2. TERMASUK:
1. SUHU TUBUH
2. TEKANAN
DARAH
3. NADI
4. PERNAFASAN
Status fisiologis fungsi
tubuh seseorang dapat
direfleksikan oleh
indikator TTV
perubahan TTV
indikasikan perub.
kesehatan
3. Pengukuran TTV
• Sesuai permintaan, untuk melengkapi data dasar
pengkajian
• Sesuai permintaan dokter
• Sekali sehari → klien stabil
• Setiap 4 jam → = / ≠ TTV abnormal
• Setiap 5 – 15mnt → klien tidak stabil atau resiko
perubahan fisiologi secara cepat, post op
4. • Ketika kondisi klien tampak berubah
• Setiap menit atau lebih sering, bila ada
perubahan signifikan dari hasil pengukuran
sebelumnya
• Ketika klien merasa tidak seperti biasa
• Sebelum,selama dan setelah transfusi
• Sebelum pemberian obat → efek perubahan
TTV
5. SUHU TUBUH
• SUHU TUBUH MENUNJUKKAN KEHANGATAN TUBUH
MANUSIA
• PANAS TUBUH
Diproduksi : exercise
dan metabolisme
makanan
Hilang : melalui kulit,
paru, dan produk sisa
melalui proses radiasi,
konduksi,konveksi,
evaporasi
6. • Suhu tubuh mencerminkan keseimbangan antara
produksi panas dan kehilangan panas, dan diukur
dalam unit panas yang disebut derajat.
• Ada 2 macam suhu tubuh:
1. Suhu inti jaringan dalam tubuh: rongga
abdomen dan rongga pelvic Relatif konstan
2. Suhu permukaan suhu kulit, SC, dan lemak
SC naik dan turun merespon thd lingkungan
7. MEKANISME KEHILANGAN PANAS
Radiasi adalah pemindahan panas dari permukaan objek
tertentu ke permukaan objek yang lain tanpa adanya kontak
antara kedua objek, yang paling sering adalah dengan sinar
inframerah (atau penyebaran panas dengan gelombang
elektromagnetik)
Konduksi adalah perpindahan panas ke objek lain melalui
kontak langsung
Evaporasi (penguapan) adalah perubahan dari cairan menjadi
uap. Seperti cairan tubuh dalam bentuk keringat menguap dari
kulit
Konveksi adalah penyebaran panas oleh karena pergerakan udara
dengan kepadatan yang tidak sama orang yang menggunakan
kipas angin
9. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUHU
TUBUH
Circadian Rhythms perubahan fisiologis, seperti perubahan
suhu dan TTV yang lain secara fluktuatif : pagi hari lebih rendah
dibandingkan sore hari, suhu tubuh berfluktuasi 0,28o – 1,1oC
selama periode 24jam
Usia suhu tuuh bayi dan anak-anak berubah lebih cepat dalam
merespon perubahan panas dan dingin
Hormonal perempuan cenderung lebih fluktuatif dibandingkan
dengan laki-laki, karena perubahan hormon
Stress respon tubuh terhadap stress fisik dan emosi akan
meningkatkan produksi epineprin dan nor epineprin sehingga
mengakibatkan peningkatan metabolisme rate peningkatan suhu
tubuh
10. SUHU TUBUH NORMAL
• Suhu Permukaan : 36,8o – 37,4o C (96,6o – 99,3o F)
• Suhu inti : 36,4o – 38o C (97,5o – 100,4o F)
• Suhu diukur dengan termometer.
• Termometer yang paling dikenal Celsius (C),
Reaumur (rankine) (R), Fahrenheit (F), Kelvin (K),
11. PENGATURAN SUHU
Suhu manusia dikendalikan oleh
HIPOTHALAMUS
Anterior
hilangnya panas
Vasodilatasi dan
bengkak
Posterior produksi dan
menyimpan panas
1. Menyesuaikan dengan
sirkulasi darah
2. Piloerectile (mengatur
konstriksi atau dilatasi
pori-pori kulit)
3. Respon menggigil
12. Hipotalamus meningatkan produksi panas dengan cara
meningkatkan metabolisme melalui sekresi hormon
thyroid, yaitu epinephrin dan norepinephrin medulla
adrenalis
Dalam keadaan normal, hipotalamus menjaga suhu inti
“set point”(suhu tubuh optimal) sebesar 1˚C oleh
perubahan suhu permukaan tubuh dan darah
Suhu > 41°C, dan < 34°C
indikasi kerusakan di pusat
pengaturan hipotalamus
13. PENGUKURAN SUHU
1. ORAL
Termometer diletakkan di
dibawah lidah sublingual
artery
- biasanya hasil pengukuran 0,5
– 0,8 °C dibawah suhu inti
14. KONTRA INDIKASI
PENGUKURAN SUHU DI ORAL:
1. Klien tidak kooperatif
2. Bayi atau toodler
3. Tidak sadar
4. Dalam keadaan menggigil
5. Orang yang biasa bernafas dengan mulut
6. Pembedahan pada mulut
7. Pasien tidak bisa menutup mulut
15. 2. REKTAL
• Berbeda 0,1°C dengan suhu inti
Kontraindikasi
• Diare
• Pembedahan rektal
• Hemorrhoids
16. 3. AKSILA
Hasil pengukuran 0,6°C lebih rendah
dibandingkan suhu oral
Paling sering dilakukan mudah, nyaman
Kontraindikasi
•Pasien kurus
•Inflamasi Lokal daerah aksila
•Tidak sadar, shock
•Konstriksi pembuluh darah perifer
18. 4. TELINGA (AURAL)
• Riset menunjukkan suhu ditelinga pada membran timpani
paling mendekati suhu inti tubuh
• Kesimpulan ini didasarkan pada 2 fakta anatomi:
1. Membran tympani hanya berjarak 3,8 cm dari
hipotalamus
2. Darah pada arteri karotis interna dan eksterna,
adalah pembuluh darah yang menyuplai
hipotalamus dan membran tympani
20. PENINGKATAN SUHU
TUBUH
1. Pyrexia : istilah yang digunakan untuk menggambarkan suhu
tubuh lebih tinggi dari set point normal
2. Fever (demam) : suhu tubuh > 37,4°C, tanda dan gejala:
• Kulit kemerahan
• Gelisah,
• irratibilitas (lekas marah)
• Tidak nafsu makan
• Pandangan menurun dan sensitif terhadap cahaya
21. • Banyak Keringat
• Sakit kepala
• Nadi dan RR meningkat
• Disorientasi dan bingung (jika suhu terlalu tinggi)
• Kejang pada infant dan anak-anak
3. Hiperthermi : suhu tubuh > 40,6°C
sangat beriko terjadi kerusakan otak bahkan kematian
kerusakan pusat pernafasan
22. TAHAPAN DEMAM (FEVER)
1. Prodromal phase : gejala tidak spesifik sebelum
peningkatan suhu
2. Onset or invasion phase (fase serangan) : peningkatan
suhu tubuh, menggigil
3. Stationary phase : demam menetap
4. Resolution phase : suhu kembali normal
23. PROSEDUR PEMERIKSAAN SUHU
1. Pastikan frekuensi dan cara pemeriksaan suhu sesuai dengan
permintaan dokter atau rencana keperawatan (nursing care plan)
2. Identifikasi pasien
3. Jelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien
4. Pastikan termometer dalam keadaan siap pakai
5. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bila ada indikasi
6. Pilih letak pemasangan termometer
7. Ikuti tahap-tahap pengukuran sesuai pedoman secara berurutan
menyesuaikan dengan jenis termometer
8. Cuci tangan
9. Catat hasil pengukuran
25. METODE PENGUKURAN TEKANAN
DARAH
1. Secara langsung
2. Secara tidak langsung
• palpasi
• Auskultasi
Nilai tekanan darah merupakan indikator
untuk menilai sistem kardiovaskuler.
30. Faktor yang mempengaruhi tekanan darah
1. Faktor Fisiologis :
a. Kelenturan dinding arteri
b. Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin
tinggi tekanan darah.
c. Kekuatan gerak jantung
d. Viscositas darah, semakin besar viskositas, semakin besar
resistensi terhadap
aliran.
e. Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan
darah meningkat
f. Kapasitas pembuluh darah, makin basar kapasitas pembuluh
darah maka makin tinggi
tekanan darah.
31. 2. Faktor Patologis :
a. Posisi tubuh : Baroresepsor akan merespon saaat tekanan darah turun
dan berusaha menstabilankan tekanan darah
b. Aktivitas fisik : Aktivitas fisik membutuhkan energi sehingga butuh
aliran yang lebih cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik)
c. Temperatur : menggunakan sistem renin-angiontensin –vasokontriksi
perifer
d. Usia : semakin bertambah umur semakin tinggi tekan darah
(berkurangnya elastisitas
pembuluh darah )
e. Jenis kelamin : Wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah
karena komposisi
tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih untuk
pembakaran
f. Emosi : Emosi Akan menaikan tekanan darah karena pusat pengatur
emosi akan menset
baroresepsor untuk menaikan tekanan darah
32. Prosedur Pemeriksaan Tekanan Darah
1. Jelaskan prosedur pada klien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi pasien
4. Letakkan lengan yang hendak diukur dalam posisi terlentang
5. Buka lengan baju
6. Pasang manset pada lengan kanan/kiri atas sekitar 3cm di atas
fossa cubiti (jsngsn terlalu kencang dan longgar)
7. Tentukan denyut nadi brakhialis dekstra dan sinistra
8. Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri radialis tidak
teraba
33. 9. Pompa terus sampai manometer setinggi 20 mmHg dari titik
radialis tidak teraba
10.Letakkan diafragma stetoskop diatas arteri brakhialis dan
dengarkan
11.Kempeskan balon udara manset secara perlahan dan
berkisenambungan dengan memutar sekrup pada pompa udara
berlawanan jarum jam.
12.Catat tinggi air raksa manometer saat pertama kali terdengar
kembali denyut
13.Catat tinggi air raksa pada manometer :
a. Suara Korotkoff 1: Menunjukkan besarnya tekanan sistolik
secara auskultasi.
b. Suara Korotkoff IV/V menunjukkan besarnya tekanan
diastolik secara auskultasi.
14.Catat hasilnya pada catatan pasien
15.Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
34. PEMERIKSAAN NADI
Nadi adalah sensasi denyutan
seperti gelombang yang dapat
dirasakan/dipalpasi di arteri
perifer, terjadi karena gerakan
atau aliran darah ketika
konstraksi jantung
35. • Nadi adalah gelombang darah yang dibuat
oleh kontraksi ventrikel kiri jantung
• Pada orang dewasa kontraksi jantung 60 –
100 x/mnt saat istirahat
• Cardiac output; adalah volume darah
yang dipompakan kedalam arteri oleh
jantung
• Nadi Perifer; nadi yang berada jauh dari
jantung, ex: kaki, radialis, leher
• Nadi apical; nadi central, lokasinya di
apex jantung
36. KECEPATAN NADI (PULSE RATE)
• Pulse Rate (jumlah denyutan perifer yang dirasakan
selama 1 menit) dihitung dengan menekan arteri perifer
dengan menggunakan ujung jari
• Tachycardia: nadi >100 -150 x/mnt jantung overwork
oksigenasi sel tidak adekuat
• Palpitasi : perasaan berdebar-debar, sering menyertai
tachycardi
• Bradycardia : denyut nadi < 60 x/mnt kejadian lebih
sedikit dibandingkan tachycardia
37. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NADI
1. Usia; peningkatan usia, nadi berangsur-angsur menurun
2. Jenis Kelamin; pria sedikit lebih rendah daripada wanita
(P=60-65 x/mnt ketika istirahat, W=7-8 x/mnt lebih cepat)
3. ircadian rhythm; rata-rata menurun pada pagi hari dan
meningkat pada siang dan sore hari
4. Bentuk tubuh; tinggi, langsing biasanya denyut jantung lebih
pelan dan nadi lebih sedikit dibandingkan orang gemuk
5. Aktivitas dan exercise; nadi akan meningkat dengan aktivitas
dan exercise dan menurun dengan istirahat
6. Stress dan emosi; rangsangan syaraf simpatis dan emosi
seperti cemas, takut, gembira meningkatkan denyut jantung dan
nadi.
38. 7. Nyeri, adalah stressor yang dapat memacu nadi lebih cepat
8. Suhu Tubuh; setiap peningkatan 1°F nadi meningkat
10x/mnt, peningkatan 1°C nadi meningkat 15x/mnt.
Sebaliknya bila terjadi penurunan suhu tubuh maka nadi akan
menurun
9. Volume darah; kehilanngan darah yang berlebihan akan
menyebabkan peningkatan nadi
10. Obat-obatan; beberapa obat dapat menurunkan atau
meningkatkan kontraksi jantung. Golongan digitalisdan
sedatifmenurunkan HR, Caffeine, nicotine,cocaine, hormon
tyroid, adrenalin meningkatkan HR
40. Tempat memeriksa denyut nadi
Lokasi pemeriksaan denyut
nadi dapat di lakukan di
a.femoralis, a.poplitea,
a.tibialis posterior, a.dorsalis
pedis, a.radialis, dan lain-
lain. Prinsipnya, pulsasi
arteri dapat diraba jika arteri
tersebut memiliki dasar yang
keras. Dalam praktek sehari-
hari, pemeriksaan pulsasi
a.radialis paling sering di
lakukan.
41. 1. Jelaskan prosedur pada klien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi pasien
4. Letakkan kedua lengan telentang di sisi tubuh
5. Tentukan letak arteri (denyut nadi yang akan di hitung)
6. Periksa denyut nadi dengan menggunakan ujung jari terlunjuk,
jari tengah, dan jari manis
7. Catat hasil
8. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
Prosedur Pemeriksaan Tekanan Darah
42. PEMERIKSAAN PERNAPASAN
• Bernapas adalah suatu tindakan yang tidak disadari,
diatur oleh batang otak dan dilakukan dengan bantuan
otot-otot pernapasan.
• Pada waktu inspirasi, diafragma dan otot-otot
interkostalis berkontraksi memperluas rongga toraks
dan memekarkan paru-paru. Dinding dada akan
bergerak ke atas, ke depan, dan ke lateral, sedangkan
diafragma bergerak ke bawah. setelah inspirasi
berhenti, paru-paru akan mengkerut, diafragma akan
naik secara pasif dan dinding dada akan kembali ke
posisi semula.
43. Penilaian pemeriksaan pernapasan
a. Tipe Pernapasan
• Pernapasan abomino-torakal : Pernafasan abdominal lebih
dominan dibandingkan toraks, umumnya pada laki-laki.
• Pernapasan torako-abdominal : Pernapasan torakal lebih
dominan dibanding abdomen, pada perempuan.
b.Frekuensi
• Normal : 16-24 kali/menit (tetapi ada juga referensi yang
menyatakan 12-20 kali/menit).
• Polipnea (takipnu) : Pernapasan cepat.
• Oligopnea (bradipnu) : Pernapasan yang lebih lambat.
c. Kedalaman Pernapasan
• Pernapasan normal
• Pernapasan dangkal
44.
45. Pola Pernapasan Deskripsi
Dispnea Susah bernapas yang menunjukkan adanya retraksi
Bradipnea Frekuensi pernapasan lambat yang abnormal, irama teratur.
Takipnea Frekuensi pernapasan cepat yang abnormal
Hiperpnea Pernapasan cepat dan dalam
Apnea Tidak ada pernapasan
Chyne stokes Periode pernapasan cepat dan dalam yang bergantian dengan
periode apnea. Umumnya pada bayi dan anak selama tidur nyenyak,
depresi, dan kerusakan otak.
Kusmaul Napas dalam yang abnormal, bia cepat, normal, atau lambat.
Biot Napas tidak teratur, menunjukkan adanya kerusakan otak bagian
bawah dan depresi pernapasan