SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
KROMOSOM
BURUNG
Mico Arisanto
Rina Juniandini Sari
Sub Bahasan
04
Kromosom
02
Klasifikasi
01
Morfologi
03
Identifikasi Jenis
Kelamin
Morfologi Aves
• Hampir seluruhnya ditutupi bulu dan kakinya bersisik yang merupakan ciri mirip reptil
• Bulu merupakan modifikasi dari kulit terluar pada burung
• Kepala ditopang oleh leher yang fleksibel dan tengkorak berartikulasi dengan condylus osccipital
tunggal
• Otak relatif besar dengan corpora striata yang padat
• Burung tidak memiliki gigi, tetapi membentuk suatu struktur berupa paruh dari zat tanduk yang
menutupi rahang atas dan bawah
• Burung memiliki pencernaan khusus berupa empedal
• Burung memiliki suara yang paling baik diantara vetebrata lain. Suara dihasilkan oleh syrinx yang
terdapat pada dasar trachea.
• Tulang leher berbentuk sadel (heterocoel) di bagian tengah sehingga leher dapat bergerak leluasa
• Tungkai muka bermodifikasi menjadi sayap, sehingga burung dapat terbang. Tungkai belakang
bermodifikasi secara beragam untuk berjalan dengan dua kaki di tanah,atau burung berenang atau
kedua-duanya.
• Umumnya mempunyai mempunyai jari-jari,satu ke arah belakang (hallux), dan tiga ke arah depan.
• Jantung beruang empat. Lengkung aorta kiri tidakada, eritrosit berbentuk bulat dan berinti
• Tidak mempunyai diafragma. Sistem kantung udara yang berkembang dengan baik sangat
membantu paruparu untuk mengedarkan udara ke seluruh tubuh
Morfologi Aves
Struktur Bulu Aves Bentuk Paruh Burung
Topografi Tubuh Aves
Topografi
Kepala
Topografi Sayap Atas
Topografi Sayap Bawah
Klasifikasi Aves
Klassifikasi yang digunakan dalam buku J. E Webb et.al,lebih ditekankan pada
penggunaannya daripada filogenetiknya,dan didasarkan terutama pada sifat tingkah laku dan
ekologinya
1. Perbedaan burung yang dapat terbang dan tak dapat terbang
 Ordo Ratitae: burung yang berukuran besar, tidak dapat terbang
 Ordo Carinatae: burung yang dapat terbang
 Ordo Tinamae: burung yang tidak terlalu mahir terbang
2. Pada tipe anak yang baru menetas dibedakan atas precoccial dan altricial
 Precoccial ditujukan pada anak burung yang dapat segera meninggalkan sarang
setelah menetas untuk mencari makanan, misalnya pada anak ayam atau anak bebek
 Altricial ditujukan pada anak burung yang pada waktu menetas masih tak
berbulu,belum dapat berdiri,tetap tinggal di dalam sarang dan diberi makan oleh
induknya sampai burung cukup kuat untuk terbang, misalnya pada burung pemangsa
dan penyanyi.
3. Perbedaan berdasarkan distribusi ekologis. Beberapa ordo dikategorikan sebagai burung
yang hidup di darat,aquatik dan burung bertengger
Klasifikasi Aves
Burung di Indonesia diklasifikasikan menjadi 20 ordo
atau bangsa yang terbagi lagi menjadi 96 famili atau
suku.
Daftar klasifikasi burung di Indonesia yang dususun mengikuti daftar Peters (Andrew, 1992)
dalam Sukmantoro dkk. 2007
04
Steroid sexing
03
Karyotyping
02
Surgical sexing
01
Vent sexing
Identifikasi Jenis Kelamin
Penentuan jenis kelamin pada
aves dapat dilakukan dengan
beberapa cara non molekuler dan
secara molikuler
SECARA NON-MOLEKULER
Dilakukan melalui pengamatan pada area kloaka untuk
mengidentifikasi jenis kelamin antara jantan dan betina. Pada
individu jantan biasanya terdapat tonjolan seperti jerawat
atau lubang jarum berwarna kuning, putih dan hitam.
Sedangkan pada individu betina tidak memiliki tonjolan
namun memiliki ovarium yang berbentuk V. Metode ini
memiliki kekurangan yaitu kesulitan dalam membedakan
tonjolan yang sangat kecil.
Vent Sexing
Metode ini dilakukan dengan membuat sayatan kecil di sisi
tubuh burung, sehingga organ kelamin dapat terlihat dengan
laparoskop atau otoscope. Metode ini dapat dilakukan
dengan melihat langsung karaktersitik fisik dari saluran
reproduksi. Kekurangan dari metode ini yaitu membutuhkan
anastesi yang dapat mengakibatkan resiko cedera yang
tinggi pada organ kelamin bahkan dapat mengakibatkan
kematian pada burung.
Surgical Sexing
Karyotyping, dilakukan dengan membedakan ukuran
kromosom Z dan W. Pada umumnya kromosom Z lebih besar
dari pada kromosom W. Metode ini dilakukan dengan cara
mengisolasi kromosom dan kariotipe yang diperoleh dari
isolasi sel darah atau bulu pada burung. Kekurangan metode
ini yaitu sebagian besar kromosom dari burung merupakan
mikrokromosom sehingga sangat sulit dilakukan perhitungan
untuk mendapat hasil yang akurat
Karyotyping
Metode ini dilakukan melalui pengujian konsentrasi yang
dilakukan untuk hormon esterogen/testosteron (E/T) yang
terdapat pada feses. Pada burung betina rasio E/T lebih
tinggi dibandingkan dengan burung jantan. Kekurangan pada
metode ini yaitu saat musim kawin rasio hormon menjadi
tinggi, namun saat bukan musim kawin rasio hormon menjadi
rendah, hal ini tentu menjadi bias ketika melakukan
identifikasi pada saat bukan musim kawin.
Steroid Sexing
Kromosom sex
KROMOSOM
Aves mempunyai kromosom sex yang berbeda
dibandingkan dengan mamalia. Sifat
heterogametik pada burung dimilki oleh betina
(ZW) sedangkan jantan merupakan
homogametik (ZZ).
(Ellergren, 1996)
Gen CHD (Chromo Helicase DNA dinding)
dapat menunjukkan perbedaan antara alel Z
dan W pada betina (Griffiths et al, 1996).
Perbedaan ini terjadi karena adanya
keterpautan (linkage) antara posisi gen CHD
dengan kromosom kelamin pada aves
(kromosom Z dan W) (Griffith dan Korn, 1997).
Studi Analisis Kromosom
Hakan Tegelstrom & Hans Ryttman, 1981
Studi Analisis Kromosom
Ringed Kingfisher (Megaceryle torquata)
Green Kingfisher (Chloroceryle americana)
Karyotype description and comparative analysis in
Ringed Kingfisher and Green Kingfisher
(Coraciiformes, Alcedinidae) (Degrandi et. al., 2018)
Studi Analisis Kromosom
a. Zenaida auriculata, male
b. Geotrygon montana, male
c. Geotrygon violacea, female
d. Columba livia, female
e. Patagioenas cayennensis, male
f. Columbina talpacoti, female
g. Columbina passerina, male
h. Columbina picui, male
Kariotipe autosom dan genosom
pada delapan spesies Columbidae
(Kretschmer et.al., 2018)
Studi Analisis Kromosom
Kariotipe autosom dan genosom pada
ayam, puyuh, dan hibrida (ayam-puyuh)
(Zhu et.al., 2019)
Terimakasih 

More Related Content

Similar to PPT KROMOSOM BURUNG_RPS10_FIX.pptx

Similar to PPT KROMOSOM BURUNG_RPS10_FIX.pptx (20)

Kingdom Animalia - INSECTA
Kingdom Animalia - INSECTAKingdom Animalia - INSECTA
Kingdom Animalia - INSECTA
 
Aves .pptx
Aves .pptxAves .pptx
Aves .pptx
 
MAKALAH INSEKTA
MAKALAH  INSEKTAMAKALAH  INSEKTA
MAKALAH INSEKTA
 
Group 8 phylum aves
Group 8 phylum avesGroup 8 phylum aves
Group 8 phylum aves
 
ARTHROPODA
ARTHROPODAARTHROPODA
ARTHROPODA
 
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi BurungLaporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
ARTHROPODA
ARTHROPODAARTHROPODA
ARTHROPODA
 
Almuamar+alimatu sakdiah+fira firmanila
Almuamar+alimatu sakdiah+fira firmanilaAlmuamar+alimatu sakdiah+fira firmanila
Almuamar+alimatu sakdiah+fira firmanila
 
Aves
AvesAves
Aves
 
Aves
AvesAves
Aves
 
Beige Brown Aesthetic Group Project Presentation_20230824_023741_0000.pdf
Beige Brown Aesthetic Group Project Presentation_20230824_023741_0000.pdfBeige Brown Aesthetic Group Project Presentation_20230824_023741_0000.pdf
Beige Brown Aesthetic Group Project Presentation_20230824_023741_0000.pdf
 
Biologi vertebrata
Biologi vertebrata Biologi vertebrata
Biologi vertebrata
 
Antropoda
AntropodaAntropoda
Antropoda
 
Filum arthropoda
Filum arthropodaFilum arthropoda
Filum arthropoda
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
 
Vertebrata
VertebrataVertebrata
Vertebrata
 
Kunci lks vertebrata
Kunci lks vertebrataKunci lks vertebrata
Kunci lks vertebrata
 
Aves (bio 1)
Aves (bio 1)Aves (bio 1)
Aves (bio 1)
 
Chordata
ChordataChordata
Chordata
 

More from arisantomico

TRANSMISI BUDAYA & PERKEMBANGAN INSTITUSI PENDIDIKAN.pptx
TRANSMISI BUDAYA & PERKEMBANGAN INSTITUSI PENDIDIKAN.pptxTRANSMISI BUDAYA & PERKEMBANGAN INSTITUSI PENDIDIKAN.pptx
TRANSMISI BUDAYA & PERKEMBANGAN INSTITUSI PENDIDIKAN.pptxarisantomico
 
SEL PROKARIOTIK.pptx
SEL PROKARIOTIK.pptxSEL PROKARIOTIK.pptx
SEL PROKARIOTIK.pptxarisantomico
 
KUE TRADISIONAL KHAS JAMBI.pptx
KUE TRADISIONAL KHAS JAMBI.pptxKUE TRADISIONAL KHAS JAMBI.pptx
KUE TRADISIONAL KHAS JAMBI.pptxarisantomico
 
FOTOSINTESIS REAKSI KARBON.pptx
FOTOSINTESIS REAKSI KARBON.pptxFOTOSINTESIS REAKSI KARBON.pptx
FOTOSINTESIS REAKSI KARBON.pptxarisantomico
 
etnosains dalam biologi konservasi
etnosains dalam biologi konservasietnosains dalam biologi konservasi
etnosains dalam biologi konservasiarisantomico
 
Kajian Etnosains dalam Biologi Lingkungan
Kajian Etnosains dalam Biologi LingkunganKajian Etnosains dalam Biologi Lingkungan
Kajian Etnosains dalam Biologi Lingkunganarisantomico
 
DIFUSI INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
DIFUSI INOVASI PEMBELAJARAN.pptxDIFUSI INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
DIFUSI INOVASI PEMBELAJARAN.pptxarisantomico
 
KORELASI PARSIAL.pptx
KORELASI PARSIAL.pptxKORELASI PARSIAL.pptx
KORELASI PARSIAL.pptxarisantomico
 
MACAM-MACAM PENELITIAN PENDIDIKAN.pptx
MACAM-MACAM PENELITIAN PENDIDIKAN.pptxMACAM-MACAM PENELITIAN PENDIDIKAN.pptx
MACAM-MACAM PENELITIAN PENDIDIKAN.pptxarisantomico
 
EKOLOGI AKUATIK.pptx
EKOLOGI AKUATIK.pptxEKOLOGI AKUATIK.pptx
EKOLOGI AKUATIK.pptxarisantomico
 
UKURAN PENYEBARAN DATA.pptx
UKURAN PENYEBARAN DATA.pptxUKURAN PENYEBARAN DATA.pptx
UKURAN PENYEBARAN DATA.pptxarisantomico
 
Kromosom Drosophila spp.pptx
Kromosom Drosophila spp.pptxKromosom Drosophila spp.pptx
Kromosom Drosophila spp.pptxarisantomico
 
Kromosom Drosophila spp.pdf
Kromosom Drosophila spp.pdfKromosom Drosophila spp.pdf
Kromosom Drosophila spp.pdfarisantomico
 

More from arisantomico (14)

TRANSMISI BUDAYA & PERKEMBANGAN INSTITUSI PENDIDIKAN.pptx
TRANSMISI BUDAYA & PERKEMBANGAN INSTITUSI PENDIDIKAN.pptxTRANSMISI BUDAYA & PERKEMBANGAN INSTITUSI PENDIDIKAN.pptx
TRANSMISI BUDAYA & PERKEMBANGAN INSTITUSI PENDIDIKAN.pptx
 
SEL PROKARIOTIK.pptx
SEL PROKARIOTIK.pptxSEL PROKARIOTIK.pptx
SEL PROKARIOTIK.pptx
 
KUE TRADISIONAL KHAS JAMBI.pptx
KUE TRADISIONAL KHAS JAMBI.pptxKUE TRADISIONAL KHAS JAMBI.pptx
KUE TRADISIONAL KHAS JAMBI.pptx
 
FOTOSINTESIS REAKSI KARBON.pptx
FOTOSINTESIS REAKSI KARBON.pptxFOTOSINTESIS REAKSI KARBON.pptx
FOTOSINTESIS REAKSI KARBON.pptx
 
TES HASIL BELAJAR
TES HASIL BELAJARTES HASIL BELAJAR
TES HASIL BELAJAR
 
etnosains dalam biologi konservasi
etnosains dalam biologi konservasietnosains dalam biologi konservasi
etnosains dalam biologi konservasi
 
Kajian Etnosains dalam Biologi Lingkungan
Kajian Etnosains dalam Biologi LingkunganKajian Etnosains dalam Biologi Lingkungan
Kajian Etnosains dalam Biologi Lingkungan
 
DIFUSI INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
DIFUSI INOVASI PEMBELAJARAN.pptxDIFUSI INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
DIFUSI INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
 
KORELASI PARSIAL.pptx
KORELASI PARSIAL.pptxKORELASI PARSIAL.pptx
KORELASI PARSIAL.pptx
 
MACAM-MACAM PENELITIAN PENDIDIKAN.pptx
MACAM-MACAM PENELITIAN PENDIDIKAN.pptxMACAM-MACAM PENELITIAN PENDIDIKAN.pptx
MACAM-MACAM PENELITIAN PENDIDIKAN.pptx
 
EKOLOGI AKUATIK.pptx
EKOLOGI AKUATIK.pptxEKOLOGI AKUATIK.pptx
EKOLOGI AKUATIK.pptx
 
UKURAN PENYEBARAN DATA.pptx
UKURAN PENYEBARAN DATA.pptxUKURAN PENYEBARAN DATA.pptx
UKURAN PENYEBARAN DATA.pptx
 
Kromosom Drosophila spp.pptx
Kromosom Drosophila spp.pptxKromosom Drosophila spp.pptx
Kromosom Drosophila spp.pptx
 
Kromosom Drosophila spp.pdf
Kromosom Drosophila spp.pdfKromosom Drosophila spp.pdf
Kromosom Drosophila spp.pdf
 

Recently uploaded

bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbaiqtryz
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...rofinaputri
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxMuhammadSatarKusumaS
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfIAARD/Bogor, Indonesia
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024SDNTANAHTINGGI09
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )RifkiAbrar2
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...TitinSolikhah2
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energiZulfiWahyudiAsyhaer1
 

Recently uploaded (10)

bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energi
 

PPT KROMOSOM BURUNG_RPS10_FIX.pptx

  • 3. Morfologi Aves • Hampir seluruhnya ditutupi bulu dan kakinya bersisik yang merupakan ciri mirip reptil • Bulu merupakan modifikasi dari kulit terluar pada burung • Kepala ditopang oleh leher yang fleksibel dan tengkorak berartikulasi dengan condylus osccipital tunggal • Otak relatif besar dengan corpora striata yang padat • Burung tidak memiliki gigi, tetapi membentuk suatu struktur berupa paruh dari zat tanduk yang menutupi rahang atas dan bawah • Burung memiliki pencernaan khusus berupa empedal • Burung memiliki suara yang paling baik diantara vetebrata lain. Suara dihasilkan oleh syrinx yang terdapat pada dasar trachea. • Tulang leher berbentuk sadel (heterocoel) di bagian tengah sehingga leher dapat bergerak leluasa • Tungkai muka bermodifikasi menjadi sayap, sehingga burung dapat terbang. Tungkai belakang bermodifikasi secara beragam untuk berjalan dengan dua kaki di tanah,atau burung berenang atau kedua-duanya. • Umumnya mempunyai mempunyai jari-jari,satu ke arah belakang (hallux), dan tiga ke arah depan. • Jantung beruang empat. Lengkung aorta kiri tidakada, eritrosit berbentuk bulat dan berinti • Tidak mempunyai diafragma. Sistem kantung udara yang berkembang dengan baik sangat membantu paruparu untuk mengedarkan udara ke seluruh tubuh
  • 4. Morfologi Aves Struktur Bulu Aves Bentuk Paruh Burung
  • 7. Klasifikasi Aves Klassifikasi yang digunakan dalam buku J. E Webb et.al,lebih ditekankan pada penggunaannya daripada filogenetiknya,dan didasarkan terutama pada sifat tingkah laku dan ekologinya 1. Perbedaan burung yang dapat terbang dan tak dapat terbang  Ordo Ratitae: burung yang berukuran besar, tidak dapat terbang  Ordo Carinatae: burung yang dapat terbang  Ordo Tinamae: burung yang tidak terlalu mahir terbang 2. Pada tipe anak yang baru menetas dibedakan atas precoccial dan altricial  Precoccial ditujukan pada anak burung yang dapat segera meninggalkan sarang setelah menetas untuk mencari makanan, misalnya pada anak ayam atau anak bebek  Altricial ditujukan pada anak burung yang pada waktu menetas masih tak berbulu,belum dapat berdiri,tetap tinggal di dalam sarang dan diberi makan oleh induknya sampai burung cukup kuat untuk terbang, misalnya pada burung pemangsa dan penyanyi. 3. Perbedaan berdasarkan distribusi ekologis. Beberapa ordo dikategorikan sebagai burung yang hidup di darat,aquatik dan burung bertengger
  • 8. Klasifikasi Aves Burung di Indonesia diklasifikasikan menjadi 20 ordo atau bangsa yang terbagi lagi menjadi 96 famili atau suku.
  • 9. Daftar klasifikasi burung di Indonesia yang dususun mengikuti daftar Peters (Andrew, 1992) dalam Sukmantoro dkk. 2007
  • 10. 04 Steroid sexing 03 Karyotyping 02 Surgical sexing 01 Vent sexing Identifikasi Jenis Kelamin Penentuan jenis kelamin pada aves dapat dilakukan dengan beberapa cara non molekuler dan secara molikuler SECARA NON-MOLEKULER
  • 11. Dilakukan melalui pengamatan pada area kloaka untuk mengidentifikasi jenis kelamin antara jantan dan betina. Pada individu jantan biasanya terdapat tonjolan seperti jerawat atau lubang jarum berwarna kuning, putih dan hitam. Sedangkan pada individu betina tidak memiliki tonjolan namun memiliki ovarium yang berbentuk V. Metode ini memiliki kekurangan yaitu kesulitan dalam membedakan tonjolan yang sangat kecil. Vent Sexing
  • 12. Metode ini dilakukan dengan membuat sayatan kecil di sisi tubuh burung, sehingga organ kelamin dapat terlihat dengan laparoskop atau otoscope. Metode ini dapat dilakukan dengan melihat langsung karaktersitik fisik dari saluran reproduksi. Kekurangan dari metode ini yaitu membutuhkan anastesi yang dapat mengakibatkan resiko cedera yang tinggi pada organ kelamin bahkan dapat mengakibatkan kematian pada burung. Surgical Sexing
  • 13. Karyotyping, dilakukan dengan membedakan ukuran kromosom Z dan W. Pada umumnya kromosom Z lebih besar dari pada kromosom W. Metode ini dilakukan dengan cara mengisolasi kromosom dan kariotipe yang diperoleh dari isolasi sel darah atau bulu pada burung. Kekurangan metode ini yaitu sebagian besar kromosom dari burung merupakan mikrokromosom sehingga sangat sulit dilakukan perhitungan untuk mendapat hasil yang akurat Karyotyping
  • 14. Metode ini dilakukan melalui pengujian konsentrasi yang dilakukan untuk hormon esterogen/testosteron (E/T) yang terdapat pada feses. Pada burung betina rasio E/T lebih tinggi dibandingkan dengan burung jantan. Kekurangan pada metode ini yaitu saat musim kawin rasio hormon menjadi tinggi, namun saat bukan musim kawin rasio hormon menjadi rendah, hal ini tentu menjadi bias ketika melakukan identifikasi pada saat bukan musim kawin. Steroid Sexing
  • 15. Kromosom sex KROMOSOM Aves mempunyai kromosom sex yang berbeda dibandingkan dengan mamalia. Sifat heterogametik pada burung dimilki oleh betina (ZW) sedangkan jantan merupakan homogametik (ZZ). (Ellergren, 1996) Gen CHD (Chromo Helicase DNA dinding) dapat menunjukkan perbedaan antara alel Z dan W pada betina (Griffiths et al, 1996). Perbedaan ini terjadi karena adanya keterpautan (linkage) antara posisi gen CHD dengan kromosom kelamin pada aves (kromosom Z dan W) (Griffith dan Korn, 1997).
  • 16. Studi Analisis Kromosom Hakan Tegelstrom & Hans Ryttman, 1981
  • 17. Studi Analisis Kromosom Ringed Kingfisher (Megaceryle torquata) Green Kingfisher (Chloroceryle americana) Karyotype description and comparative analysis in Ringed Kingfisher and Green Kingfisher (Coraciiformes, Alcedinidae) (Degrandi et. al., 2018)
  • 18. Studi Analisis Kromosom a. Zenaida auriculata, male b. Geotrygon montana, male c. Geotrygon violacea, female d. Columba livia, female e. Patagioenas cayennensis, male f. Columbina talpacoti, female g. Columbina passerina, male h. Columbina picui, male Kariotipe autosom dan genosom pada delapan spesies Columbidae (Kretschmer et.al., 2018)
  • 19. Studi Analisis Kromosom Kariotipe autosom dan genosom pada ayam, puyuh, dan hibrida (ayam-puyuh) (Zhu et.al., 2019)