Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan bidang ilmu yang semakin berkembang dimana setiap perusahaan dituntut untuk dapat menaikan kualitas dan juga bersaing di pasar ekonomi saat ini khususnya dibidang perhotelan.
Makalah ini direncanakan untuk menyediakan informasi bagi masyarakat luas mengenai analisis dan pengembangan sistem informasi suatu hotel. berbagai praktek dan pilihan dipertimbangkan untuk analisis dan pengembangan sistem informasi ini. Saat ini Sistem Informasi di Hotel Graha Prima Pacitan masih menggunakan metode konvensional, dimana cara tersebut dirasa kurang efektif dan efisien karena membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyajikan informasi karena harus mencari satu persatu data dalam pembukuan. Dengan adanya makalah ini diharapkan hotel tersebut dapat memberikan kemudahan dalam proses pengolahan data hotel, seperti data checkin, data checkout, data tamu, data kamar serta penggunaan fasilitas lainnya dan untuk mempermudah dalam proses pencarian data selain itu memiliki media penyimpanan yang lebih efektif dan lebih besar. Sehingga hotel ini dapat berjalan secara efektif dan dapat bersaing dengan hotel yang lain
Sim, anita kurnia, hapzi ali, analisis dan pengembangan sistem informasi pada hotel graha prima pacitan,universitas mercu buana,2017
1. MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
HOTEL GRAHA PRIMA PACITAN
Disusun oleh :
Nama : Anita Kurnia
NIM : 43215010067
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA
Universitas Mercu Buana
Meruya, Jakarta Barat
2017
2. ABSTRAK
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan bidang ilmu yang semakin
berkembang dimana setiap perusahaan dituntut untuk dapat menaikan kualitas dan juga
bersaing di pasar ekonomi saat ini khususnya dibidang perhotelan.
Makalah ini direncanakan untuk menyediakan informasi bagi masyarakat luas
mengenai analisis dan pengembangan sistem informasi suatu hotel. berbagai praktek dan
pilihan dipertimbangkan untuk analisis dan pengembangan sistem informasi ini. Saat ini
Sistem Informasi di Hotel Graha Prima Pacitan masih menggunakan metode konvensional,
dimana cara tersebut dirasa kurang efektif dan efisien karena membutuhkan waktu yang
cukup lama untuk menyajikan informasi karena harus mencari satu persatu data dalam
pembukuan. Dengan adanya makalah ini diharapkan hotel tersebut dapat memberikan
kemudahan dalam proses pengolahan data hotel, seperti data checkin, data checkout, data
tamu, data kamar serta penggunaan fasilitas lainnya dan untuk mempermudah dalam proses
pencarian data selain itu memiliki media penyimpanan yang lebih efektif dan lebih besar.
Sehingga hotel ini dapat berjalan secara efektif dan dapat bersaing dengan hotel yang lain
3. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang semakin pesat saat
ini, membuat setiap perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan maupun jasa harus
bersaing dengan perusahaan lain agar dapat tetap eksis, berkembang, dan mampu
memenangkan daya saing. Informasi merupakan salah satu sumber daya utama yang dapat
menunjang keberhasilan suatu perusahaan. Informasi yang akurat, tepat waktu, relevan, dan
lengkap dapat memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan yang pada akhirnya
dapat meningkatkan kinerja dan pertumbuhan perusahaan.
Pada saat ini bisnis perhotelan berkembang begitu pesat, hal ini disebabkan karena
begitu banyaknya bermunculan hotel-hotel kecil, menengah sampai hotel berbintang
sehingga persaingan dunia hotel semakin ketat. Di sini sistem informasi berperan sangat
penting karena tanpa informasi setiap perusahaan atau organisasi tidak dapat menjalankan
kegiatan operasional perusahannya. Dan hal ini berlaku juga bagi dunia perhotelan kecil,
menengah atau juga besar. Jika hotel tersebut mempunyai sistem informasi yang baik maka
pelayanan hotel tersebut juga akan berjalan dengan baik. Sistem pengelolaan data yang
terjadi pada Hotel Graha Prima Pacitan belum maksimal. Hal ini terjadi karena pengolahan
data saat ini masih konvensional yakni proses pencatatan data transaksi tamu disimpan
dalam media penyimpanan buku dan proses pemesanan kamar ditulis pada papan reservasi
sehingga keamanan data belum terjamin karena terkadang hilang dan terhapus, selain itu
pemeriksaan data kamar yang sedang kosong juga masih manual yakni harus mencari data
satu- persatu sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam memberikan informasi yang
akurat kepada tamu atau pelanggan. Dan saat ini komputer hanya digunakan untuk
membuat laporan tertentu saja dengan merekap data pada pembukuan dengan
menggunakan Miicrosoft Word dan Excel.
Melihat dari keadaan tersebut maka penulis ingin menganalisa dan membuat
pengembangan sistem informasi yang baik untuk hotel tersebut agar kinerja hotel tersebut
menjadi lebih efektif dan dapat bersaing dengan hotel lainnya.
1.2 Tujuan Penulisan
Penulisan ini dilakukan dan memiliki beberapa tujuan yaitu dapat disebutkan
sebagai berikut:
1. Memenuhi tugas Sistem Informasi Manajemen
2. Mengetahui lebih dalam mengenai penerapan Sistem Informasi Manajemen dalam
dunia perhotelan
3. Menganalisa serta merancang pengembangan sistem informasi manajemen pada
Hotel Graha Prima Pacitan.
4. BAB II
TINJUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan (Jogiyanto, 2001:11). Berdasarkan definisi yang
dijelaskan, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah kumpulan
dari sistem yang terdiri dari kumpulan data yang saling berkaitan yang selanjutnya diproses
untuk tujuan menyediakan informasi kepada pengguna untuk menunjang proses operasi.
2.2 Komponen Sistem Informasi
Komponen sistem informasi terdiri dari beberapa blok bangunan (Jogiyanto,
2001:12), yaitu:
a. Blok masukan.
b. Blok model.
c. Blok keluaran.
d. Blok teknologi.
e. Blok basis data.
f. Blok kendali.
2.3 Definisi Sistem Informasi Manajemen
Menurut Mcleod, (2001:327) sistem informasi manajemen adalah suatu sistem
berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan
serupa. Menurut McNurlin (2009:3) manajemen sistem informasi adalah proses
pengelolaan teknologi informasi yang semakin kompleks dan penting mencakup beberapa
dampak peran dari manajemen teknologi informasi yaitu tata kelola teknologi informasi
(memutuskan siapa yang membuat keputusan TI), peran dari sistem informasi
(mengalihkan fokus dari aplikasi pengiriman menjadi integrasi sistem dan pengembangan
infrastruktur), serta persaingan yang terus menerus antara outsourcing dan insourcing
menjadi cara untuk organisasi bertahan hidup. Peneliti menarik kesimpulan bahwa sistem
informasi manajemen merupakan sebuah sistem berbasis komputer yang dikelola oleh
pengguna dan menyediakan informasi untuk para pengguna sesuai kebutuhan. Output
informasi yang dihasilkan akan digunakan oleh para manajer dan non-manajer untuk
membuat keputusan. Keputusan tersebut diharapkan dapat memecahkan permasalahan di
organisasi.
2.3.1 Proses Pada Sistem Informasi Manajemen
5. Tentunya untuk menjalankan SIM membutuhkan berbagai proses, inilah proses
SIM dan aktivitas-aktivitasnya:
a. Perencanaan
Merupakan rumusan mengenai metode kegiatan secara rinci, untuk mencapai tujuan
atau target akhir dari suatu organisasi. Jadi perencanaan merupakan langkah-langkah yang
rinci untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
b. Pengendalian
Jika perencanaan telah dibuat dan dilaksanakan atau di terapkan oleh anggota-
anggota suatu organisasi, maka manajer harus mengawasi pelaksanaan dari perencanaan
tersebut supaya dapat berjalan dengan baik dan tidak menyimpang dari jalur yang sudah
ditetapkan.
c. Pengambilan keputusan
Merupakan pemilihan keputusan diantara berbagai macam alternatif yang ada,
proses ini merupakan hasil dari perencanaan dan pengendalian. Jadi manajer harus memilih
diantara berbagai macam keputusan yang ada supaya tujuan perusahaan atau organisasi
dapat tercapai.
2.3.2 Karakeristik Sistem Informasi Manajemen
Adapun karakteristik yang dimiliki oleh SIM,
diantaranya:
1. Meningkatkan efektifitas dan efesinsi dengan mengurangi pengeluaran biaya.
2. Beroperasinya pada tugas yang terstruktur yaitu seperti pada prosedur perencanaan,
pengawasan dan pengambilan keputusan.
3. Menghasilkan Output misalnya berupa laporan yang berguna bagi manajemen untuk
pengambilan suatu keputusan (keputusan yang diambli hasil dari pertimbangan dan
analisis laporan).
2.3.3 Fungsi atau Manfaat SIM Secara Umum
Dapat disimpulkan dari penjelasan diatas tadi beberapa fungsi/manfaat SIM
diantaranya:
1. Untuk memudahkan manajemen dalam melakukan perencanaan, pengawasan dan
pengambilan keputusan.
2. Untuk meningkatkan efesiensi dalam mengakses data atau informasi supaya lebih cepat
dan akurat.
6. 3. Untuk meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang
dapat mendukung organisasi atau perusahaan.
2.3.4 Manfaat Sistem Informasi Manajemen Bagi Perusahaan
Adapun beberapa manfaat yang didapatkan dari SIM untuk perusahaan,
diantaranya:
1. Adanya ketersediaan kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi.
2. Meningkatkan aksesbilitas informasi secara tepat waktu dan secara akurat untuk para
penggunanya, tanpa diperlukan perantara.
3. Dapat berguna untuk mengelola berbagai transaksi, mengurangi biaya dan
menghasilkan informasi baru yang dapat menciptakan keuntungan.
4. Dapat mengembangkan proses perencanaan yang telah dibuat supaya menjadi lebih
efektif.
5. Dapat mengidentifikasi berbagai macam kebutuhan keterampilan yang mendukung
sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami berbagai macam konsekuensi ekonomis dari suatu
sistem informasi dan teknologi yang baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pemeliharaan maupun pengembangan
sistem informasi.
8. Mendukung untuk pengambilan suatu keputusan manajemen.
2.3.5 Contoh Sistem Informasi Manajemen
Beberapa contoh kongkrit penerapan sistem informasi manajemen adalah sebagai
berikut:
1. Enterprise Resource Planning (ERP)
Sistem ERP ini biasanya digunakan oleh sejumlah perusahaan besar dalam
mengelola manajemen dan melakukan pengawasan yang saling terintegrasi
terhadap
unit bidang kerja Keuangan, Accounting, Sumber Daya Manusia, Pemasaran,
Operasional, dan Pengelolaan Persediaan.
2. Supply Chain Management (SCM)
7. Sistem SCM ini sangaat bermanfaat bagi pihak manajemen dimana data data yang
disajikan terintegrasi mengenai manajemen suplai bahan baku, mulai dari pemasok,
produsen, pengecer hingga konsumen akhir.
3. Transaction Processing System (TPS)
TPS ini berguna untuk proses data dalam jumlah yang besar dengan transaksi bisnis
yang rutin. Program ini biasa diaplikasikan untuk manajemen gaji dan inventaris.
Contohnya adalah aplikasi yang digunakan untuk Bantuan Keuangan Desa Pemprov
Jawa Timur.
4. Office Automation System (OAS)
Sistem aplikasi ini berguna untuk melancarkan komunikasi antar departemen dalam
suatu perusahaan dengan cara mengintegrasikan server-server komputer pada setiap
user di perusahaan. Contohnya adalah email.
5. Knowledge Work System (KWS)
Sistem informasi KWS ini mengintegrasikan satu pengetahuan baru ke dalam
organisasi. Dengan ini, diharapkan para tenaga ahli dapat menerapkannya dalam
pekerjaan mereka.
6. Informatic Management System (IMS)
IMS berfungsi untuk mendukung spektrum tugas-tugas dalam organisasi, yang juga
dapat digunakan untuk membantu menganalisa pembuatan keputusan. Sistem ini
juga dapat menyatukan beberapa fungsi informasi dengan program komputerisasi,
seperti e-procurement.
7. Decision Support System (DSS)
Sistem ini membantu para manajer dalam mengambil keputusan dengan cara
mengamati lingkungan dalam perusahaan. Contohnya, Link Elektronik di sekolah
Tunas Bangsa, yang mengamati jumlah pendapatan atau pendaftaran siswa baru
setiap tahun.
8. Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (A.I.)
Sistem ini pada dasarnya menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisa
pemecahan masalah dengan menggunakan pengetahuan tenaga ahli yang telah
diprogram ke dalamnya. Contohnya, sistem jadwal mekanik.
9. Group Decision Support System (GDSS) dan Computer-Support Collaborative
Work System(CSCWS) Serupa dengan DSS, tetapi GDSS mencari solusi lewat
pengumpulan pengetahuan dalam satu kelompok, bukan per individu. Biasanya
berbentuk kuesioner, konsultasi, dan skenario. Contohnya adalah e-government.
8. 10. Executive Support System (ESS)
Sistem ini membantu manajer dalam berinteraksi dengan lingkungan perusahaan
dengan berpegang pada grafik dan pendukung komunikasi lainnya.
2.4 Definisi Perancangan
Perancangan sistem informasi dalam pembuatan sebuah sistem informasi manajemen
adalah desian interface dari sebuah program. Di mana seorang pengguna akan merasa cepat
untuk beradaptasi terhadap program jika program tersebut tersusun secara tersetrukur dan
familiar untuk digunakan. (Dalam Kristin Tyas Wardhani, 2012:12)
2.5 Definisi Hotel
Pengertian Hotel menurut L.Foster dalam bukunya “An Introduction to Travel &
Tourism” mengungkapkan bahwa dalam arti luas, hotel mungkin merujuk pada segala jenis
penginapan. Sedangkan dalam arti sempit, hotel adalah sebuah bangunan yang dibangun
khusus untuk menyediakan penginapan bagi para pejalan dengan pelayanan makanan dan
minuman.
Hotel adalah bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk menginap para tamu
dilengkapi makanan, minuman serta fasilitas-fasilitas lainnya yang diperlukan dan dikelola
secara profesional untuk mendapatkan keuntungan. (Rumekso, 2002 : 2). Sedangkan dalam
pengertian lain hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial
disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan dan penginapan berikut makan
dan minum. (SK.Menteri Perhubungan No. Pon.10/ Pw.301/Phb.77).
2.6 Sistem Informasi Hotel
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi hotel adalah
suatu sistem yang ada di dalam hotel yang menangani semua informasi kamar, tamu dan
pengunjung hotel serta membuat laporan-laporan untuk pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh manusia yang dibantu suatu alat berupa mesin komputer.
2.7 Basis Data
Basis Data ( database ) menurut Jogiyanto ( 2005:17) adalah kumpulan dari data yang
saling berhubungan satu dengan yang lainnya tersimpan di perangkat keras komputer dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam menyediakan
informasi bagi para pemakai. Penerapan Database dalam sistem informasi disebut dengan
database sistem, yaitu suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data
yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk
beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi.
9. 2.8 Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan pola penggambaran yang berfungsi untuk
memperlihatkan interaksi sistem informasi dengan lingkungan dimana sistem tersebut
ditempatkan. (Dalam Eko Setyawan, 2012:17).
2.9 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram adalah suatu model logika atau proses yang dibuat lebih mendetail
dibanding diagram konteks yang diperbolehkan, bisa dicapai dengan mengembangkan
diagram. Sisa diagram asli dikembangkan ke dalam gambaran yang lebih terperinci yang
melibatkan tiga sampai sembilan proses dan menunjukkan penyimpanan data dan aliran
data baru pada level yang lebih rendah. Kendall, 2003 (Dalam Kristin Tyas Wardhani,
2012:14)
2.10. Power Designer
Merupakan tool permodelan yang dikeluarkan oleh Sybase untuk membangun sebuah
sistem informasi yang cepat, terstruktur dan efektif. Power Designer menggunakan format
file pdm. Power Designer mendukung beberapa permodelan sebagai berikut :
1. Requirement Management
2. Business Process
3. Data Modelling
4. XML Modelling
5. Application Modelling dengan UML
10. BAB III.
BAHAN DAN METODE
3.1 Bahan Perumusan
Pada makalah ini akan dibahas bagaimana analisa dan pengembangan Sistem
Informasi Manajemen di hotel graha prima pacitan. Pengaruh yang didapat akan lebih
dititik beratkan pada efek positif dari diterapkannya sistem informasi manajemen ini
diperusahaan tersebut. Setelah itu penulis akan menganalisis sistem yang sudah ada serta
rekomendasi untuk perbaikan Sistem yang akan datang. Tujuan adanya analisis sistem
informasi adalah untuk mendesain sistem baru atau menyempurnakan sistem yang
sebelumnya sudah ada.
3.2. Metode Perumusan
Metode perumusan berupa analisis dari diterapkannya sistem konvensional pada
hotel pada saat ini dan melihat efeknya secara luas meliputi: pencapaian dari target
perusahaan, ekspansi bisnis, mempertahankan loyalitas konsumen hingga sistem
pendistribusian yang berjalan secara lancar. Selain itu akan dibahas juga sistem informasi
manajemen yang akan digunakan untuk hotel tersebut.
11. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pembahasan
Perancangan, penerapan dan pengoperasian SIM adalah mahal dan sulit. Upaya ini
dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang membuat
SIM menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan
lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah semakin
meningkatnya dengan munculnya peraturan dari pemerintah.
Lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis. Oleh sebab itu manajer
harus membuat keputusan dengan cepat terutama dengan munculnya masalah manajemen
dengan munculnya pemecahan yang memadai. Sistem informasi manajemen SIM bukan
sistem informasi keseluruhan, karena tidak semua informasi di dalam organisasi dapat
dimasukkan secara lengkap ke dalam sebuah sistem yang otomatis. Aspek utama dari
sistem informasi akan selalu ada di luar sistem komputer.
Mengingat begitu pentingnya peranan dari manajeman sistem informasi, maka
sudah sewajarnya semua kegiatan perusahaan menerapkan manajemen sistem informasi
demi efisiensi dan efektifitas kinerja perusahaan dalam mencapai target perusahaannya.
Kita bisa membandingkan, tingkat efektifitas kinerja perusahaan antara 2 perusahaan antara
yang menggunakan manajemen sistem informasi dengan perusahaan yang masih menganut
sistem kontemporer / konservatif. Makalah ini menyajikan studi kasus tentang analisa dan
pengembangan siste informasi pada hotel graha prima pacitan yang penulis himpun dari
berbagai sumber.
12. Kabupaten Pacitan terletak di ujung barat daya Provinsi Jawa Timur. Wilayahnya
Berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo di utara, Kabupaten Trenggalek di timur,
serta Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah) di barat. Sebagian besar wilayahnya berupa
pegunungan kapur, yakni bagian dari rangkaian Pegunungan Kidul. Tanah tersebut
kurang cocok untuk pertanian. Pacitan juga dikenal memiliki beberapa hotel yang indah,
diantaranya adalah graha prima pacitan.
Berjarak sekitar 5 menit dari pusat kota Pacitan tepatnya sebelah timur dari kota
pacitan. Hotel ini menyediakan 50 kamar tamu yang dilengkapi, fasilitas Restoran dan
Bar, Convention dan Meeting Roomyang dapat menampung hingga 200 tamu, Laundry
Service, service room 24 jam serta dokter panggilan yang siap 24 jam. Kamar hotel yang
mewah namun tetap mengusung gaya tradisional sengaja dibuat agar tamu merasa nyaman.
4.2 Analisa untuk sistem yang digunakan oleh hotel graha prima pacitan saat ini
Saat ini hotel ini masih menerapkan pengelolaan data secara konvensional yang
cenderung memiliki banyak kelemahan. Jika hal ini terus dilakukan maka dapat
diperkirakan bahwa hotel ini tidak dapat berkembang dengan baik
Secara umum pengelolaan data secara manual hanya cocok untuk mengelola data
dalam jumlah kecil dan informasi yang diharapkan terhadap data tersebut bersifat
monoton dan tidak banyak berulang. Kelemahan yang terdapat dalam pengelolaan data
secara manual adalah :
a. Duplikasi data
Duplikasi data terjadi karena masing-masing bagian mengelola data secara sendiri-sendiri.
Sehingga data yang sama tersimpan pada berbagai tempat.
Misalnya : Bagian kemahasiswaan telah menyimpan dan mengelola data mahasiswa untuk
kepentingannya, tapi di bagian jurusan juga menyimpan dan mengelola data mahasiswa
sesuai dengan kepentingannya juga.
b. Terbatasnya berbagi data
Hal inilah yang menyebabkan terjadi duplikasi data, karena antara satu bagian dengan
bagian lainnya tidak saling berhubungan atau berdiri sendiri.
c. Ketidakonsistennya data
Ketidakkonsistennya data terjadi karena terjadipenyimpanan dan pengelolaan
data yang sama di berbagai tempat. Misalnya : Si Dodi adalah mahasiswa
jurusan manajemen, pada semester 3 Dodipindah ke jurusan akuntansi. Bagian
kemahasiswaan telah mencatat dan menyimpan data Dodi sebagai mahasiswa
jurusan akuntansi. Tapi di bagian jurusan manajemen, karena tidak adanya
informasi, maka si Dodi tetap tercatat sebagai mahasiswa jurusan manajemen.
Tentu hal seperti ini akan berakibat fatal.
d. Kurangnya integritas data
13. Karena adanya ketidakkonsistenan data mengakibatkan kurangnya Integritas terhadap data.
Integritas menyangkut dalam hal kevalidan data.
e. Kesulitan dalam mendapatkan informasi
Misalnya pada suatu saat, kepala akademik menginginkan data mahasiswa dengan IPK
diatas 3.00. Maka tentu hal ini akan menghabiskan waktu yang lama untuk memprosesnya,
apalagi kalau jumlah data yang diolah sudah mencapai lebih dari ribuan record.
f. Ketidakluwesan
Kurangnya respon dalam hal menghadapi perubahan dan pengembangan atas informasi
yang diinginkan. Misalnya, kalau terjadiperubahan terhadap data yang diinginkan, maka
haruslah diulang dari awal lagi. Begitu juga halnya dengan tingkat kompatibilitas dengan
perkembangan perangkat lunak di masa depan.
4.3 Pengembangan yang harus dilakukan oleh hotel graha prima pacitan
Menurut Hasbi Ar Rizqon dalam penelitiannya yang dimuat pada jurnal PA Hasbi
tahun 2010, yang berjudul Aplikasi Pengolahan Administrasi Tamu Hotel dijelaskan bahwa,
pengolahan data administrasi tamu hotel memiliki fungsi diantaranya adalah pengolahan data
tamu, data karyawan dan data administrasi penyewaan kamar. Aplikasi ini dibuat karena
beberapa hotel pengolahannya masih bersifat manual dan membutuhkan waktu yang sangat
lama dalam proses pengadministrasiannya, oleh karena itu perlu dicari alternatif dalam
penanganan data tersebut. Di sini komputer merupakan solusi terbaik dalam pengolahan data
perhotelan. Komputer mampu memecahkan masalah bukan hanya dalam perhitungan tetapi
juga dalam kemampuan menyimpan dan memberikan informasi.
Tujuan pembuatan aplikasi perhotelan untuk memudahkan petugas front office hotel
dalam menangani semua informasi kamar, tamu dan pengunjung hotel serta membuat beragam
laporan yang diperlukan sehingga pelayanan kepada tamu dan pengunjung menjadi lebih
maksimal, cepat dan akurat sehingga menumbuhkan image yang baik mengenai hotel tersebut.
Menurut I Wayan Gede Suma Wijaya dalam dalam penelitiannya yang dimuat pada jurnal
Jikom, yang berjudul Membangun Website CMS Hotel Dengan Teknik MVC Menggunakan
Framework Codeigniter dijelaskan bahwa informasi menjadi sesuatu hal yang sangat berharga
di dunia internet. Dengan bantuan media internet pertukaran informasi menjadi lebih cepat dan
hal tersebut dimanfaatkan pula untuk penyebaran informasi dalam bentuk iklan dari berbagai
sektor pekerjaan salah satunya adalah sektor pariwisata. Hotel adalah salah satu sektor
pariwisata yang paling banyak dicari informasinya oleh wisatawan asing maupun lokal.
Untuk mempublikasikan informasi sebuah hotel bisa memanfaatkan media website
yang saat ini umumnya dibuat ke dalam bentuk cms (content management system ) yang
terintegrasi dan mudah dalam proses pemeliharaannya. Untuk memiliki sebuah website cms
hotel, bisa menggunakan cms – cms yang banyak disediakan di internet yang bersifat gratis
dan open source. Banyak plug in yang sudah terdapat di dalamnya sehingga pengguna hanya
perlu melakukan proses instalasi dan pengaturan yang bisa dilakukan dengan mudah dengan
14. bantuan dokumentasi yang sudah lengkap. Permasalahan yang muncul yaitu aplikasi cms yang
dikembangkan cukup memakan waktu
4.4 Diagram Konteks
Pengertian Diagram Konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram Konteks ini merupakan bagian dari
level tertinggi dari DFD (Data Flow Diagram) yang menggambarkan seluruh input ke suatu
sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran mengenai keseluruhan dari sistem.
Sistem dibatasi oleh Boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam Diagram
Konteks hanya terdapat satu proses saja, tidak boleh ada stroke di dalam diagram konteks.
Diagram konteks merupakan tingkatan tertinggi di dalam diagram aliran data dan
hanya memuat satu proses, menunjukkan sistem secara keseluruhan. Proses tersebut diberi
nomor nol. Semua entitas eksternal yang ditunjukkan oleh diagram konteks berikut aliran-
aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram tersebut tidak memuat penyimpangan data
dan tampak sederhana untuk diciptakan, begitu entitas-entitas eksternal, serta aliran data-
aliran data menuju dan dari sistem diketahui menganalisis dari wawancara dengan user dan
sebagai hasil analisis dokumen.
Berikut adalah diagram konteks yang sesuai untuk hotel tersebut:
15. Berikut adalah DFD level 0 untuk hotel tersebut
Gambar DFD Level 0 Sistem Informasi
Hotel
DFD Level 1 proses 3, Pesan Kamar
DFD Level 3 Pesan kamar
16. DFD Level 2 proses 5, Pemakaian Fasilit
DFD Level 2 proses 5 Pemakaian Fasilitas
ERD
Entity Relationship Diagram (ERD)
17. Relasi Tabel
3.7. Rancangan Halaman Login
Perancangan Form Login
Rancangan Halaman Utama
Rancangan Form Menu Utama
18. Perancangan Form Kamar
X
PEMAKAIAN
KAMAR TAMU PESAN KAMAR CHECKIN
FASILITAS
CHECKOUT LAPORAN
DATA KAMAR
Input Data Kamar
No_kamar
Jenis
Type_kamar
Harga_kamar
Status_kamar
Batal Reset Simpan Refresh
No kamar Jenis Type kamar Harga kamar Status kamar
Rancangan Data Kamar
Rancangan Data Tamu
X
KAMAR TAMU PESAN KAMAR CHECKIN
PEMAKAIAN
CHECKOUT LAPORANFASILITAS
Input Data Tamu DATA TAMU
No tamu
No Ide ntitas
Nama Tamu
Pekerjaan
Nama Pe rusa haa n
Tgl la hir
Alamat
Kota
Negara
Telepon
Batal Reset Reset Refresh
No tamu No Identitas
Nama Tamu Pekerjaan
Nama Tgl lahir
Alamat Kota Negara TeleponPerusahaan
Rancangan Data Tamu
Rancangan Form Pesan Kamar
X
KAMAR TAMU PESAN KAMAR CHECKIN
PEMAKAIAN
CHECKOUT LAPORAN FASILITAS
PESAN KAMAR
CEK KAMAR PEMESANAN KAMAR
Rancangan Form Pesan Kamar
19. Rancangan Form Cek Kamar
CEK KAMAR
tanggal lihat data waktu
PRIMA DELUXESTANDAR SUPERIOR DELUXE
102 404
20
1 202 301 203 204 101 403
30
2 303 304 103 104 405 406
30
5 306 307 105 106 407 408
30
8 309 310 107 108 409
GRAHA DELUXE HALL ATAS HALL BAWAH
401 402
1A 1B
Keterangan
Kamar kosong Kamar digunakan Pesanan
Rancangan Form Cek Kamar
Rancangan Pemesanan Kamar
PEMESANAN KAMAR
No pesan Batal
No tamu
No kamar
Simpan
Tgl pesan
Jam pesan
Edit
Tgl checkin
Uang muka
Cetak
Status nota
No pesan No tamu No kamar Tgl pesan Tgl checkin Uang muka Status nota
Rancangan Form Pemesanan Kamar
Perancangan Data Checkin
X
PEMAKAIAN
KAMAR TAMU PESAN KAMAR
CHECKIN
FASILITAS CHECKOUT LAPORAN
CHECKIN
Pencarian
No reg Batal Simpan
No tamu
No kam ar
Tgl ch eckin Reset Refres h
Uang muka
Status n ota
No reg No tamu No kamar Tgl checkin Uang muka Status nota
Rancangan Form Menu Checkin
20. Perancangan Data Pemakaian Fasilitas
X
KAMARTAMU PESAN KAMAR CHECKIN
PEMAKAIAN
CHECKOUT LAPORANFASILITAS
Pencarian
PEMAKAIAN FASILITAS tanggal
No reg
Kategori
Simpan
Jumlah Edit
Tarif
Hapus
Subtotal fasilitas
No reg Kategori Jumlah Tarif Subtotal f asilitas
Rancangan form Menu Pemakaian Fasilitas
Perancangan Data Checkout
X
KAMARTAMU PESAN KAMAR CHECKIN
PEMAKAIAN
CHECKOUTLAPORANFASILITAS
Pencarian
CHECKOUT tanggal
Nota checkout
Tgl checkout Tam bah
Jam checkout Edit
No re g
Delete
Lama inap
Uang muka Refresh
Subtotal sewa k am ar
Total baya r fa silitas
Cetak
Total baya r ch ecko ut
Nota Tgl Jam
No reg
Uang muka
Subtotal Total bayar Total bayar
checkout checkout checkout sewa kamar fasilitas checkout
Rancangan Form Menu Checkout
Perancangan Laporan
X
KAMAR TAMU PESAN KAMARCHECKIN PEMAKAIAN CHECKOUT
LAPORAN
FASILITAS
LAPORAN
LAPORAN DATA PESAN KAMAR
LAPORAN DATA CHECKIN
LAPORAN PEMAKAIAN FASILITAS
LAPORAN DATA CHECKOUT
Rancangan Form Menu Laporan
21. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Sistem pengelolaan secara konvensional / manual yang dilakukan hotel graha prima
pacitan terbukti memiliki banyak kekurangan dan membuat hotel tersebut tidak berjalan
secara efektif
2. Memberikan gambaran pengembangan sistem informasi manajemen yang lebih tepat
sehingga hotel tersebut bisa memperkirakan dan membidik target pasar agar tepat
dalam perencanaannya dan memiliki data yang tertata dengan baik
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran-saran yang dapat diberikan sebagai
tindak lanjut atas analisa dan pengembangan sistem informasi hotel graha prima pacitan
adalah sebagai berikut :
a) Hendaknya pengelola hotel memulai untuk menerapkan sistem infomasi
manajemen didalam kegiatan bisnisnya
b) Menyediakan fasilitas pendukung untuk melindungi seluruh data perusahaan
c) Membuat database agar sistem perusahaan berjalan dengan efektif
d) Melakukan Pelatihan kepada setiap SDM untuk memahami sistem informasi
hotel nantinya
22. BAB VI
Referensi
Agus Sambodo & Bagyono, Dasar-dasar Kantor Depan Hotel,Yogyakarta, 2005
George M.Scott , Prinsip-prinsip Sistem Informasi Manajemen, Yogyakarta, 2004.
Hasbi Ar Rizqon (2010), Aplikasi Pengolahan Administrasi Pengolahan Data Administrasi
Tamu Hotel, Jurnal PA Hasbi, Politeknik Telkom Bandung
I Wayan Gede Suma Wijaya, Membangun Website CMS Hotel Dengan Teknik MVC, Jurnal
Jikom, STIKOM PGRI Banyuwangi
Jogiyanto HM, Analisis dan Disain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktek aplikasi Bisnis, Andi, Yogyakarta, 2004
Jogiyanto HM, Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer, Konsep Dasar dan
Komponen, BPFE, Yogyakarta,1988
Kusrini, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data, Andi, Yogyakarta, 2007
Kusumawardani, Uly (2014), Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Hotel Graha
Prima Pacitan, Speed Journal – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 11 No 3
Tata Sutabri, S Kom, Sistem Informasi Manajemen, Andi, Yogyakarta, 2004
Tata Sutabri, S Kom, Analisis Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta, 2004
(file:///C:/Users/User/Downloads/63-125-1-SM.pdf/) Di akses oleh Anita Kurnia tanggal 12
Desember 2017.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Pacitan) Di akses oleh Anita Kurnia tanggal 12
Desember 2017.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Pacitan) Di akses oleh Anita Kurnia tanggal 12
Desember 2017.