Dokumen tersebut memberikan informasi dasar tentang HIV/AIDS dan infeksi menular seksual (IMS), termasuk epidemi HIV di Indonesia, pengertian dan cara penularan HIV dan IMS, diagnosis HIV, penatalaksanaan IMS, serta pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS.
2. Tujuan
Pembelajaran
Memahami cara penularan HIV
Memahami cara pencegahan penularan HIV
Memahami jenis perilaku berisiko
Memahami pentingnya tes HIV
Memahami sasaran tes HIV
Memahami alur diagnosis tes HIV
3. SITUASI EPIDEMI
Epidemi HIV
Terkonsentrasi, prevalensi
HIV dewasa >15 tahun;
0,26%
Papua dan Papua Barat
Epidemi meluas tingkat
rendah (1,6%)
Estimasi Jumlah Populasi
Kunci (PS, LSL, waria, penasun,
pelanggan) = 5.546.953
Estimasi jumlah ODHA
2023 = 531.947
3
3
3 3
3
EPIDEMI HIV DI INDONESIA
531.947 ODHA TAHUN 2023
(Sumber: PPT Pencegahan dan Penanggulangan Anak dengan HIV/AIDS di Indonesia, Tim Kerja HIV dan PIMS Ditjen P2PM-Kemenkes RI, 2023) 11 April 2023
6. Infeksi Menular Seksual
• Infeksi yang sebagian besar menular melalui kontak seksual dengan
pasangan yang sudah tertular (Genito – Genital , Oro – genital, Ano –
genital, Oral – Ano – Genital).
Selain itu:
• Penularan melalui plasenta dari ibu ke janin
• Penularan melalui tranfusi darah
• Merupakan gerbang / pintu masuk penularan HIV
Definisi
7. Keluhan IMS
Keputihan/ keluar
duh genital
Luka di genital Vegetasi/ tonjolan
Lain2: Bintil,
bengkak di lipat
paha, atau keluhan
terkait komplikasi
8. Penyebab IMS dan HIV
HIV : Human Immunodeficiency Virus
Syphilis : Treponema pallidum
Trichomonasis : Trichomonas vaginalis
Chlamydia : Chlamydia trachomatis
Gonorrhoea : Nisseria gonorrhoea
9. Cara Penularan IMS dan HIV
• Berhubungan seks yang tidak aman dengan penderita IMS (tanpa menggunakan kondom)
• Mempunyai pasangan seks lebih dari satu
• Melakukan hubungan seks secara anal, karena hubungan ini mudah menimbulkan luka.
Sumber: Omrani et al; Prophylaxis of HIV infection; 2005; British Medical Journal
10. Siapakah
yang berisiko
menularkan
dan tertular?
• Kontak seksual tanpa kondom, penggunaan jarum suntik
bergantian/tertusuk jarum yang terpapar HIV, ibu ke bayi
saat kehamilan dan persalinan, tranfusi darah
Darah
• Kontak seksual tanpa kondom
Semen
• Kontak seksual tanpa kondom, ibu ke bayi saat persalinan
Cairan vagina
• Ibu ke bayi saat ibu HIV+ menyusui
Air susu ibu
11. Mengapa air liur
berisiko rendah
menularkan HIV
dibandingkan air
susu ibu, cairan
semen dan
cairan vagina?
• Air liur / salive bersifat
hipotonik, sehingga
mampu menyebabkan
kerusakan sel darah
putih yang mengandung
HIV, sehingga viral load
terdeteksi namun tidak
bersifat infeksius
• Sementara, ASI, cairan
semen, dan cairan
vagina bersifat lebih
isotonik
12. Prinsip Penularan HIV - ESSE
Exit – Keluar dari tubuh manusia
• HIV hanya menginfeksi manusia tidak dapat hidup dan menular melalui gigitan nyamuk
Survive – bertahan di luar tubuh manusia
• Perubahan suhu diluar suhu tubuh akan mempercepat kerusakan HIV. HIV tidak dapat bertahan di dalam kolam
renang, toilet, peralatan makan
Sufficient – Jumlah virus yang cukup untuk menginfeksi
• Hanya cairan tubuh seperti darah, semen, cairan vagina, air susu yang cukup mengandung konsentrasi virus untuk
penularan. Cairan lain seperti saliva, keringat tidak cukup untuk menularkan.
Enter – masuk ke dalam tubuh
• Perpindahan virus yang umum melalui :
• kontak darah pada abrasi kulit saat kontak seksual melalui anal dan saat menggunakan jarum suntik bergantian
• Pertukaran cairan vagina dan semen saat kontak seksual melalui vagina
• Paparan air susu ibu saat ibu HIV+ menyusui
Teachers’ Guide: Reference Material on HIV, AIDS & STI for High School Students, 2017
19. Prinsip Tes HIV
• Consent (persetujuan pasien)
• Confidentiality (konfidensialitas)
• Counseling (konseling)
• Correct test result (hasil tes yang sahih)
• Connect to care, prevention and treatment services (Layanan PDP)
20.
21.
22. Diagnosis HIV
• Harus melalui Pemeriksaan laboratorium
• Ditemukannya antibodi HIV dalam darah
• R1 : Sensitivitas minimal 99%
• R2 : Spesifisitas minimal 98%
• R3 : Spesifisitas minimal 99%
• Kesalahan baca < 5%
Pemeriksaan Serologis (antigen dan atau antibody HIV)
• Bayi/ anak < 18 bulan
• Kasus terminal: AB negative, gejala tanda sangat mendukung
• Konfirmasi hasil inkonklusif atau konfirmasi untuk dua hasil yang berbeda
Pemeriksaan Virologis (DNA HIV & RNA HIV)
23. Penggunaan Dual Rapid Tes dan Sifilis
Sumber: Petunjuk Teknis Sentinel Surveilans Senitinel HIV, Sifilis, Hepatitis B pada Ibu Hamil, Kementerian Kesehatan 2021
26. TES untuk TRIAGE termasuk SELF TESTING
Skrining cepat HIV dengan menggunakan
sampel cairan tubuh selain darah dapat
dilakukan oleh tenaga non kesehatan terlatih.
29. IMS dan HIV Dapat
Dicegah…
• Berperilaku seks yang aman
• Tidak berbagi alat suntik
• Skrining darah donor
• Program pencegahan
Penularan HIV dari ibu ke anak
• Kewaspadaan Standar
(pada tenaga kesehatan)
29
30. Apakah HIV-AIDS dapat disembuhkan..?
Belum, tetapi sudah ada ARV yang dapat menekan
jumlah virus dalam darah memperbaiki kualitas
hidup ODHIV
30
31. Obat ARV
(Anti Retro Viral)
• Obat yang dapat menekan jumlah virus
dalam darah -> dipantau dengan
pemeriksaan Viral Load
• Diberikan kepada ODHIV apabila sudah
memenuhi syarat minum obat
(pemeriksaan klinis dan laboratorium)
• Diminum secara teratur, tepat waktu
dan seumur hidup
• Disediakan pemerintah GRATIS, di RS
dan Puskesmas Rujukan ARV seluruh
Indonesia
31
32. 95% 95% 95%
Zero
New HIV Infection
Zero
AIDS Related
Death
Zero
Discrimination
TUJUAN PENGENDALIAN HIV AIDS
3 ZERO 2030
T O P
HIV std 1,2,stabil obati di FKTP
HIV std 3-4 obati-IO di FKRTL
Ponci negatif Tes tiap 3 bulan
SPM HIV pada 8 kelompok
Nakes & pasangan tes HIV
Hak Profilaksis Pasca Pajanan
Suluh Skrining
SINERGISITAS SEMUA SEKTOR
S
S.T.OP HIV, yaitu Suluh, Temukan, Obati, dan Pertahankan. Suluh merupakan masyarakat mendapat informasi yang benar mengenai HIV AIDS; Temukan
yaitu 95% ODHIV mengetahui statusnya; Obati yaitu 95% ODHIV yang tahu statusnya mendapat ARV, serta Pertahankan yaitu 95% ODHIV dalam terapi
Diketahui estimasi jumlah ODHIV tahun 2023 ada 531.947
Dan kita bisa lihat disini bahwa status epidemi di Indonesia untuk non-Papua adalah epidemi HIV terkonsentrasi dengan prevalensi sebesar 0,26%. Nah kalau Digambar bisa dilihat bahwa yang warna maroon atau dengan jumlah ODHIV terbanyak berada di pulau jawa, termasuk jawa timur nih ya bapak ibu.
Sementara di papua dan papua barat status epidemi meluas tingkat rendah dengan prevalensi sebesar 1,6%.
Di tahun 2023, estimasi jumlah populasi kunci mencapai 5.546.953, siapa aja yang termasuk? Pekerja seks, LSL, waria, penasun, dan pelanggan
Kita akan bahas mengenai pengertian HIV/AIDS, dan apa perbedaan keduanya.
Keduanya adalah singkatan.
Duh tubuh = gonore / kencing nanah, trikomoniasis, chlamidya
Luka di genital = Chancre (sifilis primer: tunggal tidak nyeri, sembuh sendiri, treponema palidum), Chancroid (ulkus, lebih dari satu, nyeri, kotor, Hemophilus ducreyi)
Vegetasi = condyloma accuminata/kutil
Bintil = herpes
Bengkak di lipat paha = bubo inguinal
Bakteri: gonore, sifilis, chlamydia
Parasit: trichomonas
Virus: HIV
Pemeriksaan Apusan, dan TP Rapid.
ABCDE
Abstinence, be faithful, condom,
S.T.OP HIV, yaitu Suluh, Temukan, Obati, dan Pertahankan. Suluh merupakan masyarakat mendapat informasi yang benar mengenai HIV AIDS; Temukan yaitu 95% ODHIV mengetahui statusnya; Obati yaitu 95% ODHIV yang tahu statusnya mendapat ARV, serta Pertahankan yaitu 95% ODHIV dalam terapi ARV mengalami penekanan jumlah virus.