SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
LAYANAN TES HIV
Kuntari Margareta, S.Kep, Ns
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu:
Meminta pasien melakukan tes HIV dan
skrining HIV
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Setelah selesai mengikuti sesi ini peserta
mampu:
• Menjelaskan konsep tes HIV
• Meminta pasien untuk tes HIV
• Melakukan skrining HIV
Pokok Bahasan
Konsep tes HIV
Layanan tes HIV:
- Konsep tes HIV
- Prinsip 5 C
- Penawaran rutin tes HIV
- Algoritma layanan tes HIV
Skrining dengan reagen 1
POKOK BAHASAN 1
KONSEP TES HIV
Latar Belakang
• Penemuan kasus HIV dan pengobatan ARV sudah dilakukan sejak era
3by5
• Terjadi pergeseran paradigma metoda pendekatan kasus dari VCT - PITC
• Implementasi PITC sejak tahun 2009 masih menimbulkan gap yaitu
– Pelaksanaan PITC masih belum merata dilakukan oleh seluruh fasyankes
– Masih ada perbedaan pelaksanaan konsep PITC
– Penemuan kasus HIV dibandingkan dengan jumlah estimasi baru mencapai
32%
– Kemampuan penemuan kasus dibandingkan dengan estimasi baru
mencapai 12 % (paparan fast track TOP)
– Laju transmisi HIV yang masih tinggi
• WHO telah menerbitkan pedoman HIV Testing Service yang baru
• Kementerian Kesehatan ingin merevisi pedoman TIPK dan
meningkatkan cakupan testing dan pengobatan ARV
Konsep Layanan Tes HIV
• Menempatkan HIV sama seperti penyakit lainnya
• Terkait dengan karakter penyakit HIV
• Perlu menjawab beberapa pertanyaan yaitu
– Bagaimana cara menemukan kasus
– Bagaimana kasus yang ditemukan dapat diobati dan
ditindaklanjuti dengan membangun jejaring kerja internal
maupun eksternal
– Bagaimana membangun layanan yang dapat diakses oleh
populasi kunci dan tidak memberikan ketakutan dan stigma.
– Sistem promosi atau marketing agar masyarakat tahu jika
tersedia layanan diagnosis dan pengobatan HIV serta dapat
diakses
• Dibangun secara terintegrasi dengan sistem layanan yang
ada
POKOK BAHASAN 2
Layanan Tes HIV
PRINSIP Tes HIV
1. Consent (persetujuan pasien)
2. Confidentiality (konfidensialitas)
3. Counseling (konseling)
4. Correct test result (hasil tes yang sahih)
5. Connect to care, prevention and treatment
services (dihubungkan dengan layanan
Pengobatan Dukungan dan Perawatan serta
pencegahan)
Penerjemahan 5 C (1)
• Penerjemahan 5 C yaitu
1. Consent
• Cukup informasi singkat alasan di tes HIV
• Cukup verbal dan tidak perlu tanda tangan
• Definisi usia pada anak- mempertimbangkan banyak anak
remaja sudah tertular dan tidak mau diketahui orang
tua/keluarga – pada anak usia < 18 thn siapa yang jadi wali jika
tidak ada ortu atau jauh dari keluarga
2. Confidentiality
• Status HIV akan dibuka kepada sesama nakes untuk kepentingan
perawatan dan pengobatan
• Pembukaan status HIV kepada pasangan dengan atau tanpa
persetujuan dari penderita
• Perlu evaluasi kemungkinan terjadinya kekerasan fisik – cara?
Penerjemahan 5 C – (2)
3. Counselling
– Tidak perlu melakukan evaluasi detail risk assessment
dan “konseling”
– Pasca tes HIV ditekankan pada menjelaskan arti tes
dan rencana kerja pengobatan
– Dilakukan oleh nakes – tidak tergantung konselor
4. Correct result
– Perlunya PMI dan PME
5. Connect to care
– Memastikan bahwa semua hasil tes positive wajib
mendapatkan akses pengobatan ARV
Penugasan 1.
Latihan Soal Konsep/Prinsip 5 C
TRIASE
• Triase – bentuk pencarian kasus yg dilakukan
oleh unit layanan kesehatan
– Skrining R1 oleh petugas kesehatan
• Hasil reaktif perlu dirujuk ke sarana yg mampu
menegakkan diagnosis dan memberikan
pengobatan ARV
Pasien di sarana rawat jalan dan
rawat inap
Kelompok pasien yang di tes HIV
 LSL, Waria, WPS/PPS, Penasun dan
Pelanggan
 Ibu hamil
 Pasien TB
 Pasien IMS atau dengan keluhan
IMS
 Pasien hepatitis
 Pasien dengan gejala penurunan
kekebalan tubuh (gejala IO)
 Pasangan ODHA
 Di daera epidemi meluas , semua
orang yang datang ke layanan
menerima verbal consent
Menerima Tes Menolak tes
Tanda tangan surat pernyataan, beri informasi manfaat tes
Ke laboratorium
Hasil lab baik reaktif atau neg dikembalikan ke nakes pengirim
Positif Negatif
Inkonklusi
f
Jelaskan makna hasil tes, jelaskan secara garis besar, apa
langkah yang akan dilakukan di klinik terpadu untuk akses
layanan ARV beserta semua paket perawatan
Penemuan Kasus
Pedoman pelaksanaan KTIP di fasilitas layanan
kesehatan (fasyankes) merekomendasikan Tes HIV
sebagai berikut:
• Ditawarkan kepada pasien yang menunjukkan tanda
dan gejala penyakit yang mungkin terkait HIV atau
AIDS, tanpa memandang tingkat epidemi HIV di
daerah itu.
Ditawarkan secara rutin:
• Di daerah dengan tingkat epidemi HIV meluas -semua
pasien yang berkunjung ke fasyankes
Penemuan kasus
Di daerah dengan tingkat epidemi HIV terkonsentrasi
atau rendah pada semua:
• Pasien TB termasuk TB MDR
• Pasien Infeksi Menular Seksual (IMS)
• Pasien hepatitis B/C
• Ibu hamil
• Pasangan ODHA
• Populasi kunci HIV; WPS, LSL, Waria, Penasun
• Sirkumsisi orang dewasa
Informasi Pra tes – secara umum
• Manfaat tes HIV pada tiap kelompok yang
dites
• Kaitan TB/IMS/Hepatitis dengan HIV
• Risiko penularan HIV pada tiap kelompok juga
kepada bayi
Informasi Pra-Tes – Spesifik
pada bumil
Informasi pra-tes bagi perempuan hamil atau
kemungkinan hamil meliputi:
• Risiko penularan HIV kepada bayi
• Cara mengurangi risiko penularan HIV dari ibu
ke anak, termasuk terapi antiretroviral, cara
persalinan dan konseling tentang makanan bayi.
• Keuntungan melakukan diagnosis HIV secara
dini bagi bayinya
Contoh komunikasi untuk menawarkan tes HIV,
sifilis dan hepatitis kepada ibu hamil
Contoh Komunikasi untuk Tes HIV
pada kelompok Pasien TB
Sudah menjadi program pemerintah bahwa
semua pasien TB dilakukan tes HIV. Orang
dengan TB yang juga HIV harus segera
mendapatkan obat HIV (ARV), jika tidak, dapat
membahayakan Anda. Saya akan melakukan
tes HIV, kecuali Anda menolak. Apakah ada
pertanyaan?
Penjelasan tentang Konfidensialitas
Layanan tes harus konfidensial, artinya segala isi
komunikasi antara/pasien dengan petugas atau
konselor tidak boleh dibuka kepada orang lain
tanpa persetujuan pasien. Namun, Demi
kepentingan kesehatan klien/pasien, hasil tes dapat
dibagikan kepada petugas yang merawat atau
mengobati pasien.
Permenkes 21/2013, Pasal 21
Jika Pasien Menolak Tes HIV
Berikut pertanyaan dan alasan yang biasa dikemukakan pasien ketika
pasien menolak tes HIV, beserta responnya:
• Pasien ragu karena Ia hanya berhubungan seks dengan suaminya
saja. Ingatkan bahwa satu-satunya cara untuk memastikannya
adalah dengan melakukan tes HIV, agar nanti tatalaksana pasien
dan bayi lebih sesuai.
• Pasien khawatir status HIVnya dapat diketahui oleh orang lain.
Jelaskan tentang prinsip konfidensialitas di dalam menangani data
pasien yang berlaku untuk semua penyakit.
• Pasien butuh persetujuan suami untuk melakukan tes.
Buat jadwal ulang untuk seluruh pemeriksaan, tawarkan untuk
membantu berbicara dengan suami pasien jika dibutuhkan.
• Pasien khawatir ada kekerasan dalam rumah tangga jika Ia
melakukan tes HIV. Rujuk ke konselor VCT yang lebih
berpengalaman.
Penugasan 3
Bermain Peran
Meminta Pasien untuk Tes HIV
Pokok Bahasan 3
Skrining HIV
Bagan Alur 2. Alur Tes Skrining Hiv & Sifilis Di
Pustu/Posyansdu/Layanan Garda Terdepan
Skrining HIV dan Sifilis
Edukasi dan Informasi
Ambil darah perifer/ujung jari
Lakukan Pemeriksaan HIV dan Sifilis dengan Tes
Cepat/Rapid tes
Non Reaktif
Informasikan hasil ke Pasien
Jadwalkan pemeriksaan ulang sesuai
faktor risiko
Reaktif
Ambil darah vena --> Rujuk
sampel ke Layanan statis
HIV (puskesmas/klinik)
Rujuk Pasien untuk datang ke
Puskesmas/klinik untuk pemeriksaan
lanjutan
Pemeriksaan Anti HIV
Metoda Rapid dan Interpretasi Hasil (1)
• Persiapan Pasien:
Informasi pra tes
Verbal consent
• Persiapan Petugas:
Terlatih
Memenuhi syarat 5C
• Persiapan Sampel
Pengambilan sampel oleh tenaga kompeten
Pengolahan sampel darah harus sesuai dengan petunjuk “Package
insert reagensia
Prosedur pengambilan sesuai dengan Prosedur Kerja Standar (PKS)
Pemeriksaan Anti HIV Metoda Rapid dan
Interpretasi Hasil (2)
• Reagensia dan Alat:
Reagensia yang sudah terdaftar pada Kemenkes
Pemilihan sesuai kaidah pada Permenkes 15 tahun 2015
Perhatikan kadaluwarsa dan suhu penyimpanan
Peralatan terpelihara dan terkalibrasi teratur
• Mengatur tempat pemeriksaan:
Ruang kerja teratur dan bersih
Tempat peralatan teratur, tidak berpotensi kecelakaan kerja
• Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Pemeriksaan HIV
1. Ambil darah dari ujung jari dengan menggunakan lancet
2. Teteskan darah pada membran dengan volume sesuai
dengan package insert (beda reagensia beda volume dan
prosedur)
3. Teteskan buffer dengan volume sesuai dengan package
insert (beda reagensia beda volume dan prosedur)
4. Tunggu selama 15-20 menit (tergantung reagensia yang
digunakan)
5. Baca Hasil langsung
6. Tulis hasil dilembar hasil dan di lembar kerja pemeriksaan
laboratorium
7. Bila hasil Reaktif  ambil darah vena (rujuk sampel) /
rujuk pasien ke layanan statis (Puskesmas/klinik)
Penugasan 4
Latihan Melakukan skrining HIV

More Related Content

Similar to Berikut beberapa langkah untuk melakukan skrining HIV dengan metode rapid test:1. Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti lancet, strip reaksi, buffer, kertas hasil, dll. Periksa kadaluarsa dan kondisinya. 2. Jelaskan prosedur skrining kepada pasien dan dapatkan persetujuan lisan. Jelaskan prinsip kerahasiaan. 3. Pakai sarung tangan. Ambil darah dari ujung jari dengan l

hiv dan covid 19.pdf
hiv dan covid 19.pdfhiv dan covid 19.pdf
hiv dan covid 19.pdfhappy_yw
 
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptxPeran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptxIRFANPERMANA7
 
Persentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anakPersentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anakAulia Amani
 
KAK MANAJEMEN KASUS.doc
KAK MANAJEMEN KASUS.docKAK MANAJEMEN KASUS.doc
KAK MANAJEMEN KASUS.dochendrotri2
 
Surakarta_Kolaborasi TB-HIV; Lokakarya Penanggulangan AIDS,TB dan KTR 0912202...
Surakarta_Kolaborasi TB-HIV; Lokakarya Penanggulangan AIDS,TB dan KTR 0912202...Surakarta_Kolaborasi TB-HIV; Lokakarya Penanggulangan AIDS,TB dan KTR 0912202...
Surakarta_Kolaborasi TB-HIV; Lokakarya Penanggulangan AIDS,TB dan KTR 0912202...selfierijal
 
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptx
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptxSEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptx
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptxdennisetiawan022
 
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxKonsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxmartaagustinasirait
 
Pengurusan kes hiv di klinik kesihatan
Pengurusan kes hiv di klinik kesihatanPengurusan kes hiv di klinik kesihatan
Pengurusan kes hiv di klinik kesihatanDaniel Ds Farhan
 
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptxIPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptxadinugraha772035
 
materi skrining ppt.pdf
materi skrining ppt.pdfmateri skrining ppt.pdf
materi skrining ppt.pdfemiinayah
 
Modul 14 mengetahui hiv
Modul 14 mengetahui hivModul 14 mengetahui hiv
Modul 14 mengetahui hivAang Sutrisna
 
3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdf
3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdf3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdf
3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdfMeboix
 
KONSELING HIV & PMS DALAM KEHAMILAN
KONSELING HIV & PMS DALAM KEHAMILANKONSELING HIV & PMS DALAM KEHAMILAN
KONSELING HIV & PMS DALAM KEHAMILANMelly anti
 
Program Pengendalian Hepatitis B & C
Program Pengendalian Hepatitis B & CProgram Pengendalian Hepatitis B & C
Program Pengendalian Hepatitis B & CVictoriaIndrawati
 
Program Pengendalian Hepatitis B & C
Program Pengendalian Hepatitis B & CProgram Pengendalian Hepatitis B & C
Program Pengendalian Hepatitis B & CVictoriaIndrawati
 
Pemeriksaan laboratorium hiv
Pemeriksaan laboratorium hivPemeriksaan laboratorium hiv
Pemeriksaan laboratorium hivbas27
 
Pengantar Skrining HIV Mandiri - FINAL.pptx
Pengantar Skrining HIV Mandiri - FINAL.pptxPengantar Skrining HIV Mandiri - FINAL.pptx
Pengantar Skrining HIV Mandiri - FINAL.pptxIrielTaufiec
 
Integrasi ims anc terpadu 1
Integrasi ims anc terpadu 1Integrasi ims anc terpadu 1
Integrasi ims anc terpadu 1Dokter Tekno
 

Similar to Berikut beberapa langkah untuk melakukan skrining HIV dengan metode rapid test:1. Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti lancet, strip reaksi, buffer, kertas hasil, dll. Periksa kadaluarsa dan kondisinya. 2. Jelaskan prosedur skrining kepada pasien dan dapatkan persetujuan lisan. Jelaskan prinsip kerahasiaan. 3. Pakai sarung tangan. Ambil darah dari ujung jari dengan l (20)

hiv dan covid 19.pdf
hiv dan covid 19.pdfhiv dan covid 19.pdf
hiv dan covid 19.pdf
 
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptxPeran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
 
Persentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anakPersentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anak
 
KAK MANAJEMEN KASUS.doc
KAK MANAJEMEN KASUS.docKAK MANAJEMEN KASUS.doc
KAK MANAJEMEN KASUS.doc
 
Surakarta_Kolaborasi TB-HIV; Lokakarya Penanggulangan AIDS,TB dan KTR 0912202...
Surakarta_Kolaborasi TB-HIV; Lokakarya Penanggulangan AIDS,TB dan KTR 0912202...Surakarta_Kolaborasi TB-HIV; Lokakarya Penanggulangan AIDS,TB dan KTR 0912202...
Surakarta_Kolaborasi TB-HIV; Lokakarya Penanggulangan AIDS,TB dan KTR 0912202...
 
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptx
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptxSEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptx
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptx
 
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxKonsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
 
Pengurusan kes hiv di klinik kesihatan
Pengurusan kes hiv di klinik kesihatanPengurusan kes hiv di klinik kesihatan
Pengurusan kes hiv di klinik kesihatan
 
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptxIPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx
 
TERAPI_ARV_Konsep_4S.pptx
TERAPI_ARV_Konsep_4S.pptxTERAPI_ARV_Konsep_4S.pptx
TERAPI_ARV_Konsep_4S.pptx
 
materi skrining ppt.pdf
materi skrining ppt.pdfmateri skrining ppt.pdf
materi skrining ppt.pdf
 
Modul 14 mengetahui hiv
Modul 14 mengetahui hivModul 14 mengetahui hiv
Modul 14 mengetahui hiv
 
3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdf
3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdf3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdf
3. Penatalaksanaan Anak 18 Bulan 2023 - .pdf
 
Power poin proposal.ppt
Power poin proposal.pptPower poin proposal.ppt
Power poin proposal.ppt
 
KONSELING HIV & PMS DALAM KEHAMILAN
KONSELING HIV & PMS DALAM KEHAMILANKONSELING HIV & PMS DALAM KEHAMILAN
KONSELING HIV & PMS DALAM KEHAMILAN
 
Program Pengendalian Hepatitis B & C
Program Pengendalian Hepatitis B & CProgram Pengendalian Hepatitis B & C
Program Pengendalian Hepatitis B & C
 
Program Pengendalian Hepatitis B & C
Program Pengendalian Hepatitis B & CProgram Pengendalian Hepatitis B & C
Program Pengendalian Hepatitis B & C
 
Pemeriksaan laboratorium hiv
Pemeriksaan laboratorium hivPemeriksaan laboratorium hiv
Pemeriksaan laboratorium hiv
 
Pengantar Skrining HIV Mandiri - FINAL.pptx
Pengantar Skrining HIV Mandiri - FINAL.pptxPengantar Skrining HIV Mandiri - FINAL.pptx
Pengantar Skrining HIV Mandiri - FINAL.pptx
 
Integrasi ims anc terpadu 1
Integrasi ims anc terpadu 1Integrasi ims anc terpadu 1
Integrasi ims anc terpadu 1
 

Recently uploaded

Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 

Recently uploaded (20)

Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 

Berikut beberapa langkah untuk melakukan skrining HIV dengan metode rapid test:1. Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti lancet, strip reaksi, buffer, kertas hasil, dll. Periksa kadaluarsa dan kondisinya. 2. Jelaskan prosedur skrining kepada pasien dan dapatkan persetujuan lisan. Jelaskan prinsip kerahasiaan. 3. Pakai sarung tangan. Ambil darah dari ujung jari dengan l

  • 1. LAYANAN TES HIV Kuntari Margareta, S.Kep, Ns
  • 2. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu: Meminta pasien melakukan tes HIV dan skrining HIV
  • 3. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS Setelah selesai mengikuti sesi ini peserta mampu: • Menjelaskan konsep tes HIV • Meminta pasien untuk tes HIV • Melakukan skrining HIV
  • 4. Pokok Bahasan Konsep tes HIV Layanan tes HIV: - Konsep tes HIV - Prinsip 5 C - Penawaran rutin tes HIV - Algoritma layanan tes HIV Skrining dengan reagen 1
  • 6. Latar Belakang • Penemuan kasus HIV dan pengobatan ARV sudah dilakukan sejak era 3by5 • Terjadi pergeseran paradigma metoda pendekatan kasus dari VCT - PITC • Implementasi PITC sejak tahun 2009 masih menimbulkan gap yaitu – Pelaksanaan PITC masih belum merata dilakukan oleh seluruh fasyankes – Masih ada perbedaan pelaksanaan konsep PITC – Penemuan kasus HIV dibandingkan dengan jumlah estimasi baru mencapai 32% – Kemampuan penemuan kasus dibandingkan dengan estimasi baru mencapai 12 % (paparan fast track TOP) – Laju transmisi HIV yang masih tinggi • WHO telah menerbitkan pedoman HIV Testing Service yang baru • Kementerian Kesehatan ingin merevisi pedoman TIPK dan meningkatkan cakupan testing dan pengobatan ARV
  • 7. Konsep Layanan Tes HIV • Menempatkan HIV sama seperti penyakit lainnya • Terkait dengan karakter penyakit HIV • Perlu menjawab beberapa pertanyaan yaitu – Bagaimana cara menemukan kasus – Bagaimana kasus yang ditemukan dapat diobati dan ditindaklanjuti dengan membangun jejaring kerja internal maupun eksternal – Bagaimana membangun layanan yang dapat diakses oleh populasi kunci dan tidak memberikan ketakutan dan stigma. – Sistem promosi atau marketing agar masyarakat tahu jika tersedia layanan diagnosis dan pengobatan HIV serta dapat diakses • Dibangun secara terintegrasi dengan sistem layanan yang ada
  • 9. PRINSIP Tes HIV 1. Consent (persetujuan pasien) 2. Confidentiality (konfidensialitas) 3. Counseling (konseling) 4. Correct test result (hasil tes yang sahih) 5. Connect to care, prevention and treatment services (dihubungkan dengan layanan Pengobatan Dukungan dan Perawatan serta pencegahan)
  • 10. Penerjemahan 5 C (1) • Penerjemahan 5 C yaitu 1. Consent • Cukup informasi singkat alasan di tes HIV • Cukup verbal dan tidak perlu tanda tangan • Definisi usia pada anak- mempertimbangkan banyak anak remaja sudah tertular dan tidak mau diketahui orang tua/keluarga – pada anak usia < 18 thn siapa yang jadi wali jika tidak ada ortu atau jauh dari keluarga 2. Confidentiality • Status HIV akan dibuka kepada sesama nakes untuk kepentingan perawatan dan pengobatan • Pembukaan status HIV kepada pasangan dengan atau tanpa persetujuan dari penderita • Perlu evaluasi kemungkinan terjadinya kekerasan fisik – cara?
  • 11. Penerjemahan 5 C – (2) 3. Counselling – Tidak perlu melakukan evaluasi detail risk assessment dan “konseling” – Pasca tes HIV ditekankan pada menjelaskan arti tes dan rencana kerja pengobatan – Dilakukan oleh nakes – tidak tergantung konselor 4. Correct result – Perlunya PMI dan PME 5. Connect to care – Memastikan bahwa semua hasil tes positive wajib mendapatkan akses pengobatan ARV
  • 12. Penugasan 1. Latihan Soal Konsep/Prinsip 5 C
  • 13. TRIASE • Triase – bentuk pencarian kasus yg dilakukan oleh unit layanan kesehatan – Skrining R1 oleh petugas kesehatan • Hasil reaktif perlu dirujuk ke sarana yg mampu menegakkan diagnosis dan memberikan pengobatan ARV
  • 14. Pasien di sarana rawat jalan dan rawat inap Kelompok pasien yang di tes HIV  LSL, Waria, WPS/PPS, Penasun dan Pelanggan  Ibu hamil  Pasien TB  Pasien IMS atau dengan keluhan IMS  Pasien hepatitis  Pasien dengan gejala penurunan kekebalan tubuh (gejala IO)  Pasangan ODHA  Di daera epidemi meluas , semua orang yang datang ke layanan menerima verbal consent Menerima Tes Menolak tes Tanda tangan surat pernyataan, beri informasi manfaat tes Ke laboratorium Hasil lab baik reaktif atau neg dikembalikan ke nakes pengirim Positif Negatif Inkonklusi f Jelaskan makna hasil tes, jelaskan secara garis besar, apa langkah yang akan dilakukan di klinik terpadu untuk akses layanan ARV beserta semua paket perawatan
  • 15.
  • 16. Penemuan Kasus Pedoman pelaksanaan KTIP di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) merekomendasikan Tes HIV sebagai berikut: • Ditawarkan kepada pasien yang menunjukkan tanda dan gejala penyakit yang mungkin terkait HIV atau AIDS, tanpa memandang tingkat epidemi HIV di daerah itu. Ditawarkan secara rutin: • Di daerah dengan tingkat epidemi HIV meluas -semua pasien yang berkunjung ke fasyankes
  • 17. Penemuan kasus Di daerah dengan tingkat epidemi HIV terkonsentrasi atau rendah pada semua: • Pasien TB termasuk TB MDR • Pasien Infeksi Menular Seksual (IMS) • Pasien hepatitis B/C • Ibu hamil • Pasangan ODHA • Populasi kunci HIV; WPS, LSL, Waria, Penasun • Sirkumsisi orang dewasa
  • 18. Informasi Pra tes – secara umum • Manfaat tes HIV pada tiap kelompok yang dites • Kaitan TB/IMS/Hepatitis dengan HIV • Risiko penularan HIV pada tiap kelompok juga kepada bayi
  • 19. Informasi Pra-Tes – Spesifik pada bumil Informasi pra-tes bagi perempuan hamil atau kemungkinan hamil meliputi: • Risiko penularan HIV kepada bayi • Cara mengurangi risiko penularan HIV dari ibu ke anak, termasuk terapi antiretroviral, cara persalinan dan konseling tentang makanan bayi. • Keuntungan melakukan diagnosis HIV secara dini bagi bayinya
  • 20. Contoh komunikasi untuk menawarkan tes HIV, sifilis dan hepatitis kepada ibu hamil
  • 21. Contoh Komunikasi untuk Tes HIV pada kelompok Pasien TB Sudah menjadi program pemerintah bahwa semua pasien TB dilakukan tes HIV. Orang dengan TB yang juga HIV harus segera mendapatkan obat HIV (ARV), jika tidak, dapat membahayakan Anda. Saya akan melakukan tes HIV, kecuali Anda menolak. Apakah ada pertanyaan?
  • 22. Penjelasan tentang Konfidensialitas Layanan tes harus konfidensial, artinya segala isi komunikasi antara/pasien dengan petugas atau konselor tidak boleh dibuka kepada orang lain tanpa persetujuan pasien. Namun, Demi kepentingan kesehatan klien/pasien, hasil tes dapat dibagikan kepada petugas yang merawat atau mengobati pasien.
  • 24. Jika Pasien Menolak Tes HIV Berikut pertanyaan dan alasan yang biasa dikemukakan pasien ketika pasien menolak tes HIV, beserta responnya: • Pasien ragu karena Ia hanya berhubungan seks dengan suaminya saja. Ingatkan bahwa satu-satunya cara untuk memastikannya adalah dengan melakukan tes HIV, agar nanti tatalaksana pasien dan bayi lebih sesuai. • Pasien khawatir status HIVnya dapat diketahui oleh orang lain. Jelaskan tentang prinsip konfidensialitas di dalam menangani data pasien yang berlaku untuk semua penyakit. • Pasien butuh persetujuan suami untuk melakukan tes. Buat jadwal ulang untuk seluruh pemeriksaan, tawarkan untuk membantu berbicara dengan suami pasien jika dibutuhkan. • Pasien khawatir ada kekerasan dalam rumah tangga jika Ia melakukan tes HIV. Rujuk ke konselor VCT yang lebih berpengalaman.
  • 25. Penugasan 3 Bermain Peran Meminta Pasien untuk Tes HIV
  • 27. Bagan Alur 2. Alur Tes Skrining Hiv & Sifilis Di Pustu/Posyansdu/Layanan Garda Terdepan Skrining HIV dan Sifilis Edukasi dan Informasi Ambil darah perifer/ujung jari Lakukan Pemeriksaan HIV dan Sifilis dengan Tes Cepat/Rapid tes Non Reaktif Informasikan hasil ke Pasien Jadwalkan pemeriksaan ulang sesuai faktor risiko Reaktif Ambil darah vena --> Rujuk sampel ke Layanan statis HIV (puskesmas/klinik) Rujuk Pasien untuk datang ke Puskesmas/klinik untuk pemeriksaan lanjutan
  • 28. Pemeriksaan Anti HIV Metoda Rapid dan Interpretasi Hasil (1) • Persiapan Pasien: Informasi pra tes Verbal consent • Persiapan Petugas: Terlatih Memenuhi syarat 5C • Persiapan Sampel Pengambilan sampel oleh tenaga kompeten Pengolahan sampel darah harus sesuai dengan petunjuk “Package insert reagensia Prosedur pengambilan sesuai dengan Prosedur Kerja Standar (PKS)
  • 29. Pemeriksaan Anti HIV Metoda Rapid dan Interpretasi Hasil (2) • Reagensia dan Alat: Reagensia yang sudah terdaftar pada Kemenkes Pemilihan sesuai kaidah pada Permenkes 15 tahun 2015 Perhatikan kadaluwarsa dan suhu penyimpanan Peralatan terpelihara dan terkalibrasi teratur • Mengatur tempat pemeriksaan: Ruang kerja teratur dan bersih Tempat peralatan teratur, tidak berpotensi kecelakaan kerja • Prosedur Pemeriksaan
  • 30. Prosedur Pemeriksaan HIV 1. Ambil darah dari ujung jari dengan menggunakan lancet 2. Teteskan darah pada membran dengan volume sesuai dengan package insert (beda reagensia beda volume dan prosedur) 3. Teteskan buffer dengan volume sesuai dengan package insert (beda reagensia beda volume dan prosedur) 4. Tunggu selama 15-20 menit (tergantung reagensia yang digunakan) 5. Baca Hasil langsung 6. Tulis hasil dilembar hasil dan di lembar kerja pemeriksaan laboratorium 7. Bila hasil Reaktif  ambil darah vena (rujuk sampel) / rujuk pasien ke layanan statis (Puskesmas/klinik)

Editor's Notes

  1. 3by 5 adalah suatu komitmen global untuk menemukan kasus sebanyak 3 juta odha pada tahun 2005