SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
INFORMASI DASAR
HIV/AIDS DAN PIMS
Tujuan
Pembelajaran
Memahami cara penularan HIV
Memahami cara pencegahan penularan HIV
Memahami jenis perilaku berisiko
Memahami pentingnya tes HIV
Memahami sasaran tes HIV
Memahami alur diagnosis tes HIV
SITUASI EPIDEMI
Epidemi HIV
Terkonsentrasi, prevalensi
HIV dewasa >15 tahun;
0,26%
Papua dan Papua Barat
Epidemi meluas tingkat
rendah (1,6%)
Estimasi Jumlah Populasi
Kunci (PS, LSL, waria, penasun,
pelanggan) = 5.546.953
Estimasi jumlah ODHA
2023 = 531.947
3
3
3 3
3
EPIDEMI HIV DI INDONESIA
531.947 ODHA TAHUN 2023
(Sumber: PPT Pencegahan dan Penanggulangan Anak dengan HIV/AIDS di Indonesia, Tim Kerja HIV dan PIMS Ditjen P2PM-Kemenkes RI, 2023) 11 April 2023
Pengertian HIV/AIDS
Virus memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri menggunakan sistem kekebalan tubuh manusia (CD4)
Apakah kaitan antara HIV/AIDS dan IMS?
Infeksi Menular Seksual
• Infeksi yang sebagian besar menular melalui kontak seksual dengan
pasangan yang sudah tertular (Genito – Genital , Oro – genital, Ano –
genital, Oral – Ano – Genital).
Selain itu:
• Penularan melalui plasenta dari ibu ke janin
• Penularan melalui tranfusi darah
• Merupakan gerbang / pintu masuk penularan HIV
Definisi
Keluhan IMS
Keputihan/ keluar
duh genital
Luka di genital Vegetasi/ tonjolan
Lain2: Bintil,
bengkak di lipat
paha, atau keluhan
terkait komplikasi
Penyebab IMS dan HIV
HIV : Human Immunodeficiency Virus
Syphilis : Treponema pallidum
Trichomonasis : Trichomonas vaginalis
Chlamydia : Chlamydia trachomatis
Gonorrhoea : Nisseria gonorrhoea
Cara Penularan IMS dan HIV
• Berhubungan seks yang tidak aman dengan penderita IMS (tanpa menggunakan kondom)
• Mempunyai pasangan seks lebih dari satu
• Melakukan hubungan seks secara anal, karena hubungan ini mudah menimbulkan luka.
Sumber: Omrani et al; Prophylaxis of HIV infection; 2005; British Medical Journal
Siapakah
yang berisiko
menularkan
dan tertular?
• Kontak seksual tanpa kondom, penggunaan jarum suntik
bergantian/tertusuk jarum yang terpapar HIV, ibu ke bayi
saat kehamilan dan persalinan, tranfusi darah
Darah
• Kontak seksual tanpa kondom
Semen
• Kontak seksual tanpa kondom, ibu ke bayi saat persalinan
Cairan vagina
• Ibu ke bayi saat ibu HIV+ menyusui
Air susu ibu
Mengapa air liur
berisiko rendah
menularkan HIV
dibandingkan air
susu ibu, cairan
semen dan
cairan vagina?
• Air liur / salive bersifat
hipotonik, sehingga
mampu menyebabkan
kerusakan sel darah
putih yang mengandung
HIV, sehingga viral load
terdeteksi namun tidak
bersifat infeksius
• Sementara, ASI, cairan
semen, dan cairan
vagina bersifat lebih
isotonik
Prinsip Penularan HIV - ESSE
Exit – Keluar dari tubuh manusia
• HIV hanya menginfeksi manusia  tidak dapat hidup dan menular melalui gigitan nyamuk
Survive – bertahan di luar tubuh manusia
• Perubahan suhu diluar suhu tubuh akan mempercepat kerusakan HIV. HIV tidak dapat bertahan di dalam kolam
renang, toilet, peralatan makan
Sufficient – Jumlah virus yang cukup untuk menginfeksi
• Hanya cairan tubuh seperti darah, semen, cairan vagina, air susu yang cukup mengandung konsentrasi virus untuk
penularan. Cairan lain seperti saliva, keringat tidak cukup untuk menularkan.
Enter – masuk ke dalam tubuh
• Perpindahan virus yang umum melalui :
• kontak darah pada abrasi kulit saat kontak seksual melalui anal dan saat menggunakan jarum suntik bergantian
• Pertukaran cairan vagina dan semen saat kontak seksual melalui vagina
• Paparan air susu ibu saat ibu HIV+ menyusui
Teachers’ Guide: Reference Material on HIV, AIDS & STI for High School Students, 2017
Alur Layanan HIV Terpadu
Diagnosis HIV
Sasaran Tes HIV
Sasaran
Penatalaksanaan
IMS
Bagan Alur
Pemeriksaan
HIV
Prinsip Tes HIV
• Consent (persetujuan pasien)
• Confidentiality (konfidensialitas)
• Counseling (konseling)
• Correct test result (hasil tes yang sahih)
• Connect to care, prevention and treatment services (Layanan PDP)
Diagnosis HIV
• Harus melalui Pemeriksaan laboratorium
• Ditemukannya antibodi HIV dalam darah
• R1 : Sensitivitas minimal 99%
• R2 : Spesifisitas minimal 98%
• R3 : Spesifisitas minimal 99%
• Kesalahan baca < 5%
Pemeriksaan Serologis (antigen dan atau antibody HIV)
• Bayi/ anak < 18 bulan
• Kasus terminal: AB negative, gejala tanda sangat mendukung
• Konfirmasi hasil inkonklusif atau konfirmasi untuk dua hasil yang berbeda
Pemeriksaan Virologis (DNA HIV & RNA HIV)
Penggunaan Dual Rapid Tes dan Sifilis
Sumber: Petunjuk Teknis Sentinel Surveilans Senitinel HIV, Sifilis, Hepatitis B pada Ibu Hamil, Kementerian Kesehatan 2021
Strategi Tes Diagnosis HIV untuk usia ≥ 18 tahun
TES untuk TRIAGE termasuk SELF TESTING
Skrining cepat HIV dengan menggunakan
sampel cairan tubuh selain darah dapat
dilakukan oleh tenaga non kesehatan terlatih.
Bagan Alur Tindak Lanjut Pasca
Diagnosis HIV
Tanda dan
Gejala HIV 
Menentukan
Stadium
Klinis
IMS dan HIV Dapat
Dicegah…
• Berperilaku seks yang aman
• Tidak berbagi alat suntik
• Skrining darah donor
• Program pencegahan
Penularan HIV dari ibu ke anak
• Kewaspadaan Standar
(pada tenaga kesehatan)
29
Apakah HIV-AIDS dapat disembuhkan..?
Belum, tetapi sudah ada ARV yang dapat menekan
jumlah virus dalam darah  memperbaiki kualitas
hidup ODHIV
30
Obat ARV
(Anti Retro Viral)
• Obat yang dapat menekan jumlah virus
dalam darah -> dipantau dengan
pemeriksaan Viral Load
• Diberikan kepada ODHIV apabila sudah
memenuhi syarat minum obat
(pemeriksaan klinis dan laboratorium)
• Diminum secara teratur, tepat waktu
dan seumur hidup
• Disediakan pemerintah GRATIS, di RS
dan Puskesmas Rujukan ARV seluruh
Indonesia
31
95% 95% 95%
Zero
New HIV Infection
Zero
AIDS Related
Death
Zero
Discrimination
TUJUAN PENGENDALIAN HIV AIDS
3 ZERO 2030
T O P
HIV std 1,2,stabil obati di FKTP
HIV std 3-4 obati-IO di FKRTL
Ponci negatif Tes tiap 3 bulan
SPM HIV pada 8 kelompok
Nakes & pasangan tes HIV
Hak Profilaksis Pasca Pajanan
Suluh Skrining
SINERGISITAS SEMUA SEKTOR
S
S.T.OP HIV, yaitu Suluh, Temukan, Obati, dan Pertahankan. Suluh merupakan masyarakat mendapat informasi yang benar mengenai HIV AIDS; Temukan
yaitu 95% ODHIV mengetahui statusnya; Obati yaitu 95% ODHIV yang tahu statusnya mendapat ARV, serta Pertahankan yaitu 95% ODHIV dalam terapi
Terima Kasih

More Related Content

Similar to HIV BASICS

Penyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatan
Penyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatanPenyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatan
Penyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatanDynReNagha
 
HIV-AIDS Perlu diketahui bukan untuk dijauhi
HIV-AIDS Perlu diketahui bukan untuk dijauhiHIV-AIDS Perlu diketahui bukan untuk dijauhi
HIV-AIDS Perlu diketahui bukan untuk dijauhiIdham Jalil
 
Dinamika Penularan HIV.pdf
Dinamika Penularan HIV.pdfDinamika Penularan HIV.pdf
Dinamika Penularan HIV.pdfLuluHatta1
 
PERAN BIDAN DALAM MENGHADAPI KASUS IBU DENGAN HIVAIDS (1).ppt
PERAN BIDAN DALAM MENGHADAPI KASUS IBU DENGAN HIVAIDS (1).pptPERAN BIDAN DALAM MENGHADAPI KASUS IBU DENGAN HIVAIDS (1).ppt
PERAN BIDAN DALAM MENGHADAPI KASUS IBU DENGAN HIVAIDS (1).pptNurKasih48
 
2 informasi dasar hiv aids & ims
2 informasi dasar hiv aids & ims2 informasi dasar hiv aids & ims
2 informasi dasar hiv aids & imskpakabkebumen
 
DIAGNOSA DAN TATALAKSANA HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS 2024.pptx
DIAGNOSA DAN TATALAKSANA HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS 2024.pptxDIAGNOSA DAN TATALAKSANA HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS 2024.pptx
DIAGNOSA DAN TATALAKSANA HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS 2024.pptxssuseraaa28a
 
PPT Peringatan HIV NURSE PADA CITRA INDONESIA
PPT Peringatan HIV NURSE PADA CITRA INDONESIAPPT Peringatan HIV NURSE PADA CITRA INDONESIA
PPT Peringatan HIV NURSE PADA CITRA INDONESIAYudiatma1
 
Info Dasar Hiv Dan Aids
Info Dasar Hiv Dan AidsInfo Dasar Hiv Dan Aids
Info Dasar Hiv Dan Aidsguest3148e4
 
HIV/AIDS
HIV/AIDSHIV/AIDS
HIV/AIDSsmansa
 
leaflet hiv 1.doc
leaflet hiv 1.docleaflet hiv 1.doc
leaflet hiv 1.docBundaWiwik
 
leaflet-hiv-aids.pdf
leaflet-hiv-aids.pdfleaflet-hiv-aids.pdf
leaflet-hiv-aids.pdfsimbahang1
 
Human immunodeficiency virus (HIV)
Human immunodeficiency virus (HIV)Human immunodeficiency virus (HIV)
Human immunodeficiency virus (HIV)KinantiPutriU
 
295025501-Power-Point-Hiv-Aids.ppt
295025501-Power-Point-Hiv-Aids.ppt295025501-Power-Point-Hiv-Aids.ppt
295025501-Power-Point-Hiv-Aids.pptriswanherdiana
 
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptxPeran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptxIRFANPERMANA7
 

Similar to HIV BASICS (20)

Penyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatan
Penyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatanPenyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatan
Penyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatan
 
PPT HIV.pptx
PPT HIV.pptxPPT HIV.pptx
PPT HIV.pptx
 
HIV-AIDS Perlu diketahui bukan untuk dijauhi
HIV-AIDS Perlu diketahui bukan untuk dijauhiHIV-AIDS Perlu diketahui bukan untuk dijauhi
HIV-AIDS Perlu diketahui bukan untuk dijauhi
 
Dinamika Penularan HIV.pdf
Dinamika Penularan HIV.pdfDinamika Penularan HIV.pdf
Dinamika Penularan HIV.pdf
 
PERAN BIDAN DALAM MENGHADAPI KASUS IBU DENGAN HIVAIDS (1).ppt
PERAN BIDAN DALAM MENGHADAPI KASUS IBU DENGAN HIVAIDS (1).pptPERAN BIDAN DALAM MENGHADAPI KASUS IBU DENGAN HIVAIDS (1).ppt
PERAN BIDAN DALAM MENGHADAPI KASUS IBU DENGAN HIVAIDS (1).ppt
 
HIV.pptx
HIV.pptxHIV.pptx
HIV.pptx
 
PPT HIV REV.pptx
PPT HIV REV.pptxPPT HIV REV.pptx
PPT HIV REV.pptx
 
Hiv dan konseling
Hiv dan konselingHiv dan konseling
Hiv dan konseling
 
2 informasi dasar hiv aids & ims
2 informasi dasar hiv aids & ims2 informasi dasar hiv aids & ims
2 informasi dasar hiv aids & ims
 
leaflet hiv aids 2023.doc
leaflet  hiv aids 2023.docleaflet  hiv aids 2023.doc
leaflet hiv aids 2023.doc
 
DIAGNOSA DAN TATALAKSANA HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS 2024.pptx
DIAGNOSA DAN TATALAKSANA HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS 2024.pptxDIAGNOSA DAN TATALAKSANA HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS 2024.pptx
DIAGNOSA DAN TATALAKSANA HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS 2024.pptx
 
PPT Peringatan HIV NURSE PADA CITRA INDONESIA
PPT Peringatan HIV NURSE PADA CITRA INDONESIAPPT Peringatan HIV NURSE PADA CITRA INDONESIA
PPT Peringatan HIV NURSE PADA CITRA INDONESIA
 
Info Dasar Hiv Dan Aids
Info Dasar Hiv Dan AidsInfo Dasar Hiv Dan Aids
Info Dasar Hiv Dan Aids
 
HIV/AIDS
HIV/AIDSHIV/AIDS
HIV/AIDS
 
leaflet hiv 1.doc
leaflet hiv 1.docleaflet hiv 1.doc
leaflet hiv 1.doc
 
leaflet-hiv-aids.pdf
leaflet-hiv-aids.pdfleaflet-hiv-aids.pdf
leaflet-hiv-aids.pdf
 
Human immunodeficiency virus (HIV)
Human immunodeficiency virus (HIV)Human immunodeficiency virus (HIV)
Human immunodeficiency virus (HIV)
 
295025501-Power-Point-Hiv-Aids.ppt
295025501-Power-Point-Hiv-Aids.ppt295025501-Power-Point-Hiv-Aids.ppt
295025501-Power-Point-Hiv-Aids.ppt
 
Hiv aids
Hiv aidsHiv aids
Hiv aids
 
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptxPeran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
 

Recently uploaded

penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 

Recently uploaded (18)

penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 

HIV BASICS

  • 2. Tujuan Pembelajaran Memahami cara penularan HIV Memahami cara pencegahan penularan HIV Memahami jenis perilaku berisiko Memahami pentingnya tes HIV Memahami sasaran tes HIV Memahami alur diagnosis tes HIV
  • 3. SITUASI EPIDEMI Epidemi HIV Terkonsentrasi, prevalensi HIV dewasa >15 tahun; 0,26% Papua dan Papua Barat Epidemi meluas tingkat rendah (1,6%) Estimasi Jumlah Populasi Kunci (PS, LSL, waria, penasun, pelanggan) = 5.546.953 Estimasi jumlah ODHA 2023 = 531.947 3 3 3 3 3 EPIDEMI HIV DI INDONESIA 531.947 ODHA TAHUN 2023 (Sumber: PPT Pencegahan dan Penanggulangan Anak dengan HIV/AIDS di Indonesia, Tim Kerja HIV dan PIMS Ditjen P2PM-Kemenkes RI, 2023) 11 April 2023
  • 4. Pengertian HIV/AIDS Virus memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri menggunakan sistem kekebalan tubuh manusia (CD4)
  • 5. Apakah kaitan antara HIV/AIDS dan IMS?
  • 6. Infeksi Menular Seksual • Infeksi yang sebagian besar menular melalui kontak seksual dengan pasangan yang sudah tertular (Genito – Genital , Oro – genital, Ano – genital, Oral – Ano – Genital). Selain itu: • Penularan melalui plasenta dari ibu ke janin • Penularan melalui tranfusi darah • Merupakan gerbang / pintu masuk penularan HIV Definisi
  • 7. Keluhan IMS Keputihan/ keluar duh genital Luka di genital Vegetasi/ tonjolan Lain2: Bintil, bengkak di lipat paha, atau keluhan terkait komplikasi
  • 8. Penyebab IMS dan HIV HIV : Human Immunodeficiency Virus Syphilis : Treponema pallidum Trichomonasis : Trichomonas vaginalis Chlamydia : Chlamydia trachomatis Gonorrhoea : Nisseria gonorrhoea
  • 9. Cara Penularan IMS dan HIV • Berhubungan seks yang tidak aman dengan penderita IMS (tanpa menggunakan kondom) • Mempunyai pasangan seks lebih dari satu • Melakukan hubungan seks secara anal, karena hubungan ini mudah menimbulkan luka. Sumber: Omrani et al; Prophylaxis of HIV infection; 2005; British Medical Journal
  • 10. Siapakah yang berisiko menularkan dan tertular? • Kontak seksual tanpa kondom, penggunaan jarum suntik bergantian/tertusuk jarum yang terpapar HIV, ibu ke bayi saat kehamilan dan persalinan, tranfusi darah Darah • Kontak seksual tanpa kondom Semen • Kontak seksual tanpa kondom, ibu ke bayi saat persalinan Cairan vagina • Ibu ke bayi saat ibu HIV+ menyusui Air susu ibu
  • 11. Mengapa air liur berisiko rendah menularkan HIV dibandingkan air susu ibu, cairan semen dan cairan vagina? • Air liur / salive bersifat hipotonik, sehingga mampu menyebabkan kerusakan sel darah putih yang mengandung HIV, sehingga viral load terdeteksi namun tidak bersifat infeksius • Sementara, ASI, cairan semen, dan cairan vagina bersifat lebih isotonik
  • 12. Prinsip Penularan HIV - ESSE Exit – Keluar dari tubuh manusia • HIV hanya menginfeksi manusia  tidak dapat hidup dan menular melalui gigitan nyamuk Survive – bertahan di luar tubuh manusia • Perubahan suhu diluar suhu tubuh akan mempercepat kerusakan HIV. HIV tidak dapat bertahan di dalam kolam renang, toilet, peralatan makan Sufficient – Jumlah virus yang cukup untuk menginfeksi • Hanya cairan tubuh seperti darah, semen, cairan vagina, air susu yang cukup mengandung konsentrasi virus untuk penularan. Cairan lain seperti saliva, keringat tidak cukup untuk menularkan. Enter – masuk ke dalam tubuh • Perpindahan virus yang umum melalui : • kontak darah pada abrasi kulit saat kontak seksual melalui anal dan saat menggunakan jarum suntik bergantian • Pertukaran cairan vagina dan semen saat kontak seksual melalui vagina • Paparan air susu ibu saat ibu HIV+ menyusui Teachers’ Guide: Reference Material on HIV, AIDS & STI for High School Students, 2017
  • 13. Alur Layanan HIV Terpadu
  • 14.
  • 19. Prinsip Tes HIV • Consent (persetujuan pasien) • Confidentiality (konfidensialitas) • Counseling (konseling) • Correct test result (hasil tes yang sahih) • Connect to care, prevention and treatment services (Layanan PDP)
  • 20.
  • 21.
  • 22. Diagnosis HIV • Harus melalui Pemeriksaan laboratorium • Ditemukannya antibodi HIV dalam darah • R1 : Sensitivitas minimal 99% • R2 : Spesifisitas minimal 98% • R3 : Spesifisitas minimal 99% • Kesalahan baca < 5% Pemeriksaan Serologis (antigen dan atau antibody HIV) • Bayi/ anak < 18 bulan • Kasus terminal: AB negative, gejala tanda sangat mendukung • Konfirmasi hasil inkonklusif atau konfirmasi untuk dua hasil yang berbeda Pemeriksaan Virologis (DNA HIV & RNA HIV)
  • 23. Penggunaan Dual Rapid Tes dan Sifilis Sumber: Petunjuk Teknis Sentinel Surveilans Senitinel HIV, Sifilis, Hepatitis B pada Ibu Hamil, Kementerian Kesehatan 2021
  • 24. Strategi Tes Diagnosis HIV untuk usia ≥ 18 tahun
  • 25.
  • 26. TES untuk TRIAGE termasuk SELF TESTING Skrining cepat HIV dengan menggunakan sampel cairan tubuh selain darah dapat dilakukan oleh tenaga non kesehatan terlatih.
  • 27. Bagan Alur Tindak Lanjut Pasca Diagnosis HIV
  • 28. Tanda dan Gejala HIV  Menentukan Stadium Klinis
  • 29. IMS dan HIV Dapat Dicegah… • Berperilaku seks yang aman • Tidak berbagi alat suntik • Skrining darah donor • Program pencegahan Penularan HIV dari ibu ke anak • Kewaspadaan Standar (pada tenaga kesehatan) 29
  • 30. Apakah HIV-AIDS dapat disembuhkan..? Belum, tetapi sudah ada ARV yang dapat menekan jumlah virus dalam darah  memperbaiki kualitas hidup ODHIV 30
  • 31. Obat ARV (Anti Retro Viral) • Obat yang dapat menekan jumlah virus dalam darah -> dipantau dengan pemeriksaan Viral Load • Diberikan kepada ODHIV apabila sudah memenuhi syarat minum obat (pemeriksaan klinis dan laboratorium) • Diminum secara teratur, tepat waktu dan seumur hidup • Disediakan pemerintah GRATIS, di RS dan Puskesmas Rujukan ARV seluruh Indonesia 31
  • 32. 95% 95% 95% Zero New HIV Infection Zero AIDS Related Death Zero Discrimination TUJUAN PENGENDALIAN HIV AIDS 3 ZERO 2030 T O P HIV std 1,2,stabil obati di FKTP HIV std 3-4 obati-IO di FKRTL Ponci negatif Tes tiap 3 bulan SPM HIV pada 8 kelompok Nakes & pasangan tes HIV Hak Profilaksis Pasca Pajanan Suluh Skrining SINERGISITAS SEMUA SEKTOR S S.T.OP HIV, yaitu Suluh, Temukan, Obati, dan Pertahankan. Suluh merupakan masyarakat mendapat informasi yang benar mengenai HIV AIDS; Temukan yaitu 95% ODHIV mengetahui statusnya; Obati yaitu 95% ODHIV yang tahu statusnya mendapat ARV, serta Pertahankan yaitu 95% ODHIV dalam terapi

Editor's Notes

  1. Diketahui estimasi jumlah ODHIV tahun 2023 ada 531.947 Dan kita bisa lihat disini bahwa status epidemi di Indonesia untuk non-Papua adalah epidemi HIV terkonsentrasi dengan prevalensi sebesar 0,26%. Nah kalau Digambar bisa dilihat bahwa yang warna maroon atau dengan jumlah ODHIV terbanyak berada di pulau jawa, termasuk jawa timur nih ya bapak ibu. Sementara di papua dan papua barat status epidemi meluas tingkat rendah dengan prevalensi sebesar 1,6%. Di tahun 2023, estimasi jumlah populasi kunci mencapai 5.546.953, siapa aja yang termasuk? Pekerja seks, LSL, waria, penasun, dan pelanggan
  2. Kita akan bahas mengenai pengertian HIV/AIDS, dan apa perbedaan keduanya. Keduanya adalah singkatan.
  3. Duh tubuh = gonore / kencing nanah, trikomoniasis, chlamidya Luka di genital = Chancre (sifilis primer: tunggal tidak nyeri, sembuh sendiri, treponema palidum), Chancroid (ulkus, lebih dari satu, nyeri, kotor, Hemophilus ducreyi) Vegetasi = condyloma accuminata/kutil Bintil = herpes Bengkak di lipat paha = bubo inguinal
  4. Bakteri: gonore, sifilis, chlamydia Parasit: trichomonas Virus: HIV Pemeriksaan Apusan, dan TP Rapid.
  5. ABCDE Abstinence, be faithful, condom,
  6. S.T.OP HIV, yaitu Suluh, Temukan, Obati, dan Pertahankan. Suluh merupakan masyarakat mendapat informasi yang benar mengenai HIV AIDS; Temukan yaitu 95% ODHIV mengetahui statusnya; Obati yaitu 95% ODHIV yang tahu statusnya mendapat ARV, serta Pertahankan yaitu 95% ODHIV dalam terapi ARV mengalami penekanan jumlah virus.