SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
PEMERIKSAAN
TANDA-TANDA VITAL
(VITAL SIGNS)
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik  pemeriksaan tubuh pasien secara keseluruhan
atau hanya bagian tertentu yang dianggap perlu oleh tenaga
kesehatan (dokter, perawat, bidan, dll) yang bersangkutan.
Merupakan bagian dari pengkajian dalam proses keperawatan
Tujuan :
 menentukan status kesehatan klien
 identifikasi/ menegakkan diagnosa (masalah kesehatan)
 mengambil data dasar untuk menentukan rencana tindakan keperawatan
TANDA-TANDA VITAL (Vital Signs)
MENGAPA PERLU DILAKUKAN?
Pengukuran tanda-tanda fungsi
vital tubuh yang paling dasar.
Bertujuan untuk mendeteksi atau
pemantauan masalah medis, yang
berkaitan dengan masalah
kesehatan klien.
Tanda-Tanda Vital Utama Tubuh
Tekanan Darah (TD)
Denyut Nadi (N)
Respirasi (R)
Suhu (T)
ALAT-ALAT PEMERIKSAAN
TANDA-TANDA VITAL (VITAL SIGNS)
TEKANAN DARAH / TENSI
• Tekanan darah, adalah kekuatan yang mendorong darah terhadap dinding
arteri, Tekanan ditentukan oleh kekuatan dan jumlah darah yang dipompa,
dan ukuran serta fleksibilitas dari arteri, diukur dengan alat pengukur
tekanan darah dan stetoskop.
• Tekanan darah terus-menerus berubah tergantung pada aktivitas, suhu,
makanan, keadaan emosi, sikap, keadaan fisik, dan obat-obatan.
LANJUTAN….
Dua angka dicatat ketika mengukur tekanan darah.
1. Angka yang lebih tinggi, adalah tekanan sistolik, mengacu pada tekanan di
dalam arteri ketika jantung berkontraksi dan memompa darah ke seluruh
tubuh.
2. Angka yang lebih rendah, adalah tekanan diastolik, mengacu pada tekanan
di dalam arteri ketika jantung beristirahat dan pengisian darah.
Tekanan sistolik dan diastolik dicatat sebagai “mm Hg” (milimeter air raksa).
Rekaman ini merepresentasikan seberapa tinggi kolom air raksa diangkat oleh
tekanan darah.
Palpasi sistole sebelum menggunakan stetoskop untuk menghindari “auskultatory
gap”
Memasang manset cukup erat ± 2,5 cm di atas fossa cubiti
• Nilai normal sisitole : 95 – 140 MmHg
• Nilai normal diastole : 60 – 90 MmHg
LANJUTAN….
Perubahan posisi dari tidur ke posisi berdiri akan berdampak
pada penurunan sistole : 10 – 15 MmHg dan diastole : 5
MmHg
Map (mean arteri pressure)
Map = s + d : 2 untuk mengetahui kerusakan fungsi ginjal
MASALAH PADA TEKANAN DARAH
Hipertensi
Hipotensi
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
TAHAP KERJA
1. Menjaga privasi klien (memasang skeren)
2. Menanyakan keluhan utama saat ini
3. Mengatur posisi klien
4. Menyingsingkan lengan baju klien
5. Memasang manset sekitar lengan atas ± 2,5 cm diatas auto cubita (dewasa)
LANJUTAN…
6. Mengatur tensimeter agar siap dipakai (untuk tensimeter air raksa), yaitu
menghubungkan pipa tensimeter dengan pipa manset, menutup sekrup balon
manset, membuka kunci reservoir
7. Melakukan palpasi pada daerah arteri brachialis
8. Meletakkan diafragma stetoskop diatas denyut arteri brachialis
9. Menutup katup dari pompa spygnomanometer
10. Raba arteri radialis
LANJUTAN…
11. Memompa manset dari spygnomanometer sampai arteri radialis tidak teraba,
kemudian naikkan 20-30 mmhg
12. Mengendorkan pipa 2-3 mmhg per denyut
13. Mencatat bunyi korotkoff I dan V atau bunyi detak pertama (systole) dan terakhir
(diastole) pada manometer sebagai mana penurunan tekanan
14. Melonggarkan pompa segera sesudah bunyi terakhir hilang
15. Jika pengukuran perlu diulang, tunggu 30 detik dan lengan ditinggikan diatas
jantung untuk mengalirkan darah dari lengan
16. Melepas manset dari lengan klien
17. Mengembalikan posisi pasien senyaman mungkin.
PEMERIKSAAN NADI
Denyut nadi adalah jumlah denyut jantung, atau berapa kali jantung berdetak
per menit. Mengkaji denyut nadi tidak hanya mengukur frekuensi denyut jantung,
tetapi juga mengkaji :
1. irama jantung
2. kekuatan denyut jantung
Nadi normal untuk orang dewasa yang sehat berkisar 60-100 denyut per menit.
Denyut nadi dapat berfluktuasi dan meningkat pada saat berolahraga, menderita
suatu penyakit, cedera, dan emosi.
TEMPAT PEMERIKSAAN NADI
1. Temporalis  di atas tulang tengkorak, di atas dan lateral terhadap
mata
2. Karotis  di sepanjang tepi medial otot sternokleidomastoid di leher
3. Apikal  rongga interkosta ke empat sampai ke lima pada garis
midklavikula kiri
4. Brakialis  alur di antara otot bisep dan trisep pada fosa antekubiti
5. Radialis  pada pergelangan tangan
6. Femoralis  di bawah ligamen inguinal, di tengah antara simfisis fubis
dan spina iliaca anterior superior
7. Popliteal  dibelakang lutut
8. Dorsalis pedis  sepanjang bagian atas kaki,diantara tendon ekstensi
dari jari kaki pertama dan besar
POLA NADI
1. Bradikardia : frekuensi nadi lambat (kurang dari normal)  < 60 x/mnt
2. Takikardia : frekuensi nadi yg meningkat (lebih dari normal; tdk dlm
keadaan ketakutan, menangis, adanya aktivitas fisik, atau demam) 
adanya penyakit jantung  >100 -150 x/mnt
3. Sinus aritmia : frekuensi nadi meningkat pd saat inspirasi, menurun saat
ekspirasi (variasi normal pd anak, khususnya pd saat tidur).
Irama Nadi:
1. Reguler; pola dan jarak waktu denyutan pada tiap
denyutan teraba sama/teratur  normal
2. Irreguler (arrhythmia); pola dan jarak waktu
denyutan pada tiap denyutan teraba tidak sama/
tidak teratur
RENTANG NORMAL DENYUT NADI
Usia Rentang normal Rata-rata
BBL 120 – 160 140
1 – 12 bln 80 – 140 120
1 – 2 thn 80 – 130 110
3 – 6 thn 75 – 120 100
7 – 12 thn 75 – 110 95
Remaja 60 – 90 80
Dewasa 60 – 100 80
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI:
1. Usia; peningkatan usia, nadi berangsur-angsur menurun.
2. Jenis Kelamin; pria sedikit lebih rendah daripada wanita (wanita 7-8 x/mnt lebih cepat).
3. Bentuk tubuh; tinggi, langsing biasanya denyut jantung lebih pelan dan nadi lebih sedikit
dibandingkan orang gemuk.
4. Aktivitas; nadi akan meningkat dengan aktivitas dan menurun dengan istirahat.
5. Stress dan emosi; rangsangan syaraf simpatis dan emosi seperti cemas, takut, gembira
meningkatkan denyut jantung dan nadi.
6. Nyeri, adalah stressor yang dapat memacu nadi lebih cepat.
7. Suhu Tubuh; setiap peningkatan 1°C  nadi meningkat 15x/mnt. Sebaliknya bila terjadi
penurunan suhu tubuh maka nadi akan menurun.
8. Volume darah; kehilangan darah yang berlebihan akan menyebabkan peningkatan nadi.
9. Obat-obatan; beberapa obat dapat menurunkan atau meningkatkan kontraksi jantung
TINGKATAN DENYUT NADI
Tingkatan Definisi Deskripsi
0 Tidak ada nadi Tidak dapat teraba
+1 Nadi sangat lemah
(thready pulse)
Sulit teraba, lemah, halus dan mudah
hilang dengan tekanan
+2 Nadi lemah Sulit teraba, namun denyutan lebih kuat
dibanding thready
+3 Normal Dapat teraba dengan mudah dan tidak
mudah hilang dengan tekanan
+4 Kuat, berdenyut dan tidak hilang dengan
tekanan
PEMERIKSAAN DENYUT NADI
1. Mengatur posisi pasien yang nyaman dan rileks
2. Menekan kulit dekat dengan arteri radialis dengan tiga jari, dan meraba denyut nadi
3. Menekan arteri radialis dengan kuat dengan jari-jari selama kurang lebih 60 detik, jika
tidak teraba denyutan jari-jari digeser kekanan dan kekiri sampai ketemu
4. Denyutan pertama akan teraba kuat, menekan sampai denyutan hilang, melepas tekanan
sampai denyutan terasa kuat lagi
Suhu tubuh menunjukkan kehangatantubuh manusia
Suhu tubuh mencerminkan keseimbangan antara
produksi panas dan kehilangan panas
dan diukur dalam unit panas yang disebut derajat
SUHU TUBUH
Diproduksi : exercise dan
metabolisme makanan
Hilang : melalui kulit, paru dan produk
sisa melalui proses radiasi, konduksi,
konveksi dan evaporasi
MEKANISME KEHILANGAN PANAS
1. Radiasi  pemindahan panas dari permukaan objek tertentu ke
permukaan objek yang lain tanpa adanya kontak antara kedua objek, yang
paling sering adalah dengan sinar inframerah (atau penyebaran panas
dengan gelombang elektromagnetik).
2. Konduksi  perpindahan panas ke objek lain melalui kontak langsung.
3. Evaporasi (penguapan)  perubahan dari cairan menjadi uap, seperti
cairan tubuh dalam bentuk keringat menguap dari kulit.
4. Konveksi  penyebaran panas oleh karena pergerakan udara dengan
kepadatan yang tidak sama (mis: orang yang menggunakan kipas angin).
SUHU TUBUH
Umur Suhu (˚C)
3 bulan 37,5
1 tahun 37,7
3 tahun 37,2
5 tahun 37,0
≥ 18 tahun 37,0
≥ 65 tahun 36,0
SUHU TUBUH SESEORANG DAPAT DIAMBIL MELALUI :
A. ORAL
Suhu dapat diambil melalui mulut baik menggunakan termometer kaca klasik atau yang lebih
modern termometer digital yang menggunakan probe elektronik untuk mengukur suhu tubuh.
Kontraindikasi:
1. Bayi
2. Tidak sadar
3. Klien tidak kooperatif
4. Dalam keadaan menggigil
5. Orang yang biasa bernafas dengan mulut
6. Pembedahan pada mulut
7. Pasien tidak bisa menutup mulut
B.REKTAL
Suhu yang diambil melalui dubur (menggunakan termometer gelas atau
termometer digital) cenderung 0,5-0,7 derajat lebih tinggi daripada ketika
diambil oleh mulut.
Kontraindikasi:
 Diare
 Pembedahan rektal
 Hemorrhoids
LANJUTAN…
C.AKSILA
Temperatur dapat diambil di bawah lengan dengan menggunakan termometer
gelas atau termometer digital. Suhu yang diambil oleh rute ini cenderung 0,3-
0,4 derajat lebih rendah daripada suhu yang diambil oleh mulut.
Paling sering dilakukan  mudah, nyaman
Contraindication of axillary temperature
 Pasien kurus
 Inflamasi lokal daerah aksila
 Tidak sadar, shock
 Konstriksi pembuluh darah perifer
MASALAH PADA SUHU
Hipertermia Hipotermia
PEMERIKSAAN SUHU TUBUH
1. Menjaga privasi klien (memasang skeren)
2. Berikan penjelasan kepada klien
3. Atur posisi yang nyaman : duduk atau berbaring dengan posisi tangan rileks
4. Keringkan ujung thermometer. Kemudian turunkan air raksa sampai skala nol.
Sebelum meletakkan di aksila, bersihkan/keringkan aksila terlebih dahulu. Letakkan
thermometer diaksila 5-10 menit. Setelah 5-10 menit lepaskan thermometer dari
aksila dan baca kenaikan air raksa. Sembari mengukur suhu klien, lakukan
perhitungan denyut nadi dan pernafasan.
• RR  jumlah frekuensi pernafasan seseorang selama 1 menit.
• Pernapasan dikontrol oleh pusat pernapasan di medulla oblongata
• Frekuensi pernafasan dihitung setiap 1 gerakan inhalasi dan ekshalasi.
PEMERIKSAAN PERNAFASAN
THE RESPIRATORY RATE IS NORMALLY DESCRIBED IN BREATHS PER MINUTE.
Bradypnea  abnormally slow respirations.
Tachypnea  abnormally fast respirations.
Apnea  the absence of breathing.
Usia Frekuensi
• Bayi baru lahir 35-40
• Bayi (6 bln) 30-50
• Todler 25-32
• Anak-anak 30-20
• Remaja 16-19
• Dewasa 12-20
FREKUENSI NAFAS.
PEMERIKSAAN PERNAFASAN
1. Menjaga privasi klien (memasang skeren)
2. Menanyakan keluhan utama saat ini
3. Menjelaskan prosedur kepada klien
4. Membuka baju pasien bila perlu untuk mengobservasi kedalam dan kesimetrisan
gerakan
5. Menentukan irama pernafasan
6. Menentukan pernafasan selama 60 detik. Bila pernafasan teratur cukup 30 detik dan
dikalikan 2
7. Mendengarkan bunyi pernafasan, sambil mendengarkan apa ada bunyi pernapasan
abnormal abnormal (whising, ronkhi, vesikuler)
Kegagalan itu cara Allah mengatakan
“Bersabarlah” Aku Memiliki
sesuatu yang lebih baik untukmu

More Related Content

What's hot

Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisyudhasetya01
 
DISPROPORSI KEPALA PANGGUL
DISPROPORSI KEPALA PANGGULDISPROPORSI KEPALA PANGGUL
DISPROPORSI KEPALA PANGGULTha Niya
 
Penyuluhan Diare mencret pada ibu pkk
Penyuluhan Diare mencret pada ibu pkkPenyuluhan Diare mencret pada ibu pkk
Penyuluhan Diare mencret pada ibu pkkRobiokta Mona
 
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahirPemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahirChaicha Ceria
 
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOVeranica Widi
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisiklia natalia
 
Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengueDemam berdarah dengue
Demam berdarah dengueJoni Iswanto
 
Stroke Basic Knowledge Bhs Indonesia
Stroke Basic Knowledge Bhs IndonesiaStroke Basic Knowledge Bhs Indonesia
Stroke Basic Knowledge Bhs IndonesiaSholihul Muhibbi
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6tristyanto
 
Pedoman Nasiaonal Penyakit TB 2014
Pedoman Nasiaonal Penyakit TB 2014Pedoman Nasiaonal Penyakit TB 2014
Pedoman Nasiaonal Penyakit TB 2014Dokter Tekno
 
Airway, Breathing dan Circulation (ABC)
Airway, Breathing dan Circulation (ABC)Airway, Breathing dan Circulation (ABC)
Airway, Breathing dan Circulation (ABC)Arif WR
 
Vulvitis & servisitis
Vulvitis & servisitisVulvitis & servisitis
Vulvitis & servisitisPradasary
 

What's hot (20)

Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
 
DISPROPORSI KEPALA PANGGUL
DISPROPORSI KEPALA PANGGULDISPROPORSI KEPALA PANGGUL
DISPROPORSI KEPALA PANGGUL
 
Penyuluhan Diare mencret pada ibu pkk
Penyuluhan Diare mencret pada ibu pkkPenyuluhan Diare mencret pada ibu pkk
Penyuluhan Diare mencret pada ibu pkk
 
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahirPemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
 
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
 
Konsep tumbuh kembang,ppt
Konsep tumbuh kembang,pptKonsep tumbuh kembang,ppt
Konsep tumbuh kembang,ppt
 
PROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILANPROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILAN
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
 
Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengueDemam berdarah dengue
Demam berdarah dengue
 
Anatomi panggul
Anatomi panggulAnatomi panggul
Anatomi panggul
 
Ppt dm
Ppt dmPpt dm
Ppt dm
 
Persalinan Normal
Persalinan NormalPersalinan Normal
Persalinan Normal
 
Stroke Basic Knowledge Bhs Indonesia
Stroke Basic Knowledge Bhs IndonesiaStroke Basic Knowledge Bhs Indonesia
Stroke Basic Knowledge Bhs Indonesia
 
Demam tifoid
Demam tifoidDemam tifoid
Demam tifoid
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
 
Rupture uteri
Rupture uteriRupture uteri
Rupture uteri
 
Pedoman Nasiaonal Penyakit TB 2014
Pedoman Nasiaonal Penyakit TB 2014Pedoman Nasiaonal Penyakit TB 2014
Pedoman Nasiaonal Penyakit TB 2014
 
Airway, Breathing dan Circulation (ABC)
Airway, Breathing dan Circulation (ABC)Airway, Breathing dan Circulation (ABC)
Airway, Breathing dan Circulation (ABC)
 
Oral Trush
Oral TrushOral Trush
Oral Trush
 
Vulvitis & servisitis
Vulvitis & servisitisVulvitis & servisitis
Vulvitis & servisitis
 

Similar to VITAL

355015852-Tanda-Vital-Vital-Sign.ppt
355015852-Tanda-Vital-Vital-Sign.ppt355015852-Tanda-Vital-Vital-Sign.ppt
355015852-Tanda-Vital-Vital-Sign.pptnaqibsakila4286
 
342418563-TANDA-TANDA-VITAL-ppt.ppt
342418563-TANDA-TANDA-VITAL-ppt.ppt342418563-TANDA-TANDA-VITAL-ppt.ppt
342418563-TANDA-TANDA-VITAL-ppt.pptssuserf6ed34
 
00. PEMERIKSAAN TD, NADI, SUHU, RR.pptx
00. PEMERIKSAAN TD, NADI, SUHU, RR.pptx00. PEMERIKSAAN TD, NADI, SUHU, RR.pptx
00. PEMERIKSAAN TD, NADI, SUHU, RR.pptxNengAnnisFathia
 
Presentation ttv
Presentation ttvPresentation ttv
Presentation ttvfadzan
 
pemeriksaan tanda tanda vital manusia...
pemeriksaan tanda tanda vital manusia...pemeriksaan tanda tanda vital manusia...
pemeriksaan tanda tanda vital manusia...Dianafanti
 
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Nenell 'kovalen' Miraldy
 
pdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptx
pdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptxpdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptx
pdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptxnaqibsakila4286
 
MATERI SKIL LABoratorium Tanda Tanda Vital.ppt
MATERI SKIL LABoratorium Tanda Tanda Vital.pptMATERI SKIL LABoratorium Tanda Tanda Vital.ppt
MATERI SKIL LABoratorium Tanda Tanda Vital.pptHeriBahtiar2
 
Intruksi kerja
Intruksi kerja Intruksi kerja
Intruksi kerja SyifaARN
 
Makalah Tekanan Darah
Makalah Tekanan Darah Makalah Tekanan Darah
Makalah Tekanan Darah Raditya Karina
 
TANDA-TANDA VITAL (TTV).pptx
TANDA-TANDA VITAL (TTV).pptxTANDA-TANDA VITAL (TTV).pptx
TANDA-TANDA VITAL (TTV).pptxNurulWijayanti15
 
M6 kb2 ttv dan nyeri
M6 kb2   ttv dan nyeriM6 kb2   ttv dan nyeri
M6 kb2 ttv dan nyerippghybrid4
 
Tekanan_Darah_pptx.pptx
Tekanan_Darah_pptx.pptxTekanan_Darah_pptx.pptx
Tekanan_Darah_pptx.pptxrose125620
 
Intruksi kerja 2 (pertemuan pertama)
Intruksi kerja 2 (pertemuan pertama)Intruksi kerja 2 (pertemuan pertama)
Intruksi kerja 2 (pertemuan pertama)SyifaARN
 

Similar to VITAL (20)

Cara mengukur tensi
Cara mengukur tensiCara mengukur tensi
Cara mengukur tensi
 
TANDA TANDA VITAL
TANDA TANDA VITALTANDA TANDA VITAL
TANDA TANDA VITAL
 
Devi23
Devi23Devi23
Devi23
 
355015852-Tanda-Vital-Vital-Sign.ppt
355015852-Tanda-Vital-Vital-Sign.ppt355015852-Tanda-Vital-Vital-Sign.ppt
355015852-Tanda-Vital-Vital-Sign.ppt
 
TANDA TANDA VITAL
TANDA TANDA VITALTANDA TANDA VITAL
TANDA TANDA VITAL
 
342418563-TANDA-TANDA-VITAL-ppt.ppt
342418563-TANDA-TANDA-VITAL-ppt.ppt342418563-TANDA-TANDA-VITAL-ppt.ppt
342418563-TANDA-TANDA-VITAL-ppt.ppt
 
00. PEMERIKSAAN TD, NADI, SUHU, RR.pptx
00. PEMERIKSAAN TD, NADI, SUHU, RR.pptx00. PEMERIKSAAN TD, NADI, SUHU, RR.pptx
00. PEMERIKSAAN TD, NADI, SUHU, RR.pptx
 
3 Pemeriksaan TTV
3 Pemeriksaan TTV3 Pemeriksaan TTV
3 Pemeriksaan TTV
 
Tekanan darah
Tekanan darahTekanan darah
Tekanan darah
 
Presentation ttv
Presentation ttvPresentation ttv
Presentation ttv
 
pemeriksaan tanda tanda vital manusia...
pemeriksaan tanda tanda vital manusia...pemeriksaan tanda tanda vital manusia...
pemeriksaan tanda tanda vital manusia...
 
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
 
pdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptx
pdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptxpdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptx
pdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptx
 
MATERI SKIL LABoratorium Tanda Tanda Vital.ppt
MATERI SKIL LABoratorium Tanda Tanda Vital.pptMATERI SKIL LABoratorium Tanda Tanda Vital.ppt
MATERI SKIL LABoratorium Tanda Tanda Vital.ppt
 
Intruksi kerja
Intruksi kerja Intruksi kerja
Intruksi kerja
 
Makalah Tekanan Darah
Makalah Tekanan Darah Makalah Tekanan Darah
Makalah Tekanan Darah
 
TANDA-TANDA VITAL (TTV).pptx
TANDA-TANDA VITAL (TTV).pptxTANDA-TANDA VITAL (TTV).pptx
TANDA-TANDA VITAL (TTV).pptx
 
M6 kb2 ttv dan nyeri
M6 kb2   ttv dan nyeriM6 kb2   ttv dan nyeri
M6 kb2 ttv dan nyeri
 
Tekanan_Darah_pptx.pptx
Tekanan_Darah_pptx.pptxTekanan_Darah_pptx.pptx
Tekanan_Darah_pptx.pptx
 
Intruksi kerja 2 (pertemuan pertama)
Intruksi kerja 2 (pertemuan pertama)Intruksi kerja 2 (pertemuan pertama)
Intruksi kerja 2 (pertemuan pertama)
 

Recently uploaded

MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxSagitaDarmasari1
 
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhPPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhuntung untung edi purwanto
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxputripermatasarilubi
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 

Recently uploaded (14)

MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
 
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhPPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 

VITAL

  • 2. PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan fisik  pemeriksaan tubuh pasien secara keseluruhan atau hanya bagian tertentu yang dianggap perlu oleh tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan, dll) yang bersangkutan. Merupakan bagian dari pengkajian dalam proses keperawatan Tujuan :  menentukan status kesehatan klien  identifikasi/ menegakkan diagnosa (masalah kesehatan)  mengambil data dasar untuk menentukan rencana tindakan keperawatan
  • 3. TANDA-TANDA VITAL (Vital Signs) MENGAPA PERLU DILAKUKAN? Pengukuran tanda-tanda fungsi vital tubuh yang paling dasar. Bertujuan untuk mendeteksi atau pemantauan masalah medis, yang berkaitan dengan masalah kesehatan klien.
  • 4. Tanda-Tanda Vital Utama Tubuh Tekanan Darah (TD) Denyut Nadi (N) Respirasi (R) Suhu (T)
  • 6. TEKANAN DARAH / TENSI • Tekanan darah, adalah kekuatan yang mendorong darah terhadap dinding arteri, Tekanan ditentukan oleh kekuatan dan jumlah darah yang dipompa, dan ukuran serta fleksibilitas dari arteri, diukur dengan alat pengukur tekanan darah dan stetoskop. • Tekanan darah terus-menerus berubah tergantung pada aktivitas, suhu, makanan, keadaan emosi, sikap, keadaan fisik, dan obat-obatan.
  • 7. LANJUTAN…. Dua angka dicatat ketika mengukur tekanan darah. 1. Angka yang lebih tinggi, adalah tekanan sistolik, mengacu pada tekanan di dalam arteri ketika jantung berkontraksi dan memompa darah ke seluruh tubuh. 2. Angka yang lebih rendah, adalah tekanan diastolik, mengacu pada tekanan di dalam arteri ketika jantung beristirahat dan pengisian darah.
  • 8. Tekanan sistolik dan diastolik dicatat sebagai “mm Hg” (milimeter air raksa). Rekaman ini merepresentasikan seberapa tinggi kolom air raksa diangkat oleh tekanan darah. Palpasi sistole sebelum menggunakan stetoskop untuk menghindari “auskultatory gap” Memasang manset cukup erat ± 2,5 cm di atas fossa cubiti • Nilai normal sisitole : 95 – 140 MmHg • Nilai normal diastole : 60 – 90 MmHg
  • 9. LANJUTAN…. Perubahan posisi dari tidur ke posisi berdiri akan berdampak pada penurunan sistole : 10 – 15 MmHg dan diastole : 5 MmHg Map (mean arteri pressure) Map = s + d : 2 untuk mengetahui kerusakan fungsi ginjal
  • 10. MASALAH PADA TEKANAN DARAH Hipertensi Hipotensi
  • 11. PELAKSANAAN PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH TAHAP KERJA 1. Menjaga privasi klien (memasang skeren) 2. Menanyakan keluhan utama saat ini 3. Mengatur posisi klien 4. Menyingsingkan lengan baju klien 5. Memasang manset sekitar lengan atas ± 2,5 cm diatas auto cubita (dewasa)
  • 12. LANJUTAN… 6. Mengatur tensimeter agar siap dipakai (untuk tensimeter air raksa), yaitu menghubungkan pipa tensimeter dengan pipa manset, menutup sekrup balon manset, membuka kunci reservoir 7. Melakukan palpasi pada daerah arteri brachialis 8. Meletakkan diafragma stetoskop diatas denyut arteri brachialis 9. Menutup katup dari pompa spygnomanometer 10. Raba arteri radialis
  • 13. LANJUTAN… 11. Memompa manset dari spygnomanometer sampai arteri radialis tidak teraba, kemudian naikkan 20-30 mmhg 12. Mengendorkan pipa 2-3 mmhg per denyut 13. Mencatat bunyi korotkoff I dan V atau bunyi detak pertama (systole) dan terakhir (diastole) pada manometer sebagai mana penurunan tekanan 14. Melonggarkan pompa segera sesudah bunyi terakhir hilang 15. Jika pengukuran perlu diulang, tunggu 30 detik dan lengan ditinggikan diatas jantung untuk mengalirkan darah dari lengan 16. Melepas manset dari lengan klien 17. Mengembalikan posisi pasien senyaman mungkin.
  • 14. PEMERIKSAAN NADI Denyut nadi adalah jumlah denyut jantung, atau berapa kali jantung berdetak per menit. Mengkaji denyut nadi tidak hanya mengukur frekuensi denyut jantung, tetapi juga mengkaji : 1. irama jantung 2. kekuatan denyut jantung Nadi normal untuk orang dewasa yang sehat berkisar 60-100 denyut per menit. Denyut nadi dapat berfluktuasi dan meningkat pada saat berolahraga, menderita suatu penyakit, cedera, dan emosi.
  • 15. TEMPAT PEMERIKSAAN NADI 1. Temporalis  di atas tulang tengkorak, di atas dan lateral terhadap mata 2. Karotis  di sepanjang tepi medial otot sternokleidomastoid di leher 3. Apikal  rongga interkosta ke empat sampai ke lima pada garis midklavikula kiri 4. Brakialis  alur di antara otot bisep dan trisep pada fosa antekubiti 5. Radialis  pada pergelangan tangan 6. Femoralis  di bawah ligamen inguinal, di tengah antara simfisis fubis dan spina iliaca anterior superior 7. Popliteal  dibelakang lutut 8. Dorsalis pedis  sepanjang bagian atas kaki,diantara tendon ekstensi dari jari kaki pertama dan besar
  • 16. POLA NADI 1. Bradikardia : frekuensi nadi lambat (kurang dari normal)  < 60 x/mnt 2. Takikardia : frekuensi nadi yg meningkat (lebih dari normal; tdk dlm keadaan ketakutan, menangis, adanya aktivitas fisik, atau demam)  adanya penyakit jantung  >100 -150 x/mnt 3. Sinus aritmia : frekuensi nadi meningkat pd saat inspirasi, menurun saat ekspirasi (variasi normal pd anak, khususnya pd saat tidur). Irama Nadi: 1. Reguler; pola dan jarak waktu denyutan pada tiap denyutan teraba sama/teratur  normal 2. Irreguler (arrhythmia); pola dan jarak waktu denyutan pada tiap denyutan teraba tidak sama/ tidak teratur
  • 17. RENTANG NORMAL DENYUT NADI Usia Rentang normal Rata-rata BBL 120 – 160 140 1 – 12 bln 80 – 140 120 1 – 2 thn 80 – 130 110 3 – 6 thn 75 – 120 100 7 – 12 thn 75 – 110 95 Remaja 60 – 90 80 Dewasa 60 – 100 80
  • 18. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI: 1. Usia; peningkatan usia, nadi berangsur-angsur menurun. 2. Jenis Kelamin; pria sedikit lebih rendah daripada wanita (wanita 7-8 x/mnt lebih cepat). 3. Bentuk tubuh; tinggi, langsing biasanya denyut jantung lebih pelan dan nadi lebih sedikit dibandingkan orang gemuk. 4. Aktivitas; nadi akan meningkat dengan aktivitas dan menurun dengan istirahat. 5. Stress dan emosi; rangsangan syaraf simpatis dan emosi seperti cemas, takut, gembira meningkatkan denyut jantung dan nadi. 6. Nyeri, adalah stressor yang dapat memacu nadi lebih cepat. 7. Suhu Tubuh; setiap peningkatan 1°C  nadi meningkat 15x/mnt. Sebaliknya bila terjadi penurunan suhu tubuh maka nadi akan menurun. 8. Volume darah; kehilangan darah yang berlebihan akan menyebabkan peningkatan nadi. 9. Obat-obatan; beberapa obat dapat menurunkan atau meningkatkan kontraksi jantung
  • 19. TINGKATAN DENYUT NADI Tingkatan Definisi Deskripsi 0 Tidak ada nadi Tidak dapat teraba +1 Nadi sangat lemah (thready pulse) Sulit teraba, lemah, halus dan mudah hilang dengan tekanan +2 Nadi lemah Sulit teraba, namun denyutan lebih kuat dibanding thready +3 Normal Dapat teraba dengan mudah dan tidak mudah hilang dengan tekanan +4 Kuat, berdenyut dan tidak hilang dengan tekanan
  • 20. PEMERIKSAAN DENYUT NADI 1. Mengatur posisi pasien yang nyaman dan rileks 2. Menekan kulit dekat dengan arteri radialis dengan tiga jari, dan meraba denyut nadi 3. Menekan arteri radialis dengan kuat dengan jari-jari selama kurang lebih 60 detik, jika tidak teraba denyutan jari-jari digeser kekanan dan kekiri sampai ketemu 4. Denyutan pertama akan teraba kuat, menekan sampai denyutan hilang, melepas tekanan sampai denyutan terasa kuat lagi
  • 21. Suhu tubuh menunjukkan kehangatantubuh manusia Suhu tubuh mencerminkan keseimbangan antara produksi panas dan kehilangan panas dan diukur dalam unit panas yang disebut derajat SUHU TUBUH Diproduksi : exercise dan metabolisme makanan Hilang : melalui kulit, paru dan produk sisa melalui proses radiasi, konduksi, konveksi dan evaporasi
  • 22. MEKANISME KEHILANGAN PANAS 1. Radiasi  pemindahan panas dari permukaan objek tertentu ke permukaan objek yang lain tanpa adanya kontak antara kedua objek, yang paling sering adalah dengan sinar inframerah (atau penyebaran panas dengan gelombang elektromagnetik). 2. Konduksi  perpindahan panas ke objek lain melalui kontak langsung. 3. Evaporasi (penguapan)  perubahan dari cairan menjadi uap, seperti cairan tubuh dalam bentuk keringat menguap dari kulit. 4. Konveksi  penyebaran panas oleh karena pergerakan udara dengan kepadatan yang tidak sama (mis: orang yang menggunakan kipas angin).
  • 23.
  • 24. SUHU TUBUH Umur Suhu (˚C) 3 bulan 37,5 1 tahun 37,7 3 tahun 37,2 5 tahun 37,0 ≥ 18 tahun 37,0 ≥ 65 tahun 36,0
  • 25. SUHU TUBUH SESEORANG DAPAT DIAMBIL MELALUI : A. ORAL Suhu dapat diambil melalui mulut baik menggunakan termometer kaca klasik atau yang lebih modern termometer digital yang menggunakan probe elektronik untuk mengukur suhu tubuh. Kontraindikasi: 1. Bayi 2. Tidak sadar 3. Klien tidak kooperatif 4. Dalam keadaan menggigil 5. Orang yang biasa bernafas dengan mulut 6. Pembedahan pada mulut 7. Pasien tidak bisa menutup mulut
  • 26. B.REKTAL Suhu yang diambil melalui dubur (menggunakan termometer gelas atau termometer digital) cenderung 0,5-0,7 derajat lebih tinggi daripada ketika diambil oleh mulut. Kontraindikasi:  Diare  Pembedahan rektal  Hemorrhoids
  • 27. LANJUTAN… C.AKSILA Temperatur dapat diambil di bawah lengan dengan menggunakan termometer gelas atau termometer digital. Suhu yang diambil oleh rute ini cenderung 0,3- 0,4 derajat lebih rendah daripada suhu yang diambil oleh mulut. Paling sering dilakukan  mudah, nyaman Contraindication of axillary temperature  Pasien kurus  Inflamasi lokal daerah aksila  Tidak sadar, shock  Konstriksi pembuluh darah perifer
  • 29. PEMERIKSAAN SUHU TUBUH 1. Menjaga privasi klien (memasang skeren) 2. Berikan penjelasan kepada klien 3. Atur posisi yang nyaman : duduk atau berbaring dengan posisi tangan rileks 4. Keringkan ujung thermometer. Kemudian turunkan air raksa sampai skala nol. Sebelum meletakkan di aksila, bersihkan/keringkan aksila terlebih dahulu. Letakkan thermometer diaksila 5-10 menit. Setelah 5-10 menit lepaskan thermometer dari aksila dan baca kenaikan air raksa. Sembari mengukur suhu klien, lakukan perhitungan denyut nadi dan pernafasan.
  • 30. • RR  jumlah frekuensi pernafasan seseorang selama 1 menit. • Pernapasan dikontrol oleh pusat pernapasan di medulla oblongata • Frekuensi pernafasan dihitung setiap 1 gerakan inhalasi dan ekshalasi. PEMERIKSAAN PERNAFASAN
  • 31. THE RESPIRATORY RATE IS NORMALLY DESCRIBED IN BREATHS PER MINUTE. Bradypnea  abnormally slow respirations. Tachypnea  abnormally fast respirations. Apnea  the absence of breathing. Usia Frekuensi • Bayi baru lahir 35-40 • Bayi (6 bln) 30-50 • Todler 25-32 • Anak-anak 30-20 • Remaja 16-19 • Dewasa 12-20 FREKUENSI NAFAS.
  • 32. PEMERIKSAAN PERNAFASAN 1. Menjaga privasi klien (memasang skeren) 2. Menanyakan keluhan utama saat ini 3. Menjelaskan prosedur kepada klien 4. Membuka baju pasien bila perlu untuk mengobservasi kedalam dan kesimetrisan gerakan 5. Menentukan irama pernafasan 6. Menentukan pernafasan selama 60 detik. Bila pernafasan teratur cukup 30 detik dan dikalikan 2 7. Mendengarkan bunyi pernafasan, sambil mendengarkan apa ada bunyi pernapasan abnormal abnormal (whising, ronkhi, vesikuler)
  • 33.
  • 34. Kegagalan itu cara Allah mengatakan “Bersabarlah” Aku Memiliki sesuatu yang lebih baik untukmu