SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Kata “korelasi” berasal dari bahasa Inggris correlation. Dalam bahasa
Indonesia diterjemahkan dengan: “hubungan”, atau “saling hubungan”,
atau “hubungan timbal balik”. Dalam ilmu statistik istilah “korelasi”
diberi pengertian sebagai “hubungan antar dua variabel atau
lebih”(Sudijono, 2008)
Peter (2009) mengemukakan bahwa hubungan antar dua variabel dikenal
dengan istilah “Bivariate Correlation”, sedangkan hubungan antar lebih
dari dua variabel disebut “Multivariate Correlation.
Penelitian korelasional adalah penelitian yang dirancang untuk
menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam
suatu populasi. Sifat-sifat perbedaan kritis adalah usaha untuk menaksir
hubungan (Fox,2008).
Sementara Sutrisno (2007:167), Penelitian korelasional melibatkan
pengumpulan data untuk menentukan apakah, dan untuk tingkatan apa,
terdapat hubungan antara dua atau lebih variabel yang dikuantitatifkan.
Tingkatan hubungan diungkapkan sebagai suatu koefesien korelasi -
yaitu alat statistik untuk menerangkan keeratan hubungan antara dua
variabel atau lebih
Penelitian korelasional menggambarkan suatu pendekatan umum untuk
penelitian yang berfokus pada penaksiran pada kovariasi di antara variabel
yang muncul secara alami. Tujuan penelitian korelasional adalah untuk
mengidentifikasi hubungan prediktif dengan menggunakan teknik korelasi
atau teknik statistik. Hasil penelitian korelasional juga mempunyai implikasi
untuk pengambilan keputusan (Zechmester, 2009:1)
Sementara Sutrisno (2009:167), Penelitian korelasional melibatkan
pengumpulan data untuk menentukan apakah, dan untuk tingkatan apa,
terdapat hubungan antara dua atau lebih variabel yang dikuantitatifkan.
Tingkatan hubungan diungkapkan sebagai suatu koefesien korelasi - yaitu
alat statistik untuk menerangkan keeratan hubungan antara dua variabel
atau lebih.
1.Arah Korelasi
Hubungan antar variabel itu jika ditilik dari segi arahnya, dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu: hubungan yang sifatnya satu
arah, dan hubungan yang sifatnya berlawanan arah. Hubungan yang
bersifat searah diberi nama korelasi positif, sedangan hubungan
yang sifatnya berlawanan arah disebut korelasi negatif .
korelasi positif adalah jika dua variabel atau lebih yang berkorelasi
berjalan parallel; artinya bahwa hubungan tersebut menunjukkan
arah yang sama. Misalnya, apabila variabel X mengalami kenaikan
atau pertambahan, akan diikuti pula dengan kenaikan atau
pertambahan pada variabel Y, atau sebaliknya. Contohnya, kenaikan
harga BBM diikuti dengan kenaikan ognkos angkutan; sebaliknya jika
harga BBM rendah, maka ongkos angkutan pun murah (rendah).
:
korelasi negatif adalah jika dua variabel atau lebih yang
berkorelasi itu berjalan dengan arah yang berlawanan,
bertentangan atau berbalikan. Hal ini berarti bahwa
kenaikan atau pertambahan pada variabel X akan diikuti
dengan penurunan atau pengurangan pada variabel Y.
misalnya, makin meningkatnya kesadaran hukum di
kalangan masyarakat diikuti dengan makin menurunnya
angka kejahatan atau angka pelanggaran; makin giat
berlatih makin sedikit kesalahan yang diperbuat oleh
seseorang; makin kurang dihayati ajaran agama oleh
para remaja akan diikuti oleh makin meningkatnya
frekwensi kenakalan remaja.
2.Peta Korelasi
Arah hubungan variabel yang dicari korelasinya, dapat diamati
melalui sebuah peta atau diagram yang dikenal dengan istilah
Peta Korelasi. Dalam peta korelasi itu dapat dilihat pencaran titik
atau moment dari variabel yang sedang dicari korelasinya.
Karena itu peta korelasi juga disebut Scatter Diagram (Diagram
Pencaran Titik)
3.Angka Korelasi
Tinggi rendah, kuat lemah atau besar kecilnya suatu korelasi
dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya suatu angka
(koefesien) yang disebut Angka Indeks Korelasi atau Coeffesient
of Correlation.
Jadi Angka Indeks Korelasi adalah sebuah angka yang dapat
dijadikan petunjuk untuk mengetahui seberapa besar kekuatan
korelasi di antara variabel yang sedang diselidiki korelasinya.
studi hubungan dan studi prediksi mempunyai karakteristik unik yang membedakan
keduanya, proses dasar keduanya sama. Lebih lanjut ia menjelaskan prosedur dasar
penelitian korelasional yang meliputi: Pemilihan Masalah, sampel dan pemilihan
instrument, desain dan prosedur, dan teknik analisa data serta interpretasi.
Kesemuanya dijelaskan sebagai berikut:
1.Pemilihan Masalah
Contoh masalah penelitian korelasional
Judul penelitian:
Kualitas pelayanan Karyawan Administrasi Akademik di PT “A”
Masalah Penelitian:
Apakah terdapat hubungan pengetahuan administrasi akademik dengan kualitas
pelayanan karyawan?
Apakah terdapat hubungan komunikasi interpersonal dengan kualitas pelayanan
karyawan?
Apakah terdapat hubungan pengetahuan administrasi akademik, komunikasi
interpersonal, dan kemampuan berfikir mekanik dengan kualitas pelayanan
karyawan?
Dari beberapa contoh pertanyaan diatas jelaslah bahwa pemilihan masalah dalam
penelitian korelasional harus menggambarkan hubungan antara satu atau lebih
variabel (Variabel Independen) dengan variabel yang lain (Variabel Dependen)
2.Sampel dan Pemilihan Instrumen
Sampel untuk studi korelasional dipilih dengan menggunakan metode
sampling yang dapat diterima, dan 30 subjek dipandang sebagai ukuran
sampel minimal yang dapat diterima. Sebagaimana suatu studi, adalah
penting untuk memilih dan mengembangkan pengukuran yang valid dan
reliable terhadap variabel yang akan diteliti. Jika variabel yang tidak
memadai dikumpulkan, koefesien korelasi yang dihasilkan akan mewakili
estimasi tingkat korelasi yang tidak akurat. Selanjutnya, jika pengukuran
yang digunakan tidak secara nyata mengukur variabel yang diinginkan,
koefesien yag dihasilkan tidak akan mengindikasikan hubungan yang
diinginkan.
contoh; Seorang peneliti ingin menentukan hubungan antara hasil belajar
matematika dengan hasil belajar fisika. Jika dia memilih dan menggunakan
tes keterampilan berhitung yang valid dan reliable serta tes hasil belajar
fisika yang juga valid dan reliabel, koefesien korelasi yang dihasilkan tidak
akan menjadi estimasi akurat dari hubungan yang diinginkan. Hal ini
dikarenakan keterampilan berhitung hanya merupakan satu jenis hasil
belajar matematika; koefesien korelasi yang dihasilkan akan
mengindikasikan hubungan antara hasil belajar fisika dan satu jenis dari
hasil belajar matematika yaitu keterampilan berhitung. Oleh karena itu,
pemilihan dan penggunaan instrument yang valid dan reliable harus
diperhitungan dengan hati-hati untuk tujuan penelitian tersebut.
3.Desain dan Prosedur
Ada dua atau lebih skor yang diperoleh dari setiap jumlah sampel yang dipilih, satu
skor untuk setiap variabel yang diteliti, dan skor berpasangan kemudian
dikorelasikan. Koefesien korelasi yang dihasilkan mengindikasikan tingkatan/derajat
hubungan antara kedua variabel tersebut.
4.Teknik Analisis Korelasional
Teknik analisa korelasional ialah teknik analisa statistik mengenai hubungan antar
dua variabel atau lebih. Adapun tujuan analisis adalah:
a.Ingin mencari bukti (berlandaskan pada data yang ada), apakah memang
benarr antara variabel yang satu dengan variabel yang lain terdapat
hubungan atau korelasi.
b.Ingin menjawab pertanyaan apakah hubungan antar variabel itu (jika memang ada
hubungannya), termasuk hubungan yang kuat, cukupan ataukah lemah
c.Ingin memperoleh kejelasan dan kepastian (secara matematis), apakah
hubuungan antar variabel itu perupakan hubungan yang berarti atau meyakinkan
(signifikan) ataukah hubungan yang tidak berarti atau tidak meyakinkan.
5.Proses Analisis Data dan Interpretasi
Bila dua variabel dikorelasikan hasilnya adalah koefesien
korelasi. Suatu koefesien korelasi disimbolkan dengan angka
decimal, antara 0,00 dan +1,00, atau –0,00 dan –1,00, yang
mengindikasikan derajat hubungan dua variabel. Jika koefesien
mendekati +1,00; kedua variabel tersebut mempunyai
hubungan positif. Hal ini berarti bahwa seseorang dengan
skor yang tinggi pada suatu variabel akan memiliki skor yang
tinggi pada variabel lain. Dan seseorang dengan skor rendah
pada satu variabel akan memiliki skor yang rendah pada suatu
variabel yang lain. Suatu peningkatan pada suatu variabel
berhubungan /diasosiasikan dengan peningkatan pada variabel
lain. Jika koefesien korelasi tersebut mendekati 0,00, kedua
variabel tidak berhubungan. Hal ini berarti bahwa skor
seseorang pada suatu variabel tidak mengindikasikan skor
orang tersebut pada variabel lain.
Di atas telah disinggung sedikit mengenai beberapa teknik analisa
korelasional baik yang berupa bivariat maupun yang multivariate. Dalam
pembahasan di sub bab ini hanya akan diKorelasi product moment,Tata
Jenjang, dan Korelasi Point Biserial.
1.Korelasi Product Moment
Product Moment Correlation atau Product of the Moment Correlation adalah
salah satu teknik untuk mencari korelasi antar dua variabel yang kerap kali
digunakan. Teknik korelasi ini dikembangkan oleh Karl Pearson, yang
karenanya sering disebut dengan istilah Teknik Korelasi Pearson.
Sedangkan disebut Product Moment Correlation karena koefesien
korelasinya diperoleh dengan cara mencari hasil perkalian dari moment-
moment variabel yang dikorelasikan (Product of the moment).
Sementara untuk memberikan interpretasi terhadap Angka Indeks
korelsi “r” Product Moment ini adalah 1) dengan cara sederhana.
Dengan cara sederhana dapat digunakan pedoman sebagai
berikut:
Besarnya “r” product Moment dan Interpretasi
Antara Variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan
tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga
korelasi itu diabaikan ,dianggap tidak ada korelasi (0,00 – 0,20).
Antara Variabel X dan Y memang terdapat korelasi yang lemah
atau rendah (0,20 – 0,40).
Antara Variabel X dan Y memang terdapat korelasi yang sedang
atau cukup (0,40 – 0,70).
Antara Variabel X dan Y memang terdapat korelasi yang kuat atau
tinggi (0,70 – 0,90).
Antara Variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau
sangat tinggi (0,90 – 1,00).
2.Korelasi Tata jenjang
Korelasi tata jenjang yang disebut dalam istilah bahasa inggris Rank
Difference Correlation atau Rank-Order Correlation, digunakan untuk
menentukan hubungan dua gejala yang kedua-duanya merupakan gejala
ordinal atau tata jenjang.
3.Point Bisereal Correlation
Point Bisereal Correlation atau korelasi point biserial digunakan apabila
kita hendak mengetahui korelasi antara dua variabel, yang satu berbentuk
variabel kontinu, sedang yang lain variabel diskrit murni.
CONTOH KORELASI
1.Judul Penelitian
Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kemampuan Manajerial, dan Kepemimpinan
terhadap Efektifitas Kerja Kepala Sekolah SMA Negeri Se-Provinsi Banten
2.Masalah Penelitian
Apakah kecerdasan emosional berpengaruh langsung terhadap efektifitas kerja
kepala sekolah?
Apakah Kecerdasan emosional berpengaruh langsung terhadap
kepemimpinan?
Apakah kemampuan manajerial berpengaruh langsung terhadap efektifitas
kerja kepala sekolah?
Apakah kemampuan manajerial berpengaruh langsung terhadap
kepemimpinan?
Apakah kepemimpinan berpengaruh langsung terhadap efektifitas kerja kepala
sekolah?
3.Kajian Teoritis
Teori-teori yang dikemukakan dalam penelitian ini menyangkut variabel
penelitian yang meliputi: efektitas kerja kepala sekolah, kecerdasan emosional,
kemampuan manajerial, dan kepemimpinan
4.Pengajuan Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berfikir yang telah didiskripsikan,
peneliti mengajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:
*Kecerdasan emosional berpengaruh langsung terhadap efektifitas kerja
kepala sekolah?
*Kecerdasan emosional berpengaruh langsung terhadap kepemimpinan?
*Kemampuan manajerial berpengaruh langsung terhadap efektifitas kerja
kepala sekolah?
*Kemampuan manajerial berpengaruh langsung terhadap kepemimpinan?
*Kepemimpinan berpengaruh langsung terhadap efektifitas kerja kepala
sekolah?
5.Metodologi Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah a) mengkaji pengaruh kecerdasan emosional,
kemampuan manajerial, dan kepemimpinan terhadap efektifitas kerja kepala
sekolah dan b) mengkaji tingkat pengaruh kecerdasan emosional,
kemampuan manajerial, dan kepemimpinan terhadap efektifitas kerja kepala
sekolah
Untuk mengukur variabel, peneliti menggunakan kuesioner untuk
efektifitas kerja kepala sekolah dan kepemimpinan. Untuk kecerdasan
emosional dan kemampuan manajerial digunakan tes.
Hipotesis statistic
H0 : 41 = 0
H1 : 41 > 0
H0 : 31 = 0
H1 : 31 > 0
H0 : 42 = 0
H1 : 42 > 0
H0 : 32 = 0
H1 : 32 > 0
H0 : 43 = 0
H1 : 43 > 0
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyatakan
bahwa variabel eksogenus kecerdasan emosional dan
kemampuan manjerial berpengaruh langsung terhadap
variabel kepemimpinan sebagai variabel endogenus
pertama dan menjadi variabel eksogenus ketiga terhadap
variabel endogenus efektifitas kerja kepala sekolah.
Dilihat dari kekuatan pengaruh, ternyata persentase
pengaruh variabel kecerdasan emosional lebih besar dari
pada persentase pengaruh variabel kemampuan
manajerial terhadap variabel endogenus kepemimpinan
dan efektifitas kerja kepala sekolah. Dengan demikian,
peneliti menyimpulkan bahwa kecerdasan emosional lebih
dominan memengaruhi efektifitas kerja kepala sekolah
dibandingkan kemampuan manajerial dan kepemimpinan.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan hal-hal sebagai berikut:
Kecerdasan emosional (X1) berpengaruh langsung terhadap
efektifitas kerja kepala sekolah (X4) sebesar 2, 28% dengan
nilai koefesien jalur 0,1511.
Kecerdasan emosional (X1) berpengaruh langsung terhadap
kepemimpinan (X3) sebesar 30,36% dengan nilai koefesien
jalur 0,2730.
Kemampuan manajerial (X2) berpengaruh langsung terhadap
efektifitas kerja kepala sekolah (X4) sebesar 1,59% dengan
nilai koefesien 0,1260.
Kemampuan manajerial (X2) berpengaruh langsung terhadap
kepemimpinan (X3) sebesar 7,5% dengan nilai koefesien jalur
sebesar 0,2730.
Kepemimpinan (X3) berpengaruh langsung terhadap
efektifitas kerja kepala sekolah (X4) sebesar 1,80% dengan
nilai koefesien jalur sebesar 0,1343.
· Kelebihan dari penelitian korelasi yakni sangat berguna Hal
itu karena penelitidimungkinkan untuk mengukur beberapa
variabel dan hubungannya secara simultan
(Sukardi, 2003).
• Kelemahan penelitian korelasi
kelemahan dari penelitian korelasional yang perlu
diperhatikan oleh para peneliti adalah bahwa dengan
penelitian korelasi hanya mengidentifikasi apa yang terjadi
tanpa melakukan manipulasi dan mengontrol variable.
Disamping itu penelitian tersebut tidak dapat membangun
hubungan sebab akibat.
KESIMPULAN
Penelitian korelasional adalah penelitian yang dirancang untuk
menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda
dalam suatu populasi.
Hubungan antar variabel itu jika dilihat dari segi arahnya, dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu: . Hubungan yang bersifat
searah diberi nama korelasi positif, sedangan hubungan yang
sifatnya berlawanan arah disebut korelasi negative. Arah
hubungan variabel yang dicari korelasinya, dapat diamati melalui
sebuah peta atau diagram yang dikenal dengan istilah Peta
Korelasi.
Prosedur dasar penelitian korelasional meliputi: Pemilihan Masalah,
sampel dan pemilihan instrument, desain dan prosedur, dan teknik
analisa data serta interpretasi.
Macam-macam penelitian korelasional terbagi menjadi dua
golongan, yaitu Teknik Analisa Korelasional Bivariat dan Teknik
Analisa Multivariat.

More Related Content

What's hot

Statistika parametrik_teknik analisis korelasi
Statistika parametrik_teknik analisis korelasiStatistika parametrik_teknik analisis korelasi
Statistika parametrik_teknik analisis korelasiM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrikHafiza .h
 
Pp evaluasi kel ii ( menyusun instrumen non tes)
Pp evaluasi kel ii ( menyusun instrumen non tes)Pp evaluasi kel ii ( menyusun instrumen non tes)
Pp evaluasi kel ii ( menyusun instrumen non tes)Lusy Mariana Pasaribu
 
Validitas, Reliabilitas, Daya Beda, dan Tingkat Kesukaran
Validitas, Reliabilitas, Daya Beda, dan Tingkat KesukaranValiditas, Reliabilitas, Daya Beda, dan Tingkat Kesukaran
Validitas, Reliabilitas, Daya Beda, dan Tingkat Kesukaranrevidiahayuindriyati
 
contoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikcontoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikTuti Lestari
 
Presentasi penelitian kuantitatif kausal komparatif
Presentasi penelitian kuantitatif kausal komparatifPresentasi penelitian kuantitatif kausal komparatif
Presentasi penelitian kuantitatif kausal komparatifErik Kuswanto
 
Uji validitas dan_reliabilitas
Uji validitas dan_reliabilitasUji validitas dan_reliabilitas
Uji validitas dan_reliabilitasIcal Azmy
 
Makalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitianMakalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitianJerusman Marbun
 
Makalah regresi dan korelasi new
Makalah regresi dan korelasi newMakalah regresi dan korelasi new
Makalah regresi dan korelasi newSilihk
 
PPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaLusi Kurnia
 
Statistik deskriptif dan inferensial
Statistik deskriptif dan inferensialStatistik deskriptif dan inferensial
Statistik deskriptif dan inferensialIkaMufarrohah
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifNona Zesifa
 
Kriteria Instrumen Evaluasi
Kriteria Instrumen EvaluasiKriteria Instrumen Evaluasi
Kriteria Instrumen EvaluasiRofiani Intan
 
Ppt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhanaPpt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhanaLusi Kurnia
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifEdi Candra
 

What's hot (20)

Statistika parametrik_teknik analisis korelasi
Statistika parametrik_teknik analisis korelasiStatistika parametrik_teknik analisis korelasi
Statistika parametrik_teknik analisis korelasi
 
11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik
 
Pp evaluasi kel ii ( menyusun instrumen non tes)
Pp evaluasi kel ii ( menyusun instrumen non tes)Pp evaluasi kel ii ( menyusun instrumen non tes)
Pp evaluasi kel ii ( menyusun instrumen non tes)
 
Validitas, Reliabilitas, Daya Beda, dan Tingkat Kesukaran
Validitas, Reliabilitas, Daya Beda, dan Tingkat KesukaranValiditas, Reliabilitas, Daya Beda, dan Tingkat Kesukaran
Validitas, Reliabilitas, Daya Beda, dan Tingkat Kesukaran
 
contoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikcontoh penilaian autentik
contoh penilaian autentik
 
Presentasi penelitian kuantitatif kausal komparatif
Presentasi penelitian kuantitatif kausal komparatifPresentasi penelitian kuantitatif kausal komparatif
Presentasi penelitian kuantitatif kausal komparatif
 
Uji validitas dan_reliabilitas
Uji validitas dan_reliabilitasUji validitas dan_reliabilitas
Uji validitas dan_reliabilitas
 
Makalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitianMakalah penulisan laporan penelitian
Makalah penulisan laporan penelitian
 
Analisis korelasi
Analisis korelasiAnalisis korelasi
Analisis korelasi
 
Makalah regresi dan korelasi new
Makalah regresi dan korelasi newMakalah regresi dan korelasi new
Makalah regresi dan korelasi new
 
PPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi Berganda
 
Wilcoxon Matced Pairs Signed Ranks Test
Wilcoxon Matced Pairs Signed Ranks TestWilcoxon Matced Pairs Signed Ranks Test
Wilcoxon Matced Pairs Signed Ranks Test
 
Ppt anova k elompok 6
Ppt anova k elompok 6Ppt anova k elompok 6
Ppt anova k elompok 6
 
Anova satu arah
Anova satu arahAnova satu arah
Anova satu arah
 
Statistik deskriptif dan inferensial
Statistik deskriptif dan inferensialStatistik deskriptif dan inferensial
Statistik deskriptif dan inferensial
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
 
Kriteria Instrumen Evaluasi
Kriteria Instrumen EvaluasiKriteria Instrumen Evaluasi
Kriteria Instrumen Evaluasi
 
Ppt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhanaPpt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhana
 
Makalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan NontesMakalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan Nontes
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektif
 

Viewers also liked

Power Point Korelasi
Power Point KorelasiPower Point Korelasi
Power Point Korelasiguest027789
 
Korelasi dan regresi ppt
Korelasi dan regresi pptKorelasi dan regresi ppt
Korelasi dan regresi pptMana Khansa
 
Korelasi dan regresi linier
Korelasi dan regresi linierKorelasi dan regresi linier
Korelasi dan regresi linierRiswan
 
Pengertian Korelasi
Pengertian KorelasiPengertian Korelasi
Pengertian Korelasiguest44990b
 
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusContoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusTrisnadi Wijaya
 
Contoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianContoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianIndra IR
 
PSIKOLOGI EKSPERIMEN Power point kelompok VI kelas a 08
PSIKOLOGI EKSPERIMEN Power point kelompok VI kelas a 08PSIKOLOGI EKSPERIMEN Power point kelompok VI kelas a 08
PSIKOLOGI EKSPERIMEN Power point kelompok VI kelas a 08Yelfy Yazid
 
Pengumpulan data
Pengumpulan dataPengumpulan data
Pengumpulan dataRiswan
 
Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7Endi Nugroho
 
Makalah penelitian-pengembangan
Makalah penelitian-pengembanganMakalah penelitian-pengembangan
Makalah penelitian-pengembanganWidi Nugroho
 
Jurnal penelitian
Jurnal penelitianJurnal penelitian
Jurnal penelitianuiia
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiYousuf Kurniawan
 
Perhitungan Manual korelasi dan regresi
Perhitungan Manual korelasi dan regresiPerhitungan Manual korelasi dan regresi
Perhitungan Manual korelasi dan regresisaiful ghozi
 
Buku Siswa Seni Budaya Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa Seni Budaya Kelas VII SMP Kurikulum 2013Buku Siswa Seni Budaya Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa Seni Budaya Kelas VII SMP Kurikulum 2013Randy Ikas
 
Buku pegangan guru seni budaya sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 ...
Buku pegangan guru seni budaya sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 ...Buku pegangan guru seni budaya sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 ...
Buku pegangan guru seni budaya sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 ...Septian Muna Barakati
 
Buku Siswa Seni Budaya Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa Seni Budaya Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Buku Siswa Seni Budaya Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa Seni Budaya Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Randy Ikas
 

Viewers also liked (20)

Power Point Korelasi
Power Point KorelasiPower Point Korelasi
Power Point Korelasi
 
Korelasi dan regresi ppt
Korelasi dan regresi pptKorelasi dan regresi ppt
Korelasi dan regresi ppt
 
Korelasi dan regresi linier
Korelasi dan regresi linierKorelasi dan regresi linier
Korelasi dan regresi linier
 
Pengertian Korelasi
Pengertian KorelasiPengertian Korelasi
Pengertian Korelasi
 
Ppt sidang skripsi
Ppt sidang skripsiPpt sidang skripsi
Ppt sidang skripsi
 
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusContoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
 
Contoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianContoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil Penelitian
 
PSIKOLOGI EKSPERIMEN Power point kelompok VI kelas a 08
PSIKOLOGI EKSPERIMEN Power point kelompok VI kelas a 08PSIKOLOGI EKSPERIMEN Power point kelompok VI kelas a 08
PSIKOLOGI EKSPERIMEN Power point kelompok VI kelas a 08
 
Pengumpulan data
Pengumpulan dataPengumpulan data
Pengumpulan data
 
Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7Desain penelitian-eksperimen-7
Desain penelitian-eksperimen-7
 
Landasan teori-dan-hipotesis (1)
Landasan teori-dan-hipotesis (1)Landasan teori-dan-hipotesis (1)
Landasan teori-dan-hipotesis (1)
 
Makalah penelitian-pengembangan
Makalah penelitian-pengembanganMakalah penelitian-pengembangan
Makalah penelitian-pengembangan
 
Landasan Teori Penelitian
Landasan Teori PenelitianLandasan Teori Penelitian
Landasan Teori Penelitian
 
Statistik sosial-4
Statistik sosial-4Statistik sosial-4
Statistik sosial-4
 
Jurnal penelitian
Jurnal penelitianJurnal penelitian
Jurnal penelitian
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
 
Perhitungan Manual korelasi dan regresi
Perhitungan Manual korelasi dan regresiPerhitungan Manual korelasi dan regresi
Perhitungan Manual korelasi dan regresi
 
Buku Siswa Seni Budaya Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa Seni Budaya Kelas VII SMP Kurikulum 2013Buku Siswa Seni Budaya Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa Seni Budaya Kelas VII SMP Kurikulum 2013
 
Buku pegangan guru seni budaya sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 ...
Buku pegangan guru seni budaya sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 ...Buku pegangan guru seni budaya sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 ...
Buku pegangan guru seni budaya sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 ...
 
Buku Siswa Seni Budaya Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa Seni Budaya Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Buku Siswa Seni Budaya Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa Seni Budaya Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
 

Similar to Hubungan Korelasi dan Variabel

Konsep Uji Korelasi.pptx
Konsep Uji Korelasi.pptxKonsep Uji Korelasi.pptx
Konsep Uji Korelasi.pptxRoronoaZorro7
 
kuantitatif korelasi Muhammad ffPPT.pptx
kuantitatif korelasi Muhammad ffPPT.pptxkuantitatif korelasi Muhammad ffPPT.pptx
kuantitatif korelasi Muhammad ffPPT.pptxMuhammadHasan637368
 
Statistika pendidikan unit_3
Statistika pendidikan unit_3Statistika pendidikan unit_3
Statistika pendidikan unit_3kelasrs12a
 
Tujuan dan pkPENELITIAN-KORELASIONAL.ppt
Tujuan dan pkPENELITIAN-KORELASIONAL.pptTujuan dan pkPENELITIAN-KORELASIONAL.ppt
Tujuan dan pkPENELITIAN-KORELASIONAL.pptMuhammadHasan637368
 
Analisis korelasi sederhana
Analisis korelasi sederhanaAnalisis korelasi sederhana
Analisis korelasi sederhanaPuty Dewi
 
PPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptx
PPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptxPPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptx
PPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptxYulianaMargaretta
 
Pengertian regresi.docx
Pengertian regresi.docxPengertian regresi.docx
Pengertian regresi.docxAngraArdana
 
Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif EnvaPya
 
Pertemuan 2 metpen kualitatif
Pertemuan 2 metpen kualitatifPertemuan 2 metpen kualitatif
Pertemuan 2 metpen kualitatifhumanistik
 
jenis rancangan penelitian
 jenis rancangan penelitian jenis rancangan penelitian
jenis rancangan penelitianRiska sasaka
 
Presentasi Penelit Korelasi_Tugas Kuliah Metodologi Penelitian.ppt
Presentasi Penelit Korelasi_Tugas Kuliah Metodologi Penelitian.pptPresentasi Penelit Korelasi_Tugas Kuliah Metodologi Penelitian.ppt
Presentasi Penelit Korelasi_Tugas Kuliah Metodologi Penelitian.pptSunYono
 

Similar to Hubungan Korelasi dan Variabel (20)

2
22
2
 
Konsep Uji Korelasi.pptx
Konsep Uji Korelasi.pptxKonsep Uji Korelasi.pptx
Konsep Uji Korelasi.pptx
 
kuantitatif korelasi Muhammad ffPPT.pptx
kuantitatif korelasi Muhammad ffPPT.pptxkuantitatif korelasi Muhammad ffPPT.pptx
kuantitatif korelasi Muhammad ffPPT.pptx
 
KORELASI.pptx
KORELASI.pptxKORELASI.pptx
KORELASI.pptx
 
Statistika pendidikan unit_3
Statistika pendidikan unit_3Statistika pendidikan unit_3
Statistika pendidikan unit_3
 
Tujuan dan pkPENELITIAN-KORELASIONAL.ppt
Tujuan dan pkPENELITIAN-KORELASIONAL.pptTujuan dan pkPENELITIAN-KORELASIONAL.ppt
Tujuan dan pkPENELITIAN-KORELASIONAL.ppt
 
analisis-faktor
analisis-faktoranalisis-faktor
analisis-faktor
 
Analisis korelasi sederhana
Analisis korelasi sederhanaAnalisis korelasi sederhana
Analisis korelasi sederhana
 
PPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptx
PPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptxPPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptx
PPT KELOMPOK 2 STATISTIK UJI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.pptx
 
Pengertian regresi.docx
Pengertian regresi.docxPengertian regresi.docx
Pengertian regresi.docx
 
Korelasi(13)
Korelasi(13)Korelasi(13)
Korelasi(13)
 
PPT KS GS 312.pptx
PPT KS GS 312.pptxPPT KS GS 312.pptx
PPT KS GS 312.pptx
 
Korelasi Nurjanah
Korelasi NurjanahKorelasi Nurjanah
Korelasi Nurjanah
 
Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif
 
Nurwulan Korelasi
Nurwulan KorelasiNurwulan Korelasi
Nurwulan Korelasi
 
Pengertian Korelasi
Pengertian KorelasiPengertian Korelasi
Pengertian Korelasi
 
Pertemuan 2 metpen kualitatif
Pertemuan 2 metpen kualitatifPertemuan 2 metpen kualitatif
Pertemuan 2 metpen kualitatif
 
jenis rancangan penelitian
 jenis rancangan penelitian jenis rancangan penelitian
jenis rancangan penelitian
 
Pembahasan Korelasi
Pembahasan KorelasiPembahasan Korelasi
Pembahasan Korelasi
 
Presentasi Penelit Korelasi_Tugas Kuliah Metodologi Penelitian.ppt
Presentasi Penelit Korelasi_Tugas Kuliah Metodologi Penelitian.pptPresentasi Penelit Korelasi_Tugas Kuliah Metodologi Penelitian.ppt
Presentasi Penelit Korelasi_Tugas Kuliah Metodologi Penelitian.ppt
 

Recently uploaded

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

Hubungan Korelasi dan Variabel

  • 1.
  • 2.
  • 3. Kata “korelasi” berasal dari bahasa Inggris correlation. Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan: “hubungan”, atau “saling hubungan”, atau “hubungan timbal balik”. Dalam ilmu statistik istilah “korelasi” diberi pengertian sebagai “hubungan antar dua variabel atau lebih”(Sudijono, 2008) Peter (2009) mengemukakan bahwa hubungan antar dua variabel dikenal dengan istilah “Bivariate Correlation”, sedangkan hubungan antar lebih dari dua variabel disebut “Multivariate Correlation. Penelitian korelasional adalah penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Sifat-sifat perbedaan kritis adalah usaha untuk menaksir hubungan (Fox,2008). Sementara Sutrisno (2007:167), Penelitian korelasional melibatkan pengumpulan data untuk menentukan apakah, dan untuk tingkatan apa, terdapat hubungan antara dua atau lebih variabel yang dikuantitatifkan. Tingkatan hubungan diungkapkan sebagai suatu koefesien korelasi - yaitu alat statistik untuk menerangkan keeratan hubungan antara dua variabel atau lebih
  • 4. Penelitian korelasional menggambarkan suatu pendekatan umum untuk penelitian yang berfokus pada penaksiran pada kovariasi di antara variabel yang muncul secara alami. Tujuan penelitian korelasional adalah untuk mengidentifikasi hubungan prediktif dengan menggunakan teknik korelasi atau teknik statistik. Hasil penelitian korelasional juga mempunyai implikasi untuk pengambilan keputusan (Zechmester, 2009:1) Sementara Sutrisno (2009:167), Penelitian korelasional melibatkan pengumpulan data untuk menentukan apakah, dan untuk tingkatan apa, terdapat hubungan antara dua atau lebih variabel yang dikuantitatifkan. Tingkatan hubungan diungkapkan sebagai suatu koefesien korelasi - yaitu alat statistik untuk menerangkan keeratan hubungan antara dua variabel atau lebih.
  • 5. 1.Arah Korelasi Hubungan antar variabel itu jika ditilik dari segi arahnya, dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: hubungan yang sifatnya satu arah, dan hubungan yang sifatnya berlawanan arah. Hubungan yang bersifat searah diberi nama korelasi positif, sedangan hubungan yang sifatnya berlawanan arah disebut korelasi negatif . korelasi positif adalah jika dua variabel atau lebih yang berkorelasi berjalan parallel; artinya bahwa hubungan tersebut menunjukkan arah yang sama. Misalnya, apabila variabel X mengalami kenaikan atau pertambahan, akan diikuti pula dengan kenaikan atau pertambahan pada variabel Y, atau sebaliknya. Contohnya, kenaikan harga BBM diikuti dengan kenaikan ognkos angkutan; sebaliknya jika harga BBM rendah, maka ongkos angkutan pun murah (rendah). :
  • 6. korelasi negatif adalah jika dua variabel atau lebih yang berkorelasi itu berjalan dengan arah yang berlawanan, bertentangan atau berbalikan. Hal ini berarti bahwa kenaikan atau pertambahan pada variabel X akan diikuti dengan penurunan atau pengurangan pada variabel Y. misalnya, makin meningkatnya kesadaran hukum di kalangan masyarakat diikuti dengan makin menurunnya angka kejahatan atau angka pelanggaran; makin giat berlatih makin sedikit kesalahan yang diperbuat oleh seseorang; makin kurang dihayati ajaran agama oleh para remaja akan diikuti oleh makin meningkatnya frekwensi kenakalan remaja.
  • 7. 2.Peta Korelasi Arah hubungan variabel yang dicari korelasinya, dapat diamati melalui sebuah peta atau diagram yang dikenal dengan istilah Peta Korelasi. Dalam peta korelasi itu dapat dilihat pencaran titik atau moment dari variabel yang sedang dicari korelasinya. Karena itu peta korelasi juga disebut Scatter Diagram (Diagram Pencaran Titik) 3.Angka Korelasi Tinggi rendah, kuat lemah atau besar kecilnya suatu korelasi dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya suatu angka (koefesien) yang disebut Angka Indeks Korelasi atau Coeffesient of Correlation. Jadi Angka Indeks Korelasi adalah sebuah angka yang dapat dijadikan petunjuk untuk mengetahui seberapa besar kekuatan korelasi di antara variabel yang sedang diselidiki korelasinya.
  • 8. studi hubungan dan studi prediksi mempunyai karakteristik unik yang membedakan keduanya, proses dasar keduanya sama. Lebih lanjut ia menjelaskan prosedur dasar penelitian korelasional yang meliputi: Pemilihan Masalah, sampel dan pemilihan instrument, desain dan prosedur, dan teknik analisa data serta interpretasi. Kesemuanya dijelaskan sebagai berikut: 1.Pemilihan Masalah Contoh masalah penelitian korelasional Judul penelitian: Kualitas pelayanan Karyawan Administrasi Akademik di PT “A” Masalah Penelitian: Apakah terdapat hubungan pengetahuan administrasi akademik dengan kualitas pelayanan karyawan? Apakah terdapat hubungan komunikasi interpersonal dengan kualitas pelayanan karyawan? Apakah terdapat hubungan pengetahuan administrasi akademik, komunikasi interpersonal, dan kemampuan berfikir mekanik dengan kualitas pelayanan karyawan? Dari beberapa contoh pertanyaan diatas jelaslah bahwa pemilihan masalah dalam penelitian korelasional harus menggambarkan hubungan antara satu atau lebih variabel (Variabel Independen) dengan variabel yang lain (Variabel Dependen)
  • 9. 2.Sampel dan Pemilihan Instrumen Sampel untuk studi korelasional dipilih dengan menggunakan metode sampling yang dapat diterima, dan 30 subjek dipandang sebagai ukuran sampel minimal yang dapat diterima. Sebagaimana suatu studi, adalah penting untuk memilih dan mengembangkan pengukuran yang valid dan reliable terhadap variabel yang akan diteliti. Jika variabel yang tidak memadai dikumpulkan, koefesien korelasi yang dihasilkan akan mewakili estimasi tingkat korelasi yang tidak akurat. Selanjutnya, jika pengukuran yang digunakan tidak secara nyata mengukur variabel yang diinginkan, koefesien yag dihasilkan tidak akan mengindikasikan hubungan yang diinginkan. contoh; Seorang peneliti ingin menentukan hubungan antara hasil belajar matematika dengan hasil belajar fisika. Jika dia memilih dan menggunakan tes keterampilan berhitung yang valid dan reliable serta tes hasil belajar fisika yang juga valid dan reliabel, koefesien korelasi yang dihasilkan tidak akan menjadi estimasi akurat dari hubungan yang diinginkan. Hal ini dikarenakan keterampilan berhitung hanya merupakan satu jenis hasil belajar matematika; koefesien korelasi yang dihasilkan akan mengindikasikan hubungan antara hasil belajar fisika dan satu jenis dari hasil belajar matematika yaitu keterampilan berhitung. Oleh karena itu, pemilihan dan penggunaan instrument yang valid dan reliable harus diperhitungan dengan hati-hati untuk tujuan penelitian tersebut.
  • 10. 3.Desain dan Prosedur Ada dua atau lebih skor yang diperoleh dari setiap jumlah sampel yang dipilih, satu skor untuk setiap variabel yang diteliti, dan skor berpasangan kemudian dikorelasikan. Koefesien korelasi yang dihasilkan mengindikasikan tingkatan/derajat hubungan antara kedua variabel tersebut. 4.Teknik Analisis Korelasional Teknik analisa korelasional ialah teknik analisa statistik mengenai hubungan antar dua variabel atau lebih. Adapun tujuan analisis adalah: a.Ingin mencari bukti (berlandaskan pada data yang ada), apakah memang benarr antara variabel yang satu dengan variabel yang lain terdapat hubungan atau korelasi. b.Ingin menjawab pertanyaan apakah hubungan antar variabel itu (jika memang ada hubungannya), termasuk hubungan yang kuat, cukupan ataukah lemah c.Ingin memperoleh kejelasan dan kepastian (secara matematis), apakah hubuungan antar variabel itu perupakan hubungan yang berarti atau meyakinkan (signifikan) ataukah hubungan yang tidak berarti atau tidak meyakinkan.
  • 11. 5.Proses Analisis Data dan Interpretasi Bila dua variabel dikorelasikan hasilnya adalah koefesien korelasi. Suatu koefesien korelasi disimbolkan dengan angka decimal, antara 0,00 dan +1,00, atau –0,00 dan –1,00, yang mengindikasikan derajat hubungan dua variabel. Jika koefesien mendekati +1,00; kedua variabel tersebut mempunyai hubungan positif. Hal ini berarti bahwa seseorang dengan skor yang tinggi pada suatu variabel akan memiliki skor yang tinggi pada variabel lain. Dan seseorang dengan skor rendah pada satu variabel akan memiliki skor yang rendah pada suatu variabel yang lain. Suatu peningkatan pada suatu variabel berhubungan /diasosiasikan dengan peningkatan pada variabel lain. Jika koefesien korelasi tersebut mendekati 0,00, kedua variabel tidak berhubungan. Hal ini berarti bahwa skor seseorang pada suatu variabel tidak mengindikasikan skor orang tersebut pada variabel lain.
  • 12. Di atas telah disinggung sedikit mengenai beberapa teknik analisa korelasional baik yang berupa bivariat maupun yang multivariate. Dalam pembahasan di sub bab ini hanya akan diKorelasi product moment,Tata Jenjang, dan Korelasi Point Biserial. 1.Korelasi Product Moment Product Moment Correlation atau Product of the Moment Correlation adalah salah satu teknik untuk mencari korelasi antar dua variabel yang kerap kali digunakan. Teknik korelasi ini dikembangkan oleh Karl Pearson, yang karenanya sering disebut dengan istilah Teknik Korelasi Pearson. Sedangkan disebut Product Moment Correlation karena koefesien korelasinya diperoleh dengan cara mencari hasil perkalian dari moment- moment variabel yang dikorelasikan (Product of the moment).
  • 13. Sementara untuk memberikan interpretasi terhadap Angka Indeks korelsi “r” Product Moment ini adalah 1) dengan cara sederhana. Dengan cara sederhana dapat digunakan pedoman sebagai berikut: Besarnya “r” product Moment dan Interpretasi Antara Variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan ,dianggap tidak ada korelasi (0,00 – 0,20). Antara Variabel X dan Y memang terdapat korelasi yang lemah atau rendah (0,20 – 0,40). Antara Variabel X dan Y memang terdapat korelasi yang sedang atau cukup (0,40 – 0,70). Antara Variabel X dan Y memang terdapat korelasi yang kuat atau tinggi (0,70 – 0,90). Antara Variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi (0,90 – 1,00).
  • 14. 2.Korelasi Tata jenjang Korelasi tata jenjang yang disebut dalam istilah bahasa inggris Rank Difference Correlation atau Rank-Order Correlation, digunakan untuk menentukan hubungan dua gejala yang kedua-duanya merupakan gejala ordinal atau tata jenjang. 3.Point Bisereal Correlation Point Bisereal Correlation atau korelasi point biserial digunakan apabila kita hendak mengetahui korelasi antara dua variabel, yang satu berbentuk variabel kontinu, sedang yang lain variabel diskrit murni.
  • 15. CONTOH KORELASI 1.Judul Penelitian Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kemampuan Manajerial, dan Kepemimpinan terhadap Efektifitas Kerja Kepala Sekolah SMA Negeri Se-Provinsi Banten 2.Masalah Penelitian Apakah kecerdasan emosional berpengaruh langsung terhadap efektifitas kerja kepala sekolah? Apakah Kecerdasan emosional berpengaruh langsung terhadap kepemimpinan? Apakah kemampuan manajerial berpengaruh langsung terhadap efektifitas kerja kepala sekolah? Apakah kemampuan manajerial berpengaruh langsung terhadap kepemimpinan? Apakah kepemimpinan berpengaruh langsung terhadap efektifitas kerja kepala sekolah? 3.Kajian Teoritis Teori-teori yang dikemukakan dalam penelitian ini menyangkut variabel penelitian yang meliputi: efektitas kerja kepala sekolah, kecerdasan emosional, kemampuan manajerial, dan kepemimpinan
  • 16. 4.Pengajuan Hipotesis Penelitian Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berfikir yang telah didiskripsikan, peneliti mengajukan hipotesis penelitian sebagai berikut: *Kecerdasan emosional berpengaruh langsung terhadap efektifitas kerja kepala sekolah? *Kecerdasan emosional berpengaruh langsung terhadap kepemimpinan? *Kemampuan manajerial berpengaruh langsung terhadap efektifitas kerja kepala sekolah? *Kemampuan manajerial berpengaruh langsung terhadap kepemimpinan? *Kepemimpinan berpengaruh langsung terhadap efektifitas kerja kepala sekolah? 5.Metodologi Penelitian Tujuan penelitian ini adalah a) mengkaji pengaruh kecerdasan emosional, kemampuan manajerial, dan kepemimpinan terhadap efektifitas kerja kepala sekolah dan b) mengkaji tingkat pengaruh kecerdasan emosional, kemampuan manajerial, dan kepemimpinan terhadap efektifitas kerja kepala sekolah
  • 17.
  • 18. Untuk mengukur variabel, peneliti menggunakan kuesioner untuk efektifitas kerja kepala sekolah dan kepemimpinan. Untuk kecerdasan emosional dan kemampuan manajerial digunakan tes. Hipotesis statistic H0 : 41 = 0 H1 : 41 > 0 H0 : 31 = 0 H1 : 31 > 0 H0 : 42 = 0 H1 : 42 > 0 H0 : 32 = 0 H1 : 32 > 0 H0 : 43 = 0 H1 : 43 > 0
  • 19. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyatakan bahwa variabel eksogenus kecerdasan emosional dan kemampuan manjerial berpengaruh langsung terhadap variabel kepemimpinan sebagai variabel endogenus pertama dan menjadi variabel eksogenus ketiga terhadap variabel endogenus efektifitas kerja kepala sekolah. Dilihat dari kekuatan pengaruh, ternyata persentase pengaruh variabel kecerdasan emosional lebih besar dari pada persentase pengaruh variabel kemampuan manajerial terhadap variabel endogenus kepemimpinan dan efektifitas kerja kepala sekolah. Dengan demikian, peneliti menyimpulkan bahwa kecerdasan emosional lebih dominan memengaruhi efektifitas kerja kepala sekolah dibandingkan kemampuan manajerial dan kepemimpinan.
  • 20. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan hal-hal sebagai berikut: Kecerdasan emosional (X1) berpengaruh langsung terhadap efektifitas kerja kepala sekolah (X4) sebesar 2, 28% dengan nilai koefesien jalur 0,1511. Kecerdasan emosional (X1) berpengaruh langsung terhadap kepemimpinan (X3) sebesar 30,36% dengan nilai koefesien jalur 0,2730. Kemampuan manajerial (X2) berpengaruh langsung terhadap efektifitas kerja kepala sekolah (X4) sebesar 1,59% dengan nilai koefesien 0,1260. Kemampuan manajerial (X2) berpengaruh langsung terhadap kepemimpinan (X3) sebesar 7,5% dengan nilai koefesien jalur sebesar 0,2730. Kepemimpinan (X3) berpengaruh langsung terhadap efektifitas kerja kepala sekolah (X4) sebesar 1,80% dengan nilai koefesien jalur sebesar 0,1343.
  • 21. · Kelebihan dari penelitian korelasi yakni sangat berguna Hal itu karena penelitidimungkinkan untuk mengukur beberapa variabel dan hubungannya secara simultan (Sukardi, 2003). • Kelemahan penelitian korelasi kelemahan dari penelitian korelasional yang perlu diperhatikan oleh para peneliti adalah bahwa dengan penelitian korelasi hanya mengidentifikasi apa yang terjadi tanpa melakukan manipulasi dan mengontrol variable. Disamping itu penelitian tersebut tidak dapat membangun hubungan sebab akibat.
  • 22. KESIMPULAN Penelitian korelasional adalah penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Hubungan antar variabel itu jika dilihat dari segi arahnya, dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: . Hubungan yang bersifat searah diberi nama korelasi positif, sedangan hubungan yang sifatnya berlawanan arah disebut korelasi negative. Arah hubungan variabel yang dicari korelasinya, dapat diamati melalui sebuah peta atau diagram yang dikenal dengan istilah Peta Korelasi. Prosedur dasar penelitian korelasional meliputi: Pemilihan Masalah, sampel dan pemilihan instrument, desain dan prosedur, dan teknik analisa data serta interpretasi. Macam-macam penelitian korelasional terbagi menjadi dua golongan, yaitu Teknik Analisa Korelasional Bivariat dan Teknik Analisa Multivariat.