SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Statistika Kependidikan
“Korelasi Parsial”
Dosen Pengampu :
Dr. Violita, M.S.
Dr. Zulyusri, M.S.
Disusun Oleh:
1. Ahmad Rasyid Ridho Agus
2. Exlesia Silvi
3. Oksa Afdarina
4. Riska Ardianti
5. Yahdiyani
“Pengertian Korelasi Parsial”
Korelasi parsial (partial correlation) merupakan perluasan dari korelasi
sederhana atau korelasi pearson. Melibatkan lebih dari satu variabel bebas dan
satu variabel terikat. Variabel bebasnya terbagi atas dua penggunaan yaitu:
- satu variabel bebas sebagai variabel yang memiliki hubungan dengan variabel
terikat dan
- variabel bebas yang lainnya sebagai variabel kontrol dimana variabel ini diduga
mempengaruhi hubungan antara satu variabel bebas dan satu variabel terikat.
Dengan demikian, analisis korelasi parsial merupakan suatu metode yang
digunakan untuk mengidentifikasi kuat lemahnya hubungan antar variabel bebas
dan variabel terikat, dimana variabel bebas lainnya dikontrol atau dianggap
berpengaruh (Irianto, 2006).
Kegunaan Parsial
Korelasi parsial digunakan untuk mempelajari
hubungan murni antara sebuah variable bebas (X1)
dengan variable terikat (Y) dengan mengendalikan
atau mengontrol variable-variabel bebas yang lain
yaitu variable X2 dan X3 yang diduga
mempengaruhi hubungan antara variable X1
dengan Y.
“Analisis Korelasi Parsial”
Untuk menghitung koefisien korelasi dengan korelasi parsial,
dilakukan terlebih dahulu perhitungan korelasi tunggal, dengan
rumus sebagai berikut:
“Analisis Korelasi Parsial”
Untuk menghitung koefisien korelasi parsial dapat digunakan rumus
berikut:
Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan
interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut :
0,00 - 0,199 = sangat rendah
0,20 - 0,399 = rendah
0,40 - 0,599 = sedang
0,60 - 0,799 = kuat
0,80 - 1,000 = sangat kuat
Untuk menentukan keeratan hubungan / korelasi antar variabel tersebut, berikut ini
diberikan nilai-nilai dari KK sebagai patokan, (Hasan, 2008: 234).
1. KK = 0 tidak ada korelasi
2. 0 < KK ≤ 0,20 korelasi sangat rendah /
lemah sekali
3. 0,20 < KK ≤ 0,40 korelasi rendah / lemah tapi
pasti
4. 0,40 < KK ≤ 0,70 korelasi yang cukup berarti
5. 0,70 < KK ≤ 0,90 korelasi yang tinggi; kuat
6. 0,90 < KK ≤ 1,00 korelasi yang sangat tinggi;
kuat sekali, dapat
diandalkan.
7.KK = 1 korelasi sempurna.
.
Contoh :
Seorang mahasiswa bernama Andi melakukan penelitian dengan menggunakan alat
ukur skala. Andi ingin meneliti tentang hubungan antara kecerdasan dengan prestasi
belajar jika terdapat faktor tingkat stress pada siswa yang diduga mempengaruhi akan
dikendalikan. Dengan ini Andi membuat 2 variabel yaitu kecerdasan dan prestasi
belajar dan 1 variabel kontrol yaitu tingkat stress. Tiap-tiap variabel dibuat beberapa
butir pertanyaan dengan menggunakan skala Likert, yaitu angka 1 = Sangat tidak
setuju, 2 = Tidak setuju, 3 = Setuju dan 4 = Sangat Setuju. Setelah membagikan skala
kepada 12 responden didapatlah skor total item-item yaitu sebagai berikut:
Subje
k
Kecerda
san
Prestasi
Belajar
Tingkat
Stress
1 33 58 25
2 32 52 28
3 21 48 32
4 34 49 27
5 34 52 27
6 35 57 25
7 32 55 30
8 21 50 31
9 21 48 34
10 35 54 28
11 36 56 24
12 21 47 29
Tabel. Tabulasi Data (Data Fiktif)
“PERHITUNGAN MENGGUNAKAN SPSS”
Langkah-langkah pada program SPSS
Ø Masuk program SPSS
Ø Klik variable view pada SPSS data editor
Ø Pada kolom Name ketik x1, kolom Name pada baris
kedua ketik x2, kemudian kolom Name pada baris ketiga
ketik y.
Ø Pada kolom Decimals ganti menjadi 0 untuk semua
variabel
Ø Pada kolom Label, untuk kolom pada baris pertama ketik
Kecerdasan, untuk kolom pada baris kedua Tingkat Stress,
dan kolom pada baris ketiga ketik Prestasi Belajar.
Ø Untuk kolom-kolom lainnya boleh dihiraukan (isian
default)
Ø Buka data view pada SPSS data editor, maka didapat
kolom variabel x1, x2 dan y.
Ø Ketikkan data sesuai dengan variabelnya
Ø Klik Analyze - Correlate - Partial
Ø Klik variabel Kecerdasan dan masukkan ke kotak
Variables, kemudian klik variabel Prestasi Belajar dan
masukkan ke kotak yang sama (Variables). Klik variabel
Tingkat Stres dan masukkan ke kotak Controlling for
Ø Klik OK, maka hasil output yang didapat adalah sebagai
berikut:
Dari hasil analisis korelasi parsial (ry.x1x2) didapat korelasi antara kecerdasan
dengan prestasi belajar dimana tingkat stress dikendalikan (dibuat tetap) adalah
0,4356. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sedang atau tidak
terlalu kuat antara kecerdasan dengan prestasi belajar jika tingkat stress tetap.
Sedangkan arah hubungan adalah positif karena nilai r positif, artinya semakin
tinggi kecerdasan maka semakin meningkatkan prestasi belajar.
(Coefficient/ (D.F.) / 2-tailed
Significance)
“.” is printed if a coefficient
cannot t be computed
X1 Y
X1 1.0000 .4356
(0) (9)
P=. P=.181
Y .4356 1.0000
(9) (0)
P=.181 P=.
Uji signifikansi koefisien korelasi parsial digunakan untuk menguji apakah hubungan yang terjadi itu berlaku untuk populasi
(dapat digeneralisasi). Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
1. Menentukan Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan secara signifikan antara kecerdasan dengan prestasi belajar jika tingkat stress tetap
Ha : Ada hubungan secara signifikan antara kecerdasan dengan prestasi belajar jika tingkat stress tetap
2. Menentukan tingkat signifikansi
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi a = 5%. (uji dilakukan 2 sisi karena untuk
mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang signifikan, jika 1 sisi digunakan untuk mengetahui hubungan lebih kecil atau
lebih besar)
Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil risiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesa
yang benar sebanyak-banyaknya 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam
penelitian pendidikan)
3. Kriteria Pengujian
Berdasar probabilitas:
Ho diterima jika P value > 0,05
Ho ditolak jika P value < 0,05
4. Membandingkan probabilitas
Nilai P value (0,181 > 0,05) maka Ho diterima.
8. Kesimpulan
Oleh karena nilai P value (0,181 > 0,05) maka Ho diterima, artinya bahwa tidak ada hubungan secara signifikan antara
kecerdasan dengan prestasi belajar jika tingkat stress dibuat tetap. Hal ini dapat berarti terdapat hubungan yang tidak
signifikan, artinya hubungan tersebut tidak dapat berlaku untuk populasi yaitu seluruh siswa SMU Negeri 3 Malang, tetapi
hanya berlaku untuk sampel. Jadi dalam kasus ini dapat disimpulkan bahwa kecerdasan tidak berhubungan terhadap
prestasi belajar pada siswa SMU Negeri 3 malang.
Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Parsial (Uji t)
CONTOH 2
Sebuah penelitian dilakukan
untuk melihat hubungan antara
variabel lama kerja (X1), motivasi
kerja (X2), dan produktivitas kerja
karyawan (Y) di perusahaan “X”.
Data tersebut terdiri dari tujuh
karyawan, di mana skala
pengukuran data untuk masing-
masing variabel adalah kontinu
(numerik) serta proses pemilihan
sampelnya adalah acak. Data
terdistribusi sebagai berikut:
Hitung korelasi antara lama kerja (X1) dan
produktivitas karyawan (Y) apabila variabel
motivasi kerja sudah kita kontrol
Daerah kritis
Tolak H0 jika |tstat|>t(0.025;4) atau |tstat|>2.776
Keputusan : Tolak H0 karena 7.68>2.776
Kesimpulannya : Dengan signifikansi 5% dapat disimpulkan bahwa lama kerja
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
Korelasi parsial sebesar 0.8034, di mana nilai ini
mendekati 1. Sehingga bisa kita katakan bahwa
terdapat hubungan yang sangat kuat antar dua
variabel.
Daerah kritis
Tolak H0 jika |tstat|>t(0.025;4) atau |tstat|>2.776
Keputusan : Gagal Tolak H0 karena 2.7<2.776
Kesimpulannya : Dengan signifikansi 5% belum dapat dikatakan bahwa motivasi kerja
berpengaruh signifkan terhadap produktivitas kerja karyawan.
Perbedaan Analisis Korelasi Sederhana, Parsial, dan Berganda
Korelasi Sederhana Korelasi Parsial Korelasi Berganda
Analisis yang digunakan
untuk mengatur
hubungan antar satu
variabel bebas dan satu
variabel terikat.
Korelasi parsial digunakan
untuk mempelajari hubungan
murni antara sebuah variable
bebas (x)
dengan variable terikat (y)
dengan mengendalikan atau
mengontrol variable-variabel
bebas yang
lain yaitu variable X2 dan X3
yang diduga mempengaruhi
hubungan antara variable X1
dengan Y
Analisis yang
digunakan untuk
mengukur hubungan
antar 2 atau lebih
variabel bebas
dengan variabel
terikat.
THANK YOU
You can enter a subtitle here if you need it

More Related Content

What's hot

Uji Chi Square k-sampel.pdf
Uji Chi Square k-sampel.pdfUji Chi Square k-sampel.pdf
Uji Chi Square k-sampel.pdfAnaFNisa
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaArning Susilawati
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaDwi Mardianti
 
Teknik korelasi tata jenjang (rank order)
Teknik korelasi tata jenjang (rank order)Teknik korelasi tata jenjang (rank order)
Teknik korelasi tata jenjang (rank order)ariyana96
 
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSSPanduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSSMuliadin Forester
 
Analisa korelasi ganda
Analisa korelasi gandaAnalisa korelasi ganda
Analisa korelasi gandaFeri Chandra
 
uji chi square secara manual dan spss
 uji chi square secara manual dan spss   uji chi square secara manual dan spss
uji chi square secara manual dan spss Nur Kamri
 
[5] tabel kontingensi b xk dan uji chi square
[5] tabel kontingensi b xk dan uji chi square[5] tabel kontingensi b xk dan uji chi square
[5] tabel kontingensi b xk dan uji chi squareDarnah Andi Nohe
 
Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )Nur Sandy
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalAYU Hardiyanti
 
Rumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitasRumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitasMaya Umami
 
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhananur cendana sari
 

What's hot (20)

Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis KorelasiMinggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
 
Analisis korelasi
Analisis korelasiAnalisis korelasi
Analisis korelasi
 
Bab 7 anova
Bab 7 anovaBab 7 anova
Bab 7 anova
 
Presentasi uji manova
Presentasi uji manovaPresentasi uji manova
Presentasi uji manova
 
Uji Chi Square k-sampel.pdf
Uji Chi Square k-sampel.pdfUji Chi Square k-sampel.pdf
Uji Chi Square k-sampel.pdf
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana
 
Korelasi ganda
Korelasi gandaKorelasi ganda
Korelasi ganda
 
Analisis Regresi Liniear Sederhana
Analisis Regresi Liniear SederhanaAnalisis Regresi Liniear Sederhana
Analisis Regresi Liniear Sederhana
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana
 
Teknik korelasi tata jenjang (rank order)
Teknik korelasi tata jenjang (rank order)Teknik korelasi tata jenjang (rank order)
Teknik korelasi tata jenjang (rank order)
 
Pertemuan ke 14
Pertemuan ke  14Pertemuan ke  14
Pertemuan ke 14
 
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSSPanduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
 
Analisa korelasi ganda
Analisa korelasi gandaAnalisa korelasi ganda
Analisa korelasi ganda
 
uji chi square secara manual dan spss
 uji chi square secara manual dan spss   uji chi square secara manual dan spss
uji chi square secara manual dan spss
 
[5] tabel kontingensi b xk dan uji chi square
[5] tabel kontingensi b xk dan uji chi square[5] tabel kontingensi b xk dan uji chi square
[5] tabel kontingensi b xk dan uji chi square
 
Statistik parametrik
Statistik parametrikStatistik parametrik
Statistik parametrik
 
Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
 
Rumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitasRumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitas
 
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
 

Similar to KORELASI PARSIAL

Analisis korelasi sederhana
Analisis korelasi sederhanaAnalisis korelasi sederhana
Analisis korelasi sederhanaPuty Dewi
 
defrijon korelasi product moment.pptx
defrijon korelasi product moment.pptxdefrijon korelasi product moment.pptx
defrijon korelasi product moment.pptxDepriZon1
 
PPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptx
PPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptxPPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptx
PPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptxYulianaMargaretta
 
Analisis regresi linier berganda, nova asvio, hapzi ali, principal job commit...
Analisis regresi linier berganda, nova asvio, hapzi ali, principal job commit...Analisis regresi linier berganda, nova asvio, hapzi ali, principal job commit...
Analisis regresi linier berganda, nova asvio, hapzi ali, principal job commit...Nova Wawan
 
Presentasi Penelit Korelasi_Tugas Kuliah Metodologi Penelitian.ppt
Presentasi Penelit Korelasi_Tugas Kuliah Metodologi Penelitian.pptPresentasi Penelit Korelasi_Tugas Kuliah Metodologi Penelitian.ppt
Presentasi Penelit Korelasi_Tugas Kuliah Metodologi Penelitian.pptSunYono
 
AS P6 Regresi Berganda analisis Regresi Berganda .pptx
AS P6 Regresi Berganda analisis Regresi Berganda .pptxAS P6 Regresi Berganda analisis Regresi Berganda .pptx
AS P6 Regresi Berganda analisis Regresi Berganda .pptxgintoki12
 
Makalah korelasi sederhana
Makalah korelasi sederhanaMakalah korelasi sederhana
Makalah korelasi sederhanaLusi Kurnia
 
kuantitatif korelasi Muhammad ffPPT.pptx
kuantitatif korelasi Muhammad ffPPT.pptxkuantitatif korelasi Muhammad ffPPT.pptx
kuantitatif korelasi Muhammad ffPPT.pptxMuhammadHasan637368
 
Penelitian korelasi tugas
Penelitian korelasi tugasPenelitian korelasi tugas
Penelitian korelasi tugasandrialwit
 
Pengertian regresi.docx
Pengertian regresi.docxPengertian regresi.docx
Pengertian regresi.docxAngraArdana
 
Korelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhanaKorelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhanaDia Cahyawati
 
jenis rancangan penelitian
 jenis rancangan penelitian jenis rancangan penelitian
jenis rancangan penelitianRiska sasaka
 
Konsep Uji Korelasi.pptx
Konsep Uji Korelasi.pptxKonsep Uji Korelasi.pptx
Konsep Uji Korelasi.pptxRoronoaZorro7
 
Penelitian dan Statistik
Penelitian dan StatistikPenelitian dan Statistik
Penelitian dan StatistikOphyeDjamiManu
 

Similar to KORELASI PARSIAL (20)

Analisis korelasi sederhana
Analisis korelasi sederhanaAnalisis korelasi sederhana
Analisis korelasi sederhana
 
defrijon korelasi product moment.pptx
defrijon korelasi product moment.pptxdefrijon korelasi product moment.pptx
defrijon korelasi product moment.pptx
 
Korelasi Nurjanah
Korelasi NurjanahKorelasi Nurjanah
Korelasi Nurjanah
 
Pengertian Korelasi
Pengertian KorelasiPengertian Korelasi
Pengertian Korelasi
 
Nurwulan Korelasi
Nurwulan KorelasiNurwulan Korelasi
Nurwulan Korelasi
 
PPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptx
PPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptxPPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptx
PPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptx
 
Analisis korelasi dengan SPSS
Analisis korelasi dengan SPSSAnalisis korelasi dengan SPSS
Analisis korelasi dengan SPSS
 
Analisis regresi linier berganda, nova asvio, hapzi ali, principal job commit...
Analisis regresi linier berganda, nova asvio, hapzi ali, principal job commit...Analisis regresi linier berganda, nova asvio, hapzi ali, principal job commit...
Analisis regresi linier berganda, nova asvio, hapzi ali, principal job commit...
 
Presentasi Penelit Korelasi_Tugas Kuliah Metodologi Penelitian.ppt
Presentasi Penelit Korelasi_Tugas Kuliah Metodologi Penelitian.pptPresentasi Penelit Korelasi_Tugas Kuliah Metodologi Penelitian.ppt
Presentasi Penelit Korelasi_Tugas Kuliah Metodologi Penelitian.ppt
 
AS P6 Regresi Berganda analisis Regresi Berganda .pptx
AS P6 Regresi Berganda analisis Regresi Berganda .pptxAS P6 Regresi Berganda analisis Regresi Berganda .pptx
AS P6 Regresi Berganda analisis Regresi Berganda .pptx
 
Makalah korelasi sederhana
Makalah korelasi sederhanaMakalah korelasi sederhana
Makalah korelasi sederhana
 
kuantitatif korelasi Muhammad ffPPT.pptx
kuantitatif korelasi Muhammad ffPPT.pptxkuantitatif korelasi Muhammad ffPPT.pptx
kuantitatif korelasi Muhammad ffPPT.pptx
 
Penelitian korelasi tugas
Penelitian korelasi tugasPenelitian korelasi tugas
Penelitian korelasi tugas
 
Pengertian regresi.docx
Pengertian regresi.docxPengertian regresi.docx
Pengertian regresi.docx
 
Korelasi(13)
Korelasi(13)Korelasi(13)
Korelasi(13)
 
Korelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhanaKorelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhana
 
Korelasi.ppt
Korelasi.pptKorelasi.ppt
Korelasi.ppt
 
jenis rancangan penelitian
 jenis rancangan penelitian jenis rancangan penelitian
jenis rancangan penelitian
 
Konsep Uji Korelasi.pptx
Konsep Uji Korelasi.pptxKonsep Uji Korelasi.pptx
Konsep Uji Korelasi.pptx
 
Penelitian dan Statistik
Penelitian dan StatistikPenelitian dan Statistik
Penelitian dan Statistik
 

More from arisantomico

TRANSMISI BUDAYA & PERKEMBANGAN INSTITUSI PENDIDIKAN.pptx
TRANSMISI BUDAYA & PERKEMBANGAN INSTITUSI PENDIDIKAN.pptxTRANSMISI BUDAYA & PERKEMBANGAN INSTITUSI PENDIDIKAN.pptx
TRANSMISI BUDAYA & PERKEMBANGAN INSTITUSI PENDIDIKAN.pptxarisantomico
 
SEL PROKARIOTIK.pptx
SEL PROKARIOTIK.pptxSEL PROKARIOTIK.pptx
SEL PROKARIOTIK.pptxarisantomico
 
KUE TRADISIONAL KHAS JAMBI.pptx
KUE TRADISIONAL KHAS JAMBI.pptxKUE TRADISIONAL KHAS JAMBI.pptx
KUE TRADISIONAL KHAS JAMBI.pptxarisantomico
 
FOTOSINTESIS REAKSI KARBON.pptx
FOTOSINTESIS REAKSI KARBON.pptxFOTOSINTESIS REAKSI KARBON.pptx
FOTOSINTESIS REAKSI KARBON.pptxarisantomico
 
etnosains dalam biologi konservasi
etnosains dalam biologi konservasietnosains dalam biologi konservasi
etnosains dalam biologi konservasiarisantomico
 
Kajian Etnosains dalam Biologi Lingkungan
Kajian Etnosains dalam Biologi LingkunganKajian Etnosains dalam Biologi Lingkungan
Kajian Etnosains dalam Biologi Lingkunganarisantomico
 
DIFUSI INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
DIFUSI INOVASI PEMBELAJARAN.pptxDIFUSI INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
DIFUSI INOVASI PEMBELAJARAN.pptxarisantomico
 
MACAM-MACAM PENELITIAN PENDIDIKAN.pptx
MACAM-MACAM PENELITIAN PENDIDIKAN.pptxMACAM-MACAM PENELITIAN PENDIDIKAN.pptx
MACAM-MACAM PENELITIAN PENDIDIKAN.pptxarisantomico
 
EKOLOGI AKUATIK.pptx
EKOLOGI AKUATIK.pptxEKOLOGI AKUATIK.pptx
EKOLOGI AKUATIK.pptxarisantomico
 
PPT KROMOSOM BURUNG_RPS10_FIX.pptx
PPT KROMOSOM BURUNG_RPS10_FIX.pptxPPT KROMOSOM BURUNG_RPS10_FIX.pptx
PPT KROMOSOM BURUNG_RPS10_FIX.pptxarisantomico
 
UKURAN PENYEBARAN DATA.pptx
UKURAN PENYEBARAN DATA.pptxUKURAN PENYEBARAN DATA.pptx
UKURAN PENYEBARAN DATA.pptxarisantomico
 
Kromosom Drosophila spp.pptx
Kromosom Drosophila spp.pptxKromosom Drosophila spp.pptx
Kromosom Drosophila spp.pptxarisantomico
 
Kromosom Drosophila spp.pdf
Kromosom Drosophila spp.pdfKromosom Drosophila spp.pdf
Kromosom Drosophila spp.pdfarisantomico
 

More from arisantomico (14)

TRANSMISI BUDAYA & PERKEMBANGAN INSTITUSI PENDIDIKAN.pptx
TRANSMISI BUDAYA & PERKEMBANGAN INSTITUSI PENDIDIKAN.pptxTRANSMISI BUDAYA & PERKEMBANGAN INSTITUSI PENDIDIKAN.pptx
TRANSMISI BUDAYA & PERKEMBANGAN INSTITUSI PENDIDIKAN.pptx
 
SEL PROKARIOTIK.pptx
SEL PROKARIOTIK.pptxSEL PROKARIOTIK.pptx
SEL PROKARIOTIK.pptx
 
KUE TRADISIONAL KHAS JAMBI.pptx
KUE TRADISIONAL KHAS JAMBI.pptxKUE TRADISIONAL KHAS JAMBI.pptx
KUE TRADISIONAL KHAS JAMBI.pptx
 
FOTOSINTESIS REAKSI KARBON.pptx
FOTOSINTESIS REAKSI KARBON.pptxFOTOSINTESIS REAKSI KARBON.pptx
FOTOSINTESIS REAKSI KARBON.pptx
 
TES HASIL BELAJAR
TES HASIL BELAJARTES HASIL BELAJAR
TES HASIL BELAJAR
 
etnosains dalam biologi konservasi
etnosains dalam biologi konservasietnosains dalam biologi konservasi
etnosains dalam biologi konservasi
 
Kajian Etnosains dalam Biologi Lingkungan
Kajian Etnosains dalam Biologi LingkunganKajian Etnosains dalam Biologi Lingkungan
Kajian Etnosains dalam Biologi Lingkungan
 
DIFUSI INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
DIFUSI INOVASI PEMBELAJARAN.pptxDIFUSI INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
DIFUSI INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
 
MACAM-MACAM PENELITIAN PENDIDIKAN.pptx
MACAM-MACAM PENELITIAN PENDIDIKAN.pptxMACAM-MACAM PENELITIAN PENDIDIKAN.pptx
MACAM-MACAM PENELITIAN PENDIDIKAN.pptx
 
EKOLOGI AKUATIK.pptx
EKOLOGI AKUATIK.pptxEKOLOGI AKUATIK.pptx
EKOLOGI AKUATIK.pptx
 
PPT KROMOSOM BURUNG_RPS10_FIX.pptx
PPT KROMOSOM BURUNG_RPS10_FIX.pptxPPT KROMOSOM BURUNG_RPS10_FIX.pptx
PPT KROMOSOM BURUNG_RPS10_FIX.pptx
 
UKURAN PENYEBARAN DATA.pptx
UKURAN PENYEBARAN DATA.pptxUKURAN PENYEBARAN DATA.pptx
UKURAN PENYEBARAN DATA.pptx
 
Kromosom Drosophila spp.pptx
Kromosom Drosophila spp.pptxKromosom Drosophila spp.pptx
Kromosom Drosophila spp.pptx
 
Kromosom Drosophila spp.pdf
Kromosom Drosophila spp.pdfKromosom Drosophila spp.pdf
Kromosom Drosophila spp.pdf
 

Recently uploaded

MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 

Recently uploaded (7)

MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 

KORELASI PARSIAL

  • 1. Statistika Kependidikan “Korelasi Parsial” Dosen Pengampu : Dr. Violita, M.S. Dr. Zulyusri, M.S. Disusun Oleh: 1. Ahmad Rasyid Ridho Agus 2. Exlesia Silvi 3. Oksa Afdarina 4. Riska Ardianti 5. Yahdiyani
  • 2. “Pengertian Korelasi Parsial” Korelasi parsial (partial correlation) merupakan perluasan dari korelasi sederhana atau korelasi pearson. Melibatkan lebih dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebasnya terbagi atas dua penggunaan yaitu: - satu variabel bebas sebagai variabel yang memiliki hubungan dengan variabel terikat dan - variabel bebas yang lainnya sebagai variabel kontrol dimana variabel ini diduga mempengaruhi hubungan antara satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Dengan demikian, analisis korelasi parsial merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengidentifikasi kuat lemahnya hubungan antar variabel bebas dan variabel terikat, dimana variabel bebas lainnya dikontrol atau dianggap berpengaruh (Irianto, 2006).
  • 3. Kegunaan Parsial Korelasi parsial digunakan untuk mempelajari hubungan murni antara sebuah variable bebas (X1) dengan variable terikat (Y) dengan mengendalikan atau mengontrol variable-variabel bebas yang lain yaitu variable X2 dan X3 yang diduga mempengaruhi hubungan antara variable X1 dengan Y.
  • 4. “Analisis Korelasi Parsial” Untuk menghitung koefisien korelasi dengan korelasi parsial, dilakukan terlebih dahulu perhitungan korelasi tunggal, dengan rumus sebagai berikut:
  • 5. “Analisis Korelasi Parsial” Untuk menghitung koefisien korelasi parsial dapat digunakan rumus berikut:
  • 6. Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut : 0,00 - 0,199 = sangat rendah 0,20 - 0,399 = rendah 0,40 - 0,599 = sedang 0,60 - 0,799 = kuat 0,80 - 1,000 = sangat kuat
  • 7. Untuk menentukan keeratan hubungan / korelasi antar variabel tersebut, berikut ini diberikan nilai-nilai dari KK sebagai patokan, (Hasan, 2008: 234). 1. KK = 0 tidak ada korelasi 2. 0 < KK ≤ 0,20 korelasi sangat rendah / lemah sekali 3. 0,20 < KK ≤ 0,40 korelasi rendah / lemah tapi pasti 4. 0,40 < KK ≤ 0,70 korelasi yang cukup berarti 5. 0,70 < KK ≤ 0,90 korelasi yang tinggi; kuat 6. 0,90 < KK ≤ 1,00 korelasi yang sangat tinggi; kuat sekali, dapat diandalkan. 7.KK = 1 korelasi sempurna. .
  • 8. Contoh : Seorang mahasiswa bernama Andi melakukan penelitian dengan menggunakan alat ukur skala. Andi ingin meneliti tentang hubungan antara kecerdasan dengan prestasi belajar jika terdapat faktor tingkat stress pada siswa yang diduga mempengaruhi akan dikendalikan. Dengan ini Andi membuat 2 variabel yaitu kecerdasan dan prestasi belajar dan 1 variabel kontrol yaitu tingkat stress. Tiap-tiap variabel dibuat beberapa butir pertanyaan dengan menggunakan skala Likert, yaitu angka 1 = Sangat tidak setuju, 2 = Tidak setuju, 3 = Setuju dan 4 = Sangat Setuju. Setelah membagikan skala kepada 12 responden didapatlah skor total item-item yaitu sebagai berikut:
  • 9. Subje k Kecerda san Prestasi Belajar Tingkat Stress 1 33 58 25 2 32 52 28 3 21 48 32 4 34 49 27 5 34 52 27 6 35 57 25 7 32 55 30 8 21 50 31 9 21 48 34 10 35 54 28 11 36 56 24 12 21 47 29 Tabel. Tabulasi Data (Data Fiktif) “PERHITUNGAN MENGGUNAKAN SPSS” Langkah-langkah pada program SPSS Ø Masuk program SPSS Ø Klik variable view pada SPSS data editor Ø Pada kolom Name ketik x1, kolom Name pada baris kedua ketik x2, kemudian kolom Name pada baris ketiga ketik y. Ø Pada kolom Decimals ganti menjadi 0 untuk semua variabel Ø Pada kolom Label, untuk kolom pada baris pertama ketik Kecerdasan, untuk kolom pada baris kedua Tingkat Stress, dan kolom pada baris ketiga ketik Prestasi Belajar. Ø Untuk kolom-kolom lainnya boleh dihiraukan (isian default) Ø Buka data view pada SPSS data editor, maka didapat kolom variabel x1, x2 dan y. Ø Ketikkan data sesuai dengan variabelnya Ø Klik Analyze - Correlate - Partial Ø Klik variabel Kecerdasan dan masukkan ke kotak Variables, kemudian klik variabel Prestasi Belajar dan masukkan ke kotak yang sama (Variables). Klik variabel Tingkat Stres dan masukkan ke kotak Controlling for Ø Klik OK, maka hasil output yang didapat adalah sebagai berikut:
  • 10. Dari hasil analisis korelasi parsial (ry.x1x2) didapat korelasi antara kecerdasan dengan prestasi belajar dimana tingkat stress dikendalikan (dibuat tetap) adalah 0,4356. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sedang atau tidak terlalu kuat antara kecerdasan dengan prestasi belajar jika tingkat stress tetap. Sedangkan arah hubungan adalah positif karena nilai r positif, artinya semakin tinggi kecerdasan maka semakin meningkatkan prestasi belajar. (Coefficient/ (D.F.) / 2-tailed Significance) “.” is printed if a coefficient cannot t be computed X1 Y X1 1.0000 .4356 (0) (9) P=. P=.181 Y .4356 1.0000 (9) (0) P=.181 P=.
  • 11. Uji signifikansi koefisien korelasi parsial digunakan untuk menguji apakah hubungan yang terjadi itu berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasi). Langkah-langkah pengujian sebagai berikut: 1. Menentukan Hipotesis Ho : Tidak ada hubungan secara signifikan antara kecerdasan dengan prestasi belajar jika tingkat stress tetap Ha : Ada hubungan secara signifikan antara kecerdasan dengan prestasi belajar jika tingkat stress tetap 2. Menentukan tingkat signifikansi Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi a = 5%. (uji dilakukan 2 sisi karena untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang signifikan, jika 1 sisi digunakan untuk mengetahui hubungan lebih kecil atau lebih besar) Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil risiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesa yang benar sebanyak-banyaknya 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan) 3. Kriteria Pengujian Berdasar probabilitas: Ho diterima jika P value > 0,05 Ho ditolak jika P value < 0,05 4. Membandingkan probabilitas Nilai P value (0,181 > 0,05) maka Ho diterima. 8. Kesimpulan Oleh karena nilai P value (0,181 > 0,05) maka Ho diterima, artinya bahwa tidak ada hubungan secara signifikan antara kecerdasan dengan prestasi belajar jika tingkat stress dibuat tetap. Hal ini dapat berarti terdapat hubungan yang tidak signifikan, artinya hubungan tersebut tidak dapat berlaku untuk populasi yaitu seluruh siswa SMU Negeri 3 Malang, tetapi hanya berlaku untuk sampel. Jadi dalam kasus ini dapat disimpulkan bahwa kecerdasan tidak berhubungan terhadap prestasi belajar pada siswa SMU Negeri 3 malang. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Parsial (Uji t)
  • 12. CONTOH 2 Sebuah penelitian dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel lama kerja (X1), motivasi kerja (X2), dan produktivitas kerja karyawan (Y) di perusahaan “X”. Data tersebut terdiri dari tujuh karyawan, di mana skala pengukuran data untuk masing- masing variabel adalah kontinu (numerik) serta proses pemilihan sampelnya adalah acak. Data terdistribusi sebagai berikut:
  • 13.
  • 14. Hitung korelasi antara lama kerja (X1) dan produktivitas karyawan (Y) apabila variabel motivasi kerja sudah kita kontrol
  • 15. Daerah kritis Tolak H0 jika |tstat|>t(0.025;4) atau |tstat|>2.776 Keputusan : Tolak H0 karena 7.68>2.776 Kesimpulannya : Dengan signifikansi 5% dapat disimpulkan bahwa lama kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
  • 16. Korelasi parsial sebesar 0.8034, di mana nilai ini mendekati 1. Sehingga bisa kita katakan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antar dua variabel.
  • 17. Daerah kritis Tolak H0 jika |tstat|>t(0.025;4) atau |tstat|>2.776 Keputusan : Gagal Tolak H0 karena 2.7<2.776 Kesimpulannya : Dengan signifikansi 5% belum dapat dikatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh signifkan terhadap produktivitas kerja karyawan.
  • 18. Perbedaan Analisis Korelasi Sederhana, Parsial, dan Berganda Korelasi Sederhana Korelasi Parsial Korelasi Berganda Analisis yang digunakan untuk mengatur hubungan antar satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Korelasi parsial digunakan untuk mempelajari hubungan murni antara sebuah variable bebas (x) dengan variable terikat (y) dengan mengendalikan atau mengontrol variable-variabel bebas yang lain yaitu variable X2 dan X3 yang diduga mempengaruhi hubungan antara variable X1 dengan Y Analisis yang digunakan untuk mengukur hubungan antar 2 atau lebih variabel bebas dengan variabel terikat.
  • 19. THANK YOU You can enter a subtitle here if you need it