SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Laporan Praktikum
Pengantar Metode Statistika

Modul VI

Analisis Regresi Linier Sederhana

Oleh:
Nur Cendana Sari

1313 030 026

Aisyatul Al Lailiyah

1313 030 066

Asisten Dosen:
Javelline Putri Brilliantari Purba

Program Studi Diploma III
Jurusan Statistika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 2013

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Banyak analisis statistika bertujuan untuk mengetahui apakah ada
hubungan antara dua atau lebih peubah. Bila hubungan demikian ini dapat
dinyatakan

dalam

bentuk

rumus

matematik,

maka

kita

akan

dapat

menggunakannya untuk keperluan peramalan. Masalah peramalan dapat
dilakukan dengan menerapkan persamaan regresi. Sekarang ini, istilah regresi
ditetapkan pada semua jenis peramalan, dan tidak harus berimplikasi suatu regresi
mendekati nilai tengah populasi. Sedangkan teknik korelasi merupakan teknik
analisis yang melihat kecenderungan pola dalam satu variabel berdasarkan
kecenderungan pola dalam variabel yang lain. Maksudnya, ketika satu variabel
memiliki kecenderungan untuk naik maka kita melihat kecenderungan dalam
variabel yang lain apakah juga naik atau turun atau tidak menentu. Jika
kecenderungan dalam satu variabel selalu diikuti oleh kecenderungan dalam
variabel lain, kita dapat mengatakan bahwa kedua variabel ini memiliki hubungan
atau korelasi (Yuswandy, 2009).
Bila terdapat suatu data yang terdiri atas dua atau lebih variabel, adalah
sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu saling
berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Hubungan yang didapat
pada umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik yang menyatakan
hubungan fungsional antara variabel-variabel. Studi yang menyangkut masalah ini
dikenal dengan analisis regresi.

1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan dalam praktikum ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.

Bagaimana pola hubungan antara variabel lama belajar (x) dengan variabel
nilai IPK (y) ?

2
2.

Bagaimana nilai korelasi antara variabel lama belajar (x) dengan variabel
nilai IPK (y) ?

3.

Bagaimana model regresi variabel lama belajar (x) dengan variabel nilai IPK
(y) ?

4.

Bagaimana menguji parameter model regresi secara serentak ?

5.

Bagaimana menguji parameter model regresi secara parsial ?

6.

Bagaimana uji asumsi IIDN (Identik Independen Distribusi Normal) ?

1.3 Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai dari permasalahan tersebut adalah sebagai
berikut.
1.

Mengetahui pola hubungan antara variabel lama belajar (x) dengan variabel
nilai IPK (y).

2.

Mengetahui nilai korelasi antara variabel lama belajar (x) dengan variabel
nilai IPK (y).

3.

Mengetahui model regresi variabel lama belajar (x) dengan variabel IPK (y).

4.

Mengetahui menguji parameter model regresi secara serentak.

5.

Mengetahui menguji parameter model regresi secara parsial.

6.

Mengetahui uji asumsi IIDN (Identik Independen Distribusi Normal).

1.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari praktikum ini adalah mampu mengestimasi
atau menduga suatu hubungan antara variabel – variabel ekonomi, misalnya Y =
f(x). Selain itu, mampu nmelakukan peramalan atau prediksi nilai variabel terikat
(tidak bebas) atau variabel dependen berdasarkan nilai variabel terkait (variabel
independen/bebas). Penetuan variabel mana yang bebas dan mana yang terkait
dalam beberapa hal tidak mudah dilaksanakan. Studi yang cermat, diskusi yang
seksama (dengan para pakar), berbagai pertimbangan, kewajaran masalah yang
dihadapi dan pengalaman akan membantu memudahkan penetuan kedua variabel
tersebut (Tan, 2009). Selain itu, peneliti dapat menunjukkan aplikasi regresi linier
sederhana dengan percobaan sederhana.
3
1.5 Batasan Masalah
Pada pengamatan kali ini survei yang dilakukan hanya sebatas mengetahui
Indeks Prestasi Kumulati (IPK) dan lama belajar mahasiswa Statistika Institut
Teknologi Sepuluh Nopember angkatan 2010 dengan prodi S1 sebanyak 10
mahasiswa, angkatan 2011 dengan prodi D3 sebanyak 10 mahasiswa dan prodi S1
sebanyak 10 mahasiswa serta angkatan 2012 dengan prodi D3 sebanyak 10
mahasiswa dan prodi S1 sebanyak 10 mahasiswa.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Statistik
2.1.1 Regresi
Bila terdapat suatu data yang terdiri atas dua atau lebih variabel, adalah
sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu saling
berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Hubungan yang
didapat pada umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik yang
menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel. Studi yang
menyangkut masalah ini dikenal dengan analisis regresi (Tan, 2009).
Dalam hal ini kita akan membicarakan masalah pendugaan atau
peramalan nilai peubah bebas Y berdasarkan peubah bebas X yang telah
diketahui nilainya. Misalnya kita ingin meramalkan nilai kimia mahasiswa
tingkat persiapan berdasarkan skor tes intelegensia yang diberikan sebelum
mulai kuliah. Dengan melambangkan nilai kimia seseorang dengan y dan skor
tes intelegasinya dengan x, maka data setiap anggota populasi dapat
dinyatakan dalam koordinat (x,y). Suatu contoh acak berukuran n dari
populasi tersebut dengan demikian dapat dilambangkan sebagai {(xi,yi)};
i=1,2,.......,n}.
Bila hubungan linear demikian ini ada, maka kita harus berusaha
menyatakan secara matematik dengan sebuah persamaan garis-lurus yang
disebut garis regresi linear. Dari aljabar atau ilmu ukur analitik disekolah
lanjutan, kita mengetahui bahwa sebuah garis lurus dapat dituliskan dalam
bentuk:
y=

a bx

(2.1)

Dalam hal ini a menyatakan intersep atau perpotongan dengan sumbu
tegak, dan b adalah kemiringan atau gradien. Lambangan digunakan disini
untuk membedakan atara nilai ramalan yang dihasilkan garis regresi dan nilai
pengamatan y yang sesungguhnya untuk nilai x tertentu (Walpole, 1995).
5
Sekali kita telah memutuskan akan menggunakan persamaan regresi
linear, maka kita menghadapi masalah bagaimana memperoleh rumus untuk
menentukan nilai dugaan titik bagi a dan b berdasarkan data contoh.untuk ini
akan digunakan prosedur yang disebut metode kuadrat kecil, maka metode
kuadrat terkecil menghasilkan rumus untuk menghitung a dan b sehingga
jumlah kuadrat semua simpangan itu minimum. Jumlah kuadrat semua
simpangan ini disebut jumlah kuadrat galat sekitar garis regresi dan
dilambangkan dengan JKG. Jadi, jika kita diberikan segugus data
berpasangan {(xi,yi); i=1,2,.....,n}, maka kita harus menentukan a dan b
sehingga meminimumkan jumlah kuadrat semua simpangan atau JKG
(Walpole, 1995).
Pendugaan parameter. Bila diberikan data contoh {(xi,yi); i=1,2,.....,n},
maka nilai dugaan kuadrat terkecil bagi parameter dalam garis regresi y =
a bx

Dapat diperoleh dari rumus
n

n
b

n

xi y i

n

xi

i 0

yi

i 0
n

n

xi2

n
i 0

i 0
2

(2.2)

xi
i 0

dan
a

(2.3)

y

Keterangan:
b = nilai dugaan kuadrat terkecil bagi parameter
xi= nilai data x ke-i
yi = nilai data y ke-i
n= banyaknya data
Analisis regresi bertujuan untuk , pertama, mengestimasi atau menduga
suatu hubungan antara variabel – variabel ekonomi, misalnya Y = f(x).
6
Kedua, melakukan peramalan atau prediksi nilai variabel terikat (tidak bebas)
atau dependent variable berdasarkan nilai variabel terkait (variabel
independen/bebas). Penetuan variabel mana yang bebas dan mana yang
terkait dalam beberapa hal tidak mudah dilaksanakan. Studi yang cermat,
diskusi yang seksama (dengan para pakar), berbagai pertimbangan, kewajaran
masalah yang dihadapi dan pengalaman akan membantu memudahkan
penetuan kedua variabel tersebut.
Untuk menentukan persamaan hubungan antarvariabel, langkahlangkahnya sebagai berikut:
1. Mengumpulkan data dari variabel yang dibutuhkan misalnya X sebagai
variabel bebas dan Y sebagai variabel tidak bebas.
2. Menggambarkan titik-titik pasangan (x,y) dalam sebuah sistem koordinat
bidang. Hasil dari gambar itu disebut Scatter Diagram (Diagram
Pencar/Tebaran) dimana dapat dibayangkan bentuk kurva halus yang
sesuai dengan data. Kegunaan dari diagram pencar adalah membantu
menunjukkan apakah terdapat hubungan yang bermanfaat antara dua
variabel dan membantu menetapkan tipe persamaan yang menunjukkan
hubungan antara kedua variabel tersebut.
3. Menentukan persamaan garis regresi dengan mencari nilai-nilai koefisien
regresi dan koefisien korelasi.
2.1.2 Jenis- Jenis Regresi
Terdapat empat jenis-jenis regresi dalam statiska, diantaranya:
1. Regresi Linier
Regresi linier dibedakan menjadi dua bagian berdasarkan banyaknya
variabel bebas yang terlibat dalam persamaan yang ikut mempengaruhi nilai
variabel terikat.
2. Regresi Linier Sederhana
Apabila dalam diagram pencar terlihat bahwa titik – titiknya mengikuti
suatu garis lurus, menunjukkan bahwa kedua peubah tersebut saling
berhubungan sacara linier. Bila hubungan linier demikian ini ada, maka kita
berusaha menyatakan secara matematik dengan sebuah persamaan garis lurus
7
yang disebut garis regresi linier. Untuk regresi linier sederhana, perlu ditaksir
parameter . Jika ditaksir oleh a dan b, maka regresi linier berdasarkan sampel
dirumuskan sebagai berikut.
Y= a + bx

(2.4)

Keterangan :
Y= nilai yang diukur/dihitung pada variabel tidak bebas
x = nilai tertentu dari variabel bebas
a = intersep/ perpotongan garis regresi dengan sumbu y
b = koefisien regresi / kemiringan dari garis regresi / untuk mengukur
kenaikan atau penurunan y untuk setiap perubahan satu-satuan x / untuk
mengukur besarnya pengaruh x terhadap y kalau x naik satu unit.
3.

Peramalan Kuantitatif
Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data

kuantitatif masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada
metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut.
4. Peramalan Kualitatif
Peramalan kualitatif biasanya digunakan bila tidak ada atau sedikit data
masa lalu tersedia.
2.1.3 Pengujian Parsial
Uji parsial digunakan untuk menguji apakah koefisien regresi
mempunyai pengaruh yang signifikan.
Berikut rumus yang digunakan sebagai statistik uji dalam sebuah
pengujian parsial:

bi
Sbi

t

S x, y

Sb
X

S y,x

(2.5)

SSE
n 1 k
8

2

X

2

(2.6)

n
ˆ
Y Y
n 1 k
2

(2.7)
Keterangan :
bi = nilai dugaan β1
2.1.4 Pengujian Serentak
Uji serentak (Uji F) adalah metode pengujian yang dilakukan untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel
terikat (Ghozali, 2007). Langkah-langkah untuk melakukan uji serentak (uji
F) adalah sebagai berikut.
1.

Menentukan hipotesis
H0 : βi = 0, artinya variabel bebas bukan merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel terikat
H1 : βi ≠ 0, artinya variabel bebas merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel terikat. Dengan i = 1,2,…,n.

2.

Menentukan wilayah kritis (level of significance)

3.

Menentukan daerah keputusan
H0 gagal ditolak apabila Fhitung ≤ Ftabel ( Pvalue

), artinya semua variabel

bebas secara bersama-sama bukan merupakan variabel penjelas yang
signifikan terhadap variabel terikat.
H0 ditolak apabila Fhitung > Ftabel ( Pvalue

), artinya semua variabel bebas

secara bersama-sama merupakan penjelas yang signifikan terhadap
variabel terikat.
4.

Menentukan statistik uji
Rumus untuk menghitung statistik uji adalah sebagai berikut.
U / v1
V / v2

F

(2.8)

U dan V menyatakan peubah acak bebas masing-masing berdistribusi khikuadrat dengan derajat kebebasan v1 dan v 2 .
5.

Mengambil keputusan (Gudjarat, 1995)
Uji serentak (uji F) juga sering disebut uji ANOVA.

2.1.5 Korelasi
Teknik korelasi merupakan teknik analisis yang melihat kecenderungan
pola dalam satu variabel berdasarkan kecenderungan pola dalam variabel
9
yang lain. Maksudnya, ketika satu variabel memiliki kecenderungan untuk
naik maka kita melihat kecenderungan dalam variabel yang lain apakah juga
naik atau turun atau tidak menentu. Jika kecenderungan dalam satu variabel
selalu diikuti oleh kecenderungan dalam variabel lain, kita dapat mengatakan
bahwa kedua variabel ini memiliki hubungan atau korelasi. Jika data hasil
pengamatan terdiri dari banyak variabel , ialah beberapa kuat hubungan
antara-antara variabel itu terjadi. Dalam kata-kata lain perlu ditentukan
derajat hubungan antara variabel-variabel. Studi yang membahas tentang
derajat hubungan antara variabel-variabel dikenal dengan nama korelasi.
Ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan, terutama untuk
data kuantitatif dinamakan koefisien korelasi (Yuswandy,2009).

2.2

Landasan non Statistika
2.2.1 Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
IPK adalah mekanisme penilaian keseluruhan prestasi terhadap
mahasiswa dalam sistim perkuliahan selama masa kuliah. IPK singkatan dari
Indeks Prestasi Kumulatif. Merupakan nilai kumulatif dari IP (Indeks
Prestasi). IP nilai prestasi mahasiswa per semester, sedangkan IPK
merupakan nilai IP yang dikumulatifkan. Penilaian IPK memiliki skala dari 0
hingga 4. Dimana angka 0 merupakan penilaian terendah dan angka 4
merupakan penilaian prestasi tertinggi dengan mutu 0=E, 1=D, 2=C, 3=B,
4=A. Ukuran nilai tersebut akan dikalikan dengan nilai bobot mata kuliah
kemudian dibagi dengan jumlah SKS mata kuliah yang diambil pada periode
tersebut. Sedangkan untuk menghitung nilai IPK (Nilai prestasi dalam
keseluruhan semester) adalah dengan cara menjumlahkan semua nilai IP dari
semester satu hingga semester akhir. Kemudian, menjumlahkan nilai IP
tersebut dibagi dengan jumlah IP.

10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat
Percobaan dilakukan pada: Senin, 16 Desember 2013 pukul 13.15-14.55
WIB di Laboratorium T Jurusan Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

3.2

Sumber Data
Data yang diperoleh berasal dari data sekunder, yaitu data mengenai

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang didapatkan melalui data metode survei yang
dilakukan pada tanggal 25 November 2013 hingga tanggal 29 November 2013
kepada mahasiswa Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember angkatan 2010
dengan prodi S1 sebanyak 10 mahasiswa, angkatan 2011 dengan prodi D3
sebanyak 10 mahasiswa dan prodi S1 sebanyak 10 mahasiswa serta angkatan 2012
dengan prodi D3 sebanyak 10 mahasiswa dan prodi S1 sebanyak 10 mahasiswa.
Data ini diperoleh dari hasil survei yang dilakukan di Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam jurusan Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

3.3

Populasi dan Sampel
Pada penelitian ini diambil 50 mahasiswa jurusan Statistika Institut

Teknologi Sepuluh Nopember. Adapun rinciannya sebagai berikut.
Tabel 3.1 Daftar Populasi dan Sampel
Populasi
Mahasiswa Statistika S1
angkatan 2012
Mahasiswa Statistika D3
angkatan 2012
Mahasiswa Statistika S1
angkatan 2011
Mahasiswa Statistika D3
angkatan 2011

Sampel

120 mahasiswa

10 mahasiswa

94 mahasiswa

10 mahasiswa

104 mahasiswa

10 mahasiswa

101 mahasiswa

10 mahasiswa

11
Mahasiswa Statistika S1
angkatan 2010

3.4

102 mahasiswa

10 mahasiswa

Langkah Analisis Data
Langkah analisis data yang dilakukan dalam praktikum statistika adalah :
1. Identifikasi pola hubungan antara variabel lama belajar (x) dengan IPK
(y) melalui scatterplot dan korelasi.
2. Menduga bentuk model regresi.
3. Menduga parameter model regresi.
4. Menguji parameter model ( serentak atau parsial ).
5. Interpretasi model dan implementasi.

12
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Pola Hubungan antara Variabel Lama Belajar (X) dengan Variabel Nilai
IPK (Y)
Sebagai langkah awal untuk melihat pola hubungan antar masing-masing
variabel bebas dengan variabel terikat dibuat scatter plot untuk mengetahui
regresi ini linear atau tidak linear, sebagai berikut.
Scatterplot of IPK (Y) vs Lama Belajar (X)
3.8
3.6
3.4

IPK (Y)

3.2
3.0
2.8
2.6
2.4
2.2
2.0
0

10

20
Lama Belajar (X)

30

40

Gambar 4.1 Scatterplot antara Lama Belajar dan Nilai IPK

Pada Gambar 4.1 menunjukkan bahwa grafik tersebut membentuk pola,
sehingga model regresi dari grafik tersebut linier dan berdistribusi normal. Hal ini
dikarenakan plot-plot dari datanya yang menyebar dan mengikuti pola garis
distribusi normal.

4.2 Korelasi antara Variabel Lama Belajar (X) dengan Variabel Nilai IPK
(Y)
Analisis korelasi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan
(hubungan linear) antara dua peubah. Secara pengujian nilai korelasi
maka nilai korelasi antara X dan Y memiliki hubungan yang positif dan kuat
antara X dan Y. Berikut adalah uji hipotesisnya:
Uji hipotesis korelasi :
1.

H0 : ρ = 0 (tidak ada korelasi antara X dan Y)
13
H1 : ρ ≠ 0 (ada korelasi antara X dan Y)
2.

Taraf nyata α = 0.05

3.

Daerah kritis :

4.

Tolak H0 jika t < -tn-2, α/2 atau t > tn-2, α/2
dan dilihat dari nilai P-Value apabila P-Value ˂ α maka tolak H
0

5.

Uji statistik :

6.

Kesimpulan :
Berdasarkan uji statistik di atas dapat dilihat bahwa nilai
maka tolak H0 dan apabila dianilis dari nilai P-Value maka nilai P-Value ˂
0.05 maka tolak H0 kesimpulannya ada korelasi antara X dan Y.

4.3 Pemodelan Regresi
Tabel 4.1 Ouput Minitab Hasil Analisis Regresi

Persamaan Regresi

Kebaikan Model (R-Sq)

( )= 2.685 + 0.02583 X

29.2 %

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui persamaan regresi dan kebaikan model
nya. Jika X (lama belajar) naik satu jam maka Y (nilai IPK) akan naik sebesar
0.02583. Keragaman / variasi nilai IPK (Y) dapat dijelaskan oleh lama belajar (X)
sebesar 29.2 % sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

4.4 Uji Serentak
Uji serentak dengan menggunakan Analisis Of Varians ini digunakan untuk
mengetahui model ini signifikan atau tidak. Apabila nila pvalue-nya kurang dari α =
0,05, maka tolak H0 atau dapat dikatakan bahwa model ini signifikan.

14
Tabel 4.2 Output Minitab Uji serentak

Perhitungan

Sumber
Variasi

DF

SS

MS

Regresi

1.5062

Galat

48

3.6444

0.0759

49

P

19.84

0.000

1.5062

Total

Minitab

1

F

5.1506

Uji serentak :
1.

H0 : βo = 0 (Tidak ada pengaruh X dan Y)
H1 : β1

0 (Ada pengaruh X dan Y)

2.

Taraf nyata

3.

= 0.05, v1 = 1, v2 = 48

Daerah Kritis:
Daerah kritik penerimaan : -3.84
Daerah kritik penolakan

4.

3.84

: F < -3.84 atau F > 3.84

Uji Statistik

5.

F

F0.05(1;48) =

Kesipulan :
Berdasarkan uji statistik di atas dapat diketahui bahwa F ˂ F ;
α

(v1,v2)

maka

tolak H0 yang berarti bahwa ada pengaruh X terhadap Y.
Pada pengujian secara serentak ini dengan nilai α sebesar 0.05 didapatkan
nilai p-value sebesar 0.000. Karena p-value nilainya sebesar 0.000 dan nilai α
sebesar 0.05 sehingga p-value kurang dari α, maka tolak H0 atau model ini
signifikan, jadi dapat dikatakan bahwa koefisien regresi (β) bermakna dan regresi
ini valid.

4.5 Uji Parsial
Karena pada pengujian secara serentak hasilnya adalah tolak H0 dan koefisien
regresi (β) bermakna, maka dilakukan pengujian lagi secara parsial. Pengujian ini
dilakukan dengan nilai α sebesar 0.05, apabila nila pvalue-nya kurang dari α, maka
tolak H0 atau model ini signifikan, Uji parsialnya adalah sebagai berikut.

15
Tabel 4.3 Output Minitab Uji Parsial

SE
Predictor

Coef

R-

Coef

T

P

Constant

2.86506 0.0622

46.06

0,00

Lama Belar (X)

0.02583 0.0058

4.45

S

R-Sq

Sq(adj)

0.28

29.28

27.8

0,00

Nilai P-Value pada variabel x sebesar 0.00, yang berarti nilai P-value kurang
dari taraf signifikan α = 0.05 maka dapat dikatakan bahwa β0=β1 ≠ 0 sehingga Ho
ditolak dan parameter X siginifikan, tapi perlu dilakukan perhitungan kembali
secara manual.
Uji hipotesis parameter β0
1.

Ho: β0 = 0 (parameter tidak signifikan)
H1: β0 ≠ 0 (parameter signifikan)

2.

Taraf Nyata Taraf nyata

= 0.05

=

3.

1.960

Daerah kritik penerimaan : -1.960 ≤ t0 ≤ 1.960
Daerah kritik penolakan : t0 < -1.960 atau t0 > 1.960

4.

Uji Statistik:
t hitung

5.

b1

1

S b1

0.02583 0
0.0058

4.453

Kesimpulan:
Diketahui dari uji statistik bahwa nilai thitung jatuh di wilayah kritis sehingga
H0 ditolak dan disimpulkan bahwa parameter signifikan.
Dari pengujian di atas diketahui bahwa β0 ≠ 0 sehingga H0 ditolak dan

disimpulkan bahwa parameter β0 signifikan dimana parameter yang digunakan
dalam persamaan permodelan regresi memberikan pengaruh. Demikian halnya
pada saat pengujian melalui Minitab yakni β0 menghasilkan P-value kurang dari
α = 0.05 sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak dan parameter β0 signifikan.

4.6 Uji Residual
Dalam hal ini ada 3 macam asumsi regresi. Antara lain :
1. Berasumsi Independen.
2. Berasumsi Identik.
16
3. Berasumsi Distribusi Normal.
Berikut adalah kurva-nya :
Residual Plots for IPK (Y)
Normal Probability Plot

Versus Fits

99

0.5

Residual

Percent

90
50
10

0.0

-0.5

1
-0.8

-0.4

0.0
Residual

0.4

0.8

3.0

Histogram

3.2
3.4
Fitted Value

3.6

3.8

Versus Order
0.5

Residual

Frequency

8
6
4
2

0.0

-0.5

0

-0.6

-0.3
0.0
Residual

0.3

1

5

10

15 20 25 30 35
Observation Order

40

45

50

Gambar 4.2 Residual Plot Hubungan Antara Lama Belajar dengan Nilai IPK

a) Normal probability plot
Untuk mengetahui residual menunjukkan normal atau tidak, maka
dengan menganalisis hasil P-value dari grafik normal probablily plot.
H0 : residual berdistribusi normal
H1 : residual tidak berdistribusi normal.
Probability Plot of RESIDUAL
Normal

99

Mean
StDev
N
KS
P-Value

95
90

-8.88178E-16
0.2727
50
0.092
>0.150

Percent

80
70
60
50
40
30
20
10
5

1

-0.75

-0.50

-0.25

0.00
RESI1

0.25

0.50

Gambar 4.3 Grafik Normal Probability Plot Of Residual

Pada Gambar 4.3 Normal Probability Plot diatas dapat diketahui bahwa
uji statistik berdasarkan Kolmogorof-Smirnof bernilai 0.092 dan nilai PValue >0.150. Nilai P-Value lebih besar dari α maka residual nya-normal.
17
Jika residual-nya normal maka persamaan Y juga normal. Jadi model di atas
memenuhi asumsi berdistribusi normal.
b) Versus fits
Pada Gambar 4.2 didapatkan bahwa data tersebut memiliki pola atau
titik-titiknya menyebar dan cenderung homogen, sehingga data tersebut
memiliki residual yang identik. Sebaran titik-titiknya terlihat tersebar acak
dan tidak berpola ini berarti model regresinya bagus dan layak.
c) Histogram
Pada Gambar 4.2 didapatkan bahwa histogram membentuk kurva, maka
berdistribusi normal.
d) Versus Order
Pada Gambar 4.2 dapat dilihat dari data tersebut grafiknya tidak berpola
atau tidak memiliki pola tertentu, hal ini dapat dilihat bahwa titik-titik pada
grafik tersebut cenderung bersifat naik-turun, sehingga grafik tersebut dapat
dikatakan bersifat independen.

18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis di atas disimpulkan bahwa.
1.

Regresi linier sederhana antara lama belajar dengan nilai IPK yang dicapai
oleh 50 mahasiswa Statistika ITS, dapat disimpulkan bahwa model regresinya adalah linier dan berdistribusi normal.

2.

Korelasinya adalah memiliki hubungan yang positif dan tidak terlalu kuat
antara lama belajar dengan nilai IPK.

3.

Berdasarkan model regresi jika lama belajar naik satu jam maka nilai IPK
akan naik sebesar 0.02583. Keragaman / variasi nilai IPK dapat dijelaskan
oleh lama belajar sebesar 29.2 % sedangkan 70.8 % dijelaskan oleh variabel
lain di luar model.

4.

Berdasarkan uji serentak maka lama belajar berpengaruh terhadap nilai IPK
dan model regresinya signifikan.

5.

Beradasarkan uji parsial maka parameter signifikan.

6.

Berdasarkan uji residual maka disimpulkan bahwa data yang dianalis
memenuhi asumsi regresi yaitu independen, identik, dan berdistribusi normal.

5.2 Saran
Percobaan selanjutnya diharapkan untuk lebih memahami apa yang hendak
dipraktikkan sehingga pembuatan laporan akan lebih baik lagi. Peneliti
diharapkan lebih teliti dan lebih cermat dalam pengumpulan data, dalam
melakukan percobaan maupun dalam penginputan data. Pada praktikum
selanjutnya, diharapkan variabel data bisa lebih bervariasi.

19
20
DAFTAR PUSTAKA
Boediono dan Koester, Wayan. 2001. Teori dan Aplikasi Statistika dan
Probabilitas. Bandung. PT Rosdakarya.
Dajan, Anto. 1986. Pengantar Metode Statistik Jilid I. Jakarta. Pustaka LP3ES
Indonesia.
Roos, Sheldon, 1976, A First Course in Probability, terjemahan Bambang
Sumantri. Bandung. ITB
Walpole, Ronald E. 1997. ”Pengantar Statistika”. Edisi ke-3. Jakarta.
PT.Gramedia Pustaka Utama.
Salamah,

M.,Susilaningrum,

D.2009.Modul

Praktikum

Pengantar

MetodeStatistika.Surabaya: ITS
(Yuswandy, 2009) , http://www.blogspot.com/regresidankorelasi/, diunduh :14
Desember 2012

21
LAMPIRAN
Nama Mahasiswa
Lama Belajar (X) IPK (Y)
Residual
M. Afandi
30
3.35 -0.28996
Suroyya Yuliana
1
3.02 0.12911
Tatha
5
2.8 -0.19421
Ainul Fatwa
2
3 0.08328
Inge
15
3.2 -0.05251
Hilda Rosdiana Dewi
2
3.12 0.20328
Silvia Alegasan
8
3.29 0.218299
Nerly
6
2.9 -0.12004
Zakiyah
2
2.23 -0.68672
Dio
15
3.5 0.247488
Siti Nur
10
3.39 0.266639
Salsa Amelia
5
2.9 -0.09421
Sandra
8
3.22 0.148299
Citra
10
3.57 0.446639
Yahzun Firmansya
1
2.89 -0.00089
Anggraini
4
2.7 -0.26838
Hasrul Isman
1
2.73 -0.16089
Anisa
9
3.2 0.102469
Teguh Setya
12
3.22 0.044978
Adip Firmansyah
2
2.59 -0.32672
Arifa Ariani A
5
2.46 -0.53421
Leisa
6
2.86 -0.16004
Yulia
12
2.95 -0.22502
Saidah
10
3.16 0.036639
Ratih Kumala Puspa N
13
3.05 -0.15085
Fani
5
3.33 0.335789
Faroh Ladayya
8
3.4 0.328299
Febby Fitriani
5
2.99 -0.00421
Aprilia Tri W. U
10
3.53 0.406639
Sidah Z. J
10
3.16 0.036639
Rahmawati M. H
21
3.39 -0.01749
Binti Fatmawati
15
3.5 0.247488
Agung Budhi P
4
2.51 -0.45838
Ayub Samuel
Yosepha
10
3.33 0.206639
Nur Hayati
35
3.57 -0.19911
Endy Norma Linthya
4
2.7 -0.26838
Hasral Ismah
1
2.73 -0.16089
Rohmah Mustafidah
10
2.83 -0.29336
22
Muti Kahza
Adelilah
Dimas Prakoso Muji S
Sheila
Rr. Sekar K
Nur Afifah
Ahmad Raizha
Aulia
Firmansyah
Firda Fahrum
Noorahman Ayu
Cendiana

7
10
7
6
1
7
6
14
1
15
7
5

23

2.55
3.5
2.95
3
3.1
3.42
3.31
3.4
2.9
2.93
3.38
3.34

-0.49587
0.376639
-0.09587
-0.02004
0.20911
0.374129
0.289959
0.173318
0.00911
-0.32251
0.334129
0.345789

More Related Content

What's hot

Uji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependenUji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependenAngga Mahendra
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Az'End Love
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuRaden Maulana
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikEman Mendrofa
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasiHafiza .h
 
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Muhammad Ali Subkhan Candra
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasPutri Handayani
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiYousuf Kurniawan
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalAYU Hardiyanti
 
Presentasi bab-09
Presentasi bab-09Presentasi bab-09
Presentasi bab-09why wid
 
Soal dan jawaban uci chi kuadrat dan regresi
Soal dan jawaban uci chi kuadrat dan regresiSoal dan jawaban uci chi kuadrat dan regresi
Soal dan jawaban uci chi kuadrat dan regresiVivin Dolpin
 
Makalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisMakalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisGhian Velina
 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITCabii
 

What's hot (20)

Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
Uji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependenUji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependen
 
Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinu
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 
UJI Z dan UJI T
UJI Z dan UJI TUJI Z dan UJI T
UJI Z dan UJI T
 
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
 
Presentasi bab-09
Presentasi bab-09Presentasi bab-09
Presentasi bab-09
 
Soal dan jawaban uci chi kuadrat dan regresi
Soal dan jawaban uci chi kuadrat dan regresiSoal dan jawaban uci chi kuadrat dan regresi
Soal dan jawaban uci chi kuadrat dan regresi
 
Makalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisMakalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian Hipotesis
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
 
Analisis regresi.
Analisis regresi.Analisis regresi.
Analisis regresi.
 
Distribusi poisson
Distribusi poissonDistribusi poisson
Distribusi poisson
 

Viewers also liked

108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...Agus Melas Agues
 
2 . analisis regresi linier sederhana
2 .  analisis regresi linier sederhana2 .  analisis regresi linier sederhana
2 . analisis regresi linier sederhanaBrian Pamukti
 
Perhitungan Manual korelasi dan regresi
Perhitungan Manual korelasi dan regresiPerhitungan Manual korelasi dan regresi
Perhitungan Manual korelasi dan regresisaiful ghozi
 
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANAANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANALucky Maharani Safitri
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaArning Susilawati
 
Modul metode regresi
Modul metode regresiModul metode regresi
Modul metode regresigiyantilinda
 
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 5
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 5Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 5
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 5Emilia Wati
 
Statistika Dasar (11 - 12) analisis-regresi_dan_korelasi_sederhana
Statistika Dasar (11 - 12) analisis-regresi_dan_korelasi_sederhanaStatistika Dasar (11 - 12) analisis-regresi_dan_korelasi_sederhana
Statistika Dasar (11 - 12) analisis-regresi_dan_korelasi_sederhanajayamartha
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALArning Susilawati
 
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul III-Regresi Linear Berganda
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul III-Regresi Linear Berganda Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul III-Regresi Linear Berganda
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul III-Regresi Linear Berganda Shofura Kamal
 
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan-Regresi Sederhana
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan-Regresi SederhanaLaporan Praktikum Analisis Regresi Terapan-Regresi Sederhana
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan-Regresi SederhanaShofura Kamal
 
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi bergandaPpt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi bergandaSOFIATUL JANNAH
 
MAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSS
MAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSSMAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSS
MAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSSNajMah Usman
 
modul IV rancangan faktorial noda dan deterjen
modul IV rancangan faktorial noda dan deterjenmodul IV rancangan faktorial noda dan deterjen
modul IV rancangan faktorial noda dan deterjennur cendana sari
 
Modul 1 Metode Rancangan Acak Lengkap
Modul 1 Metode Rancangan Acak LengkapModul 1 Metode Rancangan Acak Lengkap
Modul 1 Metode Rancangan Acak Lengkapnur cendana sari
 

Viewers also liked (20)

108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
 
2 . analisis regresi linier sederhana
2 .  analisis regresi linier sederhana2 .  analisis regresi linier sederhana
2 . analisis regresi linier sederhana
 
Perhitungan Manual korelasi dan regresi
Perhitungan Manual korelasi dan regresiPerhitungan Manual korelasi dan regresi
Perhitungan Manual korelasi dan regresi
 
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANAANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana
 
Modul metode regresi
Modul metode regresiModul metode regresi
Modul metode regresi
 
Cara mencari korelasi dan regresi
Cara mencari korelasi dan regresiCara mencari korelasi dan regresi
Cara mencari korelasi dan regresi
 
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 5
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 5Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 5
Emilia wati semester 3 akuntansi_bab 5
 
RANCANGAN ACAK KELOMPOK
RANCANGAN ACAK KELOMPOKRANCANGAN ACAK KELOMPOK
RANCANGAN ACAK KELOMPOK
 
Statistika Dasar (11 - 12) analisis-regresi_dan_korelasi_sederhana
Statistika Dasar (11 - 12) analisis-regresi_dan_korelasi_sederhanaStatistika Dasar (11 - 12) analisis-regresi_dan_korelasi_sederhana
Statistika Dasar (11 - 12) analisis-regresi_dan_korelasi_sederhana
 
Makalah analisis regresi
Makalah analisis regresiMakalah analisis regresi
Makalah analisis regresi
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
 
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul III-Regresi Linear Berganda
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul III-Regresi Linear Berganda Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul III-Regresi Linear Berganda
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul III-Regresi Linear Berganda
 
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan-Regresi Sederhana
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan-Regresi SederhanaLaporan Praktikum Analisis Regresi Terapan-Regresi Sederhana
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan-Regresi Sederhana
 
linear regresi
linear regresi linear regresi
linear regresi
 
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi bergandaPpt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
 
MAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSS
MAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSSMAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSS
MAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSS
 
modul IV rancangan faktorial noda dan deterjen
modul IV rancangan faktorial noda dan deterjenmodul IV rancangan faktorial noda dan deterjen
modul IV rancangan faktorial noda dan deterjen
 
Modul 1 Metode Rancangan Acak Lengkap
Modul 1 Metode Rancangan Acak LengkapModul 1 Metode Rancangan Acak Lengkap
Modul 1 Metode Rancangan Acak Lengkap
 
Bab 15 regresi
Bab 15 regresiBab 15 regresi
Bab 15 regresi
 

Similar to MODUL 6 Regresi Linier Sederhana

Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdfMakalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdffitriunissula
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaDwi Mardianti
 
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptxDEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptxDepriZon1
 
Pengertian regresi.docx
Pengertian regresi.docxPengertian regresi.docx
Pengertian regresi.docxAngraArdana
 
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaDian Arisona
 
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxKORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxEvikurniafitri
 
analisis regresi linier sederhana
analisis regresi linier sederhanaanalisis regresi linier sederhana
analisis regresi linier sederhanaArdan Muhammad
 
Analisis regresi linier sederhana
Analisis regresi linier sederhanaAnalisis regresi linier sederhana
Analisis regresi linier sederhanaJalaludin Zulkifli
 
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptxKel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptxAkmalRijLdi
 
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.ppt
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.pptAnalisa Regresi Korelasi Sederhana.ppt
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.pptWan Na
 
Tugas probstat paper analisa regresi dan korelasi by muhammad kennedy (120402...
Tugas probstat paper analisa regresi dan korelasi by muhammad kennedy (120402...Tugas probstat paper analisa regresi dan korelasi by muhammad kennedy (120402...
Tugas probstat paper analisa regresi dan korelasi by muhammad kennedy (120402...Muhammad Kennedy Ginting
 
Pertemuan 1 analisis regresi
Pertemuan 1 analisis regresiPertemuan 1 analisis regresi
Pertemuan 1 analisis regresiChimel2
 
06bab2 rahmatika 10060110003_skr_2015
06bab2 rahmatika 10060110003_skr_201506bab2 rahmatika 10060110003_skr_2015
06bab2 rahmatika 10060110003_skr_2015Masykur Abdullah
 
PPT Presentasi (1).pptx
PPT Presentasi (1).pptxPPT Presentasi (1).pptx
PPT Presentasi (1).pptxROfficial3
 
REGRESI_SEDERHANA
REGRESI_SEDERHANAREGRESI_SEDERHANA
REGRESI_SEDERHANANoviDavinya
 
Korelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhanaKorelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhanaDia Cahyawati
 

Similar to MODUL 6 Regresi Linier Sederhana (20)

Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdfMakalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana
 
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptxDEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
 
Pengertian regresi.docx
Pengertian regresi.docxPengertian regresi.docx
Pengertian regresi.docx
 
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear Berganda
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxKORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
 
analisis regresi linier sederhana
analisis regresi linier sederhanaanalisis regresi linier sederhana
analisis regresi linier sederhana
 
Analisis regresi linier sederhana
Analisis regresi linier sederhanaAnalisis regresi linier sederhana
Analisis regresi linier sederhana
 
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptxKel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
 
Korelasi(13)
Korelasi(13)Korelasi(13)
Korelasi(13)
 
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.ppt
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.pptAnalisa Regresi Korelasi Sederhana.ppt
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.ppt
 
Tugas probstat paper analisa regresi dan korelasi by muhammad kennedy (120402...
Tugas probstat paper analisa regresi dan korelasi by muhammad kennedy (120402...Tugas probstat paper analisa regresi dan korelasi by muhammad kennedy (120402...
Tugas probstat paper analisa regresi dan korelasi by muhammad kennedy (120402...
 
Pertemuan 1 analisis regresi
Pertemuan 1 analisis regresiPertemuan 1 analisis regresi
Pertemuan 1 analisis regresi
 
06bab2 rahmatika 10060110003_skr_2015
06bab2 rahmatika 10060110003_skr_201506bab2 rahmatika 10060110003_skr_2015
06bab2 rahmatika 10060110003_skr_2015
 
PPT Presentasi (1).pptx
PPT Presentasi (1).pptxPPT Presentasi (1).pptx
PPT Presentasi (1).pptx
 
REGRESI_SEDERHANA
REGRESI_SEDERHANAREGRESI_SEDERHANA
REGRESI_SEDERHANA
 
PPT KS GS 312.pptx
PPT KS GS 312.pptxPPT KS GS 312.pptx
PPT KS GS 312.pptx
 
Korelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhanaKorelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhana
 

Recently uploaded

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 

Recently uploaded (20)

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 

MODUL 6 Regresi Linier Sederhana

  • 1. Laporan Praktikum Pengantar Metode Statistika Modul VI Analisis Regresi Linier Sederhana Oleh: Nur Cendana Sari 1313 030 026 Aisyatul Al Lailiyah 1313 030 066 Asisten Dosen: Javelline Putri Brilliantari Purba Program Studi Diploma III Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013 1
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak analisis statistika bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dua atau lebih peubah. Bila hubungan demikian ini dapat dinyatakan dalam bentuk rumus matematik, maka kita akan dapat menggunakannya untuk keperluan peramalan. Masalah peramalan dapat dilakukan dengan menerapkan persamaan regresi. Sekarang ini, istilah regresi ditetapkan pada semua jenis peramalan, dan tidak harus berimplikasi suatu regresi mendekati nilai tengah populasi. Sedangkan teknik korelasi merupakan teknik analisis yang melihat kecenderungan pola dalam satu variabel berdasarkan kecenderungan pola dalam variabel yang lain. Maksudnya, ketika satu variabel memiliki kecenderungan untuk naik maka kita melihat kecenderungan dalam variabel yang lain apakah juga naik atau turun atau tidak menentu. Jika kecenderungan dalam satu variabel selalu diikuti oleh kecenderungan dalam variabel lain, kita dapat mengatakan bahwa kedua variabel ini memiliki hubungan atau korelasi (Yuswandy, 2009). Bila terdapat suatu data yang terdiri atas dua atau lebih variabel, adalah sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Hubungan yang didapat pada umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel. Studi yang menyangkut masalah ini dikenal dengan analisis regresi. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan dalam praktikum ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana pola hubungan antara variabel lama belajar (x) dengan variabel nilai IPK (y) ? 2
  • 3. 2. Bagaimana nilai korelasi antara variabel lama belajar (x) dengan variabel nilai IPK (y) ? 3. Bagaimana model regresi variabel lama belajar (x) dengan variabel nilai IPK (y) ? 4. Bagaimana menguji parameter model regresi secara serentak ? 5. Bagaimana menguji parameter model regresi secara parsial ? 6. Bagaimana uji asumsi IIDN (Identik Independen Distribusi Normal) ? 1.3 Tujuan Praktikum Tujuan yang ingin dicapai dari permasalahan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Mengetahui pola hubungan antara variabel lama belajar (x) dengan variabel nilai IPK (y). 2. Mengetahui nilai korelasi antara variabel lama belajar (x) dengan variabel nilai IPK (y). 3. Mengetahui model regresi variabel lama belajar (x) dengan variabel IPK (y). 4. Mengetahui menguji parameter model regresi secara serentak. 5. Mengetahui menguji parameter model regresi secara parsial. 6. Mengetahui uji asumsi IIDN (Identik Independen Distribusi Normal). 1.4 Manfaat Manfaat yang diperoleh dari praktikum ini adalah mampu mengestimasi atau menduga suatu hubungan antara variabel – variabel ekonomi, misalnya Y = f(x). Selain itu, mampu nmelakukan peramalan atau prediksi nilai variabel terikat (tidak bebas) atau variabel dependen berdasarkan nilai variabel terkait (variabel independen/bebas). Penetuan variabel mana yang bebas dan mana yang terkait dalam beberapa hal tidak mudah dilaksanakan. Studi yang cermat, diskusi yang seksama (dengan para pakar), berbagai pertimbangan, kewajaran masalah yang dihadapi dan pengalaman akan membantu memudahkan penetuan kedua variabel tersebut (Tan, 2009). Selain itu, peneliti dapat menunjukkan aplikasi regresi linier sederhana dengan percobaan sederhana. 3
  • 4. 1.5 Batasan Masalah Pada pengamatan kali ini survei yang dilakukan hanya sebatas mengetahui Indeks Prestasi Kumulati (IPK) dan lama belajar mahasiswa Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember angkatan 2010 dengan prodi S1 sebanyak 10 mahasiswa, angkatan 2011 dengan prodi D3 sebanyak 10 mahasiswa dan prodi S1 sebanyak 10 mahasiswa serta angkatan 2012 dengan prodi D3 sebanyak 10 mahasiswa dan prodi S1 sebanyak 10 mahasiswa. 4
  • 5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Statistik 2.1.1 Regresi Bila terdapat suatu data yang terdiri atas dua atau lebih variabel, adalah sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Hubungan yang didapat pada umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel. Studi yang menyangkut masalah ini dikenal dengan analisis regresi (Tan, 2009). Dalam hal ini kita akan membicarakan masalah pendugaan atau peramalan nilai peubah bebas Y berdasarkan peubah bebas X yang telah diketahui nilainya. Misalnya kita ingin meramalkan nilai kimia mahasiswa tingkat persiapan berdasarkan skor tes intelegensia yang diberikan sebelum mulai kuliah. Dengan melambangkan nilai kimia seseorang dengan y dan skor tes intelegasinya dengan x, maka data setiap anggota populasi dapat dinyatakan dalam koordinat (x,y). Suatu contoh acak berukuran n dari populasi tersebut dengan demikian dapat dilambangkan sebagai {(xi,yi)}; i=1,2,.......,n}. Bila hubungan linear demikian ini ada, maka kita harus berusaha menyatakan secara matematik dengan sebuah persamaan garis-lurus yang disebut garis regresi linear. Dari aljabar atau ilmu ukur analitik disekolah lanjutan, kita mengetahui bahwa sebuah garis lurus dapat dituliskan dalam bentuk: y= a bx (2.1) Dalam hal ini a menyatakan intersep atau perpotongan dengan sumbu tegak, dan b adalah kemiringan atau gradien. Lambangan digunakan disini untuk membedakan atara nilai ramalan yang dihasilkan garis regresi dan nilai pengamatan y yang sesungguhnya untuk nilai x tertentu (Walpole, 1995). 5
  • 6. Sekali kita telah memutuskan akan menggunakan persamaan regresi linear, maka kita menghadapi masalah bagaimana memperoleh rumus untuk menentukan nilai dugaan titik bagi a dan b berdasarkan data contoh.untuk ini akan digunakan prosedur yang disebut metode kuadrat kecil, maka metode kuadrat terkecil menghasilkan rumus untuk menghitung a dan b sehingga jumlah kuadrat semua simpangan itu minimum. Jumlah kuadrat semua simpangan ini disebut jumlah kuadrat galat sekitar garis regresi dan dilambangkan dengan JKG. Jadi, jika kita diberikan segugus data berpasangan {(xi,yi); i=1,2,.....,n}, maka kita harus menentukan a dan b sehingga meminimumkan jumlah kuadrat semua simpangan atau JKG (Walpole, 1995). Pendugaan parameter. Bila diberikan data contoh {(xi,yi); i=1,2,.....,n}, maka nilai dugaan kuadrat terkecil bagi parameter dalam garis regresi y = a bx Dapat diperoleh dari rumus n n b n xi y i n xi i 0 yi i 0 n n xi2 n i 0 i 0 2 (2.2) xi i 0 dan a (2.3) y Keterangan: b = nilai dugaan kuadrat terkecil bagi parameter xi= nilai data x ke-i yi = nilai data y ke-i n= banyaknya data Analisis regresi bertujuan untuk , pertama, mengestimasi atau menduga suatu hubungan antara variabel – variabel ekonomi, misalnya Y = f(x). 6
  • 7. Kedua, melakukan peramalan atau prediksi nilai variabel terikat (tidak bebas) atau dependent variable berdasarkan nilai variabel terkait (variabel independen/bebas). Penetuan variabel mana yang bebas dan mana yang terkait dalam beberapa hal tidak mudah dilaksanakan. Studi yang cermat, diskusi yang seksama (dengan para pakar), berbagai pertimbangan, kewajaran masalah yang dihadapi dan pengalaman akan membantu memudahkan penetuan kedua variabel tersebut. Untuk menentukan persamaan hubungan antarvariabel, langkahlangkahnya sebagai berikut: 1. Mengumpulkan data dari variabel yang dibutuhkan misalnya X sebagai variabel bebas dan Y sebagai variabel tidak bebas. 2. Menggambarkan titik-titik pasangan (x,y) dalam sebuah sistem koordinat bidang. Hasil dari gambar itu disebut Scatter Diagram (Diagram Pencar/Tebaran) dimana dapat dibayangkan bentuk kurva halus yang sesuai dengan data. Kegunaan dari diagram pencar adalah membantu menunjukkan apakah terdapat hubungan yang bermanfaat antara dua variabel dan membantu menetapkan tipe persamaan yang menunjukkan hubungan antara kedua variabel tersebut. 3. Menentukan persamaan garis regresi dengan mencari nilai-nilai koefisien regresi dan koefisien korelasi. 2.1.2 Jenis- Jenis Regresi Terdapat empat jenis-jenis regresi dalam statiska, diantaranya: 1. Regresi Linier Regresi linier dibedakan menjadi dua bagian berdasarkan banyaknya variabel bebas yang terlibat dalam persamaan yang ikut mempengaruhi nilai variabel terikat. 2. Regresi Linier Sederhana Apabila dalam diagram pencar terlihat bahwa titik – titiknya mengikuti suatu garis lurus, menunjukkan bahwa kedua peubah tersebut saling berhubungan sacara linier. Bila hubungan linier demikian ini ada, maka kita berusaha menyatakan secara matematik dengan sebuah persamaan garis lurus 7
  • 8. yang disebut garis regresi linier. Untuk regresi linier sederhana, perlu ditaksir parameter . Jika ditaksir oleh a dan b, maka regresi linier berdasarkan sampel dirumuskan sebagai berikut. Y= a + bx (2.4) Keterangan : Y= nilai yang diukur/dihitung pada variabel tidak bebas x = nilai tertentu dari variabel bebas a = intersep/ perpotongan garis regresi dengan sumbu y b = koefisien regresi / kemiringan dari garis regresi / untuk mengukur kenaikan atau penurunan y untuk setiap perubahan satu-satuan x / untuk mengukur besarnya pengaruh x terhadap y kalau x naik satu unit. 3. Peramalan Kuantitatif Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. 4. Peramalan Kualitatif Peramalan kualitatif biasanya digunakan bila tidak ada atau sedikit data masa lalu tersedia. 2.1.3 Pengujian Parsial Uji parsial digunakan untuk menguji apakah koefisien regresi mempunyai pengaruh yang signifikan. Berikut rumus yang digunakan sebagai statistik uji dalam sebuah pengujian parsial: bi Sbi t S x, y Sb X S y,x (2.5) SSE n 1 k 8 2 X 2 (2.6) n ˆ Y Y n 1 k 2 (2.7)
  • 9. Keterangan : bi = nilai dugaan β1 2.1.4 Pengujian Serentak Uji serentak (Uji F) adalah metode pengujian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Ghozali, 2007). Langkah-langkah untuk melakukan uji serentak (uji F) adalah sebagai berikut. 1. Menentukan hipotesis H0 : βi = 0, artinya variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat H1 : βi ≠ 0, artinya variabel bebas merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat. Dengan i = 1,2,…,n. 2. Menentukan wilayah kritis (level of significance) 3. Menentukan daerah keputusan H0 gagal ditolak apabila Fhitung ≤ Ftabel ( Pvalue ), artinya semua variabel bebas secara bersama-sama bukan merupakan variabel penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat. H0 ditolak apabila Fhitung > Ftabel ( Pvalue ), artinya semua variabel bebas secara bersama-sama merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat. 4. Menentukan statistik uji Rumus untuk menghitung statistik uji adalah sebagai berikut. U / v1 V / v2 F (2.8) U dan V menyatakan peubah acak bebas masing-masing berdistribusi khikuadrat dengan derajat kebebasan v1 dan v 2 . 5. Mengambil keputusan (Gudjarat, 1995) Uji serentak (uji F) juga sering disebut uji ANOVA. 2.1.5 Korelasi Teknik korelasi merupakan teknik analisis yang melihat kecenderungan pola dalam satu variabel berdasarkan kecenderungan pola dalam variabel 9
  • 10. yang lain. Maksudnya, ketika satu variabel memiliki kecenderungan untuk naik maka kita melihat kecenderungan dalam variabel yang lain apakah juga naik atau turun atau tidak menentu. Jika kecenderungan dalam satu variabel selalu diikuti oleh kecenderungan dalam variabel lain, kita dapat mengatakan bahwa kedua variabel ini memiliki hubungan atau korelasi. Jika data hasil pengamatan terdiri dari banyak variabel , ialah beberapa kuat hubungan antara-antara variabel itu terjadi. Dalam kata-kata lain perlu ditentukan derajat hubungan antara variabel-variabel. Studi yang membahas tentang derajat hubungan antara variabel-variabel dikenal dengan nama korelasi. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan, terutama untuk data kuantitatif dinamakan koefisien korelasi (Yuswandy,2009). 2.2 Landasan non Statistika 2.2.1 Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) IPK adalah mekanisme penilaian keseluruhan prestasi terhadap mahasiswa dalam sistim perkuliahan selama masa kuliah. IPK singkatan dari Indeks Prestasi Kumulatif. Merupakan nilai kumulatif dari IP (Indeks Prestasi). IP nilai prestasi mahasiswa per semester, sedangkan IPK merupakan nilai IP yang dikumulatifkan. Penilaian IPK memiliki skala dari 0 hingga 4. Dimana angka 0 merupakan penilaian terendah dan angka 4 merupakan penilaian prestasi tertinggi dengan mutu 0=E, 1=D, 2=C, 3=B, 4=A. Ukuran nilai tersebut akan dikalikan dengan nilai bobot mata kuliah kemudian dibagi dengan jumlah SKS mata kuliah yang diambil pada periode tersebut. Sedangkan untuk menghitung nilai IPK (Nilai prestasi dalam keseluruhan semester) adalah dengan cara menjumlahkan semua nilai IP dari semester satu hingga semester akhir. Kemudian, menjumlahkan nilai IP tersebut dibagi dengan jumlah IP. 10
  • 11. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Percobaan dilakukan pada: Senin, 16 Desember 2013 pukul 13.15-14.55 WIB di Laboratorium T Jurusan Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember. 3.2 Sumber Data Data yang diperoleh berasal dari data sekunder, yaitu data mengenai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang didapatkan melalui data metode survei yang dilakukan pada tanggal 25 November 2013 hingga tanggal 29 November 2013 kepada mahasiswa Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember angkatan 2010 dengan prodi S1 sebanyak 10 mahasiswa, angkatan 2011 dengan prodi D3 sebanyak 10 mahasiswa dan prodi S1 sebanyak 10 mahasiswa serta angkatan 2012 dengan prodi D3 sebanyak 10 mahasiswa dan prodi S1 sebanyak 10 mahasiswa. Data ini diperoleh dari hasil survei yang dilakukan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam jurusan Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember. 3.3 Populasi dan Sampel Pada penelitian ini diambil 50 mahasiswa jurusan Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Adapun rinciannya sebagai berikut. Tabel 3.1 Daftar Populasi dan Sampel Populasi Mahasiswa Statistika S1 angkatan 2012 Mahasiswa Statistika D3 angkatan 2012 Mahasiswa Statistika S1 angkatan 2011 Mahasiswa Statistika D3 angkatan 2011 Sampel 120 mahasiswa 10 mahasiswa 94 mahasiswa 10 mahasiswa 104 mahasiswa 10 mahasiswa 101 mahasiswa 10 mahasiswa 11
  • 12. Mahasiswa Statistika S1 angkatan 2010 3.4 102 mahasiswa 10 mahasiswa Langkah Analisis Data Langkah analisis data yang dilakukan dalam praktikum statistika adalah : 1. Identifikasi pola hubungan antara variabel lama belajar (x) dengan IPK (y) melalui scatterplot dan korelasi. 2. Menduga bentuk model regresi. 3. Menduga parameter model regresi. 4. Menguji parameter model ( serentak atau parsial ). 5. Interpretasi model dan implementasi. 12
  • 13. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pola Hubungan antara Variabel Lama Belajar (X) dengan Variabel Nilai IPK (Y) Sebagai langkah awal untuk melihat pola hubungan antar masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat dibuat scatter plot untuk mengetahui regresi ini linear atau tidak linear, sebagai berikut. Scatterplot of IPK (Y) vs Lama Belajar (X) 3.8 3.6 3.4 IPK (Y) 3.2 3.0 2.8 2.6 2.4 2.2 2.0 0 10 20 Lama Belajar (X) 30 40 Gambar 4.1 Scatterplot antara Lama Belajar dan Nilai IPK Pada Gambar 4.1 menunjukkan bahwa grafik tersebut membentuk pola, sehingga model regresi dari grafik tersebut linier dan berdistribusi normal. Hal ini dikarenakan plot-plot dari datanya yang menyebar dan mengikuti pola garis distribusi normal. 4.2 Korelasi antara Variabel Lama Belajar (X) dengan Variabel Nilai IPK (Y) Analisis korelasi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan (hubungan linear) antara dua peubah. Secara pengujian nilai korelasi maka nilai korelasi antara X dan Y memiliki hubungan yang positif dan kuat antara X dan Y. Berikut adalah uji hipotesisnya: Uji hipotesis korelasi : 1. H0 : ρ = 0 (tidak ada korelasi antara X dan Y) 13
  • 14. H1 : ρ ≠ 0 (ada korelasi antara X dan Y) 2. Taraf nyata α = 0.05 3. Daerah kritis : 4. Tolak H0 jika t < -tn-2, α/2 atau t > tn-2, α/2 dan dilihat dari nilai P-Value apabila P-Value ˂ α maka tolak H 0 5. Uji statistik : 6. Kesimpulan : Berdasarkan uji statistik di atas dapat dilihat bahwa nilai maka tolak H0 dan apabila dianilis dari nilai P-Value maka nilai P-Value ˂ 0.05 maka tolak H0 kesimpulannya ada korelasi antara X dan Y. 4.3 Pemodelan Regresi Tabel 4.1 Ouput Minitab Hasil Analisis Regresi Persamaan Regresi Kebaikan Model (R-Sq) ( )= 2.685 + 0.02583 X 29.2 % Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui persamaan regresi dan kebaikan model nya. Jika X (lama belajar) naik satu jam maka Y (nilai IPK) akan naik sebesar 0.02583. Keragaman / variasi nilai IPK (Y) dapat dijelaskan oleh lama belajar (X) sebesar 29.2 % sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model. 4.4 Uji Serentak Uji serentak dengan menggunakan Analisis Of Varians ini digunakan untuk mengetahui model ini signifikan atau tidak. Apabila nila pvalue-nya kurang dari α = 0,05, maka tolak H0 atau dapat dikatakan bahwa model ini signifikan. 14
  • 15. Tabel 4.2 Output Minitab Uji serentak Perhitungan Sumber Variasi DF SS MS Regresi 1.5062 Galat 48 3.6444 0.0759 49 P 19.84 0.000 1.5062 Total Minitab 1 F 5.1506 Uji serentak : 1. H0 : βo = 0 (Tidak ada pengaruh X dan Y) H1 : β1 0 (Ada pengaruh X dan Y) 2. Taraf nyata 3. = 0.05, v1 = 1, v2 = 48 Daerah Kritis: Daerah kritik penerimaan : -3.84 Daerah kritik penolakan 4. 3.84 : F < -3.84 atau F > 3.84 Uji Statistik 5. F F0.05(1;48) = Kesipulan : Berdasarkan uji statistik di atas dapat diketahui bahwa F ˂ F ; α (v1,v2) maka tolak H0 yang berarti bahwa ada pengaruh X terhadap Y. Pada pengujian secara serentak ini dengan nilai α sebesar 0.05 didapatkan nilai p-value sebesar 0.000. Karena p-value nilainya sebesar 0.000 dan nilai α sebesar 0.05 sehingga p-value kurang dari α, maka tolak H0 atau model ini signifikan, jadi dapat dikatakan bahwa koefisien regresi (β) bermakna dan regresi ini valid. 4.5 Uji Parsial Karena pada pengujian secara serentak hasilnya adalah tolak H0 dan koefisien regresi (β) bermakna, maka dilakukan pengujian lagi secara parsial. Pengujian ini dilakukan dengan nilai α sebesar 0.05, apabila nila pvalue-nya kurang dari α, maka tolak H0 atau model ini signifikan, Uji parsialnya adalah sebagai berikut. 15
  • 16. Tabel 4.3 Output Minitab Uji Parsial SE Predictor Coef R- Coef T P Constant 2.86506 0.0622 46.06 0,00 Lama Belar (X) 0.02583 0.0058 4.45 S R-Sq Sq(adj) 0.28 29.28 27.8 0,00 Nilai P-Value pada variabel x sebesar 0.00, yang berarti nilai P-value kurang dari taraf signifikan α = 0.05 maka dapat dikatakan bahwa β0=β1 ≠ 0 sehingga Ho ditolak dan parameter X siginifikan, tapi perlu dilakukan perhitungan kembali secara manual. Uji hipotesis parameter β0 1. Ho: β0 = 0 (parameter tidak signifikan) H1: β0 ≠ 0 (parameter signifikan) 2. Taraf Nyata Taraf nyata = 0.05 = 3. 1.960 Daerah kritik penerimaan : -1.960 ≤ t0 ≤ 1.960 Daerah kritik penolakan : t0 < -1.960 atau t0 > 1.960 4. Uji Statistik: t hitung 5. b1 1 S b1 0.02583 0 0.0058 4.453 Kesimpulan: Diketahui dari uji statistik bahwa nilai thitung jatuh di wilayah kritis sehingga H0 ditolak dan disimpulkan bahwa parameter signifikan. Dari pengujian di atas diketahui bahwa β0 ≠ 0 sehingga H0 ditolak dan disimpulkan bahwa parameter β0 signifikan dimana parameter yang digunakan dalam persamaan permodelan regresi memberikan pengaruh. Demikian halnya pada saat pengujian melalui Minitab yakni β0 menghasilkan P-value kurang dari α = 0.05 sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak dan parameter β0 signifikan. 4.6 Uji Residual Dalam hal ini ada 3 macam asumsi regresi. Antara lain : 1. Berasumsi Independen. 2. Berasumsi Identik. 16
  • 17. 3. Berasumsi Distribusi Normal. Berikut adalah kurva-nya : Residual Plots for IPK (Y) Normal Probability Plot Versus Fits 99 0.5 Residual Percent 90 50 10 0.0 -0.5 1 -0.8 -0.4 0.0 Residual 0.4 0.8 3.0 Histogram 3.2 3.4 Fitted Value 3.6 3.8 Versus Order 0.5 Residual Frequency 8 6 4 2 0.0 -0.5 0 -0.6 -0.3 0.0 Residual 0.3 1 5 10 15 20 25 30 35 Observation Order 40 45 50 Gambar 4.2 Residual Plot Hubungan Antara Lama Belajar dengan Nilai IPK a) Normal probability plot Untuk mengetahui residual menunjukkan normal atau tidak, maka dengan menganalisis hasil P-value dari grafik normal probablily plot. H0 : residual berdistribusi normal H1 : residual tidak berdistribusi normal. Probability Plot of RESIDUAL Normal 99 Mean StDev N KS P-Value 95 90 -8.88178E-16 0.2727 50 0.092 >0.150 Percent 80 70 60 50 40 30 20 10 5 1 -0.75 -0.50 -0.25 0.00 RESI1 0.25 0.50 Gambar 4.3 Grafik Normal Probability Plot Of Residual Pada Gambar 4.3 Normal Probability Plot diatas dapat diketahui bahwa uji statistik berdasarkan Kolmogorof-Smirnof bernilai 0.092 dan nilai PValue >0.150. Nilai P-Value lebih besar dari α maka residual nya-normal. 17
  • 18. Jika residual-nya normal maka persamaan Y juga normal. Jadi model di atas memenuhi asumsi berdistribusi normal. b) Versus fits Pada Gambar 4.2 didapatkan bahwa data tersebut memiliki pola atau titik-titiknya menyebar dan cenderung homogen, sehingga data tersebut memiliki residual yang identik. Sebaran titik-titiknya terlihat tersebar acak dan tidak berpola ini berarti model regresinya bagus dan layak. c) Histogram Pada Gambar 4.2 didapatkan bahwa histogram membentuk kurva, maka berdistribusi normal. d) Versus Order Pada Gambar 4.2 dapat dilihat dari data tersebut grafiknya tidak berpola atau tidak memiliki pola tertentu, hal ini dapat dilihat bahwa titik-titik pada grafik tersebut cenderung bersifat naik-turun, sehingga grafik tersebut dapat dikatakan bersifat independen. 18
  • 19. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis di atas disimpulkan bahwa. 1. Regresi linier sederhana antara lama belajar dengan nilai IPK yang dicapai oleh 50 mahasiswa Statistika ITS, dapat disimpulkan bahwa model regresinya adalah linier dan berdistribusi normal. 2. Korelasinya adalah memiliki hubungan yang positif dan tidak terlalu kuat antara lama belajar dengan nilai IPK. 3. Berdasarkan model regresi jika lama belajar naik satu jam maka nilai IPK akan naik sebesar 0.02583. Keragaman / variasi nilai IPK dapat dijelaskan oleh lama belajar sebesar 29.2 % sedangkan 70.8 % dijelaskan oleh variabel lain di luar model. 4. Berdasarkan uji serentak maka lama belajar berpengaruh terhadap nilai IPK dan model regresinya signifikan. 5. Beradasarkan uji parsial maka parameter signifikan. 6. Berdasarkan uji residual maka disimpulkan bahwa data yang dianalis memenuhi asumsi regresi yaitu independen, identik, dan berdistribusi normal. 5.2 Saran Percobaan selanjutnya diharapkan untuk lebih memahami apa yang hendak dipraktikkan sehingga pembuatan laporan akan lebih baik lagi. Peneliti diharapkan lebih teliti dan lebih cermat dalam pengumpulan data, dalam melakukan percobaan maupun dalam penginputan data. Pada praktikum selanjutnya, diharapkan variabel data bisa lebih bervariasi. 19
  • 20. 20
  • 21. DAFTAR PUSTAKA Boediono dan Koester, Wayan. 2001. Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas. Bandung. PT Rosdakarya. Dajan, Anto. 1986. Pengantar Metode Statistik Jilid I. Jakarta. Pustaka LP3ES Indonesia. Roos, Sheldon, 1976, A First Course in Probability, terjemahan Bambang Sumantri. Bandung. ITB Walpole, Ronald E. 1997. ”Pengantar Statistika”. Edisi ke-3. Jakarta. PT.Gramedia Pustaka Utama. Salamah, M.,Susilaningrum, D.2009.Modul Praktikum Pengantar MetodeStatistika.Surabaya: ITS (Yuswandy, 2009) , http://www.blogspot.com/regresidankorelasi/, diunduh :14 Desember 2012 21
  • 22. LAMPIRAN Nama Mahasiswa Lama Belajar (X) IPK (Y) Residual M. Afandi 30 3.35 -0.28996 Suroyya Yuliana 1 3.02 0.12911 Tatha 5 2.8 -0.19421 Ainul Fatwa 2 3 0.08328 Inge 15 3.2 -0.05251 Hilda Rosdiana Dewi 2 3.12 0.20328 Silvia Alegasan 8 3.29 0.218299 Nerly 6 2.9 -0.12004 Zakiyah 2 2.23 -0.68672 Dio 15 3.5 0.247488 Siti Nur 10 3.39 0.266639 Salsa Amelia 5 2.9 -0.09421 Sandra 8 3.22 0.148299 Citra 10 3.57 0.446639 Yahzun Firmansya 1 2.89 -0.00089 Anggraini 4 2.7 -0.26838 Hasrul Isman 1 2.73 -0.16089 Anisa 9 3.2 0.102469 Teguh Setya 12 3.22 0.044978 Adip Firmansyah 2 2.59 -0.32672 Arifa Ariani A 5 2.46 -0.53421 Leisa 6 2.86 -0.16004 Yulia 12 2.95 -0.22502 Saidah 10 3.16 0.036639 Ratih Kumala Puspa N 13 3.05 -0.15085 Fani 5 3.33 0.335789 Faroh Ladayya 8 3.4 0.328299 Febby Fitriani 5 2.99 -0.00421 Aprilia Tri W. U 10 3.53 0.406639 Sidah Z. J 10 3.16 0.036639 Rahmawati M. H 21 3.39 -0.01749 Binti Fatmawati 15 3.5 0.247488 Agung Budhi P 4 2.51 -0.45838 Ayub Samuel Yosepha 10 3.33 0.206639 Nur Hayati 35 3.57 -0.19911 Endy Norma Linthya 4 2.7 -0.26838 Hasral Ismah 1 2.73 -0.16089 Rohmah Mustafidah 10 2.83 -0.29336 22
  • 23. Muti Kahza Adelilah Dimas Prakoso Muji S Sheila Rr. Sekar K Nur Afifah Ahmad Raizha Aulia Firmansyah Firda Fahrum Noorahman Ayu Cendiana 7 10 7 6 1 7 6 14 1 15 7 5 23 2.55 3.5 2.95 3 3.1 3.42 3.31 3.4 2.9 2.93 3.38 3.34 -0.49587 0.376639 -0.09587 -0.02004 0.20911 0.374129 0.289959 0.173318 0.00911 -0.32251 0.334129 0.345789