Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Pemerintah Kota Batu berupaya menangani masalah bau sampah di TPA Tlekung dengan mengoptimalkan Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle di kelurahan sekitar dan Pj Wali Kota berkantor sementara di TPA Tlekung untuk memantau perkembangan penanganannya.
2. Kondisi pemulung di TPST Bantargebang semakin sulit karena pendapatan dari pen
Pj Wali Kota Batu Ngantor di TPA Tlekung Demi Tuntaskan Masalah Bau Sampah
1. Page 1 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Plastik dan Sampah:
Pantauan bulan Agustus 2023
Oleh: Riza V. Tjahjadi
Silahkan cari juga di https://Pdfhost.io
laporan yang sama sejak April lalu
BRIN ajak pelaku industri plastik mengupayakan produk plastiknya layak
didaur ulang, sementara itu impor bijih plastik menurun
lantaran pasar masih lesu. Juga, pemulung menjerit
karena harga jual sampahnya anjlok.
TPA sampah di Batu Malang, juga di Bandung dan Yogyakarta menyedot
energi sekitar dan juga nasional. TPA sampah di Bandung, Sarimukti
terbakar sehingga BNPB turun tangan, tetapi sampah belum
padam hingga akhir bulan
Di sisi lain KemenPUPR mengajak Swedia turun tangan tangani sampah di
Bali. Di Pemalang Jawa tengah, Investor Australia berminat
mengolah sampah di Pemalang Jawa Tengah
Ormas di Sumatera Utara berinisiatif membujuk PTPN 2 untuk melepas
sebagian lahannya untuk dijadikan tempat pembuangan sampah.
Sebaliknya warga Kertamukti di Kabupaten Bekasi menolak pembangunan
TPA, juga (TPST) Kesiman Kertalangu di Denpasar Bali molor gegara
protes bau dari warga sekitar
Derita Pemulung TPST Bantargebang Bekasi
byAndrean—Juli 31, 20230
BEKASI, suarapembaharuan.com – Para pemulung di Tempat Pengolahan
Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, semakin
resah. Pasalnya, pendapatan harian dari hasil memulung sampah tak lagi bisa
mencukupi beban hidup keluarga yang semakin melambung tinggi.
Hanya dengan pemasukan Rp 60.000 hingga Rp 70.000 per hari, para
pemulung tak sanggup memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari.
2. Page 2 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
“Pemasukan hanya Rp 70.000 sehari,” ujar Herman (21), pemulung tinggal di
Sumurbatu, Kecamatan Bantargebang, Senin (31/7/2023).
Tahun lalu, kata dia, penghasilan pemulung di TPST milik Pemerintah
Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta ini bisa mencapai Rp 100.000 - 150.000 per
hari.
Foto: Para pemulung di TPST Bantargebang, Kota Bekasi. (SP)
“Sekarang sulit untuk mendapatkan penghasilan yang besar,” tuturnya.
Hal ini lantaran, harga jual sampah di tingkat pemulung telah anjlok hingga
Rp 1.700 per kilogram (kg). Padahal, sebelumnya bisa mencapai Rp 2.500 per
kg. Bahkan, beberapa material sampah yang biasa dijual ke pengepul,
harganya turun drastis yakni Rp 600 per kg.
“Kami ingin harganya seperti dulu lagi, Rp 2.500 per kg,” ungkapnya.
Mereka tidak mendapat penjelasan secara rinci terkait turunnya harga
sampah. Para pengais sampah hanya bisa pasrah dengan kondisi saat ini.
Diketahui, kondisi turunnya harga sampah di tingkat pemulung terjadi sejak
Januari tahun ini.
Beberapa komunitas pemulung seperti Asosiasi Pelapak dan Pemulung
Indonesia (APPI), Koalisi Persampahan Nasional (KPNas), Yayasan
Pendidikan Lingkungan Hidup dan Persampahan Indonesia (YPLHPI) dan
Yayasan Kajian Sampah Nasional (YKSN) mendalami kondisi turunnya harga
berbagai sampah pemulung dan dampaknya terhadap kehidupannya.
Kajian tersebut dilakukan sejak 2019 hingga Juli 2023. Beberapa hari
belakangan ini merupakan puncak penderitaan para pemulung yang
mengalami penurunan pendapatan.
3. Page 3 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
“Bagaimana dengan pemulung yang penghasilannya Rp 60.000 sehari? Dia
harus menafkahi anak dan istrinya. Sangat berat mencukupi kebutuhan
pokok sehari-hari,” sambung Pengurus APPI, Duplok Nursaidi.
Bahkan, kata dia, uang hasil penjualan sampah para pemulung tak langsung
diterima. Tertunda beberapa hari kemudian karena belum laku dijual ke
pengepul berikutnya.
“Katakan, sudah laku terjual tetapi uangnya tidak ada karena pembayarannya
ditunda. Jadi, pemulung menjual barang seminggu kemudian baru dibayar,”
bebernya.
Dia menegaskan, apabila kondisi ini terus terjadi akan semakin menambah
angka kemiskinan di Indonesia.
“Pemulung miskin yang semakin terpuruk, akan melahirkan kemiskinan
kepada generasi anak-anaknya,” pungkasnya. (MAN)
Kategori : News
Editor : AHS
Tags:Lingkungan
https://www.suarapembaharuan.com/2023/07/derita-pemulung-tpst-
bantargebang-bekasi.html?m=1
Tautan di atas baru muncul di grup WA Kaukus LH dan grup WA Sahabat
Walhi pada 8 Agustus 2023
Berjualan di Gunung Sampah Bantargebang,
Kompas.com - 01/08/2023, 17:58 WIB
Penulis Joy Andre | Editor Jessi Carina
BEKASI, KOMPAS.com - Rianti (33), salah satu pedagang di gunung
sampah Bantargebang, mengaku tidak bisa makan selama dua hari saat
awal bekerja sebagai penjaga warung. Ia pun kaget dengan kondisi warung
milik bosnya yang banyak dihinggapi lalat dan bau sampah.
4. Page 4 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
"Kaget banget, enggak bisa makan. Banyak lalatnya. Kaget banget, bau.
Dua hari enggak makan (di warung)," kata Rianti sambil tertawa kepada
Kompas.com, Selasa (1/8/2023).
Rianti (33) satu dari puluhan pedagang yang mengais rezeki dengan membuka warung tenda di
gunung sampah, Bantargebang, Kota Bekasi saat ditemui oleh Kompas.com, Selasa (1/8/2023).
Ada puluhan pedagang yang membuka warung tenda di sana, baik mulai dari kaki gunung hingga ke
puncaknya.(KOMPAS.com/JOY ANDRE T.)
Sebelum menjadi penjaga warung di gunung sampah tersebut, wanita asal
Bogor itu memang mengaku sudah mengetahui bagaimana kondisi di
Bantargebang.
Baca juga: Mila Jualan Kopi dan Gorengan di Atas Tumpukan Sampah Bantargebang,
Terbiasa dengan Bau dan Lalat Namun, dirinya tidak menyangka jika
kondisi saat ini berbeda jauh dengan apa yang ia pikirkan sebelumnya.
"Ditawari jaga warung, pas kagetnya, kok ternyata di sini (gunung sampah),
kirain agak di bawah. Tempatnya juga kan bau ya," ucap Rianti.
Meski begitu, kata Rianti, dirinya sudah terbiasa dengan kondisi tempatnya
ia bekerja. Terlebih, uang yang dihasilkan dari berdagang di gunung
sampah itu tidak main-main. Pendapatan jutaan rupiah bisa dihasilkan dari
berdagang.
"Pas pertama memang enggak bisa makan di warung, cuma minum aja,
minum air putih, karena kan memang bau, enggak kuat. Tapi sekarang sih,
sudah biasa," ucap Rianti.
Baca juga: Warung di Atas Gunung Sampah Bantargebang Raup Rp 1 Juta Per Hari
5. Page 5 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Sementara itu, berdasarkan pengamatan Kompas.com di warung tenda
tersebut, ada tujuh pemulung yang sedang bersantai di sana. Masing-
masing dari mereka tampak menikmati apa yang tersedia di warung Mila.
Ada yang terlihat memakan gorengan, menenggak es kopi, atau pun
sekadar menghisap sebatang rokok sambil berteduh dari teriknya panas
Kota Bekasi.
Berbagai makanan dan makanan itu mereka santap. Mereka menikmati
semuanya tanpa menghiraukan ribuan lalat yang hinggap di etalase meja
atau berterbangan di sekitar tubuh mereka.
Tak hanya itu, mereka juga tampak terbiasa dengan bau sampah
menyengat yang masuk ke dalam hidung.
Baca berikutnya Pemprov DKI Layak Digugat, Dinilai… 4
Tag warung tenda di atas gunungan sampah bantargebang jualan
makanan di atas gunungan sampah bantargebang gunung sampah b
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berjualan di Gunung Sampah
Bantargebang, Pegawai Warung: Awal Kerja Kaget, Enggak Bisa Makan Dua Hari", Klik
untuk
baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/01/17584991/berju
alan-di-gunung-sampah-bantargebang-pegawai-warung-awal-kerja-kaget.
Penulis : Joy Andre
Editor : Jessi Carina
Pj Wali Kota Batu Ngantor di TPA Tlekung Demi
Tuntaskan Masalah Bau Sampah
M Bagus Ibrahim - detikJatim
Rabu, 02 Agu 2023 04:00 WIB
Kota Batu - Persoalan bau sampah di TPA Tlekung, Kota Batu kerap sekali
dikeluhkan oleh warga sekitar. Permasalahan itu mendapatkan perhatian
dari Pemerintah Kota (Pemkot) Batu.
Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai berkomitmen untuk menuntaskan
masalah tersebut. Bahkan, untuk membuktikan komitmennya menangani
persoalan itu, dia rela berkantor sementara di TPA Tlekung.
Aries berjanji menuntaskan persoalan bau sampah tersebut dalam kurun
waktu 1 bulan. Apabila permasalahan tersebut tak selesai dalam kurun
6. Page 6 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
waktu 1 bulan, dia akan mundur dari jabatannya. Itu tertuang dalam surat
pernyataan yang dia tandatangani selaku Pj Wali Kota Batu.
"Ini upaya pemerintah dalam merespons aspirasi masyarakat dan
menunjukkan keseriusan dalam mencari solusi terbaik," ujar Aries kepada
awak media Selasa (1/8/2023).
Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai. (Foto: Istimewa/Dok. Diskominfo Kota Batu)
Demi menangani persoalan ini, Pemkot Batu berencana mengoptimalkan
Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R) di
desa dan kelurahan.
Pengoptimalan TPS3R itu diutamakan di kelurahan yang hanya
mengandalkan APBD sebagai sumber dana utama.
Baca juga: Yuk... Berburu Aneka Ragam Tanaman Hias di Mal Bunga Kota Batu
Total terdapat 14 desa dan kelurahan yang memiliki TPS3R. Beberapa di
antaranya berada di Kecamatan Batu. Ada 4 lokasi TPS3R di Kecamatan
Batu, yakni di Kelurahan Sisir, Kelurahan Temas, Desa Sumberejo, dan
Desa Oro-oro Ombo.
Kemudian, di Kecamatan Junrejo terdapat 3 lokasi TPS3R yaitu di
Kelurahan Dadaprejo, Desa Beji, dan Desa Pendem. Kemudian di
Kecamatan Bumiaji ada 7 lokasi TPS3R yaitu di Desa Sumberbrantas,
Desa Gunungsari, Desa Tulungrejo, Desa Sumbergondo, Desa
Pandanrejo, Desa Punten dan Desa Bulukerto.
"Di Desa Tlekung tidak ada TPS3R karena sudah satu tempat di TPA
Tlekung, di Desa Torongrejo, dan Junrejo (yang) masih dalam rencana
pembangunan," katanya.
7. Page 7 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Aries juga menginstruksikan seluruh OPD menyusun matriks tugas yang
menetapkan prioritas tindakan dan kinerja mereka untuk memantau
progres hasil kerjanya. Selain itu, Semua pihak juga diminta untuk
berkinerja cepat dan terukur guna mencapai hasil yang nyata dan
berkelanjutan.
"Kinerja yang dihasilkan bukan untuk kepentingan sesaat, melainkan akan
dilakukan secara berkelanjutan sebagai upaya perbaikan untuk masa
depan yang lebih baik," ungkapnya.
Sejauh ini terdapat berbagai persoalan yang dihadapi dalam
mengoptimalkan TPS3R. Seperti belum tersedianya kelembagaan
pengelola, pemenuhan sarana dan prasarana yang belum lengkap,
pemilahan terbatas pada sampah yang bisa didaur ulang.
Baca juga: Ngalam Mbois: Lili Petani Milenial yang Bangun Mal Bunga Majukan
Desanya
Kemudian, belum tersedianya komposter untuk mendaur ulang sampah
organik sehingga tetap dimasukkan ke TPA Tlekung. Pihaknya saat ini
juga tengah mendata kebutuhan sarana dan prasarana TPS3R.
"Sehingga, diharapkan bisa segera dilakukan pengadaan sesuai
kebutuhan. Bagi TPS3R yang membutuhkan sarana dan prasarana
pendukung, kita data dan kita upayakan untuk segera terpenuhi," katanya.
"Bagi yang belum membentuk kelembagaan, harus segera dituntaskan
dan dioperasikan. Termasuk desa yang belum memiliki TPS3R, maka
harus segera direncanakan dan dimulai pembangunannya," tambahnya.
Aries mengatakan, tujuan pengolahan sampah di TPS3R untuk
mengurangi kuantitas dan memperbaiki karakteristik sampah. Sehingga,
pengolahan sampah secara lebih lanjut di TPA.
Pemkot Batu juga telah menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP)
untuk TPS3R yang meliputi SOP Penataan Sampah TPS, SOP
Pengangkutan Sampah, SOP Pengumpulan Sampah, dan SOP TPA.
Seluruh SOP tersebut didesain untuk mendukung konsep pengelolaan
sampah yang berbasis pada prinsip mengurangi, menggunakan kembali,
dan mendaur ulang sampah.
SOP yang ada diharapkan dapat membantu mengoptimalkan proses
pengolahan serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam
pengelolaan sampah di Kota Batu.
Simak Video "Menyantap Beragam Menu Lezat Khas Jepang, Kota Batu"
8. Page 8 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
(dpe/iwd)
bau sampah di kota batu tpa tlekung kota batu
tempat pembuangan akhir tpa kota batu pj wali kota batu
pj wali kota batu aries agung paewai aries agung paewai
kota batu
Baca artikel detikjatim, "Pj Wali Kota Batu Ngantor di TPA Tlekung Demi Tuntaskan
Masalah Bau Sampah" selengkapnya https://www.detik.com/jatim/berita/d-
6853826/pj-wali-kota-batu-ngantor-di-tpa-tlekung-demi-tuntaskan-masalah-
bau-sampah
Harga Sampah Pungutan Terjun, Ekonomi
Pemulung dan Pelapak Hancur
Deni Prianto
Agustus 2, 2023
Bantargebang, haluanpublik.com – Pemulung dan pelapak menjerit,
mati suri ekonominya. Harga pungutan terjun bebas, ekonomi
pemulung dan pelapak hancur berantakan! Hidupnya seakan kandas.
Situasi yang amat menyedihkan menjelang Pemilu Presiden 2024.
Tragedi harga-harga sampah pungutan jatuh juga terjadi ketika
menjelang Pemilu Presiden 2019 lalu. Apa penyebab semua itu? Ketika
itu Indonesia diserbu sampah impor dari berbagai negara industri
maju.
9. Page 9 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Pada 5-20 Juli 2023 Tim Asosiasi Pelapak dan Pemulung Indonesia
(APPI), Koalisi Persampahan Indonesia (KPNas), Yayasan Pendidikan
Lingkungan Hidup dan Persampahan Indonesia (YPLHPI), Yayasan
Kajian Sampah Nasional (YKSN) dan mahasiswa Centre for Indonesian
Medical Students’ Activities Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
(CIMSA FKUI) melakukan kajian cepat tentang kondisi permasalahan
kesehatan dan ekonomi pemulung. Kami mendapat informasi obyektif
berkaitan dengan sulitnya kehidupan pemulung dan pelapak
belakangan ini disebabkan harga-harga sampah pungutan terjun
bebas.
Sudah tujuh bulan, sejak Januari 2023 harga-harga pungutan sampah
pemulung terjun bebas di sekitar TPST Bantargebang dan TPA
Sumurbatu, Kota Bekasi dan TPA Burangkeng Kabupaten Bekasi. Juga
dialami di beberapa tempat di Jakarta. Dampaknya sangat dirasakan
pemulung miksin, yang kini semakin miskin. Biasanya penghasilan
pemulung bisa Rp 100-150 ribu/hari, kini tinggal Rp 60-70 ribu/hari.
Pendapatan pemulung turun disebabkan harga-harga sampah jatuh
tak ketulungan. Seperti harga sampah gabrugan (campuran) dari Rp
1.400/Kg turun tinggal Rp 700-800/kg. Income pemulung turun 50%.
Harga jatuh yang terparah menimpa kertas dan plastik emberan.
Harga kertas kardus cuma Rp 1.000/kg, dulu ketika harga normal Rp
3.200/kg pada tingkat pemulung. Duplek Rp 300/kg, dulu Rp 700/kg.
Ember gabrugan Rp 500/kg, dulu Rp 1.200/kg. PET bodong Rp 3.000/kg,
dulu Rp 6.000/kg. PP gelas Rp 3.500/kg, dulu Rp 7.000/kg. Himpek/PVC
Rp 2.000/kg, dulu Rp 5.000/kg. PP hitam Rp 4.700/kg, dulu Rp 6.000/kg.
Ada beberapa sampah yang harganya stabil atau standar, diantaranya
jenis plastik LD, beling, logam, babet, alumunium, tulang. Harga plastik
LD Rp 10.000/kg, PS alumunium (kaleng minuman ringan) Rp
16.000/kg, tulang Rp 1.200/kg. Pada umumnya material ini merupakan
sampah lokal.
10. Page 10 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Jatuhnya harga-harga sampah pungutan pemulung sekitar 50-60%.
Dampaknya sangat dasyiat, membikin hidup pemulung dan pelapak
kembang kempis. Harga sampah sortiran di tingkat pengepul (bos) dan
pencacahan plastik ketika menjual ke bandar/pabrikan daur ulang pun
turun sangat besar. Misal PET bodong bersih Rp 5.000/kg, dulu
mencapai Rp 8.000/kg.
Akibatnya banyak barang/sampah ditumpuk saja di pengepul, tidak
disortir karena kesulitan uang untuk bayar para pekerja. Bahkan, ketika
menjual sampah sortiran harganya sudah turun lagi, tidak dibayar
kontan, dll. Sehingga banyak pengepul bangkrut tanpa jejak.
BACA JUGA : Pertamina Masuk Fortune 500 Global, Kilang Pertamina Internasional
Genjot Kontribusi
Bahkan, sehari akan turun pihak pengusaha pencacahan plastik atau
pabrikan daur ulang sudah memberi tahu. Pemberitahuan 20 Juli 2023,
bahwa besok tanggal 21 Juli harga PET bodong akan turun Rp 200/kg.
Harga plastik PET (botol mineral) dan jenis lainnya sudah beberapa kali
turun. Besaran tiap harga turun antara Rp 200 sampai Rp 300/kg.
Menurut Apong (50 th) Ketua Pemulung yang tinggal di Kelurahan
Sumurbatu, dua barang yang harga jatuh parah sekali dan hampir
tidak laku adalah kertas dan emberan gabrugan. Penyebabnya karena
banyaknya bahan daur ulang dan sampah impor. Ia perkirakan bahan
impor sekitar 65%, sedang bahan daur ulang lokal hanya 35%.
Lebih lanjut, banyak pengepul sekitar TPST Bantargebang dan TPA
Sumurbatu menjerit dan tidak bisa bertahan. Hampir semua barang
dari sampah harganya jatuh berkali-kali. Sekarang ini puncaknya.
Harga yang stabil hanya plastik jenis LD, beling, logam, babet,
alumunium, tulang.
“Selama enam atau tujuh bulan sebanyak 220 mobil, kebanyakan
pickup kreditan ditarik leasing. Sebab tidak kuat bayar. Mobil itu pakai
usaha ngangkut sampah. Mereka bangkrut akibat harga-harga terus
jatuh tidak ketulungan”, ujar Pak Apong.
Apong dan lebih dari sepuluh pengepul yang ditemui minta kembaga
yang peduli dan menaungi pemulung dan pelapak menyuarakan
jatuhnya harga-harga tersebut. Setidaknya kadungan daur ulang
11. Page 11 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
dikurangi, misalnya 25% impor dan bahan lokal 75%. Dan, jika bisa
impor bahan baku dan sampah impor distop total.
Selama ini negara tidak peduli dan melindungi pemulung. Ketika harga-
harga pungutan sampah turun draktis tidak ada yang menolong.
Bagaimana pemulung, pelapak dan buruh sortir dapat meningkatkan
kehidupannya? Padahal peran mereka (sector informal) sangat besar
dibanding kontributor lain dalam pengumpulan plastik (84,3%) dan
kertas (80%) untuk bahan baku industri daur ulang. (Ditjen PSLB3 KLHK
RI, 2021).
Kondisi perekonomian sektor informal daur ulang benar-benar
terpuruk sekali. Hidup mereka makin sengsara. Maka kami meminta
kepada Presiden Jokowi dan pemerintahnya harus melakukan
intervensi secepatnya, menyelamatkan mereka! Apakah pemerintah
bisa melakukannya? Boleh jadi, ada kekuatan besar yang
mengendalikan dan mempermainkan harga-harga sampah pungutan
dalam negeri? Atau ini merupakan wujud nyata dari pasar bebas
kapitalisme atau neo-kapitalisme global yang memainkan bahan baku
daur ulang?!
(Asliatama Ahmad)
Asosiasi Pelapak dan Pemulung Indonesia (APPI) Koalisi Persampahan
Indonesia (KPNas) Pemulung Yayasan Kajian Sampah Nasional
(YKSN) Yayasan Pendidikan Lingkungan Hidup dan Persampahan Indonesia
(YPLHPI)
https://haluanpublik.com/harga-sampah-pungutan-terjun-ekonomi-
pemulung-dan-pelapak-hancur/
TPA Cipeucang Over Kapasitas, DLH Tangsel:
Retribusi Sampah Ditaksir Rp 3 Miliar Pertahun
Redaksi Tangerang Raya 3 Agustus , 2023
Tangerang Selatan – Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan
menyatakan retribusi yang dihasilkan dari pengelolaan sampah warga, di luar
lingkungan perumahan hanya Rp3 Miliar setiap tahunnya.
12. Page 12 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Hal tersebut isampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel
Wahyunoto Lukman, kepada Tangerangraya.net, ditulis Kamis, (3/8/2023).
Wahyunoto mengatakan bahwa tak semua Kepala Keluarga (KK) terlayani
dalam hal pengangkutan sampah.
Sebab kata Wahyunoto, Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cipeucang sudah
tak mampu menampung.
“Kita tidak (melayani) masing-masing KK, itu tergantung RT/RW yah. Karena
begini, kita belum bisa melayani semua kk yang ada di Kota Tangerang
Selatan,” ujar Wahyunoto.
Ia memberikan contoh kawasan yang belum terlayani DLH Kota Tangsel.
Alam Sutera menjadi salah satunya.
“Contoh Alam sutera, itu bukan kita. Kenapa kita ngga layani, karena TPA kita
sudah tidak mampu, over kapasitas,” paparnya.
Menurutnya, pengangkutan
sampah warga di Kota
Tangsel, hendaknya dilayani
oleh pemerintah.
Pasalnya, jasa angkut sampah
yang disediakan oleh
Pemerintah Kota (Pemkot)
jauh lebih murah, dibanding
dengan jasa pihak ketiga.
“Bukannya mereka tidak mau
dilayani, sangat mau, karena
lebih murah membayar
retribusi ke Pemkot, dari pada
bayar ke pihak ketiga, jasa
pengelola sampah,” papar
Wahyu
Pihaknya menyatakan bahwa, pelayanan jasa angkut sampah bagi seluruh
warga Tangsel dapat terlayani, apabila Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
(PLTSa) terbangun di TPA Cipeucang.
“Kalau misalnya nanti kita punya PLTSa, di Cipeucang itu nanti sudah ada
PLTSa, sudah mampu melayani sampah, baru nanti kita kutip retribusi,”
tegasnya.
13. Page 13 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Melihat hal itu, lanjut Wahyu, saat ini retribusi yang dihasilkan dari
pengelolaan sampah warga, di luar lingkungan perumahan hanya Rp3 Miliar
setiap tahunnya.
“Warga Tangsel kita kutip retribusi, dan itu potensinya besar. (Saat ini) Kita
setahun Rp3 Miliar, tinggal bagi aja 12 bulan,” tandas Wahyunoto.
Laporan: NJ
TAGGED:#DLHKotaTangsel #DLHTangsel #DinasLingkunganTangsel
#DinasLingkunganKotaTangsel #TPACipeucang
#TPACipeucangOverKapasitas #RetribusiSampahTangselRp3MiliarPertahun
https://www.tangerangraya.net/2023/08/03/tpa-cipeucang-over-kapasitas-
dlh-tangsel-retribusi-sampah-ditaksir-rp-3-miliar-pertahun/
Berita tersebut saya terima tanpa saya duga dari salah satu kontak saya
melalui WA.
[3/8 13.45] Riza: Lho.... katanya kerjasama dengan kota Serang?
Apa kabarnya kerjasama itu?
[3/8 13.48] +62 822-4902-6316: Hehe
[3/8 13.50] Riza: Wartawannya gak kreatif pula mempertanyakan hal itu
kpd narsum
[3/8 13.50] +62 822-4902-6316: Siap
[3/8 13.52] Riza: Narsum masih mimpi bangun PLTSa tapi gak ada
reslisasinya. Mimpi atawa halu, ya?
[3/8 13.52] +62 822-4902-6316: Halu itu om haha
[3/8 13.53] Riza:
14. Page 14 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Economy Circular Dibalik Gubuk
Kumuh Pemulung TPST Bantargebang
Ida Farida
Aug 03, 2023
1 minute
OPINI
Kondisi pemulung di TPST Bantargebang tak terdampak economy Circular. Foto: KPNas
Oleh: Bagong Suyoto
Koalisi Persampahan Nasional (KPNas)
Saya dan tim melihat langsung deretan gubuk-
gubuk Pemulung merupakan fakta tak terbantahkan adanya
kemiskinan laten dan struktural. Dalam siklus
ekonomi Pemulung sebagai pelaku/kontributor bahan baku daur
ulang ada jeratan-jeratan eksploitasi dan rente. Juga sebagai
pelaku circular economy dalam konteks modern.
Sedang di dalam gubuk-gubuk kumuh bacin ada penderitaan
dan penghinaan terhadap nilai kemanusiaan dan peradaban. Tim
saya tak tahan melihatnya, sedih sekali dan ngeri, apalagi masuk
ke dalam gubuk dan melihat ruang yang dijadikan tempat tidur
sekaligus menerima tamu. Langung pusing, nyesek nafas, perut
mual akibat bau bercampur aduk dengan keringat.
15. Page 15 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Betapa kejamnya dunia. Mereka yang tergantung, tersisih,
terperangkap di dasarnya kerak kekuatan, kekuasaan dan
kerakusan. Uang jajan, uang dapur orang kaya sehari atau
seminggu bisa untuk hidup satu keluarga Pemulung beberapa
tahun. Jika diteliti secara cermat, penghasilan Pemulung sebulan
Rp 1.200.000-2.000.000 sekarang. Jarang yang mendapat Rp
3.500.000-4.000.000 sebulan.
Beberapa Pemulung Bantargebang ditemui untuk mengetahui
alasan mengapa jadi Pemulung? Dan mengapa mau tinggal di
gubuk kumuh, pengab, bacin mengindikasikan sanitasi sangat
buruk dalam waktu relatif lama.
Sebetulnya saya dan tim dari Asosiasi Pelapak
dan Pemulung Indonesia (APPI), Koalisi Persampahan Nasional
(KPNas), Yayasan Pendidikan Lingkungan Hidup dan
Persampahan Indonesia (YPLHI) lebih dua puluh tahun
melakukan advokasi di wilayah pembuangan sampah. Kami fokus
pada pelaku sektor informal, seperti Pemulung, buruh sortir,
pelapak kecil, dll.
Kajian Juli dan awal Agustus 2023 ini lebih fokus pada
kehidupan Pemulung yang terdampak turunnya harga semua
sampah pungutan domestik sangat draktis. Secara struktural
yang paling
Selanjutnya
1 2 3 4
Tags : Pemulung TPST Bantargebang Bagong Suyoto KPNas
Economy Circular
Economy Circular Dibalik Gubuk Kumuh Pemulung TPST
Bantargebang
Ida Farida
Aug 03, 2023
1 minute
OPINI
kena dampak adalah Pemulung dan keluarganya. Pemulung semakin sulit
mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari dan dicengkeram udara gubuk
kumuh, bacin, tanpa candela.
16. Page 16 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Contoh Iskandar (50 th) Pemulung asal Muara Gembong Bekasi, sudah 10
tahun mengais sampah di TPA Sumurbatu Kota Bekasi. Ia bersama istri dan
tiga anaknya tinggal di gubuk blok makam Mbah Raden Kebluk Sumurbatu.
Saat ditemui Iskandar bersama istrinya sedang memilah sampah di samping
gubuknya. Ia menyatakan, bahwa penurunan harga sampah pungutan
benar-benar berpengaruh pada keluarganya. Hampir semua sampah turun
harganya, yang paling parah emberan dan kertas. Penghasilan mengais
sampah sekitar 50 kg, harga sampah gabrugan (campuran) Rp 750-800/kg.
Harga plastik LD campuran Rp 5.000, LD bening (infus) Rp 5.000, padahal
ketika harga bagus mencapai Rp 10.000/kg.
Income sehari Rp 70.000, maksimal 80.000. Jadi, Iskandar tekor Rp 20.000-
30.000 setiap hari. Dari mana menutup kekurangan tersebut. Biasanya
hutang ke bosa tau bank emok.
Sedang pengeluaran untuk kebutuhan makan, uang sekolah, jajan, dll
sekitar Rp 100.000. Kadang-kandang lebih. Istri Iskandar menambahkan
sekarang harga beras Rp 12.000/liter bukan per kg. Sayur asem Rp
4.000/bungkus, cabe Rp 5.000/bungkus, bawang merah Rp 5.000/bungkus,
bawang putih Rp 5.000/bungkus kecil, minyak goreng murah Rp
15.000/bungkus, uang jajang sekolah 5.000 sampai jam 11 siang, sekolah
siang Rp 5.000, ngaji malam Rp 5.000. Padahal punya 3 anak.
Belum lagi kalau sakit, istri Iskandar melanjutkan, jika sakit ringan hanya
puyeng, pilek biasanya beli obat ke warung. Tetapi jika sakit serius berobat
ke mantri kesehatan dikenai tarif Rp 150.000-200.000, diberi obat untuk tiga
hari. Jika belum sembuh disuruh checkup lagi dengan biaya
Sebelumnya Selanjutnya
1 2 3 4
Tags : Pemulung TPST Bantargebang Bagong Suyoto KPNas
Economy Circular
Economy Circular Dibalik Gubuk Kumuh Pemulung TPST
Bantargebang
Ida Farida
Aug 03, 2023
1 minute
OPINI
Rp 200.000.
Memang pekerjaan Pemulung penuh resiko, seperti kena paku, beling,
benda tajam, ketajuhan benda keras, atau kejatuhan kayu.
Kasus Pemulung kejatuhan kayu terjadi di zona III TPST Bantargebang pada
17. Page 17 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
hari Jumat atau Sabtu malam (28 atau 29/7/2023). Ada juga yang kehantam
backet backhoe atau alat berat. Jadi cacat seumur hidup.
Kisah Pemulung lain yang menyedihkan adalah Darman (25 th), asal Pakis
Jaya Karawang. Ia bersama anak, istrinya tinggal di bagian gubuk berderet,
luasnya sekitar 2,5x3 m2. Tidak ada pemisahkan kamar, hanya tempat tidur
dan dapur. Pakaian hanya ditumpuk, bergelantungan, dan ada yang
dimasukan di lemari plastik. Ada kulkas dan mesin cuci kreditan.
Gubuk berderet dibagi menjadi sepuluh pintu atau lebih. Gubuk Darman
tidak ada ventalasi, matahari tak bisa masuk. Sanitasinya sangat buruk
sehingga lembab dan pengab. Padahal kedua anaknya masih kecil umur 2
tahunan, dan yang satu masih balita.
Kesehatan mereka, terutama anak-anak sedang dipertaruhkan. Tragedi
kemanusiaan luar biasa ketika para penguasa sedang menikmati
kemakmuran. Kapan Pemulung bisa tinggal di rumah layak huni dengan
sanitasi baik? Dulu, komunitas Pemulung bersama APPI dan KPNas punya
ide rancangan mengenai rumah tumbuh sehat.
Gubuh-gubuh kumuh bacin dari material bekas menggambarkan situasi
buram penurunan derajat nilai-nilai kemanusiaan dan peradaban. Ketika ada
laporan-laporan resmi tentang keberhasilan pembangunan Indonesia
disertai gambar dan statistik indah, di sisi lain banyak ditemukan kemiskinan
ekstrem menyayat hati. Berarti ada jurang tajam antara kaya miskin,
ketidakadilan, mungkin juga eksploitasi, serta sumber daya manusia (SDM)
rendah.
Darman bersama keluarganya mendiami gubuk itu sudah 10 tahun lamanya.
Demikian sepuluh temannya dari
Sebelumnya Selanjutnya
1 2 3 4
Tags : Pemulung TPST Bantargebang Bagong Suyoto KPNas Economy Circular
https://kosadata.com/read/economy-circular-dibalik-gubuk-kumuh-
pemulung-tpst-bantargebang?page=3
Economy Circular Dibalik Gubuk Kumuh Pemulung TPST
Bantargebang
Ida Farida
Aug 03, 2023
Pakisjaya, bersebelahan di deretan gubuk itu. Ratusan gubuk ada di blok itu.
Mereka tidak menyewa, gubuk-gubuk itu dibuatkan bos (pelapak). Namun,
semua barang hasil pungutan harus disetor ke bos. Termasuk yang
18. Page 18 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
menentukan harga pungutan, semua tergantung pada
bos. Pemulung sebagai anak buah hanya bekerja.
Lanjutnya, penghasilan paling besar Rp 80.000, pengeluaran lebih Rp
100.000, tekor Rp 20.000 tiap hari. Hampir sama dengan kasus Iskandar. Jika
kurang uang pinjam ke bos, misal Rp 200.000 untuk seminggu. Karena
menimbang barang pada bos setiap minggu. Nanti, hutangnya
diperhitungkan saat nimbang barang.
Darman merasakan sebagai pengorek sampah lebih enak ketimbang buruh
tani atau empang. Jadi petani berat, duwitnya lama, berbeda
dengan Pemulung bekerja seminggu ada hasil. Sayangnya, harga sampah
turun terus sudah setahun membuat hidup makin sulit.
Meskipun harga sampah turun draktis Darman pasrah, tidak mengeluh,
tetap bekerja. Sebenarnya, ia ingin harga-harga sampah naik lagi, stabil
supaya kebutuhan hidup sehari-hari tercukupi. Juga, ia pasrah tinggal di
gubuk kumuh, pengab bacin, karena tidak bayar dan tergantung pada bos.
Begitu pasrah meskipun kemiskinan, ketidakadilan melilit, eksploitasi itulah
tercemin SDM rendah dan pilihan sempit buntu. Terus bagaimana dengan
hak-hak kesehatan dan masa depan anak-anaknya?! ***
Sebelumnya Lihat semua
1 2 3 4
Tags : Pemulung TPST Bantargebang Bagong Suyoto KPNas Economy Circular
https://kosadata.com/read/economy-circular-dibalik-gubuk-kumuh-
pemulung-tpst-bantargebang?page=4
BRIN gandeng industri riset plastik berlapis
agar layak daur ulang
Kamis, 3 Agustus 2023 11:30 WIB
Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama
mitra industri melakukan riset pengembangan plastik berlapis-lapis
atau multilayer agar layak daur ulang demi mengurangi masalah sampah
plastik yang mencemari lingkungan.
"Hasil penelitian itu mendorong pengembangan aktivitas-aktivitas ekonomi
baru berbasis pengolahan sampah plastik multilayer," kata Peneliti Pusat
Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler BRIN Abdul Muis Hasibuan di Jakarta,
Kamis.
19. Page 19 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Ilustrasi: Perusahaan rintisan Koinpack saat berpartisipasi dalam acara “Kick Off Gerakan Guna
Ulang Jakarta” yang diinisiasi oleh Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) dan Zero
Waste Living Lab (ZWLL) Enviu, Jakarta. (ANTARA/Rizka Khaerunnisa)
Hasil penelitian itu mendorong pengembangan
aktivitas-aktivitas ekonomi baru berbasis pengolahan
sampah plastik multilayer
Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama
mitra industri melakukan riset pengembangan plastik berlapis-lapis
atau multilayer agar layak daur ulang demi mengurangi masalah sampah
plastik yang mencemari lingkungan.
"Hasil penelitian itu mendorong pengembangan aktivitas-aktivitas ekonomi
baru berbasis pengolahan sampah plastik multilayer," kata Peneliti Pusat
Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler BRIN Abdul Muis Hasibuan di Jakarta,
Kamis.
Abdul menuturkan perkembangan industri makanan, minuman, obat-
obatan, dan berbagai produk pembersih telah meningkatkan permintaan
plastik berlapis.
Menurutnya, transformasi plastik berlapis dari tidak layak menjadi layak
daur ulang, menjadi upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan.
"Kerja sama yang merupakan riset pengembangan sistem ekonomi sirkuler
berbasis plastik multilayer layak daur ulang berguna mengidentifikasi
kondisi existing industri plastik multilayer, termasuk keterkaitan hulu dan
hilir," ujar Abdul.
Baca juga: Pakar kesehatan lingkungan: Tidak semua plastik bisa digunakan ulang
21. Page 21 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Layak Daur Ulang
Oleh: Chalid Luneto . 2 Agustus 2023 . 17:39:00
Siaran Pers
Badan Riset dan Inovasi Nasional
No : 51/SP/HM/BKPUK/VIII/2023
BRIN-Mitra Industri Kembangkan Riset
Ekonomi Sirkuler Berbasis Plastik Kemasan
Layak Daur Ulang
Jakarta, 2 Agustus 2023. Pengelolaan sampah plastik di Indonesia masih
menjadi isu krusial karena jumlahnya yang menempati urutan kedua setelah
sampah organik. Menurut Inaplas (2017), 65 persen di antaranya
merupakan sampah plastik kemasan atau jenis plastik multilayer. Saat ini,
plastik multilayer yang tidak layak daur ulang jumlahnya mencapai 90
persen.
Peneliti Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler BRIN, Achsanah
Hidayatina mengatakan, dengan berkembangnya industri makanan,
minuman, obat-obatan, dan berbagai produk pembersih, maka permintaan
terhadap plastik multilayer semakin meningkat. Tanpa upaya transformasi
plastik multilayer dari tidak layak menjadi layak daur ulang, maka kualitas
lingkungan akan semakin terancam.
"Kerja sama yang merupakan riset pengembangan sistem ekonomi sirkuler
berbasis plastik multilayer layak daur ulang ini berguna mengidentifikasi
kondisi existing industri plastik multilayer, termasuk keterkaitan hulu dan
hilirnya, dan mengidentifikasi potensi dan kelayakan produksi
plastik multilayer layak daur ulang, termasuk rantai pasok dan rantai
nilainya," katanya.
Selain itu juga menganalisis dampak multiplier ekonomi, sosial, dan
lingkungan dari proses produksi plastik multilayer layak daur ulang, serta
membuat skenario-skenario pengembangan rantai bisnisnya.
Dijelaskan Achsanah, hasil riset ini penting untuk penyusunan rekomendasi
skema aktivitas ekonomi sirkuler terkait produksi plastik multilayer layak
daur ulang, yang diharapkan akan berkontribusi signifikan terhadap
pengurangan masalah sampah plastik di Indonesia.
22. Page 22 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
"Hasil penelitian ini juga sekaligus mendorong pengembangan aktivitas-
aktivitas ekonomi baru berbasis pengolahan sampah plastik multilayer",
tutupnya.
Sumber : BRIN
https://lppm.ung.ac.id/home/berita/kabar-brin-brin-mitra-industri-
kembangkan-riset-ekonomi-sirkuler-berbasis-plastik-kemasan-layak-daur-
ulang
Legislator Pertanyakan Langkah Pemprov DKI
Jakarta Batalkan Pembangunan ITF Sunter
Rabu, 9 Agustus 2023 17:56
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Junianto Hamonangan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Komisi B DPRD DKI Jakarta
mempertanyakan keputusan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono
yang mendadak membatalkan rencana pembangunan pengelolaan sampah
dengan Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara.
Pengawas pemerintah daerah di bidang perekonomian itu menilai
keputusan Heru harus disikapi dengan serius.
“Terkait dengan statement yang telah dikeluarkan oleh Pj Gubernur, yang
isinya tentang pembatalan proyek ITF. Ini sesuatu yang sangat fatal,” ujar
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail.
Hal itu diungkapkan Ismail saat rapat kerja dengan Komisi C DPRD DKI
Jakarta beserta para eksekutif pada Rabu (9/8/2023).
Pihak eksekutif dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI
Jakarta Sri Haryati; Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep
Kuswanto dan Direktur Utama PT Jakpro Iwan Takwin.
Menurut Ismail, setidaknya ada dua konsideran yang menjadi landasan
hukum ditetapkannya proyek ITF tersebut, namun dilanggar pemerintah
daerah.
Pertama adalah Pasal 67 F UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, dan kedua Pasal 3 Perpres Nomor 35 Tahun 2018 tentang
23. Page 23 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik
Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.
Warta KOta/Fitriyandi Al Fajri
Suasana rapat kerja antara Komisi B DPRD DKI Jakarta dan Komisi C DPRD DKI Jakarta dengan eksekutif pada
Rabu (9/8/2023). Komisi B DPRD DKI Jakarta mempertanyakan keputusan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi
Hartono membatalkan rencana pembangunan ITF Sunter, Jakarta Utara.
“Mengamanatkan kepala daerah dan wakil kepala daerah agar wajib
melaksanakan program strategi nasional (PSN) dalam hal ini, wajib
membangun instalasi pengolah sampai menjadi energi listrik berbasiis
teknologi ramah lingkungan,” katanya.
ilustrasi Proyek ITF Sunter terbengkalai (dok Jakpro)
24. Page 24 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
“Dua konsideran inilah yang kami nilai telah dilanggar, kami tidak
mengetahui informasi apa yang diberikan kepada Pj Gubernur sehingga
beliau dengan statement-nya tersebut membatalkan (ITF), padahal ini sudah
menjadi satu bagian dari amanat dua regulasi tersebut,” sambung Ismail.
Selain itu, Ismail juga terheran dengan langkah pemerintah daerah yang
membatalkan ITF karena persoalan pembiayaan.
Baca juga: Atasi Krisis Sampah, Dinas LH DKI Jakarta Kerahkan TPST Bantargebang dan
ITF Sunter untuk Mengelola
Selain nilainya sangat besar hingga triliunan rupiah, pengelolaan ITF yang
memakai skema tipping fee juga dianggap menyedot anggaran daerah.
“Meskipun alasannya tidak ada anggaran namun pada saat yang sama juga
dilaksanakan pembiayaan, yaitu teknologi pengolahan sampah (metode
Refuse Derived Fuel/RDF) yang secara konsideran tidak sesuai,” ucap politisi
PKS DPRD DKI Jakarta ini.
Ismail mengaku, ingin mengetahui laporan dari PT Jakarta Propertindo
(Perseroda) terkait konsekuensi bisnis dengan rencana pembatalan ITF.
Apalagi eksekutif dan legislatif telah menyepekati rencana pembangunan ITF
di beberapa titik.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Legislator Pertanyakan Langkah Pemprov
DKI Jakarta Batalkan Pembangunan ITF
Sunter, https://wartakota.tribunnews.com/2023/08/09/langkah-heru-budi-batalkan-pembangunan-
itf-sunter-dipertanyakan-dprd-dki-jakarta-ini-sangat-fatal.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Junianto Hamonangan
Halaman selanjutnya
https://wartakota.tribunnews.com/2023/08/09/langkah-heru-budi-batalkan-
pembangunan-itf-sunter-dipertanyakan-dprd-dki-jakarta-ini-sangat-fatal
Legislator Pertanyakan Langkah Pemprov DKI Jakarta Batalkan
Pembangunan ITF Sunter
Rabu, 9 Agustus 2023 17:56
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Junianto Hamonangan
“Kami perlu penjelasan dari Jakpro terkait dengan proyek ini, khususnya
konsekuensi-konsekuensi yang nantinya akan ditanggung, ketika proyek ini
sudah berjalan. Sebagai informasi dari empat proyek ITF, kita sudah sepakati
disahkan satu yaitu di Sunter,” ungkapnya.
25. Page 25 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Baca juga: Tipping Fee Besar Bisa Membebani Keuangan, Pemprov DKI Jakarta Batalkan
Pembangunan ITF Sunter
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah DKI Jakarta telah membatalkan
pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara
pada 2023.
Alasannya, tipping fee kepada mitra pengelola dianggap terlalu besar
sehingga dapat membebani keuangan daerah.
Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Sarjoko mengatakan, ada
beberapa pertimbangan untuk menghentikan proyek ini.
Alasan utama terkait kemampuan keuangan daerah, sehingga
penyelenggaraan ITF dikhawatirkan membebani anggaran daerah.
“Tapping fee ini dengan mempertimbangkan kemampuan skala APBD DKI
yang sekarang ini trennya akan menurun kan, dikhawatirkan dikemudian
hari akan membebani. Oleh karena itu, kami mengambil sebuah langkah
yang memang lebih proper untuk kondisi saat ini,” kata Sarjoko di DPRD DKI
Jakarta pada Selasa (1/8/2023).
Meski demikian, kata Sarjoko, pihaknya telah mengembangkan pengolahan
sampah berbahan batubara seperti Refused Derived Fuel (RDF) di TPST
Bantargebang, Kota Bekasi.
Dia berharap, keberadaan RDF bisa mengurangi sampah di DKI Jakarta
meski diyakini belum bisa dilakukan secara tuntas.
“Tapping fee itu ada kisaran sekitar Rp 500.000-Rp 700.000, itu yang
diproposalkan. Nah ini kan apakah ada solusi yang mengurangi
kekhawatiran hal-hal yang membawahi APBD, apakah yang tapping fee itu
bisa dihilangkan, atau bisa diminimalkan,” jelas Sarjoko.
“Nanti teman-teman dari Jakpro mencoba mengelaborasi skema bisnisnya
bagaimana kira-kira yang tidak memerlukan tapping fee atau secara
minimal. Kalau itu memang bisa dilakukan ya mungkin itu dalam waktu yang
mendatang bisa dioptimalkan kembali,” jelasnya. (faf)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Legislator Pertanyakan Langkah Pemprov
DKI Jakarta Batalkan Pembangunan ITF
Sunter, https://wartakota.tribunnews.com/2023/08/09/langkah-heru-budi-batalkan-pembangunan-
itf-sunter-dipertanyakan-dprd-dki-jakarta-ini-sangat-fatal?page=2.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Junianto Hamonangan
https://wartakota.tribunnews.com/2023/08/09/langkah-heru-budi-batalkan-
pembangunan-itf-sunter-dipertanyakan-dprd-dki-jakarta-ini-sangat-
fatal?page=2
26. Page 26 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
TPA Piyungan Ditutup, Sekda DIY Dinilai Ciptakan
Pelanggaran; Pembakaran Sampah
Ida Farida
Aug 10, 2023
1 minute
KOSADATA - Ketua Dewan Pakar Koalisi Kawali Indonesia Lestari
(Kawali), Dodo Sambodo menyayangkan adanya perintah penutupan tempat
pembuangan akhir (TPA) Sampah Piyungan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) DIY.
Penutupan TPA Piyungan ini dilandasi kebijakan Pemda DIYdengan surat sekda
No 658/ 8312 yentang penutupan pelayanan TPA regional Piyungan.
"Dua sampai tiga hari mulai ditutupnya TPA Piyungan, sudah nampak beberapa
TPS baik yang ada di kota maupun pedesaan sudah mulai membludak. Di sana sini
sudah mulai banyak timbunan sampah yang dibakar baik oleh masyarat maupun
oleh oknum petugas kelurahan bahkan oknum petugas dinas lingkungan
kabupaten," ujar Dodo dalam pesan singkatnya, Kamis (10/8/2023).
Baca juga: Ahli Waris Almarhum Misin bin Marang Penuhi Undangan Komisi A DPRD DKI
Bahas Tanah Keluarga
Menurutnya, TPA Piyungan tidak menerima buangan sampah itu sejak tanggal 23
Juli sampai 5 September 2023. Dia menjelaskan , pemerintah mengimbau
masyarakat harus mengolah sampahnya sendiri bekerjasama dengan kelurahan
masing-masing.
KIWARI
Yogyakarta alami darurat sampah imbas penutupan TPA Piyungan. Foto: Ombudsman RI
27. Page 27 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
"Surat sekda tertuju kepada dinas LH kota yogjakarta, dinas LH kabupaten bantul
dan dinas LH kabupaten Sleman, yang kemudian oleh dinas LH diteruskan kepada
kepala desa yang menjelaskan bahwa kelurahan diseluruh wilayah DIY, harus
mengkelola sampahnya masing-masing dan tidak mengirimkan sampahnya ke
TPA," katanya.
Dia menilai, darurat sampah yang dialami masyarakat DIY tidak dimaknai
sebagai ajakan Pemda kepada masyarakat agar sadar dan bertanggung jawab
terhadap sampahnya masing-masing sehingga diharap akan terjadi perubahan
sikap masyarakat terhadap sampahnya.
Melainkan, kata Dodo, darurat sampah di DIY dijadikan kebiasaan baru yang
melanggar peraturan. Masyarakat dibiarkan untuk melakukan pembakaran
sampah yang mencemari udara bahkan
Selanjutnya
1 2
Tags :
TPA Piyungan Kawali Dodo Sambodo pembakaran sampah
https://kosadata.com/read/tpa-piyungan-ditutup-sekda-diy-dinilai-ciptakan-
pelanggaran-pembakaran-sampah
TPA Piyungan Ditutup, Sekda DIY Dinilai Ciptakan
Pelanggaran; Pembakaran Sampah
TPA Piyungan Ditutup, Sekda DIY Dinilai Ciptakan Pelanggaran;
Pembakaran Sampah
Ida Farida
Aug 10, 2023
1 minute
Yogyakarta alami darurat sampah imbas penutupan TPA Piyungan. Foto: Ombudsman RI
seolah-olah perbuatan melanggar hukum tersebut dibenarkan oleh aparat penegak
hukum.
"Pemerintah kota dan kabupaten tidak memiliki solusi karena tidak memiliki tpa
sendiri-sendiri, sehingga pelanggaran pencenaran lingkungan dibiarkan dan
diamini oleh pemda. Untuk peristiwa ini mau dibawa kemana warga DIY oleh sk
28. Page 28 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
sekda no 658/8312 tentang penutupan pelayanan tpa regional piyungan tersebut,"
tandasnya. **
Sebelumnya Lihat semua
1 2
Tags :
TPA Piyungan Kawali Dodo Sambodo pembakaran sampah
https://kosadata.com/read/tpa-piyungan-ditutup-sekda-diy-dinilai-ciptakan-
pelanggaran-pembakaran-sampah
atera
KLHK Sosialisasikan Pengelolaan Sampah Spesifik
di Ekoregion Sumatera
11 Agustus 2023, dibaca 110 kali.
Nomor: SP. 257/HUMAS/PPIP/HMS.3/8/2023
Sampah yang mengandung bahan beracun berbahaya (B3) dan sampah yang
mengandung limbah B3 memerlukan perlakuan khusus dalam penanganannya.
Sampah spesifik tersebut baik secara langsung atau tidak langsung dapat
29. Page 29 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, kesehatan serta kelangsungan
hidup manusia dan makluk hidup lainnya. Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan mensosialisasikan pengelolaan sampah spesifik di lingkup Ekoregion
Sumatera (10/8) dengan tujuan agar sampah tidak membebani Tempat Pemrosesan
Akhir (TPA) hingga menghadirkan manfaat ekonomi sirkular sebagai bahan baku
daur ulang.
Direktur Penanganan Sampah, Novrizal Tahar menyampaikan, “Pengelolaan
sampah spesifik dilakukan melalui pengurangan dan/atau penanganan, baik berupa
pembatasan timbulan, daur ulang, pemanfaatan kembali, pemilahan, pengumpulan,
pengangkutan, pengolahan maupun pemrosesan akhir. Pemerintah Pusat,
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota memegang kewenangan untuk
melakukan upaya pengelolaan sampah tersebut.”
Peraturan Pemerintah nomor 27 tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Spesifik
ditetapkan sebagai amanah Pasal 23 ayat (2) Undang-Undang nomor 18 tahun
2009 tentang Pengelolaan Sampah. Pengelolaan Sampah Spesifik yang diatur
dalam PP 27/2020 tersebut meliputi sampah yang mengandung B3, sampah yang
mengandung limbah B3, sampah yang timbul akibat bencana, puing bongkaran
bangunan, sampah yang secara teknologi belum dapat diolah, serta sampah yang
timbul secara tidak periodik.
Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan tahun 2022, rata-rata timbulan sampah
yang mengandung B3 dan sampah yang mengandung B3 untuk kota besar sebesar
0,0320 kg/org/hari, kota metropolitan 0.0371 kg/org/hari, kota sedang 0.0515
kg/org/hari dan kota kecil 0,0269 kg/org/hari. Hasil studi KLHK bahwa jumlah
timbulan sampah B3 dan/atau sampah limbah B3 di Indonesia tahun 2021 sebesar
10.450,55 ton/tahun dan diproyeksikan akan meningkat pada tahun 2030 menjadi
12.187,84 ton.
Novrizal menyampaikan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah mempunyai
kewajiban untuk mencari solusi dalam menghadapi persoalan tersebut, agar
sampah yang mengandung B3 dan mengandung limbah B3 dapat terkelola dengan
baik. Pemerintah Daerah harus menyiapkan strategi, program dan kegiatan
terobosan dan ide cemerlang untuk meningkatkan kesadaran dan peran serta
masyarakat dan semua pihak, termasuk internal pemerintah daerah, dalam
pengelolaan sampah yang mengandung B3 dan limbah B3.
Novrizal menambahkan bahwa PP 27/2020 juga mengamanatkan pengelolaan
sampah yang timbul akibat bencana. Hal ini menjadi sangat penting karena
Indonesia merupakan negara yang rawan terjadi bencana alam. Pada periode 1
Januari sampai dengan 13 Juni 2023 tercatat 1.746 kejadian bencana alam yang
terjadi, yang meliputi gempa bumi, erupsi gunung api, banjir, cuaca ekstrim, tanah
longsor, kebakaran hutan dan lahan, gelombang pasang abrasi dan kekeringan.
Dampak dari kerusakan akibat bencana alam tersebut mengakibatkan rumah rusak
berat ± 2.537, rusak sedang ± 2.720, dan rusak ringan ± 14.509. Selain rumah
rusak terdapat kerusakan pada 58 fasilitas perkantoran, 214 fasilitas pendidikan,
202 fasilitas peribadatan, 37 fasilitas kesehatan serta 117 jembatan.
30. Page 30 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
“Kerusakan infrastruktur yang diakibatkan oleh bencana alam tentunya akan
menimbulkan sampah dan harus segera ditangani. Timbulan sampah dari lokasi
pengungsian jika tidak segera ditangani akan menimbulkan dampak lanjutan yaitu
bisa memicu datangnya berbagai bakteri, virus dan parasit yang masing-masing
dapat membawa penyakit,” ungkap Novrizal.
Dari data jumlah pengungsi kejadian bencana di tahun 2023 hingga Juni 2021,
jumlah pengungsi yang ada sebanyak 2.860.782 jiwa. Jika diasumsikan jumlah
sampah yang ditimbulkan sebesar 0,5 kg/hari/orang maka sampah yang
ditimbulkan di pengungsian sekitar 1.430 ton/hari, untuk itu maka penanganan
sampah di lokasi bencana sangat penting untuk dimasukkan dalam proses
perencanaan penanggulangan bencana, yaitu dengan mengintegrasikan ke dalam
rencana kontingensi penanggulangan bencana daerah.
Saat ini Kementerian LHK sedang menyusun dua rancangan Peraturan Menteri
LHK tentang Pengelolaan Sampah Spesifik yang mengadung B3 dan Limbah B3,
serta Peraturan Menteri LHK tentang Penanganan Sampah yang Timbul Akibat
Bencana. “Kegiatan sosialisasi di Ekoregion Sumatera turut dijadikan wadah
untuk mendapatkan masukan sebagai penyempurnaan rancangan kedua Peraturan
Menteri LHK tersebut,” tutup Novrizal.
___
Jakarta, KLHK, 11 Agustus 2023
Informasi lebih lanjut:
Direktur Penanganan Sampah KLHK, Novrizal Tahar
Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Hubungan Masyarakat, KLHK
Nunu Anugrah
Website:
www.menlhk.go.id
www.ppid.menlhk.go.id
Youtube:
Kementerian LHK
Facebook:
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Instagram:
Kementerianlhk
Twitter:
@kementerianlhk
http://ppid.menlhk.go.id/berita/siaran-pers/7309/klhk-sosialisasikan-
pengelolaan-sampah-spesifik-di-ekoregion-sumatera
31. Page 31 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
2 Berita Viral Sulawesi Utara Jumat 11
Agustus, Sampah di Pasar Bitung dan Toilet
Kotor di RS Kandou
Jumat, 11 Agustus 2023 23:36
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
lihat foto
HO/Kolase Tribun Manado
Berita viral Sulawesi Utara Jumat 11 Agustus 2023, sampah di Pasar Bitung dan toilet kotor di RS Kandou Manado.
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut dua berita viral di
Sulawesi Utara, Jumat 11 Agustus 2023.
Berita tersebut yakni terkait keluhan para padagang di Bitung tentang
pengelolaan sampah di Pasar Winenet dan soal keluhan warga terkait
kotornya toilet di RSUP Kandou Manado.
Simak selengkapnya:
Berita Viral, Pedagang di Bitung Sulawesi Utara Keluhkan Pengelolaan Sampah di
Pasar Winenet
32. Page 32 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Viral di sosial media (sosmed), pedagang di Pasar Winenet Kota Bitung
Sulawesi Utara mengeluh soal pengelolaan sampah di pasar tersebut.
(HO/Postingan FB)
Viral di sosial media (sosmed), pedagang di Pasar Winenet Kota Bitung,
Sulawesi Utara, keluhkan kebersihan di pasar tersebut.
Dalam postingan, ada video dan foto yang memperlihatkan tumpukan
sampah pasar dalam karung warna putih.
Sampah tersebut diduga sudah menumpuk di sana selama beberapa hari.
Dalam keterangan di postingan itu disebutkan, pedagang mengeluh karena
sistem pengelolaan kebersihan pasar amburadul.
Pasalnya, sampah yang berbau tak sedap itu hanya diletakkan begitu saja di
depan kios pedagang pakaian.
Kondisi ini mengganggu aktivitas perdagangan di pasar tersebut.
Berikut postingan keluhan pedagang tentang, sampah di pasar Winenet:
"Minta tolong ini perumda atau siapapun yg dipasar atau siapapun tolong
jangan taruh sampah di sini
Setiap sore dorang taruh sampah di sini...
Torang kasian bajual pakaian setiap pagi pe ba buka kios bau anyer bau busuk
air meleleh di mana mana".
"Torang pe pakaian so penuh dg lalat jaga ba tera".
"So berapa kali sy tegur sama tukang sapu dan org yg angkat sampah di situ
mereka cuma bilang ... bilang ke perumda".
"Perumda yg suruh tampung sampah di depan kios saya katanya".
"Torang ini jualan pakaian ndak pernah ada sampah, Mar tiap hari sampah dan
anyir sampah sampai basah basah pa torang p kios, Saya so nentau harus
mengadu kemana ini sampah ini yg setiap sore dorang tampung pa torang pe
kios".
33. Page 33 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Berita Viral Hari ini Warga Mengeluh Kotornya Toilet di RSUP Kandou Manado,
Katanya Rusak Sejak Lama
Potret koridor dan toilet di RSUP Kandou Manado (Kolase Tribun
Manado/TM Fistel Mukuan/facebook Hero Von Hero)
Postingan yang membahas soal RSUP Kandou Manado, Sulut itu pun sontak
menjadi BeritaViral.
Seorang pengguna media sosial Facebook bernama Hero Von Hero
memposting soal kotornya toilet di salah satu rumah sakit.
Dari keterangan yang ditulis Hero Von Hero, toilet yang di maksud adalah
toilet di RSUP Kandou, Manado.
Akun Facebook Hero Von Hero itu dalam keterangannya di postingan yang
diunggah di grub LAMBE KAWANUA OFFICIAL membeberkan kalau toilet di
RSUP Kandou bukan hanya kotor.
Namun ada juga yang rusak.
Bahkan kondisinya kata Hero Von Hero sangat memprihatinkan.
Selain menuliskan keterangan di unggahannya, Hero Von Hero juga
mengunggah video dan foto yang memperlihatkan kondisi toilet.
Meski belum diketahui kebenaran postingan tersebut apakah benar toilet di
RSUP Kandou Manado, namun unggahan yang diposting akun Fb Hero Von
Hero pada hari ini Jumat 11 Agustus 2023 pagi itu telah ditanggapi 73 akun
fb, dan telah mendapat 44 komentar.
Berikut ini isi postingan akun Facebook, Hero Von Hero:
Selamat pagi.
Bagi pemangku kepentingan dan pemerintahan propinsi Sulawesi Utara yang
tercinta.
34. Page 34 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Sebagai masyarakat Sulawesi Utara, saya merasa sangat prihatin dengan
fasilitas sanitasi atau toilet umum di rumah sakit no.1 di propinsi
Sulawesi Utara, RSUP Prof Dr RD Kandou, Malalayang Manado.
Pagi ini saya mengantar istri untuk berobat ke RS dan menemukan beberapa
toilet umum sangat kotor, tidak terawat bahkan dalam kondisi rusak, sehingga
menyulitkan pasien rawat jalan untuk melakukan kegiatan MCK.
Dan setelah bertanya ke beberapa orang pasien dan petugas, tenyata fasilitas
tersebut sudah cukup lama berada dalam kondisi seperti yang ada pada gambar
yang saya sertakan di postingan ini.
Dalam perkembangan pembangunan Sulawesi Utara untuk menjadi kota yang
maju, seharusnya semua itu sejalan dengan perkembangan fasilitas pendukung
yang berada di dalam fasilitas kesehatan, seperti toilet umum yang ada di
rumah sakit.
Mohon hal ini menjadi perhatian para pemangku kepentingan RSUP Prof Dr RD
Kandou dan pemerintahan propinsi Sulawesi Utara.
Terimakasih.
Tribunmanado.co.id telah menghubungi pihak ke RS Kandou ke nomor
08218792***1 namun hingga berita ini dipublish belum memberikan
tanggapan. (TribunManado.co.id: Crz/Ind)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
• Dugaan Korupsi di MAN Model Manado Sulaweis Utara, Pengamat: Ini Kejahatan
Kyang Paripurna
• Berita Viral, Pedagang di Bitung Sulawesi Utara Keluhkan Pengelolaan Sampah di
Pasar Winenet
Sumber: Tribun Manado
Tags Sulawesi Utara Bitung RSUP Kandou BeritaViral ViralLokal
Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul 2 Berita Viral Sulawesi Utara Jumat 11
Agustus, Sampah di Pasar Bitung dan Toilet Kotor di RS
Kandou, https://manado.tribunnews.com/2023/08/11/2-berita-viral-sulawesi-utara-jumat-11-
agustus-sampah-di-pasar-bitung-dan-toilet-kotor-di-rs-kandou?page=all.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
https://manado.tribunnews.com/2023/08/11/2-berita-viral-sulawesi-utara-
jumat-11-agustus-sampah-di-pasar-bitung-dan-toilet-kotor-di-rs-
kandou?page=all
35. Page 35 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
News Kemenag Kota Palopo
Detektif Sampah
Rudy Purwanto, SE
Kontributor
• Jumat, 11 Agustus 2023 | 15:47 WIB
Palopo, (Humas MTsN) - MTsN Kota Palopo saat ini telah memasuki pekan
kedua dalam penerapan proyek yang telah terprogram sebelumnya oleh tim
P5P2RA. Dalam tahapan kedua setelah pertemuan sebelumnya adalah
pengenalan sampah, pada pekan ini Jumat (11/08/20123),
Para peserta didik diajak menjadi detektif sampah, peserta didik diarahkan
untuk memungut sampah yang dalam lingkungan MTsN Kota Palopo,kemudian
mereka akan menginvestigasi serta memilah sampah organik dan anorganik.
Siswa-siswi kelas VII Sebanyak 10 Kelas yang terbagi atas 5 tim dengan
masing-masing tim terdiri atas 2 kelas dan 4 orang pendamping menjadi
formasi yang cukup ideal dalam pelaksanaannya,terbukti para peserta didik
sangat antusias mengeluarkan semua ide dan kreatifitasnya dalam menjalani
proyek ini.
36. Page 36 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Kota Palopo (MTsN Kota Palopo)
Muh.Nurdin AN sangat mendukung dan memberikan atensi penuh atas
program-program yang disusun oleh tim P5P2RA. "Saya sangat mendukung
semua tim P5P2RA yang terlibat dalam penyusunan rencana dan pelaksanaan
program ini, meskipun ini masih hal yang baru, saya yakin semua anggota tim
P5P2RA dapat memberikan yang terbaik buat MTsN Kota Palopo"ujarnya.
Rita salah satu ketua tim P5P2RA menuturkan "Alhamdulullah setelah 2 pekan
berjalan,kami sudah mulai terbiasa dengan skema belajar yang terbilang baru
ini, rencananya kedepan setelah peserta didik memahami baik tentang
pengolahan sampah, maka mereka akan membuat sebuah karya dari sampah-
sampah tersebut"tutupnya. (AR/rdp)
Andi Baly
Editor
Rudy Purwanto, SE
Fotografer
https://sulsel.kemenag.go.id/daerah/detektif-sampah-5LhP5
Dosen UGM atasi masalah sampah melalui
sekolah ekonomi sirkular
Jumat, 11 Agustus 2023 23:57 WIB
Yogyakarta (ANTARA) - Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Gadjah Mada (UGM) Suci Lestari Yuana menginisiasi
penanganan masalah sampah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
dengan mendirikan sekolah ekonomi sirkular.
Suci Lestari dalam keterangan resmi di Yogyakarta, Jumat, mengatakan
sekolah ekonomi sirkular tersebut memberikan pemahaman pada sekolah-
sekolah untuk mengurangi sampah dalam aktivitas pembelajaran, seperti
membawa alat makan dan minum sendiri, membuat ecobrick, dan
37. Page 37 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
pemahaman tentang memilah sampah.
"Kami undang kepala sekolah di Pulau Jawa sementara ini. Kami kenalkan
sistem ekonomi sirkular yang sederhana tapi berdampak besar," kata dia.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Suci Lestari Yuana.
ANTARA/HO-UGM
Baca juga: UGM edukasi masyarakat kelola sampah organik dengan teknologi
Selain dari segi regulasi, menurut dia, masyarakat juga memiliki peran
penting dalam proses pengelolaan sampah, yang salah satu upaya untuk
meningkatkan kesadaran tersebut adalah edukasi melalui sektor
pendidikan.
"Banyak yang salah kaprah terkait ekonomi sirkular ini. Mayoritas hanya
fokus untuk mengelola sampah pada tahap akhir saja. Padahal, dari tahap
produksi, distribusi, konsumsi, masing-masing itu ada sampahnya," kata
dia.
Menurut dia, perbaikan dalam budaya masyarakat tersebut juga harus
didukung dengan perbaikan infrastruktur dan sistem.
Baca juga: Mesin pencacah inovasi FT UGM bisa kurangi tingginya sampah plastik
"Jangan sampai ketika masyarakat kita sudah rajin, sudah memilah dan
mengurangi sampah, tetapi sistem pengelolaannya masih berujung di TPA
saja. Jadi, memang butuh kerja sama dengan berbagai pihak dan sektor,
khususnya masyarakat dan pemerintah," kata Suci.
Sebelumnya, TPA Regional Piyungan ditutup sementara mulai dari 23 Juli
hingga 5 September 2023 karena sampah dari Sleman, Bantul, dan
Yogyakarta yang masuk ke fasilitas itu sudah melampaui kapasitas.
39. Page 39 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Di bawah sang saka. Pak Sariban (80 tahun) usai membersihkan dan memungut sampah plastik di Jalan
Pahlawan, Bandung, Rabu (9/8/2023). (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
Sepeda kampanye lingkungan yang setia menemani Pak Sariban, Jalan Pahlawan, Bandung, Rabu (9/8/2023).
(Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
40. Page 40 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Sariban menyapu tanpa pamrih, Rabu (9/8/2023). Pensiunan staf kebersihan rumah sakit ini telah jadi
penyuluh kebersihan di Kota Bandung sejak tahun 1983. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
Sampah plastik menjadi salah satu keprihatinan Sariban, Rabu (9/8/2023). (Foto: Prima
Mulia/BandungBergerak.id)
41. Page 41 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Pak Sariban (80 tahun) berpapasan dengan petugas kebersihan bersepeda motor usai membersihkan dan
memungut sampah plastik di Jalan Pahlawan, Bandung, Rabu (9/8/2023). (Foto: Prima
Mulia/BandungBergerak.id)
Sampah dibiarkan menumpuk di Sungai Cikeruh, Kabupaten Bandung, sebelum aksi gotong royong
bersama komunitas Pandawara Group, Selasa (25/7/2023). (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
42. Page 42 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Gotong royong bersama Pandawara Group di Sungai Cikeruh, Rabu (26/7/2023). Pandawara Group
menghasilkan konten di media sosialnya. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
Berbeda dengan Sariban, aksi Pandawara Group selalu riuh baik di lapangan maupun di media sosial, Rabu
(26/7/2023). (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
43. Page 43 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Berkubang sampah bersama Pandawara Group di Sungai Cikeruh di Cieunyi Kulon, Kabupaten Bandung,
Rabu (26/7/2023). (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
Pak Sariban terus bergerak selama puluhan tahun dalam senyap, Jalan Pahlawan, Bandung, Rabu
(9/8/2023). (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
44. Page 44 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Pak Sariban (80 tahun) menjaga lingkungan demi anak cucu agar tak mendapat warisan sampah, Jalan
Pahlawan, Bandung, Rabu (9/8/2023). (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
Di bawah sang saka. Pak Sariban (80 tahun) usai membersihkan dan memungut sampah plastik di Jalan
Pahlawan, Bandung, Rabu (9/8/2023). (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
45. Page 45 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Sepeda kampanye lingkungan yang setia menemani Pak Sariban, Jalan Pahlawan, Bandung, Rabu (9/8/2023).
(Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
Sariban menyapu tanpa pamrih, Rabu (9/8/2023). Pensiunan staf kebersihan rumah sakit ini telah jadi
penyuluh kebersihan di Kota Bandung sejak tahun 1983. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
46. Page 46 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Sampah plastik menjadi salah satu keprihatinan Sariban, Rabu (9/8/2023). (Foto: Prima
Mulia/BandungBergerak.id)
Pak Sariban (80 tahun) berpapasan dengan petugas kebersihan bersepeda motor usai membersihkan dan
memungut sampah plastik di Jalan Pahlawan, Bandung, Rabu (9/8/2023). (Foto: Prima
Mulia/BandungBergerak.id)
47. Page 47 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Sampah dibiarkan menumpuk di Sungai Cikeruh, Kabupaten Bandung, sebelum aksi gotong royong
bersama komunitas Pandawara Group, Selasa (25/7/2023). (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
Gotong royong bersama Pandawara Group di Sungai Cikeruh, Rabu (26/7/2023). Pandawara Group
menghasilkan konten di media sosialnya. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
48. Page 48 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Berbeda dengan Sariban, aksi Pandawara Group selalu riuh baik di lapangan maupun di media sosial, Rabu
(26/7/2023). (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
Berkubang sampah bersama Pandawara Group di Sungai Cikeruh di Cieunyi Kulon, Kabupaten Bandung,
Rabu (26/7/2023). (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
49. Page 49 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Pak Sariban terus bergerak selama puluhan tahun dalam senyap, Jalan Pahlawan, Bandung, Rabu
(9/8/2023). (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
Pak Sariban (80 tahun) menjaga lingkungan demi anak cucu agar tak mendapat warisan sampah, Jalan
Pahlawan, Bandung, Rabu (9/8/2023). (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
• 1
Fotografer Prima Mulia12 Agustus 2023
BandungBergerak.id - Tumpukan sampah menutupi
permukaan Sungai Cikeruh di pintu air irigasi yang dikenal dengan
nama Bendung Bugel di Kampung Sukarame, Desa Cileunyi Kulon,
Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Selasa, 25 Juli 2023 lalu.
Nyaris tak ada air. Dasar sungai retak akibat kekeringan.
50. Page 50 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Dua orang warga kampung mencari lumut sungai di beberapa
bagian badan sungai yang masih ada airnya. Hanya tinggal semata
kaki dalamnya. Ilalang mulai tumbuh. Biasanya para penggembala
kambing akan segera membawa ternaknya ke dasar sungai yang
sudah ditumbuhi rumput liar dan ilalang.
Satu unit alat berat berupa backhoe disiapkan di dekat Bendung
Bugel untuk sewaktu-waktu mengangkat sampah dan mengeruk
sedimentasi. Selain pintu air pengatur irigasi, Bendung Bugel juga
berperan sebagai penjaga gawang untuk mencegah sampah dari
wilayah Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung membanjiri
Sungai Citarum. Tapi entah kenapa sampah-sampah itu tak diangkat,
meski alat beratnya ada.
Pada Rabu, 26 Juli 2023 pagi, puluhan mobil, truk, dan sepeda motor
memenuhi pinggiran sungai di Bendung Bugel. Di antara kendaraan
berplat hitam, berjajar juga kendaraan dinas dari instansi-instansi
yang terkait urusan lingkungan. Ada truk TNI dan Polri dan
kendaraan-kendaraan BPBD dan BBWS Citarum.
Hari itu sampah-sampah di Sungai Cikeruh diangkat dengan gegap-
gempita. Suasananya mirip perhelatan sebuah festival. Meriah dan
berwarna warni, sesuai dengan pakaian dari instansi atau kesatuan
masing-masing.
Ratusan orang berkutat untuk mengangkat sampah. Ramai sekali,
mirip tradisi nyirib ikan saat acara menguras kolam atau tambak
ikan di kampung-kampung. Bedanya, yang disirib kali ini adalah
sampah. Sampah plastik, batang kayu, sampah organik, sampah B3,
barang elektronik, kasur, furnitur, sampai bangkai binatang, semua
ada.
Sampah-sampah itu dimasukkan ke dalam karung-karung besar,
kecuali kayu atau batang-batang pohon yang disimpan di pinggir
sungai karena bisa dipakai untuk kayu bakar. Karung-karung
sampah itu lalu langsung dimuat ke dalam truk, tanpa dipilah dulu.
Semua masuk karung dan langsung dibawa truk.
51. Page 51 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Pandawara Group, yang populer dan dikenal sebagai selebgram
dengan aksi-aksi bersih sampah sungai, berada di balik ajakan
gotong-royong angkat sampah di Sungai Cikeruh ini. Mereka jauh-
jauh hari sudah mengajak warga melalui media sosial.
Dampaknya luar biasa! Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi
Jawa Barat bersama jajarannya, para pejabat BBWS Citarum
bersama jajarannya, dan tentu saja Bupati Bandung dan
rombongannya, datang untuk menyaksikan sekaligus memberi
dukungan. Seperti yang terlihat di tenda khusus untuk pejabat saat
acara ramah-tamah dengan Pandawara Group.
Tim dokumentasi tak kalah sibuknya. Mereka merekam semua aksi
bersih-bersih itu lewat berbagai sudut. Dari pinggir sungai, dari atas
pintu air, dari titik sejajar di dasar sungai, dan bahkan dari udara.
Dalam hitungan menit, foto, video, dan berita perayaan bersih sungai
ini berseliweran di media massa digital dan media sosial.
***
Sekitar 18 kilometer dari Sungai Cikeruh, dua pekan setelah aksi
bersih sungai yang viral itu, tepatnya pada Rabu, 9 Agustus 2023, di
ujung persimpangan dekat simpang Jalan Pahlawan dan Cikutra,
Sariban memarkir sepeda tuanya.
Dengan sigap, pria sebuh berusia 80 tahun itu mengambil sapu dan
kantung kain berwarna merah yang tergantung di bagian belakang
sepeda ontel karatannya. Tanpa basa-basi ia lalu asyik menyapu
sampah di sudut-sudut jalan. Tubuh mungilnya dibalut pakaian kerja
berwarna kuning dengan jahitan dan tambalan di beberapa bagian.
Topi caping melindunginya dari sengatan terik matahari.
Setelah trotoar bersih, aksi solo itu dilanjutkan dengan memungut
sampah di saluran air terbuka di pinggir jalan, sebelum menyapu
dedaunan rontok dan plastik-plastik di taman penghias trotoar jalan.
Plastik kemasan makanan atau minuman dipilah dan dikumpukan
dalam kantung kain berwarna merah tadi.
52. Page 52 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Satu jam lebih Sariban berkutat dengan sampah, sebelum
beristirahat di bawah pohon peneduh trotoar. Ia ambil botol air
minum dan kudapan ringan.
"Istirahat dulu sampai setengah 12-lah, lalu pulang ke rumah,”
tuturnya. “Rumah saya di kawasan Cikondang situ. Deketlah dari
sini.”
Bagi sebagian warga Kota Bandung, Sariban atau Abah Iban dikenal
sebagai orang yang peduli pada kebersihan lingkungan. Pensiunan
pegawai negeri sipil (PNS) Rumah Sakit Mata Cicendo itu menolak
untuk pensiun sebagai juru kampanye atau penyuluh lingkungan.
Peran yang sudah ia lakoni sejak tahun 1983, saat masih aktif sebagai
pegawai kebersihan di rumah sakit tempatnya bekerja dulu.
Setiap hari Sariban biasa melakukan aksi bersih-bersih lingkungan di
Jalan Pahlawan. Aksi ini semakin intens ketika ia masuk masa
pensiun di awal tahun 2000 lalu. Ia sering dianggap orang tak waras
oleh sebagian warga yang melintas, meski sebagian yang lain tak
segan untuk berhenti sejenak dan menyapanya.
Sariban muda hijrah dari Magetan, Jawa Timur ke Kota Bandung
pada 1963 dan menjalani hidup ala bonek (bondo nekad). Dari tahun
1965 sampai 1967, ia bekerja sebagai kuli bangunan. Baru pada
tahun 1972, Sariban bersekolah lagi lalu melamar pekerjaan di RS
Mata Cicendo sebagai petugas kebersihan.
Dari pekerjaan inilah, Sariban mulai bersinggungan dengan masalah
kebersihan dan pengelolaan lingkungan. Sambil bekerja, ia mulai
melakukan kampanye kebersihan untuk
tidak menyampah sembarangan sejak tahun 1983. Ia melakukannya
di sekitar Alun-Alun Bandung dan Masjid Agung usai salat Jumat.
Sampah bekas bungkus sepatu, sandal, atau makanan yang
berserakan di sekitar Alun-alun ia bersihkan sendirian.
“Itu awal saya terjun ke kampanye lingkungan,” ucapnya.
53. Page 53 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Sejak itu, di setiap libur kerja, Sariban berkeliling kota untuk
mengingatkan warga agar tidak membuang sampah sembarangan.
Di akhir pekan, ia memilih Gedung Sate untuk menyuarakan
kampanyenya. Jika di Dago ada car free day, ia bakalan wara-wiri
untuk mengingatkan warga agar tidak menyampah di jalan.
Empat puluh tahun sudah Sariban atau Abah Iban secara konsisten
mengampanyekan kebersihan lingkungan. Ia tak butuh pujian.
Pokoknya jalan terus. Di usia senja ia terus menyusuri jalanan dan
membersihkannya dari sampah.
"Kan kita nggak bisa cuma ngomong dan mengimbau,” tutur Sariban.
“Ya harus jadi teladan juga, dengan mempraktikkannya, memberi
contoh dengan tindakan nyata di jalanan ini."
Dan persis itulah yang dilakukan Sariban. Tanpa koar-koar, dalam
senyap ia terus bergerak. Terus memberi teladan.
Foto dan teks: Prima Mulia
Editor: Iman Herdiana
https://bandungbergerak.id/foto/detail/176/meriah-pandawara-senyap-
sariban
+62 811-1506-638: https://bandungbergerak.id/foto/detail/176/meriah-
pandawara-senyap-sariban
+62 811-1506-638: Sangat menginspirasi..
+62 812-2466-9021: Berkat kegigihannya dan konsistensinya beliau naik
haji (dibiayai pak Dani Setiawan, Gub Jabar) dan juga umroh (dibiayai
kang Emil, Gub Jabar). Dan apresiasi2 lainnya yg jg diterima pak Sariban.
Antara Pandawara dan pak Sariban, menurut Farel: *Ojo Dibandingke*
Keduanya sama2 positif dgn caranya masing2.
54. Page 54 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Bupati Bantul Sebut Pembakaran Sampah
Bukti Gagalnya Warga Melakukan Pemilahan
13 Agustus 2023, 14:58 | Tim Redaksi
BANTUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul meminta agar setiap
pedukuhan atau dusun di Bantul menyediakan tempat penampungan
pemilahan sampah. Upaya itu untuk mengatasi persoalan sampah rumah
tangga wilayah masing masing.
Ilustrasi. Personel satuan tugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup DKI membersihkan
sisa sampah setelah penyelenggaraan acara di Jakarta. (Antara- Aprilio Akba
Bagikan:
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, masih adanya warga yang
melakukan pembakaran sampah itu menandakan gagalnya warga melakukan
pemilahan. Padahal jika dipilah sesuai jenisnya, lanjut dia, maka sampah
tersebut laku dijual kepada pengepul.
"Pembakaran sampah itu kan berarti dia gagal melakukan pemilahan, wong
tidak dibakar saja laku, coba kertas itu kalau dikumpulkan banyak sekali, maka
di setiap pedukuhan itu ada tempat penampungan, tempat penyetoran
sampah on-organik," katanya di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),
Minggu 13 Agustus, disitat Antara.
Bupati mengatakan, kalau perkembangan sampai tingkat rumah tangga itu
cuma sedikit, karena misalnya sampah kertas tiap hari tidak mungkin mereka
55. Page 55 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
mengumpulkan kertas di rumah sendiri, sehingga bisa disetorkan di rumah
pilah rumah pilah sampah yang ada di pedukuhan.
"Dan saat ini rumah pilah sampah di pedukuhan sudah semakin banyak, dan
menampung sampah rumah tangga di wilayahnya, tapi jumlahnya berapa
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang tahu," katanya.
Dia mengatakan, di tiap pedukuhan memang dengan anggaran program
pemberdayaan masyarakat berbasis pedukuhan sebesar Rp50 juta diminta
untuk membentuk tim pengelola sampah yang tugasnya menampung
pemilahan sampah sejak dari rumah tangga itu.
"Tentunya itu untuk memudahkan rumah tangga yang bingung sampah itu
ditaruh di mana, ya sudah dititipkan di situ nanti kalau sudah terkumpul dijual
atau disedekahkan kepada tim pengumpul itu malah bagus, yang
mengumpulkan juga mendapat pekerjaan baru," katanya.
Lebih lanjut, Bupati mengatakan, pihaknya juga sudah membentuk Satuan
Tugas Darurat Pengelolaan Sampah di tingkat kabupaten, kecamatan dan
kelurahan dengan melibatkan unsur pemerintah, aparat pemerintah termasuk
perangkat desa dan kecamatan.
"Satgas ini untuk merapikan 'job desk' masing-masing, jadi tidak bingung apa
yang masing masing orang lakukan, maka kita buat satgas, ada ketua sampai
anggota masing-masing ada job deskripsi apa yang mesti dia lakukan di masa
darurat sampah. Tentunya termasuk pengawasan pembuangan sampah,"
tandasnya.
Tag: sampah bantul yogyakarta
https://voi.id/berita/301284/bupati-bantul-sebut-pembakaran-sampah-bukti-
gagalnya-warga-melakukan-pemilahan
Gara-Gara Bau Sampah, Operasional TPST di
Denpasar Molor Lagi
Selasa, 15 Agustus 2023 06:13 WIB
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
lihat foto
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pasca protes masyarakat terkait bau
sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu,
sampai kini ketiga TPS di Denpasar belum beroperasi maksimal.
56. Page 56 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Dan hal tersebut membuat pengoperasian penuh ketiga TPST pun molor
kembali.
Padahal sebelumnya direncanakan TPST bisa beroperasi penuh pada Juli
2023.
Baca juga: Sampah di TPS Gunung Agung Denpasar Meluber, DLHK Sebut Karena Ada
Proyek Drainase hingga Hari Raya
Tribun Bali/Putu Supartika
Proses pengolahan sampah di TPST Kesiman Kertalangu beberapa waktu lalu
Sebelumnya, sesuai arahan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan
Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, ketiga TPST tersebut harus sudah
beroperasi 100 persen bulan Juni 2023.
Namun kini, malah ketiga TPST tersebut tidak beroperasi.
Hanya TPST yang mengolah kayu untuk wood pellet di Tahura Ngurah Rai
saja yang beroperasi.
Baca juga: Sampah Organik saat Galungan Meningkat, KKN Unud Desa Pesinggahan
Laksanakan Workshop Eco Enzyme
57. Page 57 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Hal tersebut diungkapkan Kadis Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan
Kota Denpasar, IB Putra Wirabawa.
Pihaknya mengatakan, saat ini ketiga TPST tersebut masih dalam proses
penyempurnaan.
"Sekarang tahap penyempurnaan, secepatnya selesai dan kembali uji
cobakan. Kemarin dari adanya keluhan masyarakat terkait bau, pihak
pengelola siapkan langkah antisipasi," kata Putra Wirabawa.
Baca juga: Pasca-Galungan, Volume Sampah di Denpasar Meningkat 20 Persen,
Kerahkan 1.420 Tenaga Kebersihan
Dirinya mengatakan, TPST ini merupakan produk baru dan pertama di
Indonesia dibangun di Denpasar.
Sehingga belum ada contoh atau base practice terkait penerapannya.
Oleh karena itu, saat ini masih dilakukan upaya untuk menemukan formulasi
yang tepat.
Baca juga: Sampah Organik saat Galungan Meningkat, KKN Unud Desa Pesinggahan
Laksanakan Workshop Eco Enzyme
Ia menambahkan, saat ini ketiga TPST tersebut masih belum beroperasi.
Halaman selanjutnya
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Gara-Gara Bau Sampah, Operasional TPST di
Denpasar Molor Lagi, https://bali.tribunnews.com/2023/08/15/gara-gara-bau-sampah-operasional-
tpst-di-denpasar-molor-lagi.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
https://bali.tribunnews.com/2023/08/15/gara-gara-bau-sampah-
operasional-tpst-di-denpasar-molor-lagi
lanjutan
Gara-Gara Bau Sampah, Operasional TPST di Denpasar Molor Lagi
Selasa, 15 Agustus 2023 06:13 WIB
58. Page 58 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
lihat foto
Tribun Bali/Putu Supart
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pasca protes masyarakat terkait bau
sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu,
sampai kini ketiga TPS di Denpasar belum beroperasi maksimal.
Dan hal tersebut membuat pengoperasian penuh ketiga TPST pun molor
kembali.
Padahal sebelumnya direncanakan TPST bisa beroperasi penuh pada Juli
2023.
Baca juga: Sampah di TPS Gunung Agung Denpasar Meluber, DLHK Sebut Karena Ada
Proyek Drainase hingga Hari Raya
Sebelumnya, sesuai arahan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan
Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, ketiga TPST tersebut harus sudah
beroperasi 100 persen bulan Juni 2023.
Namun kini, malah ketiga TPST tersebut tidak beroperasi.
Hanya TPST yang mengolah kayu untuk wood pellet di Tahura Ngurah Rai
saja yang beroperasi.
Baca juga: Sampah Organik saat Galungan Meningkat, KKN Unud Desa Pesinggahan
Laksanakan Workshop Eco Enzyme
Hal tersebut diungkapkan Kadis Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan
Kota Denpasar, IB Putra Wirabawa.
Pihaknya mengatakan, saat ini ketiga TPST tersebut masih dalam proses
penyempurnaan.
"Sekarang tahap penyempurnaan, secepatnya selesai dan kembali uji
cobakan. Kemarin dari adanya keluhan masyarakat terkait bau, pihak
pengelola siapkan langkah antisipasi," kata Putra Wirabawa.
59. Page 59 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Baca juga: Pasca-Galungan, Volume Sampah di Denpasar Meningkat 20 Persen,
Kerahkan 1.420 Tenaga Kebersihan
Dirinya mengatakan, TPST ini merupakan produk baru dan pertama di
Indonesia dibangun di Denpasar.
Sehingga belum ada contoh atau base practice terkait penerapannya.
Oleh karena itu, saat ini masih dilakukan upaya untuk menemukan formulasi
yang tepat.
Baca juga: Sampah Organik saat Galungan Meningkat, KKN Unud Desa Pesinggahan
Laksanakan Workshop Eco Enzyme
Ia menambahkan, saat ini ketiga TPST tersebut masih belum beroperasi.
"Tapi khusus TPST 1 Tahura masih jalan, karena membuat wood pellet untuk
bahan bakar nanti kalau sudah jadi yang lain," imbuhnya.
Pihaknya mengatakan, akhir Agustus 2023 ini diharapkan semua TPST
tersebut bisa beroperasi.
Adapun ketiga TPST tersebut yakni TPST Kesiman Kertalangu, TPST Tahura,
dan TPST Padangsambian Kaja.
Diberitakan sebelumnya, masyarakat protes bau sampah di kawasan TPST
Kesiman Kertalangu.
Bahkan warga sampai memasang baliho sebagai bentuk protes atas bau tak
sedap tersebut.
Namun baliho kemudian dilepas setelah Wakil Walikota Denpasar, I Kadek
Agus Arya Wibawa turun melakukan pembicaraan dengan masyarakat.
Selain itu, pengiriman sampah ke TPST juga disetop sementara sambil
melakukan penyempurnaan mesin. (*)
60. Page 60 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Gara-Gara Bau Sampah, Operasional TPST di
Denpasar Molor Lagi, https://bali.tribunnews.com/2023/08/15/gara-gara-bau-sampah-operasional-
tpst-di-denpasar-molor-lagi?page=all.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
https://bali.tribunnews.com/2023/08/15/gara-gara-bau-sampah-
operasional-tpst-di-denpasar-molor-lagi?page=all
Diet Plastik, Cara Mudah
Mempersulit Hidup
oleh Nanda Naradhipa
15 Agustus 2023
A A
Ecobrick, Memberi Kesempatan Kedua pada Sampah Plastik (Pixabay.com)
Share on FacebookShare on Twitter
Sekiranya perlu disampaikan terlebih dahulu, bahwa diet plastik tidak sama
artinya dengan tidak menggunakan plastik sama sekali. Toh, judulnya pun
diet. Bukan puasa, apalagi pensiun. Lagi pula, di tengah gempuran produk
industri serba instan dewasa ini, siapa pula yang mampu melewati barang
satu hari saja tanpa bersentuhan dengan berbagai macam produk plastik?
61. Page 61 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Tekad untuk diet plastik ini sudah muncul sejak awal tahun lalu, ketika saya
mulai gemar menyaksikan berbagai film dokumenter terkait isu lingkungan.
Akan tetapi, tekad itu berujung hanya sampai niat. Tiada tindakan yang
dilakukan secara khusus untuk mengurangi penggunaan kantong plastik
dalam ranah pribadi selain membawa tumbler untuk air minum. Dan
sejujurnya, motif di balik hal seremeh itu pun tidak sepenuhnya karena tekad
untuk mereduksi penggunaan plastik, melainkan lebih kepada menekan
pengeluaran untuk air minum. Bahkan motif yang belakangan ini menjadi
faktor penentu yang lebih besar.
Bayangkan saja, uang enam ribu rupiah bisa jadi 19 liter air minum jika
dipakai untuk isi ulang galon; sementara jika dipakai untuk air dalam
kemasan cuma jadi dua botol 550ml. Mind the gap, bro. Terlebih, saya ini
punya kebiasaan seperti kawanan unta gurun yang resah apabila bepergian
tanpa membawa persediaan air minum.
Daftar Isi [Lihat]
Sebuah niat
Pada Oktober-November tahun lalu, saya mendapat kesempatan untuk jadi
perwakilan rumah produksi Eksprosa untuk ikut merekam secara langsung
dampak-dampak krisis iklim di sepanjang pesisir utara Pulau Jawa bersama
rombongan Greenpeace Indonesia. Selepas acara itu, saya menjadi merasa
malu pada diri sendiri yang selama ini hanya sebatas melek (sedikit) tanpa
melakukan tindakan apa pun yang berarti. Sejak itu, tekad saya untuk
membuat kebiasaan baru yang, katakanlah, ramah lingkungan semakin bulat
adanya.
Maka, saya melakukan diet plastik sejak hari pertama 2023. Namun bukan
berarti upaya untuk berdiet plastik ini bertujuan pada dampak yang besar
sekaligus. Selama konsep dan kebijakan keberlanjutan lingkungan masih
belum diterapkan dengan baik pada sektor industri, saya yakin betul bahwa
diet plastik ini tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap
keberlangsungan bumi.
Oleh karena itu, saya mengalihkan tujuan diet plastik ini kepada lingkup yang
lebih kecil dan lebih personal: sebagai sarana untuk belajar mengurangi
segala tindak-tanduk yang sekiranya tidak menguntungkan–baik bagi saya
pribadi maupun bagi lingkungan sekitar saya. Ya, hanya sebatas itu saja.
Sebagaimana hukum alam yang mengharuskan kita bertumbuh berdasar
gerak waktu, maka adalah kesia-siaan apabila melaluinya begitu saja tanpa
sedikit pun melakukan hal-hal yang pada prosesnya dapat membuat kita
menjadi seorang anak manusia yang lebih baik. Begitu kira-kira secuil prinsip
hidup yang diajarkan orang tua saya.
Kiat-kiat diet plastik
Sebagai buruh di industri kreatif, saya tidak bisa lepas dari kopi yang sudah
layaknya bahan bakar bagi otak kanan saya. Maka, langkah awal yang saya
lakukan untuk merealisasikan niat berdiet plastik adalah membeli tumbler
termos guna memotong penggunaan plastik tiap kali membeli kopi di
kofisyop.
Langkah kedua, adalah selalu sedia tote bag kecil di dalam ransel atau bagasi
motor guna berbelanja di minimarket. Kebetulan pula, saya sedang merintis
62. Page 62 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
usaha laundry sepatu bersama saudara saya. Sehingga tote bag yang
digunakan mempunyai label dari jenama laundry sepatu tersebut. Itung-itung
marketing berjalan, lah, ya.
Dalam pelaksanaannya, dua langkah tersebut dapat dikatakan tidak menemui
hambatan berarti. Dampaknya, keseharian saya terasa menjadi lebih ringan
dari biasanya. Dan ini betulan. Sebagai manusia biasa yang tidak terlepas dari
dosa-dosa, dengan berdiet plastik ini rasa-rasanya saya sudah sedikit
mengurangi perbuatan dosa. Entah itu benar atau tidak, hanya Tuhan yang
tahu. Namun, jika boleh dikatakan, memang demikianlah yang terasakan.
Langkah berikutnya, adalah melanjutkan kebiasaan saya membawa tumbler
untuk air mineral. Jika sebelumnya hanya sebatas mengurangi pengeluaran,
kali ini sebagian besar motifnya adalah betul-betul berkaitan dengan
keberlangsungan lingkungan tempat saya tinggal. Akan tetapi, justru karena
motif itulah yang akhirnya menyulitkan saya sendiri.
Diet plastik, cara mudah mempersulit hidup
Kesulitan itu muncul tiap kali mesti bekerja di lapangan selama berhari-hari.
Jika pekerjaannya hanya sehari, sih, persediaan air di tumbler aman-aman
saja. Namun, ruwet jadinya apabila harus menginap hingga berhari-hari.
Apalagi jika menginapnya di hotel.
Tiadanya stasiun isi ulang air minum di tempat umum menjadi hal yang
paling menyulitkan untuk diet plastik ini. Namun, hal tersebut kiranya cukup
bisa dimaklum, sebab negeriku tercinta ini, jangankan mereduksi sampah
plastik, pada nyatanya justru jadi importir sampah plastik dari negara-negara
Barat. Dan, seandainya boleh berburuk sangka: mungkin ketiadaan stasiun isi
ulang air minum juga menjadi salah satu kerjasama pemerintah dengan
produsen air mineral dalam kemasan agar produknya tetap laris. Entahlah.
Bagaimanapun, kondisi itu berhasil memaksa saya untuk membeli air mineral
dalam kemasan.
Kemudian, berikut ini pengalaman tersulitnya. Tempo hari, saya bertugas
mendokumentasikan sebuah rapat besar suatu lembaga di salah satu hotel
bintang lima di bilangan Jakarta Barat. Rapat itu dihadiri sekitar 300 peserta,
belum termasuk sekitar 50 kru yang bertugas. Acara itu berlangsung dari pagi
hingga malam selama dua hari. Nah, selama acara berlangsung, di setiap meja
peserta disediakan satu botol air mineral 550ml beserta gelas kaca. Dan, tiap
kali ishoma, botol itu–habis ataupun tidak–diganti dengan botol baru yang
masih disegel. Jika dalam satu hari ada tiga kali ishoma, itu artinya ada lebih
dari 900 sampah botol plastik dalam sehari. Atau 1800 botol plastik dalam
dua hari.
2500 botol plastik dalam dua hari
Belum lagi, adanya dua botol di setiap kamar per malamnya. Jika dua malam
itu ada sekitar 175 kamar yang di-booking, artinya ada sekitar 700 sampah
botol plastik dari kamar hotel. Dari acara yang digelar dua hari saja, total ada
sekitar 2500 sampah plastik yang siap eksis di muka bumi untuk ratusan
tahun ke depan–seandainya tidak diolah dengan baik. Maka, tindakan saya
untuk membawa tumbler pun layaknya menabur garam di laut. Alias tidak
63. Page 63 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
ada gunanya sama sekali, sebab tiada satu pun air galon untuk isi ulang
tumbler di setiap sudut ruangan hotel bintang lima itu.
Dan, yang paling menyulitkan adalah: menerima fakta bahwa saya ikut andil
dalam menumpuk sampah plastik yang jumlahnya horor itu; sementara saya
sedang dalam program berdiet plastik. Kontradiksi antara niat dan perbuatan
tersebut, ternyata cukup menguras energi saya.
Jika kondisi semacam itu terus berlanjut, tampaknya diet plastik tidak
dianjurkan bagi siapa saja yang tidak ingin menambah keruwetan hidup.
Sebab, apabila saya menjalani hari sebagaimana umumnya orang-orang
dalam menggunakan plastik, tampaknya hitung-hitungan soal jumlah botol
plastik tadi tidak akan muncul di kepala. Tidak perlu repot-repot membawa
tumbler ke mana-mana, tidak akan merasa bersalah jika produktif
menghasilkan sampah plastik; dan seterusnya, dan seterusnya. Bahkan,
pilihan untuk tak acuh atas isu tersebut tampaknya lebih menjanjikan
kesehatan raga saya. Sebab tidak perlu sering-sering merasa prihatin dan
khawatir atas kerusakan yang terjadi di tempat saya hidup. Diet plastik hanya
mempersulit hidup jika kondisi industri dan sosial masih seperti hari ini.
Penulis: Nanda Naradhipa
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Galon Sekali Pakai, Efektif Tingkatkan Sampah Plastik di
Indonesia
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk
mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara
mandiri lewat cara ini ya.erakhir diperbarui pada 15 Agustus 2023 oleh Rizky Prasetya
Tags: botol plastikdiet plastiklimbah plastikSampah Plastik
Nanda Naradhipa
Bocah Kampung Leuweung Gunung.
https://mojok.co/terminal/diet-plastik-cara-mudah-mempersulit-hidup/
HUT RI Ke 78, AMPHIBI Sungai Deli Bersama LSM.Kates Aksi Kutip Sampah
dan Tanam Pohon
Agustus 17, 2023 No comments
Marelan, tv pemberitaan indonesia.com - Dalam moment meriahkan HUT
RI Ke 78, Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup dan B3
Indonesia (AMPHIBI) berkolaborasi dengan LSM KAtes dan BERITAMU
melaksanakan kegiatan pengutipan sampah dan penanaman pohon di
Bantaran Sungai Deli Kamis (17/08/2023).
64. Page 64 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Kegiatan penuh makna sebagai wujud kepedulian lingkungan hidup di hari
kemerdekaan RI ke 78 tersebut sukses terlaksana di Posko AMPHIBI Jln
Datuk Rubiah Kel Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan.
Tampak kalangan ibu rumah tangga maupun anak- anak bersemangat
mengutif sampah kemudian ditukar dengan minyak goreng atau sampah
sebanyak 10 Kg dibarter dengan minyak goreng 1 Kg.
Ketua harian AMPHIBI Sungai Deli,
Zulkarnaen mengatakan, aksi ini
dilaksanakan dalam moment HUT RI
Ke 78 dengan angenda mengutip
sampah dan aksi penanaman pohon
buah produktif di bantaran sungai Deli
Diharapkan dengan aksi ini
masyarakat lebih peduli lagi menjaga
kebersihan lingkungan khususnya di
bantaran sungai Deli yang bersejarah
ini.
Sementara itu Dodi Tongat Sitepu selaku Tokoh masyarakat Medan Utara
juga Ketum LSM KAtes mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan
AMPHIBI Sungai Deli apalagi saat moment HUT RI Ke 78 ini.
Dengan aksi pengutipan sampah dan penanaman pohon, sebetulnya inilah
kegiatan yang bermakna dalam moment 17 san ini .
Sebenarnya kemerdekaan itu ialah salah satu untuk membersihkan
lingkungan dan menjaga lingkungan kita dari pencemaran sampah dan
limbah.
Itulah sebenarnya untuk menjaga NKRI ini karena kita tak mungkin lagi
untuk mengangkat senjata tapi mari kita menjaga lingkungan hidup dan
lingkungan sebagaimana yang dilaksanakan Amphibi ini sangat baik sekali
dan ini perlu didorong agar masyarakat untuk menjaga lingkungannya
terutama di depan rumah hingga tercipta lingkungan yang asri dan bersih
serta menjadi Indonesia merdeka dari sampah.Tutup Tongat.(red/Mrl).
https://www.tvpemberitaanindonesia.com/2023/08/hut-ri-ke-78-amphibi-
sungai-deli.html
Info yang sama:
65. Page 65 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
https://www.padangexpo.com/2023/08/rayakan-hut-ri-ke-78-amphibi-
bersama-team-beritamu-dan-lsm-kates-ajak-warga-tukar-sampah-sungai-
dengan-minyak-goreng/
*AMPHIBI Bersama BERITAMU dan LSM KAtes Ajak Warga Tukar
Sampah dengan Migor*
https://www.radarindo.co.id/amphibi-bersama-beritamu-dan-lsm-kates-
ajak-warga-tukar-sampah-dengan-migor/
https://www.lintascakrawalanews.com/2023/08/19/rayakan-hut-ri-ke-78-
amphibi-bersama-team-beritamu-dan-lsm-kates-ajak-warga-tukar-sampah-
sungai-dengan-minyak-goreng/
https://bnewsmedia.id/amphibi-bersama-mahasiswa-al-azhar-medan-
sosialisasi-lingkungan-bersih-dan-aksi-tanam-pohon-di-desa-klambir/
https://bnewsmedia.id/rayakan-hut-ri-ke-78-amphibi-bersama-team-
beritamu-dan-lsm-kates-ajak-warga-tukar-sampah-sungai-dengan-minyak-
goreng/
https://bnewsmedia.id/amphibi-bersama-mahasiswa-al-azhar-medan-
sosialisasi-lingkungan-bersih-dan-aksi-tanam-pohon-di-desa-klambir/
18 Agustus 2023
[18/8 17.47] riza simpati-01: Kereeen nich, di balik kelihatannya bagus, ada
kesembrawutan dan masalah besar terlihat yach
[18/8 17.47] riza simpati-01:
_
66. Page 66 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Momen Perayaan HUT RI Ke 78, AMPHIBI
CILIWUNG Bersihkan Sampah Barter Minyak
Goreng
Awan Pers Agustus 19, 2023
Jakarta Selatan-Amphibi.net// Momen di HUT RI Ke 78 dan menjelang 7 tahun
Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup dan B3 Indonesia (AMPHIBI),
berbagai aksi lingkungan dilakukan diberbagai daerah di Indonesia.
Kali ini AMPHIBI Ciliwung yang di ketuai Bang Iis Oi ajak masyarakat bantaran
sungai Ciliwung lakukan Aksi pembersihan sampah Sungai di Bantaran Sungai
Ciliwung Kel.Pejaten Timur Kec.Pasar Minggu Jakarta Selatan pada,
Jumat (18-08-2023).
Dalam aksi tersebut AMPHIBI CILIWUNG mengandeng Karang Taruna Pejaten
Timur, pengurus RT.001 RW 06 dan masyarakat bantaran sungai Ciliwung.
67. Page 67 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Antusias masyarakat yang terdiri dari puluhan ibu rumah tangga dan anak-anak
turut ambil andil memungut sampah sungai untuk ditukarkan dengan 1 liter
Minyak Goreng sponsor PT.Mikie Oleo Nabati Industri.
Sebanyak 137 Kg sampah sungai dan 50 kg sampah plastik dari bantaran sungai
ciliwung yang telah ditukar dengan minyak goreng langsung dipilah pengurus
AMPHIBI CILIWUNG.
Untuk sampah botol plastik digunakan sebagai kerajinan tangan, sementara residu
nya dibawa oleh dinas kebersihan Pejaten Timur ke TPA.
Wawan selaku Ketua RT 01/06 Kel.Pejaten Timur Kec.Pasar Minggu Jakarta
Selatan sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan AMPHIBI CILIWUNG.
"Saya berharap dengan adanya aksi pengutipan sampah sungai tukar minyak
goreng yang dilakukan AMPHIBI di aliran dan bantaran Sungai Ciliwung ini bisa
membuka kesadaran masyarakat.
Kedepannya agar masyarakat bantaran sungai peduli terhadap lingkungan, "ucap
Wawan.
68. Page 68 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Ketua Amphibi Ciliwung Bang Iis Oi mengatakan, aksi bersih sungai Ciliwung ini
dilaksanakan dalam rangkaian HUT AMPHIBI ke 7 (25/08/2023) dan
memperingati HUT RI Ke 78 (17/08/2023).
Diharapkan dengan aksi ini masyarakat bantaran sungai Ciliwung kedepannya
lebih peduli lagi menjaga kebersihan lingkungan khususnya di bantaran maupun di
aliran sungai Ciliwung.
Ayo bersama kita Merdekakan Sungai dari Sampah.
Salam AMPHIBI CILIWUNG, tutup Bang iis Oi.
(red-amphibi)
http://www.amphibi.net/2023/08/momen-perayaan-hut-ri-ke-78-
amphibi.html
Impor Bahan Baku Industri Menurun,
Inaplas Proyeksi Utilitas Industri Plastik
Industri plastik sejauh ini mengalami pelemahan utilitas pabrik, di bawah
80 persen seiring permintaan pasar belum pulih sepenuhnya.
Afiffah Rahmah Nurdifa –
Bisnis.com Senin, 21 Agustus 2023 | 09:42
JAKARTA- Kinerja impor industri plastik merosot secara tahunan yang
turut memicu utilitas industri plastik dalam negeri ikut melemah di bawah
80 persen. Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan
Plastik Indonesia (Inaplas) Fajar Budiyono mengatakan pihaknya masih
optimistis dapat menjaga daya serap pasar dengan target mencapai 85
persen pada akhir tahun 2023.
"Sekarang kan rata-rata utilitas di bawah 80 persen, mudah-mudahan di
Agustus sudah mulai agak lumayan mendekati 80 persen. Di September
sampai akhir tahun bisa di atas 80 persen minimal 85 persen," kata Fajar
kepada Bisnis, dikutip Senin (21/8/2023).
Optimisme tersebut datang dari kondisi industri plastik domestik yang
dinilai tidak begitu berpolemik. Adanya penurunan impor disebut karena
69. Page 69 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
kondisi pasar plastik dan barang plastik lainnya yang masih oversupply
sejak pascalebaran.
Dari sisi bahan baku hingga kondisi utilitas masih terbilang normal dan
tidak ada jadwal maintenance harden yang perlu dilakukan sampai akhir
tahun ini. Fajar menilai industri hanya perlu memperbaiki demand yang
masih lemah.
Pekerja mengemas biji plastik usai dijemur di salah satu industri
pengolahan limbah plastik di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P Smallest
Font Largest Font Bisnis.com,
"Kondisi pasar lagi kurang bagus sehabis lebaran kemarin, sehingga pasar
masih stok barang sisa lebaran jadi masih agak lesu," ujarnya.
BACA JUGA Impor Plastik Anjlok 20 Persen, Inaplas: Kondisi Pasar Masih Lesu
Kode Anak Buah Sri Mulyani: Cukai Plastik dan Minuman Manis Berlaku 2024
KLHK Ajak Publik Perangi Korporat Pengabai Limbah Plastik
Kondisi tersebut dinilai dapat memicu penurunan kapasitas produksi
sehingga impor bahan baku dan barang jadi plastik pun menurun.
Kemudian, dia menyoroti industri permintaan manufaktur China yang
masih tak menentu. Hal ini menjadi kekhawatiran para industriawan dalam
negeri, termasuk industri plastik yang menahan impor bahan baku karena
kapasitas produksi yang terhambat imbas permintaan pasar yang belum
pulih.
"Kemudian, pada Mei sampai Juli itu [biaya] anak sekolah semua
konsumsinya turun lumayan signifikan. Nanti, Agustus ini sudah mulai ada
tanda tanda lumayan bagus karena musim yang anak sekolah masuk,"
ujarnya.
70. Page 70 of 198 Plastik & Sampah: Pantauan Agustus 2023
Lebih lanjut, potensi pertumbuhan pasar barang plastik juga masih terpacu
oleh industri food and beverage (FnB) yang pada musim kemarau ini
semakin meningkat permintaannya.
Penulis : Afiffah Rahmah Nurdifa Editor : Kahfi
Topik impor ekspor impor bahan baku impor bahan baku plastik industri
plastik inaplas
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Impor Bahan Baku Industri
Menurun, Inaplas Proyeksi Utilitas Industri Plastik akan membaik", Klik selengkapnya di
sini: https://ekonomi.bisnis.com/read/20230821/257/1686551/impor-bahan-
baku-industri-menurun-inaplas-proyeksi-utilitas-industri-plastik-akan-
membaik.
Penulis : Afiffah Rahmah Nurdifa - Bisnis.com
Terkait
Berita video
Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Joko Widodo melalui Perpres
130/2022 menyetujui penerapan cukai plastik dan minuman berpemanis
dalam kemasan atau MBDK yang akan diberlakukan pada 2023.
Wakil Ketua INAplas, Edi Rivai menyebutkan bahwa objektivitas dari
rencana implementasi cukai plastik masih kurang jelas bagi industri.
Dimana plastik digunakan di banyak sektor mulai dari otomotif hingga
makanan dengan jenis yang beragam, oleh karena itu asosiasi keberatan
untuk penerapan cukai plastik 2023.
Seperti apa tanggapan industri terkait cukai plastik? Selengkapnya simak
dialog Bramudya Prabowo dengan Wakil Ketua Asosiasi Industri Olefin
Aromatik dan Plastik Indonesia (INAplas), Edi Rivai dalam Profit, CNBC
Indonesia Indonesia (Kamis, 15/12/2022)
Saksikan live streaming program-program CNBC Indonesia TV lainnya di sini
TAG:inaplas cukai plastik
VIDEO TERKAIT
Video Eksklusif
Cukai Plastik Bisa Kurangi Penerimaan Pajak
https://www.cnbcindonesia.com/news/20221215100644-8-
397126/objektivitas-kurang-jelas-industri-tolak-cukai-plastik-2023