Sistem pengendalian intern adalah struktur organisasi dan metode yang dikoordinasikan untuk menjaga aset perusahaan, mengecek akurasi data akuntansi, dan mendorong kepatuhan kebijakan manajemen. Tujuannya adalah menjaga aset, mengecek akurasi data, mendorong efisiensi, dan mendorong kepatuhan kebijakan. Unsur utamanya adalah struktur organisasi, sistem otorisasi, prosedur pencatatan, dan karyawan yang
2. DEFINISI & TUJUAN
Sistem Pengendalian Intern adalah struktur organisasi,
metode, dan ukuran- ukuran yang dikoordinasikan untuk
menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian, dan
keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
• Tujuan sistem pengendalian intern :
a. Menjaga kekayaan organisasi
b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
c. Mendorong efisiensi
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
3. UNSUR SISTEM
PENGENDALIAN INTERN
• Unsur pokok pengendalian intern :
A. Struktur yang organisasi yang memisahkan tanggung
jawab fungsional secara tegas.
Untuk menciptakan pengendalian intern dalam
perusahaan perlu dibentuk struktur organisasi yang
memisahkan tanggung jawab fungsional secara
tegas. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam
organisasi ini didasarkan dalam prinsip- prinsip
berikut :
1.Harus dipisahkan fungsi- fungsi operasi dan
penyimpanan dari fungsi akuntansi
2.Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab
untuk melaksanakan seluruh tahap suatu transaksi
4. B. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang
memberikan perlindungan yang cukup terhadap
kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya.
C. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan
fungsi setiap unit organisasi.
Cara – cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan
dalam menciptakan praktik secara sehat :
Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang
pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh
yang berwenang.
Pemeriksaan mendadak
Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal
sampai akhir oleh satu orang atau satu unit
organisasi
Perputaran jabatan.
5. Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang
berhak
Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan
dengan catatannya.
Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk
mengecek efektivitas unsur-unsur sistem
pengendalian intern yang lain.
D. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung
jawabnya
Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan
dapat dipercaya, cara yang ditempuh yaitu :
o Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan
yang dituntut oleh pekerjaannya.
o Pengembangan pendidikan karyawan selama
menjadi karyawan perusahaan.
6. Lingkungan Pengendalian
• Mencerminkan sikap dan tindakan para pemilik dan
manajer perusahaan mengenai pentingnya
pengendalian intern perusahaan.
• Lingkungan pengendalian mempunyai 4 unsur :
1. Filosofi dan gaya operasi
Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar yang
menjadi parameter bagi perusahaan dan
karyawannya. Gaya operasi mencerminkan ide
manajer tentang bagaimana operasi suatu kesatuan
usaha harus dilaksanakan.
2. Berfungsinya dewan komisaris dan komite
pemeriksaan
Dewan komisaris adalah wakil pemegang saham
dalam perusahaan berbadan hukum perseroan
7. Hal-hal yang harus dikomunikasikan kepada dewan
komisaris atau komite pemeriksaan :
1. Kebijakan akuntansi penting tertentu yang dipilih
oleh manajemen.
2. Proses yang digunakan oleh manajemen dalam
melakukan penaksiran akuntansi
3. Akibat adjusment yang diajukan oleh akuntan publik
4. Ketidakcocokan antara akuntansi publik dan
manajemen tentang penerapan prinsip akuntansi
5. Kesulitan yang ditemui oleh akuntan publik dalam
pelaksanaan pemeriksaan
2. Metode Pengendalian Manajemen
Merupakan metode perencanaan dan pengendalian
alokasi sumber daya perusahaan dalam mencapai
tujuan.
8. • Perencanaan dan pengendalian manajemen dilakukan
melalui 4 tahap :
Penyusunan program (rencana jangka panjang)
Penyusunan anggaran (rencana jangka pendek)
Pelaksanaan dan pengukuran
Pelaporan dan analisis
3. Kesadaran Pengendalian
Kesadaran pengendalian dapat tercermin dari reaksi
yang ditunjukkan oleh manajemen.
9. Pendekatan untuk Merancang
Pengendalian Intern Akuntansi
• Sistem Pengendalian Akuntansi
A. Menjaga kekayaan perusahaan
1. penggunaan kekayaan perusahaan hanya melelui
sistem otorisasi yg telah ditetapkan
pembatasan akses langsung thd kekayaan
pembatasan akses tidak langsung thd kekayaan
2. pertanggung-jawaban kekayaan perusahaan yg
dicatat dibandingkan dgn kekayaan yg
sesungguhnya ada
pembandingan secara periodik antara catatan
akuntansi dgn kekayaan yg sesungguhnya ada
rekonsiliasi antara catatan akuntansi yg
diselenggarakan
10. A. Mengecek ketelitian & keandalan data akuntansi
1. Pelaksanaan transaksi melalui sistem otorisasi yg
telah ditetapkan
pemberian otorisasi oleh pejabat yg berwenang
pelaksanaan transaksi sesuai dgn otorisasi yg
diberikan oleh pejabat yg berwenang
2. Pencatatan transaksi yg terjadi dalam catatan
akuntansi
pencatatan semua transaksi yg terjadi
transaksi yg dicatat adalah benar-benar terjadi
transaksi dicatat dalam jumlah yg benar
transaksi dicatat dalam periode akuntansi yg
seharusnya
transaksi dicatat dgn penggolongan yg
seharusnya
transaksi dicatat & diringkas dgn teliti
11. Pengendalian Intern Akuntansi dalam
Lingkungan Pengolahan Data Elektronik
Pengendalian Intern Akuntansi dalam Sistem
Manual
Pengendalian Intern Akuntansi dalam Sistem
Komputer
1. Pembagian tanggung jawab pelaksanaan
suatu transaksi ke tangan beberapa orang atau
departemen
Karena ketelitian dan kecepatan pengolahan
data dengan komputer, lebih sedikit diperlukan
cek silang dalam pengolahan data, terutama
yang menyangkut perhitungan dalam
pengolahan data akuntansi
2. Dilakukan pemeriksaan secara visual
terhadap transaksi penting dan dokumen yang
diproses melalui sistem
Komputer dapat melakukan berbagai
pemeriksaan yang semula dilakukan oleh
manusia melalui program komputer, sehingga
mengurangi pekerjaan editing dokumen secara
visual
3. Manual sistem menitikberatkan
pengendalian di tangan manusia, yang dicapai
dengan pembagian tanggung jawab pelaksanaan
transaksi ke beberapa orang atau bagian
Sistem komputer menitikberatkan pengendalian
melalui program komputer, sehingga pembagian
tanggung jawab fungsional dalam pelaksanaan
transaksi dapat dikurangi
12. 1. Organisasi
Struktur organisasi departemen pengolahan data
elektronik Manajer
Pengolahan Data
Manajer Sistem &
Program
Manajer Fasilitas
Pengolahan Data
Analisis Sistem
Pemrogram
Perpustakaan
Konversi Data
Operator Komputer
Grup Pengawas
Jasa Teknik
13. 1. Prosedur penelaahan & pengesahan sistem baru
2. Prosedur pengujian program
3. Prosedur pengubahan program
b. Pengendalian terhadap Sistem & Program
4. Dokumentasi
1. Operasi konversi data
2. Operasi komputer
3. Perpustakaan
c. Pengendalian terhadap Fasilitas Pengolahan Data
4. Fungsi pengendalian
14. • Tujuan :
1. menjamin bahwa semua transaksi yg telah
diotorisasi telah diproses sekali saja secara lengkap
2. menjamin bahwa data transaksi lengkap & teliti
3. menjamin bahwa pengolahan data transaksi benar &
sesuai dgn keadaan
4. menjamin bahwa hasil pengolahan data
dimanfaatkan untuk tujuan yg telah ditetapkan
5. menjamin bahwa aplikasi dapat terus-menerus
berfungsi
• Ada 2 macam pengendalian aplikasi :
1. Pengendalian Preventif
2. Pengendalian Detektif
15. 1. Pengendalian Preventif
Pengendalian preventif bertindak sebagai petunjuk untuk
membantu sesuatu terjadi seperti seharusnya terjadi.
• Unsur – unsur pengendalian preventif :
a. Otorisasi data sumber
b. Konversi data
c. Penyiapan data sumber
d. Turn around documents
e. Formulir bernomor urut tercetak
f. Validasi masukan
g. Pemutakhiran arsip dengan komputer
h. Pengendalian terhadap pengolahan data
2. Pengendalian Detektif
Pengendalian ini tidak akan mencegah terjadinya
masalah, namun akan memberi petunjuk dimana letak
terjadinya masalah.