SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Paper: Imunodefisiensi dan
HIV
“HIV entry inhibitors:
mechanisms of action and
resistance pathways”
Oleh:
• Pricilia Donna Esperansa Sea (2012-
060-106)
• Tiffany Fransiska (2012-060- 237)
• Juliana Rajagukguk (2012-060-264)
• Maria Yasintha Valentine Nuwa
(2012-060-268)
Pendahuluan
 Sistem imun
 Imunodefisiensi
Pendahuluan
Imunodefisiensi
Primary
Defek Genetik
Chronic
Granulomatous
Disease (X res)
Def G6PD (X
link)
Secondary
Imunosupresan Komplikasi
penyakit
Infeksi
HIV
Pendahuluan
HIV dan Transmisinya
Pembahasan
Target utama HIV
 sel dengan marker CD4 (sel Th1 dan
makrofag)
 Bisa juga megakariosit, mukosa rektal, sel
serviks, mikroglia, limfosit CD8 dan epitel
ginjal
 Sel mieloid cd34+ dan sel timosit triple –
 Reseptor kemokin (CXCR4 dan CCR5)
Pembahasan
Patologi penyakit
 Infeksi oportunistik (sel limfosit CD4)
Tb, Meningitis Kriptokokus
 Reaksi autoimun (aktivasi sel B dan molecular mimicry)
AITP (autoimun trombositopenik purpura)
Mempercepat turunnya limfosit CD4
 Reaksi hipersensivitas (alergi)
umumnya berkaitan dengan obat-obatan.
Sep: amoksilin, obat anti tb
 Kecenderungan malignansi (kerusakan genetik)
EBV (virus Epstein Barr)
Pembahasan
Struktur HIV  Struktur virus HIV-1 terdiri atas 2
untaian RNA identik yang
merupakan genom virus yang
berhubungan dengan p17 dan
p24 berupa inti polipeptida.
 Protein gp120 dan gp41 yang
disandi virus ditemukan dalam
envelop.
 Antigen gp120 adalah
glikoprotein permukaan HIV-1
yang mengikat reseptor CD4
pada sel T dan makrofag.
 rotein gp120 virus terdiri dari
domain dalam dan luar yang
terhubung oleh sebuah
jembatan. Virus menginfeksi sel
dengan menggunakan
glikoprotein envelop yang
disebut gp120 (120kD
glikoprotein) yang terutama
mengikat CD4 dan dari sel
manusia.
Pembahasan
 Setelah virus berikatan dengan reseptor sel, membran
sel virus bersatu dengan membran sel pejamu dan virus
masuk sitoplasma. Setelah HIV masuk kedalam sel dan
terbentuk dsDNA, integrasi DNA viral kedalam genom
sel pejamu dan membentuk provirus. Provirus tetap
laten sampai kejadian dalam sel terinfeksi mencetuskan
aktifasinya, yang mengakibatkan terbentuk dan
penglepasan partikel virus.
 alau CD4 berikatan dengan envelop glikoprotein HIV-
1, diperlukan reseptor kedua supaya dapat masuk dan
terjadi infeksi. Galur tropik sel T-HIV-1 menggunakan
koreseptor CXCR4, sedangkan galur tropik makrofag
menggunakan CCR5. Kedua reseptor ini merupakan
reseptor kemokin dan ligan normalnya dapat
menghambat infeksi HIV ke dalam sel.
Pembahasan
Terapi HIV
 Respon antibodi terhadap HIV sangat lemah, hanya
sebagian kecil antibodi yang dapat menetralisasi HIV
karena itu HIV dapat melewati respon antibodi sehingga
dapat tetap hidup dan menginfeksi sel lain.
 HIV dapat tetap bertahan dalam tubuh karena
mempunyai kemampuan untuk bertahan dalam limfosit
CD4 dan bereplikasi.
 Pemberian obat antiretroviral dapat menekan replikasi HIV
sehingga jumlah limfosit CD4 stabil bahkan meningkat
sehingga bisa mengurangi infeksi oportunistik. Namun
demikian gejala IO dapat kembali terjadi karena sebagai
akibat gejala inflamasi.
 Maka sebagai alternatif kita bisa menggunakan inhibitor .
Proses infeksi
Pembahasan
Proses Infeksi
 (1) bertemunya gp120
virus dan limfosit CD4
 (2) pengikatan gp120
dengan reseptor kemokin
CXCR4 dan CCR5
 (3) fusi membran virus dan
membran sel target.
Pembahasan
Inhibitor HIV
 Inhibitor ikatan CD4-gp 120 dan
mekanismenya
Terdapat banyak molekul yang mampu
menghambat ikatan CD4-gp 120. Molekul-
molekul tersebut memiliki struktur dan
mekanisme yang berbeda. Diantaranya :
PRO-542 (CD4-IgG2), TNX-355, CADA dan
BMS-806
Pembahasan
 Antagonis CCR5 dan CXCR4 dibagi menjadi tiga
kelompok tergantung pada ukurannya yakni
molekul besar (PRO-140), medium (Met-RANTES
dan AOP-RANTES ) yang dimodifikasi menjadi ligan
natural yang membuat CCR5 tidak dapat
dimasuki.
 Antagonis CC5R : TAK-779, TAK-652, PRO-
140, Maravirok dan, Aplaviroc
 Antagonis CXCR4 : AMD3100, KRH-1636, KRH-2731
Pembahasan
 Selain faktor virus, penentu host (yaitu tingkat
ekspresi koreseptor pada sel target) juga dapat
mempengaruhi kerentanan terhadap enfuvirtide.
 Dengan cara ini, tingginya tingkat CCR5 pada
permukaan sel mungkin mengakibatkan fusi HIV
lebih cepat, mengurangi waktu di mana HIV gp41
dapat ditargetkan oleh enfuvirtide.
 Oleh karena itu, individu yang membawa Δ32-
CCR5, yang mengungkapkan rendahnya tingkat
CCR5, tampaknya merespon lebih baik terhadap
enfuvirtide.
Pembahasan
Penutup
 Salah satu penyebab penyakit imunodefisiensi pada manusia
adalah karena infeksi HIV (Human Imunodeficiency Virus). HIV
bekerja pada sel target yang mempunyai marker CD4, seperti
limfosit T dan makrofag.
 HIV merupakan virus yang unik dan sangat berbahaya karena
menular, dapat bertahan hidup dalam limfosit CD4, memiliki
respon terhadap antibodi yang lemah. Hanya sebagian kecil
antibodi yang dapat menetralisasi HIV karena itu HIV dapat
melewati respon antibodi sehingga dapat tetap hidup dan
menginfeksi sel lain serta mengakibatkan kematian.
 Memasukkan inhibitor merupakan pilihan terapi yang
menjanjikan untuk pasien yang terinfeksi HIV. Enfuvirtide adalah
inhibitor fusi pertama yang disetujui dalam penggunaan
klinis, tetapi banyak senyawa lain yang saat ini masih dalam
tahap pengembangan.
Terima kasih 

More Related Content

What's hot (19)

Hiv aids tropis i
Hiv aids tropis iHiv aids tropis i
Hiv aids tropis i
 
Virus hiv
Virus hivVirus hiv
Virus hiv
 
Referat hiv
Referat hivReferat hiv
Referat hiv
 
Hiv bumil
Hiv bumilHiv bumil
Hiv bumil
 
Tb hiv coinfection dr. kurnia f. jamil 20 april 2013
Tb hiv coinfection dr. kurnia f. jamil 20 april 2013Tb hiv coinfection dr. kurnia f. jamil 20 april 2013
Tb hiv coinfection dr. kurnia f. jamil 20 april 2013
 
Timothy Ray Brown Sembuh daripada HIV
Timothy Ray Brown Sembuh daripada HIVTimothy Ray Brown Sembuh daripada HIV
Timothy Ray Brown Sembuh daripada HIV
 
Asuhan Keperawatan Wanita Hamil HIV-AIDS
Asuhan Keperawatan Wanita Hamil HIV-AIDSAsuhan Keperawatan Wanita Hamil HIV-AIDS
Asuhan Keperawatan Wanita Hamil HIV-AIDS
 
Konsep medis
Konsep medisKonsep medis
Konsep medis
 
Lp dan askep hiv
Lp dan askep hivLp dan askep hiv
Lp dan askep hiv
 
Konsep hiv
Konsep hivKonsep hiv
Konsep hiv
 
Hiv
HivHiv
Hiv
 
Laporan pendahuluan hiv
Laporan pendahuluan hivLaporan pendahuluan hiv
Laporan pendahuluan hiv
 
HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)
HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)
HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)
 
All about SARS CoV 2
All about SARS CoV 2All about SARS CoV 2
All about SARS CoV 2
 
Hantavirus pulmonary syndrome ppt
Hantavirus  pulmonary syndrome pptHantavirus  pulmonary syndrome ppt
Hantavirus pulmonary syndrome ppt
 
HIV
HIVHIV
HIV
 
Makalah hiv aids...
Makalah hiv aids...Makalah hiv aids...
Makalah hiv aids...
 
Tugas pa saad AKPER PEMKAB MUNA
Tugas pa saad AKPER PEMKAB MUNA Tugas pa saad AKPER PEMKAB MUNA
Tugas pa saad AKPER PEMKAB MUNA
 
Saad askep sistem imunitas hiv AKPER PEMKAB MUNA
Saad askep sistem imunitas hiv AKPER PEMKAB MUNA Saad askep sistem imunitas hiv AKPER PEMKAB MUNA
Saad askep sistem imunitas hiv AKPER PEMKAB MUNA
 

Viewers also liked (19)

ppt on aids
ppt on aidsppt on aids
ppt on aids
 
Dr endang
Dr endangDr endang
Dr endang
 
hiv aids
hiv aidshiv aids
hiv aids
 
Referat HIV/AIDS tanpa komplikasi
Referat HIV/AIDS tanpa komplikasiReferat HIV/AIDS tanpa komplikasi
Referat HIV/AIDS tanpa komplikasi
 
Klasifikasi stadium klinis hiv aids menurut who
Klasifikasi stadium klinis hiv aids menurut whoKlasifikasi stadium klinis hiv aids menurut who
Klasifikasi stadium klinis hiv aids menurut who
 
Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.
 
2 informasi dasar hiv aids & ims
2 informasi dasar hiv aids & ims2 informasi dasar hiv aids & ims
2 informasi dasar hiv aids & ims
 
Hiv Dan Aids
Hiv Dan AidsHiv Dan Aids
Hiv Dan Aids
 
Hiv aids
Hiv aidsHiv aids
Hiv aids
 
Mengenal HIV dan AIDS PPT (Materi PMR)
Mengenal HIV dan AIDS PPT (Materi PMR)Mengenal HIV dan AIDS PPT (Materi PMR)
Mengenal HIV dan AIDS PPT (Materi PMR)
 
Hiv Lifecycle
Hiv LifecycleHiv Lifecycle
Hiv Lifecycle
 
Materi HIV & AIDS
Materi HIV & AIDSMateri HIV & AIDS
Materi HIV & AIDS
 
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhPPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
 
Hiv aids in india
Hiv  aids in indiaHiv  aids in india
Hiv aids in india
 
Penyuluhan HIV/AIDS
Penyuluhan HIV/AIDSPenyuluhan HIV/AIDS
Penyuluhan HIV/AIDS
 
HIV AIDS presentation
HIV AIDS presentationHIV AIDS presentation
HIV AIDS presentation
 
Power point hiv aids
Power point hiv aidsPower point hiv aids
Power point hiv aids
 
HIV AIDS
HIV AIDSHIV AIDS
HIV AIDS
 
HIV/AIDS powerpoint
HIV/AIDS powerpointHIV/AIDS powerpoint
HIV/AIDS powerpoint
 

Similar to Tugas hiv

Terapi gen dengan target gen ccr5 untuk pencegahan hiv
Terapi gen dengan target gen ccr5 untuk pencegahan hivTerapi gen dengan target gen ccr5 untuk pencegahan hiv
Terapi gen dengan target gen ccr5 untuk pencegahan hivAlfredo Bambang
 
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi DidapatDiscussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi DidapatCatatan Medis
 
OVERVIEW OF HIV-AIDS.pptx
OVERVIEW OF HIV-AIDS.pptxOVERVIEW OF HIV-AIDS.pptx
OVERVIEW OF HIV-AIDS.pptxDiniAgustini5
 
Perjalanan infeksi hiv dapat dijelaskna dalam tiga fase
Perjalanan infeksi hiv dapat dijelaskna dalam tiga fasePerjalanan infeksi hiv dapat dijelaskna dalam tiga fase
Perjalanan infeksi hiv dapat dijelaskna dalam tiga faseImhe Imha
 
ASKEP HIV AIDS KEL 9 (Riswan,Nina,Eka).docx
ASKEP HIV AIDS KEL 9  (Riswan,Nina,Eka).docxASKEP HIV AIDS KEL 9  (Riswan,Nina,Eka).docx
ASKEP HIV AIDS KEL 9 (Riswan,Nina,Eka).docxriswanherdiana
 
ASKEP HIV AIDS KEL 9 (Riswan,Nina,Eka).docx
ASKEP HIV AIDS KEL 9  (Riswan,Nina,Eka).docxASKEP HIV AIDS KEL 9  (Riswan,Nina,Eka).docx
ASKEP HIV AIDS KEL 9 (Riswan,Nina,Eka).docxriswanherdiana
 
askephivkl1 (4).pptx
askephivkl1 (4).pptxaskephivkl1 (4).pptx
askephivkl1 (4).pptxRuthHanna1
 
HIV (1).pptx
HIV (1).pptxHIV (1).pptx
HIV (1).pptxHandoko87
 
Askep_AIDS_Pd_Anak_Klp_1[1].doc
Askep_AIDS_Pd_Anak_Klp_1[1].docAskep_AIDS_Pd_Anak_Klp_1[1].doc
Askep_AIDS_Pd_Anak_Klp_1[1].docINyomanMurjana
 
Asuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan ImunodefisiensiAsuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan ImunodefisiensiFransiska Oktafiani
 
kekurangan imun.pptx
kekurangan imun.pptxkekurangan imun.pptx
kekurangan imun.pptxraven35218
 
OBAT HIV aids.ppt
OBAT HIV aids.pptOBAT HIV aids.ppt
OBAT HIV aids.pptdinaelvia
 
virus penyebab penyakit tropis.pptx
virus penyebab penyakit tropis.pptxvirus penyebab penyakit tropis.pptx
virus penyebab penyakit tropis.pptxYaniSodiqah2
 
Infeksi opertunistik
Infeksi opertunistikInfeksi opertunistik
Infeksi opertunistikGilang Rizki
 
Mikrobiologi lia kusumawati
Mikrobiologi lia kusumawatiMikrobiologi lia kusumawati
Mikrobiologi lia kusumawatiDickdick Maulana
 
Case Presentation Co infection Miliary Tuberculosis and HIV/AIIDS
Case Presentation Co infection Miliary Tuberculosis and HIV/AIIDS  Case Presentation Co infection Miliary Tuberculosis and HIV/AIIDS
Case Presentation Co infection Miliary Tuberculosis and HIV/AIIDS Soroy Lardo
 
PPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptx
PPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptxPPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptx
PPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptxAhmadFahrozi7
 
Imunologi Farmasi: Imunodefisiensi Primer
Imunologi Farmasi: Imunodefisiensi PrimerImunologi Farmasi: Imunodefisiensi Primer
Imunologi Farmasi: Imunodefisiensi Primerracheljeanettesunary
 

Similar to Tugas hiv (20)

Terapi gen dengan target gen ccr5 untuk pencegahan hiv
Terapi gen dengan target gen ccr5 untuk pencegahan hivTerapi gen dengan target gen ccr5 untuk pencegahan hiv
Terapi gen dengan target gen ccr5 untuk pencegahan hiv
 
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi DidapatDiscussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
 
OVERVIEW OF HIV-AIDS.pptx
OVERVIEW OF HIV-AIDS.pptxOVERVIEW OF HIV-AIDS.pptx
OVERVIEW OF HIV-AIDS.pptx
 
Perjalanan infeksi hiv dapat dijelaskna dalam tiga fase
Perjalanan infeksi hiv dapat dijelaskna dalam tiga fasePerjalanan infeksi hiv dapat dijelaskna dalam tiga fase
Perjalanan infeksi hiv dapat dijelaskna dalam tiga fase
 
ASKEP HIV AIDS KEL 9 (Riswan,Nina,Eka).docx
ASKEP HIV AIDS KEL 9  (Riswan,Nina,Eka).docxASKEP HIV AIDS KEL 9  (Riswan,Nina,Eka).docx
ASKEP HIV AIDS KEL 9 (Riswan,Nina,Eka).docx
 
ASKEP HIV AIDS KEL 9 (Riswan,Nina,Eka).docx
ASKEP HIV AIDS KEL 9  (Riswan,Nina,Eka).docxASKEP HIV AIDS KEL 9  (Riswan,Nina,Eka).docx
ASKEP HIV AIDS KEL 9 (Riswan,Nina,Eka).docx
 
askephivkl1 (4).pptx
askephivkl1 (4).pptxaskephivkl1 (4).pptx
askephivkl1 (4).pptx
 
HIV (1).pptx
HIV (1).pptxHIV (1).pptx
HIV (1).pptx
 
Askep_AIDS_Pd_Anak_Klp_1[1].doc
Askep_AIDS_Pd_Anak_Klp_1[1].docAskep_AIDS_Pd_Anak_Klp_1[1].doc
Askep_AIDS_Pd_Anak_Klp_1[1].doc
 
Asuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan ImunodefisiensiAsuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan Imunodefisiensi
 
kekurangan imun.pptx
kekurangan imun.pptxkekurangan imun.pptx
kekurangan imun.pptx
 
OBAT HIV aids.ppt
OBAT HIV aids.pptOBAT HIV aids.ppt
OBAT HIV aids.ppt
 
virus penyebab penyakit tropis.pptx
virus penyebab penyakit tropis.pptxvirus penyebab penyakit tropis.pptx
virus penyebab penyakit tropis.pptx
 
CMV.pdf
CMV.pdfCMV.pdf
CMV.pdf
 
Infeksi opertunistik
Infeksi opertunistikInfeksi opertunistik
Infeksi opertunistik
 
Mikrobiologi lia kusumawati
Mikrobiologi lia kusumawatiMikrobiologi lia kusumawati
Mikrobiologi lia kusumawati
 
Sgd hiv aids
Sgd hiv aidsSgd hiv aids
Sgd hiv aids
 
Case Presentation Co infection Miliary Tuberculosis and HIV/AIIDS
Case Presentation Co infection Miliary Tuberculosis and HIV/AIIDS  Case Presentation Co infection Miliary Tuberculosis and HIV/AIIDS
Case Presentation Co infection Miliary Tuberculosis and HIV/AIIDS
 
PPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptx
PPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptxPPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptx
PPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptx
 
Imunologi Farmasi: Imunodefisiensi Primer
Imunologi Farmasi: Imunodefisiensi PrimerImunologi Farmasi: Imunodefisiensi Primer
Imunologi Farmasi: Imunodefisiensi Primer
 

More from Donna Potter

More from Donna Potter (11)

DM tipe 2
DM tipe 2DM tipe 2
DM tipe 2
 
Penghidu donna
Penghidu donnaPenghidu donna
Penghidu donna
 
Pioderma Non Kokus
Pioderma Non KokusPioderma Non Kokus
Pioderma Non Kokus
 
Kurang Kalori Protein
Kurang Kalori ProteinKurang Kalori Protein
Kurang Kalori Protein
 
Emphysematous cholecystitis
Emphysematous cholecystitisEmphysematous cholecystitis
Emphysematous cholecystitis
 
Ca Colon
Ca ColonCa Colon
Ca Colon
 
patofisiologi anemia defisiensi besi
patofisiologi anemia defisiensi besipatofisiologi anemia defisiensi besi
patofisiologi anemia defisiensi besi
 
Toxoplasma
ToxoplasmaToxoplasma
Toxoplasma
 
Hepatitis a
Hepatitis aHepatitis a
Hepatitis a
 
Moraxella
MoraxellaMoraxella
Moraxella
 
Opistorchis
OpistorchisOpistorchis
Opistorchis
 

Tugas hiv

  • 1. Paper: Imunodefisiensi dan HIV “HIV entry inhibitors: mechanisms of action and resistance pathways” Oleh: • Pricilia Donna Esperansa Sea (2012- 060-106) • Tiffany Fransiska (2012-060- 237) • Juliana Rajagukguk (2012-060-264) • Maria Yasintha Valentine Nuwa (2012-060-268)
  • 3. Pendahuluan Imunodefisiensi Primary Defek Genetik Chronic Granulomatous Disease (X res) Def G6PD (X link) Secondary Imunosupresan Komplikasi penyakit Infeksi HIV
  • 5. Pembahasan Target utama HIV  sel dengan marker CD4 (sel Th1 dan makrofag)  Bisa juga megakariosit, mukosa rektal, sel serviks, mikroglia, limfosit CD8 dan epitel ginjal  Sel mieloid cd34+ dan sel timosit triple –  Reseptor kemokin (CXCR4 dan CCR5)
  • 7. Patologi penyakit  Infeksi oportunistik (sel limfosit CD4) Tb, Meningitis Kriptokokus  Reaksi autoimun (aktivasi sel B dan molecular mimicry) AITP (autoimun trombositopenik purpura) Mempercepat turunnya limfosit CD4  Reaksi hipersensivitas (alergi) umumnya berkaitan dengan obat-obatan. Sep: amoksilin, obat anti tb  Kecenderungan malignansi (kerusakan genetik) EBV (virus Epstein Barr) Pembahasan
  • 8. Struktur HIV  Struktur virus HIV-1 terdiri atas 2 untaian RNA identik yang merupakan genom virus yang berhubungan dengan p17 dan p24 berupa inti polipeptida.  Protein gp120 dan gp41 yang disandi virus ditemukan dalam envelop.  Antigen gp120 adalah glikoprotein permukaan HIV-1 yang mengikat reseptor CD4 pada sel T dan makrofag.  rotein gp120 virus terdiri dari domain dalam dan luar yang terhubung oleh sebuah jembatan. Virus menginfeksi sel dengan menggunakan glikoprotein envelop yang disebut gp120 (120kD glikoprotein) yang terutama mengikat CD4 dan dari sel manusia. Pembahasan
  • 9.  Setelah virus berikatan dengan reseptor sel, membran sel virus bersatu dengan membran sel pejamu dan virus masuk sitoplasma. Setelah HIV masuk kedalam sel dan terbentuk dsDNA, integrasi DNA viral kedalam genom sel pejamu dan membentuk provirus. Provirus tetap laten sampai kejadian dalam sel terinfeksi mencetuskan aktifasinya, yang mengakibatkan terbentuk dan penglepasan partikel virus.  alau CD4 berikatan dengan envelop glikoprotein HIV- 1, diperlukan reseptor kedua supaya dapat masuk dan terjadi infeksi. Galur tropik sel T-HIV-1 menggunakan koreseptor CXCR4, sedangkan galur tropik makrofag menggunakan CCR5. Kedua reseptor ini merupakan reseptor kemokin dan ligan normalnya dapat menghambat infeksi HIV ke dalam sel. Pembahasan
  • 10. Terapi HIV  Respon antibodi terhadap HIV sangat lemah, hanya sebagian kecil antibodi yang dapat menetralisasi HIV karena itu HIV dapat melewati respon antibodi sehingga dapat tetap hidup dan menginfeksi sel lain.  HIV dapat tetap bertahan dalam tubuh karena mempunyai kemampuan untuk bertahan dalam limfosit CD4 dan bereplikasi.  Pemberian obat antiretroviral dapat menekan replikasi HIV sehingga jumlah limfosit CD4 stabil bahkan meningkat sehingga bisa mengurangi infeksi oportunistik. Namun demikian gejala IO dapat kembali terjadi karena sebagai akibat gejala inflamasi.  Maka sebagai alternatif kita bisa menggunakan inhibitor . Proses infeksi Pembahasan
  • 11. Proses Infeksi  (1) bertemunya gp120 virus dan limfosit CD4  (2) pengikatan gp120 dengan reseptor kemokin CXCR4 dan CCR5  (3) fusi membran virus dan membran sel target.
  • 13. Inhibitor HIV  Inhibitor ikatan CD4-gp 120 dan mekanismenya Terdapat banyak molekul yang mampu menghambat ikatan CD4-gp 120. Molekul- molekul tersebut memiliki struktur dan mekanisme yang berbeda. Diantaranya : PRO-542 (CD4-IgG2), TNX-355, CADA dan BMS-806 Pembahasan
  • 14.  Antagonis CCR5 dan CXCR4 dibagi menjadi tiga kelompok tergantung pada ukurannya yakni molekul besar (PRO-140), medium (Met-RANTES dan AOP-RANTES ) yang dimodifikasi menjadi ligan natural yang membuat CCR5 tidak dapat dimasuki.  Antagonis CC5R : TAK-779, TAK-652, PRO- 140, Maravirok dan, Aplaviroc  Antagonis CXCR4 : AMD3100, KRH-1636, KRH-2731 Pembahasan
  • 15.  Selain faktor virus, penentu host (yaitu tingkat ekspresi koreseptor pada sel target) juga dapat mempengaruhi kerentanan terhadap enfuvirtide.  Dengan cara ini, tingginya tingkat CCR5 pada permukaan sel mungkin mengakibatkan fusi HIV lebih cepat, mengurangi waktu di mana HIV gp41 dapat ditargetkan oleh enfuvirtide.  Oleh karena itu, individu yang membawa Δ32- CCR5, yang mengungkapkan rendahnya tingkat CCR5, tampaknya merespon lebih baik terhadap enfuvirtide.
  • 17. Penutup  Salah satu penyebab penyakit imunodefisiensi pada manusia adalah karena infeksi HIV (Human Imunodeficiency Virus). HIV bekerja pada sel target yang mempunyai marker CD4, seperti limfosit T dan makrofag.  HIV merupakan virus yang unik dan sangat berbahaya karena menular, dapat bertahan hidup dalam limfosit CD4, memiliki respon terhadap antibodi yang lemah. Hanya sebagian kecil antibodi yang dapat menetralisasi HIV karena itu HIV dapat melewati respon antibodi sehingga dapat tetap hidup dan menginfeksi sel lain serta mengakibatkan kematian.  Memasukkan inhibitor merupakan pilihan terapi yang menjanjikan untuk pasien yang terinfeksi HIV. Enfuvirtide adalah inhibitor fusi pertama yang disetujui dalam penggunaan klinis, tetapi banyak senyawa lain yang saat ini masih dalam tahap pengembangan.