4. 1. Pengertian
Servisitis adalah peradangan dari selaput lendir
dari kanalis servikalis. karena epitel selaput lendir
kanalis servikalis hanya terdiri dari satu lapisan sel
silindris sehingga lebih mudah terinfeksi
disbanding selaput lendir vagina.( gynekologi .FK
UNPAD, 1998 )
5. 2. ETIOLOGI
• Servisitis disebabkan oleh kuman-kuman seperti :
trikomonas vaginalis, kandida dan mikoplasma atau
mikroorganisme aerob dan anaerob endogen vagina
seperti streptococcus,enterococus, e.coli, dan
stapilococus
6. • kuman-kuman ini menyebabkan deskuamasi
pada epitel gepeng dan perubahan inflamasi
kromik dalam jaringan serviks yang mengalami
trauma.
7. Penyebab lain dari peradangan, meliputi:
• Alergi terhadap bahan kimia yang ada di dalam
spermisida, pembilas vagina, atau kondom
berbahan karet lateks.
• Iritasi atau cedera dari tampon, pessarium, atau
dari alat kontrasepsi wanita seperti diafragma.
• Ketidakseimbangan bakteri. Pada keadaan
normal, bakteri sehat di vagina dikalahkan oleh
bakteri yang tidak sehat atau berbahaya. Ini juga
disebut vaginosis bakterial.
8. • Ketidakseimbangan hormon. Kadar estrogen yang
relatif rendah atau progesteron yang relatif tinggi
dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk
mempertahankan jaringan serviks yang sehat.
• Kanker atau pengobatan kanker. Pada keadaan
jarang, penanganan dengan radiasi atau
pemberian obat antikanker dapat menyebabkan
perubahan pada serviks yang sesuai dengan
servisitis.
9. 3. Patofisiologi
a. Cerviks kelihatan normal, hanya pada
pemeriksaan mikroskopik ditemukan infiltrasi
endokopik dalam stroma endocerviks.
Cervicitis ini tidak menimbulkan gejala, kecuali
pengeluaran sekret yang agak putih
kekuningan.
b. Disini pada portio uteri sekitar ostium uteri
eksternum tampak daerah kemerah-merahan
yang tidak terpisah secara jelas dan epitel
portio disekitarnya, sekret dikeluarkan terdiri
atas mukus bercampur nanah.
10. c. Sobekan pada cerviks uteri
disini lebih luas dan mucosa
endocerviks lebih kelihatan
dari luar (eksotropion).
Mukosa dalam keadaan
demikian itu mudah kena
infeksi dari vagina, karena
radang menahun, cerviks
bisa menjadi hipertropis
dan mengeras : sekret
bertambah banyak.
11. 4. GEJALA KLINIS
Kebanyakan wanita yang mengalami servisitis
tidak memperlihatkan gejala apapun. Keadaan
tersebut dapat dijumpai hanya setelah dilakukan
pemeriksaan atau uji berkala.
Tanda-tanda dan gejala-gejala, jika ada, meliputi:
• Luah (discharge) vagina berwarna kelabu atau
kuning pucat.
12. • Perdarahan vagina
abnormal, seperti
perdarahan
pascasanggama atau
antar haid.
• Nyeri sanggama
(dispareunia).
• Berkemih yang sukar,
nyeri, dan sering.
• Nyeri panggul atau perut
atau demam, pada
keadaan yang jarang.
13. 5. KLASIFIKASI
1. Cervicitis Akut
Cervicities akut ialah infeksi yang diawali di
endocerviks dan ditemukan pada gonorrhoe, dan
pada infeksi post-abortum atau post-partum yang
disebabkan oleh Streptoccocus, Stafilococcus, dan
lain-lain. Dalam hal ini, serviks memerah dan
bengkak dengan mengeluarkan cairan
mukopurulent. Servisitis akut biasanya merupakan
infeksi yang ditularkan secara seksual.
Pengobatan dilakukan dalam rangka
pengobatan infeksi tersebut. Penyakitnya dapat
sembuh tanpa bekas atau menjadi servisitis kronis.
14. 2. Cervicitis Kronis
Penyakit ini dijumpai pada wanita yang
pernah melahirkan. Luka-luka kecil atau besar
pada serviks karena partus abortus
memudahkan masuknya kuman-kuman ke
dalam endocerviks dan kelenjar-kelenjarnya,
lalu menyebabkan infeksi menahun.
Cervisitis kronis paling sering terlihat pada
ostium eksternal dan canalis endoserviks
16. 7. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan Khusus Dapat
dilakukan dengan :
1. Pemeriksaan dengan speculum.
2. Sediaan hapus untuk biakan dan
tes kepekaan.
3. Pap smear.
4. Biakan damedia.
5. Biopsy.
17. 8. PENATALAKSANAAN
1. Servisitis Akut
Memberikan antibiotik dosis tepat misal
doxycicline, azithromycin, erithromisin dan
menjaga kebersihan daerah kemaluan.
2. Servisitis Kronik
Pengobatan terhadap infeksi ini dimulai dengan
pemeriksaan setelah 42 hari persalinan atau
sebelum hubungan seks dimulai.
Pada mulut rahim luka lokal disembuhkan
dengan cairan albutil tingtura, cairan
nitrasargenti tingtura, dibakar dengan pisau
listrik, termokaumeter, mendinginkannya
(kryosurgery).
18. LANJUTAN.....
Penyembuhan servisitis menahun sangat
penting karena dapat menghindari keganasan
dan merupakan pintu masuk infeksi kealat
kelamin bagian atas. Namun servisitis kronika
pengobatannya lebih baik dilakukan dengan
jalan kauterisasi radial dengan termokauter
atau dengan krioterapi.
Sesudah kauterisasi terjadi nekrosis.
Jaringan yang meradang terlepas dalam kira-
kira 2 minggu dan diganti lambat laun oleh
jaringan yang sehat
19. Jika radang menahun mencapai
endoserviks jauh kedalam kanalis crevikalis,
perlu dilakukan konisasi dengan mengangkat
sebagian besar mukosa endocerviks. Jika
sobekan dan infeksi sangat luas, maka
dilakukan amputasi serviks.