SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI
INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP
PENURUNAN TINGKAT STRESS PADA
MAHASISWA
OLEH: RANGGA ADHITYA ROSMAN (218110071)
SEMINAR PSIKOLOGI ISLAM 3B
LATAR BELAKANG
KEHIDUPAN MANUSIA DI ZAMAN MODERN
Tiap manusia memiliki kehidupan yang begitu beragam jika dipandang dari
berbagai aspek, ditambah era globalisasi yang berperan penting dalam perubahan
pada tiap individu dari berbagai level. Shihab (2008) menjelaskan bahwa pada era
masa kini merupakan era kegelisahan, permasalahan kehidupan dapat terlihat dan
mampu dirasakan di manapun individu tersebut berada. Hal ini dikarenakan
timbulnya kebutuhan yang meningkat namun semakin minimnya tingkat kedamaian
yang terjadi. Dengan kondisi tersebut maka tidak heran bila perasaan tidak tenang
merupakan salah satu tolak ukur seseorang menjadi stres.
STRESS
Menurut Lazarus dan Folkman (Morgan, King, Weisz, &Schopler, 1989) stres adalah keadaan internal
yang dapat diakibatkan oleh tuntutan fisik dari tubuh (kondisi penyakit, latihan,dll) atau dikarenakan
kondisi lingkungan dan sosial yang diniliai potensial membahayakan, tidak terkendali, atau melebihi
kemampuan individu melakukan coping.Tuntutan-tuntutan yang berasal dari dalam diri maupun luar
diri individu yang dianggap sebagai suatu yang mengancam, membahayakan, dan menantang
kesejahteraan hidupnya akan menimbulkan perasaan tegang. Kejadian dan peristiwa yang dirasakan
sebagai suatu kondisi yang menekan dianggap sebagai sebuah stressor. Stressor adalah peristiwa atau
keadaan yang dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya atau menantang, sehingga menimbulkan
perasaan tegang atau stress (Sarafino, 2000)
BAHAYA STRESS
Stress yang berkelanjutan dapat berpotensi berdampak buruk pada keseharan fisik dan mental
seseorang. Individu yang terus mengalami stress biasanya akan mengalami penurunan fungsi fisik,
kognitif, dan afektif sehingga bisa menyebabkan munculnya penyakit yang lain. Dari segi kesehatan
mental sesorang yang mengalami stress berkepanjangan bisa menyebabkan terkena depresi,
kecemasan, dan sebagainya
ZIKIR SEBAGAI CARA PENANGANAN STRESS
kesehatan sekarang yang perlu diperhatikan bukan bukan hanya fisik tapi juga mental sebagai upaya
menanggulangi stress. Dilihat dari World Health Organization (Hawari, 2011) yang menyatakan
bahwa aspek agama (spiritual) merupakan salah satu unsur dari pengertian kesehatan seutuhnya. Pada
tahun 1947, WHO memberikan batasan sehat hanya dari 3 aspek, yaitu sehat dalam arti fisik
(organobiologik), sehat dalam arti mental (psikologik/psikiatrik) dan sehat dalam arti sosial. Pada
tahun 1984 batasan tersebut sudah ditambah dengan aspek agama (spiritual), yang oleh American
Psychiatric Association dikenal dengan rumusan “biopsycho-socio-spiritual”.
LANJUTAN
Dzikir i pandang dari sudut kesehatan jiwa, doa dan dzikir mengandung unsur psikoterapeutik yang
mendalam. Terapi psikoreligius tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan psikoterapi psikiatrik
karena dalam psikoterapeutik mengandung kekuatan spiritual atau kerohanian yang membangkitkan
rasa percaya diri dan rasa optimisme. Dua hal ini yang menjadi dasar bagi penyembuhan suatu
penyakit disamping obat-obatan dan tindakan medis lainnya (Hawari, 2011). Dilihat dari pengertian
ini, dapat dikatakan bahwa zikir dapat dijadikan sebuah metode alternatif yang baik untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memberikan ketenangan jiwa bagi siapapun yang sungguh-
sungguh melakukannya. Sehingga, apabila zikir dijadikan sebuah metode alternatif dalam menangani
sebuah permasalahan atau gangguan-gangguan jiwa, seperti kecemasan, stres, depresi, maupun
lainnya tentu hal ini merupakan Jawaban terbaik
LANJUTAN
Mahasiswa dengan berbagai peran dan tugasnya sangatlah rentan terhadap stres yang bisa timbul dari
berbagai sumber, beberapa penelitian dan pendapat para ahli di ataspun telah menjelaskan secara garis
besar tentang stres tersebut, terkhusus pada salah satu penelitian yang dilakukan Supradewi (2008)
dengan sebuah hasil yang menjelaskan bahwa afek negatif memiliki potensi yang besar terjadi pada
mahasiswa namun dengan sebuah intervensi berbasis ke Islaman yaitu zikir maka dapat menurunkan
afek negatif tersebut, dapat dikatakan bahwa zikir mampu dijadikan sebuah metode alternatif yang
baik untuk menangani stres dengan berlandaskan pendekatan psikologi yang berbasis Islam pada
mahasiswa. Adapun basis yang digunakan yaitu ayat suci Al-Qur’an, Allah menegaskan dalam
Qur’an Surat Ar-Ra’d ayat 28 yang artinya “mereka itu orang yang beriman, yang berhati
tenang karena selalu ingat kepada Allah. Ketahuilah, dengan dzikir kepada Allah hati menjadi
tenang”
RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang peneliti rangkum berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan
sebelumnya adalah bagaimana pengaruh berzikir terhadap penurunan tingkat stress pada mahasiswa?
TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan penelitian ini adalah, untuk mengetahui
pengaruh berzikir sebagai intervensi alternatif terhadap penurunan tingkat stress pada mahasiswa.
MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang diharapkan dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
• Hasil Penelitian ini di lakukan dengan harapan agar dapat berkontribusi menyumbangkan ilmu untuk mengembangkan kajian ilmu
psikologi khususnya psikologi Islam dan psikologi klinis dan diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca
makalah ini.
a. Manfaat Praktis
• Penelitian diharapkan dapat menjadi solusi terhadap penurunan tingkat stress pada mahasiswa dan dengan dilakukannya penelitian ini
diharapkan dapat berkontribusi dalam pemahaman lebih mendalam akan pengaruh berzikir terahadap penurunan tingkat stress pada
mahasiswa sehingga dapat muncul berbagai upaya pencegahan dan dapat menurunkan jumlah kasus stress pada mahasiswa saat di
implementasikan di masyarakat.
TINJAUAN TEORITIS
DEFENISI STRESS
Niam (dalam Nevid dkk, 2002) mengatakan bahwa istilah stress dalam psikologi menunjukkan suatu
tekanan atau tuntutan yang dialami individu atau organisme agar ia beradaptasi atau menyesuaikan
diri. selain itu adapun Saputri & Sugiharto (dalam Miramis, 2009) mengatakan bahwa stres yaitu
segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri yang dapat mengganggu keseimbangan kita dan bila
kita tidak mampu mengatasinya dengan baik, maka akan muncul gangguan pada badan ataupun jiwa
kita.
JENIS-JENIS STRESS
Tekanan yang dihadapi seseorang tidak hanya menimbulkan stress yang negatif, akan tetapi bisa juga
menjadi stress yang positif. Agus M (1994) mengatakan bahwa stres terbagi menjadi 2 jenis yaitu:
a. Stres positif ,Merupakan stres yang mengacu kepada adanya ketegan gan normal pada individu untuk
meelakukan segala sesuatu yang menyenangkan, merangsang, menggairahkan dan menggetarkan. Stres
positif bekerja untuk meningkatkan kinerja seseorang. Stres positif dapat membuat seseorang untuk
memnghasilkan suatu karya yang kreatif dan menjadi produktif. Respon stres yang seperti ini dapat
membuat seseorang lebih siap dan waspada untuk menghadapi permasalahhan yang akan muncul.
b. Stres negative, Merupakan stres yang dapat membuat seseorang menjadi bosan, jenuh, pusing, bahkan
frustasi serta tidak menghasilkan sesuatu yang berguna.
ASPEK-ASPEK STRESS
Oktavia dkk (dalam Sarafino & Smith, 2014) mengatakan bahwa mahasiswa yang sedang mengalami stres dapat
dilihat dari beberapa aspek, yaitu:
a. Aspek Fisiologis, Reaksi fisik yang dapat timbul karena stres yakni sulit bernafas, sering buang air kecil, merasa
lemas, kerongkongan terasa kering, mual, gemetar, keringat dingin, pusing, dan jantung berdetak kencang.
b. Aspek Psikologis, Aspek psikologis terdiri menjadi beberapa bagian, yaitu:
1) Psikologi Emosi, Yaitu gejala psikologis yang akan dirasakan ketika individu sedang mengalami stres. Adapun gejala
yang muncul seperti depresi, gugup, sedih, perasaan bersalah yang berlebihan, cemas, mudah tersinggung, mudah
marah, dan gelisah.
LANJUTAN
1) Psikologis Kognitif, Merupakan gangguan pada fungsi berpikir, seperti khawatir tentang sesuatu
masa depan yang belum pasti terjadi, berupa perasaan terancam, membayangkan sesuatu yang
menakutkan, sulit berkomunikasi, khawatir akan hal yang tidak penting, takut penilaian buruk,
sulit berkonsentrasi, mudah lupa, tidak mampu membuat keputusan.
2) Psikologis Perilaku, Gangguan perilaku yang muncul akibat stres seperti, bolos kuliah, mengurung
diri di kamar, menunda-nunda mengerjakan tugas kuliah, takut bertemu dosen, ketidakmampuan
untuk bersosialisasi, gangguan dalam hubungan interpersonal dan peran sosial.
TINGKATAN STRESS
Rasmun, 2004) mengatakan bahwa stres terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu stres ringan, stres sedang
dan stres berat. Stres ringan merupakan stres yang tidak merusak aspek fisiologis seseorang. Stres
ringan pada dasarnya terjadi pada setiap orang seperti lupa, ketiduran, kemacetan. Biasanya, stres
ringan hanya terjadi dalam beberapa menit atau beberapa jam. Selain itu, stres sedang terjadi lebih
lama yakni dari beberapa jam hingga beberapa hari dan stres berat merupakan stres yang berlangsung
beberapa minggu sampai beberapa tahun.
FAKTOR PENYEBAB STRESS
(Sudarya dkk., 2014) mengatakan bahwa faktor- faktor penyebab stres dapat berupa pengaruh internal
seperti kondisi tubuh/fisik dan konflik pribadi, maupun pengaruh eksternal seperti keluarga yang
kurang harmonis, orang tua yang otoriter, masalah ekonomi, dan lingkungan masyarakat. Selain itu,
adapun Sutjiato dkk (dalam Heiman & Kariv, 2005) mengatakan bahwa penyebab dari stres dapat
dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Adapun faktor internal yang berasal dari dalam
diri individu mahasiswa sendiri misalnya kondisi fisik, motivasi, dan tipe kepribadian dari mahasiswa
itu sendiri. Faktor eksternal biasanya berasal dari luar individu seperti keluarga, pekerjaan, fasilitas
lingkungan, dosen dan lain-lain.
CARA MENGATASI STRESS
Salah satu cara yang efektif untuk menurunkan tingkat stress adalah dengan melakukan berbagai
aktivitas spiritual seperti berzikir (Azmarina, 2015). Berdasarkan penelitian oleh Lulu (2002)
menyebutkan saat zikir telah menembus seluruh bagian tubuh bahkan ke setiap sel-sel dari tubuh itu
sendiri. Hal ini akan berpengaruh terhadap tubuh (fisik) dengan merasakan getaran rasa yang lemas
dan menembus serta menelusupnya zikir ke seluruh tubuh. Pada saat inilah tubuh manusia merasakan
relaksasi atau pengendoran saraf sehingga ketegangan-ketegangan jiwa (stres) akibat dari tidak
terpenuhinya kebutuhan baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani akan terkurang bahkan
bisa saja hilang sama sekali.
DEFENISI ZIKIR
Menurut bahasa, kata “dzikir” berasal dari bahasa Arab yaitu Yazkuruzakara-tazkara yang
mengandung arti menyebut, mengucap, menuturkan. Menurut Al-Habsyi dzikir mengandung arti
menceritakan, memuji dan mengingat. Adapun Abu Bakar mendifinisikan dzikir sebagai suatu ucapan,
atau ingatan yang mempersucikan Allah dan membersihkan-Nya dari sifat-sifat yang tidak layak
untuk-Nya, selanjut memuji dengan puji-pujian dan sanjungansanjungan dengan sifat-sifat sempurna,
sifat-sifat yang menujukan kebesaran.
MANFAAT BERZIKIR
Menurut Ibnu Qayyim, dalam bukunya Dr. H.M. Hamdani Rasyid (2009) berikut adalah hikmah dan
manfaat yang terdapat dalam berdzikir di antaranya adalah:
a) Memperkuat iman menjadi wasilah untuk meraih husnul khatimah. Dzikir kepada Allah yang
dilakukan oleh orang-orang yang beriman secara terus menurus (mudawamah) dapat
memperkuatkan iman dan memperteguh tauhid sehingga menghunjam ke dalam lubuk hati dan
menyebar keseluruh tubuh.
b) Mendorong manusia untuk menjadi orang-orang yang bertakwa, tunduk dan patuh kepada Allah
SWT.
LANJUTAN
a) Mendekatkan diri kepada Allah SWT, karena dzikir merupakan ekspresi dari rasa cinta kepada-Nya. Jika lidah
seseorang senantiasa menyebut nama Allah, maka hal itu merupakan pertanda bahwa hatinya benar-benar cinta
kepada-Nya kareana sesorang yang mencintai sesuatu pasti akan banyak menyebutnya.
b) Menjadi sarana untuk mencapai khusyu‟ dalam shalat. Menurut Imam Fahruddin al-Razi, shalat yang khusyu‟ adalah;
Shalat yang disertai dengan kesadaran batin, patuh dan merendahkan diri di hadapan Allah SWT Dzat Yang Maha
Agung.
c) Mencegah perbuatan keji dan mungkar. Karena dzikir dapat membuahkan cahaya yang menyinari qalbu sehingga
qalbu akan menolak segala sesuatu yang batil.
d) Menjaga sarana untuk memperoleh ketenangan jiwa. Salah satu tujuan hidup manusia yang paling utama adalah
meraih kebahagiaan dan ketenangan serta menghindari kesedihan dan memperoleh ketenagan jiwa.
DINAMIKA PENGARUH ZIKIR TERHADAP
PENURUNAN STRESS
Berzikir merupakan sebuah aktivitas spiritual yang memiliki banyak manfaat salah satunya yaitu baik pada
kesehatan mental seseorang khusunya mahasiswa, remaja, dan lansia. Supradewi (2008) dengan sebuah hasil
yang menjelaskan bahwa afek negatif memiliki potensi yang besar terjadi pada mahasiswa namun dengan
sebuah intervensi berbasis keIslaman yaitu zikir maka dapat menurunkan afek negatif tersebut, dapat
dikatakan bahwa zikir mampu dijadikan sebuah metode alternatif yang baik untuk menangani stres dengan
berlandaskan pendekatan psikologi yang berbasis Islam pada mahasiswa. Penelitian lainnya yang dilakukan
oleh Lulu (2002) menyebutkan saat zikir telah menembus seluruh bagian tubuh bahkan ke setiap sel-sel dari
tubuh itu sendiri. Hal ini akan berpengaruh terhadap tubuh (fisik) dengan merasakan getaran rasa yang lemas
dan menembus serta menelusupnya zikir ke seluruh tubuh. Pada saat inilah tubuh manusia merasakan
relaksasi atau pengendoran saraf sehingga ketegangan-ketegangan jiwa (stres) akibat dari tidak terpenuhinya
kebutuhan baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani akan terkurang bahkan bisa saja hilang sama
sekali.
HIPOTESISI PENELITIAN
Berikut ini adalah hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian sebagai berikut:
• Ha: Ada pengaruh berzikir terhadap penurunan tingkat stress pada mahasiswa.
• Ho: Tidak ada pengaruh berzikir terhadap penurunan tingkat stress pada mahasiswa.
METODE PENELITIAN
IDENTIFIKASI VARIABEL
Variabel penelitian ialah suatu atribut, sifat atau nilai dari orang seseuatu yang diukur oleh peneliti
dan objek atau pun kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Oleh sebab itu peneliti telah menetapkan dua
variabel dalam penelitian. Variabel –variabel tersebut adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas (X): Zikir
2. Variabel terikat (Y): Stress
SUBJEK PENELITIAN
Responden dalam penelitian ini adalah 8 mahasiswa Magister Profesi Psikologi. Terdiri dari 4 orang
kelompo ekperimen dan 4 orang kelompok kontrol.
DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan penelitian quasi-eksperiment. Desain yang digunakan adalah control group
design with pre-test and post-test yaitu desain eksperimen yang menggunakan dua kelompok yang terdiri
dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Akan dilakukannya pengukuran terhadap dua kelompok
tersebut sebelum dan sesudahnya diberikan perlakuan pelatihan terapi zikir. Kelompok yang diberikan
perlakuan terapi zikir adalah kelompok eksperimen, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan. Ketika
perlakuan, kelompok kontrol diberikan tempat berbeda dari kelompok eksperimen dan diberikan kebebasan
untuk melakukan aktivitas yang diinginkan, sedangkan kelompok eksperimen diberikan terapi zikir. Efek
perlakuan terhadap variabel penurunan stres akan diuji dengan membandingkan skor penurunan stres pada
saat sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) diberikannya pelatihan. Subjek yang memiliki skor tinggi
menandakan bahwa responden memiliki tingkat penurunan stres yang tinggi, sedangkan responden yang
memiliki skor rendah menandakan bahwa subjek belum mampu menurunkan tingkat stres yang dialami.
PENYUSUNAN INSTRUMEN
Skala yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala modifikasi yang dikembangkan oleh
Lovinbond dan Lovinbond (dalam Crawford & Henry, 2003) yaitu depression, anxiety, stress scale
dengan reliabel total sebesar 0. 97 dan untuk spesifik stres reliabel sebesar 0. 93 (Crawford & Henry,
2003). Skala ini terdiri dari empat alternatif jawaban yakni: sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju
(TS), dan sangat tidak setuju (STS).
INTERVENSI PENELITIAN
Terapi zikir dalam penelitian ini dilaksanakan pada satu hari penuh dimana terdiri dari 2 sesi yaitu sesi
pertama adalah relaksasi dan sesi kedua adalah terapi dzikir. Sesi pertama adalah relaksasi dimana hal ini
bertujuan agar subjek mampu merileksasikan diri sebelum diberikan terapi dzikir. Pada sesi ini, relaksasi
dipimpin langsung oleh peneliti yang memiliki pengalaman di bidang tersebut. Kegiatan relaksasi ini
menggunakan musik instrumen yang pelan yang bertujuan untuk membuat subjek lebih rileks agar lebih
mudah mendapatkan arahan, hal ini digunakan hanya sebagai media tambahan serta bukan bagian pokok
dalam pemberian intervensi, kemudian dengan sambal mengikuti arahan dari tutor atau yang memberikan
arahan atau sugesti dengan mengikuti tiap langkah dari arahannya. Sebelum melaksanakannya maka
dijelaskan terlebih dahulu aturan main dalam pemberian terapi ini, setelah menjelaskan aturannya maka
subjek diminta untuk memejamkan matanya sambil mengikuti arahan yang diberikan, Pada arahan tersebut,
responden di arahkan untuk mengingat masalah masing-masing.
LANJUTAN
Sesi kedua adalah terapi dzikir. Terapi dzikir yang diberikan bertujuan agar subjek mampu
menurunkan stress yang dialami. Terapi dzikir ini dilakukan dengan berfokus pada penggunaan
kalimat-kalimat zikir sebagai basis intervensi keislamannya untuk menenangkan diri seperti
astagfirullah, subhanallah, alhamdulillah, Allahuakbar. Setelah itu barulah subjek disugesti untuk
berfokus pada penyelesaian masalah dan membuang semua beban yang ada dengan memunculkan
harapanharapan yang ingin mereka capai. Secara keseluruhan, intervensi dalam penelitian ini
berlangsung sekitar 30-40 menit.
METODE ANALISI DATA
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah paired sample T test dimana bertujuan
untuk melihat perbedaan nilai dari dua data kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Analisis
paired sample T test digunakan ketika data menyebar secara normal (Sari dan Wardani, 2015).
KERANGKA PENELITIAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL PENELITIAN
Hasil uji asumsi normalitas di atas menggunakan kolmogorov- Smirnov
bahwa nilai yang diperoleh sebelum dan sesudah diberikannya perlakuan
memiliki nilai yang normal, dimana nilai sebelum adanya perlakuan
memiliki nilai p sebesar 0,200. Artinya, sebaran data stres sebelum
perlakuan adalah normal karena nilai p diatas 0,05. Dan setelah
perlakuan memiliki nilai p sebesar 0,200. Artinya, sebaran data stres
setelah perlakuan adalah normal karena nilai p diatas 0,05. Setelah
dilakukannya uji asumsi normalitas, barulah peneliti melakukan uji
hipotesis yang dilakukan menggunakan paired sample t-test. Berdasarkan
hasil analisis menggunakan paired samples t-test ditemukan bahwa nilai
p sebesar 0. 066 nilai p value > 0,05 (95%) dan nilai t sebesar 2. 242. Hal
ini menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan stress sebelum dan
sesudah diberikan pelatihan dzikir. Sedangkan nilai Mean adalah 5. 286
yang bernilai positif. Artinya terjadi kecenderungan penurunan stres
sesudah perlakuan. Rata-rata penurunannya adalah 5. 286.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pretest dan posttest pada sampel yang menunjukkan bahwa mahasiswa magister
profesi psikologi baik kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan maupun kelompok eksperimen
yang telah diberi perlakuan, tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat penurunan stres dalam
mengerjakan tugas-tugas akademiknya. Hal ini tidak berarti bahwa zikir tidak memiliki manfaat
namun ini dapat juga dipengaruhi oleh responden maupun peneliti dalam mengikuti atau
melaksanakan terapi relaksasi zikir, sehingga membuat hipotesis menjadi ditolak atau tidak memiliki
pengaruh.
Creswell (2016) memaparkan bahwa ada sejumlah ancaman terhadap validitas penelitian yang
berfokus pada hasil atau kesimpulan penelitian yaitu ancaman validitas internal, ancaman validitas
eksternal, dan ancaman kesimpulan statistik. Namun salah satu ancaman yang cukup mendekati
penelitian ini adalah validitas internal, yaitu dapat berupa prosedur eksperimentasi, treatment, atau
pengalaman dari para partisipan yang mengancam kemampuan peneliti untuk menarik kesimpulan
yang tepat dari data penelitian.
LANJUTAN
Adapun salah satu jenis ancamannya adalah pengujian (testing), yaitu para partisipan sudah terbiasa
dengan hasil akhir pengujian sehingga mereka bisa merencanakan atas respons-respons tersebut jika
ada pengujian selanjutnya. Jenis ancaman lainnya adalah difusi treatment, yaitu para partisipan dalam
kelompok control dan eksperimen saling berkomunikasi, komunikasi ini bisa cukup mempengaruhi
skor akhir kedua kelompok tersebut. Sukses atau tidaknya mahasiswa dalam menjalani pendidikan
selama di perkuliahan tergantung pada beberapa faktor. Mahasiswa diharapkan memiliki semangat
optimisme ketika mengerjakan segala bentuk tugas akademik dan harapan besar untuk mencapai
sukses yang optimal.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh zikir yang
signifikan terhadap penurunan tingkat stress pada mahasiswa magister psikologi Yogyakarta dengan
nilai p sebesar 0. 066 nilai p value > 0,05 (95%) dan nilai t sebesar 2. 242. Sehingga hipotesis
penelitian ha ditolak dan ho diterima. hal ini disebabkan karena adanya berbagai faktor dalam
penelitian ini yang membuat hipotesis di tolak yaitu tidak adanya pengaruh terapi zikir terhadap
kelompok yang diberikan intervensi dan yang tidak diberikan intervensi, pengaruh ini dapat
disebabkan oleh penggunaan metode intervensi yang belum maksimal dan kesiapan respon. Jika
dibandingkan dengan beberapa penelitian terdahulu terkait dengan terapi zikir, pelatihan zikir atau
semcamnya maka ada perbedaan terhadap kelompok yang diberi intervensi dan kelompok yang tidak
diberi intervensi.
SARAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti memberikan saran kepada peneliti selanjutnya
untuk lebih ketat dalam penerapan metode yang telah dirancang sebelumnya untuk meminimalisir
penyimpangan yang dapat mempengaurhi hasil penelitian dan lebih mempersiapkan responden
dengan memperhatikan kondisi fisik maupun mental responden agar lebih siap dalam menerima
proses intervensi yang akan diberikan. Jika penelitian memiliki tema yang sama maka responden
dapat merasakan adanya penurunan stress terhadap dirinya.

More Related Content

Similar to EFEKTIVITAS BERDZIKIR

Stres dan Keselamatan Kerja
Stres dan Keselamatan KerjaStres dan Keselamatan Kerja
Stres dan Keselamatan KerjaLunahasyim
 
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stres
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stresTingkah laku menyimpang dan manajemen stres
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stresBengkulu Univercity
 
Stress Kerja (Kelompok 8)
Stress Kerja (Kelompok 8)Stress Kerja (Kelompok 8)
Stress Kerja (Kelompok 8)Fani Nurlaila
 
Makalah manajemen konflik dan stres
Makalah manajemen konflik dan stresMakalah manajemen konflik dan stres
Makalah manajemen konflik dan stresjuniska efendi
 
27950610 kesehatan-jiwa
27950610 kesehatan-jiwa27950610 kesehatan-jiwa
27950610 kesehatan-jiwaGita Zaeni
 
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansiStres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansifhia alisya
 
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansiStres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansifhia alisya
 
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptxPsikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptxnaianaia3
 
Psikologi Industri dan Organisasi (3))-1.pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3))-1.pptxPsikologi Industri dan Organisasi (3))-1.pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3))-1.pptxkurniaazalia
 
Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan OrganisasiPsikologi Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan Organisasiyayantikaa
 
Psikologi Industri dan Organisasi .pptx
Psikologi Industri dan Organisasi .pptxPsikologi Industri dan Organisasi .pptx
Psikologi Industri dan Organisasi .pptxsabrinajulia185
 
Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan Organisasi Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan Organisasi april982992
 
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptxPsikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptxdwicempaka0904
 
ISU DEPRESI PRESENTATION.pptx
ISU DEPRESI PRESENTATION.pptxISU DEPRESI PRESENTATION.pptx
ISU DEPRESI PRESENTATION.pptxtexdilee
 
Tekanan emosi guru
Tekanan emosi guruTekanan emosi guru
Tekanan emosi gururarakatsukie
 

Similar to EFEKTIVITAS BERDZIKIR (20)

Stres dan Keselamatan Kerja
Stres dan Keselamatan KerjaStres dan Keselamatan Kerja
Stres dan Keselamatan Kerja
 
11. Manajemen Stress.pptx
11. Manajemen Stress.pptx11. Manajemen Stress.pptx
11. Manajemen Stress.pptx
 
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stres
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stresTingkah laku menyimpang dan manajemen stres
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stres
 
Stress Kerja (Kelompok 8)
Stress Kerja (Kelompok 8)Stress Kerja (Kelompok 8)
Stress Kerja (Kelompok 8)
 
Tugas psikologi faal
Tugas psikologi faalTugas psikologi faal
Tugas psikologi faal
 
Makalah manajemen konflik dan stres
Makalah manajemen konflik dan stresMakalah manajemen konflik dan stres
Makalah manajemen konflik dan stres
 
Guru & stress
Guru & stressGuru & stress
Guru & stress
 
27950610 kesehatan-jiwa
27950610 kesehatan-jiwa27950610 kesehatan-jiwa
27950610 kesehatan-jiwa
 
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansiStres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
 
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansiStres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
Stres pekerjaan kelompok 7 akuntansi
 
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptxPsikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
 
Psikologi Industri dan Organisasi (3))-1.pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3))-1.pptxPsikologi Industri dan Organisasi (3))-1.pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3))-1.pptx
 
Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan OrganisasiPsikologi Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan Organisasi
 
Psikologi Industri dan Organisasi .pptx
Psikologi Industri dan Organisasi .pptxPsikologi Industri dan Organisasi .pptx
Psikologi Industri dan Organisasi .pptx
 
Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan Organisasi Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan Organisasi
 
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptxPsikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
Psikologi Industri dan Organisasi (3)).pptx
 
ISU DEPRESI PRESENTATION.pptx
ISU DEPRESI PRESENTATION.pptxISU DEPRESI PRESENTATION.pptx
ISU DEPRESI PRESENTATION.pptx
 
Stres Kerja
Stres KerjaStres Kerja
Stres Kerja
 
Tekanan emosi guru
Tekanan emosi guruTekanan emosi guru
Tekanan emosi guru
 
Manajemen stres
Manajemen stresManajemen stres
Manajemen stres
 

EFEKTIVITAS BERDZIKIR

  • 1. EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRESS PADA MAHASISWA OLEH: RANGGA ADHITYA ROSMAN (218110071) SEMINAR PSIKOLOGI ISLAM 3B
  • 3. KEHIDUPAN MANUSIA DI ZAMAN MODERN Tiap manusia memiliki kehidupan yang begitu beragam jika dipandang dari berbagai aspek, ditambah era globalisasi yang berperan penting dalam perubahan pada tiap individu dari berbagai level. Shihab (2008) menjelaskan bahwa pada era masa kini merupakan era kegelisahan, permasalahan kehidupan dapat terlihat dan mampu dirasakan di manapun individu tersebut berada. Hal ini dikarenakan timbulnya kebutuhan yang meningkat namun semakin minimnya tingkat kedamaian yang terjadi. Dengan kondisi tersebut maka tidak heran bila perasaan tidak tenang merupakan salah satu tolak ukur seseorang menjadi stres.
  • 4. STRESS Menurut Lazarus dan Folkman (Morgan, King, Weisz, &Schopler, 1989) stres adalah keadaan internal yang dapat diakibatkan oleh tuntutan fisik dari tubuh (kondisi penyakit, latihan,dll) atau dikarenakan kondisi lingkungan dan sosial yang diniliai potensial membahayakan, tidak terkendali, atau melebihi kemampuan individu melakukan coping.Tuntutan-tuntutan yang berasal dari dalam diri maupun luar diri individu yang dianggap sebagai suatu yang mengancam, membahayakan, dan menantang kesejahteraan hidupnya akan menimbulkan perasaan tegang. Kejadian dan peristiwa yang dirasakan sebagai suatu kondisi yang menekan dianggap sebagai sebuah stressor. Stressor adalah peristiwa atau keadaan yang dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya atau menantang, sehingga menimbulkan perasaan tegang atau stress (Sarafino, 2000)
  • 5. BAHAYA STRESS Stress yang berkelanjutan dapat berpotensi berdampak buruk pada keseharan fisik dan mental seseorang. Individu yang terus mengalami stress biasanya akan mengalami penurunan fungsi fisik, kognitif, dan afektif sehingga bisa menyebabkan munculnya penyakit yang lain. Dari segi kesehatan mental sesorang yang mengalami stress berkepanjangan bisa menyebabkan terkena depresi, kecemasan, dan sebagainya
  • 6. ZIKIR SEBAGAI CARA PENANGANAN STRESS kesehatan sekarang yang perlu diperhatikan bukan bukan hanya fisik tapi juga mental sebagai upaya menanggulangi stress. Dilihat dari World Health Organization (Hawari, 2011) yang menyatakan bahwa aspek agama (spiritual) merupakan salah satu unsur dari pengertian kesehatan seutuhnya. Pada tahun 1947, WHO memberikan batasan sehat hanya dari 3 aspek, yaitu sehat dalam arti fisik (organobiologik), sehat dalam arti mental (psikologik/psikiatrik) dan sehat dalam arti sosial. Pada tahun 1984 batasan tersebut sudah ditambah dengan aspek agama (spiritual), yang oleh American Psychiatric Association dikenal dengan rumusan “biopsycho-socio-spiritual”.
  • 7. LANJUTAN Dzikir i pandang dari sudut kesehatan jiwa, doa dan dzikir mengandung unsur psikoterapeutik yang mendalam. Terapi psikoreligius tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan psikoterapi psikiatrik karena dalam psikoterapeutik mengandung kekuatan spiritual atau kerohanian yang membangkitkan rasa percaya diri dan rasa optimisme. Dua hal ini yang menjadi dasar bagi penyembuhan suatu penyakit disamping obat-obatan dan tindakan medis lainnya (Hawari, 2011). Dilihat dari pengertian ini, dapat dikatakan bahwa zikir dapat dijadikan sebuah metode alternatif yang baik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memberikan ketenangan jiwa bagi siapapun yang sungguh- sungguh melakukannya. Sehingga, apabila zikir dijadikan sebuah metode alternatif dalam menangani sebuah permasalahan atau gangguan-gangguan jiwa, seperti kecemasan, stres, depresi, maupun lainnya tentu hal ini merupakan Jawaban terbaik
  • 8. LANJUTAN Mahasiswa dengan berbagai peran dan tugasnya sangatlah rentan terhadap stres yang bisa timbul dari berbagai sumber, beberapa penelitian dan pendapat para ahli di ataspun telah menjelaskan secara garis besar tentang stres tersebut, terkhusus pada salah satu penelitian yang dilakukan Supradewi (2008) dengan sebuah hasil yang menjelaskan bahwa afek negatif memiliki potensi yang besar terjadi pada mahasiswa namun dengan sebuah intervensi berbasis ke Islaman yaitu zikir maka dapat menurunkan afek negatif tersebut, dapat dikatakan bahwa zikir mampu dijadikan sebuah metode alternatif yang baik untuk menangani stres dengan berlandaskan pendekatan psikologi yang berbasis Islam pada mahasiswa. Adapun basis yang digunakan yaitu ayat suci Al-Qur’an, Allah menegaskan dalam Qur’an Surat Ar-Ra’d ayat 28 yang artinya “mereka itu orang yang beriman, yang berhati tenang karena selalu ingat kepada Allah. Ketahuilah, dengan dzikir kepada Allah hati menjadi tenang”
  • 9. RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah yang peneliti rangkum berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya adalah bagaimana pengaruh berzikir terhadap penurunan tingkat stress pada mahasiswa?
  • 10. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan penelitian ini adalah, untuk mengetahui pengaruh berzikir sebagai intervensi alternatif terhadap penurunan tingkat stress pada mahasiswa.
  • 11. MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat yang diharapkan dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Manfaat Teoritis • Hasil Penelitian ini di lakukan dengan harapan agar dapat berkontribusi menyumbangkan ilmu untuk mengembangkan kajian ilmu psikologi khususnya psikologi Islam dan psikologi klinis dan diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca makalah ini. a. Manfaat Praktis • Penelitian diharapkan dapat menjadi solusi terhadap penurunan tingkat stress pada mahasiswa dan dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam pemahaman lebih mendalam akan pengaruh berzikir terahadap penurunan tingkat stress pada mahasiswa sehingga dapat muncul berbagai upaya pencegahan dan dapat menurunkan jumlah kasus stress pada mahasiswa saat di implementasikan di masyarakat.
  • 13. DEFENISI STRESS Niam (dalam Nevid dkk, 2002) mengatakan bahwa istilah stress dalam psikologi menunjukkan suatu tekanan atau tuntutan yang dialami individu atau organisme agar ia beradaptasi atau menyesuaikan diri. selain itu adapun Saputri & Sugiharto (dalam Miramis, 2009) mengatakan bahwa stres yaitu segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri yang dapat mengganggu keseimbangan kita dan bila kita tidak mampu mengatasinya dengan baik, maka akan muncul gangguan pada badan ataupun jiwa kita.
  • 14. JENIS-JENIS STRESS Tekanan yang dihadapi seseorang tidak hanya menimbulkan stress yang negatif, akan tetapi bisa juga menjadi stress yang positif. Agus M (1994) mengatakan bahwa stres terbagi menjadi 2 jenis yaitu: a. Stres positif ,Merupakan stres yang mengacu kepada adanya ketegan gan normal pada individu untuk meelakukan segala sesuatu yang menyenangkan, merangsang, menggairahkan dan menggetarkan. Stres positif bekerja untuk meningkatkan kinerja seseorang. Stres positif dapat membuat seseorang untuk memnghasilkan suatu karya yang kreatif dan menjadi produktif. Respon stres yang seperti ini dapat membuat seseorang lebih siap dan waspada untuk menghadapi permasalahhan yang akan muncul. b. Stres negative, Merupakan stres yang dapat membuat seseorang menjadi bosan, jenuh, pusing, bahkan frustasi serta tidak menghasilkan sesuatu yang berguna.
  • 15. ASPEK-ASPEK STRESS Oktavia dkk (dalam Sarafino & Smith, 2014) mengatakan bahwa mahasiswa yang sedang mengalami stres dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu: a. Aspek Fisiologis, Reaksi fisik yang dapat timbul karena stres yakni sulit bernafas, sering buang air kecil, merasa lemas, kerongkongan terasa kering, mual, gemetar, keringat dingin, pusing, dan jantung berdetak kencang. b. Aspek Psikologis, Aspek psikologis terdiri menjadi beberapa bagian, yaitu: 1) Psikologi Emosi, Yaitu gejala psikologis yang akan dirasakan ketika individu sedang mengalami stres. Adapun gejala yang muncul seperti depresi, gugup, sedih, perasaan bersalah yang berlebihan, cemas, mudah tersinggung, mudah marah, dan gelisah.
  • 16. LANJUTAN 1) Psikologis Kognitif, Merupakan gangguan pada fungsi berpikir, seperti khawatir tentang sesuatu masa depan yang belum pasti terjadi, berupa perasaan terancam, membayangkan sesuatu yang menakutkan, sulit berkomunikasi, khawatir akan hal yang tidak penting, takut penilaian buruk, sulit berkonsentrasi, mudah lupa, tidak mampu membuat keputusan. 2) Psikologis Perilaku, Gangguan perilaku yang muncul akibat stres seperti, bolos kuliah, mengurung diri di kamar, menunda-nunda mengerjakan tugas kuliah, takut bertemu dosen, ketidakmampuan untuk bersosialisasi, gangguan dalam hubungan interpersonal dan peran sosial.
  • 17. TINGKATAN STRESS Rasmun, 2004) mengatakan bahwa stres terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu stres ringan, stres sedang dan stres berat. Stres ringan merupakan stres yang tidak merusak aspek fisiologis seseorang. Stres ringan pada dasarnya terjadi pada setiap orang seperti lupa, ketiduran, kemacetan. Biasanya, stres ringan hanya terjadi dalam beberapa menit atau beberapa jam. Selain itu, stres sedang terjadi lebih lama yakni dari beberapa jam hingga beberapa hari dan stres berat merupakan stres yang berlangsung beberapa minggu sampai beberapa tahun.
  • 18. FAKTOR PENYEBAB STRESS (Sudarya dkk., 2014) mengatakan bahwa faktor- faktor penyebab stres dapat berupa pengaruh internal seperti kondisi tubuh/fisik dan konflik pribadi, maupun pengaruh eksternal seperti keluarga yang kurang harmonis, orang tua yang otoriter, masalah ekonomi, dan lingkungan masyarakat. Selain itu, adapun Sutjiato dkk (dalam Heiman & Kariv, 2005) mengatakan bahwa penyebab dari stres dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Adapun faktor internal yang berasal dari dalam diri individu mahasiswa sendiri misalnya kondisi fisik, motivasi, dan tipe kepribadian dari mahasiswa itu sendiri. Faktor eksternal biasanya berasal dari luar individu seperti keluarga, pekerjaan, fasilitas lingkungan, dosen dan lain-lain.
  • 19. CARA MENGATASI STRESS Salah satu cara yang efektif untuk menurunkan tingkat stress adalah dengan melakukan berbagai aktivitas spiritual seperti berzikir (Azmarina, 2015). Berdasarkan penelitian oleh Lulu (2002) menyebutkan saat zikir telah menembus seluruh bagian tubuh bahkan ke setiap sel-sel dari tubuh itu sendiri. Hal ini akan berpengaruh terhadap tubuh (fisik) dengan merasakan getaran rasa yang lemas dan menembus serta menelusupnya zikir ke seluruh tubuh. Pada saat inilah tubuh manusia merasakan relaksasi atau pengendoran saraf sehingga ketegangan-ketegangan jiwa (stres) akibat dari tidak terpenuhinya kebutuhan baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani akan terkurang bahkan bisa saja hilang sama sekali.
  • 20. DEFENISI ZIKIR Menurut bahasa, kata “dzikir” berasal dari bahasa Arab yaitu Yazkuruzakara-tazkara yang mengandung arti menyebut, mengucap, menuturkan. Menurut Al-Habsyi dzikir mengandung arti menceritakan, memuji dan mengingat. Adapun Abu Bakar mendifinisikan dzikir sebagai suatu ucapan, atau ingatan yang mempersucikan Allah dan membersihkan-Nya dari sifat-sifat yang tidak layak untuk-Nya, selanjut memuji dengan puji-pujian dan sanjungansanjungan dengan sifat-sifat sempurna, sifat-sifat yang menujukan kebesaran.
  • 21. MANFAAT BERZIKIR Menurut Ibnu Qayyim, dalam bukunya Dr. H.M. Hamdani Rasyid (2009) berikut adalah hikmah dan manfaat yang terdapat dalam berdzikir di antaranya adalah: a) Memperkuat iman menjadi wasilah untuk meraih husnul khatimah. Dzikir kepada Allah yang dilakukan oleh orang-orang yang beriman secara terus menurus (mudawamah) dapat memperkuatkan iman dan memperteguh tauhid sehingga menghunjam ke dalam lubuk hati dan menyebar keseluruh tubuh. b) Mendorong manusia untuk menjadi orang-orang yang bertakwa, tunduk dan patuh kepada Allah SWT.
  • 22. LANJUTAN a) Mendekatkan diri kepada Allah SWT, karena dzikir merupakan ekspresi dari rasa cinta kepada-Nya. Jika lidah seseorang senantiasa menyebut nama Allah, maka hal itu merupakan pertanda bahwa hatinya benar-benar cinta kepada-Nya kareana sesorang yang mencintai sesuatu pasti akan banyak menyebutnya. b) Menjadi sarana untuk mencapai khusyu‟ dalam shalat. Menurut Imam Fahruddin al-Razi, shalat yang khusyu‟ adalah; Shalat yang disertai dengan kesadaran batin, patuh dan merendahkan diri di hadapan Allah SWT Dzat Yang Maha Agung. c) Mencegah perbuatan keji dan mungkar. Karena dzikir dapat membuahkan cahaya yang menyinari qalbu sehingga qalbu akan menolak segala sesuatu yang batil. d) Menjaga sarana untuk memperoleh ketenangan jiwa. Salah satu tujuan hidup manusia yang paling utama adalah meraih kebahagiaan dan ketenangan serta menghindari kesedihan dan memperoleh ketenagan jiwa.
  • 23. DINAMIKA PENGARUH ZIKIR TERHADAP PENURUNAN STRESS Berzikir merupakan sebuah aktivitas spiritual yang memiliki banyak manfaat salah satunya yaitu baik pada kesehatan mental seseorang khusunya mahasiswa, remaja, dan lansia. Supradewi (2008) dengan sebuah hasil yang menjelaskan bahwa afek negatif memiliki potensi yang besar terjadi pada mahasiswa namun dengan sebuah intervensi berbasis keIslaman yaitu zikir maka dapat menurunkan afek negatif tersebut, dapat dikatakan bahwa zikir mampu dijadikan sebuah metode alternatif yang baik untuk menangani stres dengan berlandaskan pendekatan psikologi yang berbasis Islam pada mahasiswa. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Lulu (2002) menyebutkan saat zikir telah menembus seluruh bagian tubuh bahkan ke setiap sel-sel dari tubuh itu sendiri. Hal ini akan berpengaruh terhadap tubuh (fisik) dengan merasakan getaran rasa yang lemas dan menembus serta menelusupnya zikir ke seluruh tubuh. Pada saat inilah tubuh manusia merasakan relaksasi atau pengendoran saraf sehingga ketegangan-ketegangan jiwa (stres) akibat dari tidak terpenuhinya kebutuhan baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani akan terkurang bahkan bisa saja hilang sama sekali.
  • 24. HIPOTESISI PENELITIAN Berikut ini adalah hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian sebagai berikut: • Ha: Ada pengaruh berzikir terhadap penurunan tingkat stress pada mahasiswa. • Ho: Tidak ada pengaruh berzikir terhadap penurunan tingkat stress pada mahasiswa.
  • 26. IDENTIFIKASI VARIABEL Variabel penelitian ialah suatu atribut, sifat atau nilai dari orang seseuatu yang diukur oleh peneliti dan objek atau pun kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Oleh sebab itu peneliti telah menetapkan dua variabel dalam penelitian. Variabel –variabel tersebut adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas (X): Zikir 2. Variabel terikat (Y): Stress
  • 27. SUBJEK PENELITIAN Responden dalam penelitian ini adalah 8 mahasiswa Magister Profesi Psikologi. Terdiri dari 4 orang kelompo ekperimen dan 4 orang kelompok kontrol.
  • 28. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian quasi-eksperiment. Desain yang digunakan adalah control group design with pre-test and post-test yaitu desain eksperimen yang menggunakan dua kelompok yang terdiri dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Akan dilakukannya pengukuran terhadap dua kelompok tersebut sebelum dan sesudahnya diberikan perlakuan pelatihan terapi zikir. Kelompok yang diberikan perlakuan terapi zikir adalah kelompok eksperimen, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan. Ketika perlakuan, kelompok kontrol diberikan tempat berbeda dari kelompok eksperimen dan diberikan kebebasan untuk melakukan aktivitas yang diinginkan, sedangkan kelompok eksperimen diberikan terapi zikir. Efek perlakuan terhadap variabel penurunan stres akan diuji dengan membandingkan skor penurunan stres pada saat sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) diberikannya pelatihan. Subjek yang memiliki skor tinggi menandakan bahwa responden memiliki tingkat penurunan stres yang tinggi, sedangkan responden yang memiliki skor rendah menandakan bahwa subjek belum mampu menurunkan tingkat stres yang dialami.
  • 29. PENYUSUNAN INSTRUMEN Skala yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala modifikasi yang dikembangkan oleh Lovinbond dan Lovinbond (dalam Crawford & Henry, 2003) yaitu depression, anxiety, stress scale dengan reliabel total sebesar 0. 97 dan untuk spesifik stres reliabel sebesar 0. 93 (Crawford & Henry, 2003). Skala ini terdiri dari empat alternatif jawaban yakni: sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).
  • 30. INTERVENSI PENELITIAN Terapi zikir dalam penelitian ini dilaksanakan pada satu hari penuh dimana terdiri dari 2 sesi yaitu sesi pertama adalah relaksasi dan sesi kedua adalah terapi dzikir. Sesi pertama adalah relaksasi dimana hal ini bertujuan agar subjek mampu merileksasikan diri sebelum diberikan terapi dzikir. Pada sesi ini, relaksasi dipimpin langsung oleh peneliti yang memiliki pengalaman di bidang tersebut. Kegiatan relaksasi ini menggunakan musik instrumen yang pelan yang bertujuan untuk membuat subjek lebih rileks agar lebih mudah mendapatkan arahan, hal ini digunakan hanya sebagai media tambahan serta bukan bagian pokok dalam pemberian intervensi, kemudian dengan sambal mengikuti arahan dari tutor atau yang memberikan arahan atau sugesti dengan mengikuti tiap langkah dari arahannya. Sebelum melaksanakannya maka dijelaskan terlebih dahulu aturan main dalam pemberian terapi ini, setelah menjelaskan aturannya maka subjek diminta untuk memejamkan matanya sambil mengikuti arahan yang diberikan, Pada arahan tersebut, responden di arahkan untuk mengingat masalah masing-masing.
  • 31. LANJUTAN Sesi kedua adalah terapi dzikir. Terapi dzikir yang diberikan bertujuan agar subjek mampu menurunkan stress yang dialami. Terapi dzikir ini dilakukan dengan berfokus pada penggunaan kalimat-kalimat zikir sebagai basis intervensi keislamannya untuk menenangkan diri seperti astagfirullah, subhanallah, alhamdulillah, Allahuakbar. Setelah itu barulah subjek disugesti untuk berfokus pada penyelesaian masalah dan membuang semua beban yang ada dengan memunculkan harapanharapan yang ingin mereka capai. Secara keseluruhan, intervensi dalam penelitian ini berlangsung sekitar 30-40 menit.
  • 32. METODE ANALISI DATA Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah paired sample T test dimana bertujuan untuk melihat perbedaan nilai dari dua data kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Analisis paired sample T test digunakan ketika data menyebar secara normal (Sari dan Wardani, 2015).
  • 35. HASIL PENELITIAN Hasil uji asumsi normalitas di atas menggunakan kolmogorov- Smirnov bahwa nilai yang diperoleh sebelum dan sesudah diberikannya perlakuan memiliki nilai yang normal, dimana nilai sebelum adanya perlakuan memiliki nilai p sebesar 0,200. Artinya, sebaran data stres sebelum perlakuan adalah normal karena nilai p diatas 0,05. Dan setelah perlakuan memiliki nilai p sebesar 0,200. Artinya, sebaran data stres setelah perlakuan adalah normal karena nilai p diatas 0,05. Setelah dilakukannya uji asumsi normalitas, barulah peneliti melakukan uji hipotesis yang dilakukan menggunakan paired sample t-test. Berdasarkan hasil analisis menggunakan paired samples t-test ditemukan bahwa nilai p sebesar 0. 066 nilai p value > 0,05 (95%) dan nilai t sebesar 2. 242. Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan stress sebelum dan sesudah diberikan pelatihan dzikir. Sedangkan nilai Mean adalah 5. 286 yang bernilai positif. Artinya terjadi kecenderungan penurunan stres sesudah perlakuan. Rata-rata penurunannya adalah 5. 286.
  • 36. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pretest dan posttest pada sampel yang menunjukkan bahwa mahasiswa magister profesi psikologi baik kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan maupun kelompok eksperimen yang telah diberi perlakuan, tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat penurunan stres dalam mengerjakan tugas-tugas akademiknya. Hal ini tidak berarti bahwa zikir tidak memiliki manfaat namun ini dapat juga dipengaruhi oleh responden maupun peneliti dalam mengikuti atau melaksanakan terapi relaksasi zikir, sehingga membuat hipotesis menjadi ditolak atau tidak memiliki pengaruh.
  • 37. Creswell (2016) memaparkan bahwa ada sejumlah ancaman terhadap validitas penelitian yang berfokus pada hasil atau kesimpulan penelitian yaitu ancaman validitas internal, ancaman validitas eksternal, dan ancaman kesimpulan statistik. Namun salah satu ancaman yang cukup mendekati penelitian ini adalah validitas internal, yaitu dapat berupa prosedur eksperimentasi, treatment, atau pengalaman dari para partisipan yang mengancam kemampuan peneliti untuk menarik kesimpulan yang tepat dari data penelitian.
  • 38. LANJUTAN Adapun salah satu jenis ancamannya adalah pengujian (testing), yaitu para partisipan sudah terbiasa dengan hasil akhir pengujian sehingga mereka bisa merencanakan atas respons-respons tersebut jika ada pengujian selanjutnya. Jenis ancaman lainnya adalah difusi treatment, yaitu para partisipan dalam kelompok control dan eksperimen saling berkomunikasi, komunikasi ini bisa cukup mempengaruhi skor akhir kedua kelompok tersebut. Sukses atau tidaknya mahasiswa dalam menjalani pendidikan selama di perkuliahan tergantung pada beberapa faktor. Mahasiswa diharapkan memiliki semangat optimisme ketika mengerjakan segala bentuk tugas akademik dan harapan besar untuk mencapai sukses yang optimal.
  • 40. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh zikir yang signifikan terhadap penurunan tingkat stress pada mahasiswa magister psikologi Yogyakarta dengan nilai p sebesar 0. 066 nilai p value > 0,05 (95%) dan nilai t sebesar 2. 242. Sehingga hipotesis penelitian ha ditolak dan ho diterima. hal ini disebabkan karena adanya berbagai faktor dalam penelitian ini yang membuat hipotesis di tolak yaitu tidak adanya pengaruh terapi zikir terhadap kelompok yang diberikan intervensi dan yang tidak diberikan intervensi, pengaruh ini dapat disebabkan oleh penggunaan metode intervensi yang belum maksimal dan kesiapan respon. Jika dibandingkan dengan beberapa penelitian terdahulu terkait dengan terapi zikir, pelatihan zikir atau semcamnya maka ada perbedaan terhadap kelompok yang diberi intervensi dan kelompok yang tidak diberi intervensi.
  • 41. SARAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti memberikan saran kepada peneliti selanjutnya untuk lebih ketat dalam penerapan metode yang telah dirancang sebelumnya untuk meminimalisir penyimpangan yang dapat mempengaurhi hasil penelitian dan lebih mempersiapkan responden dengan memperhatikan kondisi fisik maupun mental responden agar lebih siap dalam menerima proses intervensi yang akan diberikan. Jika penelitian memiliki tema yang sama maka responden dapat merasakan adanya penurunan stress terhadap dirinya.