SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
          INFEKSI
HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS
    PADA BAYI DAN ANAK


           Endang Retnowati
   Departemen/Instalasi Patologi Klinik
            Tim Medik HIV
      FK Unair-RSUD Dr. Soetomo
       Surabaya, 15 – 16 Juli 2011
Pendahuluan

• 85-90% infeksi HIV pada anak melalui
  penularan dari ibu dengan infeksi HIV.
• Penularan dari ibu terjadi saat:
   dalam kandungan
   intrapartum
   pasca persalinan saat pemberian air susu
    ibu (ASI)
                                           2
Pendahuluan
• Waktu pemeriksaan dan pemilihan
  metode pemeriksaan diperlukan untuk
 - Penentuan status HIV pada anak
   yang dilahirkan dari ibu dengan HIV
 - Pemberian terapi HIV
• Pemeriksaan HIV pada bayi dan anak
  < 18 bulan berbeda dengan anak > 18
  bulan.
                                         3
4
Gambar 1. Struktur Virus HIV
TYPES OF HIV
                                                                          HIV



            TYPE                    HIV-1                                                     HIV-2



           GROUP             HIV-1 (M)          HIV-1 (O)



  HIV-1 M (A)     HIV-1 M (C)     HIV-1 M (E)       HIV-1 M (G)      HIV-1 M (I)


          HIV-1 M (B)     HIV-1 M (D)       HIV-1 M (F)     HIV-1 M (H)         HIV-1 M (J)



      SUBTYPE


  Genus Lentivirus, Famili Retroviridae
Also reported are Group “N” and Subtype “K”


                                                                                                      5
Source: http://www.avert.org/hivtypes.htm
Gambar 2. Siklus Hidup HIV ( Schochetman G, 1994 )

                                                     6
DIAGNOSIS HIV PADA
     BAYI DAN ANAK
• Diagnosis dini HIV anak menentukan
  waktu mulainya pengobatan.

• Bayi dan anak lebih cepat progresivitas
  penyakit dibanding dewasa.




                                            7
Bagan 1. Penilaian dan tata laksana awal
    Anak dengan pajanan HIV

                                    Lakukan uji diagnostik HIV
                                    Metode yang digunakan tergantung
Penilaian kemungkinan infeksi HIV   usia anak.
dengan memeriksa:
- Status penyakit HIV pada ibu
- Pajanan ibu dan bayi terhadap
  ARV
- Cara kelahiran dan laktasi        Identifiksai kebutuhan untuk
                                    ART dan kotrimoksazol untuk
                                    mencegah PCP. Identifikasi
                                    kebutuhan anak usia > 1 tahun
Lakukan anamnesis dan               untuk meneruskan
pemeriksaan fisik serta evaluasi    kotrimoksazol.
bila anak mempunyai tanda dan
gejala infeksi HIV atau infeksi
oportunistik.
Lakukan pemeriksaan dan                                                8
pengobatan yang sesuai.
Bagan 2. Penilaian dan tata laksana awal
  Anak sakit berat, pajanan HIV
   tidak diketahui, dicurigai
         terinfeksi HIV.
                                   Identifikasi faktor risiko dan atau
                                   tanda/gejala yang sesuai dengan
                                   infeksi HIV atau infeksi oportunistik
Identifikasi faktor risiko HIV:    yang mungkin disebabkan HIV.
- Status penyakit HIV pada ibu     Pertimbangkan uji diagnostik HIV
- Tranfusi darah                   dan konseling.
- Penularan seksual                Metode yang digunakan
                                   tergantung usia anak.
- Pemakaian narkotika suntik
                                   Pada kasus status HIV ibu tidak
- Cara kelahiran dan laktasi       dapat ditentukan dan uji virologik
                                   tidak dapat dikerjakan untuk
                                   diagnosis infeksi HIV pada anak
                                   usia < 18 bulan, uji antibodi
Lakukan anamnesis dan
                                   harus dikerjakan.
pemeriksaan fisik serta evaluasi
bila anak mempunyai tanda dan
gejala infeksi HIV atau infeksi
oportunistik
                                                                           9
Lakukan pemeriksaan dan
pengobatan yang sesuai.
• Ab-HIV maternal yang ditransfer secara
  pasif selama kehamilan dapat
  terdeteksi sampai umur anak 18
  bulan→ interpretasi hasil positif uji Ab HIV
  menjadi lebih sulit pada usia < 18 bulan
• Bayi yang terpajan HIV dengan uji Ab-HIV
  pada usia 9-18 bulan → dianggap berisiko
  tinggi mendapat inf HIV → diagnois
  menggunakan uji Ab-HIV hanya pada usia 18
  bulan
• Untuk diagnosis pasti HIV pada anak
  dengan usia < 18 bulan → diperlukan uji
  virologi HIV yang dapat memeriksa virus atau
  komponennya.
• Uji Virologi :
  - PCR HIV-DNA
  - PCR HIV-RNA
  - p24
• Anak dengan hasil positif pada uji virologi
  HIV pada usia berapapun dikatakan terinfeksi
  HIV
• Anak yang mendapat ASI akan terus berisiko
  terinfeksi HIV → infeksi HIV baru bisa
  disingkirkan bila pemeriksaan dilakukan
  setelah ASI dihentikan > 6 minggu
• Anak > 18 bulan  uji antibodi HIV
  sama seperti dewasa

• Diagnosis definitif menggunakan uji
  antibodi HIV hanya dapat dilakukan
  saat usia ≥ 18 bulan.



                                        13
Cara untuk menyingkirkan diagnosis
infeksi HIV pada bayi dan anak menurut
buku Pedoman Tatalaksana Infeksi HIV
pada Anak dan Terapi Antiretroviral di
Indonesia, 2008:
• Uji virologi HIV negatif pada anak dan
  ASI sudah dihentikan > 6 minggu.
• Uji antibodi HIV negatif pada usia 18
  bulan dan ASI sudah dihentikan > 6
  minggu.                                  14
Pemeriksaan HIV-DNA, HIV-RNA, atau antigen p24
dilakukan minimal usia 1 bulan, idealnya 6-8 minggu
untuk menyingkirkan infeksi HIV selama persalinan.
Idealnya dilakukan pengulangan uji virologi HIV pada
spesimen yang berbeda untuk konfirmasi hasil uji virologi
positif yang pertama.


Uji antibodi HIV dapat dikerjakan sedini-dininya usia 9-12
bulan karena 74-96% bayi yang tidak terinfeksi HIV akan
menunjukkan hasil antibodi negatif pada usia tersebut.

Pada anak dengan pajanan HIV tidak pasti, lakukan
pemeriksaan pada ibu terlebih dahulu sebelum dilakukan
uji virologi pada anak, apabila hasil pemeriksaan HIV pada
ibu negatif, cari faktor risiko lain untuk transmisi HIV.

                                                             15
Bagan 3. Diagnosis HIV pada Bayi dan Anak < 18 bulan
                  dengan status HIV ibu tidak diketahui

                  Anak usia < 18 bulan, sakit berat, pajanar HIV tidak diketahui
                        dengan tanda dan gejala mendukung infeksi HIV



                                         Uji Virologi HIV




                           Tersedia                                       Tidak tersedia

      Positif
                                                                         Uji antibodi HIV
        HIV positif
                                      Negatif                                        Positif

                                                                           Lihat Bagan 4
 Prosedur penilaian tindak
   lanjut dan tata laksana
                                    Apakah mendapat ASI         Tidak
setelah konfirmasi diagnosis
                                 selama 6-12 minggu terakhir                HIV negatif
            HIV

                                                Ya
                Lihat Bagan 4. Diagnosis HIV pada Bayi dan Anak < 18 bulan
                                    dan mendapat ASI
Bagan 4. Diagnosis HIV pada Bayi dan Anak < 18 bulan
                           dan mendapat ASI

                                      Anak usia < 18 bulan dan
                                           mendapat ASI



                                            Ibu terinfeksi HIV




                               Ya                                           Tidak diketahui

               Hentikan ASI

                         Uji virologi HIV                                   Uji antibodi HIV
         Positif                               Negatif                                  Positif

                                                                 Negatif,
        HIV positif                                              hentikan
                                    Ulang uji virologi
                                                                   ASI
                                      atau antibodi
 Prosedur penilaian tindak           HIV setelah ASI                                      Lihat
   lanjut dan tata laksana          sudah dihentikan                                     Bagan 5
setelah konfirmasi diagnosis          > 6 minggub
            HIV
Bagan 5. Pemberian ART pada anak < 18 bulan
   tanpa konfirmasi infeksi HIV dengan tanda
       dan gejala penyakit HIV yang berat



Anak usia < 18 bulan dengan
 Status infeksi belum pasti



                              Tidak
                                      Jangan mulai ART lanjutkan
   Uji antibodi HIV positif                  pemantauan


                 Ya

   Diagnosis presumptif
        Infeksi HIV

                 Ya

        Mulai ART
Bagan 6. Diagnosis HIV pada Bayi dan Anak < 18 bulan,
   status ibu HIV Positif, dengan hasil Negatif Uji Virologi
Awal dan terdapat tanda/gejala HIV pada kunjungan berikutnya



            Anak usia < 18 bulan dengan hasil negatif uji virologi awal dan
                 terdapat tanda dan gejala HIV selama tindak lanjut



                          Negatif                              Tidak
  Ulang uji virologi                 Apakah mendapat
                                                                       HIV negatif
        HIV                                ASI


  Positif                                        Ya



       HIV positif           Ulang uji virologi atau antibodi HIV
                             setelah ASI dihentikan > 6 minggu
Catatan
• Bila anak tidak pernah diperiksa uji virologi
  sebelumnya → masih mendapat ASI dan
  status ibu positif → segera lakukan uji virologi
Bagan 7. Diagnosis HIV pada Bayi dan Anak ≥18 bulan

    Anak usia ≥ 18 bulan dengan pajanan HIV atau anak sakit berat, pajanan
      HIV tidak diketahui dengan tanda dan gejala mendukung infeksi HIV


                      Negatif                           Tidak
                                Mendapat ASI dalam
Uji antibodi HIV                                                   HIV negatif
                                 6 minggu terakhir

                                              Ya

Positif                  Ulang uji antibodi HIV setelah ASI
                              dihentikan > 6 minggu

                     Negatif
  Konfirmasi uji                   Inkonklusif. Lanjutkan sesuai
  antobodi HIV                     Pedoman uji HIV pada dewasa

Positif
                      Tidak                          Negatif
  Tanda / gejala                  Konfirmasi uji
                                                                   Inkonslusif.
Sesuai infeksi HIV                 antibodi HIV
                                                                Lanjutkan sesuai
                                                                pedoman uji HIV
   Ya                           Positif                           pada dewasa

    HIV positif                      HIV positif
A1

          Strategi III                                  A1 +                       A1 -
       Diagnosis pada anak > 18
                bulan                                                           Laporkan
                                                                                 negatif
                                                         A2

                 Anggap
                 Negatif                 A1+A2+                      A1+A2-
   Anggap
indeterminate
                                                                Ulangi A1 dan A2


 Risiko          Risiko
 tinggi          rendah                                     A1+A2+     A1+A2-      A1-A2-

                                                                                Laporkan
                                                       A3                        negatif


   A1+ A2- A3-             A1+ A2+ A3-            A1+ A2- A3+        A1+ A2+ A3+

                                                                     Laporkan positf
                                                                                    22
                               Anggap indeterminate
Pemilihan reagensia

ELISA                Rapid test


          ?
  3 metode : 3 ELISA
             1 ELISA + 2 rapid test
             3 rapid test
Penggunaan dan pemilihan
  reagensia DEPKES RI 2006
• Sensitivitas dan spesifisitas reagensia
• Tujuan untuk penggunaan reagensia
  Diagnosis pasien (strategi III)
  dengan persyaratan reagensia :
  - sensitivitas reagen I > 99%
  - spesifisitas reagen II > 98%
  - spesifisitas reagen III > 99%
Anti HIV Positif Palsu
-   Reaksi silang dengan antibodi HLA-DR
-   Lepra, tuberkulosis, malaria
-   Penyakit autoimun
-   Otoreaktif antibodi
-   Steven-Johnson Syndrom
-   Penyakit hati yang berat
-   Pemberian imunoglobulin secara pasif
-   Keganasan tertentu
-   Vaksinasi Flu
-   Serum lipemik
-   Hiperbilirubinemia
Anti HIV Negatif Palsu

-   Kesalahan penanganan sampel
-   Pemeriksaan terlalu dini
-   Disfungsi sel B
-   Defek sintesis antibodi
Pemeriksaan Limfosit T-CD4+
• Parameter terbaik untuk mengukur
  imunodefisiensi
• Digunakan bersaman dengan penilaian
  klinis.Limfosit T-CD4+→ petunjuk dini
  progresifitas penyakit, karena ↓lebih dahulu
  dibandingkan kondisi klinis.
• Pemantauan Limfosit T-CD4+ dapat digunakan
  untuk mulai pemberian ARV atau penggantian
  obat.
• Jumlah limfosit T-CD4+ anak < 5 tahun lebih
  tinggi dari dewasa.
Bagan 8. Pemberian ART menggunakan Kriteria Klinis

Anak dengan HIV positif
                                         CD4+
                                      Menunjukkan      Tidak      Ulang
                          Tidak
                                     Imonodefisiensi           pemeriksaan
Stadium WHO 3 atau 4                                           CD4+ dengan
                                       berat yang
                                        dikatkan                 sampel
               Ya
                                       dengan HIV                berbeda
 Anak usia > 12 bulan
                                  Tidak
              Ya                                Ya
                            Tidak
    TB, LIP, OHL                          Mulai ART
atau trombositopenia
                          Tidak
             Ya

    Pemeriksaan
    CD4+ tersedia

             Ya

   Jika CD4+ tidak
    Menunjukkan
imunodefisiensi berat
yang dikaitkan dengan
   HIV, tunda ART
Tabel 2. Klasifikasi imunologi pada bayi
           dan anak yang terinfeksi HIV.

         Klasifikasi WHO Tentang Imunodefisiensi HIV Menggunakan Limfosit T-CD4+

                                 Jumlah Limfosit T-CD4+ Berdasarkan Umur
                                                 sel/µL (%)
Imunodefisiensi
                                     1 2– 35 bulan     36 – 59 bulan       > 5 tahun
                    < 1 bulan (%)
                                          (%)                 (%)          (sel/mm3)

Tidak ada                > 35             > 30                > 25           > 500

Ringan                   30-35           25-30                20-25         350-499


Sedang                   25-30           20-25                15-20         200-349


                                                                                         29
Berat                    < 25             < 20                < 15      < 200 atau 15%
Tabel 2. Klasifikasi berdasarkan hitung
             Limfosit Total

        Klasifikasi WHO Tentang Imunodefisiensi HIV Menggunakan Hitung Limfosit Total

                                     Nilai Limfosit Total Berdasarkan Umur



 Imunodefisiensi                       1 2– 35 bulan      36 – 59 bulan
                       < 1 bulan                                                > 5 tahun
                                         (sel/mm3)          (sel/mm3)
                       (sel/mm3)                                               (sel/mm3)


Hitung Limfosit
                         < 4000           < 3000              <2500              < 200
Total

Limfosit T-CD4+          < 1500            < 750              < 350            Atau < 200


                                                                                            30
Gambar 3. Perjalanan Penyakit HIV 1
      (Schochetman, 1994)
32
Pustaka
•   Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit menular dan Penyehatan Lingkungan Departemen
    Kesehatan RI, Pedoman Tatalaksana Infeksi HUV dan Terapi Antiretroviral Pada Anak
    Indonesia.Jakarta, 2008, 1-20
•   Roitt I, Brostoff J, Male D. Secondary immunodeficiency. In Immunology. Roitt,Brostoff, Male
    editors, sixth ed. Mosby, Spain,2002, 317-32
•   A Service of the U.S. Department of Health and Human Service, 2005. The HIV Life Cycle. AIDS
    Info. Accessed October 27, 2009.
Alur pemeriksaan anti-HIV untuk
penyaring darah donor & transplantasi
               organ

                             A1

                A1 positif        A1 negatif




         Anggap                           Anggap
         sebagai                          sebagai
         “positif”                       “negatif”


       Jangan dipakai !!
                                                     34
Strategi II
  Surveilans, Diagnosis                              A1



                                         A1 +                  A1 -

                                                      Laporkan negatif
                                         A2



                           A1+A2-                   A1+A2+

                      Ulangi A1 dan A2
                                                Laporkan positf


A1+A2+   Laporkan positf     A1+A2-                    A1-A2-
                           Laporkan indeterminate            Laporkan negatif
                                                                       35
Tabel 1. Protein pada HIV-1 dan HIV-2

                   HIV-1        HIV-2
Inti               p 24         p 26
Transmembran       gp 41        gp 34
Membran luar       gp 160/120   gp 140



                                         36

More Related Content

Viewers also liked

Viewers also liked (9)

Terapi gen dengan target gen ccr5 untuk pencegahan hiv
Terapi gen dengan target gen ccr5 untuk pencegahan hivTerapi gen dengan target gen ccr5 untuk pencegahan hiv
Terapi gen dengan target gen ccr5 untuk pencegahan hiv
 
Kelompok 11
Kelompok 11Kelompok 11
Kelompok 11
 
Pedoman ppia email
Pedoman ppia emailPedoman ppia email
Pedoman ppia email
 
Referat hiv
Referat hivReferat hiv
Referat hiv
 
Tugas hiv
Tugas hivTugas hiv
Tugas hiv
 
2 informasi dasar hiv aids & ims
2 informasi dasar hiv aids & ims2 informasi dasar hiv aids & ims
2 informasi dasar hiv aids & ims
 
Terapi gen
Terapi genTerapi gen
Terapi gen
 
Terapi gen
Terapi genTerapi gen
Terapi gen
 
Juknis HIV: Pedoman PITC
Juknis HIV: Pedoman PITCJuknis HIV: Pedoman PITC
Juknis HIV: Pedoman PITC
 

Similar to Dr endang

HIV pada Anak.pptx
HIV pada Anak.pptxHIV pada Anak.pptx
HIV pada Anak.pptxkurnia537765
 
3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdf
3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdf3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdf
3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdfMeboix
 
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIVdiagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIVcendyandestria
 
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HIV.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HIV.pptxASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HIV.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HIV.pptxNurMeirita
 
Makalah HIV Aids pada Anak.pdf
Makalah HIV Aids pada Anak.pdfMakalah HIV Aids pada Anak.pdf
Makalah HIV Aids pada Anak.pdfINyomanMurjana
 
Pemeriksaan laboratorium hiv
Pemeriksaan laboratorium hivPemeriksaan laboratorium hiv
Pemeriksaan laboratorium hivbas27
 
ab - Pencegahan transmisi vertikal HIV,.pptx
ab - Pencegahan transmisi vertikal HIV,.pptxab - Pencegahan transmisi vertikal HIV,.pptx
ab - Pencegahan transmisi vertikal HIV,.pptxAbarhamMartadiansyah1
 
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptxIPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptxadinugraha772035
 
1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf
1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf
1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdfdrday1
 
Materi informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hivMateri informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hivTriIndahBudiarty
 
Penyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatan
Penyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatanPenyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatan
Penyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatanDynReNagha
 
Materi informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hivMateri informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hivTriIndahBudiarty
 
baru ab - Pencegahan HIV, Sifilis, Hepatitis B.pptx
baru ab - Pencegahan HIV, Sifilis, Hepatitis B.pptxbaru ab - Pencegahan HIV, Sifilis, Hepatitis B.pptx
baru ab - Pencegahan HIV, Sifilis, Hepatitis B.pptxAbarhamMartadiansyah1
 
LAYANAN TEST HIV (pak made).pptx
LAYANAN TEST HIV (pak made).pptxLAYANAN TEST HIV (pak made).pptx
LAYANAN TEST HIV (pak made).pptxEgimaru1
 

Similar to Dr endang (20)

HIV pada Anak.pptx
HIV pada Anak.pptxHIV pada Anak.pptx
HIV pada Anak.pptx
 
3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdf
3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdf3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdf
3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdf
 
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIVdiagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
 
SOSIALISASI RS.pptx
SOSIALISASI RS.pptxSOSIALISASI RS.pptx
SOSIALISASI RS.pptx
 
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HIV.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HIV.pptxASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HIV.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HIV.pptx
 
Makalah HIV Aids pada Anak.pdf
Makalah HIV Aids pada Anak.pdfMakalah HIV Aids pada Anak.pdf
Makalah HIV Aids pada Anak.pdf
 
Pemeriksaan laboratorium hiv
Pemeriksaan laboratorium hivPemeriksaan laboratorium hiv
Pemeriksaan laboratorium hiv
 
Rim3
Rim3Rim3
Rim3
 
Rim3
Rim3Rim3
Rim3
 
ab - Pencegahan transmisi vertikal HIV,.pptx
ab - Pencegahan transmisi vertikal HIV,.pptxab - Pencegahan transmisi vertikal HIV,.pptx
ab - Pencegahan transmisi vertikal HIV,.pptx
 
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptxIPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx
 
1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf
1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf
1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf
 
Materi informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hivMateri informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hiv
 
Imunisasi tumbuh kembang 1
Imunisasi tumbuh kembang 1Imunisasi tumbuh kembang 1
Imunisasi tumbuh kembang 1
 
Penyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatan
Penyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatanPenyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatan
Penyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatan
 
Materi informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hivMateri informasi dasar hiv
Materi informasi dasar hiv
 
Tatalaksama 3E.pdf
Tatalaksama 3E.pdfTatalaksama 3E.pdf
Tatalaksama 3E.pdf
 
2. Pemeriksaan Lab HIV .pptx
2. Pemeriksaan Lab HIV .pptx2. Pemeriksaan Lab HIV .pptx
2. Pemeriksaan Lab HIV .pptx
 
baru ab - Pencegahan HIV, Sifilis, Hepatitis B.pptx
baru ab - Pencegahan HIV, Sifilis, Hepatitis B.pptxbaru ab - Pencegahan HIV, Sifilis, Hepatitis B.pptx
baru ab - Pencegahan HIV, Sifilis, Hepatitis B.pptx
 
LAYANAN TEST HIV (pak made).pptx
LAYANAN TEST HIV (pak made).pptxLAYANAN TEST HIV (pak made).pptx
LAYANAN TEST HIV (pak made).pptx
 

More from andreei

More from andreei (20)

Tibaru18
Tibaru18Tibaru18
Tibaru18
 
Tibaru17
Tibaru17Tibaru17
Tibaru17
 
Tibaru16
Tibaru16Tibaru16
Tibaru16
 
Tibaru15
Tibaru15Tibaru15
Tibaru15
 
Tibaru14
Tibaru14Tibaru14
Tibaru14
 
Tibaru13
Tibaru13Tibaru13
Tibaru13
 
Tibaru12
Tibaru12Tibaru12
Tibaru12
 
Tibaru11
Tibaru11Tibaru11
Tibaru11
 
Tibaru9
Tibaru9Tibaru9
Tibaru9
 
Tibaru11
Tibaru11Tibaru11
Tibaru11
 
Tibaru10
Tibaru10Tibaru10
Tibaru10
 
Tibaru8
Tibaru8Tibaru8
Tibaru8
 
Tibaru7
Tibaru7Tibaru7
Tibaru7
 
Refhemabaru8
Refhemabaru8Refhemabaru8
Refhemabaru8
 
Refhemabaru7
Refhemabaru7Refhemabaru7
Refhemabaru7
 
Refhemabaru6
Refhemabaru6Refhemabaru6
Refhemabaru6
 
Refhemabaru5
Refhemabaru5Refhemabaru5
Refhemabaru5
 
12
1212
12
 
12
1212
12
 
11
1111
11
 

Recently uploaded

Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 

Recently uploaded (20)

Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 

Dr endang

  • 1. PEMERIKSAAN LABORATORIUM INFEKSI HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS PADA BAYI DAN ANAK Endang Retnowati Departemen/Instalasi Patologi Klinik Tim Medik HIV FK Unair-RSUD Dr. Soetomo Surabaya, 15 – 16 Juli 2011
  • 2. Pendahuluan • 85-90% infeksi HIV pada anak melalui penularan dari ibu dengan infeksi HIV. • Penularan dari ibu terjadi saat:  dalam kandungan  intrapartum  pasca persalinan saat pemberian air susu ibu (ASI) 2
  • 3. Pendahuluan • Waktu pemeriksaan dan pemilihan metode pemeriksaan diperlukan untuk - Penentuan status HIV pada anak yang dilahirkan dari ibu dengan HIV - Pemberian terapi HIV • Pemeriksaan HIV pada bayi dan anak < 18 bulan berbeda dengan anak > 18 bulan. 3
  • 5. TYPES OF HIV HIV TYPE HIV-1 HIV-2 GROUP HIV-1 (M) HIV-1 (O) HIV-1 M (A) HIV-1 M (C) HIV-1 M (E) HIV-1 M (G) HIV-1 M (I) HIV-1 M (B) HIV-1 M (D) HIV-1 M (F) HIV-1 M (H) HIV-1 M (J) SUBTYPE Genus Lentivirus, Famili Retroviridae Also reported are Group “N” and Subtype “K” 5 Source: http://www.avert.org/hivtypes.htm
  • 6. Gambar 2. Siklus Hidup HIV ( Schochetman G, 1994 ) 6
  • 7. DIAGNOSIS HIV PADA BAYI DAN ANAK • Diagnosis dini HIV anak menentukan waktu mulainya pengobatan. • Bayi dan anak lebih cepat progresivitas penyakit dibanding dewasa. 7
  • 8. Bagan 1. Penilaian dan tata laksana awal Anak dengan pajanan HIV Lakukan uji diagnostik HIV Metode yang digunakan tergantung Penilaian kemungkinan infeksi HIV usia anak. dengan memeriksa: - Status penyakit HIV pada ibu - Pajanan ibu dan bayi terhadap ARV - Cara kelahiran dan laktasi Identifiksai kebutuhan untuk ART dan kotrimoksazol untuk mencegah PCP. Identifikasi kebutuhan anak usia > 1 tahun Lakukan anamnesis dan untuk meneruskan pemeriksaan fisik serta evaluasi kotrimoksazol. bila anak mempunyai tanda dan gejala infeksi HIV atau infeksi oportunistik. Lakukan pemeriksaan dan 8 pengobatan yang sesuai.
  • 9. Bagan 2. Penilaian dan tata laksana awal Anak sakit berat, pajanan HIV tidak diketahui, dicurigai terinfeksi HIV. Identifikasi faktor risiko dan atau tanda/gejala yang sesuai dengan infeksi HIV atau infeksi oportunistik Identifikasi faktor risiko HIV: yang mungkin disebabkan HIV. - Status penyakit HIV pada ibu Pertimbangkan uji diagnostik HIV - Tranfusi darah dan konseling. - Penularan seksual Metode yang digunakan tergantung usia anak. - Pemakaian narkotika suntik Pada kasus status HIV ibu tidak - Cara kelahiran dan laktasi dapat ditentukan dan uji virologik tidak dapat dikerjakan untuk diagnosis infeksi HIV pada anak usia < 18 bulan, uji antibodi Lakukan anamnesis dan harus dikerjakan. pemeriksaan fisik serta evaluasi bila anak mempunyai tanda dan gejala infeksi HIV atau infeksi oportunistik 9 Lakukan pemeriksaan dan pengobatan yang sesuai.
  • 10. • Ab-HIV maternal yang ditransfer secara pasif selama kehamilan dapat terdeteksi sampai umur anak 18 bulan→ interpretasi hasil positif uji Ab HIV menjadi lebih sulit pada usia < 18 bulan • Bayi yang terpajan HIV dengan uji Ab-HIV pada usia 9-18 bulan → dianggap berisiko tinggi mendapat inf HIV → diagnois menggunakan uji Ab-HIV hanya pada usia 18 bulan
  • 11. • Untuk diagnosis pasti HIV pada anak dengan usia < 18 bulan → diperlukan uji virologi HIV yang dapat memeriksa virus atau komponennya. • Uji Virologi : - PCR HIV-DNA - PCR HIV-RNA - p24
  • 12. • Anak dengan hasil positif pada uji virologi HIV pada usia berapapun dikatakan terinfeksi HIV • Anak yang mendapat ASI akan terus berisiko terinfeksi HIV → infeksi HIV baru bisa disingkirkan bila pemeriksaan dilakukan setelah ASI dihentikan > 6 minggu
  • 13. • Anak > 18 bulan  uji antibodi HIV sama seperti dewasa • Diagnosis definitif menggunakan uji antibodi HIV hanya dapat dilakukan saat usia ≥ 18 bulan. 13
  • 14. Cara untuk menyingkirkan diagnosis infeksi HIV pada bayi dan anak menurut buku Pedoman Tatalaksana Infeksi HIV pada Anak dan Terapi Antiretroviral di Indonesia, 2008: • Uji virologi HIV negatif pada anak dan ASI sudah dihentikan > 6 minggu. • Uji antibodi HIV negatif pada usia 18 bulan dan ASI sudah dihentikan > 6 minggu. 14
  • 15. Pemeriksaan HIV-DNA, HIV-RNA, atau antigen p24 dilakukan minimal usia 1 bulan, idealnya 6-8 minggu untuk menyingkirkan infeksi HIV selama persalinan. Idealnya dilakukan pengulangan uji virologi HIV pada spesimen yang berbeda untuk konfirmasi hasil uji virologi positif yang pertama. Uji antibodi HIV dapat dikerjakan sedini-dininya usia 9-12 bulan karena 74-96% bayi yang tidak terinfeksi HIV akan menunjukkan hasil antibodi negatif pada usia tersebut. Pada anak dengan pajanan HIV tidak pasti, lakukan pemeriksaan pada ibu terlebih dahulu sebelum dilakukan uji virologi pada anak, apabila hasil pemeriksaan HIV pada ibu negatif, cari faktor risiko lain untuk transmisi HIV. 15
  • 16. Bagan 3. Diagnosis HIV pada Bayi dan Anak < 18 bulan dengan status HIV ibu tidak diketahui Anak usia < 18 bulan, sakit berat, pajanar HIV tidak diketahui dengan tanda dan gejala mendukung infeksi HIV Uji Virologi HIV Tersedia Tidak tersedia Positif Uji antibodi HIV HIV positif Negatif Positif Lihat Bagan 4 Prosedur penilaian tindak lanjut dan tata laksana Apakah mendapat ASI Tidak setelah konfirmasi diagnosis selama 6-12 minggu terakhir HIV negatif HIV Ya Lihat Bagan 4. Diagnosis HIV pada Bayi dan Anak < 18 bulan dan mendapat ASI
  • 17. Bagan 4. Diagnosis HIV pada Bayi dan Anak < 18 bulan dan mendapat ASI Anak usia < 18 bulan dan mendapat ASI Ibu terinfeksi HIV Ya Tidak diketahui Hentikan ASI Uji virologi HIV Uji antibodi HIV Positif Negatif Positif Negatif, HIV positif hentikan Ulang uji virologi ASI atau antibodi Prosedur penilaian tindak HIV setelah ASI Lihat lanjut dan tata laksana sudah dihentikan Bagan 5 setelah konfirmasi diagnosis > 6 minggub HIV
  • 18. Bagan 5. Pemberian ART pada anak < 18 bulan tanpa konfirmasi infeksi HIV dengan tanda dan gejala penyakit HIV yang berat Anak usia < 18 bulan dengan Status infeksi belum pasti Tidak Jangan mulai ART lanjutkan Uji antibodi HIV positif pemantauan Ya Diagnosis presumptif Infeksi HIV Ya Mulai ART
  • 19. Bagan 6. Diagnosis HIV pada Bayi dan Anak < 18 bulan, status ibu HIV Positif, dengan hasil Negatif Uji Virologi Awal dan terdapat tanda/gejala HIV pada kunjungan berikutnya Anak usia < 18 bulan dengan hasil negatif uji virologi awal dan terdapat tanda dan gejala HIV selama tindak lanjut Negatif Tidak Ulang uji virologi Apakah mendapat HIV negatif HIV ASI Positif Ya HIV positif Ulang uji virologi atau antibodi HIV setelah ASI dihentikan > 6 minggu
  • 20. Catatan • Bila anak tidak pernah diperiksa uji virologi sebelumnya → masih mendapat ASI dan status ibu positif → segera lakukan uji virologi
  • 21. Bagan 7. Diagnosis HIV pada Bayi dan Anak ≥18 bulan Anak usia ≥ 18 bulan dengan pajanan HIV atau anak sakit berat, pajanan HIV tidak diketahui dengan tanda dan gejala mendukung infeksi HIV Negatif Tidak Mendapat ASI dalam Uji antibodi HIV HIV negatif 6 minggu terakhir Ya Positif Ulang uji antibodi HIV setelah ASI dihentikan > 6 minggu Negatif Konfirmasi uji Inkonklusif. Lanjutkan sesuai antobodi HIV Pedoman uji HIV pada dewasa Positif Tidak Negatif Tanda / gejala Konfirmasi uji Inkonslusif. Sesuai infeksi HIV antibodi HIV Lanjutkan sesuai pedoman uji HIV Ya Positif pada dewasa HIV positif HIV positif
  • 22. A1 Strategi III A1 + A1 - Diagnosis pada anak > 18 bulan Laporkan negatif A2 Anggap Negatif A1+A2+ A1+A2- Anggap indeterminate Ulangi A1 dan A2 Risiko Risiko tinggi rendah A1+A2+ A1+A2- A1-A2- Laporkan A3 negatif A1+ A2- A3- A1+ A2+ A3- A1+ A2- A3+ A1+ A2+ A3+ Laporkan positf 22 Anggap indeterminate
  • 23. Pemilihan reagensia ELISA Rapid test ? 3 metode : 3 ELISA 1 ELISA + 2 rapid test 3 rapid test
  • 24. Penggunaan dan pemilihan reagensia DEPKES RI 2006 • Sensitivitas dan spesifisitas reagensia • Tujuan untuk penggunaan reagensia Diagnosis pasien (strategi III) dengan persyaratan reagensia : - sensitivitas reagen I > 99% - spesifisitas reagen II > 98% - spesifisitas reagen III > 99%
  • 25. Anti HIV Positif Palsu - Reaksi silang dengan antibodi HLA-DR - Lepra, tuberkulosis, malaria - Penyakit autoimun - Otoreaktif antibodi - Steven-Johnson Syndrom - Penyakit hati yang berat - Pemberian imunoglobulin secara pasif - Keganasan tertentu - Vaksinasi Flu - Serum lipemik - Hiperbilirubinemia
  • 26. Anti HIV Negatif Palsu - Kesalahan penanganan sampel - Pemeriksaan terlalu dini - Disfungsi sel B - Defek sintesis antibodi
  • 27. Pemeriksaan Limfosit T-CD4+ • Parameter terbaik untuk mengukur imunodefisiensi • Digunakan bersaman dengan penilaian klinis.Limfosit T-CD4+→ petunjuk dini progresifitas penyakit, karena ↓lebih dahulu dibandingkan kondisi klinis. • Pemantauan Limfosit T-CD4+ dapat digunakan untuk mulai pemberian ARV atau penggantian obat. • Jumlah limfosit T-CD4+ anak < 5 tahun lebih tinggi dari dewasa.
  • 28. Bagan 8. Pemberian ART menggunakan Kriteria Klinis Anak dengan HIV positif CD4+ Menunjukkan Tidak Ulang Tidak Imonodefisiensi pemeriksaan Stadium WHO 3 atau 4 CD4+ dengan berat yang dikatkan sampel Ya dengan HIV berbeda Anak usia > 12 bulan Tidak Ya Ya Tidak TB, LIP, OHL Mulai ART atau trombositopenia Tidak Ya Pemeriksaan CD4+ tersedia Ya Jika CD4+ tidak Menunjukkan imunodefisiensi berat yang dikaitkan dengan HIV, tunda ART
  • 29. Tabel 2. Klasifikasi imunologi pada bayi dan anak yang terinfeksi HIV. Klasifikasi WHO Tentang Imunodefisiensi HIV Menggunakan Limfosit T-CD4+ Jumlah Limfosit T-CD4+ Berdasarkan Umur sel/µL (%) Imunodefisiensi 1 2– 35 bulan 36 – 59 bulan > 5 tahun < 1 bulan (%) (%) (%) (sel/mm3) Tidak ada > 35 > 30 > 25 > 500 Ringan 30-35 25-30 20-25 350-499 Sedang 25-30 20-25 15-20 200-349 29 Berat < 25 < 20 < 15 < 200 atau 15%
  • 30. Tabel 2. Klasifikasi berdasarkan hitung Limfosit Total Klasifikasi WHO Tentang Imunodefisiensi HIV Menggunakan Hitung Limfosit Total Nilai Limfosit Total Berdasarkan Umur Imunodefisiensi 1 2– 35 bulan 36 – 59 bulan < 1 bulan > 5 tahun (sel/mm3) (sel/mm3) (sel/mm3) (sel/mm3) Hitung Limfosit < 4000 < 3000 <2500 < 200 Total Limfosit T-CD4+ < 1500 < 750 < 350 Atau < 200 30
  • 31. Gambar 3. Perjalanan Penyakit HIV 1 (Schochetman, 1994)
  • 32. 32
  • 33. Pustaka • Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit menular dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan RI, Pedoman Tatalaksana Infeksi HUV dan Terapi Antiretroviral Pada Anak Indonesia.Jakarta, 2008, 1-20 • Roitt I, Brostoff J, Male D. Secondary immunodeficiency. In Immunology. Roitt,Brostoff, Male editors, sixth ed. Mosby, Spain,2002, 317-32 • A Service of the U.S. Department of Health and Human Service, 2005. The HIV Life Cycle. AIDS Info. Accessed October 27, 2009.
  • 34. Alur pemeriksaan anti-HIV untuk penyaring darah donor & transplantasi organ A1 A1 positif A1 negatif Anggap Anggap sebagai sebagai “positif” “negatif” Jangan dipakai !! 34
  • 35. Strategi II Surveilans, Diagnosis A1 A1 + A1 - Laporkan negatif A2 A1+A2- A1+A2+ Ulangi A1 dan A2 Laporkan positf A1+A2+ Laporkan positf A1+A2- A1-A2- Laporkan indeterminate Laporkan negatif 35
  • 36. Tabel 1. Protein pada HIV-1 dan HIV-2 HIV-1 HIV-2 Inti p 24 p 26 Transmembran gp 41 gp 34 Membran luar gp 160/120 gp 140 36