SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
MANAJEMEN STRESS
Presented by :
1.   RIMA AMALIA HABIBA       (37)
2.   RIZKY FATATUL HUDA       (38)
3.   ROHMA DIYAH SUPRAPTI     (39)
4.   SANTI WIDYASTUTI         (40)




        Jurusan Keperawatan
        Poltekkes Kemenkes
OUR MENU

                     2.
       1.
                   STUDY
     KONSEP
                   KASUS


               3.
           PEMBAHASAN
DEFINISI STRESS
   Menurut Charles D, Spielberger
    menyebutkan bahwa stres adalah
    tuntutan-tuntutan eksternal yang
    mengenai seseorang, misalnya obyek-
    obyek dalam lingkungan atau suatu
    stimulus yang secara obyektif adalah
    berbahaya.
   Stres juga biasa diartikan sebagai
    tekanan, ketegangan atau gangguan
    yang tidak menyenangkan yang berasal
    dari luar diri seseorang.
DEFINISI MANAJEMEN STRESS

  Kemampuan penggunaan sumber daya
 (manusia) secara efektif untuk mengatasi
  gangguan atau kekacauan mental dan
 emosional yang muncul karena tanggapan
                (respon)
MACAM-MACAM STRESS
1.Stres fisik
  disebabkan oleh suhu atau temperatur yang
  terlalu tinggi atau rendah, suara amat bising,
  sinar yang terlalu terang, atau tersengat arus
  listrik.
2.Stres kimiawi
  disebabkan oleh asam-basa kuat, obat-
  obatan, zat beracun,hormone, atau gas.
3.Stres mikrobiologik
  disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit
  yang menimbulkan penyakit.
4. Stres fisiologik, disebabkan oleh gangguan
   struktur, fungsi jaringan, organ,atau sistemik
   sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak
   normal.
5. Stres proses pertumbuhan dan
   perkembangan, disebabkan oleh gangguan
   pertumbuhan dan perkembangan pada masa
   bayi hingga tua.
6. Stres psikis/ emosional, disebabkan oleh
   gangguan hubungan interpersonal, sosial,
   budaya, atau keagamaan
FAKTOR-FAKTOR STRESS
1. Faktor Lingkungan
         Keadaan lingkungan yang tidak
  menentu akan dapat menyebabkan
  pengaruh pembentukan struktur organisasi
  yang tidak sehat terhadap seseorang.
2. Faktor Organisasi
          Yang dapat menimbulkan stres di
  sini yaitu role demands, interpersonal
  demands, organizational structure dan
  organizational leadership
3. Faktor Individu
        Pada dasarnya, faktor yang terkait
  dalam hal ini muncul dari dalam keluarga,
  masalah ekonomi pribadi dan karakteristik
  pribadi dari keturunan.
TAHAPAN-TAHAPAN STRESS
1. Stres tahap I
       Tahapan ini merupakan tahapan stres yang
   paling ringan dan biasanya disertai dengan
   perasaan-perasaan sebagai berikut:
   a) Semangat bekerja besar, berlebihan (over
      acting)
   b) Penglihatan “tajam” tidak sebagaimana
      biasanya
   c) Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan
      lebih dari biasanya, namun tanpa disadari
      cadangan energi semakin menipis.
2. Stres tahap II
           Dalam tahapan ini dampak stres yang
   semula “menyenangkan” sebagaimana diuraikan
   pada tahap I di atas mulai menghilang, dan timbul
   keluhan-keluhan yang disebabkan karena
   cadangan energi yang tidak lagi cukup sepanjang
3. hari Tahap III
   Stres
         Apabila seseorang tetap memaksakan diri
  dalam pekerjaannya tanpa menghiraukan
  keluhan-keluhan pada stres tahap II, maka akan
  menunjukkan keluhan-keluhan yang semakin
  nyata dan mengganggu
4. Stres Tahap IV
       Adapun gejala stres tahap IV yaitu:
  a. Untuk bertahan sepanjang hari saja sudah terasa
     amat sulit
  b. Aktivitas pekerjaan menjadi membosankan dan
     terasa lebih sulit
  c. Ketidakmampuan berkegiatan rutin sehari-hari
  d. Gangguan pola tidur disertai mimpi-mimpi yang
     menegangkan
  e. Daya konsentrasi daya ingat menurun
  f. Timbul perasaan ketakutan dan kecemasan yang
     tidak dapat dijelaskan apa penyebabnya.
5. Stres Tahap V
   Bila keadaan berlanjut, seseorang akan jatuh
   pada tahap V, dengan tanda-tanda :
   a.Kelelahan fisik dan mental yang semakin
      mendalam (physical and psychological
      exhaustion)
   b.Ketidakmampuan untuk menyelesaikan
      pekerjaan ringan dan sederhana sehari-hari
   c. Gangguan sistem pencernaan semakin berat
      (gastrointestinal disorder)
   d.Timbul perasaan ketakutan, kecemasan
      semakin meningkat, mudah bingung dan panik.
6. Stres Tahap VI
      Tahapan klimaks, dimana seseorang
   mengalami serangan panik (panic attack) dan
   perasaan takut mati.
LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN STRESS
 1. Analisa masalah
    Mencari sumber masalah, dengan mengajukan
    berbagai pertanyaan pada diri sendiri
 2. Menemukan inti masalah
    Menemukan masalah yang paling mendasar
 3. Mencari jalan keluar
    Mencari alternatif penyelesaian masalah
 4. Konsultatif
    Memutuskan untuk berbicara dengan orang
    lain yang bisa diajak bicara
5. Menata ulang kondisi hidup
   Implementasi dari tahap konsultatif yaitu
    bergerak atau mulai menata kembali segala
    sesuatunya.
6. Meditatif
    Menenangkan diri, mengajak kita untuk mundur,
    bisa dengan merenung, meditasi, relaksasi, atau
    melakukan ritual-ritual sesuai dengan agama
    yang dianut.
7. Evaluasi diri
    Merefleksikan kembali agar jika terjadi hal
    serupa bisa lebih siap dan sudah tau apa yang
    harus dilakukan, minimal mengantisipasi segala
    kemungkinan buruk yang akan terjadi.
FUNGSI MANAJEMEN STRESS
1. Mengatur diri
   Belajar mengatur diri menjadi lebih baik
   dari persoalan yang dihadapi
2. Berpikir rasional
   Berpikir rasional berdasarkan fakta yang
   ada bukan perasaan semata
3. Menenangkan diri
   Ketika sudah bisa tenang maka emosi pun
   bisa dikendalikan.
FUNGSI MANAJEMEN STRESS
 4. Membantu mencari jalan keluar
    Hanya membantu mencari solusi atau jalan keluar.
 5. Meningkatkan produktivitas
    Orang yang manajemen stresnya bagus biasanya ketika
    ditimpah masalah, produktivitanya akan naik.
 6. Pematangan diri
    Semakin sering kita menghadapi dan bisa mengatasi
    masalah yang terjadi, semakin matang pula kualitas diri.

   Ciri-ciri orang yang manajemen stresnya baik:
   • Mampu mengendalikan emosi
   • Bisa menerima kenyataan
   • Positif thinking
   • Produktivitas meningkat
CARA MENANGGULANGI STRESS
1. Primary prevention
   Merubah cara kita melakukan sesuatu.

2. Secondary prevention
   Exercise, diet, rekreasi, istirahat , meditasi, dst.

3. Tertiary prevention
   Strateginya kita menangani dampak stress yang
   terlanjur ada, kalau diperlukan meminta bantuan
   jaringan supportive (social-network) ataupun
   bantuan profesional.
PENDEKATAN MENGATASI STRESS

1. Relaksasi Otot
   Pernafasan yang lambat dan dalam suatu usaha yang
   sadar untuk memulihkan ketegangan otot.
2. Biofeedback
   Dapat dilihat dari fungsi tubuh hingga tekanan tertentu yang
   di kendalikan secara sukarela atau sadar.
3. Meditasi
   Mengaktifkan suatu respons relaksasi dengan
   mengarahkan ulang pemikiran seseorang jauh dari dirinya
   sendiri.
   Respon relaksasi adalah kebalikan fisiologis dan psikologis
   dari respons stress berperang atau lari.
PENDEKATAN MENGATASI STRESS

4. Restrukturisasi kognitif
   Respons seseorang terhadap stressor menggunakan
   sarana proses kognitif, atau pemikiran
DAMPAK AKIBAT STRESS


1. Dampak Fisiologik
   Mudah masuk angin, mudah pening-pening,
   kejang otot (kram), dll.
2. Dampak Psikologik:
   a. Keletihan emosi, jenuh, dll
   b. Terjadi depersonalisasi
   c. Pencapaian pribadi yang bersangkutan
      menurun, sehingga menurun pula rasa
      kompeten & rasa sukses
3. Dampak Perilaku
   a. Manakala stress menjadi distress, prestasi
      belajar menurun dan sering terjadi tingkah laku
      yang tidak diterima oleh masyarakat.
   b. Level stress yang cukup tinggi berdampak
      negative pada kemampuan mengingat informasi,
      mengambil keputusan, mengambil langkah
      tepat.
   c. Mahasiswa yang ‘over-stressed’ ~ stress berat
      seringkali banyak membolos atau tidak aktif
      mengikuti kegiatan pembelajaran.
OUR MENU

                     2.
       1.
                   STUDY
     KONSEP
                   KASUS


               3.
           PEMBAHASAN
STUDY KASUS
Pemeriksaan kejiwaan yang          "Raju merasa dirinya jahat,
dilakukan terhadap Raju (8),     karena hakim berulang-ulang
tersangka penganiayaan           menyebutnya anak nakal. Itu
yang sempat ditahan selama     tetap jadi ingatannya. Dia juga
14 hari oleh Pengadilan                tidak mau mengaji dan
Negeri Stabat, Sumatera            sekolah. Ini mungkin akibat
Utara, menunjukkan,                    ketakutan stigma yang
berbagai proses                didengarnya dari teman-teman
pemeriksaan dan                    sekolahnya," kata Josestte
persidangan membuat Raju          MR Tuappatinaja, kordinator
trauma dan berpotensi           tim evaluasi dari Competence
mengalami post traumatic                        Psilogical Firm.
stress disorder, gejala
terhambatnya perkembangan
mental dan sulitnya menggali
potensi diri.
STUDY KASUS
Josestte yang berbicara                   Namun sebagaimana
kepada wartawan, Senin            umumnya anak-anak, secara
(6/3/2006) di Medan, lebih           psikologi Raju belum bisa
lanjut menyatakan,                      memahami konsep, ide
pemeriksaan tim psikolog           abstrak yang dipertanyakan
yang terdiri dari tiga psikolog               hakim, jaksa dan
itu dilaksanakan pada Sabtu       pengacaranya. "Anak seusia
(4/3/2006). Tim bertemu Raju        Raju baru bisa memahami
di Rumah Sakit Pertamina,             konkret operasional. Dia
Pangkalan Brandan, tempat                       hanya sanggup
Raju dirawat karena                   menghubungkan secara
terserang demam panas dan         praktis satu kejadian dengan
radang tenggorokan. Tim ini                    kejadian lainnya.
selama empat jam berusaha
meyakinkan Raju bahwa dia
anak yang baik.
STUDY KASUS
Belum bisa memahami
konsep, saya tidak bisa           Ini karena Raju diperlakukan
bayangkan kondisi                  dalam situasi yang tidak dia
persidangan formil dengan          mengerti. Dampak terburuk
posisi Raju di tengah yang          yang mungkin bisa dialami
tidak mencerminkan                         Raju, bila rehabilitasi
peradilan anak, wajar bila               terhadapnya terlambat
Raju berubah," kata Josestte.   dilakukan atau tidak dilakukan
Dikatakannya lagi, pikiran                 sama sekali, dia bisa
Raju sangat tertekan ketika         mengalami Post Traumatic
ia berusaha memahami                Stress Disorder atau gejala
istilah-istilah terdakwa,        terhambatnya perkembangan
sidang, jaksa, berkas dan        mental dan sulitnya menggali
sebagainya.                                          potensi diri.
Dampaknya, ia bisa pusing
tanpa ada sebab yang jelas.
STUDY KASUS
Disebutkan, Josestte, Raju
bisa tidak berkembang
                                   Tidak sesulit anak yang
kejiwaannya secara
                                  pemurung dan pendiam.
maksimal. Ia akan kesulitan
                              "Raju paling trauma dengan
meraih kesempatan dan
                                ruangan sidang dan sosok
mengembangkan
                                hakim dan polisi. Dia anak
intelektualitas dirinya.
                               yang punya jiwa sosial dan
Kendati demikian, katanya
                                    empati yang tinggi, dia
lagi, anak seperti Raju
                                     biasa memperhatikan
memiliki kondisi kejiwaan
                               teman-temannya," urainya.
yang mudah untuk dipulihkan
                                      "Malah saat disidang
karena Raju memang tipe
                                        sendirian di tengah
anak ceria.
                                         kericuhan, yang ia
                                        khawatirkan bukan
                                   keselamatannya, malah
                                       orang tuanya," kata
STUDY KASUS
Seperti diketahui Raju       Dalam perkembangan
disidangkan di               terakhir, pada Minggu
Pengadilan Negeri             (4/3/2006), keduanya
Stabat di Kabupaten                sudah berdamai.
Langkat Sumatera                 Keluarga Raju dan
Utara, karena kasus            keluarga Armansyah
perkelahian dengan            dipertemukan Komisi
Armasnyah, 14 tahun.             Perlindungan Anak
Dalam proses             Indonesia (KPAI), diketuai
persidangan dia sempat     Giwo Rubianto Wiyogo,
ditahan. Kasus ini         termasuk Anton Medan,
mendapatkan simpati              pengasuh Pondok
dari masyarakat karena       Pesantren Terpadu At-
penahanan itu dinilai                        Taibin.
berlebihan.
STUDY KASUS

Mereka bertemu di Masjid Azizi, Desa Paluh Manis,
 Kec. Gebang, Langkat. Raju dan Armansyah pun
berpelukan. Walau berdamai, namun persidangan
 tetap berlanjut. Pada Rabu (8/3/2006) lusa jaksa
  dijadwalkan membacakan tuntutan untuk Raju.
                      (mar/)
OUR MENU

                     2.
       1.
                   STUDY
     KONSEP
                   KASUS


               3.
           PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
         Kasus di atas mengungkapkan bahwa
terdapat anak bernama Raju berusia 14 tahun
mengalami trauma dan berpotensi mengalami post
traumatic stress disorder, gejala terhambatnya
perkembangan mental dan sulitnya menggali
potensi diri. Terjadi pemeriksaan tim psikolog yang
terdiri tiga psikolog yang melakukan pendekatan
pada Raju.
PEMBAHASAN
         Sesuai dengan konsep di atas macam
stres yang diderita oleh Raju adalah stres psikis/
emosional, disebabkan oleh gangguan hubungan
interpersonal dan social. Hal ini dapat dilihat dari
kutipan kasus di atas, yaitu "Raju paling trauma
dengan ruangan sidang dan sosok hakim dan
polisi. Dia anak yang punya jiwa sosial dan
empati yang tinggi, dia biasa memperhatikan
teman-temannya," urainya. "Malah saat disidang
sendirian di tengah kericuhan, yang ia
khawatirkan bukan keselamatannya, malah orang
tuanya," kata Josestte.”
PEMBAHASAN
        Faktor yang menimbulkan stres pada
diri Raju adalah faktor lingkungan. Terlihat
dari kutipan pada bab 3 bahwa, "Raju merasa
dirinya jahat, karena hakim berulang-ulang
menyebutnya anak nakal. Itu tetap jadi
ingatannya. Dia juga tidak mau mengaji dan
sekolah. Ini mungkin akibat ketakutan stigma
yang didengarnya dari teman-teman
sekolahnya," kata Josestte MR Tuappatinaja,
kordinator tim evaluasi dari Competence
Psilogical Firm.”.
PEMBAHASAN
        Dari hal ini juga dapat diartikan stres
 yang dialami Raju dipengaruhi oleh faktor
 pikiran dia yaitu pemaknaan diri dan
 lingkungan. Pikiran menginterpretasi dan
 menerjemahkan pengalaman perubahan
 dan menentukan kapan menekan tombol
 panik. Bagaimana Raju memberi
 makna/label pada pengalaman dan
 antisipasi ke depan, bisa membuat Raju
 relax atau stress.
PEMBAHASAN
          Pendekatan yang dilakukan
 terhadap Raju adalah restrukturisasi
 kognitif, yaitu respons seseorang
 terhadap stressor menggunakan sarana
 proses kognitif atau pemikiran.
 Disimpulkan dari kutipan “Dikatakannya
 lagi, pikiran Raju sangat tertekan ketika ia
 berusaha memahami istilah-istilah
 terdakwa, sidang, jaksa, berkas dan
 sebagainya.”
PEMBAHASAN
          Dari kutipan kasus “Tim bertemu Raju di
 Rumah Sakit Pertamina, Pangkalan Brandan,
 tempat Raju dirawat karena terserang demam
 panas dan radang tenggorokan.” dapat diketahui
 bahwa Raju mengalami stres yang berdampak
 fisiologik. Dilihat dari dampak sosialnya yaitu
 pencapaian pribadi Raju menurun, sehingga
 berakibat pula menurunnya rasa kompeten &
 rasa sukses.
PEMBAHASAN
       Raju juga mengalami dampak pada
 perilaku yaitu manakala stress menjadi distress,
 prestasi belajar menurun dan sering terjadi
 tingkah laku yang tidak diterima oleh
 masyarakat.
       Keduanya dapat kita lihat dari kutipan
 kasus di atas “Disebutkan, Josestte, Raju bisa
 tidak berkembang kejiwaannya secara
 maksimal. Ia akan kesulitan meraih kesempatan
 dan mengembangkan intelektualitas dirinya.”
KESIMPULAN
1. Macam stres yang diderita oleh Raju adalah stres
   psikis/emosional, disebabkan oleh gangguan
   hubungan interpersonal dan sosial.
2. Faktor yang menimbulkan stres pada diri Raju
   adalah faktor lingkungan.
3. Stres yang dialami Raju dipengaruhi oleh faktor
   pikiran dia yaitu pemaknaan diri dan lingkungan.
KESIMPULAN
 4. Pendekatan yang dilakukan terhadap Raju
    adalah restrukturisasi kognitif, yaitu respons
    seseorang terhadap stressor menggunakan
    sarana proses kognitif atau pemikiran.
 5. Raju mengalami stres yang berdampak
    fisiologik, dampak sosialnya yaitu pencapaian
    pribadi Raju menurun, dan
    berdampakperilaku yaitu manakala stress
    menjadi distress, prestasi belajar menurun
    dan sering terjadi tingkah laku yang tidak
    diterima oleh masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Gunarya, dr.Arlina.2008.TOT Basic Study Skills, Angk
 V&VI Manajemen Stress.Makassar:Pusat Bimbingan &
 Konseling UNHAS 1


Hawari, Prof. Dr. Dr. H. Dadang.2008.Manajemen Stres
  Cemas dan Depresi.Jakarta:Universitas Indonesia


Charlesworth, Edward A. Ph.D dan Ronald G. Nathan,
  Ph.D.2006.Manajemen Stres dengan Tekinik
  Relaksasi.Abdi Tandur
DAFTAR PUSTAKA
Weiss, H. Donald.2008.BM Manajemen Stres.Edisi
 Revisi.Karisma


http://www.slideshare.net/DANIEL_DONI/modul-
   manajemen-stress-daniel-doni (diakses pada 19
   Oktober 2012)


http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_stres (diakses
   pada 22 Oktober 2012)
http://search.detik.com (diakses pada 22 Oktober 2012)
 TERIMA KASIH 
 From Group 10 to Mrs. Endang and my Class

More Related Content

What's hot

psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosial
Munna Hab
 
Kepribadian dan Pengembangan Diri
Kepribadian dan Pengembangan DiriKepribadian dan Pengembangan Diri
Kepribadian dan Pengembangan Diri
Neni Sholihat
 
Alat ukur lansia dimensi sosial
Alat ukur lansia dimensi sosialAlat ukur lansia dimensi sosial
Alat ukur lansia dimensi sosial
Erna Erna
 
Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutik
Yuli Thamrin
 
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Didik Nurkantoro
 

What's hot (20)

psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosial
 
Kesehatan mental
Kesehatan mentalKesehatan mental
Kesehatan mental
 
Manajemen Stres
Manajemen StresManajemen Stres
Manajemen Stres
 
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESIPSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
 
Kepribadian dan Pengembangan Diri
Kepribadian dan Pengembangan DiriKepribadian dan Pengembangan Diri
Kepribadian dan Pengembangan Diri
 
MANAJEMEN STRESS KERJA
MANAJEMEN STRESS KERJAMANAJEMEN STRESS KERJA
MANAJEMEN STRESS KERJA
 
Konsep Kebutuhan Harga Diri
Konsep Kebutuhan Harga DiriKonsep Kebutuhan Harga Diri
Konsep Kebutuhan Harga Diri
 
Kesehatan Mental Remaja.pptx
Kesehatan Mental Remaja.pptxKesehatan Mental Remaja.pptx
Kesehatan Mental Remaja.pptx
 
DISC.pptx
DISC.pptxDISC.pptx
DISC.pptx
 
Pengertian Stress dan Solusi Mengtasinya
Pengertian Stress dan Solusi MengtasinyaPengertian Stress dan Solusi Mengtasinya
Pengertian Stress dan Solusi Mengtasinya
 
Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow
 
Alat ukur lansia dimensi sosial
Alat ukur lansia dimensi sosialAlat ukur lansia dimensi sosial
Alat ukur lansia dimensi sosial
 
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi SosialSELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
 
Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutik
 
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
 
PPT Perkembangan Bayi 0-1 Tahun
PPT Perkembangan Bayi 0-1 Tahun PPT Perkembangan Bayi 0-1 Tahun
PPT Perkembangan Bayi 0-1 Tahun
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
PPT Komunikasi efektif
PPT Komunikasi efektifPPT Komunikasi efektif
PPT Komunikasi efektif
 
Ppt rasa nyaman dan nyeri
Ppt rasa nyaman dan nyeriPpt rasa nyaman dan nyeri
Ppt rasa nyaman dan nyeri
 
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
 

Similar to Manajemen stres

Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping
suher lambang
 
MENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI - 9 AGS 2022.pptx
MENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI  - 9 AGS 2022.pptxMENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI  - 9 AGS 2022.pptx
MENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI - 9 AGS 2022.pptx
ariefkurniawan307132
 
Psikologi modul 2 kb 2
Psikologi modul 2 kb 2Psikologi modul 2 kb 2
Psikologi modul 2 kb 2
Uwes Chaeruman
 
Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi
Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasiGangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi
Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi
sarah_siregar
 
Stres kerja dalam organisasi.
Stres kerja dalam organisasi.Stres kerja dalam organisasi.
Stres kerja dalam organisasi.
Nanda_khalisa
 
EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...
EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...
EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...
RosmanRangga
 

Similar to Manajemen stres (20)

Emosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan AdaptasiEmosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan Adaptasi
 
My Presentasi pendidikan Dalam keperawatan
My Presentasi pendidikan Dalam keperawatanMy Presentasi pendidikan Dalam keperawatan
My Presentasi pendidikan Dalam keperawatan
 
Emosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan AdaptasiEmosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan Adaptasi
 
Konsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiKonsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan Adaptasi
 
11. Stress dan Cara Mengatasinya.pptx
11. Stress dan Cara Mengatasinya.pptx11. Stress dan Cara Mengatasinya.pptx
11. Stress dan Cara Mengatasinya.pptx
 
3. Stress dan Cara Mengatasinya.pptx
3. Stress dan Cara Mengatasinya.pptx3. Stress dan Cara Mengatasinya.pptx
3. Stress dan Cara Mengatasinya.pptx
 
Stress Management _Materi Training "TIME & STRESS MANAGEMENT"
Stress Management  _Materi Training "TIME & STRESS MANAGEMENT"Stress Management  _Materi Training "TIME & STRESS MANAGEMENT"
Stress Management _Materi Training "TIME & STRESS MANAGEMENT"
 
Tugas psikologi faal
Tugas psikologi faalTugas psikologi faal
Tugas psikologi faal
 
Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping
 
Emosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan AdaptasiEmosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan Adaptasi
 
LAPORAN TUTORIAL KELOMPOK 5B JIWA.docx
LAPORAN TUTORIAL KELOMPOK 5B JIWA.docxLAPORAN TUTORIAL KELOMPOK 5B JIWA.docx
LAPORAN TUTORIAL KELOMPOK 5B JIWA.docx
 
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stres
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stresTingkah laku menyimpang dan manajemen stres
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stres
 
MENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI - 9 AGS 2022.pptx
MENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI  - 9 AGS 2022.pptxMENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI  - 9 AGS 2022.pptx
MENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI - 9 AGS 2022.pptx
 
Psikologi modul 2 kb 2
Psikologi modul 2 kb 2Psikologi modul 2 kb 2
Psikologi modul 2 kb 2
 
Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi
Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasiGangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi
Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi
 
Causes and Stages of Stress _Materi Training "TIME & STRESS MANAGEMENT"
Causes and Stages of Stress  _Materi Training "TIME & STRESS MANAGEMENT"Causes and Stages of Stress  _Materi Training "TIME & STRESS MANAGEMENT"
Causes and Stages of Stress _Materi Training "TIME & STRESS MANAGEMENT"
 
Stres kerja dalam organisasi.
Stres kerja dalam organisasi.Stres kerja dalam organisasi.
Stres kerja dalam organisasi.
 
ppt produktivitas fauzan azim.pptnwnsjskksk
ppt produktivitas fauzan azim.pptnwnsjskkskppt produktivitas fauzan azim.pptnwnsjskksk
ppt produktivitas fauzan azim.pptnwnsjskksk
 
EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...
EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...
EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...
 
Makalah Model Keperibadian Sehat
Makalah Model Keperibadian SehatMakalah Model Keperibadian Sehat
Makalah Model Keperibadian Sehat
 

More from POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA (6)

Forest Remidy
Forest RemidyForest Remidy
Forest Remidy
 
Geopolitik
GeopolitikGeopolitik
Geopolitik
 
Sistem yankes
Sistem yankesSistem yankes
Sistem yankes
 
Gizi seimbang, 4 sehat 5 sempurna
Gizi seimbang, 4 sehat 5 sempurnaGizi seimbang, 4 sehat 5 sempurna
Gizi seimbang, 4 sehat 5 sempurna
 
Hereditas
HereditasHereditas
Hereditas
 
Kasus critical thinking
Kasus critical thinkingKasus critical thinking
Kasus critical thinking
 

Recently uploaded

Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 

Manajemen stres

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 5. Presented by : 1. RIMA AMALIA HABIBA (37) 2. RIZKY FATATUL HUDA (38) 3. ROHMA DIYAH SUPRAPTI (39) 4. SANTI WIDYASTUTI (40) Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
  • 6. OUR MENU 2. 1. STUDY KONSEP KASUS 3. PEMBAHASAN
  • 7. DEFINISI STRESS  Menurut Charles D, Spielberger menyebutkan bahwa stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang, misalnya obyek- obyek dalam lingkungan atau suatu stimulus yang secara obyektif adalah berbahaya.  Stres juga biasa diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang.
  • 8. DEFINISI MANAJEMEN STRESS Kemampuan penggunaan sumber daya (manusia) secara efektif untuk mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang muncul karena tanggapan (respon)
  • 9. MACAM-MACAM STRESS 1.Stres fisik disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi atau rendah, suara amat bising, sinar yang terlalu terang, atau tersengat arus listrik. 2.Stres kimiawi disebabkan oleh asam-basa kuat, obat- obatan, zat beracun,hormone, atau gas. 3.Stres mikrobiologik disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit yang menimbulkan penyakit.
  • 10. 4. Stres fisiologik, disebabkan oleh gangguan struktur, fungsi jaringan, organ,atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak normal. 5. Stres proses pertumbuhan dan perkembangan, disebabkan oleh gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga tua. 6. Stres psikis/ emosional, disebabkan oleh gangguan hubungan interpersonal, sosial, budaya, atau keagamaan
  • 11. FAKTOR-FAKTOR STRESS 1. Faktor Lingkungan Keadaan lingkungan yang tidak menentu akan dapat menyebabkan pengaruh pembentukan struktur organisasi yang tidak sehat terhadap seseorang. 2. Faktor Organisasi Yang dapat menimbulkan stres di sini yaitu role demands, interpersonal demands, organizational structure dan organizational leadership
  • 12. 3. Faktor Individu Pada dasarnya, faktor yang terkait dalam hal ini muncul dari dalam keluarga, masalah ekonomi pribadi dan karakteristik pribadi dari keturunan.
  • 13. TAHAPAN-TAHAPAN STRESS 1. Stres tahap I Tahapan ini merupakan tahapan stres yang paling ringan dan biasanya disertai dengan perasaan-perasaan sebagai berikut: a) Semangat bekerja besar, berlebihan (over acting) b) Penglihatan “tajam” tidak sebagaimana biasanya c) Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasanya, namun tanpa disadari cadangan energi semakin menipis.
  • 14. 2. Stres tahap II Dalam tahapan ini dampak stres yang semula “menyenangkan” sebagaimana diuraikan pada tahap I di atas mulai menghilang, dan timbul keluhan-keluhan yang disebabkan karena cadangan energi yang tidak lagi cukup sepanjang 3. hari Tahap III Stres Apabila seseorang tetap memaksakan diri dalam pekerjaannya tanpa menghiraukan keluhan-keluhan pada stres tahap II, maka akan menunjukkan keluhan-keluhan yang semakin nyata dan mengganggu
  • 15. 4. Stres Tahap IV Adapun gejala stres tahap IV yaitu: a. Untuk bertahan sepanjang hari saja sudah terasa amat sulit b. Aktivitas pekerjaan menjadi membosankan dan terasa lebih sulit c. Ketidakmampuan berkegiatan rutin sehari-hari d. Gangguan pola tidur disertai mimpi-mimpi yang menegangkan e. Daya konsentrasi daya ingat menurun f. Timbul perasaan ketakutan dan kecemasan yang tidak dapat dijelaskan apa penyebabnya.
  • 16. 5. Stres Tahap V Bila keadaan berlanjut, seseorang akan jatuh pada tahap V, dengan tanda-tanda : a.Kelelahan fisik dan mental yang semakin mendalam (physical and psychological exhaustion) b.Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan ringan dan sederhana sehari-hari c. Gangguan sistem pencernaan semakin berat (gastrointestinal disorder) d.Timbul perasaan ketakutan, kecemasan semakin meningkat, mudah bingung dan panik.
  • 17. 6. Stres Tahap VI Tahapan klimaks, dimana seseorang mengalami serangan panik (panic attack) dan perasaan takut mati.
  • 18. LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN STRESS 1. Analisa masalah Mencari sumber masalah, dengan mengajukan berbagai pertanyaan pada diri sendiri 2. Menemukan inti masalah Menemukan masalah yang paling mendasar 3. Mencari jalan keluar Mencari alternatif penyelesaian masalah 4. Konsultatif Memutuskan untuk berbicara dengan orang lain yang bisa diajak bicara
  • 19. 5. Menata ulang kondisi hidup Implementasi dari tahap konsultatif yaitu bergerak atau mulai menata kembali segala sesuatunya. 6. Meditatif Menenangkan diri, mengajak kita untuk mundur, bisa dengan merenung, meditasi, relaksasi, atau melakukan ritual-ritual sesuai dengan agama yang dianut. 7. Evaluasi diri Merefleksikan kembali agar jika terjadi hal serupa bisa lebih siap dan sudah tau apa yang harus dilakukan, minimal mengantisipasi segala kemungkinan buruk yang akan terjadi.
  • 20. FUNGSI MANAJEMEN STRESS 1. Mengatur diri Belajar mengatur diri menjadi lebih baik dari persoalan yang dihadapi 2. Berpikir rasional Berpikir rasional berdasarkan fakta yang ada bukan perasaan semata 3. Menenangkan diri Ketika sudah bisa tenang maka emosi pun bisa dikendalikan.
  • 21. FUNGSI MANAJEMEN STRESS 4. Membantu mencari jalan keluar Hanya membantu mencari solusi atau jalan keluar. 5. Meningkatkan produktivitas Orang yang manajemen stresnya bagus biasanya ketika ditimpah masalah, produktivitanya akan naik. 6. Pematangan diri Semakin sering kita menghadapi dan bisa mengatasi masalah yang terjadi, semakin matang pula kualitas diri. Ciri-ciri orang yang manajemen stresnya baik: • Mampu mengendalikan emosi • Bisa menerima kenyataan • Positif thinking • Produktivitas meningkat
  • 22. CARA MENANGGULANGI STRESS 1. Primary prevention Merubah cara kita melakukan sesuatu. 2. Secondary prevention Exercise, diet, rekreasi, istirahat , meditasi, dst. 3. Tertiary prevention Strateginya kita menangani dampak stress yang terlanjur ada, kalau diperlukan meminta bantuan jaringan supportive (social-network) ataupun bantuan profesional.
  • 23. PENDEKATAN MENGATASI STRESS 1. Relaksasi Otot Pernafasan yang lambat dan dalam suatu usaha yang sadar untuk memulihkan ketegangan otot. 2. Biofeedback Dapat dilihat dari fungsi tubuh hingga tekanan tertentu yang di kendalikan secara sukarela atau sadar. 3. Meditasi Mengaktifkan suatu respons relaksasi dengan mengarahkan ulang pemikiran seseorang jauh dari dirinya sendiri. Respon relaksasi adalah kebalikan fisiologis dan psikologis dari respons stress berperang atau lari.
  • 24. PENDEKATAN MENGATASI STRESS 4. Restrukturisasi kognitif Respons seseorang terhadap stressor menggunakan sarana proses kognitif, atau pemikiran
  • 25. DAMPAK AKIBAT STRESS 1. Dampak Fisiologik Mudah masuk angin, mudah pening-pening, kejang otot (kram), dll. 2. Dampak Psikologik: a. Keletihan emosi, jenuh, dll b. Terjadi depersonalisasi c. Pencapaian pribadi yang bersangkutan menurun, sehingga menurun pula rasa kompeten & rasa sukses
  • 26. 3. Dampak Perilaku a. Manakala stress menjadi distress, prestasi belajar menurun dan sering terjadi tingkah laku yang tidak diterima oleh masyarakat. b. Level stress yang cukup tinggi berdampak negative pada kemampuan mengingat informasi, mengambil keputusan, mengambil langkah tepat. c. Mahasiswa yang ‘over-stressed’ ~ stress berat seringkali banyak membolos atau tidak aktif mengikuti kegiatan pembelajaran.
  • 27. OUR MENU 2. 1. STUDY KONSEP KASUS 3. PEMBAHASAN
  • 28. STUDY KASUS Pemeriksaan kejiwaan yang "Raju merasa dirinya jahat, dilakukan terhadap Raju (8), karena hakim berulang-ulang tersangka penganiayaan menyebutnya anak nakal. Itu yang sempat ditahan selama tetap jadi ingatannya. Dia juga 14 hari oleh Pengadilan tidak mau mengaji dan Negeri Stabat, Sumatera sekolah. Ini mungkin akibat Utara, menunjukkan, ketakutan stigma yang berbagai proses didengarnya dari teman-teman pemeriksaan dan sekolahnya," kata Josestte persidangan membuat Raju MR Tuappatinaja, kordinator trauma dan berpotensi tim evaluasi dari Competence mengalami post traumatic Psilogical Firm. stress disorder, gejala terhambatnya perkembangan mental dan sulitnya menggali potensi diri.
  • 29. STUDY KASUS Josestte yang berbicara Namun sebagaimana kepada wartawan, Senin umumnya anak-anak, secara (6/3/2006) di Medan, lebih psikologi Raju belum bisa lanjut menyatakan, memahami konsep, ide pemeriksaan tim psikolog abstrak yang dipertanyakan yang terdiri dari tiga psikolog hakim, jaksa dan itu dilaksanakan pada Sabtu pengacaranya. "Anak seusia (4/3/2006). Tim bertemu Raju Raju baru bisa memahami di Rumah Sakit Pertamina, konkret operasional. Dia Pangkalan Brandan, tempat hanya sanggup Raju dirawat karena menghubungkan secara terserang demam panas dan praktis satu kejadian dengan radang tenggorokan. Tim ini kejadian lainnya. selama empat jam berusaha meyakinkan Raju bahwa dia anak yang baik.
  • 30. STUDY KASUS Belum bisa memahami konsep, saya tidak bisa Ini karena Raju diperlakukan bayangkan kondisi dalam situasi yang tidak dia persidangan formil dengan mengerti. Dampak terburuk posisi Raju di tengah yang yang mungkin bisa dialami tidak mencerminkan Raju, bila rehabilitasi peradilan anak, wajar bila terhadapnya terlambat Raju berubah," kata Josestte. dilakukan atau tidak dilakukan Dikatakannya lagi, pikiran sama sekali, dia bisa Raju sangat tertekan ketika mengalami Post Traumatic ia berusaha memahami Stress Disorder atau gejala istilah-istilah terdakwa, terhambatnya perkembangan sidang, jaksa, berkas dan mental dan sulitnya menggali sebagainya. potensi diri. Dampaknya, ia bisa pusing tanpa ada sebab yang jelas.
  • 31. STUDY KASUS Disebutkan, Josestte, Raju bisa tidak berkembang Tidak sesulit anak yang kejiwaannya secara pemurung dan pendiam. maksimal. Ia akan kesulitan "Raju paling trauma dengan meraih kesempatan dan ruangan sidang dan sosok mengembangkan hakim dan polisi. Dia anak intelektualitas dirinya. yang punya jiwa sosial dan Kendati demikian, katanya empati yang tinggi, dia lagi, anak seperti Raju biasa memperhatikan memiliki kondisi kejiwaan teman-temannya," urainya. yang mudah untuk dipulihkan "Malah saat disidang karena Raju memang tipe sendirian di tengah anak ceria. kericuhan, yang ia khawatirkan bukan keselamatannya, malah orang tuanya," kata
  • 32. STUDY KASUS Seperti diketahui Raju Dalam perkembangan disidangkan di terakhir, pada Minggu Pengadilan Negeri (4/3/2006), keduanya Stabat di Kabupaten sudah berdamai. Langkat Sumatera Keluarga Raju dan Utara, karena kasus keluarga Armansyah perkelahian dengan dipertemukan Komisi Armasnyah, 14 tahun. Perlindungan Anak Dalam proses Indonesia (KPAI), diketuai persidangan dia sempat Giwo Rubianto Wiyogo, ditahan. Kasus ini termasuk Anton Medan, mendapatkan simpati pengasuh Pondok dari masyarakat karena Pesantren Terpadu At- penahanan itu dinilai Taibin. berlebihan.
  • 33. STUDY KASUS Mereka bertemu di Masjid Azizi, Desa Paluh Manis, Kec. Gebang, Langkat. Raju dan Armansyah pun berpelukan. Walau berdamai, namun persidangan tetap berlanjut. Pada Rabu (8/3/2006) lusa jaksa dijadwalkan membacakan tuntutan untuk Raju. (mar/)
  • 34. OUR MENU 2. 1. STUDY KONSEP KASUS 3. PEMBAHASAN
  • 35. PEMBAHASAN Kasus di atas mengungkapkan bahwa terdapat anak bernama Raju berusia 14 tahun mengalami trauma dan berpotensi mengalami post traumatic stress disorder, gejala terhambatnya perkembangan mental dan sulitnya menggali potensi diri. Terjadi pemeriksaan tim psikolog yang terdiri tiga psikolog yang melakukan pendekatan pada Raju.
  • 36. PEMBAHASAN Sesuai dengan konsep di atas macam stres yang diderita oleh Raju adalah stres psikis/ emosional, disebabkan oleh gangguan hubungan interpersonal dan social. Hal ini dapat dilihat dari kutipan kasus di atas, yaitu "Raju paling trauma dengan ruangan sidang dan sosok hakim dan polisi. Dia anak yang punya jiwa sosial dan empati yang tinggi, dia biasa memperhatikan teman-temannya," urainya. "Malah saat disidang sendirian di tengah kericuhan, yang ia khawatirkan bukan keselamatannya, malah orang tuanya," kata Josestte.”
  • 37. PEMBAHASAN Faktor yang menimbulkan stres pada diri Raju adalah faktor lingkungan. Terlihat dari kutipan pada bab 3 bahwa, "Raju merasa dirinya jahat, karena hakim berulang-ulang menyebutnya anak nakal. Itu tetap jadi ingatannya. Dia juga tidak mau mengaji dan sekolah. Ini mungkin akibat ketakutan stigma yang didengarnya dari teman-teman sekolahnya," kata Josestte MR Tuappatinaja, kordinator tim evaluasi dari Competence Psilogical Firm.”.
  • 38. PEMBAHASAN Dari hal ini juga dapat diartikan stres yang dialami Raju dipengaruhi oleh faktor pikiran dia yaitu pemaknaan diri dan lingkungan. Pikiran menginterpretasi dan menerjemahkan pengalaman perubahan dan menentukan kapan menekan tombol panik. Bagaimana Raju memberi makna/label pada pengalaman dan antisipasi ke depan, bisa membuat Raju relax atau stress.
  • 39. PEMBAHASAN Pendekatan yang dilakukan terhadap Raju adalah restrukturisasi kognitif, yaitu respons seseorang terhadap stressor menggunakan sarana proses kognitif atau pemikiran. Disimpulkan dari kutipan “Dikatakannya lagi, pikiran Raju sangat tertekan ketika ia berusaha memahami istilah-istilah terdakwa, sidang, jaksa, berkas dan sebagainya.”
  • 40. PEMBAHASAN Dari kutipan kasus “Tim bertemu Raju di Rumah Sakit Pertamina, Pangkalan Brandan, tempat Raju dirawat karena terserang demam panas dan radang tenggorokan.” dapat diketahui bahwa Raju mengalami stres yang berdampak fisiologik. Dilihat dari dampak sosialnya yaitu pencapaian pribadi Raju menurun, sehingga berakibat pula menurunnya rasa kompeten & rasa sukses.
  • 41. PEMBAHASAN Raju juga mengalami dampak pada perilaku yaitu manakala stress menjadi distress, prestasi belajar menurun dan sering terjadi tingkah laku yang tidak diterima oleh masyarakat. Keduanya dapat kita lihat dari kutipan kasus di atas “Disebutkan, Josestte, Raju bisa tidak berkembang kejiwaannya secara maksimal. Ia akan kesulitan meraih kesempatan dan mengembangkan intelektualitas dirinya.”
  • 42. KESIMPULAN 1. Macam stres yang diderita oleh Raju adalah stres psikis/emosional, disebabkan oleh gangguan hubungan interpersonal dan sosial. 2. Faktor yang menimbulkan stres pada diri Raju adalah faktor lingkungan. 3. Stres yang dialami Raju dipengaruhi oleh faktor pikiran dia yaitu pemaknaan diri dan lingkungan.
  • 43. KESIMPULAN 4. Pendekatan yang dilakukan terhadap Raju adalah restrukturisasi kognitif, yaitu respons seseorang terhadap stressor menggunakan sarana proses kognitif atau pemikiran. 5. Raju mengalami stres yang berdampak fisiologik, dampak sosialnya yaitu pencapaian pribadi Raju menurun, dan berdampakperilaku yaitu manakala stress menjadi distress, prestasi belajar menurun dan sering terjadi tingkah laku yang tidak diterima oleh masyarakat.
  • 44. DAFTAR PUSTAKA Gunarya, dr.Arlina.2008.TOT Basic Study Skills, Angk V&VI Manajemen Stress.Makassar:Pusat Bimbingan & Konseling UNHAS 1 Hawari, Prof. Dr. Dr. H. Dadang.2008.Manajemen Stres Cemas dan Depresi.Jakarta:Universitas Indonesia Charlesworth, Edward A. Ph.D dan Ronald G. Nathan, Ph.D.2006.Manajemen Stres dengan Tekinik Relaksasi.Abdi Tandur
  • 45. DAFTAR PUSTAKA Weiss, H. Donald.2008.BM Manajemen Stres.Edisi Revisi.Karisma http://www.slideshare.net/DANIEL_DONI/modul- manajemen-stress-daniel-doni (diakses pada 19 Oktober 2012) http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_stres (diakses pada 22 Oktober 2012) http://search.detik.com (diakses pada 22 Oktober 2012)
  • 46.  TERIMA KASIH  From Group 10 to Mrs. Endang and my Class

Editor's Notes

  1. e