Sampah Sungai Clean Up, Sampah Plastik inilah alternatifnya. Makalah visual disajikan dalam acara tanam pohon dan peringatan Hari LH 2021 oleh Padepokan Ciliwung Condet di Munggang Condet Jakarta Timur pada 26 Januari 2021
#sampahsungai
#sampahplastik
#plastikmikro
#oxo
10. Sampah plastik awet, dan murah tidak
dipungut pemulung lantaran tidak
layak untuk di-recycle
10
11. Harus dipahami musuh kita bersama adalah SAMPAH
PLASTIK, bukan semata-mata plastiknya. Kampanye
“SAY NO TO PLASTIC” lebih tepatnya “SAY NO TO
PLASTIC WASTE”
Karena terbuat dari residu minyak bumi, plastik sangat
murah dan hemat energi (green, climate friendly) di dalam
proses pembuatannya, tidak seperti kertas dan material
lain yang lebih boros energi dan CO2
Problem plastik adalah jika sudah menjadi sampah,
kekuatan dan ketahanannya menjadi pedang bermata
dua, 100-1000 tahun baru terurai: Penumpukan dan
polusi sampah plastik di mana-mana. Sampah plastik
yang tercecer di darat maupun laut, maupun yang
menumpuk di TPA menyebabkan krisis lingkungan karena
potongan-potongan plastik makro maupun mikro
mencemari ekosistem maupun hewan-hewan
11
12. Yang harus diperangi adalah SAMPAH
PLASTIK. Serta-merta melarang material
plastik, dengan mengganti dengan kertas,
mencukai tanpa solusi alternatif yang tepat
akan mendatangkan konsekuen yang tidak
diinginkan atau bahkan bertolak belakang dari
tujuan (misal: mengganti semua kantong atau
pun kotak makanan dengan kertas akan
malahan membuang green house gas/ CO2
lebih banyak ke langit).
Jangan terseret kepada kompetisi antar
industri plastik melawan kertas, dlsb. Setiap
material ada kekurangan dan kelebihan
masing-masing. Apalagi untuk barang seperti
plastik yang menyangkut hajat hidup orang
banyak
12
13. Reduce, Reuse, Recycle, Waste to Energy,
sekarang plus Return to Earth.
Biasanya konsep 3R yang sudah berpuluh
tahun diterapkan dianggap tepat (Reduce-
Reuse-Recycle). Ini sesuai dengan filosofi
Circular Economy yang dirancang orang-
orang di Eropa (prinsip mengoptimalkan
material-material yang dibuat agar terus
berputar di cakupan ekonomi sebelum material
benar-benar dibuang; ada yang mengatakan
daur ulang hanya mampu sebanyak 8 kali
saja, setelah itu material tersebut harus
dibuang karena sudah tidak layak daur ulang).
13
14. 3R bagus dan harus tetap ditingkatkan, tetapi tidak
cukup (kalau sudah cukup, maka kita sudah tidak
bicara sampah lagi saat ini): Butuh penanganan
sampah tingkat akhir/ end of life, karena
kenyataannya pada akhirnya sampah mayoritas
sampah plastik akan tetap ke TPA/landfill di Indonesia
(banyak plastik secara teknis tidak bisa di-recycle
atau secara ekonomis tidak layak Recycle, dan
semua plastik juga tidak bisa di-recycle selamanya).
Karena itu butuh R keempat dengan teknologi end
of life yang tepat, yaitu Return to Earth (degradable
– mempercepat masa urai plastik dari 500-1000
tahun menjadi 2 tahun atau lebih cepat lagi). Waste
to energy (WTE) juga bisa tepat untuk kota2
berpenduduk besar, densitas tinggi dgn volume
sampah yang luar biasa besar.
14
15. Paragraf Kesatu
Pengurangan sampah
Pasal 20
[]
(3) Pelaku usaha dalam melaksanakan kegiatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menggunakan bahan produksi yang
menimbulkan sampah sesedikit mungkin, dapat
diguna ulang, dapat didaur ulang, dan/atau
mudah diurai oleh proses alam.
UU No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah
Pendekatan
mudah diurai oleh proses alam dalam UUPS
15
16. Apakah Oxium itu?
Oxium merupakan bahan aditif
berbentuk seperti biji plastik/
masterbatch yang berfungsi
untuk mendegradasi
plastik melalui proses oksidasi
dan Biodegradasi (oxidation-
biodegradation process).
Proses degradasi plastik
yang semula membutuhkan
waktu selama 500 – 1000
tahun, dipercepat menjadi dua
hingga lima tahun saja
(tergantung desain pemakaian
plastik).
16
23. 23
Propaganda
Plastik Oxium tidak bisa hancur sehingga
masuk ke dalam rantai makanan... dan
seterusnya. Lalu bisakah disebut sebagai
plastik yang aman bagi lingkungan hidup
dan manusia?
Jawabnya sederhana: Jangan terkecoh
dengan analogi yang menyesatkan.
24. 24
Kenapa plastik ada di rantai makanan?
Karena plastik ada di laut.
Naah... Plastik sebagai sampah sudah diatur
dalam UU No 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah bahwa tempatnya ada di
TPA, tempat pembuangan akhir sampah.
Kenapa sampah plastik ada di sungai, lalu ke
laut?
Itu namanya kebocoran..! Nah, siapakah yang
bertanggungjawab?
Siapakah yang tidak becus mencegah
terjadinya kebocoran: sampah plastuik yang
diatur untuk hancur di TPA. lalu, kok ada di
laut?
Jawab itu dulu, baru berbicara soal dampak
plastik mikro masuk ke dalam rantai makanan
manusia.
25. 25
Tetapi jangan lupa
Perlulah anda memahami kewenangan
pemerintah daerah dalam pengelolaan
sampah merupakan hal yang sangat
penting untuk memahami peluang
perubahan yang bisa dilakukan oleh
pemerintah daerah untuk memperbaiki
celah hukum pengelolaan plastik dan
sampah plastik dalam peraturan di level
nasional. Jika kreatif maka pemerintah
daerah dapat membuat peraturan
dan/atau kebijakan untuk mengelola
sampah plastik di daerahnya tanpa harus
menunggu adanya peraturan dan/atau
kebijakan di level nasional. Tetapi
konsisten, ya, dengan UU No. 18 Tahun
2008 Tentang Pengelolaan Sampah.
34. 34
Promosi KPRL melalui Kades Bojong
Kabupaten Sukabumi agar Bumdes mau
berhijau ria dengan pemodalannya
membelikan KPRL untuk dijual kepada
warga desa itu (Momentum Senin 25
Januari 2021)