SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
DENGAN HIV/AIDS
Ns. Devi Trianingsih, S.Kep.,M.Kep
PENDAHULUAN
• Tatalaksana kondisi spesifik dari anak dengan
infeksi HIV mirip dengan penanganan pada
anak lainnya
• Sebagian besar infeksi pada anak dengan infeksi
HIV-positif disebabkan oleh patogen yang sama
seperti pada anak dengan infeksi HIV-negatif,
walaupun mungkin lebih sering terjadi, lebih
parah dan terjadi berulang-ulang  sebagian
memang disebabkan oleh patogen yang tidak
biasa
• Sebagian dari kematian ini dapat dicegah,
melalui diagnosis dini dan tatalaksana yang
benar, atau dengan memberi imunisasi rutin
dan perbaikan gizi
• Secara khusus, anak ini mempunyai risiko lebih
besar untuk mendapat infeksi pneumokokus
dan tuberkulosis paru.
TARGET BAHASAN
• Bab ini membahas beberapa aspek dari
tatalaksana anak dengan HIV/AIDS: diagnosis
infeksi HIV, tahapan klinis, pengobatan
antiretroviral, tatalaksana beberapa
kondisi yang berkaitan dengan HIV,
perawatan penunjang, ASI, pemulangan
dari rumah sakit & tindak lanjut,
perawatan paliatif untuk anak pada fase
sakit terminal.
PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK
• Penularan HIV dari ibu ke anak (tanpa
pencegahan antiretroviral) diperkirakan
berkisar antara 15–45%.
• Bukti dari negara industri maju menunjukkan
bahwa transmisi dapat sangat dikurangi
(menjadi kurang dari 2% pada beberapa
penelitian terbaru) dengan pemberian
antiretroviral selama kehamilan dan saat
persalinan dan dengan pemberian
makanan pengganti dan bedah kaisar
elektif.
MANIFESTASI KLINIS
• Gambaran klinis infeksi HIV pada anak sangat
bervariasi. Beberapa anak dengan HIV-positif
menunjukkan keluhan dan gejala terkait HIV yang
berat pada tahun pertama kehidupannya.
• Anak dengan HIV-positif lainnya mungkin tetap
tanpa gejala atau dengan gejala ringan selama lebih
dari setahun dan bertahan hidup sampai beberapa
tahun.
• Disebut Tersangka HIV apabila ditemukan gejala
berikut, yang tidak lazim ditemukan pada anak
dengan HIV-negatif (cont’s…)
Gejala yang menunjukkan kemungkinan infeksi HIV
• Infeksi berulang: tiga atau lebih episode infeksi bakteri yang lebih berat (seperti
pneumonia, meningitis, sepsis, selulitis) pada 12 bulan terakhir.
• Thrush: Eritema pseudomembran putih di langit-langit mulut, gusi dan mukosa pipi.
Pasca masa neonatal, ditemukannya thrush tanpa pengobatan antibiotik, atau berlangsung
lebih dari 30 hari walaupun telah diobati, atau kambuh, atau meluas melebihi bagian lidah
– kemungkinan besar merupakan infeksi HIV. Juga khas apabila meluas sampai di bagian
belakang kerongkongan yang menunjukkan kandidiasis esofagus.
• Parotitis kronik: pembengkakan parotid uni- atau bi-lateral selama ≥ 14 hari, dengan
atau tanpa diikuti rasa nyeri atau demam.
• Limfadenopati generalisata: terdapat pembesaran kelenjar getah bening pada dua
atau lebih daerah ekstra inguinal tanpa penyebab jelas yang mendasarinya.
• Hepatomegali tanpa penyebab yang jelas: tanpa adanya infeksi virus yang
bersamaan seperti sitomegalovirus.
• Demam yang menetap dan/atau berulang: demam (> 38° C) berlangsung ≥ 7 hari,
atau terjadi lebih dari sekali dalam waktu 7 hari.
• Disfungsi neurologis: kerusakan neurologis yang progresif, mikrosefal, perkembangan
terlambat, hipertonia atau bingung (confusion).
• Herpes zoster.
• Dermatitis HIV: Ruam yang eritematus dan papular. Ruam kulit yang khas meliputi
infeksi jamur yang ekstensif pada kulit, kuku dan kulit kepala, dan molluscum
contagiosum yang ekstensif.
• Penyakit paru supuratif yang kronik (chronic suppurative lung disease).
Gejala yang umum ditemukan pada anak
dengan infeksi HIV, tetapi juga lazim
ditemukan pada anak sakit yang bukan infeksi
HIV
• Otitis media kronik: keluar cairan/nanah dari telinga dan
berlangsung ≥ 14 hari
• Diare Persisten: berlangsung ≥ 14 hari
• Gizi kurang atau gizi buruk: berkurangnya berat badan atau
menurunnya pertambahan berat badan secara perlahan tetapi pasti
dibandingkan dengan pertumbuhan yang seharusnya, sebagaimana
tercantum dalam KMS. Tersangka HIV terutama pada bayi berumur
< 6 bulan yang disusui dan gagal tumbuh.
Gejala atau kondisi yang sangat
spesifik untuk anak dengan infeksi
HIV positif
• Diduga kuat infeksi HIV jika ditemukan hal berikut
ini: pneumocystis pneumonia (PCP), kandidiasis
esofagus, lymphoid interstitial pneumonia (LIP)
atau sarkoma Kaposi. Keadaan ini sangat spesifik untuk
anak dengan infeksi HIV. Fistula rekto-vaginal yang
didapat pada anak perempuan juga sangat spesifik tetapi
jarang.
Tes dan diagnosis infeksi HIV pada
anak
• Diagnosis infeksi HIV pada bayi yang terpajan pada
masa perinatal dan pada anak kecil sangat sulit, karena
antibodi maternal terhadap HIV yang didapat secara
pasif mungkin masih ada pada darah anak sampai
umur 18 bulan. Tantangan diagnostik bertambah
meningkat bila anak sedang menyusu atau pernah
menyusu. Meskipun infeksi HIV tidak dapat
disingkirkan sampai 18 bulan pada beberapa anak,
sebagian besar anak akan kehilangan antibodi HIV pada
umur 9-18 bulan.
• Tes HIV harus secara sukarela dan bebas dari
paksaan, dan persetujuan harus diperoleh
sebelum melakukan tes HIV (RAHASIA,
KONSELING, INFORMED CONCERN)
• Tes diagnostik pada anak HIV
1. Tes antibodi (Ab) HIV (ELISA atau rapid
tests)
2. Tes virologis  Untuk anak berumur < 18
bulan, semua tes antibodi HIV yang positif
harus dipastikan dengan tes virologis sesegera
mungkin
Pengobatan Antiretroviral
• Obat ARV tidak untuk menyembuhkan HIV, tetapi
dapat menurunkan kesakitan dan kematian secara
dramatis, serta memperbaiki kualitas hidup pada orang
dewasa maupun anak
• Prinsip yang mendasari ART dan pemilihan lini pertama
ARV pada anak pada umumnya sama dengan pada
dewasa. Sangat penting untuk
mempertimbangkan:
1. ketersediaan formula yang cocok yang dapat diminum dalam
dosis yang tepat.
2. daftar dosis yang sederhana
3.rasa yang enak sehingga menjamin kepatuhan pada anak kecil
4. rejimen ART yang akan atau sedang diminum orang tuanya
Penanganan lainnya untuk anak
dengan HIV-positif
1. Imunisasi
2. Pencegahan dengan Kotrimoksazol
3. Nutrisi
IMUNISASI
• Seorang anak dengan infeksi HIV atau diduga
dengan infeksi HIV tetapi belum
menunjukkan gejala, harus diberi semua
jenis vaksin yang diperlukan (sesuai jadwal
imunisasi nasional), termasuk BCG.
Berhubung sebagian besar anak dengan HIV positif
mempunyai respons imun yang efektif pada tahun
pertama kehidupannya, imunisasi harus diberikan
sedini mungkin sesuai umur yang dianjurkan.
• Jangan beri vaksin BCG pada anak dengan
infeksi HIV yang telah menunjukkan gejala.
• Berikan pada semua anak dengan infeksi HIV
(tanpa memandang ada gejala atau tidak)
tambahan imunisasi Campak pada umur 6
bulan, selain yang dianjurkan pada umur 9 bulan.
PEMBERIAN KOTRIMOKSAZOL
• Pencegahan dengan Kotrimoksazol terbukti
sangat efektif pada bayi dan anak dengan infeksi
HIV untuk menurunkan kematian yang disebabkan
oleh pneumonia berat.
• Semua anak yang terpapar HIV (anak yang lahir
dari ibu dengan infeksi HIV) sejak umur 4-6
minggu
• Anak yang terpapar HIV, anak yang terinfeksi HIV,
DAN anak yang diberi ART (Kotrimoksazol
hanya boleh dihentikan saat indikator klinis
dan imunologis memastikan perbaikan
sistem kekebalan selama 6 bulan atau lebih)
NUTRISI
• Anak harus makan makanan yang kaya energi
dan meningkatkan asupan energi mereka.
• Orang dewasa dan anak dengan infeksi HIV
harus dianjurkan untuk makan berbagai variasi
makanan yang menjamin asupan
mikronutrien.
Tatalaksana kondisi yang terkait
dengan HIV
• Pengobatan sebagian besar infeksi (seperti
pneumonia, diare, meningitis) pada anak
dengan infeksi HIV, sama dengan pada anak
lain.
• Pada kasus dengan kegagalan pengobatan,
pertimbangkan untuk menggunakan antibiotik
lini kedua.
• Pengobatan pada infeksi berulang juga sama,
tanpa memandang frekuensi kambuhnya.
Transmisi HIV dan menyusui
• Transmisi HIV bisa terjadi selama kehamilan,
melahirkan, atau melalui menyusui. Cara terbaik untuk
mencegah penularan adalah pencegahan infeksi HIV
secara umum, terutama pada ibu hamil dan mencegah
kehamilan tidak terencana pada ibu dengan HIV positif.
Jika wanita dengan HIV positif hamil, ia harus
diberi pelayanan yang meliputi pencegahan
dengan obat ARV (dan pengobatan jika ada
indikasi klinis), praktek obstetrik yang lebih
aman, dan konseling serta dukungan tentang
pemberian makanan bayi.
• Terdapat bukti bahwa risiko tambahan terhadap
penularan HIV melalui pemberian ASI antara 5–20%.
HIV dapat ditularkan melalui ASI selama proses
laktasi, sehingga tingkat infeksi pada bayi yang
menyusu meningkat seiring dengan lamanya menyusu.
TINDAK LANJUT KLINIS
• Anak yang diketahui atau tersangka infeksi HIV
yang tidak sakit, harus mengunjungi klinik bayi
sehat seperti anak lain. Sebagai tambahan, mereka
juga membutuhkan tindak lanjut klinis secara
teratur di fasilitas kesehatan tingkat pertama
minimal 2 kali setahun untuk memantau:
1. Kondisi klinis
2. Pertumbuhan
3. Asupan Gizi
4. Status imunisasi
5. Dukungan psikososial (jika mungkin, hal ini
harus diberikan melalui program berbasis
masyarakat).
PERAWATAN PALIATIF & FASE TERMINAL
• Beri perawatan fase terminal jika:
1. penyakit memburuk secara progresif
2. semua hal yang memungkinkan telah diberikan
untuk mengobati penyakitnya.
• Orang tua harus didukung dalam upaya mereka memberi
perawatan paliatif di rumah, sehingga anak tidak perlu lagi
dirawat di rumah sakit.
1. Mengatasi nyeri
2. Tatalaksana anoreksia, mual dan muntah
3. Pencegahan dan pengobatan dari luka akibat
dekubitas
4. Perawatan mulut
5. Tatalaksana jalan napas
6. Dukungan psikososial
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Asuhan Keperawatan Anak dengan HIV/AIDS

Makalah HIV Aids pada Anak.pdf
Makalah HIV Aids pada Anak.pdfMakalah HIV Aids pada Anak.pdf
Makalah HIV Aids pada Anak.pdfINyomanMurjana
 
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptxIPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptxadinugraha772035
 
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdfLEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdfMimaBaitanu1
 
52474484-INFEKSI-PADA-NEONATUS.doc
52474484-INFEKSI-PADA-NEONATUS.doc52474484-INFEKSI-PADA-NEONATUS.doc
52474484-INFEKSI-PADA-NEONATUS.docAfinaMarzamonika
 
Hepatitis B hepatitis b hepatitis b hepatitis
Hepatitis B hepatitis b hepatitis b hepatitisHepatitis B hepatitis b hepatitis b hepatitis
Hepatitis B hepatitis b hepatitis b hepatitisMasUtariRena1
 
Imunisasi Masyarakat contoh materii ppt
Imunisasi Masyarakat  contoh materii pptImunisasi Masyarakat  contoh materii ppt
Imunisasi Masyarakat contoh materii pptAZIZATUZZAHRA2
 
Permasalahan TBC Balita dan Skrining TBC Balita.pdf
Permasalahan TBC Balita dan Skrining TBC Balita.pdfPermasalahan TBC Balita dan Skrining TBC Balita.pdf
Permasalahan TBC Balita dan Skrining TBC Balita.pdfsusisusanti305451
 
penyuluhan hepatitis di puskesmas pademangan
penyuluhan hepatitis di puskesmas pademanganpenyuluhan hepatitis di puskesmas pademangan
penyuluhan hepatitis di puskesmas pademangantaniajannah1
 
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas KesehatanBuku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas KesehatanDitjen P2P
 
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS Amalia Ifanasari
 
Program imunisasi4
Program imunisasi4Program imunisasi4
Program imunisasi4eliza293643
 

Similar to Asuhan Keperawatan Anak dengan HIV/AIDS (20)

imunisasi PADA ANAK.ppt
imunisasi PADA ANAK.pptimunisasi PADA ANAK.ppt
imunisasi PADA ANAK.ppt
 
Makalah HIV Aids pada Anak.pdf
Makalah HIV Aids pada Anak.pdfMakalah HIV Aids pada Anak.pdf
Makalah HIV Aids pada Anak.pdf
 
Hepatitis.pptx
Hepatitis.pptxHepatitis.pptx
Hepatitis.pptx
 
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptxIPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx
IPSD - HIV untuk PPCP rev.pptx
 
Imunisasi PPI
Imunisasi PPIImunisasi PPI
Imunisasi PPI
 
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdfLEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
 
52474484-INFEKSI-PADA-NEONATUS.doc
52474484-INFEKSI-PADA-NEONATUS.doc52474484-INFEKSI-PADA-NEONATUS.doc
52474484-INFEKSI-PADA-NEONATUS.doc
 
Tbc pada anak
Tbc pada anak Tbc pada anak
Tbc pada anak
 
Ebp3 kh
Ebp3 khEbp3 kh
Ebp3 kh
 
Ebp3 kh
Ebp3 khEbp3 kh
Ebp3 kh
 
Hepatitis B hepatitis b hepatitis b hepatitis
Hepatitis B hepatitis b hepatitis b hepatitisHepatitis B hepatitis b hepatitis b hepatitis
Hepatitis B hepatitis b hepatitis b hepatitis
 
Imunisasi Masyarakat contoh materii ppt
Imunisasi Masyarakat  contoh materii pptImunisasi Masyarakat  contoh materii ppt
Imunisasi Masyarakat contoh materii ppt
 
HIV pada Anak
HIV pada AnakHIV pada Anak
HIV pada Anak
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
Permasalahan TBC Balita dan Skrining TBC Balita.pdf
Permasalahan TBC Balita dan Skrining TBC Balita.pdfPermasalahan TBC Balita dan Skrining TBC Balita.pdf
Permasalahan TBC Balita dan Skrining TBC Balita.pdf
 
penyuluhan hepatitis di puskesmas pademangan
penyuluhan hepatitis di puskesmas pademanganpenyuluhan hepatitis di puskesmas pademangan
penyuluhan hepatitis di puskesmas pademangan
 
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas KesehatanBuku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
 
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
 
Program imunisasi4
Program imunisasi4Program imunisasi4
Program imunisasi4
 
Imunisasi tumbuh kembang 1
Imunisasi tumbuh kembang 1Imunisasi tumbuh kembang 1
Imunisasi tumbuh kembang 1
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

Asuhan Keperawatan Anak dengan HIV/AIDS

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HIV/AIDS Ns. Devi Trianingsih, S.Kep.,M.Kep
  • 2. PENDAHULUAN • Tatalaksana kondisi spesifik dari anak dengan infeksi HIV mirip dengan penanganan pada anak lainnya • Sebagian besar infeksi pada anak dengan infeksi HIV-positif disebabkan oleh patogen yang sama seperti pada anak dengan infeksi HIV-negatif, walaupun mungkin lebih sering terjadi, lebih parah dan terjadi berulang-ulang  sebagian memang disebabkan oleh patogen yang tidak biasa
  • 3. • Sebagian dari kematian ini dapat dicegah, melalui diagnosis dini dan tatalaksana yang benar, atau dengan memberi imunisasi rutin dan perbaikan gizi • Secara khusus, anak ini mempunyai risiko lebih besar untuk mendapat infeksi pneumokokus dan tuberkulosis paru.
  • 4. TARGET BAHASAN • Bab ini membahas beberapa aspek dari tatalaksana anak dengan HIV/AIDS: diagnosis infeksi HIV, tahapan klinis, pengobatan antiretroviral, tatalaksana beberapa kondisi yang berkaitan dengan HIV, perawatan penunjang, ASI, pemulangan dari rumah sakit & tindak lanjut, perawatan paliatif untuk anak pada fase sakit terminal.
  • 5. PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK • Penularan HIV dari ibu ke anak (tanpa pencegahan antiretroviral) diperkirakan berkisar antara 15–45%. • Bukti dari negara industri maju menunjukkan bahwa transmisi dapat sangat dikurangi (menjadi kurang dari 2% pada beberapa penelitian terbaru) dengan pemberian antiretroviral selama kehamilan dan saat persalinan dan dengan pemberian makanan pengganti dan bedah kaisar elektif.
  • 6. MANIFESTASI KLINIS • Gambaran klinis infeksi HIV pada anak sangat bervariasi. Beberapa anak dengan HIV-positif menunjukkan keluhan dan gejala terkait HIV yang berat pada tahun pertama kehidupannya. • Anak dengan HIV-positif lainnya mungkin tetap tanpa gejala atau dengan gejala ringan selama lebih dari setahun dan bertahan hidup sampai beberapa tahun. • Disebut Tersangka HIV apabila ditemukan gejala berikut, yang tidak lazim ditemukan pada anak dengan HIV-negatif (cont’s…)
  • 7. Gejala yang menunjukkan kemungkinan infeksi HIV • Infeksi berulang: tiga atau lebih episode infeksi bakteri yang lebih berat (seperti pneumonia, meningitis, sepsis, selulitis) pada 12 bulan terakhir. • Thrush: Eritema pseudomembran putih di langit-langit mulut, gusi dan mukosa pipi. Pasca masa neonatal, ditemukannya thrush tanpa pengobatan antibiotik, atau berlangsung lebih dari 30 hari walaupun telah diobati, atau kambuh, atau meluas melebihi bagian lidah – kemungkinan besar merupakan infeksi HIV. Juga khas apabila meluas sampai di bagian belakang kerongkongan yang menunjukkan kandidiasis esofagus. • Parotitis kronik: pembengkakan parotid uni- atau bi-lateral selama ≥ 14 hari, dengan atau tanpa diikuti rasa nyeri atau demam. • Limfadenopati generalisata: terdapat pembesaran kelenjar getah bening pada dua atau lebih daerah ekstra inguinal tanpa penyebab jelas yang mendasarinya. • Hepatomegali tanpa penyebab yang jelas: tanpa adanya infeksi virus yang bersamaan seperti sitomegalovirus. • Demam yang menetap dan/atau berulang: demam (> 38° C) berlangsung ≥ 7 hari, atau terjadi lebih dari sekali dalam waktu 7 hari. • Disfungsi neurologis: kerusakan neurologis yang progresif, mikrosefal, perkembangan terlambat, hipertonia atau bingung (confusion). • Herpes zoster. • Dermatitis HIV: Ruam yang eritematus dan papular. Ruam kulit yang khas meliputi infeksi jamur yang ekstensif pada kulit, kuku dan kulit kepala, dan molluscum contagiosum yang ekstensif. • Penyakit paru supuratif yang kronik (chronic suppurative lung disease).
  • 8. Gejala yang umum ditemukan pada anak dengan infeksi HIV, tetapi juga lazim ditemukan pada anak sakit yang bukan infeksi HIV • Otitis media kronik: keluar cairan/nanah dari telinga dan berlangsung ≥ 14 hari • Diare Persisten: berlangsung ≥ 14 hari • Gizi kurang atau gizi buruk: berkurangnya berat badan atau menurunnya pertambahan berat badan secara perlahan tetapi pasti dibandingkan dengan pertumbuhan yang seharusnya, sebagaimana tercantum dalam KMS. Tersangka HIV terutama pada bayi berumur < 6 bulan yang disusui dan gagal tumbuh.
  • 9. Gejala atau kondisi yang sangat spesifik untuk anak dengan infeksi HIV positif • Diduga kuat infeksi HIV jika ditemukan hal berikut ini: pneumocystis pneumonia (PCP), kandidiasis esofagus, lymphoid interstitial pneumonia (LIP) atau sarkoma Kaposi. Keadaan ini sangat spesifik untuk anak dengan infeksi HIV. Fistula rekto-vaginal yang didapat pada anak perempuan juga sangat spesifik tetapi jarang.
  • 10. Tes dan diagnosis infeksi HIV pada anak • Diagnosis infeksi HIV pada bayi yang terpajan pada masa perinatal dan pada anak kecil sangat sulit, karena antibodi maternal terhadap HIV yang didapat secara pasif mungkin masih ada pada darah anak sampai umur 18 bulan. Tantangan diagnostik bertambah meningkat bila anak sedang menyusu atau pernah menyusu. Meskipun infeksi HIV tidak dapat disingkirkan sampai 18 bulan pada beberapa anak, sebagian besar anak akan kehilangan antibodi HIV pada umur 9-18 bulan.
  • 11. • Tes HIV harus secara sukarela dan bebas dari paksaan, dan persetujuan harus diperoleh sebelum melakukan tes HIV (RAHASIA, KONSELING, INFORMED CONCERN) • Tes diagnostik pada anak HIV 1. Tes antibodi (Ab) HIV (ELISA atau rapid tests) 2. Tes virologis  Untuk anak berumur < 18 bulan, semua tes antibodi HIV yang positif harus dipastikan dengan tes virologis sesegera mungkin
  • 12. Pengobatan Antiretroviral • Obat ARV tidak untuk menyembuhkan HIV, tetapi dapat menurunkan kesakitan dan kematian secara dramatis, serta memperbaiki kualitas hidup pada orang dewasa maupun anak • Prinsip yang mendasari ART dan pemilihan lini pertama ARV pada anak pada umumnya sama dengan pada dewasa. Sangat penting untuk mempertimbangkan: 1. ketersediaan formula yang cocok yang dapat diminum dalam dosis yang tepat. 2. daftar dosis yang sederhana 3.rasa yang enak sehingga menjamin kepatuhan pada anak kecil 4. rejimen ART yang akan atau sedang diminum orang tuanya
  • 13. Penanganan lainnya untuk anak dengan HIV-positif 1. Imunisasi 2. Pencegahan dengan Kotrimoksazol 3. Nutrisi
  • 14. IMUNISASI • Seorang anak dengan infeksi HIV atau diduga dengan infeksi HIV tetapi belum menunjukkan gejala, harus diberi semua jenis vaksin yang diperlukan (sesuai jadwal imunisasi nasional), termasuk BCG. Berhubung sebagian besar anak dengan HIV positif mempunyai respons imun yang efektif pada tahun pertama kehidupannya, imunisasi harus diberikan sedini mungkin sesuai umur yang dianjurkan. • Jangan beri vaksin BCG pada anak dengan infeksi HIV yang telah menunjukkan gejala. • Berikan pada semua anak dengan infeksi HIV (tanpa memandang ada gejala atau tidak) tambahan imunisasi Campak pada umur 6 bulan, selain yang dianjurkan pada umur 9 bulan.
  • 15. PEMBERIAN KOTRIMOKSAZOL • Pencegahan dengan Kotrimoksazol terbukti sangat efektif pada bayi dan anak dengan infeksi HIV untuk menurunkan kematian yang disebabkan oleh pneumonia berat. • Semua anak yang terpapar HIV (anak yang lahir dari ibu dengan infeksi HIV) sejak umur 4-6 minggu • Anak yang terpapar HIV, anak yang terinfeksi HIV, DAN anak yang diberi ART (Kotrimoksazol hanya boleh dihentikan saat indikator klinis dan imunologis memastikan perbaikan sistem kekebalan selama 6 bulan atau lebih)
  • 16. NUTRISI • Anak harus makan makanan yang kaya energi dan meningkatkan asupan energi mereka. • Orang dewasa dan anak dengan infeksi HIV harus dianjurkan untuk makan berbagai variasi makanan yang menjamin asupan mikronutrien.
  • 17. Tatalaksana kondisi yang terkait dengan HIV • Pengobatan sebagian besar infeksi (seperti pneumonia, diare, meningitis) pada anak dengan infeksi HIV, sama dengan pada anak lain. • Pada kasus dengan kegagalan pengobatan, pertimbangkan untuk menggunakan antibiotik lini kedua. • Pengobatan pada infeksi berulang juga sama, tanpa memandang frekuensi kambuhnya.
  • 18. Transmisi HIV dan menyusui • Transmisi HIV bisa terjadi selama kehamilan, melahirkan, atau melalui menyusui. Cara terbaik untuk mencegah penularan adalah pencegahan infeksi HIV secara umum, terutama pada ibu hamil dan mencegah kehamilan tidak terencana pada ibu dengan HIV positif. Jika wanita dengan HIV positif hamil, ia harus diberi pelayanan yang meliputi pencegahan dengan obat ARV (dan pengobatan jika ada indikasi klinis), praktek obstetrik yang lebih aman, dan konseling serta dukungan tentang pemberian makanan bayi. • Terdapat bukti bahwa risiko tambahan terhadap penularan HIV melalui pemberian ASI antara 5–20%. HIV dapat ditularkan melalui ASI selama proses laktasi, sehingga tingkat infeksi pada bayi yang menyusu meningkat seiring dengan lamanya menyusu.
  • 19. TINDAK LANJUT KLINIS • Anak yang diketahui atau tersangka infeksi HIV yang tidak sakit, harus mengunjungi klinik bayi sehat seperti anak lain. Sebagai tambahan, mereka juga membutuhkan tindak lanjut klinis secara teratur di fasilitas kesehatan tingkat pertama minimal 2 kali setahun untuk memantau: 1. Kondisi klinis 2. Pertumbuhan 3. Asupan Gizi 4. Status imunisasi 5. Dukungan psikososial (jika mungkin, hal ini harus diberikan melalui program berbasis masyarakat).
  • 20. PERAWATAN PALIATIF & FASE TERMINAL • Beri perawatan fase terminal jika: 1. penyakit memburuk secara progresif 2. semua hal yang memungkinkan telah diberikan untuk mengobati penyakitnya. • Orang tua harus didukung dalam upaya mereka memberi perawatan paliatif di rumah, sehingga anak tidak perlu lagi dirawat di rumah sakit. 1. Mengatasi nyeri 2. Tatalaksana anoreksia, mual dan muntah 3. Pencegahan dan pengobatan dari luka akibat dekubitas 4. Perawatan mulut 5. Tatalaksana jalan napas 6. Dukungan psikososial