Cilacap Rabu, 17 Januari 2024 18:44 WIB TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman segera mengirim Refuse Derived Fuel (RDF) atau bahan bakar alternatif yang biasa disebut keripik sampah, hasil pengolahan sampah dari TPST Tamanmartani, ke PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) pabrik Cilacap.
  • 26. Page 26 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Pengiriman perdana RDF seberat puluhan ton ini dijadwalkan pada 23 Januari 2024 dan turut mengundang Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni lihat foto TRIBUNJOGJA.COM/Ahmad Syarifudin Tumpukan sampah yang ditampung di TPSS Tamanmartani disemprot cairan eco lindi, temuan mahasiswi UGM "Inggih, betul (turut mengundang Ngarso Dalem). Pengiriman tahap pertama tanggal 23 Januari 2024," terang Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman, Epiphana Kristiyani, Rabu (17/1/2024). Pengiriman RDF ke Cilacap ini merupakan tindak lanjut kerjasama antara Pemkab Sleman dengan PT SBI yang ditandatangani pada bulan November 2023 lalu. Kerjasama ini menjadi bagian dari langkah Pemkab Sleman dalam mewujudkan arahan Gubernur DIY terkait desentralisasi pengolahan sampah di tingkat Kabupaten. Di tahap pertama ini, jumlah keripik sampah yang akan dikirim ke Cilacap seberat 30 ton. Jumlah tersebut terdiri dari 15 ton RDF anorganik dan 15 ton RDF organik. Perbedaan keduanya dari bahan baku pembuatan. Jika RDF organik dibuat dari sampah organik maka RDF anorganik terbuat dari sampah anorganik.
  • 27. Page 27 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Setelah pengiriman perdana, Epi mengaku akan terus berupaya menggenjot produksi keripik sampah di TPST Tamanmartani dengan target realisasi 30 ton per hari. Selain juga mulai mempersiapkan untuk produksi RDF di TPST Minggir "Pengiriman berikutnya nanti tergantung dari PT SBI mengambilnya. Tentu untuk RDF yang dikirim ke Cilacap ini juga ada ketentuan yang harus dipenuhi," kata dia. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi agar bahan bakar hasil olahan sampah ini bisa diterima PT SBI. Di antaranya, harus memiliki kalori 3.200 per kilo dan memiliki kadar air tidak boleh lebih dari 20 persen. Direktur Utama PT SBI, Lilik Unggul Raharjo, saat penandatanganan kerjasama dengan Pemkab Sleman mengungkapkan, selama ini pihaknya selalu menekankan pembangunan berkelanjutan. Halaman selanjutnya Halaman 1 2 Sumber: Tribun Jogja Tags Pemkab Sleman Pengelolaan Sampah TPST Tamanmartani Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Perdana, Pemkab Sleman Segera Kirim 30 Ton 'Keripik' Sampah dari TPST Tamanmartani ke Cilacap , https://jogja.tribunnews.com/2024/01/17/perdana-pemkab-sleman-segera-kirim-30-ton- keripik-sampah-dari-tpst-tamanmartani-ke-cilacap. Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni https://jogja.tribunnews.com/2024/01/17/perdana-pemkab-sleman-segera- kirim-30-ton-keripik-sampah-dari-tpst-tamanmartani-ke-cilacap Perdana, Pemkab Sleman Segera Kirim 30 Ton 'Keripik' Sampah dari TPST Tamanmartani ke Cilacap Rabu, 17 Januari 2024 18:44 WIB Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni lihat foto TRIBUNJOGJA.COM/Ahmad Syarifudin Tumpukan sampah yang ditampung di TPSS Tamanmartani disemprot cairan eco lindi, temuan mahasiswi UGM
  • 28. Page 28 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Sejak dibangun tahun 2019, pabrik PT SBI di Cilacap selalu memaksimalkan bahan bakar RDF untuk kebutuhan operasional pabrik. Sebab, selain mampu menggantikan peran batubara, produk hasil olahan sampah ini juga dinilai mampu mengurangi CO2. Karenanya, kerjasama dengan Pemkab Sleman diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bahan bakar operasional pabrik di Cilacap. Selain dengan Pemkab Sleman, PT SBI pabrik Cilacap juga menerima RDF dari Kabupaten Banyumas yang dapat memasok 80 ton per hari. "Untuk Sleman kami berharap setiap hari nanti bisa mendapatkan RDF sebanyak 70-100 ton perhari," kata Lilik.(*) Halaman sebelumnya Halaman 1 2 Tampilkan semua Sumber: Tribun Jogja Tags Pemkab Sleman Pengelolaan Sampah TPST Tamanmartani Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Perdana, Pemkab Sleman Segera Kirim 30 Ton 'Keripik' Sampah dari TPST Tamanmartani ke Cilacap , https://jogja.tribunnews.com/2024/01/17/perdana-pemkab-sleman-segera-kirim-30-ton- keripik-sampah-dari-tpst-tamanmartani-ke-cilacap?page=2. Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni https://jogja.tribunnews.com/2024/01/17/perdana-pemkab-sleman-segera- kirim-30-ton-keripik-sampah-dari-tpst-tamanmartani-ke-cilacap?page=2
  • 29. Page 29 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Mengenal Beragam Barang Unik Hasil Daur Ulang Kemasan Plastik PET EricIskandarsjah 19 Januari 2024 Ilustrasi produk hasil daur ulang plastik PET. (FOTO: Plasticpay) Saat ini sejumlah merek air minum dalam kemasan (AMDK) makin terdorong untuk menggunakan kemasan plastik Polietilena Tereftalat atau PET. Salah satu motivasinya adalah untuk menghadirkan produk yang sehat dan ramah lingkungan. Kemasan PET sendiri dianggap ramah lingkungan karena memiliki keunggulan dari segi proses daur ulang. Umumnya, plastik tersebut bisa didaur ulang menjadi pakaian olahraga atau jersey, bantal, furnitur, tumbler, mainan dan tas. Akan tetapi, agar serapan plastik daur ulang bisa terus ditingkatkan, gerakan sosial berbasis platform digital bernama Plasticpay pun memperluas diversifikasi produk daur ulang dari plastik PET. Dikutip dari website Plasticpay, Jumat (19/1/2024), gerakan sosial berbasis platform digital yang concern untuk mendorong penerapan daur ulang plastik PET itu menyebut plastik daur ulang PET memiliki produk turunan yang sangat beragam. BACA JUGA: Mengenal Proses dan Hasil Daur Ulang Kemasan Plastik PET Produk-produk itu pun terbilang unik sehingga bisa membuat produk tersebut memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan hadir sebagai produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
  • 30. Page 30 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Beberapa produk unik itu di antaranya adalah laptop sleeve, coffee sleeve, pet bed dan pouch. Plasticpay menyebut satu laptop sleeve bisa diproduksi lewat daur ulang tiga hingga enam botol plastik. Adapun pet bed diproduksi dengan mamanfaatkan 33 botol plastik. Selanjutnya, pouch dan coffee sleeve bisa diproduksi dengan mamanfatkan dua botol plastik bekas. Selain itu, plastik PET juga bisa digunakan sebagai material beragam jenis tas mulai dari tote bag, storage bag dan wine bag. Untuk produk tersebut, botol plastik yang dibutuhkan sekitar tiga hingga 15 buah botol plastik bekas. Saat ini, pemanfaatan produk daur ulang pun terbilang cukup berperan dalam menekan jumlah sampah plastik. Net Zero Waste Management Consortium mencatat jumlah tumpukan sampah dari AMDK yang menggunakan kemasan PET baik dalam wujud botol maupun galon terbilang minim. BACA JUGA: Strategi HSBC Dukung Sustainability lewat Climate Innovation Acceleration Ahmad Syafrudin, Ketua Tim Peneliti Net Zero Waste Management Consortium mengatakan hal itu menunjukkan plastik PET berhasil disalurkan ke sejumlah titik daur ulang. “Berdasarkan audit sampah yang kami lakukan, beberapa sampah terbanyak adalah sampah kantong kresek bungkus Indomie, Aqua kemasan gelas, botol Sprite, Club kemasan gelas dan VIT kemasan gelas dan botol Fanta,” kata Ahmad dalam keterangan pers kepada Marketeers. Temuan Net Zero Waste Management Consortium itu pun dikonfirmasi oleh Sungai Watch yang juga menyimpulkan bahwa AMDK dalam wujud gelas merupakan salah satu kontributor terbesar dalam tumpukan sampah plastik. Ia mengamini sampah botol dan galon PET terbilang minim karena bernilai ekonomis. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya produk hasil daur ulang yang hadir dalam beragam jenis dan desain yang menarik sehingga masyarakat bisa makin terlibat dalam mewujudkan ekosistem ramah lingkungan. Editor: Ranto Rajagukguk • Ahmad Syafrudin • AMDK • daur ulang • Net Zero Waste Management Consortium • PlasticPay • plastik PET • Polietilena Tereftalat RELATED Net Zero Waste Ungkap 10 Besar Produk Penyumbang Sampah Plastik
  • 31. Page 31 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Nestlé Indonesia Luncurkan Bangku Daur Ulang dari Plastik Sachet Mengenal Proses dan Hasil Daur Ulang Kemasan Plastik PET Riset Net Zero Waste Buktikan Galon PET Tetap Ramah Lingkungan Kompetisi AMDK Makin Sengit di Tengah Pergeseran Preferensi Gen Z Marketeers is Indonesia’s next-gen business media. Our print and digital content is a unique mix of insightful stories and progressive design. We also enlighten readers with flagship events, community clubs, and masterclasses blending thought-provoking speakers and engaging experiences https://www.marketeers.com/mengenal-beragam-barang-unik-hasil-daur-ulang- kemasan-plastik-pet/ Waspada 'Hujan Plastik', Indonesia Tak Luput Novia Aisyah - detikEdu Jumat, 19 Jan 2024 17:00 WIB Foto: Getty Images/iiievgeniy. Ilustrasi hujan
  • 32. Page 32 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Jakarta - Zaman sekarang ini, manusia juga perlu waspada terhadap kandungan air hujan. Pasalnya, air hujan pun kini mengandung partikel plastik. Dalam sebuah studi baru-baru ini misalnya, diterangkan bahwa awan pada zaman sekarang memiliki kandungan plastik berukuran mikroskopis yang pada akhirnya akan menyebabkan 'hujan plastik'. Para ahli khawatir partikel yang berukuran kurang dari 5mm itu dapat mengontaminasi hampir semua yang dikonsumsi dan diminum oleh manusia. Mikroplastik adalah hasil dari melimpahnya polusi plastik yang memadati daratan dan lautan. Sampah plastik terurai menjadi potongan-potongan kecil seiring berjalannya waktu dan menyebar ke atmosfer, tubuh manusia, dan spesies. Penelitian sebelumnya telah menghubungkan partikel-partikel ini dengan penyakit dan kondisi termasuk kanker, infertilitas, dan gangguan hormon. Sementara penelitian terbaru dari Universitas Waseda di Jepang, untuk pertama kalinya menilai bagaimana mikroplastik mempengaruhi pembentukan awan dan potensi dampaknya terhadap krisis iklim dan kesehatan manusia. Para peneliti yakin mereka adalah orang pertama yang mendeteksi mikroplastik di udara dalam air awan. Baca juga: Ilmuwan Temukan Ratusan Ribu Mikroplastik Dalam Air Minum Kemasan, Apa Berbahaya? "Jika isu 'polusi udara plastik' tidak ditangani secara proaktif, perubahan iklim dan risiko ekologi dapat menjadi kenyataan, sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius dan tidak dapat diubah di masa depan," kata Hiroshi Okochi, salah satu penulis, dikutip dari The Independent. Dalam studi tersebut, para peneliti menganalisis air awan yang dikumpulkan dari puncak Gunung Fuji, kaki bukit tenggara Gunung Fuji (Tarobo), dan puncak Gunung Oyama di Jepang, pada ketinggian berkisar antara 1.300-3.776m. Tim menemukan sembilan jenis polimer berbeda dan satu jenis karet dalam partikel di udara tersebut. Mereka mengatakan analisis menunjukkan mikroplastik di udara di air dalam awan, utamanya berasal dari laut. "Ini menyiratkan bahwa mikroplastik mungkin telah menjadi komponen penting dari awan, mencemari hampir semua yang kita makan dan minum melalui ' hujan plastik'," jelas para ilmuwan. Baca juga: Atasi Mikroplastik, Ilmuwan Kembangkan Robot yang Terinspirasi dari Siput
  • 33. Page 33 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Mereka memperingatkan akumulasi mikroplastik di atmosfer, terutama di kutub, juga dapat mengubah keseimbangan ekologi bumi secara signifikan dan menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati dengan signifikan. "(Mikroplastik di udara) terdegradasi jauh lebih cepat di bagian atas atmosfer dibandingkan di darat karena radiasi ultraviolet yang kuat, dan degradasi ini melepaskan gas rumah kaca dan berkontribusi terhadap pemanasan global," terang Dr Okochi. Tim peneliti dari IPB University pada Januari 2022 lalu merilis penelitian bertajuk "The Deposition of Atmospheric Microplastic in Jakarta-Indonesia: The Coastal Urban Area" dalam jurnal Marine Pollution Bulletin. Berdasarkan riset mereka, setiap tetes air hujan yang turun di Jakarta mengandung mikroplastik berukuran 500-1.000 mikrometer. Simak Video "Jennifer Lawrence Bantah Lakukan Operasi Plastik di Mata" (nah/nwk) plastic hujan penelitian mikroplastik Baca artikel detikedu, "Waspada 'Hujan Plastik', Indonesia Tak Luput" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7150018/waspada-hujan-plastik- indonesia-tak-luput. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7150018/waspada-hujan-plastik- indonesia-tak- luput?utm_source=whatsapp&utm_campaign=detikcomsocmed&utm_medi um=btn&utm_content=edu 20 Januari 2024 UN Environment Programme memposting ulang United Nations @UN 20 Jan To #BeatPlasticPollution, individual actions & consumer pressure are key, but real change needs to come from companies, investors, policymakers & governments. Everyone can use their voice and choices to protect our common future. More from @UNEP : https://unep.org/interactives/beat-plastic-pollution/
  • 34. Page 34 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Our planet is choking on plastic It is time to change how we produce, consume and dispose of the plastic we use. While plastic has many valuable uses, we have become addicted to single-use plastic products — with severe environmental, social, economic and health consequences. Around the world, one million plastic bottles are purchased every minute, while up to five trillion plastic bags are used worldwide every year. In total, half of all plastic produced is designed for single-use purposes – used just once and then thrown away. Plastics including microplastics are now ubiquitous in our natural environment. They are becoming part of the Earth's fossil record and a marker of the Anthropocene, our current geological era. They have even given their name to a new marine microbial habitat called the "plastisphere". So how did we get here? From the 1950s to the 1970s, only a small amount of plastic was produced, and as a result, plastic waste was relatively manageable. However between the 1970s and the 1990s, plastic waste generation more than tripled, reflecting a similar rise in plastic production. In the early 2000s, the amount of plastic waste we generated rose more in a single decade than it had in the previous 40 years. Today, we produce about 400 million tonnes of plastic waste every year. We are seeing other worrying trends. Since the 1970s, the rate of plastic production has grown faster than that of any other material. If historic growth trends continue, global production of primary plastic is forecasted to reach 1,100 million tonnes by 2050. We have also seen a worrying shift towards single-use plastic products, items that are meant to be thrown away after a single short use. Approximately 36 per cent of all plastics produced are used in packaging, including single-use plastic products for food and beverage containers,
  • 35. Page 35 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 approximately 85 per cent of which ends up in landfills or as unregulated waste. Additionally, some 98 per cent of single-use plastic products are produced from fossil fuel, or "virgin" feedstock. The level of greenhouse gas emissions associated with the production, use and disposal of conventional fossil fuel-based plastics is forecast to grow to 19 per cent of the global carbon budget by 2040. These single-use plastic products are everywhere. For many of us, they have become an integral part of our daily lives. Polyethylene terephthalate (PET) Water bottles, dispensing containers, biscuit trays High-density polyethylene (HDPE) Shampoo bottles, milk bottles, freezer bags, ice cream containers Low-density polyethylene (LDPE) Bags, trays, containers, food packaging film Polypropylene (PP) Potato chip bags, microwave dishes, ice cream tubs, bottle caps, single-use face masks
  • 36. Page 36 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Polystyrene (PS) Cutlery, plates, cups Expanded polystyrene (EPS) Protective packaging, hot drink cups “Banning single-use plastic: lessons and experiences from countries” UN Environment Programme report (2018) Systemic change is needed to stop the flow of plastic waste ending up in the environment. Of the seven billion tonnes of plastic waste generated globally so far, less than 10 per cent has been recycled. Millions of tonnes of plastic waste are lost to the environment, or sometimes shipped thousands of kilometres to destinations where it is mostly burned or dumped. The estimated annual loss in the value of plastic packaging waste during sorting and processing alone is US$ 80- 120 billion. Cigarette butts — whose filters contain tiny plastic fibers — are the most common type of plastic waste found in the environment. Food wrappers, plastic bottles, plastic bottle caps, plastic grocery bags, plastic straws, and stirrers are the next most common items. Many of us use these products every day, without even thinking about where they might end up. Rivers and lakes carry plastic waste from deep inland to the sea, making them major contributors to ocean pollution Despite current efforts, it is estimated that 75 to 199 million tonnes of plastic is currently found in our oceans. Unless we change how we produce, use and dispose of plastic, the amount of plastic waste entering aquatic ecosystems could nearly triple from 9-14 million tonnes per year in 2016 to a projected 23-37 million tonnes per year by 2040. How does it get there? A lot of it comes from the world's rivers, which serve as direct conduits of trash into lakes and the ocean. © Mapbox © OpenStreetMap Improve this map It is estimated that 1,000 rivers are accountable for nearly 80% of global annual riverine plastic emissions into the ocean, which range between 0.8 and 2.7 million tonnes per year, with small urban rivers amongst the most polluting.
  • 37. Page 37 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Flowing through America's heartland, the Mississippi River drains 40 per cent of the continental United States – creating a conduit for litter to reach the Gulf of Mexico, and ultimately, the ocean. Data collected through the Mississippi River Plastic Pollution Initiative shows that more than 74 per cent of the litter catalogued in pilot sites along the river is plastic. In 2019, data was collected through the CounterMEASURE project in southeast Asia and India to monitor and assess land-based plastic leakage entering waterways such as river and canals or drainage to the sea. Two sampling points were selected along the Mekong River in the Khong Chaim and Phosai districts. It was found that the total weight of plastic waste collected in the Khong Chaim district was twice as large as that collected in Phosai. Since the Khong Chaim district is located downstream, after the connection point between the Mun and the Mekong Rivers, the plastic leakage contribution from the Mun River is considerable. Plastic waste floating in the Mekong River is largely due to household littering and dumping. Zoom and pan to explore the map and discover the annual plastic emissions of rivers around the world. Data from "More than 1000 rivers account for 80% of global riverine plastic emissions into the ocean" by Meijer, L. J. J., van Emmerik, T., van der Ent, R., Schmidt, C., & Lebreton, L. published in Science Advances (2021). Explore the in-depth interactive map at the Ocean Cleanup Plastic waste — whether in a river, the ocean, or on land — can persist in the environment for centuries The same properties that make plastics so useful — their durability and resistance to degradation — also make them nearly impossible for nature to completely break down. Most plastic items never fully disappear; they just break down into smaller and smaller pieces. Those microplastics can enter the human body through inhalation and absorption and accumulate in organs. Microplastics have been found in our lungs, livers, spleens and kidneys, A study recently detected microplastics in the placentas of newborn babies. The full extent of the impact of this on human health is still unknown. There is, however, substantial evidence that plastics-associated chemicals, such as methyl mercury, plasticisers and flame retardants, can enter the body and are linked to health concerns. In countries with poor solid waste management systems, plastic waste — especially single-use plastic bags — can be found clogging sewers and providing breeding grounds for mosquitoes and pests, and as a result, increasing the transmission of vector-borne diseases such as malaria.
  • 38. Page 38 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Plastic waste inputs from land into the ocean Mismanaged wasteHotspots As a share of each country’s waste, 2010 • • 0.10% • 1.00% • 5.00% • 10.00% • 50.00% The boundaries shown and the designations used on this map do not imply official endorsement or acceptance by the United Nations Environment Programme. Data from “Plastic waste inputs from land into the ocean” by Jenna Jambeck and others, published in Science (2015) The world is waking up to the problem, and governments, industry and other stakeholders are starting to act. Governments are key actors in the plastics value chain and there are several things that they can do: Firstly, they can eliminate the plastic products we do not need, through bans for example.. Governments can also promote innovation so the plastics we need are designed and brought into the economy in a way that allows for their reuse. Governments also need to ensure we circulate plastic in the economy for as long as possible.
  • 39. Page 39 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 There are also has a number of actions that the plastic industry can take to accelerate this systematic change: They can eliminate problematic or unnecessary plastic packaging or products by redesigning products for enhanced sustainability and innovating their business models to move from single use to reusable plastic products. They should provide reliable and transparent sustainability information so consumers can make informed purchases. They can also increase the use of recycled content in new products in order to circulate plastic in the economy. We have seen a lot of positive action, but the truth is that we all need to do more and turn off the tap on plastic pollution at the source. There are many things that you as an individual can do– from asking the restaurants you visit to stop using plastic straws, to bringing your own coffee mug to work, to pressuring your local authorities to improve how they manage your city's waste. Take the Clean Seas pledge and adopt new habits to limit your plastic footprint. For inspiration, here are eleven things we can all do to #BeatPlasticPollution for #CleanSeas:
  • 40. Page 40 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Clean a Beach: If you live near a coastline, join beach clean-ups in your area. Or take your family along on a beach walk and start your own clean-up. Clean a River: Rivers are direct pathways of plastic debris into the ocean. Join a river clean-up or do your own! The river will look nicer and benefit its ecosystem and the ocean. Shop Sustainably: Next time you are out shopping, choose food with no plastic packaging, carry a reusable bag, buy local products, and refill containers to reduce your plastic waste and effect on the environment. Try a Zero-Waste Lifestyle: Become a zero-waste champion. Invest in sustainable, ocean-friendly products- reusable coffee mugs, water bottles and
  • 41. Page 41 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 food wraps. Consider options like menstrual cups, bamboo toothbrushes and shampoo bars. These will help you save money and the ocean too. Travel Sustainably: When you are on holiday, try to watch your single-use plastic intake. Refuse miniature bottles in hotel rooms, take your own reusable drinking bottle and use reef-safe sunscreen, without microplastics. Be an advocate for change: Ask your local supermarkets, restaurants and local suppliers to ditch plastic packaging, refuse plastic cutlery and straws, and tell them why. Pressure your local authorities to improve how they manage waste. Dress Sustainably: The fashion industry produces 20 per cent of global wastewater and 10 per cent of global carbon emissions. That’s more than all international flights and maritime shipping combined. “Fast fashion” is so last year. Consider sustainable clothing lines, vintage shops and repair your clothes when possible. Choose plastic-free personal care products: Personal care products are a major source of microplastics, which get washed into the oceans straight from our bathrooms. Look for plastic-free face wash, day cream, makeup, deodorant, shampoo and other products. Join UNEP in taking action now! In February 2017, UN Environment Programme launched the Clean Seas campaign, with the aim of engaging governments, the general public, civil society, and the private sector in the fight against marine litter and plastic pollution. The Campaign is part of the UNEP's broader work on marine litter and plastic pollution and supports the goals of the Global Partnership on Marine Litter and of the Global Commitment to the New Plastics Economy to raise awareness and drive innovation and change towards unnecessary and problematic plastics. About the Global Partnership on Marine Litter (GPML): This initiative is a voluntary open-ended partnership for international agencies, governments, businesses, academia, local authorities and non-governmental organizations to cooperate and innovate on tackling marine litter and plastic pollution.
  • 42. Page 42 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 About the New Plastics Economy Global Commitment: In 2018, UNEP joined forces with the Ellen MacArthur Foundation on the Global Commitment to the New Plastics Economy. The agreement unites private and public sector leaders to pursue circular economies around plastics. About the Global Tourism Plastics Initiative: The Initiative unites the tourism sector behind a common vision to address the root causes of plastic pollution. It enables businesses, governments, and other tourism stakeholders to take concerted action, leading by example in the shift towards circularity in the use of plastics. It acts as a tourism sector interface of the New Plastics Economy Global Commitment. It was developed within the framework of the Sustainable Tourism Programme of the One Planet network, and is led by UNEP and the World Tourism Organization (UNWTO), in collaboration with the Ellen MacArthur Foundation https://www.unep.org/interactives/beat-plastic-pollution/ • Home • detikUpdate • Special • Live TV Berhenti Suara Mati Waktu Saat ini 0:32 Durasi 1:20 Dimuat: 74.89% Layarpenuh 20DETIK Api Makin Meluas, Kebakaran di TPA Sente Klungkung Belum Juga Padam detikUpdate | 7,319 Views | Rabu, 24 Jan 2024 11:18 WIB Video embed telah tercopy Kebakaran sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Sente, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali, belum juga padam. Titik api di lokasi tersebut kian meluas. https://20.detik.com/detikupdate/20240124-240124074/api-makin-meluas- kebakaran-di-tpa-sente-klungkung-belum-juga-padam
  • 43. Page 43 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 23 Januari 2024 UN Environment Programme @UNEP 19j #UNEA6 is a golden opportunity to push forward negotiations the #PlasticsTreaty, said UNEA President @LeilaRBenali at #WEF24 last week. “Bold leadership is going to be more essential than ever.” See more: https://weforum.org/events/world-economic-forum- annual-meeting-2024/sessions/landing-an-ambitious-global-plastics-treaty/ Landing an Ambitious Global Plastics Treaty Speakers: Nana Addo Dankwa Akufo-Addo, Leila Benali, Jim Fitterling, Javier González-Olaechea Franco, Inger Andersen, Hein Schumacher, Douglas McCauley January 17, 202417:30–18:15CET Centre for Nature and Climate • DESCRIPTION • SPEAKERS In 2022, 175 countries resolved to develop a global plastics treaty and to fast-track negotiations to deliver the agreement by end 2024. This is a historic opportunity to unlock the systemic change needed to tackle the plastic crisis and end plastic pollution once and for all. As we enter the final lap of the negotiations, what are the essential elements and issues that ensure a comprehensive, robust and inclusive agreement to effectively protect human health and the environment? Simultaneous interpretation in English and Spanish
  • 44. Page 44 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Centre for Nature and Climate The Centre for Nature and Climate fosters a holistic approach to addressing the climate emergency, focusing on industry decarbonization, nature-positive systems, and resource stewardship. It works with the CEO Climate Leaders, the First Movers Coalition, and the Champions for Nature community to achieve net-zero emissions, protect and restore natural ecosystems, and promote sustainable practices. Explore more A Long-Term Strategy for Climate, Nature and Energy https://www.weforum.org/events/world-economic-forum-annual-meeting- 2024/sessions/landing-an-ambitious-global-plastics-treaty/ JANUARY 24, 2024 Editors' notes Researchers engineer bacteria that eat plastic, make multipurpose spider silk by Samantha Murray, Rensselaer Polytechnic Institute Silk proteins generated by bacteria engineered to convert polyethylene into this multipurpose material. Credit: Rensselaer Polytechnic Institute Move over Spider-Man: Researchers at Rensselaer Polytechnic Institute have developed a strain of bacteria that can turn plastic waste into a biodegradable spider silk with multiple uses.
  • 45. Page 45 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Their new study, published in Microbial Cell Factories, marks the first time scientists have used bacteria to transform polyethylene plastic—the kind used in many single-use items—into a high-value protein product. That product, which the researchers call "bio-inspired spider silk" because of its similarity to the silk spiders use to spin their webs, has applications in textiles, cosmetics, and even medicine. "Spider silk is nature's Kevlar," said Helen Zha, Ph.D., an assistant professor of chemical and biological engineering and one of the RPI researchers leading the project. "It can be nearly as strong as steel under tension. However, it's six times less dense than steel, so it's very lightweight. As a bioplastic, it's stretchy, tough, nontoxic, and biodegradable." All those attributes make it a great material for a future where renewable resources and avoidance of persistent plastic pollution are the norm, Zha said. Polyethylene plastic, found in products such as plastic bags, water bottles, and food packaging, is the biggest contributor to plastic pollution globally and can take upward of 1,000 years to degrade naturally. Only a small portion of polyethylene plastic is recycled, so the bacteria used in the study could help "upcycle" some of the remaining waste. Pseudomonas aeruginosa, the bacteria used in the study, can naturally consume polyethylene as a food source. The RPI team tackled the challenge of engineering this bacteria to convert the carbon atoms of polyethylene into a genetically encoded silk protein. Surprisingly, they found that their newly developed bacteria could make the silk protein at a yield rivaling some bacteria strains that are more conventionally used in biomanufacturing. The underlying biological process behind this innovation is something people have employed for millennia. "Essentially, the bacteria are fermenting the plastic. Fermentation is used to make and preserve all sorts of foods, like cheese, bread, and wine, and in biochemical industries it's used to make antibiotics, amino acids, and organic acids," said Mattheos Koffas, Ph.D., Dorothy and Fred Chau ʼ71 Career Development Constellation Professor in Biocatalysis and Metabolic Engineering, and the other researcher leading the project, and who—along with Zha—is a member of the Center for Biotechnology and Interdisciplinary Studies at Rensselaer. To get bacteria to ferment polyethylene, the plastic is first "predigested," Zha said. Just like humans need to cut and chew our food into smaller pieces before our bodies can use it, the bacteria have difficulty eating the long molecule chains, or polymers, that comprise polyethylene. In the study, Zha and Koffas collaborated with researchers at Argonne National Laboratory, who depolymerized the plastic by heating it under pressure, producing a soft, waxy substance. Next, the team put a layer of the plastic-derived wax on the
  • 46. Page 46 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 bottoms of flasks, which served as the nutrient source for the bacteria culture. This contrasts with typical fermentation, which uses sugars as the nutrient source. "It's as if, instead of feeding the bacteria cake, we're feeding it the candles on the cake," Zha said. Then, as a warming plate gently swirled the flasks' contents, the bacteria went to work. After 72 hours, the scientists strained out the bacteria from the liquid culture, purified the silk protein, and freeze-dried it. At that stage, the protein, which resembled torn-up cotton balls, could potentially be spun into thread or made into other useful forms. "What's really exciting about this process is that unlike the way plastics are produced today, our process is low-energy and doesn't require the use of toxic chemicals," Zha said. "The best chemists in the world could not convert polyethylene into spider silk, but these bacteria can. We're really harnessing what nature has developed to do manufacturing for us." However, before upcycled spider silk products become a reality, the researchers will first need to find ways to make the silk protein more efficiently. "This study establishes that we can use these bacteria to convert plastic to spider silk. Our future work will investigate whether tweaking the bacteria or other aspects of the process will allow us to scale up production," Koffas said. "Professors Zha and Koffas represent the new generation of chemical and biological engineers merging biological engineering with materials science to manufacture ecofriendly products. Their work is a novel approach to protecting the environment and reducing our reliance on nonrenewable resources," said Shekhar Garde, Ph.D., dean of RPI's School of Engineering. The study was conducted by first author Alexander Connor, who earned his doctorate from RPI in 2023, and co-authors Jessica Lamb and Massimiliano Delferro with Argonne National Laboratory. More information: Alexander Connor et al, Two-step conversion of polyethylene into recombinant proteins using a microbial platform, Microbial Cell Factories (2023). DOI: 10.1186/s12934-023-02220-0 Provided by Rensselaer Polytechnic Institute Explore further Genetically engineered, plastic-eating bacteria can give waste a new life https://phys.org/news/2024-01-bacteria-plastic-multipurpose-spider-silk.html
  • 47. Page 47 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Botol Plastik Bekas Bisa Ditukar Jadi Saldo di BSI, Berikut Caranya Kompas.com - 24/01/2024, 16:15 WIB Yefta Christopherus Asia Sanjaya, Inten Esti Pratiwi Tim Redaksi 26 42 KOMPAS.com - PT Bank Syariah indonesia (BSI) menyediakan Reverse Vending Machine (RVM) yang bisa mengonversi botol plastik bekas menjadi saldo e-money. PT Bank Syariah Indonesia Tbk menghadirkan reverse vending machine (RVM) yang memungkinkan masyarakat menukarkan botol plastik menjadi uang di Bali dan Jabodetabek. Botol plastik tersebut kemudian akan diolah oleh UMKM. (DOK. BANK SYARIAH INDONESIA) 00:58 Keberadaan RVM diumumkan BSI melalui akun Instagram resminya @banksyariahindonesia pada Senin (22/1/2024). BSI mengatakan, RVM adalah mesin pelayanan penukaran botol plastik dengan menggunakan sistem poin lewat aplikasi yang disediakan di fasilitas umum. Botol plastik yang dikumpulkan akan didaur ulang menjadi kain felt yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM untuk memproduksi upcycle produk, seperti sajadah, pouch, atau goodie bag. "Dukung gerakan lingkungan dengan Reverse Vending Machine (RVM) BSI! Tukarkan botol plastikmu melalui aplikasi, kumpulkan point, dan bantu daur ulang plastik menjadi produk kreatif," tulis BSI dalam keterangan unggahan. Baca juga: Profil dan Rekam Jejak Saladin D Effendi, Direktur IT BSI yang Baru Cara tukar botol plastik BSI menyediakan RVM sebagai komitmen untuk mendukung ekonomi keberlanjutan. Hal tersebut dilakukan dengan green activity dalam hal transisi energi keberlanjutan, seperti mengurangi sampah plastik.
  • 48. Page 48 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Corporate Secretary BSI Gunawan Arif Hartoyo mengatakan, masyarakat dapat menukar botol plastik yang sudah dikumpulkan untuk bisa mendapatkan saldo. "56 poin per botol sama dengan Rp 56," ujar Gunawan kepada Kompas.com, Rabu (24/1/2024). Lebih lanjut, ia menjelaskan bagaimana cara menukar botol plastik menjadi saldo. Berikut penjelasannya: Download dan registrasi aplikasi Plasticpay Klik “Mulai” dan masukan nomor rekening BSI Pastikan botol tidak dalam keadaan remuk, berisi air, atau terpotong Masukkan sampah botol plastik dengan posisi tutup botol menghadap ke luar lubang RVM dan jangan dilempar Tunggu sampai botol otomatis tertarik dan lampu berwarna hijau. Ulangi langkah 3 dan 4 jika botol lebih dari 1 Setelah selesai memasukkan botol, klik “Ambil point” Scan QR code melalui aplikasi Plasticpay Semua point yang didapat bisa di-redeem ke rekening BSI. Baca juga: Senyawa Kimia Botol Plastik Memicu Obesitas? Begini Penjelasan Ilmiahnya Lokasi RVM BSI BSI sudah menyediakan RVM di 50 lokasi di seluruh Indonesia yang tersebar di Jabodetabek, Banyuwangi, Jawa Timur, dan Bali. Simak lokasi RVM BSI berikut ini: 1. Banten Tangerang Selatan: 3 RVM Kabupaten Tangerang: 3 RVM. 2. Jawa Barat Bekasi: 1 RVM Depok: 2 RVM Kota Bogor: 1 RVM Kabupaten Bogor: 2 RVM. Baca juga: Data Nasabah BSI Diobral Hacker, Apa Ancaman Sebenarnya? 3. DKI Jakarta Jakarta Pusat: 5 RVM Jakarta Selatan: 5 RVM Jakarta Timur: 2 RVM Jakarta Barat: 2 RVM. 4. Jawa Timur Banyuwangi: 1 RVM. 5. Bali Denpasar: 17 RVM Kabupaten Badung: 5 RVM Kabupaten Gianyar: 1 RVM. Baca juga: BSI Luncurkan Kartu Tani Digital untuk Pupuk Bersubsidi, Ini Cara Kerjanya Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Botol Plastik Bekas Bisa Ditukar Jadi Saldo di BSI, Berikut Caranya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/24/161500565/botol-plastik-bekas-bisa- ditukar-jadi-saldo-di-bsi-berikut-caranya.
  • 49. Page 49 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Amphibi Kawal Laporan Masyarakat Dalam Penanganan TPS Ilegal Serang Baru Awan Pers Januari 25, 2024 Kabupaten Bekasi - Amphibi.net// Permasalahan sampah di kabupaten bekasi kini yang menjadi sorotan publik, Mohamad Hendri yang juga penggiat lingkungan dari Lembaga Lingkungan Hidup Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup dan B3 Indonesia dan atau sering di sebut Amphibi melihat pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Lingkungan Hidup nya kurang berani menyelesaikan permasalahan Sampah Liar di Kabupaten Bekasi. Pasalnya dalam permasalahan sampah sendiri di Kabupaten Bekasi Hendri menyampaikan,"Dinas Lingkungan Hidup kurang mampu menyelesaikan permasalahan sampah pada wilayahnya mulai dari sampah perumahan maupun industri, ditambah lagi semakin pesatnya pembangunan perumahan baru di wilayah kabupaten bekasi yang bahkan kita belum ketahui rancangan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) nya, dan juga masih banyak sampah industri yang dikelola oleh swasta tanpa pengolahan yang benar sesuai dengan peraturan yang berlaku," tandasnya.
  • 50. Page 50 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Moh Hendri menegaskan,"TPS Ilegal khususnya yang berlokasi di wilayah desa Jayasampurna kecamatan serang baru sudah menjadi Atensi kami Lembaga Lingkungan Hidup Amphibi karna sudah merusak lingkungan dan meresahkan masyarakat sekitar lokasi TPS, kami sudah mendorong pemerintah daerah untuk membenahi lokasi tersebut, serta melayangkan surat ke Gakkum KLHK untuk menutup dan menindak para pelaku pencemaran lingkungan, sehingga kedepannya kami akan mengawal dan menggerakkan masyarakat untuk melakukan pengelolaan sampah yang benar, agar menjadi percontohan tata kelola sampah yang baik pada wilayah lain di Kabupaten Bekasi,"tegas Hendri. Disamping itu Aji Sanjaya, sebagai tokoh pemuda Serang Baru menyampaikan,"saya mewakili masyarakat, mendesak kepada Pemerintah Daerah agar sampah liar yang semakin meresahkan warga, seperti dampak dari asap pembakaran dan air tanah yang tercemar harus segera diselesaikan," tegasnya. Aji juga menyebutkan beberapa poin yang telah dilayangkan bersama surat pengaduan kepada pihak Komisi 1 DPRD Provinsi Jawa Barat, PJ Bupati dan Dinas Lingkungan Hidup Kab Bekasi yang isinya : 1. Menutup secara permanen pembuangan Sampah liar yang dikelola/dibackup oleh oknum di Kp Pagadungan RT 008 dan 009 RW 004 Desa Jaya Sampurna Kecamatan Serang Baru. 2. Melakukan pemulihan dan pembersihan lahan bekas tempat pembuangan sampah liar dan penghijauan kembali agar tidak mencemari lingkungan warga sekitar. 3. Membangun TPS 3R resmi dari Pemda sebagai antisipasi sampah liar dan melakukan program pengurangan sampah di wilayah kecamatan Serang Baru. 4. Membentuk tim monitoring independen sampah liar yang terdiri dari pihak Pemda Kab Bekasi, Lembaga Lingkungan Hidup dan Perwakilan Masyarakat di Kabupaten Bekasi. Sambungnya, Aji," Dengan beberapa poin diatas tersebut, masyarakat sebenarnya telah ikut serta membantu Pemerintah memberikan solusi, khususnya di wilayah kami tinggal bagaimana respon positif dari pihak Pemda kami tunggu," tutup Aji. http://www.amphibi.net/2024/01/amphibi-kawal-laporan-masyarakat- dalam.html Lihat juga: http://www.awanpers.com/2024/01/amphibi-desak-pemkab-bekasi- sterilisasi.html https://www.merakcyber.com/2024/01/tps-ilegal-serang-baru-amphibi- pemkab.html
  • 51. Page 51 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 https://dnaberita.com/amphibi-kawal-laporan-masyarakat-dalam- penanganan-tps-ilegal-serang-baru/ https://www.tvpemberitaanindonesia.com/2024/01/amphibi-soroti-tps- ilegal-serang-baru.html https://jelajahperkara.com/amphibi-kawal-laporan-masyarakat-dalam- penanganan-tps-ilegal-serang-baru/ https://www.eternitynews.co.id/2024/01/26/amphibi-desak-pemkab-bekasi- sterilisasi-tps-ilegal-serang-baru-dan-fasilitasi-masyarakat-buat- pengolahan-sampah-yang-baik/ Amphibi Soroti TPS Ilegal Serang Baru Kabupaten Bekasi, Pemkab Wajib Lakukan Pemulihan dan Pengelolaan Melibatkan Masyarakat https://media-jabar.net/prioritas/amphibi-soroti-tps-ilegal-serang-baru- kabupaten-bekasi-pemkab-wajib-lakukan-pemulihan-dan-pengelolaan- melibatkan-masyarakat/ https://www.penabekasi.id/2024/01/amphibi-kawal-laporan-masyarakat- dalam.html https://wartajavaindo.com/tps-liar-serang-baru-amphibi-jika-tak-mampu- jangkau-wilayah-pemkab-bekasi-bisa-bantu-masyarakat-kelola-sampah/ Amphibi Kawal Laporan Masyarakat Dalam Penanganan TPS Ilegal Serang Baru https://www.padangexpo.com/2024/01/amphibi-kawal-laporan-masyarakat- dalam-penanganan-tps-ilegal-serang-baru/ https://www.lintascakrawalanews.com/2024/01/26/amphibi-soroti-tps- ilegal-serang-baru-kabupaten-bekasi-pemkab-wajib-lakukan-pemulihan- dan-pengelolaan-melibatkan-masyarakat/ +62 899-6163-308: Amphibi Soroti TPS Ilegal Serang Baru Kabupaten Bekasi, Pemkab Wajib Lakukan Pemulihan dan Pengelolaan Melibatkan Masyarakat https://sumut.relasipublik.com/amphibi-soroti-tps-ilegal-serang- baru-kabupaten-bekasi-pemkab-wajib-lakukan-pemulihan-dan- pengelolaan-melibatkan-masyarakat/ https://www.sigerindo.com/2024/01/tps-liar-serang-baru-amphibi-jika- tak_26.html?m= 1 https://www.sebekasi.com/peristiwa/43511671665/sampah-liar-semakin- menggunung-di-desa-jayasampurna-kecamatan-serang-baruwarga- bingung-mengadu-kemana
  • 52. Page 52 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Heru Budi Resmikan "RDF Plant" Skala Kompas.com - 26/01/2024, 10:15 WIB Tria Sutrisna, Akhdi Martin Pratama Tim Redaksi KOMPAS.com/Tria Sutrisna) JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meresmikan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (26/1/2024) pagi. Tempat tersebut adalah fasilitas pengelolaan sampah rumah tangga di wilayah Kecamatan Ciracas dan Rawasari, untuk dijadikan bahan bakar alternatif. “Ini TPS3R yang diresmikan untuk Ciracas dan Rawasari. Harapannya ini bisa mengolah sampah di kecamatan masing-masing,” ujar Heru Budi kepada wartawan di lokasi, Jumat (26/1/2024). Baca juga: Heru Budi Akan Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok untuk Eks Warga Kampung Bayam Heru Budi menerangkan, hasil pengolahan sampah di TPS3R ini sama dengan Refuse Derived Fuel (RDF) Plant di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi. “Sehingga bisa memilah sampah, mencacah, dan hasilnya adalah seperti di RDF Bantargebang. Dibeli oleh offtaker yang sementara waktu ada pabrik semen,” kata Heru Budi.
  • 53. Page 53 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Namun, kapasitas sampah yang bisa dikelola maupun hasil bahan bakar alternatif di TPS3R, lebih sedikit dibandingkan dengan RDF Plant di TPST Bantargebang milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. “Skalanya kecil, sehingganya skala kecamatan,” jelas Heru Budi. Pantauan Kompas.com di lokasi, Heru Budi masuk ke area pemilihan dan pengolahan sampah rumah tangga yang diangkut oleh petugas. Baca juga: Heru Budi Tegaskan RDF Plant Rorotan Mulai Dibangun 2024 Dia didampingi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto, dan perwakilan pejabat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves). Setelahnya, Heru melihat gudang penyimpanan hasil olahan sampah yang siap didistribusikan ke pabrik semen, untuk dijadikan bahan bakar alternatif. “Pemerintah daerah seluruh Indonesia dalam hal ini juga Pemda DKI Jakarta, atas amanat dari KLHK harus sedini mungkin bisa menyelesaikan sampah dari sumbernya dengan TPS3R,” pungkas Heru Budi. Baca juga: DPRD DKI Setujui Pemprov DKI Utang Rp 1 Triliun ke BUMN Buat Bangun RDF Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Heru Budi Resmikan "RDF Plant" Skala Kecamatan di Ciracas", Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/26/10152511/heru- budi-resmikan-rdf-plant-skala-kecamatan-di-ciracas. Pantai Kuta Sekumuh Itu, Muncul Rencana Ditata Ulang Rizki Setyo Samudero - detikTravel Sabtu, 27 Jan 2024 10:45 WIB Denpasar - Pantai Kuta tengah disorot karena kotor dan kumuh. Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menginstruksikan agar Pantai Kuta ditata. Permintaan itu disampaikan Mahendra ketika berkunjung ke Gedung Tsunami Center, Pantai Kuta, Badung, Jumat (26/1/2024).
  • 54. Page 54 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya dan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mengunjungi Pantai Kuta dalam acara gerakan kebersihan lingkungan pantai, Jumat (26/1/2024).(Dok. Humas Pemprov Bali) "Kesan saya setelah berkeliling, tempat yang sudah dibangun dan ditata sedemikian rupa, sekarang kesannya kumuh, banyak kios kosong, rusak, dan banyak tumpukan sampah," ujar Mahendra seperti dikutip dari detikBali. Salah satu yang perlu ditata adalah kios-kios di area itu. Penataan itu diharapkan bisa memberikan kenyamanan bagi warga lokal dan wisatawan yang berkunjung. Mahendra juga menekankan perlunya sinergitas seluruh komponen masyarakat, baik pecalang dan desa adat, untuk bersama-sama menjaga ketertiban dan keamanan wilayah Kuta dan sekitarnya. Baca juga: Dispar Bali Respons Harga Tiket ke Bali Mahal, Seleksi Alam Turis Berduit Wakapolda Bali Brigjen I Gusti Kade Budhi Harryarsana menimpali bahwa kepolisan berkomitmen untuk menciptakan wilayah Kuta yang aman, tentram, dan terkendali. Dia juga akan kembali melakukan mapping untuk mengatasi permasalahan keamanan yang terjadi dengan memperkuat sinergitas bersama para pecalang dan masyarakat Kuta. Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta setali tiga uang. Ia juga akan segera menggelar pertemuan dengan para pemangku kepentingan untuk melakukan pembahasan penataan Pantai Kuta. "Sehingga tidak terkesan kumuh, juga akan terus meningkatkan sinergitas dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban sehingga Kuta akan tetap menjadi destinasi favorit para wisatawan," ujar politikus PDI Perjuangan itu. Kesepakatan itu disampaikan dalam kunjungan ke Pantai Kuta dalam acara gerakan kebersihan lingkungan pantai. Gerakan itu merupakan kolaborasi dari Pemkab Badung, TNI/Polri, dan Pemprov Bali.
  • 55. Page 55 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Gerakan kebersihan lingkungan pantai sebagai bentuk implementasi Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 24 Tahun 2020 Tentang Perlindungan Danau, Mata Air, Sungai dan Laut. Sebelumnya, Pantai Kuta dikeluhkan oleh influencer perjalanan dari Inggris Corrin. Dalam akunnya, dia menyebut Pantai Kuta tidak seindah pada artikel-artikel dan video rekomendasi wisata. Saat dia datang, pantai itu kotor dan kawasan di sana macet. Baca juga: Turis Inggris Kecewa Berat: Bali Tak Seindah di Media Sosial Simak Video "Revitalisasi Tembok Pembatas Pantai Kuta Selesai, Telan Anggaran Rp 28 M" (fem/fem) pantai kuta wisata bali Baca artikel detikTravel, "Pantai Kuta Sekumuh Itu, Muncul Rencana Ditata Ulang" selengkapnya https://travel.detik.com/travel-news/d-7163132/pantai- kuta-sekumuh-itu-muncul-rencana-ditata-ulang. https://travel.detik.com/travel-news/d-7163132/pantai-kuta-sekumuh-itu- muncul-rencana-ditata-ulang Penampakan Gunung Sampah di TPA Makassar ANTARA FOTO/Arnas Padda - detikNews Sabtu, 27 Jan 2024 16:00 WIB Makassar - Gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir Antang, Makassar ditutup sebagian oleh pemerintah setempat. Hal tersebut untuk mengurangi bau busuk.
  • 56. Page 56 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Petugas mengoperasikan alat berat untuk menutup permukaan gunungan sampah dengan tanah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (27/1/2024). Pemerintah setempat menutup sebagian permukaan gunungan sampah dengan tanah di TPA tersebut sebagai upaya mengurangi bau busuk yang menyengat terutama saat musim hujan. gunung sampah tpa antang makassar fotodetikcom snapshots Baca artikel detiknews, "Penampakan Gunung Sampah di TPA Makassar" selengkapnya https://news.detik.com/foto-news/d-7163530/penampakan-gunung- sampah-di-tpa-makassar. https://news.detik.com/foto-news/d-7163530/penampakan-gunung- sampah-di-tpa-makassar EU will force cosmetic companies to pay to reduce microplastic pollution Draft rules follow the ‘polluter pays principle’ and will mean companies cover 80% of extra clean-up costs Ajit Niranjan Mon 29 Jan 2024 16.00 GMT Beauty companies will have to pay more to clean up microplastic pollution after EU negotiators struck a new deal to treat sewage. Under draft rules that follow the “polluter pays principle”, companies that sell medicines and cosmetics will have to cover at least 80% of the extra costs needed to get rid of tiny pollutants that are dirtying urban wastewater.
  • 57. Page 57 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Governments will pay the rest, members of the bloc said, in an effort to prevent vital products from becoming too expensive or scarce. Virginijus Sinkevičius, the bloc’s environment commissioner, said the steps would safeguard citizens from harmful discharges of pharmaceuticals and cosmetics that end up in water bodies. “This will make our water cleaner and protect our health.” The rules, which have been agreed by the European parliament and council of the EU but not yet formally adopted, bulk up requirements to remove nutrients from water and set new standards for micropollutants. They also broaden the areas covered by the law. By 2035 EU member states will have to remove organic matter from urban wastewater before releasing it into the environment in all communities with more than 1,000 people. By 2045 they will have to remove nitrogen and phosphorus in all treatment plants covering more than 10,000 people, if there is a risk to the environment or health. They will also have to add an extra step to remove a “broad spectrum” of micropollutants, according to the European parliament. Governments will also have to monitor sewage for microplastics, “forever chemical” per- and polyfluoroalkyl substances (PFAS) and key health indicators like antimicrobial resistance. But member states have been slow to enforce existing rules to treat sewage. Last month, the European Commission referred Spain to the European court of justice for failing to comply with existing wastewater rules in 225 communities. Nils Torvalds, a Finnish MEP with the liberal Renew grouping who was in charge of the proposal, said: “The deal we reached today is a breakthrough for significantly improved water management and wastewater treatment standards in Europe, especially with new rules on removing micropollutants coming from medicines and personal care products. We have ensured that the impact of this legislation on the affordability of medicines will not be disproportionate.” The agreement is set to increase the divide between environmental protection in the EU and UK since Brexit. Earlier this month, the Guardian revealed that the UK is falling behind the EU on almost every area of environmental regulation and that its water industry has delayed plans to tackle the country’s sewage pollution crisis. … there is a good reason why people choose not to support the Guardian. Not everyone can afford to pay for the news right now. That’s why we choose to keep our journalism open for everyone to read. If this is you, please continue to read for free. But if you can, then here are three good reasons to make the choice to support us today. 1. Our quality, investigative journalism is a scrutinising force at a time when the rich and powerful are getting away with more and more. 2. We are independent and have no billionaire owner controlling what we do, so your money directly powers our reporting. 3. It doesn’t cost much, and takes less time than it took to read this message. Choose to power the Guardian’s journalism for years to come, whether with a small sum or a larger one.
  • 58. Page 58 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Continue • Pollution Plastics Water Europe news • https://www.theguardian.com/environment/2024/jan/29/eu-will-force- cosmetic-companies-to-pay-to-reduce-microplastic-pollution 31 Januari 2024 Disayangkan, Kampanye Perindo Tinggalkan Sampah ... Koranpapua.id https://koranpapua.id › Hukrim › Info Terkini 2 days ago — Sampah plastik sisa minuman ribuan massa Perindo berhamburan di Lapangan eks Pasar Swadaya Timika Papua Tengah, Rabu 31 Januari 2024. (Foto ... https://koranpapua.id/2024/01/31/disayangkan-kampanye-perindo- tinggalkan-sampah-berserakan-di-lapangan-eks-pasar-swadaya/ EKONOMI SIRKULAR
  • 59. Page 59 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Masalah Sampah Bertumpuk Bikin Investor Tak Tertarik Masuk Tarif retribusi sampah di Indonesia terlalu murah, tak menutup kebutuhan operasional pengelolaan sampah yang jumbo. Oleh DIMAS WARADITYA NUGRAHA 31 Januari 2024 14:55 WIB·3 menit baca TEKS KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Aktivitas pembuangan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Piyungan di Bantul, DI Yogyakarta, beberapa waktu lalu. Proses penataan di TPST tersebut masih berlangsung, antara lain, dengan memindahkan tempat pembuangan sampah ke TPS Transisi I seluas 1,1 hektar. TPST Piyungan menghadapi masalah meningkatnya jumlah sampah yang dibuang ke tempat itu hingga mencapai sekitar 760 ton per hari. Di awal tahun ini, warga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dibuat kalang kabut oleh wacana kenaikan retribusi sampah. Mengutip situs resmi Pemerintah Kabupaten Bekasi, besaran kenaikan tarif retribusi sampah rumah tangga mulai dari Rp 11.000-Rp 20.000, bergantung pada klasifikasi rumah. Adin (39), warga Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, menilai cara mengatasi persoalan sampah di Kabupaten Bekasi seharusnya tak hanya bertumpu pada tingkat pungutan retribusi yang dibebankan kepada masyarakat, tapi juga meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah. Limbah sampah seharusnya tidak cuma ditumpuk di tempat pembuangan sampah (TPS), tetapi harus diolah.
  • 60. Page 60 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Lanjut Baca Artikel Ini dengan Berlangganan Akses seluruh konten Kompas.id web dan aplikasi ePaper hingga 30 edisi terakhir Artikel Riset dan Opini eksklusif dari para ahli Buku digital tiap bulannya di aplikasi Rp 360.000 / 1 Tahun hanya Rp 30.000 / bulan Langganan Harga Terbaik Rp 50.000 / 1 Bulan Langganan Lihat Paket Lainnya atau Subscribe with Editor: ARIS PRASETYO Bagikan pengelolaan sampahbappenaswaste4changeretribusi sampah Komentar Pembaca Kirimkan Komentar Anda Jadilah yang pertama memberikan komentar. Silakan masuk atau daftar akun untuk menggunakan fitur komentar. Daftar SekarangMasuk Belum ada komentar. Baca di Aplikasi https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2024/01/31/masalah-setumpuk-bikin- investor-tak-tertarik-masuk-sektor-pengelolaan-sampah
  • 61. Page 61 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 Penutup 1. Issu plastik dan besaran cakupannya muncul pada edisi Januari. Bukan cuma mengamati tetapi juga bagaimana kita memakai dan dampak buruknya... para ilmuwan di Universitas Cornell Amerika Serikat mengembangkan alat baru melalui prototipe robot yang berfungsi untuk menghimpun mikroplastik dari permukaan laut, sungai, maupun danau. Prototipe ini dinilai menjadi solusi yang unik dan kreatif karena pembentukannya terinspirasi dari bentuk siput apel Hawaii (Pomacea canaliculate). Siput akuarium umum ini menggunakan gerak kaki bergelombangnya untuk menggerakkan aliran air ke permukaan kemudian menyedot partikel makanan yang mengambang. Dengan konsep serupa, Sunghwan Jung bersama rekan-rekannya, mengembangkan desain robot yang dapat memompa permukaan air secara bebas dan optimal dengan kaki berbentuk karpet bergelombang. Pada sisi lain tampaknya pula upaya untuk memusnahkan plastik melalui strain bakteri. Para peneliti di Rensselaer Polytechnic Institute telah mengembangkan strain bakteri yang dapat mengubah sampah plastik menjadi sutra laba- laba yang dapat terbiodegradasi dengan berbagai kegunaan. Pada jelang tutup bulan Januari tampak berita tentang korporasi kosmetik di wilayah Uni Eropa untuk kecantikan harus membayar lebih untuk membersihkan polusi mikroplastik setelah negosiator UE mencapai kesepakatan baru untuk mengolah limbah. Berdasarkan rancangan peraturan yang mengikuti “prinsip pencemar membayar”, perusahaan yang menjual obat-obatan dan kosmetik harus menanggung setidaknya 80% dari biaya tambahan yang diperlukan untuk menghilangkan polutan kecil yang mengotori air limbah perkotaan. Pemerintah akan membayar sisanya, kata anggota blok tersebut, dalam upaya mencegah produk-produk penting menjadi terlalu mahal atau langka. Virginijus Sinkevičius, komisaris lingkungan hidup di blok tersebut, mengatakan langkah-langkah tersebut akan melindungi warga dari pembuangan obat-obatan dan kosmetik berbahaya yang berakhir di badan air. “Ini akan membuat air kita lebih bersih dan melindungi kesehatan kita.” Lihat juga: Waspada 'Hujan Plastik', Indonesia Tak Luput; dalam pantauan bulan ini.
  • 62. Page 62 of 154 Plastik & Sampah: Pantauan Januari 2024 2. Bagi saya menarik mencermati usul dari Willy Tandiyo, salag satu pengurus ADUPI yang juga anggota Dewan Pngarah dan Pertimbangan Pengelolaan Sampah Nasional (DP3SN) ketika kita membedah masalah sampah platik dan solusinya: Jenis dan sifat plastik dalam konteks untuk identifikasi Proven! Plastik harus difahami dg baik sebelum kita mencari solusi utk mengatasi limbahnya. Plastik bukan hanya Polypropelene dan Ethylene, namun ada Nylon, PBT, SAN, PS, PC, PET, PVC, ABS dan lain lain. Masing2 punya karakter yg berbeda beda dan kegunaan yg juga berbeda beda. Ada yg density dibawah 1 (floating in the Water) dan ada yg diatas 1. Ada yg bersifat self extinguish apa bila dibakar, ada yg tahan panas, dll dll. Belum lagi setiap tahun muncul varian varian baru dan juga teknologi permesinan didalam pengkonversian juga semakin rumit, sekarang sdh ada mesin yg bisa membuat kantung hingga 9 layers. Belum lagi teknik pembentukan bukan cuma dg injeksi atau tiup, tetapi dg rotomolding yg memungkinkan pembuatan tandon dg layers plastik yg beda. Getting complicated. Maka dari itu, perlu adanya redesign pada produk2 tertentu agar yg bisa disederhanakan janganlah dibuat complicated agar masih punya high value untuk didaur ulang. Contoh penyederhanaan ini sdh dilakukan oleh Coca cola dan Danone dg kemasan tanpa label. Walau label ini sekarang sdh menggunakan bahan plastik PP yg mengapung diair(memudahkan proses penggilingan utk memisahkan PET yg tenggelam diair) bayangkan dulu label ini terbuat dari PVC yg ikut tenggelam bareng PET saat digiling? Padahal kedua jenis plastik ini “bermusuhan” ... dst. Lihat juga: Mengenal jenis plastik dalam pantauan ini. 3. Informasi akhir pada akhir Januari 2024 membuat kecewa. Lantaran tertulis adanya sampah ketika suatu partai politik usai berkampanye di salah satu titik di bumi Papua. Disayangkan, Kampanye Perindo Tinggalkan Sampah. Sayang sekali, ketikka saya klik ternyata halaman tidak diketemukan... Silahkan menarik kesimpulan sendiri, ya. 4. Penampungan sampah yang melebihi kapasitas TPA mungkin mudah teratasi, manakala ada kemauan dari pemerintah daerah untuk mencarikan lahan baru. Hal imi tanpak dari upaya Pemprov NTB, tetapi biaya operasional dipastikan melonjak yang musti ditanggung pemkot Mataram."Pemerintah Provinsi NTB akan menutup aktivitas pembuangan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah regional Kebon