SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Etnosains dalam Biologi
Konservasi
By:
Mico Arisanto, Threesia, Rina Juniandini
01
Konsep Biologi
Konservasi
02
Pengetahuan Sains Asli
Masyarakat dalam
Biologi Konservasi
03
Hasil Penelitian Etnosains dalam
Konteks Biologi Konservasi
04
Implementasi Sains Asli Masyarakat
dalam Biologi Konservasi dalam
Pembelajaran IPA
Pokok Bahasan
Konsep Biologi Konservasi
01
 Biologi konservasi merupakan studi mengenai alam dan status dari
keanekaragaman hayati bumi dengan tujuan melindungi spesies, habitat,
dan ekosistem hewan serta tumbuhan dari laju kepunahan dan erosi interaksi
biotik.
 Biologi konservasi bertujuan untuk menjaga kelangsungan makhluk hidup yang
ada di bumi, yang memfokuskan kajiannya pada konservasi biodiversitas daripada
hanya pemanfaatan spesies tertentu.
 Tujuan konservasi:
a. Memelihara proses ekologi yang esensial & sistem pendukung kehidupan;
b. Mempertahankan keanekaan genetis; dan
c. Menjamin pemenfaatan jenis (spesies) dan ekosistem secara berkelanjutan.
Nilai Konservasi dan Nilai Biodiversitas
Nilai Konservasi Nilai Biodiversitas
Sosial-Filosofis
Ekonomi
Nilai
Pemanfaatan
Langsung
Nilai
Pemanfaatan
Tidak Langsung
Nilai Warisan
• Mutu kehidupan
yang lebih baik
• Tanggung jawab
moral
• Sebagai warisan
anak cucu dan
kebanggaan
bangsa
• Pelestarian
tanah dan air
• Stabilitas iklim
• Konservasi
sumberdaya
alam hayati
yang dapat
diperbaharui
• Perlindungan
plasma nuftah
• Ekowisata
• Sumber bahan
pangan
• Sumber energi
terbarukan
• Sumber bahan
farmasi dan
obat-obatan
• Sumber produk
hasil pertanian,
perkebunan,
kelautan dan
perikanan
• Pariwisata
• Mengatur tata
air tanah
• Menjaga dan
melindungi
kesuburan
tanah
• Menyerap
karbon dan
menjaga
stabilitas iklim
• Mengurai dan
menyerap polusi
udara
• Keunikan
habitat &
lanskap
• Spesies langka
dan terancam
punah
• Keanekaragama
n hayati &
budaya
• Perlindungan
terhadap
kerusakan tak
terkendali
Kenapa Perlu Dilakukan Konservasi?
Secara tahunan, peningkatan
jumlah hewan yang terancam punah
berada di kisaran 1,4% hingga
8,9%. Kenaikannya yang paling
tinggi terjadi pada 2020 sebesar
8,9%.
(sumber:
https://databoks.katadata.co.id/data
publish/2021/08/06/spesies-hewan-
terancam-punah-naik-49-dalam-
satu-dekade-terakhir )
Jumlah Spesies Hewan yang Terancam Punah (2011-2020)
Apa
penyeba
bnya?
Kerusakan Habitat
EksploitasI
Spesies Invasif
dan penyakit
Kenapa Perlu Dilakukan Konservasi?
Keanekaragaman tumbuhan Indonesia yang tinggi menghadapi ancaman kepunahan
yang nyata di depan mata. Sampai dengan Februari 2023, dari total 4705 jenis
tumbuhan Indonesia yang sudah dinilai status konservasinya dalam Daftar Merah IUCN
(IUCN Red List), satu jenis sudah dinyatakan punah (extinct), 3 jenis dinyatakan punah
di alam (extinct in the wild), dan 1070 jenis lainnya (22.7%) terancam kepunahan
dengan status kritis (critically endangered), genting (endangered) dan rawan
(vulnerable). Satu jenis yang sudah dinyatakan punah adalah Honje (Etlingera
heyneana), jenis dari suku jahe-jehean yang hanya diketahui dari awetan herbarium
yang dikoleksi tahun 1918 di kawasan TPU Sentiong, Jakarta.
Sumber: https://news.detik.com/kolom/d-6581134/berpacu-dengan-kepunahan-tumbuhan-
indonesia
Persentase (profil) tumbuhan Indonesia terancam kepunahan berdasarkan suku.
Strategi Konservasi untuk Mencegah Kepunahan Flora dan Fauna
Strategi Konservasi Fauna Strategi Konservasi Flora
• Menetapkan peraturan perundang-undangan
a. UU No. 5 tahun 1999 tentang KSDAE
b. PP No. 7 th 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan
dan Satwa
c. PP No. 8 Th.1999 tentang Pemanfaatan Tumbuhan dan
Satwa Liar
• Menetapkan golongan satwa liar yang dilindungi dan tidak
dilindungi
• Menetapkan kawasan konservasi
a. Kawasan Suaka Alam
1) Cagar alam
2) Suaka margasatwa
b. Kawasan Pelestarian Alam
1) Taman nasional
2) Tahura
3) Taman wisata alam
c. Taman Buru
• Konservasi in situ
a. Pembentukan Kawasan suaka alam
b. Zona inti taman nasional
• Konservasi ex situ:
a. Pembangunan kebun raya daerah
berbasis ecoregion
b. Penetapan spesies prioritas serta
strategi dan rencana aksi konservasi
c. Pembangunan dan pengembangan
bank biji modern
d. Pengayaan keragaman koleksi
e. Reintroduksi dan restorasi tumbuhan
langka
Berhasilnya konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya berkaitan
erat dengan tercapainya tiga sasaran konservasi yaitu: (1) menjamin
terpeliharanya proses ekologis yang menunjang sistem penyangga kehidupan
bagi kelangsungan pembangunan dan kesejahteraan manusia (perlindungan
sistem penyangga kehidupan), (2) menjamin terpeliharanya keanekaragaman
sumber genetik dan tipe-tipe ekosistemnya sehingga mampu menunjang
pembangunan, ilmu pengetahuan dan teknologi yang memungkinkan
pemenuhan kebutuhan manusia yang menggunakan sumber daya alam
hayati bagi kesejahteraan, dan (3) mengendalikan cara-cara pemanfaatan
sumber daya alam hayati sehingga terjamin kelestariannya
Pengetahuan Sains Asli Masyarakat
dalam Biologi Konservasi
02
 Masyarakat lokal pada umumnya sangat mengenal dengan baik lingkungan di
sekitarnya. Mereka hidup dalam berbagai ekosistem alami yang ada di Indonesia, dan
telah lama hidup berdampingan dengan alam secara harmonis, sehingga mengenal
berbagai cara memanfaatkan sumberdaya alam secara berkelanjutan. Dalam kaitannya
dengan pemanfaatan, penggunaan dan pengelolaan sumber daya hayati dan kelestarian
lingkungan, masyarakat tradisional memiliki pengetahuan lokalnya (indigenus knowledge)
terkait upaya pelestarian sumber daya hayati.
 Kearifan lokal merupakan salah satu bentuk instrument masyarakat lokal dalam
memahami keharmonisan antara eksistensi manusia dengan lingkungannya, sekaligus
sebagai titik tolak konservasi, didasari dari pemahaman mengenai manusia sebagai
makhluk hidup memiliki persamaan dengan makhluk hidup lainnya, terhadap lingkungan
dan sumber daya yang ada sebagai penunjang kehidupan.
 Kearifan lokal yang dapat mendukung konservasi terbentuk dari hasil interaksi antara
manusia dengan lingkungannya sehingga masyarakat lokal memiliki pemahaman yang
lebih mendalam terhadap lingkungannya
 Adanya nilai-nilai sprititual dan magis pada masyarakat lokal memberikan
keyakinan/kepercayaan akan adanya kekuatan terhadap organisme tertentu
(hewan-tumbuhan) sehingga dijadikan sebagai simbol kepercayaan, kekuatan
atau kesejahteraan, membuat pandangan mereka terhadap keberadaan atau
perlindungan terhadap organisme tertentu sangat istimewa. Bahkan pada
masyarakat lokal ada tata cara yang kompleks yang mengatur dan melindungi
makhluk lain termasuk dalam melindungi dari perburuan, sebagai bahan
makanan, pemusnahan, cara penanganan bahkan sampai aturan dalam
menyebut nama atau sekedar melihat penampakan dari beberapa hewan atau
tumbuhan tertentu.
 Kepercayaan spiritual dan larangan dari suatu prosesi ritual yang masih
berlangsung dan dipertahankan oleh sebagian masyarakat lokal memberikan
konsekuensi positif dalam upaya konserasi sumberdaya alam dan lingkungan.
Contoh pengetahuan asli masyarakat dalam biologi konservasi
1. Analisis Etnosains Tradisi Rantau Larangan Kampung Tandikat Sebagai Sumber
Belajar Biologi (Rikizaputra et al., 2022)
Sains Asli Masyarakat Sains Ilmiah
Masyarat meyakini sekali setahun anak ikan
mudik ke hulu, sehingga anak ikan menetap di
lokasi rantau larangan
Sungai mentawai merupakan sungai
yang bermuara ke sungai Rokan.
Sungai Rokan terkenal dengan
banyaknya ikan yang hidup disana.
Minimal sekali setahun, sungai rokan
akan mengalami pendangkalan ,
begitu juga dengan sungai mentawai
sehingga dibit dan arus air sungai
berkurang, dengan kondisi demikian
anak ikan akan lebih mudah
melanjutkan perjalanan ke hulu karena
kuranya tekanan air
Sains Asli Masyarakat Sains Ilmiah
Dilarang menangkap ikan selama 1 tahun atau 2
tahun, alasan masyarakat agar ikannya banyak ketika
saat acara membuka larangan
Dilarang menangkap ikan selama waktu
yang ditetapkan dapat memberikan waktu
untuk ikan dapat berkembang menjadi besar
dan berkembang biak. Hal ini menunjukan
bentuk konservasi ikan dan biota perairan
lainnya
Dilarang menyentrum atau meracun ikan
Pelarangan menyentrum dan meracun ikan
dapat membahayakan ekosistem dan
manusia. Penggunaan arus listrik maupun
zat kimia tidak hanya melumpuhkan ikan
berukuran besar akan tetapi juga ikan
berukuran kecil. Sehingga semua ikan bisa
mati dan menghilangkan bibit. Selain itu,
aliran listrik dan zat kimia juga dapat
membunuh biota air lainnya yang
merupakan sumber makanan ikan. Matinya
biota air lainnya berpotensi merusak
keseimbangan ekosistem sungai
Sains Asli Masyarakat Sains Ilmiah
Dilarang menebang pohon disekitar bantaran
sungai
Keberadaan pohon pohon berkayu ditepi
sungai akan memberikan kekuatan pada
tebing agar tidak lonsor yang nantinya
kan menggangu tempat persembunyian
ikan
Beberapa lubuk di kawasan rantau laranagan
dianggap sakti sehingga banyak ikannya
Dibeberapa titik di sepanjang rantau
larangan menjadi tempat yang banyak
ikannya, karena tempat tersebut berupa
lubuk yang mimiliki kedalam lebih dari
bagian sungai lainnya, karena dalam
sehingga arusnya berkurang sehingga
ampah sampah dedaunan dan sisa sisa
makan yang dibuang masayarakat
terkumpul disana sehingga mengundang
ikan untuk banyak datang ketempat
tersebut
Contoh pengetahuan asli masyarakat dalam biologi konservasi
2. Usaha Perikanan Berbasis Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
yang Berkelanjutan (Ambarini et al., 2018)
Sains Asli Masyarakat Sains Ilmiah
Pepatah adat “Ikan sejerek, bere secupak” (ikan seikat,
beras satu liter), yang berarti nelayan hanya boleh
menangkap atau mengambil ikan dari laut satu ikat
yang dapat ditukarkan dengan beras satu liter. Hal
tersebut mengandung makna bahwa nelayan hanya
boleh mengambil ikan secukupnya untuk kebutuhan
dirinya dan keluarganya
Tujuan dari pepatah adat tersebut yaitu
untuk mencegah terjadinya kelebihan
tangkap (overfishing), dimana overfishing
dapat menyebabkan menurunnya populasi
ikan sehingga hasil tangkapan berkurang
dan wilayah penangkapan semakin jauh
Larangan penggunaan racun dalam menangkap ikan
Penggunaan racun seperti sianida dalam
penangkapan ikan dapat menyebabkan:
• Kepunahan jenis ikan karang, seperti
ikan kerapu dan ikan napoleon
• Memudarkan warna terumbu karang
menjadi putih, hingga berujung pada
kematian terumbu karang
Contoh pengetahuan asli masyarakat dalam biologi konservasi
3. Kearifan Lokal Petani Tradisional Samin di Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten
Blora (Kurniasari et al., 2018)
Sains Asli Masyarakat Sains Ilmiah
Penggunaan pupuk kendang sebagai penyubur tanah
dalam ajaran Samin. Ajaran ini mengajarkan bahwa
dalam mendapatkan kebutuhan sehari-hari tidak boleh
merusak lingkungan, karena alam merupakan sumber
penghidupan mereka
Pupuk kandang sangatlah efektif untuk
menyuburkan tanah dan tumbuhan.
Keunggulan pupuk ini antara lain:
memperbaiki struktur fisik tanah, memacu
aktivitas biologi tanah, dan membantu
perkembangan kehidupan mikroorganisme
tanah. Jika menggunakan pupuk kimia
secara terus menerus dapat membuat tanah
mengeras dan kehilangan porositasnya.
Upacara pensucian alat-alat pertanian seperti sabit dan
sangkul yang disebut sebagai upacara adat Jamasan
Pembersihan alat-alat pertanian merupakan
bagian dari SOP untuk menjaga
kehigienisan alat-alat pertanian, sehingga
petani terhindar dari infeksi bakteri sekaligus
menjaga kualitas mutu produk hasil
pertanian
Hasil Penelitian Etnosains dalam
Konteks Biologi Konservasi
03
Nama/Tahun/Judul Penelitian/Jurnal Hasil Peneltian
Fakhriyah, Yeyendra, & A Marianti
(2021)
Integrasi Smart Water Management
Berbasis Kearifan Lokal Sebagai Upaya
Konservasi Sumber Daya Air di
Indonesia
Indonesian Journal of Conservation,
Vol. 10 (1):67-41
• Konsep “Smart” dalam Smart Water Management
(SWM) dimaksudkan untuk menjadikan penggunaan
SDA dikelola secara efektif, dan, efisien termasuk
menyediakan, air dengan, standar kualitas baik dengan
mengeluarkan dana yang sangat minim.
• Karifan lokal dalam SWM
a. Membuat aliran air dari bambu, serta menanam
pohon dadap, dan kiara oleh masyarakat Desa
Bingkeng DAS, Citandu
b. Petani Subak di Bali membuat bangunan
penangkap air sungai, yang ditempatkan di hulu
sungai
c. Mentaati pantangan (tabu dan pamali),oleh
masyarakat di DAS Citanduy
d. Terowongan irigasi dibuat melengkung
menggunakan kekuatan batu asli di Subak
Nama/Tahun/Judul Penelitian/Jurnal Hasil Peneltian
Ida Ayu Komang Candraningsih, Ida
Bagus Gde Pujaastawa, dan I Gusti
Putu Sudiarna (2018)
Konservasi Hutan Berbasis Kearifan
Lokal di Desa Tigawasa, Kecamatan
Banjar, Kabupaten Buleleng
Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya
Unud, Vol. 22 (2): 311-319
• Masyarakat Desa Tigawasa menganggap bahwa hutan-
hutan yang ada di desanya merupakan suatu anugerah
Tuhan atau pemberian dari Tuhan yang sifatnya suci
dan sakral. Mereka beranggapan bahwa anugerah
tersebut harus dijaga keberadaannya agar tidak
musnah. Selain itu, mereka juga percaya bahwa hutan-
hutan adat tersebut adalah tempat berstana-nya bhatara
gunung yang melindungi desa mereka dari ancaman
bahaya. Oleh karenanya, hutan-hutan adat di Tigawasa
tidak boleh dimasuki maupun dieksploitasi secara
sembarangan.
• Adanya mitos bhatara penguasa hutan dan macan duwe
penjaga hutan serta peraturan tertulis terwujud dalam
awig-awig desa adat dan peraturan tidak tertulis yaitu
dresta adat membuat masyarakat Tigawasa berusaha
untuk selalu menjaga hubungan antara mereka, Tuhan
dan juga lingkungan alamnya agar tetap harmonis
Nama/Tahun/Judul
Penelitian/Jurnal
Hasil Peneltian
Wasada Ansar, Elly
Purnamasari, dan Nurul Ovia
Oktawati (2020)
Kearifan Lokal Nelayan Bagan
Suku Bugis Dalam Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan di Desa
Muara Badak Ilir Kecamatan
Muara Badak Kabupaten Kutai
Kartanegara
JPPA, Vol. 7(1): 86-99
Tradisi masyarakat nelayan Bagan Suku Bugis di
Desa Muara Badak Kabupaten Kutai
Kartanegara yang selalu selektif dalam memilih
jenis hasil tangkapan seperti mengutamakan
hasil laut yang bernilai ekonomis tinggi. Selain
itu, ada pula tradisi diversifikasi pengolahan hasil
perikanan, dimana hasil tangkap yang
didapatkan sebagiannya diolah menjadi kerupuk
ikan, ikan kering dan udang ebi untuk di jual ke
pasar dan pengepul atau juga untuk di konsumsi
sendiri
Nama/Tahun/Judul
Penelitian/Jurnal
Hasil Peneltian
Nugroho Hari Purnomo (2008)
Kajian Kearifan Lokal Sebagai
Pranata Budaya dalam Pemanfaatan
Sumberdaya Pesisir
Jurnal Ilmu Sosial, Vol. 1(2):67-74
Upacara adat “nyalamaq” pada masyarakat Desa
Haruku Pulau Lombok, dimana selama kurun waktu
upacara adat pemanfaatan sumberdaya pesisir sangat
dibatasi. Secara ekeologis, upacara adat tersebut akan
memberikan kesempatan adanya tenggang waktu
untuk regenerasi biotik. Masyarakat nelayan memiliki
pandangan bahwa alam juga memerlukan waktu untuk
pulih kembali setelah dilakukan eksploitasi.
Pengamatan mereka di lapangan menunjukan telah
terjadi penurunan jumlah ikan yang ada di lautan dari
waktu ke waktu. Mereka berkeyakinan telah terjadi
penurunan kulitas perairan. Dengan penurunan kualitas
perairan maka keberlangsungan kehidupan mereka
akan terancam, karena selama ini kehidupan mereka
sangat tergantung oleh hasil tangkapan ikan
Implementasi Sains Asli Masyarakat
dalam Biologi Konservasi dalam
Pembelajaran IPA
04
Implementasi sains asli masyarakat tentang biologi konservasi
pada pembelajaran IPA dilakukan melalui empat tahap yaitu; (1)
mengidentifikasi atau mengeksplorasi kearifan lokal dalam konteks
biologi konservasi, (2) menganalisis keterkaitan kearifan lokal
dengan capaian pembelajaran/materi pembelajaran, (3)
merekonstruksi sains asli ke dalam konsep sains ilmiah, dan (4)
penentuan pendekatan implementasi, yaitu; general learning,
embedded learning, dan mixed learning.
Contoh Implementasi:
1. Analisis Etnosains Tradisi Rantau Larangan Kampung Tandikat Sebagai Sumber Belajar Biologi
(Rikizaputra et al., 2022)
Deskripsi Potensi Kearifan Lokal dalam
Pembelajaran IPA Biologi
Keterkaitan dalam Pembelajaran Biologi
KD Materi
• Memanfaatkan kearifan lokal tradisi
rantau laraangan sebagai wujud
kelestarian ekosistem sungai.
• Dapat mengidentifikasikan jenisjenis ikan
yang ada di sungai.
• Dapat menganalisis terjadinya
pencemaran lingkungan dan dampaknya
bagi ekosistem
3.7 Menganalisis interaksi antara
makhluk hidup dan lingkungannya
serta dinamika populasi akibat
interaksi tersebut.
3.8 Menganalisis terjadinya
pencemaran lingkungan dan
dampaknya bagi ekosistem.
3.9. Menganalisis informasi/data
dari berbagai sumber tentang
ekosistem dan semua interaksi
yang berlangsung didalamnya.
3.10. Menganalisis data perubahan
lingkungan dan dampak dari
perubahan perubahan tersebut
bagi kehidupan
Ekologi
• Komponen ekosistem
• Aliran energi
• Daur biogeokimia
• Interaksi dalam ekosistem
Kesesimbangan lingkungan
• Kerusakan lingkungan/
pencemaran lingkungan
• Pelestarian lingkungan
Contoh Implementasi:
2. Integrasi Pendidikan Biologi Dalam Konservasi Lembu Putih Taro Berbasis Kearifan Lokal
(Maduriana dan Gata, 2022)
Deskripsi Potensi Kearifan Lokal dalam
Pembelajaran Biologi
Keterkaitan dalam Pembelajaran Biologi
KD Materi
• Sejak lembu putih dipelihara secara
intensif dengan pemagaran di sekeliling
kandang, menyebabkan kecil
kemungkinan terjadinya kontak seksual
antara lembu putih dengan ternak sapi
peliharaan penduduk sehingga kemurnian
sifat-sifat turunan dari masing-masing
jenis akan lebih terjamin
• Adanya ancaman kemunculan sapi
heterozigot karier jika terjadi perkawinan
silang antara sapi karier dan albino
• Keberadaan sapi albino dapat dijadikan
media dari topik kelainan albinisme.
• Keberadaan sapi heterozigot karier dapat
dijadikan media genetika carier
3.5 Menerapkan prinsip
pewarisan sifat makhluk hidup
berdasarkan hukum Mendel
4.5 Menyajikan hasil penerapan
hukum Mandel dalam perhitungan
peluang dari persilangan makhluk
hidup di bidang pertanian dan
peternakan
Hukum Mendel
dan Penyimpangan Semu Hukum
Mendel
• Persilangan Monohibrid dan
dihybrid
• Penyimpangan semu : interaksi
gen, kriptomeri
epistasis/hipostatis, gen
komplementer, dan polimeri
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning)
Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning)Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning)
Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning)Michu OH
 
Energi dan Perubahannya
Energi dan PerubahannyaEnergi dan Perubahannya
Energi dan Perubahannyagigihdhestyane
 
Keseimbangan Ekosistem Power point ilmu lingkungan
Keseimbangan Ekosistem Power point ilmu lingkunganKeseimbangan Ekosistem Power point ilmu lingkungan
Keseimbangan Ekosistem Power point ilmu lingkunganEndang Hidayat
 
Modul 4 pembelajaran 1-tanah dan keberlangsungan kehidupan
Modul 4 pembelajaran 1-tanah dan keberlangsungan kehidupanModul 4 pembelajaran 1-tanah dan keberlangsungan kehidupan
Modul 4 pembelajaran 1-tanah dan keberlangsungan kehidupanSMPK Stella Maris
 
Ppt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networkedPpt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networkedCha-cha Taulanys
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docxshananah
 
Ppt ekosistem kelas 7
Ppt ekosistem kelas 7Ppt ekosistem kelas 7
Ppt ekosistem kelas 7Tifa Rachmi
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikFitri Yusmaniah
 
Ppt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring Makanan
Ppt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring MakananPpt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring Makanan
Ppt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring MakananSatria Nurtirta
 
Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...
Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...
Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...ZainulHasan13
 
MODUL AJAR KELAS 10.docx
MODUL AJAR KELAS 10.docxMODUL AJAR KELAS 10.docx
MODUL AJAR KELAS 10.docxnadia868813
 
Flowchart keanekaragaman hayati
Flowchart keanekaragaman hayatiFlowchart keanekaragaman hayati
Flowchart keanekaragaman hayatizaenizen
 
Lkpd pencemaran lingkungan
Lkpd pencemaran lingkunganLkpd pencemaran lingkungan
Lkpd pencemaran lingkungankhairunnisa .
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)vina serevina
 

What's hot (20)

Presentasi Tes dan Non Tes
Presentasi Tes dan Non Tes Presentasi Tes dan Non Tes
Presentasi Tes dan Non Tes
 
Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning)
Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning)Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning)
Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning)
 
Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan Ajar
 
Energi dan Perubahannya
Energi dan PerubahannyaEnergi dan Perubahannya
Energi dan Perubahannya
 
Keseimbangan Ekosistem Power point ilmu lingkungan
Keseimbangan Ekosistem Power point ilmu lingkunganKeseimbangan Ekosistem Power point ilmu lingkungan
Keseimbangan Ekosistem Power point ilmu lingkungan
 
Komponen ekosistem
Komponen ekosistemKomponen ekosistem
Komponen ekosistem
 
Modul 4 pembelajaran 1-tanah dan keberlangsungan kehidupan
Modul 4 pembelajaran 1-tanah dan keberlangsungan kehidupanModul 4 pembelajaran 1-tanah dan keberlangsungan kehidupan
Modul 4 pembelajaran 1-tanah dan keberlangsungan kehidupan
 
Ppt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networkedPpt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networked
 
Ekologi
EkologiEkologi
Ekologi
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docx
 
Ppt ekosistem kelas 7
Ppt ekosistem kelas 7Ppt ekosistem kelas 7
Ppt ekosistem kelas 7
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta Didik
 
Ppt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring Makanan
Ppt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring MakananPpt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring Makanan
Ppt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring Makanan
 
Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...
Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...
Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...
 
MODUL AJAR KELAS 10.docx
MODUL AJAR KELAS 10.docxMODUL AJAR KELAS 10.docx
MODUL AJAR KELAS 10.docx
 
Flowchart keanekaragaman hayati
Flowchart keanekaragaman hayatiFlowchart keanekaragaman hayati
Flowchart keanekaragaman hayati
 
Instrumen tes
Instrumen tesInstrumen tes
Instrumen tes
 
Lkpd pencemaran lingkungan
Lkpd pencemaran lingkunganLkpd pencemaran lingkungan
Lkpd pencemaran lingkungan
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
LKPD BIOTEKNOLOGI.pdf
LKPD BIOTEKNOLOGI.pdfLKPD BIOTEKNOLOGI.pdf
LKPD BIOTEKNOLOGI.pdf
 

Similar to Etnosains dalam Biologi Konservasi

Kepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkahKepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkahFez Na
 
keanekaragaman hayati.pptx
keanekaragaman hayati.pptxkeanekaragaman hayati.pptx
keanekaragaman hayati.pptxwinawinarsih4
 
Muhammad Hafidz Rahman_F0117076_Keanekaragaman Hayati.pptx
Muhammad Hafidz Rahman_F0117076_Keanekaragaman Hayati.pptxMuhammad Hafidz Rahman_F0117076_Keanekaragaman Hayati.pptx
Muhammad Hafidz Rahman_F0117076_Keanekaragaman Hayati.pptxtugasTIKxi
 
editor_dppm,+2661-7531-1-CE.pdf
editor_dppm,+2661-7531-1-CE.pdfeditor_dppm,+2661-7531-1-CE.pdf
editor_dppm,+2661-7531-1-CE.pdfsmkyapis4
 
Penyusutan keanekaragaman hayati (2)
Penyusutan keanekaragaman hayati (2)Penyusutan keanekaragaman hayati (2)
Penyusutan keanekaragaman hayati (2)Ig Fandy Jayanto
 
Tugas konservasi
Tugas konservasiTugas konservasi
Tugas konservasiWisnu Aji
 
Pendidkan lingkungan hidup
Pendidkan lingkungan hidupPendidkan lingkungan hidup
Pendidkan lingkungan hiduprismaoris
 
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)enggalfauzia
 
Manusia tidak dapat terlepas dari alam dan lingkungannya
Manusia tidak dapat terlepas dari alam dan lingkungannyaManusia tidak dapat terlepas dari alam dan lingkungannya
Manusia tidak dapat terlepas dari alam dan lingkungannyaTantik Dahlia
 
Makalah kawasan konservasi ahmad afandi
Makalah kawasan konservasi ahmad afandiMakalah kawasan konservasi ahmad afandi
Makalah kawasan konservasi ahmad afandiJackAbidin
 
Keanekaragaman hayati dan pelestariannya
Keanekaragaman hayati dan pelestariannyaKeanekaragaman hayati dan pelestariannya
Keanekaragaman hayati dan pelestariannyalailyaan
 
Keseimbangan Ekologi Kehidupan Manusia
Keseimbangan Ekologi Kehidupan ManusiaKeseimbangan Ekologi Kehidupan Manusia
Keseimbangan Ekologi Kehidupan Manusiapepymarthaagyani
 

Similar to Etnosains dalam Biologi Konservasi (20)

Kepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkahKepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkah
 
keanekaragaman hayati.pptx
keanekaragaman hayati.pptxkeanekaragaman hayati.pptx
keanekaragaman hayati.pptx
 
BIODIVERSITAS
BIODIVERSITASBIODIVERSITAS
BIODIVERSITAS
 
Pengantar biodiversitas
Pengantar biodiversitasPengantar biodiversitas
Pengantar biodiversitas
 
Pengantar Biodiversitas
Pengantar Biodiversitas Pengantar Biodiversitas
Pengantar Biodiversitas
 
Biodiversiti
BiodiversitiBiodiversiti
Biodiversiti
 
SILVIKA
SILVIKASILVIKA
SILVIKA
 
Muhammad Hafidz Rahman_F0117076_Keanekaragaman Hayati.pptx
Muhammad Hafidz Rahman_F0117076_Keanekaragaman Hayati.pptxMuhammad Hafidz Rahman_F0117076_Keanekaragaman Hayati.pptx
Muhammad Hafidz Rahman_F0117076_Keanekaragaman Hayati.pptx
 
editor_dppm,+2661-7531-1-CE.pdf
editor_dppm,+2661-7531-1-CE.pdfeditor_dppm,+2661-7531-1-CE.pdf
editor_dppm,+2661-7531-1-CE.pdf
 
Penyusutan keanekaragaman hayati (2)
Penyusutan keanekaragaman hayati (2)Penyusutan keanekaragaman hayati (2)
Penyusutan keanekaragaman hayati (2)
 
Silvika tanah
Silvika tanahSilvika tanah
Silvika tanah
 
Tugas konservasi
Tugas konservasiTugas konservasi
Tugas konservasi
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
 
Pendidkan lingkungan hidup
Pendidkan lingkungan hidupPendidkan lingkungan hidup
Pendidkan lingkungan hidup
 
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
 
Manusia tidak dapat terlepas dari alam dan lingkungannya
Manusia tidak dapat terlepas dari alam dan lingkungannyaManusia tidak dapat terlepas dari alam dan lingkungannya
Manusia tidak dapat terlepas dari alam dan lingkungannya
 
Makalah kawasan konservasi ahmad afandi
Makalah kawasan konservasi ahmad afandiMakalah kawasan konservasi ahmad afandi
Makalah kawasan konservasi ahmad afandi
 
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan IkanBiologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
 
Keanekaragaman hayati dan pelestariannya
Keanekaragaman hayati dan pelestariannyaKeanekaragaman hayati dan pelestariannya
Keanekaragaman hayati dan pelestariannya
 
Keseimbangan Ekologi Kehidupan Manusia
Keseimbangan Ekologi Kehidupan ManusiaKeseimbangan Ekologi Kehidupan Manusia
Keseimbangan Ekologi Kehidupan Manusia
 

More from arisantomico

TRANSMISI BUDAYA & PERKEMBANGAN INSTITUSI PENDIDIKAN.pptx
TRANSMISI BUDAYA & PERKEMBANGAN INSTITUSI PENDIDIKAN.pptxTRANSMISI BUDAYA & PERKEMBANGAN INSTITUSI PENDIDIKAN.pptx
TRANSMISI BUDAYA & PERKEMBANGAN INSTITUSI PENDIDIKAN.pptxarisantomico
 
SEL PROKARIOTIK.pptx
SEL PROKARIOTIK.pptxSEL PROKARIOTIK.pptx
SEL PROKARIOTIK.pptxarisantomico
 
KUE TRADISIONAL KHAS JAMBI.pptx
KUE TRADISIONAL KHAS JAMBI.pptxKUE TRADISIONAL KHAS JAMBI.pptx
KUE TRADISIONAL KHAS JAMBI.pptxarisantomico
 
FOTOSINTESIS REAKSI KARBON.pptx
FOTOSINTESIS REAKSI KARBON.pptxFOTOSINTESIS REAKSI KARBON.pptx
FOTOSINTESIS REAKSI KARBON.pptxarisantomico
 
DIFUSI INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
DIFUSI INOVASI PEMBELAJARAN.pptxDIFUSI INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
DIFUSI INOVASI PEMBELAJARAN.pptxarisantomico
 
KORELASI PARSIAL.pptx
KORELASI PARSIAL.pptxKORELASI PARSIAL.pptx
KORELASI PARSIAL.pptxarisantomico
 
MACAM-MACAM PENELITIAN PENDIDIKAN.pptx
MACAM-MACAM PENELITIAN PENDIDIKAN.pptxMACAM-MACAM PENELITIAN PENDIDIKAN.pptx
MACAM-MACAM PENELITIAN PENDIDIKAN.pptxarisantomico
 
EKOLOGI AKUATIK.pptx
EKOLOGI AKUATIK.pptxEKOLOGI AKUATIK.pptx
EKOLOGI AKUATIK.pptxarisantomico
 
PPT KROMOSOM BURUNG_RPS10_FIX.pptx
PPT KROMOSOM BURUNG_RPS10_FIX.pptxPPT KROMOSOM BURUNG_RPS10_FIX.pptx
PPT KROMOSOM BURUNG_RPS10_FIX.pptxarisantomico
 
UKURAN PENYEBARAN DATA.pptx
UKURAN PENYEBARAN DATA.pptxUKURAN PENYEBARAN DATA.pptx
UKURAN PENYEBARAN DATA.pptxarisantomico
 
Kromosom Drosophila spp.pptx
Kromosom Drosophila spp.pptxKromosom Drosophila spp.pptx
Kromosom Drosophila spp.pptxarisantomico
 
Kromosom Drosophila spp.pdf
Kromosom Drosophila spp.pdfKromosom Drosophila spp.pdf
Kromosom Drosophila spp.pdfarisantomico
 

More from arisantomico (13)

TRANSMISI BUDAYA & PERKEMBANGAN INSTITUSI PENDIDIKAN.pptx
TRANSMISI BUDAYA & PERKEMBANGAN INSTITUSI PENDIDIKAN.pptxTRANSMISI BUDAYA & PERKEMBANGAN INSTITUSI PENDIDIKAN.pptx
TRANSMISI BUDAYA & PERKEMBANGAN INSTITUSI PENDIDIKAN.pptx
 
SEL PROKARIOTIK.pptx
SEL PROKARIOTIK.pptxSEL PROKARIOTIK.pptx
SEL PROKARIOTIK.pptx
 
KUE TRADISIONAL KHAS JAMBI.pptx
KUE TRADISIONAL KHAS JAMBI.pptxKUE TRADISIONAL KHAS JAMBI.pptx
KUE TRADISIONAL KHAS JAMBI.pptx
 
FOTOSINTESIS REAKSI KARBON.pptx
FOTOSINTESIS REAKSI KARBON.pptxFOTOSINTESIS REAKSI KARBON.pptx
FOTOSINTESIS REAKSI KARBON.pptx
 
TES HASIL BELAJAR
TES HASIL BELAJARTES HASIL BELAJAR
TES HASIL BELAJAR
 
DIFUSI INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
DIFUSI INOVASI PEMBELAJARAN.pptxDIFUSI INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
DIFUSI INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
 
KORELASI PARSIAL.pptx
KORELASI PARSIAL.pptxKORELASI PARSIAL.pptx
KORELASI PARSIAL.pptx
 
MACAM-MACAM PENELITIAN PENDIDIKAN.pptx
MACAM-MACAM PENELITIAN PENDIDIKAN.pptxMACAM-MACAM PENELITIAN PENDIDIKAN.pptx
MACAM-MACAM PENELITIAN PENDIDIKAN.pptx
 
EKOLOGI AKUATIK.pptx
EKOLOGI AKUATIK.pptxEKOLOGI AKUATIK.pptx
EKOLOGI AKUATIK.pptx
 
PPT KROMOSOM BURUNG_RPS10_FIX.pptx
PPT KROMOSOM BURUNG_RPS10_FIX.pptxPPT KROMOSOM BURUNG_RPS10_FIX.pptx
PPT KROMOSOM BURUNG_RPS10_FIX.pptx
 
UKURAN PENYEBARAN DATA.pptx
UKURAN PENYEBARAN DATA.pptxUKURAN PENYEBARAN DATA.pptx
UKURAN PENYEBARAN DATA.pptx
 
Kromosom Drosophila spp.pptx
Kromosom Drosophila spp.pptxKromosom Drosophila spp.pptx
Kromosom Drosophila spp.pptx
 
Kromosom Drosophila spp.pdf
Kromosom Drosophila spp.pdfKromosom Drosophila spp.pdf
Kromosom Drosophila spp.pdf
 

Recently uploaded

Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIACochipsPJW
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxWitaadw
 

Recently uploaded (6)

Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
 

Etnosains dalam Biologi Konservasi

  • 1. Etnosains dalam Biologi Konservasi By: Mico Arisanto, Threesia, Rina Juniandini
  • 2. 01 Konsep Biologi Konservasi 02 Pengetahuan Sains Asli Masyarakat dalam Biologi Konservasi 03 Hasil Penelitian Etnosains dalam Konteks Biologi Konservasi 04 Implementasi Sains Asli Masyarakat dalam Biologi Konservasi dalam Pembelajaran IPA Pokok Bahasan
  • 4.
  • 5.  Biologi konservasi merupakan studi mengenai alam dan status dari keanekaragaman hayati bumi dengan tujuan melindungi spesies, habitat, dan ekosistem hewan serta tumbuhan dari laju kepunahan dan erosi interaksi biotik.  Biologi konservasi bertujuan untuk menjaga kelangsungan makhluk hidup yang ada di bumi, yang memfokuskan kajiannya pada konservasi biodiversitas daripada hanya pemanfaatan spesies tertentu.  Tujuan konservasi: a. Memelihara proses ekologi yang esensial & sistem pendukung kehidupan; b. Mempertahankan keanekaan genetis; dan c. Menjamin pemenfaatan jenis (spesies) dan ekosistem secara berkelanjutan.
  • 6. Nilai Konservasi dan Nilai Biodiversitas Nilai Konservasi Nilai Biodiversitas Sosial-Filosofis Ekonomi Nilai Pemanfaatan Langsung Nilai Pemanfaatan Tidak Langsung Nilai Warisan • Mutu kehidupan yang lebih baik • Tanggung jawab moral • Sebagai warisan anak cucu dan kebanggaan bangsa • Pelestarian tanah dan air • Stabilitas iklim • Konservasi sumberdaya alam hayati yang dapat diperbaharui • Perlindungan plasma nuftah • Ekowisata • Sumber bahan pangan • Sumber energi terbarukan • Sumber bahan farmasi dan obat-obatan • Sumber produk hasil pertanian, perkebunan, kelautan dan perikanan • Pariwisata • Mengatur tata air tanah • Menjaga dan melindungi kesuburan tanah • Menyerap karbon dan menjaga stabilitas iklim • Mengurai dan menyerap polusi udara • Keunikan habitat & lanskap • Spesies langka dan terancam punah • Keanekaragama n hayati & budaya • Perlindungan terhadap kerusakan tak terkendali
  • 7. Kenapa Perlu Dilakukan Konservasi? Secara tahunan, peningkatan jumlah hewan yang terancam punah berada di kisaran 1,4% hingga 8,9%. Kenaikannya yang paling tinggi terjadi pada 2020 sebesar 8,9%. (sumber: https://databoks.katadata.co.id/data publish/2021/08/06/spesies-hewan- terancam-punah-naik-49-dalam- satu-dekade-terakhir ) Jumlah Spesies Hewan yang Terancam Punah (2011-2020)
  • 9. Kenapa Perlu Dilakukan Konservasi? Keanekaragaman tumbuhan Indonesia yang tinggi menghadapi ancaman kepunahan yang nyata di depan mata. Sampai dengan Februari 2023, dari total 4705 jenis tumbuhan Indonesia yang sudah dinilai status konservasinya dalam Daftar Merah IUCN (IUCN Red List), satu jenis sudah dinyatakan punah (extinct), 3 jenis dinyatakan punah di alam (extinct in the wild), dan 1070 jenis lainnya (22.7%) terancam kepunahan dengan status kritis (critically endangered), genting (endangered) dan rawan (vulnerable). Satu jenis yang sudah dinyatakan punah adalah Honje (Etlingera heyneana), jenis dari suku jahe-jehean yang hanya diketahui dari awetan herbarium yang dikoleksi tahun 1918 di kawasan TPU Sentiong, Jakarta. Sumber: https://news.detik.com/kolom/d-6581134/berpacu-dengan-kepunahan-tumbuhan- indonesia
  • 10. Persentase (profil) tumbuhan Indonesia terancam kepunahan berdasarkan suku.
  • 11. Strategi Konservasi untuk Mencegah Kepunahan Flora dan Fauna Strategi Konservasi Fauna Strategi Konservasi Flora • Menetapkan peraturan perundang-undangan a. UU No. 5 tahun 1999 tentang KSDAE b. PP No. 7 th 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa c. PP No. 8 Th.1999 tentang Pemanfaatan Tumbuhan dan Satwa Liar • Menetapkan golongan satwa liar yang dilindungi dan tidak dilindungi • Menetapkan kawasan konservasi a. Kawasan Suaka Alam 1) Cagar alam 2) Suaka margasatwa b. Kawasan Pelestarian Alam 1) Taman nasional 2) Tahura 3) Taman wisata alam c. Taman Buru • Konservasi in situ a. Pembentukan Kawasan suaka alam b. Zona inti taman nasional • Konservasi ex situ: a. Pembangunan kebun raya daerah berbasis ecoregion b. Penetapan spesies prioritas serta strategi dan rencana aksi konservasi c. Pembangunan dan pengembangan bank biji modern d. Pengayaan keragaman koleksi e. Reintroduksi dan restorasi tumbuhan langka
  • 12. Berhasilnya konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya berkaitan erat dengan tercapainya tiga sasaran konservasi yaitu: (1) menjamin terpeliharanya proses ekologis yang menunjang sistem penyangga kehidupan bagi kelangsungan pembangunan dan kesejahteraan manusia (perlindungan sistem penyangga kehidupan), (2) menjamin terpeliharanya keanekaragaman sumber genetik dan tipe-tipe ekosistemnya sehingga mampu menunjang pembangunan, ilmu pengetahuan dan teknologi yang memungkinkan pemenuhan kebutuhan manusia yang menggunakan sumber daya alam hayati bagi kesejahteraan, dan (3) mengendalikan cara-cara pemanfaatan sumber daya alam hayati sehingga terjamin kelestariannya
  • 13. Pengetahuan Sains Asli Masyarakat dalam Biologi Konservasi 02
  • 14.  Masyarakat lokal pada umumnya sangat mengenal dengan baik lingkungan di sekitarnya. Mereka hidup dalam berbagai ekosistem alami yang ada di Indonesia, dan telah lama hidup berdampingan dengan alam secara harmonis, sehingga mengenal berbagai cara memanfaatkan sumberdaya alam secara berkelanjutan. Dalam kaitannya dengan pemanfaatan, penggunaan dan pengelolaan sumber daya hayati dan kelestarian lingkungan, masyarakat tradisional memiliki pengetahuan lokalnya (indigenus knowledge) terkait upaya pelestarian sumber daya hayati.  Kearifan lokal merupakan salah satu bentuk instrument masyarakat lokal dalam memahami keharmonisan antara eksistensi manusia dengan lingkungannya, sekaligus sebagai titik tolak konservasi, didasari dari pemahaman mengenai manusia sebagai makhluk hidup memiliki persamaan dengan makhluk hidup lainnya, terhadap lingkungan dan sumber daya yang ada sebagai penunjang kehidupan.  Kearifan lokal yang dapat mendukung konservasi terbentuk dari hasil interaksi antara manusia dengan lingkungannya sehingga masyarakat lokal memiliki pemahaman yang lebih mendalam terhadap lingkungannya
  • 15.  Adanya nilai-nilai sprititual dan magis pada masyarakat lokal memberikan keyakinan/kepercayaan akan adanya kekuatan terhadap organisme tertentu (hewan-tumbuhan) sehingga dijadikan sebagai simbol kepercayaan, kekuatan atau kesejahteraan, membuat pandangan mereka terhadap keberadaan atau perlindungan terhadap organisme tertentu sangat istimewa. Bahkan pada masyarakat lokal ada tata cara yang kompleks yang mengatur dan melindungi makhluk lain termasuk dalam melindungi dari perburuan, sebagai bahan makanan, pemusnahan, cara penanganan bahkan sampai aturan dalam menyebut nama atau sekedar melihat penampakan dari beberapa hewan atau tumbuhan tertentu.  Kepercayaan spiritual dan larangan dari suatu prosesi ritual yang masih berlangsung dan dipertahankan oleh sebagian masyarakat lokal memberikan konsekuensi positif dalam upaya konserasi sumberdaya alam dan lingkungan.
  • 16. Contoh pengetahuan asli masyarakat dalam biologi konservasi 1. Analisis Etnosains Tradisi Rantau Larangan Kampung Tandikat Sebagai Sumber Belajar Biologi (Rikizaputra et al., 2022) Sains Asli Masyarakat Sains Ilmiah Masyarat meyakini sekali setahun anak ikan mudik ke hulu, sehingga anak ikan menetap di lokasi rantau larangan Sungai mentawai merupakan sungai yang bermuara ke sungai Rokan. Sungai Rokan terkenal dengan banyaknya ikan yang hidup disana. Minimal sekali setahun, sungai rokan akan mengalami pendangkalan , begitu juga dengan sungai mentawai sehingga dibit dan arus air sungai berkurang, dengan kondisi demikian anak ikan akan lebih mudah melanjutkan perjalanan ke hulu karena kuranya tekanan air
  • 17. Sains Asli Masyarakat Sains Ilmiah Dilarang menangkap ikan selama 1 tahun atau 2 tahun, alasan masyarakat agar ikannya banyak ketika saat acara membuka larangan Dilarang menangkap ikan selama waktu yang ditetapkan dapat memberikan waktu untuk ikan dapat berkembang menjadi besar dan berkembang biak. Hal ini menunjukan bentuk konservasi ikan dan biota perairan lainnya Dilarang menyentrum atau meracun ikan Pelarangan menyentrum dan meracun ikan dapat membahayakan ekosistem dan manusia. Penggunaan arus listrik maupun zat kimia tidak hanya melumpuhkan ikan berukuran besar akan tetapi juga ikan berukuran kecil. Sehingga semua ikan bisa mati dan menghilangkan bibit. Selain itu, aliran listrik dan zat kimia juga dapat membunuh biota air lainnya yang merupakan sumber makanan ikan. Matinya biota air lainnya berpotensi merusak keseimbangan ekosistem sungai
  • 18. Sains Asli Masyarakat Sains Ilmiah Dilarang menebang pohon disekitar bantaran sungai Keberadaan pohon pohon berkayu ditepi sungai akan memberikan kekuatan pada tebing agar tidak lonsor yang nantinya kan menggangu tempat persembunyian ikan Beberapa lubuk di kawasan rantau laranagan dianggap sakti sehingga banyak ikannya Dibeberapa titik di sepanjang rantau larangan menjadi tempat yang banyak ikannya, karena tempat tersebut berupa lubuk yang mimiliki kedalam lebih dari bagian sungai lainnya, karena dalam sehingga arusnya berkurang sehingga ampah sampah dedaunan dan sisa sisa makan yang dibuang masayarakat terkumpul disana sehingga mengundang ikan untuk banyak datang ketempat tersebut
  • 19. Contoh pengetahuan asli masyarakat dalam biologi konservasi 2. Usaha Perikanan Berbasis Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Berkelanjutan (Ambarini et al., 2018) Sains Asli Masyarakat Sains Ilmiah Pepatah adat “Ikan sejerek, bere secupak” (ikan seikat, beras satu liter), yang berarti nelayan hanya boleh menangkap atau mengambil ikan dari laut satu ikat yang dapat ditukarkan dengan beras satu liter. Hal tersebut mengandung makna bahwa nelayan hanya boleh mengambil ikan secukupnya untuk kebutuhan dirinya dan keluarganya Tujuan dari pepatah adat tersebut yaitu untuk mencegah terjadinya kelebihan tangkap (overfishing), dimana overfishing dapat menyebabkan menurunnya populasi ikan sehingga hasil tangkapan berkurang dan wilayah penangkapan semakin jauh Larangan penggunaan racun dalam menangkap ikan Penggunaan racun seperti sianida dalam penangkapan ikan dapat menyebabkan: • Kepunahan jenis ikan karang, seperti ikan kerapu dan ikan napoleon • Memudarkan warna terumbu karang menjadi putih, hingga berujung pada kematian terumbu karang
  • 20. Contoh pengetahuan asli masyarakat dalam biologi konservasi 3. Kearifan Lokal Petani Tradisional Samin di Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora (Kurniasari et al., 2018) Sains Asli Masyarakat Sains Ilmiah Penggunaan pupuk kendang sebagai penyubur tanah dalam ajaran Samin. Ajaran ini mengajarkan bahwa dalam mendapatkan kebutuhan sehari-hari tidak boleh merusak lingkungan, karena alam merupakan sumber penghidupan mereka Pupuk kandang sangatlah efektif untuk menyuburkan tanah dan tumbuhan. Keunggulan pupuk ini antara lain: memperbaiki struktur fisik tanah, memacu aktivitas biologi tanah, dan membantu perkembangan kehidupan mikroorganisme tanah. Jika menggunakan pupuk kimia secara terus menerus dapat membuat tanah mengeras dan kehilangan porositasnya. Upacara pensucian alat-alat pertanian seperti sabit dan sangkul yang disebut sebagai upacara adat Jamasan Pembersihan alat-alat pertanian merupakan bagian dari SOP untuk menjaga kehigienisan alat-alat pertanian, sehingga petani terhindar dari infeksi bakteri sekaligus menjaga kualitas mutu produk hasil pertanian
  • 21. Hasil Penelitian Etnosains dalam Konteks Biologi Konservasi 03
  • 22. Nama/Tahun/Judul Penelitian/Jurnal Hasil Peneltian Fakhriyah, Yeyendra, & A Marianti (2021) Integrasi Smart Water Management Berbasis Kearifan Lokal Sebagai Upaya Konservasi Sumber Daya Air di Indonesia Indonesian Journal of Conservation, Vol. 10 (1):67-41 • Konsep “Smart” dalam Smart Water Management (SWM) dimaksudkan untuk menjadikan penggunaan SDA dikelola secara efektif, dan, efisien termasuk menyediakan, air dengan, standar kualitas baik dengan mengeluarkan dana yang sangat minim. • Karifan lokal dalam SWM a. Membuat aliran air dari bambu, serta menanam pohon dadap, dan kiara oleh masyarakat Desa Bingkeng DAS, Citandu b. Petani Subak di Bali membuat bangunan penangkap air sungai, yang ditempatkan di hulu sungai c. Mentaati pantangan (tabu dan pamali),oleh masyarakat di DAS Citanduy d. Terowongan irigasi dibuat melengkung menggunakan kekuatan batu asli di Subak
  • 23. Nama/Tahun/Judul Penelitian/Jurnal Hasil Peneltian Ida Ayu Komang Candraningsih, Ida Bagus Gde Pujaastawa, dan I Gusti Putu Sudiarna (2018) Konservasi Hutan Berbasis Kearifan Lokal di Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud, Vol. 22 (2): 311-319 • Masyarakat Desa Tigawasa menganggap bahwa hutan- hutan yang ada di desanya merupakan suatu anugerah Tuhan atau pemberian dari Tuhan yang sifatnya suci dan sakral. Mereka beranggapan bahwa anugerah tersebut harus dijaga keberadaannya agar tidak musnah. Selain itu, mereka juga percaya bahwa hutan- hutan adat tersebut adalah tempat berstana-nya bhatara gunung yang melindungi desa mereka dari ancaman bahaya. Oleh karenanya, hutan-hutan adat di Tigawasa tidak boleh dimasuki maupun dieksploitasi secara sembarangan. • Adanya mitos bhatara penguasa hutan dan macan duwe penjaga hutan serta peraturan tertulis terwujud dalam awig-awig desa adat dan peraturan tidak tertulis yaitu dresta adat membuat masyarakat Tigawasa berusaha untuk selalu menjaga hubungan antara mereka, Tuhan dan juga lingkungan alamnya agar tetap harmonis
  • 24. Nama/Tahun/Judul Penelitian/Jurnal Hasil Peneltian Wasada Ansar, Elly Purnamasari, dan Nurul Ovia Oktawati (2020) Kearifan Lokal Nelayan Bagan Suku Bugis Dalam Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan di Desa Muara Badak Ilir Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara JPPA, Vol. 7(1): 86-99 Tradisi masyarakat nelayan Bagan Suku Bugis di Desa Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara yang selalu selektif dalam memilih jenis hasil tangkapan seperti mengutamakan hasil laut yang bernilai ekonomis tinggi. Selain itu, ada pula tradisi diversifikasi pengolahan hasil perikanan, dimana hasil tangkap yang didapatkan sebagiannya diolah menjadi kerupuk ikan, ikan kering dan udang ebi untuk di jual ke pasar dan pengepul atau juga untuk di konsumsi sendiri
  • 25. Nama/Tahun/Judul Penelitian/Jurnal Hasil Peneltian Nugroho Hari Purnomo (2008) Kajian Kearifan Lokal Sebagai Pranata Budaya dalam Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Jurnal Ilmu Sosial, Vol. 1(2):67-74 Upacara adat “nyalamaq” pada masyarakat Desa Haruku Pulau Lombok, dimana selama kurun waktu upacara adat pemanfaatan sumberdaya pesisir sangat dibatasi. Secara ekeologis, upacara adat tersebut akan memberikan kesempatan adanya tenggang waktu untuk regenerasi biotik. Masyarakat nelayan memiliki pandangan bahwa alam juga memerlukan waktu untuk pulih kembali setelah dilakukan eksploitasi. Pengamatan mereka di lapangan menunjukan telah terjadi penurunan jumlah ikan yang ada di lautan dari waktu ke waktu. Mereka berkeyakinan telah terjadi penurunan kulitas perairan. Dengan penurunan kualitas perairan maka keberlangsungan kehidupan mereka akan terancam, karena selama ini kehidupan mereka sangat tergantung oleh hasil tangkapan ikan
  • 26. Implementasi Sains Asli Masyarakat dalam Biologi Konservasi dalam Pembelajaran IPA 04
  • 27. Implementasi sains asli masyarakat tentang biologi konservasi pada pembelajaran IPA dilakukan melalui empat tahap yaitu; (1) mengidentifikasi atau mengeksplorasi kearifan lokal dalam konteks biologi konservasi, (2) menganalisis keterkaitan kearifan lokal dengan capaian pembelajaran/materi pembelajaran, (3) merekonstruksi sains asli ke dalam konsep sains ilmiah, dan (4) penentuan pendekatan implementasi, yaitu; general learning, embedded learning, dan mixed learning.
  • 28. Contoh Implementasi: 1. Analisis Etnosains Tradisi Rantau Larangan Kampung Tandikat Sebagai Sumber Belajar Biologi (Rikizaputra et al., 2022) Deskripsi Potensi Kearifan Lokal dalam Pembelajaran IPA Biologi Keterkaitan dalam Pembelajaran Biologi KD Materi • Memanfaatkan kearifan lokal tradisi rantau laraangan sebagai wujud kelestarian ekosistem sungai. • Dapat mengidentifikasikan jenisjenis ikan yang ada di sungai. • Dapat menganalisis terjadinya pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi ekosistem 3.7 Menganalisis interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya serta dinamika populasi akibat interaksi tersebut. 3.8 Menganalisis terjadinya pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi ekosistem. 3.9. Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan semua interaksi yang berlangsung didalamnya. 3.10. Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan perubahan tersebut bagi kehidupan Ekologi • Komponen ekosistem • Aliran energi • Daur biogeokimia • Interaksi dalam ekosistem Kesesimbangan lingkungan • Kerusakan lingkungan/ pencemaran lingkungan • Pelestarian lingkungan
  • 29. Contoh Implementasi: 2. Integrasi Pendidikan Biologi Dalam Konservasi Lembu Putih Taro Berbasis Kearifan Lokal (Maduriana dan Gata, 2022) Deskripsi Potensi Kearifan Lokal dalam Pembelajaran Biologi Keterkaitan dalam Pembelajaran Biologi KD Materi • Sejak lembu putih dipelihara secara intensif dengan pemagaran di sekeliling kandang, menyebabkan kecil kemungkinan terjadinya kontak seksual antara lembu putih dengan ternak sapi peliharaan penduduk sehingga kemurnian sifat-sifat turunan dari masing-masing jenis akan lebih terjamin • Adanya ancaman kemunculan sapi heterozigot karier jika terjadi perkawinan silang antara sapi karier dan albino • Keberadaan sapi albino dapat dijadikan media dari topik kelainan albinisme. • Keberadaan sapi heterozigot karier dapat dijadikan media genetika carier 3.5 Menerapkan prinsip pewarisan sifat makhluk hidup berdasarkan hukum Mendel 4.5 Menyajikan hasil penerapan hukum Mandel dalam perhitungan peluang dari persilangan makhluk hidup di bidang pertanian dan peternakan Hukum Mendel dan Penyimpangan Semu Hukum Mendel • Persilangan Monohibrid dan dihybrid • Penyimpangan semu : interaksi gen, kriptomeri epistasis/hipostatis, gen komplementer, dan polimeri