SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
TANDA-TANDA VITAL
(Vital Signs)
 TANDA-TANDA VITAL (Vital Signs)
Yaitu : pengukuran tanda-tanda fungsi vital
tubuh yang paling dasar.
 Tanda-tanda vital berguna dalam mendeteksi
atau pemantauan masalah medis, yang
berkaitan dengan masalah kesehatan klien.
Empat tanda-tanda vital utama tubuh
1. Tekanan Darah / tensi
2. Denyut Nadi
3. Respirasi (Pernafasan)
4. Suhu Tubuh
Peralatan yang diperlukan untuk
menilai tanda-tanda vital
(vital signs)
 Thermometer untuk mengetahui temperature
 Sfigmomanometer untuk mengetahui tekanan
darah
 Jam dengan jarum penunjuk detik atau jam
digital untuk menghitung kecepatan detak
jantung (nadi) dan pernafasan.
 Skala untuk mengukur berat badan
Alat-alat Pemeriksaan
Tanda-Tanda Vital (Vital Signs)
Tekanan Darah / Tensi
 Tekanan darah, adalah kekuatan yang
mendorong darah terhadap dinding
arteri, Tekanan ditentukan oleh kekuatan dan
jumlah darah yang dipompa, dan ukuran serta
fleksibilitas dari arteri, diukur dengan alat
pengukur tekanan darah dan stetoskop.
Tekanan darah terus-menerus berubah
tergantung pada aktivitas, suhu, makanan,
keadaan emosi, sikap, keadaan fisik, dan obat-
obatan.
Lanjutan….
 Dua angka dicatat ketika mengukur tekanan
darah.
 Angka yang lebih tinggi, adalah tekanan
sistolik, mengacu pada tekanan di dalam arteri
ketika jantung berkontraksi dan memompa
darah ke seluruh tubuh.
 Angka yang lebih rendah, adalah tekanan
diastolik, mengacu pada tekanan di dalam arteri
ketika jantung beristirahat dan pengisian darah.
Lanjutan…
 Tekanan sistolik dan diastolik dicatat sebagai
“mm Hg” (milimeter air raksa). Rekaman ini
merepresentasikan seberapa tinggi kolom air
raksa diangkat oleh tekanan darah.
 Palpasi sistole sebelum menggunakan
stetoskop untuk menghindari “auskultatory gap”
 Memasang manset cukup erat ± 2,5 cm di atas
fossa cubiti
 Nilai normal sisitole : 95 – 140 MmHg
 Nilai normal diastole : 60 – 90 MmHg
Lanjutan….
 Perubahan posisi dari tidur ke posisi berdiri
akan berdampak pada penurunan sistole : 10
– 15 MmHg dan diastole : 5 MmHg
 Map (mean arteri pressure)
Map = s + d : 2 untuk mengetahui kerusakan
fungsi ginjal
PEMERIKSAAN
TEKANAN DARAH
 TAHAP PREINTERAKSI
1. Membaca catatan keperawatan/cek catatan
medis keperawatan klien
2. validasi perasaan perawat
3. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan
4. Mencuci tangan
Lanjutan…
 TAHAP ORIENTASI
1. Memberi salam, panggil klien dengan
menggunakan nama yang disenangi &
memperkenalkan nama perawat
2. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
pada klien atau keluarga
3. Memberikan kesempatan untuk bertanya
Lanjutan….
 TAHAP KERJA
1. Menjaga privasi klien (memasang skeren)
2. Menanyakan keluhan utama saat ini
3. Mengatur posisi klien
4. Menyingsingkan lengan baju klien
5. Memasang manset sekitar lengan atas ± 2,5
cm diatas auto cubita (dewasa)
Lanjutan…
6. Mengatur tensimeter agar siap dipakai (untuk
tensimeter air raksa), yaitu menghubungkan pipa
tensimeter dengan pipa manset, menutup sekrup
balon manset, membuka kunci reservoir
7. Melakukan palpasi pada daerah arteri brachialis
8. Meletakkan diafragma stetoskop diatas denyut
arteri brachialis
9. Menutup katup dari pompa spygnomanometer
10. Raba arteri radialis
Lanjutan…
11. Memompa manset dari spygnomanometer
sampai arteri radialis tidak teraba, kemudian
naikkan 20-30 mmhg
12. Mengendorkan pipa 2-3 mmhg per denyut
13. Mencatat bunyi korotkoff I dan V atau bunyi
detak pertama (systole) dan terakhir (diastole)
pada manometer sebagai mana penurunan
tekanan
Lanjutan…
14. Melonggarkan pompa segera sesudah bunyi
terakhir hilang
15. Jika pengukuran perlu diulang, tunggu 30 detik
dan lengan ditinggikan diatas jantung untuk
mengalirkan darah dari lengan
16. Melepas manset dari lengan klien
17. Mengembalikan posisi pasien senyaman
mungkin.
Lanjutan….
 TAHAP TERMINASI
1. Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan
setelah dilakukan tindakan
2. Berikan reinforcement sesuai dengan
kemampuan klien
3. Merapikan alat dan klien
4. Cuci tangan
5. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
Pemeriksaan Nadi
 Denyut nadi adalah jumlah denyut jantung, atau
berapa kali jantung berdetak per menit. Mengkaji
denyut nadi tidak hanya mengukur frekuensi
denyut jantung, tetapi juga mengkaji :
 irama jantung
 kekuatan denyut jantung
 Nadi normal untuk orang dewasa yang sehat
berkisar 60-100 denyut per menit. Denyut nadi
dapat berfluktuasi dan meningkat pada saat
berolahraga, menderita suatu penyakit, cedera,
dan emosi.
Pemeriksaan Denyut Nadi
 TAHAP ORIENTASI
1. Memberi salam, panggil klien dengan
menggunakan nama yang disenangi &
memperkenalkan nama perawat
2. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
pada klien atau keluarga
3. Memberikan kesempatan untuk bertanya
Lanjutan….
 TAHAP KERJA
1. Menjaga privasi klien (memasang skeren)
2. Menanyakan keluhan utama saat inI
3. Menjelaskan prosedur kepada klien
MENILAI DENYUT NADI BRAKIAL
4. Mengatur posisi pasien yang nyaman dan rilaks
5. Menekan kulit dekat dengan arteri radialis
dengan tiga jari, dan meraba denyut nadi
6. Menekan arteri radialis dengan kuat dengan jari-
jari selama kurang lebih 60 detik, jika tidak
teraba denyutan jari-jari digeser kekanan dan
kekiri sampai ketemu
7. Denyutan pertama akan teraba kuat, menekan
sampai denyutan hilang, melepas tekanan
sampai denyutan terasa kuat lagi
MENILAI NADI RADIAL
8. Mengatur posisi yang nyaman dan rileks
9. Meraba mencari daerah pulse brakial (antara
bisep dan trisep)
10. Menekan arteri radialis dengan kuat dengan jari-
jari selama kurang lebih 10 detik, jika tidak
teraba denyutan jari-jari digeser kekanan dan
kekiri sampai ketemu
11. Denyutan pertama akan teraba kuat, menekan
sampai denyutan hilang, melepas tekanan
sampai denyutan terasa kuat lagi
Lanjutan….
 TAHAP TERMINASI
1. Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan
setelah dilakukan tindakan
2. Berikan reinforcement sesuai dengan
kemampuan klien
3. Merapikan alat dan klien
4. Cuci tangan
SUHU TUBUH
 Suhu tubuh normal seseorang bervariasi,
tergantung pada jenis kelamin, aktivitas,
lingkungan, makanan yang dikonsumsi,
gangguan organ, waktu. Suhu tubuh normal,
menurut American Medical Association, dapat
berkisar antara 97,8 derajat Fahrenheit, atau
setara dengan 36,5 derajat Celsius sampai 99
derajat Fahrenheit atau 37,2 derajat Celcius.
Suhu tubuh seseorang dapat
diambil melalui :
 Oral
 Suhu dapat diambil melalui mulut baik
menggunakan termometer kaca klasik atau yang
lebih modern termometer digital yang
menggunakan probe elektronik untuk mengukur
suhu tubuh.
 Dubur
 Suhu yang diambil melalui dubur (menggunakan
termometer gelas atau termometer digital)
cenderung 0,5-0,7 derajat lebih tinggi daripada
ketika diambil oleh mulut.
Lanjutan…
 Aksilaris
 Temperatur dapat diambil di bawah lengan
dengan menggunakan termometer gelas atau
termometer digital. Suhu yang diambil oleh
rute ini cenderung 0,3-0,4 derajat lebih
rendah daripada suhu yang diambil oleh
mulut.
Lanjutan….
 Telinga
 Termometer khusus dengan cepat dapat mengukur
suhu gendang telinga, yang mencerminkan suhu inti
tubuh (suhu dari organ-organ internal).
Mungkin suhu tubuh abnormal karena demam (suhu
tinggi) atau hipotermia (suhu rendah). Demam
ditandai ketika suhu tubuh meningkat di atas 37
derajat Celsius secara oral atau 37,7 derajat Celsius
melalui dubur, menurut American Medical
Association. Hipotermia didefinisikan sebagai
penurunan suhu tubuh di bawah 35 derajat Celsius.
PEMERIKSAAN SUHU TUBUH
 TAHAP ORIENTASI
1. Memberi salam, panggil klien dengan
menggunakan nama yang disenangi &
memperkenalkan nama perawat
2. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada
klien atau keluarga
3. Menanyakan keluhan utama saat ini
4. Memberikan kesempatan untuk bertanya
Lanjutan…
 TAHAP KERJA
1. Menjaga privasi klien (memasang skeren)
2. Berikan penjelasan kepada klien
3. Atur posisi yang nyaman : duduk atau berbaring dengan
posisi tangan rileks
4. Keringkan ujung thermometer. Kemudian turunkan air
raksa sampai skala nol. Sebelum meletakkan di aksila,
bersihkan/keringkan aksila terlebih dahulu. Letakkan
thermometer diaksila 5-10 menit. Setelah 5-10 menit
lepaskan thermometer dari aksila dan baca kenaikan air
raksa. Sembari mengukur suhu klien, lakukan
perhitungan denyut nadi dan pernafasan.
Lanjutan…
 TAHAP TERMINASI
1. Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan
setelah dilakukan tindakan
2. Berikan reinforcement sesuai dengan
kemampuan klien
3. Merapikan alat dan klien
4. Cuci tangan
PEMERIKSAAN PERNAFASAN
 TAHAP ORIENTASI
1. Memberi salam, panggil klien dengan
menggunakan nama yang disenangi &
memperkenalkan nama perawat
2. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada
klien atau keluarga
3. Memberikan kesempatan untuk bertanya
Lanjutan…
 TAHAP KERJA
1. Menjaga privasi klien (memasang skeren)
2. Menanyakan keluhan utama saat ini
3. Menjelaskan prosedur kepada klien
4. Membuka baju pasien bila perlu untuk
mengobservasi kedalam dan kesimetrisan
gerakan
Lanjutan…
5. Menentukan irama pernafasan
6. Menentukan pernafasan selama 60 detik. Bila
pernafasan teratur cukup 30 detik dan dikalikan 2
7. Mendengarkan bunyi pernafasan, sambil
mendengarkan apa ada bunyi pernapasan
abnormal abnormal (whising, ronkhi, vesikuler)
Lanjutan….
 TAHAP TERMINASI
1. Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan
setelah dilakukan tindakan
2. Berikan reinforcement sesuai dengan
kemampuan klien
3. Merapikan alat dan klien
4. Cuci tangan
5. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya

More Related Content

What's hot

Sop pelaoran hasil lab yang kritis
Sop pelaoran hasil lab yang kritisSop pelaoran hasil lab yang kritis
Sop pelaoran hasil lab yang kritisVinandita Karina
 
contoh surat rujukan obstet ginek
contoh surat rujukan obstet ginekcontoh surat rujukan obstet ginek
contoh surat rujukan obstet ginekaal_choi
 
Sop penjahitan luka
Sop penjahitan lukaSop penjahitan luka
Sop penjahitan lukacipto agus
 
Contoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medis
Contoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medisContoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medis
Contoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medisAtal Tamara Setiawan
 
8.1.1.1 sop pemeriksaan laborat
8.1.1.1 sop pemeriksaan laborat8.1.1.1 sop pemeriksaan laborat
8.1.1.1 sop pemeriksaan laboratrisaf risafak
 
Pengukuran tinggi badan, berat badan,
Pengukuran tinggi badan, berat badan,Pengukuran tinggi badan, berat badan,
Pengukuran tinggi badan, berat badan,Chaicha Ceria
 
329966349 sop-rujukan-internal
329966349 sop-rujukan-internal329966349 sop-rujukan-internal
329966349 sop-rujukan-internalRobi Siswara
 
Tb anak dg skoring
Tb anak dg skoringTb anak dg skoring
Tb anak dg skoringJoni Iswanto
 
Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan Abnormal
Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan AbnormalAsuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan Abnormal
Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan AbnormalGita Kostania
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptTaufik Tias
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)ADam Raeyoo
 
Shk by fitri 2014
Shk by fitri 2014Shk by fitri 2014
Shk by fitri 2014Kia Luwu
 
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)Amalia Senja
 
Kebijakan pelayanan kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana pada masa p...
Kebijakan pelayanan kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana pada masa p...Kebijakan pelayanan kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana pada masa p...
Kebijakan pelayanan kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana pada masa p...Muh Saleh
 
Panduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklist
Panduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklistPanduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklist
Panduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklistRizky Ferdiansyah
 

What's hot (20)

Sop pelaoran hasil lab yang kritis
Sop pelaoran hasil lab yang kritisSop pelaoran hasil lab yang kritis
Sop pelaoran hasil lab yang kritis
 
contoh surat rujukan obstet ginek
contoh surat rujukan obstet ginekcontoh surat rujukan obstet ginek
contoh surat rujukan obstet ginek
 
Sop penjahitan luka
Sop penjahitan lukaSop penjahitan luka
Sop penjahitan luka
 
Contoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medis
Contoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medisContoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medis
Contoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medis
 
8.1.1.1 sop pemeriksaan laborat
8.1.1.1 sop pemeriksaan laborat8.1.1.1 sop pemeriksaan laborat
8.1.1.1 sop pemeriksaan laborat
 
Pengukuran tinggi badan, berat badan,
Pengukuran tinggi badan, berat badan,Pengukuran tinggi badan, berat badan,
Pengukuran tinggi badan, berat badan,
 
329966349 sop-rujukan-internal
329966349 sop-rujukan-internal329966349 sop-rujukan-internal
329966349 sop-rujukan-internal
 
Trauma 2
Trauma 2Trauma 2
Trauma 2
 
Tb anak dg skoring
Tb anak dg skoringTb anak dg skoring
Tb anak dg skoring
 
Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan Abnormal
Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan AbnormalAsuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan Abnormal
Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan Abnormal
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
 
Sop igd
Sop igdSop igd
Sop igd
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
 
3 Pemeriksaan TTV
3 Pemeriksaan TTV3 Pemeriksaan TTV
3 Pemeriksaan TTV
 
Shk by fitri 2014
Shk by fitri 2014Shk by fitri 2014
Shk by fitri 2014
 
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
 
Sop rujukan
Sop rujukanSop rujukan
Sop rujukan
 
Kebijakan pelayanan kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana pada masa p...
Kebijakan pelayanan kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana pada masa p...Kebijakan pelayanan kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana pada masa p...
Kebijakan pelayanan kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana pada masa p...
 
Kardiotokografi
KardiotokografiKardiotokografi
Kardiotokografi
 
Panduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklist
Panduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklistPanduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklist
Panduan penandaan-lokasi-operasi-dan-surgery-safety-checklist
 

Similar to Vital Signs

TANDA-TANDA-VITAL-ppt.ppt
TANDA-TANDA-VITAL-ppt.pptTANDA-TANDA-VITAL-ppt.ppt
TANDA-TANDA-VITAL-ppt.pptahmad habibi
 
Pemeriksaan ttv dan kepala leher
Pemeriksaan ttv dan kepala leherPemeriksaan ttv dan kepala leher
Pemeriksaan ttv dan kepala leherYuny Mustaing
 
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Nenell 'kovalen' Miraldy
 
PEMERIKSAAN_FISIK_HEAD_TO_TOE.pptx
PEMERIKSAAN_FISIK_HEAD_TO_TOE.pptxPEMERIKSAAN_FISIK_HEAD_TO_TOE.pptx
PEMERIKSAAN_FISIK_HEAD_TO_TOE.pptxamelianapuspita
 
M6 kb2 ttv dan nyeri
M6 kb2   ttv dan nyeriM6 kb2   ttv dan nyeri
M6 kb2 ttv dan nyerippghybrid4
 
Standar operasional prosedur
Standar operasional prosedurStandar operasional prosedur
Standar operasional prosedurDevy Permata Sari
 
Intruksi kerja
Intruksi kerja Intruksi kerja
Intruksi kerja SyifaARN
 
355015852-Tanda-Vital-Vital-Sign.ppt
355015852-Tanda-Vital-Vital-Sign.ppt355015852-Tanda-Vital-Vital-Sign.ppt
355015852-Tanda-Vital-Vital-Sign.pptnaqibsakila4286
 
pdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptx
pdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptxpdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptx
pdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptxnaqibsakila4286
 
Sop pengukuran denyut nadi
Sop pengukuran denyut nadiSop pengukuran denyut nadi
Sop pengukuran denyut nadiyuken demeswati
 
Notaringkasp 131026205220-phpapp02
Notaringkasp 131026205220-phpapp02Notaringkasp 131026205220-phpapp02
Notaringkasp 131026205220-phpapp02leena leena
 
Intruksi kerja 2 (pertemuan pertama)
Intruksi kerja 2 (pertemuan pertama)Intruksi kerja 2 (pertemuan pertama)
Intruksi kerja 2 (pertemuan pertama)SyifaARN
 
Sistematika Pemeriksaan Fisik...........ppt
Sistematika Pemeriksaan Fisik...........pptSistematika Pemeriksaan Fisik...........ppt
Sistematika Pemeriksaan Fisik...........ppticha582186
 

Similar to Vital Signs (20)

TANDA-TANDA-VITAL-ppt.ppt
TANDA-TANDA-VITAL-ppt.pptTANDA-TANDA-VITAL-ppt.ppt
TANDA-TANDA-VITAL-ppt.ppt
 
Pemeriksaan ttv dan kepala leher
Pemeriksaan ttv dan kepala leherPemeriksaan ttv dan kepala leher
Pemeriksaan ttv dan kepala leher
 
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
 
PEMERIKSAAN_FISIK_HEAD_TO_TOE.pptx
PEMERIKSAAN_FISIK_HEAD_TO_TOE.pptxPEMERIKSAAN_FISIK_HEAD_TO_TOE.pptx
PEMERIKSAAN_FISIK_HEAD_TO_TOE.pptx
 
M6 kb2 ttv dan nyeri
M6 kb2   ttv dan nyeriM6 kb2   ttv dan nyeri
M6 kb2 ttv dan nyeri
 
Cara mengukur tensi
Cara mengukur tensiCara mengukur tensi
Cara mengukur tensi
 
Standar operasional prosedur
Standar operasional prosedurStandar operasional prosedur
Standar operasional prosedur
 
Intruksi kerja
Intruksi kerja Intruksi kerja
Intruksi kerja
 
Sop osce 1
Sop osce 1Sop osce 1
Sop osce 1
 
355015852-Tanda-Vital-Vital-Sign.ppt
355015852-Tanda-Vital-Vital-Sign.ppt355015852-Tanda-Vital-Vital-Sign.ppt
355015852-Tanda-Vital-Vital-Sign.ppt
 
Heat stress dan spirometri
Heat stress dan spirometriHeat stress dan spirometri
Heat stress dan spirometri
 
pdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptx
pdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptxpdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptx
pdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptx
 
Sop pengukuran denyut nadi
Sop pengukuran denyut nadiSop pengukuran denyut nadi
Sop pengukuran denyut nadi
 
Notaringkasp 131026205220-phpapp02
Notaringkasp 131026205220-phpapp02Notaringkasp 131026205220-phpapp02
Notaringkasp 131026205220-phpapp02
 
Intruksi kerja 2 (pertemuan pertama)
Intruksi kerja 2 (pertemuan pertama)Intruksi kerja 2 (pertemuan pertama)
Intruksi kerja 2 (pertemuan pertama)
 
KDP KELOMPOK 6.pptx
KDP KELOMPOK 6.pptxKDP KELOMPOK 6.pptx
KDP KELOMPOK 6.pptx
 
bhd.pdf
bhd.pdfbhd.pdf
bhd.pdf
 
Devi23
Devi23Devi23
Devi23
 
Sistematika Pemeriksaan Fisik...........ppt
Sistematika Pemeriksaan Fisik...........pptSistematika Pemeriksaan Fisik...........ppt
Sistematika Pemeriksaan Fisik...........ppt
 
PEDOMAN TRIASE.docx
PEDOMAN TRIASE.docxPEDOMAN TRIASE.docx
PEDOMAN TRIASE.docx
 

Recently uploaded

PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxHikmaLavigne
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptab368
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfBekti5
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Arif Fahmi
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritisfidel377036
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 

Recently uploaded (12)

PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 

Vital Signs

  • 2.  TANDA-TANDA VITAL (Vital Signs) Yaitu : pengukuran tanda-tanda fungsi vital tubuh yang paling dasar.  Tanda-tanda vital berguna dalam mendeteksi atau pemantauan masalah medis, yang berkaitan dengan masalah kesehatan klien.
  • 3. Empat tanda-tanda vital utama tubuh 1. Tekanan Darah / tensi 2. Denyut Nadi 3. Respirasi (Pernafasan) 4. Suhu Tubuh
  • 4. Peralatan yang diperlukan untuk menilai tanda-tanda vital (vital signs)  Thermometer untuk mengetahui temperature  Sfigmomanometer untuk mengetahui tekanan darah  Jam dengan jarum penunjuk detik atau jam digital untuk menghitung kecepatan detak jantung (nadi) dan pernafasan.  Skala untuk mengukur berat badan
  • 6. Tekanan Darah / Tensi  Tekanan darah, adalah kekuatan yang mendorong darah terhadap dinding arteri, Tekanan ditentukan oleh kekuatan dan jumlah darah yang dipompa, dan ukuran serta fleksibilitas dari arteri, diukur dengan alat pengukur tekanan darah dan stetoskop. Tekanan darah terus-menerus berubah tergantung pada aktivitas, suhu, makanan, keadaan emosi, sikap, keadaan fisik, dan obat- obatan.
  • 7. Lanjutan….  Dua angka dicatat ketika mengukur tekanan darah.  Angka yang lebih tinggi, adalah tekanan sistolik, mengacu pada tekanan di dalam arteri ketika jantung berkontraksi dan memompa darah ke seluruh tubuh.  Angka yang lebih rendah, adalah tekanan diastolik, mengacu pada tekanan di dalam arteri ketika jantung beristirahat dan pengisian darah.
  • 8. Lanjutan…  Tekanan sistolik dan diastolik dicatat sebagai “mm Hg” (milimeter air raksa). Rekaman ini merepresentasikan seberapa tinggi kolom air raksa diangkat oleh tekanan darah.  Palpasi sistole sebelum menggunakan stetoskop untuk menghindari “auskultatory gap”  Memasang manset cukup erat ± 2,5 cm di atas fossa cubiti  Nilai normal sisitole : 95 – 140 MmHg  Nilai normal diastole : 60 – 90 MmHg
  • 9. Lanjutan….  Perubahan posisi dari tidur ke posisi berdiri akan berdampak pada penurunan sistole : 10 – 15 MmHg dan diastole : 5 MmHg  Map (mean arteri pressure) Map = s + d : 2 untuk mengetahui kerusakan fungsi ginjal
  • 10. PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH  TAHAP PREINTERAKSI 1. Membaca catatan keperawatan/cek catatan medis keperawatan klien 2. validasi perasaan perawat 3. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan 4. Mencuci tangan
  • 11. Lanjutan…  TAHAP ORIENTASI 1. Memberi salam, panggil klien dengan menggunakan nama yang disenangi & memperkenalkan nama perawat 2. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau keluarga 3. Memberikan kesempatan untuk bertanya
  • 12. Lanjutan….  TAHAP KERJA 1. Menjaga privasi klien (memasang skeren) 2. Menanyakan keluhan utama saat ini 3. Mengatur posisi klien 4. Menyingsingkan lengan baju klien 5. Memasang manset sekitar lengan atas ± 2,5 cm diatas auto cubita (dewasa)
  • 13. Lanjutan… 6. Mengatur tensimeter agar siap dipakai (untuk tensimeter air raksa), yaitu menghubungkan pipa tensimeter dengan pipa manset, menutup sekrup balon manset, membuka kunci reservoir 7. Melakukan palpasi pada daerah arteri brachialis 8. Meletakkan diafragma stetoskop diatas denyut arteri brachialis 9. Menutup katup dari pompa spygnomanometer 10. Raba arteri radialis
  • 14. Lanjutan… 11. Memompa manset dari spygnomanometer sampai arteri radialis tidak teraba, kemudian naikkan 20-30 mmhg 12. Mengendorkan pipa 2-3 mmhg per denyut 13. Mencatat bunyi korotkoff I dan V atau bunyi detak pertama (systole) dan terakhir (diastole) pada manometer sebagai mana penurunan tekanan
  • 15. Lanjutan… 14. Melonggarkan pompa segera sesudah bunyi terakhir hilang 15. Jika pengukuran perlu diulang, tunggu 30 detik dan lengan ditinggikan diatas jantung untuk mengalirkan darah dari lengan 16. Melepas manset dari lengan klien 17. Mengembalikan posisi pasien senyaman mungkin.
  • 16. Lanjutan….  TAHAP TERMINASI 1. Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan tindakan 2. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien 3. Merapikan alat dan klien 4. Cuci tangan 5. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
  • 17. Pemeriksaan Nadi  Denyut nadi adalah jumlah denyut jantung, atau berapa kali jantung berdetak per menit. Mengkaji denyut nadi tidak hanya mengukur frekuensi denyut jantung, tetapi juga mengkaji :  irama jantung  kekuatan denyut jantung  Nadi normal untuk orang dewasa yang sehat berkisar 60-100 denyut per menit. Denyut nadi dapat berfluktuasi dan meningkat pada saat berolahraga, menderita suatu penyakit, cedera, dan emosi.
  • 18. Pemeriksaan Denyut Nadi  TAHAP ORIENTASI 1. Memberi salam, panggil klien dengan menggunakan nama yang disenangi & memperkenalkan nama perawat 2. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau keluarga 3. Memberikan kesempatan untuk bertanya
  • 19. Lanjutan….  TAHAP KERJA 1. Menjaga privasi klien (memasang skeren) 2. Menanyakan keluhan utama saat inI 3. Menjelaskan prosedur kepada klien
  • 20. MENILAI DENYUT NADI BRAKIAL 4. Mengatur posisi pasien yang nyaman dan rilaks 5. Menekan kulit dekat dengan arteri radialis dengan tiga jari, dan meraba denyut nadi 6. Menekan arteri radialis dengan kuat dengan jari- jari selama kurang lebih 60 detik, jika tidak teraba denyutan jari-jari digeser kekanan dan kekiri sampai ketemu 7. Denyutan pertama akan teraba kuat, menekan sampai denyutan hilang, melepas tekanan sampai denyutan terasa kuat lagi
  • 21. MENILAI NADI RADIAL 8. Mengatur posisi yang nyaman dan rileks 9. Meraba mencari daerah pulse brakial (antara bisep dan trisep) 10. Menekan arteri radialis dengan kuat dengan jari- jari selama kurang lebih 10 detik, jika tidak teraba denyutan jari-jari digeser kekanan dan kekiri sampai ketemu 11. Denyutan pertama akan teraba kuat, menekan sampai denyutan hilang, melepas tekanan sampai denyutan terasa kuat lagi
  • 22. Lanjutan….  TAHAP TERMINASI 1. Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan tindakan 2. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien 3. Merapikan alat dan klien 4. Cuci tangan
  • 23. SUHU TUBUH  Suhu tubuh normal seseorang bervariasi, tergantung pada jenis kelamin, aktivitas, lingkungan, makanan yang dikonsumsi, gangguan organ, waktu. Suhu tubuh normal, menurut American Medical Association, dapat berkisar antara 97,8 derajat Fahrenheit, atau setara dengan 36,5 derajat Celsius sampai 99 derajat Fahrenheit atau 37,2 derajat Celcius.
  • 24. Suhu tubuh seseorang dapat diambil melalui :  Oral  Suhu dapat diambil melalui mulut baik menggunakan termometer kaca klasik atau yang lebih modern termometer digital yang menggunakan probe elektronik untuk mengukur suhu tubuh.  Dubur  Suhu yang diambil melalui dubur (menggunakan termometer gelas atau termometer digital) cenderung 0,5-0,7 derajat lebih tinggi daripada ketika diambil oleh mulut.
  • 25. Lanjutan…  Aksilaris  Temperatur dapat diambil di bawah lengan dengan menggunakan termometer gelas atau termometer digital. Suhu yang diambil oleh rute ini cenderung 0,3-0,4 derajat lebih rendah daripada suhu yang diambil oleh mulut.
  • 26. Lanjutan….  Telinga  Termometer khusus dengan cepat dapat mengukur suhu gendang telinga, yang mencerminkan suhu inti tubuh (suhu dari organ-organ internal). Mungkin suhu tubuh abnormal karena demam (suhu tinggi) atau hipotermia (suhu rendah). Demam ditandai ketika suhu tubuh meningkat di atas 37 derajat Celsius secara oral atau 37,7 derajat Celsius melalui dubur, menurut American Medical Association. Hipotermia didefinisikan sebagai penurunan suhu tubuh di bawah 35 derajat Celsius.
  • 27. PEMERIKSAAN SUHU TUBUH  TAHAP ORIENTASI 1. Memberi salam, panggil klien dengan menggunakan nama yang disenangi & memperkenalkan nama perawat 2. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau keluarga 3. Menanyakan keluhan utama saat ini 4. Memberikan kesempatan untuk bertanya
  • 28. Lanjutan…  TAHAP KERJA 1. Menjaga privasi klien (memasang skeren) 2. Berikan penjelasan kepada klien 3. Atur posisi yang nyaman : duduk atau berbaring dengan posisi tangan rileks 4. Keringkan ujung thermometer. Kemudian turunkan air raksa sampai skala nol. Sebelum meletakkan di aksila, bersihkan/keringkan aksila terlebih dahulu. Letakkan thermometer diaksila 5-10 menit. Setelah 5-10 menit lepaskan thermometer dari aksila dan baca kenaikan air raksa. Sembari mengukur suhu klien, lakukan perhitungan denyut nadi dan pernafasan.
  • 29. Lanjutan…  TAHAP TERMINASI 1. Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan tindakan 2. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien 3. Merapikan alat dan klien 4. Cuci tangan
  • 30. PEMERIKSAAN PERNAFASAN  TAHAP ORIENTASI 1. Memberi salam, panggil klien dengan menggunakan nama yang disenangi & memperkenalkan nama perawat 2. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau keluarga 3. Memberikan kesempatan untuk bertanya
  • 31. Lanjutan…  TAHAP KERJA 1. Menjaga privasi klien (memasang skeren) 2. Menanyakan keluhan utama saat ini 3. Menjelaskan prosedur kepada klien 4. Membuka baju pasien bila perlu untuk mengobservasi kedalam dan kesimetrisan gerakan
  • 32. Lanjutan… 5. Menentukan irama pernafasan 6. Menentukan pernafasan selama 60 detik. Bila pernafasan teratur cukup 30 detik dan dikalikan 2 7. Mendengarkan bunyi pernafasan, sambil mendengarkan apa ada bunyi pernapasan abnormal abnormal (whising, ronkhi, vesikuler)
  • 33. Lanjutan….  TAHAP TERMINASI 1. Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan tindakan 2. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien 3. Merapikan alat dan klien 4. Cuci tangan 5. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya