1. ANALISA KEBIJAKAN PENGURANGAN PENGGUNAAN KANTONG PLASTIK
DI KOTA BANDUNG
(PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2012)
Oleh :
Sony Sonjaya
170720120503
MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK
PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2013
3. PUBLIC PROBLEM
•
Kota Bandung menghasilkan sampah sebanyak 1.500 ton/hari dengan komposisi
sampah organik dan sampah non organik adalah 70% berbanding 30%. "Sebanyak
11,6 persen dari jumlah sampah yang dihasilkan warga Kota Bandung adalah
sampah plastik. dan hanya 5,5 persen plastik yang bisa didaur ulang.” (Sumber :
Dirut PD Kebersihan Kota Bandung)
• Plastik mempunyai sifat yang sulit terdegradasi (non-biodegradable),Jika dibakar
pun, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun, bahaya sampah plastik yang
saat terurai partikel-partikelnya akan mencemari tanah dan air tanah, sampah plastik
yang menumpuk di sungai menjadi penyebab banjir.
• Kantong plastik merupakan salah satu penyumbang sampah plastik.
• Isu pelestarian lingkungan. Slogan “save earth”, “Go Green”, „Stop Global Warming”
4. PUBLIC PROBLEM
•
Ketergantungan/Kebiasaan masyarakat terhadap penggunaan kantong plastik.
•
Produsen, Pelaku Usaha, Penyedia menggunakan kantong plastik tidak ramah
lingkungan.
“Kantong plastik adalah kantong
yang terbuat dari atau mengandung
bahan dasar plastik, lateks atau
polyethylene,
thermoplastic
synthetik polimeric, atau bahanbahan sejenis lainnya, dengan atau
tanpa pegangan tangan, yang
digunakan sebagai media untuk
mengangkat atau mengangkut
barang.”
(Sumber :Pasal 1, Ketentuan Umum
, Perda No 17 Tahun 2012)
1.
Kantong plastik ramah
lingkungan
2. Kantong plastik yang tidak
ramah lingkungan
3. Kantong ramah lingkungan
lainnya.
(Sumber :Pasal 1, Ketentuan Umum
, Perda No 17 Tahun 2012)
6. PUBLIC POLICY
•
Walikota berwenang menetapkan pemberian insentif kepada produsen, pelaku usaha
dan penyedia sebagai penyedia kantong plastik atas kepatuhan atau terhadap
ketentuan dalam Peraturan Daerah ini.
•
Pemerintah Daerah berhak menentukan kebijakan pengurangan penggunaan
kantong plastik sebagai salah satu upaya pencegahan melalui persyarat perizinan
usaha.
•
Bentuk pemberian insentif sebagaimana dimaksud dapat berupa:pengurangan,
keringanan, atau pembebasan pajak Daerah;pengurangan, keringanan, atau
pembebasan retribusi Daerah;kemudahan dalam pengurusan dan penerbitan
perizinan yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan; dan/atau pemberian
penghargaan.
•
Walikota berwenang menetapkan pemberian disinsentif kepada produsen pelaku
usaha dan penyedia yang melanggar ketentuan dalam Peraturan Daerah ini. Bentuk
pemberian disinsentif berupa teguran yang dipublikasi negatif di media massa.
7. PUBLIC SERVICE
Pemerintah Daerah, dalam pengurangan penggunaan kantong plastik wajib:
•
mengadakan sosialisasi dan pelatihan mengenai pengurangan penggunaan kantong plastik
kepada masyarakat dan pelaku usaha;
•
mendorong pelaku usaha untuk melakukan pengurangan penggunaan kantong plastik;
•
mendorong dan mendukung masyarakat untuk melakukan pengurangan penggunaan kantong
plastik secara mandiri;
•
mendorong penggunaan kantong lain sebagai alternatif pengganti kantong plastik;
•
melakukan pengawasan pelaksanaan pengurangan penggunaan kantong plastik;
•
memfasilitasi penerapan teknologi tepat guna dan hasil guna pembuatan kantong plastik yang
ramah lingkungan; dan
•
memberikan pembinaan kepada pelaku usaha dalam hal pengurangan penggunaan kantong
plastik.
(Sumber : Pasal 11, Hak dan Kewajiban , Perda No 17 Tahun 2012)
8. KESIMPULAN
• Diperlukan kesiapan dan ketersediaan sumber daya, baik berupa
kemampuan sumber daya manusia maupun sarana prasarana yang akan
mendukung dan mempermudah pelaksanaan kebijakan pengurangan
kantong plastik di Kota Bandung.
• Diperlukan koordinasi antar pemerintah daerah, dan dengan pemerintah
pusat dalam hal penguruangan penggunaan kantong plastik untuk menjaga
keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup diantara wilayah yang
saling berbatasan.
• Penunjukkan pihak-pihak yang dapat terlibat dalam
mensukseskan
kebijakan pengurangan penggunaan kantong plastik di Kota Bandung,
terutama dalam penyampaian insentif dan disinsentif kepada Produsen,
Penyedia dan Pengguna kantong plastik, sosialisasi kepada masyarakat.