2. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik pemeriksaan tubuh pasien secara keseluruhan
atau hanya bagian tertentu yang dianggap perlu oleh tenaga
kesehatan (dokter, perawat, bidan, dll) yang bersangkutan.
Merupakan bagian dari pengkajian dalam proses keperawatan
Tujuan :
menentukan status kesehatan klien
identifikasi/ menegakkan diagnosa (masalah kesehatan)
mengambil data dasar untuk menentukan rencana tindakan keperawatan
3. TANDA-TANDA VITAL (Vital Signs)
MENGAPA PERLU DILAKUKAN?
Pengukuran tanda-tanda fungsi
vital tubuh yang paling dasar.
Bertujuan untuk mendeteksi atau
pemantauan masalah medis, yang
berkaitan dengan masalah
kesehatan klien.
6. TEKANAN DARAH / TENSI
• Tekanan darah, adalah kekuatan yang mendorong darah terhadap dinding
arteri, Tekanan ditentukan oleh kekuatan dan jumlah darah yang dipompa,
dan ukuran serta fleksibilitas dari arteri, diukur dengan alat pengukur
tekanan darah dan stetoskop.
• Tekanan darah terus-menerus berubah tergantung pada aktivitas, suhu,
makanan, keadaan emosi, sikap, keadaan fisik, dan obat-obatan.
7. LANJUTAN….
Dua angka dicatat ketika mengukur tekanan darah.
1. Angka yang lebih tinggi, adalah tekanan sistolik, mengacu pada tekanan di
dalam arteri ketika jantung berkontraksi dan memompa darah ke seluruh
tubuh.
2. Angka yang lebih rendah, adalah tekanan diastolik, mengacu pada tekanan
di dalam arteri ketika jantung beristirahat dan pengisian darah.
8. Tekanan sistolik dan diastolik dicatat sebagai “mm Hg” (milimeter air raksa).
Rekaman ini merepresentasikan seberapa tinggi kolom air raksa diangkat oleh
tekanan darah.
Palpasi sistole sebelum menggunakan stetoskop untuk menghindari “auskultatory
gap”
Memasang manset cukup erat ± 2,5 cm di atas fossa cubiti
• Nilai normal sisitole : 95 – 140 MmHg
• Nilai normal diastole : 60 – 90 MmHg
9. LANJUTAN….
Perubahan posisi dari tidur ke posisi berdiri akan berdampak
pada penurunan sistole : 10 – 15 MmHg dan diastole : 5
MmHg
Map (mean arteri pressure)
Map = s + d : 2 untuk mengetahui kerusakan fungsi ginjal
11. PELAKSANAAN PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
TAHAP KERJA
1. Menjaga privasi klien (memasang skeren)
2. Menanyakan keluhan utama saat ini
3. Mengatur posisi klien
4. Menyingsingkan lengan baju klien
5. Memasang manset sekitar lengan atas ± 2,5 cm diatas auto cubita (dewasa)
12. LANJUTAN…
6. Mengatur tensimeter agar siap dipakai (untuk tensimeter air raksa), yaitu
menghubungkan pipa tensimeter dengan pipa manset, menutup sekrup balon
manset, membuka kunci reservoir
7. Melakukan palpasi pada daerah arteri brachialis
8. Meletakkan diafragma stetoskop diatas denyut arteri brachialis
9. Menutup katup dari pompa spygnomanometer
10. Raba arteri radialis
13. LANJUTAN…
11. Memompa manset dari spygnomanometer sampai arteri radialis tidak teraba,
kemudian naikkan 20-30 mmhg
12. Mengendorkan pipa 2-3 mmhg per denyut
13. Mencatat bunyi korotkoff I dan V atau bunyi detak pertama (systole) dan terakhir
(diastole) pada manometer sebagai mana penurunan tekanan
14. Melonggarkan pompa segera sesudah bunyi terakhir hilang
15. Jika pengukuran perlu diulang, tunggu 30 detik dan lengan ditinggikan diatas
jantung untuk mengalirkan darah dari lengan
16. Melepas manset dari lengan klien
17. Mengembalikan posisi pasien senyaman mungkin.
14. PEMERIKSAAN NADI
Denyut nadi adalah jumlah denyut jantung, atau berapa kali jantung berdetak
per menit. Mengkaji denyut nadi tidak hanya mengukur frekuensi denyut jantung,
tetapi juga mengkaji :
1. irama jantung
2. kekuatan denyut jantung
Nadi normal untuk orang dewasa yang sehat berkisar 60-100 denyut per menit.
Denyut nadi dapat berfluktuasi dan meningkat pada saat berolahraga, menderita
suatu penyakit, cedera, dan emosi.
15. TEMPAT PEMERIKSAAN NADI
1. Temporalis di atas tulang tengkorak, di atas dan lateral terhadap
mata
2. Karotis di sepanjang tepi medial otot sternokleidomastoid di leher
3. Apikal rongga interkosta ke empat sampai ke lima pada garis
midklavikula kiri
4. Brakialis alur di antara otot bisep dan trisep pada fosa antekubiti
5. Radialis pada pergelangan tangan
6. Femoralis di bawah ligamen inguinal, di tengah antara simfisis fubis
dan spina iliaca anterior superior
7. Popliteal dibelakang lutut
8. Dorsalis pedis sepanjang bagian atas kaki,diantara tendon ekstensi
dari jari kaki pertama dan besar
16. POLA NADI
1. Bradikardia : frekuensi nadi lambat (kurang dari normal) < 60 x/mnt
2. Takikardia : frekuensi nadi yg meningkat (lebih dari normal; tdk dlm
keadaan ketakutan, menangis, adanya aktivitas fisik, atau demam)
adanya penyakit jantung >100 -150 x/mnt
3. Sinus aritmia : frekuensi nadi meningkat pd saat inspirasi, menurun saat
ekspirasi (variasi normal pd anak, khususnya pd saat tidur).
Irama Nadi:
1. Reguler; pola dan jarak waktu denyutan pada tiap
denyutan teraba sama/teratur normal
2. Irreguler (arrhythmia); pola dan jarak waktu
denyutan pada tiap denyutan teraba tidak sama/
tidak teratur
18. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI:
1. Usia; peningkatan usia, nadi berangsur-angsur menurun.
2. Jenis Kelamin; pria sedikit lebih rendah daripada wanita (wanita 7-8 x/mnt lebih cepat).
3. Bentuk tubuh; tinggi, langsing biasanya denyut jantung lebih pelan dan nadi lebih sedikit
dibandingkan orang gemuk.
4. Aktivitas; nadi akan meningkat dengan aktivitas dan menurun dengan istirahat.
5. Stress dan emosi; rangsangan syaraf simpatis dan emosi seperti cemas, takut, gembira
meningkatkan denyut jantung dan nadi.
6. Nyeri, adalah stressor yang dapat memacu nadi lebih cepat.
7. Suhu Tubuh; setiap peningkatan 1°C nadi meningkat 15x/mnt. Sebaliknya bila terjadi
penurunan suhu tubuh maka nadi akan menurun.
8. Volume darah; kehilangan darah yang berlebihan akan menyebabkan peningkatan nadi.
9. Obat-obatan; beberapa obat dapat menurunkan atau meningkatkan kontraksi jantung
19. TINGKATAN DENYUT NADI
Tingkatan Definisi Deskripsi
0 Tidak ada nadi Tidak dapat teraba
+1 Nadi sangat lemah
(thready pulse)
Sulit teraba, lemah, halus dan mudah
hilang dengan tekanan
+2 Nadi lemah Sulit teraba, namun denyutan lebih kuat
dibanding thready
+3 Normal Dapat teraba dengan mudah dan tidak
mudah hilang dengan tekanan
+4 Kuat, berdenyut dan tidak hilang dengan
tekanan
20. PEMERIKSAAN DENYUT NADI
1. Mengatur posisi pasien yang nyaman dan rileks
2. Menekan kulit dekat dengan arteri radialis dengan tiga jari, dan meraba denyut nadi
3. Menekan arteri radialis dengan kuat dengan jari-jari selama kurang lebih 60 detik, jika
tidak teraba denyutan jari-jari digeser kekanan dan kekiri sampai ketemu
4. Denyutan pertama akan teraba kuat, menekan sampai denyutan hilang, melepas tekanan
sampai denyutan terasa kuat lagi
21. Suhu tubuh menunjukkan kehangatantubuh manusia
Suhu tubuh mencerminkan keseimbangan antara
produksi panas dan kehilangan panas
dan diukur dalam unit panas yang disebut derajat
SUHU TUBUH
Diproduksi : exercise dan
metabolisme makanan
Hilang : melalui kulit, paru dan produk
sisa melalui proses radiasi, konduksi,
konveksi dan evaporasi
22. MEKANISME KEHILANGAN PANAS
1. Radiasi pemindahan panas dari permukaan objek tertentu ke
permukaan objek yang lain tanpa adanya kontak antara kedua objek, yang
paling sering adalah dengan sinar inframerah (atau penyebaran panas
dengan gelombang elektromagnetik).
2. Konduksi perpindahan panas ke objek lain melalui kontak langsung.
3. Evaporasi (penguapan) perubahan dari cairan menjadi uap, seperti
cairan tubuh dalam bentuk keringat menguap dari kulit.
4. Konveksi penyebaran panas oleh karena pergerakan udara dengan
kepadatan yang tidak sama (mis: orang yang menggunakan kipas angin).
23.
24. SUHU TUBUH
Umur Suhu (˚C)
3 bulan 37,5
1 tahun 37,7
3 tahun 37,2
5 tahun 37,0
≥ 18 tahun 37,0
≥ 65 tahun 36,0
25. SUHU TUBUH SESEORANG DAPAT DIAMBIL MELALUI :
A. ORAL
Suhu dapat diambil melalui mulut baik menggunakan termometer kaca klasik atau yang lebih
modern termometer digital yang menggunakan probe elektronik untuk mengukur suhu tubuh.
Kontraindikasi:
1. Bayi
2. Tidak sadar
3. Klien tidak kooperatif
4. Dalam keadaan menggigil
5. Orang yang biasa bernafas dengan mulut
6. Pembedahan pada mulut
7. Pasien tidak bisa menutup mulut
26. B.REKTAL
Suhu yang diambil melalui dubur (menggunakan termometer gelas atau
termometer digital) cenderung 0,5-0,7 derajat lebih tinggi daripada ketika
diambil oleh mulut.
Kontraindikasi:
Diare
Pembedahan rektal
Hemorrhoids
27. LANJUTAN…
C.AKSILA
Temperatur dapat diambil di bawah lengan dengan menggunakan termometer
gelas atau termometer digital. Suhu yang diambil oleh rute ini cenderung 0,3-
0,4 derajat lebih rendah daripada suhu yang diambil oleh mulut.
Paling sering dilakukan mudah, nyaman
Contraindication of axillary temperature
Pasien kurus
Inflamasi lokal daerah aksila
Tidak sadar, shock
Konstriksi pembuluh darah perifer
29. PEMERIKSAAN SUHU TUBUH
1. Menjaga privasi klien (memasang skeren)
2. Berikan penjelasan kepada klien
3. Atur posisi yang nyaman : duduk atau berbaring dengan posisi tangan rileks
4. Keringkan ujung thermometer. Kemudian turunkan air raksa sampai skala nol.
Sebelum meletakkan di aksila, bersihkan/keringkan aksila terlebih dahulu. Letakkan
thermometer diaksila 5-10 menit. Setelah 5-10 menit lepaskan thermometer dari
aksila dan baca kenaikan air raksa. Sembari mengukur suhu klien, lakukan
perhitungan denyut nadi dan pernafasan.
30. • RR jumlah frekuensi pernafasan seseorang selama 1 menit.
• Pernapasan dikontrol oleh pusat pernapasan di medulla oblongata
• Frekuensi pernafasan dihitung setiap 1 gerakan inhalasi dan ekshalasi.
PEMERIKSAAN PERNAFASAN
31. THE RESPIRATORY RATE IS NORMALLY DESCRIBED IN BREATHS PER MINUTE.
Bradypnea abnormally slow respirations.
Tachypnea abnormally fast respirations.
Apnea the absence of breathing.
Usia Frekuensi
• Bayi baru lahir 35-40
• Bayi (6 bln) 30-50
• Todler 25-32
• Anak-anak 30-20
• Remaja 16-19
• Dewasa 12-20
FREKUENSI NAFAS.
32. PEMERIKSAAN PERNAFASAN
1. Menjaga privasi klien (memasang skeren)
2. Menanyakan keluhan utama saat ini
3. Menjelaskan prosedur kepada klien
4. Membuka baju pasien bila perlu untuk mengobservasi kedalam dan kesimetrisan
gerakan
5. Menentukan irama pernafasan
6. Menentukan pernafasan selama 60 detik. Bila pernafasan teratur cukup 30 detik dan
dikalikan 2
7. Mendengarkan bunyi pernafasan, sambil mendengarkan apa ada bunyi pernapasan
abnormal abnormal (whising, ronkhi, vesikuler)
33.
34. Kegagalan itu cara Allah mengatakan
“Bersabarlah” Aku Memiliki
sesuatu yang lebih baik untukmu